morfologi ikan

22
LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI IKAN Disusun oleh: Kelompok 10 Rachmawati Hartini (H1K013014) Dewi Suci Indah Sari (H1K013026) Muhammad Rifat Muharam (H1K013044) Muhammad Riski Ardianto (H1K013050) Asisten : Mellia Indriani JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2014 I. PENDAHULUAN

Upload: siti-mahmudah

Post on 16-Aug-2015

71 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Morfologi ikan

LAPORAN PRAKTIKUM

MORFOLOGI IKAN

Disusun oleh:

Kelompok 10

Rachmawati Hartini                 (H1K013014)Dewi Suci Indah Sari               (H1K013026)

Muhammad Rifat Muharam    (H1K013044)Muhammad Riski Ardianto     (H1K013050)

         Asisten : Mellia Indriani

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2014

I.                   PENDAHULUAN

I.1     Latar Belakang

Morfologi adalah studi tentang bentuk makhluk hidup, atau bagian-bagiannya.

Morfologi merupakan alat fundamental untuk identifikasi dan klasifikasi spesies. Struktur

ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang

Page 2: Morfologi ikan

dapat dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan.morfologi ikan sangat

berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan, dalam mempelajari jenis-jenis ikan

pada perairan laut, payau maupun tawar.

Morfologi berarti mencakup tentang bentuk tubuh dan organ tubuh bagian luar pada

suatu organisme. Bentuk tubuh ikan dibedakan menjadi dua macam yaitu simetris bilateral

dan non simetris bilateral. Simetris bilateral adalah bila ikan dibelah menjadi dua bagian yang

sama pada bagian tengahnya, kedua sisi letak, bentuk maupun ukurannya sama persis. Non

simetris bilateral adalah kedua sisi lateralnya bentuk yang berbeda atau tidak sama.

I.2     Tujuan Praktikum

Mahasiswa dapat mengenal bentuk, bagian, ciri-ciri tubuh luar ikan sehingga

diharapkan mahasiswa dapat memebuat deskripsi tentang jenis ikan tertentu.

II.                TINJAUAN PUSTAKA

Morfologi adalah studi tentang bentuk makhluk hidup, atau bagian-bagiannya.

Morfologi merupakan alat fundamental untuk identifikasi dan klasifikasi spesies. Bentuk luar

merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari organisme.

Bentuk luar seringkali mengalami perubahan, baik perubahan yang sangat mencolok ataupun

yang tidak.

Bagian-bagian tubuh ikan,umumnya terbagi menjadi atas tiga bagian yaitu caput

dibagian kepala, truncus dibagian badan, dan cauda dibagian ekor. Tubuh ikan berbentuk

setangkup atau simetris bilateral ( terbagi menjadi dua bagian yang sama ). Beberapa jenis

ikan yang mempunyai bentuk non-simetris bilateral ( dibelah secara melintang maka terdapat

perbedaan) , contohnya pada ikan langkau (Psettodes erumei (Bloch & Schneider, 1801)) dan

ikan lidah (Cynoglossus bilineatus (Lacepède, 1802)).

Page 3: Morfologi ikan

Bentuk tubuh simetris ikan yaitu Fusiform atau bentuk torpedo (bentuk cerutu),

Compressed atau pipih, Depressed atau picak , Anguilliform atau bentuk ular atau sidat atau

belut,Filiform atau bentuk tali, Taeniform atau flatted-form atau bentuk pita, Sagittiform atau

bentuk panah, Globiform atau bentuk bola, dan Ostraciform atau bentuk kotak.

Kepala ikan umumnya tidak bersisik, tetapi ada yang bersisik. Bagian-bagian pada

kepala ikan yang penting yaitu tulang tulang tambahan tutup insang bentuk mulut, letak

mulut, dan letak sungut. Badan Ikan ada yang terdapat sisik (squama), Gurat sisi (linea

lateralis), Finlet (jari-jari sirip tambahan), Scute (skut, sisik duri), Keel (kil, lunas),

Adipose fin (sirip lemak), atau Interpelvic process ( cuping ).

Anggota gerak pada ikan berupa sirip-sirip, sirip ikan ada yang berpasangan ada yang

tidak.Sirip yang berpasangan yaitu Sirip dada dan Sirip perut. Sedangkan Sirip yang tidak

berpasangan atau sirip tunggal yaitu Sirip punggung, Sirip dubur, danSirip ekor

Perkembangan arah ujung belakang notochord atau vertebrae, Bentuk ekor ikan terdiri

atas empat macam, yaitu Protocercal, Heterocercal, Homocercal, dan Diphycercal. Bentuk

luar sirip ekor, maka secara morfologis dapat dibedakan beberapa bentuk sirip ekor, yaitu

Rounded (membundar), Truncate (berpinggiran tegak), Pointed (meruncing), Wedge shape

(bentuk baji), Emarginate (berpinggiran berlekuk tunggal), Double emarginate (berpinggiran

berlekuk ganda), Forked / Furcate (bercagak), Lunate (bentuk sabit), Epicercal (bagian daun

sirip atas lebih besar), dan Hypocercal (bagian daun sirip bawah lebih besar).

III.             MATERI DAN METODE

3.1         Materi

3.1.1  Alat

Alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu baki parafin, pensil dan buku

gambar.

Page 4: Morfologi ikan

3.1.2 Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah ikan mas, ikan patin, ikan nila,

ikan lele, ikan tongkol, ikan kakap, ikan bandeng.

3.2     Metode

IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 5: Morfologi ikan

4.1      Hasil 

4.2.    Pembahasan

Page 6: Morfologi ikan

4.1.1  Ikan Lele (Clarias batrachus).

Persebarannya meliputi Asia : Jawa , Indonesia . Clarias aff .batrachus dari Indochina

dan Clarias aff . Batrachus dari Sundaland telah salah diidentifikasi sebagai Clarias batrachus

dari Jawa . Ikan lele diperkenalkan ke beberapa negara lain,  negara tersebut melaporkan

dampak ekologis yang merugikan setelah diperkenalkan (Rahman, A.K.A., 2009)Ikan lele

(Clarias batrachus) merupakan ikan air tawar, termasuk ke dalam golongan ikan demersal.

Ikan lele dapat hidup pada suhu 10oC-28oC.Panjang tubuh berkisar antara 23.6cm-47cm dan

berat badan dapat mencapai 1.2kg.Jumlah duri sirip punggung antara 60-76 buah.Jumlah duri

pada sirip dubur antara 47-58 buah. Bentuk tubuh merupakan pencapampuran dari compress,

depress, dan taeniform. Duri pada sirip dada kasar pada tepi luar dan bergerigi pada tepi

dalamnya.

Berdasarkan hasil praktikum yang telah kami lakukan telah sesuai dengan pendapat

(Rahman, A.K.A., 2009) bahwa pada lele ( Clarias batrachus ) memiliki ciri morfologi pada

bentuk tubuh pencapampuran dari compress, depress, dan taeniform . Ikan lele memiliki

bentuk badan yang memanjang, berkepala pipih, tidak bersisik, memiliki empat pasang kumis

( Sungut ) yang memanjang sebagai alat peraba, dan memiliki alat pernapasan tambahan

(arborescent organ). Ikan lele memiliki bentuk sirip berpinggiran tegak( truncate ).  Posisi

sirip perut terhadap sirip dada di kategorikan termasuk abdominal.

         4.2.2. Ikan Kembung (Rastrelli sp. )

Page 7: Morfologi ikan

Ikan kembung (Scomber canagorta) tergolong ikan pelagik yang menghendaki perairan

yang bersalinitas tinggi. Ikan kembung suka hidup secara bergerombol dan kebiasaan makan

adalah memakan plankton yang besar/kasar (Copepode atau Crustacea). Di Indonesia sendiri

penyebarannya sangat luas, diantaranya selat malaka (Dekat Banda Aceh), Laut Jawa, Laut

Selatan Jawa, dan perairan timur laut lainnya. Ikan kembung juga banyak di temuan di

perairan lain di luar Indonesia.

Memiliki ciri morfologi pada bentuk tubuh berupa compresiform. Posisi mulutnya di

kategorikan termasuk terminal. Bentuk siripnya di kategorikan termasuk Forked. Ciri khusus

dari ikan kembung  adalah mempunyai caudal scute. Posisi sirip perut terhadap sirip dada di

kategorikan termasuk Thoracic.

Hasil praktikum yang telah kami lakukan juga sesuai dengan pendapat Jones & Rosa Jr,

Fischer & Whitehead,.2012) bahwaikan kembung ( Rastrelli sp. )  memiliki rahang, tubuh

bilateral simetris yaitu compressed, mulutnya terminal dan memiliki tutup insang. Ikan

kembung juga memiliki linea lateralis, rudimeter, finlet, memiliki lubang hidung dua buah

(dirhinous), bersisik, dan ikan kembung juga memiliki satu buah sirip punggung, dua buah

sirip perut yang sejajar dengan sirip dada ( Thoracic ), pectoralis, sirip anal dan sirip ekor

bercagak ( Forked ). Hasil pengamatan pada ikan kembung juga terdapat caudal scute.

4.2.3. Ikan Bandeng (Chanos chanos )

Page 8: Morfologi ikan

Habitat ikan bandeng meliputi air tawar , muara , dan perairan pantai perairan . Di

Great Barrier Reef , Bandeng dewasa hidup di perairan pantai , tapi di musim panas , mereka

bermigrasi melintasi Great Barrier Reef Lagoon , dan bertelur di luar terumbu pita di Laut

Coral . Larva kemudian bergerak kembali melintasi laguna dan menuju tempat yang 

dangkal , perairan pantai (Hoese, D.F., Bray, D.J., Paxton, J.R. & G.R. Allen, 2010).

Hasil praktikum yang telah kami lakukan juga sesuai dengan pendapat(Hoese, D.F.,

Bray, D.J., Paxton, J.R. & G.R. Allen, 2010), ikan bandeng mempunyai badan yang

memanjang seperti torpedo ( Fusiform ) dengan sirip ekor bercabang sebagai tanda bahwa

ikan bandeng tergolong sebagai perenang cepat. Kepala ikan bandeng tidak bersisik, mulut

kecil terletak di ujung rahang( Terminal ) tanpa gigi, lubang hidung terletak di depan mata.

Mata diliputi oleh selaput bening (subcutaneus).Warna badan putih keperak-perakan dan

punggung putih kehitaman.

Ikan bandeng  mempunyai tubuh yang ramping  dan ditutupi oleh sisik dengan jari-jari

yang lunak. Sirip ekor yang panjang dan bercagak( Forked ). Mulut sedang dan non

protractile dengan posisi mulut satu garis dengan sisi bawah bola mata dan tidak memiliki

sungut.Hasil praktikum menunjukan posisi sirip perut terhadap sirip dada di kategorikan

termasuk abdominal.

4.2.4. Ikan Tongkol( Euthynnus sp. )

 Ikan tongkol merupakan penghuni hampir seluruh perairan Asia. Di indonesia, ikan ini

banyak membentuk gerombolan-gerombolan besar atau migratory yang tersebar disekitar

Page 9: Morfologi ikan

perairan Samudera Atlantik, Hindia dan Pasifik, terutama di perairan Indonesia timur dan

samudra Indonesia. Ikan Tongkol adalah jenis ikan pelagis yang merupakan salah satu

komoditas utama ekspor Indonesia yang hidup pada kedalaman hingga 50 m di daerah tropis

dengan kisaran suhu 27– 28oC (Fischer & Whitehead. 2011)..

          Hasil praktikum yang telah kami lakukan juga sesuai dengan pendapat (Fischer &

Whitehead. 2011) bahwa ikan tongkol tergolong ikan Scombridae, bentuk tubuh seperti

Torpedo ( Fusiform ) dengan kulit yang licin . dibelakang sirip punggung dan sirip dubur

terdapat sirip-sirip tambahan yang kecil-kecil yang disebut finlet serta terdapat skut. Sirip

dada melengkung, ujungnya lurus dan pangkalnya sangat kecil.Ikan tongkol merupakan

perenang yang tercepat diantara ikan-ikan laut yang berangka tulang.Sirip-sirip punggung,

dubur, perut, dan dada pada pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh, sehingga sirip-sirip

ini dapat dilipat masuk kedalam lekukan tersebut, sehingga dapat memperkecil daya gesekan

dari air pada waktu ikan tersebut berenang cepat. Selain itu, pada saat praktikum menyatakan

bahwa ikan tongkol memiliki mulut yang di kategorikan termasuk terminal dan bentuk

siripnya di kategorikan termasuk Forked, serta posisi sirip perut terhadap sirip dada di

kategorikan termasuk Thoracic.

4.2.5.Ikan Mas (Cyprinus carpio )

Ikan mas hidup di tengah-tengah dan aliran yang lebih rendah dari sungai , di daerah

tergenang , dan di perairan dangkal terbatas , seperti danau , danau oxbow , dan waduk air .

ikan mas merupakan penghuni bawah/dasar perairan tapi mencari makanan di lapisan

menengah dan atas perairan. Pertumbuhan terbaik diperoleh saat suhu air berkisar antara 23 °

C dan 30 ° C. Ikan dapat bertahan hidup periode musim dingin . Salinitas sampai sekitar 5 ‰

Page 10: Morfologi ikan

ditoleransi . Kisaran pH optimal adalah 6,5-9,0 . Spesies bisa bertahan pada konsentrasi

rendah oksigen ( 0,3-0,5 mg / liter ) serta jenuh . ikan mas adalah omnivora , dengan

kecenderungan tinggi terhadap konsumsi makanan hewani , seperti serangga air , larva

serangga , cacing , moluska , dan zooplankton . Konsumsi zooplankton dominan di kolam

ikan di mana kepadatan tebar tinggi . Selain itu , ikan mas mengkonsumsi batang , daun dan

biji dari air dan darat tanaman , tanaman air membusuk , dll. Pertumbuhan harian ikan mas

dapat mencapai 2 sampai 4 persen dari berat tubuhnya .ikan mas dapat mencapai bobot 0,6-

1,0 kg berat badan dalam satu musim di kolam ikan polycultural dari subtropis daerah tropis

(De Silva, S. 2013).

Hasil praktikum yang telah kami lakukan juga sesuai dengan pendapat (De Silva, S.

2013)bahwa ikan masbentuk tubuh ikan mas agak memanjang dan memipih tegak

(comprossed). Mulutnya terletak di bagian tengah ujung kepala (terminal) dan dapat

disembulkan (protaktil).Di bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut.Di ujung dalam

mulut terdapat gigi kerongkongan (pharyngeal teeth) yang terbentuk atas tiga baris gigi

geraham. Secara umum hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik kecuali pada beberapa

varietas yang hanya memiliki sedikit sisik. sisik ikan mas berukuran besar dan digolongkan

ke dalam sisik tipe sikloid lingkaran.

Sirip punggungnya (dorsal) memanjang dengan bagian belakang berjari keras dan di

bagian akhir (sirip ketiga dan keempat) bergerigi.Letak sirip punggung berseberangan dengan

permukaan sisip perut (ventral).Sirip duburnya (anal) mempunyai ciri seperti sirip punggung,

yaitu berjari keras dan bagian akhirnya bergerigi.garis rusuknya (linea lateralis atau gurat

sisi) tergolong lengkap, berada di pertengahan tubuh dengan bentuk melintang dari tutup

insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor. Bentuk siripnya di kategorikan termasuk

emarginated .Posisi sirip perut terhadap sirip dada di kategorikan termasuk sub-abdominal.

4.2.6. Ikan Kurisi (Nemiptorus  nemapthorus)

Page 11: Morfologi ikan

Habitatnya di laut, di daerah karang dan di daerah berbatu-batu dengan kedalaman

minimal 100m.Oleh sebab itu mengapa ikan ini dikatakan ikan demersal. Ikan kurisi

ditemukan pada kedalaman 100m, ikan ini terdapat pada lingkaran laut pada kedalaman

mencakup 100-300m. Tidak berpindah-pindah atau dapat dikatakan non-migran.Indo-Pasifik

Barat: termasuk Teluk Benggala, Laut Andaman, Selat Malaka, Filipina, Laut Cina Selatan,

Teluk Thailand dan Indonesia. Record daribarat lautAustraliatampaknyatidak berdasar

(Wiadnya. 2012).

Hasil praktikum yang telah kami lakukan juga sesuai dengan pendapat (Wiadnya. 2012)

bahwa warna sangat bervariasi, seperti kemerah-merahan, kecoklat coklatan, merah

kekuningan ataupun kehijau-hiajuan.Bentuk tubuh berupa compresiform.Posisi mulutnya

terminal.Posisi sirip perut terhadap sirip dada di kategorikan termasuk Thoracic.

Sirip ekor bagian atas memanjang membentuk flagel sedangkan pada sirip ekor bagian

bawahnya tidak.Terdapat totol orange atau merah terang dekat pangkal garis rusuk (linea

lateral).Sirip dorsal berwarna merah, dengan garis tepi berwarna kuning atau orange dengan

satu pita kuning yang luas sepanjang dasar sirip dorsal.

4.2.7. Ikan Nilem( Osteochilus hasselti )

Page 12: Morfologi ikan

Ikan Nilem habitat aslinya di daerah beriklim sedang dengan suhu berkisar 18-28

ºC.Ikan Nilem hidup di tempat-tempat yang dangkal dengan arus yang tidak begitu deras,

seperti danau, sungai, rawa, dan genangan-genangan air. Ikan ini mudah berkembang biak

menurut aturan air mengalir. Ikan ini memakan planton dan peripyton (jasad yang menempel

pada tanaman air). Ikan ini dapat bereproduksi pada usia kira-kira 9 bulan. Induk dari ikan

Nilem yang dapat dipelihara di kolam berusia satu sampai dua tahun selang waktu memijahan

tiga sampai empat bulan sekali.

Hasil praktikum yang telah kami lakukan juga sesuai dengan pendapat (Motomura, H.,

S. Tsukawaki and T. Kamiya.2009) yaitu ciri morfologi pada bentuk tubuh berupa

compresiform.Posisi mulutnya di kategorikan termasuk terminal.Bentuk siripnya di

kategorikan termasuk emarginate. Ciri khusus dari ikan kembung  adalah mempunyai caudal

scute. Posisi sirip perut terhadap sirip dada di kategorikan termasuk sub-abdominal.

Sudut – sudut mulutnya terdapat dua pasang sungut – sungut peraba. Sirip punggung

disokong oleh tiga jari – jari keras dan 12 – 18 jari – jari lunak.Sirip ekor berjagak dua,

bentuknya simetris.Sirip dubur disokong oleh 3 jari – jari keras dan 5 jari – jari lunak.Sirip

perut disokong oleh 1 jari – jari keras dan 13 – 15 jari – jari lunak.Bentuk tubuh ikan nilem

agak memenjang dan piph, ujung mulut runcing dengan moncong (rostral) terlipat, serta

bintik hitam besar pada ekornya merupakan ciri utama ikan nilem.Ikan ini termasuk

kelompok omnivora, makanannya berupa ganggang penempel yang disebut epifition dan

perifition.Panjang standar maksimum yang pernah ditemukan mencapai 12,6 " / 32cm.

4.2.8. Ikan Patin (Pangasius sp )

Page 13: Morfologi ikan

Habitatnya di tepi sungai-sungai besar dan muara-muara sungai. Penyebaran ikan patin

meliputi Thailand, Burma, India (Weber danBeaufort, 1913; Smit 1945; Direktorat Jenderal

Perikanan, 1977), Taiwan,Malaysia, Semenanjung Indocina (Buchanan, 1983), Sumatra dan

Kalimantan(Schuster dan Djajadiredja, 1952). Jenis ikan patin di Indonesia

diantaranyaPangasius poluranodo (ikan juaoro), Pangasius macronema (ikan rius,

riu,lancang), Pangasius micronemus (wakal, riu scaring) Pangasius nasutus (pedado)dan

Pangasius nieuwenhuisil (lawang) (Arie, 2009).Ikan patin bersifat nokturnal, yaitu melakukan

aktivitas di malam harisebagaimana umumnya ikan catfish lainnya. Hal yang membedakan

ikan patindengan ikan catfish pada umumnya yaitu sifat patin yang termasuk omnivora

ataugolongan ikan pemakan segala. Makanan ikan patin di alam berupa ikan kecil,cacing,

detritus, serangga, biji-bijian, udang kecil dan moluska. Ikan patintermasuk ikan yang hidup

di dasar perairan.Hal ini dapat dilihat dari bentuk mulutnya yang sedikit ke bawah (Susanto

dan Amri, 1997 dalam Maharani, 2009).

Hasil praktikum yang telah kami lakukan juga sesuai dengan pendapat (Susanto dan

Amri, 1997 dalam Maharani, 2009), bahwa jari-jari keras yang berubah menjadi senjata yang

dikenal sebagai patil.Ikan patin memiliki badan memanjang berwarna putih seperti perak

dengan punggung berwarna kebiru-biruan.Panjang tubuhnya dapat mencapai 120 cm. Kepala

patin relatif kecil dengan mulut terletak di ujung kepala sedikit ke bawah.Hal ini merupakan

ciri khas golongan catfish.Sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek yang berfungsi

sebagai peraba.Sirip punggung memiliki sebuah jari-jari keras yang berubah menjadi patil

yang bergerigi dan besar disebelah belakangnya.Jari-jari lunak sirip punggung terdapat enam

atau tujuh buah.Pada punggungnya terdapat sirip lemak yang berukuran kecil sekali dan sirip

ekornya membentuk cagak dengan bentuk simetris.Ikan patin tidak memiliki sisik, sirip

duburnya panjang, terdiri dari 30 – 33 jari-jari lunak, sedangkan sirip perutnya memiliki 6

jari-jari lunak.Ciri morfologi bentuk tubuhnya berupa compresiform.Posisi mulutnya inferio.

Page 14: Morfologi ikan

Ciri khusus dari ikan kembung  adalah mempunyai adipose fin. Posisi sirip perut terhadap

sirip dada di kategorikan termasuk Sub-abdominal.

V. PENUTUP

5.1     Kesimpulan

Pada praktikum kali ini mahasiswa dapat mengambil kesimpulan bahwa: Dapat

diketahui morfologi dari ikan diantaranya bentuk tubuh, bentuk mulut, posisi mulut, bentuk

sirip ekor, ciri-ciri khusus pada ikan, dan posisi sirip perut pada sirip dada. Pada praktikum

ini bahan yang dipakai ialah,ikan Mas, ikan Patin, ikan Nila, ikan Baceman, ikan Lele, ikan

Tongkol, ikan Kakap, ikan Layur, ikan Bandeng, dan ikan Belanak. Setelah melakukan

praktikum mahasiswa dapat mengenal morfologi dari masing-masing jenis ikan tersebut.

5.2     Saran

Menggunakan ikan yang segar saat praktikum agar praktikan dapat lebih jelas dalam

melihat morfologi ikan tersebut dan mendapatkan hasil yang lebih akurat dan mendetail.

Banyaknya ikan tawar dan air laut semestinya seimbang, kalau bisa menggunakan ikan-ikan

yang bertulang lunak ( kondrosit ) spserti hiu, pari, dan lain-lain agar kita dapat mengenal

morfologi ikan-ikan yang bertulang lunak juga tidak hanya ikan-ikan yang bertulang keras.

VI.             DAFTAR PUSTAKA

De Silva, S. 2013. Carps. In: J.S. Lucas and P.C. Southgate (eds.), Aquaculture: farming aquatic animals and plants, pp. 276-294. Blackwell Publishing, Oxford, England.

Fischer & Whitehead, eds (2011, Species Identification Sheets, Eastern Indian Ocean/Western Central Pacific.

Hoese, D.F., Bray, D.J., Paxton, J.R. & G.R. Allen. 2010. Fishes. in Beesley, P.L. &A. Wells. (eds) Zoological Catalogue of Australia.Volume 35. ABRS & CSIRO Publishing: Australia. parts 1-3, pages 1-2178.

Jones & Rosa Jr, Fischer & Whitehead, eds. 2012.Species Identification Sheets, Eastern Indian Ocean/Western Central Pacific.

Page 15: Morfologi ikan

Maharani, D. 2009.Kedudukan Taksonomi dan Ciri-ciri Morfologi Ikan Patin.http://e-journal.uajy.ac.id/2599/3/2BL00889.pdf (diakses pada tanggal 21 Mei 2014)

Motomura, H., S. Tsukawaki and T. Kamiya.2009 - Bull. Natn. Sci. Mus. 28(4): 233-246. 2009 A preliminary survey of the fishes of Lake Tonle Sap near Siem Reap, Cambodia

Rahman, A.K.A., 2009. Freshwater fishes of Bangladesh. Zoological Society of Bangladesh.Department of Zoology, University of Dhaka.364 p.

Wiadnya.2012. Ikan Hasil Tangkap.http://wiadnyadgr.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/4C_2-Ikan-Hasil-Tangkap-1.pdf (diakses pada tanggal 21 Mei 2014)