model-model bk, bimibngan , pendekatan dan pola 17 plus
DESCRIPTION
Tugas Bimbingan dan KonselingTRANSCRIPT
MODEL-MODEL BIMBINGAN DAN KONSELING, POLA-POLA BIMBINGAN, PENDEKATAN, SERTA POLA UMUM 17 PLUS
Oleh:
1. Taat Priyadi 52024120682. Avidia Sarasvati 40014120373. Dwi Agustina 71014121704. Seda Saydam 1601412094
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2014
A. Model- Model Bimbingan Dan Konseling
1 • Frank Parsons
2 • William M. Proctor
3 • John M. Brewer
4 • Donal G. Patterson
5 • Wilson Little and AL. Cahampman
6 • Kenneth B. Hoyt
7 • Ruth Strabf
8 • Arthur J. Jones
9 • Chris D. Kehas
10
• Ralp Moser and Norman A. Srinthall
11
• Jullius Menacker
Frank Parsons
Menciptakan istilah Vocational Guidance, menekankan ragam jabatan bimbingan. Baik individu maupun masyarakat akan mendapatkan keuntungan, jika terdapat kecocokan antara ciri-ciri kepribadian seseorang dan seluruh tuntutan bidang pekerjaan yang dipegang oleh orang itu.
William M. Proctor
Mengembangkan model bimbingan menggunakan dua fungsi yaitu fungsi penyaluran dan fungsi penyesuaian menyangkut bantuan yang diberikan kepada siswa.
John M. Brewer
Mengembangkan ragam bimbingan seperti bimbingan belajar, bimbingan rekreasi, kesehatan, bimbingan moral perkembangan dan menerbitkan buku Educational as Guidance.
Donal G. Patterson
Mengembangan metode klinis (clinical method), menekankan perlunya menggunakan teknik ilmiah untuk mengenal konseli dengan lebih baik dan menentukan segala problem yang dihadapi oleh konseli.
Wilson Little dan AL. Champman
Mengembangkan bimbingan yang dikenal dengan bimbingan perkembangan (development guidance).
Kenneth B. Hoyt,
Mendeskripsikan model bimbingan mencakup sejumlah kegiatan bimbingan (constellation) dalam rangka melayani kebutuhan siswa di jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Ruth Strabf
Pandangan ini lebih menyangkut pelayanan bimbingan melalui wawancara konseling. Diasumsikan bahwa siswa dan mahasiswa dari waktu kewaktu membutuhkan bantuan professional dalam memahami diri sendiri dalam mengatasi masalah tertentu.
Arthur J. Jones,
Menekankan pelayanan bimbingan sebagai bantuan kepada siswa dalam membuat pilihan-pilihan dan dalam mengadakan penyesuaian diri.
Chris D. Kehas
Mengembangkan istilah “guidance as personal development”. Model ini merumuskan tujuan pendidikan di sekolah, memberikan tekanan pada perkembangan kepribadian peserta didik, tetapi di lapangan hanya aspek intelektual yang diperhatikan
Sejumlah faktor yang menghambat konseptualisasi dan pertanggungjawaban teoritis dari bimbingan di sekolah-sekolah di Amerika yaitu:
1. Organisasi profesional di bidang bimbingan lebih banyak memperhatikan layanan konseling daripada layanan bimbingan pada umumnya.
2. Perbedaan konseptual antara mengajar dan membimbing masih kabur.
3. Pelayanan bimbingan di sekolah lebih dikaitkan dengan bidang administrasi sekolah, sehingga fungsi khas dari bimbingan tinggal samar-samar saja.
4. Pemikirannya teoretis.
5. Terdapat anggapan.
Ralp Moser dan Norman A. Srinthall
Mengusulkan supaya di sekolah diberi pendidikan psikologis yang dirancang untuk menunjang perkembangan kepribadian siswa dengan mengutamakan belajar dinamik-efektif yang menyangkut kepribadian nilai-nilai hidup dan sikap-sikap.
Julius Menacker
Mengembangkan model bimbingan dengan mengusahakan penganggulangan segala gejala pemberontakan yang tampak dalalm tingkah laku para siswa di sekolah yang terletak dalam daerah/bagian kumuh di kota besar.
• Corak pendidikan dalam suatu institusi pendidikan berpengaruh terhadap kuantitas usaha belajar siswa.
1. Pola Generalis
• Hidup bahagia bila dapat menjaga kesehatan mentalnya dan membina hubungan baik dengan orang lain.
4. Pola Relasi-relasi Manusia dan Kesehatan Mental
C. Pendekatan atau Strategi Dasar
1. Edukatif versus direktif
2. Kumulatif versus pelayanan
3. Evaluasi diri versus orang lain
4. Kebutuha individu versus
kebutuhan lingkungan
5. Penilaian Subyektif versus
penilaian obyektif
6. Komprehensif versus berfokus pada satu aspek atau satu bidang
7. Koordinatif versus spesialistik
1. Edukatif versus direktif
• Pengalaman belajar bagi siswa yang membantu mereka menentukan pilihannya sendiri.
3. Evaluasi diri versus orang lain
• Membantu siswa menemukan diri dan evaluasi diri atas prakarsa sendiri.
5. Penilaian Subyektif versus penilaian obyektif
• Pengarahan ke pengahayatan dan penafsiran siswa sendiri terhadap diri dan lingkungannya.
6. Komprehensif versus berfokus pada satu aspek atau satu bidang
• Semua permasalahan di berbagai bidang kehidupan siswa tercakup di dalamnya.
7. Koordinatif versus spesialistik
• Sejumlah tenaga melakukan kerjasama dalam mendeskripsikan ciri-ciri suatu progam bimbingan pada pendidikan.
WAWASAN BK( Pengertian,Tujuan,Fungsi,Pinsip,dll tentang BK)
BP. PRIBADI BP. SOSIAL BP. BELAJAR BP. KARIR
BP.KEHIDUPAN BERKELUARGA
BP. KEHIDUPANKEBERAGAMAAN
9 JENIS LAYANAN DAN 6 KEGIATAN PENDUKUNG
PengertianProgram bimbingan dan konseling melalui 6 bidang bimbingan ( Bidang bimbinganpribadi,sosial,belajar,karir,keluarga dan bidang kehidupan keagamaan) 9 layanan , dan 6 kegiatan pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku
Perubahan dan perkembangan masyarakat Modernisasi Era globalisasi dan informasi Dampak modernisasi, globalisasi dan
informasi Derajat manusia diantara sekian makhluk Dimensi kemanusiaan (individualitas,
sosialitas, moralitas, dan religiusitas) Manusia seutuhnya Sumber masalah Peranan pendidikan Peranan bimbingan dan konseling, dan Peraturan perundang-undangan system
pendidikan nasional.
Konsep dasar Bimbingan &
konseling
Landasan1. Landasan Fisiologi2. Landasan Religius3. Landasan Psikologis4. Landasan Sosial Budaya5. Landasan Ilmiah dan Teknologi6. Landasan Paedagogis
1. Asas Kerahasiaan2. Asas Kesukarelaan3. Asas Keterbukaan4. Asas kekinian5. Asas Asas Kemandirian6. Asas Kegiatan7. Asas Kedinamisan8. Asas Keterpaduan9. Asas Kenormatifan10.Asas Keahlian11.Asas Alih tangan12.Asas Tutwuru Handayani
Asas
Prinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran pelayanan
Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individu
Prinsip-prinsip berkenaan dengan pelayanan dan
Prinsip-prinsip berkenaan dengan pelaksanaan layanan
Prinsip-prinsip Bimbingan & Konseling