bab 2 (radiologi tb paru anak & dewasa)

Upload: nisatriana

Post on 01-Mar-2018

305 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    1/33

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Anatomi Saluran Pernapasan

    2.1.1 Definisi dan Klasifikasi6

    Traktus respiratorius adalah saluran tempat berlangsungnya pertukaran

    O2 dan CO2 dari luar sampai kedalam paru untuk memenuhi kebutuhan tubuh

    terhadap oksigen. Secara garis besar pernafasan dibagi menjadi dua, yaitu:

    . !ernapasan dalam "internal# yaitu pertukaran gas antara organel sel"mitokondria# dan medium cairnya. $al tersebut menggambarkan proses

    meabolisme intraseluler yang meliputi konsumsi O2 "digunakan untuk

    oksidasi bahan nutrisi# dan pengeluaran CO2 "terdapat dalam medium

    cair%sitoplasma# sampai menghasilkan energi.

    2. !ernapasan luar "eksternal# yaitu absorpsi O2dan pembuangan CO2dari tubuh

    secara keseluruhan ke lingkungan luar. &rutan proses pernapasan eksternal

    adalah :

    !ertukaran udara luar ke dalam al'eolus melalui aksi mekanik

    pernapasan yaitu melalui proses 'entilasi.

    !ertukaran O2dan CO2yang terjadi di antara al'eolus dan darah pada

    pembuluh darah kapiler paru(paru melalui proses difusi.

    !engangkutan O2dan CO2oleh system peredaran darah dari paru(paru ke

    jaringan dan sebaliknya yang disebut proses transportasi.

    !ertukaran O2 dan CO2 darah dalam pembuluh darah kapiler jaringandengan sel(sel jaringan melalui proses difusi.

    )erdasarkan letaknya saluran pernapasan digolongkan menjadi dua,

    yaitu:

    . Saluran pernapasan bagian atas "upper respiratory air*ay# dengan fungsi

    utama sebagai :

    Air conduction"penyalur udara#, sebagai saluran yang meneruskan udara

    menuju saluran napas bagian ba*ah untuk pertukaran gas.

    3

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    2/33

    Protection "perlindungan#, sebagai pelindung saluran napas bagian

    ba*ah agar terhindar dari masuknya benda asing. Warming, filtrasi, humidifikasi yakni sebagai bagian yang

    menghangatkan, menyaring dan memberi kelembapan udara yang

    diinspirasi "dihirup#

    2. Saluran pernapasan bagian ba*ah "lo*er air*ay# yang secara umum terbagi

    menjadi dua komponen ditinjau dari fungsinya, yaitu :

    Saluran udara konduktif, sering disebut sebagai percabangan

    trakheobronkialis yang terdiri atas trakea, bronkus, dan bronkilolus. Saluran respiratorius terminal yang berfungsi sebagai penyalur

    "konduksi# gas masuk dan keluar dari saluran respiratorius terminal, yang

    merupakan tempat pertukaran gas yang sesungguhnya.

    2.1.2 Oran!Oran Saluran Pernapasan6,+

    . $idung

    $idung terdiri dari tulang, tulang ra*an hialin, otot bercorak dan jaringan

    ikat. !ada kulit luar terdiri dari epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk,

    rambut(rambut halus, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. ongga hidung

    terdiri atas:

    a. -estibulum

    erupakan /pitel berlapis gepeng, terdapat 'ibrissae "rambut(rambut

    kasar yang berfungsi menyaring udara pernafasan# terdapat kelenjar sebasea dan

    kelenjar keringat.

    b. 0ossa nasalis "ca'um nasi#

    1ari masing(masing dinding lateral fossa nasalis keluar tiga tonjolan

    yang disebut konka yaitu: konka nasalis superior, konka nasalis media, konka

    nasalis inferior. $anya konka nasalis inferior dilapisi oleh epitel respirasi.

    Terdapat sinus paranasal yang merupakan rongga berisi udara, yaitu: sinus

    frontalis, sinus mailaris, sinus ethmoidalis, sinus spenoidalis.

    4

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    3/33

    2. 0aring

    uangan dibelakang ka'um nasi, yang menghubungkan traktus digesti'us

    dan traktus respiratorius, panjang faring kurang lebih 3 cm. 0aring dibagi

    menjadi 3 bagian, yaitu:

    a. 4asofarings

    b. Orofarings

    c. 5aringofarings

    3. 5aring

    erupakan penghubung antara faring dan trakea, memiliki bentuk tidak

    beraturan%irreguler, dilapisi epitel bertingkat torak bersilia, bersel goblet kecuali

    ujung plika 'okalis berlapis gepeng. 1inding laring terdiri dari: kartilago hialin

    dan kartilago elastin jaringan ikat musculus 'okalis otot skelet dan kelenjar

    campur. 5aring terbagi menjadi tiga yaitu:

    a. /piglotis

    b. 7lotis

    c. Subglotis

    8. Trakea

    Trakea terdiri atas kartilago hialin berbentuk C berjumlah 6 hingga 29

    buah. Cincin(cincin tulang ra*an satu dengan yang lain dihubungkan oleh

    jaringan penyambung padat fibroelastis dan retikulin disebut ligamentum anulare

    untuk mencegah agar lumen trakea jangan meregang berlebihan dan otot polos

    berperan untuk mendekatkan kedua tulang ra*an. )agian trakea yang

    mengandung tulang ra*an disebut pars kartilagenia, bagian trakea yang

    mengandung otot disebut pars membranasea.

    . )ronkus

    )ronkus merupakan saluran nafas yang terbentuk dari belahan dua trakea

    pada ketinggian kira(kira 'ertebrata thoracal -, mempunyai struktur serupa

    dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama. )ronkus berjalan ke arah

    ba*ah dan samping menuju paru dan bercabang menjadi dua "karina#, yaitu

    bronkus kanan dan bronkus kiri.

    5

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    4/33

    )ronkus kanan mempunyai diameter lumen lebih lebar, ukuran lebih pendek

    dan posisi lebih 'ertikal. 5etak sedikit lebih tinggi dari arteri pulmonalis serta

    mengeluarkan sebuah cabang utama yang melintas di ba*ah arteri, yang disebut

    bronkus kanan lobus ba*ah. Sedangkan bronkus kiri memiliki ukuran lebih

    panjang, diameter lumennya lebih sempit dibandingkan bronkus kanan dan

    melintas di ba*ah arteri pulmonalis sebelum di belah menjadi beberapa cabang

    yang berjalan kelobus atas dan ba*ah. Cabang utama bronkus kanan dan kiri

    bercabang lagi menjadi bronkus lobaris, kernudian menjadi lobus segmentalis.

    )ronkus lobaris ini bercabang terus menjadi bronkus yang lebih kecil, dengan

    ujung cabangnya yang disebut bronkiolus. Setiap bronkiolus memasuki lobulus

    paru, dan bercabang(cabang menjadi (+ bronkiolus terminalis.

    7ambar . ;natomi saluran pernapasan

    6. )ronkiolus

    )ronkiolus terdiri dari dua yaitu: bronkiolus terminalis yang merupakan

    saluran udara terkecil yang tidak mengandung al'eoli "kantong udara# dan

    bronkiolus respiratorius yaitu bagian antara bagian konduksi dan bagian respirasi.

    )ronkiolus terminalis memiliki garis tengah kurang lebih mm sedangkan

    bronkiolus respiratorius berukuran pendek

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    5/33

    paru. Sama seperti halnya hepar, bronkus juga memiliki pembagian segmentasi

    yang nantinya juga merupakan segmentasi bagi pulmo juga. =ang dimaksud

    dengan segmentasi bronchopulmonalia adalah unit paru secara anatomis, fungsi

    dan pembedahannya. 1imana dalam masing(masing segmenta bronkus ini juga

    berperan sebagai segmenta pada pulmo yang memiliki ujung saluran, cabang

    arteria pulmonalis, aliran 'ena, aliran limfe dan persarafan otonom yg berbeda

    beda pada masing(masing segmen lainnya.

    7ambar 2. ;natomi saluran pernapasan bagian ba*ah

    +. !aru(paru "!ulmo#

    !aru(paru berfungsi utama untuk pertukaran gas antara udara atmosfer dan

    darah. 1alam menjalankan fungsinya, paru(paru ibarat sebuah pompa mekanik

    yang berfungsi ganda, yakni menghisap udara atmosfer ke dalam paru "inspirasi#

    dan mengeluarkan udara al'eolus dari dalam tubuh "ekspirasi#. &ntuk melakukan

    fungsi 'entilasi, paru(paru mempunyai beberapa komponen penting, antara lain :

    a. 1inding dada yang terdiri dari tulang, otot, dan saraf perifer.

    b. !arenkim paru yang terdiri dari saluran napas, al'eoli, dan pembuluh

    darah.

    c. 1ua lapisan pleura, yakni pleura 'iseralis yang membungkus erat

    jaringan parenkim paru, dan pleura parietalis yang menempel erat ke

    dinding toraks bagian dalam. 1i antara kedua lapisan pleura terdapat

    rongga tipis yang normalnya berisi cairan pleura.

    d. )eberapa reseptor yang berada di pembuluh darah arteri utama.

    7

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    6/33

    Tiap paru, melekat pada jantung dan trachea melalui radi pulmonalis dan

    ligamentum pulmonale. Setiap paru(paru memiliki:

    a. ;peks: tumpul, menonjol ke atas ke dalam leher sekitar 2, cm di atas

    cla'icula.

    b. !ermukaan costo('ertebral: menempel pada bagian dalam dinding dada.

    c. !ermukaan mediastinal: menempel pada pericardium dan jantung.

    d. )asis pulmonalis: terletak pada diafragma.

    e. ;l'eolus%al'eoli

    Terdapat sekitar 399(99 juta al'eoli yang merupakan kantong(kantong

    kecil terdiri dari selapis sel seperti sarang ta*on. ;l'eoli merupakan tempatpertukaran gas "O2 dan CO2# antara udara dan darah. 1i sekitar al'eoli

    terdapat serat elastin yang pada saat inspirasi melebar dan pada saat ekspirasi

    menciut serta terdiri atas serat kolagen yang berfungsi mencegah regangan

    yang berlebihan, sehingga kapiler dan septum interal'eolaris tidak rusak.

    ;l'eoli terdiri atas:

    1uctus al'eolaris

    1inding tipis,sebagian besar terdiri dari al'eoli

    1ikelilingi sakus al'eolaris

    1i mulut al'eolus epitel selapis gepeng "sel al'eolar tipe #

    >aringan ikat fibroelastis, ada yang memiliki otot polos dan ada yang

    tidak memiliki otot polos, sebagai titik titik kecil

    Terbuka ke atrium: ruang yang menghubungkan beberapa sakus

    al'eolaris

    Sakus al'eolaris

    ?antong yang dibentuk oleh beberapa al'eoli

    Terdapat serat elastin dan serat retikulin yang melingkari muara sakus

    al'eoli

    Sudah tak punya otot polos

    8

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    7/33

    !aru(paru terdiri dari dua, yaitu:

    a. !ulmo 1etra%!aru ?anan

    !ulmo detra sedikit lebih besar dari pulmo sinister dan dibagi oleh

    fissura obli@ua dan fissura horiAontalis pulmonis detra menjadi tiga lobus:

    lobus superior, lobus medius, dan lobus inferior. 0issura obli@ua berjalan dari

    pinggir inferior ke atas dan ke belakang menyilang permukaan medial dan

    costalis sampai memotong pinggir posterior sekitar 6,2 cm di ba*ah ape

    pulmonis. 0issura horiAontalis berjalan horiAontal menyilang permukaan

    costalis setinggi cartilage costalis B- dan bertemu dengan fissure obli@ua

    pada linea aillaris media. !ulmo detra mempunyai sepuluh segmen, yaitu

    lima buah segmen pada lobus superior, dua buah segmen pada lobus medial,

    dan tiga buah segmen pada lobus inferior. Tiap(tiap segmen ini terbagi lagi

    menjadi belahan(belahan yang bernama lobulus.

    1iantara lobulus satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat

    yang berisi pembuluh darah, getah bening, dan saraf. 1alam tiap lobulus

    terdapat sebuah bronkiolus. 1i dalam lobulus, bronkiolus ini bercabang(

    cabang yang disebut duktus al'eolus. Tiap duktus al'eolus berakhir pada

    al'eolus yang diameternya antara 9,2(9,3mm. Segmen pulmo detra:

    5obus superior:

    Segmen apicale

    Segmen posterior

    Segmen anterior

    5obus medius:

    Segmen lateral

    Segmen medial

    5obus inferior:

    Segmen apicobasal Segmen mediobasal

    Segmen anterobasal

    Segmen laterobasal

    Segmen posterobasal

    $ilus pulmonalis detra terdiri dari:

    ;rteri pulmonalis detra

    )ronchus principales detra: bronchus lobaris superior, medius dan

    inferior

    9

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    8/33

    -ena pulmonalis detra

    ?elenjar getah bening "limfe nodes#

    b. !ulmo Sinistra%!aru ?iri

    !ulmo sinister dibagi oleh fissure obli@ue dengan cara yang sama

    menjadi dua lobus: lobus superior dan lobus inferior. !ada pulmo sinister

    tidak ada fissure horiAontalis. Segmen pulmo sinistra:

    5obus superior :

    Segmen apicoposterior

    Segmen anterior

    Segmen lingual superior

    Segmen lingual inferior

    5obus inferior :

    Segmen apicobasal

    Segmen antero medial basal

    Segmen laterobasal

    Segmen posterobasal

    $ilus pulmo sinistra terdiri dari:

    ;rteri pulmonalis sinistra

    )ronchus principales sinistra -'. !umonalis sinistra

    4oduli lymphoideus "kelenjar getah bening#

    ambar 2. !ulmo sinistra

    10

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    9/33

    7ambar 3. !ulmo detra

    7ambar 8. !ulmo sinistra

    11

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    10/33

    7ambar . Segmen paru detra dan sinistra

    2.2 "isoloi Saluran Pernapasan+,

    !ada hakikatnya bernapas adalah pengambilan udara pernapasan dari

    udara bebas untuk masuk ke dalam tubuh atau paru(paru. !engambilan udara

    pernapasan disebut inspirasi, sedangkan pengeluaran udara disebut ekspirasi.

    ;liran udara dari udara bebas ke paru(paru dan sebaliknya ditentukan oleh

    perubahan tekanan udara dalam rongga paru(paru, rongga dada, dan rongga perut.

    !erubahan tekanan ini disebabkan oleh karena terjadinya perubahan 'olume.

    !erubahan 'olume ruangan tersebut diatur oleh otot pernapasan, yang meliputi

    otot antar os costae, otot diafragma, dan otot dinding perut.

    !roses inspirasi terjadi saat usculus intercostales eksternus berkontraksi

    menyebabkan os costae terangkat sehingga 'olume rongga dada bertambah besar.

    ?arena rongga dada merupakan ruangan tertutup maka bertambahnya 'olume

    rongga dada akan menurunkan tekanan rongga dada sehingga menjadi lebih kecil

    dari tekanan udara rongga paru. $al ini akan mendorong paru(paru mengembang

    sehingga 'olumenya menjadi lebih besar dan tekanannya menjadi lebih kecil dari

    tekanan udara bebas. ;kibatnya, udara dari luar dapat mengalir masuk ke dalam.

    Selain itu, inspirasi juga dipengaruhi oleh diafragma dan musculus rectus

    abdominis. Otot diafragma berkontraksi sehingga posisi diafragma mendatar.

    !osisi ini menyebabkan bertambah besarnya 'olume rongga dada yang

    menyebabkan tekanan udara dalam rongga dada mengecil. !enurunan tekanan

    udara dalam rongga dada akan diikuti mengembangnya paru(paru dan penurunan

    tekanan udara dalam paru(paru mengakibatkan tekanan udara dalam paru(paru

    menjadi lebih kecil dari tekanan udara luar.

    Sebaliknya, proses ekspirasi terjadi saat m. intercostales internus

    berkontraksi menyebabkan os costae tertarik ke posisi a*al sehingga 'olume

    rongga dada akan mengecil dan tekanannya membesar. Tekanan ini mendesak

    dinding paru(paru sehingga rongga paru(paru ikut mengecil dan tekanan udara

    dalam rongga paru(paru meningkat. ;kibatnya, udara dari dalam rongga paru(

    paru terdorong ke luar. /kspirasi juga dipengaruhi oleh diafragma dan otot

    12

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    11/33

    dinding perut. )ila otot diafragma relaksasi dan otot dinding perut kontraksi maka

    isi rongga perut akan terdesak ke arah diafragma sehingga posisi diafragma akan

    cekung ke arah rongga dada. ?eadaan ini menyebabkan 'olume rongga dada

    mengecil dan tekanannya meningkat. 4aiknya tekanan dalam rongga paru(paru

    akan menyebabkan isi rongga paru(paru terdorong ke luar. Selama pernapasan

    normal dan tenang, semua kontraksi otot pernapasan terjadi selama inspirasi

    ekspirasi adalah proses yang hampir seluruhnya pasif akibat sifat elastis daya

    lenting paru dan rangka dada.

    2.# Tu$erkulosis Paru

    2.#.1 Definisi

    Tuberkulosis "T)# adalah penyakit menular yang umum dan sering

    mematikan yang disebabkan oleh mikobakterium, biasanya Mycobacterium

    tuberculosispada manusia. Tuberkulosis biasanya menyerang paru(paru tetapi

    juga dapat mempengaruhi bagian lain dari tubuh. $al ini menyebar melalui udara,

    ketika orang yang memiliki penyakit batuk, bersin, atau meludah. ?ebanyakan

    infeksi pada manusia dalam hasil infeksi, asimtomatik laten, dan sekitar satu dari

    sepuluh infeksi laten pada akhirnya berkembang menjadi penyakit aktif, yang jika

    dibiarkan tidak diobati membunuh lebih dari setengah dari korban.

    Tuberkulosis "T)# merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh

    Mycobacterium tuberculosis. &mumnya T) menyerang paru(paru, sehingga

    disebut dengan T) paru. Tetapi kuman T) juga bisa menyebar ke bagian atau

    organ lain dalam tubuh, dan T) jenis ini lebih berbahaya dari T) paru. )ila

    kuman T) menyerang otak dan sistem saraf pusat, akan menyebabkan meningitis

    T). )ila kuman T) menginfeksi hampir seluruh organ tubuh, seperti ginjal,

    jantung, saluran kencing, tulang, sendi, otot, usus, kulit, disebut T) milier atau T)

    ekstrapulmoner.2,3

    Tuberkulosis pada anak didefinisikan sebagai tuberkulosis yang diderita

    oleh anak D tahun.Seorang anak dikatakan terpapar T) jika anak memiliki

    13

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    12/33

    kontak yang signifikan dengan orang de*asa atau remaja yang terinfeksi T), pada

    tahap ini test tuberkulin negatif, rontgen toraks negatif. Bnfeksi terjadi ketika

    seseorang menghirup droplet nuclei Mycobacterium tuberculosis dan kuman

    tersebut menetap secara intraseluler pada jaringan paru dan jaringan limfoid

    sekitarnya, pada tahap ini rontgen toraks bisa normal atau hanya terdapat

    granuloma atau kalsifikasi pada parenkim paru dan jaringan limfoidnya serta

    didapatkan uji tuberkulin yang positif. Sementara itu, seseorang dikatakan sakit

    T) jika terdapat gejala klinis yang mendukung serta didukung oleh gambaran

    kelainan rontgen toraks, pada tahap inilah seseorang dikatakan menderita

    tuberkulosis.8

    T) ditularkan melalui udara "melalui percikan dahak penderita T)#.

    ?etika penderita T) batuk, bersin, berbicara atau meludah, mereka memercikkan

    kuman T) atau basil ke udara. Seseorang dapat terpapar dengan T) hanya dengan

    menghirup sejumlah kecil kuman T). !enderita T) dengan status T) )T; ")asil

    Tahan ;sam# positif dapat menularkan sekurang(kurangnya kepada 9( orang

    lain setiap tahunnya. Sepertiga dari populasi dunia sudah tertular dengan T).

    Seseorang yang tertular dengan kuman T) belum tentu menjadi sakit T). ?uman

    T) dapat menjadi tidak aktif "dormant# selama bertahun(tahun dengan

    membentuk suatu dinding sel berupa lapisan lilin yang tebal. )ila sistem

    kekebalan tubuh seseorang menurun, kemungkinan menjadi sakit T) menjadi

    lebih besar. Seseorang yang sakit T) dapat disembuhkan dengan minum obat

    secara lengkap dan teratur.3,8

    2.#.2 %tioloi

    Terdapat 69 lebih spesiesMycobacterium, tetapi hanya separuhnya yang

    merupakan patogen terhadap manusia. $anya terdapat spesies dari

    Mycobacteriumyang paling umum menyebabkan infeksi, yaitu: M. Tuberculosis,

    M. Bovis, M. Africanum, M. Microti dan M. Canetti. 1ari kelima jenis ini .

    Tuberkulosis merupakan penyebab paling penting dari penyakit tuberkulosis pada

    manusia. ;da 3 'arian . Tuberkulosis yaitu 'arian humanus, bo'inum dan

    14

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    13/33

    a'ium. =ang paling banyak ditemukan menginfeksi manusia M. tuberkulosis

    'arian humanus.

    M. tuberkulosis berbentuk batang, tidak membentuk spora, tidak

    berkapsul, nonmotil, pleomorfik, dan termasuk bakteri gram positif lemah, serta

    memiliki ukuran panjang (9 mikrometer dan lebarnya 9,2(9,6 mikrometer.

    Tumbuh optimal pada suhu 3+(89C dan merupakan bakteri aerob obligat yang

    berkembang biak secara optimal pada jaringan yang mengandung banyak udara

    seperti jaringan paru. 1inding sel yang kaya akan lipid menjadikan basil ini

    resisten terhadap aksi bakterisid dari antibodi dan komplemen. Sebagian besar

    dari dinding selnya terdiri atas lipid "9E#, peptidoglikan, dan arabinomannan.

    5ipid membuat kuman tahan terhadap asam sehingga disebut )T; dan kuman ini

    tahan terhadap gangguan kimia dan fisika. Oleh karena ketahanannya terhadap

    asam. M. tuberculosis dapat membentuk kompleks yang stabil antara asam

    mikolat pada dinding selnya dengan berbagai Aat pe*arnaan golongan aryl(

    methan seperti carbolfuchsin, auramine dan rhodamin. ?uman ini dapat bertahan

    hidup di udara yang kering atau basah karena kuman dalam keadaan dorman. 1an

    dari keadaan dorman ini kuman dapat reakti'asi kembali.2

    1i dalam jaringan, kuman hidup sebagai parasit intraseluler yaitu di

    dalam sitoplasma makrofag karena pada sitoplasma makrofag banyak

    mengandung lipid. ?uman ini bersifat aerob, sifat ini menunjukan bah*a kuman

    ini menyenangi jaringan yang tinggi mengandung oksigen sehingga tempat

    predileksi penyakit ini adalah bagian apikal paru karena tekanan O2pada apikal

    lebih tinggi dari pada tempat lainnya.3

    M. tuberculosisdapat tumbuh pada medium klasik yang terdiri kuning

    telur dan glyserin "medium 5o*enstein(>ensen#. )akteri ini tumbuh secara

    lambat, dengan *aktu generasi 2( 28 jam. !engisolasian dari spesimen klinis dari

    media sintetik yang solid membutuhkan *aktu 3(6 minggu dan untuk uji

    sensiti'itas terhadap obat membutuhkan tambahan *aktu 8 minggu. Sementara

    itu, pertumbuhan bakteri ini dapat dideteksi dalam (3 minggu dengan

    menggunakan medium cair yang selektif seperti );CT/C dan uji sensiti'itas

    terhadap obat hanya membutuhkan *aktu tambahan 3( hari.

    15

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    14/33

    7ambar 6.Mycobacteriumtuberculosis")T;# dengan pe*arnaan Fiehl(4eelsen

    2.#.# Patofisioloi

    1. Tu$erkulosis Primer &Tu$erkulosis anak'G,9

    !aru merupakanport dentree lebih dari GE kasus infeksi T). ?uman T)

    dalam percik renik "droplet nuclei# yang ukurannya sangat kecil "D Hm#, akan

    terhirup dan dapat mencapai al'eolus.. !ada sebagian kasus, kuman T) dapat

    dihancurkan seluruhnya oleh mekanisme imunologis nonspesifik, sehingga tidak

    terjadi respons imunologis spesifik. ;kan tetapi, pada sebagian kasus lainnya,

    tidak seluruhnya dapat dihancurkan. !ada indi'idu yang tidak dapat

    menghancurkan seluruh kuman, makrofag al'eolus akan memfagosit kuman T)

    yang sebagian besar dihancurkan. ;kan tetapi, sebagian kecil kuman T) yang

    tidak dapat dihancurkan akan terus berkembang biak di dalam makrofag, dan

    akhirnya menyebabkan lisis makrofag. Selanjutnya, kuman T) membentuk lesi di

    tempat tersebut, yang dinamakan "okus Primer ()on.1ari fokus primer 7hon, kuman T) menyebar melalui saluran limfe menuju

    kelenjar limfe regional, yaitu kelenjar limfe yang mempunyai saluran limfe ke

    lokasi fokus primer. !enyebaran ini menyebabkan terjadinya inflamasi di saluran

    limfe "limfangitis# dan di kelenjar limfe "limfadenitis# yang terkena. >ika fokus

    primer terletak di lobus ba*ah atau tengah, kelenjar limfe yang akan terlibat

    adalah kelenjar limfe parahilus "perihiler#, sedangkan jika fokus primer terletak di

    apeks paru, yang akan terlibat adalah kelenjar paratrakeal. 7abungan antara fokus

    16

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    15/33

    primer, limfangitis, dan limfadenitis dinamakan Kompleks Primer &primary

    complex'.

    Iaktu yang diperlukan sejak masuknya kuman T) hingga terbentuknya

    kompleks primer secara lengkap disebut sebagai masa inkubasi. $al ini berbeda

    dengan pengertian masa inkubasi pada proses infeksi lain, yaitu *aktu yang

    diperlukan sejak masuknya kuman hingga timbulnya gejala penyakit. asa

    inkubasi T) ber'ariasi selama 2J2 minggu, biasanya berlangsung selama 8J

    minggu. Selama masa inkubasi tersebut, kuman berkembang biak hingga

    mencapai jumlah 93

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    16/33

    ?elenjar limfe hilus atau paratrakeal yang mulanya berukuran normal pada

    a*al infeksi, akan membesar karena reaksi inflamasi yang berlanjut, sehingga

    bronkus dapat terganggu. Obstruksi parsial pada bronkus akibat tekanan eksternal

    menimbulkan hiperinflasi di segmen distal paru melalui mekanisme 'entil "ball

    valve mec!anism#. Obstruksi total dapat menyebabkan atelektasis. ?elenjar yang

    mengalami inflamasi dan nekrosis perkijuan dapat merusak dan menimbulkan

    erosi dinding bronkus, sehingga menyebabkan T) endobronkial atau membentuk

    fistula. assa kiju dapat menimbulkan obstruksi komplit pada bronkus sehingga

    menyebabkan gabungan pneumonitis dan atelektasis, yang sering disebut sebagai

    lesi segmental kolaps(konsolidasi.

    Selama masa inkubasi, sebelum terbentuknya imunitas selular, dapat terjadi

    penyebaran limfogen dan hematogen. !ada penyebaran limfogen, kuman

    menyebar ke kelenjar limfe regional membentuk kompleks primer, atau berlanjut

    menyebar secara limfohematogen. 1apat juga terjadi penyebaran hematogen

    langsung, yaitu kuman masuk ke dalam sirkulasi darah dan menyebar ke seluruh

    tubuh. ;danya penyebaran hematogen inilah yang menyebabkan T) disebut

    sebagai penyakit sistemik.

    !enyebaran hematogen yang paling sering terjadi adalah dalam bentuk

    penyebaran hematogenik tersamar (occult hematogenic spread). elalui cara ini,

    kuman T) menyebar secara sporadik dan sedikit demi sedikit sehingga tidak

    menimbulkan gejala klinis. ?uman T) kemudian akan mencapai berbagai organ

    di seluruh tubuh, bersarang di organ yang mempunyai 'askularisasi baik, paling

    sering di apeks paru, limpa, dan kelenjar limfe superfisialis. Selain itu, dapat juga

    bersarang di organ lain seperti otak, hati, tulang, ginjal, dan lain(lain. !ada

    umumnya, kuman di sarang tersebut tetap hidup, tetapi tidak aktif "tenang#,

    demikian pula dengan proses patologiknya. Sarang di apeks paru disebut dengan

    fokus Simon, yang di kemudian hari dapat mengalami reakti'asi dan terjadi T)

    apeks paru saat de*asa.

    )entuk penyebaran hematogen yang lain adalah penyebaran hematogenik

    generalisata akut (acute generalized hematogenic spread). !ada bentuk ini,

    sejumlah besar kuman T) masuk dan beredar di dalam darah menuju ke seluruh

    18

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    17/33

    Gambar 7. Patofsiologi tuberkulosis pada anak9

    tubuh. $al ini dapat menyebabkan timbulnya manifestasi klinis penyakit T)

    secara akut, yang disebut T) diseminata. Tuberkulosis diseminata ini timbul

    dalam *aktu 2J6 bulan setelah terjadi infeksi. Timbulnya penyakit bergantung

    pada jumlah dan 'irulensi kuman T) yang beredar serta frekuensi berulangnya

    penyebaran. Tuberkulosis diseminata terjadi karena tidak adekuatnya sistem imun

    pejamu "!ost# dalam mengatasi infeksi T), misalnya pada anak ba*ah lima tahun

    "balita# terutama di ba*ah dua tahun.

    )entuk penyebaran yang jarang terjadi adalah protracted hematogenic

    spread. )entuk penyebaran ini terjadi bila suatu fokus perkijuan di dinding

    'askuler pecah dan menyebar ke seluruh tubuh, sehingga sejumlah besar kuman

    T) akan masuk dan beredar di dalam darah. Secara klinis, sakit T) akibat

    penyebaran tipe ini tidak dapat dibedakan dengan acute generalized hematogenic

    spread.

    2. Tu$erkulosis Post!Primer &Tu$erkulosis de*asa',2

    1ari tuberkulosis primer ini akan muncul bertahun(tahun kemudian

    tuberkulosis post(primer, biasanya pada usia (89 tahun. Tuberkulosis post(

    primer mempunyai nama yang bermacam macam yaitu tuberkulosis bentuk

    de*asa, locali"ed tuberculosis, tuberkulosis menahun, dan sebagainya. )entuk

    tuberkulosis inilah yang terutama menjadi problem kesehatan rakyat, karena dapat

    menjadi sumber penularan. Tuberkulosis post(primer dimulai dengan sarang dini,

    yang umumnya terletak di segmen apikal dari lobus superior maupun lobus

    19

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    18/33

    inferior. Sarang dini ini a*alnya berbentuk suatu sarang pneumonik kecil. 4asib

    sarang pneumonik ini akan mengikuti salah satu jalan sebagai berikut:

    a. 1iresopsi kembali dan sembuh kembali dengan tidak meninggalkan cacat

    b. Sarang tadi mula mula meluas, tapi segera terjadi proses penyembuhan

    dengan penyebukan jaringan fibrosis. Selanjutnya akan membungkus diri

    menjadi lebih keras, terjadi pengapuran dan akan sembuh dalam bentuk

    pengaapuran. Sebaliknya dapat juga sarang tersebut menjadi aktif

    kembali, membentuk jaringan perkejuan dan menimbulkan ka'itas bila

    jaringan keju dibatukkan isi dari ka'itas akan keluar dan membentuk

    ka'erne.c. Sarang pneumonik meluas, membentuk jaringan keju "jaringan kaseosa#.

    ?a'itas akan muncul dengan dibatukkannya jaringan keju keluar. ?a'itas

    a*alnya berdinding tipis, kemudian dindingnya akan menjadi tebal

    "ka'itas sklerotik#. ?a'itas tersebut dapat membentuk:

    ungkin meluas kembali dan menimbulkan sarang pneumonik baru.

    Sarang pneumonik ini akan mengikuti pola perjalanan seperti yang

    disebutkan diatas.

    1apat pula memadat dan membungkus diri "encapsulated#, dan

    disebut tuberkuloma. Tuberkuloma dapat mengapur dan menyembuh,

    tapi mungkin pula aktif kembali, mencair lagi dan menjadi ka'itas lagi

    ?a'itas bisa pula menjadi bersih dan menyembuh yang disebut open

    !ealed cavity, atau ka'itas menyembuh dengan membungkus diri,

    akhirnya mengecil. ?emungkinan berakhir sebagai ka'itas yang

    terbungkus dan menciut sehingga kelihatan seperti bintang "stellate

    s!aped#.!erbedaan tuberkulosis primer "T) anak# dengan tuberkulosis sekunder

    "T) de*asa%re(infeksi# antara lain, dapat dilihat pada tabel diba*ah ini:

    TB primer &TB anak' TB sekunder &TB de*asa'

    5okasi 1apat di semua bagian paru ;peks dan infra kla'ikuler

    ?elenjar limfe regional embesar Tidak

    !enyembuhan !erkapuran 0ibrosis

    !enyebaran $ematogen Sering >arang

    20

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    19/33

    2.#.+ ,anifestasi klinis,8

    ?arena patogenesis T) sangat kompleks, manifestasi klinis T) sangat

    ber'ariasi dan bergantung pada faktor kuman T), penjamu serta interaksi diantara

    keduanya. 0aktor kuman bergantung pada jumlah kuman dan 'irulensinya,

    sedangkan faktor penjamu bergantung pada usia dan kompetensi imun serta

    kerentanan penjamu pada a*al terjadinya infeksi.

    ;nak kecil sering tidak menunjukkan gejala selama beberapa *aktu.

    Tanda dan gejala pada balita dan de*asa muda cenderung lebih signifikan

    sedangkan pada kelompok dengan rentang umur diantaranya menunjukkan

    clinically silent dissease.

    . Tuberkulosis pulmonal

    a. T) !aru !rimer

    5okasi biasanya di ape karena konsentrasi O2tinggi. 5esi tuberkel yang

    terbentuk biasanya disertai limfadenopati hiler dan paratrakeal. ?ombinasi fokus

    primer dan pembesaran ?7) disebut kompleks primer. Iaktu antara terjadinya

    infeksi sampai pembentukan kompleks primer adalah sekitar 8(6 minggu.

    Sebagian besar kasus sembuh spontan dan membentuk nodul kalsifikasi.

    b. T) !aru !ost !rimer atau T) !aru Sekunder

    Ciri khas dari tuberkulosis pasca primer adalah kerusakan paru yang luas

    dengan terjadinya ka'itas atau efusi pleura yang terjadi pada orang de*asa akibat

    reakti'asi endogen infeksi laten. !arenkim paru yang terkena ber'ariasi dari suatu

    infiltrat yang kecil sampai dengan bentuk ka'itas.

    c. T) milier

    Terjadi akibat penyebaran secara hematogen basil dari tuberkel. !ada tipe

    ini banyak lesi kecil di seluruh lapang paru terutama di inferior. )entuk T) ini

    fatal jika tidak ditangani dengan baik. T) milier dapat berupa sakit samar,

    penurunan berat badan dan demam. Terkadang T) milier dapat berupa meningitis

    tuberkulosa. )iasanya pada tahap dini tidak terdapat kelainan fisik, *alaupun

    akhirnya hepar dan lien dapat membesar. Tuberkel koroid bisa ditemukan pada

    mata berjumlah satu atau lebih. 5esinya berukuran seperempat diameter diskus

    21

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    20/33

    optikus dan ber*arna kekuningan mengilat, sedikit timbul, kemudian menjadi

    putih di tengahnya.

    d. /pituberkulosis

    Terjadi akibat sumbatan karena silier bronkus tak dapat mensekresi

    mukus ke luar bronkus sehingga timbul infiltrat di distal paru.

    e. T) !leura

    /fusi pleura dapat terjadi akibat penetrasi basil ke rongga pleura dari

    suatu fokus di daerah subpleural. 1apat juga menyebabkan empiema dan

    pneumothora spontan.

    2. Tuberkulosis /kstrapulmonal

    a. !eritonitis dan perikarditis tuberkulosis

    b. Tuberkulosis laring dan endobronkial: biasanya didapati bersama infeksi

    paru yang sudah lanjut. Suara parau merupakan gejala utama laringitis T),

    sedangkan manifestasi utama bronkitis T) adalah batuk dan hemotisis

    minor.

    c. ;denitis tuberkulosis: merupakan limfadenitis tuberkulosis kronik pada

    kelenjar limfe leher. Tempat paling sering adalah segitiga anterior leher tepat

    di ba*ah mandibula. !embesaran kelenjar biasanya kenyal dan tidak nyeri

    tekan.

    d. Tuberkulosis tulang "!ottKs disease#: biasanya mengenai 'ertebra

    midtorakal. Tuberkulosis sendi biasanya mengenai sendi penopang berat

    badan yang besar seperti panggul dan lutut.

    e. T) ginjal biasanya dia*ali dengan hematuri dan piuria mikroskopik

    dengan biakan urin yang steril. !ada *anita sering terjadi salfingitis. !ada

    pria T) paling sering mengenai prostat, 'esika seminalis, dan epididimis.

    f. Tuberkulosis okuler: korioretinitis dan u'eitis merupakan manifestasi

    tersering.

    g. Tuberkulosis meningeal: khas pada cairan serebrospinal adalah kandungan

    protein yang tinggi, disertai kadar glukosa rendah, dan limfositosis.

    22

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    21/33

    2.+ (am$aran -adioloi,2

    2.+.1 (am$aran -adioloi Toraks Normal

    0oto toraks pada orang de*asa memperlihatkan tulang(tulag toraks

    termasuk tulang(tulang rusuk, diafragma, jantung, paru(paru, kla'ikula, skapula

    dan jaringan lunak dinding toraks. Toraks dibagi dua oleh mediastinum di tengah(

    tengah. 1i sebelah kiri dan kanan mediastinum terdapat paru(paru yang berisi

    udara, yang oleh karenanya relatif radiolusen "hitam# bila dibandingkan dengan

    mediastinum, dinding toraks dan bagian atas abdomen radioopak "putih#.

    ongga toraks diisi oleh bangunan(bangunan yang densitasnya satu sama

    lain sangat berbeda, yaitu densitas yang tinggi dari jaringan lunak terhadap

    densitas yang rendah dari udara sehingga dalam foto rontgen bagian(bagian

    tersebut mudah untuk dibedakan. 1i sebelah ba*ah rongga toraks dibatasi oleh

    kedua diafragma ditengah(tengahnya tampak bayangan padat yang disebabkan

    oleh mediastinum, jantung, pembuluh(pembuluh darah besar, akar paru, trakea

    dan bronkus besar bayangan(bayangannya disebabkan oleh 'askular, limfatik,

    endotelial dan dikelilingi oleh udara.

    )atas(batas paru secara radiologis :

    ;pe : puncak paru "di atas costae# sampai os cla'icula

    5apang atas : os cla'icula sampai os costae BB depan

    5apang tengah : os costae BB anterior sampai os costae B- anterior

    5apang ba*ah : os costae B- anterior sampai diaphragma

    23

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    22/33

    7ambar 2.8 7ambaran radiologi thora normal

    7ambar . 7ambar radiologi foto toraks normal

    2.+.2 (am$aran -adioloi Tu$erkulosis Paru

    !emeriksaan rontgen sangatlah penting untuk diagnosis T) paru. ;da

    beberapa cara pembagian kelainan yang dapat dilihat pada foto rontgen. Salah

    satu pembagian adalah menurut bentuk kelainan, yaitu:

    a. Sarang eksudatif, berbentuk a*an(a*an atau bercak, yang batasnya tidak

    tegas dengan densitas rendah

    b. Sarang produktif, berbentuk butir(butir bulat kecil yang batasnya tegas dan

    densitas sedang

    c. Sarang induratif atau fibrotik, yaitu yang berbentuk garis(garis, atau pita

    tebal, berbatas tegas dengan densitas tinggi

    d. ?a'itas "lubang#

    e. Sarang kapur "kalsifikasi#

    24

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    23/33

    Cara pembagian ini masih banyak digunakan di /ropa tetapi di Bndonesia

    hampir tidak digunakan lagi. =ang mulai lebih banyak digunakan adalah

    pembagian yang laAim digunakan di ;merika Serikat, yaitu:

    a. Sarang(sarang berbentuk a*an atau bercak(bercak dengan densitas rendah

    atau sedang dengan batas tidak tegas. Sarang(sarang seperti ini biasanya

    menunjukkan bah*a proses aktif.

    b. 5ubang "ka'itas# selalu berarti proses aktif kecuali bila lubang sudah sangat

    kecil, yang dinamakan lubang sisa "residual cavity#

    c. Sarang seperti garis(garis "fibrotik# atau bintik(bintik kapur "kalsifikasi# yang

    biasanya menunjukkan bah*a proses telah tenang.

    a. 7ambaran radiologi T) primer

    7ambaran kelainan radiologi tuberkulosis tergantung dari fokus primernya,

    yaitu bisa terletak di mana saja dalam paru seperti lapang ba*ah, tengah dan atas

    paru. )iasanya kelainan letaknya di perifer "subpleural# atau sekitar hilus. 4amun

    sarang dalam parenkim paru sering disertai oleh pembesaran kelenjar limfe

    regional "kompleks primer# yaitu limphangitis atau limfadenitis parahiler atau

    paratracheal.

    ?elainan gambaran radiologi T) primer dapat berupa:

    # 7ambaran sarang dalam parenkim paru.

    2# ?omplikasi berupa pleuritis dan atelektasis.

    25

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    24/33

    7ambar G.#ymp!adenopat!ypada tuberkulosis primer, hilus kiri tampak melebar, dan tampakmassa di paratracheal kanan

    26

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    25/33

    7ambar 9. 7ambaran pembesaran hilus kanan pada T) primer

    7ambar . T) paru primer dengan efusi pleura

    b. 7ambaran radiologi T) sekunder

    Sarang(sarang yang biasanya berkedudukan di lapangan atas dan segmen

    apikal lobus ba*ah, kadang(kadang dapat terlihat di lapangan ba*ah, biasanya

    disertai dengan pleuritis. ?lasifikasi T) sekunder menurutAmerican Tuberculosis

    Association";T;#:

    . T) minimal "minimal tuberculosis#

    5uas sarang(sarang yang terlihat tidak melebihi daerah yang dibatasi oleh

    garis median, apeks dan iga 2 depan. Sarang(sarang soliter dapat berada dimana

    saja, tidak harus berada di daerah tersebut diatas. Tidak ditemukan ka'itas

    "lubang#.

    2. T) lanjut sedang "moderately advanced tuberculosis#

    27

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    26/33

    5uas sarang yang bersifat bercak tidak melebihi luas satu paru. )ila ada

    lubang tidak melebihi 8 cm. ?alau sifat bayangan sarang(sarang tersebut berupa

    a*an(a*an yang menjelma menjadi daerah konsolidasi yang homogen, luasnya

    tidak boleh melebihi luas satu lobus.

    3. T) sangat lanjut "far advanced tuberculosis#

    5uas daerah yang dihinggapi sarang(sarang lebih dari pada klasifikasi

    kedua diatas. ;tau bila ada lubang, diameter keseluruhan semua lubang melebihi 8

    cm.

    28

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    27/33

    7ambar 2. 7ambaran ka'itas pada T) paru

    Cara lain pembagian kelainan melalui foto rontgen :

    a# T) baru%aktif : perbecakan lunak, batas tak tegas "samar(samar#.

    b# T) lama aktif : perbecakan lunak L ka'erne

    c# T) lama : garis keras L noda keras ka'erne, batas tegas

    29

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    28/33

    7ambar 3. T) ilier: $no% strom appearance "seperti jarum difus kecuali sekitar hilus#

    30

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    29/33

    7ambar 8. 7ambaran $no% strom appearance pada T) milier

    31

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    30/33

    ?lasifikasi 5esi Tuberkulosis !ost !rimer:

    . 5esi minimal

    5esi terbatas sampai costae BB depan ke atas atau processus 'ertebrae

    thoracal B- atau corpus 'ertebrae thoracal -.

    Tidak ada ca'itas

    !ada sebagian kecil dari salah satu atau kedua jaringan paru

    7ambar . ;*an(a*an dan bercak(bercak pada lesi tingkat minimal T) paru

    2. 5esi lanjut sedang

    5esi pada satu atau kedua paru

    5esi tidak melebihi satu lobus atau salah satu hemiToraks bila densitas tidak

    merata

    )oleh ada ca'itas dengan diameter D8 cm

    32

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    31/33

    7ambar 6. 5esi lanjut sedang T) paru

    3. 5esi luas% lesi sangat lanjut

    5esi lebih hebat dari lesi sedang

    5esi aktif "infiltrate, ca'itas# M 2 sela iga

    Terdapat ca'itas dimana pun, ca'itas M 8cm

    7ambar +. 5esi sangat lanjut T) paru

    33

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    32/33

    8. Tuberkuloma

    ?elainan ini menyerupai suatu tumor. )ila terdapat di otak, tuberkuloma juga

    bersifat suatu lesi desak ruang "space occupying lession# atau SO5. Tuberkulomaadalah suatu sarang keju "caseosa# dan biasanya menunjukkan penyakit yang

    tidak begitu 'irulen, bahkan biasanya tuberkuloma bersifat tidak aktif, lebih(lebih

    bila batasnya licin, tegas, dan di dalam atau dipinggirnya ada sarang pengapuran.

    2. Dianosis Bandin TB Paru se/ara -adiolois

    1alam diagnostik diferensial tuberkulosis paru dapat disebut berbagai

    penyakit dan keadaan berikut:

    !enyakit(penyakit yang disebabkan oleh jamur "fungus# seperti

    aspergillosis "penyebab: Aspergillus& dan nocardiasis "penyebab: 'ocardia

    asteroides# tidak jarang ditemukan pada para petani yang bekerja di ladang.

    ?elainan(kelainan radiologi yang ditemukan pada penyakit jamur tersebut mirip

    dengan tuberkulosis, hampir semua berkedudukan di lapangan atas paru dan

    disertai pembentukan ka'itas. !ebedaannya adalah bah*a pada penyakit jamur

    tersebut pada pemeriksaan sepintas lalu terlihat bayangan bulat agak besar yang

    dinamakan aspergilloma, yang pada pemeriksaan lebih teliti, biasanya dengan

    34

  • 7/25/2019 BAB 2 (Radiologi TB Paru Anak & Dewasa)

    33/33

    tomogram, ternyata adalah suatu lubang besar berisi bayangan bulat, yang sering

    dapat bergerak bebas dalam lubang tersebut. )ayangan bulat ini yang dinamakan

    bola jamur "fungus ball# adalah massa myceliayang mengisi suatu bronkus yang

    melebar.

    !enyakit(penyakit jamur lain yang banyak ditemukan di bagian Selatan

    ;merika Serikat, tetapi sangat jarang di Bndinesia adalah !istoplasmosis,

    coccidoisomycosisdan blastomycosis.

    !enyakit lain yang dapat disalahtafsirkan sebagai sarang(sarang

    tuberkulosis paru karena berbentuk bercak(bercak dan berkedudukan di lapangan

    atas adalah infiltrat pneumonia lobaris lobus atas dalam masa resolusi. ?epastiandiagnostik mudah diperoleh karena bercak(bercak tersebut cepat menghilang sama

    sekali dengan pengobatan yang baik.

    )erbagai keadaan berikut yang dapat pula disalahtafsirkan yaitu:

    superposisi rambut kepang yang tidak diikat di atas kepala, kelainan ba*aan

    "anomali# costae, bronkus ortograd, superposisi bagian lateral musculus

    sternokleidomastoideus dengan bagian medial costae pertama yakni ujung anterior

    costae pertama.