nukilan pjlperjalanan mahkamah agung dari masa ke masa€¦ · ll llagi soal materi, tetapi mental....
TRANSCRIPT
NukilanP j lPerjalananMahkamahMahkamahAgung dariAgung dariMasa ke Masa
Sejarah Mahkamah Agung d d d l h pada dasarnya adalah
sejarah pertarungan politik untuk
mempertahankanmempertahankandan memperoleh kembali
t i dil d i otonomi pengadilan dari campur tangan politik
Gedung lama Mahkamah Agung g g gpeninggalan jaman kolonial
Pengadilan dalam sejarah Indonesiatidak pernah tampil di garis depan perubahan.
Di zaman kolonial hakim-hakim Indonesia Di zaman kolonial, hakim-hakim Indonesia bertindak sebagai pelayan setia negara kolonial
dan mendapati diri mereka berhadapan langsung dengan gerakan kemerdekaan.
Ketika konflik politik makin mendalam dan Ketika konflik politik makin mendalam dan menghebat di tahun 1930-an dan 1940-an, tak satu pun hakim Indonesia di peradilan kolonial
mengundurkan diri.
Hakim justru berdiri tegak di kubu kolonialHakim justru berdiri tegak di kubu kolonial.
d k l lPada masa kolonial, gagasan mengenai pengadilan independen
sangat berjarak dengan masyarakat Indonesia.
Sebab, sejatinya Mahkamah Agung kolonial sama sekali tidak melayani
masyarakat Indonesia. Hal ini menjadikan Mahkamah Agung
menjadi institusi yang sepenuhnya i asing.
Di masa awal kemerdekaan, beberapa h ki b i b b l hakim berani berbenturan langsung
dengan Soekarno dalam mendukung kepentingan mendukung kepentingan
kelembagaan pengadilan. Salah satu konfrontasi langsung semacam itu g gterjadi pada Januari tahun 1960.
“Soekarno: Apa yang akan kamu lakukan kalau kamu mendapat
perintah langsung dari Presiden?”
“Hakim Suparni: Oh, bukankah kemandirian kehakiman melarang
hal semacam itu?”
Gaji awal Ketua Mahkamah A d l h R 650 d Agung adalah Rp 650 dan naik menjadi Rp 700 pada
h 1947 (d R 100 tahun 1947 (dengan Rp 100 biaya hadir). Agar bisa b h hid K bertahan hidup, Ketua
Mahkamah Agung bahkan k k bil terpaksa menyewakan mobil
dinasnya sebagai taksi selama j k jjam kerja.
Dalam periode politik revolusioner, hakim tidak hanya kehilangan y g
status, tetapi juga kekuasaan dan independensi akibat campur tangan p p g
eksekutif.
… dan sejak itu agenda pengadilan dipenuhi isu-isu fundamental dipenuhi isu-isu fundamental
menyangkut status, kekuasaan dan independensiindependensi.
Kedudukan dan peran Mahkamah Agung d l m k nt k Ind n i m d rn ng t dip ng ruhi dalam konteks Indonesia modern sangat dipengaruhi
oleh tantangan kelembagaan & kemasyarakatan untuk membawa konsep dan lembaga peradilan negara ke membawa konsep dan lembaga peradilan negara ke
tataran lokal.
IKAHIPertarungan untuk memperebutkan Pertarungan untuk memperebutkan status hakim di tahun 1950-an telah
menyatukan hakim-hakim Pengadilan d d l Negeri dan Pengadilan Tinggi
yang semula tercerai-berai dalam Ikatan Hakim Indonesia (Ikahi) I ata Ha i I do esia (I ahi)
dengan sebuah fokus politik yang jelas.
Ik hi b i d d Ikahi memberi agenda dan momentum politik. Bagi para hakim
yang terbukti penting bagi masa depan y g p g g pdan pada akhirnya membentuk pentas politik dan memunculkan aktor-aktor
politik utama berikut dengan politik utama berikut dengan perannya.
Perempuan pertama masuk Mahkamah Agung terjadi
pada 1968, jauh sebelum kebanyakan pengadilan tertinggi di
Barat menerima hakim I d l h S i Wid i perempuan. Ia adalah Sri Widoyati
Soekito, yang dari segi apapun adalah perempuan luar biasa yang adalah perempuan luar biasa, yang
pada 1970-an gigih mempertahankan integritas p gmoralnya pada saat seluruh Mahkamah Agung kandas.
“Wi j K d l h h ki “Wirjono Kusuma adalah hakim hebat. Melangkah tegap, ia
b j l l i j k i berjalan melewati meja kami dengan jari mengusap meja
k k d d b untuk memeriksa ada debu atau tidak. Ia pergi pulang ke dan dari kantor naik sepeda, saat pulang ia akan melambai kepada Anda layaknya seorang
bapak dari seberang jalan.”
Pada tahun 1972 di Tenggarong, di mana yurisdiksi Pengadilan Negeri meliputi wilayah y g g p y
amat luas, pengadilan harus mengandalkan dua sepeda rusak dan karena tidak punya p p ykantor sendiri terpaksa meminjam tiga
ruangan dari Pemerintah Daerah. … Para ghakim pun menghadapi kesulitan besar untuk sampai ke pengadilan. Dikabarkan ada hakim p p g
yang pergi ke kantor “dengan menumpang truk yang lewaty g
Korupsi dan Pengadilan
“Jika dahulu orang harusmencari seorang hakim yang mencari seorang hakim yang
korup dengan lentera, sekarang ia harussekarang ia harus
menggunakan lentera ituuntuk mencari hakim yang untuk mencari hakim yang
jujur.”
h h h“Dahulu korupsi adalah masalah sederhana: pada 1970-an para
h k k khakim korup karena gaji mereka rendah. Gaji mereka k l d h [ ] kkelewat rendah [...] Sekarang
situasinya lebih sulit. Ini bukan l l llagi soal materi, tetapi mental.
[...] Akar korupsi modern h d d l k dharus dicari dalam kondisi
mental masyarakat Indonesia.”
(Ali Said)
Sipirok: Kota Asal para Hakim AgungSP: Apakah Anda satu-satunya orang Batak di Mahkamah Agung?
Hakim: Oh tidak, kami orang Batak ada lima di sini. Bahkand l h l dempat orang dari marga Siregar: Aslamiyah, Palti Radja, Bismar
dan Chaeruddin.
SP: Tetapi bukankah Siregar hanyalah nama marga? Maksud saya, p g y g y ,nama marga tidak mesti menunjukkan hubungan keluarga.
Hakim: Tetapi di Mahkamah Agung begitu! Kami semua kerabat. B hk h ki h ki Si b l d i k t k il Bahkan hakim-hakim Siregar berasal dari kota kecil yang sama: Sipirok.
SP: Dan siapa Hakim Agung Batak yang kelima?
Hakim: Yahya Harahap.
SP: Dan dari mana dia?
Hakim: [tertawa sambil mengacungkan ibu jari] Sipirok juga. Sipirok adalah tempat yang hebat.
Mesin Ketik dan TunggakanBarangkali terasa mustahil mesin ketik bisa
menyebabkan mesin keadilan rusak. Tetapi memang begitulah kenyataannya, p g g y y ,
sebab jika dikehendaki dokumen dianggap autentik, hukum
mensyaratkan dokumen harus diketik mensyaratkan dokumen harus diketik. Pengadilan Negeri Tangerang pada
tahun 1974 mengalami penunggakan perkara serius hanya karena Pengadilan cuma mempunyai satu mesin ketik yang
bisa dipakai. Di Pengadilan Negeri p g gGarut pada pertengahan tahun 1970-an situasinya lebih gawat lagi, semua mesin ketik rusak dan tidak bisa direparasi ketik rusak dan tidak bisa direparasi,
menyebabkan pekerjaan didiamkan saja.
O P S K I S
Program Opskis pada masa Mudjono Program Opskis pada masa Mudjono meraup sukses jangka pendek,
walaupun menguras habis p gkemampuan Mahkamah Agung,
dengan para hakim pada awal tahun 1980 b k j k l k b 1980-an bekerja kalang kabut, bahkan juga pada masa liburan
“Saya bisa menyelesaikan tiga atau Saya bisa menyelesaikan tiga atau empat perkara ringan dalam sehari. Tetapi perkara-perkara yang berat
kadang-kadang memaksa saya bekerja seharian. Kadang- kadang
b it l tih hi tid k saya begitu letih, hingga tidak paham lagi apa yang saya baca.”
Sejarah Peradilan dalam Rangkaian Gambar
hKusumah Atmadja
Ketua Mahkamah Agung pertama (tahun 1945-1951). Seorang pemberanilugas dan duri bagi Soekarno. Ia tetap menjadi teladan bagi generasi-generasi berikutnya.
Mudjono punya
The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert it again.
j p ybeberapa kualitasmengagumkan. Gila kerja, ia tetap di kantorsampai larut malamdengan kopi kental danrokok, biasa membawa
l k (pulang pekerjaan (empatkopor atase penuh) dank b li k k tkembali ke kantorsebelum subuh. “Sayabekerja dua puluh empatbekerja dua puluh empatjam sehari,” katanya.
Wirdjono Prodjodikoro mengukuhkan
b bpembubaran Dewan Konstituante dengan D k it P id n & Dekrit Presiden & kembali ke UUD
19451945
G d M hk h A ki iGedung Mahkamah Agung masa kini
Ketua Mahkamah Agung pertama, Kusumah Atmadja mengucapkan sumpah jabatan dipimpin oleh Soekarno
di K Y k 17 D b 1949di Keraton Yogyakarta, 17 Desember 1949
Foto informal langka Kusumah Atmadja dalam ik h i N b 5pernikahan putrinya 11 Nopember 1950
Presiden Soekarno memberikan selamat kepada Satochid Kartanegara pada pengangkatannya Satochid Kartanegara pada pengangkatannya
sebagai Wakil Ketua MA
Ketua MA Soerjadi (1966 Soerjadi (1966
– 1968) dilantik oleh Presiden oleh Presiden Soekarno pada tanggal 21 Juni tanggal 21 Juni
1966
Pelantikan Soerjadi Soerjadi
(1966), salah satu tindakan resmi terakhir resmi terakhir
Presiden S kSoekarno
S i H k N i l k 2Seminar Hukum Nasional ke 2
Gedung Pengadilan Negeri JakartaGedung Pengadilan Negeri Jakarta
Ali Said A Sa d membangun
b i namanya sebagai Hakim yang agresif dalam Mahkamah Mahkamah Militer Luar Biasa, 1966 -
1968
Ketua MA Purwoto S Gandasubrata (1992-1994). Berwibawa dan berwawasan, dia adalah Hakim karier
pertama yang memegang jabatan Ketua setelah dua pertama yang memegang jabatan Ketua setelah dua dekade kepemimpinan
Demonstrasi Aksi Kesatuan Massa di MA d K jdi MA dan Kejagung