pembinaan aqidah sejak dini

10
Rizal Fuadi, S.Pd.I

Upload: rizal-fuadi-muhammad

Post on 08-Jul-2015

1.288 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Rizal Fuadi, S.Pd.I

Beriman kepada Allah

Beriman kepada malaikat-malaikat Allah

Beriman kepada kitab-kitab Allah

Beriman kepada rasul-rasul Allah

Beriman kepada hari kiamat

Beriman kepada qadha dan qadar

Memaparkan aqidah islamiyah kepada anak?

Menginteraksikan anak dengan aqidah islamiyah?

Menyederhanakan aqidah islamiyah untuk anak?

Men-talqin-kan Kalimat Tauhid

Mencintai Allah, Muraqabatullah, Isti‟anatu billah, dan Beriman kepada Qadha dan Qadar

Mencintai Rasulullah, Keluarganya, dan Para Sahabatnya

Mengajarkan Al Quran kepada Anak

Mendidik Keteguhan Aqidah dan Siap Berkorban untuk Mempertahankannya

“Ajarkan kalimat laa ilaaha illallaah sebagai kalimat pertama mereka dan talqinkan kepada mereka laa ilaaha illallaah ketika menjelang ajal mereka.” (H.r. Hakim)

Rasulullah mengajarkan kepada anak kecil dari Bani Hasyim ketika ia telah bisa berbicara ayat: “Katakanlah, segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya, dan dia bukan pula hina yang membutuhkan penolong. Agungkanlah Dia dengan mengagungan yang sebesar-besarnya.” sebanyak tujuh kali. (H.r. Abdurrazzaq)

“Janganlah kamu mengangkat tongkat di hadapan keluargamu melainkan tanamkanlah rasa takut kepada Allah pada diri mereka.” (H.r. Thabrani)

“Jagalah Allah niscaya engkau temukan-Nya ada di hadapanmu. Kenalilah Allah ketika engkau dalam kondisi longgar niscaya Allah akan mengenalmu dikala sempit. Ketahuilah bahwa segala sesuatu yang luput darimu takkan menimpa dirimu dan sesuatu yang memang menimpamu takkan bisa luput darimu. Ketahuilah bahwa kemenangan itu disertai kesabaran, kelapangan menyertai kesempitan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (H.r. Tirmidzi)

“Didiklah anak-anak kalian dalam tiga hal; kecintan kepada nabi kalian, kecintaan kepada keluarga nabi kalian, dan membaca al quran.” (H.r. Thabrani, Ibnu Najjar, dan Dailami)

“Sesungguhnya pembawa Al Quran itu berada di bawah naungan „Arsy Allah pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya bersama para nabi-Nya dan orang-orang pilihan-Nya.” (H.r. Thabrani dan Ibnu Najjar)

“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al Quran dan mengajarkannya.” (H.r. Ahmad, Bukahri, dan lain-lain)

“Barangsiapa yang membaca Al Quran dan mengamalkannya, maka Allah akan memakaikan mahkota kepada kedua orangtuanya pada hari kiamat di mana sinarnya lebih terang dari pada sinar matahari.” (H.r. Abu Dawud)

Saat perang Uhud, seorang ibu membawa putranya kepada Rasulullah untuk diikutsertakan dalam perang dan berkata, “Ya Rasulullah, ini putraku akan turut berperang.” Nabi berkata, “Wahai anak, bawalah pedang itu ke sini.” Beliau ucapkan kata itu dua kali. Ia kemudian terluka dan kemudian menghadap Nabi, lalu beliau pun bertanya, “Wahai anakku barangkali kamu merasa takut?” Ia menjawab, “Tidak, ya Rasulullah.” (H.r. Ibnu Abi Syaibah)

“Dan Ibrahim mewasiatkan kepada anak-anaknya dan demikian juga Ya‟qub (yaitu), „Wahai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu maka janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan muslim.” (Q.s. Al Baqarah: 132)