isi laporan opt

24
PENDAHULUAN Latar Belakang Simtomatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala ( Symptom ) penyakit pada tumbuhan. Pada umumnya tumbuhan yang sakit akan menunjukkan gejala yang khas dan dengan mudah gejala tersebut dapat dilihat dengan mata tanpa alat bantu. Yang dimaksud gejala penyakit yaitu suatu bentuk perubahan yang ditunjukkan oleh tanaman sebagai suatu reaksi terhadap patogen.Tanaman dikatakan sehat apabila tampilan atau penampakan dari tanaman tersebut normal dan dapat menjalankan fungsi fisiologisnya dengan lancar sesuai dengan potensi genetisnya (Maryeti, 2012). Apabila kemampuan sel-sel tumbuhan untuk melakukan fungsi-fungsi fisiologisnya diganggu oleh patogen atau faktor lingkungan tertentu, maka salah satu atau beberapa dari fungsi fisiologisnya tidak dapat terlaksana sebagaimana mestinya sehingga terjadi penyimpangan dari keadaan normal yaitu terjadi penyimpangan proses fisiologi tanaman dan dapat

Upload: zawir-arhamdi

Post on 17-Dec-2015

22 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

hama dan penyakit

TRANSCRIPT

PENDAHULUANLatar BelakangSimtomatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala (Symptom) penyakit pada tumbuhan. Pada umumnya tumbuhan yang sakit akan menunjukkan gejala yang khas dan dengan mudah gejala tersebut dapat dilihat dengan mata tanpa alat bantu. Yang dimaksud gejala penyakit yaitu suatu bentuk perubahan yang ditunjukkan oleh tanaman sebagai suatu reaksi terhadap patogen.Tanaman dikatakan sehat apabila tampilan atau penampakan dari tanaman tersebut normal dan dapat menjalankan fungsi fisiologisnya dengan lancar sesuai dengan potensi genetisnya (Maryeti, 2012).Apabila kemampuan sel-sel tumbuhan untuk melakukan fungsi-fungsi fisiologisnya diganggu oleh patogen atau faktor lingkungan tertentu, maka salah satu atau beberapa dari fungsi fisiologisnya tidak dapat terlaksana sebagaimana mestinya sehingga terjadi penyimpangan dari keadaan normal yaitu terjadi penyimpangan proses fisiologi tanaman dan dapat dikatakan tanaman tersebut berpenyakit karena tampilan atau penampakannya abnormal (Maryeti, 2012).Secara sederhana penyakit tumbuhan dapatlah diberi batasan sebagai kerusakan proses fisiologi, yang disebabkan oleh rangsangan yang terus menerus dari penyebab utama, melalui terhambatnya akitifitas seluler, dan diekspresikan dalm bentuk karakter patologi yang khas yang disebut symptom atau gejala (Satrahidayat, 2011).Penyakit tumbuhan dapat ditinjau dari dua sudut yaitu sudut biologi dan sudut ekonomi, semikian juga penyakit tanamannya. Disamping itu untuk mempelajari ilmu penyakit tumbuhan perlu diketahui beberapa istilah dan definisi yang penting. Kerusakan yang ditimbulkan oleh penyakit tumbuhan dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar terhadap masyarakat. Kerusakan ini selain disebabkan oleh karena hilangnya hasil ternyata juga dapat melalui cara lain yaitu menimbulkan gangguan terhadap konsumen dengan adanya racun yang dihasilkan oleh jamur dalam hasil pertanian tersebut (Waluyo, 2012).Gejala adalah perubahan yang ditunjukkan oleh tanaman sebagai suatu reaksi pada pathogen berdasarkan perubahan yang terjadi pada sel tumbuhan gejala penyakit dibedaka menjadi 3 :1. Tipe NekrosaGejalanya disebut nekrosis, yaitu gejala yang muncul sebagai akibat dari rusaknya atau matinya sel-sel tumbuhan.2. Tipe HipoplasidaGejalanya disebut hipoplasia yaitu gejala yang muncul sebagai akibat dari terhentinya pertumbuhan sel.3. Tipe HiperplastidaGejalanya disebut hyperplasia yaitu gejala yang muncu sebagai akibat perkembangan sel yang luar biasa (Waluyo, 2012).Tujuantujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri, gejala-gejala serangannya dan pengendaliannya pada tanaman yang terserang penyakit.

2

BAHAN DAN METODEBahan dan AlatBahanBahan yang digunakan yaitu antara lain daun tanaman Terong (Solanum molongena) yang terserang oleh Begomovirus, buah tanaman Cabai (Capsicum annum) yang terserang jamur anthraknosa, akar tanaman Seledri (Apium graveolens) yang terserang Nematoda, batang tanaman Pisang (Musa sp) yang terserang Blood Disseases Bacteria (BDB), dan padi yang terserang oleh jamur.

AlatAlat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Buku gambar, alat tulis dan pensil warna yang Digunakan untuk menggambar hasil pengamatan. Waktu dan TempatPraktikum ini dilaksanakan di depan laboratorium Fitipatologi Fakultas Pertanian Universitas Lmabungan Mangkurat Banjarbaru pada hari kamis tanggal 27 Februari 2014 pada pukul 16.00-18.00 WITA.

Prosedur Kerja 1. Siapkan tanaman yang akan diamati2. Lakukan identifikasi terhadap gejala penyakit tanaman tersebut.3. Gambarlah bagian tanaman-tanaman yang terserang oleh penyakit tadi.4. Lengkapi gambar dengan keterangan yang jelas, buatlah pembahasan dari hasil pengamatan serta kesimpulannya.HASIL DAN PEMBAHASANHasilBerdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh hasil sebagai berikut.Table 1. Hasil pengamatan daun terong NoGambarDeskripsi

1.Daun terong yang sehat

Nama virus : BegomovirusGejala : Warna : daun menguningBentuk : menggulung layuTergolong dalam gejala penyakit Plasionekrosis

2.Daun terong yang sakit

Tabel 2. Hasil pengamatan Buah cabai NoGambarDeskripsi

1.Buah cabai yang sehat

Nama jamur : AnthraknosaGejala : Warna : coklat kekuninganBentuk : kering keriputTergolong dalam gejala penyakit Holonekrosis

3.Buah cabai yang sakit

1.

Tabel 3. Hasil pengamatan akar tanaman seledri NoGambarDeskripsi

1.Akar seledri yang sehat

Nama penyebab : NematodaGejala : Warna : normalBentuk : terdapat bintil-bintil pada akarTergolong dalam gejala penyakit Hiperplasia

2.Akar seledri yang sakit

Tabel 4. Hasil pengamatan batang tanaman pisang NoGambarDeskripsi

1.Batang pisang yang sehat

Nama bakteri : Blood Disseases Bacteria (BDB)Gejala : Warna : KecoklatanBentuk : melembek/melunakTergolong dalam gejala penyakit Holonekrosis

2.Batang pisang yang sakit

Tabel 5. Hasil pengamatan Padi NoGambarDeskripsi

1.Padi yang sehat

a. Cercospora :Berwarna bercak sempit lurus pada daun.b. Blast :bercak-bercak berbentuk belah ketupat pada daun dan pelepah daun

2.Padi yang sakit

PembahasanBegomovirusmerupakan genus virus yang menginfeksi tanaman dikotil dengan genom Bipartite yang mempunyai gen-gen yang terletak pada dua molekul DNA utas tunggal sirkular yang berbeda (DNA A dan DNA B dengan ukuran masing-masing 2,6-2,8 kb) atau monopartit dengan semua gen-nya terletak pada satu DNA utas tunggal sirkular (2,8 kb). Begomovirusditularkan oleh serangga kutu kebul dari genus bamisia dengan sifat penularan persisten, sirkulatif dan non-propagatif. Komponen DNA A dan DNA B mengandung gen-gen yang menyandikan protein pada utas sense virus (v-sense) dan utas sense komplementer (c-sense). Komponen DNA A mengandung satu gen (AV1) padav-sensedan 3 gen (AC1, AC2, dan AC3) padac-sense. Pada komponen DNA B mempunyai satu gen (BV 1) padav-sensedan satu gen (BC 1) padac-sense. Produk protein dari gen BV1 ditempatkan pada inti sel yang berfungsi mengikat DNA, sehingga genom virus yang baru dibentuk dapat dipindahkan ke sitoplasma. Produk protein BC1 ditempatkan pada dinding sel dan membran seluler, dan berfungsi untuk meningkatkan kerja eksklusif dari plasmodesmata dalam pergerakan virus dari sel ke sel. Kedua protein ini berhubungan dalam penentuan kisaran inang virus, namun hanya gen BC1 yang berperan dalam menentukan keparahan gejala dan patogenisas padaBegomovirus.Pada tanaman Terong (Solanum molongena L) terlihat secara visual gejala penyakit Begomovirus yaitu daun yang mulai menguning dan nampak layu. Penyakit antraknosa atau patek pada tanaman cabai disebabkan oleh Cendawan Colletotrichum capsici Sydow dan Colletotrichum gloeosporioides Pens, penyakit antraknosa atau patek ini merupakan momok bagi para petani cabai karena bisa menghancurkan panen hingga 20-90 % terutama pada saat musim hujan, cendawan penyebab penyakit antraknosa atau patek ini berkembang dengan sangat pesat bila kelembaban udara cukup tinggi yaitu bila lebih dari 80 rH dengan suhu 320 C biasanya gejala serangan penyakit antraknosa atau patek pada buah ditandai buah busuk berwarna kuning-coklat seperti terkena sengatan matahari diikuti oleh busuk basah yang terkadang ada jelaganya berwarna hitam. Sedangkan pada biji dapat menimbulkan kegagalan berkecambah atau bila telah menjadi kecambah dapat menimbulkan rebah kecambah. Pada tanaman dewasa dapat menimbulkan mati pucuk, infeksi lanjut ke bagian lebih bawah yaitu daun dan batang yang menimbulkan busuk kering warna cokelat kehitam-hitaman.Antraknosa adalah penyakit yang sangat menakutkan bagi petani cabai. Daya rusak penyakit ini sangat tinggi dan penularanya juga sangat cepat sehingga sangat merugikan petani / pengusaha agribisnis apabila tidak dikenali dan dikendalikan dengan tepat dan cepat. Bahkan yang paling ekstrem bisa menggagalkan usaha agribisnis ini. Penyakit antraknosa atau patek pada tanaman cabai disebabkan oleh Cendawan Colletotricum capsici dan Gloesporium piperatum Ell.et Ev. Kedua jamur tersebut bisa menyerang sendiri-sendiri maupun bersamaan (kombinasi keduanya). Penyakit antraknosa atau patek ini merupakan momok bagi para petani cabai karena bisa menghancurkan panen hingga 20-90 % terutama pada saat musim hujan, cendawan penyebab penyakit antraknosa atau patek ini berkembang dengan sangat pesat bila kelembaban udara cukup tinggi yaitu bila lebih dari 80 % dengan suhu 32 derajat celcius. Penyakit antraknosa juga menyerang tanaman cabe yang ditanam pada lahan dengan drainase yang tidak dikelola dengan baik, sehingga banyak genangan air di sekitar tanaman.Biasanya cendawan C. capsici menyerang tanaman dengan menginfeksi jaringan buah dan membentuk bercak cokelat kehitaman yang kemudian meluas menjadi busuk lunak. Serangan yang berat menyebabkan buah mengering dan keriput seperti jerami. Pada bagian tengah bercak yang mengering terlihat kumpulan titik-titik hitam dari koloni cendawan.Gejala serangan penyakit antraknosa atau patek pada buah ditandai buah busuk berwarna kuning-coklat seperti terkena sengatan matahari diikuti oleh busuk basah yang terkadang ada jelaganya (noda) berwarna hitam. Sedangkan pada biji dapat menimbulkan kegagalan berkecambah atau bila telah menjadi kecambah dapat menimbulkan rebah kecambah. Pada tanaman dewasa dapat menimbulkan mati pucuk, infeksi lanjut ke bagian lebih bawah yaitu daun dan batang yang menimbulkan busuk kering warna cokelat kehitam-hitaman.Penyakit puru akar nematoda merupakan penyakit yang diakibatkan oleh Meloidogyne spp, yang merupakan nematoda akar yang paling banyak ditemukan pada tanaman seledri. Meloidogyne spp memiliki kisaran inang tanaman yang sangat luas, termasuk seluruh tanaman sayuran .Gejala penyakit ini pada tanaman seledri berupa kerdil, warna daun pucat kekuningan, tanaman layu, dan berkurangnya hasil panen. Gejala yang tampak diatas permukaan tanah merupakan dampak dari serangan nematoda pada akar. Pada bagian akar tanaman nematoda melakukan aktivitas makan dan tinggal dalam jaringan tanaman, sehingga akar seledri tampak berbintil-bintil atau timbulnya galls. Galls (puru) memiliki variasi ukuran tergantung pada banyaknya populasi nematoda yang terdapat dalam puru tersebut.Tingkat keparahan serangan penyakit nematoda puru akar tergantung pada beberapa faktor diantaranya kepadatan populasi di dalam tanah, kondisi lingkungan, dan umur dari tanaman.Berbagai penyakit tanaman pisang dilaporkan terdapat di Indonesia di antaranya adalah penyakit Sigatoka (Cescospora musaesin) atau Mycosphaerella woncoca, yang berasal dari Meksiko, Amerika dan Colombia. Penyakit Panama (Fusarium oxysporum van cubense), Pembuluh Jawa (Pseudomonas musae) serta empat jenis penyakit serangan bakteri antara lain Moko disease, Bugtog disease, Xantomonas sp., dan Penyakit darah (Blood diasease). Gejala Moko Disease diduga hampir sama dengan gejala Blood disease melalui infeksi serangga dari oragnisme yang sama, tetapi diduga dari penyebab penyakit yang berbeda. Moko Disease oleh Ralstonia solanacearum ras 2 sedangkan Penyakit Darah atau Blood Disease disebabkan oleh bakteri penyebab penyakit darah Blood Disease Bacterium (BDB).Gejala serangan bervariasi tergantung pada tingkat perkembangan tanaman saat terinfeksi. Gejala BDB dapat diketahui dari luar dan gejala dalam. Secara umum, penyakit ini menyebabkan daun menguning yang dimulai dari tepi daun tua. Tangkai daun sering patah dan menggantung pada pangkalnya. Daun kemudian menjadi nekrosis. Daun muda yang baru muncul akan berwarna pucat, nekrotik dan mengering.Bila batang pisang yang terserang dipotong, pada permukaan bidang potongan keluar lendir (ooze) bakteri yang berwarna kemerahan menyerupai darah, sehingga penyakit ini disebut penyakit darah. Pada jaringan pembuluh, terlihat bercak-bercak berwarna coklat kemerahan (discoloration) yang merupakan gejala khas penyakit ini. Discoloration juga sering muncul pada bonggol dan anakan.Penyakit bercak daun Cercospora atau yang sering disebut bercak coklat sempit disebutkan oleh jamur Cercospora Oryzae Miyake. Penyakit bercak daun cercospora merupakan salah satu penyakit yang sangat merugikan terutama pada sawah tadah hujan yang kahat kalium , penyakit ini menyebabkan daun menjadi kering sebelum waktunya yang berdampak pada turunnya hasil panen dan keringnya pelepah daun yang menyebabkan kerebahan tanaman.Penyakit Blast adalah salah satu penyakit utama yang menyerang pada tanaman padi. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi cendawan Pyricularia oryzae Cavara atau cendawan Pyricularia grisea (Cooke) Sacc pada seluruh bagian tanaman padi, baik padi sawah maupun padi gogo. Cendawan Pyricularia orizae penyebab penyakit blast dapat menginfeksi bagian tanaman padi pada setiap tahapan pertumbuhan dengan membentuk bercak pada daun, ruas batang leher malai dan malai. Serangan cendawan ini jika tidak dikendalikan dengan baik dapat mengakibatkan terjadinya puso alias gagal panen. Gejala yang timbul dari serangan cendawan Pyricularia orizae adalah munculnya bercak-bercak berbentuk belah ketupat pada daun dan pelepah daun. Pada varietas padi rentan bercak tersebut dapat meluas dan kemudian bersatu sehingga helaian daun menjadi kering dan mati. Sedangkan pada varietas padi tahan gejala serangan hanya berupa bintik kecil berwarna cokelat.

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulanBerdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :1. Penyakit tumbuhan dapat ditinjau dari dua sudut yaitu sudut biologi dan sudut ekonomi, semikian juga penyakit tanamannya.2. Tumbuhan yang sakit akan menunjukkan gejala yang khas dan dengan mudah gejala tersebut dapat dilihat dengan mata tanpa alat bantu.3. Ada beberapa penyakit tanaman hanya bias menyerang satu jenis tanaman saja seperti Blood Diseases Bacteria (BDB).

SaranAdapun saran untuk praktikum kali ini yaitu mengenai Objek pengamatan yang diberikan seharusnya bentuknya jelas, seperti halnya batang pisang yang terkena BDB, yang diberikan malahan yang sudah hampir tidak berbentuk batang pisang.