jagung bayam duri

23
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekosistem adalah suatu hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem disusun oleh komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah komponen penyusun ekosistem berupa mahluk hidup. Komponen abiotik merupakan penyusun ekosistem berupa benda mati seperti tanah, sinar matahari, air dan angin. Komponen penyusun ekosistem selalu melakakukan interaksi baik sesama biotik atau antara abiotik dan biotik. Bentuk-bentuk interaksi tersebut dapat berupa hubungan netral, simbiosis mutualisme, komensalisme, parasitisme, predasi dan kompetisi. Kompetisi merupakan suatu kegiatan bersaing mahluk hidup dalam suatu lingkungan untuk bertahan hidup dengan memperebutkan sesuatu seperti wilayah dan makanan. Bentuk kompetisi yang terjadi berupa kompetisi intraspesifik dan kompetisi interspesifik. Kompetisi intraspesifik adalah kompetesi yang terjadi antar anggota satu spesies. Kompetisi interspesifik adalah kompetisi yang terjadi antar anggota beda spesies. Kompetisi intraspesifik ini terjadi jika dua atau lebih popilasi dalam satu wilayah memiliki kebutuhan hidup yang sama, sedangkan ketersediaan kebutuhan tersebut terbatas. Di alam, persaingan antara individu

Upload: dhevi-dwi

Post on 30-Sep-2015

64 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

jkl

TRANSCRIPT

BAB 1. PENDAHULUAN0. Latar BelakangEkosistem adalah suatu hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem disusun oleh komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah komponen penyusun ekosistem berupa mahluk hidup. Komponen abiotik merupakan penyusun ekosistem berupa benda mati seperti tanah, sinar matahari, air dan angin. Komponen penyusun ekosistem selalu melakakukan interaksi baik sesama biotik atau antara abiotik dan biotik. Bentuk-bentuk interaksi tersebut dapat berupa hubungan netral, simbiosis mutualisme, komensalisme, parasitisme, predasi dan kompetisi.Kompetisi merupakan suatu kegiatan bersaing mahluk hidup dalam suatu lingkungan untuk bertahan hidup dengan memperebutkan sesuatu seperti wilayah dan makanan. Bentuk kompetisi yang terjadi berupa kompetisi intraspesifik dan kompetisi interspesifik. Kompetisi intraspesifik adalah kompetesi yang terjadi antar anggota satu spesies. Kompetisi interspesifik adalah kompetisi yang terjadi antar anggota beda spesies.Kompetisi intraspesifik ini terjadi jika dua atau lebih popilasi dalam satu wilayah memiliki kebutuhan hidup yang sama, sedangkan ketersediaan kebutuhan tersebut terbatas. Di alam, persaingan antara individu dalam spesies penting artinya untuk mengatur populasi spesies tersebut sehingga terjadi keseimbangan. Sebagai contoh bayam duri dan jagung yang membutuhkan nutrisi dan sinar matahari dalam suatu tempat yang sama.Jagung adalah tanaman pangan penghasil karbohidrat yang penting di dunia, selain gandum dan padi. Jagung merupakan tanaman semusim, satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tanaman generatif. Pertumbuhan jagung banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu seperti media tanam, perawatan, sinar matahari dan tanaman penganggu. Tanaman penggangu dapat mengurangi pertumbuhan karena bersaing dalam memperoleh nutrisi dan yang lainnya contohnya tanaman bayam duri.Bayam duri merupakan tanaman yang banyak tumbuh secara liar di lahan tanaman dan sering dianggap sebagai gulma. Bayam duri dianggap gulma karena sering tumbuh di sekitar tanaman utama yang menyebabkan penurunan aktivitas pertumbuhan tanaman utama karena terjadi persaingan antara keduanya. Bayam duri yang tumbuh di lahan pertanian biasanya dalam jumlah banyak sehingga sangat menggangu.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Antara makhluk hidup satu dengan yang lain akan selalu terjadi interaksi. Bentuk interaksi antara biotik dan abiotik tersebut dikatakan sebagai suatu sistem yaitu ekosistem (Dickison dan Murphy, 2007). Ekosistem tersusun atas komponen-komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Komponenitu membentuk satuansatuan organisme kehidupan. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya akan membentuk ekosistem. Kumpulan ekosistem di dunia akan membentuk biosfer. Urutan satuan-satuan makhluk hidup dalam ekosistem dari yang kecil sampai yang besar adalah sebagai berikut: Individu, Populasi, Komunitas, Ekosistem dan Biosfer (Soemarno, 2010).Antara individu yang satu dengan lainnya dalam satu daerah akan membentuk populasi. Selanjutnya, antara populasi yang satu dengan yang lainnya dalam satu daerah akan terjadi interaksi membentuk komunitas. Selanjutnya, komunitas ini juga akan selalu beriteraksi dengan tempat hidupnya. Misalnya, rumput hidup di tanah, belalang hidup di rerumputan, dan ikanikan hidup di air.Ekosistem seperti yang telah disebutkan bahwa disusun oleh dua komponen utama yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup (tumbuhan, hewan,jamur ataupun mikroorganisme lain) sedangkan komponen abiotik meliputi lingkungan fisik dan kimia (lingkungan tak hidup). Dalam ekosisitem tumbuhan berperan sebagai produsen (komponen autotrof), hewan berperan sebagai konsumen (komponen heterotrof), dan mikroorganisme sebagai detrivor, dan penguraian (komponen dekomposer) . Seluruh komponen biotik ini hidup di lingkungan yang memiliki komponen fisik dan kimia yang cocok dengan dirinya. Komponen fisik dan kimia ini tidak bisa dilepaskan dari komponen komponen biotik meliputi suhu, air, sinar matahari, tanah , ketinggian tempat, angin, dan juga garis lintang . Secara alami tidak pernah ditemukan adanya komponen biotik yang dapat hidup sendiri. dalam ekosistem selalu terjadi hubungan timbal balik dan saling ketergantungan antara komponen biotik dengan biotik (baik antarspesies maupun interspesies) ataupun antara komponen biotik dengan komponen abiotik. Struktur komunitas suatu lingkungan merupakan data dasar dari suatu ekosistem (Baba, Tilaar, Watung, 2012). Contoh tipe ekosistem adalah lahan pertanian misalnya pola wanatani, tumpangsari dan sungai (Sulistyadi, 2010).Ekosistem yang disebut di atas adalah bagian dari ekosistem yang lebih besar, sedang ekosistem yang disebut terakhir juga adalah suatu bagian dari ekosistem yang lebih besar pula, demikian seterusnya. Jadi, ekosistem sungai, ekosistem sungai, ekosistem danau dan ekosistem lembah misalnya, adalah bagian dari suatu ekosistem yang lebih besar, misalnya ekosistem pulau. Sedangkan ekosistem pulau adalah bagian dari ekosistem yang lebih besar pula, demikian seterusnya. Jadi, ekosistem sungai, ekosistem danau dan ekosistem lembah misalnya, adalah bagian dari suatu ekosistem yang lebih besa,mmisalnya ekosistem pulau. Sedangkan ekosistem pulau adalah bagian dari ekosistem kepulauan,ekosistem kepulauan adalah bagian dari ekosistem regional (belahan bumi),dan yang disebut terakhir adalah bagian dari ekosistem bumi.Sedangkan ekosistem bumi pun adalah bagian dari ekosistem semesta alam. Demikian seterusnya, hingga terdapat ekosistem yang paling besar. Keterkaitan suatu organisme di dalam suatu ekosistem merupakan penyedia unsur hara yang dapat digunakan sebagai indikator kesuburan ekosistem tersebut (Kunarso, 2011).Hubungan antar tanaman dalam ekosistem tersebut banyak sekali macamnya. Salah satu hubungan yang paling sering dan selalu terjadi adalah kompetisi diantara tumbuhan. Tumbuhan akan berebut mendapatkan komponen lingkungan yang sifatnya terbatas seperti tempat tinggal, air, cahaya dan nutrisi. Pada umumnya, kompetisi yang berlangsung antara sejenis dan tidak sejenis akan berlangsung lebih parah dampaknya pada kompetisi antara sejenis. Apabila sejenis tentunya akan menduduki relung dan habitat yang sama. Karena memiliki habitat dan relung yang sama tersebutlah persaingan akan semakin ketat dikarenakan kebutuhannya sama (Gibson dan Gibson, 2006). Sejenis yang dimaksud disini juga tidaklah sekedar satu species saja, tetapi bisa saja berada dalam satu genus karena beberapa species seringkali diperlakukan sebagai kelompok yang sama dengan rata-rata karakteristik yang mirip (Balmer et al., 2009). Selain sejenis, kompetisi yang ketat juga dapat terjadi antara tanaman yang tumbuh berdekatan. Kompetisi diantara tanaman yang tumbuh berdekatan meningkat dikarenakan kebutuhan akan nutrisi untuk tumbuh dan berkembangbiak berada sama di sekitar mereka dan itu semua sifatnya terbatas. Diantara tanaman yang tumbuh berdekatan tersebut akan ada tanaman yang memiliki kemampuan lebih baik untuk mendapatkan itu semua sehingga tumbuh lebih baik dan lebih cepat dibandingkan tetangganya (Weiner dan Goldberg et al. dalam Damgaard, 2011).

BAB 3. METODE PRAKTIKUM3.1 Waktu Dan TempatPraktikum tentang Kompetisi Antar Komponen Penyusun Ekosistem dilaksanakan mulai tanggal 6 Oktober hingga 3 November 2014 di greenhouse sebelah utara dan selatan Fakultas Pertanian Universitas Jember. 3.2 Bahan Dan Alat3.2.1 Bahan 1. Benih tanaman jagung (2 biji)2. Benih tanaman bayam duri (20 biji)

3.2.2. Alat1. Media tanam (Tanah)2.Polybag (2 buah)3.Kompos4.Kertas label5.Air

3.3 Cara Kerja1. Menyiapkan media tanam yang terdiri dari tanah tanah dan kompos dengan perbandingan 1:12. Menanam komoditas pada media dengan ketentuan berikut:Kelom-pokPerlakuanKeteranganParameter PengamatanWaktu Pengamatan

Tanaman UtamaTanaman Lain

1Jagung 1 benih/pot-Menaruh di tempat terbuka dan ternaung .a. Tinggi tanamanb. Jumlah daunc. Diameter batang

a. Tiap minggub. Tiap mingguc. Tiap minggu

2Jagung 3 benih/pot-Menaruh di tempat terbuka dan ternaung.

3Jagung 6 benih/pot-Menaruh di tempat terbuka dan ternaung.

4Jagung 1 benih/potBayam duri (10 tanaman)Menaruh di tempat terbuka dan ternaung. Tanam 1 minggu sebelum jagung.

5Jagung 1 benih/potBayam duri (10 tanaman)Menaruh di tempat terbuka dan ternaung. Tanam bersamaan.

6Jagung 1 benih/potBayam duri (10 tanaman)Menaruh di tempat terbuka dan ternaung. Tanam 1 minggu setelah jagung.

3. Melakukan Pengamatan dan analisis data

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel PengamatanPerlakuanUl.Parameter

Tinggi Tanaman (cm)Jumlah DaunDiameter Batang (cm)

M1M2M3M4M1M2M3M4M1M2M3M4

1Ternaung115,730,5495635770,30,42,43,1

Tidak ternaung17,328,2304225670,40,52,53,4

2Ternaung19,515,835,82624670,150,40,71

2929,820,525,524650,150,40,50,7

39,516,421,42424650,10,40,50,8

Tidak ternaung15,511,029,847,524640,20,50,80,3

27,513,93056,424740,30,510,8

3012,526,944,5056300,50,60,5

3Ternaung114,5542,546,735540,40,50,40,3

28,92,14144,824640,20,30,40,3

3111737,545,135540,30,40,30,3

413453840,535440,30,40,30,3

515,5453943,535550,40,50,30,3

613,7434043,535440,50,60,20,3

Tidak ternaung14,323,51417,935440,30,50,30,4

24,427,319,530,435560,30,60,50,5

33,32213,22624450,20,40,30,4

4000000000000

5000000000000

6000000000000

4Ternaung115,839,539035600,30,50,50

Tidak ternaung1012180004000,30,40

5Ternaung169,357,673,5356100,20,70,950,98

Tidak ternaung12,95,548,663,536790,50,790,821

6Ternaung11617,330,236352611,010,610,63

Tidak ternaung1015,322,447034700,80,71

4.2 Pembahasan1. Bentuk kompetisi antar komponen dalam suatu ekosistem dibedakan menjadi dua bagian yaitu intraspesifik dan interspesifik. Intraspesifik adalah hubungan antara individu yang satu dengan yang lain dalam satu populasi. Hubungan intraspesifik meliputi kompetisi yaitu mendapatkan makanan, kanibalisme yaitu unutk menyakiti sesamanya, amensalisme yaitu hubungan yang merugikan yang lain tapi diri sendiri tidak mendapatkan sesuatu. Sedangkan hubungan interspesifik adalah hubungan antara organisme-organisme dalam populasi yang berbeda yang meliputi mutualisme yaitu yang saling menguntungkan, komensalisme yaitu hubungan yang menguntungkan yang lain dan dirinya tidak dapat apa-apa, parasitisme yaitu hubungan yang merugikan yang lain tetapi menguntungkan dirinya, predatorisme yaitu perburuan makanan.Bentuk kompetisi yang terjadi antara jagung dan bayam adalah kompetisi intraspesifik dan interspesifik. Pada hubungan intraspesifik termasuk dalam hubungan kompetisi karena antara jagung dan bayam saling berlomba untuk mendapatkan sumber makanan seperti unsur hara, kertesediaan ruang dan kebutuhan akan cahaya matahari. Dikatakan hubungan interspesifik karena terjadi hubungan komensalisme yakni fakta dilapangan yang menunjukkan bahwa pertumbuhan jagung tetap subur meskipun ada bayam duri tumbuh disekitarnya. Pada kompetisi ini pertumbuhan jagung terjadi lebih optimal daripada bayam dikarenakan jagung ditanaman terlebih dahulu di lahan tersebut.2. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka diketahui perbedaan antara tanaman perlakuan ternanung dan tanaman perlakuan terbuka. Tanaman dengan perlakuan ternanung memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan tanaman perlakuan terbuka. Jika ditinjau dari tinggi tanaman, tanaman dengan perlakuan ternanung tumbuh lebih tinggi, jumlah daun lebih banyak serta diameter batang lebih lebar. Tanaman dengan perlakuan terbuka memiliki tinggi lebih rendah, daun lebih sedikit serta diameter batang lebih kecil tetapi tanaman dengan perlakuan ini memiliki nutrisi yang lebih bila dibandingkan dengan perlakuan ternaung. Berikut merupakan grafik parameter pengamatan ditinjau dari dua perlakuan yang berbeda:1. Ternaung

2. Tidak ternaung

3. Ya, ada. Dari table pengamatan, diketahui bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan yakni umumnya jagung memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi pada lingkungan yang ternaung dibandingkan dengan yang berada di lingkungan terbuka. Pada perlakuan terbuka, umumnya jagung sebagai tanaman utama tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan jagung pada perlakuan terbuka. Hal yang sama juga terjadi pada jumlah daun yang lebih banyak tumbuhnya pada jagung area ternaung daripada area terbuka. Parameter selanjutnya, adalah diameter batang. Pertumbuhan sekunder juga terbilang tinggi pada jagung area ternaung yakni diameter jagung lebih besar daripada jagung area terbuka. Pada tabel dapat diamati pula, bahwa untuk setiap ulangannya tidak memiliki kuantitas tumbuh yang sama meskipun tertanam secara bersamaan dan masih dalam satu polybag. Fakta dilapang menunjukkan bahwa jagung yang disertai dengan gulma nampak lebih subur di banding dengan jagung yang ditanam sendirian. Oleh karena itu, kompetisi yang tinggi kemungkinan terjadi pada penanaman jagung yang berjumlah lebih dari satu dalam satu polybag karena memiliki kebutuha yang sama satu sama lain. Sedangkan kompetisi terendah terjadi pada jagung yang disertai gulma, karena dilihat dari pertumbuhannya, lebih baik dibanding jagung yang diatanam tanpa gulma. Berikut grafik untuk setiap parameternya:a. Ternaung

2. Tidak Ternaung

4. Pertumbuhan tanaman antara ternanung dan tidak ternaung mempunyai perbedaan yang dapat terlihat dari fisiknya. Perbedaan yang ada disebabkan beberapa hal atau faktor, baik dari faktor internal ataupun eksternal. Faktor internal yang ada dapat berupa hormone auksin yang memacu pertumbuhan sel dan pemanjangan sel-sel di ujung tanaman baik diujung akarnya ataupun diunjung daunnya. Hormone auksin bekerja secara aktif dalam perpanjangan sel pada tanaman yang diletakkan di tempat yang ternaung, dan bekerja kurang aktif pada tanaman yang tidak ternaung yang artinya hormone auksin tidak bekerja secara efektif sehingga memperlambat laju pertumbuhan tanaman jagung dan bayam yang diletakkan pada tempat yang ternaung.Faktor eksternal yang mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman yamg ternaung dan tidak ternanung adalah suhu, kelembaban udara, cahaya matahari. Suhu yang ada di sekitar tanaman sangat membantu dalam mengoptimumkan laju pertumbuhan. Tinggi rendahnya suhu yang ada di sekitar tanaman dipengaruhi oleh adanya intensitas cahaya matahari. Pada tanaman yang diletakkan pada tempat yang ternaung suhunya lebih rendah dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan di tempat yang tidak ternaung. Cahaya matahari yang ada dapat memperlambat perkecambahan dan membuat tidak normal pertumbuhan apabila terlalu banyak intensitas cahaya yang diserapnya. Faktor kelembaban yang lain adalah kelembaban udara yang juga dipengaruhi oleh intensitas cahaya, semakin tinggi intensitas cahaya yang diserap semakin rendah kelembaban udaranya, begitupun sebaliknya semakin rendah intensitas cahaya yang diserapnya semakin tinggi kelembaban udaranya.Gulma tanaman bayam duri (yang memang sengaja ditanam untuk mengetahui persaingan antara tanaman jagung dan bayam duri) juga merupakan faktor yang dapat dijadikan perbedaan antara tanaman yang ternaung dan tidak ternaung. Gulma yang ada dapat dikatakan sebagai pesaing tanaman jagung dalam hal mendapatkan nutrisi, cahaya matahari, serta ruang tumbuh tanaman jagung tersebut.5. Berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan kompetisi pertumbuhan tanaman pada 6 perlakuan yang berbeda diatas dapat diketahui bahwa perbedaan pertumbuhan yang terjadi pada masing-masing tanaman dari 6 perlakuan yang berbeda dipengaruhi berbagai faktor. Umumnya pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi oleh 3 faktor lingkungan utama, yaitu iklim, tanah, dan biotik (Basri, 1998: Akyas, 2000). Faktor iklim, meliputi sinar matahari, suhu, kelembaban, dan angin. Faktor tanah, meliputi kandungan unsur-unsur hara baik itu makro maupun mikro nutrien yang tersedia dalam tanah dalam memenuhi kebutuhan tanaman untuk menunjang pertumbuhannya. Faktor biotik, meliputi hama, gulma, dan penyakit. Faktor yang ke tiga, yaitu hama, gulma, dan penyakit sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan tanaman. Salah satu faktor tersebut yang yang merupakan pesaing atau kompetitor tanaman akan pemenuhan kebutuhan untuk proses pertumbuhannya adalah gulma. Gulma menjadi pesaing dan menimbulkan kompetisi untuk tanaman utama. Secara fisik, gulma bersaing dengan tanaman budidaya untuk memperoleh cahaya, air, dan nutrisi. Derajat persaingan antara gulma dan tanaman tergantung pada densitas gulma, jenis gulma, varietas tanaman dan tingkat pemupukan (Moenandir 1993). Spesies yang berbeda mempunyai kemampuan bersaing berbeda karena memiliki karakteristik morfologi dan fisiologi yang berbeda. Pada percobaan yang kami lakukan terdapat tanaman jagung sebagai tanaman utama, dan bayam duri sebagai gulma atau kompetitor yang menjadi pesaing dalam proses pertumbuhan tanaman jagung. Berdasarkan hasil data yang kami peroleh jenis spesies bayam duri merupakan kompetitor yang cukup menekan pertumbuahan tanaman jagung. Faktor densitas atau jumlah gulma berpengaruh pada penurunan hasil tanaman, yaitu semakin tinggi densitas maka hasil tanaman semakin menurun. Berdasarkan data hasil percobaan yang kami lakukan dari ke enam perlakuan yang berbeda, dengan densitas atau jumlah kompetitor bayam duri yang berbeda pula menunjukkan hasil pertumbuhan tanaman jagung yang berbeda. Ketika jumlah bayam duri sebagai kompetitor sedikit maka pertumbuhan tanaman jagung tidak begitu mengalami hamabatan akibat kompetisi yang terjadi antara tanaman jagung dan bayam duri, namun ketika jumlah bayam duri lebih banyak secara langsung dapat dilihat bahwa proses pertumbuhan tanaman jagung menjadi terhambat akibat adanya tekanan atau persaingan yang besar dalam hal pemenuhan kebutuhan tanaman, sehingga pertumbuhan tanaman utama lebih kecil progressnya jika dibandingkan dengan pertumbuhan gulma atau kompetitor.

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KesimpulanPertumbuhan tanaman pada setiap perlakuan dipengaruhi oleh factor eksternal seperti suhu dan penyinaran matahari. Tanaman pada perlakuan ternaung tumbuh lebih cepat daripada tanaman perlakuan terbuka karena hormon seperti auksin tidak rusak oleh panas berlebih dari sinar matahari. Perbedaan hasil pada pertumbuhannya disebabkan pula oleh kompetisi yang terjadi pada tanaman,yakni antar jagung maupun jagung dengan bayam duri sebagai gulmanya. Kompetisi terjadi dalam hal memperebutkan ruang, nutrisi dan cahaya. Faktor seperti perawatan berkala juga mempengaruhi kesuburan dan baik tidaknya tumbuh kembang tanaman,.

5.2 SaranAgar tanaman dapat tumbuh lebih subur, kita wajib untuk melakukan perawatan secara rutin pada setiap perlakuannya, terutama pada kebutuhan air. Hal ini disebabkan karena pada musim kemarau persediaan air begitu terbatas sedangkan tanaman membutuhkan air yang cukup untuk mengganti air yang telah menjadi uap. Selain itu, hendaknya mmengontrol kondisi lingkungan dengan baik termasuk suhu dan teknik penanamannya.