laporan konfigurasi
DESCRIPTION
bg yg bthTRANSCRIPT
-
UJIAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN PROSES
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015
MODUL : Konfigurasi Suhu dan Level
PEMBIMBING : Umar Khayam
Oleh
Nama : Dila Adila
Kelas : 2A
Kelompok : 8 (delapan)
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015
Ujian Praktikum: 13 Mei 2015
Penyerahan Laporan: 13 Mei 2015
-
BAB 1
DATA PENGAMATAN
1.1 Data Pengamatan Konfigurasi Pengendalian Suhu
Tabel 1 Alat yang terlibat
Simbol Fungsi Deskripsi Tipe Material Keterangan
FI-4
Untuk mengukur laju alir air
pendingin yang masuk ke
kondensor
Condenser
Cooling
Water
RotameterStainless
Steel
Local
Indication
F-5
Untuk mengatur laju alir air
pendingin secara otomatis
karena dihubungkan dengan
laju steam yang masuk ke
FFE
Condenser
Cooling
Water
Absorber
A 3 U exStainless
Steel
Switching of
Valve V3
TR-1
Untuk mengukur temperatur
air pendingin yang masuk ke
kondensor
Condenser
Water
Supply
7HC108-
10A11
Stainless
Steel-
TI-22
Untuk mengukur temperatur
distilat yang keluar dari
kondensor
Condenser
Outlet
Distillate
Temp
MercuryDURAN
Glases
Local
Indication
TIA-21
Untuk mengukukur
temperatur pada kondensor
dimana jika suhunya terlalu
tinggi maka alarm akan
menyala.
Condenser
Vent High
Alarm
MercuryDURAN
Glases
Local
Indication
TRC-3
Untuk mengukur suhu air
pendingin yang keluar dari
kondensor.
Condenser
Water
Outlet7HC108-
10A11
Stainless
Steel
Control of
Cooling
Water
V 1Untuk mengatur laju alir air
pendingin yang masuk ke
Condenser
Cooling
H77159-
A10GG 25
Pneumatic
Control
-
kondensor Water Valve
V 4 Mensuplai uap ke evaporator
Evaporator
Steam
Supply
- -Solenoid
Valve
W 1Tempat berlangsungnya
prosesCondenser
Shell and
Tube
DURAN
GlasesDN 200
Tabel 2 Unit-unit yang terlibat dalam proses
No Unit Nama Alat Spek
Masukkan Keluaran
Nama Variabel
Jenis Besaran
Nama Variabel
Jenis Besaran
1.Unit
ProsesKondensor - MV
Laju alir air masuk
PV Suhu
2.Unit
Pengukuran
Termometer (TR1)
PT100
PV SuhuSinyal
PengukuranSinyal
elektrik
3.Unit
Kendali
Inner temperature of reactor (TRC3)
-Sinyal
pengukuranSinyal
elektrikSinyal kendali
Sinyal elektrik
4.Unit
Pengubah Sinyal
TransduserSinyal kendali
Sinyal elektrik
Sinyal kendali
Sinyal pneumatik
5.Unit
Kendali Akhir
Control valve (V1)
-Sinyal kendali
Sinyal pneumatik
MVLaju alir air pendingin
-
Gambar 1. Rangkaian Plant Destilasi\
Gambar 2. Diagram Blok Pengendalian Suhu pada Plant Destilasi
rUnit
Kendali
Unit Proses
(Kondensor)
Sensor dan Transmitter Suhu
Unit Kendali e u m
c
y
Gangguan
+
-
-
Keterangan :
c = variabel proses (PV) terkendali
y = variabel proses (PV) terukur
r = setpoint (SP)
e = error (y-r)
u = sinyal kendali (controller output)
m = manipulated variable (MV)
1.1.1 Contoh Aplikasi Pengendalian Suhu pada Plate Heat Exchanger
Nama Bagian Alat Gambar
Rangkaian Plant Plate Heat Exchanger
Pengendali Proses
-
Water bath sebagai Manipulated Variable
Plant Plate Heat Exchanger tampak
depan
-
Plant Plate Heat Exchanger tampak
belakang
Tempat terjadinya proses perpindahan
panas.
-
Katup Solenoid sebagai final control element
-
1.2 Data Pengamatan Konfigurasi Pengendalian Level
1.2.1 Skema Percobaan
Noise
FL
V1 EV1
V2
VM
Turb
Pump
P.C.
PR1
BAR
P/I
-
1.2.2 Tabulasi
No Unit NamaAlatSpesifikasi
/Kapasitas
Sinyal Masuk Sinyal Keluar
Variabel Jenis/Besaran Variabel Jenis/Besraan
1 Unit Proses Pipa Merk : Didacta MV Aliran Masuk PV Aliran Air
2 Unit Pengukuran TurbinmeterPengukuran 0-
100%PV Aliran Air Sinyal pengukuran Sinyal elektrik
3 Unit Kendali
CRF (Flow
Regulation
Control)
Merk : Didacta
ItalySinyal pengukuran Sinyal elektrik Sinyal Kendali Sinyal Elektrik
4Unit Pengubah
SinyalTransducer I/P
Spirano Italy
4-20 mA
20-100 kPa
Sinyal kendali Sinyal elektrik Sinyal kendaliSinyal
Pneumatik
5 Unit Kendali Akhir Control Valve
Pneumatic
control valve
Type : M 77159
Material :
6625,stainless
steel
Remarks : DN 15
KVs : 4.0
Diameter:28cm
Sinyal kendaliSinyal
PneumatikMV Aliran Masuk
-
1.2.3 Diagram Pengendalian Proses
- Diagram Blok Konfigurasi Pengendalian Aliran
- Diagram Instrumentasi Pengendalian Aliran
-
PV (Flow)Unit ProsesUnit kendali akhirUnit kendali
Unit pengukuran
Gangguan ( P, T, C) MV (Flow in)Control valve
(CRF, PC)Set point
+-
(Tranducer, Transmiiter)
Sinyal kendali (sinyal elektrik)
Sinyal pengukuran (sinyal elektrik) Flow nyata
Flow terukur
(PV)
Sinyal kendali+ Error
Sinyal pengukuran
Gangguan (level P, T)
MV
Flowlevel & turbin flowlevel
Unit kendali (controller)Unit kendali akhir
(control valve)
Unit proses
Set point
-
1.2.4 Hasil Praktikum
a. Unit proses adalah unit tempat berlangsungnya proses yang akan dikendalikan dalam
system pengendalian proses. Pada sistem di atas yang merupakan unit proses adalah
pipa. Aliran yang menuju ke dan keluar dari pipa inilah yang akan dikendalikan agar
besarnya sesuai dengan set point yang telah ditentukan. Variable yang dikendalikan
disebut variable proses.
b. Unit pengukuran berfungsi untuk mengukur variable proses, yang kemudian dikirim
ke unit kendali. Unit pengukuran dapat terdiri dari sensor atau/dan transmitter. Pada
system di atas, yang merupakan unit pengukuran adalah turbinmeter. Sinyal yang
masuk pada unit pengukuran adalah aliran air (pneumatic), yang kemudian diubah
menjadi sinyal elektrik.
c. Manometer pada bagian ini bukan merupakan unit dari suatu pengendalian proses,
tetapi hanya sebagai Local Indicator.
d. Unit kendali merupakan unit yang menerima dan pengolahan sinyal yang dikirim oleh
unit pengukuran. Pada unit ini nilai yang didapat dari hasil pengukuran akan
dibandingkan dengan nilai set point. Setelah membandingkannya, unit pengendali
akan memberikan perintah pada unit kendali akhir untuk melakukan eksekusi.
e. Unit kendali akhir merupakan unit yang akan melakukan tindakan akhir sesuai
dengan perintah dari unit kendali. Pada pengendalian tekanan unit kendali akhi
berupa control valve. Cara kerja control valve yaitu dengan dengan membuka atau
menutup katup sehingga laju alir akan naik atau turun.
-
BAB 2
PEMBAHASAN
Pengendalian proses adalah cara memperoleh keadaan proses agar sesuai dengan yang
diinginkan. Semua komponen yang terlibat dalam pengendalian proses disebut system
pengendalian atau system control. Pada praktikum ini praktikan melakukan konfigurasi
pengendalian suhu pada alat distilasi dan pengendalian level pada instrument pengendalian
aliran. Praktikum ini memiliki tujuan untuk dapat melakukan identifikasi unit-unit/ elemen-
elemen pengendalian proses, menjelaskan jenis alat beserta fungsinya pada setiap unit/elemen
pengendalian proses, dan melakukan identifikasi variable-variabel/sinyal-sinyal pengendalian
proses dan media transmisinya dalam pengendalian suhu serta pengendalian level.
Prinsip kerja dari konfigurasi pengendalian suhu pada plant destilasi adalah pengendalian
otomatik, dimana suhu air yang keluar dari kondensor dikendalikan dengan mengatur laju alir air
pendingin yang masuk ke dalam kondensor. Pada pengendalian otomatik, yang menjalankan
mekanisme pengendalian diperankan oleh instrumen berupa unit pengukuran suhu (berisi
sensor dan transmitter suhu), pengendali suhu (temperature controller) dan katup kendali
(control valve). Ketiga komponen ini bersama dengan sistem proses (penukar panas) membentuk
lingkar pengendalian umpan balik (feedback control loop) atau sistem lingkar tertutup (closed-
loop system).
Sedangkan pada pengendalian level yang berfungsi sebagai unit proses adalah tangki
berskala. Tangki ini berfungsi menampung air dan terdapat skala yang menunjukan ketinggian
atau level air. Level/ketinggian air menjadi variabel proses (PV) yaitu variabel yang
dikendalikan agar sesuai atau hampir sama dengan set point. Set point adalah nilai ketinggian
air/level yang di inginkan. Selain itu terdapat manipulated variabel (MV) yaitu, variabel yang
dipakai untuk mengendalikan variabel proses. Dalam pengendalian level, yang berfungsi sebagai
MV adalah laju alir air yang masuk dalam tangki berskala karena laju alir air yang berpengaruh
terhadap ketinggian/level tangki.
Dari hasil pengamatan unit pengendali dari konfigurasi pengendalian suhu terdapat
beberapa buah termometer diantaranya TR-1, TI-22, TIA-21, dan TRC-3. Termometer TR-1
-
berfungsi untuk mengukur suhu di dalam pipa pengaliran air pendingin sebagai pendingin
kondensat. TI-22 dan TIA-21 untuk mengukur destilat yang keluar dari kondensor, sedangkan
TIA-21 Untuk mengukukur temperatur pada kondensor dimana jika suhunya terlalu tinggi maka
alarm akan menyala. Akan tetapi, termometer tersebut hanya berfungsi untuk membaca suhu
tanpa adanya sinyal keluaran dari thermometer tersebut yang masuk ke pengendali (hanya untuk
dilihat). Dengan demikian termometer tersebut tidak masuk ke dalam konfigurasi pengendalian
dan tidak termasuk ke dalam unit pengukuran.
Sedangkan unit pengendali dalam pengendalian level adalah CRL (Controller Regulation
Level). Dalam CRL sinyal pengukuran level (PV) dibandingkan dengan set point kemudian di
evaluasi apakah sesuai atau tidak sesuai dengan set point. Hasil evaluasi tersebut berupa sinyal
kendali dan dikirimkan kepada unit pengendali akhir. Sinyal kendali tersebut di ubah dari
besaran arus menjadi besaran tekanan oleh I/P transduser karena unit pengendali akhir hanya
bisa menerima informasi dalam bentuk besaran mekanik. Unit pengendali pada pengendalian
level adalah control valve. Control valve menerima sinyal kendali kemudian mengoreksi dengan
melakukan tindakan akhir sesuai keputusan dan perintah dari unit kendali. Control valve
digerakkan oleh udara bertekanan yang pada alat pengendalian level ini terdapat pada I/P
transduser. Aksi pengendali pada pengendalian level adalah direct acting, yaitu bila nilai laju
alir air (MV) dipercepat/diperbesar maka nilai ketinggian/level (PV) akan bertambah pula.
Apabila aksi pengendali direct acting berarti aksi plant atau control valve adalah reverse
acting karena aksi pengendali selalu kebalikan dengan aksi plant. Artinya reverse acting yaitu
bila level (PV) naik terlalu tinggi/melebihi set point maka control valve akan menutup begitu
sebaliknya bila level (PV) terlalu rendah/kurang dari set point maka control valve akan
membuka.
Unit pengukuran yang utama dari konfigurasi suhu adalah temperature transmitter 1 (TR-
1) yang berfungsi sebagai sensor berupa Thermocoupel PT 100 yang akan mengindera variabel
proses (suhu keluar, T). Karena pengendali hanya dapat membaca dan bekerja dengan sinyal
listrik sehingga informasi suhu dari sensor selanjutnya diolah oleh transmitter dan dikirimkan ke
pengendali suhu TRC-3 (temperature controller) dalam bentuk sinyal pneumatik. Dalam
pengendali, variabel proses terukur dibandingkan dengan setpoint (Tr). Perbedaan antara
keduanya disebut error (e). Berdasar besar error, lamanya error, dan kecepatan error,
selanjutnya pengendali suhu (temperature controller) melakukan perhitungan sesuai algoritma
-
kendali untuk menghasilkan sinyal kendali (controller output) yang berupa sinyal pneumatic dan
mengoreksi sinyal yang dikirimkan oleh unit pengukuran kemudian memutuskan tindakan yang
akan dilakukan oleh unit kendali akhir yang dikirimkan ke elemen kendali akhir (final control
element) berupa katup kendali atau V1 (control valve) yang bertugas menterjemahkan sinyal
kendali menjadi aksi melalui variabel termanipulasi. Perubahan pada sinyal kendali
menyebabkan perubahan bukaan katup kendali. Perubahan ini menyebabkan perubahan
manipulated variable (laju alir air panas, S). Jika perubahan manipulated variable dalam arah
dan nilai yang benar, maka variabel proses terukur dapat dijaga pada nilai setpoint. Dengan cara
demikian akan tercapai tujuan pengendalian.
Sedangkan unit pengukuran pada pengendalian level terdiri dari sensor dan transmitter.
Sensor akan mengukur ketinggian cairan dari perubahan tekanan yang menghasilkan sinyal
pengukuran. Sinyal tersebut dikirimkan/ditransmisi oleh transmitter ke unit pengendali. Sebelum
dikirimkan ke unit pengendali, sinyal pengukuran di ubah dari besaran tekanan ke besaran arus
oleh P/I transduser karena unti pengedali hanya bisa menerima informasi dalam bentuk besaran
elektrik. Nilai PV jarang sekali bisa sama dengan set point karena dalam pengendalian level
terdapat gangguan/ noise yang tidak terduga seperti kebocoran tangki, pengaruh laju alir air
keluar tangki, kerusakan alat dan lain-lain. Juga terdapat beban yang di miliki oleh alat
pengendalian level itu sendiri yang dapat mempengaruhi level
-
Pertanyaan:
1. Sensor apa saja yang terkait pengendalian level dan temperature secara literature?2. Final control elemen unuk pengendalian temperature dan pengendalian level apa saja?
Jawaban:
1. Sensor yang terkait pengendalian level Sensor ultrasonic mikro kontroler ATMega 8535
Mikrokontroler Mbed NXP LPC1768
Sistem monitoring dan pengendalian level cairan ini menggunakan mikrokontroler mbed NXP LPC1768 sebagai sistem akuisisi data dan perangkat lunak LabVIEW sebagai Human machine interface (HMI).
-
Continouos Level Reed Switch LVR200
Spesifikasi:
Watertight Removable Core
Stainless Steel
76.2 mm (3") MinimumRequired Above Tank Level
Liquid Level Transmitters Suitable for Levels to Six Feet LVR20/30
Spesifikasi:
Rugged 316SS Construction
4-20 mA or Resistance Output
Immune to Changes of Density and Dielectric
1 /4 " Resolution
-
Continuous Level Switch System with LCD Display LVR301
Spesifikasi:
LCD Display
Two Programmable SwitchPoints
Standard 4 to 20 mA Output
Drum Level Indicator LV-110
Spesifikasi:
Compatible With Most Liquids and
-
Chemicals
Models Rated to Maximum 750 PSI
Drum Level Indicators Require No Electricity
Process Level Controller with Multicolored Bar Graph LVCN-300
Spesifikasi:
NEMA-4 and Optional NEMA-4 Fiberglass Enclosure
Multi-Color Bar Graph Process for Zooming in on Critical Range
Large Numeric Display
4-20 mA Process Input
Easy Front Panel Programming
-
Float Level Transmitter LVR500
Spesifikasi:
High Pressure or Temperature Level Measurement Up to 2 m (6.5')
Rugged 316 Stainless Steel Float Guide and Process Mounting Plug
Polypropylene Junction Box Rated NEMA 4X (IP65) with Conduit Port and Terminal Strip
Great for High Pressure Applications Up to 200 psi (13.8 bar)
Use in Applications with Foam or Turbulence
Loop Powered Output Interfaces Directly with PLC/SCADA or Local Display
-
Sensor yang terkait pengendalian suhu
1. Mikrokontroler AT89S51
2. Termokopela. Termokopel bayonet
-
b. Termokopel 900
c. Termokopel model probe
d. Termokopel tipe J dan T dengan steker
e. Termokopel Pt100 dari Emas
-
f. Termokopel Pt100 dari platinum
2. Final Control Element pada system pengendalian suhu dan level
Control valve adalah jenis final control element yang paling sering digunakan, sehingga pada prakteknya final control element sering diartikan sebuah control valve, meskipun masih banyak jenis lainnya seperti motor, heating element, electrical contactor, dan sebagainya.Control valve terdiri dari dua bagian utama yaitu actuator dan valve (body valve). Actuator berfungsi sebagai penggerak buka atau tutup valve. Sedanglan valve berfungsi sebagai komponen mekanis yang menetukan besarnya flow yang masuk ke proses (output). Ada beberapa jenis control valve, diantaranya sebagai berikut :
1. Ball valve2. Butterfly valve3. Gate valve4. Globe valve5. Segmen valve
-
DAFTAR PUSTAKA
Irwan, Bambang Sutopo. Sistem Pengendalian Suhu Menggunakan AT89S51 dengan Tampilan di PC.
Recommended Practice for Analysis, Design, Installation, and Testing of Basic Surface Safety Systems for Offshore Production Plattforms. American Petroleum Institute. March 2001. [ed.] Seventh Edition. s.l. : API, March 2001.
Trisanto, Agus, Santosa, Yomas Andhika and S.P, R. Arum. Monitoring Pengendalian Level Cairan Jarak Jauh Berbasis WEB.
Zulhendri, Agus, Trisanto, Agus and Nasullah, Emir. 2012. Rancang Bangun Sistem Monitoring dan Pengendalian Level Cairan dengan LabView Berbasis Mikrokontroler Mbed NXP LPC1768. 1, Januari 2012, Vol. 1.