majalah ilmiah issn 0854 0128 · 2020. 5. 4. · majalah ilmiah issn 0854 0128 gusnawaty hs,...

10
MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 Gusnawaty HS, Muhammad Taufik, Sarawa M, Asmar Hasan dan Asdar : KAJIAN POTENSI AGENS HAYATI UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT KUTIL (Synchytrium pogostemonis) PADA TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin Benth.) Gusti Ayu Kade Sutariati, Sitti. Leomo dan Tresjia C. Rakian : KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA BERBAGAI UKURAN UMBI DAN TEKNOLOGI LEISA Bahari : ANALISIS EFISIENSI TEKNIS USAHATANI PADI SAWAH PADA SENTRA PRODUKSI DI KABUPATEN BOMBANA DAN KABUPATEN KONAWE SELATAN Aminuddin Mane Kandari, Syamsu Alam dan Hasan: OPTIMASI LAHAN PERTANIAN BERBASIS AGROKLIMAT UNTUK PENGEMBANGAN PADI SAWAH MENGGUNAKAN METODE SPASIAL Suryanti, Bambang Hadisutrisno, Mulyadi, dan Jaka Widada : PERANAN JAMUR MIKORIZA ARBUSKULAR TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT LADA La Ode Safuan dan Hasbulah Syaf : PENGARUH STATUS HARA N, P DAN K TANAH SUB SOIL PADA LERENG YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) Azhar Ansi : PENGARUH RESIDU PUPUK ORGANIK DAN NITROGEN (N) TERHADAP LAJU ASIMILASI BERSIH DAN PRODUKSI JAGUNG DAN KACANG TANAH DALAM SISTEM TUMPANGSARI Taane La Ola, Hartina Batoa dan Muh. Sahwa : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN IKAN ASIN DI PASAR SENTRAL LAINO RAHA KABUPATEN MUNA Putu Arimbawa, Muhammad Aswar Limi, dan Rosmawaty : PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI MELALUI OPTIMALISASI PENGGUNAAN LAHAN KERING DAN PEMANFAATAN WAKTU LUANG DI KECAMATAN LANDONO KABUPATEN KONAWE SELATAN Muhammad Aswar Limi: PENGARUH FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MELALUI PENDEKATAN ANALISIS JALUR VOLUME 24 NOMOR 01 JANUARI 2014 TERBIT TIGA KALI SETAHUN

Upload: others

Post on 22-Nov-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 · 2020. 5. 4. · MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 Gusnawaty HS, Muhammad Taufik, Sarawa M, Asmar Hasan dan Asdar : KAJIAN POTENSI AGENS HAYATI UNTUK MENGENDALIKAN

MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128

Gusnawaty HS, Muhammad Taufik, Sarawa M, Asmar Hasan dan Asdar : KAJIAN POTENSI AGENS HAYATI UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT KUTIL (Synchytrium pogostemonis) PADA TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin Benth.)

Gusti Ayu Kade Sutariati, Sitti. Leomo dan Tresjia C. Rakian : KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA BERBAGAI UKURAN UMBI DAN TEKNOLOGI LEISA

Bahari : ANALISIS EFISIENSI TEKNIS USAHATANI PADI SAWAH PADA SENTRA PRODUKSI DI KABUPATEN BOMBANA DAN KABUPATEN KONAWE SELATAN

Aminuddin Mane Kandari, Syamsu Alam dan Hasan: OPTIMASI LAHAN PERTANIAN BERBASIS AGROKLIMAT UNTUK PENGEMBANGAN PADI SAWAH MENGGUNAKAN METODE SPASIAL

Suryanti, Bambang Hadisutrisno, Mulyadi, dan Jaka Widada : PERANAN JAMUR MIKORIZA ARBUSKULAR TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT LADA

La Ode Safuan dan Hasbulah Syaf : PENGARUH STATUS HARA N, P DAN K TANAH SUB SOIL PADA LERENG YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

Azhar Ansi : PENGARUH RESIDU PUPUK ORGANIK DAN NITROGEN (N) TERHADAP LAJU ASIMILASI BERSIH DAN PRODUKSI JAGUNG DAN KACANG TANAH DALAM SISTEM TUMPANGSARI

Taane La Ola, Hartina Batoa dan Muh. Sahwa : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN IKAN ASIN DI PASAR SENTRAL LAINO RAHA KABUPATEN MUNA

Putu Arimbawa, Muhammad Aswar Limi, dan Rosmawaty : PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI MELALUI OPTIMALISASI PENGGUNAAN LAHAN KERING DAN PEMANFAATAN WAKTU LUANG DI KECAMATAN LANDONO KABUPATEN KONAWE SELATAN

Muhammad Aswar Limi: PENGARUH FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MELALUI PENDEKATAN ANALISIS JALUR

VOLUME 24 NOMOR 01 JANUARI 2014 TERBIT TIGA KALI SETAHUN

Page 2: MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 · 2020. 5. 4. · MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 Gusnawaty HS, Muhammad Taufik, Sarawa M, Asmar Hasan dan Asdar : KAJIAN POTENSI AGENS HAYATI UNTUK MENGENDALIKAN

81

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 01 Januari 2014, ISSN 0854-0128

OPTIMALISASI PENGGUNAAN LAHAN DAN KETERSEDIAAN WAKTU LUANGPETANI LAHAN KERING DI KECAMATAN LANDONO

Oleh: Putu Arimbawa, Muhammad Aswar Limi, dan Rosmawaty1)

ABSTRACT

The research objective to be achieved is to determine and analyze: (1) The combination of landuse that can provide the optimal revenue for dryland farmers, (2) The amount of free time that has notbeen utilized by farmers in the dryland farming activities in order to improve the income and welfare offarmers' land dry. Analysis of the data used is the analysis of linear programming (Soekartawi , 2002),and revenue analysis. Research results showed that; (1) income from corn farming in the amount of Rp3,920,109, and income from farming peanuts Rp 5,449,271; (2) the use of land resources for farming cornand peanut by farmers is not optimal. To achieve optimal farmers better menggusahakan peanut plantsjust from the widespread use of corn with a minimum area of 0,249 hectares of land resources; and (3)labor used by farmers in the farm production process of corn has an average of 25.58 or 162.58 HKPHKP ha-1 and the peanut farming using the average labor HKP 11.22 or 218.47 HKP ha-1. While theemployment rate of farmer respondents outpouring of farming corn and peanut by 58%. So that farmersstill have 42% free time that can be used to develop a peanut farm to add to the planting area and otherfarm expansion .

Keywords : welfare, dry land , leisure , business productive , income

PENDAHULUANLahan kering merupakan salah satu

sumberdaya alam yang sangat penting bagipengembangan pertanian. Dewasa iniperkembangan pemanfaatan lahan keringsemakin meningkat pada berbagaiagroekosistem akibat kemajuanpembangunan disertai dengan pertambahanjumlah penduduk dari waktu ke waktu. Olehkarena itu, pembangunan pertanian di daerahbanyak ditekankan pada pertanian tanamanpangan dengan memanfaatkan lahan keringuntuk meningkatkan produksi danpendapatan petani di perdesaan.

Provinsi Sulawesi Tenggaramerupakan salah satu daerah yang memilikilahan kering potensial untuk dimanfaatkanbagi pengembangan berbagai jenis tanamanpangan. Berdasarkan data statistik bahwalahan kering di Provinsi Sulawesi Tenggaraseluas + 431.584 ha dan + 83.115 ha atau19,26% berada di Kabupaten KonaweSelatan (BPS Provinsi Sulawesi Tenggara,2009). Keberadaan lahan kering tersebut

belum dimanfaatkan secara optimal olehpetani setempat. Berdasarkan hasil penelitianSuwana (2008) menunjukkan bahwa tanamanpertanian yang dikembangkan pada lahankering di salah satu desa di KecamatanLandono Kabupaten Konawe Selatandiantaranya adalah jagung dan ubi jalardengan rata-rata luas areal masing-masing0,12 ha untuk tanaman jagung dan 0,13 hauntuk tanaman ubi jalar. Dengan luas arealyang tergolong sangat sempit tersebuttentunya berdampak pada rendahnyaproduksi dan pendapatan yang diperolehpetani, yang pada akhirnya bermuara padarendahnya tingkat kesejahteraan rumahtangga petani (petani terjebak dalamlingkaran kemiskinan).

Petani Indonesia yang sebagian besartergolong miskin, memiliki ciri-ciri umum,yaitu: (1) penguasaan lahan garapan kurangdari 1 ha bahkan kurang dari 0,5 ha, (2)lemahnya pengetahuan dan informasi tentangkemajuan pertanian, (3) lemahnya modalketika mengawali proses produksi di lahan

1)Masing-masing Staf Pengajar pada Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, Kendari 81

Page 3: MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 · 2020. 5. 4. · MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 Gusnawaty HS, Muhammad Taufik, Sarawa M, Asmar Hasan dan Asdar : KAJIAN POTENSI AGENS HAYATI UNTUK MENGENDALIKAN

82

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 01 Januari 2014, ISSN 0854-0128

usahataninya, (4) lemahnya teknologi, karenakurangnya informasi dan modal, (5) lemahatau kurang akses kredit, (6) kurangnyaperhatian pemerintah terhadap petani, dan (7)harga-harga produk petani sangat fluktuatif.Suatu strategi atau paradigma barupeningkatan kesejahteraan petani miskinyang telah berhasil diimplementasikan olehnegara-negara yang sekarang ini termasuknegara industri, diantaranya adalahmeningkatkan produktivitas lahan pertanianmelalui perubahan teknologi dan inovasi(Jurnal Sosial-Ekonomi Pertanian danAgribisnis, 2005).

Dalam rangka meningkatkanproduktivitas lahan kering melalui perubahanteknologi dan inovasi di Kabupaten KonaweSelatan, salah satu upaya yang dapatdilakukan adalah optimalisasi penggunaansumberdaya lahan melalui inovasi kombinasipenggunaan luas lahan yang tepat (optimal)yang mampu memberikan pendapatanmaksimal bagi petani. Fakta di lapanganmenunjukkan bahwa selama ini petani yangrata-rata memiliki lahan sempit (kurang dari1 ha) mengelola lahannnya secarakonvensional (asal tanam), tanpamemperhitungkan kombinasi penggunaanluas lahan yang optimal untuk setiap jenistanaman yang diusahakan.

Kepemilikan lahan yang sempitberimplikasi pula pada rendahnya waktukerja yang dicurahkan petani dalammelakukan kegiatan usahatani. Dengan luaslahan yang sempit, maka ketersediaanpekerjaan di lapangan usahatani menjadisedikit, sehingga petani memiliki waktuluang yang banyak. Hal yang menarikadalah kajian mengenai waktu luang yangdimiliki petani dan pemanfataanya masihminim. Padahal jika petani mampumemanfaatkan waktu luang setelah bekerja dilapangan usahataninya, maka mereka akanmampu menolong diri mereka sendiri untukmeningkatkan pendapatan dankesejahteraannya. Berdasarkan uraian latar

belakang, maka permasalahan dalampenelitian ini adalah: (1) bagaimanakombinasi penggunaan lahan yang dapatmemberikan pendapatan optimal bagi petanilahan kering, dan (2) Seberapa banyak waktuluang yang belum termanfaatkan oleh petanilahan kering dalam kegiatan usahatani.Berdasarkan uraian latar belakang danpermasalahan penelitian, maka tujuanpenelitian secara khusus adalah untukmengetahui dan menganalisis. (1) kombinasipenggunaan lahan yang dapat memberikanpendapatan optimal bagi petani lahan kering,dan (2) banyaknya waktu luang yang belumtermanfaatkan oleh petani lahan kering dalamkegiatan usahatani.

METODE PENELITIAN

Pendekatan PenelitianPendekatan yang digunakan dalam

penelitian ini berturut-turut sebagai berikut:(1) Jika ditinjau dari teknik sampling makamasuk pada pendekatan populasi, karenayang menjadi obyek penelitian adalah petanilahan kering yang mengusahakan tanamanpangan, (2) Jika ditinjau dari timbulnyavariabel maka masuk pada pendekatan noneksperimen, karena tidak menggunakanlaboratorium tertentu, (3) Jika ditinjau darisifat penelitian non eksperimen, maka masukpada penelitian kasus, karena kesimpulanyang akan direkomendasikan dari hasilpenelitian ini adalah kepada petani lahankering yang mengusahakan tanaman pangan,(4) Jika ditinjau dari model pengembangan,maka masuk pada longitudinal model, karenamanfaatnya membuat petani atau masyarakatberpartisipasi aktif, didekati para penelitimelalui bimbingan, dilatih dan diikutkandalam kegiatan peningkatan kapasitasmelalui pemberdayaan petani melaluipengoptimalan sumberdaya lahan yangdimiliki. Dengan adanya peningkatankapasitas melalui pemanfaatan teknologi danwaktu luang yang tersedia secara efektif

Page 4: MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 · 2020. 5. 4. · MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 Gusnawaty HS, Muhammad Taufik, Sarawa M, Asmar Hasan dan Asdar : KAJIAN POTENSI AGENS HAYATI UNTUK MENGENDALIKAN

83

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 01 Januari 2014, ISSN 0854-0128

diharapkan patani dapat berswadaya danmandiri dengan kemampuan sumberdayayang dimiliki.Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yaitu di KecamatanLandono Kabupaten Konawe Selatan yangmayoritas petaninya mengusahakan usahatanitanaman pangan pada lahan kering.Penelitian dilakukan di dua desa yangmemiliki potensi lahan kering yang palingluas dan petani mengusahakan tanamanpangan pada lahan kering. Total respondensebanyak 71 orang.Teknik Analisis Data

Berdasarkan tujuan penelitian, makateknik analisis data yang digunakan dalampenelitian adalah analisis deskriptif, analisispendapatan dan analisis program linear(linear programming) dengan bantuanperangkat lunak (software) komputerprogram ABQM, dengan formula sebagaiberikut (Soekartawi, 2002):Fungsi Tujuan: Z = C1X1 + C2X2 + CnXn

Fungsi Kendala: a11X1 + a12X2 + a1nXn < b1

a21X1 + a22X2 + a2nXn < b2

X1 + X2 + Xn > 0Keterangan:Z = Pendapatan yang

dimaksimumkanC1…Cn = Pendapatan dari setiap komoditas

yang diusahakanX1… Xn = Luas lahan dari setiap komoditas

yang diusahakana11… a1n = Koefisien teknis luas lahan untuk

setiap komoditas yangdiusahakan

a21… a2n = Koefisien teknis tenaga kerjauntuk setiap komoditas yangdiusahakan

b1 = Sumberdaya lahan yang tersediab2 = Sumberdaya tenaga kerja yang

tersedia

HASIL PENELITIANIdentitas Petani Responden

Identitas petani responden merupakanlatar belakang petani responden yang sangatbesar pengaruhnya dalam kegiatan usahatani.Identitas petani yang meliputi umur,pendidikan formal, pengalaman berusahatanidan jumlah tanggungan keluarga padausahatani jagung dan kacang tanah diKecamatan Landono Kabupaten KonaweSelatan di dua desa yaitu Desa Sabulakoa danDesa Talumbinga.Umur

Hasil penelitian menunjukan bahwapetani responden yang berusia pada kisaranumur produktif (15-54) berjumlah 52 orang(91,23%), sedangkan petani yang berusiatidak produktif (diatas 54) jauh lebih kecilyaitu sebanyak 5 orang (8,77%). Hal inisesuai pendapat Soehardjo dan DahlanPatong (1984) yang menyatakan bahwa jikasuatu kegiatan usahatani dilakukan olehpetani yang berusia relatif lebih muda atauproduktif yaitu 15-54 tahun maka akan dapatmempengaruhi produksi.Tingkat Pendidikan

Hasil Penelitian menunjukkan bahwapetani responden yang ada di DesaSabolakoa dan Talumbingga sebagian besartelah melalui pendidikan formal (96,49%)dan hanya sebagian kecil yang tidakbersekolah (3,51%). Rata-rata petaniresponden memiliki rata 5 tahun bersekolahdengan kisaran 0-12 tahun. Hal ini berartibahwa petani responden memiliki tingkatpendidikan rata-rata sampai pada kelas 2sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP).Pengalaman Berusahatani

Hasil Penelitian menunjukan bahwapetani responden yang mempunyaipengalaman kurang dari 5 tahun sebanyak 6orang (10,53%) dan responden yangmemiliki pengalaman 5-10 tahun sebanyak

Page 5: MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 · 2020. 5. 4. · MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 Gusnawaty HS, Muhammad Taufik, Sarawa M, Asmar Hasan dan Asdar : KAJIAN POTENSI AGENS HAYATI UNTUK MENGENDALIKAN

84

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 01 Januari 2014, ISSN 0854-0128

19 0rang (33,33%), sedangkan yangmemiliki pengalaman berusahatani diatas 10tahun sebanyak 32 orang (56,14%).Sedangkan rata-rata pengalaman petaniresponden di Desa Sabolakoa danTalumbingga sebanyak 13 tahun dengankisaran 2 sampai 37 tahun.Jumlah Tanggungan Keluarganya

Hasil penelitian menunjukan jumlahtanggungan keluarga petani responden antara1-7 dengan rata-rata tanggungan sebanyak3,5 jiwa. Hal ini berarti pada umumnyapetani responden yang berada di DesaSabolakoa dan Talumbingga dalam haljumlah tanggungan keluarga dikategorikandalam golongan yang kecil.Karakteristik Usahatani

Karakterisistik usahatani yangdimaksud dalam penelitian ini adalahbesarnya luas lahan garapan, penggunaanbenih, penggunaan pupuk, penggunaanpestisida, penggunaan tenaga kerja, besarnyaproduksi dan pendapatan usahatani jagungdan kacang tanah. Berikut ini akandijabarkan secara rinci mengenai identitasusahatani tersebut.Luas lahan

Berdasarkan hasil penelitiandiketahui luas lahan petani respondenbervariasi, berkisar antara 0,30-1,86 hadengan luas rata-rata 0,560 Ha. Hal iniberarti bahwa sebagian besar petaniresponden didaerah ini memiliki luas lahangarapan yang tergolong sedang, tetapi hanyasebagian kecil yang digunakan untukmengusahakan tanaman jagung dan kacangtanah karena jagung dan kacang tanah hanyadigunakan untuk mengisi waktu kosong saatmenunggu musim tanam padi berikutnya.Penggunaan Benih

Benih merupakan salah satu faktorproduksi yang paling penting dalam kegiatanusahatani. Dimana tanaman jagung

diperbanyak dengan cara generatif yaitumenggunakan biji. Benih jagung dapatdiperoleh dari toko tani yang dibeli denganharga Rp 25.000 per kilogram. Harga jagungyang digunakan untuk benih lebih mahaldibandingkan dengan digunakan untukkeperluan lain karena jagung untuk benihmerupakan jagung pilihan yang telah disortirdan tergolong varietas yang unggul.Sedangkan benih kacang tanah diperoleh darihasil tanam musim lalu atau dibeli denganharga Rp 10.000 perliter atau Rp 13.300perkilogram.

Berdasarkan hasil penelitiandiketahui bahwa rata-rata petani respondenmenggunakan benih jagung sebanyak 3,17 kgperusahatani atau 16,90 kg/ha. Dalam setiaplubang tanam jagung dibutuhkan 1 bijijagung, sedangkan kacang tanah rata-rataperusahatani petani menggunakan 2,96 kgatau 50,2 kg/ha dan dalam setiap lubangtanam kacang tanah dibutuhkan 1 biji benihkacang tanah.Peralatan Usahatani

Beberapa peralatan yang digunakandalam mengelola dan membudidayakantanaman jagung dan kacang tanah denganseiring waktu akan mengalami penyusutannilai. Jumlah rata-rata unit dan nilaipenyusutan peralatan usahatani disajikandalam Tabel 1. Peralatan yang digunakanpetani responden dapat dipergunakanbeberapa kali dalam proses produksi.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwadari 57 orang petani responden hanya 4 orangyang mempunyai bajak, hal ini disebabkanuntuk menjalankan bajak dibutuhkan 2 ekorsapi atau kerbau yang harganya mahal.Semua petani responden memiliki cangkul,sabit dan parang yang jenis dan harganyaberbeda. Bajak dan cangkul digunakan untukmenggemburkan tanah dilahan pertanian,selain itu cangkul juga digunakan untukpenyiangan.

Page 6: MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 · 2020. 5. 4. · MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 Gusnawaty HS, Muhammad Taufik, Sarawa M, Asmar Hasan dan Asdar : KAJIAN POTENSI AGENS HAYATI UNTUK MENGENDALIKAN

85

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 01 Januari 2014, ISSN 0854-0128

Tabel 1.Rata-Rata Nilai Penyusutan Peralatan Usahatani Jagung dan Kacang tanah

No Jenis Tanaman Cangkul Parang Sabit Bajak1 Nilai Awal (Rp) 46.140,35 45.035,09 29.947,37 13.350,882 Nilai Akhir (Rp) 17.835,21 21.421,05 14.456,14 6.140,353 Lama Pakai (Thn) 3,51 3,54 2,72 0,124 Penyusutan (Rp) 10.203,01 10.159,21 6.552,05 1.842,11

Parang dan sabit digunakan untukpenyiangan guna membersihkan disekitartanaman dari rumput liar agar tidak terjadipersaingan makanan (unsur hara).

Penggunaan Tenaga KerjaTenaga kerja merupakan input dalam

usahatani yang sangat mempengaruhiproduksi (output) usahatani. Tenaga kerjadalam penelitian ini bersumber dari dalamkeluarga dan dari luar keluarga (tenaga kerjasewa), yang terdiri dari tenaga kerja pria,wanita, anak dan ternak. Dalam perhitungan

pendapatan usahatani, balas jasa terhadappenggunaan tenaga kerja dari dalam keluargamaupun yang dari luar keluarga dihitungberdasarkan nilai perhari kerja pria (HKP)yang disesuaikan dengan harga pasarsetempat yaitu Rp 25.000 HKP dan tenagakerja ternak disesuaikan dengan sewasetempat yaitu Rp 70.000 per hektar. Rata-rata jumlah tenaga kerja dalam setiap tahapanproses produksi usahatani jagung dan kacangtanah yang bersumber dari tenaga kerjakeluarga ataupun tenaga kerja sewa disajikanpada Tabel 2.

Tabel 2. Rata-rata Jumlah Tenaga Kerja HKP yang Dibutuhkan dalam Proses ProduksiUsahatani Jagung dan Kacang tanah.

Uraian Tenaga Kerja KeluargaYang Dibutuhkan Dalam Proses Produksi (HKP) HKP/Ha

Jagung 25,58 162.58Kacang tanah 11,22 218,47

Tabel 2 memberikan informasi bahwajumlah tenaga kerja yang digunakan olehpetani dalam proses produksi usahatanijagung memiliki rata-rata 25,58 HKP atau162,58 HKP/Ha dan pada usahatani kacangtanah menggunakan tenaga kerja rata-rata11,22 HKP atau 218,47 HKP/ha. Tenagakerja yang digunakan dalam proses produksiselain menggunakan tenaga kerja dalamkeluarga, juga menggunakan tenaga kerjadari luar keluarga (tenaga kerja sewa).

Tingkat Pencurahan KerjaKonsep pengukuran mengenai tingkatketerlibatan tenaga kerja yang dapat

digunakan adalah “tingkat pencurahan kerja”yang merupakan angka persentase jumlahjam kerja yang dicurahkan terhadap jumlahjam kerja yang tersedia. Berdasarkan jumlahhari kerja (HKP), dapat diketahui jumlah jamkerja efektif yang digunakan petani dalamdua usahatani yang diteli mulai daripersiapan lahan sampai pada panen. Denganmengasumsikan jumlah jam kerja per hariadalah 8 jam maka dapat diketahui curahanwaktu atau jam kerja yang telah digunakanpetani responden untuk berusahatani jagungdan kacang panjang. Gambaran jumlah jamkerja yang digunakan petani untuk duakomoditi tersebut dapat dilihat pada Tabel 3

Page 7: MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 · 2020. 5. 4. · MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 Gusnawaty HS, Muhammad Taufik, Sarawa M, Asmar Hasan dan Asdar : KAJIAN POTENSI AGENS HAYATI UNTUK MENGENDALIKAN

86

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 01 Januari 2014, ISSN 0854-0128

Tabel 3. Tingkat Pencurahan Kerja Petani dalam Proses Produksi Usahatani Jagung dan KacangTanah oleh petani di Kecamatan Landono

UsahataniJumlah Jam Kerja (jam) Tingkat

Pencurahan KerjaJam Kerja yang dicurahkan(Jam/Ha)

Jumlah Jam KerjaTersedia

Jagung 205 560 36,61Kacang tanah 90 420 21,43

Berdasarkan tingkat pencurahan kerja (Tabel3) diketahui bahwa petani dalamberusahatani jagung dan kacang tanahdiketahui tingkat pencurahan kerja masih dibawah 50% yaitu masing masing 36,61%curahan kerja untuk usahatani jagung dan21,43% untuk usahatani kacang tanah.Perbedaan curahan waktu yang digunakanpetani untuk setiap komoditi yangdiusahakan berhubungan dengan besarnyaluas lahan yang dikelola untuk setiapkomoditi. Namun demikian, hasil tersebutmenunjukkan bahwa petani di lokasipenelitian masih memiliki banyak waktuluang yang belum dimanfaatkan secaraoptimal untuk usaha meningkatkanproduktivitas usahatani.

Pendapatan UsahataniPendapatan merupakan balas jasa dari

semua korbanan (input) yang telah digunakan

dalam proses produksi. Secara matematis,pendapatan kotor (penerimaan) dalamusahatani, diperoleh dari hasil perkalianjumlah produksi dengan harga produk.Sedangkan pendapatan bersih usahatanimerupakan selisih dari pendapatan kotor ataupenerimaan (revenue) dengan seluruh biayayang dikeluarkan dalam proses produksi baikbiaya tetap (fixed cost) maupun biaya tidaktetap (variabel Cost). Biaya-biaya yangtermasuk dalam biaya tetap adalahpenyusutan alat dan upah tenaga kerja,sedangkan biaya tidak tetap adalah biayapembelian benih, pupuk dan pestisida. Pajaklahan yang merupakan komponen biaya tetaptidak dimasukkan dalam analisis pendapatanusahatani karena responden mengakui bahwapajak lahan pertanian belum pernahdipungut. Pendapatan usahatani jagung dankacang tanah disajikan dalam Tabel 4.

Tabel 4. Rata-rata penerimaan, total biaya dan pendapatan usahatani jagung dan kacang tanah

Tanaman

per usahatani per hektar

Penerimaan Totalbiaya Pendapatan penerimaan Total biaya Pendapatan

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)Jagung 1.640.989 839.038 801.951 8.910.351 4.990.243 3.920.109Kacangtanah 700.000 33.145 361.855 11.858.492 6.409.221 5.449.271

Tabel 4 memberikan informasi bahwaselama 1 musim tanam penerimaan petaniuntuk jagung rata-rata Rp 8.910.351.jumlah

total biaya usahatani jagung yang bersumberdari biaya tenaga kerja, benih, pupuk, danpenyusutan peralatan memiliki rata-rata

Page 8: MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 · 2020. 5. 4. · MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 Gusnawaty HS, Muhammad Taufik, Sarawa M, Asmar Hasan dan Asdar : KAJIAN POTENSI AGENS HAYATI UNTUK MENGENDALIKAN

87

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 01 Januari 2014, ISSN 0854-0128

Rp 4.990.243. selisih pendapatan kotordengan total biaya produksi merupakanpendapatan bersih yaitu sebesar Rp.3.920.109. Sedangkan penerimaan petaniuntuk kacang tanah selama 1 musim tanamrata-rata Rp. 11.858.492 dan rata-rata totalbiaya produksi sebesar Rp 6.409.221.sehingga rata-rata pendapatan bersih untukkacang tanah adalah sebesar Rp 5.449.271.selisih antara rata-rata pendapatanperusahatani dengan pendapatan per hektarsangat tinggi, hal ini disebabkan oleh relatifsempitnya luas lahan yang diusahakan olehpetani akibat minimnya modal usahatani dankurangnya pengetahuan masyarakat polapemamfaatan lahan yang optimal. Sedangkanpenerimaan petani untuk kacang tanahselama 1 musim tanam rata-rata Rp.11.858.492 dan rata-rata total biaya produksisebesar Rp 6.409.221. sehingga rata-ratapendapatan bersih untuk kacang tanah adalah

sebesar Rp 5.449.271. selisih antara rata-ratapendapatan perusahatani dengan pendapatanper hektar sangat tinggi, hal ini disebabkanoleh relatif sempitnya luas lahan yangdiusahakan oleh petani akibat minimnyamodal usahatani dan kurangnya pengetahuanmasyarakat pola pemamfaatan lahan yangoptimal.

Analisis OptimalitasAnalisis ini digunakan untuk

mengetahui apakah sumberdaya yangdigunakan oleh petani selama ini telahoptimal dan dapat menentukan penggunaansumberdaya yang optimal bagi petani.Berdasarkan keadaan pola tanam danpenggunaan sumberdaya yang telahdijelaskan sebelumnya, maka kerangka dasaranalisis optimalitas dalam usahatani jagungdan kacang tanah disajikan dalam Tabel 5.

Tabel 5. Kerangka dasar analisis optimalitas usahatani jagung dan kacang tanahBasis Jagung (X1) Kacang tanah (X2) Sisi Kanan

Z 3.920.109 5.449.271 MaxC 1 1 0,249

Variabel keputusan merupakan aktivitas yangakan dianalisis dalam rangkaianpengelolahan data. Variable keputusan yangrelevan dengan kerangka dasar berdasarkanpola tanam dan penggunaan sumber dayaadalah sebagai berikut.

X1 = luas tanaman jagung yangmemberikan pendapatan optimal

X2 = luas tanaman kacang tanah yangmemberikan pendapatan optimal

Formulasi model dapat dinyatakan sebagaiberikut:Fungsi tujuan :Max Z= 3.920.109 + X1 + 5.449.271 X2Fungsi kendala:Lahan : 1 X1+ 1 X2 ≤ 0,249

Koefisien fungsi tujuan merupakanpendapatan bersih per hektar dari komoditijagung dan kacang tanah selama satu musimtanam. Sedangkan koefisien kendala lahanuntuk setiap jenis usahatani persatuan luasdidasarkan pada jenis pemanfaatan lahankering dalam pola usahatani jagung (X1) dankacang tanah (X2).

Hasil optimalitas menunjukan bahwapenggunaan sumberdaya lahan padausahatani jagung dan kacang tanah yangdilakukan oleh masyarakat selama ini belumoptimal. Kondisi optimal dapat ditentukandengan terlebih dahulu mengetahui nilaivariabel basis yang menggambarkan jenistanaman dan jumlah kendala yangdusahakan, yang termasuk variabel basisadalah variabel yang mempunyai nilai tidak

Page 9: MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 · 2020. 5. 4. · MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 Gusnawaty HS, Muhammad Taufik, Sarawa M, Asmar Hasan dan Asdar : KAJIAN POTENSI AGENS HAYATI UNTUK MENGENDALIKAN

88

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 01 Januari 2014, ISSN 0854-0128

sama dengan nol atau bernilai positif.Terdapat pula variabel non basis yangmenggambarkan jenis tanaman atau kendalayang tidak diusahakan yaitu variabel yang

memiliki nilai sama dengan nol. Variabelbasis dalam optimalisasi usahatani jagungdan kacang tanah disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Variabel basis dalam optimalisasi pola usahataniNo Variabel keputusan Nilai variabel Reduced cost1 Jagung (X1) 0,000 1.529.162,0002 Kacang tanah (X2) 0,249 0,0003 Fungsi tujuan Z= 1.356.868

Tabel 6 tampak bahwa untuk mencapaikondisi optimal maka petani harusmembudidayakan tanaman kacang tanah sajayang mempunyai nilai variabel basis tidaksama dengan nol atau nilai penguranganbiaya (reduced cost) sama dengan nol.Sedangkan tanaman jagung tidak disarankanuntuk dibudidayakan karena apabila petanimemaksakan mengusahakan tanamantersebut, maka akan menanggung biayatambahan sebesar Rp 1.529.162. nilaipengurangan biaya menggambarkan biayayang akan ditanggung petani apabilamemaksakan untuk mengusahakan usahatanitersebut. Kondisi optimal selama satu musimtanam dapat dicapai bila petani menanamkacang tanah seluas 0,249 ha, tanpamenanam jagung.

Pada kondisi optimal, nilai fungsitujuan atau rata-rata total pendapatanusahatani sebesar Rp 1.356.868. Nilai fungsiini akan sama dengan jumlah masing-masingperkalian koefisien variabel basis dengannilai variabel keputusan pada persamaanfungsi tujuan yaitu:

Max Z = 3.920.109 X1 + 5.449.271 X2= 3.920.109 X1 (0,000)+ 5.449.271

(0,249)= Rp 1.356.868

Hal ini berarti rata-rata pendapatansebelum dan sesudah kondisi optimalmengalami perubahan. Rata-rata pendapatansebelum kondisi optimal adalah Rp

1.163.806 sehingga mengalami peningkatansetelah kondisi optimal sebesar Rp1.356.868. Selisih yang cukup tinggi inidisebabkan oleh luas lahan yang diusahakanpetani dengan luas lahan per hektarmempunyai selisih yang cukup besar.Penyebab tanaman jagung tidak memberikankontribusi harga atau produktivitas yaitukarena adanya perbedaan harga yang cukupbesar antara tanaman jagung dengan kacangtanah, sehingga pendapatan yang diperolehbila membudidayakan tanaman jagung lebihkecil dibandingkan apabila mem-budidayakan tanaman kacang tanah

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik daripenelitian ini adalah: (1) pendapatan dariusahatani jagung yaitu sebesar Rp 3.920.109,dan pendapatan dari usahatani kacang tanahsebesar Rp 5.449.271; (2) penggunaansumberdaya lahan untuk usahatani jagungdan kacang tanah oleh petani belum optimal.Untuk mencapai optimal petani lebih baikmenggusahakan tanaman kacang tanah sajadari pada jagung dengan minimal luaspenggunaan sumberdaya lahan seluas 0,249Ha; dan (3) tenaga kerja yang digunakan olehpetani dalam proses produksi usahatanijagung memiliki rata-rata 25,58 HKP atau162,58 HKP ha-1 dan pada usahatani kacangtanah menggunakan tenaga kerja rata-rata11,22 HKP atau 218,47 HKP ha-1.Sedangkan tingkat pencurahan kerja petani

Page 10: MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 · 2020. 5. 4. · MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 Gusnawaty HS, Muhammad Taufik, Sarawa M, Asmar Hasan dan Asdar : KAJIAN POTENSI AGENS HAYATI UNTUK MENGENDALIKAN

89

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 01 Januari 2014, ISSN 0854-0128

responden dari usahatani jagung dan kacangtanah sebesar 58%. Sehingga petani masihmemiliki 42% waktu luang yang dapatdigunakan untuk mengembangkan usahatanikacang tanah dengan menambah luas arealtanam maupun perluasan usahatani lainnya.

UCAPAN TERIMAKASIHTerima kasih kepada Lembaga

Penelitian UHO yang telah memberikandukungan dalam bentuk dana penelitiansesuai BOPTN Unhalu Nomor:097/PPK/UNHALU/V/2013, tanggal 21 Mei2013. Sehingga penelitian ini dapat berjalansesuai tujuan yang diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

BPS Jakarta. 2000. Pedoman Penghitungan NilaiTukar Petani. Bagian Statistik HargaProdusen dan Konsumen Pedesaan.

Jurnal Sosial-Ekonomi Pertanian dan Agribisnis.2005. Kemiskinan Petani, KemiskinanBangsa. Volume 5 Nomor 3 November2005. Fakultas Pertanian UniversitasUdayana. Bali.

Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar EkonomiPertanian: Teori dan Aplikasinya. PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Suwana K. 2008. Optimalisasi PemanfaatanLahan Kering untuk Usahatani di DesaWata Benua Kec. Landono Kab. KonaweSelatan. Sekripsi. Sosial EkonomiPertanian Unhalu. Kendari.