panduan compre jiwa fixed

Upload: kadek-angga-yudhi-aditya

Post on 29-Feb-2016

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

paduan kode raga jiwa

TRANSCRIPT

PANDUAN COMPREJIWABISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM

- Anamnesis Psi- Tulis Diagnosis Multiaxial- Diagnosis: Skizofrenia Paranoid- Tx: Haloperidol

2006Pendapat 1:- Anamnesis kriteria diagnosis- Diagnosis: Depresi- Tx: TxPendapat 2:- Px. Simtomatologi (Waham & Halusinasi)- Diagnosis: Skizofrenia

2007Pendapat 1- Anam Psikiatri- Px Status mental Diagnosis multiaksial- Diagnosis: DepresiTerapi :Depresi dan skizofren

2008 Anamnesis Psikiatri Px Status mental (simptomatologi) Diagnosis dan Terapi Depresi Skizofrenia Cemas menyeluruh Diagnosis multiaksial

PROSES DIAGNOSIS1. ANAMNESIS RIWAYAT PSIKIATRI2. PEMERIKSAAN FISIKA. PEMERIKSAAN FISIK UMUMa. Keadaan umumb. Kesadaranc. Tanda vitald. Kepala (mata, THT)e. Thorak/ dada (jantung, paru)f. Abdomen (hepar, lien)g. Urogenitalh. Ekstremitas B. PEMERIKSAAN NEUROLOGIa. Kaku kudukb. N. cranialc. Motorikd. Sensorike. Reflex fisiologisf. Reflex patologis3. PEMERIKSAAN PENUNJANG/ TAMBAHANTes psikologi/ psikiatri, EEG, EKG, Rontgen, CT scan, Lab, dll4. FORMULASI DIAGNOSIS (Intisari dari: pemeriksaan riwayat psikiatri, pemeriksaan status mental, PF, Pemeriksaan penunjang)5. DIAGNOSIS MULTI AKSIALAksis I: Gangguan Klinis Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis Aksis II: Gangguan kepribadian (onset > 18 tahun) Retardasi Mental ( onset < 18 tahun)Aksis III: Kondisi medik umum Aksis IV : Masalah psikososial dan lingkungan/stresorAksis V : Penilaian Fungsi secara global 6. TERAPI Farmakoterapi Psikoterapi7. TINDAK-LANJUT Evaluasi terapi Evaluasi diagnosis

GANGGUAN JIWA DIBAGI MENJADI 2A. BERAT ( PSIKOTIK) - FUNGSIONAL- ORGANIKB. RINGAN (NEUROSIS) - CEMAS - SOMATOFORM

DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA DAPAT DITEGAKKAN APABILA1. ADA GEJALA KLINIS BERMAKNA BERUPA SINDARIOM/ POLA PERILAKU/ POLA PSIKOLOGIK2. GEJALA KLINIS TERSEBUT MENGAKIBATKAN PENDERITAAN (CEMAS, NYERI, MENGGANGGU)3. MENIMBULKAN HENDAYA FUNGSI/ KESULITAN DALAM BERAKTIVITAS SEHARI-HARI

PEMERIKSAAN RIWAYAT PSIKIATRIAlloanamnesis: dengan siapa? Apa hubungan dengan penderita?No Item yang dinilaiNilai

210

1.Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri

2.Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilaksanakan

3.Menanyakan Identitas penderitaa. Nama Pasienb. Umurc. Status perkawinand. Jenis kelamine. Pekerjaan f. Latar Belakang etnis/agama

4. Menanyakan Keluhan utama

5.Riwayat Penyakit Sekaranga. Onsetb. Gejala Klinis/ gejala lainc. Factor Pencetusd. Hendaya 4 fungsi (peran,waktu luang,pekerjaan dan perawatan diri)e. Perjalanan penyakit (perkembangan/durasi)f. Stressorg. Faktor memperberat dan memperingan

6. RPADAa. PsikiatrikPernah mengalami sakit seperti ini? Obatnya apa?b. Medis Pernah mempunyai penyakit medis atau bedah yang berat atau trauma berat yang memerlukan perawatan di RS?c. Riwayat Penggunaan Alkohol dan zat lain.Jumlah dan frekuensi pemakaian

7.Riwayat Pribadia. Kehamilan dan Persalinan Apakah terdapat masalah dengan kehamilan dan persalinan ibu. Apakah terdapat cidera saat kelahiran Bagaimana keadaan emosi dan fisik ibu saat pasien lahir. Apakah terdapat masalah kesehatan saat ibu hamil. Apakah ibu menggunakan alkohol dan zat saat hamil.

b. Masa anak anak awal ( usia 1 s/d 3 tahun) Kebiasaan makan Minum ASI atau botol Masalah makan Perkembangan awal Berjalan Berbicara Perkembangan bahasa Perkembangan motorik Pola tidur Toilet training Usia Sikap orang tua Gejala masalah perilaku Menghisap ibu jari ngompol Kepribadian saat anak- anak Pemalu Overaktif

c. Masa anak anak tengah (usia 3 s/d 11 tahun) Bagaimana prestasi belajarnya? Dan bagaimana hubungan dengan teman sebaya nya?

d. Masa anak anak akhir (pubertas sampai masa remaja) Hubungan sosial Riwayat sekolah Perkembangan kognitif dan motorik Maslah emosional dan fisik Seksualitas

e. Masa dewasai. Riwayat pekerjaan jumlah dan lama pekerjaan alasan pindah kerja perubahan status pekerjaan

ii. Riwayat perkawinan Sudah pernah menikah sebelumnya? Hubungan dengan istri/ suami bagaimana?

iii. Riwayat militer Pernah masuk akademi militer?

iv. Riwayat pendidikan Pendidikan terakhir apa? Ada kendala tidak?

v. Keagamaan Mengikuti aliran agama tertentu tidak?

vi. Aktivitas sosial Sering mengikuti kegiatan sosial atau tidak?

vii. Situasi hidup sekarang

viii. Riwayat hukum

f. Riwayat Psikoseksual

g. Riwayat Keluarga

h. Riwayat mimpi dan fantasi Tema mimpi yang paling sering apa?

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL PASIEN AutoanamnesaA. Gambaran umuma. Penampilan: postur, ketenangan, pakaian, dandanan, rambut, kuku tampak sehat, tampak sakit, agak sakit, seimbang, kelihatan tua, kelihatan muda, kusut, seperti anak-anak, kacau, cemas (tangan lembab, keringat di dahi, postur tegang, mata lebar)b. Tingkah laku: manerisme, tiks, gerakan isyarat, stereotipik, ekopraksia, hiperaktivitas, dll. Cara berjalan, ketangkasan, kegelisahan, dan manifestasi fisik lainnya harus digambarkan

Macam-macam Tingkah laku yang bisa diamati pada pasien :a. Stereotype : Gerakan yang bertahan dalam satu atau dua macam type gerakan yang terus menerus diulang untuk waktu yang lama tanpa tujuan yang jelasb. Manireren : grakan bermacam macam tapi kesemuanya aneh dan keanehannya sering menarik perhatian di sekelilingnyac. Echolalia : selalu menirukan apa yang diucapkan orang laind. Echopraxia : selalu menirukan apa yang dilakukan orang lain.c. Sikap terhadap pemeriksa: bekerja sama, bersahabat, penuh perhatian, tertarik, datar, merendahkan, kebingungan, apatis, bermusuhan, menyenagkan, mengelak, berlindung, rigid, curiga, tegang, aktif, pasif, katalepsi ( sikap yang berlebihan dalam satu kedudukan saja untuk jangka waktu lama , aneh, tidak ada tujuan dan tidak masuk akal)B. Emosi : Afek dan Mooda. Afek: sesuai, tidak sesuai, terbatas, tumpul, datar, sejalan mood, tidak sejalan mood disimpulkan oleh pemeriksa dari ekspresi wajah pasienb. Mood- Mood disforik: Mood yang tidak menyenangkan- Mood eutimik : Mood dalam rentang normal- Mood yang meluap luap (expansive mood)- Anhedonia : Hilangnya minat dan terhadap aktivitas rutin- Mood yang irritable : Mudah diganggu dan dibuat marahc. Kesesuaian : afek sesuai/ tidak sesuai. Cotoh ketidaksesuaian afek: afek datar sambil berbicara tentang dorongan pembunuhanC. Pembicaraan (kualitas dan kuantitas)a. Kualitas: berespon normal terhadap petunjuk dari wawancara, fasih, suka mengomel, cepat, lambat, ragu-ragu, emosional, dariamatis, emosionalb. Kuantitas: banyak bicara (logorrhea), sedikit bicara (poverty of speech)c. Gangguan bicara : tergagap-gagap (disartria), spontan/tidakD. Gangguan persepsia. IlusiAdalah suatu persepsi panca indera disebabkan adanya rangsang panca indera yang ditafsirkan salah. Seperti contoh seorang penderita dengan perasaan yang bersalah menginterpretasikan suara gesekan daun dengan suara yang mendekatinya. 5 jenis ilusi yaitu ilusi visual, akustik, olfaktorik, gustatorik dan taktil.b. HalusinasiAdalah pesepsi panca indera tanpa rangsang rangsang reseptor dari panca indera.Jenis halusinasi yaitu :a. Halusinasi akustik dibedakan 2 yaitu akoasma (suara berisik) dan phonema (membentuk kata jelas)b. Halusinasi penglihatan (visual)c. Halusinasi gustatorik (pengecapan)d. Halusinasi taktil (perabaan)e. Halusinasi haptik (seolah bersinggungan secara fisik)c. DepersonalisasiAdalah suatu gangguan persepsi berupa merasa dirinya berubahd. Derealisasi Adalah suatu gangguan persepsi berupa merasa dirinya/sekelilingnya atau lingkungannya berubah. E. Proses pikiran a. Bentuk pikirDibagi menjadi 2 yaitua. Realistik : Berpikir sesuai kenyataan dan realitas yang adab. Autistik: Pikiran yang tidak realistis / dereistikb. Arus pikir Macam macamnya yaitu :a. Flight of Ideas: Pikiran yang meloncat loncat. Pokok fikiran susul menyusul dengan cepat.b. Inkoherensi : Dalam satu kalimat hanya kumpulan kata kata dan tidak ada artinya.c. Blocking : Sering dijumpai pada skizofrenia, tiba-tiba arus fikiran terhenti tapi setelah itu kembali seperti semulad. Dst masih banyak lagi baca di simptomatologi kuningc. Isi pikir Macam-macamnya yaitu :- Delusi/ waham : suatu keyakinan atau fikiran yang salah, bertentangan dengan kenyataan , dibangun di atas unsure yang tidak berdasarkan logika, individu tidak mau melepaskannya.Sifat waham ada 5 yaitu :1. Selalu mengenai diri sendiri (egosentris)2. Selalu bertentangan dengan realitas3. Selalu bertentangan dengan logika / fikiran sehat4. Penderita percaya seratus persen kepada kebenarannya fikirannya5. Tidak dapat dirubah oleh orang lain, sekali pun dengan jalan yang logis dan rasional.Macammacam waham yang biasa muncul dan dikenali:1. Waham kebesaran2. Waham berdosa3. Waham dikejar/ presekutorik4. Waham curiga/ rujukan5. Waham cemburu6. Waham hypochondarii- ObsesiAdalah suatu fikiran yang bersifat terpaku, terus menerus mengganggu, mendesak ke taraf kesadaran dan timbulnya tidak dapat dielakkan penderita sendiri- FobiaAdalah suatu keadaan ketakutan atau kegelisahan yang bersifat irrasional yang diakui ketidakbenarannya oleh penderita tetapi tetap menguasai jalan pikirannya. Biasanya tertuju pada objek dan situasi tertentu.F. Sensorium dan kognisia. Kesadaran: komposmentis, somnolen, stupor, koma, letargi, kewaspadaan, keadaan fuga (fugue state)b. Orientasi (tempat, waktu, personal, situasi)c. Daya ingati. Tingkat daya ingat (segera, baru saja, agak lama, lama/jauh)ii. Gangguan daya ingat: hypermnesia, amnesia, dan paramnesia (konfabulasi, de javu dan jamais vu)d. Konsentrasie. Perhatian kemampuan berhitung atau mengeja kata secara mundur, atau menyebutkan 5 benda yang dimulai huruf tertentu (sesuaikan dengan latar pendidikan), mengeja kata DUNIA dibalik hypervigilitas (perhatian yang berpindah-pindah obyek), hypovigilitas (kurang perhatian terhadap sekitarnya), autisme (hidup dalam fikirannya sendiri dan tidak ada perhatian terhadap sekelilingnya)f. Kemampuan baca-tulis pasien diminta membaca perintah dan melakukan sesuai perintah yang ditulis. Pasien diminta menulis kalimat yang sederhana tetapi lengkap (sesuaikan dengan latar belakang pendidikan)g. Kemampuan visuospasial pasien diminta mencontoh gambar missal segitiga, persegi, dllh. Pikiran abstrakMisalnya dengan menanyakan arti dari peribahasaG. Pengendalian impuls/ instink apakah pasien dapat mengendalikan impuls seksual, agresif, dan impuls lainnya. Biasanya dapat diperkirakan dari informasi dalam riwayat pasien sekarang dan dari perilaku yang diobservasi selama wawancaraH. Pertimbangan/ pendapat apakah pasien mengerti kemungkinan akibat dari perilakunya? Contoh: apa yang akan dilakukan pasien jika ia mencium bau asap di dalam ruang bioskop yang penuh?I. Tilikan derajat kesadaran dan pengertian bahwa mereka sakita. Penyangkalan penyakit sama sekalib. Agak menyadari bahwa mereka sakit dan membutuhkan bantuan tetapi dalam waktu yang bersamaan menyangkal penyakitnyac. Sadar bahwa mereka sakit tetapi melemparkan kesalahan pada orang laind. Sadar bahwa penyakitnya disebabkan sesuatu yang tidak diketahui pada diri pasiene. Tilikan intelektual: menerima bahwa pasien sakit dan bahwa gejala atau kegagalan dalam penyesuaian sosial adalah disebabkan oleh perasaan irrasional atau gangguan tertentu dalam diri pasien sendiri tanpa menerapkan pengetahuan tersebut untuk pengalaman di masa depanf. Tilikan emosional sesungguhnya: kesadaran emosional tentang motif dan perasaan di dalam diri pasien dan orang yang penting dalam kehidupannya, yang dapat menyebabkan perubahan dasar dalam perilakuJ. Reliabilitas kesan dokter terhadap data yang didapat dari anamnesa dan riwayat psikiatri serta pemeriksaan penunjang bisa dipercaya atau tidak.

CONTOH PEMERIKSAAN STATUS MENTAL1.Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri

2.Pemeriksaan daya ingat

Daya ingat segera

Tolong diingat nomor telepon saya 794854 (angka bisa diganti dengan benda atau kata)Nb: pasien disuruh mengulang angka yang telah disebutkan setelah beberapa waktu kemudian (dalam beberapa detik atau menit)

Daya ingat jangka pendek

Tadi pagi sarapan apa? Tadi kesini naik apa?Nb: peristiwa yang telah lewat beberapa hari atau bulan

Daya ingat ingat jangka panjang

Dulu SD dimana?lahir tahun berapa?Nb: peristiwa yang telah lama terjadi

3.Pemeriksaan Konsentrasi

Coba hitung mundur dari 100-7, hasilnya dikurangi 7 lagi, begitu seterusnya hingga saya bilang cukupBila angka tidak bisa pakai bulan atau hari

4. Pemeriksaan Mood

Bagaimana perasaan anda akhir-akhir ini? Apakah sedih? Cemas? Takut? Gamapang marah?

5. Pemeriksaan pikiran abstrak

Apakah arti peribahasa ada udang dibalik batu? Apakah arti tong kosong berbunyi nyaring?

6. Pemeriksaan orientasi

Orientasi waktu

Sekarang pagi atau sore?

Orientasi tempat

Kita sedang dimana?

Orientasi orang

Siapa yang mengantar anda kemari? Siapa orang yang memeriksa pasien?

Orientasi situasional

Kita disini sedang apa?

7. Pemeriksaan Tilikan

Mengapa anda dibawa ke RSJ?

Apakah anda meraas sakit?

CONTOH PEMERIKSAAN STATUS MENTAL1.Pemeriksaan Halusinasi Akustik/Auditorik

Apakah anda mendengar bisikan atau suara tetapi tidak ada orang yang berbicara didekat anda (tidak ada sumbernya) Sering? Berapa kali? (frekuensi) Mendengarnya saat apa? (dalam keadaan sadar) Suaranya didengar dimana? Ditelinga? (diterima oleh panca indaria)

2.Pemeriksaan Halusinasi Visual

Apakah anda pernah melihat sesuatu yang gaib? Seperti melihat sinar, orang yang sudah meninggal, bayangan hitam? Apakah sering? Berapa kali dalam sehari? Melihatnya saat sedang apa? Apakah sekarang juga melihat? (dalam keadaan sadar, bukan mimpi saat tidur) Melihat dengan mata?

3. Pemeriksaan Waham Curiga/rujukan/referensi

Bila ada orang berkumpul, apakah anda merasa sedang mereka bicarakan? Anda yakin? Mengapa mereka membicarakan anda? (alasan realistik/tidak)

4.Pemeriksaan Waham Kejar/Persekutorik

Apakah anda merasa ada orang yang bersekongkol hendak mencelakakan anda? Anda yakin? Mengapa? (alasan yang realistik/tidak) Apakah ada yang membuntuti/ memata-matai anda? Apakah anda merasa ada yang hendak membunuh anda?

5. Pemeriksaan Waham Kebesaran

Apakah anda keturunan raja? Raja mana? Anda yakin? Apakah anda punya keahlian tertentu yang orang lain tidak bisa? Apakah anda orang kaya? Berapa rumah anda? Anda yakin? Bagaimana caranya anda bisa kaya? Anda bekerja apa? Gajinya berapa? (realistik atau tidak)

KRITERIA DIAGNOSIS

F20.0 SKIZOFRENIA PARANOID1.Memastikan kriteria umum diagnosis skizofrenia terpenuhia. Terdapat sedikitnya 1 gejala berikut ini yang tampak amat jelas : - Though of echo : isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergama dalam kelapanya- Though of insertion : isi pikiran dari luar tiba-tiba masuk ke dalam pikirannnya - Though of witerhadapariawal : isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar- Though of broadcasting : isi pikirannya tersiar ke luar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

- Delusion of control : waham tentang dirinya dikendalikan oleh kekuatan tertentu- Delusion of influence : waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu- Delusion of passivity : waham tentang dirinya merasa tidak berdaya dan pasrah terhadap kekuatan dari luar- Delusional perception : pengalaman inderawi yang tak wajar, dan biasanya bersifat mistik atau mukjizat

Halusinasi auditorik phonema (berupa kata/ kalimat) : yang isinya mengomentari perilaku pasien

Waham menetap lainnya yang dianggap tidak wajar dan mustahil : mengendalikan cuaca, bisa terbang, menggerakkan gunungb. Terdapat sedikitnya 2 gejala dibawah ini yang tampak secara jelas : Halusinasi menetap Arus pikiran yang terputus (break) atau sisipan (interpolation) sehingga timbul inkoherensi (pembicaraan tidak relevan), neologisme Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativism, mutisme dan stupor Gejala-gejala negatif seperti apatis, jarang bicara, dan respons emosional menumpul atau tidak wajar yang berakibat pada penarikan diri dari lingkungan c. Adanya gejala khas tersebut berlangsung selama 1 bulan atau lebihd. Terdapat suatu perubahan bermakna dalam hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, larut dalam diri sendiri, dan penarikan diri secara sosial

2.Tambahan :a. Memastikan Halusinasi/waham harus menonjol1. Suara halusinasi mengancm/memberi perintah atau halusinasi auditorik (bukan verbal) berupa bunyi pluit, mendengung atau bunyi tawa;2. Halusinasi pembauan/pengecapan rasa atau bersifat seksual atau perasaan tubuh lain dan halusinasi visual mungkin ada tapi jarang menonjol.3. Waham dapat berupa hampir semua jenis. Tapi yang paling KHAS: Waham dikendalikan (delusion of control) Waham dipengaruhi (delusion of influence)passivity (delusion of passivity) Waham kejarb. Memastikan Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan dan gejala katatonik tidak nyata

DD :- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi obat-obatan- Keadaan paranoid involusional (F22.8)- Paranoia (F22.0)

F20.1 SKIZOFRENIA HERBEFRENIKNo.Item yang dinilai

1.Memastikan kriteria umum diagnosis skizofrenia terpenuhi

2.Diagnosis hanya ditegakkan pada usia remaja/dewasa muda (onset 15-25 tahun)

3. Adanya Kepribadian premorbid, KHAS : pemalu dan senang menyendiri (solitary), namun tidak harus selalu ada untuk menentukan diagnosis

4.Perlu pengamatan kontinu 2-3 bulan untuk memastikan gambaran khas berikut benar bertahan; Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tak dapat diramalkan, serta mannerisme; kecenderungan selalu menyendiri (solitary) dan perilaku hampa tujuan dan perasaan; Afek dangkal (shallow) dan tidak wajar (inapropriate) serta disertai cekikikan (giggling) atau perasaan puas diri (self-satisfied), senyum sendiri (self-absorbed), atau oleh sikap, tinggi hati (lofty manner), tertawa menyeringai (grimaces), mannerisme, mengibuli secara bersenda gurau (pranks), keluhan hipokondariiakal, dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrase); Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu (rambling) serta inkoheren.

5.a. Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses pikir umumnya menonjolb. Halusinasi dan waham mungkin ada tapi tidak menonjolc. Dorongan kehendak (dariive) dan yang bertujuan (determination) hilang sehingga perilaku penderita memperlihatkan ciri KHAS; perilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose).d. adanya suatu preokupasi yang dangkal dn bersifat dibuat-buat terhadap agama, filsafat dan tema abstrak lainnya, makin mempersulit orang memahami jalan pikirannya

F20.2 SKIZOFRENIA KATATONIKNo.Item yang dinilai

1.Memastikan kriteria umum diagnosis skizofrenia terpenuhia. Terdapat sedikitnya 1 gejala berikut ini yang tampak amat jelas : - Though of echo : isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergama dalam kelapanya- Though of insertion : isi pikiran dari luar tiba-tiba masuk ke dalam pikirannnya - Though of witerhadapariawal : isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar- Though of broadcasting : isi pikirannya tersiar ke luar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya

- Delusion of control : waham tentang dirinya dikendalikan oleh kekuatan tertentu- Delusion of influence : waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu- Delusion of passivity : waham tentang dirinya merasa tidak berdaya dan pasrah terhadap kekuatan dari luar- Delusional perception : pengalaman inderawi ynag tak wajar, dan biasanya bersifat mistik atau mukjizat

Halusinasi auditorik phonema (berupa kata/ kalimat) : yang isinya mengomentari perilaku pasien

Waham menetap lainnya yang dianggap tidak wajar dan mustahil : mengendalikan cuaca, bisa terbang, menggerakkan gunungb. Terdapat sedikitnya 2 gejala dibawah ini yang tampak secara jelas : Halusinasi menetap Arus pikiran yang terputus (break) atau sisipan (interpolation) sehingga timbul inkoherensi (pembicaraan tidak relevan), neologisme Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativism, mutisme dan stupor Gejala-gejala negatif seperti apatis, jarang bicara, dan respons emosional menumpul atau tidak wajar yang berakibat pada penarikan diri dari lingkungan c. Adanya gejala khas tersebut berlangsung selama 1 bulan atau lebihd. Terdapat suatu perubahan bermakna dalam hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, larut dalam diri sendiri, dan penarikan diri secara sosial

2.Satu atau lebih dari perilaku berikut hasrus mendominasi;a. Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) / Mutisme (tidak berbicara);b. Gaduh gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan, yang tidak diperngaruhi oleh stimuli eksternal);c. Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)d. Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kearah yang berlawanan);e. Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya);f. Fleksibilitas cerea/waxy flexibility (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar); dang. Gejala lain seperti command automatism (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat.

CONTOH SKENARIO SKIZOFRENIASeorang perempuan usia 27 tahun dibawa ke RS karna sering marah tanpa sebab sejak 2 bulan lalu. Penderita merasa pikirannya disiarkan sehingga bisa diketahui dan dibaca semua orang. Penderita tiga bulan lalu di PHK dan ditemukan sering melamun dan mandi harus disuruh ANAMNESIS1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri2. Menjelaskan maksud dari pemeriksaan yang akan dilakukan3. Menanyakan identitas penderitaa. Nama pasienb. Umurc. Status perkawinand. Alamate. Pekerjaanf. Latar belakang etnis / agama4. Menanyakan keluhan utama5. Riwayat Penyakit Sekaranga. Onsetb. Gejala klinisc. Faktor pencetusd. Pemenfaatan waktu luang (hendaya empat fungsi) perawatan diri, hubungan sosial, dan pekerjaane. Perkembangan / durasif. Sering muncul / hilang timbul / berapa lama ?6. Riwayat Penyakit Dahukua. Psikiatriki. Pernah mengalami sakit seperti ini ?b. Medisi. Pernah punya penyakit medis berat yang memerlukan perawatan di RS ?c. Riwayat kecelakaan / trauma pada kepala ?d. Riwayat penggunaan alkohol, narkoba dan obat2an lainnya ?i. Apa yang digunakan ?ii. Jumlah dan frekuensi penggunaan ?iii. Kapan mulai pakai dan kapan terakhir pakai7. Riwayat Pribadia. Kehamilan dan Persalinani. Apakah terdapat masalah dengan kehamilan dan persalinan ibu.ii. Apakah terdapat cidera saat kelahiraniii. Bagaimana keadaan emosi dan fisik ibu saat pasien lahir.iv. Apakah terdapat masalah kesehatan saat ibu hamil.v. Apakah ibu menggunakan alkohol dan zat saat hamil.b. Masa kanak-kanak awal (usia 1-3 tahun)i. Kebiasaan makan1. Minum ASI atau botol2. Masalah makanii. Perkembangan awal1. Berjalan 2. Berbicara3. Perkembangan bahasa4. Perkembangan motorik5. Pola tiduriii. Toilet training1. Usia2. Sikap orang tuaiv. Gejala masalh perilaku1. Menghisap ibu jari2. Ngompolv. Kepribadian saat anak- anak1. Pemalu2. Overaktifc. Masa kanak-kanak tengah (3-11 tahun)i. Bagaimana prestasi belajarnya di sekolah ?ii. Apakah selama di sekolah punya banyak teman ?d. Masa kanak-kanak akhir (pubertas-remaja)i. Hubungan sosialii. Riwayat sekolahiii. Perkembangan kognitif dan motorikiv. Maslah emosional dan fisikv. Seksualitase. Masa dewasai. Riwayat pekerjaan1. Pernah bekerja menjadi apa ?2. Bagaimana kesannya dengan pekerjaan tersebut ?3. Hubungan dengan teman kerja bagaimana ?4. Puas dengan pekerjaan tersebut ?ii. Riwayat perkawinan1. Sudah pernah menikah sebelumnya ?2. Hubungan dengan istri/ suami bagaimana ?iii. Riwayat militer1. Pernah masuk akademi militer ?2. Pernah tinggal di wilayah konflik / peperangan ?3. Ada trauma terhadap perang / konflik / tentara ?iv. Riwayat pendidikan1. Pendidikan terakhir apa ?2. Ada kendala tidak ?v. Keagamaan1. Agama nya apa ?2. Ibadahnya taat ?vi. Aktivitas sosial1. mengikuti kegiatan sosial atau tidak ?8. Situasi hidup sekarang9. Riwayat hukuma. Pernah berurusan dengan kepolisian ?b. Pernah ditangkap polisi kemudian dipenjara ? Kapan dan karena apa ?10. Riwayat Psikoseksual11. Riwayat Keluargaa. Keluarga apa juga ada yang menderita seperti ini ?12. Riwayat mimpi dan fantasia. Tema mimpi yang paling sering apa ?

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL SKIZOFRENIA1. Penampilan Postur Ketenangan Pakaian Kebersihan2. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) / Mutisme (tidak berbicara); Gaduh gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan, yang tidak diperngaruhi oleh stimuli eksternal); Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh) Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kearah yang berlawanan); Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya); Fleksibilitas cerea/ waxy flexibility (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dilakukan oleh pemeriksa Gejala lain seperti command automatism (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat. Stereotipi : perilaku tak berarti yang dilakukan secara berulang-ulang : menggerak-gerakkan kaki, memainkan tangan, mengetuk-ngetukkan jari 3. Sikap terhadap pemeriksa Kooperatif Bersahabat Tertarik Apatis Menghindar4. Emosi / Mood dan Afek Emosi / Moodi. Depresiii. Kecewaiii. Mudah marah/ irritabeliv. Labilv. Ketakutanvi. Disforik perasaan yang tidak menyenangkan Afeki. Terbatasii. Tumpuliii. Datar Kesesuaian5. Bicara Kualitasi. Disartriaii. Gagapiii. Disprosodiaiv. Bicara kacau Kuantitasi. Miskin bicaraii. Banyak bicaraiii. mutisme6. Gangguan persepsiHalusinasiHalusinasi adalah Persepsi panca indera yang timbul tanpa adanya rangsang pada reseptor-reseptor panca indera. Adapun macam-macam halusinasi yakni : Halusinasi Akustik (Pendengaran) PhonemaMendengar suara-suara jelas yang membentuk kata-kata atau kalimat Apa pernah mendengar suara-suara yang tidak ada/tidak diketahui sumbernya? Suaranya tersebut berupa kata-kata (halusinasi auditorik phonema) atau tidak membentuk kata-kata (halusinasi auditorik akoasma) ? Jika halusinasi auditorik phonema Kenal tidak itu suara siapa ? Bunyi bisikan-bisikannya seperti apa ?7. Depersonalisasi8. Derealisasi9. Pikiran (proses atau bentuk pikiran, arus pikiran, dan isi pikiran)10. Sensorium dan kognisi- Kesadaran- Orientasi- Pikiran abstrak- Pengendalian impuls11. Tilikan, tilikan ada enam, namun bisa dikategorikan menjadi 2 kelompok besar, Baik Buruk12. Tanyakana. Ada waham ?i. Though of echo Pernah merasakan ada pikiran-pikiran yang berulang-ulang dalam kepala ?ii. Though of insertion or witerhadapariawal Pernah merasakan ada pikiran dari luar yang tiba-tiba masuk ke dalam pikiran anda ? Pernah merasakan tiba-tiba isi pikiran anda diambil keluar dari pikiran anda ?iii. Though broadcasting Pernah merasakan bahwa semua orang mengetahui apa yang anda pikirkan / isi pikiran anda tersiar ke semua orang dan diketahui oleh umum ?iv. Delusion of control Pernah merasakan bahwa diri anda dikendalikan oleh kekuatan tertentu ?v. Delusion of influence Pernah merasakan bahwa diri anda dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu ?vi. Delusion of passivity Pernah merasa bahwa anda merasa tidak berdaya atau pasrah terhadap suatu kekuatan tertentu ?vii. Waham magic/ mistik Pernah merasa bisa menggerakkan gunung, menembus tembok, mematikan matahari, dllb. Ada halusinasi auditorik ?Dan waham-waham lain seperti waham kebesaran, waham curiga, waham presekutorik, waham cemburu dll.

F.32 DEPRESI

Klasifikasi : (BUKA LAGI PPDGJ NYA LAGI YA)F32.0 Episode Depresi Ringan (2U + 2L) Minimal 2 gejala utama + 2 gejala lainnya Berlangsung minimal 2 minggu Sedikit kesulitan dalam aktivitas sosial dan pekerjaan

F32.00 = Tanpa gejala somatikF32.01 = Dengan gejala somatikF32.1 Episode Depresi Sedang (2U + 3L) Minimal 2 gejala utama + 3 gejala lainnya Berlangsung minimal 2 minggu Kesulitan nyata kegiatan sosial, pekerjaan dan rumah tangga

F32.10 = tanpa gejala somaticF32.11 = dengan gejala somaticF32.2 Episode Depresi Berat tanpa gejala psikotik (3U + 4L) Minimal 3 gejala utama + 4 gejala lainnya Berlangsung minimal 2 minggu. Bila gejala sangat berat onset bisa > cepat atau < 2 minggu Tidak mampu aktivitas sosial, pekerjaan dan rumah tanggaF32.3 Episode Depresi Berat dengan gejala psikotik (3U + 4L) Minimal 3 gejala utama + 4 gejala lainnya Berlangsung minimal 2 minggu. Bila gejala sangat berat onset bisa lebih cepat atau perilaku sbb:a. Stupor atau mutisme b. Gaduh gelisah, aktivitas meningkat tanpa tujuan c. Posisi tubuh ttt tidak wajar aneh d. Negativisme e. Rigiditas atau kekakuan dalam pergerakan.f. Fleksibilas cerea/waxy flexibility.g. Kepatuhan otomatis, pengulangan kata/kalimat - Tidak terdapat penyakit otak, gangguan metabolik, alkohol dan obat-obatan serta gangguan afektif.

F20.3 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated) - Memenuhi diagnosis umum skizofrenia - Tidak memenuhi kriteria diagnosis skizofrenia paranoid, hebefrenik, katatonik - Tidak memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia.

F20.4 Depresi pasca skizofrenia - Terdapat sbb:a. gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini b. gejala tersebut tidak mendominasi gambaran klinis c. gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 minggu - Bila gejala skizofrenia tidak ada episode depresi (F32), bila gejala jelas skizofrenia (F20.0-F20.3)

F20.5 Skizofrenia Residuala. Gejala negatif menonjol: perlambatan psikomotor, aktivitas menurun, afek tumpul, sikap pasif tanpa inisiatif, miskin bicara, kontak non verbal buruk: ekspresi muka, mata, suara, posisi tubuh, kinerja sosial dan perawatan diri.b. Riwayat psikotik masa lampau yang sesuai skizofrenia c. Sedikitnya telah melampaui 1 tahun, waham dan halusinasi tidak menonjol dan timbul gejala negatip.d. Tidak terdapat: demensia, penyakit/gangguan otak organik lain dan deprersi kronis

F20.6 Skizofrenia Simpleks - Gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham - Terdapat perubahan perilaku pribadi yang bermakna: hilang minat, tanpa aktivitas, tanpa tujuan hidup, penarikan diri secara sosial. - Tidak ada gejala psikotik yang jelas dari sub tipe skizofrenia.F20.8 Skizofrenia Lainnya F20.9 Skizofrenia YTTF.23 GANGGUAN PSIKOTIK AKUT DAN SEMENTARAPEDOMAN DIGNOSTIK Onset akut (2 minggu atau kurang) Sindariom yang khas (polimorfik atau skizofrenia-like) stress akut (x0 : tanpa stress akut, x1: dengan stress akut) Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung Tidak ada gangguan mood dan afektif Tidak ada penyebab organik

F23. Gangguan Psikotik Akut sementara Prioritas ciri utama: - onset akut 2 minggu/kurang, tidak termasuk prodariomal - terhadap sindarioma khas polimorfik atau skizofrenia like - karakter 5 tanpa stre akut (xo)/dengan stres akut (xl), tidak termasuk kesulitan/problem kepanjangan - tidak diketahui brp lama gangguan akan berlangsung Tidak memenuhi gejala gangguan mood epis manik/depresif Tidak terhadap penyebab organik: trauma kapitis, delirium, demensia, intoksikasi alkohol atau obat-obatan.

F23.0 Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala skzizofrenia - Onset akut 2 minggu atau kurang - Beberapa waham/halusinasi berubah dalam jenis dan intensitasnya dari hari ke hari / hari yang sama - Terdapat keadaan emosional yang sama beragamnya - Tidak memenuhi kriteria skizofrenia (F20), episode manik (30) atau episode depresi (F32).

F23.1 Gangguan Psikotik Polimorfik Akut dengan gejala skizofrenia. - Memenuhi ke 3 kriteria pertama F23.0 - Disertai gejala-gejala sesuai skizofrenia - Bila gejala menetap > 1 bulan diagnosis skizofrenia

F23.2 Gangguan Psikotik Lir skizofrenia Akut - Memenuhi kriteria: onset akut 2 minggu/ kurang - Terdapat gejala memenuhi skizofrenia - Tidak memenuhi kriteria psikosis polimorfik akut - Bila gejala menetap > 1 bulan diagnosis skizofrenia

F23.3 Gangguan Psikotik Akut Lainnya dengan predominan waham. - Harus memenuhi: a. Onset akut 2 minggu/ kurang,b. Terdapat waham dan halusinasi dalam sebagian besar waktu,c. Tidak memenuhi skizofrenia atau gangguan psikotik polimorfik akut.

F23.8 Gangguan Psikotik Akut dan sementara lainnya.F23.9 Gangguan Psikotik Aklut dan sementara YTT.F24 GANGGUAN WAHAM INDUKSI Jika terdapat:a. 2 orang / lebih mengalami waham atau sistem waham yang sama dan saling mendukung hal tersebut b. mereka mempunyai hub dekat yang tak lazim c. ada kaitan waktu dan konteks lainnya waham diinduksi pada kelompok pasip dan menghilang bila dipisahkan Bukan karena 2 orang yang tinggal bersama mempunyai gangguan psikotik. F25. GANGGUAN SKIZOAFEKTIF Gejala gangguan skizofrenia dan afektif sama menonjol Tidak memenuhi diagnosis gangguan skizofrenia dan afektif Bila terdapat gejala depresi setelah episode psikotik diagnosis depresi pasca skizofrenia (F20.4), dapat terjadi episode skizoafektif berulang jenis manik (F25.0) atau depresi (F25.1) atau campuran keduanya (F25.2)

F25.0 Gangguan skizoafektif tipe manik - Tunggal atau berulang dengan gejala > tipe manik - Afek meningkat menonjol/tidak dengan iritabilitas atau kegelisahan - Dalam episode yang sama terhadap gejala skizofrenia khas sedikitnya satu/lebih (F20).

F25.1Gangguan Skizoafektif tipe depresif - Tipe depresif tunggal atau berulang - Afek depresif menonjol, sedikitnya disertai 2 gejala khas atau kelainan perilaku (F32)- Dlam episode yang sama terhadap gejala skizofrenia khas sedikitnya 1 atau lebih (F20)

F25.2 Gangguan Skizoafektif tipe campuran - Gejala skizofrenia (F20) bersama gejala afektif bipolar campuran (F31.6)

F25.8 Gangguan Skizoafektif tipe lainnya F25.9 Gangguan Skizoafektif YTTF28. GANGGUAN PSIKOTIK NON ORGANIK LAINNYAtidak memenuhi skizofrenia (F20) atau gangguan afektif ciri psikotik (F30-39) gangguan waham menetap (F22)F29. GANGGUAN PSIKOTIK NON-ORGANIK YTTF32. EPISODE DEPRESIF

F32.0 Episode Depresi Ringan: minimal 2 gejala utama, 2 gejala lainnya Berlangsung sekurangnya 2 minggu Sedikit kesulitan dalam aktivitas sosial dan pekerjaan F32.00 tanpa gejala somatik F32.01 dengan gejala somatik F32.1 Episode Depresi sedang: minimal 2 gejala utama, 3 gejala lainnya Episode berlangsung 2 minggu Kesulitan nyata kegiatan sosial, pekerjaan dan rumah tangga F32.10 tanpa gejala somatik, F32.11 dengan gejala somatik F32.2 Episode Depresi Berat Tanpa Gejala Psikotik: 3 gejala utama, 4 gejala lainnya Berlangsung sekurangnya 2 minggu. Bila gejala saangat berat onset bisa > cepat/< 2 minggu Tidak mampu aktivitas sosial, pekerjaan dan rumah tangga F32.3 Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik: memenuhi kriteria F32.2 waham, halusinasi, retarsai psikomotor-stupor Waham, halusinasi serasi/ tidak serasi dengan afek (mood congruent)F32.8 Episode Depresif Lainnya F32.9 Episode Depresif YTT.

F33 GANGGUAN DEPRESIF BERULANG Episode masing-masing sekitar 6 bulan, frekuensi< gangguan Bipolar Tidak ada riwayat peningkatan afek Pemulihan antara episode biasanya sempurna, bisa menetap pada usia lanjut Sering karena stres atau trauma mental lainF33.0 GDB Episode Ringan: Memenuhi F33 & F32.0 (episode depresi ringan) Sekurangnya 2 minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif F33.00 tanpa gejala somatik F33.01 dengan gejala somatik F33.1GDB Episode sedang: Memenuhi F33 & F32.1 (episode depresi sedang) Sekurangnya berlangsung 2 minggu, dengan beberapa bulan tanpa gangguan afektif F33.10 tanpa gejala somatik F33.11 dengan gejala somatik F33.2 GDB Episode Berat tanpa Gejala Psikotik: memenuhi F33 dan F32.2 (depresi berat tanpa gejala psikotik) Sekurangnya 2 minggu, dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif F33.3 GDB Episode Berat dengan Gejala Psikotik: memenuhi F33 dan F32.3 (depresi berat dengan ejala Psikotik) Sekurangnya berlangsung 2 minggu, dengan sela beberapa bulan tanpa gangguan afektif F33.4 GDB dalam Remisi: memenuhi F33 dimasa lampau, tidak memenuhi F30-39 (episode depresi) Sekurangnya berlangsung 2 minggu, dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif F33.8 Gangguan Depresi Berulang Lainnya F33.9 Gangguan Depresi Berulang YTT.F40 GANGGUAN ANXIETAS FOBIK Anxietasdicetuskan oleh adanya situasi atau objek yang jelas (dari luar indifidu itu sendiri), yang sebenarnya pada saat kejadian itu tidak membahayakan. Kondisi lain (dari diri individu itu sendiri) seperti perasaan takut akan adanya penyakit (nosofobia) dan ketakutan akan perubahan bentuk badan (dismorfobia) yang tak realistik dimasukkan dalam klasifikasi F45.2 (gangguan hipokondariik).

F40.0 Agarofobia.a. gejala psikosis, perilaku atau otonomik yang timbul harus merupakan manifestasi primer dari anxietasnya dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain seperti misalnya waham atu pikiran obsesif.b. anxietas yang timbul harus terbatas pada (terutamaterjadi dalam hubungan dengan setidaknya dua dari situasi berikut: banyak orang / keramaian, tempat umum, bepergian keluar rumah, dan bepergian sendiridan)c. menghindari situasi fobik harus atau sudah merupakan gejala yang menonjol (penderita menjadi house bound).

Karakter kelima: F40.00= tanpa gangguan panikF40.01= Dengan gangguan panik

F40.1 Fobia Sosiala. Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul harus merupakan manifestasi primer dari anxietasnya dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain seperti misalnya waham atu pikiran obsesif.b. Anxietasnya harus mendominasi atau terbatas pada situasi sosial tertentu (outside the family circle); danc. Menghindari situasi fobik harus atau merupakan gejala yang menonjol.Bila terlalu sulit membedakan antara fobia sosial dengan agarofobia, hendaknya diutamakan diagnosis agarofobia (F40.0)

F40.2 Fobia Khas (Terisolasi)a. Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul harus merupakan manifestasi primer dari anxietasnya dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain seperti misalnya waham atu pikiran obsesif.b. Anxietas harus terbatas pada adanya objek atau situasi fobik tertentu (highly specific situation)c. Situasi fobik tersebut sedapat mungkin dihindarinya.Pada fobia khas ini umumnya tidak ada gejala psikiatrik lain, tidak seperti agarofobia dan fobia sosial.

F40.8 Gangguan anxietas Fobik lainnyaF40.9 Gangguan Anxietas Fobik YTT

F41 GANGGUAN ANXIETAS LAINNYA Manifestasi anxietas merupakan gejala utama dan tidak terbatas (not restricted) pada situasi lingkungan tertentu saja. Dapat disertai gejala-gejala depresif dan obsesif, bahkan beberapa unsur dari anxietas fobik, asal saja jelas bersifat sekunder atau ringan.

F41.0 Gangguan Panik (anxietas paroksismal episodik) Gangguan panic baru ditegakka n sebagai diagnosis utama bila tidak ditemukan adanya gangguan ansietas fobik (F40.-) Untuk diagnostik pasti, harus ditemukan adanya bebrapa kali serangan anxietas berat (severe attacks of autonomic anxiety) dalam masa kira-kira satu bulan:a. Pada keadaan-keadaan dimanA sebenarnya secara objektif tidak ada bahaya;b. Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau dapat diduga sebelumnya (unpredictable situation)c. Dengan keadaan yang relative bebas dari gejala-gejala anxietas pada periode di antara serangan-serangan panic (meskipun demikian, umumnya dapat terjadi anxietas antisipatorik,yaitu anxietas yang terjadi setelah membayangkan sesuatu yamng mengkhawatirkan akan terjadi).F41.1 Gangguan cemas menyeluruh.Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu saja (sifatnya free floatingatau mengambang) Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut:a. Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di ujung tanduk, sulit konsentrasi dsb.);b. Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai); danc. Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar-debar, sesak nafas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering, dsb)

Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan, untuk ditenangkan (reassurance) serta keluhan-keluhan somatik yang menonjol. Adanya gejala-gejala lain yang sifatnya sementara (untuk beberapa hari), khususnya depresi, tidak membatalkan diagnostik utama yakni gangguan anxietas menyeluruh, selama hal tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode depresif (F32.-), gangguan anxietas fobik (F40.-), gangguan panik (F41.0) atau gangguan obsesif-komfulsif (F42.-)

F41. 2 Gangguan campuran anxietas dan depresi Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnostiktersendiri. Untuk anxietas, beberapa gejala otonomik harus ditemukan walaupun tidak terus menerus, disamping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan. Bila ditemukan anietas berat disertai depresi yang lebih ringan, maka harus dipertimbangkan kategori gangguaqn anxietas lainnya atau gangguan anxietas fobik. Bila ditemukan sindariom depresi dan anxietas yang cukup berat untuk menegakkan diagnostiktersebut harus dikemukakan, dan diagnosis gangguan campuran tidak fdapat digunakan. Jika karena suatu hal hanya dapat dikemukakan datu diagnostikmaka gangguan depresif harus diutamakan. Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stress kehidupan yang jelas, maka harus digunakan kategori F43.2 gangguan penyesuaian.F41.3 Gangguan Anxietas Campuran lainnya Memenuhi criteria gangguan anxietas menyeluruh dan juga menunjukkan (meskipun hanya dalam jangka waktu pendek) ciri-ciri yang menonjol dari kategori gangguan F40-F49, akan tetapi tidak memenuhi kriterianya secara lengkap. Bila gejala-gejala yang memenuhi criteria dari kelompok gangguan ini terjadi dalam kaitan dengan perubahan atau stress kehidupan yang bermakna, maka dimasukkan dalam kategori F43.2, gangguan penyesuaian.

F41.8 Gangguan Anxietas lainnya YTDF41.9 gangguan anxietas YTT

DIAGNOSIS MULTIAKSIALAksis I: Gangguan Klinis Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis Aksis II: Gangguan kepribadian (onset > 18 th) Retardasi Mental ( onset< 18 th)Aksis III: Kondisi medik umum Aksis IV : Masalah psikososial dan lingkungan/stresorAksis V : Penilaian Fungsi secara global

Skor GAF 100-91= gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tak tertanggulangi. 90-81= gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian yang biasa 80-71= gejala sementara & dapat diatasi,disabilitas ringan dalam sosial,pekerjaan, sekolahan dll. 70-61= beberapa gejala ringan & menetap,disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik 60-51= gejala sedang( moderate),disabilitas sedang 50-41= gejala berat (serious), disabilitas berat 40-31= beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi,disabilitas berat dalam beberapa fungsi 30-21= disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi hamper semua bidang. 20-11= bahaya mencenderai diri/orang lain,disabilitas sangat berat dalam komunikasi dan mengurus diri 10-01= idem, persisten dan lebih serius 0=informasi tidak adekuat

NILAI GAFGEJALAGANGGUAN FUNGSIMASALAH

100-91---

90-81+ (minimal)--

80-71++ (dapat diatasi)+-

70-61+++ (ringan menetap)+-

60-51++++ (sedang)++ (sedang)+

50-41+++++ (berat)Komunikasi baik+++ (berat)++ (berat)

40-31+++++ (berat)Gangguan Komunikasi ringan+++ (berat)++ (berat)

30-21+++++ (berat)Gangguan Komunikasi berat+++ (berat)++ (berat)

20-11+++++ (berat)Gangguan Komunikasi berat+++ (berat)Mencederai diri/or lain

10-1+++++ (berat)Gangguan Komunikasi berat+++ (berat)persisten

Contoh 1: Aksis I : F20.0 SKIZOFRENIA PARANOID Aksis II : F60.1 Gangguan Kepribadian skizoid Aksis III : Tidak ada Aksis IV : Masalah pendidikan Aksis V : GAF = 50 (mutakhir)

Contoh 2: Aksis I : F20.0 SKIZOFRENIA PARANOID Aksis II : Z03.2 Tidak ada diagnosis Aksis III : E00-G90 (diabetes) ? Aksis IV : Tidak ada Aksis V : GAF = 10 (mutakhir)

DAFTAR OBAT UNTUK PENGOBATAN

CONTOH SKENARIO

NEUROTIKAnda sebagai dokter jaga IGD RISA, datang seorang pasien, pria usia 25 tahun, dengan keluhan: akhir-akhir ini sulit tidur, mudah lelah, sulit konsentrasi.

INSTRUKSI MAHASISWA:1. Lakukan pemeriksaan Riwayat psikiatri pada pasien tersebut !2. Lakukan pemeriksaan status mental sesuai kasus dan sampaikan hasilnya pada penguji diam!3. Apa diagnosis multiaksial dan diagnosis banding pasien tersebut di atas! (laporkan pada penguji diam)4. Beri terapi medika mentosa untuk pasien tersebut! Tulis pada kertas resep dan serahkan pada penguji!

NOAspek yang dinilai 0123Bobot

1Salam, memperkenalkan diri, menanyakan identitas pasien

2.Menanyakan Riwayat psikiatri

a. Keluhan Utama

b. Gejala lain yang menyertai (gejala major dan minor depresi, gejala cemas dll)Major : afek depresif , kehilangan minat dan Kegembiraan, berkurangnya energi.Minor : konsentrasi dan perhatian kurang, hilang kepercayaan diri, rasa tidak berguna, nafsu makan berkurang, tidur terganggu, keinginan bunuh diri)

c. Fungsi global Menilai fungsi peran, hub. Sosial, perawatan diri, waktu luang)

d. Stressor psikososial

e. Perjalanan Penyakit

f. RPD (psikiatri, medis umum, Napza dan alkohol)

g. Riwayat pramorbid penderita (Riwayat kehamilan dan persalinan, riwayat masa anak-anak, riwayat masa dewasa)

h. Riwayat Keluarga

i. Riwayat Sosial Ekonomi

3.Menilai pemeriksaan status mental

a. Penampilan (seorang laki2, sesuai usia, kebersihan dan kerapihan kurang)

b. Perilaku hipoaktif /hiperaktif / normoaktif. Bisa ditambahkan perilaku2 lainnya seperti strereotipi, manirisme dll.

c. Sikap kooperatif/ non kooperatif / dll

d. BicaraKualitas : kohern/inkohernKuantitas : miskinBicara / cukup/ logorhea.

e. Mood:sedih/senang/depresi dllAfek: normal/tumpul/datar kesesuaian afek dan mood: sesuai / tidak sesuai.

f. Persepsi: halusinasi (-), ilusi (-)

g. Pikiran Bentuk pikir : realistik/non realistikIsi pikir: waham/ fobia/ dllArus pikir: retardasi/flight of idea dll

h. SENSORIUM DAN KOGNISI Kesadaran: Jernih/ berkabut/ twilight statedinilai dari orientasi, perhatian, daya konsentrasi, daya ingat. Pikiran abstrak

i. Tilikan : derajat 1/2/3/4/5/6

4.Diagnosis Multiaksial:

Axis I : F32.2 gangguan depresi berat tanpa gejala psikotikDD: Gangguan cemas menyeluruh Insomnia

Axis II : Z.03.2 Tidak ada diagnosis

Axis III : Tidak ada diagnosis

Axis IV : Masalah pekerjaan (PHK)

Axis V : GAF 70 (mutakhir) boleh memilih satu angka antara 70 61)

5.Terapi

AntidepresiContoh:Amitriptilin 3 x 25 mg, atau Fluoxetin 1 x 20 mg

6.Edukasi dan Komunikasi

1. Mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah, terbuka, kontak mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua arah, respon)2. Mampu memberikan kesempatan pasien untuk bercerita dan mengarahkan cerita.

7.Profesionalisme

1. Memperhatikan kenyamanan pasien2. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien

PSIKOTIK Seorang laki-laki, berusia 20 tahun, datang dibawa ayahnya ke tempat praktek anda dengan keluhan bicara sendiri.INSTRUKSI MAHASISWA:1. Lakukan pemeriksaan riwayat psikiatri pada pasien tersebut!2. Lakukan pemeriksaan status mental sesuai kasus dan sampaikan hasilnya pada penguji diam!3. Apa diagnosis multiaksial dan diagnosis banding pasien tersebut di atas! (laporkan pada penguji diam)4. Berterapi medika mentosa untuk pasien tersebut! Tulis pada kertas resep dan serahkan pada penguji !

NOAspek yang dinilai 0123Bobot

1Salam, memperkenalkan diri, menanyakan identitas pasien

2.Menanyakan Riwayat psikiatri

a. Keluhan Utama

b. Gejala lain yang menyertai Tingkah Laku aneh/marah-marah/ banting barang /melukai orang dll.

c. Fungsi global Menilai fungsi peran, hub. Sosial, perawatan diri, waktu luang)

d. Stressor psiko sosial

e. Perjalanan Penyakit

f. RPD (psikiatri, medis umum, Napza dan alkohol)

g. Riwayat pramorbid penderita (Riwayat kehamilan dan persalinan, Riwayat masa anak-anak,Riwayat masa dewasa)

h. Riwayat Penyakit Keluarga

i. Riwayat Sosial Ekonomi

3.Menilai pemeriksaan status mental

j. Penampilan (seorang laki2, sesuai usia, kebersihan dan kerapihan baik/cukup/kurang)

k. Perilaku hipoaktif / hiperaktif / normoaktif. Bisa ditambahkan perilaku2 lainnya seperti strereotipi, manirisme dll.

l. Sikap kooperatif/ non kooperatif / dll

m. BicaraKualitas : kohern/inkohernKuantitas : miskinBicara/ cukup/ logorrhea.

n. Mood:sedih/senang/depresi dllAfek: normal/tumpul/datar kesesuaian afek dan mood: sesuai / tidak sesuai.

o. Persepsi: halusinasi (+), ilusi (-)

p. Pikiran Bentuk pikir : realistik/non realistikIsi pikir: waham/ fobia/ dllArus pikir: retardasi/flight of idea dll

q. SENSORIUM DAN KOGNISI Kesadaran: Jernih/ berkabut/ twilight statedinilai dari orientasi, perhatian, daya konsentrasi, daya ingat. Pikiran abstrak

r. Tilikan : derajat 1/2/3/4/5/6

4.Diagnosis Multiaksial:

Axis I : F.20.0 Skizofrenia paranoid :DD: Skizoafektif

Axis II : .03.2 Tidak ada diagnosis

Axis III : Tidak ada diagnosis

Axis IV : Masalah pekerjaan (PHK)

Axis V : GAF 70 (mutakhir) boleh memilih satu angka antara 70 61)

5.Terapi

AntipsikotikContoh:Golongan tipokal, atipikal?

6.Edukasi dan Komunikasi

1. Mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah, terbuka, kontak mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua arah, respon)2. Mampu memberikan kesempatan pasien untuk bercerita dan mengarahkan cerita.

7.Profesionalisme

1. Memperhatikan kenyamanan pasien2. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien