opt ida fitriani

28
LAPORAN OBSERVASI LAPANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN GULMA PADA TANAMAN BUDIDAYA UBI KAYU Oleh: Ida Fitriani (4411412039) JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Upload: ida-fitriani

Post on 05-Nov-2015

244 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

LAPORAN OBSERVASI LAPANGORGANISME PENGGANGGU TANAMAN

GULMA PADA TANAMAN BUDIDAYA UBI KAYU

Oleh: Ida Fitriani (4411412039)

JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2015

A. Latar BelakangGulma merupakan tumbuhan yang tumbuh di suatu tempat dalam waktu tertentu yang tidak dikehendaki oleh manusia. Gulma tidak dikehendaki karena bersaing dengan tanaman yang dibudidayakan. Persaingan tersebut dalam hal kebutuhan unsur hara, air, cahaya dan ruang tumbuh sehingga dapat menurunkan hasil, menurunkan kualitas hasil. Tanaman perkebunan diantaranya ubi kayu juga mudah terpengaruh oleh gulma, terutama sewaktu masih muda. Apabila pengendalian gulma diabaikan sama sekali, maka kemungkinan besar usaha tanaman perkebunan itu akan rugi total. Pengendalian gulma yang tidak cukup pada awal pertumbuhan tanaman perkebunan akan memperlambat pertumbuhan dan masa sebelum panen. Persaingan antara gulma dengan tanaman yang kita budidayakan dalam mengambil unsur-unsur hara dan air dari dalam tanah dan penerimaan cahaya matahari untuk proses fotosintesis, menimbulkan kerugian-kerugian dalam produksi baik kualitas maupun kuantitas. Gulma dapat bersaing efektif selama jangka waktu kira-kira 1/4 - 1/3 dari umur tanaman semusim (annual crops) sejak awal pertumbuhannya. Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu dilakukan pengamatan di lahan budidaya tanaman ubi kayu. Pengamatan dilakukan di kebun budidaya ubi kayu puskesmas Sekaran, Gunungpati.

Gambar 1. Lahan budidaya ubi kayu di puskesmas Sekaran, Gunungpati, Semarang.

B. Rumusan Masalah1. Apa saja jenis gulma yang terdapat di lahan budidaya ubi kayu?2. Bagaimana pengaruh gulma terhadap tanaman ubi kayu?C. Alat dan BahanAlat : Buku tulis Bolpoin Penggaris KameraBahan: Lahan budidaya ubi kayu Tanaman gulmaD. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada tanggal 17 Maret 2015 di kebun ubi kayu Puskesmas Sekaran Gunungpati Semarang. E. Hasil PengamatanNo Nama dan Gambar Spesies Habitat Morfologi

1Widelia sp.Terestrial Tanaman Dikotil, Terna atau liana. Batang berbentuk bulat dan termasuk herbaceous. Panjang 1-3 m. Batangnya merayap di atas permukaan tanah, pada setiap ruas batangnya dapat tumbuh akar. Sistem perakarannya adalah tunggang.

2Mimosa pudicaTerestrial Tanaman Dikotil. Batangnya berbentuk bulat, berbulu, dan berduri. Bulu-bulu halus yang melekat di sepanjang batang berwarna putih dengan panjang sekitar 2 mm. Daun menyirip dan bertepi rata, tersusun secara majemuk, berbentuk lonjong dengan ujung lancip.Letak daunnya berhadapan. Pada tangkai daun terdapat duri-duri kecil.

3Hedyotis corymbosa

Terestrial Dikotil, annual weeds. Rumput tumbuh rindang berserak, tinggi 15 50 cm, tumbuh subur pada tanah lembab, mempunyai banyak percabangan. Batang bersegi, daun berhadapan bersilang, tangkal daun pendek/hampir duduk, panjang daun 2 5 cm, ujung runcing, tulang daun satu di tengah. Ujung daun mempunyal rambut yang pendek. Bunga keluar dari ketiak daun, bentuknya seperti payung berwarna putih, berupa bunga majemuk 2-5, tangkai bunga (induk) keras seperti kawat, panjangnya 5 10 mm. Buah built, ujungnya pecah-pecah

4Ageratum conyzoidesTerestrial berumur semusimTanaman dikotil. Batang bulat, tegak, hingga 90 cm, berbulu, bercabang.Daun berhadapan, bulat telur, segitiga hingga bulat telur atau belah ketupat hingga bulat telur, ujung lancip, tepi daun bergerigi. Bunga berbentuk bongkol, mengelompok berwarna putih sampai keunguan

5Choromolaena odorataTerestrial Tumbuhan Dikotil, tahunan. Memiliki batang berbentuk bulat, tegak lurus dan permukaan batang terdapat rambut (pilosus). Daun berbentuk oval. Panjang daun 610 cm dan lebarnya 36 cm. Tepi daun bergerigi, menghadap ke pangkal, letaknya berhadapan. Karangan bunga terletak di ujung cabang (terminal), dan setiap karangan terdiri atas 2035 bunga. Warna bunga pada saat muda kebiruan, semakin tua menjadi cokelat.

6Euphorbia hirtaTerestrial Dikotil, annual weeds. berbatang lunak, beruas, berbulu, dan bergetah putih. Warna batang hijau kecoklatan. Daunnya berbentuk jorong meruncing, tepinya bergerigi. Daunnya berbulu di permukaan atas dan bawah. Panjang helaian daun mencapai 50 mm dan lebarnya 25 mm. Daunnya yang mudah rapuh berwarna hijau atau hijau kelabu. berkembang biak melalui biji.

7Pterdium sp.Terestrial Gulma jenis paku-pakuan.

8Kedelai liarTerestrial Tanaman dikotil, annual weeds, dan tumbuh menjalar.

9Cleome rutidospermaTerestrial Herba tegak, merambat atau tumbuh menjalar. Berbunga sepanjang tahun. Daun mahkota bunga dengan ujung runcing seperti cakar, panjang 9-12 mm. Memiliki bulu-bulu halus yang pendek; tangkai buah 20-30 mm; batang (berbentuk kapsul) yang masak berada di atas goresan daun berangsur-angsur meruncing seperti paruh.

10Synedrella nodifloraTerestrial Dikotil, Habitus semak, tanaman semusim dengan tinggi sekitar 60 cm, berbatang tegak, berkayu, berambut. Daun tunggal, lonjong, bersilang berhadapan, panjang 3-6 cm, lebar 1,5-3 cm dengan ujung runcing. Memiliki bunga majemuk di ketiak daun, berbentuk tabung berwarna kuning. Perakaran yang dimiliki pada tanaman ini adalah akar tunggang.

11Cyperus sp.Terestrial Batang berbentuk segitiga dengan ketinggian mencapai 10 sampai 75 cm. Daun berbentuk pita, berwarna mengkilat dan terdiri dari 4-10 helai, terdapat pada pangkal batang membentuk roset akar, dengan pelepah daun tertutup tanah.

F. PembahasanGulma yang terdapat pada lahan ubi kayu adalah sebagai berikut:

1. Widelia sp.

Klasifikasi Widelia sp. menurut Cronquist (1981) adalahKingdom: PlantaeDivisi: MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaSubkelas: AsteridaeOrdo: AsteriralesFamili: AsteraceaeGenus: Widelia Spesies: Widelia sp.

Wedelia merupakan tanaman terna atau liana. Batang tanaman ini berbentuk bulat dan termasuk batang basah (herbaceous). Mempunyai panjang 1-3 m. Posisi batangnya merayap di atas permukaan tanah, pada setiap ruas batangnya dapat tumbuh akar. Batang dari tanaman ini juga memiliki kulit seperti perdu berserat, dibawah kulit batang terdapat lapisan kulit berkayu dan dalam kayu itu ada empulur yang kering dan berwarna putih. Tanaman ini termasuk dalam tanaman dikotil sehingga sistem perakarannya adalah tunggang. Daunnya berwarna hijau cerah mengkilap, sedikit atau banyak memiliki rambut daun, tunggal, kadang-kadang terbagi sangat dalam hingga menyerupai daun majemuk, duduk daun berhadapan, jarang tersebar, panjang 1,5-6 cm. Memiliki daging daun yang tipis dan lunak (herbaceous), dengan tepi daun yang bergerigi (serratus). Widelia merupakan tanaman yang tumbuh menjalar di permukaan tanah. ruas batangnya memiliki akar untuk tumbuh menjalar. Dari hasil pengamatan, tanaman ini tidak mengganggu tanaman npokok. Kerapatannya pada lahan ubi kayu tidak terlalu padat sehingga tidak mengganggu tanaman pokok.

2. Ageratum conyzoides Tanaman babandotan (Ageratum conyzoides) klasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : PlantaeSubkingdom : TracheobiontaSuperdivisi : SpermatophytaDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaSubkelas: AsteridaeOrder : AsteralesFamily : AsteraceaeGenus : Ageratum Spesies : Ageratum conyzoides LinnMerupakan tanaman semusim/ annual. Memiliki batang bulat, tegak, tingginya sekitar 30-90 cm, berbulu, dan bercabang. Daun tunggal bertangkai, letaknya saling berhadapan dan bersilang,helaian daun bulat telur dengan pangkal membulat dan ujung meruncing, tepi bergerigi, panjangnya 1-10 cm, lebar 0,5-7 cm, kedua permukaan daun meroma dengan kelenjar yang terletak di permukaan bawah daun, warnanya hijau. Bunga berbentuk bongkol, mengelompok berwarna putih sampai keunguan. Berkembang biak dengan biji. Buahnya mudah tersebar, sedangkan bijinya ringan dan mudah terhembus angin. Tumbuh di tempat terbuka atau agak terlindung.Pada lahan budidaya ubi kayu, 45 % diantaranya merupakan gulma jenis Ageratum conyzoides. Namun keberadaan Ageratum conyzoides di area lahan budidaya tidak terlalu padat. Persaingan antara tanaman pokok dengan gulma ini tidak terlalu ketat. Dilihat dari segi tinggi tanaman, gulma Ageratum conyzoides memiliki tinggi sekitar 30 cm sehingga pertumbuhannya tidak mengganggu tanaman ubi kayu. Jika tidak dikendalikan gulma ini dapat menyaingi tanaman pokok, karena Ageratum conyzoides mudah berkembang biak yaitu menggunakan biji yang mudah diterbangkan oleh angin. Pada penelitian Hafsah (2012) Ageratum conyzoides memiliki senyawa alelopati dan mempengaruhi pertumbuhan sawi. Senyawa alelopati yang dikeluarkan oleh Ageratum conyzoides bisa juga mengganggu tanaman ubi kayu.

3. Hedyotis corymbosa

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: AsteridaeOrdo: RubialesFamili:Rubiaceae(suku kopi-kopian)Genus: Hedyotis Species:Hedyotis corymbosaL. LamkRumput tumbuh rindang berserak, tinggi 15 50 cm, tumbuh subur pada tanah lembab, mempunyai banyak percabangan. Batang bersegi, daun berhadapan bersilang, tangkal daun pendek/hampir duduk, panjang daun 2 5 cm, ujung runcing, tulang daun satu di tengah. Ujung daun mempunyal rambut yang pendek. Bunga keluar dari ketiak daun, bentuknya seperti payung berwarna putih, berupa bunga majemuk 2-5, tangkai bunga (induk) keras seperti kawat, panjangnya 5 10 mm. Buah built, ujungnya pecah-pecah. Tidak ada persaingan antara gulma ini dengan tanaman ubi kayu, karena tinggi tanaman tidak melebihi ubi kayu, kemudian perakaran juga tidak mengganggu pertumbuhan ubi kayu.

4. Choromolaena Odorata

Klasifikasi ilmiah dari rumput minjangan (Chromolaena odorata) :Kingdom : PlantaeDiviso : MagnoliohytaKelas : MagnoliopsidaSub-kelas : AsteralesFamilia : AsteraceaeGenus : ChromolaenaSpesies : Chromolaena odorata

Kirinyu dapat tumbuh pada ketinggian 1.000 2.800 m dpl, sedangkan di Indonesia banyak ditemukan di dataran rendah (0 500 m dpl). Merupakan tumbuhan tahunan. Tumbuhan kirinyu memiliki bentuk daun oval. Panjang daun 610 cm dan lebarnya 36 cm. Tepi daun bergerigi, menghadap ke pangkal, letaknya berhadapan. Karangan bunga terletak di ujung cabang (terminal), dan setiap karangan terdiri atas 2035 bunga. Warna bunga pada saat muda kebiruan, semakin tua menjadi cokelat. Memiliki batang berbentuk bulat, tegak lurus dan permukaan batang terdapat rambut (pilosus). Batang muda agak lunak dan berwarna hijau, kemudian berangsur-angsur menjadi cokelat dan keras (berkayu) apabila sudah tua. Letak cabang biasanya berhadap- hadapan dan jumlahnya sangat banyak. Cabang yang rapat menyebabkan cahaya matahati yang masuk ke bagian bawah berkurang, sehingga menghambat pertumbuhan spesies lain, termasuk rumput yang tumbuh di bawahnya. Namun pada lahan yang diamati, tinggi tanaman kirinyu tidak mengganggu tanaman ubi kayu. Perkembangan kirinyu sangat cepat dan membentuk komunitas yang rapat, jika demikian maka dapat menghalangi perkembangan ubi kayu. Kemampuannya mendominasi area dengan cepat disebabkan oleh produksi bijinya yang sangat banyak. Kepadatan ini dapat menyebabkan persaingan mendapatkan unsur hara dan air dengan tanaman pokok. Tanaman kirinyu dapat dimanfaatkan sebagai insektisida untuk mengendalikan ulat grayak (Thamrin,2013).5. Mimosa Pudica

Klasifikasi tanaman Putri Malu :Kingdom : PlantaeDivisi : MagnoliophytaClass : MagnoliopsidaOrdo : FabalesFamili: FabaceaeGenus : MimosaSpecies : Mimosa pudica Linn

Tumbuhan Putri Malu memiliki akar tunggang berwarna putih kekuningan. Diameter akar tidak lebih dari 5 mm. Batangnya berbentuk bulat, berbulu, dan berduri. Bulu-bulu halus yang melekat di sepanjang batang berwarna putih dengan panjang sekitar 2 mm. Batang muda berwarna hijau dan batang tua berwarna merah. Daun menyirip dan bertepi rata, tersusun secara majemuk, berbentuk lonjong dengan ujung lancip.Letak daunnya berhadapan. Pada tangkai daun terdapat duri-duri kecil. Buah dari tanaman putri malu menyerupai buah kedelai dalam bentuk kecil. Tangkai buah berbulu berwarna merah. Panjang tangkai buah sekitar 3cm-4cm dengan diameter 1mm-2mm. Pada satu tangkai buah, terdapat 10-20 buah dengan pangkal melekat pada ujung tangkai. Setiap buah terdapat 3 biji, dan ketika buah telah masak, buah putri malu akan meletup sehingga bijinya akan melompat ke segala arah dan bersiap untuk menjadi tunas baru. Keberadaan Mimosa pudica tidak terlalu padat, pertumbuhannya tidak mengganggu tanaman ubi kayu. Tanaman putri malu tumbuh menjalar menutupi tanah. Kemudahan dalam menyebarkan biji, menyebabkan tanaman ini mudah tumbuh dimana-mana.

6. Cleome rutidosperma

Klasifikasi TanamanKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaSubdivisi : AngiospermaeKelas : DicotyledonaeOrdo : CapparidalesFamili : CapparidaceaeGenus : CleomeSpecies: Cleome rutidospermae D.C.Herba tegak, merambat atau tumbuh menjalar. Berbunga sepanjang tahun. Daun mahkota bunga dengan ujung runcing seperti cakar, panjang 9-12 mm. Memiliki bulu-bulu halus yang pendek; tangkai buah 20-30 mm; batang (berbentuk kapsul) yang masak berada di atas goresan daun berangsur-angsur meruncing seperti paruh; diameter biji 1,75-2 mm, elaiosom keputihan; helaian daun biasanya 3, bentuk daun memanjang atau bulat memanjang, tajam atau tumpul, dengan bulu-bulu tebal pendek; batang 0,5-2 cm dengan duri tipis. Dikenal dengan nama Maman ungu. Anggota famili Capparaceae mengandung tioglukosida (dikenal sebagai glukosinolat) yang melepaskan isotiosianat (minyak menguap) jika tanaman dihancurkan. 7. Synedrella nodiflora

Klasifikasi Kingdom: PlantaeDivisi : SpermatophytaClass : DicotyledonaeOrdo: AsteralesFamili: CompositaeGenus : SynedrellaSpecies : Synedrella nodiflora Gaertn.Habitus semak, tanaman semusim dengan tinggi sekitar 60 cm, berbatang tegak, berkayu, berambut. Daun tunggal, lonjong, bersilang berhadapan, panjang 3-6 cm, lebar 1,5-3 cm dengan ujung runcing. Memiliki bunga majemuk di ketiak daun, berbentuk tabung berwarna kuning. Perakaran yang dimiliki pada tanaman ini adalah akar tunggang. Pada salah satu area di lahan budidaya ubi kayu, tanaman ini terlihat mengganggu tanaman ubi kayu karena tinggi tanaman melebihi tanaman ubi kayu dan tumbuh menggerombol. Namun pertumbuhan gulma ini hanya berada pada beberapa titik saja, tidak di seluruhg area.

8. Pteridium aquilinum

Merupakan gulma jenis paku-pakuan, paku ini tumbuh di daerah lembab di bawah naungan tanaman ubi kayu, pertumbuhan gulma ini tidak mengganggu tanaman pokok. 9. Kedelai liar

Gulma ini akan sedikit mengganggu ketika tumbuh menjalar dan menutupi tanah tempat budidaya ubi kayu. namun pada lahan yang diamati, keberadaan gulma kedelai liar ini tidak mengganggu. 10. Euphorbia hirta L.

KlasifikasiKingdom : Plantae Super Divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Sub Kelas : RosidaeOrdo : EuphorbialesFamili : EuphorbiaceaeGenus : EuphorbiaSpesies : Euphorbia hirta L.

Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) berbatang lunak, beruas, berbulu, dan bergetah putih. Warna batangnya adalah hijau kecoklatan. Daunnya berbentuk jorong meruncing, tepinya bergerigi. Daunnya berbulu di permukaan atas dan bawah. Panjang helaian daun mencapai 50 mm dan lebarnya 25 mm. Daunnya yang mudah rapuh berwarna hijau atau hijau kelabu. Tumbuhan patikan Kebo mampu bertahan hidup selama 1 tahun dan berkembang biak melalui biji. Warna pohonnya dominan kecoklatan dan bergetah, memiliki cabang dengan diameter kecil. Daunnya berbentuk bulat memanjang dengan taji-taji. Letak daun saling berhadap-hadapan, bunganya muncul pada ketiak daun. Euophorbia sp. dapat mengahsilkan toksin yang dapat menghambat fiksasi nitrogen dan proses nodulasi pada legume serta nitrifikasi dalam tanah (Triyono, 2009). Densitas spesies ini di kebun budidaya ubi kayu sangat rendah.

11. Cyperus rotundus

Kingdom: Plantae Super Divisi: Spermatophyta Divisi: Magnoliophyta Class : Liliopsida Sub Kelas: CommelinidaeOrdo: CyperalesFamili: CyperaceaeGenus: CyperusSpecies:Cyperus rotundusL.Batang berbentuk segitiga dengan ketinggian mencapai 10 sampai 75 cm. Pada rimpangnya yang sudah tua terdapat banyak tunas yang menjadi umbi berwarna coklat atau hitam. Rasanya sepat kepahit-pahitan dan baunya wangi. Umbi-umbi ini biasanya mengumpul berupa rumpun. Daun berbentuk pita, berwarna mengkilat dan terdiri dari 4-10 helai, terdapat pada pangkal batang membentuk roset akar, dengan pelepah daun tertutup tanah. Bunga berwarna hijau kecoklatan, terletak di ujung tangkai dengan tiga tunas kepala benang sari berwarna kuning jernih, membentuk bunga-bunga berbulir, mengelompok menjadi satu berupa payung.Selain berkembang biak menggunakan biji rumput teki memiliki rimpang akar yang lebih sering digunakan untuk berkembang biak. Sehingga pertumbuhannya tergolong cepat. Cyperus rotundus yang masih hidup mengeluarkan senyawa alelopati lewat organ di bawah tanah, jika sudah mati baik organ yang berada di atas tanah maupun yang di bawah tanah sama-sama dapat melepaskan senyawa alelopati.Pada lahan pengamatan kami, keberadaan rumput teki didak menyaingi tanaman pokok, tetapi mungkin saja senyawa alelopati yang dikeluarkan dapat mengganggu tanaman pokok. Cyperus rotundus merupakan tumbuhan bergolongan C4 dan tumbuhan golongan C4 umumnya mempunyai sifat kompetitif kuat (Triyono, 2009).

Besar kecilnya persaingan antara gulma dan tanaman pokok di dalam memperebutkan air, hara dan cahaya atau tinggi rendahnya hambatan terhadap pertumbuhan atau hasil tanaman pokok jika dilihat dari segi gulmanya, dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti berikut ini.a. Kerapatan gulmaSemakin rapat gulmanya, persaingan yang terjadi antara gulma dan tanaman pokok semakin tinggi, pertumbuhan tanaman pokok semakin terhambat, dan hasilnya semakin menurun. b. Macam gulmaMasing-masing gulma mempunyai kemampuan bersaing yang berbeda, hambatan terhadap pertumbuhan tanaman pokok berbeda, penurunan hasil tanaman pokok juga berbeda. c. Saat kemunculan gulmaSemakin awal saat kemunculan gulma, persaingan yang terjadi semakin hebat, pertumbuhan tanaman pokok semakin terhambat, dan hasilnya semakin menurun. d. Lama keberadaan gulmaSemakin lama gulma tumbuh bersama dengan tanaman pokok, semakin hebat persaingannya, pertumbuhan tanaman pokok semakin terhambat, dan hasilnya semakin menurun. Periode kritis atau periode tanaman ubi kayu harus bebas gangguan gulma adalah antara 510 minggu setelah tanam. Bila pengendalian gulma tidak dilakukan selama periode kritis tersebut, produktivitas dapat turun sampai 75% dibandingkan kondisi bebas gulma. Oleh karena itu, pengendalian gulma dila kukan pada 2 tahap, yaitu pada umur 45 minggu setelah tanam dan 8 minggu setelah tanam.

e. Kecepatan tumbuh Semakin cepat gulma tumbuh, semakin hebat persaingannya, pertumbuhan tanaman pokok semakin terhambat, dan hasilnya semakin menurun.f. Habitus gulmaGulma yang lebih tinggi dan lebih lebat daunnya, serta lebih luas dan dalam sistem perakarannya memiliki kemampuan bersaing yang lebih, sehingga akan lebih menghambat pertumbuhan dan menurunkan hasil tanaman pokok.g. Jalur fotosintesis gulma (C3atau C4)Tumbuhan Gulma umumnya dari golongan C4 mempunyai sifat kompetitif kuat. Tanaman ini memiliki jalur fotosintesislebih efisien, sehingga persaingannya lebih hebat, pertumbuhan tanaman pokok lebih terhambat, dan hasilnya semakin menurun(Triyono, 2009).h. AllelopatiBeberapa species gulma menyaingi tanaman dengan mengeluarkan senyawa dan zat-zat beracun dari akarnya (root exudates atau lechates) atau dari pembusukan bagian vegetatifnya. Bagi gulma yang mengeluarkan allelopat mempunyai kemampuan bersaing yang lebih hebat sehingga pertumbuhan tanaman pokok lebih terhambat, dan hasilnya semakin menurun. Gulma yang mengeluarkan senyawa allelopati pada lahan budidaya ubi kayu adalah Cyperus rotundus dan Ageratum conyzoides.G. Simpulan 1. Terdapat 11 jenis gulma yang teridentifikasi di area lahan budidaya ubi kayu.2. Tidak terdapat pengaruh persaingan antara gulma dan tanaman ubi kayu.

Daftar pustaka

http://adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/533/gdlhub-gdl-s1-2013-anggraenir-26620-12.bab-2.pdf diakses pada tanggal 23 Maret 2015.http://digilib.unila.ac.id/2022/7/BAB%20II.pdf diakses pada tanggal 23 Maret 2015http://download.portalgaruda.org/article.php?article=111174&val=3944 diakses pada tanggal 23 Maret 2015http://perpustakaan.pom.go.id/ebook/Taksonomi%20Koleksi%20Tanaman%20Obat%20Kebun%20Tanaman%20Obat%20Citeureup/Ageratum%20conyzoides%20L..pdf diakses pada tanggal 23 Maret 2015http://www.plantamor.com/index.php?plant=1395 diakses pada tanggal 29 Maret 2015.http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/tanaman_obat/depkes/3-141.pdf diakses pada tanggal 29 Maret 2015Thamrin, M., S. Asikin, dan M. Willis. 2013. Tumbuhan kirinyu Chromolaena odorata (l) ( asteraceae : asterales ) sebagai insektisida nabati untuk mengendalikan ulat grayak Spodoptera litura. J. Litbang Pert. 32(3): 112-121. Triyono, Kharis. 2009. Pengaruh Saat Pemberian Ekstrak Bayam Berduri (Amaranthus spinosus) Dan Teki (Cyperus rotundus) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum). Jurnal Inovasi Pertanian. 8(1): 20-27.