modul 1 sbtg-prinsip dasar umum

Upload: joshua-fredrick-wesley-titaley

Post on 06-Jul-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Modul 1 SBTG-Prinsip Dasar Umum

    1/18

     

    ASAR- ASAR PERENCANAAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

    TUJUAN PERENCANAAN

    Tujuan Perencanaan bangunan tahan gempa adalah merencanakan bangunan yang

    mempunyai daya tahan terhadap gempa bumi yang terjadi , yaitu dimana jika bangunanterkena gempa tidak akan mengalami kehancuran struktural yang dapat merobohkan

     bangunan tersebut.

    Untuk menahan gaya gempa yang bekerja pada sistem bangunan maka diperlukanstruktur bangunan yang direncanakan berdasarkan peraturan-peraturan untuk 

     perencanaan tahan gempa. Peraturan ini menganut falsafah atau prinsip dasar sebagai

     berikut : 

    Dengan demikian bangunan memiliki falsafah perencanaan dengan mempunyai ambangkekuatan minimum yang wajar dan ekonomis. ika bangunan dipersiapkan dengan

    kekuatan maksimum untuk menahan gaya gempa besar maka struktur yang dirancang

    akan mahal dan tidak ekonomis. !elain dari pada itu dimensi struktur akan lebih besar dan sangat berpengaruh terhadap ekspresi estetik bangunan. "ilosofis perencanaan ini

     berlaku untuk bangunan dengan pengembangan arah #ertikal ataupun untuk sisten bangunan rendah.

    GAYA GEMPA

    $empa bumi adalah sebagian dari proses alam yang membentuk permukaan bumi danterbentuknya gunung , bukit dan lembah-lembah. $empa bumi yang sering terjadi adalah

    gempa tektonik yaitu terlepasnya energi pada kerak bumi yang dilepaskan secara tiba-tiba

    %

  • 8/18/2019 Modul 1 SBTG-Prinsip Dasar Umum

    2/18

     

    sehingga menimbulkan arah gaya yang tidak beraturan&acak kesegala arah. 'al ini

    disebabkan terlepasnya tegangan akibat gesekan-gesekan tanah pada lipatan-lipatan pada

    kulit bumi tersebut terlepas. $empa bumi sangat sering terjadi dimuka bumi akan tetapisangat sedikit yang dapat dirasakan manusia karena gempa tersebut terlalu lemah.

    Pada prinsipnya gaya gempa bekerja sebanding dengan berat massa bangunan dan

    dapat dirumuskan dengan hukum (ewton ) " * m.a +m * massa bangunan, a * percepatan yang dihasilkan. !ehingga semakin berat massa bangunan semakin besar 

    gaya gempa yang bekerja pada bangunan tersebut. 'al ini sangat berpengaruh pada

    konsep dasar perencanaan bangunan untuk dapat bertahan terhadap gaya gempa yangtimbul.

    Gaya gempa pada elemen struktur dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

    Gaya !ertikal "  berpengaruh terhadap elemen bangunan pendukung gaya normal,

    seperti kolom-kolom, jenis balok kantile#er dan dinding-dinding pendukung. Terutama

     pada bagian kantile#er, gaya gempa #ertikal ini sangat berpengaruh karena akan

    mengakibatkan ayunan pada pada kantile#er tersebut. kibat ayunan tersebut momen pada bagian ujung yang terikat menjadi sangat besar dan selanjutnya akan mengakibatkan

     pembalikan arah tegangan pada kantile#er tersebut.

    Gaya #$ri%$ntal "  bekerja pada bangunan akibat respons bangunan dan sistem

     pondasinya dan bukan disebabkan oleh percepatan gerakan tanah. uatan gempa

    hori/ontal dianggap bekerja dalam arah sumbu-sumbu utama bangunan yang pada bangunan bertingkat tinggi gaya yang lebih menonjol adalah gaya-gaya dorong yang

     berasal dari tiap lantai. $aya hori/ontal ini bekerja sebagai muatan lateral terpusat pada

    elemen-elemen pendukung #ertikal seperti kolom-kolom dan dinding geser pada 0core1

    atau pengkaku lateral lainnya +ikatan silang.

    Penyaluran gaya gempa denganarah hori/ontal akan menyebabkan terjadinya

     perubahan bentuk atau &de'$rmasi(  yaitu karena terjadinya tegangan-tegangan padaseluruh bangunan terutama pada elemen-elemen pendukungnya.

    da 2 jenis deformasi yang terjadi pada struktur bangunan akibat gaya hori/ontal : 

    )* +e'$rmasi entur

    Terjadi pada struktur bangunan yang mempunyai massa yang terbagi rata.isalnya ) bangunan-bagunan dengan komposisi dinding-dinding masif dan solid

    antara lain seperti dinding geser +shear wall, dinding pendukung beban #ertikal

    +bearing wall. Pada dasarnya terjadi pada bangunan yang dipenuhi oleh elemen-elemen dinding yang struktural seperti pada sistem core, dimana hampir seluruh

    dinding core dibungkus oleh dinding&elemen masif. kibat langsung adalah

    adanya bagian sisi bangunan yang mengalami gaya tekan dan dibagian sisilainnya mengalami gaya tarik. 3angunan terlihat 0melentur1.

    4

  • 8/18/2019 Modul 1 SBTG-Prinsip Dasar Umum

    3/18

     

    $ambar !ketsa :

    -* +e'$rmasi Geser

    Terjadi akibat getaran hori/ontal kolom-kolom bangunan bertingkat banyak disertai dengan sistem plat lantai yang kaku. Umumnya terjadi pada sistem

    struktur rangka baja yaitu dimana plat-plat lantai kaku +sebagai diafragma

    sedangkan sistem rangka, yaitu pertemuan elemen rangka dan sambungan-sambungan rangka kurang kaku. !truktur bangunan terlihat 0doyong1.

    $ambar !ketsa :

    .* +e'$rmasi T$rsi

    Terjadi akibat 0twisting1 dari massa bangunan yang mempunyai kekakuan yang

     berbeda sebagi satu kesatuan. isalnya pada bangunan dengan banyaknya perbedaan distribusi kekakuan pada bagian-bagiannya. 3angunan terpatah-patah

     pada arah #ertikal. !etiap bagian bangunan mempunyai reaksi yang berbeda-beda.

    $ambar !ketsa :

    5

  • 8/18/2019 Modul 1 SBTG-Prinsip Dasar Umum

    4/18

     

    /* +e'$rmasi Guling &01er Turning(

    Terjadi efek guling akibat bagian dsar bangunan jauh lebih kaku dari bagian

    diatasnya. !ebagai contoh pada bangunan-bangunan dengan sistem balok-balok 

    transfer yang kuat dan sangat kaku) pada podium-podium yang sangat kokoh,sementara bagian bangunan yang menjulan tinggi tidak menyatu utuh dengan

    dasarnya atau dudukannya.

    $ambar !ketsa :

    Pada umumnya dalam suatu kejadian terdapat hanya satu jenis deformasi saja yanglebih dominan, walaupun dalam kejadian tersebut terdapat lebih dari satu jenis deformasi.

    !ebaiknya dalam mendisain sistem struktur khusunya bangunan tinggi, kekakuan dan

    kekuatan pada massa bangunan harus diusahakan selalu menerus dengan utuh ataukontinuitas sistem struktur harus terjaga, baik untuk kontinuitas elemen #ertikal ataupun

    elemen hori/ontal.

    Pengaruh gaya gempa dengan arah #ertikal pada umumnya sudah diantisipasi olehkekuatan sistem kolom-kolom pada bangunan yang memang diperhitungkan untuk gaya-

    gaya normal atau beban gra#itasi, sehingga tidak berpengaruh besar terhadap deformasi

    yang akan terjadi.

    2

     Massa

     Masi' 

  • 8/18/2019 Modul 1 SBTG-Prinsip Dasar Umum

    5/18

     

    +A2AR3+A2AR PERENCANAAN 2ECARA UMUM

    )* Masa 4angunan

    3erat masa bangunan diusahakan atau harus seringan mungkin ) pemilihan bahanutama struktur, bahan finishing seringan mungkin. 'al ini untuk mengantisipasi

    kemampuan daya dukung tanah selain faktor jumlah lantai dan ketinggian bangunan.

    Dengan material ringan yang digunakan kemungkinan meninggikan bangunan ataumenambah jumlah lantai lebih menjadi lebih besar.

    !edapat mungkin dihindarkan adanya massa 6massa yang berat dalam bangunan

    terutama dibagian atas bangunan. ika ada bagian-bagian atau benda-benda yang berat

    sebaiknya ditempatkan serendah mungkin, misalnya perletakan peralatan mekanikalelektrikal, reser#oir air.

    7urangi penonjolan-penonjolan yang berlebihan atau tidak diperlukan, seperti

    loncatan bidang muka +set-back, kantile#er, tonjolan +o#er-steck pada masa bangunan.

    Terlebih jika bangunan ini dirancang untuk massa bangunan tinggi.Proporsi atau perbandingan ideal antara ketinggian bangunan terhadap lebar massa

     bangunan kurang lebih 2 +tinggi berbanding lebar sehingga diperoleh proporsi estetikayang relatif masih baik. Pada perkembangnan perencanan bangunan tinggi angka

     perbandingan ini menjadi lebih relatif dan cenderung lebih besar diatas 2 dengan

    ditemukannya sistem dan bahan struktur yang lebih canggih.

    $ambar !ketsa :

     

      T$nj$lan

     

    2et 4a5k 

      #

      4entuk dengan &2et34a5k( 4entuk dengan T$nj$lan

    -* 6E6A6UAN

    3angunan harus diberikan kekakuan secukupnya, sehingga gaya inersia " * m.a yang

    terjadi tidak besar dan lendutan atau simpangan +de#iasi&sway-drift antar tingkat

     banguan &lantai bangunan masih terletak pada batas yang di/inkan.

    8

  • 8/18/2019 Modul 1 SBTG-Prinsip Dasar Umum

    6/18

     

    pabila kekakuan bangunan sangat kecil, maka pada saat tanah bergerak akibat

    gempa bangunan praktis tidak mengalami percepatan atau tidak terbawa untuk bergerak,

     bangunan lebih terasa mengayun secara fleksibel atau dengan istilah bangunan lebihelastis. 3angunan yang demikian dikatakan memiliki respons yang kecil terhadap gempa.

    pabila kekakuan bangunan bangunan sangat besar, maka massa bangunan akan dipaksa

    untuk mengikuti sepenuhnya pergerakan tanah, sehingga percepatan yang dialami bangunan akan praktis sama percepatan tanah. 3angunan yang demikian dikatakan

    mempunyai respons yang besar terhadap gempa.

    9ptimasi yang ideal adalah gabungan komposisi kedua prinsip diatas dalam batasyang dii/inkan dengan tidak terlalu kaku dan tidak terlalu lentur. Dalam hal ini material

    struktur, sistem sambungan struktur sangat berpengaruh terhadap pergerakan massa

     bangunan.

    $ambar !ketsa :

     

    Gaya Gempa

    Terjadi simpangan yang besar assa kaku 3angunan mengikuti

    dilantai atas +goyangan respon besar percepatan gerak gempa"leksibel dan elastis.

    .* RE+AMAN

    !ifatnya melawan gaya inersia yaitu gaya yang timbul akibat massa bangunan

    mengalami percepatan 7 8 m*a  yang besar kecilnya tergantung dari bahan yangdipakai, bentuk struktur, sifat tanah dan sifat getaran yang dialami.

    Dalam perkembangan teknologi struktur bangunan tahan gempa telah digunakan

     peredam mekanis yaitu berupa peredam dari logam yang cukup lunak atau sejenis karetyang dipasang pada landasan bangunan dan kolom-kolom serta landasan balok sebagai

     bantalan.

    3angunan dengan dinding 6dinding geser dan bagian non-struktur seperti cladding, partisi yang berat akan memberikan redaman yang lebih besar dari pada bangunan-

     bangunan portal terbuka dengan bagian-bagian non-struktur yang ringan. $etaran akan

    lebih besar diredam oleh bangunan diatas pasir dari pada yang berdiri diatas tanah liat

    atau lempung.

  • 8/18/2019 Modul 1 SBTG-Prinsip Dasar Umum

    7/18

     

    Pada prinsipnya redaman itu adalah penghapusan energi getaran yang kemudian

    diserap oleh bahan yang digunakan dan diubah menjadi energi ptensial

    /* 6E6UATAN

    Pada prinsipnya struktur diberi kekuatan secukupnya, sehingga akibat gempa berkekuatan sedang struktur tersebut tetap elastis tanpa mengalami kerusakan struktur,

    tetapi kerusakan elemen non-struktural dapat diterima, misalnya untuk gempa bumi

    dengan periode waktu ulang 4; tahun.kibat gempa kuat struktur bangunan secara keseluruhan harus masih dapat bertahan

    tanpa runtuh walaupun sudah terjadi kerusakan pada bagian struktur maupun non-

    struktur. isalnya untuk gempa besar dengan waktu ulang 8;; tahun.

    !endi-sendi plastis sebaiknya terjadi pada balok dan bukan pada kolom sehinggakeruntuhan balok bisa diterima akan tetapi keruntuhan total struktur bangunan seperti

    kolom&pilar dapat dihindari.

    $ambar !ketsa :

     

    4eban Pada 6$l$m 6eruntu9an Geser

    Tulangan geser tidak men

    cukupi pada struktur.

      6eruntu9an entur

  • 8/18/2019 Modul 1 SBTG-Prinsip Dasar Umum

    8/18

     

    $ambar diatas menunjukan corak ragam keruntuhan dari sebuah gedung.$ambar 

    sebelah kiri kerusakan sistem struktur lebih parah atau lebih berbahaya disebabkan sendi

     plastis terjadi pada kolom struktur, kolom patah, sehingga bangunan lebih mudahmengalami keruntuhan. !edangkan gambar sebelah kanan sendi plastis terjadi pada

     balok, balok patah akan tetapi bangunan akan tetap berdiri disebabkan kolom struktur 

    masih dapat berdiri. !angat pentingnya peranan kolom dalam sistem struktur untuk memikul beban #ertikal bangunan maka kerusakan pada kolom harus dihindarkan.

    :* +A6T;;TA2

    Duktilitas dapat diartikan kekenyalan, kelenturan, atau keplastisan suatu sistem

    struktur. 3esar kecilnya duktilitas didalam struktur bangunan sangat bergantung pada

    detail-detail unsur-unsur bangunan terutama didalam sambungan-sambungannya.3eberapa hal yang perlu diperhatikan pada bagian ini adalah :

    • !istem sambungan pada elemen struktur #ertikal maupun hori/ontal sangat

    menentukan faktor duktilitas.

    •!alah satu syarat mutlak untuk tercapainya dukyilitas yang tinggi adalah kolom-kolom harus lebih kuat dari pada balok-balok sehingga sendi plastis selalu akan

    terjadi dalam balok dan tidak pada kolom struktur.

    • 7emungkinan terjadinya sendi plastis pada portal-portal terbuka adalah lebih besar 

    dari pada dinding geser. 'al ini dimungkinkan sistem portal mempunyai duktilitas

    yang lebih tinggi dari pada dinding geser.

    $ambar !ketsa :

     

    A 3 06 emah1 atau 0!oft !torey1. 7erusakan

    yang terjadi dapat meruntuhkan bangunan.

    ?

  • 8/18/2019 Modul 1 SBTG-Prinsip Dasar Umum

    9/18

     

    Pemecahannya adalah dengan mendisain kekuatan kolom struktur lebih besar dari

    kekuatan balok. ika dalam segi arsitektural balok-balok tinggi dibutuhkan sebaiknyarencanakan sitem balok tersebut dengan pra-cetak. 'al ini dimungkinkan sambungan

     pra-cetak tidak terlalu kaku atau 0rigid1 sehingga dapat berfungsi sebagai sambungan

    sendi.

    2truktur 7leksibel

    7euntungan :

    • @ocok untuk daerah yang mempu

    nyai waktu getar pendek dan

     bangunan dengan waktu getar  panjang.

    • udah untuk mencapai duktilitas

    yang tinggi.

    • nalisa strukturnya mudah. 

    7erugian :

  • 8/18/2019 Modul 1 SBTG-Prinsip Dasar Umum

    10/18

    >* PENGARU# 600M PEN+E6 

     

    'al ini merupakan #ariasi dari konfigurasi susunan kolom lemah dan balok kuat.

    7asus kolom pendek atau kolom langsing umumnya terjadi pada disain bangunan

    dengan konsep atrium atau konsep bangunan dengan hal penerima yang memerlukan

    ruang penerima besar, pintu masuk utama gedung dimana disain memerlukan ruangluas dan tinggi, sehingga terbentuk kolom-kolom struktur bangunan lebih tinggi.

    !edangkan kasus kolom pendek dapat terjadi dikarenakan bangunan dibangun diatas

    tanah miring atau bertrap, sehingga ada kolom lebih pendek dan ada yang lebih tinggi

     pada bagian dasar bangunan.

    Permasalahannya adalah kolom-kolom pendek umumnya akan mengalami kerun

    tuhan geser yang getas dan bukan keruntuhan lentur yang daktail. Pemecahannya

    adalah dengan memisahkan kolom-kolom pendek dari dinding pengisi atau dinding

    struktur.

    $ambar !ketsa :

    Dinding asif 

      3ukaan

    3ukaan

    Dinding

    asif 

     

    6asus 6$l$m Pendek 6eruntu9an geser pada

    6$l$m pendek*

     

    7olom 7olom >angsing

      7olom

      Pendek 

      6asus 6$l$m Pendek pada k$nsep Atrium 6$l$m Pendek pada  tana9 miring*

  • 8/18/2019 Modul 1 SBTG-Prinsip Dasar Umum

    11/18

      Dalam kasus kolom pendek pada tanah miring dapat dipecahkan dengan cara

    diberi kannya sambungan yang dapat bergerak sehingga dapat terjadi keseimbangan

     pergerakan antara kolom langsing dengan kolom pendek.

    Perlu diketahui bahwa jika perbandingan panjang dua buah kolom % : 4 maka

     beban yang akan diterima pada kolom pendek berpangkat tiga dari angka perbandingan tersebut yaitu ? kali lebih besar dari beban yang sama yang diterima

    kolom yang lebih langsing. tau dengan kata lain kekakuan kolom yang lebih panjang

    dua kali adalah %&? dari kekakuan kolom pendek. 9leh sebab itu distribusi penerimaan

     beban dan kekakuan dapat dipengaruhi panjang pendeknya kolom struktur.

    ?* 2;7AT ;AT @T0UG#NE22

    Untuk menghasilakan bangunan yang kuat terhadap perilaku gempa, bangunan itu

    harus mempunyai kekuatan dan duktilitas yang kuat. 7ombinasi sifat kuat dan

    duktilitas dari bangunan dinamakan sifat liat +toughness dari bangunan. !emakin

    tinggi sifat liat dari bangunan semakin baik perilakunya terhadap gempa.7eliatan sangat dipengaruhi oleh bahan dan jenis struktur bangunan yang dipakai.

    Untuk bangunan tinggi material baja dan beton bertulang yang dicor setempat adalah

    yang paling cocok untuk bangunan tahan gempa. !edangkan untuk bangunan dengan

    ketinggian sedang bahan dan sistem struktur menuurut kecocokan adalah ) pertama

    adalah baja, kedua beton bertulang dengan dicor setempat, ketiga beton pracetak 

    yang direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, keempat beton pra-tekan, dan

    kelima tembok +hollow blocb dengan tulangan&reinforced masonry.

    !istem beton pra-cetak penuh, untuk ketahanan terhadap gempa kurang cocok 

    disebabakan karena dalam sistem pra-cetak sulit untuk mendapatkan struktur yang

    monolit atau menerus dengan duktilitas yang tinggi. Dalam sistem pra-cetak sedikit

    lebih sulit untuk memperoleh sambungan-sambungan yang monolit.

    B* 4ENTU6 GE0METR;

    Untuk lebih aman dalam merespons gempa pada bangunan, disarankan bentuk-

     brntuk gubahan massa bangunan lebih sederhana dan simetrik. 3angunan sebaiknya

    simetrik dalam hal kekakuan , kekuatan, dan pembagian komposisi massa. 'indari

    konfigurasi massa bangunan yang sulit, hal ini disebabkan gempa akan menyerang

     bagian-bagian dari bangunan yang lemah dari segi struktur.

    Perilaku bangunan secara keseluruhan terhadap gempa akan jauh lebih besar 

    apabila bentuk massa bangunan dan strukturnya rumit jika dibandingkan dengan bentuk-bentuk yang lebih sederhana dan geometrik sempurna. !elain dari pada itu

     pekerjaan detail-detail pada bangunanyang lebih sederhana jauh lebih baik dan mudah

     jika dibandingkan dengan sistem struktur yang lebih rumit atau dengan bentuk-bentuk 

    yang tidak beraturan +irregular form.

    3entuk-bentuk yang tidak simetris sebaiknya dihindarkan karena menimbulkan

    momen-momen puntir hori/ontal akibat adanya 0eksentrisitas1 antara titik berat

    massa dengan titik berat&pusat kekakuan. 3erikut adalah bentuk-bentuk massa

     banguna yang direkomendasikan untuk dapat dipakai dan dikembangkan.

    $ambar !ketsa :

  • 8/18/2019 Modul 1 SBTG-Prinsip Dasar Umum

    12/18

     

    4entuk34entuk Asimetris

    * 60MPAT;4;;TA2

    Pada pasal ini sebaiknay bagian-bagian bangunan yang berbeda dalam kekakuan

    dan massanya harus dipisahkan satu terhadap lainnya, karena pada perbatasannya sulit

    diusahakan kompatibilitas perubahan bentuk&deformasi yang seragam sehingga untuk 

    menghindari benturan satu massa bangunan dengan dengan bagian lainnnya sistem

    struktur harus dipisahkan dengan celah pemisah +delatasi

    @elah pemisah atau sistem delatasi harus cukup untuk menghindari bertubruknya bagian-bagian bangunan yang berbatasan terhadap waktu getar gempa.

    'indari bentuk massa bangunan atau denah yang terlalu panjang sebab pada

     bangunan panjang kemungkinan adanya pergerakan yang berbeda secara bersamaan

    akibat gerakan tanah lebih besar +lebih berbahaya jika dibandingkan massa

     bangunan yang pendek atau gempal.&kompak.

    $ambar !ketsa :

      C$re

      C$re C$re

    C$re

    C$re

  • 8/18/2019 Modul 1 SBTG-Prinsip Dasar Umum

    13/18

    %. 7asus massa bangunan yeng terlau panjang, dapat terjadi patahan dan penurunan

     pada tanah dan pondasi atau 0differential settlement1.

     

    8. 7asus massa bangunan dengan bentuk patahan-patahan atau sudut berat

    kedalam @re3entrant 5$rner* Perlu dipecahkan dengan delatasi pada bagian-

     bagian sudut siku pertemuan dua massa bangunan yang berbeda arah

    kekakuannya.

    $ambar !ketsa :

     

    5. 7asus untuk massa bangunan yang memiliki perilaku struktur berbeda disebabkangaris struktur berbeda, pusat kekakuan berbeda, titik berat massa berbeda.

      Denah assa 3angunan Panjang

      assa 3angunan elentur 

  • 8/18/2019 Modul 1 SBTG-Prinsip Dasar Umum

    14/18

    $ambar !ketsa :

     

    ntara massa

     bangunan Tinggi danPodium rendah atau lebar 

     perlu diberi jarak dan

    dipisahkan secara ikatan

    struktural.

      P$ndasi +angkal

      P$ndasi +alam

     

    )D* 60NT;NU;TA2

      4  assa relatif lebih rin an

     

    A

  • 8/18/2019 Modul 1 SBTG-Prinsip Dasar Umum

    15/18

    Dalam sistem struktur harus diberikan kesinambungan +kontinuitas kekakuan

    dan kekuatan yang merata pada massa bangunan. 'indari tonjolan-tonjolan, lekukan-

    lekukan, atau set-back pada massa bangunan yang dirancang.

    Pada pasal ini butir pokok yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :

    %. Unsur pemikul beban kolom dan dinding harus tersebar merata, modulair dan

     beraturan dan seragam.

    4. !emua kolom dan dinding harus menerus +kontinu dan sentris dari atap

    hingga ke pondasi serta hindari eksentrisitas dalam pembebanan.

    $ambar !ketsa :

      6$l$m 2entris 6$l$m Eksentris

    .* 7olom dan balok struktur diletakkan sebidang +sentris pada sumbu-sumbu

    modul bangunan yang dirancang sehingga bidang-bidang masif dapat

     berfungsi sebagi pengisi dan pengaku sistem rangka.

     

    $ambar !ketsa :

    Y

    F

    /* 'arus dihindarkan adanya balok struktur yang lebih besar dari dimensi kolom.

    'al ini untuk menghindarkan terjadinya penyaluran beban yang tidak 

  • 8/18/2019 Modul 1 SBTG-Prinsip Dasar Umum

    16/18

    menyeluruh. Dimensi, kekuatan dan kekakuan balok lebih besar dari kolom

    harus dihindarkan karena sendi plastis dapat terjadi pada kolom.

    $ambar !ketsa :

     

    3alok 

      6ekakuan

      6ekuatan

    +imensi

      7olom 4al$k H 6$l$m 

    N$ * Unsur-unsur penahan beban lateral harus diletakkan atau sedekat mungkin

     pada batas keliling bangunan. 'al ini untuk merespons beban&gaya lateral

     pada sisi kulit atau perimeter bangunan sehingga komponen struktur yang ada

    ditengah massa bangunan tidak terlalu dibebani.

    ))* 60NT;NU;TA2 2TRU6TUR !ER2U2 &207T 2T0REY(*

    >antai lemah atau 0soft storey1 adalah suatu disain bangunan dimana ada

     beberapa bagian lantai tertentu memiliki kekuatan dan kekakuan berbeda, sehingga

    sangat berbahaya terhadap beban gempa dan bangunan akan terancam runtuh. 7asus

    ini adalah kasus yang sangat sering ditemui dari runruhan-runtuhan bangunan akibat

    gempa yang terjadi dimuka bumi dan dinegara manapun.

    7onsep lantai lemah ini adalah persoalan struktur yang selalu diperdebatkan

    antara kepentingan kekuatan struktur dengan estetika dan fungsi ruang arsitektur.

    Pada prinsipnya arsitek dalam merancang bangunan tinggi memerlukan ruang

     penerima pada lantai dasar bangunan yang akan difungsikan sebagai hal penerima,

    lobby atau tempat pintu masuk utama. Pada bagian ini sering terjadi sirkulasi manusia

    yang lebih padat sehingga arsitek perlu membuka lantai dasar lebih lebar untuk 

    memberikan keleluasaan ruang gerak manusia dengan membukadinding atau kulit

     bangunan yang lebih transparan (amun akibatnya bagian ini menjadi berkurang

    kekakuannya .!elain itu ada kekeliruan dalam menerapkan konsep ini yaitu bahwa dahulu

    dipertimbangkan soft storey ditingkat paling bawah akan menguntungkan karena

    dapat berfungsi sebagai isolasi bagi penyebaran pengaruh gerakan tanah akibat gaya

    gempa untuk menjalar ketingkat yang lebih atas +gaya gempa bergerak dari struktur 

     bawah ke bagian struktur atas. Dalam kenyataannya akibat gempa yang terjadi pada

    sistem struktur yang memiliki lantai lemah justru runtuh total. 'al ini merobah cara

     pemecahan struktur bangunan dikemudian hari terutama pada bagian bawah bangunan

    +lantai dasar.

    Bfek soft storey dapat diakibatkan juga oleh adanya dinding-dinding struktural,

    dinding beton pengisi rangka,tembok&masonry yang tidak menerus sampai kesistem

     pondasi +bawah dari bangunan dengan demikian kekuatan bangunan pada bagian bawah tidak sekuat bagian diatasnya , terjadilah lantai lemah pada dasar bangunan.

  • 8/18/2019 Modul 1 SBTG-Prinsip Dasar Umum

    17/18

    eskipun pada lantai dasar diberikan balok-balok transfer berukuran besar akan tetapi

    konsep ini kurang tepat diterapkan didaerah berkekuatan gempa besar.

    7onsep atrium atau ruang-ruang lebar dengan membuka lantai bangunan pada

     bagian tengah bangunan, #ide, #oid, dsb. adalah sama dengan memotong

    diafragmahori/ontal struktur bangunan sehingga dapat mengurangi kekuatan struktur 

     bangunan secara keseluruhan. Dengan kata lain jika arsitek ingin menerapkan konsepini harus membayar mahal dalam kekuatan strukturnya.

    $ambar !ketsa :

     

    2$'t 2t$rey 4aIa9 2$'t 2t$rey Atas 6$nsep Trans'er

    4eam

    +ena9 dengan !$id @!ide

      6$nsep Atrium

    +isk$ntinuitas #$ri%$ntal @!$id

    +A7TAR PU2TA6A

      !0;+

  • 8/18/2019 Modul 1 SBTG-Prinsip Dasar Umum

    18/18

    %. @ouncil on Tall 3uildings C Urban 'abitat , &+e1el$pment in Tall 4uildings(,

    an (ostrand agorio, 'endry ., &Eart9uakes An Ar59ite5tKs Guide t$ N$nstru5tural

    2eismi5 #a%ards, ohn Filey C !ons Gnc., (ew Eork, %AA;.

    5. >in, T.E., &2tru5tural C$n5epts and 2ystems '$r Ar59ite5ts and Engineers,

    an (ostrand