pembahasan konfigurasi aliran

3
PEMBAHASAN Nama : Dyah Ayu Sekarsari (08414005) Kelompok : 2 Kelas : 2A-TKPB Tujuan dari praktikum pengendalian aliran ini antara lain agar praktikan mampu mengidentifikasi unit-unit atau elemen-elemen pengendalian proses, mampu menjelaskan jenis alat beserta fungsinya pada setiap unit atau elemen pengendalian proses, dan mampu mengidentifikasi variable-variabel atau sinyal- sinyal pengendalian proses dan media transmisinya. Hal tersebut dilakukan untuk memantapkan pemahaman dasar praktikan mengenai sistem pengendalian proses terutama modul flow serta dalam praktikum modul-modul selanjutnya dalam praktikum pengendalian proses. Unit proses dari pengendalian aliran ini berupa pipa-pipa yang berada dalam satu proses pengendalian aliran. Pipa-pipa tersebut merupakan unit atau elemen dimana proses laju alir (flow) berlangsung dan kemudian akan dikendalikan. Variabel yang akan dikendalikan dalam unit ini disebut dengan variabel proses terkendali (Process Variable atau disingkat dengan PV) dengan besaran flow (Liter/jam). Sedangkan variabel yang masuk ke dalam unit ini adalah variabel pengendali atau Manipulited Variable (MV) dengan besaran flow umpan masuk yang digunakan untuk mengendalikan atau mempertahankan keadaan proses. Unit pengukuran yang digunakan dalam pengendalian aliran berupa Flow sensor transmiter yang berfungsi untuk mengukur variabel proses (PV) dalam besaran flow yang diubah menjadi variabel sinyal

Upload: irma-nurfitriani

Post on 16-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

aliran

TRANSCRIPT

PEMBAHASANNama

: Dyah Ayu Sekarsari (08414005)

Kelompok : 2

Kelas

: 2A-TKPB

Tujuan dari praktikum pengendalian aliran ini antara lain agar praktikan mampu mengidentifikasi unit-unit atau elemen-elemen pengendalian proses, mampu menjelaskan jenis alat beserta fungsinya pada setiap unit atau elemen pengendalian proses, dan mampu mengidentifikasi variable-variabel atau sinyal-sinyal pengendalian proses dan media transmisinya.Hal tersebut dilakukan untuk memantapkan pemahaman dasar praktikan mengenai sistem pengendalian proses terutama modul flow serta dalam praktikum modul-modul selanjutnya dalam praktikum pengendalian proses.Unit proses dari pengendalian aliran ini berupa pipa-pipa yang berada dalam satu proses pengendalian aliran. Pipa-pipa tersebut merupakan unit atau elemen dimana proses laju alir (flow) berlangsung dan kemudian akan dikendalikan. Variabel yang akan dikendalikan dalam unit ini disebut dengan variabel proses terkendali (Process Variable atau disingkat dengan PV) dengan besaran flow (Liter/jam). Sedangkan variabel yang masuk ke dalam unit ini adalah variabel pengendali atau Manipulited Variable (MV) dengan besaran flow umpan masuk yang digunakan untuk mengendalikan atau mempertahankan keadaan proses.

Unit pengukuran yang digunakan dalam pengendalian aliran berupa Flow sensor transmiter yang berfungsi untuk mengukur variabel proses (PV) dalam besaran flow yang diubah menjadi variabel sinyal pengukuran yang berupa sinyal elektri (arus listrik). Di dalam unit pengukuran ini terdapat alat pengukuran berupa flowmeter. Nilai dari flowmeter akan diterjemahkan oleh flow sensor transmiter menjadi sinyal listrik arus standar (4 20 mA). Variabel pengukuran dari unit proses yang berupa sinyal listrik (variabel sinyal pengukuran) tersebut diberikan kepada supply enconditioning unit (unit kendali) yang berupa Flow Regulation Control (CRF) untuk dibandingkan dan dievaluasi. Enconditioning Unit (unit kendali) merupakan otak dari sistem pengendalian proses. Pembandingan disini artinya hasil pengukuran atau pengamatan variabel proses (nilai terukur) dibandingkan dengan nilai set point atau nilai variabel proses yang diinginkan (nilai acuan). Selisih antara set point dan nilai variabel proses terkendali (PV) disebut error (e). Atas dasar besar, lama, dan kecepatan nilai error unit pengendali (Flow Regulation control) atau supply enconditiong unit mengevaluasi atau memutuskan dan mengirim variabel sinyal kendali berupa sinyal elektrik untuk mengoreksi atau melakukan tindakan.

Selanjutnya sinyal elektrik akan diteruskan kepada I/P tranducer yang merupakan unit pengubah. I/P tranducer berfungsi sebagai pengubah sinyal dari sinyal elekrik (variabel sinyal kendali) menjadi sinyal pneumatic (variabel kendali). Sinyal pneumatik tersebut kemudian disalurkan kepada Unit Kendali Akhir (Final Control Valve). Unit ini merupakan unit yang akan melakukan tindakan akhir sesuai dengan keputusan dan perintah dari unit kendali. Unit ini berupa katup kendali (control valve). Sinyal pneumatik tersebut memerintahkan control valve untuk memperbesar atau memperkecil bukaan valve. Semua hal rangkaian proses pengendalian flow tersebut bertujuan untuk mendapatkan nilai variabel proses berupa flow yang diinginkan dengan membandingkannya dengan nilai yang diinginkan (set point) atau dengan kata lain mempertahankan nilai variabel proses agar sama dengan nilai acuan atau setidaknya nilai variabel proses tersebut berada di sekitar nilai acuan dalam batas-batas toleransi, tidak berbeda jauh dengan pustaka acuan.