nim. 304171315 program study komunikasi dan …

88
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN AGAMA SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL ULAMA DARUD DA’WAH WAL IRSYAD BENTENG PROVINSI RIAU SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S. 1) dalam Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Oleh: HADI PRAYITNO NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN

PEMAHAMAN AGAMA SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL

ULAMA DARUD DA’WAH WAL IRSYAD BENTENG PROVINSI RIAU

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu (S. 1) dalam Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Dakwah

Oleh:

HADI PRAYITNO

NIM. 304171315

PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

ii

Page 3: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

iii

Page 4: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

iv

Page 5: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

v

MOTTO

لكم، وإذاقيل يأيهاالذيه آمىىاإذاقيل لكم تفسحىافى المجلس فافسحىايفسح الل

بمات الذيه آمىىامىكم، والذيه اوتىالعلم درجت، والل عملىن خبيز اوشزوافاوشزوايزفع الل

{١١}المجادلة :

“Wahai Orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “berilah

kelapangan di dalam Majlis-majlis,” lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi

kalapangan untukmu. Apabila dikatakan, “Berdirilah,” (kamu) berdirilah. Niscaya

Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah maha teliti apa yang

kamu kerjakan.” (Q.S : Al-Mujadalah : 11)1

1 Departemen Agama RI, Mushaf Al-Qur’an Terjemahnya Edisi Tahun 2010, (Diponegoro

: Al-Hikmah, 2010), hal 543

Page 6: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

vi

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang terjadi di Pondok

Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng, mengenai

pemanfaatan media sosial dalam meningkatkan pemahaman agama santri. Dengan

rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu. Pertama, Konten-konten keagamaan

apa saja yang dikonsumsi oleh santri melaui media sosial Kedua, Bagaimana

upaya santri Pondok Pesantren Nurul Ulama DDI Benteng dalam meningkatkan

pemahaman agama melalui media sosial Ketiga, Bagaimana pemahaman agama

santri Pondok Pesantren Nurul Ulama DDI Benteng setelah menggunakan media

sosial. Hal ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian yang bertujuan

untuk mengetahui konten apa saja yang di konsumsi santri, kemudia bagaimana

upaya santri dalam meningkatkan pemahaman agama melalui media sosial, dan

bagaimana pemahaman santri setelah menggunakan media sosial.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu pengumpulan data

melalui Observasi, Wawancara, Dokumentasi dengan menggunakan teknik

sampling purposive sampling, teori yang digunakan yaitu teori komunikasi

interpersonal (antarpribadi) menurut Josep A. Devinto, kemudian teknik

pengolahan dan analisis data dilakukan dengan melalui pengumpulan informasi,

reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasilnya penulis menemukan bahwa terdapat beberapa konten-konten

keagamaan yang dikonsumsi santri selama menggunakan media sosial diantaranya

seperti menonton video ceramah ustadz-ustadz terkenal, mengakses photo-photo

dakwah atau tulisan dakwah berupa snap atau status, dan bergabung dengan group

WhatsApp dakwah yang membagikan konten-konten file, tulisan, video, gambar

dan tulisan. Upaya peningkatan agama santri yaitu dengan cara mengakses

konten-konten keagamaan seperti video, photo atau file, terdapat pula santri

bergabung dengan group dakwah WhatsApp sebagai sarana penambah

wawasannya. Pemahaman santri setelah mengakses media sosial mengalami

penurunan jika hal tersebut dibandingkan dengan pemahaman santri selama

berada di Madrasah, hal tersebut terjadi akibat ditemukan beberapa kendala yang

dialami santri baik internal santri sendiri maupun dari eksternal/lingkungan santri.

akhirnya penulis merekomendasikan kepada setiap orang tua, guru, ustadz/ah

maupun tenaga pendidik lainnya serta tokoh agama untuk bersinergi dalam

mengawasi para pemuda atau remaja secara umum dan santri secara khususnya,

saat menggunkan media sosial serta dalam pergaulan sehari-hari. Hal tersebut

diharapkan agar anak, remaja atau peserta didik dapat mengakses konten-konten

yang lebih bermanfaat terkhusus konten keagamaan untuk menambah pemahaman

agama.

Page 7: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah

karya tulis ini saya persembahkan kepada

ayahanda (Saimun) dan Ibunda (Lasiem)

Yang tercinta, tersayang dan ananda banggakan

terimakasih atas semua pengorbanan dan kasih sayang

dorongan dan do’a yang selalu tercurah buat ananda

atas semua saran dan semangat yang selalu diberikan

Terimakasih kepada saudara-saudara saya yang selalu memberikan

Do’a dan support selama ini

Terimakasih kepada Ibu Mardalina dan Ibu Dian Mursyidah

yang sudah membimbing saya dengan penuh kesabaran

Terimaksih juga kepada Ustadz/ah, Demisionel 8

dan keluarga besar Ma’had Al-jami’ah UIN Sts Jambi

kemudia kepada teman- teman KPI A,B dan C

teman- teman angkatan 2017 dan yang sudah membantu,

memotivasi dan memberikan saran kepada saya dalam meraih keberhasilan ini.

Hidup takkan bisa berjalan tanpa bantuan dan dukungan dari orang lain semoga

semua amal perbuatan kita menjadi ladang pahala di Akhirat kelak.

Aamiin…Aamiin

Page 8: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “pemanfaatan media Sosial dalam meningkatkan Pemahaman Agama

Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah Wa;-Irsyad Benteng

Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indra Giri Hilir Provinsi Riau”. Sholawat

dan salam senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang

mengantarkan manusia dari zaman kegelapan menuju ke zaman yang cerah

benderang ini. Tujuan penulisan skripsi ini untuk memenuhi sebahagian syarat

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1), Program Studi Komunikasi dan

Penyiaran Islam.

Penulis menyadari ???? tidak dapat menyelesaikan tanpa dukungan dari

berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis ingin

menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam

perencanaan skripsi ini terutama untuk:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asyari, M.A., Ph.D selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Bapak Drs. Zulqarnain, M.Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Dr. D.I Ansusa Putra, LC., M.A., M.Hum selaku Wakil Dekan I,

Arfan,M.Soc,Ph.D selaku Wakil Dekan II, Samin Batubara, M.HI selaku

Dekan III Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

4. Bapak Muhammad Junaidi, S.Ag. M.Si selaku ketua prodi Komunikasi Dan

Penyiaran Islam dan Bapak Ade Novia Maulana, M.Sc selaku sekretaris prodi

Komunikasi Dan Penyiaran Islam.

5. Ibu Dr. Dian Mursyidah, M.Ag selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu

Mardalena,S.Ag,M.Ud selaku Dosen Pembimbing II, yang selalu meluangkan

waktu dalam membimbing dan memotivasi demi kesempurnaan penyusunan

skripsi ini.

6. Bapak Drs. Djunaidi, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing Akademik.

Page 9: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

ix

Page 10: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................i

NOTA DINAS ..................................................................................................ii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ....................................iii

PENGESAHAN................................................................................................iv

MOTTO ...........................................................................................................v

ABSTRAK ........................................................................................................vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................x

DAFTAR TABEL ............................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1

B. Permasalahan ............................................................................................ 4

C. Batasan Masalah ....................................................................................... 4

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................... 4

E. Tinjauan Pustaka....................................................................................... 5

F. Metode Penelitian ..................................................................................... 14

G. Keabsahan Data ........................................................................................ 18

H. Study Relevan ........................................................................................... 21

BAB II PROFIL PONDOK PESANTREN NURUL ULAMA DARUD

DA’WAH WAL

IRSYAD BENTENG PROVINSI RIAU

A. Sejarah Pondok Pesantren ......................................................................... 24

B. Kondisi Pondok Pesantren ........................................................................ 26

C. Tata Tertib Pondok Pesantren ................................................................... 32

D. Keadaan Santri dan Struktur Organisasi Pondok Pesantren ....................... 35

E. Sarana dan Prasarana ................................................................................ 38

BAB III MEDIA SOSIAL, KONTEN DAN UPAYA PEMANFAATAN MEDIA

SOSIAL DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN AGAMA

SANTRI

A. Media sosial yang dominan digunakan santri ........................................... 41

B. Konten-konten meningkatkan pemahaman Agama. .................................. 43

C. Upaya pemanfaatan media sosial dalam meningkatkan

pemahaman santri ................................................................................... 45

Page 11: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

xi

BAB IV PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN

PEMAHAMAN AGAMA SANTRI.

A. Pemahaman Agama Santri Melalui Pemanfaatan Media Sosial ...............50

B. Hambatan dan Solusi dalam Meningkatkan Pemahman Agama Santri

Melalui Media Sosial ..............................................................................53

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ..........................................................................................60

B. Implikasi Penelitian ..............................................................................61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 12: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Jumlah Santri Madrasah Tsanawiyah ...................................................36

Tabel 2 : Sarana dan prasarana ...........................................................................39

Page 13: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Wawancara dengan Santri Madrasan Tsanawiyah

Gambar 2 : Wawancara dengan santri yang tinggal diasrama

Gambar 3 : Wawancara dengan orang tua santri

Gambar 4 : Wawancara dengan santriwati Madrasahh Tsanawiyah

Gambar 5 : Pondok Pesantren

Gambar 6 : Informen/Responden Penelitian

Gambar 7 : Pemanfaatan media sosial melalui Whatsapp

Gambar 8 : Pemanfaatan media sosial melalui Facebook dan Youtube

Page 14: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pondok Pesantren adalah tempat penyelenggaraan pendidikan dan

pengajaran agama Islam bagi peserta didiknya yang sering disebut Santri, kegiatan

pembelajaran pada Pondok Pesantren biasanya dipimpin oleh kyai atau ustadz

yang tinggal dilingkungan pesantren. Prof. Mastuhu, M.Ed berpendapat,

pendidikan pada pondok pesantren bertujuan untuk membentuk dan

mengembangkan kepribadian muslim, yaitu pribadi yang beriman dan bertaqwa

kepada Allah SWT, berakhlakul karimah, berdakwah, bermanfaat bagi

masyarakat, dan mencintai ilmu.2

Salah satu pondok pesantren yang masih eksis berdiri di Provinsi Riau

ialah Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad. Pondok

Pesantren yang terletak di Kelurahan Benteng, Kecamatan Sungai Batang,

Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau ini terlahir akibat motivasi dan hasrat

dari masyarakat dan pemerintah desa setempat yang ingin mendirikan sebuah

lembaga pendidikan yang bernuansa islami. Inisiatif ini terlahir dengan ketulusan

dan dari hati nurani masyarakat, mengingat betapa pentingnya sarana pendidikan

bagi kehidupan terutama pendidikan agama Islam. Pada awal tahun 1953 seorang

tokoh ulama berasal dari negeri Jiran Malaysia bernama KH. Macmud Fasih telah

memberikan nafas segar bagi masyarakat Benteng, kehadiran KH. Macmud Fasih

seolah membuka mata hati masyarakat mengenai betapa pentingnya arti sebuah

pengetahuan, dengan membuka pengajian yang akhirnya berwujud pesantren.

Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng

merupakan pondok tertua yang berada di kelurahan Benteng. Pondok pesantren ini

merupakan lembaga pendidikan yang mengajar santri mulai dari jenjang

Raudhatul Adfal (RA) hingga Madrasan Aliyah (MA), meski pondok pesantren

ini berada di daerah pedesaan dan bersaing dengan sekolah-sekolah umum lainnya

2 Dunia Pustaka, Dinamika Sistem pendidikan Pesantren Karya prof. Dr. Mastuhu,M.Ed,

http://pustakazone.blogspot.com/2015/01/dinamika-sistem-pendidikan-pesantren.html?m=1 diakses pada 25 September 2020.

Page 15: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

2

eksistensi pondok pesantren ini terus bertahan, hal tersebut dapat dibuktikan

dengan jumlah peserta didiknya yang jauh lebih banyak ketimbang sekolah-

sekolah yang berada di sekitarnya.

Santri merupan peserta didik yang menempuh pendidikan di pondok

pesantren baik secara suka rela maupun karena paksaan orang tua. Santri di

pondok pesantren Darud Da’wah wal Irsyad terdiri dari santri kalong yaitu santri

yang tidak menetap di pondok pesantren karena santri tinggal dekat dengan

pondok pesantren, dan santri mukim yaitu santri yang tinggal di dalam asrama

pondok pesanren, santri mukim biasanya terdiri dari santri-santri yang berasal dari

luar daerah dan/atau tinggal jauh dari pondok.3

Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad (DDI) Benteng

menerapkan metode pembelajaran kombinasi yakni metode klasik dan metode

modern. Beberapa pembelajaran klasik yang masih diterapkan kepada santri ialah

seperti mata pelajaran Nahwu, Shorof, Aqidah Akhlak dan Al-qur’an Hadits,

pembelajran yang bersifat modern seperti bahasa Inggris, matematika, biologi dan

lain sebagainya. Para santri juga diwajibkan mengikuti kagiatan lainya untuk

menambah pemahaman agama santri, seperti Muhadharah Mingguan, pengajian

malam, lomba berpidao dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya.

Selain itu, pondok pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng menerapkan peraturan yang lebih bersifat tradisional. Santri tidak

dibenarkan untuk menggunakan atau membawa HandPhone saat berada di

lingkungan pondok pesantren, hal tersebut dimaksudkan agar santri tidak

terpengaruh terlalu jauh dengan dunia luar.4 Namun, di tahun 2020 banyak sistem

pendidikan yang terkendala dan harus memberhentikan kegiatan belajar mengajar

secara tatap muka atau melakukan pembelajaran dalam jaringan (daring), yang

disebabkan oleh wabah Corona Virus Disease 2019 atau sering disebut Covid-19.

Kendala yang dialami pada bidang pendidikan bukan hanya pada sekolah-sekolah

3 Hasil observasi peneliti di Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng, pada tanggal 26 Mei 2020 4 Dokumen Peraturan Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud da’wah wal Irysad

Benteng

Page 16: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

3

umum, namum juga memengaruhi sistem pendidikan pondok pesantren termasuk

pondok pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad.

Penggunaan media sosial yang tanpa batas dan tanpa pengawasan sangat

berpengaruh terhadap pemahaman keagamaan santri, konten yang ditampilkan

dimedia sosial yang sangat beragam bukan hanya tentang agama bahkan yang

bertentangan dengan agama dapat diakses dengan mudah. Hal tersebut

menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi guru dan orang tua santri, saat

menggunakan media sosal santri bisa saja mengakses hal-hal yang kurang

mendidik tanpa sepengetahuan guru atau orang tua yang dapat menurunkan

kualitas oemahaman agama santri.

Melihat perkembangan santri zaman dahulu dengan santri zaman sekarang

sangat jauh berbeda, santri zaman sekarang dihadapkan dengan berbagai macam

media sosial yang mempermudah dalam melakukan sesuatu. Para santri umumnya

merupakan para remaja yang menuju masa dewasa, remaja merupakan kondisi

dimana kejiwaan manusia mengala mi banyak gejolak dari luar yang dapat

Tantangan besar yang harus dihadapi para santri zaman sekarang bukan hanya

teknologi atau media sosial yang berkembang pesat, tapi bagaimana para santri

mampu memanfaatkan media sosial kearah kebaikan atau justru ikut terbuai akan

kenikmatan bermedia sosial.

Berdasarkan observasi awal di Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud

Da’wah wal Irsyad Benteng, Kecamatan Sungai Batang, Kabupaten Indragiri

Hilir, Provinsi Riau, santrinya telah memiliki media sosial. Selain sebagai media

belajar, media sosial dapat juga menjadi sebagai media hiburan yang terkadang

justru dicontoh oleh santri. Namun tak sedikit pula santri yang justru

memanfaatkan media sosial sebagai sarana belajar untuk menambah wawasan

atau untuk meningkatkan pemahaman agama para santri, menurut peneliti hal

tersebut merupakan hal yang menarik untuk diteliti, dimana santri yang biasa

mendapat pelajaran dan contoh langsung oleh ustadz/ustadzah kini harus beralih

ke media sosial dengan konten-konten yang lebih beraneka macam yang dapat

menambah wawasan santri.

Page 17: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

4

Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk membahas

masalah ini lebih lanjut dalam bentuk karya ilmiah yang dapat dipertanggung

jawabkan, dengan judul:

Pemanfaatan Media Sosial Dalam Meningkatkan Pemahaman Agama Santri

Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah Wal Irsyad Benteng, Kec.

Sungai Batang, Kab. Indragiri Hilir, Prov. Riau

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dengan mengambil pokok

masalah Bagaimana Pemanfaatan Media Sosial dalam Meningkatkan

Pemahaman Agama Santri? Melalui pokok masalah ini, maka penulis menarik

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Media Sosial dan Konten keagamaan apa saja yang dikonsumsi oleh santri

melaui media sosial?

2. Bagaimana upaya santri Pondok Pesantren Nurul Ulama DDI Benteng

dalam meningkatkan pemahaman agama melalui media sosial?

3. Bagaimana pemahaman agama santri Pondok Pesantren Nurul Ulama DDI

Benteng setelah menggunakan media sosial?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan pada fakta dan masalah yang telah peneliti dapatkan, maka

pembahasan pada karya ilmiah ini penyajiannya difokuskan pada lingkup

pembahasan terkait dengan bagaimana santri pondok pesantren Darud Da’wah

wal Irsyad (DDI) Benteng dalam memanfaatkan media sosial, terfokus pada

bagaimana pemahaman agama islam santri dalam kaitan ibadah setelah

menggunakan media sosial. peneliti juga membatasi penelitian ini pada santri

kelas IX Madrasah Tsanawiyah dan aplikasi yang dominan digunakan oleh santri

untuk menambah pemahaman agama.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui media sosial yang digunakan santri dan konten-konten

keagamaan yang dikonsumsi oleh santri.

Page 18: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

5

b. Mengetahui upaya santri Pondok Pesantren Nurul Ulama DDI Benteng

dalam meningkatkan pemahaman agama santri

c. Mengetahui pemahaman agama santri Pondok Pesantren Nururl Ulama

DDI Benteng setalah menggunakan media sosial.

2. Kegunaan Penelitian

a. Memberikan sumbangan yang berharga dalam hal mengkaji dan

mencari solusi pada suatu permasalahan.

b. Menambah wawasan kepada penliti dan pembaca dalam bidang media

sosial

c. Menjadi kontribusi keilmuan peneliti terhadap UIN STS Jambi yang

dapat digunakan sebagai salah satu referensi bagi peneliti.

E. Tinjauan Pustaka

1. Media Sosial

Media sosial merupakan sebuah media online yang penggunanya

dapat dengan mudah berpartisipasi, berbagi, membuat isi blog, jejaring

sosial, forum, wiki maupun dunia firtual. Terdapat pula pendapat lain yang

mengatakan bahwa media sosial merupakan media online yang

mendukung masyarakat untuk berintraksi sosial, media sosial

menggunakan teknologi berbasis web yang dapat mengubah komunikasi

menjadi sebuah dialog interaktif.5

Secara sadar dan terang-terangan bahwa media sosial telah

mengubah pola komunikasi antarindividu. Komunikasi atau hubungan

yang biasa dilakukan secara langsung ataupun tatap muka sekarang telah

beralih ke media sosial.6 Cara berinteraksi antar masyarakat, teman dan

keluarga melalui media sosial lebih mendominasi di zaman sekarang,

terkhusus dengan seseorang berbeda tempat. Selain mengubah pola

komunikasi masyarakat, media sosial juga membuat data privasi manusia

5 Anang Sugeng Cahyono, “Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial

Masyarakat Di Indonesia”, Jurnal, hal 142 diakses 13 Agustus 2020. 6 Nurudin, “Media Sosial Agama Baru Masyarakat Milenial”, (Malang: Intrans Publishing,

2018) hlm 50

Page 19: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

6

terganggu, dimana segala aktivitas yang dilakukan dapat dengan mudah

diketahui oleh masyarakat umum.

Media sosial juga tidak dapat lepas oleh konten-konten, konten

media merupakan berbagai macam bentuk isi dalam sebuah media di dunia

teknologi terada saat ini. Seperti Chatting, Tweet, podcasting, gambar,

video, file audio hingga berbagai bentuk media lainnya yang dibuat oleh

para pengguna sistem atau layanan online yang sering kali dilakukan

melalui sebuah Media Sosial.

2. Jenis-jenis Media Sosial

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, terutama

media sosial kini tidak hanya sebagai tempat untuk berkomunikasi, tapi

kini merambah sebagai media promosi bisnis, hiburan bahkan pendidikan

sehingga dibuatlah berbagai jenis media sosial. Adapun jenis-jenis media

sosial sebagai berikut:

a. Facebook

Siapa yang tidak kenal dengan Facebook atau sering disingkat FB

salah satu jejaring sosial ter besar dan terpopuler, jejaring media sosial

Facebook tidak hanya dapat digunakan sebagai media komunikasi, para

pengguna Facebook dapat pula mengupload video atau gambar, membuat

story terkini atau membagikan informasi terupdate, membuat group

firtual, streaming video dan ditambah pula dengan fitur terbarunya yakni

market pleace sebagai wadah jual beli online, sehingga menarik para

pebisnis untuk menggunakan Facebook sebagai lahan promosi.

Selain itu, jejaring media sosial Facebook dapat dimanfaat kan

sebagai media untuk berdakwah. Postingan-postingan ceramah, photo

yang mengandung dakwah ataupun tulisan-tulisan islami, serta menambah

wawasan dan pemahaman agama bagi yang mengaksesnya.

b. WhatsApp

WhatsApp atau sering disebut dengan WA merupakan media sosial

sebagai sarana komunikasi yang menggunakan koneksi internet. Para

pengguna WhatsApp dapat melakukan obrolan online baik berupa pesan,

Page 20: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

7

telpon bahkan video call yang dapat menyabungkan hingga 8 orang dalam

satu layar, selain itu pengguna WhatsApp dapat pula berdiskusi melaui

fitur group yang memungkinkan untuk melakukan diskusi firtual.

c. Blog

Blog merupakan salah satu media sosial yang menawarkan para

pengguna internet khususnya masyarakat akademisi, dengan sebuah

layanan untuk memudahkan dalam membuat artikel online. Terdapat

banyak informasi dan pengetahuan , multimedia kedalam wadah berbentuk

media sosial blog.7 Layanan ini tentu sangat bermanfaat dan membantu

bagi para pengguna internet untuk mencari informasi yang lebih mendalam

dan dapat dipertanggung jawabkan.

d. Instagram

Instagram atau sering disingkat IG mrupakan salah satu media

sosial yang banyak digunakan dari berbagai kalangan. Media sosial

Instagram baru-baru ini telah bekerja sama dengan perusahaan media

sosial terbesar yakni Facebook, Instagram juga merupakan media sosial

yang mendukung penggunanya untuk berkomunikasi dengan pengguna

lain melalui fitus pesan atau sekedar komentar. Media sosial yang lebih

menonjolkan fitur berbagi photo dan video, bahkan tak jarang Instagram

dijadikan sebagai wadah untuk ajang pamer.

Fitur lain lain dari Instagram ialah para pengguna dapat membuat

story dengan membuat sebuah photo atau video dengan berbagai macam

filter. Hal menarik lainnya ialah adanya sebutan selebgram bagi pengguna

Instagram yang memiliki banyak pengikut atau menjadi trending topic di

Instagram dengan memposting video atau photo yang menarik.

3. Karakteristik Media Sosial

Terdapat beberapa ciri khusus yang dimiliki oleh media sosial yang

tidak dimiliki oleh media lain, adapun karakteristik media sosial yaitu:

a. Jaringan (Network)

7 Putu Agus Eka Pratama, “Sosial Media dan Media Network”, (Bandung: Infomatika,

2020) hlm 101

Page 21: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

8

Jaringan adalah infrastruktur yang menghubungkan antara

komputer dengan perangkat keras lainya. Koneksi ini diperlukan

karena komunikasi bisa terjadi jika komputer terhubung, termasuk

didalamnya perpindahan data.8 Jaringan juga dapat diartikan

sekelompok komputer yang saling berhubungan satu sama lainnya dan

dapat mengirim informasi yang dibutuhkan ke sasaran, seperti printer,

modem dan data.

b. Informasi (Information)

Informasi ialah suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh manusia,

dengan adanya informasi yang didapatkan manusia akan lebih mudah

dalam berinteraksi ataupun untuk menambah wawasan. Melalui

jejaring media sosial para penggunanya dapat dengan mudah

mendapatkan informasi yang dibutuhkan, cukup dengan mengakses

media sosial dan mencari informasi yang diinginkan.

Data atau informasi ialah bagian berarti dalam media sosial.

Tidak semacam media- media yang lain di internet, pengguna media

sosial merepresentasikan identitasnya, mempromosikan konten serta

silih berhubungan bersumber pada data yang didapat. Pada media

sosial, data jadi komoditas yang dikonsumsi oleh pengguna,

komoditas tersebut pada dasarnya ialah komoditas yang dibuat serta

didistribusikan antarpengguna itu sendiri. Dari aktivitas

mengkonsumsi tersebut antarpengguna membuat suatu jaringan yang

akhirnya secara sadar ataupun tidak sudah menjadi intuisi warga

berjejaring.

c. Arsip

Bagi pengguna media sosial, arsip sebagai bagian bernilai dari

media sosial, karena dengan arsip inilah data bisa disimpan serta

diakses kapanpun serta lewat fitur apapun. Arsip yang sudah diunggah

pada media sosial tidak akan lenyap sehingga data bisa diakses

8 Ahmad Setiadi, “Pemanfaatan Media Sosial untuk Efektifitas Komunikasi”,Jurnal,

diakses pada 13 Agustus 2020.

Page 22: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

9

kembali. Banyak wujud informasi yang dapat diakses melalui media

sosial antara lain, biografi pengguna, posisi sekarang atau tempat

tinggal pengguna, hingga kumpulan photo ataupun video pengguna

dapat dengan mudah diakses. Maka tidak jarang para pengguna

menjadikan media sosial sebagai penyimpanan kedua selain

penyimpanan handphone atau penyimpanan perangkat keras.

d. Interaksi

Interaksi dalam kajian media ialah salah satu pembeda antara

media lama dan media baru. Secara sederhana interaksi yang terjalin

di media sosial minimal saling berbentuk mengomentari ataupun

membagikan kode, semacam memberikan jempol (Like) pada

Facebook, membagikan hati pada Instagram. Terlebih lagi interaksi

dapat lebih baik lagi melalui aplikasi media sosial semacam

Messenger ataupun WhatsApp.

e. Penyebaran (Share)

Penyebaran ataupun Sharing ialah kepribadian lainya dari

media sosial. Sharing ialah karakteristik khas dari media sosial yang

menampilkan bahwa khalayak aktif dalam menyebarkan konten

sekaligus mengembangkanya. Pengembangan konten dapat berbentuk

informasi terkini ataupun lanjutan dari informasi sebelumnya,

sehingga informasi bisa terus disebarkan oleh pengguna.

4. Manfaat Media Sosial

Media sosial merupakan bagian dari relasi, koneksi, dan

komunikasi. Berikut ini sikap yang harus kita kembangkan terkait dengan

peran dan manfaat media sosial:

a. Sarana belajar, mendengar, dan menyampaikan; berbagai aplikasi

media sosial dapat dimanfaatkan untuk belajar melalui beragam

informasi, berita, data dan isu yang termuat didalamnya, dan

mendengarkan berbagai ragam informasi yang dapat menambah

wawasan dan pengetahuan.

Page 23: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

10

b. Sarana dokumentasi, administrasi dan integrasi; bermacam aplikasi

media sosial pada dasarnya merupakan gudang dan dokumentasi dari

beragam konten, dari yang berupa biodata, informasi, reortase

kejadian, rekaman peristiwa, sampai pada hasil-hasil riset. Hal ini

tentu sangat berguna bagi penggunanya, tanpa harus menyimpan file-

file Hardcopy yang rumit.

c. Sarana control, evaluasi dan pengukuran; media sosial bermanfaat

untuk melakukan control organisasi dan mengevaluasi berbagai

perencanaan dan strategi yang telah dilakukan. Melalui aplikasi

messenger pribadi maupun group, ketua organisasi dapat menghendel

dan mengontrol anggotanya tanpa mesti bertatap muka.

d. Sarana perencanaan, strategi dan manajeman; media sosial jika berada

ditangan pakar manajemen dan marketing dapat menjadi sebuah

senjata yang dahsyat untuk melancarkan rencana dan strateginya.

Berbagai macam aplikasi telah bermunculan untuk menunjang bidang

marketing, cukup dengan mencari melalui media sosial segala hal

yang dibutuhkan dapat ditemukan.9

5. Pemahaman Agama

a. Pengertian Pemahaman

Pemahaman ialah kemampuan seseorang dalam mengartikan,

menafsirkan, menterjemahkan atau menyatakan tentang sesuatu

dengan kemampuan yang dimiliki sendiri, yaitu tentang pengetahuan

yang pernah didapatkan.10

Sedangkan menurut Anas Sudjiono pemahaman adalah

kemampuan seseorang untuk menafsirkan sesuatu setelah sesuatu itu

diketahui dan diingatnya. Maka dengan kata lain, memahami adalah

mengetahui tentang sesuatu hal dan dapat melihatnya dari berbagai

9 http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7912/5Bab%2011.pdf, diakses pada tanggal 16

Agustus 2020 pukul 22:10. 10 http://nayawati.blogspot.com/2010/04/pengaruh-pemahaman-ajaran-agama-

islam.html diakses pada Rabu, 21 Oktober 2020.

Page 24: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

11

segi. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan seseorang dalam

berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan dan hafalan.11

b. Pengertian Agama

Menurut blogspot Wikipedia Agama adalah sistem yang

mengatur kepercayaan dan peribadatan Kepada Tuhan Yang

Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan

pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan

kehidupan.12

Harun Nasution mengartikan agama sebagai ikatan, ibarat

sebuah ikatan agama adalah suatu hal yang harus dipegang dan

dipatuhi olah manusia. Ikatan dimaksudkan berasal dari suatu kekuatan

yang besar yang lebih tinggi dari manusia, seperti kekuatan gaib yang

tidak dapat ditangkap oleh pancaindra, namun memiliki pengaruh yang

sangat besar terhadap manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-

hari.13

Allah SWT berfirman pada Q.S. Al-Baqarah ayat 256 yang

berbunyi :

شدهن الغي فون يكفر بالطاغىت ويؤهن بالل ين قدتبين الر لآإكراه فى الد

سويع علين }البقرة : {۲۵۶فقداستوسك بالعروةالىثقى لاانفصام لها والل

“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam),

sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar

dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Thagut dan

beriman kepada Allah, maka sungguh, dia berpegang (teguh) pada

tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah maha

mendengar, lagi maha mengetahui” (Surat al-Baqoroh: 256)14

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

agama mempunyai makna yang kuat. Agama dijadikan pedoman

11 Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm 50. 12 https://id.wikipedia.org/wiki/Agama Diakses pada Rabu, 21 Oktober 2020. 13

Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama, (Bandung: CV PUSTAKA SETIA,2015) hal 14 14 Departemen Agama RI, Mushaf Al-Qur’an Terjemahnya Edisi Tahun 2010, (Diponegoro

: Al-Hikmah, 2010), hal. 42

Page 25: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

12

dalam berperilaku baik dengan orang lain maupun dengan tuhan.

Tetapi agama yang dijadikan pedoman adalah agama yang sesuai

dengan keyakinan dari manusia itu sendiri. Selain itu, agama juga

dapat mendorong manusia dalam melakukan hal yang positif yang

sesuai dengan ajaran yang mereka dapat.

Bagi umat Islam, Allah SWT telah memberikan pedoman yang

jelas bagi penganutnya yaitu Al-qur’an dan Hadits, dua hal tersebut

haruslah yang menjadi pegangan bagi umat islam hingga akhir hayat

agar mendapat ganjaran surge diakhirat kelak. Hal tersebut

membuktikan bahwa agama merupakan sesuatu yang harus dipegang

dan ditaati.

c. Pemahaman Agama Islam

Secara keseluruhan, ajaran Islam sangat menekankan masalah

keelokan dan kesucian bathin atau ihsan, baik sikap batin dalam rangka

usaha dalam hubungkan antar dirinya kepada Allah, kesucian batin

dalam hubungan dirinya dan pergaulan sesama manusia, kesucian batin

dengan diri sendiri ataupun kesucian batin dalam hubungannya dengan

lingkungan sekitarnya.

Agama Islam sangat menekankan kepada umatnya agar

memiliki akhlak tingkah laku, perangai, budi pekerti yang luhur, mulia

lagi terpuji (akhlak karimah / akhlak mahmudah). Karena hanya

dengan bertingkah laku yang baik ini akan menjadi daya untuk

mempererat dalam hubungan pergaulan dengan sesama, dan lebih jauh

lagi akhlak mampu menjadi kunci untuk menjadi sarana pendekat diri

kepada Allah. Penegasan mengenai arti pentingnya peranan akhlak

yang baik ini dapat dibuktikan melalui pernyataan Rasullullah SAW

sendiri bahwa hakekat Allah mengutus Rosulullah SAW terjun di

Page 26: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

13

tengah-tengah umat itu tidak lain kecuali untuk membimbing dan

menyempurnakan akhlak umat manusia.

Jadi, pemahaman agama itu dapat dilihat ketika mereka

beriman, yaitu mengakui dan membenarkan tentang rukun iman yang

enam dan dapat menerapkan lima rukun islam, kemudian dapat

berperilaku sesuai dengan yang dicontohkan Rosulullah SAW. Jika

mereka dapat melakukan hal tersebut, mereka dapat dikatakan bahwa

mereka dapat memahami tentang agama

Muhammad Ansori mengungkapkan bahwa pengetahuan

agama adalah pengetahuan tentang ajaran-ajaran dalam agama yang

diperoleh dari berbagai kegiatan pembelajaran baik dari keluarga,

masyarakat maupun lingkungan masyarakat.15

Melalui pembelajaran

tersebut, peserta didik atau santri memiliki pengetahuan mengenai

ajaran agama yang dianutnya secara menyeluruh dan komprehensif

khususnya agama Islam. Maka santri atau peserta didik dapat

memahami makna atau ajaran yang diberikan, terutama yang termuat

dalam kitab suci Al-Qur’an dan Hadits

6. Santri

Santri merupakan unsur yang penting sekali dalam perkembangan

sebuah pesantren karena langkah pertama dalam tahap membangun

pesantren adalah bahwa harus ada murid yang datang untuk belajar dari

seorang alim. Kalau murid itu sudah menetap di rumah seorang alim, baru

seorang alim itu bisa disebut kyai dan mulai membangun fasilitas yang

lebih lengkap untuk pondoknya.16

Makna santri diperluas terminologinya, tidak hanya mereka yang

pernah belajar di pondok pesantren (ponpes). Akan tetapi juga bagi

mereka-mereka yang memiliki pemahaman dan cara pengamalan

15 Muhammad Ansori, (2018). Pengaruh Tingkat Pemahaman Agama Islam terhadap

Persepsi Mahasiswa pada Radikalisme berbasis Agama “Studi pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Qodiri Jember”. Al Qodiri: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan, hal 79

16 Kasful Anwar, “Kepemimpinan Pesantren (menawarkan model kepemimpinan kolektif dan responsive)”, (Jambi: Sulthan Thaha Press IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2011) hlm 56

Page 27: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

14

keagamaan layakanya santri. Menurut Mentri Agama RI, Drs. H. Lukman

Hakim Saifuddin, santri adalah produk pondok pesantren, sebuah lembaga

pendidikan agama Islam yang telah menunjukkan eksistensinya selama

ratusan tahun. Lembaga ini menjadi kawah candradimuka bagi santri,

tempat mereka menempa diri menjadi pribadi yang memiliki kecerdasan

spiritual dan nalar intelektual.17

Santri merupakan peserta didik atau objek pendidikan yang berasal

dari masyarakat sekitar ataupun masyarakat luar. Banyak orang tua yang

menitipkan anaknya untuk belajar ke pondok pesantren, orang tua

menginginkan agar anaknya mendapat pemahaman agama lebih dalam.

Sehingga tidak jarang orang tua mengirim anaknya ke luar kota untuk

pondok dipesantren yang dianggap berkualitas. Menurut tradisi pesantren,

santri biasanya terdiri dari 2 kelompok yaitu: santri mukin dan santri

kalong.

a. Santri mukin yaitu murid-murid yang berasal dari daerah yang jauh

dan menetap dalam pondok pesantren. santri mukim yang paling lama

tinggal di pesantren tersebut biasanya merupakan satu keolompok

tersendiri yang memegang tanggung jawab mengurusi kepentingan

pesantren sehari-hari; mereka juga memikul tanggungjawab mengajar

santri-santri muda tentang kitab-kitab dasar dan menengah.18

b. Santri kalongan yaitu murid-murid pondok pesantren yang berasal

dari desa-desa disekitar pesantren, santri kalong biasanya tidak

menetap dipentren. Untuk mengikuti pelajaranny di pesantren, mereka

biasanya bolak-bali dari rumahnya sendiri.

Alasan dan tujuan santri untuk belajar di pesantren bukan hanya

karna tuntutan dari orang tua, tapi untuk menuntut ilmu agama kebih

dalam melalui kajian-kajian kitab kuning, pelajaran dari kyai atau ustadz

17 Nasrullah Nurdin, Generasi Emas Santri Zaman Now, (Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 2019) hlm 5. 18 Zamakhsyari Dhofier, “Tradisi Pesantren (studi tentangpandangan hidup kyai)”,

(Jakarta: LP3 ES, 1994) hlm 51

Page 28: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

15

atau bahkan untuk fokus untuk membenahi diri untuk akhirat dan tidak

bergantung pada urusan duniawi.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Kajian terhadap pemanfaatan media sosial dalam meningkatkan

pemahaman agama santri ini merupakan penelitian lapangan (field research)

dengan teknis pendekatan Kualitatif. Penelitian ini bergantung pada

pengamatan manusia, penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah

(naturalsetting), lebih bersifat deskriktif, lebih memperhatikan proses dari

pada hasil, proses penelitian bersifat induktif, serta makna merupakan hal

yang esensial.

Penelitian yang lebih mendalam berfokus pada proses bagaimana

santri memanfaatkan media sosial dalam pemahaman agama. Sedangkan

dalam prosesnya peneliti mengarahkan penelitiannya ke penelitian kualitatif

yang bersifat deskriptif eksplanatoris. Bersifat deskriptif ini bermaksud untuk

menjelaskan apa yang terjadi secara keseluruhan, sedangkan eksplanatoris

untuk menjawab mengapa dan bagaimana suatu peristiwa tersebut terjadi.

2. Setting dan Subjek Penelitian

setting merupakan tempat dimana suatu penelitian lapangan

dilakukan. Pada penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di Pondok

Pesantren Darud Da’wah wal Irsyad (DDI) Benteng, Kecamatan Sungai

Batang, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, alasan peneliti memilih

penelitian di tempat tersebut, yaitu berdasarkan hasil observasi yang peneliti

lakukan, peneliti menemukan masalah yang unik dan layak untuk diteliti.

Subjek penelitian adalah responden atau informen yang akan dimintai

keterangan mengenai informasi yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini santri

merupakan subjek paling penting untuk mendapatkan informasi yang

dibutuhkan, sedangkan orangtua santri dan ustadz/ah merupakan faktor

pendukung untuk menguji kevalidan data. Dalam menentukan subjek dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu

Page 29: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

16

nonprobability sampling yang tidak memberikan kesempatan yang sama bagi

setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, teknik ini

meliputi sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, sampling

purposive, sampling jenuh, dan snowball sampling.

Teknik menentukan subjek atau informen dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan snowball sampling. Penentuan sampel yang mula-mula

jumlahnya kecil, kemudian membesar, ibaratkan bola salju yang

menggelinding kemudian lama kelamaan bertambah besar, dalam penentuan

sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dua orang

tersebut belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti

mencari orang lain yang dipandang lebih tau dan dapat melengkapi data yang

diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya, hingga jumlah

sampel semakin banyak.19

3. Sumber dan Jenis Data

Sumber data dalam penelitian ini ialah subjek dari mana data

diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini yaitu manusia, situasi atau suatu

pristiwa yang terjadi dan dokumentasi. Sumber dari manusia dapat berupa

perkataan maupun tindakan yang peneliti peroleh melalui wawancara.

Sumber data situasi atau pristiwa dapat berupa suasana, kondisi atau keadaan

tertentu yang dapat diperoleh melalui observasi. Sedangkan sumber

dokumentasi dapat berupa photo atau dokumen-dokumen yang dapat

menunjang penelitian.

Adapun jenis data yang digunakan adalah data primer dan data

sekunder. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama

baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil

dari pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.20

Sedangkan data

sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua berupa pristiwa yang

19 Sugiono, metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D),

(Bandung: Alfabeta, 2018), hlm 125 20 Husein Umar, metode penelitian untuk skripsi dan tesis bisnis, (Jakarta: PT

RAJAGRAFINDO PERSADA, 2011), hlm 42

Page 30: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

17

bersifat lisan dan tertulis. Data sekunder digunakan sebagai data pelengkap

atau data pendukung dari data primer, sedangkan data primer merupakan data

pendukung penelitian.

4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini

ialah menggunakan tiga teknik yang dilakukan secara berulang-ulang,

sehingga data yang didapatkan merupakan sebuah fakta dan dapat untuk

dipertanggung jawabkan. Yaitu:

Pertama observasi, teknik ini dilakukan untuk mendapatkan informasi

awal atau untuk menemukan masalah yang sedang diteliti dengan cara

melakukan pengamatan terhadap lokasi penelitian atau objek manusia yang

akan diteliti, baik berupa kondisi fisik maupun prilaku yang ditimbulkan.

Teknik observasi yang peneliti gunakan ialah observasi nonparisipan, pada

teknik ini peneliti tidak akan terlibat langsung dan hanya menjadi pengamat

independen, adapun objek yang akan peneliti observasi pada penelitian ini

adalah santri pondok pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng khususnya santri kelas IX Madrasan Tsanawiyah tentang

pemahaman agama santri melalui media sosial. Pada observasi ini peneliti

tidak akan mendapatkan data mendalam, maka peneliti akan melanjutkan

pada metode pengumpulan data berikutnya.

Kedua wawancara mendalam, adalah merupakan metode

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara lisan atau secara tatap muka

antara peneliti dan informan atau sumber data manusia.21

Sebelum melakukan

wawancara biasanya peneliti akan terlebih dahulu mempersiapkan list

pertanyaan-pertanyaan yang dapat menggali informasi atau data-data yang

diperlukan dan kepada siapa wawancara mendalam tersebut dilakukan.

Teknik wawancara mendalam ini dilakukan untuk mendapatkan data secara

mendalam atau kredibel mengenai berbagai informasi yang terkait dengan

permasalahan yang sedang diteliti kepada informen yang dianggap mampu

21 Tim Penyususun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin

IAIN STS Jambi, (Jambi: Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi, Edisi Revisi 2016), hlm 63

Page 31: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

18

memberikan data yang lengkap dan fakta. Pada penelitian ini, peneliti akan

menarik tiga informen untuk diwawancarai secara mendalam yaitu: santri

pondok pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng,

Ustadz/ustadzah, dan orang tua santri. Adapun pertanyaan-pertanyaan yang

akan peneliti berikan yaitu yang berkaitan dengan pemanfaatan media sosial

dalam meningkatkan pemahaman agama santri, seperti konten-konten apa

yang sering diakses oleh santri.

Hasil dari wawancara ini tentunya masih perlu untuk peneliti maknai

dan perlu untuk dilakukan interpretasi lebih lanjut berdasarkan dengan

pemahaman peneliti dengan melakukan pengecekan berdasarkan teori yang

ada. Sedangkan untuk waktu melakukan wawancara tersebut tidak dibuat,

sebab akan disesuaikan dengan kesempatan yang ada dan dengan data yang

dibutuhkan. Kemudian, agar dapat mengatasi terjadinya bias informasi yang

diragukan kefalitannya, maka setiap hasil dari wawancara yang peneliti

lakukan akan diuji dengan membandingkan data yag diterima dari satu

informen dengan data yang didapat dari narasumber lainnya.

Ketiga dokumentasi, metode ini merupakan metode pengumpulan data

melalui data-data dokumenter, berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,

majalah, agenda maupun jurnal yang dapat memberikan informasi mengenai

objek yang sedang diteliti. Dokumentasi yang peneliti gunakan merupakan

data yang berhubungan dengan masalah penelitian, seperti : buku catatan

profil pondok pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal irsyad Benteng,

buku catatan jumlah santri keseluruhan dan jumlah ustadz/ustadzah, maupun

absen santri yang aktiv dalam kegiatan belajara Online.

5. Metode/Tehnik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak pengumpulan data

secara menyeluruh. Data kemudia dicek kembali secara berulang-ulang,

kemudian untuk mencocokkan data yang diperoleh, data disistematiskan dan

diinterpretasikan secara logis, sehingga diperoleh data yang absah dan

kredibel.

Page 32: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

19

Teknik analisis data yang digunakan adalah data primer, data

sekunder, maupun sumber-sumber data yang terkumpul, diklasifikasikan dan

di rumuskan untuk mencari kebenaran yang berhubungan dengan analisis.

Dari hal tersebutlah kemudian dijadikan bahan untuk penulisan skripsi.

G. Keabsahan Data

Untuk memperolah data yang terpercaya dan dipercaya, maka peneliti

melakukan tehnik pemeriksaan keabsahan data yang didasarkan atas sejumlah

kriteria. Dalam penelitian kualitatif, upaya pemeriksaan keabsahan data dilakukan

melalui empat cara yaitu:

1. Perpanjangan Keikutsertaan

Perpanjangan keikutsertaan dilakukan melalui keikutsertaan peneliti

kelokasi secara langsung dan cukup lama, dalam hal upaya mendeteksi dan

mempertimbangkan penyimpangan yang mungkin mengurangi keabsahan

data, karena kesalahan penelitian data oleh peneliti atau responden, baik

disengaja atau tidak sengaja.22

Distorsi data pada peneliti dapat saja terjadi

karena adanya nilai-nilai bawaan dari peneliti atau keterasingan peneliti

dilokasi penelitiannya, sedangkan distorsi data pada responden dapat terjadi

dengan sengaja dan tidak sengaja. Ketidak sengajaan distorsi data dapat

ditimbulkan akibat kesalah pahaman responden yang ditimbulkan akibat

pertanyaan yang diajukan, sedangkan distorsi disengaja dapat timbul karena

responden berupaya untuk memberikan informasi fiktif, atau untuk menutupi

informasi tertentu.

Distorsi data tersebut dapat dihindari dengan perpanjangan

keikutsertaan peneliti dilapangan yang kemudian diharapkan dapat

menemukan data yang memilliki derajat reabilitas dan validitas. Perpanjangan

keikutsertaan juga akan menjadi motivasi untuk menjalin hubungan

keakraban dan keterbukaan antara peneliti dan responden.

22 Ibid., hlm 66

Page 33: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

20

2. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan dapat peneliti lakukan dengan cara

mengadakan pengamatan secara teliti, rinci dan berkesinambungan terhadap

faktor-faktor yang menonjol dalam penelitian. Dari faktor-faktor yang

ditemukan peneliti kemudian ditelaah sehingga peneliti dapat memahami

faktor-faktor tersebut. Ketekunan pengamatan ini diharapkan dapat

mengurangi distorsi data yang mungkin terjadi akibat keterburuan peneliti

untuk menilai permasalahan, atau distorsi data yang timbul dari kesalahan

responden.

3. Triangulasi

Wiliam Wearsman (1986) mengatakan triangulasi dalam menguji

keabsahan data diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber

dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.23

Maka dengan demikian terdapat

tiga macam teknik triangulasi yang dapat digunakan dalam penelitian ini

yaitu: triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulai waktu.

a. Triangulasi sumber, triangulasi ini untuk menguji keabsahan data

dengan mengecek data yang telah diperoleh dari beberapa sumber

yang telah diwawancarai.

b. Triangulasi teknik, triangulasi ini digunkanan untuk menguji

keabsahan data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber

yang sama dengan teknik yang berbeda.

c. Triangulasi waktu, waktu juga sering mempengaruhi keabsahan data,

data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada

saat informen masih segar, akan memberikan data yang lebih valid

dikarenaknan belum banyak masalah. Maka dari itu dalam rangka

menguji keabsahan data dapat dilakukan dengan cara melakukan

pengecekan dengan cara wawancara, observasi, atau teknik lain

dengan waktu dan suasana yang berbeda. Jika ditemukan data yang

23 Sugiono, metode penelitian (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D), (Bandung:

Alfabeta, ), hlm 242

Page 34: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

21

berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga ditemukan

data yang valid.

4. Diskusi Dengan Teman Sejawat

Langkah terakhir untuk menguji keabsahan data, peneliti akan

melakukan diskusi dengan teman sejawat, untuk memastikan bahwa data

yang diterima benar-benar fakta dan bukan persepsi sepihak dari peneliti atau

informan. Melalui cara tersebut peneliti mengharapkan akan mendapatkan

sumbangan, masukan, dan saran yang berharga dan konstruktif dalam

meninjau keabsahan data.

H. Studi Relevan

Berdasarkan penelusuran peneliti, terdapat beberapa karya tulis ilmiah

yang memiliki tema yang hampir sama dengan tema yang peneliti angkat dalam

penelitian ini, diantaranya:

Dalam skripsi Ikhsan Tila Mahendra yang berjudul “Peran Media Sosial

Instagram dalam Pembentukan Kepribadian Remaja Usia 12-17 Tahun di

Kelurahan Kebalen Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi” 2017, Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.24

Pada penelitiannya, telah

menjelaskan bahwa peneliti menarik focus penelitian pada peran media sosial

Instagram, serta menarik subjek penelitian pada remaja usia 12-17 tahun di

kelurahan kebalen, Babelan, Bekasi.

Berdasarkan kesimpulan pada penelitian tersebut bahwa media sosial

Instagram sangan berperan dalam membentuk kepribadian remaja. Peran tersebut

diantaranya:peran pertama sebagai media perluasan diri dalam kehidupan sosial

remaja, untuk mengetahui keadaan orang-orang disekitasnya, serta memberikan

informasi kepada orang-orang disekitarnya. Peran kedua sebagai media perluasan

diri dalam pengembangan minat pribadi dan minat spiritual, dimana Instagram

24

Ikhsan Tila Mahendra, “Pengaruh Media Sosial Instagram dalam pembentukan Kepribadian Remaja Usia 12-17 tahun di Kabupaten Kebalen Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi”, Skripsi (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2017).

Page 35: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

22

digunakan sebagai tempat belajar dan menunjukkan minat pribadinya kepada

orang lain. Peran ketiga sebagai media penghibur diri melalui konten-konten

hiburan dan kelucuan mereka. Peran keempat sebagai peran pengungkapan emosi

dan peran kelima sebagai media untuk membentuk citra diri yang baru, seolah-

olah diri mereka lebih baik di Instagram ketimbang dikehidupan sehari-hari.

Karya ilmiah Aguslianto yang berjudul “Pengaruh Media Sosial Terhadap

Akhlak Remaja (Sudi Kasus Di Kecamatan Kluet Timur, Kabupaten Aceh

Selatan) 2017, Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin dan

Filsafat, Universitas Islam Negeri Ar-raniry Darussalam-Banda Aceh. Pada karya

tulis ini penulis menarik focus penelitian pada peran media sosial dalam

membentuk akhlak remaja, dimana remaja di Kelurahan Kluat merupakan sebagai

subjek penelitiannya.25

Dari hasi penelitian tersebut menyatakan bahwa remaja memiliki media

remaja dikarenakan situasi dan kondisi yang terjadi disekitar remaja, sehingga

memotivasi remaja untuk mengenal apa saj ayang dibutuhkan oleh remaja, baik

itu bersifat hiburan, ataupun pendidikan. Media sosial banyak banyak diminati

oleh para remaja apalagi dengan perkembangan zaman, maka perkembangan

media sosial berkembang sangat pesat. Sehingga pengaruh media sosial terhadap

prilaku ternyata lebih besar dari pada pengetahuan para remaja di Gampong Lawe

Sawah, seperti tidak adanya kepedulian terhadap sekitar mereka, remaja lebih

mengikuti apa yang sedang trend yang mereka lihat pada media sosial, bahkan

remaja melalaikan kewajiban mereka dalam urusan agama. Sehingga pengaruh

media sosial lebih berimbas pada akhlak remaja.

Selanjutnya dalam karya tulis ilmiah Makky Al Hamid yang berjudul

“Penggunaan Media Sosial Facebook di Kalangan Santri Pondok Pesantren As-

Shomadiyah” Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri

Sunan Ampel Surabaya.26

Karya tulis ilmiah ini membahas mengenai prilaku

25Aguslianto, “Pengaruh Media Sosial Terhadap Akhlak Remaja ( Studi Kasus Di

Kecamatan Kluet Timur Kabupaten Aceh Selatan)”, Skripsi (Banda Aceh: UIN Ar-Raniry Darussalam,2017).

26Makky Al Hamid, “Penggunaan Media Sosial Facebook Dikalangan Santri Pondok Pesantren As-Shomadiyah”, Skripsi (Surabaya: UIN Sunan Ampel,2019).

Page 36: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

23

santri dalam penggunaan Facebook di Pondok Pesantren As-Shomadiyah, ternyata

penggunaan media sosial Facebook tidak dilakukan untuk prilaku menyimpang

seperti digunakan untuk hal-hal yang negative. Namun, justru digunakan untuk

mengapresiasikan pengetahuan ilmu Agama, membuat tulisan-tulisan yang

bernuansa Agamis, bahkan bisa digunakan sebagai media Dakwah.

Selain bertujuan untuk media Dakwah, santri ingin selalu mengikuti

perkembangan zaman, mempersiapkan diri ketika setelah selesai dari pondok

pesantren agar tidak ketinggalan informasi, serta sebagai sarana komunikasi dan

bersilaturahmi dengan para Alumni. Penggunaan media sosial Facebook bagi

santri seperti penggunaan gadget dapat memberikan manfaat bagi santri dalam

upaya untuk menambah wawasan santri dalam ilmu pengetahuan umum maupun

ilmu Agama.

Sebagaimana yang terlihat dari studi relevan ini, bahwa kajian diatas

terdapat kesamaan dalam pembahasan mengenai media sosial, namun terdapat

pula perbedaan dalam masalah yang akan peneliti ambil. Dari segi rumusan

masalah yang berbeda dan melihat adanya perbedaan setting, tentu saja penelitian

yang dihasilkan akan berbeda, serta jika dilihat dari studi relevan di atas, bahwa

belum ada kajian yang membahas tentang pemanfaatan media sosial santri dalam

meningkatkan pemahaman agama.

Page 37: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

24

BAB II

PROFIL PONDOK PESANTREN NURUL ULAMA DARUD

DA’WAH WAL IRSYAD BENTENG PROVINSI RIAU

A. Sejarah Pondok Pesantren

Lokasi penelitian ini di Kelurahan Benteng, Kecamatan Sungai Batang,

Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau tepatnya pada Pondok Pesantren Nurul

Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng. Peneliti memilih santri Pondok

Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng karena lokasi yang

dapat dikatakan terpencil dan jauh dari perkotaan, namun santri sudah memiliki

Handphone dan menggunakan media sosial. Pondok Pesantren Nurul Ulama

Darud Da’wah wal Irsyad Benteng merupakan salah satu pondok yang

memanfaatkan media sosial sebagai media belajar.

Pondok Pesantren merupakan bentuk dari sebuah lembaga pendidikan

dengan nuansa religi keislaman, yag memberikan bimbingan dan pelajaran

mengenai ilmu-ilmu agama yang berperan sangat penting dalam menciptakan

generasi-generasi yang berjiwa islami mengikuti perkembangan zaman. Dari

waktu ke waktu funsi pondok pesantren berjalan dengan dinamis,

perkembangannya mengikuti dinamika sosial masyarakat. Hal tersebut dibuktikan

pada awal kemunculan lembaga ini hanya berupa sebuah perkumpulan untuk

menambah ilmu keislaman, hingga kini menjadi suatu lembaga sosial dan

pendidikan resmi.

Darud Da’wah Wal-Irsyad (DDI) adalah nama sebuah pondok pesantren

yang terletak di Desa Benteng kecamatan sungai Batang Kabupaten Indra Giri

Hilir Provinsi Riau. Sekilas memang sedikit terdengar asing untuk sebuah

lembaga keagamaan atau untuk sebuah Pondok Pesantren. hal tersebut terkesan

unik dengan sebuah nama yang menggambarkan suatu rumah atau lembaga

dakwah, baik menciptakan seorang pendakwah maupun suatu sarana untuk

berdakwah.

Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal

Irsyad (DDI) Benteng Kec. Sungai Batang Kab. Indragiri Hilir Prov. Riau terlahir

tidak terlepas dari perkembangan zaman. Sejarah lahirnya Pondok Pesantren

Page 38: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

25

Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng diambil melalui bebrapa

narasumber pelaku sejarah dan dokumen-dokumen sejarah. Pada awal berdirinya

Pondok Pesantren Darud Da’wah wal Irsyad Benteng dilatar belakangi oleh

motivasi dan hasrat masyarakat bersama dengan pemerintah desa setempat untuk

mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang bernuansa islami. Inisiatif ini hadir

dari hati nurani yang tulus masyarakat Benteng, bahwa betapa pentingnya sarana

pendidikan untuk mengembangkan pengetahuan terlebih lagi pendidikan agama

Islam. Hal ini disesuaikan dengan kondisi masyarakat khususnya bagi para

pendatang dari kalangan suku bugis yang datang dari Sulawesi selatan sekitar

tahun 1950, pada saat terjadinya tragedy berdarah pemberontakan DI/TII.27

Cikal bakal lahirnya Pondok pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal

Irsyad (DDI) Benteng ialah kehadiran tokoh ulama dari negeri Jiran Malaysia

bernama KH. Machmud Fasih pada awal tahun 1953. Kehadiran beliau membawa

angina segar bagi masyarakat benteng tentang pentingnya ilmu pengetahuan,

dengan membuka pengajian yang akhirnya berwujud pesantren. Usaha tersebut

mendapatkan perhatian serius dan respon yang positif oleh masyarakat, sehingga

dimulailah sejarah berdirinya pondok pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal

Irsyad Benteng.

Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng

didirikah dengan swadaya masyarakat desa Benteng di atas Tanah wakaf yang

berlokasi di tanah wakaf DDI di pinggir Parit Benteng. Perkembangan Pondok

Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng sangat pesat, pada

tanggal 22 Agustus 1953 atas persetujuan Pemerintah Daerah, didirikanlah

Madrasah Ibtidaiyah DDI Benteng. Pada tahap perkembangannya Pondok

Pesantren terus mengalami perkembangan yang drastis, terbukti dengan

dibentuknya Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah.28

Pada tahap pekembangannya, pendidikna Islam mengalami pertumbuhan

yang sangat pesat, sehinga kebutuhan tenaga-tenaga ahli dibidang inipun semakin

besar, hal demikian menuntut Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wah

27 Dokumen tamatan santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng 28 Ibid…

Page 39: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

26

Irsyad Benteng untuk tetap mempertahankan eksistensinya dan untuk

menciptakan generasi yang berkopetensi baik keagamaan maupun dalam bidang

lain.

B. Kondisi Pondok Pesantren

Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da‟wah Wal-Irsyad (DDI) terletak

di kelurahan Desa Benteng, Kecamatan Sungai Batang, Kabupaten Indragiri Hilir,

Provinsi Riau. Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da‟wah Wal-Irsyad (DDI)

didirikan diatas lahan milik

1. Luas Lahan dan Lingkungan

Luas bangunan dan sarana pendukung Pondok Pesantren Nurul

Ulama Darud Da‟wah Wal-Irsyad (DDI) Benteng yang telah

digunakan,terdiri dari gedung belajar, gedung perkantoran, pendopo,

kesantrian dan sarana atau fasilitas umum. Sedangka sisa lahan yang ada

digunakan untuk jalan, parkir dan sisanya masih lahan kosong.

Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da‟wah wal-Irsyad (DDI)

terletak di Jalan Pendidikan , secara geografis Pondok Pesantren Nurul

Ulama Darud Da‟wah wal-Irsyad (DDI) ini dikelilingi oleh rumah

Masyarakat kelurahan Benteng. Jalan penghubung untuk menuju Pondok

merupakan jalan kecamataan yang memiliki akses ke Desa lain dan

sekitarnya. Lingkungan Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da‟wah

Wal-Irsyad (DDI) merupakan area pemukiman yang berbatasan dengan

wilayah Enok dan kecamatan Reteh. Kondisi lahan Pondok Pesantren

Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng adalah relative datar dan

bebas dari banjir.

2. Visi, misi, dan tujuan

a. Visi Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da‟wah wal-Irsyad

Benteng

Page 40: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

27

Visi dari Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da‟wah wal-

Irsyad Benteng adalah “ Terwujudnya santri Amanah, cerdas, terampil dan

beramal serta berakhlakul Karimah”.

b. Misi

Adapun Misi dari Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da‟wah

wal-Irsyad Benteng adalah sebagai berikut :

1) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami,

mengahayati dan mengamalkan ajaran islam.

2) Berakidah yang benar sesuai dengan Ahlu Sunnah Wal-Jama‟ah.

3) Memiliki talenta dalam berda‟wah dan mengarahkan masyarakat

menuju kehidupan yang islami.

4) Meningkatkan pengadaan sarana dan prsarana pendidikan

c. Tujuan

Sedangkan tujuan dari Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud

Da‟wah wal-Irsyad Benteng Yaitu:

1) Mendidik santri agar memiliki iman yang kuat dan kepercayaan

yang mantap terhadap kebenaran seluruh ajaran islam.

2) Beriman, berakhlak mulia, beramal shaleh, cakap, serta memiliki

kesadaran dan tanggung jawab atas kesejahteraan umat manusia.

3) Tercapainya kehidupan baik di dalammaupun diluar pesantren

berciri khas islami dan nilai-nilai kepesantrenan.

Page 41: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

28

3. Identitas Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da‟wah Wal-Irsyad

(DDI)29

a. Nama Pondok : Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud

Da‟wah Wal-Irsyad (DDI) Benteng

b. Alamat Lengkap : Jl. Pendidikan NO 08, Kel. Desa Benteng,

Kec. Sungai Batang, Kab. Indra Giri Hilir,

Prov, Riau

c. Tahun Berdiri :

d. No SK Pendirian : 0015686. AK.01.04. Tahun 2016

e. No Statistik Ponpes : 510014040019

f. Status Tanah :

- Luas Tanah : 333×81=26973

- Luas Bangunan : 56×19=1.064

g. No Akta Notaris :

h. NPWP : 84.125.530.0-213.000

i. No Rekening : 822-31-04609

j. Nama Pimpinan Ponpes : KH. Ashaf Abdullah

4. Jenjang Pendidikan

Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da‟wah Wal-Irsyad

Benteng saat ini mengembangkan program pendidikan yang kurikulumnya

disesuaikan dengan kurikulum Departemen Agama dipadukan dengan

Kurikulum kepesantrenan. Lama belajar di Pesantren ini 9 tahun yang

terdiri dari:

a. Madrasah Ibtidiyah

29 Ibid…

Page 42: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

29

Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah jenjang pendidikan formal di

Indonesia yang setara dengan sekolah dasar (SD), yang pengelolaannya

dilakukan oleh Kemenag. Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah ditempuh

dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Tamatan Madrsah

ibtidaiyah dapat melanjutkan ke pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah atau

sekolah menengah pertama.

Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah sama dengan kurikulum sekolah

dasar, hanya saja pada MI terdapat porsi yang lebih banyak mengenai

pendidikan agama islam. Selain memberi mata pelajaran sebagaimana di

sekolah dasar, Madrasah Ibtidaiyah juga ditambah dengan pelajaran seperti

Al-Qur‟an Hadis, Aqidah dan Akhlak, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam

dan Bahasa Arab.

b. Madrasah Tsanawiyah

Secara umum kemajuan pada jenjang ini menunjukkan grafik yang

sangat menggembirakan, akan tetapi seiring dengan kemajuan tersebut kita

di hadapkan dengan tradisi santri baik itu santriwan maupun santriwati

yang telah menyelesaikan pendidikannya pada jenjang Madrasah

Tsanawiyah (MTs) cenderung memilih sekolah ketempat lain, hal ini di

karenakan berbagai macam pertimbangan, diantaranya Hapalan ayat yang

akan diberikan pada saat ujian praktek mata pelajaran Fiqih, Al-Qur‟an

Hadis, kejenuhan santri dalam lingkungan pondok dan lain sebagainya.

Hal inilah yang menjadi salah satu tantangan yang patut menjadi

pemikiran kita semua sebagai ustadz dan ustadzah.

Page 43: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

30

c. Madrasah Aliyah

Madrasah Aliyah (MA) adalah jenjang pendidikan menengah pada

pendidikan formal di Indonesia yang setara dengan sekolah menengah atas

atau SMA, dimana pengelolaannya dilakukan oleh Kemenag. Jenjang

kelas dalam waktu tempuh Madrasah Aliyah sama halnya juga dengan

sekolah menengah atas lainnya yajni harus menempun pendidikan 3 tahun.

Namun terdapat beberapa hal yang membedakannya, diantaranya adanya

kewajiban santri untuk mengikuti ujian praktek dalam bentuk hapalan.

Masa pendidikan atau metode pembelajaran di Pondok Pesantren

Nurul Ulama Darud Da‟wah Wal-Irsyad (DDI) memakai sistem kelas,

dimana Santri dinyatakan telah menyelesaikan pendidikan apabila mereka

telah menempuh selama 3 tahun masa belajar baik itu Madrasah

Tsanawiyah ataupun Madrasah Aliyah, dimana setiap jenjangnya

ditentukan oleh evaluasi pendidikan yang selalu dilaksanakan pada setiap

pertengahan semester dan akhir semester, bahkan santri yang sudah kelas

IX Madrasah Tsanawiyah ataupun kelas XII Madrasah Aliyah diwajibkan

menghafal surah-surah pendek, wirid, bacaan-bacaam sholat, yang

nantinya akan menjadi nilai Praktek bagi santri.

5. Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

(DDI) Benteng

Santri merupakan peserta didik yang sedang mengenyam

pendidikan di pondok pesantren, dengan mengabdikan dirinya untuk

tinggal dilingkungan pondok pesantren atau asrama. Santri diberi

pembelajaran-pembelajaran keislaman seperti pelajaran aqidah akhlak,

fiqh, Al-qur’an dan Hadits, tafsir, bahasa arab dan kajian-kajian kitab

Page 44: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

31

kuning. Santri juga dibekali nilai-nilai agama Islam melalui kegiatan-

kegiatan keislaman seperti muhadharah, sehingga ketika selesai

menempuh pendidikan santri mampu untuk menjadi generasi yang islami

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di Pondok Pesantren

Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng, sebagian besar santrinya

merupakan santri kalong. Santri yang tinggal di sekitar pondok pesantren

lebih memilih untuk pulang kerumah masing-masing ketika jam pelajaran

telah selesai, diantranya santri yang tinggal di sekitar Kelurahan Benteng

dan Desa Benteng Utara. Meski demikian, terdapat beberapa santri yang

memilih untuk tinggal dilingkungan asrama menjadi santri mukin.30

[S]aya lebih memilih untuk tinggal di asrama bg, dikarnakan jarak

antara pondok pesantren dan rumah yang cukup jauh sekitar 19

Kilometer, selain itu jalan yang saya lewati juga banyak rusak kadang-

kadang membuat saya terlambat untuk datang ke pondok pesantren.31

Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng sedang melakukan pembelajaran secara daring melalui media

sosial, meski demikian santri setiap kelas diberi hari-hari khusus untuk

datang ke pondok pesantren untuk melakukan praktek atau evaluasi.

6. Ustadz/ah Pondok pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

(DDI) Benteng

Ustadz/ah atau guru merupakan suatu jabatan atau profesi yang di

miliki oleh seseorang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus

untuk mendidik secara profesional dengan tugas utama yaitu mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, mengasuh santri atau

peserta didiknya, menilai dan mengevaluasi.

Ustadz/ah dapat dikatakan sebagai orang tua kedua bagi santri,

selama santri berada di pondok pesantren. Layaknya orang tua kepada

anaknya, santri juga akan mendapat perhatian dan bimbingan dari

30

Observasi peneliti pada tanggal 28 Februari 2021. 31 Ismail, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng,

wawancara dengan penulis pada tanggal 28 Februari 2021 .

Page 45: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

32

ustadz/ah. Ketika santri melakukan perbuatan yang menyimpang maka

ustadz/ah akan memberikan suatu teguran sampai sanksi yang berbentuk

mendidik. Pada saat pandemi lembaga pendidikan belum memberikan izin

kepada lembaga pendidikan manapun untuk melakukan kegiatan belajar

mengajar secara tatap muka dan beralih ke sistem pembelajaran daring

(dalam jaringan).

Ustadz/ah Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal

Irsyad (DDI) Benteng merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

menerapkan sistem daring, dengan memanfaatkan media sosial sebagai

sarana untuk menyampaikan materi pembelajarannya. Untuk lebih

meningkatkan pemahaman santrinya, ustadz/ah membuat satu pertemuan

khusus di hari yang berbeda setiap kelas untuk melakukan evaluasi atau

praktek dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan bagi santri.

C. Tata Tertib Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah Wal-

Irsyad (DDI) Benteng

1. Ketentuan Umum atau kegiatan rutin

a. Berdo’a sebelum pelajaran dimulai

b. Upcara hari senin

c. Sholat Zuhur ber jama‟ah di Masjid

d. Berdo‟a di akhir pelajaran

2. Kegiatan Terprogram

a. Kegiatan Class Meeting

b. Kegiatan memperingati hari-hari besar nasional

c. Kegiatan memperingati Hari Besar islam

d. Kegiatan harian:

3. Pendidikan dan Pengajaran

Kegiatan Belajar Mengajar

Page 46: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

33

a. Kehadiran

1) Santri wajib hadir dalam semua kelas yang telah ditentukan

jadwalnya.

2) Apabila santri berhalangan hadir maka santri harus memberikan

surat

3) izin

b. Saat belajar dikelas santri tidak diperbolehkan

1) Makan dan Minum saat pelajaran berlangsung .

2) Tidur dikelas saat pelajaran berlangsung

3) Menyontek saat ulangan

4) Keluar kelas tanpa izin guru

5) Keluar kelas tanpa pergantian pelajaran.

6) Melakukan kegiatan lain diluar pelajaran

7) Membawa hal-hal yang tidak berhubungan dengan pelajaran

c. Buku Pelajaran dan Peralatan Sekolah.

1) Santri diharuskan membawa seluruh buku pelajaran, catatan dan

alat sekolah

yang diperlukan pada saat pelajaran berlangsung.

2) Menggunakan buku catatan yang bersih dan tidak

bergambar/polos disampul

3) Tidak meninggalkan buku pelajaran dan alat sekolah dikelas setelah

jam Belajar berakhir

4. Keorganisasian

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Pondok Pesantren Nurul

Ulama Darud Da’wah Wal-Irsyad (DDI) Benteng

a. Santri diharuskan menjadi anggota OSIS

b. Santri diharuskan siap dan bersedia untuk ditunjuk menjadi pengurus

OSIS

Page 47: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

34

c. Mentaati segala ketentuan pengurus OSIS

5. Ekstrakurikuler

a. Pramuka

1) Santri diwajibkan mengikuti kegiatan pramuka atau menjadi

anggota pramuka dan memakai seragamnya pada saat bertatap

muka.

2) Mengikuti kegiatan kepramukaan diluar pondok harus mendapat

izin dari pimpinan pondok/wakil pimpinan pondok.

b. Kegiatan pilihan

1) Santri dianjurkan mengikuti kegiatan-kegiatan sesuai minat dan

bakat masing-masing

2) Menjaga dan merawat perlengkapan

3) Mengikuti kegiatan pertandingan dan perlombaan diluar Pondok

Pesantren harus terlebih dahulu mendapat izin dari pimpinan/wakil

pimppinan pondok.

4) Berolahraga sesuai dengan pakaian olahraga yang telah ditentukan

5) Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan waktu dan tempat

yang ditentukan

c. Muhadharah

1) Mengikuti seluruh kegiatan muhadarah.

2) Santri yang bertugas sebagai pembicara diharuskan membuat

persiapan.

3) Berada diruangan paling lambat 5 menit sebelum acara dimulai

dan tidak meninggalkan ruangan sebelum muhadarah selesai

d. Pengajian malam

1) Semua santri diwajibkan mengikuti pengajian malam.

2) Setelah sholat magrib semua santri sudah ada diruangan

Page 48: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

35

3) Tidak boleh keluar ruangan sebelum azan isya dikumandangkan

4) Membawa buku atau kitab suci Al-Qur‟an sesuai jadwal yang telah

ditentukan32

6. Kebersihan, keindahan, kesehatan

a. Kebersihan

1) Menjaga kebersihan diri dan lingkungan .

2) Membuang sampah pada tempatnya

3) Melaksanakan piket asrama (bagi santri yang tinggal diasrama)

4) Melaksanakan piket kelas

5) Tidak boleh mencoret badan, pakaian, dan fasilitas pondok

6) Menata ruang kelas agar kondusif dalam belajar

7) Menjaga keindahan lingkungan

8) Apabila santri sakit segera melapor kepada guru atau ustadz

b. Keuangan

1) Menyelesaikan administrasi sekolah sesuai ketentuan

2) Santri wajib melunasi keuangan (SPP) setiap bulan paling lambat

tanggal 30 setiap bulannya bagi santri Madrasah Aliyah

3) Santri dilarang memalsukan tanda tangan orang lain dalam

administrasi dan Keuangan.

4) Santri dilarang menyalahgunakan uang SPP, infak, zakat, uang

kelas dan OSIS.

D. Keadaan Santri dan Struktur Organisasi Pondok Pesantren

1. Keadaan Santri

Santri merupakan peserta didik yang sedang menimba ilmu

pengetahuan Agama di Pondok Pesantren, baik sebagai santri mukin

maupun mejadi santri kalongan yang pulang kerumah setelah jam

32 Dokumen Organisasi Santri Intra Sekolah (OSIS) Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud

Da’wah wal Irsyad Benteng

Page 49: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

36

pelajaran telah usai. Adapun jumlah santri Pondok Pesantren Nurul Ulama

Darud Da’wah wal Irsyad Benteng ialah dengan rincian jumlah masing

masing kelas yaitu:

Tabel 01 : Jumlah Santri Madrasah Tsanawiyah33

Jumlah kelas

Jumlah

Jumlah Jenis

Kelamin VII VIII IX

LK PR LK PR LK PR LK PR Jumlah

15 17 29 26 21 11 119 65 54 119

33 Dokumen Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng

Page 50: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

37

2. Pengurus Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud

Da’wah wal Irsyad Benteng.

Lampiran 1 : Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah

Pembina Pramuka

Khairunnisa

Pembina Osis

Abd. Hamid, S.Pd

Kabag Komputer

Kasmir, S.Pd

Kabag Perpustakaan

Radiatang, S.Pd

KabagLab. Bahasa

Wakil Kepala

Muammar, S.pd

Bendahara

Srirohning, S.Kom

Tata Usaha

Husaini, S.Pd

Waka Bid. Sapras

Syuhdi Amin, S.Pd.i

WakaBid. Kesiswaan

Musdialifah, S.Pd.i

Waka Bid. Humas

Abu Siraj

WakaBid. Kurikulum

Murniati, S.Ei

Operator

M. Husaini, S.Pd

Komite Madrasah

Drs. H.M. Nasir

Kepala Madrasah

Drs. Moh. Subair

Kasmir, S.Pd Radiatang, S.Pd

Wali Kelas IX

Abd. Hamid, S.Pd

Wali Kelas VIII Wali Kelas VII

Majlis Guru

Santri/Wati

Abd. Hamid, S.Pd

Page 51: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

38

E. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana adalah kelengkapan bangunan Pondok Pesantren

yang dapat dipergunakan untuk aktifitas Santri. Sarana dan Prasarana Pondok

Pesantren dapat berupa fasilitas yang dapat menjadi alat penunjang bagi kegiatan

Santri yang bisa dimanfaatkan untuk seluruh Santri Pondok Pesantren Nurul

Ulama Darud Da‟wah Wal-Irsyad Benteng.

Adapun fasilitas yang dimiliki Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud

Da‟wah Wal- Irsyad Benteng berupa Bangunan kelas, Kantor, Pendopo, Asrama,

dan sebagainya. Untuk lebih jelas bisa dilihat dari tabel berikut :

Page 52: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

39

Tabel 2 : Sarana dan prasarana

NO Jenis Ruangan Jumlah

1 Ruangan Kelas 4

2 Ruang Kantor 1

3 Pandopo 1

4 Masjid 0

5 Rumah Dinas/ Penjaga Asrama 1

6 Asrama Putra 2

7 Asrama Putri 2

8 WC Putra 2

9 WC Putri 2

10 Laboratorium Komputer 0

11 Perpustakaan 1

12 Lapangan Futsal 1

13 Lapangan Badminton 0

14 Lapangan Takraw 1

15 Lapangan Bola Volly 1

16 Lapangan Tenis Meja 1

Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan, sarana dan prasarana

yang ada di Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da‟wah Wal-Irsyad Benteng

layak untuk digunakan namun masih terdapat beberapa pembangunan yang masih

dalam proses renofasi dan penyelesaian seperti Rumah Dinas.34

34 Observasi peneliti pada tanggal 1 Maret 2021.

Page 53: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

40

[M]eski Sempat tersendat, alhamdulillah untuk pembangunan rumah dinas

untuk tempat tinggal ustadz/ah akan segera dilanjutkan karna bahan bangunan

berupa pasir, kerikil dan juga semen sudah datang, hanya tinggal menunggu

tukang-tukangnya.35

Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal

Irsyad Benteng dimanfaatkan sebagai mana kegunaan semestinya, apabila terdapat

salah satu bangunan yang rusak dan yang merusaknya ialah santri maka santri

harus bertanggung jawab atas tindakannya.

35 Drs, Moh. Subair, Kepala Sekolah Madrasan Tsanawiyah, wawancara dengan peneliti

pada Tanggal 1 Maret 2021

Page 54: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

41

BAB III

KONTEN – KONTEN DAN UPAYA PEMANFAATAN MEDIA

SOSIAL DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN

AGAMA SANTRI

A. Media Sosial yang Dominan Digunakan Santri

Tidak dapat untuk dipungkiri lagi bahwa saat ini aplikasi jejaring internet

telah banyak mendarah daging ke sumua lingkup kehidupan. Bukan hanya bagi

peserta didik maupun tenaga pendidik, bahkan telah merambah ke masyarakat

khususnya orang tua murid. Salah satu aplikasi internet yangt telah banyak

mempengaruhi sistem kehidupan sosial, khususnyadalam membentuk sebuah

opini atau media informasi, ialah aplikasi media sosial.36

Di era yang semakin maju seperti sekarang, perkembangan teknologi

informasi bukan lagi suatu hal yang tabu. Dimana semua informasi kini dapat

diakses dengan mudah melalui media sosial Penggunaan media sosial tidak hanya

menjadi bahan hiburan belaka, namun merambah ke suatu yang dibutuhkan

bahkan menjadi suatu yang membuat ketergantungan. Fitur-fitur atau konten-

konten yang ditawarkan oleh media sosial menjadi faktor utama penyebab

mengapa media sosial tersebut lebih dominan digunakan khususnya dikalangan

santri.

Salah satu santri telah mengungkapkan hal yang sama seperti penjelasan

diatas, ia menyatakan

[M]edia sosial lebih sering saya gunakan yaitu WhatsApp dan Facebook,saya

memilih aplikasi tersebut dikarenakan fiturnya mudah untuk digunakan dan

mudah untuk dipahami, saya biasanya memanfaatkannya untuk belajar dan

berkomunikasi dengan teman-teman, saudara dan ustadz.37

Santri lain juga membenarkan mengenai penggunaan media sosial

tersebut:

36 Lady Diana Warpindyastuti, Meiva Eka Sri Sulistyawati, Pemanfaatan Teknologi Internet

Menggunakan Media Sosial Sebagai Sarana Penyebaran Informasi dan Promosi pada MIN 18 Jakarta, (Jurnal, Widya Cipta, Vol II No. 1) hlm 94

37 Dayat, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 4 Maret 2021

Page 55: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

42

[S]aya lebih sering menggunakan media sosial WhatsApp, Facebook, dan

Youtube bang, hal itu dikarnakan saya lebih suka menonton video, buat

status, berkomunikasi dengan teman-teman, tempat untuk belajar online dan

nonton tutorial. Soalnya untuk mencari video yang mau ditonton sangat

mudah cukup cari dipencaharian youtube nanti keluar semuanya.38

selain menjelaskan tentang media sosial yang sering digunakan, Ridwan

santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad ini juga

menambahkan manfaat dari media sosial, seperti penjelasannya

[T]entu sangat bermanfaat bang, seperti media sosial yang sering saya

gunakan itu WhatsApp dengan media sosial ini saya lebih mudah untuk

mendapat informasi atau pelajaran dari ustadz/ah, karena sekarangkan belajar

dilakukan secara online. Kemudia Facebook,Youtube dan Istagram kadang

saya gunakan untuk menonton video ceramah, lihat photo kata-kata mutiara

dan video game.39

Selain melakukan wawancara dengan santri, dihari yang sama peneliti

juga melakukan wawancara bersama ustadz hamid.

[U]ntuk media sosial yang paling sering digunakan itu WhatsApp. Mengapa,

sebab untuk mendapatkan informasi terkhususnya dilingkungan sekitar itu

lebih mudah melalui aplikasi tersebut, seperti informasi antar sesama ustadz

dan memberikan pembelajaran atau informasi bagi santri. sedangkan media

sosial seperti Facebook, Instagram, dan Youtube untuk mencari informasi

dari luar.40

Berdasarkan hasil wawancra yang telah peneliti lakukan bersama dengan

Santri dan Ustadz Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng, dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai media sosial yang dominan

digunakan santri. Fitur-fitur yang mudah untuk dipahami menjadi faktor mengapa

santri lebih sering menggunakan media sosial tertentu. WhatsApp, Fabebook dan

Youtube memiliki hal tersebut, seperti WhatsApp memudahkan santri untuk

berkomunikasi dan menshare suatu konten. Selain fitur, konten juga

mempengaruhi mengapa santri lebih suka menggunakan media sosial. Seperti

38 Sulyadi, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng,

wawancara dengan peneliti pada tanggal 4 Maret 2021 39 Ridwan, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng,

wawancara dengan peneliti pada tanggal 4 Maret 2021 40 Abd Hamid, Ustadz Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng,

wawancara dengan peneliti pada tanggal 04 Maret 2021

Page 56: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

43

Facebook dan Youtube memiliki banyak konten menarik baik berupa video, photo

atau hanya sekedar status seseorang, sehingga santri dapat menemukan hal-hal

yang menarik yang tidak membuat mereka bosan untuk mengakses media sosial.

B. Konten-konten Meningkatkan Pemahaman Agama Santri

Pada sub bab sebelumnya telah tergambarkan bahwa konten memiliki

peran penting agar media sosial tetap eksis untuk diakses oleh penggunanya.

Konten merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan ide-ide

atau informasi yang ingin disampaikan oleh pengguna media sosial kepada

khalayak publik atau dipublikasikan, yang dapat digambarkan melalui gambar,

teks, suara, video, animasi dan lain sebagainya. Beberapa jenis konten media

sosial yang banyak diakses oleh penggunanya seperti: Hiburan, video viral,

meme, motivasi/inspiratif, kisah menyentuh, dakwah dan lain sebagainya.41

konten media merupakan berbagai macam bentuk isi dalam sebuah media

di dunia teknologi terada saat ini. Seperti Chatting, Tweet, podcasting, gambar,

video, file audio hingga berbagai bentuk media lainnya yang dibuat oleh para

pengguna sistem atau layanan online yang sering kali dilakukan melalui sebuah

Media Sosial.

Terdapat banyak konten-konten islami yang dapat menambah wawasan

dan pemahaman keagamaan santri. Meski tidak mendapat pelajaran secara

tatapmuka, namun diera dimana informasi dapat diakses dari mana saja dan kapan

saja tergantung jaringan dan kuota tergantung informasi seperti apa yang akan

diakses oleh santri.

Peneliti telah melakukan wawancara terhadap beberapa santri dan

ustadz/ah Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad mengenai

konten yang dapat menambah pemahaman agama santri. Azhar dalam

wawancaranya menyatakan:

41

Komunikasi Praktis, “Pengertian konten dan Jenis-jenis Konten”, melalui alamat http://www.komunikasipraktis.com/2019/05/pengertian-konten-dan-jenis-jenisnya.html?m=0 diakses pada tanggal 06 April 2021.

Page 57: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

44

[K]onten atau channel yang dapat menambah pengetahuan agama di Youtube

dan Facebook sangat banyak bang, kalau di youtube seperti video-video

ceramah Ustadz-ustadz terkenal, seperti ustadz Abdul Somad, Ustadz Adi

Hidayat, dan lainya. Kemudia ada pula video-video tentang sejarah Nabi,

video tentang tatacara sholat yang benar dan lainya. Tidak jauh beda dengan

Youtube, dari Facebook juga bisa menonton video-video ceramah ustadz-

ustadz yang kadang disiarkan langsung. Selain video, di Facebook juga bisa

melihat photo atau status yang berkaitan dengan islam yang di share oleh

orang lain.42

Selain Azhar, santri lain juga menambahkan tentang apa saja konten yang

dapat menambah pengetahuan agama.

[S]ebenarnya terdapat banyak konten yang dapat menambah pengetahuan

agama kita melalui media sosial, seperti di Youtube bisa nonton video

berbagai macam ceramah dari ustadz-ustadz, video kisah inspiratif, video

tentang sejarah perjuangan islam. Tergantung kita cari video seperti apa yang

ingin ditonton.43

Pada kesempatan yang sama, peneliti melakukan wawancara terhadap

santri Pondok Pesantren Darud Da’wah wal Irsyad Benteng yang lain, santri

tersebut mengungkapkan:

[A]dapun konten yang dapat menambah pemahaman agama ialah seperti

video ceramah, photo yang mengandung pelajaran islam, status dakwah yang

biasa kita lihat melalui media sosial Facebook, Youtube dan Isntagram bang.

Selain itu kita juga bisa menambah pemahaman agama melalui WhatsApp

dengan cara bergabung di group-group dakwah yang biasa membagikan

informasi keislaman, salah satu group yang saya ikuti seperti Group Pecinta

Sholawat dan Group Pecinta Al-Qur’an dan Sunnah, selain itu ada pula group

kelas yang yang memberikan materi pelajaran agama yang biasa kami

pelajarai di Madrasah.44

Melihat hasil wawancara dari beberapa santri, peneliti menemukan

beberapa pernyataan yang mengungkapkan bahwa konten video ceramah lebih

banyak ditonton oleh santri Pondok pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal

Irsyad Benteng dalam meningkatkan pemahaman agamanya, selebihnya santri

42 Azhar, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng,

wawancara dengan Peneliti Pada tanggal 8 Maret 2021. 43 Azhar Jamaluddin. Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng, wawancara dengan peneliti Pada tanggal 8 Maret 2021. 44 Abdi Faturrahman, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng, wawancara denga peneliti pada tanggal 8 Maret 2021.

Page 58: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

45

mengambil pelajaran melalui informasi yang di share melalui status Facebook

atau melalui group WhatsApp yang dapat berupa teks, photo dan video singkat.

Selain santri, peneliti juga mewawancarai Ustadz Pondok Pesantren Nurul

Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng mengenai konten yang dapat

meningkatkan pemahaman agama santri, seperti yang diungkapkan oleh ustadz

Moh. Zubair sebagai berikut:

[S]elama libur pandemic memang santri tidak melakukan aktivitas belajar

mengajar di Pondok Pesantren. Namun untuk tetap menunjang pemahaman

agama santri, dari Pondok Pesantren menerapkan pembelajaran secara daring

melalui media sosial WhatsApp contohnya, dengan membagikan konten-

konten pembelajaran agama yang diharapkan dapat menunjang pemahaman

agama santri baik itu berupa file atau video.45

Pada hari yang sama peneliti juga melakukan wawancara kepada ustadz

Syuhdi, ia menjelaskan bahwa: [J]ika melihat kondisi saat ini maka konten-konten

dakwah seperti video ceramah di media sosial menjadi sarana yang baik untuk

menambah pengetahuan agama santri.46

Melihat hasil wawancara yang telah peneliti lakukan, bahwa dalam hal

peningkatan agama kebanyakan santri lebih memilih untuk melihat konten video

ceramah dan video dakwah melalui media sosial Youtube dan Facebook. Selain

konten video ceramah terdapat pula konten status yang berupa teks dan photo

yang dapat menambah pemahaman santri, kemudian terdapat pula WhatsApp yang

bukan hanya digunakan untuk berkomunikasi namun juga digunakan untuk

menambah wawasan melalui bergabung dengan group dakwah atau melalui

pembelajaran yang telah disiapkan oleh ustadz Pondok Pesantren.

45 Moh. Zubair, Kepala Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah

wal Irsyad Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 10 Maret 2021 46 Syuhdi, Ustadz Pondok Pesantren nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng,

wawancara dengan peneliti pada tanggal 10 Maret 2021

Page 59: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

46

C. Upaya Pemanfaatan Media Sosial dalam Meningkatkan Pemahaman

Agama Santri

Pemanfaatan media sosial tidak hanya dalam bidang komunikasi, bisnis

atau hiburan saja, dalam hal berdakwah Islam untuk meningkatkan pemahaman

keagaman juga telah mengambil tempat didalamnya. Telah banyak konten-konten

keislaman yang telah di buat pengguna media sosial agar pengetahuan tentang

keislaman tidak tertinggal oleh pengetahuan umum, seperti video ceramah ustadz-

ustadz terkenal, video inspiratif, kajian-kajian keislama, photo yang mengandung

nilai pelajaran bahkan sampai kedunia animasi.

Sarana penunjang peningkatan pemahaman agama santri di era sekarang

tidak hanya didapatkan melalui ustadz atau melalui belajar dikelas-kelas. Di

zaman dimana informasi dapat ditemukan dengan mudah, hanya cukup dengan

mengakses melalui media sosial. Meski terlihat mudah, seorang santri harus

memiliki upaya tersendiri untuk mendapatkan pemahaman agama melalui media

sosial dimana konten-konten hiburan yang kadang melenceng dari pemahaman

agama menjamur di media sosial.

Dalam upaya pemanfaatan media sosial dalam meningkatkan pemahaman

agama santri, peneliti melakukan wawancara kepada santri Pondok Pesantren

Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng salah satunya ialah Ridwan

menjelaskan:

[S]aat menggunakan media sosial Youtube memang saya lebih banyak

membuka konten hiburan seperti video lucu dan tutorial, namun sesekali saya

menyempatkan untuk membuka konten-konten dakwah untuk menambah

pengetahuan keagamaan seperti video ceramah Ustadz Abdul Somad.47

Diwaktu yang sama peneliti juga melakukan wawancara ke santri-santri

lainnya, santri tersebut mengungkapkan bahwa.

[S]alah satu upaya saya untuk menambah pengetahuan agama saat libur ialah

dengan menonton video-video dakwah secara streaming atau video lama dari

media sosial Facebook dan youtube. Salah satu video ceramah yang sering

47 Ridwan, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud da’wah wal Irsyad Benteng,

wawancara dengan peneliti pada tanggal 15 Maret 2021

Page 60: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

47

saya tonton ialah ceramah ustadz Abdul Somad karena lucu dan mudah

dipahami sehingga tidak bosan untuk menontonnya. 48

Dalam upaya pemanfaatan media sosial untuk meningkatkan pemahaman

agama bagi santri terlihat bahwa kebanyakan santri lebih memilih menonton

video-video ceramah dari ustadz-ustadz terkenal melalui media sosial Facebook

dan Youtube ketimbang harus membaca tulisan di dinding status Facebook.

Salain itu juga kebosanan menjadi faktor mengapa santri lebih memilih menonton

video ceramah ustadz-ustadz tertentu yang memiliki teknik ceramah yang santri,

lucu dan mudan untuk dipahami.49

Keterangan diatas dibuktikan melalui wawancara yang peneliti lakukan

kepada santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng,

yang menjelaskan bahwa:

[S]aya sering menonton video-video ceramah ustadz-ustadz terkenal seperti

ustadz Abdul Somad, Ustadz Das’ad Latif dan ustadz Adi Hidayat di media

sosial Facebook dan kadang dari group WhatsApp yang di bagikan oleh

teman. Ceramah dari ustadz-ustadz tersebut lucu dan mudah untuk dipahami

sehingga tidak bosan untuk menontonnya. Sedangkan kalau menonton

ceramah dari ustadz yang serius kadang-kadang cepat ngantuk dan bosan.50

Selain media sosial Facebook dan Youtube, ternyata ada pula sebagian

santri yang memanfaatkan media sosial WhatsApp sebagai sarana penambah

pengetahuannya, seperti yang dilakukan Dayyat, ia menyatakan.

[U]paya dalam meningkatkan pemahaman agama melalui WhatsApp yaitu

dengan bergabung dengan group-group dakwah yang didalamnya biasanya

membagikan konten-konten yang membahas tentang keislaman, selain itu

saya juga belajar dari group mata pelajaran kelas yang telah dibuat Ustadz

untuk belajar dan memberikan tugas.51

Melihat dari hasil wawancara bahwa sebagain besar santri yang

memanfaatkan media sosial dalam meningkatkan pemahaman agama lebih

48 Abdi Faturrahman, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng, wawancara dengan Peneliti Pada tanggal 15 Maret 2021 49 Observasi Penelitian pada tanggal 16 Maret 2021 50 Sulyadi, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng,

wawancara dengan Peneliti Pada tanggal 16 Maret 2021 51 Andika Dayyat, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng,

wawancara dengan peneliti pada tanggal 16 Maret 2021

Page 61: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

48

cendrung untuk menonton video-video ceramah yang diakses melalui Youtube

dan Facebook. Karakteristik dan metode yang santai, bahkah membuat tertawa,

serta dengan bahasan yang mudah untuk dipahami adalah alasan utama santri

lebih menyukai menonton video ceramah, selain menonton video ceramah, upaya

lain yang dilakukan santri untuk menambah pengetahuannya ialah dengan

bergabung dengan group dakwah atau group kelas yang biasa membagikan

materi-materi keislaman.

Pentinya upaya pemanfaatan media sosial dalam meningkatkan

pemahaman agama santri bukan hanya menjadi tanggungan bagi santri yang

seharusnya memiliki kesadaran diri. Peran ini juga menyangkut ustadz/ah dan

orang tua santri sendiri bagaimana memberikan didikan agar santri lebih bijak

dalam menggunakan media sosial khususnya dalam bidang keagamaan, Ustadz

Moh. Zubair mengungkapkan bahwa:

[S]antri memang seharusnya diawasi dalam penggunaan media sosial terlebih

saat sekarang ini santri lebih sering menggunakan Gadged dan mengakses

media sosial, terlebih lagi terdapat berbagai macam konten yang di sajikan

oleh media sosial sehingga jika santri tidak pandai dalam memilih atau tidak

adanya pengawasan ditakutkan akan mengomsumsi konten yang justru

merusak pemahaman santri. untuk meminimalisir hal tersebut maka dibuatlah

group khusus santri belajar atau pembelajaran daring sesusai mata pelajaran

dan kelasnya masing-masing yang mana didalamnya akan dibagikan materi

pelajaran dan pengetahuan-pengetahuan lain terkait keislaman.52

Kegiatan pemebelajaran daring bagi santri bukan hanya untuk memenuhi

mata pelajaran yang seharunya dipelajari di kelas, namun para ustadz juga

memberikan materi-materi lain tentang keagamaan sebagai upaya untuk

menambah pemahaman santri terhadap agama islam.

Selain ustadz pondok pesantren, peneliti juga melakukan wawancara

kepada orang tua santri, mengenai upaya pengawasan terhadap penggunaan media

sosial

52 Moh. Zubair, Kepala Madrasan Tsanawiyah Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah

wal Irsyad Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 17 Maret 2021

Page 62: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

49

[S]aat menggunakan Hp, saya selalu mengawasi apa saja yang dilihatnya di

media sosial, pengawasan ini saya rasa sangat penting dalam mendidik anak

agar tidak terpengaruh ke hal-hal yang buruk. Selain mengawasinya saya juga

membatasi dalam penggunaan Hp agar tidak kecanduan, jika melanggar saya

beri dia hukuman seperti menaham hpnya selama sehari penuh agar dia sadar

akan kesalahannya.53

Dari hasil wawancara tersebut peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa

supaya pemanfaatan media sosial dalam meningkatkan pemahaman agama, santri

lebih memilih untuk mengakses video-video ceramah di Facebook, Youtube dan

WhatsApp, upaya tersebut santri lakukan tidak secara terus menerus bahkan

cendrung sesekali saja. Orang tua dan ustadz/ah melakukan peranyang berbeda

namun setujuan, orangtua santri melakukan pengawasan terhadap anaknya sedang

ustadz/ah memberikan materi pelajaran islam melalui pendidikan dalam jaringan

(Daring).

53 Neng, Orang Tua Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng,

wawancara dengan peneliti pada tanggal 17 Maret 2021

Page 63: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

50

BAB IV

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN

PEMAHAMAN AGAMA SANTRI.

A. Pemahaman Agama Santri Melalui Pemanfaatan Media Sosial

Penggunaan media sosial semakin hari semakin meningkat, berbagai

macam manfaat yang akan didapat dengan menggunakan mendia sosial

tergantung keinginan, seperti sebagai media hiburan, pendidikan, bisnis bahkan

dapat dijadikan sebagai mata pencaharian. Pengguna media sosial juga semakin

beragam mulai dari anak-anak, remaja bahkan sampai orang tua. Mulai dari artis,

orang kantoran, petani sampai santri pondok pesantren mampu untuk

memanfaatkan media sosial.

Salah satu pemanfaatan media sosial yang dilakukan santri ialah dengan

mengakses konten-konten islam yang mampu menambah pemahaman agama,

seperti yang dilakukan santri Pondok Pesantren Nurul Ulama darud Da’wah wal

Irsyad Benteng, mengutarakan bahwa:

[S]alah satu cara saya memanfaatkan media sosial yaitu dengan membuka video-

video ceramah dari media sosial Facebook, dari situ saya dapat belajar tentang

agama Islam, seperti tata cara Sholat yang benar atau mendengar bacaan Al-

qur’an dan tak jarang juga saya membagi video-video ceramah ke Facebook atau

WhatsApp dengan membuat snap atau status.54

Selain santri tersebut, untuk menambah keabsahan data peneliti juga

melakukan wawancara dengan santri yang lain.

[K]adang sesekali saya menonton video-video ceramah melalui Youtube atau

dari WhatsApp, dari situ saya dapat pelajaran penting yang dapat diterapkan

di kehidupan sehari-hari, ternyata masih banyak pelajaran islam yang masih

belum saya ketahui seperti bacaan-bacaan sholat yang ternyata masih banyak

salahnya.55

54 Azhar, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng,

wawancara dengan peneliti pada tanggal 18 Maret 2021 55 Ridwan, Pondok Pesantren nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng,

Wawancara dengan peneliti pada tanggal 18 Maret 2021

Page 64: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

Pada waktu yang berbeda peneliti melanjutkan untuk melakukan

wawancara dengan informan yang lain untuk meningkatkan kredibelitas data,

santri yang menjadi informan tersebut mengutarakan.

[S]etelah menonton atau melihat konten-konten islam di media sosial seperti

Facebook, Youtube dan WA pengetahuan saya jadi bertambah, yang

sebelumnya saya belum tau menjadi tau, seperti makanan yang halal dan

haram, tentang pahala sholat subuh.56

Pada kesempatan yang sama peneliti menambah data melalui wawancara

dengan santri lain:

[P]emahaman agama saya setelah menonton video ceramah dari Facebook

bertambah bang, hanya saja kadang saya kurang paham yang di jelaskan oleh

penceramah karena videonya yang pendek dan kita tidak bisa bertanya

tentang di maksud oleh penceramah, berbeda saat dipondok kita bisa bertanya

dengan ustadz atau ustadzah.57

Pemanfaatan media sosial dalam meningkatkan pemahaman agama oleh

santri telah menunjukkan hasilnya, terlihat dari beberapa hasil wawancara yang

peneliti lakukan kepada santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal

Irsyad Benteng. Dari penjelasan beberapa santri, mereka dapat memahami kajian

islam sesuai apa yang di aksesnya, para santri dapat menemukan berbagai macam

pengetahuan islam melalui media sosial namun tidak dapat memahami secara

mendalam karena singkatnya durasi konten seperti yang disampaikan Agustina:

[S]etelah menonton video ceramah di media sosial saya dapat memahami

sedikit demi sedikit tapi tidak mendalam karena penjelasan yang singkat dan

kuota yang terbatas, berbeda kalau di madrasah secara langsung saya lebih

paham karna dapat praktek secara langsung oleh ustadz dan saya juga bisa

bertanya bila belum memahami pelajaran yang diberikan. 58

Selain kepada santri peneliti juga melakukan wawancara kepada ustadz

Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng mengenai

pemahaman santri, ustadz memberikan penjelasan:

56 Sulyadi, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng,

wawancara dengan peneliti pada tanggal 22 Maret 2021 57 Azhar Jalmaluddin, Santri Pondo Pesantren Nurul Ulama darud Da’wah wal Irsyad

Benteng, Wawancara dengan peneliti pada tanggal 22 maret 2021 58 Agustina, Santriwati Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng, Wawancara dengan peneliti pada tanggal 22 Maret 2021

Page 65: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

[J]ika melihat seberapa besar pemahaman agama keseluruhan santri setelah

memanfaatkan media sosial tentunya akan sulit dikarnakan jarang adanya

pertemuan langsung dengan santri dalam seminggu hanya sekali, namun

memang ada beberapa santri yang memanfaatkan media sosial sebagai sarana

belajar dan tentunya pemahaman santri masih dapat dikatakan kurang jika

harus dibandingkan dengan ketika belajar di Pondok Pesantren.59

Selain itu, diwaktu yang sama peneliti kembali mengambil informan lain

sebagai penguat data. Moh Subair selaku kepala Madrasan Tsanawiyah

memberikan penjelasannya mengenai perkembangan santrinya sebagai berikut:

[U]ntuk pemahaman santri selama menggunakan media sosial meskipun

sedikit tentunya pasti ada yang bertambah, baik dari santri itu sendiri yang

mengakses konten-konten islami maupun dari pembelajaran yang diberikan

oleh ustadz dan ustadzannya. Hanya saja jika selama berada di pondok

pesantren pembelajaran santri akan lebih terarah karna sistem yang memang

di terapkan oleh pasantren, selain itu santri juga dapat mendapat pembelajaran

lain melalui kegiatan keislaman, dapat praktek secara langsung, dan tentunya

ustadz akan memberikan kesempatan kepada santri untuk bertanya bagi yang

belum paham. Sedangkan di media sosial santri akan dapat mengakses konten

islami yang beraneka ragam tapi tidak dapat dipahami secara mendalam serta

feedback untuk santri bertanya pun tidak ada sehingga pemahamannya pun

masih dangkal.60

Dari penjelasan oleh santri dan ustadz Pondok Pesantren Nurul Ulama

Darud Da’wah wal Irsyad Benteng bahwa pemanfaatan media sosial dalam

meningkatkan pemahaman bagi santri telah dilakukan hanya saja kurang

maksimal. Orang tua salah satu santri memberikan penjelasan: “pemahaman anak

saya selama belajar dari rumah justru menurun, dia hanya sesekali menonton

video ceramah dan lebih sering menonton video yang tidak menambah wawasan,

seperti video lucu atau game”.61

Dari data yang telah terkumpul maka peneliti menarik beberapa

kesimpulan bahwa santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal

Irsyad Benteng telah memanfaatkan media sosial sebagai sarana penambah

pemahaman agamanya, namun sangat disayangkan pemanfaatan media sosial

59 Abd Hamid, Ustadz Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wah Irsyad

Benteng, wawncara dengan peneliti pada tanggal 22 Maret 2021 60

Moh. Subair, Kepala Madrasah Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud da’wah wal Irsyad Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 22 maret 2021

61 Saimun, Orang tua Santri, wawancara dengan peneliti pada tanggal 22 Maret 2021

Page 66: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

yang dilakukan santri masih dapat dikatakan kurang maksimal. Pemahamn santri

selama menggunakan media sosial mengalami penurunan ketimbang saat berada

di Pondok Pesantren, hal tersebut dikarnakan saat berada di pondok pesantren

santri lebih ditekankan untuk mengikuti pembelajaran islam. Selain itu kesadaran

santri yang kurang untuk menambah wawasan khususnya agama islam dan justru

lebih sering mengakses konten-konten yang tidak berkaitan dengan kajian

keislaman sehingga pemahaman santri mengalami penurunan.

B. Hambatan dan Solusi Dalam Meningkatkan Pemahaman Agama Santri

Melalui Media Sosial

1. Hambatan

Media sosial merupakan salah satu alat komunikasi di era modern, media

sosial atau internet merupakan representasi dari media online, sama seperti

Koran, radio dan televise yang merepresentasikan dari media cetak, audio dan

audio-visual.62

Layaknya media lainnya, media sosial juga memiliki fungsi dan

hambatan tersendiri bagi penggunanya, hambatan atau kendala merupakan suatu

masalah yang terjadi yang mengakibatkan terkendalanya dalam berkomunikasi.

Pemanfaatan media sosial oleh santri Pondok Pesantren Nurul Ulama

Darud Da’wah wal Irsyad Benteng dalam meningkatkan pemahaman agama

mengalami penurunan, hal tersebut terjadi akibat hambatan-hambatan yang terjadi

baik dari media sosial maupun dari santri itu sendiri. Untuk menemukan kendala

yang terjadi, peneliti melakukan wawancara kepada santri sebagai data pendukung

sebagai berikut.

[K]endala yang utama saya alami ketika menggunakan media sosial ialah

kuota internet yang mahal, untuk mengakses media sosial pastinya sangat

dibutuhkan kuota internet apalagi untuk menonton video-video di youtube

sangat dibutuhkan kuota internet yang lumayan banyak supaya saat

menonton video sampai selasai tidak putus karna kehabisan kuota, youtube

juga lumayan banyak dalam menarik kuota sehingga jika kuota sedikit

akan cepat habis.63

62

Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektf Komunikasi, budaya, dan Sosioteknologi, hlm 3 63 Azhar Jamaluddin, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 22 Maret 2021

Page 67: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

Ridwan salah satu santri yang peneliti ambil sebagai informan sebagai

penguat data, santri tersebut menjelaskan:

[S]alah satu yang menjadi kendala saat menggunakan media sosial ialah

kouta, sedangkan hambatan dalam menambah pemahaman keagamaan

saya ialah niat yang kadang hilang timbul sehingga lebih sering menonton

video yang lucu atau menghibur ketimbang menonton video ceramah yang

terkadang membosankan.64

Selain kedua santri diatas, santri lain juga memberikan penjelasannya

mengenai kendala yang dialami saat menggunakan media sosial dalam

meningkatkan pemahaman agama islam, santri tersebut menjelaskan:

[T]empat tinggal saya yang jauh pusat pasar kecamatan membuat jaringan

internet menjadi sulit, sehingga ketika mengakses media sosial itu agak

sulit, harus mencari titik tertentu untuk mengakses internet. Apalagi untuk

menonton video lebih banyak loadingnya bang, sehingga saya jarang

menonton video yang menambah wawasan. Saya lebih melihat photo dan

status di Facebook atau WA.65

Beberapa kendala yang telah peneliti temukan dari wawancara tersebut,

kendala utama terletak pada alat akses media sosial seperti kuota dan jaringan

yang lambat. Selain itu peneliti kembali melakukan wawancara kepada Agustina

santriwati Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng

yang memberikan penjelasan:

[S]aat menggunakan media sosial untuk meningkatkan pemahaman

keagamaan saya dengan cara menonton video ceramah melalui youtube

dan Facebook hanya saja ketika menonton terkadang ada beberapa

ceramah yang kurang pahami, dan yang menjadi kendalanya adalah materi

yang belum dipahami tidak dapat untuk ditanyakan kepada penceramah,

jadi pemahaman yang saya dapatakan masih dangkal dan tidak

mendalam.66

Selain mewawancara santri, peneliti juga melakukan wawancara kepada

ustadz pondok pesantren, seperti yang dikatakan ustadz Muammar berikut:

64 Ridwan, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng,

wawancara dengan peneliti pada tanggal 22 Maret 2021 65 Abdi Faturahman, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 22 maret 2021 66 Agustina, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng,

wawancara dengan peneliti pada tanggal 22 maret 2021

Page 68: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

[T]erdapat beberapa kendala yang dialami santri dalam menggunakan

media sosial sebagai sarana peningkatan agama secara eksternal seperti

kuota dan jaringan, sedangkan dari internal santri ialah kurangnnya

kesadaran santri mengenai pentingnya ilmu agama, sehingga santri lebih

sering mengakses konten yang tidak menambah wawasan sedangkan untuk

mengakses konten yang islami sangatlah jarang, selain itu dari lingkungan

juga menjadi kendala yang mempengaruhi konten yang ditonton santri

baik dari keluarga maupun teman sekitarnya.67

Selain yang diutarakan oleh ustadz, peneliti juga mengambil informan dari

orang tua santri mengenai kendala yang dialami santri saat berada dilingkungan

keluarga.

[M]emang ada beberapa kendala yang dialami anak-anak saat

menggunakan media sosial seperti kuota internet, apalagi ditengah

pandemic seperti sekarang membuat ekonomi keluarga juga sedikit sulit,

jadi terkadang harus membatasi penggunaan internet agar lebih hemat.

Kalau untuk pemahaman agama kendalanya ialah kadang rasa malas atau

anak ini lebih memilih untuk menonton video yang dia sukai saja.68

Kendala yang dialami santri saat mengakses media sosial terkhusus dalam

peningkatan pemahaman agama dipengaruhi oleh dua faktor internal dan

eksternal, faktor internal seperti yang telah diutarakan oleh informen diatas.

Sedangkan faktor yang mempengaruhi dari luar seperti paket data, jaringan,

kurangnya dorongan atau motivasi serta lingkungan. Lingkungan sekitar santri

dapat mempengaruhi santri dalam mengakses konten apa saja yang biasa

dikonsumsinya, seperti lingkungan pergaulan santri yang salah maka santri akan

cendrung mengakses konten yang kurang bermanfaat terlebih lagi game online

yang telah menjamur dilingkungan santri terkhusus anak muda atau remaja

membuat santri akan terkontaminasi hal tersebut.69

Maka berdasarkan data yang telah peneliti temukan dilapangan, dapat

ditarik beberapa poin mengenai kendala apa saja yang dialami santri. adapun

point-point tersebut ialah sebagai berikut:

a. Faktor Internal

67 Muammar, Ustadz Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng,

wawancara dengan peneliti pada tanggal 23 Maret 2021 68 Neng, Orang tua Santri, wawancara dengan peneliti pada tanggal 23 Maret 2021 69 Observasi Peneliti Pada tanggal 24 Maret 2021

Page 69: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

1) Kurangnya kesadaran dari santri mengenai pentingnya pemahaman

islam.

2) Santri lebih cepat bosan saat menonton konten ceramah.

3) Niat dalam mengakses konten islam yang tidak istiqomah.

b. Faktor Eksternal/Lingkungan

1) Paket data santri yang tebatas.

2) Jaringan internet yang kurang memadai bagi beberapa santri yang

bertempat tinggal di daerah yang jauh dari pasar.

3) Tidak dapat feedback dari media sosial untuk sarana tanya jawab.

4) Kurangnya motivasi dari ustadz dan orang tua untuk santri

mengenai pentingnya pemahaman agama.

5) Pergaulan dengan teman yang jarang mengakses konten islami.

Kendala yang terjadi pada santri baik dari faktor internal maupun

eksternal/lingkungan ini tentunya sangat berpengaruh terhadap peningkatan

pemahaman santri, penurunan pemahaman santri terhadap ajaran islam tentunya

akan membuat generasi islam yang akan datang menjadi lemah dan mudah untuk

diombang-ambingkan oleh kerasnya dunia. Maka dari itu, tentunya sangat

dibutuhkan solusi yang tepat terhadap santri agar menjadi generasi yang islami,

hal tersebut yang akan peneliti bahas pada sub bab berikutnya.

2. Solusi

Solusi merupakan hal yang penting untuk menyelesaikan suatu

permalahan, dalam sebuah kendala atau hambatan yang terjadi dalam hidup

tentunya akan dibutuhkan suatu cara pemecahan masalah atau suatu jalan keluar

agar masalah yang dihadapi dapat terselesaikan.

Peningkatan pemahaman santri melalui media sosial pada temuan peneliti

mengalami penurunan, hal tersebut diakibatkan terdapat beberapa kendala yang

terjadi baik dari diri santri itu sendiri, media sosial dan dari lingkungan sekitar

santri. Kendala yang dialami santri terjadi akibat dua faktor yanitu faktor internal

dan faktor eksternal atau lingkungan, untuk mengatasi hal tersebut peneliti

melanjutkan penelitian untuk menemukan solusi yang tepat agar pemahaman

Page 70: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

santri mengenai ajaran agama islam dapat bertambah atau dapat menyaingi

pembelajaran selama di pondok pesantren.

Pada permasalahan kali ini peneliti memilih beberapa informan yang dapat

memberikan data yang real, diantaranya ustadz/ah Pondok Pesantren Nurul Ulama

Darud da’wah wal Irsyad Benteng dan orang tua santri. hal tersebut mengingat

bahwa santri itu sendiri yang mengalami penurunan pemahaman agama maka

ustadz/ah dan orang tua santri lah paling mengetahui solusi yang terbaik. Ustadz

Hamid selaku wali kelas Madrasah Tsanawiyah memberikan solusi akan kendala

yang dialami santri seperti yang diutarakannya:

[M]elalui group WhatsApp yang ustadz buat tentunya diharapkan dapat

memotivasi santri untuk mengakses konten-konten yang bermanfaat

terkhusus untuk pemahaman agama santri, bukan hanya memotivasi santri

ustadz juga mengirimkan konten-konten islami yang bermanfaat bagi

santri dengan menjadikannya sebagai tugas yang harus di lihat oleh santri,

dari situ pula diharapkan kesadaran santri akan pentingnya pemahaman

agama dapat meningkat dan lebih semangat dalam belajar agama.70

Selain ustadz hamid peneliti juga melakukan wawancara kepada ustadz

lain terkait solusi dari kendala yang dialami santri, ustadz subair memberi

penjelasan berikut:

[U]stadz/ah tentunya selalu memotivasi santri melalui group WhatsApp

santri, meskipun tidak dapat berubah secara langsung tapi dengan selalu

dimotivasi harapannya santri akan lebih bersemangat meskipun secara

pelan-pelan. Sedangkan mengenai pergaulan santri yang dapat dikatakan

salah, selama masih dalam jangkauan ustadz atau pondok pesantren maka

santri akan terus dikontrol, diawasi dan diberi peringatan kepada santri

yang salah pergaulan.71

Dalam hal memotivasi dan memberikan pelajaran-pelajaran islami kepada

santri telah dilakukan oleh ustadz/ah pondok pesantren Nurul Ulama Darud

Da’wah wal Irsyad Benteng agar santri dapat berubah dan lebih memilih untuk

mengakses konten-konten yang bermanfaat. Sedangkan mengani kendala jaringan

dan paket data akan lebih sulit untuk menemukan solusi yang efektif mengingat

70 Hamid, Ustadz Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng,

wawancara dengan peneliti pada tanggal 27 Maret 2021 71 Moh Subair, Kepala Madrasah Tsanawiyyah Pondok Pesantren Nururl Ulama Darud

Da’wah wal Irsyad Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 27 Maret 2021

Page 71: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

kondisi ekonomi orang tua santri yang berbeda-beda seperti yang disampaikan

oleh ustadz muammar berikut:

[P]aket data merupakan hal yang sangat penting untuk mengakses internet,

tanpa paket data santri tidak akan bisa mengakses konten apapun, hal

tersebut pun menjadi kendala bagi santri mengingat harga peket data yang

mahal dan menjadi kebutuhan bagi santri sedangkan orang tua santri

belum tentu mampu untuk terus membelikan paket data santri. maka dari

itu ustadz lebih memilih untuk mengirim tugas melalui WA sehingga

santri dapat mengaksesnya lebih mudah ketimbang menggunakan zoom

yang membutuhkan jaringan yang bagus, selain itu di Benteng kini juga

sudah mulai ada beberapa masyarakat yang menggunakan jaringan Wi-fi

dan menjual kode password-nya bagi yang ingin menggunakannnya

sebagai alternative lain bagi santri untuk mengakses internet dengan harga

yang lebih terjangkau ketimbang harus membeli paket data yang mahal.72

Selain ustadz Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng peneliti juga memilih orang tua salah satu santri menjadi informan dalam

mencari solusi mengenai permasalahan ini, beliau mengungkapkan:

[S]aya membatasi penggunaan internet anak saya supaya lebih menghemat

dalam menggunakan paket internet, dengan cara memberinya hp hanya

saat jam belajar madrasah dan jam belajar untuk buat tugas. Selain itu juga

saya akan memberi hukuman saat anak saya tidak melakukan kewajiban

nya seperti meninggalkan sholat lima waktu maka hp nya akan saya

tahan.73

Berdasarkan data yang telah peneliti temukan dan peneliti kumpulkan

melalui wawancara bersama dengan narasumber, peneliti menarik beberapa

kesimpulan untuk solusi kendala yang dihadapi santri. Pengawasan dan

memotivasi santri merupakan suatu solusi yang sangat dibutuhkan untuk

mengatasi kesalahan dalam mengakses konten-konten yang kurang bermanfaat.

Kerja sama antara ustadz/ah dan orang tua santri sangat diperlukan dalam hal

tersebut, orang tua mengawasi santri selama dirumah sedangkan ustadz/ah

memberikan motivasi dan pelajaran untuk menunjang pemahaman keagamaan

72 Muammar, Ustadz Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng,

wawancara dengan peneliti pada tanggal 27 Maret 2021 73 Neng, orang tua santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 28 Maret 2021

Page 72: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

santri melalui media sosial. Solusi tersebut diharapkan akan mampu

menumbuhkan dan membiasakan santri untuk mengakses konten islami dan

memberikan pemahaman betapa pentingnya pemahaman agama bagi santri dan

remaja masa kini yang masih sangat kurang pemahaman keagamaannya.

Page 73: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada skripsi ini, maka

dapat ditarik kesimpulan yaitu:

1. Konten-konten keagamaan dalam pemanfaatan media sosial sebagai

sarana penambah pemahaman keagaman ialah video-video ceramah dari

Ustadz-ustadz terkenal, photo dan tulisan yang mengandung dakwah

islamiah yang biasa diakses melalui media sosial Youtube, Facebook, dan

WhatsApp.

2. Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng

dalam hal upaya peningkatan pemahaman agama, terdapat beberapa santri

yang memilih untuk mengakses konten video ceramah dan photo dakwah.

Selain itu terdapat pula santri yang memilih untuk mengikuti group-group

dakwah yang membagikan konten-konten islami yang dapat dipelajari.

Selain santri, para ustadz dan orang tua santri turut serta membantu dalam

mengupayakan santri untuk mengakses konten islami seperti orang tua

yang melakukan pengawasan terhadap santri, sedangkan ustadz mengirim

konten-konten islami melalui group kelas.

3. Pemahaman agama santri setelah memanfaatkan media sosial masih

minim. Kesadaran santri yang kurang menjadi hambatan utama untuk

meningkatkan pemahaman agama. Meski upaya telah dilakukan namun

keingintahuan santri yang masih kecil, sehingga santri hanya sesekali

mengakses konten-konten dakwah.

Page 74: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

B. Implikasi Penelitian

Perkembangan teknologi informasi terjadi sangat cepat dan pesat, segala

informasi yang dibutuhkan seseorang dapat ditemukan dengan mudah melalui

media sosial. Pemanfaatan media sosial seharusnya bukan hanya pada bidang

bisnis dan hiburan saja, namun dapat pula dimanfaatkan sebagai sarana penambah

pemahaman keagamaan dengan mengakes konten-konten islami.

Implikasi dalam tema penelitian ini mencakup pada dua hal yaitu:

implikasi teoritis dan implikasi praktis. Implikasi teoritis pada tema ini

berhubungan dengan media sosial dan konten apa saja yang sering digunakan

santri untuk menambah pemahaman agama, sedangkan implikasi praktis berkaitan

dengan hubungan kontribusinya temuan peneliti terhadap pemahaman agama

santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng setelah

memanfaatkan media sosial.

Page 75: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

60

Daftar Pustaka

Buku

Agus, I Putu Eka pratama, Sosial Media dan Sosial Network, (Bandung:

INFORMATIKA, 2020)

Anwar, Kasful, “Kepemimpinan Pesantren (menawarkan model kepemimpinan

kolektif dan responsive)”, (Jambi: Sulthan Thaha Press IAIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi, 2011)

Departemen Agama RI, Mushaf Al-Qur’an Terjemahnya Edisi Tahun 2010,

(Diponegoro : Al-Hikmah, 2010)

Dhofier, Zamakhsyari, “Tradisi Pesantren (studi tentangpandangan hidup kyai)”,

(Jakarta: LP3 ES, 1994)

Dokumen Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng

Nasrullah, Rulli “Media Sosial: Perspektif Komunikasi,Budaya,dan

Sosioteknologi”, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015)

Nurudin, “Media Sosial Agama Baru Masyarakat Milenial”, (Malang: Intrans

Publishing, 2018)

Nurdin, Nasrullah, “Generasi Emas Santri Zaman Now”, (Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 2019)

Sugiono, metode penelitian (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D),

(Bandung: Alfabeta, )

Sugiono, metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan

R&D), (Bandung: Alfabeta, 2018)

Syarif, Nawir.M, Fajar Sakti, Santri Ducation 4.0 (Jakarta: PT Alex Media

Komputindo, 2020)

Tim Penyususun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas

Ushuluddin IAIN STS Jambi, (Jambi: Fakultas Ushuluddin IAIN STS

Jambi, Edisi Revisi 2016)

Umar, Husein, “metode penelitian untuk skripsi dan tesis bisnis”, (Jakarta: PT

RAJAGRAFINDO PERSADA, 2011),

Page 76: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

Skripsi

Aguslianto, “Pengaruh Media Sosial Terhadap Akhlak Remaja ( Studi Kasus Di

Kecamatan Kluet Timur Kabupaten Aceh Selatan)”, Skripsi (Banda Aceh:

UIN Ar-Raniry Darussalam,2017).

Ikhsan Tila Mahendra, “Pengaruh Media Sosial Instagram dalam pembentukan

Kepribadian Remaja Usia 12-17 tahun di Kabupaten Kebalen Kecamatan

Babelan Kabupaten Bekasi”, Skripsi (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah,

2017).

Makky Al Hamid, “Penggunaan Media Sosial Facebook Dikalangan Santri

Pondok Pesantren As-Shomadiyah”, Skripsi (Surabaya: UIN Sunan

Ampel,2019).

Jurnal

Ahmad Setiadi, “Pemanfaatan Media Sosial untuk Efektifitas

Komunikasi”,Jurnal, diakses pada 13 Agustus 2020.

Anang Sugeng Cahyono, “Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial

Masyarakat Di Indonesia”, Jurnal, hal 142 diakses 13 Agustus 2020.

Happy susanti, perubahan prilaku santri (studi kasus alumni pondok pesantren

salafiyah di desa langkap kecamatan besuki kabupaten situbondo),

volume 2, nomor 1 Juli-Desember 2016,

Lady Diana Warpindyastuti, Meiva Eka Sri Sulistyawati, Pemanfaatan Teknologi

Internet Menggunakan Media Sosial Sebagai Sarana Penyebaran

Informasi dan Promosi pada MIN 18 Jakarta, (Jurnal, Widya Cipta, Vol II

No. 1) hlm 94

Rizkon Halal Syah Aji, Dampak Covid-19 pada pendidikan di Indonesia:

Sekolah, Keterampilan, dan Proses pembelajaran, Jurnal Sosial & Budaya

Syar’I, FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Vol. 7 No. 5 (2020)

Rizkon Halal Syah Aji, Dampak Covid-19 pada pendidikan di Indonesia:

Sekolah, Keterampilan, dan Proses pembelajaran, Jurnal Sosial & Budaya

Syar’I, FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Vol. 7 No. 5 (2020)

Internet

Dunia Pustaka, Dinamika Sistem pendidikan Pesantren Karya prof. Dr.

Mastuhu,M.Ed, http://pustakazone.blogspot.com/2015/01/dinamika-

sistem-pendidikan-pesantren.html?m=1 diakses pada 25 September 2020.

Page 77: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

Komunikasi Praktis, “Pengertian konten dan Jenis-jenis Konten”, melalui alamat

http://www.komunikasipraktis.com/2019/05/pengertian-konten-dan-

jenis-jenisnya.html?m=0 diakses pada tanggal 06 April 2021.

Susanti Agustina S, Media Sosial, Tak Sekedar Jaringan Pertemanan, 2020,

https://bebas.kompas.is/baca/riset/2020/06/17/media-sosial-tak-sekedar-

jaringan-pertemanan/ diakses pada tanggal 24 Juni 2020

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7912/5Bab%2011.pdf, diakses pada tanggal 16

Agustus 2020

http://nayawati.blogspot.com/2010/04/pengaruh-pemahaman-ajaran-agama-

islam.html diakses pada Rabu, 21 Oktober 2020.

https://id.wikipedia.org/wiki/Agama Diakses pada Rabu, 21 Oktober 2020.

Wawancara

Ismail, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng,

wawancara dengan penulis pada tanggal 28 Februari 2021.

Drs, Moh. Subair, Kepala Sekolah Madrasan Tsanawiyah, wawancara dengan

peneliti pada Tanggal 1 Maret 2021

Dayat, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng,

wawancara dengan peneliti pada tanggal 4 Maret 2021

Sulyadi, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 4 Maret 2021

Ridwan, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 4 Maret 2021

Abd Hamid, Ustadz Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 04 Maret 2021

Azhar, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng,

wawancara dengan Peneliti Pada tanggal 8 Maret 2021.

Azhar Jamaluddin. Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal

Irsyad Benteng, wawancara dengan peneliti Pada tanggal 8 Maret 2021.

Abdi Faturrahman, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal

Irsyad Benteng, wawancara denga peneliti pada tanggal 8 Maret 2021.

Moh. Zubair, Kepala Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Nurul Ulama

Darud Da’wah wal Irsyad Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal

10 Maret 2021

Page 78: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

Syuhdi, Ustadz Pondok Pesantren nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 10 Maret 2021

Ridwan, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud da’wah wal Irsyad

Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 15 Maret 2021

Abdi Faturrahman, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal

Irsyad Benteng, wawancara dengan Peneliti Pada tanggal 15 Maret 2021

Sulyadi, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng, wawancara dengan Peneliti Pada tanggal 16 Maret 2021

Andika Dayyat, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 16 Maret 2021

Moh. Zubair, Kepala Madrasan Tsanawiyah Pondok Pesantren Nurul Ulama

Darud Da’wah wal Irsyad Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal

17 Maret 2021

Neng, Orang Tua Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal

Irsyad Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 17 Maret 2021

Azhar, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng,

wawancara dengan peneliti pada tanggal 18 Maret 2021

Ridwan, Pondok Pesantren nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad Benteng,

Wawancara dengan peneliti pada tanggal 18 Maret 2021

Sulyadi, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 22 Maret 2021

Azhar Jalmaluddin, Santri Pondo Pesantren Nurul Ulama darud Da’wah wal

Irsyad Benteng, Wawancara dengan peneliti pada tanggal 22 maret 2021

Agustina, Santriwati Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng, Wawancara dengan peneliti pada tanggal 22 Maret 2021

Abd Hamid, Ustadz Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wah Irsyad

Benteng, wawncara dengan peneliti pada tanggal 22 Maret 2021

Moh. Subair, Kepala Madrasah Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud da’wah

wal Irsyad Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 22 maret 2021

Saimun, Orang tua Santri, wawancara dengan peneliti pada tanggal 22 Maret 2021

Azhar Jamaluddin, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal

Irsyad Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 22 Maret 2021

Ridwan, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 22 Maret 2021

Page 79: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

Abdi Faturahman, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal

Irsyad Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 22 maret 2021

Agustina, Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 22 maret 2021

Muammar, Ustadz Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 23 Maret 2021

Neng, Orang tua Santri, wawancara dengan peneliti pada tanggal 23 Maret 2021

Hamid, Ustadz Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 27 Maret 2021

Moh Subair, Kepala Madrasah Tsanawiyyah Pondok Pesantren Nururl Ulama

Darud Da’wah wal Irsyad Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal

27 Maret 2021

Muammar, Ustadz Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 27 Maret 2021

Neng, orang tua santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah wal Irsyad

Benteng, wawancara dengan peneliti pada tanggal 28 Maret 2021

Page 80: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

“Pemanfaatan Media Sosial dalam Meningkatkan Pemahaman Agama Santri

Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah Wal-Irsyad Benteng.Kecamatan.

Sungai Batang Kabupaten. Indra Giri Hilir Provinsi. Riau”

NO JENIS DATA METODE SUMBER DATA

1. Sejarah berdirinya

Pondok Pesantren Nurul

Ulama Darud Da’wah

Wal-Irsyad Benteng

- Dokumentasi

- Observasi

-Dokumen Geografis

- Setting

2. Letak Geografis Pondok

Pesantren

-Dokumentasi

-Wawancara

- Dokumen geografis

3. Visi Misi Pondok

Pesantren Nurul Ulama

Darud Da’wah Wal-

Irsyad

-Dokumentasi -Dokumentasi tertulis visi dan

misi

4. Struktur Kepengurusan -Dokumentasi -Bagan struktur kepengurusan

5. Sarana dan Prasarana -Observasi

-wawancara

-Dokumentasi

- Observasi

6. Penggunaan dan

pemanfaatan media sosial

dalam meningkatkan

pemahaman agama

santri.

-Wawancara

-Observasi

-Ustadz/ah, santri dan orang tua

A. Panduan Observasi

NO JENIS DATA OBJEK OBSERVASI

1. Letak Geografis Pondok

Pesantren Nurul Ulama Darud

Da’wah Wal-Irsyad Benteng

-Keadaan Letak Geografis

2. Sejarah pondok pesantren -Berdirinya pondok pesanren

Page 81: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

3. Pemanfaatan media sosial dalam

meningkatkan pemahaman

agama santri Pondok Pesantren

Nurul Ulama Darud Da’wah wal

Irysad Benteng,

Penggunaan dan pemanfaatan media sosial.

B. Panduan Dokumentasi

NO JENIS DATA DATA DOKUMENTASI

1. Letak Geografis Pondok

Pesantren Nurul Ulama Darud

Da’wah Wal-Irsyad Benteng

Data dokumentasi Letak Geografis

Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud

Da’wah Wal-Irsyad Benteng

2. Profil Pondok Pesantren Nurul

Ulama Darud Da’wah Wal-

Irsyad Benteng

Data Dokumentasi Profil di Pondok

Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah

Wal-Irsyad Benteng

3. Visi, Misi Pondok Pesantren

Nurul Ulama Darud Da’wah

Wal-Irsyad Benteng

Data dokumentasi Visi dan Misi Pondok

Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah

Wal-Irsyad Benteng

4. Struktur kepengurusan Data dokumentasi struktur kepengurusan

5. Sarana dan Prasarana Data Dokumentasi sarana dan prasarana

C. Butir-butir Wawancara

NO JENIS DATA Narasumber Pertanyaan wawancara

1 Letak Geografis

Pondok Pesantren

-Kepala Madrasan

Aliyah

Bagaimana letak geografis

pondok pesantren

1. Pemanfaatan Media

Sosial dalam

Meningkatkan

Pemahaman Agama

Santri

- Ustadz/ah Pondok

Pesantren

- Orang tua santri

- Santri Pondok

Pesantren

- media sosial dan konten

apa saja yang digunakan

dalam meningkatkan

pemahaman agama santri?

- upaya yang bagaimana

untuk meningkatkan

pemahaman agama santri

melalui media sosial?

- Bagaimana pemanfaatan

Page 82: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

media sosial dalam

meningkatkan

pemahaman agama santri

- Bagaimana pemahaman

agama santri setelah

memanfaatkan media

sosial?

Page 83: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

Lampiran 3 : Daftar informan/responden penelitian.

NO NAMA KETERANGAN

1 Drs. Moh. Subair Kepala Madrasah Tsanawiyah

2 Muammar, S.Pd Wakil Kepala Madrasah Tsanawiyah

3 Abdul Hamid, S.Pd Ustadz Pondok Pesantren Nurul Ulama

Darud Da’wah wal Irsyad Benteng

4 Syuhdi Amin, S.Pd.I Ustadz Pondok Pesantren Nurul Ulama

Darud Da’wah wal Irsyad Benteng

5 Saimun Orang Tua Santri

6 Neng Orang Tua Santri

7 Ismail Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama

Darud Da’wah wal Irsyad Benteng

8 Agustina Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama

Darud Da’wah wal Irsyad Benteng

9 Azhar Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama

Darud Da’wah wal Irsyad Benteng

10 Azhar Jamaluddin Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama

Darud Da’wah wal Irsyad Benteng

11 Andika Dayyat Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama

Darud Da’wah wal Irsyad Benteng

12 Ridwan Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama

Darud Da’wah wal Irsyad Benteng

13 Abdi Faturahman Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama

Darud Da’wah wal Irsyad Benteng

14 Sulyadi Santri Pondok Pesantren Nurul Ulama

Darud Da’wah wal Irsyad Benteng

Page 84: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

Dokumentasi

Wawancara penulis dengan santri Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud

Da’wah wal Irsyad Benteng

Wawancara Penulis dengan santri asrama Pondok Pesantren Nurul Ulama

Darud Da’wah wal Irsyad Benteng

Page 85: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

Wawancara penulis dengan orang tua Santri

Wawancara penulis dengan Santriwati Pondok Pesantren Nurul Ulama

Darud Da’wah wal Irsyad Benteng

Page 86: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

Pondok Pesantren Nurul Ulama Darud Da’wah Wal Irsyad Benteng

Informan/responden penelitian

Page 87: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

Bentuk Pemanfaatan media sosial melalui Whatsapp

Bentuk Pemanfaatan media sosial melalui Facebook dan Youtube

Page 88: NIM. 304171315 PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN …

CURICUMULATIVE

Informasi Diri

Hadi Prayitno, lahir pada tanggal 09 September 1999 bertempat di desa

Benteng Utara, Kecamatan Sungai Batang, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi

Riau. Putra kedua dari empat bersaudara dari Bapak Saimun dan Ibu Lasiem.

Riwayat Pendidikan

Hadi Prayitno telah menempuh pendidikan mulai dari bangku sekolah

dasar (SDN) hingga tingkat universitas di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,

data sebagai Berikut:

1. S1 UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi pada tahun 2021

2. Madrasah Aliyah (MA) Pondok Pesantren DDI Benteng pada tahun 2017

3. Madrasan Tsanawiyah (MTs) Pondok Pesantren DDI Benteng pada tahun

2014

4. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 008 Benteng pada tahun 2011

Pengalaman Organisasi

Hadi Prayitno juga telah mempunyai pengalaman berorganisasi dan

praktek kerja lapangan selama menempuh perkuliahan di UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi sebagai berikut:

1. Anggota perlengkapan panitia Takrim Al-Najihin Ma’had Al-Jamiah UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Anggota Keamanan Lembaga Pengurus Asrama Ma’had Al-Jamiah UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Sekretaris Umum Lembaga Pengrus Asrama Ma’had Al-Jamiah UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

4. Ketua Kelompok Kuliah Kerja Nyata Kerja Sosial (KKN_KS)

5. Ketua Kelompok Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Harian Pagi Jambi

Independent