patologi sistem genitalia wanita lengkap

7/22/2019 Patologi Sistem Genitalia Wanita Lengkap

1/218

PATOLOGI SISTEM GENITALIA

WANITA

1. VULVA

2. VAGINA

3. UTERUS :

A. SERVIKS UTERIB. ENDOMETRIUM

C. KORPUS UTERI

4. TUBA FALOPI5. OVARIUM

6. PENYAKIT PADA KEHAMILAN


2/218

Kelainan Vulva

Lebih jarang bila dibandingkan dgn

serviks, uterus dan ovarium

Kelainan yg sering dijumpai :Kongenital

Himen imperforata

Vulvitis

Distrofi : Hiperplasia epidermal

Atrofi

Kista-kista

Tumor


3/218

Himen imperforata


4/218

Kelainan Vulva

Vulvitis

Predisposisi : Karena kulit berambut yg lembab

Selaput halus dari vulva

Penyebab : Kuman non spesifik

Gonokokus

Penyakit menular sexual :

Sifilis Limfogranuloma venerum

Chancroid

Granuloma inguinale

Herpes genitalis


5/218

Vulvitis


6/218

Vulvitis


7/218

Vulvitis


8/218

Vulvitis


9/218


10/218

Vulvitis


11/218

Vulvitis


12/218

Kelainan Vulva

Distrofi Hiperplastik

Sebagai leukoplakia yg tdk berbatas jelas

Kulit menebal bisa sampai bersisik

Terjadi hiperplasia epidermis bisa sampai atipik 5 10 % berkembang karsinoma


13/218

leukoplakia


14/218

Kelainan Vulva

Distrofi Atrofik

Timbul pada paska menopause atau sebelum

menstruasi

Kulit hitam jarang terkena Terjadi atrofi atau penipisan epidermis dan fibrosis

dermis + sebukan sel-sel radang mononuklear

Atipik bisa dijumpai tapi jarang menjadi karsinoma

Kelainan berupa bercak putih atau papula licin ygmeluas dan bersatu

Bila seluruh vulva terkena labia jadi atrofi &

kaku + orifisium vagina menyempit = KRAUROSIS

VULVA


15/218

Ki t V l


16/218

Kista Vulva

Kelainan Vulva


17/218

Kelainan Vulva

Tumor

Kondiloma :

Kondiloma Lata :

Jarang ditemukan

Permukaan rata, lembab dan sedikit meninggi Sering dijumpai pada SIFILIS SEKUNDER

Kondiloma Akuminata :

Berbentuk papiler dgn peninggian yg nyata

Bisa rata dgn permukaan yg kasar

bbrp milimeter s/d bbrp sentimeter Penyebab virus papilloma (HPV)

Mikroskopis gambaran KOILOSITOSIS (perinuklear vakuol)

K dil Ak i t


18/218

Kondiloma Akuminata


19/218

Kelainan Vulva

Tumor

Penyakit Paget Klinis :

Massa yg keras, berbenjol, kemerahan & berbatas

tegas

Bisa bersisik dan erosi permukaan

Umumnya pd labia mayor

Mikroskopis :

Sel anaplastik dgn perinuklear halo (vakuolperinuklear) SEL PAGET

Sel Paget adalah sel anaplasia yg besar dalam

kelompok di epidermis


20/218

Kelainan Vulva

Tumor

Karsinoma Vulva Karsinoma In Situ = Penyakit BOWEN Vulva

Vulvar Intraepithelial Neoplasia = VIN

Sering pada labia minor & mayor, sekitar`klitoris dan

perianal

Berupa penebalan epidermis mirip leukoplakia

Bisa berupa papula = Papullosis

Mikroskopis :

Sel atipik intraseluler

Mitosis (+) pd stratum basalis

10 % menjadi invasif

Terjadi pd usia lanjut

Sistim kekebalan yg tertekan


21/218

Karsinoma Vulva

Kelainan Vulva


22/218

Kelainan Vulva

Tumor

Karsinoma Vulva

Sering pd usia > 50 thn

Biasanya didahului oleh distrofi hiperplastik

Jenis adalah : Squamous cell Ca Berupa tonjolan kecil fisura atau ulkus

Bisa terjadi penyebaran dini ke kelenjar limfe regional

Penyebab : Infeksi virus HSV II & HPV tipe 16 dan 18


23/218

Karsinoma Vulva


24/218

Kelainan Vagina

Kelainan Kongenital : Jarang

Vagina tdk terbentuk

Vagina kembar / septum

K l i K it l i


25/218

Kelainan Kongenital vagina


26/218

Kelainan Vagina

VaginitisPada bayi & anak2 : N.gonoroika

Pada dewasa muda :

G Trichomonas

Candida

Klamidia

HSV II

HPV

Vaginitis


27/218

Vaginitis

Vaginitis


28/218

Vaginitis


29/218

Tumor


30/218

Tumorganas vagina


31/218


32/218

Kelainan serviks uteri

Kelainan kongenital Jarang

Hipoplasia stenosis lubang serviks

Serviks bersepta


33/218


Servisitis Spesifik :

Disebabkan kuman akibat hub.kelamin

G, sifilis, chancroid, TBC, dll

Parasit :- trichononas

- amoeba Jamur :- Candida albicans

Non Spesifik :

Coli, streptokokus , stafilokokus

Gejala : fluor albus = keputihan

Erosi serviks Hilangnya epitel superfisial akibat radang atau trauma.

Servisitis


34/218

Servisitis


35/218

Servisitis

Servisitis


36/218

Servisitis

Epitel cervix


37/218

Epitel cervix

Servisitis


38/218


39/218


Tumor :Polip

Karsinoma serviks


40/218

Polip cervix


41/218

p



42/218


TUMOR

Karsinoma seviks :

Merupakan penyebab utama kematian pd wanita di Indonesia

Di Amerika menduduki peringkat ke 7, karena deteksi dini berupa: Pemeriksaan Pap smear

Pemeriksaan kolposkopi

Biopsi

Insiden : Diagnosa tlh dpt ditegakkan pd usia muda

CIN dijumpai pd usia muda puncak pd 30 thn

Karsinoma invasif : usia puncak 40 thn

CIN invasif memerlukan waktu 10 15 thn



43/218


TUMOR

Karsinoma seviks

Faktor resiko karsinoma serviks : Senggama pertama pd usia muda

Pasangan sexual yg banyak

Pasangan sexual pria yg beresiko tinggi :- yg bersenggama dgn siapa saja

- sebelumnya mempunyai istri me-

derita karsinoma serviks atau

ada riwayat kondiloma

Sosio ekonomi rendah

Wts



44/218


TUMOR

Karsinoma seviks

Etiologi & Patogenesis :

HSV II & HPV tipe 16 dan 18 ditularkan melalui hub.

Kelamin

Perubahan dimulai dgn Displasia ringan displasiasedang displasia berat Ca in situ Ca invasif

Perubahan dimulai pd zona transformasi ( squamo-

columnar junction )


45/218

Displasia cervix

Displasia cervix


46/218

Displasia cervix

Displasia cervix


47/218

Displasia cervix


48/218


49/218


50/218

Keratinizing epidermoid carcinoma cervix


51/218

Keratinizing epidermoid carcinoma cervix


52/218

Transformation zone


53/218



54/218


TUMOR

Karsinoma seviks

Stadium :

Stadium 0 : Ca in situ

Stadium 1 : terbatas pd serviks

Stadium 2 : 1/3 bgn atas vagina

Stadium 3 : 1/3 bawah vagina & pelvis

Stadium 4 : keluar pelvis ( buli2 & rectum )

Stadium I Ca cervix


55/218

Stadium IV Ca cervix


56/218

Stadium IV Ca cervix


57/218

Karsinoma seviks


58/218



59/218


TUMOR

Karsinoma seviks

Dianosa :

Keluhan klinik Pap smear sitologi

Schiller test makroskopis

Kolposkopi makroskopis

Biopsi histopatologi


60/218

Kelainan Uterus

Kelainan kongenital

Endometritis

Endometriosis & Adenomiosis

Perdarahan disfungsional

Hiperplasia endomterium

Tumor endometrium & miometrium


61/218

Kelainan kongenital uterus

Hipoplasia Uterus kecil

Merupakan kelainan endokrin

Bisa akibat dari hipofungsi ovarium & hipofise

Septate uterus 2 fundus ( ada sekat ) ada 2 cavum uteri

Serviks tetap

Double uterus & double cervix

Normal fertility Normal mens cycle

Bisa terjadi kebingungan klinik, bila terjadi kehamilan pd uterus sedangkan uterus yg lain terjadi perdarahan

Kelianan kongenital uterus


62/218

Septate uterus


63/218

p


64/218


65/218

Endometritis


66/218

Endometritis akut

Jarang terjadi

Biasanya setelah abortus atau adanya

sisa plasenta

Penyebab streptokokus & stafilokokus


67/218

Endometritis kronis

Lbh sering dijumpai dari pd yg akut Penyebab belum pasti

Kemungkinan penyebab : Mikoplasma

Toxoplasma

Bakteroides

Virus sitomegali

Pemakaian kontrasepsi Autoimun

Tbc

Morfologi : Gambaran tdk khas

Kelenjar tdk teratur, stroma sembab

Infiltrasi sel radang limfosit, netrofil , sel plasma

Klinik : Perdarahan abnormal ( menometrorrhagia )

Keluarnya cairan ( discharge )

Bisa disertai dgn infertilitas


68/218

Pyometra

Berkumpulnya eksudat supuratif dan

jaringan nekrotik pd cavum uteri

Bisa sebagai akibat dari stenosis canalis

cervicalis karena :Karsinoma seviks

Karsinoma endometrium

RadangAkibat radiasi pd serviks


69/218

Endometriosis

Dijumpainya kelenjar endometrium dan

atau stroma diluar endometrium

Ada 2 jenis :Endometriosis interna = Adenomiosis

Endometriosis eksterna

Endometriosis interna =


70/218

Endometriosis interna =

Adenomiosis

Kelenjar & stroma menembus otot-otot miometrium

Etiologi : Metaplasia jar. Ikat di miometrium

Sisa-sisa wolfian duct & mullerian duct

Inverted polyp basal endometrium menjorok kedalam miometrium

Makroskopis : Uterus sedikit membesar atau normal

Dinding menebal 2 2,5 cm, tdk teratur

Mikroskopis : Dijumpai kelenjar & stroma endometrium dlm otot miometrium, kadang2

hanya stroma saja

Klinik : Dysmenorrhoe Menorrhagia

dyspareunia


71/218

Endometriosis interna = Adenomiosis


72/218

Endometriosis interna = Adenomiosis


73/218

Endometriosis eksterna

Kelenjar dan atau stroma dijumpai diluar

uterus

Insiden :Wanita usia : 20 40 thn ( active reproductive )

Kawin pd usia tua

Mempunyai anak sedikit

Fertilitas yg rendah

Sisio ekonomi tinggi

Endometriosis ekterna


74/218

Patogenesis Metaplastic theory abnormal differentiation of celomic

epithelium

Regurgitation theory = Inplantation theory pd masa haid

terjadi regurgitasi jar. Endometrium melalui tuba

inplantasi melalui fimbria tempat lain

Makroskopis : Nodul biru kemerahan s/d kuning kecoklatan

Bila terjadi pd ovarium terjadi distorsi dgn kista 3 5 cm

berisi darah = Chocolate cyst

Chocolate cyst dgn 8 10 cm disebut Endometrioma


75/218




76/218



77/218

Mikroskopis : memerlukan 2 dari 3 gambaranberikut :

Kelenjar

Stroma

Hemosiderin pigmen

Klinik : Bergantung distribusi atau lokasi endometriosis

Bisa asimptomatis

Dismenore berat

Pelvic pain


78/218



79/218

Perdarahan Disfungsional uterus

Anovulatory cycle

Inadequate Luteal Phase

Irregular Shedding Syndrome



80/218

Anovulatory cycleAkibat rangsangan estrogen berlebihan

Tanpa ada fase progestasional

Sebagian penderita disebabkan oleh : Gangguan endokrin : - Tiroid

- Hipofise

Gangguan ovarium : - tumor

Gangguan metabolisme

Bisa dijumpai pada menarch & perimenopause


81/218


Inadequate Luteal PhaseAkibat gangguan fungsi corpus luteum kadar

progesteron rendah siklus ovulasi tdk teratur

Bisa disebabkan oleh rendahnya kadar FSH

Irregular Shedding SyndromeMasa menstruasi yg panjang : 9 15 hari

C. luteum menghasilkan progesteron agak lama

C. luteum mengalami perlambatan dlm involusi

Hi l i d t i


82/218

Hiperplasia endometrium

Dapat menyebabkan perdarahan abnormal

Ada hubngan dengan terjadinya karsinoma

endometrium

Akibat dari tingginya kadar estrogen danlamanya stimulasi

Ada 3 jenis : Hiperplasia kistik

Hiperplasia adenomatous

Hiperplasia atipik



83/218


84/218


Hi l i ki tik


85/218

Hiperplasia kistik

Besar kelenjar bervariasi sampai melebarkistik

Epitel bisa :Selapis pipih atau kolumnar

Bisa berlapis-lapis

Stroma hiperplastik : mitosis Swiss Cheese

Pattern



86/218

Hi l i d t


87/218

Hiperplasia adenomatous

Mukosa endometrium menebal & ireguler

Berbentuk polipoid

Besar dan bentuk kelenjar bervariasi

Papillary budding (+) Finger like

Epitel silindris berlapis

Bisa fokal atau setempat

Hi l i ti ik


88/218

Hiperplasia atipik

Secara makroskopis tdk dapat dibedakan dgnH.edenomatous

Mikroskopis : Kelenjar banyak sekali (berdesak-desak) = back to back

crowded Epitel tersusun seperti pagar yg rapi

Sel atipik :

Loss of polarity

Hyperchromatic

Prominent of nucleoli Mitosis ( + )

Gambaran mirip karsinoma = Ca in situ


89/218

Hiperplasia adenomatous dan atipikmerupakan pra kanker endometrium

T d t i & i t i


90/218

Tumor endometrium & miometrium

Endometrial polyp

Leiomyoma = Fibromyoma = Myoma uteri

leiomyosarcoma

karsinoma

Endometrial pol p


91/218

Endometrial polyp

Sering pada wanita dekat menopause

Bisa single atau multiple

Biasanya kecil : 0,5 3 cm

Mikroskopis :Endometrium hiperplastik umumnya bentuk kistik

kadang adenomatous

Jarang terjadi keganasan

Endometrial polyp


92/218

E d t i l l


93/218

Endometrial polyp

Leiomyoma = fibromyoma =


94/218

y y

myomauteri Insiden :

1 dari 4 wanita reproduksi aktif

Pada dekade ke 3 dan 4

Patogenesis : Pengaruh estrogen yang berlebihan

Jarang dijumpai pd wanita menopause

Kastrasi dpt mengecilkan tumor

Kehamilan akan menambah besar tumor Makroskopis : ada 3 bentuk

Intramural : di dalam miometrium

Subserosa : di bawah serosa

Submukosa : di bawah mukosa

Mikroskopis : Terdiri dari kumparan sel-sel otot polos & sel fibroblas membentuk susunan pusaran air

Bentuk dan besar sel seragam, inti oval dan panjang Mitosis jarang

Pd usia lanjut otot atrofi, collagenous atau kalsifikasi

myomauteri


95/218

myomauteri


96/218

Mioma uteri


97/218

Mioma uteri


98/218

Mioma uteri


99/218

myomauteri


100/218

myomauteri


101/218

leiomyosarcoma


102/218

leiomyosarcoma

Jarang : 3 %

Asal dari leiomyoma mengalami keganasan

Pertumbuhan :

Invasi ke dinding uterus Polipoid ke dalam lumen

Mikroskopis : Sel-sel abnormal anaplastik

10 mitosis / 10 LPB tanpa atau dgn sel pleomorfik 5 10 mitosis / 10 LPB dgn sel pleomorfik

leiomyosarcoma


103/218

leiomyosarcoma


104/218

leiomyosarcoma


105/218

Carcinoma endometrium


106/218


Insiden :Wanita postmenopause ( usia 55 65 thn )

Faktor risiko :

Obesity

Diabetes

Hypertension

Infertility

Single

Nullipara

Mens tdk teratur atau anovulatoir mensis



107/218


PatogenesisPengaruh estrogen yg lama

Pada granulosa theca ell tumor ovarium

estrogen insiden

Pada agenesis ovarium Ca

Hiperplasia endometrium Ca

Hubungan dgn ca mamma

Pemberian estrogen exogen risiko



108/218


Makroskopis :Ada gambaran berupa :

Adenocarsinoma ( 60 85 % )

Adenoacanthoma

Adeno squamous carcinoma

Pertumbuhan :

Polipoid, noduler

Infiltratif ke dinding uterus

Uterus membesar asimetris

Tumor masuk ke miometrium subserosa

(serosa nodul) periuterin



109/218



110/218




111/218



112/218



113/218


Mikroskopis :Adenocarcinoma :

Sel-sel epitel kelenjar anaplastik

Sering berbentuk papiler

Jarang mensekresi musin (lendir)

Adeno acanthoma :

Sel-sel kolumnar bermetaplasia skuamus di

dalam individu kelenjar

Adeno squamous carcinoma : Kelenjar dan sel-sel squamous yg ganas



114/218



115/218



116/218


117/218

Kelainan Tuba Falopi


118/218


Kongenital

Radang

Kehamilan ektopik

Endometriosis Externa

Tumor



119/218

Kongenital

Aplasia & rudimenter

Atresia & defectAccessory ostium & ampulla

Kelainan kongenital tuba


120/218



121/218



122/218

Radang = Salpingitis

S. suppurativa

S. tuberkulosaS. fisiologik



123/218

S. suppurativa Etiologi : bebagai jenis kuman piogen terutama gonokokus

Merupakan bagian dari penyakit radang pelvis = pelvicinflammatory disease (PID)

Urutan terjadinya PID : Vulvitis ( bartholinitis )

Periuretritis

Cervicitis

Endpmetritis

Salphingitis

Oophoritis

Pelvicitis

Peritonitis

Sering terjadi tubo-ovarial abscess Bila eksudat & jaringan nekrotik tertimbun hidrosalping

Salpingitis


124/218

Salpingitis


125/218

S. suppurativa


126/218

Tubo-ovarial abscess


127/218

Hidrosalping


128/218

Komplikasi PID


129/218

p

Peritonitis Obstruksi intestinal

Bakteriemia

infertilitas


130/218



131/218

Kehamilan ektopik Terjadi implantasi ovum yg telah dibuahi pd tuba

( 90 % kasus )

Plasenta menembus tuba tuba menjadi lemah

ruptur dgn perdarahan intra peritoneum

Timbul pd kira-kira 2 6 minggu kehamilan

Tuba membengkak sampai 3 4 cm berisi

gumpalan darah segar + plasenta

Mikroskopis tampak villi chorialis di dalam jaringan

tuba

Kehamilan tuba


132/218

Kehamilan tuba


133/218

Kehamilan tuba


134/218


135/218



136/218

Endometriosis externa Tuba menjadi lemah perdarahan

Terjadi jaringan parut sterilitas


137/218

Adeno karsinoma tuba


138/218

Kelainan Ovarium


139/218

Non Neoplastik :Cystic :

Kista folikel

Kista lutein

Stein Leventhal Syndrome ( polycystic ovarium )

Non Cystic :

Radang

Endometriosis

Kelainan Ovarium


140/218

Neoplastik ( tumor )Dari epitel permukaan :

Serous : - Cystadenoma ( cystoma )

- Borderline

- Cystadenocarcinoma

Mucous: - Cystadenoma ( cystoma )

- Borderline

- Cystadenocarcinoma

Campuran serous & mucous Endometrioid

Brener tumor

Kelainan Ovarium

Neoplastik :


141/218

p Dari Germ Cell :

Teratoma : - Jinak = Mature teratoma- kistik

- solid

- ganas = Immature teratoma

- monodermal = Struna ovarii

Dysgerminoma

Endodermal Sinus Tumor

Chorio carcinoma

Lain-lain : - Embryonal carcinoma

- Polyembryoma

- Mixed germ tumor


142/218

Kista folikel & kista lutein


143/218

Hampir merupakan variasi fisiologis Tidak berbahaya

Berasal dari folikel graaf yg tdk pecah atau

folikel yg pecah dan segera menutupkembali

1 1,5 cm, kadang2 4 5 cm

Kista dilapisi sel granulosa atau sel luteum

Bisa ruptur perdarahan intraperitoneum gejala akut abdomen

Kista folikel


144/218

Stein-Leventhal Syndrome(polycystic ovarium)


145/218

Merupakan kista folikel ganda subkortikal dgn 0,5 1,5 cm

Ovarium membesar 2 kali normal

Terjadi pada wanita muda Kista dilapisi oleh sel granulosa

Sindroma berupa : Oligomenore

Hirsutisme karena hormon estrogen & androgen

Infertilitas

obesitas


146/218

Radang ovarium (oophoritis)


147/218

Merupakan lanjutan dari salpingitis Dapat menimbulkan tubo-ovarial abscess

& PID

oophoritis


148/218

Endometriosis ovarium ( chocolate

cyst = Endometrioma )


149/218

cyst Endometrioma )

Merupakan endomteriosis eksterna pada

ovarium

Berbentuk kista dgn

3 5 cm berisidarah

Endometriosis ovarium ( chocolate cyst = Endometrioma )


150/218

Tumor ovarium


151/218

Dari epitel permukaan :Merupakan mayoritas terbesar tumor primer

ovarium

Ada 3 tipe bergantung epitelnya :

Serous : mirip epitel tuba

Mucinous : mirip epitel endocervix

Campuran

Bila kista unilocular dgn beberapa bentukan

papiler, tdk ada bagian yg padat cendrung jinakBila kista multilocular dan banyak papiler dgn

bagian yg padat cendrung ganas

Tumor serous

( cystoma ovarii serosum )


152/218

( cystoma ovarii serosum )

10 % jinak, 30 % borderline, 60 % ganas

Jinak : ganas = 1 : 9

Cystadenocarcinoma serosum : 60 % daritumor ganas ovarium

Sering pd wanita 20 50 thn

Cystoma ovarii serosum


153/218

Makroskopis : 10 15 cm, bila besar cendrung multilocular

Isi bahan serous kadang2 musin ( tipe campuran )

Bisa dijumpai perdarahan dan nekrotik dlm kista

20 % - 30 % tumor jinak

bilateral 2/3 tumor ganas bilateral

Mikroskopis : Dilapisi selapis epitel kolumnar bersilia sekresi serous

Papil bisa dijumpai Sering dijumpai psammoma bodies pada stroma



154/218

Cystadenoma serosum


155/218

Cystadenoma serosum


156/218

Cystadenoma serosum


157/218



158/218

Borderline : Epitel mulai berlapis

Ada epitel terlepas dari tempat asalnya

Mitosis sedang

Inti sel atipik Keganasan :

Epitel lebih dari 1 lapis

Ada massa padat atau penebalan tdk teratur dari dinding

kista penetrasi ( invasi ) ke stroma atau kapsul

Sel-sel anaplastik undifferentiated



159/218

Papillary cystadenocarcinoma serosum


160/218

Papillary cystadenocarcinoma


161/218

Borderline cystadenoma


162/218

Cystadenoacarcinoma


163/218

Tumor mucinous

( Cystoma ovarii mucinosum )


164/218

( y )

20 % dari tumor ovarium

Sering pada wanita usia pertengahan

Jarang pada masa pubertas ataupostmenopause

Jinak : ganas = 7 : 1

Yang ganas : 3 % dari karsinoma ovarium

Cystoma ovarii mucinosum


165/218

Makroskopis : Biasanya unilateral

Cendrung menjadi kista besar 25 Kg

Cendrung multilocular

Yang ganas (cystadenocarcinoma mucinosum) bila pecah

dapat menimbulkan Pseudomyxoma peritonei

Mikroskopis : Dilapisi epitel selapis kolumnar dgn sekresi mucin, tdk

bersilia

Inti sel dibagian basal dan sekresi mucin pd bgn arah lumen



166/218



167/218

Tanda2 keganasan : Lapisan epitel bertambah tebal

Berbentuk papil2

Sel anaplasia

Ada tanda2 invasi ke kapsul

Pembentukan massa padat

Endometrioid tumor


168/218

15 % dari semua tumor ovarium Adanya kelenjar tubular yg mirip dgn

endometrium ( beda dgn tumor serous &mucinous )

Makroskopis : Solid dan kistik

30 % bilateral

Mikroskopis :

Gambaran kelenjar mirip endometrium Bisa menyerupai gambaran pd serous atau mucinous

Bisa dijumpai diferensiasi skuamus Adenoacanthoma

Brenner tumor


169/218

Jarang : 2 % dari tumor ovarium Dijumpai pd semua usia, paling sering pd

usia 40 70 thn

90 % unilateral 20 -30 cm

Kebanyakan jinak, tapi bisa borderline dan

ganas

Brenner tumor


170/218

Makroskopis : Solid, tapi kadang2 kistik

Mikroskopis :

Sel-sel epitel transitional tersusun mirip pd kdg kemihdan stroma jaringan ikat padat

Sarang2 terdiri dari kista2 kecil atau kelenjar yg dilapisiepitel kolumnar dgn sekresi mucin

Kadang2 sel-sel tersusun teratur dan uniform, sedikitmenjadi anaplasia atau bermitosis


171/218

Tumor ovarium


172/218

Dari Germ Cell : 15 20 % dari tumor ovarium

95 % adalah Benign Cystic Teratoma

Teratoma


173/218

Ada 3 kategori :Mature ( jinak )

Immature ( ganas )

Monodermal ( teratoma khusus )

Teratoma


174/218

Mature teratoma Yg paling banyak : Kista Dermoid (dermoid cyst)

Dijumpai pd wanita reproduksi aktif

10 15 % bilateral

Biasanya unilocular

Makroskopis : Dinding kista tipis, bisa dijumpai struktur gigi, rambut dan

kalsifikasi

Lumen berisi rambut dan sekresi sebaceus

Mikroskopis :

Epitel kulit dan kelenjar adnexa kulit, folikel rambut Bisa dijumpai jaringan lain : tulang, tulang rawan dll

1 % ganas

Kista dermoid


175/218

Dermoid cyst


176/218

Mature teratoma


177/218

Mature teratoma


178/218

Teratoma


179/218

Immature teratoma : Jarang

Biasanya mengandung lebih dari 3 germ layer

Tumbuh cepat & menembus kapsul

Bisa bermetastase

Makroskopis : Permukaan licin

Pada irisan : solid, daerah perdarahan , nekrosis

bisa dijumpai rambut, tulang rawan dll

Mikroskopis :

Dijumpai variasi jaringan immature yg sedangberdiferensiasi menjadi tulang rawan, tulang, kelenjar, ototsaraf dll

Dysgerminoma

= Seminoma pada testis


180/218

2 % dari semua tumor ovarium ( 50 % dari germ celltumor )

Bisa terjadi pd anak2, umumnya pd dekade 2 3

80 90 % unilateral

Kebanyakan tdk mempunyai fungsi endokrin, namunbeberapa memproduksi HCG mikrosk. :syncytiotrofoblastic giant cell

Sifat : ganas dgn tingkat anaplasia 1/3 agresif

Tumor yg unilateral & tdk menembus kapsul prognosebaik

Radiosensitif

Dysgerminoma


181/218

Makroskopis :Solid

Mulai nodul kecil sampai bisa teraba dari abdomen

Pada irisan tampak warna tumor kuning-putih

abu-abu

Konsisitensi lunak

Dysgerminoma


182/218

Dysgerminoma


183/218

Mikroskopis :Sel-sel tersebar dlm lembaran2 dibatasi oleh

jaringan ikat stroma yg diilfiltrasi oleh limfosit

Kadang2 mengandung small cystic teratoma

Sel-sel berbentuk vesikuler, sitoplasma jernih,batas jelas dengan inti reguler ditengah-tengah

Dysgerminoma


184/218

Endodermal sinus tumor


185/218

Tumbuh cepat dan sangat ganas Insiden pada usia 1 45 thn ( rata-rata 19

thn )

Bisa unilateral maupun bilateral Kadang2 berupa massa yg meluas sampai

abdomen

Mudah bermetastase secara luasAlfa-fetoprotein ( AFP ) : +

Endodermal sinus tumor


186/218

Makroskopis :Permukaan luar halus, sering ada robekan

Bisa solid maupun kistik

Mikroskopis :Kista2 kecil yg dilapisi epitel pipih bervakuol

Sel-sel mengandung : alfa1-antitripsin dan AFP

Adanya Schiller-Duval bodies : yaitu tonjolandidalam kista berbentuk seperti glomerulus dgn

kapiler ditengahnya.

Korio karsinoma


187/218

Sama dengan korio karsinoma di testis Sangat ganas,metastase`dini dan luas

secara hematogen

Bila primer dalam ovarium biasanyamerupakan bagian dari mixed germ cell

tumor.

Korio karsinoma murni dari ovarium seringberupa metastase dari plasenta

Korio karsinoma


188/218

Mikroskopis : Terdiri dari 2 komponen :

Sel sitotrofoblas : sel kuboid, inti bulat

Sel sinsitiotrofoblas : lembaran sel sinsitium dgn

sitoplasma bervakuol warna merah muda, inti besarpleomorfik.

Sel menghasilkan hormon HCG ( Human Chorio

Gonadotropin )

Sel sel tersebut tersusun tidak beraturan

Granulosa cell tumor/ Theca celltumor


189/218

Produksi hormon estrogen

Sexual precox Sering ganas

Makros : - Kekuningan, kenyal, mirip fibro-

ma

Mikros : - Sel-sel granulosa, sel-sel kuboidmembentuk roset ( folikel ) berisi

cairan asidofilik = Call Exner bodies

- Sel-sel Theca mirip firosit, menghasil-

kan hormon sex Theca cell tumor Maskulinisasi

Hirsutisme

Thecoma


190/218

fibroma


191/218

Granulosa cell tumor/ Theca cell tumor


192/218

Granulosa cell tumor


193/218

Granulosa cell tumor


194/218

maskulinisasi


195/218

hirsutisme


196/218

Tumor sel Sertoli Leydig= Androblastoma


197/218

Jarang Lebih ganas

Termasuk masculinizing tumor

Mikros :Gambaran mirip tubulus testis ( well differentiated )

fibrosarcoma

Metastastic tumor


198/218

Sering dari GIT & pelvis

Krukenberg tumor :Berasal dari lambung adenocarcinoma

Mikros: - Signet ring cell


199/218

Krukenberg tumor


200/218

Klinis tumor ganas ovarium


201/218

Sama untuk semua tumor Gejala tidak khas, bisa teraba tumor bila

tumor sangat besar

Bila metastase ke peritoneum ascites Bila metastase ke pleura hydrothorax

Penyakit pada Kehamilan


202/218

Kehamilan Ektopik Penyakit trofoblas kehamilan

Kehamilan Ektopik ( KE )


203/218

Implantasi hasil konsepsi diluar uterus 1 % dari kehamilan

90 % dari KE terjai di tuba ( kehamilan tuba )

Bagian lain yang mungkin adalah : Ovarium Rongga perut

Bagian interstisial tuba

Penyebab biasanya adanya faktor penghambat

jalannya ovum dari tuba ke uterus Adakalanya berkaitan dengan IUD



204/218



205/218



206/218

PENYAKIT TROFOBLASkEHAMILAN


207/218

MOLA HYDATIDOSA ETIOLOGI : Sirkulasi embrio mati degenerasi hidrofik

Kelainan trofoblas ( primer )

Klinis :

Besar kehamilan tdk sesuai dgn usia kehamilan

Perdarahan (+)

HCG : bila tetap 4 minggu pos kuretasechoriocarcinoma

Makros : adanya gelembung mola

Mikros: - villi chorialis dgn degenerasi fidrofik

- pembuluh darah (-) = avaskuler

- hiperplasia ( proliferasi ) sel-sel trofoblas

Mola hydtidosa


208/218

Molahydatidosa


209/218


210/218

Molahydatidosa


211/218

Molahydatidosa


212/218



213/218

Chorio adenoma destruens = invasivemole

Villichorialis masuk kedalam miometrium

menimbulkan ruptur

Terjadi penyebaran lokal

Metastase jauh jarang

Mikros : -villi chorialis deg. Hidrofik avaskuler

masuk diantara miometrium

Mola destruens


214/218



215/218

Choriocarcinoma Tumor ganas trofoblas

Dapat juga timbul dari sel-sel totipoten

Asal tumor :

50 60 %dari mola hydatidosa 25 % dari sisa plasenta

10 22 % dari sisa kehamilan

Makros :

Lunak dgn daerah nekrotikAdanya perdarahan

Bisa dijumpai degenerasi kistik



216/218

ChoriocarcinomaMikros ;

Villichorialis (-)

Sel-sel trofoblas anaplastik

Trias Sutomo :- nekrosis

- perdarahan

- radang

Choriocarcinoma


217/218



218/218

ChoriocarcinomaKlinis :

Perdarahan pospartum

HCG tetap pos kuret mola (10 kali ) atau 100 kali

HCG kehamilan

Prognose : 5 YSR 60 %

Metastase : paru2, vagina, otak, hati, ginjal

Regesi spontan (+)

patologi sistem genitalia wanita lengkap

Documents