opt utama jagung

18
 OPT UTAMA PADA TANAMAN JAGUNG Penggerek Batang jagung ( Ostrinia furnacalis Guen ) (Ordo : Lepidoptera, Famili : Noctuidae) Bioekologi Ngengat aktif malam hari, dan menghasilkan beberapa generasi pertahun, umur imago/ngengat dewasa 7-11 hari. Telur diletakkan berwarna putih, berkelompok, satu kelompok telur beragam antara 30- 50 butir, seekor ngengat betina mampu meletakkan telur 602-817 butir, umur telur 3-4 hari. Ngengat betina lebih menyukai meletakkan telur pada tanaman jagung yang tinggi dan telur di letakkan pada permukaan bagian bawah daun utamanya pada daun ke 5-9, umur telur 3-4 hari, Larva, larva yang baru menetas berwarna putih kekuning-kuningan, makan berpindah- pindah, larva muda makan pada bagian alur bunga jantan, setelah instar lanjut menggerek batang, umur larva 17-30 hari. Pupa biasanya terbentuk di dalam batang, berwarna coklat kemerah merahan, umur pupa 6-9 hari. Gejala serangan Larva O. furnacalis ini mempunyai karakteristik kerusakan pada setiap bagian tanaman jagung yaitu lubang kecil pada daun, lubang gorokan pada batang, bunga jantan, atau pangkal tongkol, batang dan tassel yang mudah patah, tumpukan tassel yang rusak, Pengendalian a). Kultur teknis - Waktu tanam yang tepat, - Tumpangsari jagung dengan kedelai atan kacang tanah. - Pemotongan sebagian bunga jantan (4 dari 6 baris tanaman) b). Pengendalian hayati Pemanfaatan musuh alami seperti : Parasitoid Trichogramma spp. Parasitoid tersebut dapat memarasit telur O. furnacalis. Predator  Euborellia annulata memangsa larva dan pupa O. furnacalis. Bakteri Bacillus thuringiensis Kurstaki mengendalikan larva O. furnacalis, Cendawan sebagai entomopatogenik adalah  Beauveria b assiana dan

Upload: sujiono-sp

Post on 14-Jul-2015

81 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OPT Utama Jagung

5/12/2018 OPT Utama Jagung - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/opt-utama-jagung 1/18

 

OPT UTAMA PADA TANAMAN JAGUNG

Penggerek Batang jagung (Ostrinia furnacalis Guen ) 

(Ordo : Lepidoptera, Famili : Noctuidae)

Bioekologi

Ngengat aktif malam hari, dan menghasilkan beberapa generasi pertahun, umur

imago/ngengat dewasa 7-11 hari.

Telur diletakkan berwarna putih, berkelompok, satu kelompok telur beragam antara 30-

50 butir, seekor ngengat betina mampu meletakkan telur 602-817 butir, umur telur 3-4

hari. Ngengat betina lebih menyukai meletakkan telur pada tanaman jagung

yang tinggi dan telur di letakkan pada permukaan bagian bawah daun utamanya pada

daun ke 5-9, umur telur 3-4 hari,

Larva, larva yang baru menetas berwarna putih kekuning-kuningan, makan berpindah-

pindah, larva muda makan pada bagian alur bunga jantan, setelah instar lanjut

menggerek batang, umur larva 17-30 hari.

Pupa biasanya terbentuk di dalam batang, berwarna coklat kemerah merahan, umur pupa

6-9 hari.

Gejala serangan

Larva O. furnacalis ini mempunyai karakteristik kerusakan pada setiap bagiantanaman jagung yaitu lubang kecil pada daun, lubang gorokan pada batang, bunga jantan,

atau pangkal tongkol, batang dan tassel yang mudah patah, tumpukan tassel yang rusak,

Pengendalian

a). Kultur teknis

- Waktu tanam yang tepat,

- Tumpangsari jagung dengan kedelai atan kacang tanah.

- Pemotongan sebagian bunga jantan (4 dari 6 baris tanaman)

b). Pengendalian hayati

Pemanfaatan musuh alami seperti : Parasitoid  Trichogramma spp. Parasitoid

tersebut dapat memarasit telur O. furnacalis. Predator   Euborellia annulata memangsa

larva dan pupa O. furnacalis. Bakteri Bacillus thuringiensis Kurstaki mengendalikan

larva O. furnacalis, Cendawan sebagai entomopatogenik adalah Beauveria bassiana dan

Page 2: OPT Utama Jagung

5/12/2018 OPT Utama Jagung - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/opt-utama-jagung 2/18

 

  Metarhizium anisopliae mengendalikan larva O. furnacalis. Ambang ekonomi 1 larva

 /tanaman.

c). Pengendalian kimiawi

Penggunaan insektisida yang berbahan aktif monokrotofos, triazofos, diklhrofos,

dan karbofuran efektif untuk menekan serangan penggerek batang jagung.

Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) 

(Ordo : Lepidoptera, Famili : Noctuidae) 

Bioekologi

Ngengat dengan sayap bagian depan berwarna coklat atau keperak-perakan, sayap

belakang berwarna keputihan, aktif malam hari.

Telur berbentuk hampir bulat dengan bagian datar melekat pada daun (kadang tersusun 2

lapis), warna coklat kekuning-kuningan, berkelompok (masing-masing berisi 25 – 500

butir) tertutup bulu seperti beludru (Gambar).

Larva mempunyai warna yang bervariasi, ulat yang baru menetas berwarna hijau muda,

bagian sisi coklat tua atau hitam kecoklatan dan hidup berkelompok.

Ulat menyerang tanaman pada malam hari, dan pada siang hari bersembunyi dalam tanah

(tempat yang lembab). Biasanya ulat berpindah ke tanaman lain secara bergerombol

dalam jumlah besarPupa. Ulat berkepompong dalam tanah, membentuk pupa tanpa rumah pupa (kokon)

berwana coklat kemerahan dengan panjang sekitar 1,6 cm.

Siklus hidup berkisar antara 30 – 60 hari (lama stadium telur 2 – 4 hari, larva yang

terdiri dari 5 instar : 20 – 46 hari, pupa 8 – 11 hari).

Gejala Serangan larva yang masih kecil merusak daun dan menyerang secara serentak 

berkelompok. dengan meninggalkan sisa-sisa epidermis bagian atas, transparan dan

tinggal tulang-tulang daun saja. Biasanya larva berada di permukaan bawah daun,

umumnya terjadi pada musim kemarau.

Tanaman Inang Hama ini bersifat polifag, selain jagung juga menyerang tomat, kubis,

cabai, buncis, bawang merah, terung, kentang, kangkung, bayam, padi, , tebu, jeruk,

pisang, tembakau, kacang-kacangan, tanaman hias, gulma Limnocharis sp., Passiflora

foetida, Ageratum sp., Cleome sp., dan Trema sp.

Page 3: OPT Utama Jagung

5/12/2018 OPT Utama Jagung - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/opt-utama-jagung 3/18

 

Pengendalian

a). Kultur teknis

- Pembakaran tanaman

- Pengolahan tanah yang intensif.

b). Pengendalian fisik / mekanis

- Mengumpulkan larva atau pupa dan bagian tanaman yang terserang kemudian

memusnahkannya

- Penggunaan perangkap feromonoid seks untuk ngengat sebanyak 40 buah per hektar

atau 2 buah per 500 m2

dipasang di tengah pertanaman sejak tanaman berumur 2

minggu.

c). Pengendalian hayati

Pemanfaatan musuh alami seperti : patogen  Sl-NPV  (Spodoptera litura – Nuclear

Polyhedrosis Virus), cendawan  Cordisep,   Aspergillus flavus, Beauveria bassina,

 Nomuarea rileyi, dan Metarhizium anisopliae, bakteri  Bacillus thuringensis, nematoda 

Steinernema sp., predator  Sycanus sp.,   Andrallus spinideus, Selonepnis geminada,

parasitoid  Apanteles sp., Telenomus spodopterae, Microplistis similis, dan Peribeae sp.

d). Pengendalian kimiawi

Beberapa insektisida yang dianggap cukup efektif adalah monokrotofos, diazinon,

khlorpirifos, triazofos, dikhlorovos, sianofenfos, dan karbaril 

apabila berdasarkan hasilpengamatan tanaman contoh, intensitas serangan mencapai lebih atau sama dengan 12,5

% per tanaman contoh.

Penggerek tongkol jagung ( Helicoverpa armigera Hbn. Noctuidae: Lepidotera) 

Imago betina H. armigera meletakkan telur pada rambut jagung. Rata-rata produksi telur

imago betina adalah 730 butir, telur menetas dalam tiga hari setelah diletakkan . 

Larva spesies ini terdiri dari lima sampai tujuh instar .Khususnya pada jagung, masa

perkembangan larva pada suhu 24 sampai 27,2oC adalah 12,8 sampai 21,3 hari. Larva

serangga ini memiliki sifat kanibalisme . Spesies ini mengalami masa pra pupa selama

satu sampai empat hari. Masa pra pupa dan pupa biasanya terjadi dalam tanah dan

kedalamannya bergantung pada kekerasan tanah.

Page 4: OPT Utama Jagung

5/12/2018 OPT Utama Jagung - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/opt-utama-jagung 4/18

 

Pupa, pada umumnya pupa terbentuk pada kedalaman 2,5 sampai 17,5 cm. Terkadang

pula serangga ini berpupa pada permukaan tumpukan limbah tanaman atau pada kotoran

serangga ini yang terdapat pada tanaman.

Pada kondisi lingkungan mendukung, fase pupa bervariasi dari enam hari pada suhu 35oC

sampai 30 hari pada suhu 15oC.

Gejala Serangan 

Imago betina akan meletakkan telur pada silk jagung dan sesaat setelah menetas larva

akan menginvasi masuk kedalam tongkol dan akan memakan biji yang sedang

mengalami perkembangan. Infestasi serangga ini akan menurunkan kualitas dan kuantitas

tongkol jagung.

Pengendalian

Hayati 

Musuh alami yang digunakan sebagai pengendali hayati dan cukup efektif untuk 

mengendalikan penggerek tongkol adalah Parasit, Trichogramma spp yang merupakan

parasit telur dan Eriborus argentiopilosa (Ichneumonidae) parasit pada larva muda.

Cendwan,   Metarhizium anisopliae.menginfeksi larva. Bakteri,    Bacillus thuringensis 

dan Virus Helicoverpa armigera Nuclear Polyhedrosis Virus (HaNPV). menginfeksi

larva.

Kultur TeknisPengelolaan tanah yang baik akan merusak pupa yang terbentuk dalam tanah dan dapat

mengurangi populasi H. armigera berikutnya.

Kimiawi 

Untuk mengendalikan larva H. armigera pada jagung, penyemprotan insektisida Decis

dilakukan setelah terbentuknya rambut jagung pada tongkol dan diteruskan (1-2) hari

hingga rambut jagung berwarna coklat.

Lalat bibit ( Atherigona sp, Ordo: Diptera) 

Imago, Lama hidup serangga dewasa bervariasi antara lima sampai 23 hari dimana

betina hidup dua kali lebih lama dari pada jantan. Serangga dewasa sangat aktif 

terbang dan sangat tertarik pada kecambah atau tanaman yang baru muncul di atas

permukaan tanah. Imago kecil dengan ukuran panjang 2,5 mmsampai 4,5 mm,

Page 5: OPT Utama Jagung

5/12/2018 OPT Utama Jagung - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/opt-utama-jagung 5/18

 

Telur Imago betina mulai meletakkan telur tiga sampai lima hari setelah kawin dengan

 jumlah telur tujuh sampai 22 butir atau bahkan hingga 70 butir. Imago betina meletakkan

selama tiga sampai tujuh hari, diletakkan secara tunggal, berwarna putih, memanjang,

diletakkan dibawah permukaan daun.

Larva terdiri dari tiga instar yang berwarna putih krem pada awalnya dan selanjutnya

menjadi kuning hingga kuning gelap. Larva yang baru menetas melubangi batang yang

kemudian membuat terowongan hingga dasar batang sehingga tanaman menjadi kuning

dan akhirnya mati.

Pupa terdapat pada pangkal batang dekat atau di bawah permukaan tanah, umur pupa 12

hari pada pagi atau sore hari. Puparium berwarna coklat kemerah-merahan sampai coklat

dengan ukuran panjang 4,1 mm.

Pengendalian

Hayati 

Parasitoid yang memarasit telur adalah Trichogramma spp. dan parasit larva adalah

Opius sp. dan Tetrastichus sp. Predator Clubiona japonicola yang merupakan predator

imago.

Kultur Teknis dan Pola Tanam 

Oleh karena aktivitas lalat bibit hanya selama satu sampai dua bulan pada musim hujan

maka dengan mengubah waktu tanam, pergiliran tanaman dengan tanaman bukan paditanaman dengan tanaman bukan padi, tanam serempak serangan dapat dihindari.

Varietas Resisten 

Galur-galur jagung QPM putih yang tahan terhadap lalat bibit adalah MSQ-P1(S1)-C1-

11, MSQ-P1(S1)-C1-12, MSQ-P1(S1)-C1-44, MSQ-P1(S1)-C1-45, sementara galur-

galur jagung QPM kuning yang tahan terhadap serangga hama ini adalah MSQ-K1(S1)-

C1-16, MSQ-K1(S1)-C1-35, MSQ-K1(S1)-C1-50.

Kimiawi 

Pengendalian dengan insektisida dapat dilakukan dengan perlakuan benih (seed dressing)

yaitu thiodikarb dengan dosis 7,5-15 g b.a./kg benih atau karbofuran dengan dosis 6 g

b.a./kg benih. Selanjutnya setelah tanaman berumur 5-7 hari, tanaman disemprot dengan

Page 6: OPT Utama Jagung

5/12/2018 OPT Utama Jagung - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/opt-utama-jagung 6/18

 

karbosulfan dengan dosis 0,2 kg b.a./ha atau thiodikarb 0,75 kg b.a/ha. Penggunaan

insektisida hanya dianjurkan di daerah endemik .

Sitophilus zeamais (Motsch) , Coleoptera, Curculionidae

BioekologiSitophilus zeamais Motsch dikenal dengan maize weevil atau kumbang bubuk, dan

merupakan serangga yang bersifat polifag, selain menyerang jagung, juga beras, gandum,

kacang tanah, kacang kapri, kacang kedelai, kelapa dan jambu mente, S. zeamais lebih

dominan terdapat pada jagung dan beras. S. zeamais merusak biji jagung dalam

penyimpanan dan juga dapat menyerang tongkol jagung yang masih berada di

pertanaman.

Telur diletakkan satu per satu pada lubang gerekan didalam biji, Keperidian imago

sekitar 300-400 butir telur; stadia telur kurang lebih enam hari pada suhu 250C

Larva kemudian menggerek biji dan hidup di dalam biji, umur kurang lebih 20 hari pada

suhu 250C dan kelembaban nisbi 70%.

Pupa terbentuk di dalam biji dengan stadia pupa berkisar 5-8 hari.

Imago yang terbentuk berada di dalam biji selama beberapa hari sebelum membuat

lubang keluar. Imago dapat bertahan hidup cukup lama yaitu dengan makan sekitar 3-5

bulan jika tersedia makanan dan sekitar 36 hari jika tanpa makan.

Siklus hidup sekitar 30-45 hari pada kondisi suhu optimum 290C, kadar air biji 14% dan

kelembaban nisbi 70%. Perkembangan populasi sangat cepat bila bahan simpanan kadar

airnya di atas 15%.

Cara pengendalian

o Pengelolaan tanaman

Serangan selama tanaman di lapangan dapat terjadi jika tongkol terbuka, sehingga..

Tanaman yang kekeringan, dengan pemberian pupuk yang rendah menyebabkan tanaman

mudah terserang busuk tongkol sehingga dapat diinfeksi oleh kumbang bubuk. Panen

yang tepat pada saat jagung mencapai masak fisiologis, Panen yang tertunda dapat

menyebabkan meningkatnya kerusakan biji di penyimpanan.

Page 7: OPT Utama Jagung

5/12/2018 OPT Utama Jagung - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/opt-utama-jagung 7/18

 

o Varietas tanaman

Penggunaan varietas dengan kandungan asam fenolat tinggi dan kandungan asam

aminonya rendah dapat menekan kumbang bubuk. Penggunaan varietas yang

mempunyai penutupan kelobot yang baik 

o Kebersihan dan pengelolaan gudang

Kebanyakan hama gudang cenderung bersembunyi atau melakukan hibernasi

sesudah gudang tersebut kosong. Taktik yang digunakan termasuk membersihkan semua

struktur gudang dan membakar semua biji yang terkontaminasi dan membuang dari area

gudang. Selain itu karung-karung bekas yang masih berisi sisa biji harus dibuang. Semua

struktur gudang harus diperbaiki, termasuk dinding yang retak-retak dimana serangga

dapat bersembunyi, dan memberi perlakuan insektisida baik pada dinding maupun plafon

gudang.

o Persiapan biji jagung yang disimpan

Kadar air biji ≤ 12% dapat menghambat perkembangan kumbang bubuk.

Perkembangan populasi kumbang bubuk akan meningkat pada kadar air 15% atau lebih.

o Pengendalian secara fisik dan mekanis

Pada suhu lebih rendah dari 50C dan di atas 350C perkembangan serangga akan

berhenti. Penjemuran dapat menghambat perkembangan kumbang bubuk. Sortasi dapat

dilakukan dengan memisahkan biji rusak yang terinfeksi oleh serangga dengan biji sehat(utuh).

o Bahan Tanaman

Bahan nabati yang dapat digunakan yaitu daun Annona sp., Hyptis spricigera,

Lantana camara, daun Ageratum conyzoides, Chromolaena odorata, akar dari Khaya

senegelensis, Acorus calamus, bunga dari Pyrethrum sp., Capsicum sp., dan tepung biji

dari Annona sp. dan Melia sp.

o Pengendalian hayati

Penggunaan agensi patogen dapat mengendalikan kumbang bubuk seperti

  Beauveria bassiana pada konsentrasi 109

konidia/ml takaran 20 ml/kg biji dapat

mencapai mortalitas 50%. Penggunaan parasitoid  Anisopteromalus calandrae (Howard)

mampu menekan kumbang bubuk.

Page 8: OPT Utama Jagung

5/12/2018 OPT Utama Jagung - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/opt-utama-jagung 8/18

 

o Fumigasi

Fumigan merupakan senyawa kimia yang dalam suhu dan tekanan tertentu

berbentuk gas, dapat membunuh serangga/hama melalui sistem pernafasan. Fumigasi

dapat dilakukan pada tumpukan komoditas kemudian ditutup rapat dengan lembaran

plastik. Fumigasi dapat pula dilakukan pada penyimpanan yang kedap udara seperti

penyimpanan dalam silo, dengan menggunakan kaleng yang dibuat kedap udara atau

pengemasan dengan menggunakan jerigen plastik, botol yang diisi sampai penuh

kemudian mulut botol atau jerigen dilapisi dengan parafin untuk penyimpanan skala

kecil. Jenis fumigan yang paling banyak digunakan adalah phospine (PH3), dan Methyl

Bromida (CH3Br).

Penyakit yang disebabkan cendawan

1. Bulai

Gejala

Gejala penyakit ini terjadi pada permukaan daun jagung berwarna putih sampai

kekuningan diikuti dengan garis-garis klorotik dan ciri lainnya adalah pada pagi hari di

sisi bawah daun jagung terdapat lapisan beledu putih yang terdiri dari konidiofor dan

konidium jamur.

Penyakit bulai pada tanaman jagung menyebabkan gejala sistemik yang meluaskeseluruh bagian tanaman dan menimbulkan gejala lokal (setempat). Gejala sistemik 

terjadi bila infeksi cendawan mencapai titik tumbuh sehingga semua daun yang dibentuk 

terinfeksi. Tanaman yang terinfeksi penyakit bulai pada umur masih muda biasanya

tidak membentuk buah, tetapi bila infeksinya pada tanaman yang lebih tua masih

terbentuk buah dan umumnya pertumbuhannya kerdil.

Penyebab 

Penyakit bulai di Indonesia disebabkan oleh cendawan Peronosclerospora maydis 

dan Peronosclerospora philippinensis yang luas sebarannya, sedangkan Peronoscle-

rospora  sorghii hanya ditemukan di dataran tinggi Berastagi Sumatera Utara dan Batu

Malang Jawa Timur. 

Cara pengendalian

-  Menanam varietas tahan: Sukmaraga, Lagaligo, Srikandi, Lamuru dan Gumarang

Page 9: OPT Utama Jagung

5/12/2018 OPT Utama Jagung - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/opt-utama-jagung 9/18

 

-  Melakukan periode waktu bebas tanaman jagung minimal dua minggu sampai

satu bulan

-  Penanaman jagung secara serempak 

-  Eradikasi tanaman yang terinfeksi bulai

-  Penggunaan fungisida metalaksil pada benih jagung (perlakuan benih) dengan

dosis 0,7 g bahan aktif per kg benih

2. Bercak daun

Gejala

Penyakit bercak daun pada tanaman jagung dikenal dua tipe menurut ras

patogennya yaitu ras O, bercak berwarna coklat kemerahan dengan ukuran 0,6 x (1,2_1,9)

Cm. Ras T bercak berukuran lebih besar yaitu (0,6_1,2) x (0,6_2,7) Cm, berbentuk 

kumparan dengan bercak berwarna hijau kuning atau klorotik kemudian menjadi coklat

kemerahan. Kedua ras ini, ras T lebih virulen dibanding ras O dan pada bibit jagung

yang terserang menjadi layu atau mati dalam waktu 3_4 minggu setelah tanam.

Tongkol yang terinfeksi dini, biji akan rusak dan busuk, bahkan tongkol dapat

gugur. Bercak pada ras T terdapat pada seluruh bagian tanaman (daun, pelepah, batang,

tangkai kelobot, biji dan tongkol). Permukaan biji yang terinfeksi ditutupi miselium

berwarna abu-abu sampai hitam sehingga dapat menurunkan hasil yang cukup besar.Cendawan ini dalam bentuk miselium dan spora dapat bertahan hidup dalam sisa tanaman

di lapang atau pada biji di penyimpanan. Konidia yang terbawa angin atau percikan air

hujan dapat menimbulkan infeksi pertama pada tanaman jagung.

Penyebab penyakit bercak daun adalah :   Bipolaris maydis Syn. Pada B. maydis ada dua

ras yaitu ras O dan ras T

Cara pengendalian :

-  Menanam varietas tahan : Bima 1, Srikandi Kuning -1, Sukmaraga dan Palakka

-  Eradikasi tanaman yang terinfeksi bercak daun

- Penggunaan fungisida dengan bahan aktif mancozeb dan carbendazim

Page 10: OPT Utama Jagung

5/12/2018 OPT Utama Jagung - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/opt-utama-jagung 10/18

 

3. Hawar daun

Gejala :

Pada awal infeksi gejala berupa bercak kecil, berbentuk oval kemudian bercak 

semakin memanjang berbentuk ellips dan berkembang menjadi nekrotik dan disebut

hawar, warnanya hijau keabu-abuan atau coklat. Panjang hawar 2,5_15 Cm, bercak 

muncul awal pada daun yang terbawah kemudian berkembang menuju daun atas. Infeksi

berat dapat mengakibatkan tanaman cepat mati atau mengering dan cendawan ini tidak 

menginfeksi tongkol atau klobot. Cendawan ini dapat bertahan hidup dalam bentuk 

miselium dorman pada daun atau pada sisa sisa tanaman di lapang.

Penyebab penyakit hawar daun adalah :  Helminthosporium turcicum 

Cara pengendalian

-  Menanam varietas tahan Bisma, Pioner2, pioner 14, Semar 2 dan 5

-  Eradikasi tanaman yang terinfeksi bercak daun

-  Penggunaan fungisida dengan bahan aktif mankozeb dan dithiocarbamate

4. Karat

Gejala

Bercak-bercak kecil (uredinia) berbentuk bulat sampai oval terdapat pada

permukaan daun jagung di bagian atas dan bawah, uredinia menghasilkan uredosporayang berbentuk bulat atau oval dan berperan penting sebagai sumber inokulum dalam

menginfeksi tanaman jagung yang lain dan sebarannya melalui angin. Penyakit karat

dapat terjadi di dataran rendah sampai tinggi dan infeksinya berkembang baik pada

musim penghujan atau musim kemarau.

Penyebab penyakit karat adalah Puccinia polysora

Cara pengendalian :

-  Menanam varietas tahan Lamuru, Sukmaraga, Palakka, Bima 1 dan Semar 10

-  Eradikasi tanaman yang terinfeksi karat daun dan gulma

- Penggunaan fungisida dengan bahan aktif benomil

Page 11: OPT Utama Jagung

5/12/2018 OPT Utama Jagung - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/opt-utama-jagung 11/18

 

5. Busuk pelepah

Gejala

Gejala penyakit busuk pelepah pada tanaman jagung umumnya terjadi pada

pelepah daun, bercak berwarna agak kemerahan kemudian berubah menjadi abu-abu,

bercak meluas dan seringkali diikuti pembentukan sklerotium dengan bentuk yang tidak 

beraturan mula-mula berwarna putih kemudian berubah menjadi cokelat.

Gejala hawar dimulai dari bagian tanaman yang paling dekat dengan permukaan

tanah dan menjalar kebagian atas, pada varietas yang rentan serangan jamur dapat

mencapai pucuk atau tongkol. Cendawan ini bertahan hidup sebagai miselium dan

sklerotium pada biji, di tanah dan pada sisa-sisa tanaman di lapang. Keadaan tanah yang

basah, lembab dan drainase yang kurang baik akan merangsang pertumbuhan miselium

dan sklerotia, sehingga merupakan sumber inokulum utama.

Penyebab penyakit busuk pelepah adalah Rhizoctonia solani

Cara pengendalian :

-  Menggunakan varietas/galur yang tahan sampai agak tahan terhadap penyakit

hawar pelepah misalnya: Semar 2, Rama, Galur GM 27,

-  Diusahakan agar pertanaman tidak terlalu rapat sehingga kelembaban tidak terlalu

tinggi

Lahan mempunyai drainase yang baik -  Mengadakan pergiliran tanaman, tidak menanam jagung terus menerus di lahan

yang sama

-  Penggunaan fungisida dengan bahan aktif mancozeb dan carbendazim

6. Busuk Batang

Gejala 

Tanaman jagung tampak layu atau kering seluruh daunnya. Umumnya gejala tersebut

terjadi pada stadia generatif, yaitu setelah fase pembungaan. Pangkal batang yang terinfeksi

berubah warna dari hijau menjadi kecoklatan, bagian dalam busuk, sehingga mudah rebah, pada

bagian kulit luarnya tipis. Pada pangkal batang terinfeksi tersebut ada yang memperlihatkan

warna merah jambu, merah kecoklatan atau coklat.

Page 12: OPT Utama Jagung

5/12/2018 OPT Utama Jagung - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/opt-utama-jagung 12/18

 

Penyakit busuk batang jagung dapat disebabkan oleh delapan spesies/cendawan seperti

Colletotrichum graminearum, Diplodia maydis, Gibberella zeae, Fusarium moniliforme,

  Macrophomina phaseolina, Pythium apanidermatum, Cephalosporium maydis, dan

Cephalosporium acremonium. Di Sulawesi Selatan penyebab penyakit busuk batang yang telah

berhasil diisolasi adalah Diplodia sp., Fusarium sp. dan Macrophomina sp.

Penularan 

Cendawan patogen penyebab penyakit busuk batang memproduksi konidia pada

permukaan tanaman inangnya . Konidia dapat disebarkan oleh angin, air hujan ataupun serangga.

Pada waktu tidak ada tanaman, cendawan dapat bertahan pada sisa-sisa tanaman yang terinfeksi

dalam fase hifa atau piknidia dan peritesia yang berisi spora. Pada kondisi lingkungan yang sesuai

untuk perkembangannya, spora akan keluar dari piknidia atau peritesia. Spora pada permukaan

tanaman jagung akan tumbuh dan menginfeksi melalui akar ataupun pangkal batang. Infeksi awaldapat melalui luka atau membentuk sejenis apresoria yang mampu penetrasi ke jaringan tanaman.

Spora/konidia yang terbawa angin dapat menginfeksi ke tongkol, dan biji yang terinfeksi bila

ditanam dapat menyebabkan penyakit busuk batang.

Cara pengendalian 

1.  Pengendalian penyakit busuk batang jagung dapat dilakukan dengan menanam

varietas tahan, hasil pengujian 54 varietas/galur jagung terhadap Fusarium sp. melalui

inokulasi tusuk gigi di dapat 17 varietas/galur yang paling tinggi ketahanannya yaitu

BISI-1, BISI-4, BISI-5, Surya, Exp.9572, Exp. 9702, Exp. 9703, CPI-2, FPC 9923,

Pioneer-8, Pioneer-10, Pioneer-12, Pioneer-13, Pioneer-14, Semar-9, Palakka, dan J1-C3.

2.  Pergiliran tanaman, pemupukan berimbang, menghindari pemberian N tinggi dan K

rendah, dan drainase yang baik.

3.  Pengendalian penyakit busuk batang (Fusarium) secara hayati dapat dilakukan

dengan cendawan antagonis Trichoderma sp.

7. Busuk tongkol

Penyakit busuk tongkol dapat disebabkan oleh beberapa jenis cendawan antara lain :

a. Busuk tongkol Fusarium

Gejala

Permukaan biji pada tongkol berwarna merah jambu sampai coklat, kadang-

kadang diikuti oleh pertumbuhan miselium seperti kapas yang berwarna merah jambu.

Page 13: OPT Utama Jagung

5/12/2018 OPT Utama Jagung - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/opt-utama-jagung 13/18

 

Cendawan berkembang pada sisa tanaman dan di dalam tanah, cendawan ini dapat

terbawa benih , dan penyebarannya dapat melalui angin atau tanah

Penyakit busuk tongkol fusarium disebabkan oleh infeksi cendawan Fusarium

moniliforme

b. Busuk tongkol Diplodia

Gejala

Kelobot yang terinfeksi pada umumnya berwarna coklat, infeksi pada kelobot

setelah 2 minggu keluarnya rambut jagung, menyebabkan biji berubah menjadi coklat,

kisut dan busuk. Miselium berwarna putih, piknidia berwarna hitam tersebar pada klobot

infeksi dimulai pada dasar tongkol berkembang ke bongkol kemudian merambat ke

permukaan biji dan menutupi klobot. Cendawan dapat bertahan hidup dalam bentuk spora

dan piknidia yang berdinding tebal pada sisa tanaman di lapang.

Gejala busuk tongkol Dilodia disebabkan oleh infeksi cendawan Diplodia maydis

c. Busuk tongkol Gibberella 

Gejala

Tongkol yang terinfeksi dini oleh cendawan dapat menjadi busuk dan klobotnya

saling menempel erat pada tongkol, badan buah berwarna biru hitam tumbuh di

permukaan klobot dan bongkol.Gejala busuk tongkol Gibberella disebabkan oleh infeksi cendawan Gibberella roseum 

Cara pengendalian :

-  Pemeliharaan tanaman yang sebaik-baiknya, antara lain dengan pemupukan

seimbang

-  Tidak membiarkan tongkol terlalu lama mengering di lapangan, jika musim hujan

bagian batang dibawah tongkol dipatahkan agar ujung tongkol tidak mengarah

keatas

-  Mengadakan pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan termasuk padi-

padian, karena patogen ini mempunyai banyak tanaman inang

Page 14: OPT Utama Jagung

5/12/2018 OPT Utama Jagung - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/opt-utama-jagung 14/18

 

Penyakit yang disebabkan Virus

8. Virus mosaik kerdil jagung

Gejala

Gejala penyakit ini tanaman menjadi kerdil, daun berwarna mosaik atau hijau

dengan diselingi garis-garis kuning, dilihat secara keseluruhan tanaman tampak berwarna

agak kekuningan mirip dengan gejala bulai tetapi apabila permukaannya daun bagian

bawah dan atas dipegang tidak terasa adanya serbuk spora. Penularan virus dapat terjadi

secara mekanis atau melalui serangga   Myzus percicae dan   Rhopalopsiphum maydis 

secara non persisten. Tanaman yang terinfeksi virus ini umumnya terjadi penurunan

hasilnya.

Cara pengendalian :

-  Mencabut tanaman yang terinfeksi seawal mungkin agar tidak menjadi sumber

infeksi bagi tanaman sekitarnya ataupun pertanaman yang akan datang 

-  Mengadakan pergiliran tanaman, tidak menanam jagung terus menerus di lahan

yang sama

-  Penggunaan peptisida apabila di lapangan populasi vektor cukup tinggi

-  Tidak penggunakan benih yang berasal dari tanaman yang terinfeksi virus

Page 15: OPT Utama Jagung

5/12/2018 OPT Utama Jagung - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/opt-utama-jagung 15/18

 

Penggerek Batang jagung (Ostrinia furnacalis Guen ) 

Pengendalian Hayati

Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Penggerek tongkol jagung ( Helicoverpa armigera Hbn.

Noctuidae: Lepidotera) 

Page 16: OPT Utama Jagung

5/12/2018 OPT Utama Jagung - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/opt-utama-jagung 16/18

 

Lalat Bibit Sitophilus zeamais (Motsch) ,

Coleoptera,Curculionidae 

Page 17: OPT Utama Jagung

5/12/2018 OPT Utama Jagung - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/opt-utama-jagung 17/18

 

 

Gambar 1. Gejala penyakit bulai 

Gambar 2. Gejala bercak daun yang disebabkan ras O (a) dan gejala bercak daun yang

disebabkan ras T

b

Page 18: OPT Utama Jagung

5/12/2018 OPT Utama Jagung - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/opt-utama-jagung 18/18

 

 

Gambar 3. Gejala hawar daun pada jagung

Gambar 4. Gejala penyakit karat