nunu pux laporan
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 Nunu Pux Laporan
1/8
TEGANGAN PERMUKAAN
A. TujuanTujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mampu mencari
tegangan permukaan antara air dan metilen blue.
B. Landasan Teori
Tegangan permukaan () suatu cairan dapat didefenisikan sebagai
banyaknya kerja yang dibutuhkan untuk memperluas permukaan cairan
sebanyak satu satuan luas. Tegangan permukaan suatu larutan akan bergantung
pada sifat zat terlarut. Bila molekul zat terlarut cenderung untuk mengumpul pada
permukaan, tegangan permukaan akan turun. Misalnya pada sabun, molekul-
molekul sabun terdiri dari bagian hidrofobik yaitu rantai hidrokarbon yang
panjang dan bagian hidrofilik yaitu gugus karboksilat COO- Na +.Tegangan
permukaan cairan (), berbeda-beda bergantung pada jenis cairan dan suhu. Pada
umumnya cairan yang memiliki gaya tarik antara molekulnya besar seperti air,
maka tegangan permukaannya juga besar. Sebaliknya pada cairan seperti bensin
karena gaya tarik antara molekulnya kecil maka tegangan permukaannya kecil.
Karena itu, molekul-molekul sabun cenderung untuk tersusun pada batas antara
air dan udara, akibatnya tegangan permukaan akan menurun (Bird, T.,1985).
Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi, tetapi ketika surfaktan
dilarutkan ke dalam air maka tegangan permukaan dari larutan itu akan turun
sampai tercapainya suatu konsentrasi. Konsentrasi dimana tegangan permukaan
turun disebut CMC (konsentrasi misel kritis). CMC ini dapat ditentukan dari
-
7/30/2019 Nunu Pux Laporan
2/8
ketika sejumlah kecil dari surfaktan ditambahkan ke dalam air, ion-ion surfaktan
(atau molekul pada surfaktan nonionik) terkonsentrat pada permukaan tipis dari
cairan (Wollat, 1985).
Tegangan permukaan air terjadi karena gaya kohesif antar molekul yang
berada di permukaan. Molekul ini tidak memiliki molekul lain di atasnya sehingga
molekul tersebut saling melekat lebih kuat dengan molekul yang ada di
sekitarnya. Dengan adanya penambahan surfaktan, maka molekul-molekul
surfaktan mengalami orientasi dan teradsorbsi pada permukaan larutan dengan
bagian nonpolar (gugus hidrofobik) menghadap ke udara. Dengan demikian
permukaan larutan tertutupi dengan gugus hidrofobik surfaktan. Semakin besar
gaya kohesif antarmolekul di permukaan, maka akan semakin besar tegangan
permukaan. Karena gaya kohesif antarmolekul hidrokarbon lebih kecil daripada
air, maka tegangan permukaan larutan (yang permukaannya tertutupi oleh gugus
hidrofobik dari surfaktan) juga lebih kecil daripada air. Oleh karena itulah,
tegangan permukaan air menurun dengan penambahan surfaktan (Rita, 2008).
Adanya hubungan antara besar kecilnya tegangan permukan cairan dengan
kemampuannya untuk membasahi benda. Makin kecilnya nilai tegangan
permukaan suatu cairan maka makin besar kemampuan zat tersebut untuk
membasahi benda. Hubungan ini banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-
hari; misalnya untuk menghasilkan cucian pakaian agar lebih bersih dapat
digunakan air panas atau air sabun. Keduanya dapat menurunkan tegangan
permukaan air sehingga meningkatkan kemampuan air untuk membasahi kotoran
-
7/30/2019 Nunu Pux Laporan
3/8
pakaian. Akibatnya kotoran mudah larut dan terbawa oleh air pada saat
pembilasan (Yazid,E.,2005).
Sifat antar muka atau tegangan permukaan suatu cairan penting untuk
membuat emulsi, gel atau krem. Banyak obat yang dibuat dalam bentuk emulsi
dan untuk bisa mempertahankan emulsi ini hingga saatnya dikonsumsi, tentu saja
diperlukan pengetahuan tentang teori pembuatan emulsi. Demikian pula untuk gel
atau krem sehingga gel atau krem tidak mencair pada saat dikemas dan tidak
berjamur karena lembab maka diperlukan senyawa pengatur tegangan muka atau
koloid pelindung sebagai penstabil koloid (Endang, 2009).
C.Alat dan Bahan1. Alat
Alat-alat yang digunakan adalah
Pipa kapiler Statif dan klem Penggaris Gelas kimia Filler Pipet ukur Piknometer Labu ukur
2. BahanBahan-bahan yang digunakan adalah
-
7/30/2019 Nunu Pux Laporan
4/8
Air Metilen blue
D. Prosedur Kerja
E. Hasil Pengamatan Hasil
Berat piknometer kosong = 10,86 gram
Berat piknometer + air = 20,88 gram
Berat piknometer + air + metilen blue = 20,88 gram
Kerapatan air = 1 cm
Kerapatan metilen blue = 1,5 cm
Perhitungan1. Kerapatan air
massa air = 20,8810,86 = 10,02
air
- Di timbang densitasnya- Dimasukkan dalam gelas kimia- Dicelupi pipa kapiler- Diukur tinggi zat yang diserap- Di ulangi untuk metolen blue
Hasil ?
-
7/30/2019 Nunu Pux Laporan
5/8
kerapatan air =
= 1,002 gram
2. Kerapatan metilen blueMassa metilen blue = 20,8810,86 = 10,002
Massa jenis metilen blue =
= 1
Kerapatan metilen blue = 1,002 x 1 = 1,002 gram
3. Tegangan permukaan
=
=
= 0,667
F. PembahasanTegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang harus
dikerjakan sejajar permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan kedalam pada
cairan. Hal tersebut terjadi karena pada permukaan, gaya adhesi (antara cairan dan
udara) lebih kecil dari pada gaya khohesi antara molekul cairan sehingga
menyebabkan terjadinya gaya kedalam pada permukaan cairan.
Ada beberapa cara untuk mengukur tegangan permukaan atau tegangan
antar muka yaitu yang pertama dengan Metode kenaikan kapiler dan metode
tersiometer Du-Nouy. Metode kenaikan kapiler yaitu dengan melihat ketinggian
air/cairan yang naik melalui suatu kapiler. Metode kenaikan kapiler hanya dapat
-
7/30/2019 Nunu Pux Laporan
6/8
digunakan untuk mengukur tegangan permukaan tidak bisa untuk mengukur
tegangan antar muka. Sedangkan Metode tersiometer Du-Nouy yang biasa disebut
dengan Metode cincin Du-Nouy bisa digunakan untuk mengukur tegangan
permukaan ataupun tegangan antar muka. Prinsip dari alat ini adalah gaya yang
diperlukan untuk melepaskan suatu cincin platina iridium yang dicelupkan pada
permukaan sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan antar muka dari
cairan tersebut.
Dalam praktikum ini hanya menggunakan metode kenaikan kapiler saja.
Tegangan permukaan diukur dengan melihat ketinggian air/cairan yang naik
melalui suatu kapiler. Metode kenaikan kapiler hanya dapat digunakan untuk
mengukur tegangan permukaan tidak bisa untuk mengukur tegangan antar muka.
Perlakuan yang pertama kali dilakukan adalah dengan mencari densitas
dari air dan metilen blue dengan cara menimbang piknometer kosong kemudian
memasukkan air kedalam piknometer lalu menimbang piknometer yang berisi air
tersebut. Begitu juga perlakuan yang dilakukan untuk mencari densitas metilen
blue. Cara ini dilakukan karena jari-jari dari pipa kapiler yang digunakan tidak
diketahui sehingga untuk menghitung tegangan permukaan haruslah mengetahui
densitasnya terlebih dahulu.
Setelah mengetahui densitasnya maka dilkukanlah perlakuan untk
mengetahui tinggi air yang diserap. Pengukurannya menggunakan hanya
menggunakan mistar, begitu juga untuk mencari tinggi cairan metilen blue yang
diserap. Langkah selanjutnya adalah mencari kerapatan antara air dan metilen blue
yang tujuannya adalah agar tegangan permukaan pada air dapat diketahui, maka
-
7/30/2019 Nunu Pux Laporan
7/8
dihitunglah tegangan permukaan pada air dan metilen blue dengan menggunakan
persamaan tertentu dan didapatkan tegangan permukaan antara air dan metilen
blue adalah 0,667
G. KesimpulanDari percobaan yang dilakukan untuk menentukan , tegangan permukaan antara
air dan metilen blue adalah 0,667
-
7/30/2019 Nunu Pux Laporan
8/8
DAFTAR PUSTAKA
Bird, T.,1985.
Endang, widjajanti. 2009. Peran Kimia Fisika Dalam Industri. Makalah
Pengabdian Masyarakat fakultas matematika dan ilmu pengetahuan lama
universitas negeri Yogyakarta
Rita, arbianti. 2008. Pengaruh Kondisi Operasi Reaksi Hidrogenasi Metil Laurat
Dengan Katalis Nikel Untuk Pembuatan Surfaktan Oleo Kimia. Jurnal
Teknologi, Edisi No. 3 tahun XXII, September 2008
Wollat, 1985.
Yazid,E.,2005.