modul iv blok gg indera

11
Pak Katar (58 th) seorang pensiunan pegawai negeri, merasakan mata kanannya kabur seperti tertutup kabut asap tebal. Kaca mata bifokal yang baru 9 bulan digantinya terasa tidak menambah terang lagi. Padahal selama jadi pegawai tiap 2 tahun selalu ganti kacamata dan selalu bertambah terang. Sebenarnya Pak Katar sudah memakai kaca mata minus sejak di bangku sekolah dasar. Beliau juga diketahui menderita Diabetes Melitus sejak 8 tahun yang lalu. Pak Katar kemudian pergi berobat ke Puskesmas terdekat. Dari pemeriksaan Dokter Puskesmas didapatkan visus mata kanan 3/60 sedangkan mata kiri 5/20 tanpa koreksi, bila kacamata silindris minusnya dikenakan maka visus mata kiri menjadi 5/5f. Dengan menggunakan senter terlihat pupil mata kanan berwarna putih, dan setelah diteteskan midriatikum terlihat iris shadow yang positif. Dokter juga mengatakan adanya hubungan yang erat antara Diabetes melitus dengan keluhan mata kabur. Dokter dan juga menjelaskan kemungkinan mata kanan pak Katar dioperasi dengan pemakaian Intra Ocular Lens agar matanya kembali terang. Bagaimana saudara menjelaskan apa yang dialami Pak Katar? TA: 1. Kaca mata bifokal lensa yang mempunyai dua focus, setengah bagian lensa bagian atas untuk melihat jauh, setengah bagian bawah untuk melihat dekat. 2. Iris shadow yang positif bila bayangan iris pada lensa terlihat besar dan letaknya jauh terhadap pupil berarti lensa belum keruh seluruhnya. Pemeriksaan iris shadow untuk mengetahui derajat kekeruhan lensa mata. Teknik pemeriksaan ini menggunakan pen light dengan disinarkan pada pupil membuat sudut dengan dataran iris. Semakin sedikit lensa keruh pada bagian posterior maka makin besar

Upload: cakra-diningrat

Post on 03-Dec-2015

234 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

tutorial 1 modul 4

TRANSCRIPT

Page 1: Modul IV Blok Gg Indera

Pak Katar (58 th) seorang pensiunan pegawai negeri, merasakan mata kanannya kabur seperti tertutup kabut asap tebal. Kaca mata bifokal yang baru 9 bulan digantinya terasa tidak menambah terang lagi. Padahal selama jadi pegawai tiap 2 tahun selalu ganti kacamata dan selalu bertambah terang. Sebenarnya Pak Katar sudah memakai kaca mata minus sejak di bangku sekolah dasar. Beliau juga diketahui menderita Diabetes Melitus sejak 8 tahun yang lalu. Pak Katar kemudian pergi berobat ke Puskesmas terdekat.

Dari pemeriksaan Dokter Puskesmas didapatkan visus mata kanan 3/60 sedangkan mata kiri 5/20 tanpa koreksi, bila kacamata silindris minusnya dikenakan maka visus mata kiri menjadi 5/5f. Dengan menggunakan senter terlihat pupil mata kanan berwarna putih, dan setelah diteteskan midriatikum terlihat iris shadow yang positif. Dokter juga mengatakan adanya hubungan yang erat antara Diabetes melitus dengan keluhan mata kabur. Dokter dan juga menjelaskan kemungkinan mata kanan pak Katar dioperasi dengan pemakaian Intra Ocular Lens agar matanya kembali terang. Bagaimana saudara menjelaskan apa yang dialami Pak Katar?

TA:

1. Kaca mata bifokal lensa yang mempunyai dua focus, setengah bagian lensa bagian atas untuk melihat jauh, setengah bagian bawah untuk melihat dekat.

2. Iris shadow yang positif bila bayangan iris pada lensa terlihat besar dan letaknya jauh terhadap pupil berarti lensa belum keruh seluruhnya.

Pemeriksaan iris shadow untuk mengetahui derajat kekeruhanlensa mata. Teknik pemeriksaan ini menggunakan pen light dengan

disinarkan pada pupil membuat sudut dengan dataran iris.Semakin sedikit lensa keruh pada bagian posterior maka makin besarbayangan iris pada lensa yang keruh. Sedang makin tebal kekeruhan

lensa makin kecil bayangan iris pada lensa yang keruh3. Intra Ocular Lens adalah lensa kecil, ringan, plastik jernih yang ditempatkan di

dalam mata untuk menggantikan kekuatan fokus lensa alami mata. Merupakan lensa buatan yang ditanamkan ke dalam mata pasien untuk mengganti lensa mata yang rusak dan sebagai salah satu cara terbaik untuk rehabilitas pasien katarak.

AM1. Mengapa mata kanannya kabur seperti tertutup kabut asap tebal?2. Mengapa selama jadi pegawai tiap 2 tahun selalu ganti kacamata?3. Mengapa kaca mata bifokal yang baru 9 bulan diganti terasa tidak menambah terang lagi?4. Mengapa memakai kaca mata minus sejak di bangku sekolah dasar?5. Bagaimana hubungan Diabetes Melitus sejak 8 tahun yang lalu dengan keluhan mata

kabur?6. Pemeriksaan fisik apa saja yang dapat dilakukan selain pemeriksaan visus dan pemeriksaan

iris mata?7. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan visus: mata kanan 3/60, mata kiri 5/20 tanpa

koreksi dan bila kacamata silindris minusnya dikenakan, maka visus mata kiri menjadi 5/5f?8. Mengapa pupil mata kanan berwarna putih?

Page 2: Modul IV Blok Gg Indera

9. Apa itu midriatikum? 10. Mengapa setelah diteteskan midriatikum terlihat iris shadow yang positif?11. Pemeriksaan penunjang apa yang dapat dilakukan?12. Apa tujuan operasi?13. Bagaimana teknik operasi?14. Persiapan apa yang dilakukan sebelum operasi?15. Apa komplikasi dari tindakan operasi?16. Bagaimana jika tidak dioperasi?17. Bagaimana perawatan pascaoperasi?18. Mengapa harus memakai Intra Ocular Lens agar matanya kembali terang?

Panduan Praktik Klinis BAGI DOKTER Edisi Revisi Tahun 2014 DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

ASTIGMATISME

- Tingkat Kemampuan : 4A- Masalah Kesehatan

Astigmatisme adalah keadaan di mana sinar sejajar tidak dibiaskan pada satu titik fokus yang sama pada semua meridian. Hal ini disebabkan oleh kelengkungan kornea atau lensa yang tidak sama pada berbagai meridian.

- Hasil Anamnesis (Subjective)Keluhan Pasien: biasanya datang dengan keluhan penglihatan kabur dan sedikit distorsi yang kadang juga menimbulkan sakit kepala. Pasien memicingkan mata, atau head tilt untuk dapat melihat lebih jelas.

- Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)Pemeriksaan Fisik:a. Keadaan umum biasanya baik.b. Pemeriksaan visus dengan Snellen Chart akan menunjukkan tajam penglihatan

tidak maksimal dan akan bertambah baik dengan pemberian pinhole. - Penegakan Diagnostik (Assessment)

Diagnosis KlinisPenegakan diagnosis dilakukan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan refraksi. Tajam penglihatan akan mencapai maksimal dengan pemberian lensa silindris.

- Diagnosis Bandinga. Kelainan refraksi lainnya.

- Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)Penatalaksanaana. Penggunaan kacamata lensa silindris dengan koreksi yang sesuai.

- Pemeriksaan Penunjang LanjutanTidak diperlukan.

- Konseling dan EdukasiMemberitahu keluarga bahwa astigmatisma merupakan gangguan penglihatan yang dapat dikoreksi.

- Kriteria Rujukan

Page 3: Modul IV Blok Gg Indera

Pasien perlu dirujuk ke layanan sekunder bila:1. koreksi dengan kacamata tidak memperbaiki visus, atau2. ukuran lensa tidak dapat ditentukan (misalnya astigmatisme berat).

- Peralatan1. Snellen Chart2. Satu set lensa coba (trial frame dan trial lenses)3. Pinhole

Prognosis1. Ad vitam : Bonam2. Ad functionam : Bonam3. Ad sanationam : Bonam

HIPERMETROPIA- Tingkat Kemampuan : Hipermetropia ringan 4A- Masalah Kesehatan

Hipermetropia (rabun dekat) merupakan keadaan gangguan kekuatan pembiasan mata dimana sinar sejajar jauh tidak cukup kuat dibiaskan, sehingga titik fokusnya terletak di belakang retina. Kelainan ini menyebar merata di berbagai geografis, etnis, usia dan jenis kelamin.

- Hasil Anamnesis (Subjective)Keluhan 1. Penglihatan kurang jelas untuk objek yang dekat.2. Sakit kepala terutama daerah frontal dan makin kuat pada penggunaan mata yang lama dan membaca dekat. Penglihatan tidak enak (asthenopia akomodatif = eye strain) terutama bila melihat pada jarak yang tetap dan diperlukan penglihatan jelas pada jangka waktu yang lama, misalnya menonton TV dan lain-lain. 3. Mata sensitif terhadap sinar. 4. Spasme akomodasi yang dapat menimbulkan pseudomiopia. Mata juling dapat terjadi karena akomodasi yang berlebihan akan diikuti konvergensi yang berlebihan pula.

- Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)Pemeriksaan Fisik:a. Pemeriksaan visus dengan Snellen Chartb. Pemeriksaan refraksi dengan trial lens dan trial frame

- Pemeriksaan PenunjangTidak diperlukan

- Penegakan Diagnostik (Assessment)Diagnosis Klinis:Penegakan diagnosis dengan anamnesis dan pemeriksaan refraksi.

- Komplikasi1. Esotropia atau juling ke dalam terjadi akibat pasien selamanya melakukan akomodasi2. Glaukoma sekunder terjadi akibat hipertrofi otot siliar pada badan siliar yang akan mempersempit sudut bilik mata3. Ambliopia

- Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)

Page 4: Modul IV Blok Gg Indera

Penatalaksanaan:a. Koreksi dengan lensa sferis positif terkuat yang menghasilkan tajam penglihatan

terbaik.b. Konseling dan Edukasi

Memberitahu keluarga jika penyakit ini harus dikoreksi dengan bantuan kaca mata. Karena jika tidak, maka mata akan berakomodasi terus menerus dan menyebabkan komplikasi.- Kriteria rujukan

Rujukan dilakukan jika timbul komplikasi.

Peralatan1. Snellen chart2. Satu set trial frame dan trial framePrognosis1. Ad vitam : Bonam2. Ad functionam : Bonam3. Ad sanationam : Bonam

MIOPIA RINGAN

Tingkat Kemampuan : 4A

- Masalah KesehatanMiopia ringan adalah kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang masuk ke mata dalam keadaan istirahat (tanpa akomodasi) akan dibiaskan ke titik fokus di depan retina.

- Hasil Anamnesis (Subjective)Keluhan:a. Penglihatan kabur bila melihat jauh, b. mata cepat lelah, c. pusing dan d. mengantuk,e. cenderung memicingkan mata bila melihat jauh. f. Tidak terdapat riwayat kelainan sistemik, seperti diabetes mellitus, hipertensi, serta

buta senja.g. Faktor Risiko:

Genetik dan faktor lingkungan meliputi kebiasaan melihat/membaca dekat,

kurangnya aktivitas luar rumah, dan tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

- Pemeriksaan Fisika. Pemeriksaan visus dengan Snellen Chart

- Penegakan Diagnostik (Assessment)Diagnosis Klinis:Penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan refraksi.

- Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)

Page 5: Modul IV Blok Gg Indera

a. Koreksi dengan kacamata lensa sferis negatif terlemah yang menghasilkan tajam penglihatan terbaik

b. Konseling dan Edukasi1. Membaca dalam cahaya yang cukup dan tidak membaca dalam jarak terlalu dekat.2. Kontrol setidaknya satu kali dalam setahun untuk pemeriksaan refraksi, bila ada keluhan.

- Kriteria rujukan1. Kelainan refraksi yang progresif2. Kelainan refraksi yang tidak maju dengan koreksi atau tidak ditemukan ukuran lensa yang memberikan perbaikan visus3. Kelainan yang tidak maju dengan pinhole.

Peralatan1. Snellen chart2. Satu set lensa coba dan trial framePrognosis1. Ad vitam : Bonam2. Ad functionam : Bonam3. Ad sanationam : Bonam

PRESBIOPIATingkat Kemampuan : 4A- Masalah KesehatanPresbiopia adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan usia dimana penglihatan kabur ketika melihat objek berjarak dekat. Presbiopia merupakan proses degeneratif mata yang pada umumnya dimulai sekitar usia 40 tahun. Kelainan ini terjadi karena lensa mata mengalami kehilangan elastisitas dan kemampuan untuk berubah bentuk. - Hasil Anamnesis (Subjective)Keluhan1. Penglihatan kabur ketika melihat dekat. 2. Gejala lainnya, setelah membaca mata terasa lelah, berair, dan sering terasa perih.3. Membaca dilakukan dengan menjauhkan kertas yang dibaca. 4. Terdapat gangguan pekerjaan terutama pada malam hari dan perlu sinar lebih terang untuk membaca.Faktor Risiko Usia lanjut umumnya lebih dari 40 tahun.

- Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)a. Pemeriksaan Fisik1. Pemeriksaan refraksi untuk penglihatan jarak jauh dengan menggunakan Snellen Chart dilakukan terlebih dahulu.2. Dilakukan refraksi penglihatan jarak dekat dengan menggunakan kartu

Page 6: Modul IV Blok Gg Indera

Jaeger. Lensa sferis positif (disesuaikan usia - lihat Tabel 1) ditambahkan pada lensa koreksi penglihatan jauh, lalu pasien diminta untuk menyebutkan kalimat hingga kalimat terkecil yang terbaca pada kartu. Target koreksi sebesar 20/30.

b. Pemeriksaan PenunjangTidak diperlukan

- Penegakan Diagnostik (Assessment)Diagnosis KlinisPenegakan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

- Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)PenatalaksanaanKoreksi kacamata lensa positifTabel 4.1 Koreksi lensa positif disesuaikan usiaUSIA KOREKSI LENSA40 tahun + 1,0D45 tahun + 1,5 D50 tahun +2,0 D55 tahun +2,5 D60 tahun +3,0 D

Pemeriksaan Penunjang LanjutanTidak diperlukan

Konseling & Edukasi1. Memberitahu pasien dan keluarga bahwa presbiopia merupakan kondisi degeneratif yang dialami hampir semua orang dan dapat dikoreksi dengan kacamata.2. Pasien perlu kontrol setiap tahun, untuk memeriksa apakah terdapat perubahan ukuran lensa koreksi.

Peralatan1. Kartu Jaeger2. Snellen Chart3. Satu set lensa coba dan trial framePrognosis1. Ad vitam : Bonam2. Ad functionam : Bonam3. Ad sanationam : Bonam

KATARAK PADA PASIEN DEWASATingkat Kemampuan : 2- Masalah Kesehatan

Page 7: Modul IV Blok Gg Indera

Katarak adalah kekeruhan pada lensa yang menyebabkan penurunan tajam penglihatan (visus). Katarak paling sering berkaitan dengan proses degenerasi lensa pada pasien usia di atas 40 tahun (katarak senilis). Selain katarak senilis, katarak juga dapat terjadi akibat komplikasi glaukoma, uveitis, trauma mata, serta kelainan sistemik seperti diabetes mellitus, riwayat pemakaian obat steroid, dan lain-lain. Katarak biasanya terjadi bilateral, namun dapat juga pada satu mata (monokular).

- Hasil Anamnesis (Subjective)Keluhan Pasien datang dengan keluhan penglihatan menurun secara perlahan seperti tertutup asap/kabut. Keluhan disertai ukuran kacamata semakin bertambah, silau, dan sulit membaca.Faktor Risiko1. Usia lebih dari 40 tahun2. Riwayat penyakit sistemik, seperti diabetes mellitus3. Pemakaian tetes mata steroid secara rutin4. Kebiasaan merokok dan pajanan sinar matahari

- Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)Pemeriksaan Fisik1. Visus menurun yang tidak membaik dengan pemberian pinhole2. Pemeriksaan shadow test positif3. Terdapat kekeruhan lensa yang dapat dengan jelas dilihat dengan teknik pemeriksaan jauh (dari jarak 30 cm) menggunakan oftalmoskop sehingga didapatkan media yang keruh pada pupil. Teknik ini akan lebih mudah dilakukan setelah dilakukan dilatasi pupil dengan tetes mata Tropikamid 0.5% atau dengan cara memeriksa pasien pada ruang gelap.Pemeriksaan PenunjangTidak diperlukan.

- Penegakan Diagnostik (Assessment)Diagnosis KlinisPenegakan diagnosis dilakukan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan visus dan pemeriksaan lensa

- KomplikasiGlaukoma dan uveitis

- Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)PenatalaksanaanPasien dengan katarak yang telah menimbulkan gangguan penglihatan yang signifikan dirujuk ke layanan sekunder yang memiliki dokter spesialis mata untuk mendapatkan penatalaksanaan selanjutnya. Terapi definitif katarak adalah operasi katarak.Konseling & Edukasi

Page 8: Modul IV Blok Gg Indera

1. Memberitahu keluarga bahwa katarak adalah gangguan penglihatan yang dapat diperbaiki.2. Memberitahu keluarga untuk kontrol teratur jika sudah didiagnosis katarak agar tidak terjadi komplikasi.

- Kriteria Rujukan1. Katarak matur2. Jika pasien telah mengalami gangguan penglihatan yang signifikan 3. Jika timbul komplikasi

Peralatan1. Senter2. Snellen chart3. Tonometri Schiotz4. OftalmoskopPrognosis1. Ad vitam : Bonam2. Ad functionam : Dubia ad bonam3. Ad sanationam : Dubia ad bonam