dan berlatih membangun akhlak mulia - mysch.idmysch.id/cms/file/85103900buku.pdfkarakterisasikan...

46
i Cara Mudah Belajar Shalat Khusyu’ Dan Berlatih Membangun Akhlak Mulia Penulis Tim MGMP PAI SD Ar-Rafi’ Editor Dr. H. Hari Suderadjat, Drs, M.Pd

Upload: trinhtram

Post on 16-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

i

Cara Mudah Belajar Shalat Khusyu’ Dan

Berlatih Membangun Akhlak Mulia

Penulis

Tim MGMP PAI SD Ar-Rafi’

Editor

Dr. H. Hari Suderadjat, Drs, M.Pd

i

Kata Pengantar

Salah satu kecakapan dasar yang harus dimiliki lulusan Sekolah Dasar (SD) /

Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA),

adalah kecerdasan emosional – sosial - spiritual, yang dilandasi oleh nilai-nilai

aqidah. Kecerdasan ini merupakan fondasi bagi keberhasilan mereka baik dalam

menempuh pendidikan selanjutnya maupun dalam mengarungi kehidupannya kelak

di dunia maupun di akhirat. Para pakar pendidikan mengemukakan bahwa 80 %

keberhasilan seseorang ditentukan oleh kecerdasan emosional (kecakapan proses

bersikap) yang meliputi nilai-nilai kewiraswastaan (entrepreneurship) yang harus di

karakterisasikan kepada anak-anak sejak dini menjadi akhlak mulia. Kemudian 20 %

didukung oleh kecerdasan intelektual (kecakapan proses berpikir), yang diperlukan

untuk menjadi sosok manajer dan pemimpin.

Dengan kata lain pendidikan karakter merupakan fondasi bagi seseorang

untuk menggapai keberhasilan, baik dalam meraih pendidikan maupun dalam

kehidupan, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk lingkungannya (rahmatan lil

‘alamin). Tugas Rasulullah Muhammad Saw adalah menyempurnakan akhlak,

dilaksanakannya dan dicontohkannya. Beliau adalah Guru Besar Pendidikan Agama

Islam (PAI), yang harus diteladani oleh Guru-guru PAI, sebagai ulama pewaris nabi.

Mengapa Rasulullah Muhammad Saw memerintahkan umatnya untuk

membelajarkan shalat pada anak-anak sejak usia 6-7 tahun? Karena shalat

merupakan media komunikasi antara manusia (mahluk) dengan Tuhannya (kholik).

Melalui latihan berkomunikasi inilah nilai-nilai keimanan (aqidah) dibangun dalam

qalbu-nya. Selanjutnya berlandaskan pada nilai-nilai aqidah inilah anak-anak dilatih

untuk membiasakan diri bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai qur’ani dalam

kehidupan sehari-hari sebagai pelatihan ber-akhlak mulia.

Melalui buku ini diharapkan lulusan SD/MI/MDTA, dapat belajar shalat

dengan khusyu’ dan latihan pengamalannya dalam kehidupan menjadi ahlak mulia.

Dengan harapan mereka menjadi hamba-hamba Allah Swt (abdullah), calon

pemimpin (khalifah) masa depan yang dapat menyebarkan rahmatan lil’alamin.

Buku Cara Mudah Belajar Shalat khusyu’ ini dikembangkan oleh Tim MGMP

PAI SD Ar Rafi’ Bandung, SD Ar Rafi’ Bale Endah dan Ar Rafi’ Drajat Center (ADC).

Dan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada Direktur Cipta Cekas

Grafika yang telah mencetak buku CMBS ini dengan gratis, semoga Allah Swt

membalasnya berlipat ganda, aamiin YRA.

Bandung, Januari 2016

Direktur Ar Rafi’ Drajat Center

Dr. H. Hari Suderadjat, Drs, M.Pd

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar dari Direktur Ar’Rafi Drajat Center........................................i

Daftar Isi..............................................................................................................ii

Bab 1 Perintah Mendirikan Shalat ...................................................................1 Bab 2 Manfaat Mendirikan Shalat.....................................................................4

Bab 3. Melaksanakan Shalat Khusyu’.............................................................10

3.1 Takbir dan Iftitah.................................................................................10

3.2 Membaca Ta’awudz............................................................................13

3.3 Membaca Surah Al-Fatihah.................................................................13

3.4 Do’a Ruku’ dan Sujud..........................................................................17

3.5 Do’a I’tidal (bangkit dari ruku’).............................................................18

3.6 Do’a Iftirosy (duduk diantara dua sujud)..............................................19

3.7 Do’a Tasyahud Awal dan Akhir............................................................21

3.8 Do’a Penutup Tasyahud Akhir.............................................................25

3.9 Salam...................................................................................................27

3.10 Do’a Setelah Shalat..................................... ........................ ..............28

3.11 Do’a Sebelum Wudhu........................................................................33

3.12 Do’a Setelah Wudhu..........................................................................33

Bab 4. Surat-Surat Pilihan................................................................................34

4.1 Surah An-Naas (Manusia)...................................................................34

4.2 Surah Al-Falaq (Waktu Subuh)...........................................................37

4.3 Surah Al-Ikhlash (Memurnikan Keesaan Allah)..................................40

Bab 5. Penutup ..................................................................................................43

1

Bab 1 Perintah Mendirikan Shalat

1. Tujuan Penciptaan Manusia

Anak-anakku, manusia diciptakan Allah Swt di muka bumi untuk menjadi

hamba-Nya atau abdi-abdi Allah Swt (abdullah), sebagaimana firman-Nya:

Wa maa khalaqtul jinna wal insa illa liya’buduuni

Dan tiada Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah

kepada-Ku.” [Qs. Adz-Zariyat (51): 56].

Oleh karena itu kita semua harus mengabdi kepada Allah Swt atau beribadah

kepada-Nya. Beribadah merupakan suatu kewajiban bagi kita dan merupakan wujud

syukur atas nikmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya kepada setiap manusia

dan semua mahluk dimuka bumi. Segala sesuatu yang kita lakukan di muka bumi

harus merupakan pengabdian kepada Allah Swt, atau ibadah kepada-Nya.

2. Perintah Mendirikan Shalat

Ibadah yang pertama dan utama dari seorang muslim adalah mendirikan shalat,

sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad Saw bahwa:

“Sesungguhnya amal ibadah seseorang yang paling pertama kali diperhitungkan (dihisab) adalah shalatnya. Jika shalatnya di nilai baik, maka bahagia dan

tenanglah dia. Namun jika shalatnya rusak, maka rugi dan sengsaralah dia.” [HR. Tirmidzi, Ahmad dan Nasa’i].

Anak-anakku, hadits ini menjelaskan bahwa ibadah manusia yang pertama

yang akan diperhitungkan (dihisab) oleh Allah di hari kiamat adalah shalatnya. Jika

shalatnya baik atau benar, maka mereka akan bahagia dan selamat. Namun jika

shalatnya rusak maka rugi dan sengsaralah mereka. Oleh karena itu kita harus

belajar shalat dengan baik dan benar sejak kecil, agar kita terbiasa. Lebih lanjut

Rasulullah Muhammad Saw bersabda:

ة وده الصالة، وذروم سالم، وعمبيل للا رأ س األمر اإل نمامه اجلهماد يف سم ”.س م

Ro’sul amri al-Islaamu wa ‘amuuduhu ash-sholaatu wadzirwatu sanaamihi al-jihaadu

fii sabiilillahi.

2

Artinya: “Pokok urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah

jihad fi sabilillah.” (HR. At-Tirmidzi)

Hadits ini menegaskan bahwa, seluruh permasalahan pokok dalam kehidupan yang

sejahtera adalah Islam (selamat), penyelenggaraannya adalah dengan mendirikan

shalat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu selanjutnya

Rasulullah bersabda bahwa:

“Shalat itu tiangnya agama, apabila shalatnya tegak maka tegaklah agamanya,

dan apabila shalatnya runtuh maka runtuhlah agamanya”. [HR. Baihaqi)

Dari ketiga hadits ini dapat disimpulkan bahwa shalat yang baik adalah shalat yang

bermanfaat bagi diri sendiri, baik di dunia maupun akhirat dan juga bermanfaat bagi

masyarakat dan lingkungannya. Sabda Rasulullah Saw tersebut dilandasi oleh

perintah Allah Swt untuk mendirikan shalat sesuai firman-Nya:

Utlu maa uuhiya ilayka minal kitaabi wa aqimish-shalaata Inna ashalaata tanha ‘ani

alfahsyaa-i walmunkari waladzikru Allahi akbaru Wa Allahu ya’lamu maa

tashna’uuna

Artinya: “Bacalah kitab (Al Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad)

dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji

dan mungkar. Dan mengingat Allah (shalat) itu lebih besar keutamaannya. Dan

Allah mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan”. [Qs. Al-Ankabut (29): 45)

Dari ayat ini dapat ditafsirkan bahwa shalat akan menjadi tiangnya agama,

apabila kita mendirikan shalat, yaitu melaksanakan shalat dengan khusyu’ yang

ditindak lanjuti dengan perilaku untuk tidak berbuat keji kepada sesama manusia

dan tidak melanggar aturan Allah Swt. Sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan

lingkungannya, serta bagi diri sendiri dalam bentuk mendapatkan keridhoan Allah

Swt. Bagaimana cara mendirikan shalat yang baik dan benar?

3. Cara Mendirikan Shalat

Shalatnya Rasulullah Muhammad Saw, merupakan contoh bagi kita

bagaimana mendirikan shalat. Mendirikan shalat bukanlah hal mudah, oleh karena

itulah sejak usia tujuh tahun kita harus belajar shalat dengan khusyu’ seperti yang

dicontohkan Rasulullah, sesuai sabdanya:

3

ل أيتمون أصم م رم لوا مكم صم

“Sholluu kamaa roaitumuuniiushollii”

Artinya:“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.”

(H.R. Bukhari).

Rasulullah Muhammad Saw menegaskan bahwa kita harus shalat seperti

shalat beliau, baik gerakan dan ucapannya dalam shalat serta pemahaman terhadap

apa yang diucapkannya dalam shalat. Kemudian diyakinkan dalam hati dan

diamalkan dalam kehidupan. Shalat seperti ini akan mendatangkan rahmat Allah,

dan jika rahmat Allah telah kita peroleh, maka dengan keridho’an-Nya kita akan

dimasukkan ke dalam surga. Rasulullah Muhammad Saw memberikan contoh shalat

dengan khusyu’ dan diikuti dengan perilaku akhlak mulia, agar menjadi teladan bagi

umatnya, seperti sabdanya:

“ Sesungguhnya tiada aku diutus kedunia kecuali untuk menyempurnakan akhlak “

(HR. Bukhari dalam shahih Bukhari kitab adab, Baihaqi dalam kitab syu’bil Iman dan Hakim).

Berdasarkan hadits ini, Rasulullah Saw diutus ke muka bumi ini adalah untuk

menyempurnakan akhlak manusia.

4. Perintah Belajar Shalat Sejak Kecil

Belajar shalat dengan benar dan khusyu merupakan suatu keharusan bagi

anak yang telah berusia lebih dari 7 tahun atau mereka yang telah duduk di bangku

SD/MI/MDTA (Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah). Oleh karena itu di usia lebih

dari 7 tahun mereka harus sudah diperintahkan untuk shalat, sebagaimana

sabdanya:

“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berusia

tujuh tahun, dan pukullah mereka bila pada usia sepuluh tahun tidak mengerjakan

shalat” [HR. Abu Dawud dan Ahmad]

Hadits ini dengan tegas menyatakan bahwa perintahkanlah/ajarilah anak-

anakmu shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, bahkan jika seorang anak di usia

sepuluh tahun masih belum mau melaksanakan shalat, maka pukullah mereka. Hal

ini menggambarkan betapa pentingnya shalat dalam kehidupan, sehingga rasul

memerintahkan shalat dengan kalimat yang tegas.

Anak-anakku, oleh karena itu, mari kita mulai belajar shalat khusyu sejak dini,

agar kita terbiasa shalat dengan benar dan melatih pengamalannya dalam

kehidupan sehari-hari dalam bentuk akhlak mulia, sehingga memberi keuntungan

bagi kehidupan pribadi, lingkungan dan masyarakat.

4

Bab 2

Manfaat Mendirikan Shalat

Anak-anakku, Allah Swt memerintahkan kita dan seluruh orang yang beriman

untuk mendirikan shalat, karena shalat memiliki banyak manfaat bagi kehidupan di

dunia dan juga di akhirat nanti. Ada dua manfaat shalat bagi kehidupan di dunia,

pertama untuk kebahagiaan hidup kita sendiri dan kedua bagi kebahagiaan

kehidupan masyarakat dan lingkungan alam yang berdampak bagi kebahagiaan kita

di akhirat kelak.

A. Manfaat Shalat Bagi Diri Sendiri

Bagaimana manfaat shalat bagi kebahagiaan diri kita, Allah Swt menjelaskan

antara lain dalam firman-Nya sbb:

1. Kita Meminta Pertolongan Allah Melalui Shalat

Yaa ayyuhalladziina aamanuu-sta’iinuu bishabri washolaati innallaha ma’ash-

shoobiriina

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”

[QS. Al-Baqarah(2): 153]. Anak-anakku, dalam ayat diatas, Allah memerintahkan agar kita selalu meminta pertolongan kepada Allah dengan sabar dan (melalui) shalat. Ketika kita ditimpa masalah (musibah) maka kita harus sabar, dalam arti bahwa kita harus mengupayakan pemecahan masalah dan minta pertolongan kepada Allah Swt agar diberi petunjuk (solusinya), atau diberi jalan terbaik agar keluar dari masalah (musibah), seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw dalam hadits berikut ini:

“Bahwa Rasulullah jika menghadapi suatu masalah, maka beliau mengerjakan shalat.” (HR. Ahmad dan an-Nasai).

Bukan hanya minta pertolongan, namun banyak bacaan dalam shalat yang merupakan permintaan atau permohonan kepada Allah Swt. Dengan melaksanakan shalat khusyu’ sebenarnya kita berdo’a kepada-Nya, untuk kebahagiaan kita.

5

2. Bersyukur Pada Allah Melalui Shalat

Anak-anakku, sungguh banyak keni’matan yang diberikan Allah Swt kepada kita, oleh karena itu kita harus berterima kasih kepada-Nya. Atau kita harus bersyukur kepada Allah Swt, antara lain melalui shalat dan berqurban, sesuai dengan firman-Nya:

Innaa a’thoiynaaka alkautsara (1) Fasholli lirobbika wanhara (2) inna syaani’aka

huwa al-abtara (3)

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak

(1) Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berqurbanlah (2) Sesungguhnya

orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus” (3)

[QS. Al Kautsar (108): 1-3].

Nikmat Allah yang diberikan kepada kita tidak terhitung banyaknya, mulai dari

nikmat hidup, nikmat bisa melihat, bisa mendengar, bisa berjalan, bisa makan dan

minum dan lain-lain. Oleh karena itu kita harus bersyukur atas nikmat yang

diberikan Allah Swt dengan shalat yang khusyu’. Dalam shalat yang khusyu’ kita

berterima kasih kepada Allah Swt dengan memuji-Nya dan berjanji kita akan

mematuhi perintah-Nya dan tidak akan melakukan apa-apa yang dilarang oleh

Allah Swt. Disamping itu rasa syukur kepada Allah Swt kita laksanakan antara lain

melalui berqurban.

Shalat adalah ibadah perorangan yang langsung (mahdloh) kepada Allah Swt.

Kemudian diikuti oleh ibadah sosial (ghair mahdloh), yaitu berbuat baik kepada

sesama manusia, dan memberi kebahagiaan kepada orang lain atas perintah

Allah Swt. Antara lain dengan menyembelih hewan qurban pada hari raya,

kemudian dagingnya dibagikan kepada fakir dan miskin.

3. Memohon Kemuliaan Kepada Allah Swt Melalui Shalat Tahajjud

Anak-anakku, untuk keberhasilan kita di masa depan Allah Swt memberi petunjuk

agar kita melakukan shalat tahajjud, sesuai firman-Nya:

Wa min allaili fatahajjad bihi naafilatan laka ‘asaa anyab’atsaka robbuka maqooman

mahmuudan.

6

Artinya: “Dan di sebagian malam hari bertahajudlah sebagai ibadah tambahan

bagimu, semoga Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji, "

[QS Al-Isra (17): 79].

Dalam Surah Al-Isra ayat 17 ini, Allah Swt menjelaskan bahwa orang yang

senantiasa melaksanakan shalat tahajud akan mendapatkan hadiah dari Allah

berupa kedudukan (derajat) yang terpuji disisi Allah. Shalat tahajud adalah shalat

sunnah yang paling utama setelah shalat fardlu yang dikerjakan pada sepertiga

malam, yaitu sekitar jam 3.00 s/d 4.00 pagi. Hal ini dilakukan agar seorang hamba

merasa lebih dekat kepada Allah dan lebih khusyu’, sehingga do’a-do’a dalam shalat

akan lebih dihayati dan diyakini.

Abu Hurairah R.A. meriwayatkan bahwa Rasulullah Muhammad Saw bersabda:

“Tuhan kita turun setiap malam ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir”, dan

berfirman:”Siapa yang berdo’a kepada-Ku pasti Aku kabulkan, siapa yang memohon

kepada-Ku pasti Aku beri, dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku, pasti Aku

ampuni!” (HR. Jamaah).

Hadits ini menegaskan bahwa apabila kita rajin melaksanakan shalat tahajjud

dengan khusyu’ maka do’a-do’a kita akan dikabulkan-Nya. Allah Swt tidak pernah

menyalahi janji.

4. Allah Akan Memberi Keberuntungan Kepada Kita Jika Melaksanakan

Shalat dengan Khusyu’

Anak-anakku, apa itu shalat khusyu’? Secara sederhana shalat khusyu’ adalah

shalat yang dilakukan dengan konsentrasi. Bahwa kita sedang menyembah Allah

Swt, sedang memuji-Nya, sedang meminta pengampunan-Nya, sedang memohon

pertolongan-Nya, dan lain sebagainya, maka segala apa yang kita lakukan harus

ditujukan hanya kepada Allah. Oleh karena itulah maka kita harus memahami makna

gerakan dalam shalat, dan memahami arti dari apa yang dibaca dalam shalat, serta

meyakininya dalam hati untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Shalat yang dilaksanakan dengan benar dan khusyu’ akan mendatangkan

kebahagiaan atau keberuntungan, sesuai firman-Nya:

Qod aflahal mu’minuuna (1) Alladziina hum fii shalaatihim khasyiiuuna

(1) Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (2) (yaitu) orang-

orang yang khusyu' dalam sholatnya,

7

Dengan melaksanakan shalat khusyu’, sudahkah kita mendirikan shalat?

Jawabannya, belum. Karena mendirikan shalat terdiri dari dua kegiatan, pertama

melaksanakan shalat (ibadah langsung/mahdloh) dengan khusyu’, dan kedua

mengamalkannya dalam kehidupan yang bermanfaat bagi masyarakat dan

lingkungan (ibadah sosial/gho’ir mahdloh). Sesuai dengan firman-Nya bahwa setelah

melaksanakan shalat denga khusyu’ kita harus mengamalkannya dalam kehidupan.

B. Manfaat Mendirikan Shalat Bagi Masyarakat dan Lingkungan

Anak-anakku, mendirikan shalat bukan hanya akan memberi manfaat bagi diri kita

sendiri, melainkan juga ada manfaatnya bagi orang lain. Mengapa?

Karena mendirikan shalat terdiri dari dua kegiatan, pertama kita melaksanakan

shalat dengan khusyu’. Kemudian Allah Swt memerintahkan kita untuk

mengaplikasikannya dalam kehidupan, sehingga memberi manfaat kebaikan bagi

orang lain, namun Allah akan membalas kebaikan tersebut kepada kita di akhirat

kelak. Hal ini ditegaskan olah Allah Swt dengan firman-Nya:

Walladziina hum ‘anillaghwi mu’ridhuuna (3) walladziina hum lizzakaati faa’iluuna (4)

walladziina hum lifuruujihim haafidzuuna (5)

(3) dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada

berguna, (4) dan orang-orang yang menunaikan zakat, (5) dan orang-orang yang menjaga

kemaluannya,

[QS.Al-Mu’minun(23):3-5]

Ketiga ayat ini menjelaskan bahwa setelah melaksanakan shalat khusyu’, kita

diwajibkan untuk:

Menghindarkan diri dari perbuatan yang tidak berguna. Artinya bahwa segala

perbuatan kita harus bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun bagi

masyarakat dan lingkungan alam. Oleh karena itulah Rasulullah Muhammad

Saw bersabda bahwa:

Khairunnaasi anfauhum linnasi

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain"

Menunaikan zakat. Zakat merupakan salah satu amalan shalat yang akan

memberi manfaat bagi orang lain, khususnya kaum dhu’afa.

Menghindarkan diri dari perbuatan zina.

8

Selanjutnya dalam untaian surat Al-Mu’minun dari ayat (1) hingga ayat (11) ini, Allah

Swt memerintahkan kepada kita untuk mengaplikasikan shalat dalam kehidupan

sesuai firman-Nya:

Walladziina hum liamaanaatihim wa’ahdihim roo’uuna

(8) dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan

janjinya.

[Qs.Al-Mu’minun(23):8]

Ayat ini menjelaskan bahwa setelah kita melaksanakan shalat khusyu’, kita

diwajibkan untuk melakukan pekerjaan kita dengan amanah dan memenuhi janji-janji

kita kepada orang lain.

Seluruh amalan shalat dalam kehidupan tersebut merupakan perilaku seorang

muslim yang disebut sebagai orang yang memelihara shalatnya, sesuai dengan

firman-Nya:

Walladziina hum ‘alaa shalawaatihim yuhaafidzuuna

(9) dan orang-orang yang memelihara shalatnya.

[Qs.Al-Mu’minun(23):9]

Dengan demikian mendirikan shalat adalah melaksanakan shalat dengan khusyu’

dan sesudahnya tetap memelihara shalatnya dengan perilaku yang memberi

manfaat bagi orang lain. Tetapi ingatlah anak-anakku bahwa Allah Swt akan

membalas kebaikan kita kepada orang lain tersebut sesuai firman-Nya:

Ulaaika humu alwaritsuuna (10) Alladziina yaritsuunal firdausa hum fiihaa

khaaliduuna.

(10) mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi, (11) (yakni) yang akan

mewarisi surga Firdaus. mereka kekal di dalamnya.

[Qs.Al-Mu’minun(23):10-11]

Pada kedua ayat ini Allah akan memasukkan kita sebagai pewaris surga firdaus dan

kekal di dalamya, kelak di alam akhirat, aamiin.

9

C. Kesimpulan

Anak-anakku, itulah sebagian kecil penjelasan dari Al-Qur’an yang harus kita jadikan

panduan dalam kehidupan di dunia agar mendapatkan kebahagiaan di dunia dan

juga di akhirat kelak dan terhindar dari azab neraka. Seperti do’a yang diajarkan

Rasulullah Muhammad Saw kepada kita, yaitu:

Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanatan wafil aakhirati hasanatan wa qinaa a

‘adzaabannari

"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan

peliharalah Kami dari siksa neraka"

[Qs.Al-Baqarah(2):201]

Oleh karena itu anak-anakku biasakanlah berdo’a seperti yang diajarkan Rasulullah,

dan dirikanlah shalat agar Allah Swt mengabulkan do’a kita.

Demikian pentingnya mendirikan shalat, sehingga Rasulullah Muhammad Saw

bersabda, sesuai hadits berikut:

Dari Jabir ra. berkata: Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya, batas antara seseorang dengan kemusyrikan dan kekafiran

adalah meninggalkan shalat. (HR Muslim).

Anak-anakku, hadits tersebut menjelaskan bahwa pembeda antara seorang muslim

dan kafir adalah shalat. Orang yang mengaku dirinya seorang muslim maka cirinya

dia mendirikan shalat dengan patuh. Sementara orang yang mengaku muslim tetapi

tidak mendirikan shalat, maka dia sesungguhnya bukan seorang muslim sejati

karena telah mengingkari perintah Allah Swt. Naudzubillahi min dzalik. Semoga

hadits ini menjadi penyemangat agar kita selalu mendirikan shalat.

Mari kita mulai dengan belajar shalat khusyu’ dan melatihkan amalannya dalam

kehidupan sehari-hari. Semoga Allah Swt memudahkan anak-anakku dalam belajar

shalat dengan mencontoh Junjungan Alam Rasulullah Muhammad Saw.

Aamiin.

10

Bab 3 Mendirikan Shalat Dengan Khusyu’

3.1 Takbir dan Iftitah

Anak-anakku, melaksanakan shalat diawali dengan takbiratul ihram, yaitu kita memulai dengan mengangkat kedua belah tangan sambil mengucapkan takbir.

امهلل امكبم“Alloohu Akbar”

“Allah Maha Besar.”

Selanjutnya kita membaca do’a iftitah:

عد لل هم ا غرب بم المم ق وم ش ميم المم عمدتم ب م بم يم مكم ايم طم ميم خم ب مين وم ب

م ا لل هم يم مكم ايم طم مقن من خم مس ن ن ينمقى الثوب األبيمض منم ادل

الثلج ا لل هم اءوم يم بلمم ايم طم د اغسلن من خم م البم وم

“Alloohumma baa’id bainii wabaina khothooyaaya kamaa baa‘adta bainal-masyriqi wal-maghribi.

Alloohumma naqqinii min khothooyaaya kamaa yunaqqots-tsaubul-abyadhuu minad-danasi.

Alloohummaghsilnii min khothooyaaya bil-maa’i wats-tsalji wal-barodi”

“Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan antara kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat.

Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana dibersihkannya kain putih dari kotoran.

Ya Allah, cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan embun.” (H.R.Bukhari Muslim)

Anak-anakku, apabila dalam iftitah kita memohon kepada Allah Swt untuk dijauhkan

dari dosa, dibersihkan dari dosa hingga bersih seperti kain putih, dan mohon kepada

Allah agar kita dicuci dari dosa-dosa dengan air, salju dan embun, apa maknanya?

Maknanya adalah bahwa kita dalam kehidupan tidak boleh lagi berbuat dosa atau

kita harus berusaha menghindarkan diri dari perbuatan dosa, sehingga kita akan

menjadi orang yang bersih dari dosa seperti bersihnya kain yang putih.

Latihan: Cara mudah untuk memahami apa yang diucapkan dalam iftitah, yaitu: 1. Tutup bagian terjemah bahasa Indonesianya, baca bahasa Arabnya, dan

terjemahkan dalam bahasa Indonesia!

11

2. Tutup bagian tulisan Arabnya, baca terjemahnya, dan ucapkan dalam bahasa Arab!

3. Lakukan berulang-ulang hingga hafal!

Latihan

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

هم املل

Alloohumma Ya Allah

م مكمkamaa sebagaimana

عد بمbaa’id jauhkanlah

عمدتم بمbaa’adta

Engkau jauhkan

مين بbainii antara aku

ميم بbaina antara

ميم ب ومwa baina dan antara

ق ش املممal-masyriqi timur

يم ايم طم خمkhotooyaaya

kesalahan-kesalahanku

غرب المم ومwal-maghribi dan barat

12

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia Bahasa Arab

Bahasa Indonesia

هم املل

Alloohumma Ya Allah

األبيمض

al-abyadhu yang putih

مقن نnaqqinii

bersihkan aku

مس ن منم ادل

minad-danasi dari noda

من min dari

ا لل هم Alloohumma

Ya Allah

يم ايم طم خم

khotooyaaya kesalahan-

kesalahanku

اغسلن ighsilnii cucilah aku

م مكمkamaa

sebagaimana

يم ايم طم من خم

min khotooyaaya

dari kesalahan-

kesalahanku

ينمقىyunaqqo

dibersihkannya

لج الث اء وم بلمم

bilmaa-i wats-tsalji

dengan air dan salju

الثموب

ats-tsaubu kain

د م البم وم

wal-barodi dan embun

Latihan

13

3.2 Membaca Ta’awudz

Ta’awudz artinya berlindung. Bacaan ta’awudz yaitu:

جي ان الر يطم امعوذبهلل منم الش “A’uudzu billaahi minasy-syaithoonirrojiim”

“Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.”

Anak-anakku, kalau dalam shalat kita meminta perlindungan pada Allah Swt dari

godaan-godaan syetan, apakah dalam kehidupan sehari-hari syetan tidak menggoda

kita? Oleh karena itu biasakanlah ber-ta’awudz setiap akan melakukan sesuatu dan

hindarilah perbuatan yang sia-sia, berbuat keji pada orang lain, karena itu

merupakan “perbuatan syetan”.

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

امعوذ a’uudzu aku berlindung

ان يطم منم الش

minasy-syaithooni

dari godaan setan

بهلل billaahi kepada Allah

جي املر

ar-rojiimi yang terkutuk

3.3 Membaca Surah Al-Fatihah Selanjutnya kita membaca Surah Al-Fatihah:

Latihan

14

Bismillaahir-rohmaanir-rohiimi (1) Al-hamdu lillaahi robbil-‘aalamiina (2) Ar-

rohmaanir-rohiimi (3) Maaliki yaumid-diini (4) Iyyaaka na’budu waiyyaaka nasta’iinu (5) Ihdinash-shiroothol-mustaqiima (6) Shiroothol-ladziina an’amta ‘alaihim ghoiril-

maghdhuubi ‘alaihim waladh-dhoolliina (7)

“ Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (1) Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (2) Maha Pemurah lagi Maha

Penyayang (3) Yang menguasai di hari pembalasan (4) Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan (5) Tunjukilah kami jalan yang lurus (6) (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat

kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (7). “

Surah Alfatihah adalah pujian bagi Allah, ikrar dan janji kita pada Allah serta do’a.

Bagaimana pengamalannya dalam kehidupan agar do’a kita dikabulkan Allah Swt?

Surah Alfatihah adalah pujian bagi Allah, ikrar dan janji kita pada Allah serta do’a.

Bagaimana pengamalannya dalam kehidupan agar do’a kita dikabulkan Allah Swt?

1. Berusaha untuk memperoleh apa yang kita kehendaki dan memulai pekerjaan

kita dengan mengucapkan basmallah, disamping kita berta’awudz

2. Kita harus menyadari bahwa segala puji milik Allah Swt, jadi kalau ada yang

memuji kita, maka kita ucapkan Alhamdulillah (segala puji kepunyaan Allah)

3. Kita harus yakin bahwa Allah Swt. Tuhan kita adalah Maha Pengasih dan

Maha Penyayang. Apabila kita bekerja keras dan belajar sungguh – sungguh

dengan izin-Nya kita akan berhasil.

4. Kita harus sadar bahwa apabila kita melanggar aturan Allah Swt. maka kita

akan mendapat hukuman pada hari kiamat.

5. Kita harus yakin hanya kepada Allah Swt. kita menyembah dan kepada-Nya

kita meminta keberhasilan usaha kita.

6. Agar usaha kita berhasil maka kita harus melakukan sesuai petunjuk-Nya.

7. Dan jangan melakukan hal yang dilarang oleh-Nya. Maka Insya Allah kita

akan berhasil.

Bahasa Arab

Bahasa Indonesia

Bahasa Arab

Bahasa Indonesia

بسم Bismi

Dengan nama

امهلل

Alloohi

Allah

Latihan

15

Bahasa Arab

Bahasa Indonesia

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

ن ح املرAr-rohmaani

Yang Maha Pemurah

حي املرAr-rohiimi

Yang Maha Penyayang

حي املرAr-rohiimi

Yang Maha Penyayang

ل مMaaliki

Yang merajai

مد املحمAl-hamdu

segala puji

موم يyaumi

hari

لlillaahi

bagi Allah

ين ادلad-diini

pembalasan

ب رمrobbi

Tuhan

كم ايIyyaaka

hanya kepada-Mu

مميم ال العمal-‘aalamiina

semesta alam

معبد نna'budu

kami beribadah

ن ح املرAr-rohmaani

Yang Maha Pemurah

كم اي ومwa iyyaaka

dan hanya kepada-Mu

16

Bahasa Arab

Bahasa Indonesia

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

تمعي مس نnasta’iinu

kami minta pertolongan

امنعممتم an’amta

telah Engkau beri

nikmat

اهدنم ihdinaa

tunjukkanlah kami

م عملمي‘alaihim

atas mereka

اطم م الصash-

shirootho jalan

غضوب غميالممghoiril-

maghduubi

bukan jalan orang yang

dimurkai

تمقيم المس al-

mustaqiima yang lurus

م عملمي‘alaihim

atas mereka

اطم صمshirootho

jalan

يم آ ل إلمالض ومwaladh-

dhoolliina

dan bukan jalan orang

yang tersesat

ينم املal-ladziina

orang-orang

امنعممتم an’amta

telah Engkau beri

nikmat

Keterangan: # Setelah kita selesai membaca surah Al-Fatihah, maka kita disunahkan untuk membaca “aamiin” yang artinya “semoga Allah Swt. memperkenankan”.

17

# Setelah selesai membaca “aamiin”, dilanjutkan dengan membaca salah satu surat/ayat Al-Qur’an yang telah kita hafal agar tidak mengganggu dan mengurangi kekhusyuan dalam shalat.

3.4 Do’a Ruku’ dan Sujud

Do’a ruku’ dan sujud yang dicontohkan Rasulullah Saw. itu ada beberapa macam, salah satunya yaitu:

مكم ان بحم هم س بممدكم املل نماوم ب هم رم

اغفر ل املل

“Subhaanaka alloohumma robbanaa wabihamdika alloohummaghfirlii”

“Maha Suci Engkau ya Allah Tuhan kami dan dengan memuji-Mu ya Allah ampunilah dosaku.”

Dalam ruku’ kita memuji-Nya dan minta pengampunan dosa. Maknanya kita jangan berbuat dosa lagi, kita wajib melakukan ruku’ secara tertib dan benar sebagaimana dicontohkan Nabi Saw. Bacalah “Allaahu Akbar” sambil mengangkat tangan hingga kedua telapak tangan sejajar dengan telinga. Kemudian bungkukkan badan hingga tulang belakang rata dengan kepala dan letakkan telapak tangan pada lutut dan jari jemari direnggangkan, cengkeram lutut, serta renggangkan lengan dari rusuk. Kemudian bacalah do’a ruku’.

Latihan: Cara mudah untuk memahami apa yang diucapkan dalam do’a ruku’ dan sujud, yaitu: 1. Tutup bagian terjemah bahasa Indonesianya, baca bahasa Arabnya, dan

terjemahkan dalam bahasa Indonesia! 2. Tutup bagian tulisan Arabnya, baca terjemahnya, dan ucapkan dalam bahasa

Arab! 3. Lakukan berulang-ulang hingga hafal!

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

مكم ان بحم س

Subhaanaka Maha Suci

Engkau

هم املل

Alloohumma ya Allah

Latihan

18

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

نما ب رمRobbanaa

Tuhan kami

هم املل

Alloohumma ya Allah

بممدكم ومwabihamdika

dan dengan memuji-Mu

اغفرل ighfirlii

ampunilah dosaku

3.5 Do’a I’tidal (Bangkit dari Ruku’)

Dalam i’tidal kita harus membaca do’a, yaitu :

مد م الحم لم نماوم ب ه رم دم ن حم عم للا لمم سم

“Sami’alloohu liman hamidahu robbanaa walakal-hamdu”

“Allah maha mendengar kepada siapapun yang memuji-Nya, ya Tuhan kami bagi-Mu segala puji.” (H.R. Muslim).

Maknanya kita harus yakin bahwa Allah Swt mendengar ucapan kita yang memuji-

Nya. Dengan demikian juga dalam kehidupan kita tidak bisa merahasiakan sesuatu

terhadap Allah. Allah Swt Maha Mendengar apa yang kita ucapkan dan Maha

Mengetahui apa yang ada dalam hati kita.

Latihan: Cara mudah untuk memahami apa yang diucapkan dalam do’a i’tidal (bangkit dari ruku’), yaitu: 1. Tutup bagian terjemah bahasa Indonesianya, baca bahasa Arabnya, dan

terjemahkan dalam bahasa Indonesia! 2. Tutup bagian tulisan Arabnya, baca terjemahnya, dan ucapkan dalam bahasa

Arab! 3. Lakukan berulang-ulang hingga hafal!

19

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

عم سمSami’a

Maha Mendengar

نما ب رمRobbanaa

Ya Tuhan kami

امهلل Alloohu

Allah

م لم ومwalaka

dan bagi-Mu

ن لممliman

kepada orang

مد املحمal-hamdu

segala puji

ه دم حمhamidahu

yang memuji-Nya

Keterangan: # Setelah i’tidal, kemudian melakukan sujud dengan membaca do’a yang sama ketika membaca do’a ruku’.

3.6 Do’a Iftirosy (Duduk di antara Dua Sujud)

Ketika duduk iftirosy (duduk diantara dua sujud) kita membaca do’a, yaitu:

هم ااملل ن،وم ارحم ارزقن اغفرل،وم اهدن،وم ن،وم جب

“Alloohummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii”

Ya Allah, ampunilah aku, berilah aku rahmat, sehatkanlah aku, berikan kepadaku petunjuk, dan berilah aku rezeki.” (H.R. Abu Dawud)

Latihan

20

Dalam duduk diantara dua sujud kita meminta pengampunan dosa, minta rahmat-

Nya, minta disehatkan, minta petunjuk dan minta rezeki. Dapatkah semua ini

dikabulkan Allah Swt.? Jawabannya Allah Swt. akan mengabulkan doa kita apabila

kita tidak lagi berbuat dosa, selalu berbuat agar disayangi Allah, selalu membaca Al-

Qur’an yang merupakan pedoman hidup dan berusaha mencari rezeki. Anak-anak,

ketahuilah bahwa rezeki meliputi ilmu dan kesehatan bukan hanya berupa uang atau

harta kekayaan saja.

Latihan:

Cara mudah untuk memahami apa yang diucapkan dalam do’a i’ftirosy (duduk

diantara dua sujud), yaitu:

1. Tutup bagian terjemah bahasa Indonesianya, baca bahasa Arabnya, dan terjemahkan dalam bahasa Indonesia!

2. Tutup bagian tulisan Arabnya, baca terjemahnya, dan ucapkan dalam bahasa Arab!

3. Lakukan berulang-ulang hingga hafal!

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

هم املل

Alloohumma Ya Allah

ن اجب وم

wajburnii sehatkanlah

aku

اغفرل

ighfirlii ampunilah aku

اهدن ومwahdinii

berikan kepadaku petunjuk

ن ارحم وم

warhamnii berilah aku

rahmat

ارزقن وم

warzuqnii dan berilah aku rezeki

Latihan

21

Keterangan:

# Kemudian melakukan sujud kedua, setelah itu kita bangkit dari sujud sambil membaca “Alloohu Akbar” untuk berdiri lagi pada rakaat kedua. # Pada rakaat kedua, kita langsung membaca surah Al-Fatihah dan membaca salah satu surah/ayat Al-Qur’an yang telah kita hafal, pada rakaat ketiga dan keempat, hanya membaca surat Al-Fatihah saja.

3.7 Do’a Tasyahud Awal dan Akhir

Dalam tasyahud awal kita membaca do’a, yaitu :

م الم ، املس بمات ل ي ات الط لموم ت الص كم املتحيات المبمارم

، الحيم الص عمل عبمادال م عملمينما وم الم ته، املس كم وم بمرم ةال حم رم ماالنب وم عملميكم أي

سول ال دا ر م أشهمد أن محم ، وم إل الم ا ل .أشهمد أن إل ا

عمل دوم م ل عمل محم هم صم د املل م ل محم اهيم ,ا برم

ل ا عمل ا اهيم وم برم

يتم عمل ا ل صم م رك ,مكم بم وم

د م ل محم عمل ا د وم م ,عمل محم

اهيم برمل ا عمل ا اهيم وم برم

كتم عمل ا رم م بم مميم ف ,مكم ال جيد العم يد م كم حم ن

“Attahiyyaatul-mubaarokaatush-sholawaatuth-thoyyibaatu lillaah, as-salaamu ’alaika

ayyuhan-nabiyyu warohmatulloohi wabarokaatuh, as-salaamu ’alainaa wa ’alaa ’ibaadillaahish-shoolihiin, asyhadu allaa ilaaha illallooh, wa asyhadu anna

muhammadarrosuulullooh. Alloohumma sholli ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shollayta ‘alaa Ibroohiim, wa ‘alaa aali Ibroohiim, wabaarik ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali

Muhammad, kamaa baarokta ‘alaa Ibroohim wa ‘alaa aali Ibroohiim, fil-‘aalamiina innaka hamiidum majiid”

“Segala penghormatan, kebahagiaan, shalawat, dan kebajikan adalah kepunyaan Allah. Keselamatan terlimpah atasmu wahai Nabi Muhammad, begitu pun rahmat serta berkah Allah. Semoga keselamatan terlimpah pula atas kami dan juga atas

hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah utusan Allah.

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberi shalawat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan berikanlah

barokah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau memberikan barokah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di semesta alam

sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.” (H.R. Muslim)

22

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

املتحيات

at-tahiyyaatu segala

penghormatan

عملميكم

‘alaika terlimpah atasmu

ت كم املمبمارم

al-

mubaarokaatu kebahagiaan

ما أيayyuhaa

wahai

ات لموم املص

ash-sholawaatu shalawat

املنب an-nabiyyu

Nabi (Muhammad)

بمات ي املط

ath-thoyyibaatu kebajikan

حمة رم ومwa rohmatu

begitu pun rahmat

لlillaahi

kepunyaan Allah

امهلل Alloohi

Allah

م الم املس

As-salaamu Keselamatan

ته كم بمرم وم

wa barokaatuhu serta berkah-

Nya

Latihan

23

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia Bahasa Arab

Bahasa Indonesia

م الم املسAs-salaamu keselamatan

أن an bahwa

عملمينما‘alainaa

terlimpah atasmu

م ل إل ا

laa ilaaha tiada Tuhan

عمل ومwa ‘alaa dan juga atas

إلال ا

illalloohu melainkan

Allah

عبماد ‘ibaadi hamba-hamba

أشهمد ومWaasyhadu

dan aku bersaksi

امهلل Alloohi Allah

أن anna bahwa

الحيم املصash-shoolihiin yang saleh

دا م محم

Muhammadan Nabi

Muhammad

أشهمد asyhadu aku bersaksi

سول ال ر

Rosuululloohi utusan Allah

24

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia Bahasa Arab

Bahasa Indonesia

هم املل

Aloohumma Ya Allah

اهيم برم عمل ا

‘alaa Ibroohiima kepada Nabi

Ibrahim

ل صمsholli

limpahkan sholawat

عمل ومwa ‘alaa

dan kepada

د م عمل محم

‘alaa

Muhammadin kepada Nabi Muhammad

اهيم برمل ا ا

aali Ibroohiima keluarga Ibrahim

عمل ومwa ‘alaa

dan kepada رك وم بم

wa baarik dan berikan

berkah

د م ل محم اaali

Muhammadin

keluarga Muhammad

د م عمل محم‘alaa Muhammadin

kepada Nabi Muhammad

م مكمKamaa

sebagaimana عمل وم

wa ‘alaa dan kepada

ليتم صمshollayta

Engkau telah memberi shalawat

د م ل محم ا

aali Muhammadin keluarga

Muhammad

25

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia Bahasa Arab

Bahasa Indonesia

م مكمkamaa sebagaimana

اهيم برمل ا ا

aali Ibroohiima keluarga Ibrahim

كتم رم بمbaarokta

Engkau telah memberi berkah

مميم ال ف العمfil-‘aalamiina di alam

اهيم برم عمل ا

‘alaa ibroohiima kepada Nabi

Ibrahim

كم ن ا

innaka sesungguhnya

Engkau

عمل ومwa ‘alaa dan kepada

جيد م يد حمhamiidun

majiidun Maha Terpuji Maha Agung

3.8 Do’a Penutup Tasyahud Akhir

Do’a saat tasyahud akhir sama dengan tasyahud awal. Selesai membaca do’a

tasyahud dan sebelum salam, sebaiknya membaca do’a, yaitu:

ات، ا لل هم مم المم حيما وم من فتنمة المم ،وم ابلقمب من عمذم م، وم من اب جم أعوذبكم من عمذم نا

من يح وم س فتنمة المم ال شم ج ادل

“Alloohumma innii a’uudzubika min ‘adzaa bi jahannama, wa min adzaabil-qobri, wa

min fitnatil-mahyaa wal-mamaati, wa min syarri fitnatil-masiihid-dajjaal”

“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka jahanam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah almasih

dajjal.” (H.R. Muslim)

26

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

هم املل

Alloohumma Ya Allah

اب عمذم‘adzaabi

siksa

ن ا

innii sesungguhnya

aku

املقمب

al-qobri kubur

عوذبكم أ

a’uudzubika memohon

perlindungan pada-Mu

من وم wa min

dan dari

من

min Dari

فتنمة

fitnati fitnah

اب عمذم

‘adzaabi siksa

حيماام لمم

al-mahyaa hidup

م م جم نjahannama

jahanam

ات وم مم المم

wal-mamaati dan mati

من ومwa min

dan dari

من وم

wa min dan dari

27

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

شم

syarri kejahatan

يح س املمم

al-masiihi pengembara

فتنمة

fitnati fitnah

ال ج امدل

ad-dajjaali Dajjal

3.9 Salam

Ketika salam, bacaan yang kita baca yaitu:

م اتهللاهع ل يكمو ر ح ةا لس ل و ب ر ك

“Assalaamu ‘alaikum warohmatulloohi wabarookaatuhu”

“Semoga keselamatan atasmu beserta rahmat Allah dan berkah-Nya.”

(H.R. Abu Dawud)

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

م الم املسAs-salaamu keselamatan

عملميك ‘alaikum atas kalian

Latihan

28

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

حمة رم ومwa rohmatu dan rahmat

ته كم بمرم ومwa barokaatuhu

dan berkah-Nya

امهلل Alloohi Allah

3.10 Do’a Setelah Shalat Sesudah shalat kita bisa membaca do’a, yaitu:

Bacaan istighfar (3x)

تمغفرللام امس “Astaghfirullooha”

“Aku mohon ampun kepada Allah.”

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

تمغفر امس Astaghfiru

Aku mohon ampun

امهللم Allooha Allah

Kemudian membaca do’a, yaitu:

و الهكر امها لل هم له ذ اال ل ي م.ت ب ار كت الس ل م.و مهنك الس ل أ نت “Alloohumma antas-salaamu, waminkas-salaamu, tabaarokta yaa dzal-jalaali

wal-ikroomi”

Latihan

29

Ya Allah Engkaulah keselamatan dan dari-Mu jualah segala keselamatan. Maha Berkah Engkau wahai Dzat yang memiliki segala keagungan dan kemuliaan.”

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

هم املل

Alloohumma Ya Allah

م الم املسas-salaamu keselamatan

أنتم anta Engkau

كتم تمبمارمtabaarokta

Maha Berkah Engkau

م الم املس

as-salaamu keselamatan

ل الم االجم يم ذمyaa

dzal-jalaali wahai yang

memiliki keagungan

منكم ومwa minka

dan dari-Mu

ام كرماإل وم

wal-ikroomi dan kemulyaan

Kemudian membaca do’a, yaitu:

د د منكم الجم االجم منفمع ذم إلم ي نمعتم وم ا مم يتم وم إلم معطيم لمم ا أعطم انعم لمم هم إلم مم املل

“Alloohumma laa maani’a limaa a’thoita walaa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u

dzal-jaddi minkal-jaddu” “Ya Allah tiada orang yang kuasa menolak terhadap apa yang Engkau berikan dan

tiada orang yang kuasa memberi terhadap apa yang Engkau cegah dan tiada bermanfaat segala keagungan karena keagungan itu hanyalah dari

Engkau.” (H.R. Bukhari-Muslim)

Latihan

30

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

هم املل

Alloohumma Ya Allah

وم إلم wa laa

dan tiada

ا نعم إلم ممlaa maani’a

tiada orang yang kuasa

menolak

معطيم mu’thiya

yang kuasa memberi

ا لممlimaa

terhadap apa

ا لمم

limaa terhadap apa

يتم أعطم

a’thoita yang Engkau

berikan

نمعتم ممmana’ta

yang Engkau cegah

Latihan

31

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

وم إلم wa laa dan tiada

د ا الجم ذم

dzal-jaddi segala

keagungan

منفمع يyanfa’u bermanfaat

د منكم الجمminkal-jaddu

karena keagungan dari Engkau

Kemudian membaca dzikir berikut ini:

انم للا بحم س (33 kali)

“Subhaanalloohi” “Maha Suci Allah”

مد ل (kali 33) املحم“Alhamdulillaahi”

“Segala puji bagi Allah”

امهلل امكبم (33 kali)

“Alloohu Akbaru” “Allah Maha Besar”

Selanjutnya mengucapkan kalimat tahlil, yaitu:

هوم مد وم الحم لم المل وم لم يكم لم ه إلم شم حـدم إل للا وم

م ا لء قمدير عمل إلم ا شم ك

“Laailaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu lahul-mulku walahul-hamdu wa huwa 'alaa

kulli syai-in qodiirun”

“Tidak ada Tuhan kecuali Allah. Yang Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya. milik-Nya segala kerajaan dan milik-Nya pula segala puji. Allah adalah Maha kuasa atas segala sesuatu.”

32

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

م ل إلما

Laa ilaaha tidak ada

Tuhan

لم ومwa lahu dan milik-Nya

إل للا ا

illalloohu kecuali Allah

مد املحم

al-hamdu segala puji

ه حـدم ومwahdahu yang tunggal

هوم ومwa huwa dan Dia

يكم لم إلم شم

laa syariikalahu

tiada sekutu bagi-Nya

عمل ك ‘alaa kulli atas segala

لم Lahu milik-Nya

ء شمsyai-in sesuatu

اململ al-mulku kerajaan

قمدير qodiirun Maha Kuasa

Latihan

33

Wudhu

3.11 Do’a Sebelum Wudhu

حي ن الر ح الر بسم ال

“Bismillaahir-rohmaanir-rohiimi”

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

بسم Bismi

Dengan nama

ن ح املرAr-rohmaani

yang Maha Pemurah

امهلل Alloohi Allah

حي املر

Ar-rohiimi yang Maha Penyayang

3.12 Do’a Sesudah Wudhu

م أشهمد أن إلم لسول ا رم بده وم دا عم م أشهمد أن محم وم يكم لم ه إلم شم حدم إل للا وم

ا

هم هرينم املل لن منم المتمطم اجعم ابيم وم لن منم التو اجعم

“Asyhadu an laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rosuuluhu. Alloohummaj’alnii minat-tawwaabiina waj’alnii

minal-mutathohhiriina”

"Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya “Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang

bersuci.”

(H.R. Muslim-Tirmidzi)

Latihan

34

Bab 4 Surat-Surat Pilihan

4.1 Surah An-Naas (Manusia)

Makiyyah

Surat ke-114: 6 ayat.

Bismillaahir-rohmaanir-roohiimi Qul a’uudzu bi robbin-naasi (1) Malikin-naasi (2) Ilaahin-naasi (3) Min syarril-

waswaasil-khonnaasi (4) Alladzi yuwaswisu fii shuduurin-naasi (5) Minal-jinnati wan-naasi (6)

Artinya: “Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan (Pencipta, Pengatur) manusia (1) Raja manusia (2) Tuhannya manusia (3) Dari kejahatan bisikan (setan) yang

biasa bersembunyi (4) Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia (5) Dari golongan jin dan manusia (6).”

35

Latihan: Cara mudah untuk memahami apa yang diucapkan dalam surat An-Naas, yaitu: 1. Tutup bagian terjemah bahasa Indonesianya, baca bahasa Arabnya, dan

terjemahkan dalam bahasa Indonesia! 2. Tutup bagian tulisan Arabnya, baca terjemahnya, dan ucapkan dalam

bahasa Arab! 3. Lakukan berulang-ulang hingga hafal!

قل

Qul

امعوذ

a’uudzu

katakanlah

aku berlindung

ب برم

bi robbi

kepada

Penguasa

(Tuhan)

ل مم

Maliki

املناس

an-naasi

املناس

an-naasi

Raja

manusia

manusia

ال

Ilaahi

من

min

املناس

an-naasi

شم

syarri

Tuhan

manusia

dari

kejahatan

اس سوم املوم

al-waswaasi

bisikan

ناس املخم

al-khonnaasi

yang

bersembunyi

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia Bahasa Arab

Bahasa Indonesia

36

Penjelasan:

Dalam surat ini ada tiga dasar tauhid atau landasan nilai – nilai keimanan yang difirmankan Allah pada ayat pertama, kedua dan ketiga. Ayat pertama merupakan landasan keyakinan bahwa Allah Swt adalah Penguasa, Pencipta, dan Pengatur alam semesta (Tauhid Rububiyyah). Dialah yang memiliki alam semesta, memberi rizki kepada semua makhluknya dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan semua mahluk yang hidup dimuka bumi. Ayat kedua merupakan landasan keyakinan bahwa Allah Swt merajai dengan segala kekuasaan-Nya di alam semesta dan membuat aturan kehidupan manusia serta makhluk yang ada dimuka bumi (Tauhid Mulkiyah). Al-Qur’an merupakan pedoman bagi kehidupan manusia dimuka bumi dengan contohnya Rasulullah Muhammad Saw. Ayat yang ketiga merupakan landasan keyakinan bahwa hanya Allah Swt yang merupakan Tuhan yang wajib kita sembah dan beribadah kepada-Nya (Tauhid Uluhiyyah).

سوس يوم

yuwaswisu

membisikkan

ا ل ذهيal-ladzii

yang

من

min

dari

يف

fii

dalam

املناس

an-naasi

صدور

shuduuri

manusia

dada

الناس وم

wan-naasi

املجنة

al-jinnati

dan manusia

golongan jin

Bahasa Indonesia

Bahasa Arab Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

37

Tauhid merupakan keutuhan dari ketiga landasan keimanan tersebut baik Tauhid Rububiyah, Tauhid Mulkiyah, maupun Tauhid Uluhiyyah. Artinya bahwa kita manusia harus yakin bahwa Allah lah yang telah menciptakan alam semesta, Penguasa alam semesta (Tauhid Rububiyah). Dan selanjutnya kita harus melaksanakan shalat serta rukun Islam lainnya karena kita harus patuh kepada Allah Swt sebagai Raja yang mengatur alam semesta dan hari akhir (Tauhid Mulkiyah) dan selanjutnya manusia tidak boleh menyembah Tuhan selain Allah Swt (Tauhid Uluhiyyah) .

Ayat keempat, dan kelima menjelaskan bahwa syetan selalu berupaya

menjauhkan manusia dari Al-Qur’an, oleh karena itu dalam membaca Al-Qur’an kita harus menggunakan akal fikiran dan qolbu. Dengan kecerdasan berfikir (intelektual) manusia diharapkan menjadi pemimpin dimuka bumi (khalifah) dan dengan kecerdasan emosional spiritual (qalbu) maka manusia adalah sebagai abdullah yang harus mengabdi kepada-Nya. Inilah tuntunan secara garis besar dari Al-Qur’an terhadap sosok manusia yang insya Allah akan terhindar dari godaan syetan.

Ayat keenam menjelaskan bahwa syetan terdiri dari golongan jin dan manusia. Syetan dari golongan jin membisiki kesadaran manusia untuk selalu ingkar dari aturan Allah, sedangkan syetan dari golongan manusia yaitu mereka yang ingkar dari aturan Allah dan mengajak manusia lainnya untuk bersama-sama dengan mereka berbuat maksiat, naudzubillahi miindzaalik.

4.2 Surah Al-Falaq (Waktu Subuh)

Makiyyah

Surat ke-113: 5 ayat

Bismillaahir-rohmaanir-rohiimi

Qul a’uudzu bi robbil-falaqi (1) Min syarri maa kholaqa (2) Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqoba (3) Wa min syarrin-naffaatsaati fil-‘uqodi (4) Wa min syarri haasidin

idzaa hasada (5)

38

kejahatan

Artinya: “Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (1)

Dari kejahatan apa yang Dia ciptakan (makhluk-Nya) (2) Dan dari kejahatan malam

apabila telah gelap gulita (3) Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang

meniup buhul-buhul (4) Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki

(5).

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

امعوذ

a’uudzu

عمل

‘alaa

aku berlindung

املفملمق

al-falaqi

waktu subuh

ب برم

bi robbi

kepada

Penguasa

(Tuhan)

قل

Qul

katakanlah

شم

syarri

عمل

kejahatan

لمقم خم

kholaqo

yang Dia

ciptakan

ا مم

maa

apa

من

min

dari

شم

syarri

عمل

‘alaa

kulli

غماسق

ghoosiqin

malam

dan dari

شم

syarri

عمل

kejahatan

قمبم ا وم اذم

idza waqoba

dan dari

من وم

wa min

من وم

wa min

apabila telah

gelap gulita

39

Penjelasan:

Surat ini bertujuan menyadarkan kita agar selalu berlindung kepada Allah Swt apabila kita mendapat gangguan dari mahluk – mahluk yang diciptakan oleh Allah. Artinya pertama kita tidak boleh meminta pertolongan dari gangguan jin kepada orang – orang yang menggunakan bantuan jin (dukun). Jadi satu – satunya yang patut kita minta pertolongan adalah Allah. Demikian juga apabila kita mendapatkan gangguan dari hasudnya manusia, tetaplah kita meminta pertolongan kepada Allah karena Allah dapat membolak-balikan hati manusia. Hal ini sejalan dengan apa yang kita ucapkan dalam shalat “Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin”.

ف العقمد

fil-‘uqodi

yang meniup

buhul-buhul

ثت املنفan-naffaatsaati

wanita tukang

sihir

شم

syarri

عمل

‘alaa

kulli

kejahatan

دم سم احم اذم

idzaa hasada

apabila dia

dengki

اسد حم

haasidin

orang yang

dengki

من وم

wa min

dan dari

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia Bahasa Arab

Bahasa Indonesia

40

4.3 Surah Al-Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)

Makiyyah

Surat ke-112: 4 ayat

Bismillaahir-rohmaanir-roohiimi Qul huwalloohu ahadun (1) Alloohush-shomadu (2) Lam yalid walam yuulad (3) Wa lam

yakullahuu kufuwan ahadun (4)

Artinya: “Katakan! “Dia-lah Allah Yang Maha Esa (1) Allah, tempat bergantung segala

sesuatu (2) Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan (3) Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya (4).”

هوم

huwa

عمل

‘alaa

kulli

Dia

Yang Maha

Esa

قل

Qul

katakanlah

امهلل

Alloohu

Allah

Bahasa Arab Bahasa Arab Bahasa

Indonesia

د امحم

ahadun

Bahasa Indonesia

41

امهلل

Alloohu

Allah

د مم املص

ash-shomadu

مل ي

yalid

beranak

مم ل

lam

tidak

يودلم

yuulad

diperanakkan

يمكن

yakun

ada

مم ل وم

wa lam

dan tidak

ل

lahuu

bagi-Nya

د امحم

ahadun

كفوا

kufuwan

ke-Esaan-Nya

yang

menyamai

مم ل وم

wa lam

dan tidak

Bahasa Indonesia

tempat

bergantung

Bahasa Arab Bahasa

Indonesia Bahasa Arab

42

Penjelasan:

Surat ini merupakan ketegasan tentang konsep ke-Tuhanan dalam Islam yaitu Ke Esaan Tuhan yaitu Allah, sehingga manusia dilarang menyembah Tuhan selain Allah. Allah lah yang harus menjadi tumpuan harapan manusia dalam kehidupannya dimuka bumi agar mendapat kebahagiaan serta kehidupan akhirat yang terhindar dari api neraka. Dalam ayat kedua tersirat arti bahwa didalam bermohon manusia tidak memerlukan perantara, karena Allah itu Qarib (sangat dekat) cukuplah kita dengan berdoa kepada Allah dengan do’a- do’a yang afdhol yaitu do’a – do’a yang terdapat dalam Al – Qur’an dan yang dicontohkan oleh para nabi dan rasul.

Ayat ketiga menegaskan bahwa Allah tidak beranak dan mustahil beranak. Yang memerlukan anak hanyalah makhluk bernyawa yang menghendaki keturunan yang akan melanjutkan hidupnya. Orang yang hidup dan tidak memiliki keturunan akan merasa cemas karena tidak ada pelanjut kehidupannya. Oleh sebab itu maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mustahil memerlukan anak. Sebab Allah hidup terus, tidak akan pernah mati. Allah Swt tidak berpemulaan dan akhirnya tidak berkesudahan. Dia hidup terus dan kekal terus, sehingga tidak memerlukan anak yang akan melanjutkan atau menyambung kekuasaan-Nya. Ayat terakhir menegaskan bahwa Allah Swt adalah Tuhan yang Maha luhur yang tidak ada tandingan dengan sesuatu apapun yang dipertuhankan oleh manusia. Dan Allah berbeda dengan makhluknya dalam segala dimensinya. Maha Benar Allah dengan Segala Firman-Nya

43

Bab 5

Penutup

Anak-anakku, shalat khusyu’ yang dimaksud oleh buku ini adalah bagaimana kita

melaksanakan shalat dengan baik dan benar, yaitu baik tata caranya, gerakannya,

bacaannya dan pemahamannya harus mengikuti apa yang dicontohkan oleh

Rasulullah Muhammad Saw. Bahkan amalannya dalam kehidupan pun, kita harus

berupaya mencontoh Rasulullah, yaitu perilaku akhlak mulia.

Anak-anakku, Rasulullah Muhammad Saw dikenal sebagai sosok yang amanah,

tabligh, siddiq dan fathonah. Oleh karena itu kita harus belajar menjadi orang yang

amanah, yaitu orang yang dapat dipercaya. Kita harus belajar menjadi orang yang

tabligh, yaitu orang yang selalu menyampaikan ayat-ayat Al-Qur’an meskipun hanya

satu ayat. Kita harus belajar menjadi orang yang siddiq, yaitu orang yang selalu

berperilaku berdasarkan nilai-nilai kebenaran. Kita harus belajar menjadi orang yang

fathonah, yaitu orang yang pandai.

Anak-anakku, Rasulullah Muhammad Saw dikenal sebagai sosok yang bermoralkan

Al-Qur’an. Dapatkah kita mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-

hari? Kita harus belajar dan berlatih, berusaha sejak kecil mencontoh Rasulullah

Muhammad Saw, agar kita bisa hidup bahagia di dunia dan akhirat, dan terhindar

dari azab neraka. Aamiin.

Bagaimana caranya?

Mulailah belajar shalat dengan khusyu’. Dan berlatih mengamalkan nilai-nilai Al-

Qur’an dalam kehidupan di sekolah, di rumah dan dimana saja kita berada, agar

nilai-nilai aqidah tertanam dalam qalbu kita.

Anak-anakku, nilai-nilai aqidah merupakan landasan kecerdasan emosional-sosial

dan spiritual yang merupakan fondasi utama bagi keberhasilan dalam kehidupan di

dunia dan akhirat. Dengan kata lain, nilai-nilai aqidah merupakan landasan untuk

menjadi abdi Allah (abdullah), selanjutnya kita harus belajar berpikir rasional

berdasarkan metoda ilmiah agar dapat menjadi pemimpin masa depan yang cerdas,

kompetitif, produktif dan berakhlak mulia, yang dapat menyebarkan rahmatan

lil’alamin.

Anak-anakku, kalian tidak cukup hanya belajar dari buku yang sederhana ini, kalian

harus memperluasnya dari Al-Qur’an, Ilmu Hadits, Ilmu Fiqih dan Ilmu Tarikh, agar

ibadah kalian akan selalu meningkatkan nilai-nilai iman kalian, dan berperilaku lebih

bijaksana berdasarkan nilai-nilai Al-Qur’an.

Selamat belajar!

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.