PelatihanOM GPON ZTE ZXA10 MODUL 1 NETWORK ELEMENT GPONZTE ZXA10

Page 1-*

TujuanSetelah mengikuti modul ini dengan seksama, peserta diharapkan:Mampu mereview kembali teknologi GPON.Mampu memahami topologi perangan GPON ZTE ZXA10.

Page 1-*

Overview Teknologi GPON Topologi GPON ZTE AZXA10Topik bahasan

Page 1-*

Secara umum teknologi GPON terdiri dari:1. OLT (optical Line termination). 2. ODN (Optical Distribution Network), terdiri dari:Jaringan Fiber OptikPassive SplitterConnector3. ONU/ONT (Optical Network Unit / Optical Network Termination). Overview Teknologi GPON

Page 1-*

1. Persyaratan OLTInterface

Hot-inserted and hot-swappable. 1+1 redundancy protection for control card, power card, and IP uplink card. Untuk Layanan RF Video 1550 nm perlu ada tambahan perangkat WDM coupler (baik embedded/external)

Page 1-*

b. Panjang Gelombang:Upstream menggunakan 1310 nm.Downstream Data menggunakan 1490 nm.Downstream Video menggunakan 1550 nm.

Secara keseluruhan panjang gelombang tersebut melalui 1 (satu) core optik.

Page 1-*

c. Layanan Yang diberikan:Layanan Voice.Layanan Data.Layanan Video.Layanan Datakom.

Page 1-*

2. Persyaratan ODNInterface to ODN:Minimum 2 GPON interfaces per card.Class B+ standard.Optical connector type:= FC/PC or FC/APC = SC/PC or SC/APC Bandwidth per PON: = Downstream 2.488 Gbps = Upstream 1.244 Gbps

Page 1-*

3. Persyaratan ONU/ONT1. Persyaratan ONU

Interfaces:a. Interface to ODN:FC/PC or FC/APC and SC/PC or SC/APC Bandwidth: downstream 2.5 Gbps and upstream 1.25 Gbps

b. Interface to user network:Module 10/100/1000Base-T Ethernet via RJ45Module E1 interfaces (optional) Module VDSL2/ADSL2+ refer to ultra broadbandPOTS via H.248/SIPUPS option for MDU

Page 1-*

c. To OLT: minimum 1 optical port d. To UNI:Minimum 12 Ethernet port 10/100/1000 Base-T, orMinimum 24 POTS (VoIP) port RJ11, orMinimum 12 RF video port- coaxial (optional).Minimum 24 VDSL2/ADSL2+ port.Minimum 4 E1 (optional).

Page 1-*

2. Persyaratan ONTa. General:Application subscriber's premises. Shall be manageable locally and remotely via OMCI refer to G.984.4 Single mode bidirectional for 1310 nm (upstream) and 1490 nm (downstream) Support the 1550 nm wavelength for RF video.

Page 1-*

b. Interfaces:Interface to ODN:= FC/PC or FC/APC and SC/PC or SC/APC = Bandwidth: downstream 2.5 Gbps and upstream 1.25 Gbps Interface to user network:= Module 10/100/1000Base-T Ethernet via RJ45= POTS via H.248/SIP= RF video port (optional) = E1 interfaces (optional) = UPS option for bussiness user

Page 1-*

- To OLT : minimum 1 optical port - To UNI := Type 1:Minimum 4 Ethernet port 10/100/1000 Base-T.Minimum 1 POTS (VoIP) port - RJ11.Minimum 1 RF video port- coaxial= Type 2: Minimum 4 Ethernet port 10/100/1000 Base-T.Minimum 1 E1 (optional).

Page 1-*

Arsitektur Umum GPONPassive Optical SplitterWDM Video CouplerPacket Optical Line Termination (P-OLT)Optical Network Termination (ONT)2 s/d 64 splits2.5Gb/s1.2Gb/s1,490 nm1,310 nmOptical Cable Element Management

Page 1-*

Berbasis teknologi PON dan WDM1 core 3 (full duplex); dimana : 2 untuk komunikasi Voice dan IP/Ethernet kirim/terima (downstream/upstream) upstream = 1310 nmSplitting ratio1:32, 1:64, 1:128Prinsip GPON dan Multiplexing Data1 untuk broadcast TV/Video (dowstream)

Page 1-*

Pada prinsipnya GPON berbasis teknologi PON yang mengangkat (mengadopsi) teknologi Wavelength Division Multiplexing (WDM), dimana untuk komunikasi dua arah (bi-direction) dilalukan pada satu core optical fiber, masing-masing arah (Tx dan Rx) menggunakan Panjang gelombang yang berbeda (1 dan 2).

Untuk memisahkan upstream/downstream signals yang membawa multiple users melalui single fibre, GPON menggunakan 2 mekanisme multiplexing, yaitu:1. Pada arah downstream, paket-paket data di transmisikan secara broadcast, 2. Pada arah upstream, paket-paket data di transmisikan secara TDMA.Prinsip GPON dan Multiplexing Data

Page 1-*

Transmisi Sistem PONDownstream = broadcast ke semua ONU/ONTUpstream = TDMA (pengaturan time slot setiap ONU/ONT)Video (analog) = broadcast ke semua ONU/ONT. ONT dengan antarmuka RF video yang dapat memproses sinyal video analog.

Page 1-*

Transmisi Sistem WDMDownstream = Voice/Ethernet/Video broadcast ke semua ONU/ONT; dimana untuk TV/Video menggunakan antarmuka RF video yang dapat memproses sinyal video analog (STB).

Upstream = TDMA (pengaturan time slot setiap ONU/ONT)123123123123123OLTONTONTONTUp to 64VVV123123123123123OLTONTONTONTUp to 64Upstream @ 1310 nmDownstream Video @ 1550 nm (2)VVVVVDownstreamVoice & Data @ 1490 nm (1)

Page 1-*

DOWNSTREAM:Time Division Multiplexing (TDM)Semua data dikirim ke semua ONTONT akan mem-filter data yang masuk berdasarkan portID.

Model TransmisiONU2OLTONU3ONU1ONU1s portIDOptical FilterOptical FilterOptical FilterPassive Optical Splitter

Page 1-*

ONU2OLTONU3ONU1UPSTREAMTime Divisin Multiple Access (TDMA)OLT mengontrol kanal upstream dengan pengaturan window waktu dari masing-masing ONTTDMA membutuhkan Medium Access Control (MAC) di OLT = Dynamic Bandwidth AllocationPassive Optical SplitterTime DelayTime DelayTime DelayModel Transmisi

Page 1-*

1. Untuk Arah DownstreamStruktur Frame Signal Transmisi frame-2 (125s) frame-3 (125s)

Page 1-*

Page 1-*

Psync (Payload synchronization), 4 bytes : adalah frame synchronization, yang berupa bit-bit pattern tetap 32-bit.

Ident (Identification) 4 bytes : berisi 2 byte counter 8 KHz, 1 byte untuk DS FEC dan encryption key switch-over bit; dan satu byte cadangan.PLOAMd (Psychal Layer Operation, Administration and Management in downstream), 13 bytes : adalah untuk OAM.BIP (Bit Interleaved Parity), 1 byte; digunakan untuk menghitung bit-bit error.PLend (Payload Length indicator), 4 bytes : yang memberikan indikasi panjang US BW Map (N) dan ukuran segment dari ATM. Plend dikirim 2 kali; sebagai cadangan dan sebagai is sent twice for extra redundancy and error robustness.

BW Map (Band Width Map) Nx8 bytes; menentukan struktur N Access yang menjamin window pada transmisi upstream. PLend (Payload Length indicator), 4 bytes : yang memberikan indikasi panjang US BW Map (N) dan ukuran segment dari ATM. Plend dikirim 2 kali; sebagai cadangan.

Page 1-*

PCBd: Physical control block downstream

Page 1-*

US BW Map berisi N masukkan untuk N Allocation ID. Setiap struktur entry atau access berisi : 12 bits AllocID untuk satu ONT. 4 bit Flag untuk transmisi overhead PHY upstream : PCBu (Physical Control Block upstream), PLOAMu, FEC parity dan PLSu (Power Leveling Sequence upstream) 2 bytes Start pointer (SStart), mengindikasikan starting time untuk upstream transmission window. Waktu ini diukur dalam byte, starting dengan nol pada awal frame GTC upstream GTC. 2 bytes Stop pointer (SStop), mengindikasikan stopping time untuk upstream transmission window. 1 byte reserved field. 1 byte CRC yang menyediakan 2-bit error detection dan 1 bit error correction pada bandwidth allocation structure.

Page 1-*

2. Untuk Arah Upstream Frame upstream, berisi signal transmisi dari satu atau lebih ONT. Selama satu periode waktu yang telah dialokasikan, ONT bisa transmit s/d 4 tipe overhead PON dan data pelanggan, yang terletak pada Flags field didalam Us BW Map dari PCB.

4 tipe overhead tsb. Adalah : 1. Physical Layer Overhead (PLOu), 2. Physical Layer Operation Administration and Maintenance upstream (PLOAMu), 3. Power Levelling Sequence upstream (PLSu), 4. Physical Control Block upstream (PCBu). Lihat gambar berikut.

Page 1-*

N21N2112N frame-1 (125s) frame-2 (125s) frame-3 (125s)

Page 1-*

PLOAM messages are composed by a set of 8 messages.1) Serial_number_ONU.2) Password.3) Dying_Gasp.4) No message.5) Encryption Key.6) Physical Equipment Error (PEE).7) PST message.8) Remote Error Indication.

Page 1-*

frame-1 (125s) frame-2 (125s) frame-3 (125s) frame-N (125s)

Page 1-*

PLOu berisi informasi : 1, 12 bytes Guard + Preamble dan Delimiter untuk memperbaiki amplitude dan phase, serta frame synchronization. 2. 1 byte Bit Interleaved Parity, BIP; untuk mengecek error.3. 1 byte Indication, Ind: o PLOAMu status bit (MSB), mengindikasikan availability dari PLOAMu disi ONT. o FEC status bit, mengindikasikan penggunaan coding FEC oleh ONT. (Not used, set to 0). o Bit 0 s/d 5 di set ke nol semua (default). 4. 1 byte CRC, menyediakan 2-bit error detection dan 1 bit error correction pada PLOu.PLOu = Physycal Layer Overhead upstream

Page 1-*

Page 1-*

PLOAMu (Physycal Layer OAM upstream) berukuran panjang 13 bytes dan berisi PLOAM (Psychal Layer Operation, Administration and Management in downstream), adalah untuk OAM; ditentukan pada G.983.1, dan diproteksi oleh CRC.

Page 1-*

PLSu = Power Levelling Sequence upstreamPLSu digunakan untuk mengukur power control yang digunakan oleh ONT (Fungsi ini membantu pengaturan level power ONT),

Page 1-*

DBRu = Dynamic Bandwidth Report upstreamDBRu adalah PCBu (Psychal Control Board upstream) berisi 4 byte, yang digunakan untuk :DBA reporting per AllocID; khususnya menyediakan informasi kalau ada pertanyaan tentang status traffic status AllocID. PCBu juga diproteksi oleh CRC.

Page 1-*

FCS = Frame Chect Squense

Page 1-*

Kesisteman GPONGEM GPON Encapsulation MethodAES Advanced Encryption StandardDBA Dynamic Bandwidth AssignmentT-CONT Transmission ContainerRanging of ONTsOMCI ONT Management Control Interface

Page 1-*

1. GEM = GPON Encapsulation Methode.

Frame GEM berisi :

A. 5 bytes GEM Header. a. PLI (Payload Length Indicator), 16 bits. b. Port-Id (12 bits). c. FFS (further field study), 2 bit. d. FRAG (FRAGmentation), 2 bits; digunakan untuk fragmentasi. 00=complete frame. 10=1st fragment of frame. 11= intermediate frame fragment. 01= last fragment of frame. e. 1 byte HEC (CRC-8).

B. 1 GEM Payload (panjangnya variable); bisa berisi Ethernet frame atau TDM frame.

Page 1-*

GEM merupakan metode enkapsulasi frame pada GPON; dimana mekanisme ini bekerja pada layer 2 OSI. Frame GEM akan terdiri atas enkapsulasi data user (voice, data, video) dan ditambah dengan overhead. Jika tidak ada data user yang akan dikirim, proses pengiriman frame akan disisipkan frame kosong (idle frame). Untuk selanjutnya frame GEM akan dibundel dalam sub-layer GTC dengan panjang frame 125 s.GEM (GPON Encapsulation Method)

Page 1-*

ITU-T G.984.x frameworkDataVoiceDataVideoVoIPTCP, UDPIPEthernetGEM frameGTC framePON-PHYL3L2L1ITU-T G.984.3: TCITU-T G.984.2: PMDITU-T G.984.4: OMCI

Page 1-*

Paketisasi

Page 1-*

Arah downstream, frame GEM akan dibroadcast ke semua ONU, dimana masing-masing ONU akan mengidentifikasi paket yang diterimanya dari overhead frame. Arah upstream, frame GEM akan dibawa dalam bentuk semacam kontainer yang diistilahkan dengan T-CONT (Transmission Container). T-CONT akan membawa ID port dari GEM dari setiap ONU. Transmisi Sinyal GPON

Page 1-*

Page 1-*

2. AES (Advanced Encryption System) Encryption system Advanced Encryption Standard (AES) :128, 192, and 256 byte keys work with16-byte blocks of dataCounter mode: a synchronized crypto-counter that is common to the OLT and all ONUs= Counter is 46 bits upper 30 bits as inter-frame counter, lower 16 bits as intra-frame counter.= Intra-frame counter is reset to 0 at the beginning of downstream frame, and is incremented every 4 bytes= Inter-frame counter is the same as the super-frame counter, ONU implements a synchronized counter in case of erro

Page 1-*

Mekanisme keamanan sistem transmisi antara OLT dengan ONU.Sistem GPON secara periodik akan mengganti (renew) kode keamanan untuk peningkatan aspek keamanannya.

Teknis mekanisme AES antara lain :Untuk transmisi data downstream saja.Enkripsi dibuat dalam model counter 128 bit blok kode dengan 128 bit key.Proses permintaan key, acknowledged, aktivasi key dan penggantian key dilakukan oleh PLOAM message.Pergantian key di-inisiasi dan dikontrol pleh OLT.Key di-generate dan disimpan oleh ONU.Key diganti 3 kali setiap detiknya.Ketika OLT menerima key yang benar, maka OLT akan mengirim key switch message ke ONU dan kemudian melalukan trafik downstream.

Page 1-*

Enkripsi AESEnd User1End User3ONTEnd User233112ONTONTOLTEncryptDecrypt1DecryptDecrypt

Page 1-*

Mekanisme dimana ONT dapat secara dinamik meminta dan memberi garansi bandwidth yang telah dialokasikan oleh T-CONT (Transmission Containers). DBA menyediakan utilisasi bandwidth menjadi lebih baik.

Mekanisme Kerja DBAStatus reporting ONT melaporkan status buffer mereka dan membuatkan antrian dengan Dynamic Bandwidth Reports (DBR) ke arah OLTOLT re-assign bandwidth berdasarkan kapasitas buffer yang tersedia dan informasi antrian yang diberikan oleh ONT. Predictive (non-Status reporting)OLT memonitor dan mengadakan pengaturan berdasarkan utilisasi setiap ONT. Ketika utilisasi suatu ONT melebihi nilai threshold yang diberikan, maka tambahan bandwidth segera di assign jika tersedia.3. DBA (Dynamic Bandwidth Assignment)

Page 1-*

DBA (Dynamic Bandwidth Assignment).

DBA adalah element kritis yang menentukan efficiency dan QoS (Quality of Service) dari jaringan PON.

Secara garis besar DBA mempunyai fungsi : Mendeteksi status ONU dan OLT.Melaporkan status ONU ke OLT Menentukan bandwidth didalam OLT sesuai yang di prediksi. Meminta bandwidth sesuai dengan tipe T-CONT, dan menentukan bandwidth. Mengatur semua DBA

Mekanisme kerja DBA :SR(Status-report) DBA; mengirimkan kalkulasi output ukuran block dan cell dari buffer T-CONT ke OLT pada saat uploading transmission melalui ONU. NSR(Non Status-Report) DBA; methode yang digunakan oleh OLT untuk memonitor jumlah traffic yang datang ke OLT; sehingga diketahui status tiap-tiap buffer.

Page 1-*

Page 1-*

Page 1-*

Untuk arah upstream saja.4. T-CONT (Transmission Container)

Page 1-*

STANDAR TEKNOLOGI GPON(R AND D)

Page 1-*

TOPIK BAHASAN1. Standar Umum Perangkat2. Persyaratan Teknis OLT3. Perangkat ONU4. Perangkat ONT

Page 1-*

1. STANDAR UMUM PERANGKAT

Page 1-*

A. Persyaratan Tehnik PerangkatMampu menyalurkan atau membawa multilayanan (voice, data, video) dalam satu platform teknologi berbasis Passive Optical Network (PON) pada lingkungan jaringan next generation (NGN).

Page 1-*

ImplementasiSolusi jaringan akses bernasis fiber optic yang menawarkan cost-effective yang tinggi untuk mendukung layanan voice (VoIP and analog), ultra broadband data (High Speed Internet and VPN), video (IPTV, VoD, and distributive RF video overlay). CapabilitasMampu menyalurkan layanan broadband berbasis jaringan DSL (VDSL2) dengan menggunakan sistem jaringan hybrid (copper pada last mile dan fiber optic sebagai feeder). B. Diskripsi Perangkat

Page 1-*

InterkoneksiMampu melakukan interkoneksi antara user , Service Node dengan menggunakan IP network standar protocol/interface pada lingkungan jaringan NGN TELKOM.Elemen ManagerDapat berkomunikasi dengan upper layer Network Management System dengan menggunakan North Bound Interface (NBI)

Page 1-*

C. PERSYARATAN SISTEM.1. Sistem GPON (Gigabit-capable Passive Optical Network). Beroperasi dengan line rates pada 2.488 Gbps downstream dan 1.244 Gbps upstream dengan menggunakan single fiber, G-PON system harus sesuai dengan ITU-T G.984.x series (G.984.1/2/3/4).Modul GPON dapat diekspansi, yang memungkinkan terbentuknya sistem perangkat yang fleksible. Sistem arsitektur GPON harus dalam satu rak yang terintegrasi untuk semua layanan. Semua layanan di-manage/dikontrol oleh sebuah EMSArsitektur internal backplane perangkat GPON harus berbasis arsitektur IP. Kemampuan switching bersifat non-blocked matrix.

Page 1-*

Perangkat GPON terdiri dari :Optical Line Termination (OLT) dipasang di Central OfficeSejumlah Optical Network Units (ONU) atau Optical Network Terminations (ONT) diletakkan di beberapa lokasi dalam jaringan akses broadband point-to-multipoint antara central office dan customer premises. ODN terdiri dari fiber optik dan passive splitters/couplers serta aksesories lain seperti connector yang menjadikan elemen-elemen ODN terkoneksi.

Page 1-*

Konfigurasi GPON

Page 1-*

GPON mampu memberikan layanan yang dipersyaratkan pada implementasi jaringan masa depan yang bersifat convergence, Sistem GPON harus mampu menyalurkan layanan triple play seperti:Ultra broadband data service seperti koneksi layanan high speed internet access.Voice packet dan voice-TDM (optional)Video services termasuk Video IP service (IPTV) dan broadcast RF video overlay service

Page 1-*

Sistem Interface:Service Network Interface.Dari OLT menuju IP network node yang menggunakan standar interface/protocol NGN.Dapat menyediakan service network interface (optional), misalnya Interface TDM dan RF Overlay.PON/ODN InterfaceDari OLT ke ONT/ONU menggunakan teknologi PON sesuai standard G.984.x series.

Page 1-*

User Network InterfaceDari ONT/ONU ke rumah pelanggan menggunakan standar interface/protocol Ethernet untuk melayani layanan berbasis Ethernet.Dapat menyediakan interface tambahan user network interface (optional), misalnya koneksi TDM/E1 dan RF Overlay. Network Management InterfaceTersedia 1 port untuk akses konfigurasi lokal. Tersedia 1 port Ethernet 10/100M untuk koneksi dengan EMS out-of-bandMendukung in band remote management dengan menggunakan VLAN dedicated khusus untuk trafik ini.

Page 1-*

2. Optical Distribution Network (ODN) :SpesifikasiBeroperasi menggunakan transmisi single optik. Physical Reach ODNJarak maksimum dari OLT ke ONT/ONU adalah 20 Km dengan cascading splitter 2 stage dan minimum 32 port ONU/ONT. Power Budget Power budget dari OLT ke ONU/ONT minimum 28 dB. Fiber OpticPerangkat dapat beroperasi menggunakan single fiber optic mengacu standard Single Mode Fiber (ITU-T G.652).

Page 1-*

3. Network Synchronization:External clock input:Melalui Building Integrated Timing Source (BITS) interface untuk mendukung synchronization-sensitive services POTS & Circuit Emulation Services (CES). Sesuai dengan Standar ITU-T G.703.Internal clock input:Internal oscillator sebagai timing reference Memenuhi standar persyaratan Jitter dan Wander specified in G.823 Pada kondisi pemilihan source clock tidak stabil, GPON diposisikan pada internal clock Harus mengatur timing untuk semua ONT dan perangkat CPE yang dikoneksi ke ONT *

Page 1-*

4. Konstruksi Fisik (19-inch ETSI sub-rack)5. Availability & Reliability: 99,999%6. Lingkungan Operasi :Indoor spec. (controlled condition)Outdoor spec. (uncontrolled condition)

Page 1-*

7. Health & SafetyAspek Keamanan penggunaan listrik mengacu standar Internasional seperti IEC 801-4 Aspek keamanan sinar laser mengacu standar Internasional seperti IEC 60825-1 (New edition) dan mengacu standar Internasional optical fiber optic communications IEC 60825-2 Aspek emisi dari ujung konektor apabila terbuka saat perangkat GPON masih aktif, tidak boleh diarahkan ke pandangan mata secara langsung.

Page 1-*

8. Element Management System (EMS) CapabilityManagement dapat dioperasikan secara centralized untuk semua perangkat GPON menggunakan protocol SNMP (minimum SNMP version 2) atau CORBA dan local management)DesignMudah dioperasikan manggunakan GUI (Graphic User Interface) viewer atau web based, dan comply sistem operasi umum.Software Dapat di-upgrade dan di-download walaupun komunikasi terputus)

Page 1-*

Support(Mendukung FCSP : Fault, Configuration, security dan Performance Mgt)Northbound interface(Mendukung NBI pada sistem upper layer NMS Telkom)Back-up and Restore(ada sistem konfigurasi backup dan restore)Database(Harus ada untuk menyimpan data)Remotely By NMS(Semua konfigurasi dapat mendukung sistem remote NMS)Connection NMS (Terkoneksi walaupun communikasi terputus)

Page 1-*

2. PERSYARATAN TEKNIS OLT(OPTICAL LINE TERMINAL)

Page 1-*

A. UMUM:Backplane OLT menyediakan sistem backup (redundant) dan koneksi independent 10 Gigabit Ethernet full duplex untuk masing-masing service slot. Kemampuan switching fabric OLT mempunyai arsitektur non-blocking 150 Gbps full duplex per shelf. OLT memiliki universal service slot Untuk PON card

Page 1-*

B. Interface:Hot-inserted dan hot-swappable. Menggunakan sistem proteksi redundancy 1+1 untuk control card, power card dan IP uplink card. C. Wavelength: upstream 1310 nm.downstream 1490 nm.RF Video 1550 nm menggunakan embedded/external WDM coupler.

Page 1-*

D. Interface arah uplink: 10Gbps PON traffic with non-blocking. Type:1 Gbps minimum 4 ports setiap card (TX, SX, LX) dengan menggunakan module SFP (Small Form part Plugable)10 Gbps minimum 1 ports setiap card (ER/EW, LR/LW) dengan menggunakan module XFP Bandwidth: 1Gbps/10Gbps Full duplex setiap port pada Wired Speed Interface backup (redundant) harus secara automatic berpindah dari primary ke modul stanby ketika terjadi gangguan. Tipe konektor optik pada Uplink : FC/PC, SC/PC and LC/PC. Dapat mendukung layanan E1 untuk TDM (optional)

Page 1-*

E. Interface ODN:Minimum 2 GPON interfaces per card.Class B+ standard.Optical connector type:FC/PC or FC/APC SC/PC or SC/APC Bandwidth per PON: Downstream 2.488 Gbps Upstream 1.244 Gbps

Page 1-*

Power Supply:OLT DC -48V OLT system protection dari arus dan tegangan liar. Back up power (tanpa terputus) Batteries mampu membackup 8 hours.

Page 1-*

3. PERSYARATAN TEKNIS PERANGKAT ONU(OPTICAL NETWORK UNIT)

Page 1-*

A. Umum:Applikasi di perumahan, kantor, atau pada building (HRB) dan curbs. Dapat dimanage secara lokal dan remote melalui OMCI sesuai dengan G.984.4 Menggunakan fiber optik single mode bidirectional untuk 1310 nm (upstream) dan 1490 nm (downstream) Dapat mendukung 1550 nm untuk RF video.

Page 1-*

B. Interface:a. Interface ke ODN:FC/PC atau FC/APC dan SC/PC atau SC/APC Bandwidth: downstream 2.5 Gbps dan upstream 1.25 Gbps

b. Interface ke jaringan pelanggan :Module 10/100/1000Base-T Ethernet melalui port RJ45Module E1 interfaces (optional) Module VDSL2 refer to ultra broadbandPOTS melalui H.248/SIPUPS option untuk MDU

Page 1-*

c. Menuju OLT: minimum 1 optical port d. Menuju UNI:Minimum 12 Ethernet port 10/100/1000 Base-T, atauMinimum 24 POTS (VoIP) port RJ11, atauMinimum 12 RF video port- coaxial (optional).Minimum 24 VDSL2 port.Minimum 4 E1 (optional).

Page 1-*

C. Konstruksi Fisik :Untuk penggunaan dalam gedung menggunakan rack-mounted unit.Di atas tanah menggunakan cabinet unit.Indoor -48Vdc dan 220Vac 10% 50 Hz auto ranging. Sistem proteksi dari tegangan dan arus liar. Back-up batteries (4 jam untuk penggunaan dalam gedung dan 8 Jam untuk sistem outdoor).

Page 1-*

4. PERSYARATAN TEKNIS PERANGKAT ONT(OPTICAL NETWORK TERMINAL)

Page 1-*

A. Umum:Aplikasi tipe pelanggan perumahan. Dapat di-manage secara lokal dan remote melalui OMCI sesuai dengan G.984.4 Menggunakan fiber optik single mode bidirectional untuk 1310 nm (upstream) dan 1490 nm (downstream) Mendukung layanan dengan 1550 nm untuk RF video.

Page 1-*

B. Interface:a. Interface menuju ODN:FC/PC atau FC/APC dan SC/PC atauSC/APC Bandwidth: downstream 2.5 Gbps and upstream 1.25 Gbps b. Interface menuju user network:Module 10/100/1000Base-T Ethernet melalui port RJ45POTS melalui H.248/SIPRF video port (optional) E1 interface (optional) UPS option untuk pelanggan bisnis

Page 1-*

c. Menuju OLT: minimum 1 optical port d. Menuju UNI:e. Type 1:Minimum 4 Ethernet port 10/100Base-T.Minimum 1 POTS (VoIP) port - RJ11.Minimum 1 RF video port- coaxialf. Type 2: Minimum 4 Ethernet port 10/100 Base-T.Minimum 1 E1 (optional).

Page 1-*

C. Konstruksi Fisik :220Vac 10% 50 Hz auto ranging. Sistem proteksi dari tegangan dan arus liar.

Page 1-*

Next Generation GPON

Page 1-*

Roadmap PON (ITU dan IEEE)NGPON! : overlay GPON x mXGPON2: 10G/2.5G x n

Page 1-*

NGA (Next Generation Architecture) 1 dan NGA (Next Generation Architecture) 2 (merefer ke FSAN discussed)

Page 1-*

NGA1NGA1 Korelasinya dengan G.984.5Support kecepatan data 10Gbps downstream dan 2.5Gbps upstream;Simetrik XGPON2, dimana support kecepatan data 10Gbps WDMG.984.re = Long reach GPON

Page 1-*

NGA2WDM PON / colorless ONUHigher splitting ratio 1:512

Page 1-*

Next Generation PONGPON yang ada saat ini kadang disebut sebagai TDM PON karena bekerja berdasarkan time slot. (TDM PON = Time DIVISION Multiplexed PON).Next Generation PON NGA (Next Generation Architecture) : NGA1 sekitar tahun 2010 NGA2 sekitar tahun 2015

20083- *Page 1-*

Rencana Roadmap GPON

Page 1-*

Class Optical NetworkGPON saat ini mengaplikasikan jaringan optik Class B+.ONU DFB (Distributed Feed Back)ONU FP (Febri Perot)FEB (Forward Error Corection)

ClassNumber of ONTs7 km10 km20 kmA16136B403215C1018139

Page 1-*

GPON Wavelength Allocation Plan

DuplexDownstream and Upstream uses same fiberDownstreamVoice and Data at 2.5 Gbps @ 1490 nm using TDM Video @ 1550 nmUpstreamVoice, Data and Video return at 1.25 Gbps @ 1310 nm using TDMA DUPLEX12001300140015001600UpstreamEnhancementBandDownstreamFutureBandFutureBandfor Video Use (1550-1560)for Digital Use (1539-1565)126013601480

20083- *Page 1-*

GPON Wavelength Plan

Page 1-*

Long Reach PON

Page 1-*

Coloured vs Colourless ONT

Page 1-*

WDM PON atau WDM PON secara umum bertujuan untuk efisiensi fiber optik.

Page 1-*

Skenario Migrasi(Overlay NG-PON)(Replacement with NG-PON)

Page 1-*

Overlay System

Page 1-*

Skenario 1 (Overlay System)

Page 1-*

Skenario 2 (Replacement)BCDR = Burst Clock Data Recovery

Page 1-*

Modul 1 - *

Page 1-*

ZXA10 xPON Solution For FTTxTOPOLOGI GPON ZTE ZXA--

Page 1-*

OLT (Optical Line Terminal) adalah perangkat yang di instal di sisi STO.Untuk mengkonfigure NE lakukan langkah langkah sebagai berikut :Pilih start > programs > Netnument N31 > Tools > Netnument N31 Config Centre.Pada Netnument config Centre interface pilih C220v1.1

ZXA10 xPON Solution For FTTx

Page 1-*

2G/3G Transmitting and Leased Line SolutionMenggunakan PON System sebagai Transport sehingga tidak memerlukan setup Shannel TDM.Biaya murah untuk proses migrasi dan mudah dalam maintenance.

Page 1-*

Page 1-*

Terima Kasih

**All services providers, whether wireline or wireless operators, share common drivers (i.e. increasing the revenues (share of wallet) and enhancing the consumer loyalty (minimizing the user churn))

Horizontal convergence refers to extending the reach into new environments which essentially requires access technology convergence (network convergence) increases the share of wallet.

Vertical convergence refers to extending the service portfolio to support the varying service needs of the users in different environments (service convergence). This will enhance consumer loyalty and minimize the churn************Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*TDMA : Time Division Multiplexing AccessContoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses**Course Development 1 - Tek Tel Jaringan AksesContoh Standar Materi InstrukturContoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses**Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses**Course Development 1 - Tek Tel Jaringan AksesContoh Standar Materi InstrukturContoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses**Course Development 1 - Tek Tel Jaringan AksesContoh Standar Materi InstrukturContoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses***Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses***********************SFP = Single Form************Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses**Course Development 1 - Tek Tel Jaringan AksesContoh Standar Materi InstrukturContoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses*Contoh Standar Materi InstrukturCourse Development 1 - Tek Tel Jaringan Akses***All services providers, whether wireline or wireless operators, share common drivers (i.e. increasing the revenues (share of wallet) and enhancing the consumer loyalty (minimizing the user churn))

Horizontal convergence refers to extending the reach into new environments which essentially requires access technology convergence (network convergence) increases the share of wallet.

Vertical convergence refers to extending the service portfolio to support the varying service needs of the users in different environments (service convergence). This will enhance consumer loyalty and minimize the churn*****