materi indera pengecap

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Panca indera adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Serabut saraf yang melayaninya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa (sensory impression ) dari organ indera ke otak, di mana perasaan itu di tafsirkan. Beberapa kesan rasa timbul dari luar, seperti sentuhan, penglihatan, penciuman dan suara termasuk pengecapan. Indra pengecap adalah indra yang bertugas dalam menerima rasangan rasa baik berupa manis, pahit, asin, dan asam. Organ indra pengecap adalah lidah. Lidah berfungsi untuk membantu proses artikulasi suara, mencampur makan dengan air liur, mendorong makanan saat menelan, dan membantu membersihkan mulut, termasuk penerima stimulus rasa. Stimulus rasa yang diterima akan dihantarkan ke otak untuk melalui proses persepsi. Stimulus akan disesuaikan dengan data atau gambaran diotak yang telah diterima sebelumnya. Rasa pahit sering berfungsi sebagai peringatan bahwa sumber makanan alami beracun atau mungkin sebaliknya membuat seseorang sakit, sementara manis disajikan untuk menunjukkan bahwa sumber makanan secara tradisional tinggi kalori. Melihat begitu pentingnya fungsi lidah, memiliki pengaruh dalam pemenuhan gizi sesorang. Stimulus rasa yang diterima dapat mempengaruhi nafsu makan seseorang. Bila persepsi rasa yang diterima, nafsu makan sesorang cenderung menurun. Nafsu makan menurun akan membuat gizi dan kalori yang masuk menurun atau tidak sesuai. Padahal bila hal ini terjadi pada orang yang sakit akan memperburuk proses penyakit penderita. 1

Upload: joko-delima

Post on 07-Dec-2015

58 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

jbkno

TRANSCRIPT

Page 1: materi indera pengecap

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Panca indera adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan

tertentu. Serabut saraf yang melayaninya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa

(sensory impression ) dari organ indera ke otak, di mana perasaan itu di tafsirkan. Beberapa kesan

rasa timbul dari luar, seperti sentuhan, penglihatan, penciuman dan suara termasuk pengecapan. Indra

pengecap adalah indra yang bertugas dalam menerima rasangan rasa baik berupa manis, pahit, asin,

dan asam.

Organ indra pengecap adalah lidah. Lidah berfungsi untuk membantu proses artikulasi suara,

mencampur makan dengan air liur, mendorong makanan saat menelan, dan membantu membersihkan

mulut, termasuk penerima stimulus rasa. Stimulus rasa yang diterima akan dihantarkan ke otak untuk

melalui proses persepsi. Stimulus akan disesuaikan dengan data atau gambaran diotak yang telah

diterima sebelumnya. Rasa pahit sering berfungsi sebagai peringatan bahwa sumber makanan

alami beracun atau mungkin sebaliknya membuat seseorang sakit, sementara manis disajikan

untuk menunjukkan bahwa sumber makanan secara tradisional tinggi kalori. Melihat begitu

pentingnya fungsi lidah, memiliki pengaruh dalam pemenuhan gizi sesorang. Stimulus rasa yang

diterima dapat mempengaruhi nafsu makan seseorang. Bila persepsi rasa yang diterima, nafsu makan

sesorang cenderung menurun. Nafsu makan menurun akan membuat gizi dan kalori yang masuk

menurun atau tidak sesuai. Padahal bila hal ini terjadi pada orang yang sakit akan memperburuk

proses penyakit penderita.

Bagian depan lidah sangat fleksibel dan bekerja sama dengan gigi dalam pengucapan

huruf-huruf. Bagian tersebut juga membantu untuk menggerakkan makanan ke segala arah

saat sedang mengunyah. Lidah juga mendorong makanan kembali ke permukaan kunyah gigi

sehingga gigi dapat menggilasnya. Bagian belakang lidah juga penting untuk pengunyahan.

Begitu makanan sudah halus dan tercampur dengan saliva (air liur), atau pada saat meludah,

otot-otot belakang lidah bekerja. Sinyal pengecapan diteruskan ke sistem saraf pusat melalui

tiga jalur berbeda yaitu dua pertiga anterior lidah dipersarafi oleh saraf fasialis yang awalnya

melewati saraf lingualis, menuju korda timpani, lalu ke saraf fasialis, satu pertiga posterior

lidah dipersarafi oleh saraf glosofaringeus, dan epiglotis, tonsila, proksimal esofagus

dipersarafi oleh saraf vagus.

Ketiga jalur saraf tersebut kemudian bersinaps di nukleus traktus solitarius dan

diproyeksikan oleh sel saraf orde kedua. Kemudian, sel saraf ini menuju nukleus talamus

bagian ventral posterior medial dan bersinaps dengan sel saraf orde ketiga. Sel saraf tersebut

1

Page 2: materi indera pengecap

kemudian menuju korteks serebral, yaitu pada area insular opercular yang terletak pada

bagian bawah girus postsentralis pada korteks parietalis serebral. Selain ke talamus, beberapa

jaras saraf ini menuju sistem limbik dan hipotalamus. Terdapat adaptasi pada pengecapan

terjadi 1 menit diperankan oleh sistem saraf pusat, sedangkan pada kuncup kecap, adaptasi

diperankan oleh mukus yang segera menyapu molekul yang terdapat pada mikrovili tersebut.

Untuk mengetahui bagaimana lidah atau indra pengecap dalam menghantarkan implus

rasa dan menjalankan tugasnya, perlu dilakukan pembahasan tentang anatomi fisiologi indra

pengecap.

1.2 Rumuan Masalah

1.2.1.Apa pengertian indra pengecap

1.2.2.Bagaimana bagian-bagian lidah

1.2.3.Bagaimana mekanisme kerja indera pengecap

1.2.4.Apa ambang batas indera pengecap

1.2.5.Apa gangguan pada indera pengecap

1.3 Tujuan

1.3.1 Umum

Mengetahui segala yang berhubungan dengan indera pengecap

1.3.2 Khusus

1) Memahami pengertian indera pengeap

2) Mengerti bagian-bagian lidah

3) Mengerti mekanisme kerja indera pengecap

4) Mengerti ambang batas indera pengecap

5) Memahami gangguan pada lidah

2

Page 3: materi indera pengecap

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian indra pengecap

Pengecap adalah istilah teknis untuk indera rasa yang kebanyakan orang miliki, yang

memungkinkan mereka untuk mengalami rasa yang berbeda dan selera makanan dan benda-

benda lain ketika seseorang menempatkan dalam mulutnya.

Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap.

Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara. Struktur lainnya yang berhubungan

dengan lidah sering disebut lingual, dari bahasa Latin lingua atau glossal dari bahasa Yunani,

γλωσσα.

2.2 Anatomi indera pengecap

sensasi rasa disebabkan oleh zat yang berbentuk cair atau larut dalam air, sehingga lebih cepat

stimuli rasa pada lidah basah daripada lidah kering (Shallenberger, 1997).

Bila makanan ada dalam mulut atau mencium bau makanan maka akan keluar saliva

disebut sekresi psikis akan merangsang nervus olfaktorius dan nervus glossofaringeus

2.2.1 Anatomi lidah

Ada lebih dari 10.000 tunas pengecap pada lidah manusia, sel-sel ini tumbuh seminggu

setelah itu digantikan oleh sel-sel yang baru. Ketika lahir, kita memiliki sekitar 10.000 taste

bud, akan tetapi setelah usia 50 tahun jumlahnya mulai berkurang.

Taste bud merupakan sel epitel yang telah dimodifikasi, beberapa diantaranya disebut

sebagai sel sustentakular dan lainnya disebut sebagai sel reseptor. Sel-sel reseptor ini terus-

menerus digantikan melalui pembelahan mitosis dari sel-sel epitel di sekitarnya dengan

waktu paruh sekitar sepuluh hari. Sel-sel reseptor (tunas pengecap) terdapat pada tonjolan-

tonjolan kecil pada permukaan lidah (papila). Sel-sel inilah yang bisa membedakan rasa

manis asam, pahit dan asin.Ujung-ujung luar dari taste buds tersusun di sekitar taste pore

yang sangat kecil. Dari ujung-ujung setiap sel, mikrovili menonjol ke luar menuju taste pore

dan mengarah ke rongga mulut. Mikrovili ini dianggap memberikan permukaan reseptor

untuk pengecapan. Beberapa dari serabut saraf pengecap yang dirangsang oleh selsel reseptor

ini berinvaginasi menjadi lipatan membran sel pengecap yang juga dibentuk oleh banyak

vesikel. Vesikel ini mengandung substansi neurotransmiter yang dilepaskan melalui membran

sel untuk merangsang ujung-ujung serabut saraf dalam rensponnya terhadap rangsang

pengecapan. Taste buds juga terletak pada palatum dan beberapa diantaranya pada pilar

3

Page 4: materi indera pengecap

tonsilar, epiglotis, dan bahkan di esofagus bagian proksimal. Orang dewasa mempunyai 3000

sampai 10.000 taste buds sedangkan anak-anak mempunyai lebih sedikit. Secara garis besar

lidah dapat terbagi menjadi 3 bagian yaitu:

1) Radiks lingua adalah pangkal lidah

2) Dorsum lingua adalah punggung lidah

3) Apeks lingua adalah ujung lidah

Otot lidah termasuk otot yang paling kuat pada tubuh. Lidah sebagian besar terdiri dari

dua kelompok otot yaitu :

1) Otot intrinsik lidah melakukan semua gerakan halus, sementara otot ekstrinsik mengaitkan

lidah pada bagian-bagian sekitar serta melaksanakan gerakan kasar yang sangat penting

pada saat mengunyah dan menelan. Otot intrinsic juga membuat kita mampu mengubah-

ubah bentuk lidah (memanjang, memendek, membulat)

2) Otot ekstrinsik lidah membuat lidah dapat bergerak mengelilingi rongga mulut dan faring.

Lidah mengaduk-aduk makanan, menekannya pada langit-langit dan gigi, dan kemudian

mendorongnya ke faring.

Apabila lidah di gulungkan kebelakang , maka tampaklah permukaan bawahnya yang

di sebut frenulum linguae, sebuah struktur ligamen halus yang mengaitkan bagian posterior

lidah pada dasar mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Dila di julurkan, maka

ujung lidah meruncing dan bila terletak tenang di dasar mulut, maka ujung lidah berbentuk

bulat.

Lidah memiliki permukaan kasar karena tonjolan disebut papila (Lihat gambar 2.a).

Jumlah papila pada setiap orang belum tentu sama. Biasanya perempuan memiliki papila

lebih banyak daripada laki-laki. Menurut Delwiche (2007), terdapat empat jenis papila yaitu:

1) Papila filiformis (fili=benang)

Berbentuk seperti benang halus adalah yang terbanyak dan menyebar pada seluruh

permukaan lidah. Organ ujung untuk pengecapan adalah putting-putting pengecap yang

sangat banyak terdapat dalam dinding pappilae sirkumvalata dan fungiforum. Pappilae

filiform lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuh daripada rasa pengecapan yang

sebenarnya. Selaput lendir langit-langit dan farinx juga bermuatan putting-putting

pengecap.

2) Papila sirkumvalata (sirkum=bulat)

Berbentuk bulat, tersusun seperti huruf v di belakang lidah. Papilae sirkumvalata

adalah jenis papilae yang terbesar dan masing-masing di kelilingi semacam lekukan

4

Page 5: materi indera pengecap

seperti parit. Ada delapan hingga dua belas buah dari jenis ini yang terletak pada bagian

dasar lidah (Lihat gambar 2.b). Papilla sirkumvalata beserta 1/3 bagian anterior lidah

berhubungan dengan saraf otak IX, glossopharyngeal.

3) Papila fungiformis (fungi=jamur)

Berbentuk seperti jamur karena mereka mempunyai tangkai sempit dan permukaan

atasnya melebar. Papilae ini, mengandung puting pengecap yang tersebar pada permukaan

atas, secara tidak teratur terdapat di sela-sela antara papilae filoformis yang banyak

jumlahnya.

4) Papila folliata

Terletak pada bagian pinggir lidah tersusun sebagai tonjolan-tonjolan yang sangat

padat sepanjang pinggir lateral belakang lidah, papila ini mengandung banyak puting

kecap

Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel

yaitu sel penyokong dan sel pengecap (lihat gambar 2.c). Sel pengecap berfungsi sebagai

reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang.

Persarafan pada lidah dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:

1) Nervus trigeminus berfungsi menghantarkan rangsang sensorik/ sensibilitas dari wajah dan

selaput lendir mulut dan hidung, sedangkan serabot motoriknya mempersarafi otot-otot

pengunyah dan mempersarafi juga kelenjar ludah submaksilaris dan sublingualis

2) Nervus facialis, cabang motorik saraf ini mempersarafi otot wajah. Saraf ini juga berfungsi

menghantarkan rasa pengecapan dari lidah 2/3 depan, selain itu juga mempersarafi

kelenjar ludah sublingalis

3) Nervus glossopharyngeus adalah serabut motorik mempersarafi otot stilopharyngeus,

serabut sensorik menghantarkan sensasi umum dari pharyng, palatum mole, sepertiga

belakang lidah, bagian atas tenggorokan, tonsil, tuba auditorius dan cavum tymphani.

Sedangkan serabut parasimpatik memperasarfi kelenjar ludah parotis.

4) Nervus hypoglossus mempersarafi otot-otot intrinsik lidah

Diawali dari taste buds pada lidah, impuls menyebar sepanjang nervus facial dan dari

1/3 posterior lidah melalui nervus glossopharyngeal. Impuls dari daerah lain selain lidah

berjalan melalui nervus vagus (pada pharynx dan epiglottis). Impuls di ketiga saraf tersebut

menyatu di medula oblongata untuk masuk ke nukleus traktus solitarius. Dari sana, axon

berjalan membawa sinyal dan bertemu dengan leminiskus medialis kemudian akan disalurkan

ke daerah insula. Impuls diproyeksikan ke daerah cortex serebrum di postcentral gyrus

5

Page 6: materi indera pengecap

kemudian dihantar ke thalamus yang akan memberi persepsi pengecapan yang dirasa (lihat

gambar 2.d). Selain ke talamus, beberapa jaras saraf ini menuju sistem limbik dan

hipotalamus. Terdapat adaptasi pada pengecapan terjadi 1 menit diperankan oleh sistem saraf

pusat, sedangkan pada kuncup kecap, adaptasi diperankan oleh mukus yang segera menyapu

molekul yang terdapat pada mikrovili tersebut.

Vaskulerisasi lidah terbagi atas:

1) Arteri Lingualis

Arteri lingualis merupakan cabang dari arteri karotis eksterna. Arteri ini terus

berjalan melewati otot-otot pengunyahan bagian posterior menuju ke tulang hioid,

kemudian bersama-sama dengan nervus hipoglosus dan vena lingualis menuju otot

hioglosus.3,4 Setelah melewati otot hioglosus arteri lingualis ini bercabang, yaitu rami

dorsalis lingual dan di ujung anterior terbagi lagi menjadi dua cabang terminalis

2) Vena-vena pada Lidah

Vena lingualis profunda terletak pada membran mukosa bagian lateral bawah lidah.

Vena lingualis profunda dan vena sublingualis bergabung dengan dorsal lingualis di

daerah posterior dari otot hioglossus, lalu berjalan menuju vena jugularis

3) Pembuluh Limfe

Pembuluh limfe berjalan di belakang papila sirkumvalata menuju posterior

menembus dinding faring dan memasuki nodus limfatikus di daerah servikal yang terletak

di sebelah lateral vena jugularis interna:

a. Pembuluh marginal

Pembuluh marginal terdapat pada satupertiga luar dari permukaan atas lidah.

Pembuluh marginal terbagi menjadi dua bagian, bagian anterior berjalan dari ujung

lidah dan berakhir di nodus limfatikus submaksilaris, bagian posterior berjalan di

belakang otot milohioid dan berakhir di nodus jugulo omohioiedeus.

b. Pembuluh sentral

Pembuluh ini berjalan dari ujung lidah ke bawah melalui otot miloihioid dan

berakhir pada nodus submental

Fungsi lidah antara lain:

1) Sebagai alat pengecap,

2) Membantu mengaduk makanan di dalam rongga mulut

3) Membantu membersihkan mulut

4) Membantu bersuara dan bicara

6

Page 7: materi indera pengecap

5) Membantu mendorong makanan dalam proses penelanan

2.2.2 Anatomi kelenjar saliva

Kelenjar saliva ini merupakan kelenjar saliva terbanyak dan ditemui berpasang–

pasangan yang terletak di ekstraoral dan memiliki duktus yang sangat panjang. Fungsi ludah

diantaranya:

1) Mencampur ludah dengan makanan sehingga lunak setengah cair dan mudah ditelan

2) Terdapat enzim ptialin mengubah hidrat arang menjadi maltose, enzim maltose menjadi

glukosa

3) Membasahi lidah pipi, dan langi-langit (palatum)

4) Melarutkian makanan kering hingga dapat dirasakan contohnya gula dan garam

5) Mencegah gigi menjadi karies dengan mengubah suasana asam yang diytimbulkan oleh

baktetri pembusuk

Kelenjar saliva dibagi menjadi 2 kategori:

1) Kelenjar saliva mayor

a. Kelenjar parotis

Kelenjar ini merupakan kelenjar terbesar dibandingkan kelenjar saliva lainnya.

Letak kelenjar berpasangan ini tepat di bagian bawah telinga terletak antara prosessus

mastoideus dan ramus mandibula. Kelenjar ini meluas ke lengkung zygomatikum di

depan telinga dan mencapai dasar dari muskulus masseter. Kelenjar parotis memiliki

suatu duktus utama yang dikenal dengan duktus Stensen. Duktus ini berjalan

menembus pipi dan bermuara pada vestibulus oris pada lipatan antara mukosa pipi dan

gusi dihadapkan molar dua atas.

Kelenjar ini terbungkus oleh suatu kapsul sangat fibrous dan memiliki beberapa

bagian seperti arteri temporal superfisialis, vena retromandibular dan nervus fasialis

yang menembus dan melalui kelenjar ini. Sejumlah besar enzim yang membungkus

antara lain amylase, lisozim, fosfatase asam, aldolase, dan kolinesterase. Kelenjar ini

dikelilingi oleh kapsula jaringan ikat yang tebal, dari sini ada septa jaringan ikat

termasuk kelenjar dan membagi kelenjar menjadi lobulus yang kecil. Kelenjar parotis

mempunyai sistem saluran keluar yang rumit sekali dan hampir semua duktus

ontralobularis adalah duktus striata.

Saluran keluar yang utama yaitu duktus parotidikius steensen terdiri dari epitel

berlapis semu, bermuara kedalam vestibulum rongga mulut berhadapan dengan gigi

molar kedua atas. Kelenjar parotis secara khas dipengaruhi oleh mumps yaitu parotitis

7

Page 8: materi indera pengecap

epidemika. Kelenjar parotis menghasilkan suatu sekret yang kaya akan air yaitu serous.

Saliva pada manusia terdiri atas 25% sekresi kelenjar parotis.

b. Kelenjar submandibula

Kelenjar ini merupakan kelenjar yang berbentuk seperti kacang dan memiliki

kapsul dengan batas yang jelas. Di dalam kelenjar ini terdapat arteri fasialis yang

melekat erat. Kelenjar ini teletak di dasar mulut di bawah ramus mandibula dan meluas

ke sisi leher melalui bagian tepi bawah mandibula dan terletak di permukaan muskulus

mylohyoid. Pada proses sekresi kelenjar ini memiliki duktus Wharton yang bermuara di

ujung lidah.

Kelenjar submandibula terdiri dari jaringan ikat yang padat. Disebut mukoserosa

karena merupakan kelenjar tubuloasinosa kompleks pada manusia terutama pada

kelenjar campur dengan sel-sel serosa yang dominan. Terdapat duktus interkalaris,

tetapi saluran ini pendek karena itu tidak banyak dalam sajian, sebaliknya duktus striata

berkembang baik dan panjang.

Saluran keluar utama yaitu duktus submandibularis wharton bermuara pada ujung

papila sublingualis pada dasar rongga mulut dekat sekali dengan frenulum lidah,

dibelakang gigi seri bawah. Baik kapsula maupun jaringan ikat stroma berkembang

baik pada kelenjar submandibularis.

Kelenjar submandibularis menghasilkan 80% serous (cairan ludah yang encer)

dan 20% mukous (cairan ludah yang padat) yang memproduksi air liur terbanyak.

Saliva pada manusia terdiri atas 70% sekresi kelenjar submandibularis.

c. Kelenjar sublingulis

Terletak antara dasar mulut dan muskulus mylohyoid merupakan suatu kelenjar

kecil diantara kelenjar–kelenjar mayor lainnya dan tidak memiliki kapsul yang dapat

melindunginya. Duktus utama membantu sekresi disebut duktus Bhartolin yang terletak

berdekatan dengan duktus mandibular dan duktus Rivinus yang berjumlah 8-20 buah.

Kelenjar sublingualis adalah kelenjar tubuloasinosa dan kelenjar tubulosa

kompleks. Sel-sel serosa yang sedikit hampir seluruhnya ikut membentuk demilune.

Duktus interkalaris dan duktus striata jaringan terlihat.

Kapsula jaringan ikat tidak berkembang baik, tetapi kelenjar ini lobular halus

biasanya terdapat 10-12 saluran luar yaitu duktus sublingualis bermuara kesepanjang

lipatan mukosa yaitu plika sublingualis, masing-masing mempunyai muara sendiri.

Saluran keluar yang lebih besar yaitu duktus sublingualis mayor bartholin bermuara

8

Page 9: materi indera pengecap

pada karunkula sublingualis bersama-sama dengan duktus wharton, kadang-kadang

keduanya menjadi satu.Kelenjar sublingualis menghasilkan sekret yang mukous dan

konsistensinya kental. Saliva pada manusia terdiri atas 5% sekresi kelenjar sublingualis.

2) Kelenjar saliva minor

Kebanyakan kelenjar saliva minor merupakan kelenjar kecil-kecil yang terletak di

dalam mukosa atau submukosa yang dapat ditemui pada hampir seluruh epitel di bawah

rongga mulut. Kelenjar ini terdiri dari beberapa unit sekresi kecil dan melewati duktus

pendek yang berhubungan langsung dengan rongga mulut. Selain itu, kelenjar saliva minor

tidak memiliki kapsul yang jelas seperti layaknya kelenjar saliva mayor, kelenjar saliva

minor secara keseluruhan menghasilkan sekret yang mukous kecuali kelenjar lingual tipe

Van Ebner. Saliva yang dihasilkan mempunyai pH antara 6,0-7,4 sangat membantu

didalam pencernaan ptyalin.

Kelenjar saliva minor terdiri dari:

a. Kelenjar Glossopalatinal berada dalam isthimus dari lipatan glossopalatinal dan dapat

meluas ke bagian posterior dari kelenjar sublingual ke kelenjar yang ada di palatum

molle.

b. Kelenjar Labial terletak di submukosa bibir. Banyak ditemui pada midline dan

memiliki banyak duktus.

c. Kelenjar Bukal terdapat pada mukosa pipi, kelenjar ini serupa dengan kelenjar labial.

d. Kelenjar Palatinal ditemui di sepetiga posterior palatal dan di palatum molle. Kelenjar

ini dapat dilihat secara visual dan dilindungi oleh jaringan fibrous yang padat.

e. Kelenjar Lingual dikelompokkan dalam beberapa tipe yaitu :

a) Kelenjar anterior lingual tepat di ujung lidah.

b) Kelenjar lingual Van Ebner di temukan di papila sirkumvalata.

c) Kelenjar posterior lingual ditemukan pada sepertiga posterior lidah yang berdekatan

dengan tonsil.

Susunan saliva (ludah) terdiri dari

1) Air 70-90%

2) Gliko protein dihasilkan sublingualis

3) Ptialin hanya beketrja dalam suasana asam

4) Garam alkali (sifat basa)

5) Lainnya, srl epitel terlepas, sel kelenjar leukosit, CO2 , dan bakteri

2.3 Mekanisme kerja indera pengecap

9

Page 10: materi indera pengecap

Tiap kuncup pengecap tersusun dari sel-sel yang memiliki rambut

berukuran mikro yang sensitif, disebut mikrovilli. Rambut-rambut super mini ini

pada saat berkontak dengan makanan akan mengirimkan pesan ke otak, lalu

otak akan menerjemahkan sinyal yang diberikan tersebut dan menentukan rasa

dari makanan yang kita makan. Ada beberapa hal yang dapat membuat reseptor

kuncup pengecap menjadi kurang sensitif. Bila kita mengemut es batu sebelum

makan, dinginnya es dapat membuat kuncup pengecap menjadi kurang sensitif.

Begitu juga kalau lidah kita terkena makanan yang terlalu panas, dapat

menyebabkan ‘tongue burning’ dan biasanya baru akan pulih dalam 1-2 hari.

Lidah yang kebersihannya tidak terjaga juga dapat menyebabkan kesensitifan

lidah berkurang, karena banyaknya plak yang terkumpul di permukaan lidah.

Selain itu, produksi air liur yang berkurang dan menyebabkan keadaan mulut

kering (xerostomia) juga membuat lidah tidak bekerja maksimal. Saat terkena

influensa, biasanya makanan apapun terasa hambar. Itu karena lidah tidak

bekerja sendirian. Proses pengecapan rasa tidak hanya digawangi oleh lidah tapi

juga dibantu oleh hidung. Hidung membantu untuk pengecapan makanan

dengan membauinya sebelum makanan dikunyah dan ditelan. Bau yang kuat

dari suatu makanan dapat mempengaruhi kuncup pengecap.

Ujung saraf pengecap berada di taste buds pada seluruh permukaan lidah. Dengan

demikian zat-zat kimia yang terlarut dalam saliva akan mengadakan kontak dan merangsang

ujung-ujung serabut saraf pengecap kemudian timbul impuls yang akan menjalar ke nervus

facial (VII) dan nervus glossopharyngeal (IX). Impuls dari daerah lain selain lidah berjalan

melalui nervus vagus (X). Impuls di ketiga saraf tersebut menyatu di medula oblongata untuk

masuk ke nukleus traktus solitarius. Dari sana, axon berjalan membawa sinyal dan bertemu

dengan leminiskus medialis kemudian akan disalurkan ke daerah insula. Impuls

diproyeksikan ke daerah cortex serebrum di postcentral gyrus kemudian dihantar ke thalamus

dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap makanan yang masuk ke dalam mulut kita.21 Tiap

rasa utama tersebut tidak mutlak sebagai proses spesifik, artinya rasa oleh masing-masing ion

atau molekul zat tersebut dapat bereaksi pada saat yang berlainan dengan setiap epitel neuron

ujung serabut syaraf pengecapan. Jadi setiap taste buds dapat bereaksi untuk semua rasa

walau dengan intensitas berbeda

Sensasi pengecapan terjadi karena rangsangan terhadap berbagai reseptor pengecapan,

ada sedikitnya 13 reseptor kimia yang ada pada sel-sel pengecapan, antara lain 2 reseptor

10

Page 11: materi indera pengecap

natrium, 2 reseptor kalium, 1 reseptor klorida, 1 resptor adenosine,1 reseptor inosin, 1

reseptor manis, 1 reseptor pahit,1 reseptor glutamate, dan 1 reseptor ion hydrogen.

Terdapat lima rasa yang dapat dikenali oleh sel kecap, yaitu:

2.3.1 Rasa asin

Diperankan oleh reseptor EnaC dan distimulasi oleh NaCl. Reseptor ini dapat diinhibisi

oleh amilorid. Ion Na pada NaCl masuk melalui kanal Na dan menyebabkan depolarisasi

pada sel kecap, sehingga menimbulkan potensial aksi pada sel saraf orde pertama.

2.3.2 Rasa asam

Diperankan oleh reseptor EnaC, kanal kation HCN (hyperpolarization-activated cyclic

nucleotide-gated), dan beberapa reseptor lainnya. Reseptor tersebut sensitif terhadap ion H

sehingga adanya ion tersebut menyebabkan terbukanya reseptor dan terjadi influks H. Influks

ini menyebabkan depolarisasi dari sel kecap dan menimbulkan potensial aksi pada sel saraf

orde pertama.

2.3.3 Rasa manis

Diperankan oleh reseptor gustducin. Reseptor ini teraktivasi oleh beberapa molekul,

seperti gula, glikol, alkohol, aldehid, keton, amida, ester, beberapa asam amino, beberapa

protein sederhana, asam sulfonat, asam halogenasi, garam inorganik, dan beryllium. Molekul

tersebut berikatan dengan reseptor gustducin dan reseptor tersebut mengaktivasi protein G

untuk menimbulkan depolarisasi. Depolarisasi tersebut akan melepaskan neurotransmiter dan

menyebabkan potensial aksi pada sel saraf orde pertama.

2.3.4 Rasa pahit

Diperankan oleh reseptor gustducin. Sama dengan rasa manis, rasa pahit ini juga dapat

ditimbulkan oleh beberapa molekul, yaitu molekul organik rantai panjang yang mengandung

nitrogen dan alkaloid. Rasa pahit ini juga ditimbulkan oleh aktivasi dari protein G. Selain itu,

rasa pahit juga dapat ditimbulkan oleh inhibisi fosfolipase yang menguraikan cGMP dan

peningkatan pembentukan DAG dan fosfat inositol. Contohnya ialah kina, cafein, nikotin,

morfin dan lain-lain. Rasa pahit juga dapat mengindikasi bahwa makanan tersebut

mengandung toxin atau beracun.

2.3.5 Rasa umami (bahasa.Jepang)

Artinya lezat, untuk menyatakan rasa kecap yang menyenangkan secara kualitatif.,

yang diperankan oleh reseptor mGluR4. Reseptor ini diaktivasi oleh molekul L-glutamat

11

Page 12: materi indera pengecap

(terdapat pada ekstrak daging dan keju). Rasa umami dapat dirasakan diseluruh permukaan

lidah

Dalam tubuh, glutamat bebas banyak terdapat pada otak dan otot. Dalam jumlah kecil,

glutamat ada pada hati, ginjal, dan darah. glutamat terdiri atas dua jenis, yaitu glutamat terikat

(bound glutamate) yang tidak memberi rasa dan glutamat bebas (free glutamate) yang

memberi rasa umami dan memperkaya rasa makanan. Glutamat berfungsi mengaktifkan

neurotransmiter di otak dan membantu metabolisme tubuh dalam menghasilkan energi dan

asam amino.

2.4 Ambang batas pengecapan

Kemampuan mengecap seseorang tergantung pada:

2.4.1 Faktor individual misalnya pada seseorang yang sedang sakit, maka kepekaan

mengecapnya akan berkurang.

2.4.2 Nilai ambang misalnya seseorang yang sudah terbiasa makan makanan yang asam,

akan lebih tinggi daripada orang yang tidak biasa makan asam. Nilai ambang ini

tergantung dari kebiasaan seseorang.

2.4.3 Konsentrasi misalnya pada seseorang yang makan satu mangkok garam, lama kelamaan

tidak akan merasakan asin lagi seperti pertama kali memakannya.

Ambang batas dari sel kecap untuk dapat menimbulkan potensial aksi dan mengenali

rasa tersebut berbeda-beda pada setiap rasa. Ambang batas untuk rasa pahit termasuk yang

paling rendah, karena sel kecap tersebut dapat mengenali rasa pahit pada konsentrasi yang

paling rendah. Contohnya, sel kecap dapat mengenali rasa pahit dari senyawa quinin pada

ambang batas 0,000008 M, sedangkan rasa asam dapat dikenali pada ambang batas 0,0009

M. Rasa pahit merupakan rasa yang memiliki ambang batas terendah untuk proteksi diri

terhadap senyawa yang beracun, karena senyawa tersebut mengandung alkaloid. Tak hanya

senyawa beracun dan berbahaya bagi tubuh, kafein, strychnine, nikotin, dan beberapa obat

memiliki kandungan alkaloid. Ambang batas yang terendah setelah rasa pahit yaitu rasa

asam. Kemudian, rasa manis dan asin memiliki ambang batas yang hampir sama namun lebih

tinggi daripada rasa asam.

2.5 Gangguan pada indera pengecap

12

Page 13: materi indera pengecap

2.5.1 Gangguan pada lidah

1) Luka

luka berat adalah hal yang paling sering menyebabkan ketidaknyamanan lidah.

Lidah tersebut mempunyai banyak ujung saraf untuk rasa sakit dan peraba dan lebih peka

terhadap rasa sakit dibandingkan kebanyakan bagian lain pada tubuh. Lidah sering tiba-

tiba tergigit tetapi cepat sembuh.

2) Berbulu

pertumbuhannya terlalu cepat dari proyeksi normal di atas lidah (vili) bias membuat

lidah tampak berbulu. Lidah tersebut bisa juga tampak berbulu setelah demam, setelah

pengobatan antibiotik, atau ketika pencuci mulut peroxide digunakan terlalu sering. ‘bulu’

ini pada ujung lidah tidak perlu dibingungkan dengan leukoplakia berbulu. Leukoplakia

berbulu terbentuk di sisi lidah dan merupakan karakteristik aids.

3) Perubahan warna

Perubahan warna pada lidah bisa menjadi pendeteksi penyakit seperti:

a. Lidah berwarna putih

Jika rona lidah berubah menjadi putih, biasanya ia menderita tifus. Rona putih

pada lidah juga dapat menandakan gejala flu atau gangguan pencernaan. Jika lidah

putih tipis-tipis, biasanya penderita mengalami kekurangan darah. Jika terdapat

penyakit pada lidah Anda, hal ini akan sedikit sulit diketahui.

b. Lidah - Lidah berwarna kuning

Apabila lidah terlihat berwarna agak kekuningan, hal ini mengindikasikan adanya

infeksi bakteri. Apabila rona kuningnya agak kehijauan, berarti terjadi infeksi bakteri

akut. Rona kuning pada lidah juga dapat menandai bahwa kondisi panas tubuh nan

berlebihan. Hal ini dapat terjadi sebab sering merokok, mengonsumsi makanan pedas

atau alkohol, dan dapat juga sebab mengalami stres.

c. Lidah - Merah

Warna merah pada lidah mengindikasikan aktivitas panas pada tubuh. Apabila

rona merah hanya di ujung lidah, menandakan adanya panas pada jantung. Bila rona

merah terdapat di sisi kanan dan kiri lidah, berarti terjadi gangguan ginjal dan kandung

empedu. Jika rona lidah merah keunguan, menandakan adanya panas dan tidak aktif

darah.

d. Lidah - Biru

13

Page 14: materi indera pengecap

Warna biru pada lidah menandakan adanya tidak aktif darah atau dingin. Namun

jika rona biru keunguan, berarti kondisi penderita lebih parah.

e. Lidah - Ungu

Warna ungu pada lidah, mengindikasikan genre darah tak lancar atau demam

pada penderita. Apabila semua bagian lidah berwarna ungu, organ dalam penderita

mengalami panas tinggi.

4) Luka dan benjolan

Luka pada lidah bisa disebabkan oleh reaksi alergi, infeksi virus herpes simplex

mulut, luka sariawan, tuberculosis, infeksi bakteri, atau sifilis tahapawal. Luka bisa juga

disebabkan oleh alergi atau gangguan sistem kekebalan lainnya. Meskipun benjolan kecil

pada kedua sisi lidah biasanya tidak berbahaya, sebuah benjolan hanya pada salah satu sisi

bisa bersifat kanker.

5) Rasa tidak nyaman

lidah yang tidak nyaman bisa dihasilkan dari iritasi oleh makanan tertentu,

khususnya yang asam (misal, nanas), atau rasa tertentu di dalam pasta gigi, pencuci mulut,

permen, atau permen karet..

6) Oral candidosis

Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans. Gejalanya lidah akan

tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.

7) Atropic glossitis.

Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik

seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya

adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan pada penderita anemia.

8) Geografic tongue.

Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak maupun sedikit. Bagian pulau itu

berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.

9) Fissured tongue.

Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis hanya satu ditengah, kadang juga

bercabang-cabang.

10)Glossopyrosis.

14

Page 15: materi indera pengecap

Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan panas dan

terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini kebanyakan

karena psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada syaraf.

11)Burning mouth syndrome (juga disebut oral dysesthesia)

Terjadi sangat sering pada wanita setelah menopause. Bagian mulut yang paling

sering terkena adalah lidah m(nyeri pada lidah disebut glossodynia).

2.5.2 Penyakit pada lidah

1) Sariawan

Sariawa atau kanker sores atau ulkus aftosa merupakan gejala erosi pada kulit mulut,

yakni di bagian dinding dalam pipi atau lidah. Penyebab dari sariawan ini adalah

diantaranya kekurangan vitamin c, alregi, mengkonsumsi makanan / minuman yang terlalu

panas, kekurangan asupan zat besi, atau bisa juga disebabkan oleh penurunan daya tahan

tubuh. Dalam ukuran kecil dengan diameter kurang dari 1 cm, sariawan bisa muncul

dalam satu kelompok yang terdiri dari 2 - 3 luka yang biasanya akan sembuh dalam waktu

10 hari tanpa meninggalkan bekas. Pencegahannya adalah dengan cara menambah asupan

vitamin c.

2) Kanker lidah

Kanker lidah adalah kanker kedua terbanyak setelah kanker bibir sebagai tempat

kanker primer. Tembakau dan alkohol merupakan dua hal yang disinyalir sebagai pemicu

semakin cepatnya pertumbuhan sel kanker lidah. Keganasan kanker lidah terjadi paling

sering pada bagian tengah lateral lidah dan seringkali asimtomatik. Penyebaran kanker ini

bisa meluas melalui submukosa ke basal lidah dan menyerang garis tengah atau ke lateral

menuju dasar mulut. Cara pencegahannya adalah dengan cara berhenti merokok, hindari

minuman beralkohol, menjaga kebersihan mulut dan pemeriksaan rutin 6 bulan sekali ke

dokter gigi.

3) Makroglosia

Makroglosia merupakan penyakit sebagai akibat dari pembesaran lidah yang

mungkin merupakan bagian dari suatu sindroma yang ditemukan dalam keadaan tumbuh -

kembang seperti sindroma dowm. Pembesaran lidah ini bisa juga sebagai akibat dari tumor

(hernangioma atau limfangioma), penyakit metabolik (seperti amilodosis primer) atau

gangguan endokrin (seperti halnya akromegali ataupun kretinisme)

4) Mikroglosia

15

Page 16: materi indera pengecap

Bila makroglosia merupak penyakit pada lidah yang berupa pembesaran lidah, maka

mikroglosia adalah kebalikannya. Mirkoglosia merupakan penyakit pada lidah yang

berupa pengecilan ukuran dan bentul lidah

5) Lidah dengan fisura (scrotal tongue)

Ini merupakan dorsal dan kedua sisi lidah ditutupi oleh alur yang dangkal atau dalam

tanpa rasa nyeri; karena terdapatnya alur - alur ini maka dapat menyebabkan penumpukan

debris di dalamnya yang kemudian bisa mengakibatkan iritasi

6) Glosoptosis

Glosoptosis merupakan penyakit pada lidah berupa lidah tertarik ke belakang. Pada

bayi baru lahir atau pada anak-anak kondisi glosoptosis sangan berbahaya karena bisa saja

sewaktu-waktu lidahnya menutup saluran nafas yang bila tidak segera ditangani dengan

benar bisa menyebabkan kematian.

16

Page 17: materi indera pengecap

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Pengecap adalah istilah teknis untuk indera rasa yang kebanyakan orang miliki, yang

memungkinkan mereka untuk mengalami rasa yang berbeda dan selera makanan dan benda-

benda lain ketika seseorang menempatkan dalam mulutnya. Lidah adalah indera pengecap.

Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot yaitu otot intrinsik dan otot

ekstrinsik. Terdapat tiga jenis papila yaitu papila filiformis (fili=benang), papila sirkumvalata

(sirkum=bulat), papila fungiformis (fungi=jamur), dan papila folliata. Tiga saraf cranial yang

memainkan peranan dalam pengantaran impuls dari lidah ke otak, yaitu nervus facial (VII)

pada bagian 2/3 anterior lidah, nervus glossopharyngeal (IX) pada bagian 1/3 posterior lidah,

dan nervus vagus (X) pada pharynx dan epiglottis. vaskulerisasi lidah terbagi atas arteri

lingualis, vena-vena pada lidah, dan pembuluh limfe.

Tiap kuncup pengecap tersusun dari sel-sel yang memiliki rambut

berukuran mikro yang sensitif, disebut mikrovilli saat berkontak dengan

makanan akan mengirimkan pesan ke otak, lalu otak akan menerjemahkan

sinyal yang diberikan tersebut dan menentukan rasa dari makanan yang kita

makan. Ujung saraf pengecap berada di taste buds pada seluruh permukaan lidah. Terdapat

lima rasa yang dapat dikenali oleh sel kecap yaitu rasa asin, rasa asam, rasa manis, rasa pahit,

dan rasa umami (bahasa.jepang). Ambang batas dari sel kecap untuk dapat menimbulkan

potensial aksi dan mengenali rasa tersebut berbeda-beda pada setiap rasa.

Gangguan pada lidah diantaranya luka, berbulu, perubahan warna, luka dan benjolan,

rasa tidak nyaman, oral candidosis, atropic glossitis., geografic tongue, fissured tongue,

glossopyrosis, dan burning mouth syndrome (juga disebut oral dysesthesia). Penyakit pada

lidah antara lain sariawan, kanker lidah, makroglosia, mikroglosia, lidah dengan fisura

(scrotal tongue), glosoptosis, cara memelihara indera pengecap

3.2 Saran

3.2.1 Bagi pembaca sebaiknya mengetahui dan memperdalam anatomi fisiologis indera

pengecap .

3.2.2 Bagi pihak kampus lebih bisa meningkatkan dan memperbaiki penyediaan fasilitas

belajar dan pelayanan pendidikan.

17

Page 18: materi indera pengecap

Gambar 2.a

Gambar 2.c

Gambar 2.b

LAMPIRAN

18

Gambar 2.d

Page 19: materi indera pengecap

DAFTAR PUSTAKA

Binasyifa.2014.www.binasyifa.com/399/78/25/macam-macam-penyakit-pada-lidah.htm.

Diakses 04 Oktober 2015

Carapedia.2013.http://carapedia.com/beberapa_penyakit_pada_lidah_info2254.html. Diakses

04 Oktober 2015

Medicinesia.2013.www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedokteran-dasar/

fisiologi-penghidu-dan-pengecapan/. Diakses 04 Oktober 2015

Pintarbiologi.2015.www.pintarbiologi.com/2015/09/mengenal-bagian-bagian-lidah-

anatomi.html?M=1. Diakses 04 Oktober 2015

Pustakasekolah.2012.Www.pustakasekolah.com/lidah-struktur-dan-anatomi-lidah.html.

Diakses 04 Oktober 2015

1. Amerogen AV. Ludah dan Kelenjar Ludah Arti Bagi Kesehatan Gigi. Alih Bahasa

Rafiah Abyono. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press. 1988

2. Dixon, Andrew D. Anatomi untuk Kedokteran Gigi ed.5. Jakarta: Hipokrates. 1993

3. Geneser, Finn. Buku Teks Histologi, Jilid 2. Jakarta: Binarupa Aksara. 1994.

19