pemeriksaan radiografi pada tb paru

Upload: fildzah-yamami-rizal

Post on 10-Oct-2015

76 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Pemeriksaan Radiografi

TRANSCRIPT

Pemeriksaan Radiografi pada TB Paru

Tuberkulosis merupakan airborne disease yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis. M. tuberculosis dibawa oleh partikel-partikel airborne disebut droplet nuclei berukuran 1-5 mikron. Droplet nuclei yang infeksius akan tersebar ketika penderita TB paru batuk, bersin, bahkan berbicara. Partikel-partikel kecil ini dapat bertahan di udara selama beberapa jam. Transmisi terjadi ketika seseorang menghirup droplet nuclei yang mengandung M. tuberculosis yang kemudian berjalan dari mulut atau hidung menuju saluran nafas bagian atas kemudian bronkus yang akhirnya mencapai alveolus paru.

Terdapat beberapa faktor yang memungkinkan terjadinya transimisi M. Tuberculosis antara lain : Suseptibilitas Status imun dari individu yang terekspos Tingkat infeksifitasTingkat infeksitifitas dari orang yang menyebarkan TB, hal ini tergantung dari jumlah basil teberkel yang ia keluarkan ke udara. LingkunganFaktor lingkungan mempengaruhi konsentrasi dari M.tuberculosis PaparanProksimitas, frekuensi dan durasi paparan

PatogenesisInfeksi terjadi ketika seseorang menghirup droplet nuclei yang mengandung basil tuberkel yang mencapai alveolus. Basil tuberkel ini kemudian ditelan oleh makrofag alveolar, kebanyakan dari basil ini hancur dan dihambat. Sejumlah kecil kemudian berkembang biak secara intraselular dan kemudian dilepaskan ketika makrofagnya mati. Jika tetap hidup, basil dapat menyebar melalui kanal limfatik atau melalui pembuluh darah menuju jaringan serta organ yang jauh. Jaringan tersering antara lain adalah nodus limfatik regional, bagian apeks paru, ginjal, otak dan tulang. Proses penyebaran ini melibatkan sistem imun sehingga menimbulkan respon sistemik.

Gambaran KlinisInfeksi primer biasanya asimtomatis walaupun beberapa kasus menunjukkan simptom akibat penyebaran hematologis yang dapat menjadi TB milier. Hanya sekitar 5% dari pasien, biasanya yang dengan kelemahan imun yang menjadi TB primer yang progeresif.Pasien dengan TB paru post-primer biasanya asimtomatis atau hanya memiliki gejala minor seperti batuk kering. Pasien simtomatis dengan gejala kontitusioal yaitu dengan demam yang prominen, malais dan penurunan berat badan. Batuk berdahak dengan darah juga sering dijumpai. Pasien tertentu dapat mengeluhkan hemoptisis hebat akibat erosi arteri bronkial.

DistribusiLokasi infeksi TB di paru bervariasi tergantung dari staging infeksi dan umur pasien. Infeksi primer TB pada anak dapat mengenai paru bagian mana saja, sedangkan pada orang dewasa tempat predileksinya adalah di lobus atas. Infeksi post-primer memiliki tempat predileksi yang kuat yaitu di lapangan atas. TB Milier terdistribusi di kedua paru.

Gambaran RadiografiFoto toraks digunakan untuk mengevaluasi temuan yang dicurigai merupakan TB paru. Pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah foto toraks dengan posisi PA dan Lateral. Terkadang posisi apikal lordotik juga perlu dilakukan untuk melihat kelainan di apeks dan meningkatkan sensitifitas foto toraks untuk menilai penyakit yang indolen serta dorman.Foto toraks dapat menunjukkan infiltrat tidak sempurna atau infiltrat noduler. TB dapat ditemukan di setiap bagian paru, namun yang paling sering ditemukan di lobus atas. Penampakan lordotik dapat menunjukkan abnormalitas secara lebih jelas.Beberapa pola yang dapat kita lihat pada foto toraks TB : Formasi Kavitas : menunjukkan infeksi lanjut dan dihubungkan dengan tingginya bacterial load Infiltrat yang tidak terkalsifikasi : dapat dibingungkan dengan karsinoma paru Nodul-nodul terkalsifikasi yang homogen (biasanya berukuran 5-20mm) : tuberkuloma, menunjukkan infeksi lama, bukan penyakit aktif TB Milier : ciri khas berupa penampakan lesi-lesi nodular kecil yang banyak yang mirip biji padiFoto toraks yang tetap konsisten menjurus ke TB menunjukkan penyakit aktif pada pasien simtomatis walaupun tanpa pemeriksaan apusan sputum. Namun, temuan foto toraks normal pada pasien yang asimtomatis tidak mengekslusi TB, terutama pada pasien imunosupresi.

TB PrimerPada TB primer aktif, gambaran radiografi TB paru tidak spesifik, bahkan normal. Foto toraks biasanya menunjukkan gambaran mirip pneumonia yaitu proses infiltratif di bagian tengah atau bawah paru, biasanya berhubungan dengan adenopati hilar dan atau atelektasis.TB Primer biasanya menyerupai penampakan foto toraks rutin pada communtiy-acquired pneumonia. Penelitan menunjukkan bahwa TB primer dan CAP dapat berkaitan dengan efusi pleura dan kavitasi.

Gambaran berkisar dari sangat kecil hingga tidak dapat di deteksi, dari konsolidasi minimal hingga lobaris. Pada kebanyakan kasus, infeksi terlokalisasi dan membentuk granuloma (tuberkuloma) yang kemudian terkalsifikasi diketahui sebagai Ghon Lesion. Ketika nodus kalsifikasi dan Ghon Lesion ditemukan, kombinasi ini disebut Ranke Complex.

Reaktivasi TBPada reaktivasi TB yang klasik, lesi pulmoner terletak di segmen posterior dari lobus paru kanan atas, segmen apikoposterior dari paru kiri atas serta sekmen apikal dari lobus bawah paru. Yang paling sering adalah kavitasi, timbul skar, yaitu hasil dari proses penyembuhan regio-regio tuberkular dengan kehilangan volum parenkim paru serta kalsifikasi.

TB dan Infeksi HIVPada pasien dengan infeksi HIV atau penyakit-penyakit imunosupresif lainnya, lesi-lesi biasanya bersifat atipikal. Sekitar 20% pasien HIV-positif dengan TB aktif memiliki gambaran foto toraks yang normal.

TB laten dan yang sudah disembuhkanTB lama dan sudah disembuhkan menunjukkan gambaran radiografis yang berbeda, yaitu dengan nodul-nodul pulmoner yang tegas, dengan atau tanpa kalsifikasi di bagian hilar atau lobus atas. Nodul-nodul yang lebih kecil dengan atau tanpa skar fibrotik dapat dijumpai di lobus atas paru. Nodul serta lesi-lesi fibrotiknya berbatas tegas dan padat.Pasien dengan skar nodular ataupun fibrotik pada foto toraks dan hasil PPD positif harus diobati sebagai carrier laten. Lesi nodular yang terkalsifikasi (granuloma) atau penebalan pleura apikal menunjukkan resiko rendah menuju konversi.

TB Milier Pada TB milier, gambaran foto toraks bisanya menunjukkan pila milier, dengan nodul-nodul berukuran 2mm yang secara histologi berupa granuloma yang tersebar seperti biji-bijian di seluruh lapangan paru. Akan tetapi, pola gambaran foto toraks dapat bervariasi serta dapat menunjukkan infiltrasi lobus atas dengan atau tanpa kavitasi.

TB PleuraPada TB pleura, ruang pleura dapat terlibat dalam 2 cara : (1) respon hipersensitivitas dapat menyebabkan nyeri dan demam atau (2) empiema dapat terjadi, yang dapat terlihat pada foto toraks, berhubungan dengan efusi pleura.

Infeksi Spesifik Tuberkulosis Pada AnakDalam menegakkan diagnosis, penting diketahui pemeriksaan mantoux uji tuberkulin, sedangkan foto toraks diperlukan untuk membantu melihat luasnya kelainan pada paru. Gambaran radiologi memperlihatkan daerah konsolidasi atau bercak-barcak dengan tanda limfangitis. Gambaran tersebut tidak menjadi gejala khas karena pembesaran kelenjar hilus dan bercak konsolidasi juga dapat disebabkan oleh infeksi paru lainnya. bila komleks primer ini menyembuh, dapat menyebabkan terjadinya fibrosis dan kalsifikasi.

Referensi :1. Knechel, Nancy A. 2009. Tuberculosis : Pathophysiology, Clinical Features and Diagnosis. In: Critical care Nurse Volume 29 No.2. www.ccnonline.org2. CDC. Transmission and Pathogenesis of Tuberculosis. 3. Jeong, Yeon Joo & Lee, Kyung Soo. 2008. Pulmonary Tuberculosis : Up-to-date Imaging and Management. www.ajronline.org 4. Weerakkody, Yuranga & Gaillard, Frank. Pulmonary Manifestations of Tuberculosis. www.radiopaedia.org5. Catanzano, Tara. 2011. Primary Tuberculosis Imaging. In: Medscape Reference : Drugs, Diseases, Procedures.