modul jarkom 2014
DESCRIPTION
Modul Jaringan KomputerTRANSCRIPT
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 1
BAB I
JARINGAN KOMPUTER DAN PENGKABELAN
1.1 PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER
Jaringan komputer merupakan sistem yang terdiri dari gabungan beberapa perangkat
komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya, berkomunikasi dan akses informasi
dari berbagai tempat, dari komputer yang satu dengan komputer yang lain.
Manfaat jaringan computer :
a) Berbagi sumber daya / pertukaran data
b) Mempermudah berkomunikasi / bertransaksi
c) Membantu akses informasi
d) Mampu memberikan akses informasi dengan cepat dan up-to-date
Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan jangkauan
a) LAN ( Local Area Network)
Local Area Network sering kita jumpai diperkantoran, kampus, maupun warnet. Jaringan
ini dapat menghubungkan lebih dari 2 komputer di suatu ruangan (terbatas) hingga
beberapa kilometer saja. Jaringan ini biasanya terdiri dari komputer, printer, dan
perangkat lainnya.
b) MAN (Metropolitan Area Network)
Sesuai dengan namanya maka jenis jaringan ini memberikan layanan hingga wilayah
yang luas dan kemampuan transfer datapun berkecepatan sangat tinggi. Wilayah yang
dapat menjadi cakupannya berkisar hingga 50 km. MAN ini merupakan rangkaian LAN
yang berukuran dan berjarak lebih besar. MAN biasanya mampu menunjang data teks
dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel atau gelombang
radio.
c) WAN (Wide Area Network)
Jenis jaringan ini memberikan layanan lebih luas lagi dibanding MAN yaitu dapat
menghubungkan suatu wilayah bahkan negara lain. WAN pada dasarnya merupakan
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 2
kumpulan beberapa LAN yang ada di beberapa lokasi sehingga dibutuhkan sebuah device
untuk menghubungkannya dan device itu kita sebut router.
Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan fungsinya
a) Client Server
Merupakan jaringan komputer yang dikhususkan sebagai client dan server, layanan ini
bisa diberikan oleh 1 atau lebih komputer.
b) Peer-to-Peer
Merupakan jaringan komputer yang setiap host nya dapat menjadi sebuah server atau
menjadi client secara bersamaan.
Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan topologi
a) Topologi Bus
Gambar 1.1 Topologi BUS
Topologi bus pada Gambar 1.1 adalah topologi yang menghubungkan komputer satu
dengan lainnya secara berantai dengan perantara suatu kabel yang umumnya berupa kabel
tunggal jenis koaksial ( coaxial ). Semua node dihubungkan secara seri menggunakan
kabel tersebut. Topologi bus umumnya tidak menggunakan suatu peralatan aktif untuk
menghubungkan komputer. Oleh karena itu, ujung-ujung kabel koaksial harus ditutup
dengan tahanan untuk menghindari pantulan yang dapat menimbulkan gangguan yang
menyebabkan kemacetan jaringan.
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 3
Keuntungan menggunakan topologi bus, yaitu:
1. Hemat kabel dan harganya lebih murah, karena harga kabel yang digunakan lebih
murah dan pada jaringan ini tidak dibutuhkan hub.
2. Layout kabel sederhana
3. Jika salah satu komputer mati maka tidak akan menganggu komputer yang lain.
4. Mudah di kembangkan.
Kelemahan menggunakan topologi bus yaitu:
1. Deteksi dan perbaikan kesalahan sangat kecil
2. Kepadatan lalu lintas sehingga sering terjadi tabrakan file data yang dikirim.
Apabila salah satu client rusak atau kabel putus maka jaringan tidak berfungsi.
b) Topologi Ring
Gambar 1.2 Topologi Ring
Topologi ring pada Gambar 1.2 masing-masing titik/node berfungsi sebagai repeater yang
akan memperkuat sinyal disepanjang sirkulasinya, artinya masing-masing perangkat saling
bekerja sama untuk menerima sinyal dari perangkat sebelumnya kemudian meneruskannya
pada perangkat sesudahnya,
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 4
Kelebihan :
1. Tidak menggunakan banyak kabel
2. Tingkat kerumitan pemasangan rendah
3. Installasinya mudah
4. Tidak akan terjadi tabrakan data
5. Mudah dirancang
Kekurangan :
1. Pengiriman data lamban, karena harus melalui perangkat-perangkat sebelumnya
2. Sulit untuk dikembangkan.
3. Jika salah satu titik jaringan terganggu maka seluruh komunikasi data terganggu
c) Topologi Tree
Gambar 1.3 Topologi Tree
Topologi tree pada gambar 1.3 adalah kombinasi antar topologi star dan topologi bus.
Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan dalam satu topologi
bus sebagai jalur tulang punggung atau backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke
hub/switch, sedangkan hub/switch lain di hubungkan sebagai jalur tulang
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 5
punggung.Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan
hirarki yang berbeda. Pada jaringan tree, terdapat beberapa tingkatan simpul atau node.
Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih
rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu.
Kelebihan :
1. Deteksi kesalahan mudah dilakukan
2. Perubahan bentuk suatu kelompok mudah dilakukan dan tidak mengganggu
jaringan lain
3. Mudah melakukan control
Kekurangan :
1. Menggunakan banyak kabel
2. Sering terjadi tabrakan data
3. Jika simpul yang lebih tinggi rusak maka simpul yang lebih rendah akan
terganggu juga
4. Cara kerja lambat
d) Topologi Mesh
Gambar 1.4 Topologi Mesh
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 6
Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat
terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Sehingga
dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat
yang dituju (dedicated links).Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar
perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2.
Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di
dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output
(I/O ports).
Topologi mesh memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
1. Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer
tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena
satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju
saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
2. Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A
dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka
gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer
lainnya.
3. Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang
terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
4. Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan
koneksi antar komputer.
Beberapa kekurangan topologi mesh yaitu:
1. Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam
topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat
rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
2. Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini * Karena
setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka
instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 7
3. Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang
memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada
e) Topologi Star
Gambar 1.5 Topologi Star
Topologi star pada gambar 1.5 dimana setiap komputer langsung dihubungkan
menggunakan Hub/Switch, dimana fungsi dari Hub/Switch ini adalah sebagai pengatur
lalu lintas seluruh komputer yang terhubung. Karena menggunakan proses pengiriman
dan penerimaan informasi secara langsung inilah yang menyebabkan biaya
pemasangannya juga tinggi.
Kelebihan :
1. Mudah mendeteksi kesalahan
2. Perubahan stasiun mudah dilakukan dan tidak mengganggu jaringan lain
3. Mudah melakukan control
4. Tingkat keamanan tinggi
5. Paling fleksibel
Kekurangan :
1. Menggunakan banyak kabel
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 8
2. Ada kemungkinan akan terjadi tabrakan data sehingga dapat menyebabkan
jaringan lambat
3. Jaringan sangat tergantung kepada terminal pusat
4. Jaingan memakan biaya tinggi
5. Jika titik komputer pusat terjadi gangguan maka terganggu pula seluruh jaringan
Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan media transmisinya.
a) Jaringan berkabel ( Wired Network)
Jaringan ini mengunakan media kabel dalam menghubungkan setiap komputer dalam
jaringan
b) Jaringan Nirkabel (Wireless Network)
Jaringan ini tidak menggunakan media kabel sebagai alat pengbungnya, tetapi
menggunakan gelombang elektromagnetik dalam setiap kiriman sinyal informasinya.
1.2 STANDAR KOMUNIKASI DATA
A. TCP / IP
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah
standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-
menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini
tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol
(protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat
ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem
operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
TCP/IP mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :
1. IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke
node. IP mendahului setiap paket data berdasarkan 4 byte (untuk versi IPv4) alamat
tujuan (nomor IP). Internet authorities menciptakan range angka untuk organisasi
yang berbeda. Organisasi menciptakan grup dengan nomornya untuk departemen. IP
bekerja pada mesin gateaway yang memindahkan data dari departemen ke organisasi
kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 9
2. TCP (transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki pengiriman
data yang benar dari suatu klien ke server. Data dapat hilang di tengah-tengah
jaringan. TCP dapat mendeteksi error atau data yang hilang dan kemudian melakukan
transmisi ulang sampai data diterima dengan benar dan lengkap.
3. Sockets yaitu merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket yang
menyediakan akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem.
TCP diibaratkan seperti proses komunikasi langsung pada telepon dimana kita harus berada
ditempat untuk menjawab langsung telepon dari seseorang yang berada ditempat lain
B. UDP
UDP adalah protokol transport yang digunakan secara luas pada lapisan di atas IP. Seperti
TCP, UDP menggunakan port dan menyediakan konektivitas end-to-end antara aplikasi
client dan server. UDP merupakan protokol yang kecil dan efisien. Tetapi berbeda dengan
TCP. UDP tidak menjamin pengiriman aplikasi harus menerapkan mekanisme error
recovery-nya sendiri jika memerlukan mekanisme tersebut. UDP hanya berhubungan
dengan komunikasi antara 2 point akhir, misalnya aplikasi client pada mesin Anda, dan
aplikasi server pada mesin remote.UDP menggunakan port untuk membedakan antara trafic
dari banyak aplikasi UDP pada mesin yang sama, dan untuk mengirim paket yang tepat ke
aplikasi yang sesuai atau disebut demultiplexing. UDP dan port-nya menyediakan interface
antara program aplikasi dan layar networking IP.
UDP berbeda dari TCP dalam beberapa hal penting, karena:
1. UDP adalah datagram oriented, TCP adalah session-oriented. Datagram adalah
paket informasi self-contained, UDP berhubungan dengan datagram atau paket
individu yang dikirim dari client ke server, atau sebaliknya.
2. UDP adalah connectionless. Client tidak membangun koneksi ke server sebelum
mengirim data, jadi client hanya mengirim data secara langsung.
3. UDP tidak andal dalam pengertian jaringan formal :
UDP tidak dapat mendeteksi paket yang hilang.
Program aplikasi client atau server harus mendeteksi paket yang hilang dan
menangani transmisi ulang, dan lain-lain.
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 10
Paket dapat mengalami kerusakan, karena paket UDP berisi checksum semua data
dalam paket. Checksum ini memungkinkan UDP mendeteksi kapan suatu paket
mengalami kerusakan. Jika hal ini terjadi, maka paket tersebut dikeluarkan, dan
sebagaimana biasa aplikasi-lah yang harus mendeteksi hal ini dan melakukan
transmisi ulang sepenuhnya.
Operasi checksum ini dapat dihentikan, dan beberapa aplikasi melakukannya
untuk alasan unjuk kerja. Akan tetapi hal ini dapat berarti paket yang rusak tidak
terdeteksi atau layer aplikasi harus melakukan pemeriksaan integritas data sendiri,
hal ini merupakan false economy (penghematan finansial yang sebenarnya
menuju pada pengeluaran yang lebih besar)
UDP adalah datagram-oriented dan pada level protokol setiap paket berdiri
sendiri, maka UDP tidak memiliki konsep paket sesuai urutan, yang selanjutnya
berarti tidak memerlukan nomor urut pada paket tersebut
Pada kehidupan sehari-hari UDP diibaratkan seperti proses pengiriman pesan pada alat
komunikasi telepon selular dengan menggunakan fasilitas SMS (Short Messsage Service)
dimana kita tidak harus selalu berada ditempat untuk menunggu pesan karena pesan yang
dikirim melalui fasilitas SMS akan sampai sekalipun telepon selular itu tidak diaktifkan.
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 11
1.3. OSI LAYER
Gambar 1.6 Osi Layer
Pengorganisasian OSI Layer
Tujuh lapisan pada Gambar 1.6 yang telah dijelaskan dapat dibagi menjadi 3 sub-kelompok
(subgroups).
Lapisan 1, 2 dan 3 adalah network support layer (lapisan-lapisan pendukung jaringan).
Lapisan 5, 6 dan 7 merupakan user support layer (lapisan-lapisan pendukung pengguna).
Lapisan 4 adalah transport layer, yang maksudnya adalah lapisan yang menghubungkan 2
subgroup sehingga lapisan user support layer dapat mengerti pesan yang dikirim network
support layer.
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 12
Penjelasan Masing Masing Layer
a) Layer Aplikasi
Berurusan dengan program komputer yang digunakan oleh user (program yang hanya
mengakses jaringan) adapun sistemnya seperti pada Gambar 1.7
Gambar 1.7 layer aplikasi
b) Layer Presentasi
Bertugas mengurusi format data yang dipahami oleh berbagai macam media adapun
sistemnya seperti pada Gambar 1.8 .
Gambar 1.8 layer presentasi
c) Layer Sesi (Session)
Bagaimana memulai, mengontrol dan mengakhiri suatu Komunikasi adapun
sistemnya seperti pada gamabar 1.9
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 13
Gambar 1.9 layer sesi
Komunikasi dapat berlangsung dalam tiga mode dialog :
1. Simplex atau komunikasi satu arah yang sering digunakan oleh per televisian atau
radio seperti pada gambar 1.10
Gambar 1.10 simplex
2. Half Duplex atau komunikasi dua arah seperti yang digunakan pada system HT
dimana sinyal hanya dapat saling mengirim tetapi harus bergantian penggunaanya
pada system ini seperti pada gambar 1.11.
Gambar 1.11 Half Duplex
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 14
3. Full- Duplex kominikasi dua arah yang dapat bergantian seperti video call pada
penggunaanya seperti pada gambar 1.12.
Gambar 1.12 Full - Duplex
d) Layer Transport
Pemilihan protokol yang mendukung error-recovery atau tidak.
Melakukan multiplexing, mengurutkan data
Melakukan segmentasi pada layer atasnya
Gambar 1.13 Layer Transport
Melakukan koneksi end-to-end
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 15
Gambar 1.14 koneksi end-to-end
Mengirimkan segmen dari 1 host ke host yang lain
Gambar 1.15 Koneksi Host Ke Host
Memastikan reliabilitas data
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 16
Gambar 1.16 Reliabilitas Data Layer Network
Pengalamatan dan routing (IP)
Contoh Device :
1. Router
2. Switch
Gambar 1.17 Layer Network
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 17
e) Layer Datalink
Arbitration, pemilihan media fisik
Addressing, pengalaman fisik
ErrorDetection, menentukan apakahdata telahberhasil terkirim.
Identify Data Encapsulation, menentukan pola header pada suatu data.
Contoh Device :
1. Bridge
2. Switch
f) Physical Layer
Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media,
seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem. Lapisan physical ini menentukan
spesifikasi koneksi fisik jaringan komputer, antara lain :
1. Tipe kabel
2. Tipe konektor
3. Hubungan pin konektor dengan kabel
4. Tipe interface suatu peralatan jaringan komputer
Contoh Device :
1. HUB
2. Repeater
1.4 PERANGKAT JARINGAN
Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jaringan komputer yaitu :
a) File Servers
Sebuah file server merupakan jantungnya kebayakan Jaringan, merupakan
komputer yang sangat cepat, mempunyai memori yang besar, harddisk yang memiliki
kapasitas besar, dengan kartu jaringan yang cepat. Sistem operasi jaringan tersimpan
disini, juga termasuk didalamnya beberapa aplikasi dan data yang dibutuhkan untuk
jaringan.
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 18
b) Workstations
Keseluruhan komputer yang terhubung ke file server dalamjaringan disebut sebagai
workstation. Sebuah workstation minimal mempunyai Kartu jaringan, Aplikasi jaringan
(sofware jaringan), kabel untuk menghubungkan ke jaringan, biasanya sebuah
workstation tidak begitu membutuhkan Floppy karena data yang ingin di simpan bisa dan
dapat diletakkan di file server adapun tampilan Workstation seperti pada gambar 1.18.
Gambar 1.18 Workstation
c) Network Interface Cards
Kartu Jaringan ethernet umumnya telah menyediakan port koneksi untuk kabel
Koaksial ataupun kabel twisted pair, jika didesain untuk kabel koaksial konenektorya
adalah BNC, dan apabila didesain untuk kabel twisted pair maka akan punya konektor
RJ-45.seperti pada gambar 1.19
Gambar 1.19 Network Interfaces Card
d) Concentrators/Hubs
Sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari tiap-tiap workstation,
server atau perangkat lain. Dalam topologiStar, kabel twisted pair datang dari sebuah
workstation masuk kedalam hub seperti pada gambar 1.20.
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 19
Gambar 1.20 Concentrator/Hub
e) Repeaters
Penguat Sinyal data pada kabel jaringan. seperti pada gambar 1.21
Gambar 1.21 Repeaters
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 20
f) Bridges
Sebuah perangkat yang membagi satu buah jaringan kedalam dua buah jaringan, ini
digunakan untuk mendapatkan jaringan yang efisien, dimana kadang pertumbuhan
network sangat cepat makanya di perlukan jembatan.
Diibaratkan bahwa Bridges ini seperti polisi lalu lintas yang mengatur di
persimpangan jalan pada saat jam-jam sibuk. Dia mengatur agar informasi di antara
kedua sisi network tetap jalan dengan baik dan teratur. Bridges juga dapat di gunakan
untuk mengkoneksi diantara network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda
ataupun topologi yang berbeda pula seperti pada Gambar 1.22.
Gambar 1.22 Bridges
g) Routers
Sebuah Router mengartikan informarsi dari satu jaringan ke jaringan yang lain, dia
hampir sama dengan Bridge namun agak pintar sedikit, router akan mencari jalur yang
terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat
asal seperti pada Gambar 1.23.
Gambar 1.23 Routers
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 21
1.5 MEDIA FISIK JARINGAN
BeberapaMedia yang dipakai di jaringan :
a) Tembaga
Coaxial
Dipakai pada teknologi Bus
Ada dua tipe coaxial :
Thinnet : Max 185 M , 10Base2
Thicknet : Max 500 M , 10Base5
Perlu repeater untuk jarak jika melebihi batas max kabel seperti pada Gambar 1.24
Gambar 1.24 Coaxial
Twisted Pair
Dipakai untuk teknologi Star dan Paling umum dipakai seperti pada gambar 1.25
Type Twisted Pair
Shielded Twisted Pair (STP)
Gambar 1.25 Shielded Twisted Pair (STP)
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 22
Screen Twisted Pair(ScTP) gambaran dari media kabel yang berpilin
dan terdapat 4 pasang kabel seperti pada gambar 1.26
Gambar 1.26 Screen Twisted Pair(ScTP)
Unshield Twisted Pair(UTP) aadalah kebel berpilin tanpa ada
pelindung timah seperti pada gambar 1.27
Gambar 1.27 Unshield Twisted Pair(UTP)
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 23
Connector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45.
Type Kabel UTP :
Straight Trough,untuk koneksi :
Hub/Switch to PC/Router
Cross Over, Untuk koneksi :
Router to Router, PC to PC,
Hub/Switch to Hub/Switch
Roll Over, Untuk koneksi :
PC to Router/Switch console, manajemen switch/router
Gambar 1.28 Metode penyambungan kabel
b) Fiber Optik
Menggunakan infra merah atau laser untuk mengirimkan data seperti pada gambar
1.29.
Terdiri dari dua kabel :
Transmit Data
Receive Data
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 24
Menyediakan komunikasi full duplex
Gambar 1.29 Fiber Optik
c) Wireless
Wireless adalah teknologi tanpa kabel, dalam hal ini adalah melakukan hubungan
telekomunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti
kabel seperti pada Gambar 1.30.
Gambar 1.30 wireless
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 25
PROSES CRIMPING
1. Peralatan
Kabel UTP
Konektor RJ 45
Tang Crimping
Gunting
LAN-Tester
2. Langkah-langkah
a. Untuk pembuatan kabel Straight
1. Siapkan kabel UTP yang akan digunakan
2. Kupas jaket dari kabel UTP dengan menggunakan crimping tolls atau alat pengupas
kabel khusus
3. Pisahkan empat lilitan dari kabel UTP dan pisahkan menjadi delapan bagian,
4. Setelah itu luruskan tiap-tiap kabel agar dapat mudah dipotong.
5. Susunlah urutan warna sesuai dengan konfigurasi straight-trought atau cross-over dan
sesuaikan ujung kabel yang akan dipotong dengan konektor yang akan dipasang
6. Gunakan tang pemotong atau crimping tools, potonglah ujung kabel secara rata agar
7. Kabel mudah dimasukan ke lubang konektor
8. Masukan ujung kabel yang telah dipotong ke lubang konektor secara bersamaan.
9. Kemudian jepit konektor dengan menggunakan crimping tools agar konektor
terkunci.
Gambar 1.31 memasukkan ujung kabel ke lubang konektor RJ - 45
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 26
10. Kemudian jepit konektor dengan menggunakan crimping tools agar konektor terkunci
seperti pada gambar 1.32.
Gambar 1.32 Crimping
Pengujian
11. Kemudian lihatlah koneksi dari kabel yang telah dipasang konektor dengan
menggunakan LAN seperti pada Gambar 1.33
12. Perhatikan koneksi antar konektor apakah telah terkoneksi sesuai dengan konfigurasi
urutan kabel straight-trought/crossover.
Gambar 1.33 pengujian
13. Bila ada LED yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada
masalah
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 27
1.6 PENGENALAN CISCO PACKET TRACER
Gambar 1.34 Tampilan Jendela Cisco Packet Tracer 5.3
Di atas merupakan tampilan sederhana dari jendela cisco packet tracer, dimana terdapat
title bar, menubar, toolbar, lembar kerja. Berikut merupakan penjelasan dari menu device
seperti pada gambar 1.34:
a. Router
Gambar 1.35 pilihan Router pada Cisco Packet Tracer
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 28
Seperti yang telah kita ketahui, fungsi dari router adalah menghubungkan sebuah network
yang berbeda atau ip class yang berbeda atau subnet atau gang yang berbedakarena
jika kita menggunakan sebuah hub / switch biasa, maka device atau computer tidak akan
terhubung seperti pada gambar 1.35
b. Switch
Gambar 1.36 switch pada cisco packet tracer
Switch akan dipakai untuk menghubungkan banyak computer yang mempunyai port-port
penyambungan seperti pada gambar 1.36.
c. Komputer
Gambar 1.37 End Devices contohnya laptop, computer dan server
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 29
Ini adalah peralatan terakhir yang kita gunakan untuk menyambungkan sebuah jaringan
computer. Pada point (a) Komputer, (b) Laptop, (c) Server.
d. Kabel
Gambar 1.38 Connections / Kabel (a) Kabel Otomatis, (b) Kabel Straight, (c)
Kabel Crossover
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 30
BAB II
PENGALAMATAN IP DAN SUBNETTING
A. IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL )
IP Address (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka
yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan komputer
dan internet.
Jenis jenis IP Address :
1. IPv4
IP address (versi 4) tersusun atas bilangan biner (0 dan 1) sepanjang 32 bit (binary
digit) yang terbagi atas empat segment (octet). Tiap segment terdiri atas 8 bit. Artinya
memiliki nilai desimal 0 (00000000) sampai 255 (11111111). IP adalah protocol yang
mengatur suatu data dapat dikenali dan dikirim dari computer satu ke computer lain.
IP address yang digunakan adalah IPv4 yang terdiri dari 32 bit bilangan binary
yang ditulis dalam 4 kelompok (octet) dipisahkan dengan tanda titik, sebagai contoh
berikut ini.
Desimal 192 168 44 1
Biner 11000000 10101000 00101100 00000001
2. IPv6
Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) tersusun dari bilangan
heksadesimal dan panjangnya 128-bit, IPv6 dapat mengalamati hingga 2128
=3,4 x 1038
host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IPv6 adalah
21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a
IP Address terdiri dari dua bagian yaitu Network ID dan Host ID, sebagai berikut:
Network Identifier / NetID digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat
jaringan dimana host berada.
Host Identifier / HostID digunakan untuk mengidentifikasikan alamat computer.
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 31
Analogi :
Gambar 2.1 Analogi Network ID dan Host ID
NETWORK ID (nama jalan) dan HOST ID
(nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh
BROADCAST ID (192.168.1.255)
Di dalam alamat IP Address kita harus mengerti pembacaan binner dalam alamat IP.
Dimana disetiap 1 segment memiliki 8 bit.
Contoh :
IP 192.168.90.15
Cara perhitungan :
Hasil :
11000000 . 10101000 . 01011010 . 00001111
192 . 168 . 90 . 15
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 32
Pembagian kelas IP Address
IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan
kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A
dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan
sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan
multicast dan kelas E untuk keperluan eksperiment. Berikut merupakan rangkuman dari
pembagian masing-masing kelas IP dan spesifikasinya.
a. IP Address Kelas A
Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan
panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0
-127. Pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung
sekitar 16 juta host. IP Address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host
yang sangat besar, IP kelas ini dapat dilukiskan pada gambar berikut ini :
Okta 1 Okta 2 Okta 3 Okta 4
0 127 0 255 0 - 255 0 - 255
Bit Bit Network ID Bit Bit Host ID
b. IP Address Kelas B
Dua bit IP Address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai
antara 128 191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID. IP
address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.XXX.XXX sampai
192.155.XXX.XXX, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network
255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
Okta 1 Okta 2 Okta 3 Okta 4
128 191 0 255 0 - 255 0 - 255
Bit Bit Network ID Bit Bit Host ID
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 33
c. IP Address Kelas C
IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti
LAN. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat
terbentuk 2 juta network dengan masing masing network memiliki 256 host.
Okta 1 Okta 2 Okta 3 Okta 4
192 223 0 255 0 - 255 0 255
Bit Bit Network ID Bit Bit Host ID
IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. Dalam multicasting
tidak dikenal istilah network ID dan host ID. IP address kelas E tidak dipergunakan
untuk keperluan umum. Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang
digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan. Penulisan network
prefix adalah dengan tanda slash / yang diikuti angka yang menunjukkan panjang
network prefix ini dalam bit. Missal untuk menunjukkan satu network kelas B
192.168.XXX.XXX digunakan penulisan 192.168/16. Angka 16 ini merupakan
panjang bit untuk network prefix kelas B.
Alamat IP yang perlu diperhatikan
a. Alamat dengan semua bit = 0, digunakan untuk alamat jaringan (network address).
Contoh 192.168.1.0
b. Alamat dengan semua bit = 1, digunakan untuk alamat broadcast (broadcast address).
Contoh 192.168.1.255
c. Alamat loopback, alamat dengan IP 127.0.0.0 digunakan sebagai alamat loopback
dari system local.
B. SUBNET MASK DAN PREFIX LENGTH
Subnet mask adalah IP Address yang digunakan untuk menentukan pembagian
network bit dan host bit, selain sebagai pembagi netmask juga sebagai pencari network
address. Dikarenakan computer tidak bisa membedakan IP kelas A, B, C kecuali
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 34
deprogram khusus sehingga tidak mengetahui panjang bit network dan bit host dari IP
tertentu maka untuk mengatasi hal tersebut netmask address dibentuk dengan cara
mengganti semua bit network dengan nilai 1 dan bit host dengan nilai 0.
Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas-kelas alamat IP dan digunakan di
dalam jaringan TCP/IP yang tidak dibagi 24 decimal beberapa subnet. Tabel di bawah ini
menyebutkan beberapa subnet mask default dengan menggunakan notasi 24 decimal
bertitik. Formatnya adalah:,
Kelas alamat Subnet mask (biner) Subnet mask
(desimal)
Kelas A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0
Kelas B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0
Kelas C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0
Karena bit-bit network identifier harus selalu dipilih di dalam sebuah bentuk yang
berdekatan, maka ada sebuah cara yang digunakan untuk merepresentasikan sebuah subnet
mask dengan menggunakan bit yang mendefinisikan network identifier sebagai sebuah
network prefix dengan menggunakan notasi network prefix seperti tercantum di dalam
tabel di bawah ini. Notasi network prefix juga dikenal dengan sebutan notasi Classless
Inter-Domain Routing (CIDR). Formatnya adalah sebagai berikut: /.
Kelas alamat Subnet mask (biner) Subnet mask
(desimal)
Prefix
Length
Kelas A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0 /8
Kelas B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0 /16
Kelas C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0 /24
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 35
C. NETWORK IDENTIFIER (NET ID) & BROADCAST IDENTIFIER (BROADCAST
ID)
Net ID adalah IP Address yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat
jaringan dimana host berada. Network ID(Network Subnet ID) dapat dicari dengan
melakukan operasi AND antara IP Address dan Subnet Mask-nya.
Broadcast address adalah IP Address khusus yang digunakan untuk mengirim /
menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host pada suatu jaringan. Broadcast
ID dapat dicari dengan merubah semua bit host pada NetID dengan angka biner 1.
Contoh :
Diketahui:
IP Address : 172.168.11.5
Netmask : 255.255.255.240
Ditanyakan:
Hitunglah:
a. Network ID!
b. Broadcast ID!
c. Range IP Address yang bisa dipakai!
Dijawab:
IP Address:
172.168.11.5
kita ubah ke biner menjadi:
10101100.10101000.00001011.00000101
Netmask:
255.255.255.240
Kita ubah ke biner menjadi:
11111111.11111111.11111111.11110000
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 36
1. Network ID = IP Address AND Netmask
10101100.10101000.00001011.00000101 (IP Address)
11111111.11111111.11111111.11110000 (Netmask)
AND
10101100.10101000.00001011.00000000
Diubah ke desimal sehingga menjadi:
172.168.11.0 (Network ID)
Jadi Network ID-nya adalah 172.168.11.0
2. Broadcast ID = IP Address OR ~Netmask
10101100.10101000.00001011.00000101 (IP Address)
00000000.00000000.00000000.00001111 (Reverse Netmask)
OR
10101100.10101000.00001011.00001111
Diubah ke desimal menjadi:
172.168.11.15 (Broadcast ID)
Jadi Broadcast ID-nya adalah 172.168.11.15
3. Range IP Address yang bisa dipakai yakni:
Network ID+1 hingga Broadcast ID-1 = 172.168.11.1 - 172.168.11.14
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 37
D. SUBNETTING
1. Analogi subneting
Analogi subneting dapat di ibaratkan sebagai berikut seperti pada gambar 2.2
Gambar 2.2 Analogi Subnetting
2. Pengertian
Subnet adalah upaya / proses untuk memecah sebuah network dengan jumlah host
yang cukup banyak, menjadi beberapa network dengan jumlah host yang lebih sedikit.
Mengapa subnetting sangat penting ?
a. Efisiensi penggunaan IP Address
b. Pendelegasian kekuasaan untuk pengaturan IP Address.
c. Mempermudah manajemen jaringan
d. Mengatasi masalah perbedaan hardware dan topologi fisik jaringan.
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 38
3. Fungsi
a. Menentukan batas network ID dalam suatu subnet.
b. Memperbanyak jumlah network (LAN)
c. Mengurangi jumlah host dalam satu network
d. Tujuan lain dari subnetting yang tidak kalah pentingnya adalah untuk mengurangi
tingkat kongesti (gangguan/ tabrakan) lalulintas data dalam suatu network.
4. 2 Cara Untuk Menciptakan Subnetting
a. CIDR
Perhitungan subnetting pada CIDR merupakan perhitungan lanjutan
mengenai IP Addressing dengan menggunakan metode VLSM ( Variable Length
Subnet Mask ), namun sebelum membahas VLSM perlu direview terlebih dahulu
subnetting menggunakan CIDR.
Pada tahun 1992 lembaga IEFT memperkenalkan suatu konsep
perhitungan IP Address yang dinamakan supernetting atau classless inter domain
routing (CIDR), metode ini menggunakan notasi prefix dengan panjang notasi
tertentu sebagai network prefix, panjang notasi prefix ini menentukan jumlah bit
sebelah kiri yang digunakan sebagai Network ID, metode CIDR dengan notasi
prefix dapat diterapkan pada semua kelas IP Address sehingga hal ini
memudahkan dan lebih efektif. Menggunakan metode CIDR, kita dapat
melakukan pembagian IP address yang tidak berkelas sesukanya tergantung dari
kebutuhan pemakai.
Sebelum kita melakukan perhitungan IP address menggunakan metode
CIDR berikut ini adalah nilai subnet yang dapat dihitung dan digunakan :
Tabel 1. Tabel Nilai CIDR
Subnet Mask CIDR Subnet Mask CIDR
255.128.0.0 /9 255.255.240.0 /20
255.192.0.0 /10 255.255.248.0 /21
255.224.0.0 /11 255.255.252.0 /22
255.240.0.0 /12 255.255.254.0 /23
255.248.0.0 /13 255.255.255.0 /24
255.252.0.0 /14 255.255.255.128 /25
255.254.0.0 /15 255.255.255.192 /26
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 39
255.255.0.0 /16 255.255.255.224 /27
255.255.128.0 /17 255.255.255.240 /28
255.255.192.0 /18 255.255.255.248 /29
255.255.224.0 /19 255.255.255.252 /30
Catatan penting dalam subnetting ini adalah penggunaan oktat pada subnet
mask dimana :
- Untuk IP address kelas C yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada oktat
terakhir karena pada IP Address kelas C subnet mask default-nya adalah
255.255.255.0
- Untuk IP address kelas B yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada
2 oktat terakhir karena pada IP Address kelas B subnet mask default-nya
adalah 255.255.0.0
- Untuk IP address kelas A yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada 3
oktat terakhir karena IP address kelas A subnet mask default-nya adalah
255.0.0.0
Contoh:
Subnetting pada jaringan classfull dengan alamat network 192.168.1.0,
seperti yang diperlihatkan pada gambar 2?
1. Hitung jumlah kebutuhan subnet/network?
2. Hitung jumlah host yang valid?
3. Tentukan subnet-subnet yang valid?
4. Tentukan host yang valid dan alamat broadcast?
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 40
Gambar 2. Classful Network
Jawab:
1. Hitung jumlah kebutuhan subnet/network?
Untuk mengetahui berapa banyak subnet/network yang kita butuhkan, kita
perlu menghitung jumlah interface router yang dipergunakan, sebagai contoh
gambar diatas memiliki 14 interface dengan (fa) interface LAN FastEthernet
dan (se) Serial sebuah koneksi WAN.
Catatan:
Setiap Interface adalah subnet networknya sendiri,dan Link-link
WANantara dua router adalah satu subnet.
Setiap interface pada router membutuhkan sebuah alamat host yang valid
pada subnet yang dikonfigurasi.
Masukan rumus = 142 x ,dimana x merupakan jumlah bit 1 pada
subnet mask yang baru.
Perhitungan 1424 = 16,sehingga x = 4.
Jadi memenuhi rancangan kebutuhan kita, tetapi dengan mencadangkan 2
subnet.
2. Hitung jumlah host yang valid?
Untuk perhitungan dengan metode binary =
IP 192.168.1.0 merupakan kelas C
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 41
Subnet mask default = 11111111.11111111.11111111.00000000
255 . 255 . 255 . 0
Tambahkan 4 bit berlogika 1 di octet ke empat.
Subnet mask yang baru = 11111111.11111111.11111111.11110000
255 . 255 . 255 . 240
Dalam CIDR di tulis /28.
Sehingga jumlah Host = SubnetHosty /142162222 4
Dimana y merupakan jumlah bit 0 pada subnet mask yang baru.
3. Tentukan subnet-subnet yang valid?
Block size = 256 subnet mask = 256 240 = 16
Hasil 16 menunjukkan range subnet yang dapat dipakai untuk tiap subnet.
Berikut ini adalah daftar semua subnet untuk subnet mask class C
255.255.255 240:
Tabel 2. Daftar subnet mask kelas C 192.168.1.0/28
Subnet 0 16 32 48 64 80 96 112 128 144 160 176 192 208 224 240
Host Pertama 1 17 33 49 65 81 97 113 129 145 161 177 193 209 225 241
Host Terakhir 14 30 46 62 78 94 110 126 142 158 174 190 206 222 238 254
Broadcast 15 31 47 63 79 95 111 127 143 159 175 191 207 223 239 255
Ket: Setiap subnet kolom merupakan satu subnet,kolom pertama adalah subnet
pertama dan seterusnya. Contoh : subnet 192.168.1.0 mempunyai host pertama
192.168.1.1, host terakhir 192.168.1.14 sehinggan range host yang valid adalah
192.168.1.1 sampai dengan 192.168.1.14 dengan alamat broadcast 192.168.1.15.
Karena yang dibutuhkan hanya 14 subnet,maka kita bisa mencadangkan 2 subnet
yang ada.
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 42
Gambar 3. Implementasi Classful Network 192.168.1.0/28
NB: Kelemahan pengalokasian classfull terletak pada pemborosan alamat host,
dimana pada gambar 3 menunjukkan link WAN bersifat point to point yang
sebenarnya hanya membutuhkan dua alamat host, sehingga kita menyia-nyiakan
12 alamat host/IP.
Contoh: Subnetting pada jaringan classless full dengan alamat network
192.168.1.0?
Gambar 4. Network VLSM pada Jaringan Classless
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 43
Langkah-langkah pengerjaan:
1. Tentukan nilai notasi prefix dan nilai mask yang baru berdasarkan jumlah host
tiap network.
2. Tentukan jumlah network.
3. Tentukan jumlah host yang valid.
4. Tentukan block size.
5. Masukan data ke tabel VLSM dimulai dari host terbesar yang berfungsi untuk
mempermudah kita mengatur network supaya tidak terjadi overlap (tumpang
tindih)
Tabel 3. VLSM
SUBNE
T
MAS
K
SUBNET
S
HOS
T
BLOC
K
/25 128 2 126 128
/26 192 4 62 64
/27 224 8 30 32
/28 240 16 14 16
/29 248 32 6 8
/30 252 64 2 4
Network Hosts Block Subnet Mask
A 30 32 8 224
B 14 16 16 240
C 6 8 32 248
D 2 4 64 252
E 2 4 64 252
F 2 4 64 252
G 2 4 64 252
H 2 4 64 252
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 44
Lanjutan Lembar Kerja VLSM
0 2 4
32
48
56 60
64 68
72 76
80
Net A = 192.168.10.0/27
Net B = 192.168.10.32/28
Net C = 192.168.10.48/29
Net D = 192.168.10.56/30 Net E = 192.168.10.60/30 Net F = 192.168.10.64/30 Net G = 192.168.10.68/30 Net H= 192.168.10.72/30
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 45
BAB III
KONFIGURASI JARINGAN WIRED DAN WIRELESS
A. Macam-macam Jaringan
1. Jaringan WLAN
Wireless Local Area Network adalah suatu jaringan area lokal nirkabel/tanpa kabel
yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya, untuk memberi sebuah
koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar. Mode pada WLAN
menggunakan channel frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukkan identitas dari
wireless device. Tidak seperti jaringan kabel, jaringan konfigurasi infrastruktur adalah
salah satu mode yang digunakan untuk komunikasi antar masing-masing PC melalui
sebuah access point pada WLAN atau LAN seperti pad gambar 3.1.
Gambar 3.1 Jaringan WLAN
2. Jaringan LAN
Local Area Network adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup
wilayah kecil, seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah
atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3
Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10,
100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa
disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang
menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot seperti pada
gambar 3.2.
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 46
Gambar 3.2 Jaringan LAN
3. Jaringan MAN
Metropolitan Area Network adalah suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer
data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus,
perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari
beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan
jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota
antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya seperti pada
gambar 3.3.
Gambar 3.3 Jaringan MAN
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 47
4. Jaringan WAN
Wide Area Network merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang
besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara,
atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan
saluran komunikasi publik. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang
satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang
satu dapat berkomunikasi dengan pengguna komputer di lokasi yang lain seperti pada
gambar 3.4.
Gambar 3.4 Jaringan WAN
B. Perangkat-perangkat Jaringan
1. Access Point
Access Point, merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna
(user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik
sebuah perusahaan. Access-Point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF)
menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau disalurkan ke perangkat
WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.
Secara relatif perangkat Access-Point ini mampu menampung beberapa sampai
ratusan pengguna secara bersamaan. Beberapa vendor hanya merekomendasikan belasan
sampai sekitar 40-an pengguna untuk satu Access Point. Meskipun secara teorinya
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 48
perangkat ini biasa menampung banyak, namun akan terjadi kinerja yang menurun karena
faktor sinyal RF itu sendiri dan kekuatan sistem operasi Access Point.
Komponen logic dari Access Point adalah ESSID (Extended Service Set
IDentification) yang merupakan standar dari IEEE 802.11. Pengguna harus
mengkoneksikan wireless adapter ke Access Point dengan ESSID tertentu supaya
transfer data bisa terjadi. ESSID menjadi autentifikasi standar dalam komunikasi
wireless. Dalam segi keamanan beberapa vendor tertentu membuat kunci autentifikasi
tertentu untuk proses autentifikasi dari klien ke Access Point. Rawannya segi keamanan
ini membuat IEEE mengeluarkan standarisasi Wireless Encryption Protocol (WEP),
sebuah aplikasi yang sudah ada dalam setiap PCMCIA card. WEP ini berfungsi meng-
encrypt data sebelum ditransfer ke sinyal Radio Frequency (RF), dan men-decrypt
kembali data dari sinyal RF seperti pada gambar 3.5.
Gambar 3.5.Acsess Point
2. Switch
Switch adalah sebuah perangkat yang berfungsi menghubungkan semua komputer
yang terhubung ke jaringan LAN, yang mampu mengatur lalu lintas data dalam jaringan
dengan baik dan memiliki kecepatan transfer data diatas 100 Mbps hingga 1 Gbps.
Biasanya switch banyak digunakan pada jaringan LAN yang menggunakan topologi star.
Switch beroperasi pada MAC Address bukan pada IP Address, Switch menyimpan MAC
Address yang dihubungkan ke port-portnya yang digunakan untuk menentukan kemana
harus mengirim paket-paketnya seperti pada gambar 3.6.
Gambar 3.6 Switch
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 49
3. Wireless LAN Interface
Wireless LAN Interface, merupakan peralatan yang dipasang di Mobile/Desktop PC,
peralatan yang dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal
Computer Memory Card International Association) card, PCI card maupun melalui port
USB (Universal Serial Bus).
C. Implientasi Jaringan Wireless LAN
Gambar 3.7 Konfigurasi wireless LAN
D. Konfigurasi Access Point
Pada poin ini akan dijelaskan tentang langkah-langkah installasi access point
sebagai berikut :
1. Hubungkan AC power adapter ke socket power Access Point
2. Hubungkan ujung Kabel UTP straight ke Access Point seperti pada gambar 3.8
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 50
Gambar 3.8 Instalasi Access Point
3. Pilih koneksi wlan yang mau kita instal seperti pada Gambar 3.9
Gambar 3.9 connect wi-fi
4. Buka net browser (Internet Exploler, Opera, Mozilla) dan pastikan proxy pada net
browser kosong.
5. Ketik 192.168.0.1 dalam Address field net browser merupakan IP address default
dari Access Point Linksys.
6. Ketikan admin pada username dan netlab2013 pada password (username dan
password default Access Point Linksys ini adalah admin) seperti pada Gambar 3.10
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 51
Gambar 3.10 Form ketik username dan password
7. Setting tab setup seperti seperti pada Gambar 3.11 :
Gambar 3.11 setting tab settup
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 52
DHCP Server : Enable ( Access Point memberikan alamat IP pada masing-masing
Host secara otomatis)
Strating IP Address : 192.168.0.2 (IP yang akan diberikan dimulai dari 192.168.0.2)
Maximum DHCP Users : 22 (Jumlah host yang akan diberikan alamat IP of DHCP
User oleh akses point dibatasi hanya 22 Host)
8. Klik Save Settings seperti pada Gambar 3.12
Gambar 3.12 Tampilan Save Setting
E. Implementasi Jaringan LAN
Pertamakali yang harus kita konfigurasi adalah PC yang terhubung ke switch,
dengan cara memberikan alamat pada masing-masing PC , sebagai berikut :
1. Ketikan perintah ifconfig pada terminal, perintah ini digunakan untuk mengecek
ethernet yang akan digunakan seperti pada gambar 3.13.
Gambar 3.13 ifconfig
2. Kemudian kita akan masuk directory /etc/network/interfaces, ini merupakan
directory dalam file sistem di Ubuntu untuk konfigurasi IP terhadap interfaces atau
netwok card yang berada pada komputer seperti pada gambar 3.14.
Gambar 3.14 masuk ke directory konfigurasi IP di Ubuntu
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 53
3. Setelah masuk kedalam directory /etc/network/interfaces, maka kita akan memberi
alamat IP address pada PC supaya menjadi satu jaringan seperti pada gambar 3.15.
Gambar 3.15 konfigurasi
Jika sudah seperti yang ada pada gambar, kemudian simpan konfigurasi dengan
menekan ctrl+x , y , enter.
4. Restart network service dengan perintah sudo /etc/init.d/networking restart seperti
pada gambar 3.16.
Gambar 3.16 Restart network Service
5. Test koneksi antara masing-masing PC dengan menggunakan perintah ping ip
addresnya, contoh : ping 192.168.1.2 seperti pada gambar 3.17.
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 54
Gambar 3.17 Test Koneksi
F. File Sharing
Untuk melakukan file sharing pada linux kita dapat menggunakan beberapa
aplikasi diantaranya, Samba, Apache2, FTP, dll. Yang akan diprakekkan pada pratikum
kali ini adalah menggunakan Apache2, dan Apache2 sendiri adalah sebuah aplikasi web
server yang bisa juga dimanfaatkan untuk file sharing. Berikut ini adalah langkah-
langkah nya :
1. Sebelum melakukan konfigurasi Apache2, kita harus menginstal pake Apache2
tersebut
2. Selanjutnya adalah proses mouting file yang akan di sharing ke direktori /var/www
seperti pada gambar 3.18.
Gambar 3.18 Proses Mounting
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 55
3. Untuk mengaktifkan Apache2 kita gunakan perintah seperti pada gambar 3.19. :
Gambar 3.19 Aktifkan Apache2
4. Untuk melihat hasilnya, bisa langsung kita cek di browser kemudian apabila di
computer sendiri kita masuk ke localhost, dan apabila kita di computer lain, maka
tinggal kita ketikan alamt ip nya saja di url seperti pada gambar 3.20..
Gambar 3.18 List File Sharing
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 56
BAB IV
ROUTING
A. KONSEP ROUTING
Routing IP adalah proses pengiriman data dari suatu host dalam satunet work ke host
dalam network yang berbeda melalui suatu router. Agar router dapat mengetahui bagaimana
meneruskan paket-paket kealamat yang dituju dengan mengunakan jalur terbaik, router
menggunakan table routing. Table Routing adalah table yang memuat seluruh informasi IP
address dan interfaces router yang lain sehingga router yang satu dengan yang lainya bias
berkomunikasi.
Router table hanya memberikan informasi sedang routing algoritma yang menganalisa dan
mengatur routing table, intinya router hanya tahu menghubungkan network atau subnet yang
terhubung langsung dengan router tersebut .
Router berdasarkan cara pemetaan / routing dibagi menjadi 2 :
1. Static Routing
2. Dinamic Routing
Untuk menghubungkan 4 jaringana tau lebih diperlukan sebuah perangkat yang disebut
sebagai router seperti pada gambar 4.1.
Gambar 4.1 Konsep routing
Static Routing
Static routing adalah pengkonfigurasian routing table secara manual akan merubah informasi
yang ada pada table routing, sehingga administrator harus melakukan perubahan secara manual
apabila topologi jaringan berubah.
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 57
Dynamic Routing
Dynamic Routing adalah pengkonfigurasian router secara otomatis yang memungkinkan
network admin untuk men-setup jaringan tanpa harus mengupdate konten dari routing table secara manual
bila terjadi perubahan.
Contoh Dynamic routing sebagai berikut :
Maintaining routing tables :setelah mengenal jaringan pada routing dynamic ,maka
routing dynamic akan selalu meng update dan menentukan jalur jalurnya pada table routing
routing dynamic tidak hanya membuat jalur terbaik ke jaringanya yang berbeda , routing
dynamic juga akan menentukan jalur baru baik jika jalurnya tidak tesedia jika topologinya
berubah , untuk ini , routing dynamic memiliki keuntungan lebih dari routing static.Yang
menggunakan routing dynamic akan secara otomatis membagi informasi routingnya kepada
router yang lain menyesuaikan dengan topologi yang berubah tanpa pengaturan dari seorang
admin jaringan
IP Routing Protocol:Ada beberapa routing dynamic untuk IP , berikut ini adalah routing
dynamic yang sering di gunakan :
1. RIP (Routing Information Protocol)
RIP atau Routing Information Protocol merupakan protocol routing yang paling umum di jumpai
karena biasanya sudah included sebuah system operasi, biasanya UNIX dan Novell. RIP memakai
metode distance vector algoritma. Algoritma ini bekerja dengan menambahkan satu angka metric
kepada routng apabila melewati gateway. Satu kali data melewati satu gateway maka angka
metriknya bertambah satu atau dengan kata lain naik satu hop. RIP hanya bias menangani 15 hop
Metode ini mempunyai spesifikasi
Routing Classfull
Time converge lambat
Tidak support VLSM
Maks 15 hop berbeda
2. RIPv2 (Routing Information Protocol Versi 2)
Routing Classless
Support VLSM
3. OSPF(Open Shortest Path First)
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 58
OSPF atau Open Shortest Path First merupakan protokol routing yang kompleks dan
memakan resource komputer.Dengan protocol ini, route dapat dibagi menjadi beberapa
jalan.Maksudnya untuk mencapai host tujuan dimungkinkan untuk mencapai melalui dua atau
lebih route secara paralel.
Semua vendor dapat menggunakan protocol ini
Dapat memilih jalur routing yang memiliki nilai cost matrik yang paling kecil.
Dirancang untuk IPv4
Persiapan Cisco Packet Tracert
1. Penambahan Port pada router
Matikan router terlebih dahulu dengan cara klik tombol switch on/off seperti pada
gambar 4.2
Gambar 4.2 penambahan port pada Router
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 59
Pilihpadajendelakanan wic-11Net lihatpadapojokkiripilih port ethernet seperti
pada gambar 4.3
Gambar 4.3 penambahan port pada Router
Kalau yang ingin di tambahkan port serial pilih wic-27 pemilihan port sesuai
dengan connector yang di butuh kan darikabel itu sendiri seperti pada gambar 4.4
Gambar 4.4 penambahan port pada Router
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 60
Tarik Ethernet ke port yang kosong pada router seperti pada gambar 4.1
Gambar 4.5 penambahan port pada Router
Hidupkankembali Router denganmengkliktombol on/off seperti pada gambar 4.6.
Gambar 4.6 penambahan port pada Router
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 61
Cara Konfigurasi Routing Dinamis Dengan RIP
Untuk konfigurasi routing dynamic disini kita gunakan aplikasi yaitu packet tracer sebagai media
simulasi adapun contoh topologi sederhana sebagai berikut seperti pada gambar 4.7 :
--- System Configuration Dialog ---
Continue with configuration dialog? [yes/no]: no
Press RETURN to get started!
ITN_A>enable
ITN_A#configure terminal
ITN_A(config)#interface fastEthernet 0/0
ITN_A(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
ITN_A(config-if)#no shutdown
ITN_A(config-if)#exit
ITN_A(config)#interface fastEthernet 0/1
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 62
Gambar 4.7 Konsep routing dynamic
ITN_A(config-if)#ip address 192.168.4.1 255.255.255.0
ITN_A(config-if)#no shutdown
ITN_A(config-if)#exit
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 63
Kemudian kita lakukan konfigurasi alamat IP masing-masing interfaces yang ada di router
adapun perintah yang di gunakan untuk setting router secara manual adalah sebagai berikut :
Setting IP dengan FastEthernet
Setting IP dengan Ethernet
--- System Configuration Dialog ---
Continue with configuration dialog? [yes/no]: no
Press RETURN to get started!
ITN_A>enable
ITN_A#configure terminal
ITN_A(config)#interface Ethernet 0/0/0
ITN_A(config-if)#ip address 192.168.5.1 255.255.255.0
ITN_A(config-if)#no shutdown
ITN_A(config-if)#exit
Setting IP Dengan menggunakan port serial
--- System Configuration Dialog ---
Continue with configuration dialog? [yes/no]: no
Press RETURN to get started!
ITN_B>enable
ITN_B#configure terminal
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 64
ITN_B(config)#interface serial 0/0/0
ITN_B(config-if)#ip address 192.168.6.1 255.255.255.0
ITN_B(config-if)#clock rate 64000
ITN_B(config-if)#no shutdown
ITN_B(config-if)#exit
Konfigurasi Routing Dynamic dengan RIP
Setelah penyettingan selesai maka masuk ketahap berikutnya yaitu pengaturan RIP/Routing
Dynamis . RIP/ Routing Dynamis berfungsi sebagai penyambung duabuah jaringan yang
berbeda.
Adapun perintah yang digunkan untuk pengaturan RIP Routing Dynamis adalah sebagai berikut
untuk setiap routernya :
ITN_A>enable
ITN_A#configure terminal
ITN_A(config)#router rip
ITN_A(config-router)#network 192.168.1.0
ITN_A(config-router)#network 192.168.5.0
ITN_A(config-router)#network 192.168.4.0
ITN_A(config-router)#end
Cara Konfigurasi Routing Static
Untuk setting routing static kita gunakan topologi yang sederhana seperti pada gambar berikut
ini seperti pada gambar 4.8:
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 65
Gambar 4.8 Konsep routing Static
Kemudian kita lakukan konfigurasi alamat IP masing-masing interfaces yang ada di router
adapun perintah yang di gunakan untuk setting router secara manual adalah sebagai berikut :
Router>enable
Campus_A#configure terminal
Campus_A(config)#interface fastEthernet 0/0
Campus_A(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Campus_A(config-if)#no shutdown
Campus_A(config-if)#exit
Campus_A#configure terminal
Campus_A(config)#interface fastEthernet 0/1
Campus_A(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Campus_A(config-if)#no shutdown
Campus_A(config-if)#exit
Konfigurasi Routing Static
Campus_A
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 66
Campus_A#configure terminal
Campus_A(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.2.2
Campus_A(config)#ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.3.2
Campus_A(config)#exit
Selanjutnya pada Campus_B
Campus_B
Campus_B#configure terminal
Campus_B(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.2.1
Campus_B(config)#ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.3.2
Campus_B(config)#exit
Pada Campus_C
Campus_C
Campus_C#configure terminal
Campus_C(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.3.1
Campus_C(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.2.1
Campus_C(config)#exit
Bila melakukan simulsai routing telah berhsail dilakukan maka langkah selanjutnya dalah
penerapan pada router board yang nyata , untuk penerapan pada router board kita melakukan
setting static routing yang akan di jelaskan pada halaman berikutnya
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 67
Bab V
MIKROTIK
A. Mikrotik
MikroTik RouterOS merupakansistem operasi Linux base yang diperuntukkan
sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya.
Administrasinya bias dilakukan melalui Windows Application (WinBox).Selain itu
instalasi dapat dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Computer). PC yang
akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk
penggunaan standard, misalnyahanyasebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar
(network yang kompleks, routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan
pemilihan resource PC yang memadai.
1. Jenis-JenisMikrotik
a. MikroTik RouterOS yang berbentuk software yang dapat di-download di
www.mikrotik.com. Dapat diinstal padakompueter rumahan (PC)menggunakan
virtual box di kareankan data ini berbentuk operating system
b. MikroTik Router Board yaitu BUILT-IN Hardware Mikrotik dalam bentuk
perangkat keras yang khusus di kemas dalam board router yang di dalamn
yasudah terinstal MikroTik RouterOS.
2. Fitur-FiturMikrotik
a. Address List :Pengelompokan IP Address berdasarkannama
b. Asynchronous :Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, denganotentikasi
CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand, modem
pool hingga 128 ports.
c. Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antar muka Ethernet ke
dalam 1 pipa pada koneksi cepat.
d. Bridge : Mendukungfungsi bridge spinning tree, multiple bridge
interface, bridging firewalling.
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 68
e. Data Rate Management : QoSberbasis HTB denganpenggunaan burst, PCQ,
RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer
f. DHCP :Mendukung DHCP tiapantarmuka, DHCP Relay, DHCP Client, multiple
network DHCP, static and dynamic DHCP leases.
g. Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT
dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP address, range
port, protokol IP, pemilihan opsi protocol seperti ICMP, TCP Flags dan MSS.
h. Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung limit data
rate, SSL ,HTTPS.
i. IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec, MODP Diffie-Hellmann groups 1, 2,
5, MD5 dan algoritma SHA1 hashing, algoritma enkripsi menggunakan DES,
3DES, AES-128, AES-192, AES-256, Perfect Forwarding Secresy (PFS) MODP
groups 1, 2,5
j. ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP, CHAP,
MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K bundle, Cisco HDLC,
x751, x75ui, x75bui line protokol.
k. M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan ethernet.
l. MNDP : MikroTik Discovery Neighbour Protokol, juga mendukung Cisco
Discovery Protokol (CDP).
m. Monitoring /Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph yang dapat
diakses melalui HTTP.
n. NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients, sinkronisasi
menggunakan system GPS.
o. Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access
Consentrator, protocol otentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1,
MSCHAPv2, otentikasidanlaporan Radius, enkripsi MPPE, kompresi untuk
PPoE, limit data rate.
p. Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy, transparent
proxy untuk DNS dan HTTP, mendukung protokol SOCKS, mendukung parent
proxy, static DNS.
q. Routing : Routing static dan dinamik, RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 69
r. SDSL :Mendukung Single Line DSL, mode pemutusanjalurkoneksidanjaringan.
s. Simple Tunnel : Tunnel IPIP danEoIP (Ethernet over IP).
t. SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only.
u. Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media ttypes, sync-PPP,
Cisco HDLC, Frame Relay line protokol, ANSI-617d (ANDI atau annex D) dan
Q933a (CCITT atau annex A), Frame Relay jenis LMI.
v. Tool : Ping, Traceroute, bandwidth test, ping flood, telnet, SSH, packet sniffer,
Dinamik DNS update.
w. UPnP :Mendukungantarmuka Universal Plug and Play.
x. VLAN :Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan Ethernet dan
wireless, multiple VLAN, VLAN bridging.
y. VoIP :Mendukung aplikasi voice over IP.
z. VRRP :Mendukung Virtual Router Redudant Protocol.
WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi MikroTik
RouterOS
B. Management jaringan
Management jaringan merupakan langkah yang dilakukan untuk mengatur sebuah
jaringan internet yang berjalan , dikarenakan ketika sebuah jaringan berjalan diperlukan
operator jaringan tersebut untuk membatasi jaringan yang sedang berjalan , mengatur
firewall , melakukan blocking situs , mengatur kuota internet yang berjalan dan lain
sebagainya di dalam praktikum ini kita akan banyak belajar menggunakan mikrotik untuk
pengimplementasiannya .
Static routing
Routing merupakan teknik yang digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan
yang memiliki network address maupun teknologi yang berbeda beda dalam me
management sebuah jaringan. Routing merupakan materi pokok yang harus di kuasai
oleh mahasiswa dalam pelajaran ini , routing juga dapat memberikan jalur terbaik yang di
tempuh paket data dalam melakukan pengiriman data best path.
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 70
Konsep static routing
Sebelum menerapkan routing static secara nyata sebaiknya kita sedikit mengulas
pemahaman dari routing static itu sendiri , karena bila anda terjun ke lapangan tentu anda
akan dihadapkan dengan topologi jaringan yang berbeda beda topologi yang intinya akan
sama dan tidak jauh berbeda seperti pengaturan routing di lapangan ,untuk
mempermudah konsep routing static disini menerapkan sebuah topologi sederhana seperti
gambar brikut .
Gambar 1.1 jaringan sederhana dengan 2 buah router
Sebagai langkah awalan konfigurasi ip address pada setiap interface yang ada pada router
1 dan router 2 yang sudah di jelaskan pada semester sebelumnya kami tidak lagi
menjelasskan secara panjang lebar dalam praktikum kali ini bila mengalami kesulitan
dalam pengisian ip router anda dapat membuka kembali modul jarkom pad semester
ganjil , bila IP address telah terisi dengan benar seharusnya akan muncul tampilan seperti
gambar berikut .
Gambar 1.2 tampilan ip pada router 1
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 71
Gambar 1.3 Tampilan ip pada router 2
Untuk melakukan teknik routing anda harus dapat membaca table routing itu sendiri ,
tabel pada router yang digunakan sebagai pedoman untuk menuju suatu jaringan atau
network , table ini dapat dikatakan sebagai peta pada router tersebut. router tidak dapat
menjangkau suatu jaringan jika network address dari jaringan tidak ada dalam table
routing tentunya anda akan kesulitan bila mencari data yang tidak ada di dalam peta
Untuk melihat peta router pada router 1 dan router 2 anda dapat mengetikan perintah
berikut
Gambar 1.4 Tampilan ip pada router 1
Gambar 1.5 Tampilan ip pada router 2
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 72
Jika anda memperhatikan dengan seksama table routing secara seksama, table routing
pada r1 tidak berisi informasi tentang network 192.168.2.0 begitu juga dengan R2
dimana tidak berisi informasi , tentang Ethernet dengan ip 192.168.1.0 dengan kata lain
router masi belum dapat terhubung . pada kondisi ini table routing pada router masi
belum lengkap untuk melengkapinya anda harus melakukan routing static ataupun
dynamic.
Sebelum terlalu jauh anda harus memahami konsep dari routing ini sendiri , anda mau
lewat jalur mana Dan mau kemana . sebagai langkah pertama marilah kita jadikan
router 1 sebagai acuan terlebih dahulu bila kita ingin menuju dari IP 192.168.1.0 dan mau
ke ip 192.168.2.0 kita harus melewati router 1 dengan ip 10.10.10.1 dan melalui router 2
dengan alamat IP 10.10.10.2 nah di setiap langkah ini di perlukan yang namanya
gateway atau mudah di ibaratkan sebagai pintu masuk dikarenakan bila ip ber beda
hanya router yang dapat menyatukanya atau menghubungkanya adapun langkah yang
selanjutnya akan di gunakan adalah sebagai berikut :
[admin@R1]> ip route add dst=address=192.168.2.0/24 gateway=10.10.10.2
Gambar 1.6 Tampilan ip pada router 1
Dan untuk router 2 memiliki script sendiri sebagai berikut :
[admin@R1]> ip route add dst=address=192.168.1.0/24 gateway=10.10.10.1
Gambar 1.7 Tampilan ip pada router 2
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 73
Jika anda ingin melakukan pengaturan menggunakan gui anda dapat melakukanya
dengan meng klic pada winbox kalianyan IP routes dan klic pada ip yang ingin di
masukan alamatnya
Adapun tampilanya sebagai berikut:
Setelah konfigurasi routing static selesai langkah yang anda lakukan selanjutnya adalah
sebagai berikut ketikan scrip ini pada New terminal pada webfix kalian :
[admin@r1]ip route print
Gambar 1.8 Tampilan ip pada router 1
[admin@r2]ip route print
-
Praktikum Jaringan Komputer Modul 1
Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 74
Gambar 1.9 Tampilan ip pada router 2
Gambar di atas merupakan gambar dari route print yang dimiliki oleh masing masing
mikrotik, setelah pengaturan routing mikrotik selesai periksalah kembali pada table routig
anda apakah hasilnya sudah sama dengan yang ada di Gambar 1.9 di atas.
Anda dapat melihat table routing pada r1 lengkap karena telah berisi informasi network
192.168.2.0/24 dengan gateway 10.10.10.2 . begitu juga dangan network yang berisi IP
192.168.1.0 yang berisi gate way 10.10.10.1 bila langkah yang di lakukan sudah benar
seharusnya PC1 dengan PC 2 sudah dapat terhubung . untuk mengetes koneksi anda
dapat melakukan ping IP.