laporan opt

21
I.PENDAHULUAN A.Latar Belakang Pada umumnya tanaman dibagi menjadi dua yaitu, tanaman yang menguntungkan dan tanaman yang merugikan. Tanaman yang menguntungkan pastinya tanaman yang dibudidayakan oleh manusia atau sengaja untuk ditanam karena mempunyai nilai ekonomis yang menjanjikan. Sedangkan tanaman yang merugikan adalah tanaman yang tidak dikehendaki keberadaannya. Atau dalam bahasa pertanian sering disebut dengan gulma (weed). Gulma merupakan tumbuhan yang berasal dari spesies liar yang telah lama menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, atau spesies baru yang telah berkembang sejak timbulnya pertanian. Setiap kali manusia berusaha mengubah salah satu atau seluruh faktor lingkungan alami, seperti pembukaan hutan, pengolahan tanah, pengairan dan sebagainya, maka selalu akan berhadapan dengan masalah baru karena tumbuhnya tumbuhan yang tidak diinginkan yang merupakan salah satu akibat dari perubahan tersebut. Berbagai batasan (definisi) gulma bersifat temporer (sementara) bergantung pada tempat dan waktu (objektif- subjektif). Beberapa definisi untuk gulma antara lain : 1) gulma adalah tumbuhan yang tidak sesuai dengan tempatnya; 2) gulma adalah tumbuhan yang tidak dikehendaki; 3) gulma adalah tumbuhan yang bernilai negatif; 4) gulma adalah tumbuhan yang bersaing dengan manusia dalam memanfaatkan lahan;

Upload: citranovaarumsari

Post on 25-Jun-2015

1.721 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Opt

I.PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pada umumnya tanaman dibagi menjadi dua yaitu, tanaman yang menguntungkan dan

tanaman yang merugikan. Tanaman yang menguntungkan pastinya tanaman yang dibudidayakan

oleh manusia atau sengaja untuk ditanam karena mempunyai nilai ekonomis yang menjanjikan.

Sedangkan tanaman yang merugikan adalah tanaman yang tidak dikehendaki keberadaannya.

Atau dalam bahasa pertanian sering disebut dengan gulma (weed).

Gulma merupakan tumbuhan yang berasal dari spesies liar yang telah lama menyesuaikan

diri dengan perubahan lingkungan, atau spesies baru yang telah berkembang sejak timbulnya

pertanian. Setiap kali manusia berusaha mengubah salah satu atau seluruh faktor lingkungan

alami, seperti pembukaan hutan, pengolahan tanah, pengairan dan sebagainya, maka selalu akan

berhadapan dengan masalah baru karena tumbuhnya tumbuhan yang tidak diinginkan yang

merupakan salah satu akibat dari perubahan tersebut.

Berbagai batasan (definisi) gulma bersifat temporer (sementara) bergantung pada tempat

dan waktu (objektif-subjektif).  Beberapa definisi untuk gulma antara lain :

1)  gulma adalah tumbuhan yang tidak sesuai dengan tempatnya;

2)  gulma adalah tumbuhan yang tidak dikehendaki;

3)  gulma adalah tumbuhan yang bernilai negatif;

4)  gulma adalah tumbuhan yang bersaing dengan manusia dalam memanfaatkan lahan;

5)  gulma adalah tumbuhan yang tumbuh secara spontan;

6)  gulma adalah tumbuhan yang tidak berguna (belum diketahui kegunaannya);

7)  gulma adalah tumbuhan yang tumbuh di tempat yang tidak dikehendaki pada waktu

tertentu sehingga kita berusaha memberantas atau mengendalikannya.

Kerugian – kerugian gulma dilihat dari segi kualitas, kuantitas, dan praktek pertanian.

a. Segi kualitas : dengan adanya gulma kualitas akan menurun, karena biji gulma tersebut

tercampur pada saat pengolahan tanah. Contoh : pada bau dan rasa di gandum.

b. Segi kuantitas : kuantitas juga akan menurun, karena terjadi kompetisi dalam sarana

tumbuh ( hara, air, udara, cahaya, ruang kosong ) dalam jumlah terbatas, tergantung dari

varietas, kesuburan, jenis, kerapatan, dan lamanya tumbuh.

Page 2: Laporan Opt

c. Segi praktek pertanian : misalnya : pengolahan tanah, biaya meningkat, aliran air turun,

sebagai inang hama penyakit, distribusi, dan pemupukan.

Dalam suatu ekosistem, komunitas gulma tersusun atas spesis gulma yang

bermacam-macam, menurut cara hidupnya, daur hidupnya, dan morfologinya. Apalagi

komunitas gulma hanya terdiri dari satu kelompok spesis yang memiliki sifat sama,

maka pengendaliannya akan mudah dilakukan secara tepat.

Untuk mengetahui komunitas gulma dilapangan secara kompleks digunakan analisis

vegetasi yang sangat bervariasi tergantung keadaan vegetasi itu sendiri dan tujuannya.

Tujuan analisis vegetasi secara umum antara lain :

a. Mengetahui susunan dan dominasi suatu gulma

b. Mengetahui suksesi gulma, yang dilakukan dari waktu ke waktu, karena susunan

vegetasi mengalami perubahan sesuai dengan perubahan lingkungan

c. Mengetahui keragaman komunitas gulma pada suatu lahan

B.Tujuan

Mengetahui komposisi jenis atau spesis gulma, dan dominasi pada suatu vegetasi

Page 3: Laporan Opt

II. TINJAUAN PUSTAKA

Cara klasifiikasi pada tumbuhan ada dua macam yaitu buatan (artificial) dan alami (natural).

Cara klasifiksi pada gulma cenderung mengarah ke sistem buatan. Atas dasar pengelompokan

yang berbeda, maka kita dapat mengelompokan gulma menjadi kelompok-kelompok atau

golongan-golongan yang berbeda pula. Masing-masing kelompok memperlihatkan perbedaan di

dalam pengendalian. Berdasarkan morfologi dan botaninya, gulma dapat diklasifikasikan

menjadi golongan rumput (grasses) famili (suku) poaceae (Gramineae), golongan teki (sedges)

familiCyper aceae, dan golongan daun lebar (Broadleaves /herbaceous).

Mengidentifikasi gulma dapat dilakukan dengan salah satu atau kombinasi dari cara-cara

dibawah ini :

a. Membandingkan gulma tersebut dengan material yang telah diidentifikasi di herbarium (di

Indonesia terdapat Herbarium Bogoriense yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda, Bogor).

b. Konsultasi langsung dengan para ahli di bidang yang bersangkutan.

c. Mencari sendiri melalui kunci identifikasi.

d. Membandingkannya dengan determinasi yang ada.

e. Membandingkannya dengan ilustrasi yang tersedia.

Sampai saat ini tanda-tanda karakteristik yang dipakai dalam identifikasi gulma adalah bentuk

morfologinya. Alat yang dibutuhkan dalam mengidentifikasi gulma adalah loupe ( kaca

pembesar ) dengan perbesaran 10x, dalam keadaan tertentu juga dibutuhkan mikroskop 40x.

Analisis Vegetasi dan Identifikasi Gulma Guna menentukan pilihan cara pengendalian gulma

yang tepat maka sangat diperlukan cara-cara menganalisis vegetasi gulma terlebih dahulu.

Analisis vegetasi gulma beserta identifikasi spesies gulma dilakukan sebelum tindakan

pengendalian dipilih dan diterapkan. Ketidaktepatan dalam analisis bisa menyebabkan

pengendalian gula menjadi tidak efektif dan efisien, karena memboroskan biaya, waktu dan

tenaga.

Pengamatan populasi gulma pada suatu lahan yang sangat luas sulit dilakukan secara

menyeluruh karena terbatasnya waktu, tenaga dan dana. Untuk itu dilakukan pengambilan

Page 4: Laporan Opt

sampel. Pengambilan sampel harus dapat mewakili atau menggambarkan populasi yang

beragam. Macam pengambilan sampel :

a.Pengambilan sampel secara langsung

b. Pengambilan sampel secara acak tidak langsung

c.Pengambilan sampel secara acak bertingkat

d. Pengambilan sampel secara beraturan. (Triharjoso,1995)

Gulma dapat menyebabkan kerugian pada berbagai bidang kehidupan.  Pada bidang pertanian,

gulma dapat menurunkan kuantitas hasil tanaman.  Penurunan kuantitas hasil tersebut disebabkan

oleh adanya kompetisi gulma dengan tanaman dalam memperebutkan air tanah, cahaya matahari,

unsur hara, ruang tumbuh dan udara yang menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat.

Pertumbuhan tanaman yang terhambat akan menyebabkan hasil menurun.  Besarnya penurunan

hasil tanaman tergantung pada varietas tanaman, kesuburan tanah, jenis dan kerapatan gulma,

lamanya kompetisi dan tindakan budidaya.  Di Indonesia penurunan hasil akibat gulma

diperkirakan mencapai 10-20%.  Gulma juga dapat menurunkan kualitas hasil pertanian akibat

tercampurnya biji-biji gulma dengan hasil panen pada saat panen maupun akibat tercampurnya

biji-biji gulma sewaktu pengolahan hasil.  Sebagai contoh, biji gulma Ambrosia sp., Brassica sp.,

dan Agrostemma githag bila tercampur sewaktu pengolahan biji gandum akan menyebabkan bau

dan rasa tepung tidak enak dan tidak disukai sehingga menyebabkan harga menurun.

Berdasarkan habitatnya, gulma digolongkan menjadi dua yaitu gulma obligat dan fakultatif. 

Gulma obligat yaitu gulma yang hidup pada tempat yang sudah ada campur tangan manusia,

seperti pada  daerah pemukiman dan pertanian.  Sebagai contoh, gulma babadotan (Ageratum

conyzoides) dan gulma ceplukan (Physalis angulata) hidup pada habitat pertanian.  Gulma

fakultatif adalah gulma yang hidup pada tempat yang sudah ataupun belum ada campur tangan

manusia.  Sebagai contoh, gulma bawang liar (Allium sp.), pakis-pakisan (Ceratoptoris sp.dan

Nephrolepsis sp.).

Pengamatan komposisi jenis gulma pada pelbagai jenis pertanaman adalah berdasarkan pada

persen penutupan, tingkat kepadatan dan berat kering gulma. Penurunan hasil panen akibat

kompetisi gulma pada sawah adalah sebesar 15-42% (Bangun, 1987)

Page 5: Laporan Opt

III. METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

a. Alat :

- Alat square method ukuran 50 x 50 cm

- Buku deskripsi gulma atau herbarium

- Kantong plastik

- Kantong kertas

- Oven

- Timbangan elektrik

- Alat tulis

b. Bahan :

Lahan sawah dan lahan kering

Page 6: Laporan Opt

PROSEDUR KERJA

a. Buat petak contoh dengan ukuran 50 cm x 50 cm dengan alat square method

ada lahan sawah dan lahan kering

b. Lemparkan pada lahan, kemudian cabut jenis gulma yang tumbuh pada petak

tersebut

c. Masukkan gulma tersebut ke dalam kantong plastic

d. Lakukan hal tersebut sebanyak masing-masing lima kali pada lahan kering dan

lahan basah

e. Identifikasi jenis gulma yang ada menggunakan buku deskripsi berdasarkan ciri

morfologinya, tulis nama spesiesnya serta jumlah spesies tanaman yang didapat

pada masing-masing petak

f. Bungkus masing-masing spesies menggunakan kertas koran, kemudian oven

selama 24 jam

g. Setelah kering, timbang tanaman tersebut untuk mengetahui bobot keringnya

h. Hitung Kr (Kerapatan Relatif), Fr (Frekuensi Relatif) dan Dr (Dominansi

Relatif) untuk lahan kering dan lahan basah

 

Page 7: Laporan Opt

B. Pembahasan

Gulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman budidaya,

tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok (tanaman yang sengaja ditanam) atau

semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang tidak diinginkan oleh

sipenanam sehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman lain yang ada di dekat

atau disekitar tanaman pokok tersebut (Ashton, 1991). Pendapat para ahli gulma yang

lain ada yang mengatakan bahwa gulma disebut juga sebagai tumbuhan pengganggu

atau tumbuhan yang belum diketahui manfaatnya, tidak diinginkan dan menimbulkan

kerugian.

Cara klasifiikasi pada tumbuhan ada dua macam yaitu buatan (artificial) dan

alami (natural). Pada klasifikasi sistem buatan pengelompokan tumbuhan hanya

didasarkan pada salah satu sifat atau sifat-sifat yang paling umum saja, sehingga

kemungkinan bisa terjadi beberapa tumbuhan yang mempunyai hubungan erat satu

sama lain dikelompokan dalam kelompok yang terpisah dan sebaliknya beberapa

tumbuhan yang hanya mempunyai sedikit persamaan mungkin dikelompokan bersama

dalam satu kelompok. Hal demikian inilah yang merupakan kelemahan utama dari

kalsifikasi sistem buatan. Pada klasifikasi sistem alami pengelompokan didasarkan

pada kombinasi dari beberapa sifat morfologis yang penting. Klasifikasi sistem alami

lebih maju daripada klasifikasi sistem buatan, sebab menurut sistem tersebut hanya

tumbuh-tumbuhan yang mempunyai hubungan filogenetis saja yang dikelompokan ke

dalam kelompok yang sama.

Cara klasifiksi pada gulma cenderung mengarah ke sistem buatan. Atas dasar

pengelompokan yang berbeda, maka kita dapat mengelompokan gulma menjadi

kelompok-kelompok atau golongan-golongan yang berbeda pula. Masing-masing

kelompok memperlihatkan perbedaan di dalam pengendalian. Berdasarkan morfologi

dan botaninya, gulma dapat diklasifikasikan menjadi golongan rumput (grasses) famili

(suku) poaceae (Gramineae), golongan teki (sedges) familiCyper aceae, dan golongan

daun lebar (Broadleaves /herbaceous).

Page 8: Laporan Opt

Gulma antara lain didefinisikan sebagai tumbuh-tumbuhan yang tumbuh pada tempat

yang tidak dikehendaki manusia. Hal ini dapat berarti tumbuhan tersebut merugikan

baik secara langsung atau tidak langsung atau kadang-kadang juga belum diketahui

kerugian/kegunaannya. Oleh karena batasan untuk gulma ini sebetulnya sangat luas

sehingga dapat mencakup semua jenis tanaman dalam dunia tumbuh-tumbuhan.

Mengidentifikasi gulma dapat dilakukan dengan salah satu atau kombinasi dari

cara-cara dibawah ini :

a. Membandingkan gulma tersebut dengan material yang telah diidentifikasi di

herbarium (di Indonesia terdapat Herbarium Bogoriense yang terletak di Jalan Ir. H.

Juanda, Bogor).

b. Konsultasi langsung dengan para ahli di bidang yang bersangkutan.

c. Mencari sendiri melalui kunci identifikasi.

d. Membandingkannya dengan determinasi yang ada.

e. Membandingkannya dengan ilustrasi yang tersedia.

Berikut klasifikasi gulma pada awal tabel vegetasi awal :

1. BandotanAgeratum conyzoides L. Nama umum

Indonesia : Bandotan, babandotan (Sunda), badotan, wedusan (Jawa)Inggris : maile-hohono, chick weedCina : sheng hong jiKlasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

 Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

   Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

 Sub Kelas: Asteridae

   Ordo: Asterales

Page 9: Laporan Opt

   Famili: Asteraceae

   Genus: Ageratum

   Spesies: Ageratum conyzoides L.

Morfologi Tumbuhan ini mempunyai bentuk daun yang lebar dan luas dan umumnya:

- mempunyai lintasan C3

- nervatio (pertulangan daun) menyirip

- dari kelompok Dicotyledoneae

- bentuk helaian membulat, bulat, oval, lonjong, segitiga, bentuk ginjal, dll.

2. Klasifikasi Tumbuhan » Cyperus cyperoides

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : LiliopsidaBangsa : CyperalesSuku : CyperaceaeMarga : Cyperus

Jenis :

Cyperus cyperoidesMorfologinya

Yang termasuk kedalam kelompok gulma ini adalah dari keluarga Cyperaceae. Ciri khas

dari kelompok teki ini adalah batangnya yang berbentuk segitiga, dan pada sebagian

besar sistim perakarannya terdiri dari akar rimpang (rhizome) dan umbi

3. Klasifikasi Tumbuhan Mimosa pudica L

Page 10: Laporan Opt

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Classis : Dicotyledonae

Ordo : Rosales

Familia : Mimosaceae

Genus : Mimosa

Spesies : Mimosa pudica L.

Morfologinya

Daun berupa daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Jumlah anak daun setiap

sirip 5 – 26 pasang. Batang bulat, berambut, dan berduri tempel. Batang dengan rambut sikat

yang mengarah miring ke bawah. Akar berupa akar pena yang kuat.Bunga berbentuk bulat

seperti bola, bertangkai, berwarna ungu/merah. Kelopak sangat kecil, bergigi 4, seperti

selaput putih. Tabung mahkota kecil, bertaju 4, seperti selaput putih.Buah berbentuk polong,

pipih, seperti garis.

4. Klasifikasi Axonopus compressus (Sw.) Beauv.

Page 11: Laporan Opt

Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

 Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

 Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

  Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

 Sub Kelas: Commelinidae

 Ordo: Poales

 Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)

 Genus: Axonopus

 Spesies: Axonopus compressus (Sw.) Beau

Morfologinya atau Ciri-ciri kelompok gulma yang tergolong kedalam keluarga rumput

ini adalah batangnya umumnya mempunyai ruas-ruas dan buku. Jarak masing-masing

ruas (internodus) bisa sama dan bisa pula berbeda dan bahkan ada yang cukup panjang,

yang tidak sebanding dengan buku (internodus), batangnya ini ada yang menyebut

dengan culm. Ciri lain dari kelompok ini adalah daunnya yang tidak mempunyai tangkai

daun (ptiolus) tapi hanya mempunya pelepah/ upih (vagina) dan helaian daun (lamina

5. Setaria plicata

Klasifikasi :

Cladus : Eukaryota

Regnum : Plantae

Cladus : Angiospermae

Cladus : Monocots

Cladus : Commelinids

Ordo : Poales

Familia : Poaceae

Subfamilia : Panicoideae

Page 12: Laporan Opt

Tribus : Paniceae

Genus : Setaria

Species : Setaria plicata

Dalam pengertian ekologis gulma adalah tumbuhan yang mudah menyesuaikan diri

dengan lingkungannya yang berubah. Salah satu factor penyebab terjadinya evolusi

gulma adalah faktor manusia. Manusia merupakan penyebab utama dari perubahan

lingkungan dan gulma mempunyai sifat mudah mempertahankan diri terhadap perubahan

tersebut dan segera beradaptasi dengan lingkungan tempat tumbuhnya.

Dengan kata lain gulma memiliki genetic plasticity yang besar. Sifat ini diperoleh

dari seleksi alam yang terus menerus, beberapa sifat umum gulma untuk

mempertahankan eksistensinya antara lain mempunyai adaptasi yang kuat, mempunyai

daya saing yang tinggi, dapat membentuk spora/biji banyak, cepat berkembangbiak,

mampu berkecambah dan tumbuh pada kondisi zat hara dan air yang sangat minim,

mempunyai sifat dorman yang luas (biji tidak mati dan mengalami dorman bila

lingkungan kurang baik untuk pertumbuhan)

Berdasarkan habitatnya (ekologi), gulma digolongkan menjadi dua yaitu gulma

obligat dan fakultatif.  Gulma obligat yaitu gulma yang hidup pada tempat yang sudah

ada campur tangan manusia, seperti pada  daerah pemukiman dan pertanian.  Sebagai

contoh, gulma babadotan (Ageratum conyzoides) dan gulma ceplukan (Physalis angulata)

hidup pada habitat pertanian.  Gulma fakultatif adalah gulma yang hidup pada tempat

yang sudah ataupun belum ada campur tangan manusia.  Sebagai contoh, gulma bawang

liar (Allium sp.), pakis-pakisan (Ceratoptoris sp.dan Nephrolepsis sp.).

Untuk dapat mempertahankan hidupnya, gulma harus dapat menjalankan fungsi

metabolisme serta mempertahankan dan mengembangkan keturunannya. Gulma dapat

memperbanyak diri secara generatif dan vegetatif. Perbanyakan secara generatif

dilakukan dengan biji atau spora, sedangkan perbanyakan secara vegetatif dengan bagian

vegetatifnya seperti rhizom, stolon, umbi dan sebagainya.

Perbanyakan Generatif Biji khususnya dari jenis-jenis gulma semusim mempunyai

peranan penting dalam kaitannya dengan keberhasilan usaha-usaha pencegahan dan

Page 13: Laporan Opt

pengendalian gulma . Banyaknya biji yang mampu berkecambah dan tahan terhadap

pengendalian akan menentukan besarnya penurunan produksi tanaman pada tanaman

yang dibudidayakan (khususnya tanaman semusim) pada tahun berikutnya. Demikian

juga banyaknya biji dalam tanah yang dikenal dengan”simpanan biji” (seed bank) dan

banyaknya biji yang masuk ke dalam tanah akan menentukan besarnya potensi gangguan

di lahan tersebut.

Analisis Vegetasi dan Identifikasi Gulma Guna menentukan pilihan cara

pengendalian gulma yang tepat maka sangat diperlukan cara-cara menganalisis vegetasi

gulma terlebih dahulu. Analisis vegetasi gulma beserta identifikasi spesies gulma

dilakukan sebelum tindakan pengendalian dipilih dan diterapkan. Ketidaktepatan dalam

analisis bisa menyebabkan pengendalian gula menjadi tidak efektif dan efisien, karena

memboroskan biaya, waktu dan tenaga.

Pengamatan populasi gulma pada suatu lahan yang sangat luas sulit dilakukan

secara menyeluruh karena terbatasnya waktu, tenaga dan dana. Untuk itu dilakukan

pengambilan sampel. Pengambilan sampel harus dapat mewakili atau menggambarkan

populasi yang beragam. Macam pengambilan sampel :

a. Pengambilan sampel secara langsung

b. Pengambilan sampel secara acak tidak langsung

c. Pengambilan sampel secara acak bertingkat

d. Pengambilan sampel secara beraturan. (Triharjoso,1995)

1). Kerapatan mutlak suatu jenis = jumlah individu jenis itu dalam petak contoh:

Kerapatan nisbi suatu jenis=

=

2). KM adalah jumlah individu spesies tersebut dalam petak contoh

Page 14: Laporan Opt

Contoh menghitung KM Cyperus cyperoides pada table analis vegetasi awal

Kerapatan mutlak (KM) = jumlah spesies petak I + jumlah spesies petak 2+ jumlah

spesies petak 3+ jumlah spesies petak 4+ jumlah spesies petak 5

= 4+6+10+1+4

= 25

3). Frekuensi mutlak ( FM) adalah suatu spesies adalah pembagian

4). Dominasi mutlak suatu jenis = jumlah dari nilai kelindungan atau nilai luas basal atau

nilai biomassa atau volume dari jenis itu.

Kelindungan dapat dihitung dengan rumus dibagi dengan

luas petak contoh, yaitu d1 dan d2 adalah diameter proyeksi tajuk suatu jenis.

=

5). Frekuensi relative

=

6). Perbandingan nilai penting (SDR)

SDR menunjukkan jumlah niali penting dibagi jumlah besaran SDR, biasanya

dipakai karena jumlahnya tidak lebih dari 100 % sehingga mudah diinterpretasikan.

SDR suatu jenis

=

Page 15: Laporan Opt