modul jarkom 2014

Upload: ozzhy

Post on 01-Mar-2016

26 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Modul Jaringan Komputer

TRANSCRIPT

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 1

    BAB I

    JARINGAN KOMPUTER DAN PENGKABELAN

    1.1 PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER

    Jaringan komputer merupakan sistem yang terdiri dari gabungan beberapa perangkat

    komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya, berkomunikasi dan akses informasi

    dari berbagai tempat, dari komputer yang satu dengan komputer yang lain.

    Manfaat jaringan computer :

    a) Berbagi sumber daya / pertukaran data

    b) Mempermudah berkomunikasi / bertransaksi

    c) Membantu akses informasi

    d) Mampu memberikan akses informasi dengan cepat dan up-to-date

    Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan jangkauan

    a) LAN ( Local Area Network)

    Local Area Network sering kita jumpai diperkantoran, kampus, maupun warnet. Jaringan

    ini dapat menghubungkan lebih dari 2 komputer di suatu ruangan (terbatas) hingga

    beberapa kilometer saja. Jaringan ini biasanya terdiri dari komputer, printer, dan

    perangkat lainnya.

    b) MAN (Metropolitan Area Network)

    Sesuai dengan namanya maka jenis jaringan ini memberikan layanan hingga wilayah

    yang luas dan kemampuan transfer datapun berkecepatan sangat tinggi. Wilayah yang

    dapat menjadi cakupannya berkisar hingga 50 km. MAN ini merupakan rangkaian LAN

    yang berukuran dan berjarak lebih besar. MAN biasanya mampu menunjang data teks

    dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel atau gelombang

    radio.

    c) WAN (Wide Area Network)

    Jenis jaringan ini memberikan layanan lebih luas lagi dibanding MAN yaitu dapat

    menghubungkan suatu wilayah bahkan negara lain. WAN pada dasarnya merupakan

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 2

    kumpulan beberapa LAN yang ada di beberapa lokasi sehingga dibutuhkan sebuah device

    untuk menghubungkannya dan device itu kita sebut router.

    Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan fungsinya

    a) Client Server

    Merupakan jaringan komputer yang dikhususkan sebagai client dan server, layanan ini

    bisa diberikan oleh 1 atau lebih komputer.

    b) Peer-to-Peer

    Merupakan jaringan komputer yang setiap host nya dapat menjadi sebuah server atau

    menjadi client secara bersamaan.

    Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan topologi

    a) Topologi Bus

    Gambar 1.1 Topologi BUS

    Topologi bus pada Gambar 1.1 adalah topologi yang menghubungkan komputer satu

    dengan lainnya secara berantai dengan perantara suatu kabel yang umumnya berupa kabel

    tunggal jenis koaksial ( coaxial ). Semua node dihubungkan secara seri menggunakan

    kabel tersebut. Topologi bus umumnya tidak menggunakan suatu peralatan aktif untuk

    menghubungkan komputer. Oleh karena itu, ujung-ujung kabel koaksial harus ditutup

    dengan tahanan untuk menghindari pantulan yang dapat menimbulkan gangguan yang

    menyebabkan kemacetan jaringan.

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 3

    Keuntungan menggunakan topologi bus, yaitu:

    1. Hemat kabel dan harganya lebih murah, karena harga kabel yang digunakan lebih

    murah dan pada jaringan ini tidak dibutuhkan hub.

    2. Layout kabel sederhana

    3. Jika salah satu komputer mati maka tidak akan menganggu komputer yang lain.

    4. Mudah di kembangkan.

    Kelemahan menggunakan topologi bus yaitu:

    1. Deteksi dan perbaikan kesalahan sangat kecil

    2. Kepadatan lalu lintas sehingga sering terjadi tabrakan file data yang dikirim.

    Apabila salah satu client rusak atau kabel putus maka jaringan tidak berfungsi.

    b) Topologi Ring

    Gambar 1.2 Topologi Ring

    Topologi ring pada Gambar 1.2 masing-masing titik/node berfungsi sebagai repeater yang

    akan memperkuat sinyal disepanjang sirkulasinya, artinya masing-masing perangkat saling

    bekerja sama untuk menerima sinyal dari perangkat sebelumnya kemudian meneruskannya

    pada perangkat sesudahnya,

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 4

    Kelebihan :

    1. Tidak menggunakan banyak kabel

    2. Tingkat kerumitan pemasangan rendah

    3. Installasinya mudah

    4. Tidak akan terjadi tabrakan data

    5. Mudah dirancang

    Kekurangan :

    1. Pengiriman data lamban, karena harus melalui perangkat-perangkat sebelumnya

    2. Sulit untuk dikembangkan.

    3. Jika salah satu titik jaringan terganggu maka seluruh komunikasi data terganggu

    c) Topologi Tree

    Gambar 1.3 Topologi Tree

    Topologi tree pada gambar 1.3 adalah kombinasi antar topologi star dan topologi bus.

    Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan dalam satu topologi

    bus sebagai jalur tulang punggung atau backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke

    hub/switch, sedangkan hub/switch lain di hubungkan sebagai jalur tulang

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 5

    punggung.Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan

    hirarki yang berbeda. Pada jaringan tree, terdapat beberapa tingkatan simpul atau node.

    Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih

    rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu.

    Kelebihan :

    1. Deteksi kesalahan mudah dilakukan

    2. Perubahan bentuk suatu kelompok mudah dilakukan dan tidak mengganggu

    jaringan lain

    3. Mudah melakukan control

    Kekurangan :

    1. Menggunakan banyak kabel

    2. Sering terjadi tabrakan data

    3. Jika simpul yang lebih tinggi rusak maka simpul yang lebih rendah akan

    terganggu juga

    4. Cara kerja lambat

    d) Topologi Mesh

    Gambar 1.4 Topologi Mesh

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 6

    Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat

    terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Sehingga

    dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat

    yang dituju (dedicated links).Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar

    perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2.

    Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di

    dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output

    (I/O ports).

    Topologi mesh memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

    1. Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer

    tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena

    satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju

    saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).

    2. Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A

    dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka

    gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer

    lainnya.

    3. Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang

    terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.

    4. Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan

    koneksi antar komputer.

    Beberapa kekurangan topologi mesh yaitu:

    1. Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam

    topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat

    rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).

    2. Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini * Karena

    setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka

    instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 7

    3. Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang

    memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada

    e) Topologi Star

    Gambar 1.5 Topologi Star

    Topologi star pada gambar 1.5 dimana setiap komputer langsung dihubungkan

    menggunakan Hub/Switch, dimana fungsi dari Hub/Switch ini adalah sebagai pengatur

    lalu lintas seluruh komputer yang terhubung. Karena menggunakan proses pengiriman

    dan penerimaan informasi secara langsung inilah yang menyebabkan biaya

    pemasangannya juga tinggi.

    Kelebihan :

    1. Mudah mendeteksi kesalahan

    2. Perubahan stasiun mudah dilakukan dan tidak mengganggu jaringan lain

    3. Mudah melakukan control

    4. Tingkat keamanan tinggi

    5. Paling fleksibel

    Kekurangan :

    1. Menggunakan banyak kabel

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 8

    2. Ada kemungkinan akan terjadi tabrakan data sehingga dapat menyebabkan

    jaringan lambat

    3. Jaringan sangat tergantung kepada terminal pusat

    4. Jaingan memakan biaya tinggi

    5. Jika titik komputer pusat terjadi gangguan maka terganggu pula seluruh jaringan

    Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan media transmisinya.

    a) Jaringan berkabel ( Wired Network)

    Jaringan ini mengunakan media kabel dalam menghubungkan setiap komputer dalam

    jaringan

    b) Jaringan Nirkabel (Wireless Network)

    Jaringan ini tidak menggunakan media kabel sebagai alat pengbungnya, tetapi

    menggunakan gelombang elektromagnetik dalam setiap kiriman sinyal informasinya.

    1.2 STANDAR KOMUNIKASI DATA

    A. TCP / IP

    TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah

    standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-

    menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini

    tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol

    (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat

    ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem

    operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.

    TCP/IP mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :

    1. IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke

    node. IP mendahului setiap paket data berdasarkan 4 byte (untuk versi IPv4) alamat

    tujuan (nomor IP). Internet authorities menciptakan range angka untuk organisasi

    yang berbeda. Organisasi menciptakan grup dengan nomornya untuk departemen. IP

    bekerja pada mesin gateaway yang memindahkan data dari departemen ke organisasi

    kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 9

    2. TCP (transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki pengiriman

    data yang benar dari suatu klien ke server. Data dapat hilang di tengah-tengah

    jaringan. TCP dapat mendeteksi error atau data yang hilang dan kemudian melakukan

    transmisi ulang sampai data diterima dengan benar dan lengkap.

    3. Sockets yaitu merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket yang

    menyediakan akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem.

    TCP diibaratkan seperti proses komunikasi langsung pada telepon dimana kita harus berada

    ditempat untuk menjawab langsung telepon dari seseorang yang berada ditempat lain

    B. UDP

    UDP adalah protokol transport yang digunakan secara luas pada lapisan di atas IP. Seperti

    TCP, UDP menggunakan port dan menyediakan konektivitas end-to-end antara aplikasi

    client dan server. UDP merupakan protokol yang kecil dan efisien. Tetapi berbeda dengan

    TCP. UDP tidak menjamin pengiriman aplikasi harus menerapkan mekanisme error

    recovery-nya sendiri jika memerlukan mekanisme tersebut. UDP hanya berhubungan

    dengan komunikasi antara 2 point akhir, misalnya aplikasi client pada mesin Anda, dan

    aplikasi server pada mesin remote.UDP menggunakan port untuk membedakan antara trafic

    dari banyak aplikasi UDP pada mesin yang sama, dan untuk mengirim paket yang tepat ke

    aplikasi yang sesuai atau disebut demultiplexing. UDP dan port-nya menyediakan interface

    antara program aplikasi dan layar networking IP.

    UDP berbeda dari TCP dalam beberapa hal penting, karena:

    1. UDP adalah datagram oriented, TCP adalah session-oriented. Datagram adalah

    paket informasi self-contained, UDP berhubungan dengan datagram atau paket

    individu yang dikirim dari client ke server, atau sebaliknya.

    2. UDP adalah connectionless. Client tidak membangun koneksi ke server sebelum

    mengirim data, jadi client hanya mengirim data secara langsung.

    3. UDP tidak andal dalam pengertian jaringan formal :

    UDP tidak dapat mendeteksi paket yang hilang.

    Program aplikasi client atau server harus mendeteksi paket yang hilang dan

    menangani transmisi ulang, dan lain-lain.

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 10

    Paket dapat mengalami kerusakan, karena paket UDP berisi checksum semua data

    dalam paket. Checksum ini memungkinkan UDP mendeteksi kapan suatu paket

    mengalami kerusakan. Jika hal ini terjadi, maka paket tersebut dikeluarkan, dan

    sebagaimana biasa aplikasi-lah yang harus mendeteksi hal ini dan melakukan

    transmisi ulang sepenuhnya.

    Operasi checksum ini dapat dihentikan, dan beberapa aplikasi melakukannya

    untuk alasan unjuk kerja. Akan tetapi hal ini dapat berarti paket yang rusak tidak

    terdeteksi atau layer aplikasi harus melakukan pemeriksaan integritas data sendiri,

    hal ini merupakan false economy (penghematan finansial yang sebenarnya

    menuju pada pengeluaran yang lebih besar)

    UDP adalah datagram-oriented dan pada level protokol setiap paket berdiri

    sendiri, maka UDP tidak memiliki konsep paket sesuai urutan, yang selanjutnya

    berarti tidak memerlukan nomor urut pada paket tersebut

    Pada kehidupan sehari-hari UDP diibaratkan seperti proses pengiriman pesan pada alat

    komunikasi telepon selular dengan menggunakan fasilitas SMS (Short Messsage Service)

    dimana kita tidak harus selalu berada ditempat untuk menunggu pesan karena pesan yang

    dikirim melalui fasilitas SMS akan sampai sekalipun telepon selular itu tidak diaktifkan.

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 11

    1.3. OSI LAYER

    Gambar 1.6 Osi Layer

    Pengorganisasian OSI Layer

    Tujuh lapisan pada Gambar 1.6 yang telah dijelaskan dapat dibagi menjadi 3 sub-kelompok

    (subgroups).

    Lapisan 1, 2 dan 3 adalah network support layer (lapisan-lapisan pendukung jaringan).

    Lapisan 5, 6 dan 7 merupakan user support layer (lapisan-lapisan pendukung pengguna).

    Lapisan 4 adalah transport layer, yang maksudnya adalah lapisan yang menghubungkan 2

    subgroup sehingga lapisan user support layer dapat mengerti pesan yang dikirim network

    support layer.

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 12

    Penjelasan Masing Masing Layer

    a) Layer Aplikasi

    Berurusan dengan program komputer yang digunakan oleh user (program yang hanya

    mengakses jaringan) adapun sistemnya seperti pada Gambar 1.7

    Gambar 1.7 layer aplikasi

    b) Layer Presentasi

    Bertugas mengurusi format data yang dipahami oleh berbagai macam media adapun

    sistemnya seperti pada Gambar 1.8 .

    Gambar 1.8 layer presentasi

    c) Layer Sesi (Session)

    Bagaimana memulai, mengontrol dan mengakhiri suatu Komunikasi adapun

    sistemnya seperti pada gamabar 1.9

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 13

    Gambar 1.9 layer sesi

    Komunikasi dapat berlangsung dalam tiga mode dialog :

    1. Simplex atau komunikasi satu arah yang sering digunakan oleh per televisian atau

    radio seperti pada gambar 1.10

    Gambar 1.10 simplex

    2. Half Duplex atau komunikasi dua arah seperti yang digunakan pada system HT

    dimana sinyal hanya dapat saling mengirim tetapi harus bergantian penggunaanya

    pada system ini seperti pada gambar 1.11.

    Gambar 1.11 Half Duplex

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 14

    3. Full- Duplex kominikasi dua arah yang dapat bergantian seperti video call pada

    penggunaanya seperti pada gambar 1.12.

    Gambar 1.12 Full - Duplex

    d) Layer Transport

    Pemilihan protokol yang mendukung error-recovery atau tidak.

    Melakukan multiplexing, mengurutkan data

    Melakukan segmentasi pada layer atasnya

    Gambar 1.13 Layer Transport

    Melakukan koneksi end-to-end

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 15

    Gambar 1.14 koneksi end-to-end

    Mengirimkan segmen dari 1 host ke host yang lain

    Gambar 1.15 Koneksi Host Ke Host

    Memastikan reliabilitas data

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 16

    Gambar 1.16 Reliabilitas Data Layer Network

    Pengalamatan dan routing (IP)

    Contoh Device :

    1. Router

    2. Switch

    Gambar 1.17 Layer Network

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 17

    e) Layer Datalink

    Arbitration, pemilihan media fisik

    Addressing, pengalaman fisik

    ErrorDetection, menentukan apakahdata telahberhasil terkirim.

    Identify Data Encapsulation, menentukan pola header pada suatu data.

    Contoh Device :

    1. Bridge

    2. Switch

    f) Physical Layer

    Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media,

    seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem. Lapisan physical ini menentukan

    spesifikasi koneksi fisik jaringan komputer, antara lain :

    1. Tipe kabel

    2. Tipe konektor

    3. Hubungan pin konektor dengan kabel

    4. Tipe interface suatu peralatan jaringan komputer

    Contoh Device :

    1. HUB

    2. Repeater

    1.4 PERANGKAT JARINGAN

    Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jaringan komputer yaitu :

    a) File Servers

    Sebuah file server merupakan jantungnya kebayakan Jaringan, merupakan

    komputer yang sangat cepat, mempunyai memori yang besar, harddisk yang memiliki

    kapasitas besar, dengan kartu jaringan yang cepat. Sistem operasi jaringan tersimpan

    disini, juga termasuk didalamnya beberapa aplikasi dan data yang dibutuhkan untuk

    jaringan.

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 18

    b) Workstations

    Keseluruhan komputer yang terhubung ke file server dalamjaringan disebut sebagai

    workstation. Sebuah workstation minimal mempunyai Kartu jaringan, Aplikasi jaringan

    (sofware jaringan), kabel untuk menghubungkan ke jaringan, biasanya sebuah

    workstation tidak begitu membutuhkan Floppy karena data yang ingin di simpan bisa dan

    dapat diletakkan di file server adapun tampilan Workstation seperti pada gambar 1.18.

    Gambar 1.18 Workstation

    c) Network Interface Cards

    Kartu Jaringan ethernet umumnya telah menyediakan port koneksi untuk kabel

    Koaksial ataupun kabel twisted pair, jika didesain untuk kabel koaksial konenektorya

    adalah BNC, dan apabila didesain untuk kabel twisted pair maka akan punya konektor

    RJ-45.seperti pada gambar 1.19

    Gambar 1.19 Network Interfaces Card

    d) Concentrators/Hubs

    Sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari tiap-tiap workstation,

    server atau perangkat lain. Dalam topologiStar, kabel twisted pair datang dari sebuah

    workstation masuk kedalam hub seperti pada gambar 1.20.

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 19

    Gambar 1.20 Concentrator/Hub

    e) Repeaters

    Penguat Sinyal data pada kabel jaringan. seperti pada gambar 1.21

    Gambar 1.21 Repeaters

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 20

    f) Bridges

    Sebuah perangkat yang membagi satu buah jaringan kedalam dua buah jaringan, ini

    digunakan untuk mendapatkan jaringan yang efisien, dimana kadang pertumbuhan

    network sangat cepat makanya di perlukan jembatan.

    Diibaratkan bahwa Bridges ini seperti polisi lalu lintas yang mengatur di

    persimpangan jalan pada saat jam-jam sibuk. Dia mengatur agar informasi di antara

    kedua sisi network tetap jalan dengan baik dan teratur. Bridges juga dapat di gunakan

    untuk mengkoneksi diantara network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda

    ataupun topologi yang berbeda pula seperti pada Gambar 1.22.

    Gambar 1.22 Bridges

    g) Routers

    Sebuah Router mengartikan informarsi dari satu jaringan ke jaringan yang lain, dia

    hampir sama dengan Bridge namun agak pintar sedikit, router akan mencari jalur yang

    terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat

    asal seperti pada Gambar 1.23.

    Gambar 1.23 Routers

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 21

    1.5 MEDIA FISIK JARINGAN

    BeberapaMedia yang dipakai di jaringan :

    a) Tembaga

    Coaxial

    Dipakai pada teknologi Bus

    Ada dua tipe coaxial :

    Thinnet : Max 185 M , 10Base2

    Thicknet : Max 500 M , 10Base5

    Perlu repeater untuk jarak jika melebihi batas max kabel seperti pada Gambar 1.24

    Gambar 1.24 Coaxial

    Twisted Pair

    Dipakai untuk teknologi Star dan Paling umum dipakai seperti pada gambar 1.25

    Type Twisted Pair

    Shielded Twisted Pair (STP)

    Gambar 1.25 Shielded Twisted Pair (STP)

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 22

    Screen Twisted Pair(ScTP) gambaran dari media kabel yang berpilin

    dan terdapat 4 pasang kabel seperti pada gambar 1.26

    Gambar 1.26 Screen Twisted Pair(ScTP)

    Unshield Twisted Pair(UTP) aadalah kebel berpilin tanpa ada

    pelindung timah seperti pada gambar 1.27

    Gambar 1.27 Unshield Twisted Pair(UTP)

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 23

    Connector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45.

    Type Kabel UTP :

    Straight Trough,untuk koneksi :

    Hub/Switch to PC/Router

    Cross Over, Untuk koneksi :

    Router to Router, PC to PC,

    Hub/Switch to Hub/Switch

    Roll Over, Untuk koneksi :

    PC to Router/Switch console, manajemen switch/router

    Gambar 1.28 Metode penyambungan kabel

    b) Fiber Optik

    Menggunakan infra merah atau laser untuk mengirimkan data seperti pada gambar

    1.29.

    Terdiri dari dua kabel :

    Transmit Data

    Receive Data

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 24

    Menyediakan komunikasi full duplex

    Gambar 1.29 Fiber Optik

    c) Wireless

    Wireless adalah teknologi tanpa kabel, dalam hal ini adalah melakukan hubungan

    telekomunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti

    kabel seperti pada Gambar 1.30.

    Gambar 1.30 wireless

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 25

    PROSES CRIMPING

    1. Peralatan

    Kabel UTP

    Konektor RJ 45

    Tang Crimping

    Gunting

    LAN-Tester

    2. Langkah-langkah

    a. Untuk pembuatan kabel Straight

    1. Siapkan kabel UTP yang akan digunakan

    2. Kupas jaket dari kabel UTP dengan menggunakan crimping tolls atau alat pengupas

    kabel khusus

    3. Pisahkan empat lilitan dari kabel UTP dan pisahkan menjadi delapan bagian,

    4. Setelah itu luruskan tiap-tiap kabel agar dapat mudah dipotong.

    5. Susunlah urutan warna sesuai dengan konfigurasi straight-trought atau cross-over dan

    sesuaikan ujung kabel yang akan dipotong dengan konektor yang akan dipasang

    6. Gunakan tang pemotong atau crimping tools, potonglah ujung kabel secara rata agar

    7. Kabel mudah dimasukan ke lubang konektor

    8. Masukan ujung kabel yang telah dipotong ke lubang konektor secara bersamaan.

    9. Kemudian jepit konektor dengan menggunakan crimping tools agar konektor

    terkunci.

    Gambar 1.31 memasukkan ujung kabel ke lubang konektor RJ - 45

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 26

    10. Kemudian jepit konektor dengan menggunakan crimping tools agar konektor terkunci

    seperti pada gambar 1.32.

    Gambar 1.32 Crimping

    Pengujian

    11. Kemudian lihatlah koneksi dari kabel yang telah dipasang konektor dengan

    menggunakan LAN seperti pada Gambar 1.33

    12. Perhatikan koneksi antar konektor apakah telah terkoneksi sesuai dengan konfigurasi

    urutan kabel straight-trought/crossover.

    Gambar 1.33 pengujian

    13. Bila ada LED yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada

    masalah

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 27

    1.6 PENGENALAN CISCO PACKET TRACER

    Gambar 1.34 Tampilan Jendela Cisco Packet Tracer 5.3

    Di atas merupakan tampilan sederhana dari jendela cisco packet tracer, dimana terdapat

    title bar, menubar, toolbar, lembar kerja. Berikut merupakan penjelasan dari menu device

    seperti pada gambar 1.34:

    a. Router

    Gambar 1.35 pilihan Router pada Cisco Packet Tracer

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 28

    Seperti yang telah kita ketahui, fungsi dari router adalah menghubungkan sebuah network

    yang berbeda atau ip class yang berbeda atau subnet atau gang yang berbedakarena

    jika kita menggunakan sebuah hub / switch biasa, maka device atau computer tidak akan

    terhubung seperti pada gambar 1.35

    b. Switch

    Gambar 1.36 switch pada cisco packet tracer

    Switch akan dipakai untuk menghubungkan banyak computer yang mempunyai port-port

    penyambungan seperti pada gambar 1.36.

    c. Komputer

    Gambar 1.37 End Devices contohnya laptop, computer dan server

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 29

    Ini adalah peralatan terakhir yang kita gunakan untuk menyambungkan sebuah jaringan

    computer. Pada point (a) Komputer, (b) Laptop, (c) Server.

    d. Kabel

    Gambar 1.38 Connections / Kabel (a) Kabel Otomatis, (b) Kabel Straight, (c)

    Kabel Crossover

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 30

    BAB II

    PENGALAMATAN IP DAN SUBNETTING

    A. IP ADDRESS ( INTERNET PROTOKOL )

    IP Address (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka

    yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan komputer

    dan internet.

    Jenis jenis IP Address :

    1. IPv4

    IP address (versi 4) tersusun atas bilangan biner (0 dan 1) sepanjang 32 bit (binary

    digit) yang terbagi atas empat segment (octet). Tiap segment terdiri atas 8 bit. Artinya

    memiliki nilai desimal 0 (00000000) sampai 255 (11111111). IP adalah protocol yang

    mengatur suatu data dapat dikenali dan dikirim dari computer satu ke computer lain.

    IP address yang digunakan adalah IPv4 yang terdiri dari 32 bit bilangan binary

    yang ditulis dalam 4 kelompok (octet) dipisahkan dengan tanda titik, sebagai contoh

    berikut ini.

    Desimal 192 168 44 1

    Biner 11000000 10101000 00101100 00000001

    2. IPv6

    Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) tersusun dari bilangan

    heksadesimal dan panjangnya 128-bit, IPv6 dapat mengalamati hingga 2128

    =3,4 x 1038

    host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IPv6 adalah

    21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a

    IP Address terdiri dari dua bagian yaitu Network ID dan Host ID, sebagai berikut:

    Network Identifier / NetID digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat

    jaringan dimana host berada.

    Host Identifier / HostID digunakan untuk mengidentifikasikan alamat computer.

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 31

    Analogi :

    Gambar 2.1 Analogi Network ID dan Host ID

    NETWORK ID (nama jalan) dan HOST ID

    (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh

    BROADCAST ID (192.168.1.255)

    Di dalam alamat IP Address kita harus mengerti pembacaan binner dalam alamat IP.

    Dimana disetiap 1 segment memiliki 8 bit.

    Contoh :

    IP 192.168.90.15

    Cara perhitungan :

    Hasil :

    11000000 . 10101000 . 01011010 . 00001111

    192 . 168 . 90 . 15

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 32

    Pembagian kelas IP Address

    IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan

    kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A

    dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan

    sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan

    multicast dan kelas E untuk keperluan eksperiment. Berikut merupakan rangkuman dari

    pembagian masing-masing kelas IP dan spesifikasinya.

    a. IP Address Kelas A

    Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan

    panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0

    -127. Pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung

    sekitar 16 juta host. IP Address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host

    yang sangat besar, IP kelas ini dapat dilukiskan pada gambar berikut ini :

    Okta 1 Okta 2 Okta 3 Okta 4

    0 127 0 255 0 - 255 0 - 255

    Bit Bit Network ID Bit Bit Host ID

    b. IP Address Kelas B

    Dua bit IP Address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai

    antara 128 191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID. IP

    address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.XXX.XXX sampai

    192.155.XXX.XXX, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network

    255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.

    Okta 1 Okta 2 Okta 3 Okta 4

    128 191 0 255 0 - 255 0 - 255

    Bit Bit Network ID Bit Bit Host ID

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 33

    c. IP Address Kelas C

    IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti

    LAN. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat

    terbentuk 2 juta network dengan masing masing network memiliki 256 host.

    Okta 1 Okta 2 Okta 3 Okta 4

    192 223 0 255 0 - 255 0 255

    Bit Bit Network ID Bit Bit Host ID

    IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. Dalam multicasting

    tidak dikenal istilah network ID dan host ID. IP address kelas E tidak dipergunakan

    untuk keperluan umum. Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang

    digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan. Penulisan network

    prefix adalah dengan tanda slash / yang diikuti angka yang menunjukkan panjang

    network prefix ini dalam bit. Missal untuk menunjukkan satu network kelas B

    192.168.XXX.XXX digunakan penulisan 192.168/16. Angka 16 ini merupakan

    panjang bit untuk network prefix kelas B.

    Alamat IP yang perlu diperhatikan

    a. Alamat dengan semua bit = 0, digunakan untuk alamat jaringan (network address).

    Contoh 192.168.1.0

    b. Alamat dengan semua bit = 1, digunakan untuk alamat broadcast (broadcast address).

    Contoh 192.168.1.255

    c. Alamat loopback, alamat dengan IP 127.0.0.0 digunakan sebagai alamat loopback

    dari system local.

    B. SUBNET MASK DAN PREFIX LENGTH

    Subnet mask adalah IP Address yang digunakan untuk menentukan pembagian

    network bit dan host bit, selain sebagai pembagi netmask juga sebagai pencari network

    address. Dikarenakan computer tidak bisa membedakan IP kelas A, B, C kecuali

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 34

    deprogram khusus sehingga tidak mengetahui panjang bit network dan bit host dari IP

    tertentu maka untuk mengatasi hal tersebut netmask address dibentuk dengan cara

    mengganti semua bit network dengan nilai 1 dan bit host dengan nilai 0.

    Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas-kelas alamat IP dan digunakan di

    dalam jaringan TCP/IP yang tidak dibagi 24 decimal beberapa subnet. Tabel di bawah ini

    menyebutkan beberapa subnet mask default dengan menggunakan notasi 24 decimal

    bertitik. Formatnya adalah:,

    Kelas alamat Subnet mask (biner) Subnet mask

    (desimal)

    Kelas A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0

    Kelas B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0

    Kelas C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0

    Karena bit-bit network identifier harus selalu dipilih di dalam sebuah bentuk yang

    berdekatan, maka ada sebuah cara yang digunakan untuk merepresentasikan sebuah subnet

    mask dengan menggunakan bit yang mendefinisikan network identifier sebagai sebuah

    network prefix dengan menggunakan notasi network prefix seperti tercantum di dalam

    tabel di bawah ini. Notasi network prefix juga dikenal dengan sebutan notasi Classless

    Inter-Domain Routing (CIDR). Formatnya adalah sebagai berikut: /.

    Kelas alamat Subnet mask (biner) Subnet mask

    (desimal)

    Prefix

    Length

    Kelas A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0 /8

    Kelas B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0 /16

    Kelas C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0 /24

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 35

    C. NETWORK IDENTIFIER (NET ID) & BROADCAST IDENTIFIER (BROADCAST

    ID)

    Net ID adalah IP Address yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat

    jaringan dimana host berada. Network ID(Network Subnet ID) dapat dicari dengan

    melakukan operasi AND antara IP Address dan Subnet Mask-nya.

    Broadcast address adalah IP Address khusus yang digunakan untuk mengirim /

    menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host pada suatu jaringan. Broadcast

    ID dapat dicari dengan merubah semua bit host pada NetID dengan angka biner 1.

    Contoh :

    Diketahui:

    IP Address : 172.168.11.5

    Netmask : 255.255.255.240

    Ditanyakan:

    Hitunglah:

    a. Network ID!

    b. Broadcast ID!

    c. Range IP Address yang bisa dipakai!

    Dijawab:

    IP Address:

    172.168.11.5

    kita ubah ke biner menjadi:

    10101100.10101000.00001011.00000101

    Netmask:

    255.255.255.240

    Kita ubah ke biner menjadi:

    11111111.11111111.11111111.11110000

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 36

    1. Network ID = IP Address AND Netmask

    10101100.10101000.00001011.00000101 (IP Address)

    11111111.11111111.11111111.11110000 (Netmask)

    AND

    10101100.10101000.00001011.00000000

    Diubah ke desimal sehingga menjadi:

    172.168.11.0 (Network ID)

    Jadi Network ID-nya adalah 172.168.11.0

    2. Broadcast ID = IP Address OR ~Netmask

    10101100.10101000.00001011.00000101 (IP Address)

    00000000.00000000.00000000.00001111 (Reverse Netmask)

    OR

    10101100.10101000.00001011.00001111

    Diubah ke desimal menjadi:

    172.168.11.15 (Broadcast ID)

    Jadi Broadcast ID-nya adalah 172.168.11.15

    3. Range IP Address yang bisa dipakai yakni:

    Network ID+1 hingga Broadcast ID-1 = 172.168.11.1 - 172.168.11.14

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 37

    D. SUBNETTING

    1. Analogi subneting

    Analogi subneting dapat di ibaratkan sebagai berikut seperti pada gambar 2.2

    Gambar 2.2 Analogi Subnetting

    2. Pengertian

    Subnet adalah upaya / proses untuk memecah sebuah network dengan jumlah host

    yang cukup banyak, menjadi beberapa network dengan jumlah host yang lebih sedikit.

    Mengapa subnetting sangat penting ?

    a. Efisiensi penggunaan IP Address

    b. Pendelegasian kekuasaan untuk pengaturan IP Address.

    c. Mempermudah manajemen jaringan

    d. Mengatasi masalah perbedaan hardware dan topologi fisik jaringan.

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 38

    3. Fungsi

    a. Menentukan batas network ID dalam suatu subnet.

    b. Memperbanyak jumlah network (LAN)

    c. Mengurangi jumlah host dalam satu network

    d. Tujuan lain dari subnetting yang tidak kalah pentingnya adalah untuk mengurangi

    tingkat kongesti (gangguan/ tabrakan) lalulintas data dalam suatu network.

    4. 2 Cara Untuk Menciptakan Subnetting

    a. CIDR

    Perhitungan subnetting pada CIDR merupakan perhitungan lanjutan

    mengenai IP Addressing dengan menggunakan metode VLSM ( Variable Length

    Subnet Mask ), namun sebelum membahas VLSM perlu direview terlebih dahulu

    subnetting menggunakan CIDR.

    Pada tahun 1992 lembaga IEFT memperkenalkan suatu konsep

    perhitungan IP Address yang dinamakan supernetting atau classless inter domain

    routing (CIDR), metode ini menggunakan notasi prefix dengan panjang notasi

    tertentu sebagai network prefix, panjang notasi prefix ini menentukan jumlah bit

    sebelah kiri yang digunakan sebagai Network ID, metode CIDR dengan notasi

    prefix dapat diterapkan pada semua kelas IP Address sehingga hal ini

    memudahkan dan lebih efektif. Menggunakan metode CIDR, kita dapat

    melakukan pembagian IP address yang tidak berkelas sesukanya tergantung dari

    kebutuhan pemakai.

    Sebelum kita melakukan perhitungan IP address menggunakan metode

    CIDR berikut ini adalah nilai subnet yang dapat dihitung dan digunakan :

    Tabel 1. Tabel Nilai CIDR

    Subnet Mask CIDR Subnet Mask CIDR

    255.128.0.0 /9 255.255.240.0 /20

    255.192.0.0 /10 255.255.248.0 /21

    255.224.0.0 /11 255.255.252.0 /22

    255.240.0.0 /12 255.255.254.0 /23

    255.248.0.0 /13 255.255.255.0 /24

    255.252.0.0 /14 255.255.255.128 /25

    255.254.0.0 /15 255.255.255.192 /26

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 39

    255.255.0.0 /16 255.255.255.224 /27

    255.255.128.0 /17 255.255.255.240 /28

    255.255.192.0 /18 255.255.255.248 /29

    255.255.224.0 /19 255.255.255.252 /30

    Catatan penting dalam subnetting ini adalah penggunaan oktat pada subnet

    mask dimana :

    - Untuk IP address kelas C yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada oktat

    terakhir karena pada IP Address kelas C subnet mask default-nya adalah

    255.255.255.0

    - Untuk IP address kelas B yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada

    2 oktat terakhir karena pada IP Address kelas B subnet mask default-nya

    adalah 255.255.0.0

    - Untuk IP address kelas A yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada 3

    oktat terakhir karena IP address kelas A subnet mask default-nya adalah

    255.0.0.0

    Contoh:

    Subnetting pada jaringan classfull dengan alamat network 192.168.1.0,

    seperti yang diperlihatkan pada gambar 2?

    1. Hitung jumlah kebutuhan subnet/network?

    2. Hitung jumlah host yang valid?

    3. Tentukan subnet-subnet yang valid?

    4. Tentukan host yang valid dan alamat broadcast?

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 40

    Gambar 2. Classful Network

    Jawab:

    1. Hitung jumlah kebutuhan subnet/network?

    Untuk mengetahui berapa banyak subnet/network yang kita butuhkan, kita

    perlu menghitung jumlah interface router yang dipergunakan, sebagai contoh

    gambar diatas memiliki 14 interface dengan (fa) interface LAN FastEthernet

    dan (se) Serial sebuah koneksi WAN.

    Catatan:

    Setiap Interface adalah subnet networknya sendiri,dan Link-link

    WANantara dua router adalah satu subnet.

    Setiap interface pada router membutuhkan sebuah alamat host yang valid

    pada subnet yang dikonfigurasi.

    Masukan rumus = 142 x ,dimana x merupakan jumlah bit 1 pada

    subnet mask yang baru.

    Perhitungan 1424 = 16,sehingga x = 4.

    Jadi memenuhi rancangan kebutuhan kita, tetapi dengan mencadangkan 2

    subnet.

    2. Hitung jumlah host yang valid?

    Untuk perhitungan dengan metode binary =

    IP 192.168.1.0 merupakan kelas C

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 41

    Subnet mask default = 11111111.11111111.11111111.00000000

    255 . 255 . 255 . 0

    Tambahkan 4 bit berlogika 1 di octet ke empat.

    Subnet mask yang baru = 11111111.11111111.11111111.11110000

    255 . 255 . 255 . 240

    Dalam CIDR di tulis /28.

    Sehingga jumlah Host = SubnetHosty /142162222 4

    Dimana y merupakan jumlah bit 0 pada subnet mask yang baru.

    3. Tentukan subnet-subnet yang valid?

    Block size = 256 subnet mask = 256 240 = 16

    Hasil 16 menunjukkan range subnet yang dapat dipakai untuk tiap subnet.

    Berikut ini adalah daftar semua subnet untuk subnet mask class C

    255.255.255 240:

    Tabel 2. Daftar subnet mask kelas C 192.168.1.0/28

    Subnet 0 16 32 48 64 80 96 112 128 144 160 176 192 208 224 240

    Host Pertama 1 17 33 49 65 81 97 113 129 145 161 177 193 209 225 241

    Host Terakhir 14 30 46 62 78 94 110 126 142 158 174 190 206 222 238 254

    Broadcast 15 31 47 63 79 95 111 127 143 159 175 191 207 223 239 255

    Ket: Setiap subnet kolom merupakan satu subnet,kolom pertama adalah subnet

    pertama dan seterusnya. Contoh : subnet 192.168.1.0 mempunyai host pertama

    192.168.1.1, host terakhir 192.168.1.14 sehinggan range host yang valid adalah

    192.168.1.1 sampai dengan 192.168.1.14 dengan alamat broadcast 192.168.1.15.

    Karena yang dibutuhkan hanya 14 subnet,maka kita bisa mencadangkan 2 subnet

    yang ada.

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 42

    Gambar 3. Implementasi Classful Network 192.168.1.0/28

    NB: Kelemahan pengalokasian classfull terletak pada pemborosan alamat host,

    dimana pada gambar 3 menunjukkan link WAN bersifat point to point yang

    sebenarnya hanya membutuhkan dua alamat host, sehingga kita menyia-nyiakan

    12 alamat host/IP.

    Contoh: Subnetting pada jaringan classless full dengan alamat network

    192.168.1.0?

    Gambar 4. Network VLSM pada Jaringan Classless

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 43

    Langkah-langkah pengerjaan:

    1. Tentukan nilai notasi prefix dan nilai mask yang baru berdasarkan jumlah host

    tiap network.

    2. Tentukan jumlah network.

    3. Tentukan jumlah host yang valid.

    4. Tentukan block size.

    5. Masukan data ke tabel VLSM dimulai dari host terbesar yang berfungsi untuk

    mempermudah kita mengatur network supaya tidak terjadi overlap (tumpang

    tindih)

    Tabel 3. VLSM

    SUBNE

    T

    MAS

    K

    SUBNET

    S

    HOS

    T

    BLOC

    K

    /25 128 2 126 128

    /26 192 4 62 64

    /27 224 8 30 32

    /28 240 16 14 16

    /29 248 32 6 8

    /30 252 64 2 4

    Network Hosts Block Subnet Mask

    A 30 32 8 224

    B 14 16 16 240

    C 6 8 32 248

    D 2 4 64 252

    E 2 4 64 252

    F 2 4 64 252

    G 2 4 64 252

    H 2 4 64 252

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 44

    Lanjutan Lembar Kerja VLSM

    0 2 4

    32

    48

    56 60

    64 68

    72 76

    80

    Net A = 192.168.10.0/27

    Net B = 192.168.10.32/28

    Net C = 192.168.10.48/29

    Net D = 192.168.10.56/30 Net E = 192.168.10.60/30 Net F = 192.168.10.64/30 Net G = 192.168.10.68/30 Net H= 192.168.10.72/30

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 45

    BAB III

    KONFIGURASI JARINGAN WIRED DAN WIRELESS

    A. Macam-macam Jaringan

    1. Jaringan WLAN

    Wireless Local Area Network adalah suatu jaringan area lokal nirkabel/tanpa kabel

    yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya, untuk memberi sebuah

    koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar. Mode pada WLAN

    menggunakan channel frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukkan identitas dari

    wireless device. Tidak seperti jaringan kabel, jaringan konfigurasi infrastruktur adalah

    salah satu mode yang digunakan untuk komunikasi antar masing-masing PC melalui

    sebuah access point pada WLAN atau LAN seperti pad gambar 3.1.

    Gambar 3.1 Jaringan WLAN

    2. Jaringan LAN

    Local Area Network adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup

    wilayah kecil, seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah

    atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3

    Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10,

    100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa

    disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang

    menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot seperti pada

    gambar 3.2.

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 46

    Gambar 3.2 Jaringan LAN

    3. Jaringan MAN

    Metropolitan Area Network adalah suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer

    data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus,

    perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari

    beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan

    jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota

    antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya seperti pada

    gambar 3.3.

    Gambar 3.3 Jaringan MAN

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 47

    4. Jaringan WAN

    Wide Area Network merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang

    besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara,

    atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan

    saluran komunikasi publik. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang

    satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang

    satu dapat berkomunikasi dengan pengguna komputer di lokasi yang lain seperti pada

    gambar 3.4.

    Gambar 3.4 Jaringan WAN

    B. Perangkat-perangkat Jaringan

    1. Access Point

    Access Point, merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna

    (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik

    sebuah perusahaan. Access-Point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF)

    menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau disalurkan ke perangkat

    WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.

    Secara relatif perangkat Access-Point ini mampu menampung beberapa sampai

    ratusan pengguna secara bersamaan. Beberapa vendor hanya merekomendasikan belasan

    sampai sekitar 40-an pengguna untuk satu Access Point. Meskipun secara teorinya

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 48

    perangkat ini biasa menampung banyak, namun akan terjadi kinerja yang menurun karena

    faktor sinyal RF itu sendiri dan kekuatan sistem operasi Access Point.

    Komponen logic dari Access Point adalah ESSID (Extended Service Set

    IDentification) yang merupakan standar dari IEEE 802.11. Pengguna harus

    mengkoneksikan wireless adapter ke Access Point dengan ESSID tertentu supaya

    transfer data bisa terjadi. ESSID menjadi autentifikasi standar dalam komunikasi

    wireless. Dalam segi keamanan beberapa vendor tertentu membuat kunci autentifikasi

    tertentu untuk proses autentifikasi dari klien ke Access Point. Rawannya segi keamanan

    ini membuat IEEE mengeluarkan standarisasi Wireless Encryption Protocol (WEP),

    sebuah aplikasi yang sudah ada dalam setiap PCMCIA card. WEP ini berfungsi meng-

    encrypt data sebelum ditransfer ke sinyal Radio Frequency (RF), dan men-decrypt

    kembali data dari sinyal RF seperti pada gambar 3.5.

    Gambar 3.5.Acsess Point

    2. Switch

    Switch adalah sebuah perangkat yang berfungsi menghubungkan semua komputer

    yang terhubung ke jaringan LAN, yang mampu mengatur lalu lintas data dalam jaringan

    dengan baik dan memiliki kecepatan transfer data diatas 100 Mbps hingga 1 Gbps.

    Biasanya switch banyak digunakan pada jaringan LAN yang menggunakan topologi star.

    Switch beroperasi pada MAC Address bukan pada IP Address, Switch menyimpan MAC

    Address yang dihubungkan ke port-portnya yang digunakan untuk menentukan kemana

    harus mengirim paket-paketnya seperti pada gambar 3.6.

    Gambar 3.6 Switch

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 49

    3. Wireless LAN Interface

    Wireless LAN Interface, merupakan peralatan yang dipasang di Mobile/Desktop PC,

    peralatan yang dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal

    Computer Memory Card International Association) card, PCI card maupun melalui port

    USB (Universal Serial Bus).

    C. Implientasi Jaringan Wireless LAN

    Gambar 3.7 Konfigurasi wireless LAN

    D. Konfigurasi Access Point

    Pada poin ini akan dijelaskan tentang langkah-langkah installasi access point

    sebagai berikut :

    1. Hubungkan AC power adapter ke socket power Access Point

    2. Hubungkan ujung Kabel UTP straight ke Access Point seperti pada gambar 3.8

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 50

    Gambar 3.8 Instalasi Access Point

    3. Pilih koneksi wlan yang mau kita instal seperti pada Gambar 3.9

    Gambar 3.9 connect wi-fi

    4. Buka net browser (Internet Exploler, Opera, Mozilla) dan pastikan proxy pada net

    browser kosong.

    5. Ketik 192.168.0.1 dalam Address field net browser merupakan IP address default

    dari Access Point Linksys.

    6. Ketikan admin pada username dan netlab2013 pada password (username dan

    password default Access Point Linksys ini adalah admin) seperti pada Gambar 3.10

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 51

    Gambar 3.10 Form ketik username dan password

    7. Setting tab setup seperti seperti pada Gambar 3.11 :

    Gambar 3.11 setting tab settup

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 52

    DHCP Server : Enable ( Access Point memberikan alamat IP pada masing-masing

    Host secara otomatis)

    Strating IP Address : 192.168.0.2 (IP yang akan diberikan dimulai dari 192.168.0.2)

    Maximum DHCP Users : 22 (Jumlah host yang akan diberikan alamat IP of DHCP

    User oleh akses point dibatasi hanya 22 Host)

    8. Klik Save Settings seperti pada Gambar 3.12

    Gambar 3.12 Tampilan Save Setting

    E. Implementasi Jaringan LAN

    Pertamakali yang harus kita konfigurasi adalah PC yang terhubung ke switch,

    dengan cara memberikan alamat pada masing-masing PC , sebagai berikut :

    1. Ketikan perintah ifconfig pada terminal, perintah ini digunakan untuk mengecek

    ethernet yang akan digunakan seperti pada gambar 3.13.

    Gambar 3.13 ifconfig

    2. Kemudian kita akan masuk directory /etc/network/interfaces, ini merupakan

    directory dalam file sistem di Ubuntu untuk konfigurasi IP terhadap interfaces atau

    netwok card yang berada pada komputer seperti pada gambar 3.14.

    Gambar 3.14 masuk ke directory konfigurasi IP di Ubuntu

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 53

    3. Setelah masuk kedalam directory /etc/network/interfaces, maka kita akan memberi

    alamat IP address pada PC supaya menjadi satu jaringan seperti pada gambar 3.15.

    Gambar 3.15 konfigurasi

    Jika sudah seperti yang ada pada gambar, kemudian simpan konfigurasi dengan

    menekan ctrl+x , y , enter.

    4. Restart network service dengan perintah sudo /etc/init.d/networking restart seperti

    pada gambar 3.16.

    Gambar 3.16 Restart network Service

    5. Test koneksi antara masing-masing PC dengan menggunakan perintah ping ip

    addresnya, contoh : ping 192.168.1.2 seperti pada gambar 3.17.

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 54

    Gambar 3.17 Test Koneksi

    F. File Sharing

    Untuk melakukan file sharing pada linux kita dapat menggunakan beberapa

    aplikasi diantaranya, Samba, Apache2, FTP, dll. Yang akan diprakekkan pada pratikum

    kali ini adalah menggunakan Apache2, dan Apache2 sendiri adalah sebuah aplikasi web

    server yang bisa juga dimanfaatkan untuk file sharing. Berikut ini adalah langkah-

    langkah nya :

    1. Sebelum melakukan konfigurasi Apache2, kita harus menginstal pake Apache2

    tersebut

    2. Selanjutnya adalah proses mouting file yang akan di sharing ke direktori /var/www

    seperti pada gambar 3.18.

    Gambar 3.18 Proses Mounting

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 55

    3. Untuk mengaktifkan Apache2 kita gunakan perintah seperti pada gambar 3.19. :

    Gambar 3.19 Aktifkan Apache2

    4. Untuk melihat hasilnya, bisa langsung kita cek di browser kemudian apabila di

    computer sendiri kita masuk ke localhost, dan apabila kita di computer lain, maka

    tinggal kita ketikan alamt ip nya saja di url seperti pada gambar 3.20..

    Gambar 3.18 List File Sharing

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 56

    BAB IV

    ROUTING

    A. KONSEP ROUTING

    Routing IP adalah proses pengiriman data dari suatu host dalam satunet work ke host

    dalam network yang berbeda melalui suatu router. Agar router dapat mengetahui bagaimana

    meneruskan paket-paket kealamat yang dituju dengan mengunakan jalur terbaik, router

    menggunakan table routing. Table Routing adalah table yang memuat seluruh informasi IP

    address dan interfaces router yang lain sehingga router yang satu dengan yang lainya bias

    berkomunikasi.

    Router table hanya memberikan informasi sedang routing algoritma yang menganalisa dan

    mengatur routing table, intinya router hanya tahu menghubungkan network atau subnet yang

    terhubung langsung dengan router tersebut .

    Router berdasarkan cara pemetaan / routing dibagi menjadi 2 :

    1. Static Routing

    2. Dinamic Routing

    Untuk menghubungkan 4 jaringana tau lebih diperlukan sebuah perangkat yang disebut

    sebagai router seperti pada gambar 4.1.

    Gambar 4.1 Konsep routing

    Static Routing

    Static routing adalah pengkonfigurasian routing table secara manual akan merubah informasi

    yang ada pada table routing, sehingga administrator harus melakukan perubahan secara manual

    apabila topologi jaringan berubah.

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 57

    Dynamic Routing

    Dynamic Routing adalah pengkonfigurasian router secara otomatis yang memungkinkan

    network admin untuk men-setup jaringan tanpa harus mengupdate konten dari routing table secara manual

    bila terjadi perubahan.

    Contoh Dynamic routing sebagai berikut :

    Maintaining routing tables :setelah mengenal jaringan pada routing dynamic ,maka

    routing dynamic akan selalu meng update dan menentukan jalur jalurnya pada table routing

    routing dynamic tidak hanya membuat jalur terbaik ke jaringanya yang berbeda , routing

    dynamic juga akan menentukan jalur baru baik jika jalurnya tidak tesedia jika topologinya

    berubah , untuk ini , routing dynamic memiliki keuntungan lebih dari routing static.Yang

    menggunakan routing dynamic akan secara otomatis membagi informasi routingnya kepada

    router yang lain menyesuaikan dengan topologi yang berubah tanpa pengaturan dari seorang

    admin jaringan

    IP Routing Protocol:Ada beberapa routing dynamic untuk IP , berikut ini adalah routing

    dynamic yang sering di gunakan :

    1. RIP (Routing Information Protocol)

    RIP atau Routing Information Protocol merupakan protocol routing yang paling umum di jumpai

    karena biasanya sudah included sebuah system operasi, biasanya UNIX dan Novell. RIP memakai

    metode distance vector algoritma. Algoritma ini bekerja dengan menambahkan satu angka metric

    kepada routng apabila melewati gateway. Satu kali data melewati satu gateway maka angka

    metriknya bertambah satu atau dengan kata lain naik satu hop. RIP hanya bias menangani 15 hop

    Metode ini mempunyai spesifikasi

    Routing Classfull

    Time converge lambat

    Tidak support VLSM

    Maks 15 hop berbeda

    2. RIPv2 (Routing Information Protocol Versi 2)

    Routing Classless

    Support VLSM

    3. OSPF(Open Shortest Path First)

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 58

    OSPF atau Open Shortest Path First merupakan protokol routing yang kompleks dan

    memakan resource komputer.Dengan protocol ini, route dapat dibagi menjadi beberapa

    jalan.Maksudnya untuk mencapai host tujuan dimungkinkan untuk mencapai melalui dua atau

    lebih route secara paralel.

    Semua vendor dapat menggunakan protocol ini

    Dapat memilih jalur routing yang memiliki nilai cost matrik yang paling kecil.

    Dirancang untuk IPv4

    Persiapan Cisco Packet Tracert

    1. Penambahan Port pada router

    Matikan router terlebih dahulu dengan cara klik tombol switch on/off seperti pada

    gambar 4.2

    Gambar 4.2 penambahan port pada Router

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 59

    Pilihpadajendelakanan wic-11Net lihatpadapojokkiripilih port ethernet seperti

    pada gambar 4.3

    Gambar 4.3 penambahan port pada Router

    Kalau yang ingin di tambahkan port serial pilih wic-27 pemilihan port sesuai

    dengan connector yang di butuh kan darikabel itu sendiri seperti pada gambar 4.4

    Gambar 4.4 penambahan port pada Router

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 60

    Tarik Ethernet ke port yang kosong pada router seperti pada gambar 4.1

    Gambar 4.5 penambahan port pada Router

    Hidupkankembali Router denganmengkliktombol on/off seperti pada gambar 4.6.

    Gambar 4.6 penambahan port pada Router

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 61

    Cara Konfigurasi Routing Dinamis Dengan RIP

    Untuk konfigurasi routing dynamic disini kita gunakan aplikasi yaitu packet tracer sebagai media

    simulasi adapun contoh topologi sederhana sebagai berikut seperti pada gambar 4.7 :

    --- System Configuration Dialog ---

    Continue with configuration dialog? [yes/no]: no

    Press RETURN to get started!

    ITN_A>enable

    ITN_A#configure terminal

    ITN_A(config)#interface fastEthernet 0/0

    ITN_A(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0

    ITN_A(config-if)#no shutdown

    ITN_A(config-if)#exit

    ITN_A(config)#interface fastEthernet 0/1

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 62

    Gambar 4.7 Konsep routing dynamic

    ITN_A(config-if)#ip address 192.168.4.1 255.255.255.0

    ITN_A(config-if)#no shutdown

    ITN_A(config-if)#exit

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 63

    Kemudian kita lakukan konfigurasi alamat IP masing-masing interfaces yang ada di router

    adapun perintah yang di gunakan untuk setting router secara manual adalah sebagai berikut :

    Setting IP dengan FastEthernet

    Setting IP dengan Ethernet

    --- System Configuration Dialog ---

    Continue with configuration dialog? [yes/no]: no

    Press RETURN to get started!

    ITN_A>enable

    ITN_A#configure terminal

    ITN_A(config)#interface Ethernet 0/0/0

    ITN_A(config-if)#ip address 192.168.5.1 255.255.255.0

    ITN_A(config-if)#no shutdown

    ITN_A(config-if)#exit

    Setting IP Dengan menggunakan port serial

    --- System Configuration Dialog ---

    Continue with configuration dialog? [yes/no]: no

    Press RETURN to get started!

    ITN_B>enable

    ITN_B#configure terminal

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 64

    ITN_B(config)#interface serial 0/0/0

    ITN_B(config-if)#ip address 192.168.6.1 255.255.255.0

    ITN_B(config-if)#clock rate 64000

    ITN_B(config-if)#no shutdown

    ITN_B(config-if)#exit

    Konfigurasi Routing Dynamic dengan RIP

    Setelah penyettingan selesai maka masuk ketahap berikutnya yaitu pengaturan RIP/Routing

    Dynamis . RIP/ Routing Dynamis berfungsi sebagai penyambung duabuah jaringan yang

    berbeda.

    Adapun perintah yang digunkan untuk pengaturan RIP Routing Dynamis adalah sebagai berikut

    untuk setiap routernya :

    ITN_A>enable

    ITN_A#configure terminal

    ITN_A(config)#router rip

    ITN_A(config-router)#network 192.168.1.0

    ITN_A(config-router)#network 192.168.5.0

    ITN_A(config-router)#network 192.168.4.0

    ITN_A(config-router)#end

    Cara Konfigurasi Routing Static

    Untuk setting routing static kita gunakan topologi yang sederhana seperti pada gambar berikut

    ini seperti pada gambar 4.8:

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 65

    Gambar 4.8 Konsep routing Static

    Kemudian kita lakukan konfigurasi alamat IP masing-masing interfaces yang ada di router

    adapun perintah yang di gunakan untuk setting router secara manual adalah sebagai berikut :

    Router>enable

    Campus_A#configure terminal

    Campus_A(config)#interface fastEthernet 0/0

    Campus_A(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0

    Campus_A(config-if)#no shutdown

    Campus_A(config-if)#exit

    Campus_A#configure terminal

    Campus_A(config)#interface fastEthernet 0/1

    Campus_A(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0

    Campus_A(config-if)#no shutdown

    Campus_A(config-if)#exit

    Konfigurasi Routing Static

    Campus_A

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 66

    Campus_A#configure terminal

    Campus_A(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.2.2

    Campus_A(config)#ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.3.2

    Campus_A(config)#exit

    Selanjutnya pada Campus_B

    Campus_B

    Campus_B#configure terminal

    Campus_B(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.2.1

    Campus_B(config)#ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.3.2

    Campus_B(config)#exit

    Pada Campus_C

    Campus_C

    Campus_C#configure terminal

    Campus_C(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.3.1

    Campus_C(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.2.1

    Campus_C(config)#exit

    Bila melakukan simulsai routing telah berhsail dilakukan maka langkah selanjutnya dalah

    penerapan pada router board yang nyata , untuk penerapan pada router board kita melakukan

    setting static routing yang akan di jelaskan pada halaman berikutnya

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 67

    Bab V

    MIKROTIK

    A. Mikrotik

    MikroTik RouterOS merupakansistem operasi Linux base yang diperuntukkan

    sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya.

    Administrasinya bias dilakukan melalui Windows Application (WinBox).Selain itu

    instalasi dapat dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Computer). PC yang

    akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk

    penggunaan standard, misalnyahanyasebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar

    (network yang kompleks, routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan

    pemilihan resource PC yang memadai.

    1. Jenis-JenisMikrotik

    a. MikroTik RouterOS yang berbentuk software yang dapat di-download di

    www.mikrotik.com. Dapat diinstal padakompueter rumahan (PC)menggunakan

    virtual box di kareankan data ini berbentuk operating system

    b. MikroTik Router Board yaitu BUILT-IN Hardware Mikrotik dalam bentuk

    perangkat keras yang khusus di kemas dalam board router yang di dalamn

    yasudah terinstal MikroTik RouterOS.

    2. Fitur-FiturMikrotik

    a. Address List :Pengelompokan IP Address berdasarkannama

    b. Asynchronous :Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, denganotentikasi

    CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand, modem

    pool hingga 128 ports.

    c. Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antar muka Ethernet ke

    dalam 1 pipa pada koneksi cepat.

    d. Bridge : Mendukungfungsi bridge spinning tree, multiple bridge

    interface, bridging firewalling.

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 68

    e. Data Rate Management : QoSberbasis HTB denganpenggunaan burst, PCQ,

    RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer

    f. DHCP :Mendukung DHCP tiapantarmuka, DHCP Relay, DHCP Client, multiple

    network DHCP, static and dynamic DHCP leases.

    g. Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT

    dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP address, range

    port, protokol IP, pemilihan opsi protocol seperti ICMP, TCP Flags dan MSS.

    h. Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung limit data

    rate, SSL ,HTTPS.

    i. IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec, MODP Diffie-Hellmann groups 1, 2,

    5, MD5 dan algoritma SHA1 hashing, algoritma enkripsi menggunakan DES,

    3DES, AES-128, AES-192, AES-256, Perfect Forwarding Secresy (PFS) MODP

    groups 1, 2,5

    j. ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP, CHAP,

    MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K bundle, Cisco HDLC,

    x751, x75ui, x75bui line protokol.

    k. M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan ethernet.

    l. MNDP : MikroTik Discovery Neighbour Protokol, juga mendukung Cisco

    Discovery Protokol (CDP).

    m. Monitoring /Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph yang dapat

    diakses melalui HTTP.

    n. NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients, sinkronisasi

    menggunakan system GPS.

    o. Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access

    Consentrator, protocol otentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1,

    MSCHAPv2, otentikasidanlaporan Radius, enkripsi MPPE, kompresi untuk

    PPoE, limit data rate.

    p. Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy, transparent

    proxy untuk DNS dan HTTP, mendukung protokol SOCKS, mendukung parent

    proxy, static DNS.

    q. Routing : Routing static dan dinamik, RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 69

    r. SDSL :Mendukung Single Line DSL, mode pemutusanjalurkoneksidanjaringan.

    s. Simple Tunnel : Tunnel IPIP danEoIP (Ethernet over IP).

    t. SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only.

    u. Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media ttypes, sync-PPP,

    Cisco HDLC, Frame Relay line protokol, ANSI-617d (ANDI atau annex D) dan

    Q933a (CCITT atau annex A), Frame Relay jenis LMI.

    v. Tool : Ping, Traceroute, bandwidth test, ping flood, telnet, SSH, packet sniffer,

    Dinamik DNS update.

    w. UPnP :Mendukungantarmuka Universal Plug and Play.

    x. VLAN :Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan Ethernet dan

    wireless, multiple VLAN, VLAN bridging.

    y. VoIP :Mendukung aplikasi voice over IP.

    z. VRRP :Mendukung Virtual Router Redudant Protocol.

    WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi MikroTik

    RouterOS

    B. Management jaringan

    Management jaringan merupakan langkah yang dilakukan untuk mengatur sebuah

    jaringan internet yang berjalan , dikarenakan ketika sebuah jaringan berjalan diperlukan

    operator jaringan tersebut untuk membatasi jaringan yang sedang berjalan , mengatur

    firewall , melakukan blocking situs , mengatur kuota internet yang berjalan dan lain

    sebagainya di dalam praktikum ini kita akan banyak belajar menggunakan mikrotik untuk

    pengimplementasiannya .

    Static routing

    Routing merupakan teknik yang digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan

    yang memiliki network address maupun teknologi yang berbeda beda dalam me

    management sebuah jaringan. Routing merupakan materi pokok yang harus di kuasai

    oleh mahasiswa dalam pelajaran ini , routing juga dapat memberikan jalur terbaik yang di

    tempuh paket data dalam melakukan pengiriman data best path.

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 70

    Konsep static routing

    Sebelum menerapkan routing static secara nyata sebaiknya kita sedikit mengulas

    pemahaman dari routing static itu sendiri , karena bila anda terjun ke lapangan tentu anda

    akan dihadapkan dengan topologi jaringan yang berbeda beda topologi yang intinya akan

    sama dan tidak jauh berbeda seperti pengaturan routing di lapangan ,untuk

    mempermudah konsep routing static disini menerapkan sebuah topologi sederhana seperti

    gambar brikut .

    Gambar 1.1 jaringan sederhana dengan 2 buah router

    Sebagai langkah awalan konfigurasi ip address pada setiap interface yang ada pada router

    1 dan router 2 yang sudah di jelaskan pada semester sebelumnya kami tidak lagi

    menjelasskan secara panjang lebar dalam praktikum kali ini bila mengalami kesulitan

    dalam pengisian ip router anda dapat membuka kembali modul jarkom pad semester

    ganjil , bila IP address telah terisi dengan benar seharusnya akan muncul tampilan seperti

    gambar berikut .

    Gambar 1.2 tampilan ip pada router 1

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 71

    Gambar 1.3 Tampilan ip pada router 2

    Untuk melakukan teknik routing anda harus dapat membaca table routing itu sendiri ,

    tabel pada router yang digunakan sebagai pedoman untuk menuju suatu jaringan atau

    network , table ini dapat dikatakan sebagai peta pada router tersebut. router tidak dapat

    menjangkau suatu jaringan jika network address dari jaringan tidak ada dalam table

    routing tentunya anda akan kesulitan bila mencari data yang tidak ada di dalam peta

    Untuk melihat peta router pada router 1 dan router 2 anda dapat mengetikan perintah

    berikut

    Gambar 1.4 Tampilan ip pada router 1

    Gambar 1.5 Tampilan ip pada router 2

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 72

    Jika anda memperhatikan dengan seksama table routing secara seksama, table routing

    pada r1 tidak berisi informasi tentang network 192.168.2.0 begitu juga dengan R2

    dimana tidak berisi informasi , tentang Ethernet dengan ip 192.168.1.0 dengan kata lain

    router masi belum dapat terhubung . pada kondisi ini table routing pada router masi

    belum lengkap untuk melengkapinya anda harus melakukan routing static ataupun

    dynamic.

    Sebelum terlalu jauh anda harus memahami konsep dari routing ini sendiri , anda mau

    lewat jalur mana Dan mau kemana . sebagai langkah pertama marilah kita jadikan

    router 1 sebagai acuan terlebih dahulu bila kita ingin menuju dari IP 192.168.1.0 dan mau

    ke ip 192.168.2.0 kita harus melewati router 1 dengan ip 10.10.10.1 dan melalui router 2

    dengan alamat IP 10.10.10.2 nah di setiap langkah ini di perlukan yang namanya

    gateway atau mudah di ibaratkan sebagai pintu masuk dikarenakan bila ip ber beda

    hanya router yang dapat menyatukanya atau menghubungkanya adapun langkah yang

    selanjutnya akan di gunakan adalah sebagai berikut :

    [admin@R1]> ip route add dst=address=192.168.2.0/24 gateway=10.10.10.2

    Gambar 1.6 Tampilan ip pada router 1

    Dan untuk router 2 memiliki script sendiri sebagai berikut :

    [admin@R1]> ip route add dst=address=192.168.1.0/24 gateway=10.10.10.1

    Gambar 1.7 Tampilan ip pada router 2

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 73

    Jika anda ingin melakukan pengaturan menggunakan gui anda dapat melakukanya

    dengan meng klic pada winbox kalianyan IP routes dan klic pada ip yang ingin di

    masukan alamatnya

    Adapun tampilanya sebagai berikut:

    Setelah konfigurasi routing static selesai langkah yang anda lakukan selanjutnya adalah

    sebagai berikut ketikan scrip ini pada New terminal pada webfix kalian :

    [admin@r1]ip route print

    Gambar 1.8 Tampilan ip pada router 1

    [admin@r2]ip route print

  • Praktikum Jaringan Komputer Modul 1

    Lab.Sistem dan Jaringan Komputer T.Informatika S-1 Page 74

    Gambar 1.9 Tampilan ip pada router 2

    Gambar di atas merupakan gambar dari route print yang dimiliki oleh masing masing

    mikrotik, setelah pengaturan routing mikrotik selesai periksalah kembali pada table routig

    anda apakah hasilnya sudah sama dengan yang ada di Gambar 1.9 di atas.

    Anda dapat melihat table routing pada r1 lengkap karena telah berisi informasi network

    192.168.2.0/24 dengan gateway 10.10.10.2 . begitu juga dangan network yang berisi IP

    192.168.1.0 yang berisi gate way 10.10.10.1 bila langkah yang di lakukan sudah benar

    seharusnya PC1 dengan PC 2 sudah dapat terhubung . untuk mengetes koneksi anda

    dapat melakukan ping IP.