askep jiwa
Post on 15-Sep-2015
37 views
Embed Size (px)
DESCRIPTION
keperawatanTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn R
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny WDENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASIDI RUANG SUMBOD RORSJD SURAKARTA
LAPORAN KASUSLaporan ini diajukan untuk melengkapi tugas praktek
keperawatan jiwa
DISUSUN OLEH
SITI ROFINGAHNIM. 04.027
AKADEMI KEPERAWATAN AL HIKMAH 2
BENDA SIRAMPOG BREBES
2006
PENGESAHANLaporan praktek keperawatan klinik jiwa dengan judul Asuhan Keperawatan pada Ny W dengan Gangguan ppersepsi sensori : Halusinasi di Ruang Sumbodro RSJD Surakarta, telah disetujui dan disahkan pada :
Hari
: Selasa
Tanggal : 08 Agustus 2006
Ruang
: Sumbodro
Mengetahui,
Pembimbing klinik
Kepala Ruang
SITI TASLIMAH, AMK
ANIK SUNDARI, AMK
Pembimbing Akademik
AHMAD ZAKIUDDIN, SKM
SLAMET WIJAYA, S Kep
KATA PENGANTARDengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelessaikan loporan ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny W DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI BANGSAL SUMBBODRO RSJD SURAKARTA .
Dalam penyusunan laporan ini penulis mendapat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak baik moril, materil maupun spiritual, maka perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr Siti Nur Aini A, SPKJ, selaku direktur RSJD Surakarta
2. dr. H. Ahmad Ridlo, selaku Direktur Akper Al Hikmah
3. KH. Masruri Abdul Mughni, selaku pengasuh P P Al Hikmah
4. Ibu Anik Sundari, AMK, selaku Kepala Ruangan Sumbodro
5. Ibu Siti Taslimah, AMK, selaku pembimbing klinik di ruang Sumbodro
6. Bapak Ahmad Zakiuddin, SKM, selaku dosen pembimbing akademik
7. Bapak Slamet Wijaya, S Kep, selaku Dosen pembimbing Akademik
8. Ibu dan Ayahanda serta keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan dan mendoakan kesuksesan Ananda
9. Bang Dedee yang telah membantu dalam pembuatan laporan dan dorongan
10. Semua teman-teman yang telah banyak memberikan dorongan dan motivasi dan pihak yang tidak bisa disebutkan
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi laporan selanjutnya.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi mahasiswa Akper Al Hikmah pada khususnya.
Surakarta, 08Agustus 2006
Penulis
DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. METODE PENULISAN
BAB II TINAJUAN TEORITIK
A. PENGERITAN
B. RENTANG RESPON
C. ETIOLOGI
D. TANDA DAN GEJALA
E. MASALAH KEPERAWATAN
F. POHON MASALAH
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
H. TUJUAN
I. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
J. EVALUASI
BAB III TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
B. DAFTAR MASALAH
C. MASALAH KEPERAWATAN
D. POHON MASALAH
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
F. ANALISA DATA
G. RENCANA TINDAKAN
H. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyusunan ini didasarkan oleh rasa ingin Tahu untuk menerapkan asuhan keperawatan jiwa yang telah diterima selama perkuliyahan.
Penyusun melihat dan merasakan bahwa dalam kehidupan ini penuh dengan dinamika kehidupan yang akan mengakibatkan gangguan jiwa, salah satu dinamika kehidupan yang paling sering menjadi penyebab adalah sosial ekonomi.B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Agar mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan jiwa pada Kliendengan masalah menarik diri
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu meningkatkan pengetahuan mengenai masalah halusinasi, baik disebabkan maupun akibatnya.
b. Mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan pada Klien dengan masalah halusinasic. Mahasiswa mampu menerapkan teori pada praktek keperawatan jiwa, khususnya pada Klien dengan gangguan Persepsi sensori : Halusinasid. Mahasiswa mampu mengkaji Klien Ny W dengan gangguan Persepsi sensori : Halusinasie. Mahasiswa mampu membuat analisa data pada Klien Ny W dengan gangguan persepsi sensori : Halusinasif. Mahasiswa mampu membuat intervensi keperawatan pada Klien Ny W dengan gangguan Persepsi sensori : Halusinasig. Mahasiswa mampu mengaplikasikan intervensi keperawatan pada Klien Ny W dengan gangguan Persepsi sensori : Halusinasih. Mahasiswa mampu membuat evaluasi keperawatan pada Klien Ny W dengan gangguan persepsi sensori : Halusinasi
C. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN
1. Tinjauan teori 2. Tinjauan kasus
D. METODE PENULISAN
Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan metode destruktifyaitu menyajikan laporan dengan menggunakan suatu pengamatan langsung keobyek yang menjadi sasaran tersebut. Sedangkan metode untuk mengumpulkan data adalah :
1. Wawancara langsung
Mengajak Klien untuk membina hubungan saling percaya dan mendorong Klien untuk mengungkapkan perasaannya.
2. Observasi
Melakukan pengamatan secara langsungselama memberikkan asuhan keperawatan.
Status Klien, informasi dari tim medis dan perawat lain
3. Catatan keperawatan ruang
4. Study literatur atau study perpustakaan
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam penulisan laporan study kasus ini terdiri dari 4 BAB yaitu :
BAB I PENDAHULUAN : yang terdiri dari latar belakang, tujuan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORITIK : dalam hal ini penulis menuliskan mulai dari pengertian, proses terjadinya masalah, pohon masalah, diagnosa keperawatan dan fokus intervensi.
BAB III TINJAUAN KASUS : pada BAB ini penulis memaparkan kasus yang ditemui mulai dari pengkajian, analisa data, masalah keperawatan, pohon masalah, diagnosa keperawatan, rencana tindakan ddan implementasi sesuai yang ada pada klien.
BAB IV PENUTUP : Pada penutup ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari kasus tersebut dan memberi saran.BAB IITINJAUAN TEORI
HALUSINASI DENGAR
A. Pengertian
Halusinasi merupakan suatu persepsi sensorik dari berbagai modalitas yang timbul tanpa adanya rangsangan eksternal yang sesuai selain terjadi dalam modalitas sensorik. Halusinasi juga dapat dibagi menurut intensitas, kapasitas . penjelasan persepsi dan derajat proyeksinya terhadap lingkungan eksternal.
Halusinasi dapat terjadi pada individu normal dalam keadaan setengah tidur atau setengah bangun. Sebagai fenomena mordid. Halusinasi bisa merupakan gejala penyakit serebral, psikosis, dan efekfosik obat-obatan.
Masing-masing fenomena tersebut memiliki gambaran khusus ( WHO 2003 )
Halusinasi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami pertambahan dalam jumlah ada pola dari Stimulus yang mendekat ( yang berlebihan secara eksternal dan internal ) disertai dengan pengurangan, berlebih-lebihan, disforsi terhadap stimulus ( Town send 1995 ) B. Rentang Respon
R. Adaptif
R. Mal adaptif
Pikiran logis, persepsi akurat emosi konsisten dengan pengalaman prilaku sesuai hubungan sosial Pikiran kadang menyimpang, ilusi, reaksi emosional atau berkurang prilaku ganjil atau tak lazim, menarik diri Kelainan pikiran /delusi halusinasi ketidakmampuan untuk menggali emosi, ketidakteraturan isolasi sosial
C. Faktor Preolisposisi
1. Teori Biologis
Penelitian-penelitian ( Heston 1977 : Goffesman 1978 ) telah mengidentifikasikan bahwa faktor genetik yang pasti mungkin terlibat perkembangan suatu kelainan psikosis. Secara relatif ada penelitian baru yang mengatakan bahwa kelainan skizofrenia mungkin pada kenyataannya merupakan suatu kecacatan sejak lahir. Terjadi pada bagian hipotalemus otak. Pengamatan menunjukan suatu kecacatan dari orang-orang yang menderita skizofrenia ( scheibel 1991)
2. Teori Psikososial
Teori sistem keluarga
Perkembangan skizofrenia sebagai suatu perkembangan, disfungsi keluarga konflik diantara suami istri mempengaruhi anak ( Bowen 1978 )
Teori Psikodinamis
Psikosis adalah hasil dan suatu ego yang lemah, perkembangan yang dihambat oleh suatu hubungan slaing mempengaruhi antara orang tua dan anak. Karena ego menjadi lemah pengunaan mekanisme pertahanan ego pada waktu ansietas yang ekstern menjadi suatu yang maladaptif ( Diagnosa keppsikiatri ed : 3 1998)
D. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi dapat bersumber internal dan eksternal Stressor Sosial Budaya
Stress dan kecemasan akan meningkatkan bila terjadi penurunan stabilitas keluarga. Perpisahan dengan orang yang penting atau diasingkan dari keluarga.
Faktor Biokimia
Faktor Psikologis
E. Fase Halusinasi
Ada 4 fase
1. Fase pertama ( Menyenangkan )
Individu akan mengalami masa cemas, stress, penasaran terpisah dan kesepian. Klien mungkin melamun dan memfokuskan pada hal-hal yang menyenangkan untuk menghilangkan kecemasan dan stress. Cara ini menolong untuk sementara. Klien masih mengontrol kesadarannya dan mengenal pemikiran ini sebagai dirinya meskipun intensitas persepsi meningkat.
2. Fase kedua ( Menyalahkan )Anxietas meningkat berhubungan dengan pengalaman eksternal dan internal klien berada dalam tingkat mendengar halusinasinya ( listening ). Pikiran eksternal jadi lebih menonjol.
Gambaran halusinasi berupa suara dan sensori yang berupa bisikan yang tidak jelas, akan tetapi klien takut apabila ada orang lain yang mendengar atau memper