kumpulan hadis-hadis ekonomi perdagangan dan … kejujuran dan keterus-terangan dalam jual beli...
TRANSCRIPT
Kumpulan Hadis-Hadis Ekonomi
Perdagangan dan Jual Beli
1. Penghapusan Cara Jual Beli Mulamasah Dan Munabadzah
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. melarang sistem jual beli mulamasah (wajib membeli jika pembeli telah
menyentuh barang dagangan) dan munabadzah (sistem barter antara dua orang dengan
melemparkan barang dagangan masing-masing tanpa memeriksanya). (Shahih Muslim No.2780)
Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata:
Rasulullah saw. melarang kita melakukan dua macam jual beli dan dua macam pakaian.
Beliau melarang mulamasah dan munabadzah dalam jual beli. (Shahih Muslim No.2782)
2. Pengharaman Jual Beli Janin
Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.:
Dari Rasulullah saw. bahwa beliau melarang jual beli janin yang dikandung seekor unta.
(Shahih Muslim No.2784)
3. Pengharaman seorang membeli atas pembelian orang lain dan menawar atas
penawarannya serta pengharaman najasy dan tashriah
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Janganlah seorang muslim menawar atas penawaran
saudaranya. (Shahih Muslim No.2788)
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa Rasulullah saw. melarang sistem penjualan najasy (meninggikan harga untuk
menipu). (Shahih Muslim No.2792)
4. Pengharaman mencegat barang dagangan
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa Rasulullah saw. melarang mencegat barang dagangan sebelum tiba di pasar.
Demikian menurut redaksi Ibnu Numair. Sedang menurut dua perawi yang lain: Sesungguhnya
Nabi saw. melarang pencegatan. (Shahih Muslim No.2793)
Hadis riwayat Abdullah bin Mas`ud ra.:
Dari Nabi saw. bahwa beliau melarang pencegatan (blokir) barang-barang dagangan.
(Shahih Muslim No.2794)
5. Pengharaman orang kota menjual kepada orang desa (badui)
Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Rasulullah saw. melarang pencegatan kafilah barang dan penjualan orang kota kepada orang
desa (badui). (Shahih Muslim No.2798)
Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Kami dilarang, seorang kota menjual kepada orang desa, meskipun saudaranya atau ayahnya.
(Shahih Muslim No.2800)
6. Hukum penjualan hewan yang ditashriah
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa membeli seekor kambing yang ditashriah (yang tidak
diperah susunya agar disangka subur), hendaklah ia membawa kembali lalu memerahnya, jika ia
rela dengan susu perahannya, maka ia boleh menahan kambing itu (tidak mengembalikan) dan
jika tidak rela, ia boleh mengembalikannya disertai satu sha` kurma. (Shahih Muslim No.2802)
7. Batal menjual barang sebelum diterima
Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa membeli makanan, janganlah menjualnya
sampai ia menerimanya dengan sempurna. (Shahih Muslim No.2807)
8. Ditetapkannya hak pilih dalam majelis bagi pelaku jual pembeli
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Penjual dan pembeli, masing-masing mempunyai hak
pilih (untuk mengesahkan transaksi atau membatalkannya) atas pihak lain selama belum
berpisah, kecuali jual beli khiyar (kesepakatan memperpanjang masa hak pilih sampai setelah
berpisah). (Shahih Muslim No.2821)
9. Tentang kejujuran dan keterus-terangan dalam jual beli
Hadis riwayat Hakim bin Hizam ra.:
Dari Nabi saw. beliau bersabda: Penjual dan pembeli memiliki hak pilih selama belum
berpisah. Apabila mereka jujur dan mau menerangkan (keadaan barang), mereka akan mendapat
berkah dalam jual beli mereka. Dan jika mereka bohong dan menutupi (cacat barang), akan
dihapuskan keberkahan jual beli mereka. (Shahih Muslim No.2825)
10. Orang yang ditipu dalam jual beli
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Seorang lelaki melaporkan kepada Rasulullah saw. bahwa ia tertipu dalam jual beli.
Maka Rasulullah saw. bersabda: Katakanlah kepada orang yang kamu ajak berjual-beli: Tidak
boleh menipu! Sejak itu jika ia
bertransaksi jual beli, ia berkata: Tidak boleh menipu!. (Shahih Muslim No.2826)
11. Larangan menjual buah-buahan yang belum tampak jadinya tanpa syarat untuk
dipetik
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa Rasulullah saw. melarang menjual buah-buahan sebelum tampak jadinya. Beliau
melarang pihak penjual dan pembeli. (Shahih Muslim No.2827)
Hadis riwayat Jabir ra., ia berkata:
Rasulullah saw. melarang kami menjual buah-buahan sebelum matang (enak dimakan).
(Shahih Muslim No.2831)
Hadis riwayat Ibnu Abbas r.as.., ia berkata:
Rasulullah saw. melarang menjual pohon kurma sebelum ia memakan sebagian buahnya
atau dimakan orang lain dan sebelum ditimbang. Aku bertanya: Apa yang dimaksud dengan
ditimbang? Seorang lelaki yang berada di sebelahnya menjawab: Yaitu ditaksir. (Shahih Muslim
No.2833)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Janganlah membeli buah-buahan sebelum tampak matangnya.
(Shahih Muslim No.2834)
12. Haram menjual kurma basah dengan kurma kering kecuali dalam (jual beli) araya
(ariah)
Hadis riwayat Zaid bin Tsabit ra.: Bahwa
Rasulullah saw. memberi keringanan kepada pemilik kurma basah untuk menjualnya
dengan cara ditaksir dengan kurma kering. (Shahih Muslim No.2838)
Hadis riwayat Sahal bin Abu Hatsmah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. melarang penjualan kurma basah dengan kurma kering, beliau
bersabda: Demikian itu adalah riba yang ada dalam muzabanah, hanya saja beliau memberi
keringanan dalam penjualan secara Ariah, yaitu satu atas.u dua buah pohon kurma diambil oleh
suatu keluarga dengan cara ditaksir dengan kurma kering lalu mereka makan buahnya yang
masih setengah matang. (Shahih Muslim No.2842)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. memberi keringanan dalam jual beli Araya dengan cara ditaksir
dengan syarat kurang dari lima wasak atau sebanyak lima wasak. (Shahih Muslim No.2845)
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa Rasulullah saw. melarang Muzabanah. Muzabanah ialah menjual kurma basah
dengan kurma kering dengan takaran (yang sama) dan menjual anggur segar dengan anggur
kering (kismis) dengan takaran. (Shahih Muslim No.2846)
13. Menjual pohon kurma yang sedang berbuah
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda: Barang siapa menjual pohon kurma yang sudah
dikawinkan, maka buahnya untuk penjual, kecuali jika disyaratkan oleh pembeli. (Shahih
Muslim No.2851)
14. Tentang penyewaan tanah
Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. melarang penyewaan tanah. (Shahih Muslim No.2861)
Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:
Dahulu kami berpendapat bahwa mukhabarah (menggarap tanah milik orang lain dengan
syarat upahnya adalah sebagian dari hasilnya) tidak apa-apa. Sampai pada tahun awal, Rafi`
menyangka bahwa Nabi saw. telah melarangnya. (Shahih Muslim No.2879)
15. Memberikan tanah
Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Seseorang memberikan tanahnya kepada saudaranya
adalah lebih baik baginya daripada ia memungut hasil panen tertentu (sebagai imbalan atas
penyewaan tanah tadi). (Shahih Muslim No.2892)
16. Pengairan dan transaksi dengan sebagian hasil buah-buahan dan pertanian
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa Rasulullah saw. mempekerjakan penduduk Khaibar dengan upah separuh hasil
panen tanah yang digarap berupa buah atau tanaman. (Shahih Muslim No.2896)
17. Keutamaan bercocok tanam dan bertani
Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada seorang muslim pun yang menanam suatu pohon
atau bertani dengan suatu macam tanaman kemudian dimakan burung, manusia atau ternak
melainkan hal itu akan menjadi sedekah baginya. (Shahih Muslim No.2904)
18. Menghindari hama tanaman
Hadis riwayat Anas ra.:
Bahwa Nabi saw. melarang penjualan buah kurma yang belum masak. Kami bertanya
kepada Anas: Apa tanda kemasakannya? Dia menjawab: Memerah atau menguning. Bagaimana
pendapatmu jika Allah menggagalkan (panen) buah kurma itu, dengan apa kamu menghalalkan
harta saudaramu?. (Shahih Muslim No.2906)
19. Sunah membebaskan utang
Hadis riwayat Kaab bin Malik ra.:
Bahwa ia pernah menagih utang kepada Ibnu Abu Hadrad pada masa Rasulullah saw. di
dalam mesjid. Suara mereka berdua keras sekali sehingga didengar Rasulullah saw. yang sedang
berada di dalam rumah. Lalu beliau keluar menemui mereka hingga menyingkap tirai kamarnya,
lalu memanggil Kaab bin Malik: Hai Kaab! Kaab menjawab: Saya, wahai Rasulullah. Kemudian
beliau mengisyaratkan dengan tangannya agar Kaab membebaskan setengah utangnya. Kaab
berkata: Sudah aku lakukan, wahai Rasulullah. Beliau bersabda (kepada Ibnu Abu Hadrad):
Bangunlah dan bayarlah!. (Shahih Muslim No.2912)
20. Orang yang mendapati barang jualannya pada pihak pembeli yang telah bangkrut,
maka ia boleh menarik kembali barangnya
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa mendapatkan hartanya masih
utuh pada seorang lelaki atau seorang manusia yang telah bangkrut, maka ia lebih berhak atas
harta tersebut daripada orang lain. (Shahih Muslim No.2913)
21. Keutamaan menangguhkan tagihan kepada pengutang yang dalam keadaan sulit
Hadis riwayat Hudzaifah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Para malaikat menerima ruh seorang lelaki dari umat sebelum
kamu. Mereka bertanya: Apakah kamu pernah melakukan suatu kebaikan? Ia menjawab: Tidak.
Mereka bertanya lagi: Cobalah kamu mengingat! Lelaki itu menjawab: Saya dahulu pernah
mengutangkan orang-orang, lalu aku menyuruh pembantu-pembantuku untuk menangguhkan
tagihan utang kepada orang yang sedang dalam kesulitan (miskin) serta memaafkan orang yang
kaya. Rasulullah saw. bersabda: Lalu Allah swt. berfirman: Maafkanlah orang itu!. (Shahih
Muslim No.2917)
Hadis riwayat Abu Mas`ud ra., ia berkata:
Rasulullah saw. pernah bersabda: Seorang lelaki dari umat sebelum kamu menghadapi
penghitungan amal perbuatan, lalu tidak didapati satu amal kebajikan pun miliknya, kecuali
bahwa ia pernah mengutangkan manusia ketika masa kaya lalu memerintahkan pembantu-
pembantunya untuk memaafkan (membebaskan utang) orang yang kesulitan. Rasulullah saw.
bersabda: Allah Azza wa Jalla berfirman: Kami lebih berhak berbuat begitu dari ia, maka
ampunilah dia!. (Shahih Muslim No.2921)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Dahulu terdapat seorang lelaki yang biasa
mengutangkan manusia. Ia berkata kepada pembantunya: Apabila kamu menagih orang yang
dalam kesulitan, maka maafkanlah ia, semoga dengan demikian Allah akan mengampuni dosa
kita. Kemudian ia menemui Allah, maka Allah mengampuninya. (Shahih Muslim No.2922)
22. Haram menunda pembayaran utang bagi orang kaya, pemindahan utang sah
hukumnya serta anjuran menerima bila utangnya dialihkan ke orang kaya
Hadis riwayat Abu Hurairah ra. bahwa
Rasulullah saw. pernah bersabda: Menunda pembayaran utang oleh orang kaya adalah
suatu kezaliman, dan bila seorang dari kamu utangnya dialihkan ke orang kaya, maka hendaklah
ia menerima. (Shahih Muslim No.2924)
23. Haram menjual air lebih di tanah lapang yang dibutuhkan untuk rerumputan, haram
menahan pemanfaatannya serta haram menjual pembuahan hewan pejantan
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Aliran air lebih tidak boleh ditahan untuk mencegah
pengairan rerumputan. (Shahih Muslim No.2927)
24. Pengharaman harga anjing, upah dukun peramal, bayaran wanita pelacur serta
larangan menjual kucing
Hadis riwayat Abu Mas`ud Al-Anshari ra.:
Bahwa Rasulullah saw. melarang (memakan) harga anjing, bayaran wanita pelacur serta
upah dukun peramal. (Shahih Muslim No.2930)
25. Perintah membunuh anjing, penjelasan dihapusnya perintah tersebut, haram
memelihara anjing kecuali untuk berburu, menjaga tanaman atau ternak dan sejenisnya
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa Rasulullah saw. memerintahkan membunuh anjing. (Shahih Muslim No.2934)
Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa memiliki anjing selain anjing penjaga ternak dan
anjing pemburu maka setiap hari pahala amalnya berkurang dua qirath. (Shahih Muslim
No.2940)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Rasulullah saw. beliau bersabda: Barang siapa memiliki anjing yang bukan anjing
pemburu, penjaga ternak atau penjaga ladang, maka setiap hari pahalanya berkurang dua qirath.
(Shahih Muslim No.2947)
Hadis riwayat Sufyan bin Abu Zuhair ra., ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa memiliki anjing bukan untuk
menjaga ladang atau ternak, maka setiap hari pahala amalnya berkurang satu qirath. (Shahih
Muslim No.2951)
26. Halal mengambil upah membekam
Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Anas bin Malik ditanya tentang penghasilan seorang pembekam, maka ia menjawab:
Rasulullah saw. pernah berbekam, beliau dibekam oleh Abu Thaibah. Lalu beliau
memerintahkan agar Abu Thaibah diberi dua sha` makanan dan berbicara kepada keluarganya,
lalu mereka mengurangi sebagian dari pajaknya. Kemudian beliau bersabda: Sebaik-baik obat
yang kamu gunakan adalah berbekam, atau: Berbekam adalah obat yang paling baik bagimu.
(Shahih Muslim No.2952)
27. Pengharaman menjual khamar
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Ketika turun beberapa ayat terakhir surat Al-Baqarah, Rasulullah saw. keluar lalu
membacakannya kepada orang-orang, kemudian beliau mengharamkan perdagangan khamar.
(Shahih Muslim No.2958)
28. Pengharaman menjual khamar, bangkai, babi dan berhala
Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.:
Bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda pada tahun penaklukan, ketika beliau
masih berada di Mekah: Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkan penjualan
khamar, bangkai, babi dan berhala. Lalu beliau ditanya: Wahai Rasulullah, bagaimana dengan
lemak bangkai yang digunakan untuk mengecat perahu, meminyaki kulit dan untuk menyalakan
lampu? Beliau menjawab: Tidak boleh, ia tetap haram. Kemudian beliau melanjutkan: Semoga
Allah membinasakan orang-orang Yahudi. Sesungguhnya Allah swt. ketika mengharamkan
lemak bangkai kepada mereka, mereka lalu mencairkannya dan menjualnya serta memakan
harganya. (Shahih Muslim No.2960)
Hadis riwayat Umar ra.:
Dari Ibnu Abbas ra. ia berkata: Umar ra. mendengar berita bahwa Samurah menjual
khamar, maka ia berkata: Semoga Allah membinasakan Samurah. Apakah ia tidak mengetahui
bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda: Allah melaknat orang Yahudi karena telah diharamkan
lemak bangkai kepada mereka, kemudian mereka mencairkannya lalu menjualnya. (Shahih
Muslim No.2961)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Rasulullah saw. beliau bersabda: Semoga Allah membinasakan orang Yahudi. Allah
telah mengharamkan lemak bangkai atas mereka, kemudian mereka menjualnya lalu memakan
harganya. (Shahih Muslim No.2962)
29. Riba
Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Janganlah kamu menjual emas dengan emas kecuali
sama kadarnya dan janganlah melebihkan sebagiannya dengan mengurangi sebagian yang lain.
Janganlah menjual perak dengan perak kecuali sama kadarnya dan janganlah melebihkan
sebagiannya dengan mengurangi sebagian yang lain. Dan janganlah menjual sesuatu yang
berjangka dengan yang kontan. (Shahih Muslim No.2964)
30. Penukaran mata-uang dan jual beli emas dengan perak secara tunai
Hadis riwayat Umar bin Khathab ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Penukaran perak dengan emas itu riba kecuali dengan
serah-terima secara langsung. Dan penukaran gandum dengan gandum itu riba kecuali dengan
serah-terima secara langsung. Dan penukaran kurma dengan kurma itu riba kecuali dengan
serah-terima secara langsung. (Shahih Muslim No.2968)
31. Larangan menjual perak dengan emas dalam bentuk utang
Hadis riwayat Barra` bin Azib ra.:
Dari Abul Minhal ia berkata: Seorang kawan berserikatku menjual perak dengan cara
kredit sampai musim haji lalu ia datang menemuiku dan memberitahukan hal itu. Aku berkata:
Itu adalah perkara yang tidak baik. Ia berkata: Tetapi aku telah menjualnya di pasar dan tidak ada
seorang pun yang mengingkarinya. Maka aku (Abul Minhal) mendatangi Barra` bin `Azib dan
menanyakan hal itu. Ia berkata: Nabi saw. tiba di Madinah sementara kami biasa melakukan jual
beli seperti itu, lalu beliau bersabda: Selama dengan serah-terima secara langsung, maka tidak
apa-apa. Adapun yang dengan cara kredit maka termasuk riba. Temuilah Zaid bin Arqam, karena
ia memiliki barang dagangan yang lebih banyak dariku. Aku lalu menemuinya dan menanyakan
hal itu. Ia menjawab seperti jawaban Barra`. (Shahih Muslim No.2975)
Hadis riwayat Abu Bakrah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. melarang penukaran perak dengan perak, emas dengan emas, kecuali
yang sama kadarnya. Dan beliau juga menyuruh kita membeli perak dengan emas dengan cara
apa pun yang kita kehendaki, membeli emas dengan perak dengan cara apa pun yang kita
kehendaki. Seorang lelaki bertanya kepadanya: Yaitu dengan serah-terima secara langsung? Abu
Bakrah menjawab: Demikianlah yang aku dengar. (Shahih Muslim No.2977)
32. Jual-beli (penukaran) makanan harus dengan yang sama kadarnya
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. mengutus saudara Bani Adi Al-Anshari sebagai wakil beliau di
Khaibar. Kemudian ia datang membawa kurma janib (kurma bermutu baik). Rasulullah saw.
bertanya kepadanya: Apakah semua kurma Khaibar seperti ini? Dia menjawab: Tidak, demi
Allah, wahai Rasulullah, kami membeli satu sha` kurma ini dengan dua sha` kurma jelek.
Rasulullah saw. bersabda: Janganlah kamu berbuat demikian. Tetapi tukarlah dengan yang
sejenis, atau juallah ini (kurma yang jelek) lalu belilah kurma yang baik dengan uang
penjualannya dan demikian juga dengan timbangan. (Shahih Muslim No.2983)
Hadis riwayat Abu Said ra., ia berkata:
Bilal datang membawa kurma Barni (sejenis kurma berkwalitas baik) lalu Rasulullah
saw. bertanya: Dari mana kamu memperoleh kurma ini? Bilal menjawab: Kami mempunyai
kurma jelek lalu aku menjual sebanyak dua sha` dengan satu sha` (kurma yang baik) untuk
santapan Nabi saw. Mendengar itu Rasulullah saw. bersabda: Itulah riba, janganlah berbuat
seperti itu! Tetapi jika kamu ingin membeli kurma yang baik, juallah kurmamu dengan harga
tertentu lalu belilah kurma yang baik dengan harga itu. (Shahih Muslim No.2985)
Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
Dari Abu Nadhrah ia berkata: Aku bertanya kepada Ibnu Abbas ra. tentang tukar-
menukar emas dengan emas atau emas dengan perak atau perak dengan emas, maka ia balik
bertanya: Apakah dengan serah-terima secara langsung? Aku menjawab: Ya. Kemudian ia
berkata: Tidak apa-apa. Maka aku memberitahu Abu Said, aku berkata: Aku pernah bertanya
kepada Ibnu Abbas ra. tentang tukar menukar emas dengan emas atau emas dengan perak atau
perak dengan emas, ia balik bertanya: Apakah dengan serah-terima secara langsung? Aku
menjawab: Ya. Ia berkata: Kalau begitu, tidak apa-apa. Dia (Abu Said) berkata: Benarkah ia
berkata demikian? Aku akan menulis surat kepadanya agar ia tidak lagi memberikan fatwa
begitu kepadamu. Ia melanjutkan: Demi Allah, beberapa orang pemuda pernah datang kepada
Rasulullah saw. membawa sejenis kurma yang beliau tidak kenal lalu beliau bersabda:
Sepertinya kurma ini bukan berasal dari tanah kita. Pemuda tadi berkata: Dalam kurma hasil
tanah kita atau kurma kita tahun ini terdapat sedikit kerusakan, lalu aku menukarkan kurma yang
baik ini dengan menambahkan takaran (kurma jelek). Beliau bersabda: Kamu telah melebihkan,
berarti kamu telah melakukan riba. Jangan sekali-kali kamu lakukan itu, apabila kurmamu tidak
baik, maka juallah, kemudian uangnya kamu belikan kurma yang lebih baik sesuai dengan
seleramu. (Shahih Muslim No.2988)
Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata:
Dinar ditukar dengan dinar, dirham dengan dirham harus sama nilainya. Barang siapa
menambah atau meminta tambahan berarti ia telah melakukan riba. Maka aku berkata
kepadanya: Sesungguhnya Ibnu Abbas ra. tidak mengatakan demikian. Ia berkata: Aku telah
menemui Ibnu Abbas ra. lalu aku bertanya kepadanya: Apa pendapatmu mengenai apa yang
kamu katakan, apakah itu sesuatu yang kamu dengar dari Rasulullah saw. atau kamu temukan
dari Kitab Allah? Maka ia berkata: Aku tidak mendengarnya dari Rasulullah dan tidak
mendapatkannya dari Kitab Allah, tetapi Usamah bin Zaid berkata kepadaku bahwa Nabi saw.
pernah bersabda: Riba itu terdapat dalam penundaan pembayaran. (Shahih Muslim No.2990)
Hadis riwayat Usamah bin Zaid ra.:
Bahwa Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya riba itu hanya terdapat pada penundaan
pembayaran. (Shahih Muslim No.2991)
33. Mengambil yang halal dan meninggalkan yang syubhat
Hadis riwayat Nu`man bin Basyir ra., ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda (Nu`man menggerakkan jari-jemari ke
telinganya): Sesungguhnya perkara yang halal itu telah jelas dan perkara yang haram itu pun
telah jelas dan di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (tidak jelas hukumnya)
yang tidak diketahui oleh orang banyak. Oleh karena itu, barang siapa menghindari perkara
syubhat, ia telah membebaskan agama dan kehormatannya. Dan orang yang terjerumus ke dalam
syubhat, berarti telah terjerumus ke dalam perkara haram, seperti penggembala yang
menggembalakan di sekitar tempat terlarang, maka kemungkinan besar gembalaannya akan
masuk ke tempat terlarang itu. Ketahuilah! Sesungguhnya setiap penguasa itu memiliki daerah
terlarang. Ketahuilah! Sesungguhnya daerah terlarang milik Allah adalah apa-apa yang
diharamkan-Nya. Ketahuilah! Sesungguhnya di dalam tubuh itu terdapat segumpal daging,
apabila ia baik, maka akan baik pula seluruh tubuh, dan jika ia rusak, maka akan rusak pula
seluruh tubuh, ketahuilah itu adalah hati. (Shahih Muslim No.2996)
34. Orang yang berutang sesuatu lalu melunasi dengan yang lebih baik, dan sebaik-baik
kalian adalah yang paling baik dalam melunasi utang
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Seorang lelaki mempunyai piutang pada Rasulullah saw., lalu ia menagih beliau dengan
cara kasar sehingga para sahabat Nabi saw. ingin membalasnya. Maka bersabdalah Nabi saw.:
Sesungguhnya pemilik piutang itu berhak mengatakan apa saja. Belilah seekor unta lalu
berikanlah kepadanya! Mereka berkata: Kami tidak mendapatkan kecuali unta yang lebih baik
dari untanya. Beliau bersabda: Belilah dan berikanlah kepadanya! Karena sesungguhnya
termasuk orang yang terbaik di antara kamu atau orang yang terbaik di antara kamu adalah yang
paling baik dalam melunasi utangnya. (Shahih Muslim No.3003)
35. Boleh bergadai, baik ketika bermukim maupun dalam perjalanan
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. pernah membeli makanan dari seorang Yahudi dengan cara
menangguhkan pembayarannya lalu beliau menyerahkan baju besi beliau sebagai jaminan.
(Shahih Muslim No.3007)
36. Jual-beli salam (pemesanan)
Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Nabi saw. tiba di Madinah sedang penduduknya biasa melakukan pemesanan buah-
buahan dengan harga kontan selama satu sampai dua tahun. Maka beliau bersabda: Barang siapa
yang membeli kurma dengan cara memesan, hendaklah ia memesan dalam takaran yang
diketahui atau timbangan yang diketahui serta batas waktu yang diketahui pula. (Shahih Muslim
No.3010)
37. Larangan bersumpah dalam jual beli
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sumpah itu penyebab lakunya barang
dagangan, tetapi menghapus keberkahan laba. (Shahih Muslim No.3014)
38. Syuf`ah
Hadis riwayat Jabir ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang berserikat dengan orang lain dalam
memiliki rumah atau pohon kurma, maka ia tidak boleh menjualnya sebelum memberitahukan
kawan serikatnya, apabila ia rela, maka ia boleh mengambil (harganya) dan jika tidak suka, maka
ia harus meninggalkan (tidak menjual). (Shahih Muslim No.3016)
39. Menancapkan kayu di dinding tetangga
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Janganlah seorang di antara kamu melarang
tetangganya menancapkan kayu di dindingnya. (Shahih Muslim No.3019)
40. Pengharaman berbuat zalim, merampas tanah dan lainnya
Hadis riwayat Said bin Zaid bin Amru bin Nufail ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa mengambil sejengkal tanah dengan zalim,
maka Allah akan mengalungkannya di hari kiamat setebal tujuh lapis bumi. (Shahih Muslim
No.3020)
Hadis riwayat Aisyah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa berbuat zalim dengan mengambil tanah
seluas sejengkal, maka akan dikalungkan di lehernya setebal tujuh lapis bumi. (Shahih Muslim
No.3025)
41. Ukuran luas jalan bila diperselisihkan orang
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Nabi saw. bersabda: Apabila kalian berselisih luas jalan, maka lebarnya
ditetapkan tujuh hasta. (Shahih Muslim No.3026)