century by fachry

Upload: ayunhir

Post on 30-May-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 Century by fachry

    1/32

    32/,7,..(8$1*$11(*$5$

    6NDQGDO.DVXV%DQN&HQWXU\

    0HQJXQJNDS7DELU.HPDQD/DULQ\D$OLUDQ'DQD&HQWXU\

    'LVXVXQ2OHK

    +DXQDQ)DFKU\5RKLOLH

    -8586$1,/083(0(5,17$+$1

    )$.8/7$6,/08626,$/'$1,/0832/,7,.

    81,9(56,7$608+$00$',

  • 8/9/2019 Century by fachry

    2/32

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Awal mula terjadi nya kasus Bank Century adalah mengalami kalah kliring pada

    tanggal 18 Nov 2008.kalah kliring adalah suatu terminologi yang di pahami oleh semua

    masyarakat untuk menggambarkan adanya defisit suatu bank. Sementara kliring itu

    sendiri adalah pertukaran data keuangan elektronik antar peserta kliring baik atas nama

    peserta atau klien yang mereka peroleh pada waktu tertentu.

    Kliring (dari bahasa Inggris clearing) sebagai suatu istilah dalam

    dunia perbankan dan keuangan menunjukkan suatu aktivitas yang berjalan sejak saat

    terjadinya kesepakatan untuk suatu transaksi hingga selesainya pelaksanaan

    kesepakatan tersebut.

    Kliring sangat dibutuhkan sebab kecepatan dalam dunia perdagangan jauh lebih

    cepat daripada waktu yang dibutuhkan guna melengkapi pelaksanaan aset transaksi.

    Kliring melibatkan manajemen dari paska perdagangan, pra penyelesaian eksposur

    kredit, guna memastikan bahwa transaksi dagang terselesaikan sesuai dengan aturan

    pasar, walaupun pembeli maupun penjual menjadi tidak mampu melaksanakan

    penyelesaian kesepakatannya.

  • 8/9/2019 Century by fachry

    3/32

    Menteri Keuangan Sri Mulyani terkejut saat mengetahui rasio kecukupan modal

    (CAR) Bank Century minus. Kekagetan ini terbaca dalam transkrip yang dalam rapat

    Komite Stabilitas Sektor Keuangan yang diketuainya, pada 20 - 21 November 2008.

    Data CAR untuk FPJP itu data/lap rutin dalam kondisi Century beroperasi normal

    (posisi 30/9/08 masih positif 2,3%). Menjadi minus karena setelah ditetapkan jadi bank

    gagal diberlakukan kondisi yang sepenuhnya ikut aturan. Padahal CAR Century dalam

    kondisi normal (sampai dengan terima FPJP) tidak memasukkan pencadangan aktiva

    non produktif (PPPA) atas SSB Valas bermasalahnya.

    SSB Valas memang disetujui BI tidak perlu pencadangan sejak awal

    merger/pembentukkan Century karena adanya komitmen pemegang saham/investor.

    Sampai dengan saat dinyatakan sebagai bank gagal ternyata pemegang saham

    Century tidak/belum sepenuhnya menjalankan komitmennya. Makanya saat ditangani

    LPS, "kebijakan" BI sejak awal merger tadi dikoreksi yang berakibat turun drastisnya

    CAR century ke titik minus (bahkan sampai lebih dari 100%).

    Masalah internal yang terjadi di Bank Century penipuan oleh manajemen bank,

    sehubungan dengan klien mereka:

    Penyimpangan dana untuk peminjam $ 2,8 milyar (Rp 1,4 triliun Bank

    Century pelanggan dan pelanggan delta Antaboga Securities Indonesia

    adalah Rp 1,4 Triliiun).

    Penjualan produk-produk investasi fiktif Antaboga Delta Securities

    Indonesia. Jika produk tidak perlu mendaftar BI dan Bappepam LK.

  • 8/9/2019 Century by fachry

    4/32

    Kedua Point tersebut menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi Nasabah

    Bank Century. Dan Uang para nasabah pun tidak bisa dicairkan Dan tidak ada uang

    tidak dibayar oleh pelanggan.

    Pada tahun 2005, Bank Indonesia menunjuk Bank abad dan mengatakan

    kepada mereka kepada Bapepam-LK. Tetapi itu tidak pernah di tindak lanjut oleh

    Bapepam-LK. Kemudian pada tahun 2006, Bank Indonesia Bank sekali lagi ditolak

    abad. Karena tidak lagi catatan penjualan transaksi reksa dana di Bank Century arus

    kas, apa yang terjadi Namaun Bank Century terus penjualan reksa dana fiktif yang

    terlibat, tetap kasus pada bulan November 2008 kemarin.

    Setelah November 13, 2008, Bank Century pelanggan dalam bentuk devisa

    transksi berwenang tidak dapat diambil, kliring bahkan tidak dapat mentransfer juga

    tidak mampu. Bank hanya dapat mentransfer uang ke tabungan. Jadi uang itu tidak bisa

    keluar dari bank. Hal ini terjadi pada semua Bank Century pelanggan.

    Nasabah bank yang merasa dikhianati dan dirugikan karena banyak menyimpan

    uang di bank pelanggan, tapi sekarang tidak bisa dilikuidasi. Pelanggan

    mengasumsikan bahwa Bank Century Memperjualbelikan produk investasi

    ilegal. Alasannya adalah investasi dipasarkan Antaboga Century Bank tidak terdaftar di

    Bapepam LK. Dan benar manajemen Bank Century tahu bahwa produk adalah

    ilegal.Permasalahan hit PT Bank Century Tbk pelanggan adalah mahal. Kasus dapat

    mempengaruhi bank lain, di mana orang tidak percaya bahwa mereka lebih terhadap

    sistem perbankan nasional.Bank Century kasus, sehingga bisa menyakiti bank di

    Indonesia, dunia.

  • 8/9/2019 Century by fachry

    5/32

    BAB II

    Sejarah Skandal Century

    A. Marger Century

    a. Kronologi Merger Century

    Kucuran dana talangan pemerintah kepada Bank Century telah menuai kritikan

    berbagai pihak. Bahkan Dewan Perwakilan Rakyat akan menggunakan senjatanya, hak

    angket, untuk menelisik aliran dana talangan yang membengkak dari dari Rp 630 miliar

    menjadi Rp 6,7 triliun.

    Hasil audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyimpulkan,

    kolapsnya Bank Century merupakan akumulasi ketidaktegasan Bank Indonesia sejak

    awal kali merger Bank Pikko, Bank Danpac, dan Bank CIC menjadi Bank Century.

    Bahkan BI tidak menerapkan aturan merger sebagaimana yang diatur dalam SK Direksi

    BI Nomor 32/52/KEP/DIR tanggal 14 Mei 1999 tentang Tata Cara Merger, Konsolidasi,

    dan Akuisisi Bank Umum.

    BI juga tidak menerapkan SK Direksi BI Nomor 31/147/KEP/DIR tanggal 12

    November 1998 tentang Kualitas Aktiva Produktif yang menyebabkan rasio kecukupan

    modal (CAR) Century negatif. BI juga juga tidak tegas pada Peraturan BI Nomor

    2/1/PBI/2000 tanggal 14 Januari 2000 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan

    bagi pemegang saham.

  • 8/9/2019 Century by fachry

    6/32

    Berikut kronologi merger ketiga bank itu menjadi Bank Century:

    1. 27 November 2001

    Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia menyetujui prinsip akuisisi Bank Pikko,

    Bank Danpac, dan Bank CIC.

    2. 5 Juli 2002

    Izin akuisisi dari Bank Indonesia keluar. Meski demikian, BI mengendus

    perbuatan melawan hukum yang melibatkan Chinkara pada Bank CIC.

    3. 2001-2004

    Bank CIC melakukan transaksi surat-surat berharga (SSB) fiktif senilai US$ 25

    juta yang melibatkan Chinkara. Selain itu terdapat pula SSB berisiko tinggi sehingga

    Century wajib membentuk penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP). Ini

    berakibat CAR Bank CIC menjadi negatif. Kondisi ini membuat penarikan dana pihak

    ketiga besar-besaran yang mengakibatkan bank mengalami keseretan likuiditas dan

    telah melanggar ketentuan posisi devisa netto (PDN).

    4. 6 Desember 2004

    BI memberikan persetujuan merger atas Bank Pikko, Bank Danpac, dan Bank

    CIC menjadi Bank Century.

  • 8/9/2019 Century by fachry

    7/32

    5. 22 Juli 2005

    Bank Indonesia mempermudah merger. Kemudahan itu surat berharga Bank CIC

    kemudian dinilai lancar (semula dinilai macet) dan akhirnya CAR seolah-oleh memenuhi

    persyaratan merger. Selain itu kemudahan lain, hasil fit and proper test sementara atas

    pemegang saham yang dinyatakan tidak lulus ditunda penilaiannya.

    6. 31 Oktober 2005

    Laporan hasil pemeriksaan Bank Indonesia posisi CAR Century per 28 Februari

    2005 atau dua bulan setelah merger, adalah negatif 132,5 persen. Dalam kondisi ini,

    seharusnya Bank Indonesia menetapkan Century sebagai bank dalam pengawasan

    khusus, namun BI hanya memberi kategori bank dalam pengawasan intensif.

    7. 2005-2007

    BI menenukan pelanggaran batas maksimum pemberian kredit (BMPK) dalam

    kegiatan Century. Namun Bank Indonesia tidak mengambil tindakan tegas. Bahkan

    sejak 2004 Century melakukan pelanggaran terhadap ketentuan PDN. Seharusnya

    Century diberi sanksi denda sebesar Rp 22 miliar, tapi BI memberi keringanan Rp 11

    miliar.

    8. 2008-2009

    Pengawas BI tidak mengungkapkan berbagai pelanggaran yang dilakukan pemegang

    saham, pengurus bank, dan pihak-pihak terkait Century yang mengakibatkan kerugian

    bank itu.

  • 8/9/2019 Century by fachry

    8/32

    b. Merger Bank Century Libatkan Petinggi BI

    Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Rochadi mengatakan pada saat proses

    merger Bank Century, yang terdiri dari Bank CIC, Danpac, dan Pikko memang

    melibatkan Anwar Nasution, Miranda S Goeltom, dan Aulia Pohan. Hal itu dikarenakan

    ketiganya berada di struktur Bank Indonesia sehingga mengharuskan ketiganya terlibat.

    Dalam struktur BI, ada Deputi Gubernur yang membawahi pemeriksaan dan

    pengawasan bank, koordinator bank secara keseluruhan. Pada saat itu yang menjadi

    Deputi Gubernur BI Aulia Pohan menjadi Deputi di bidang pemeriksaan, dan Anwar

    Nasution menjabat Deputi Gubernur Senior BI, sementara untuk BuM

    iranda yang

    menggantikan Pak Anwar Nasution.

    Sementara Siti Fadjriah pada saat itu menjabat sebagai Direktur Direktorat

    Perijinan dan Informasi Perbankan BI, atau di bawah Aulia Pohan. Dia membantah

    pemberian izin merger Bank Century itu karena kedekatan Robert Tantular dengan

    pejabat BI.

    Menurutnya semua keputusan normal sesuai mekanisme, yang bermuara pada

    Rapat Dewan Gubernur. Sementara ketika ditanya bagaimana pendapatnya jika Ketua

    BPK Anwar Nasution ikut diperiksa, Budi mengatakan Anwar pada saat itu ikut terlibat

    dalam proses merger karena jabatannya di BI.

    B. Rekayasa Pemberian FPJP Bank Century

    Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merilis hasil audit tentang kelanjutan kasus

    Bank Century. Dalam transkrip pembicaraan tentang skenario pemberian bantuan BI

    kepada Bank Century, sudah tersirat rencana agar dana pinjaman dapat diloloskan.

  • 8/9/2019 Century by fachry

    9/32

    Dewan Gubernur ketika itu menugaskan Dewan Direktorat Penelitian dan

    Pengaturan Perbankan (DPNP) berkoordinasi dengan Direktorat Hukum. Tugasnya

    adalah menerbitkan perubahan PBI No.10/26/PBI/2008 tertanggal 30 Oktober 2008,

    tentang FPJP bagi bank umum. Peraturan itu berlaku efektif per 14 November 2008.

    Menurut transkrip yang diterima INILAH.COM, Rabu (16/12), disebutkan bahwa

    Miranda Swaray Goeltom (Deputi Gubernur Senior BI saat itu) menanyakan tentang

    persyaratan agunan aset kredit lancar 12 bulan.

    Hal itu ditanggapi Halim Alamsyah, yang ketika itu menjabat Direktur Direktorat

    Penelitian dan Pengaturan Perbankan (DPNP), dengan mengatakan bahwa Direktorat

    Penelitian dan Investigasi Perbankan (DPIP) bisa mengucurkan pinjaman jangka

    pendek. DPIP memungkinkan dilaksanakan, dan kebetulan sudah melaksanakan

    simulasi dari beberapa bank yang diperkirakan akan kesulitan. Itu (DPIP) masih bisa

    mengakses FPJP yang sudah ada

    Terkait ketercukupan modal (CAR) Bank Century yang tidak memenuhi kriteria,

    SCF (Siti Ch. Fadjrijah, Deputi Gubernur) menyarankan agar status CAR Bank Century

    disebut positif saja, tanpa perlu menyebutkan nominalnya. Pertama CAR-nya positif,

    gitu bilangnya ya? Enggak usah sebutin berapa. Kalau terjadi sesuatu, setahu saya

    kasus Tripanca itu juga ada bank yang kena, jatuh turun banyak CAR-nya.

    Dalam rapat Dewan Gubernur 14 November 2008 yang dimulai jam 8.00 WIB,

    Direktorat Hukum menyatakan bahwa keputusan RDG 13 November 2008

    mengandung konsekuensi hukum terutama terkait penambahan pasal 4A yang memuat

  • 8/9/2019 Century by fachry

    10/32

    klausul kondisi mendesak dan membahayakan kestabilan sistem keuangan dan

    perekonomian.

    Untuk itu Direktorat Hukum berpandangan perubahan FPJP sebaiknya disusun

    sesuai ketentuan bersifat umum yang berlaku bagi seluruh bank, untuk menghindari

    pemberian kewenangan terlalu besar dan bersifat diskresi yang dapat ditafsirkan

    seolah-olah hanya menguntungkan pihak tertentu saja.

    Memperhatikan pertimbangan hukum yang disampaikan oleh Direktorat Hukum

    mengenai keputusan RDG 13 November 2008, Dewan Gubernur dalam RDG 14

    November 2008 memutuskan dilakukan perubahan atas PBI No.10/26/PNI/2008

    tanggal 30 Oktober 2008 tentang FPJP bagi bank umum yakni mengubah ketentuan

    dalam pasal 2 ayat (2) menjadi Bank yang dapat mengajukan permohonan FPJP

    adalah yang memiliki CAR positif

    C. Keganjilan Dalam Bank Century

    Bank Century diputuskan sebagai Bank Gagal yang direkomendasikan

    Berdampak Sistemik pada 20 November 2008 jam 8 malam oleh Dewan Gubernur

    Bank Indonesia. Keputusan itu diteruskan ke Komite Stabilitas Sistem Keuangan

    (KSSK) di mana Menteri Keuangan sebagai ketuanya, yang langsung menggelar rapat

    pada hari yang sama jam 11 malam sampai jam 5 pagi. Rapat itulah yang lalu

    mengesahkan rekomendasi BI agar Bank Century di-bailout.

    Seperti disampaikan pemerintah, pertimbangan memilih bailout dibanding

    menutup -selain dampak sistemik- adalah karena biayanya yang jauh lebih murah:

  • 8/9/2019 Century by fachry

    11/32

    Rp 632 miliar dibanding Rp 5,6 triliun. Suntikan Rp 632 miliar oleh LPS akan

    menaikkan Rasio Kecukupan Modal/CAR Bank Century dari negatif 3,53 persen

    menjadi 8 persen (syarat minimum bank sehat). Angka CAR negatif 3,53 persen itu

    adalah perhitungan CAR per 31 Oktober 2008 yang hasilnya konon baru diketahui

    tanggal 20 November 2008 (hari di mana Dewan Gubernur BI memutuskan Bank

    Century berstatus Bank Gagal yang Berdampak Sistemik).

    Jadi Bank Indonesia tidak mendasarkan datanya pada perhitungan CAR

    paling aktual (November) yang perhitungannya katanya baru keluar 20-25 hari

    setelah akhir bulan. Ini mirip pengucuran Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek

    (FPJP) yang menggunakan asumsi CAR per 30 September, untuk pengucuran 14

    November 2008. Padahal, selisihnya sudah jauh. CAR Bank Century per 30

    September masih positif 2,35 persen. Sehingga dengan mengubah aturan tentang

    FPJP dari positif 8 persen menjadi positif saja, Bank Century bisa mendapat

    kucuran dana FPJP Rp 689 miliar. Padahal, pada saat periode pengucuran itu, CAR

    Bank Century sudah jatuh ke level negatif 3,53 persen (perhitungan 31 Oktober

    yang dikatakan baru keluar 20 November). Tentu saja bila angka ini yang menjadi

    acuan, Bank Century tetap tak layak ditolong dengan FPJP, meski standar

    aturannya sudah diturunkan sedemikian rupa (dari minimal CAR 8 persen menjadi

    minimal 0 persen).

    Nah, ketika Bank Indonesia "meyakinkan" KSSK dan LPS bahwa Bank

    Century layak diselamatkan karena biayanya lebih murah, data yang digunakan lagi-

    lagi data CAR 31 Oktober 2008. Padahal para pejabat peserta rapat ini tahu belaka,

    bahwa ongkos penyelamatan yang katanya lebih murah daripada ongkos menutup

  • 8/9/2019 Century by fachry

    12/32

    itu, didasarkan pada data yang seharusnya sudah di-update agar lebih aktual.

    Terkesan lah bahwa keputusan ini diambil dari informasi-informasi yang sepatutnya

    sudah basi.

    Sebab, hanya beberapa jam setelah KSSK mengetok palu memutuskan

    mem-bailoutBank Century dengan Rp 632 miliar saja, Bank Indonesia

    mengeluarkan perhitungan CAR terbaru. Tidak ada keterangan dalam laporan BPK

    seberapa anjlok CAR Bank Century yang data terbarunya baru dikeluarkan BI

    setelah keputusan bailout "berbiaya lebih murah" itu diambil. Yang jelas, tiga hari

    kemudian: Senin, 24 November 2008, LPS mulai mengucurkan dana dalam bentuk

    Penyertaan Modal Sementara (PMS) kepada Bank Century yang jumlahnya

    mencapai Rp 2,7 triliun hanya dalam tempo 6 hari (sampai 1 Desember 2008).

    Itulah pengucuran Tahap I.

    Meski begitu, dana yang mendadak bengkak (dari semula Rp 632 miliar) itu

    ternyata belum juga mampu mendongkrak CAR Bank Century ke level 8 persen.

    Sebab, pada tanggal 9 - 30 Desember 2008, Bank Century kembali mendapat

    kucuran Rp 2,2 triliun! Sehingga hanya dalam tempo 39 hari (21 November saat

    diputuskan hingga 30 Desember 2008), bank ini sudah menelan dana Rp 4,9 triliun.

    Belakangan, Kepala Eksekutif LPS, Firdaus Djaelani menyatakan bahwa saat

    diambil alih lembaganya, CAR Bank Century negatif 153,66 persen. Jadi, bila titik

    pengambilalihan Bank Century itu tanggal 21 November dini hari -dan Bank

    Indonesia menyodorkan angka CAR "basi" pada malam harinya- maka bisa

    dikatakan, bahwa dari sisi informasi yang dijadikan rujukan dalam proses

  • 8/9/2019 Century by fachry

    13/32

    pengambilan keputusan, hanya dalam beberapa jam saja, CAR Bank Century sudah

    amblas dari negatif 3,53 persen menjadi 153,66 persen.

    Tentang CAR Bank Century saat diambil alih memang ada beberapa versi

    informasi. Menurut Bank Indonesia seperti dikutip laporan BPK disebutkan, bahwa

    saat keputusan diambil, 20-21 November 2008, CAR Bank Century masih

    menggunakan perhitungan CAR 31 Oktober, yakni negatif 3,53 persen. Angka CAR

    bulan November menurut BI baru keluar tanggal 23 November 2008 yang angkanya

    (tidak sefantastis klaim LPS), hanya negatif 35,9 persen alias anjlok 30 basis poin

    lebih. Jadi patokan CAR yang paling anyar, baru keluar perhitungannya tanggal 23

    November 2008 atau dua hari setelah keputusan dibuat.

    Kita semua pasti penasaran apakah perhitungan CAR oleh Bank Sentral

    memang lazim dibuat di hari libur, mengingat tanggal 23 November 2008 adalah

    hari Minggu. Tapi jangan heran juga, sebab keesokan harinya (24/11), perhitungan

    CAR inilah yang langsung dijadikan acuan untuk pengucuran tahap pertama

    sebesar Rp 2,7 triliun hingga sepekan kemudian.

    Membengkaknya kebutuhan suntikan dana ini telah diperingatkan oleh BI

    karena potensi perubahan CAR dinamis. Tetapi justru di sinilah blundernya.

    Bercermin dari anjloknya CAR yang signifikan sejak keputusan FPJP beberapa hari

    sebelumnya -yang terbukti tak mampu menyehatkan bank tersebut meski diguyur

    uang Rp 689 miliar- bagaimana mungkin opsi bailout diyakini masih lebih murah dari

    opsi menutup bank tersebut? Di benak saya yang awam: bila disuntik Rp 689 miliar

  • 8/9/2019 Century by fachry

    14/32

    saja tidak manjur, mengapa KSSK berpikir Bank Century akan sehat bila disuntik Rp

    632 miliar? Apalagi perhitungan CAR-nya tidak aktual dan jauh panggang dari api.

    Hingga 4 Februari sampai dengan 24 Februari 2009, Bank Century masih

    mendapat kucuran dana lagi dari LPS sebesar Rp 1,15 triliun. Kucuran baru

    berhenti pada 24 Juli 2009 dengan suntikan terakhir Rp 630 miliar. Jadi total

    jenderal, Bank Century memang mendapat kucuran dana Rp 6,7 triliun selama

    periode 8 bulan (November 2008 - Juli 2009). Setelah kucuran terakhir itu, LPS

    barulah menyatakan bahwa CAR Bank Century sudah positif 9,28 persen.

    Atas fakta adanya angka yang bengkak mendadak ini, dalam laporannya

    BPK menarik kesimpulan sementara: "...BI tidak memberikan informasi mengenai

    berapa risiko penurunan CAR. Informasi yang tidak diberikan tersebut adalah

    informasi penurunan kualitas aset yang seharusnya diketahui oleh BI, yaitu antara

    lain dugaan rekayasa akuntansi yang selama ini dilakukan Bank Century dengan

    tidak menerapkan PPAP (Penyediaan Pencadangan Aktiva Produktif) secara benar,

    dugaan Letter of Credit (LC) dan kredit fiktif, serta penyimpangan lainnya yang

    dilakukan oleh pemilik/pengurus BC sebelum diambil alih oleh LPS".

  • 8/9/2019 Century by fachry

    15/32

    BAB III

    Upaya Pengungkapan Skandal Kasus Century

    A. Pembentukan Pansus Century

    Bola liar kasus Century belum berakhir meski pemerintahan baru telah terbentuk.

    Komisi III dan XI DPR mengusulkan dibentuknya Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket

    untuk menyibak kemelut bank tersebut. Rencana Hak Angket sendiri sudah digulirkan

    sepekan lalu oleh fraksi PDIP.

    Hak Angket DPR merupakan salah satu cara yang terbaik. Pansus Bank Century

    perlu segera dibentuk untuk memperkuat dukungan penuntasan kasus tersebut, terang

    anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo dalam Rapat Gabungan Komisi III dan XI di

    Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

    Pansus Bank Century inibersifat mendesak. Karenanya Komisi III dan Komisi XIakan berkonsolidasi untuk tindakan yang lebih konkret. Diharapkan dengan adanya

    konsolidasi dua komisi ini akan melahirkan kesepakatan di tingkat fraksi untuk

    menggunakan Hak Angket.

    Maruarar Sirait, anggota Komisi XI, menekankan, kasus Century harus benar-

    benar ditangani secara profesional. Tekad serupa dikemukakan oleh Fraksi Hanura.

    Sehari sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara terbuka mendukung

    usulan sebagian anggota DPR yang akan menggunakan Hak Angket DPR.

    Maruarar menambahkan DPR belum bisa mengambil langkah lebih lanjut untuk

    membentuk Pansus Hak Angket Century karena sampai saat ini Badan Pemeriksa

    Keuangan (BPK) belum menyelesaikan audit investigasinya.

  • 8/9/2019 Century by fachry

    16/32

    Persetujuan pembentukan angket DPR kasus Bank Century di sidang paripurna

    diwarnai perdebatan. Sebelum Ketua DPR, Marzuki Alie mengetukkan palu sebagai

    tanda disetujuinya pembentukan angket Bank Century tersebut, terdapat dua

    perbedaan pendapat di antara para peserta sidang paripurna.

    Sebagian besar anggota dewan dari Fraksi Partai Indonesia Perjuangan (PDIP)

    meminta agar sebelum disetujui dibacakan terlebih dahulu point tujuan dari

    pembentukan angket tersebut. Tetapi, sebaliknya sebagian besar anggota dewan dari

    Fraksi Partai Demokrat menginginkan sebaiknya langsung disetujui tanpa dibacakan

    point tujuan pembentukan angket tersebut.

    Akhirnya Ketua DPR, Marzuki Alie langsung menanyakan persetujuan

    pembentukan angket Bank Century ini dan langsung mengetuk palu.

    "Apakah dapat disetujui pembentukan Panitian Khusus (Pansus) Bank Century ini," ujar

    Marzuki dan langsung dijawab setuju oleh peserta sidang paripurna yang sebagian

    besar dari Fraksi Partai Demokrat, di ruang sidang paripurna DPR.

    B. Hasil Pansus

    Setelah beberapa bulan bekerja dan menghabiskan banyak dana dalam proses

    penyelidikannya. Dan beberapa hal kontrofersial yang dilakukan beberapa anggota

    pasus akhirnya Rabu (24/02/10) dini hari Pansus mulai menguak Skandal Century dan

    hal tersebut terlihat ketika pembacaan kesimpulan Pansus Century oleh masing-masing

    praksi yang ada di DPR yang disiarkan langsung oleh stasiun televisi swasta.

  • 8/9/2019 Century by fachry

    17/32

    Yang kemudian dilanjutkan dengan pandangan dan kesimpulan dari 9 fraksi di

    DPR tentang Kasus Bank Century yang selama ini cukup menyita waktu dan biaya,

    berikut kesimpulan yang telah disampaikan para anggota pansus.

    a. Fraksi Partai Demokrat menilai, secara keseluruhan proses penyelamatan

    Bank Century sudah disesuai dengan prosedur perundangan yang

    berlaku. Tidak ditemukan juga aliran dana ke parpol atau ke capres

    sebagaimana

    b. Fraksi PDIP menilai, mantan Gubernur BI Boediono dan mantan Ketua

    KSSK SriMulyaniharus bertanggungjawab atas berbagai kebijakan soal

    proses dan bailout BankCentury.

    c. Fraksi Partai Golkar juga menilai ada penyimpangan aliran dana Bank

    Centurydan itu berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Investigasi BPK

    Atas Kasus Bank Century Tbk, disebutkan dua penyimpangan terkait

    aliran dana FPJPdan PMS yaitu BankCentury melakukan Pembayaran

    Dana Pihak Ketiga Terkait Bank Selama BankCentury Berstatus Sebagai

    Bank Dalam Penanganan Khusus Sebesar Rp 938,645 juta, yang

    melanggar aturan PBI tentang TindakLanjut Pengawasan dan Penetapan

    Status Bank sebagaimana diubahdengan PBINo 7/38/PBI/2005

    d. Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendapat giliran kelima

    menyampaikan pandangan akhir terkait kasus Bank Century. Seperti

    disampaikan anggota Pansus, Romahur Muzy, kasus Century diduga

    merugikan keuangan negara. "Keuangan Bank Indonesia adalah

    keuangan negara. Dana LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) untuk

  • 8/9/2019 Century by fachry

    18/32

    mengambil alih BankCentury melaluipinjaman modal sementara (PMS)

    sepenuhnya ranah keuangan negara," kata dia di Gedung Dewan,

    Senayan, Jakarta, Rabu 24 Februari 2010dinihari.

    e. Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN ) mengindikasikan adanya modus

    tindakpidana perbankan dalam kasus BankCentury. "Kami menemukan

    beberapa perilaku yang mengarah kepada tindakpidana perbankan," kata

    anggota Panitia Angketdari PartaiAmanatNasional, Asman Abnur, dalam

    penyampaian pandangan akhirFraksi terkait kasus BankCentury, di rapat

    PanitiaA

    ngket, Selasa (23/2), di Gedung DPR/M

    PR RI.

    f. Fraksi PartaiHanura dalam pandangan akhir fraksinya terkait Kasus Bank

    Century memandang bahwa Boediono-Sri Mulyani adalah pihak yang

    bertanggungjawab soal Bank Century sehingga perlu diproses hukum.

    Terutama Boediono perludiprotes sampaiMahkamah Konstitusi.

    g. Fraksi PKS dalam pembacaan akhir pandangan terhadap kasus Bank

    Century mengemukakan ada penyimpangan dalam pengelolaan Bank

    Century yang dilakukan para pengurus bank yang berakibat

    memburuknya kondisi bank berupa memburuknya likuiditas, rentabilitas,

    dan solvabilitas

    h. Meski tak menyebut nama, salah satu butirpandangan akhirFraksi Partai

    Gerindra menyatakan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

    untuk memeriksa para pejabat Bank Indonesia yang diduga melakukan

    tindak pidana korupsi dalam proses pengucuran dana talangan Bank

    Century.

  • 8/9/2019 Century by fachry

    19/32

    i. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai, penanganan Bank

    Century oleh Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dengan

    menyuntikkan dana talangan, telah sesuai aqidah fikih. Alasannya,

    penanganan BankCenturydilakukan dalam dalam keadaan darurat.

    Dari hanya melihat laporan kesimpulan dan pandangan yang disampaikan oleh

    para anggota pasus jelas terlihat bahwa perpecahan antar partai koalisi. Diluar partai

    PKB yang memiliki pandangan yang sama dan PDIP, HANURA, GERINDRA selaku

    partai yang beroposisi pada pemerintahan SBY.

    Hal ini membuat banyak pihak berfikir bahwa koalisi SBY tinggal menunggu

    waktu lagi, tinggal menanti adanya anggapan Reshuffle cabinet Indonesia Bersatu Jilid

    II. Dengan tidak akurnya parlemen mustahil koalisi akan terus berjalan dan

    pemerintahan SBY pun akan terancam.

    Namun kita masih harus melihat hasil Final dari penyelidikan yang dilakukan oleh

    Pasus Century yang akan dilakukan sidang paripurna DPR 2 Maret 2010 mendatang.

    C. Hasil Sidang Peripurna dan Voting anggota DPR

    dalam siding Paripurna lalu, yaitu upaya untuk menindaklanjuti temuan dari pansus

    Century maka melalui sebuah voting terbuka yang di hadiri berbagai fraksi dari partai-

    partai di Indonesia.

  • 8/9/2019 Century by fachry

    20/32

    Berikut ini adalah hasil voting yang dilakukan dalam siding tersebut, dimana

    sebanyak 315 anggota siding memilih opsi C, yang dimotori partai Golkar. Dan 212

    anggota siding yang memilih opsi A, yang dimotori partai Demokrat.

    Hasil akhir pemungutan suara, pemilih opsi C yang mengatakan kebijakan

    pemberian FPJP dan PMS kepada Bank Century serta pelaksanaannya bermasalah

    sebanyak 325 suara. Sementara yang kontra, yakni yang menganggap kebijakan

    pemberian FPJP dan PMS kepada Bank Century serta pelaksanaannya sudah tepat

    untuk menyelamatkan perekonomian nasional hanya didukung 212 suara.

    Hasil ini tidak jauh beda dengan pandangan akhir fraksi di awal paripurna. Pada

    saat itu 5 fraksi yakni FPG, FPDIP, FPKS, F-Gerindra, dan F-Hanura secara tegas

    menyebut memilih opsi C. FPD dan FKB memilih opsi A, sedangkan FPAN dan FPPP

    ketika itu memilih abstain.

    Berikut perolehan suara selengkapnya yang dilakukan melalui voting terbuka;

    Opsi A (Bailout FPJP dan PMS tidak bermasalah) Fraksi PD 148 suara, Fraksi PAN 39

    suara, Fraksi PKB 25 suara. Total anggota DPR yang memilih opsi A sebanyak 212

    suara.

  • 8/9/2019 Century by fachry

    21/32

    Sedangkan opsi C (Bailout FPJP dan PMS bermasalah); Fraksi PG 104 suara, Fraksi

    PDIP 90 suara, Fraksi PKS 56 suara, Fraksi PPP 32 suara, Fraksi PKB 1 suara, Fraksi

    Partai Gerindra 25 suara dan Fraksi Partai Hanura sebanyak 17 suara. Jumlah total

    anggota DPR yang memilih opsi C sebanyak 325 suara.

  • 8/9/2019 Century by fachry

    22/32

    BAB IV

    Aliran Dana Century

    A. Memehami Aliran Dana Century

    Sebelum masalah aliran dana dijelaskan lebih lanjut, terlebih dulu perlu

    diketahui, dana talangan Rp 6,7 triliun itu dikucurkan oleh Lembaga Penjamin

    Simpanan (LPS) kepada Bank Century secara bertahap pada 24 November

    2008-24 Juli 2009. Bagian terbesar dikucurkan pada November-Desember 2008

    karena memang pada waktu-waktu tersebut Century menghadapi masalah

    paling gawat sebagai institusi bank.

    Dana itu tak semuanya berupa dana segar, sebagian berupa surat

    berharga yang baru dapat menjadi uang atau dana segar jika surat-surat itu laku

    dijual. Kalau kita batasi posisi hingga akhir 2008 sebagai masa transisi bank ini

    dari manajemen lama ke yang baru, berdasarkan data yang tercantum dalam

    laporan keuangan per akhir Desember 2008 yang telah diaudit oleh Kantor

    Akuntan Publik, jumlah dana talangan mencapai Rp 4,9 triliun, di antaranya Rp

    0.4 triliun berupa Surat Utang Negara (SUN) dan Rp 4,5 triliun dana segar.

    Sebagai keterangan tambahan, seperti diungkapkan dalam catatan

    tambahan pada laporan tahunan 2008, sampai 27 Februari 2009, dana talangan

    yang telah disetor Rp 6,1 triliun, di antaranya ditransfer berupa dana segar

    sebanyak Rp 4.7 triliun dan sisanya Rp 1,4 triliun dalam bentuk SUN. Dengan

    demikian, jika dana talangan itu kini berjumlah Rp 6,7 triliun, berarti tambahan

    Rp 0,6 triliun dikucurkan dalam kurun Februari-Juli 2009.

  • 8/9/2019 Century by fachry

    23/32

    Pada awalnya, dana talangan (PMS) berupa dana segar tentunya

    dimasukkan dan tercatat pada giro Century di Bank Indonesia. Adapun yang

    berbentuk surat-surat berharga dicatat sebagai efek pada neraca.

    1. Aliran Dana

    Soal penelusuran aliran atau penggunaan dana, sebenarnya tak terlalu

    sulit dilakukan. Semua penggunaan dana sejak dana talangan diterima, ada

    catatannya di bank. Ambil saja neraca bank saat dana diterima (neraca per 20

    November 2008) dan bandingkan dengan posisi neraca akhir Desember 2008.

    Dengan melakukan analisis neraca yang paling sederhana saja, sangat mudah

    mengetahui ke mana uang dipergunakan.

    Mari kita cermati perubahan sisi pasiva neracanya saja (di luar ekuitas)

    dengan mengabaikan dulu perubahan pada pos aktiva dengan asumsi Century

    tidak melakukan ekspansi pada sisi asetnya selama kurun November-Desember

    2008. Menurut teori akuntansi, penurunan posisi pos pasiva dalam neraca

    selama periode tertentu akan menunjukkan terjadinya penggunaan dana (cash

    outflow). Sementara itu, sebaliknya, jika terjadi kenaikan pada pos pasiva,

    menunjukkan adanya tambahan atau pemasukan dana (cash inflow).

    Posisi pasiva neraca Bank Century pada 20 November 2008 yang pernah

    dipublikasikan, dalam perbandingan dengan posisi akhir Desember 2008

    menunjukkan terjadi penurunan pos-pos pasiva dari Rp 13,7 triliun pada posisi

    20 November 2008 menjadi Rp 7,1 triliun pada akhir Desember 2008. Berarti ada

    penurunan dana neto Rp 6,6 triliun. Suatu jumlah yang tidak sedikit yang terjadi

  • 8/9/2019 Century by fachry

    24/32

    hanya dalam waktu sekitar 30 hari kerja di bank sekecil itu. Berarti praktis semua

    dana talangan dari LPS yang sampai akhir Desember 2008 baru dikucurkan Rp

    4,9 triliun di tambah dengan dana fasilitas pinjaman jangka pendek (FPJP) dari

    BI Rp 690 miliar tersedot semuanya, bahkan tak mencukupi untuk keperluan

    pembayaran tersebut.

    Dari jumlah ini, penggunaan (aliran) dana terbesar berupa penarikan

    simpanan nasabah mencapai Rp 3,8 triliun. Manajemen baru dihadapkan pada

    kepercayaan nasabah yang merosot tajam dengan menarik simpanan secara

    besar-besaran (bank-rush) pada saat itu. Bisa dipastikan, pencairan deposito

    oleh para deposan merupakan porsi terbesar menyusul berikutnya pencairan

    rekening tabungan. Dalam hal pencairan deposito ini mungkin saja termasuk

    deposito pemilik bengkel di Makassar yang pernah dimuat di harian ini di

    samping deposito grup Sampoerna yang heboh itu.

    Siapa saja dari para deposan atau penabung yang menarik dananya,

    tentunya juga tidak sulit diketahui karena semua ada rinciannya di Century.

    Apakah yang menyimpan dana dan kemudian menariknya itu ada orang-orang

    parpol atau perusahaan milik orang parpol, mungkin saja. Namun, itu tentunya

    dalam konteks nasabah atau deposan normal sehingga transaksi yang dilakukan

    adalah bersifat normal, yaitu untuk menyelamatkan uangnya dari kondisi yang

    tidak jelas pada waktu itu.

    Kecuali, BI atau Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

    (PPATK) mampu mendeteksi bahwa dalam pencairan uang deposito terdapat

    praktik-praktik melawan hukum, misalnya kredit fiktif dan sebagainya.

  • 8/9/2019 Century by fachry

    25/32

    Transaksi keuangan yang dilakukan nasabah melalui bank lain (berasal

    dari dananya yang ditarik dari Century dan dipindahkan ke bank lain) tidak

    relevan untuk dipersoalkan karena itu bagian dari transaksi bisnis yang normal,

    apalagi sudah diluar tanggung jawab Century. Karena itu, kalau Pansus minta

    PPATK menelusuri sampai sejauh itu, patut dipertanyakan urgensinya.

    Yang perlu diperhatikan dalam hal mengungkap penggunaan dana yang

    terkait dengan nasabah bank, semua pihak harus hati-hati karena salah-salah

    bisa dituduh melanggar UU tentang rahasia bank. Karena itu, saya cukup

    memahami sikap yang diambil pejabat PPATK atau LPS dan lainnya dalam

    menjelaskan masalah aliran dana ini.

    Dampak lain yang perlu diantisipasi adalah merosotnya kepercayaan

    masyarakat dalam menyimpan dana pada bank swasta nasional, khawatir kasus

    seperti Century terjadi lagi pada kemudian hari. Urusannya bisa ke mana-mana,

    termasuk ke masalah pajak.

    Selain penarikan dana simpanan nasabah, penggunaan lain yang juga

    tergolong signifikan adalah untuk membayar utang akseptasi, yaitu utang kepada

    bank luar negeri akibat dari pembukaan L/C yang dilakukan oleh nasabahnya.

    Jumlahnya sampai akhir 2008 mencapai Rp 1,3 triliun. Ini yang perlu ditelusuri,

    dilakukan oleh siapa saja, nasabah umum atau grup, apakah proses pembukaan

    L/C ini melalui prosedur wajar atau asal-asalan. Karena transaksi ini berpotensi

    menjadi kredit, yang juga perlu diteliti adalah kaitan dengan ketentuan batas

    maksimum pemberian kredit, melanggar atau tidak. Kembali di sini pentingnya

    peran dan fungsi pengawasan BI.

  • 8/9/2019 Century by fachry

    26/32

    Dari penjelasan di atas, tampaknya transaksi keuangan yang

    menunjukkan terjadinya aliran dana itu terutama akibatbank-rush, di samping

    kegiatan operasional bank sebagaimana lazimnya. Kecuali ada indikasi bahwa di

    balik transaksi itu ada perbuatan melawan hukum, BI dan PPATK adalah

    instansi-instansi yang berkewajiban menelusurinya lebih mendalam.

    B. Aliran Dana Versi Kelompok Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera)

    LSM Bendera mengemukakan data terbaru soal aliran dana Century ke

    rekening Amirudin Rustan, Hartati Murdaya, Choel Malarangeng, Budi

    Sampoerna serta Partai Demokrat.

    Ferdi Semaun, selaku Sekretaris Jendral bendara menyatakan, Amirudin

    Rustan menerima Rp 33 miliar transaksi via rekening, Senin 15 Desember 2008.

    Kemudian, lanjut Ferdi, Amirudin meneruskan dana itu ke Choel Malarangeng

    sebesar Rp 7 miliar, Selasa 23 Desember 2008. Transaksi dari Amirudin ke

    Choel diantar dengan mobil bernomor polisi B 8751 HK. Transaksi dilakukan ini

    (dalam bentuk) cash di Hotel Borobudur.

    Selain dari Amirudin, Ferdi mengatakan, Choel juga mendapat aliran dana

    dari Hartati Murdaya sebesar Rp 3 Miliar, Senin 16 Februari 2009. Transaksi itu

    diantar dengan mobil bernomor polisi B8669 MK di Hotel Ambarawa. Hartati

    Murdaya sendiri, lanjut Ferdi, menerima aliran dana Century sebanyak dua kali.

    Pertama sebesar Rp 45 miliar pada minggu 21 Desember 2008, katanya.

    Transaksi itu, menurut Ferdi terjadi di sekitar Lapangan Banteng dan diantar

    dengan mobil bernomor polisi B 9743 AF.

  • 8/9/2019 Century by fachry

    27/32

    Transaksi kedua ke Hartati Murdaya, menurut Ferdi, terjadi di dekat

    Atrium Plaza, 21 Januari 2008. Transaksi itu, Ferdi menyatakan sebesar Rp 30

    miliar. Terakhir adalah Budi Sampoerna. Dia meneruskan aliran dana dari bank

    Century ke Partai Demokrat sebesar Rp 60 miliar, ujar Ferdi. Transaksi itu

    diantar dengan mobil bernomor polisi B 9757 AF.

    C. Aliran Dana Menurut George Adi Condro Membongkar Gurita Cikeas, di

    balik skandal Bank Century

    Apa relevansi informasi ini dengan keluarga Cikeas? Boedi Sampoerna

    ditengarai menjadi salah seorang penyokong SBY, termasuk yang menjadi

    corong politik Partai SBY. Kecurigaan masyarakat bahwa keluarga Sampoerna

    tidak hanya menanam modal di kelompok media JurnalNasional, tapi juga di

    simpulsimpul kampanye Partai Demokrat yang lain, yang juga disalurkan lewat

    Bank Century, bukan tidak berdasar. Soalnya, Laporan Keuangan PT Bank

    Century Tbk Untuk Tahun Yang Berakhir Pada TanggalTanggal 30 Juni 2009

    dan 2008menunjukkan bahwa ada penarikan simpanan fihak ketiga sebesar Rp

    5,7 trilyun.

    Selain itu, Ringkasan EksekutifLaporan HasilInvestigasi BPK atas Kasus

    PT BankCentury Tbktertanggal 20 November 2009 menunjukkan bahwa Bank

    Century telah mengalami kerugian karena mengganti deposito milik Boedi

    Sampoerna yang dipinjamkan atau digelapkan oleh Robert Tantular dan Dewi

    Tantular sebesar US$ 18 juta (sekitar Rp 150 milyar) dengan dana yang berasal

  • 8/9/2019 Century by fachry

    28/32

    dari Penempatan Modal Sementara LPS. Antara lain yang berjumlah Rp. 40,6

    milyar ke Bravo Media Center, salah satu tim kampanye SBYBoediono.

  • 8/9/2019 Century by fachry

    29/32

    BAB V

    Penutup

    Skandal Century belum berakhir sampai disini saja tinggal bagaimana pihak-

    pihak terkait bekerja sama untuk membuka kasus ini seluas-luasnya (SBY). Dari hasil

    pansus Century dan Hasil Audit Investigasi BPK yang secara terang benderang telah

    menunjukkan indikasi perbuatan melawan hukum dan jelas unsur pidananya. Apakah

    bisa institusi penegak hukum meneruskan kasus ini ke meja pengadilan? Harapannya

    ada pada KPK, ada dalam pundak KPK. Semoga saja KPK segera sadar bahwa

    mereka lah lembaga yang memegang harapan besar dari masyarakat untuk

    mengungkap kasus Century ini. Dan tentunya semoga tidak ada kepentingan kelompok

    tertentu atau bahkan kepentingan politik yang bertujuan untuk menutup rapat-rapat

    kembali kasus tersebut, dan melindungi para penjahat dari jeratan hukum.

    Berikut inilah 10 keganjilan di seputar kasus bail-outBank Century.

    1. Bank Century tak layak merger, tapi dipaksakan (Desember 2004).

    2. Pengawasan atas bank hasil merger tak maksimal dan Bank Indonesia mestinya

    sudah memasukkan bank ini dalam kategori Bank Dalam Pengawasan Khusus

    (Oktober 2005).

    3. Aturan minimum Rasio Kecukupan Modal (CAR) yang diubah dari 8 persen

    menjadi 0 persen, sehingga memungkinkan Bank Century mendapat kucuran

    dana melalui skema Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) sebesar Rp

    689 miliar.

    4. Bank Century di-bail outdengan biaya Rp 6,7 triliun dengan alasan bisa

    menimbulkan Dampak Sistemik. Padahal Bank Indonesia tidak menggunakan

  • 8/9/2019 Century by fachry

    30/32

    ukuran-ukuran yang jelas tentang apa yang dimaksud Dampak Sistemik

    tersebut.

    5. Opsi bail-outmelalui skema Penyertaaan Modal Sementara oleh Lembaga

    Penjamin Simpanan (LPS) pada hakikatnya menggunakan dana publik, karena

    modal awal LPS dari APBN (Rp 4 triliun) dan LPS bukanlah asuransi perbankan

    yang mendasarkan keputusannya pada hitungan-hitungan bisnis murni. LPS

    menunggu "order" dari BI dan Pemerintah untuk menyelamatkan sebuah bank,

    dan LPS bisa meminta tambahan dana ke APBN bila ternyata ia kekurangan

    modal akibat menjalankan perintah penyelamatan tersebut. Bila LPS adalah

    lembaga asuransi perbankan murni, maka mem-bail outBank Century dengan

    Rp 6,7 triliun adalah tindakan yang penuh risiko sebab modal LPS hanya Rp 18

    triliun sementara konon ada 18 bank yang dinyatakan berstatus Dalam

    Pengawasan Khusus. Bila hitung-hitungannya bisnis asuransi perbankan murni,

    mungkinkah sebuah lembaga asuransi mengeluarkan sepertiga modalnya untuk

    menyelamatkan sebuah bank, sementara kondisi bank lain juga sedang dalam

    "krisis berdampak sistemik"?

    6. Informasi tentang kondisi CAR Bank Century tidak aktual sehingga keputusan

    yang diambil tentang besaran dana untuk bail-outberbeda secara tajam, dari

    semula Rp 632 miliar menjadi Rp 6,7 triliun.

    7. Ada kerancuan dalam dasar hukum yang digunakan untuk mem-bail outBank

    Century. Di satu sisi ada Perppu tentang Jaringan Pengaman Sektor Keuangan

    yang menjadi dasar menolong Bank Century, tapi Perppu ini tak disahkan DPR

  • 8/9/2019 Century by fachry

    31/32

    sebagai undang-undang (sementara kucuran dana terlanjur terjadi dan masih

    terjadi hingga Perppu "ditolak"). Di sisi lain Pemerintah berkeras bahwa dasar

    hukum bail outadalah UU tentang Lembaga Penjamin Simpanan. Jadi ada atau

    tidak ada Perppu, ditolak atau diterima, Bank Century tetap akan diselamatkan

    berdasarkan UU LPS.

    8. Pengucuran Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) yang dilakukan Bank

    Indonesia kepada Bank Century sebesar Rp 689 miliar (di luar skema Rp 6,7

    triliun) sarat masalah, mulai dari: (8.1) penyerahan dokumen jaminan yang

    dilakukan setelah dana dikucurkan, (8.2) jumlah jaminan berupa Aset Kredit

    yang diserahkan di bawah 150 persen, hingga (3) kualitas Aset Kredit yang

    ternyata disandarkan pada agunan berupa deposito yang berpotensi merugikan

    negara bila Bank Century akhirnya berstatus Bank Gagal (karena deposito yang

    dijamin hanya maksimal Rp 2 miliar, sementara deposito yang diagunkan

    bernilai ratusan miliar).

    9. Terjadi penyalahgunaan dana FPJP justru saat Bank Century berada di bawah

    Pengawasan Khusus Bank Indonesia pada periode 6 November 2008 hingga

    dinyatakan bail outpada 20-21 November 2008. Dana FPJP yang totalnya Rp

    689 miliar, digunakan oleh pemilik Bank Century untuk menutup penyimpangan-

    penyimpangan yang sebelumnya dilakukan, sehingga timbul pertanyaan, andai

    hal ini tidak terjadi, apakah kebijakan bail-outmasih perlu dilakukan?

    10. Terjadi penarikan dana oleh pihak-pihak yang mestinya masuk dalam daftar

    negatif Bank Indonesia pasca-bail out. Dengan demikian berarti dana tersebut

  • 8/9/2019 Century by fachry

    32/32

    disedot dari Penyertaan Modal Sementara LPS yang akhirnya membengkak dari

    kebutuhan awal Rp 632 miliar menjadi Rp 6,7 triliun.