mixing by badrun

8
Mesin Kneader 1. Bagian-bagian Kneader 2. Data Variabel Teori 3. Data-data Variabel Lapangan 4. Perbandingan Data Teori dan Data Lapangan Material yang digunakan 1. Pengaruh kuantity material terhadap kompoun yang dihasilkan Step Proses 1. Penjelasan step material 2. Data Teori dan data lapangan Shift 1 dan Shift 2 3. Pengaruh terhadap kompoun (menurut Teori) 4. Man Power 1. Prosedur kerja menurut ISO 2. Cara kerja operator di lapangan 3. Pengaruh terhadap kompoun yang dihasilkan Variabel Proses 1. Tekanan piston pada Mesin kneader (Lapangan dan Teori berikan penjelasan) 2. Temperatur Chamber (Lapangan dan Teori berikan penjelasan) 3. Kecepatan perputaran rotor pada chamber (Lapangan dan Teori berikan penjelasan) 4. Kecepatan perputaran motor(Lapangan dan Teori berikan penjelasan)

Upload: adun-dudun

Post on 28-Dec-2015

72 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mixing by Badrun

Mesin Kneader1. Bagian-bagian Kneader2. Data Variabel Teori3. Data-data Variabel Lapangan4. Perbandingan Data Teori dan Data Lapangan

Material yang digunakan

1. Pengaruh kuantity material terhadap kompoun yang dihasilkan

Step Proses1. Penjelasan step material2. Data Teori dan data lapangan Shift 1 dan Shift 23. Pengaruh terhadap kompoun (menurut Teori)4.

Man Power1. Prosedur kerja menurut ISO2. Cara kerja operator di lapangan 3. Pengaruh terhadap kompoun yang dihasilkan

Variabel Proses1. Tekanan piston pada Mesin kneader (Lapangan dan Teori berikan penjelasan)2. Temperatur Chamber (Lapangan dan Teori berikan penjelasan)3. Kecepatan perputaran rotor pada chamber (Lapangan dan Teori berikan penjelasan)4. Kecepatan perputaran motor(Lapangan dan Teori berikan penjelasan)

Page 2: Mixing by Badrun

MIXINGMixing karet adalah proses pencampuran karet dengan filler, chemical, dan

oil yang dilakukan didalam suatu Mesin pencampur (mixer). Proses mixing

karet menghasilkan kompon karet dengan karakteristik yang berbeda-beda.

Kompon yang dihasilkan ada yang BO (master batch) dan SO (final

masterbatch). Secara umum proses pembuatan kompon BO sama dengan

kompon SO yang membedakan adalah kompon SO sudah tidak ditambkahkan

karbon black. Fungsi dari mesin mixing karet pada dasarnya ada dua yaitu

pelunakan/penghancuran karet dan pencampuran dengan bahan-bahan

lainnya (filler, chemical, dan Oil) secara homogen. Beberapa fungsi dari Mesin

penghancur karet adalah sebagai berikut.

1. Penghancuran (mastikasi)

Yaitu proses penghancuran karet di dalam mesin agar viskositasnya atau

berat molekulnya menjadi turun. Viskositas karet menunjukkan

panjangnya rantai molekul karet atau berat molekul serta derajat

pengikatan silang rantai molekulnya. Pada umumnya semakin tinggi berat

molekul (BM) hidrokarbon karet semakin panjang rantai molekul dan

semakin tinggi tahanan terhadap aliran dengan kata lain karetnya

semakin viskous dan keras. Apabila berat molekul tinggi maka viskositas

akan naik karet menjadi viskus dan keras sehingga energy yang

dibutuhkan untuk melumat karet sangat besar maka akan kurang

menguntungkan. Sebaliknya apabila viskositasnya rendah hidrokarbon

karet dengan BM rendah membutuhkan energi yang lebih sedikit

jumlahnya, tetapi sifat fisika yang dihasilkan kurang baik. Oleh karena itu

karet alam dengan BM yang medium dapat memberikan titik temu antara

energi yang hemat dengan sifat fisika yang unggul. Penurunan viskositas

sebagai akibat proses mastikasi karet dapat mempermudah dispersi

bahan kimia karet dan bahan pengisi ke dalam karet.

Page 3: Mixing by Badrun

2. Pencampuran

Proses pencampuran terdiri dari beberapa proses yaitu.

2.1 Inkorporasi

Pada proses ini terjadi pelapisan filler (bahan kimia) pada karet. Dalam

tahap ini, karet mengalami deformasi besar-besaran (luas permukaan

bertambah), dan terjadi

pembalutan gumpalan filler. Karet dihancurkan hingga menjadi partikel

kecil dan dapat membalut filler dalam bentuk butir-butir kecil.

2.2 Dispersi

Pada proses ini butir-butir halus dihasilkan agar filler dapat bercampur

atau menyebar di dalam karet. Dalam tahap dispersi karet ini, gumpalan-

gumpalan filler yang dibalut karet dihancurkan lagi menjadi butir-butir

halus. Pada tahap inkorporasi dan dispersi diperlukan gaya geser yang

besar.

Jenis Mesin Pembuat Kompon Karet

Mesin pencampur terbagi kedalam dua system alat yaitu mesin

pencampur dengan system terbuka dan system tertutup. Alat dalam

system terbuka (open system) seperti open mill dan alat dalam system

tertutup seperti kneader. Alat yang dipakai untuk mixing di PT. G-Tech

adalah keduanya.

1. Mesin Pencampur Karet Terbuka (Mesin Giling Karet Dua Rol)

Mesin pencampur karet ini mempunyai unit pencampur (rotor) yang

terdiri dari dua buah silinder panjang dan berongga. Rotor terbuat dari

bahan baja cor atau besi cor yang diperkeras, yang pemukaannya licin

dan tahan karat. Rongga silinder berfungsi sebagai saluran media

pemanas dan pendingin. Unit pencampur karet (silinder) dalam keadaan

terbuka, dan pemasukan bahan baku serta pemotongan kompon karet

dilakukan oleh operator. Rol tambahan (stock blender) berfungsi untuk

menampung sebagian kompon karet dan memasukkan kembali ke dalam

Page 4: Mixing by Badrun

celah kedua rol mesin giling karet agar pencampuran lebih baik. Dengan

menggunakan stock blender ini maka kompon karet lebih cepat dingin,

lebih homogen dan plastis dalam selang waktu pencampuran tertentu.

Contoh mesin pencampur system tertutup adalah open mill.

2. Mesin Pencampur Karet Tertutup Non Kontinu

Pada mesin pencampur karet tertutup non kontinu (internal batch

mixer), rotor berada Pada mesin pencampur karet tertutup non kontinu

(internal batch mixer), rotor berada dalam ruang tertutup. Unit

pencampur (rotor) mesin karet berbentuk benjolan sehingga rotor tampak

seperti bersayap dan bidang geser lebih luas. Pencampuran berlangsung

lebih singkat dan lebih bersih dibandingkan dengan mesin pencampur

karet terbuka. Poros, sayap, dan dinding ruang pencampuran dibuat

berongga agar dapat dilalui media pemanas dan pendingin. Proses

pencampuran tidak perlu dibantu oleh operator kecuali pada saat

pengisian bahan ke dalam hopper dan pada waktu pengeluaran kompon

karet dari ruang pencampuran. Bahan ditekan oleh ram secara hidrolik

selama proses pencampuran. Proses pencampuran berlangsung di antara

dua buah rotor yang berputar dalam arah berlawanan. Sumbu kedua rotor

sejajar, dan masing-masing rotor mempunyai kecepatan tangensial yang

berbeda. Jarak antara permukaan (nip) rotor diatur dengan alat pengatur

sekrup. Sebagai akibat perbedaan kecepatan tangensial dan penyempitan

Page 5: Mixing by Badrun

nip, maka kompon karet mengalami gaya geser dan gaya tekan selama

pencampuran. Gaya tekan memperbesar gaya geser, dan gaya geser

memutuskan ikatan (rantai) molekul karet. Dengan putusnya rantai

molekul karet memungkinkan karbon dan bahan kimia lain dapat

bercampur dengan karet. Contoh mesin pencampur system tertutup

adalah kneader.

Bagian-Bagian Kneader

Main Air Cylinder

Fungsi dari main air cylinder adalah menggerakan ram dengan system

pneumatic. Yaitu suatu system yang menggunakan udara terkompresi

dari kompresor untuk menghasilkan efek gerakan mekanis sehingga

dapat menggerakkan ram secara naik-turun. Tekanan kompresor yang

ditujukan oleh pressure gauge di G-Tech adalah 8 kg/cm2.

Gear Box

Page 6: Mixing by Badrun

Gear box adalah salah satu komponen utama motor yang disebut

sebagai system pemindah tenaga yang berfungsi untuk memindahkan

dan mengubah tenaga dari motor yang berputar, menyediakan rasio

gigi yang sesuai dengan beban mesin dan mereduksi kecepatan

perputaran. Rasio gigi pada gear box di G-Tech adalah 1: 19.

Mixing Chamber

Fungsi mixing chamber sebagai tempat pencampuran karet dan

bahan-bahan lainnya dan terdapat dua rotor yang berbentuk ulir-ulir

yang berputar. Di G-Tech pada line satu kecepatan perpuataran rotor

depan dapat diatur dan biasanya disetel pada 45 RPM dan kecepatan

perpuataran rotor yang di belakang sekitar 38 RPM. Sedangkan pada

line 2, 3, 5 dan line putih sudah diset dengan kecepatan 32 RPM pada

rotor depan dan 27 RPM pada rotor belakang. Temperatur di Chamber

divariasikan berdasarkan karakteristik kompon yang diinginkan

contohnya pada line 1 (kompon SRI) temperatur yang diset adalah 150 oC.

Van Belt

Fungsi Van belt adalah memutar gear-gear pada main reducer juga

mengurangi kecepatan perputaran.

Tilting system

Tilting system adalah system yang dapat membolak-balikan chamber

dengan bantuan brake motor untuk mengeluarkan kompon yang telah

di mixing. Di G-Tech Tilting system diatur pada control panel dengan

tombol turn dan return.

Motor

Fungsi motor adalah sebagai mesin penggerak rotor. Motor memutar

van belt kemudian fan belt menggerakkan dan mengatur kecepatan

perpuataran main reducer dan gear box sesuai rasio kecepatan

perpuataran. Kecepatan perputaran motor di G-tech pada 4 pole (line

1) adalah 1480 RPM, sedangkan 6 pole (line 2, 3, 5 dan line putih)

adalah 995 RPM.

Dust Collector

Page 7: Mixing by Badrun

Fungsinya sebagai pengumpul debu kemudian diarahkan ke bag filter

untuk disaring.

Control Panel

Kumpulan tombol panel untuk mengatur bagian-bagian mesin kneader.

Ram

Ram digunakan untuk menekan kompon yang dimixing di dalam

chamber. Tekanan ram sekitar 6-8 kg/cm2. Di lapangan Tekanan RAM

ditetapkan 8 kg/cm2.