pedoman pelaksanaan administrasi dan supervisi pendidikan
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman penjajahan, supervisi dijalankan oleh pemilik sekolah atau
olehkepala sekolah terhadap guru-guru diwilayahnya. Tujuannya ialah untuk
mengetahui apakah segala peraturan, perintah atau larangan dijalankan sesuai
dengan petunjuk. Apabila semuanya sudah sesuai dan tidak menyimpang
sedikitpun, maka sekolah itu dinilai “baik”. Para karyawan mendapat kondite baik
dan menerima hadiah: kenaikan pangkat, kenaikan gaji dan sebagainya.
Sebaliknya, apabila karyawan menyimpang dari peraturan maka ia
mendapat kondite “buruk”, dan menerima hukuman administratif, misalnya
dipindah ke tempat yang tidak menyenangkan, tertundanya kenaikan pangkat dan
sebagainya. Jadi supervisi zaman dahulu hanyalah untuk membagi hadian kepada
kayarwan sekolah yang taat melaksanakan perintah dari puat, dan untuk mencari
kesalahan para karyawan, yang kemudian mendapat hukuman. Supervisor pada
waktu itu dinamakan inspektur. Usaha pembimbingan dan memberi nasihat guna
kesempurnaan pelaksanaan tugas tidak ada. Karena itu suasana kepegawaian
adalah tertekan dan takut. Tidak ada kegembiraan bekerja, karena semua
karyawan dihinggapi rasa khawatir mendapat kondite buruk apabila sekoyong-
koyong ada penilikan.
Lain halnya dengan zaman kemerdekaan sekarang. Tujuan supervisi pada
zaman ini ialah: mengetahui situasi untuk mengukur tingkat perkembangan
kegiatan sekolah dalam usahanya mencapai tujuan. Atau dengan kata lain tujuan
supervisi ialah memperkembangkan situasi belajar dan mengajar yang lebih baik.
Jadi pengawasan bertujuan untuk mengadakan evaluasi, yaitu untuk pengukuran
kemajuan sekolah.
1
B. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan agar penulis dan pembahasnya dapat
mengetahui dan mengerti tentang Pedoman pelaksanaan Administrasi dan
Supervisi Pendidikan
C. Rumusan Masalah
Permasalahan yang kami angkat menjadi pembahasan makalah ini adalah
mengenai tentang pedoman pelaksanaan Administrasi dan Supervisi
Pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pedoman Utama Supervisi Pendidikan
Dalam supervisi pendidikan, pedoman utama yang harus dipegang adalah
cara kerja supervisi yang merupakan fungsi supervisi itu sendiri. Pedoman
supervisi adalah sebagai berikut:
1. Mengadakan evaluasi terhadap kurikulum dengan segala sarana dan
prasarananya;
2. Membantu serta membina guru/kepala sekolah dengan cara memberikan
petunjuk, penerangan dan pelatihan agar mereka dapat meningkatkan
keterampilan dan kemampuan mengajarnya;
3. Membantu kepala sekolah/guru untuk menghadapi dan menyelesaikan
masalah.
Tiga pedoman tersebut mengisyaratkan bahwa tata kerja yang harus
dilakukan dalam melaksanakan supervisi pendidikan berkaitan dengan hal-hal
berikut:
1. Supervisi adalah pelayanan seluruh kegiatan pembelajaran dan
pengadministrasiaanya secara akademik;
2. Penelitian terhadap semua aktivitas pembelajaran yang berkaitan dengan
keadaan sarana dan prasarana belajar, keadaan siswa, kemajuan prestasi
akademik siswa, permasalahan yang dihadapi sekolah dan seluruh
aktivitasnya, pencarian solusi masalah dan penerapan serta pelaksanaan
model baru untuk mengembangkan proses pembelajaran yang lebih baik;
3. Pengawasan akademik dan pengadministrasiannya;
4. Evaluasi terhadap semua yang berkaitan dengan pendidikan, yaitu
kaitannya dengan guru dan kinerjanya, kurikulum, anak didik, alat-alat
pendidikan, sistem evaluasi, dan kelembagaan lainnya;
3
5. Penerbitan kesesuaian jabatan dan tugas para karyawan, staf, para guru,
dan seluruh pihak terkait. Dengan cara menerapkan proporsionalitas guru
dan keahliannya dlaam kaitannya dengan mata pelajaran yang
diajarkannya, agar para siswa menerima pembelajaran yang efektif dan
efisien dan mengutamakan keahlian para guru utnuk mengembangkan
kreativitas siswa dalam pembelajaran di sekolah dan di luar sekolah.
Supervisi pendidikan berkaitan pula dengan ketatausahaan sekolah yang
antara lain melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1. Menilai dan meneliti administrasi tata usaha;
2. Daftar guru, tingkat pendidikan, mata pelajaran yang dipegang, jadwal
tugas mengajar, mata pelajaran khusus dan tambahan, karya-karya guru,
dan sebagainya;
3. Membantu kenaikkan pangkat guru, sertifikasi guru, fasilitas yang
dipergunakan para guru, dan keikutsertaan guru dalam kegiatan yang
member peningkatan wawasan keguruannya.
Kegiatan supervisi pada dasarnya akan diarahkan pada hal-hal sebagai berikut :
1. Membangkitkan dan merangsang semangat guru dan pegawai sekolah.
2. Mengembangkan dan mencari metode-metode belajar mengajar yang baru
yang lebih sesuai dan lebih baik.
3. Mengembangkan kerjasama yang baik dan harmonis antara guru dan
siswa, serta guru dengan seluruh tenaga pengajar yang lain, kepala sekolah
dan seluruh staf yang berada dalam sekolah yang bersangkutan.
4. Berusaha meningkatkan kualitas wawasan dan pengetahuan guru dan
pegawai dengan cara melakukan pembinaan secara berkala.
B. Konsep Pelaksanaan Administrasi dan Supervisi Pendidikan
Sebagai pelaksana di dalam pendidikan, supervisor merupakan salah satu
aset dalam membentuk pembentukan konsep-konsep yang telah dirancang dalam
program-program saat ini, contohnya saja di dalam melakukan peranannya
4
supervisor harus bisa memberikan bimbingan dan pengawasan yang pada intinya
kepada guru, supervisor harus memberikan empati dan simpati secara human
relationship untuk menjalin komunikasi yang baik. Di bawah ini peranan
supervisor secara umumnya yaitu :
a. Pemimpin
Seorang supervisor harus melaksanakan kepemimpinannya sedemikian
rupa, sehingga kepala sekolah yang disupervisinya dapat ditingkatkan menjadi
kepala sekolah yang lebih bertanggung jawab, lebih mampu di bidang
profesinya, dan memiliki sifat-sifat kepemimpinan.
b. Inspeksi
Sebagai seorang supervisor supervisi pendidikan sebagai inspeksi
yaitu sebagai alat kontrol sampai di mana ketentuan-ketentuan yang
dijalankan dalam kegiatan di dalam persekolahan.
c. Penelitian
Untuk dapat menemukan sebab-sebab yang menghambat hasil belajar,
dan mencari dan menemukan cara metoda yang kiranya dapat meningkatkan
proses dan hasil belajar, serta untuk memperoleh data yang dipakai untuk
menyusun program peningkatan guru secara menyeluruh.
Peranan supervisor adalah sebagai pembimbing, pengawasan dan
pemantau yang dilakukan oleh seorang kepala sekolah dalam melaksanakan
proses kegiatan belajar-mengajar dan kegiatan sekolah secara menyeluruh karena
pada intinya supervisor itu mempunyai peranan yang ganda yaitu sebagai
pengatur dan penggerak dalam kegiatan keseluruhan kegiatan di sekolah
contohnya kepala sekolah harus menyusun rancangan APBS ( Anggaran
Pendapatan Biaya Sekolah ) .
Peranan kedua supervisor harus memantau bagaimana keadaan peserta
didiknya baik secara kognitif, afektif maupun psikomotor melalui laporan setiap
guru sejauh mana perkembangan peserta didiknya yang pada umumnya dilihat
dari hasil evaluasi belajar yang didata melalui nilai yang diperoleh para siswa.
5
Pelaksanaan supervisi secara hierarkis mulai pengawasan dari pusat ke
daerah, dari wilayah kabupaten ke wilayah kecamatan, dan dari wilayah
kecamatan ke wilayah desa. Pejabat Diknas pusat melaksanakan supervisi atau
pengawasan ke seluruh sekolah yang terdapat di daerah, misalnya di seluruh
sekolah yang ada di kabupaten. Pengawas dari Diknas kabupaten melaksanakan
supervisi dan pengawasan ke seluruh sekolah yang terdapat di kecamatan. Para
kepala sekolah melaksanakan supervisi di sekolahnya yang ia pimpin.
Dalam melaksanakan tugasnya, para supervisor mempersiapkan
perencanaan yang sistematis dan memberitahukan sebelumnya kepada sekolah-
sekolah yang akan dikunjungi oleh para supervisor. Para supervisor menyusun
daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada pihak yang didatangi, menilai
proses yang telah dan sedang dilaksanakan, mengarahkan, membina, dan
memberikan solusi bagi masalah yang dihadapi sekolah tertentu. Dengan
demikian, pihak yang disupervisi akan memperoleh masukan yang membantu
terwujudnya perbaikan dan pengembangan sekolahnya.
Semua hasil supervisi dibuat rangkap empat, yaitu:
1. Rangkap pertama diserahkan kepada pihak sekolah;
2. Rangkap kedua diserahkan kepada pihak pengawas pusat;
3. Rangkap ketiga diserahkan kepada penilik;
4. Rangkap keempat dibawa oleh pelaksana supervisi.
Dengan adanya hasil supervisi yang diperoleh dari pihak pelaksana
supervisi, pihak kepala sekolah dan para guru akan mengkaji kekurangan-
kekurangan yang dialaminya. Hasil penilaian supervisi menjadi pemicu untuk
mencari pemecahan masalah, sehingga kondidi sekolah dapat diperbaiki dan
berkualitas.
6
C. Pelaksanaan supervisi
Pelaksanaan supervisi dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
1. Kunjungan rutin yang terjadwal ke setiap sekolah, yang dikesani sebagai
silaturahmi para supervisor sehingga terbentuk hubungan dialogis yang
harmonis dalam mendiskusikan berbagai permasalahan yang dihadapi
sekolah;
2. Melakukan berbagai kegiatan sekolah dengan melibatkan para guru dan siswa
untuk mengenali dan menerapkan metode dan pendekatan baru dalam
pembelajaran;
3. Melaksanakan seminar pendidikan untuk para guru untuk menambah
wawasan kependidikannya;
4. Pelaksanaan kurikulum baru yang lebih menekankan kepada pengembangan
kemandirian siswa;
5. Penilaian terhadap kinerja guru dan reward yang dijanjikan.
Pelaksanaan supervisi didasarkan pada system pembinaan dan
pengembangan kemajuan sekolah dan lembaga pendidikan. Oleh karena itu,
supervisi pendidikan berhubungan erat dengan administrasi pendidikan, karena
dalam administrasi pendidikan terdapat unsur-unsur yang menjadi persyaratan
bagi kemajuan pendidikan.
D. Teknik _ Teknik Pelaksanaan Supervisi
Adapun teknik-teknik supervisi adalah sebagai berikut:
1. Program orientasi;
2. Perkunjungan kelas;
3. Observasi kelas;
4. Pelajaran contoh;
5. Perpustakaan jabatan;
6. Saling mengunjungi kelas.
Menurut Ary Gunawan, ada 2 jenis teknik supervisi pendidikan yaitu :
7
1. Teknik Kelompok (Group Technique)
Jika menurut supervisor permasalahannya sejenis, maka
penyelesaiannya dapat dilakukan dengan “teknik kelompok”.
2. Teknik Individual (Individual Technique)
Bila masalah yang dihadapi bersifat pribadi, maka teknik yang
digunakan adalah teknik individual sehingga dijamin kerahasiaannya.
Administrasi pendidikan berkaitan secara langsung dengan program
pendidikan yang diterapkan, penerimaan siswa dan syarat-syarat yang harus
ditempuh, pembiayaan sekolah, kepegawaian, keuangan sekolah, sarana dan
prasarana, serta pembukuan dan ketatausahaan sekolah.
Bidang-bidang yang tercakup di dalam administrasi pendidikan dapat
sikelompokkan sebagai berikut:
1. Administrasi materiil, yaitu kegiatan administrasi yang menyangkut
bidang-bidang ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, gedung,
dan alat-alat perlengkapan sekolah;
2. Administrasi personal, mencakup administrasi personal guru dan
pegawai sekolah, dan administrasi murid;
3. Administrasi kurikulum, yang mencakup penyusunan kurikulum,
pengembangan kurikulum, pelaksanaan kurikulum, pembagian tugas
mengajar para guru-guru dan penyusunan silabus.
Dengan tiga bidang di atas, ruang lingkup administrasi pendidikan
berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:
1. Perencanaan program pendidikan;
2. Pengorganisasian pendidikan;
3. Pengarahan dan pengembangan;
4. Pengendalian dan pengawasan pendidikan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Administrasi pendidikan adalah suatu kegiatan kerja sama atau proses
pengintegrasian segala sesuatu baik personal maupun material yang tergabung
dalam orgaisasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien
Dalam supervisi pendidikan, pedoman utama yang harus dipegang adalah
cara kerja supervisi yang merupakan fungsi supervisi itu sendiri. Pedoman
supervisi adalah sebagai berikut:
4. Mengadakan evaluasi terhadap kurikulum dengan segala sarana dan
prasarananya;
5. Membantu serta membina guru/kepala sekolah dengan cara memberikan
petunjuk, penerangan dan pelatihan agar mereka dapat meningkatkan
keterampilan dan kemampuan mengajarnya;
6. Membantu kepala sekolah/guru untuk menghadapi dan menyelesaikan
masalah.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.
9
DAFTAR PUSTAKA
Supandi, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Universitas Terbuka dan Dirjen
Pembinaan dan Kelembagaan Agama Islam. Jakarta. 1990.
Drs. Fuadudin dan Sukama Karya, Pengembangan dan inovasi kurikulum, Dirjen
Pembinaan dan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka. Jakarta.
1996
Purwanto, M.Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung:Remaja
Rosdakarya, 2005
http://borneoneo.wordpress.com/2008/09/16/tujuan-dan-fungsi-supervisi/
10
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Pedoman Pelaksanaan
Administrasi Dan Supervisi Pendidikan”
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah memberi
motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.
Bengkulu, November 2011
Penyusun
11 i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFATR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................. 2
C. Batasan Masalah................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pedoman Utama Supervisi Pendidikan................................................. 3
B. Konsep Pelaksanaan Administrasi dan Supervisi Pendidikan............. 4
C. Pelaksanaan supervisi .......................................................................... 7
D. Teknik _ Teknik Pelaksanaan Supervisi .............................................. 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 9
B. Kritik dan Saran ................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... iii
12ii
Makalah Makalah ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKANADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Pedoman Pelaksanaan Administrasi Dan SupervisiPedoman Pelaksanaan Administrasi Dan Supervisi PenPendidikandidikan
Disusun Oleh :Disusun Oleh :
MirantiMirantiIrwanIrwanLusiaLusia
SuryaniSuryani
DosenDosenM. Nur Ibrahim, M.PdM. Nur Ibrahim, M.Pd
JURUSAN TARBIYAHJURUSAN TARBIYAHPENDIDIKAN AGAMA ISLAMPENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERISEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERISTAIN (BENGKULU)STAIN (BENGKULU)
20120111
13
14