metode pelaksanaan jalak harupat

34
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN DAN PENGADAAN LAMPU LAPANG SOFTBALL TAHUN ANGGARAN 2016

Upload: muhammad-irfan-faturahman

Post on 08-Jul-2016

136 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

TRANSCRIPT

Page 1: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEKERJAAN PEMBANGUNAN DAN PENGADAAN LAMPU LAPANG SOFTBALL

TAHUN ANGGARAN 2016

Page 2: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

BAB I PENDAHULUANI.UMUM

Metode pelaksanaan pekerjaan sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman sangatmembantu dalam penyelesaian pekerjaan, sehingga target waktu, biaya dan mutu sebagaimana diterapkan dapat tercapai.

II.LOKASI PEKERJAAN

Pekerjaan yang dilaksanakan pada pekerjaan ini adalah PEKERJAAN PEMBANGUNAN DAN PENGADAAN LAMPU LAPANG SOFTBALL terletak di Kutawaringin Soreang – Kabupaten Bandung

Page 3: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

III. LINGKUP PEKERJAAN

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Biaya Administrasi & Dokumentasi (umum) 2. Biaya Pembuatan Plank Nama Kegiatan menggunakan bahan Benner 3. Mobilasi dan Demobilisasi Alat

B. PEKERJAAN LAMPU LAPANGAN 1. Pekerjaan Galian Tanah dan Pondasi Tiang Lampu 2. Pekerjaan urugan ex. Galian Tanah Lampu 3. Tiang Pancang Square 25 (D 16) dengan Hydraulic 4. Bongkaran Beton Bertulang Tiang Pancang 5. Pondasi Pelat K-225 6. Tiang Lampu Pipa Schedule 80 16" 7. Tiang Lampu Pipa Schedule 80 14" 8. Tiang Lampu Pipa Schedule 80 12" 9. Besi Siku L 50.50.5

Page 4: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

10. Besi Siku L 70.70.7 11. Pelat Besi Berlubang, t = 3 mm 12..Besi Dia. 16 mm 13..Pelat Besi, t = 10 mm 14. Mur + Baut Dia. 10 mm 15..Lampu LED SPT S2190 FL 190 W Wide Beam 16. Instalasi Kabel Utama NYY 4x6 ( Tanam ) 17..Instalasi Kabel Paralel NYY 3x2.5 18..Box Control Panel outdoor ( 50x30x70 ) Plus Accessories + Dudukan ( 60x40x70 ) 19. Pengecatan Dasar Zincromate untuk Pipa Tiang Lampu 20. Pengecatan Tiang Lampu Sek. Seiv 21. Bracket lampu 1 x 4 Besi Siku L 50.50.5 ( Kedudukan lampu di atap tribun kiri dan kanan ) 22. Pengecatan Bracket Lampu Sek. Seiv 23. Tes Comisioning plus Seting Lampu

Page 5: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

C. PEKERJAAN SISTEM PENANGKAL PETIR ( 2 UNIT )

1. LPI Guardian Cat II 2. Termination Kitt 3. FRP Mast 1 meter 4. Kabel NYY 1x70 mm2 5. Grounding c/w - Copperclod 5/8" 6. Accessories c/w - Tiang 5 meter - Lampu Obligasi 60 W

- Pipa PVC - Support Kabel Clamp Wire - Bak Konrol Uk 60x60x60 Lengkap Penutup Plat Dacker

7. Instalasi 8. Izin Depnaker

D. PEKERJAAN KEERMIR AREA LAMPU 1. Pekerjaan Galian Tanah Keermir

2. Pekerjaan Urugan Kembali Ex. Galian 3. Pekerjaan Urugan Pasir, t = 5 cm 4. Pekerjaan Keermir Area Tiang Lampu Belakang 5. Pekerjaan Urugan dan Pemadatan Tanah Area Keermir 6. Pekerjaan Topping Keermir, t = 5 cm

Page 6: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

E. PEKERJAAN SALURAN UNTUK KABEL

1. Pekerjaan Galian Tanah 2. Pekerjaan Urugan Ex. Galian 3. U Ditch 30.30.120 4. Pekerjaan Urugan Pasir Pengisi U Ditch 5. Pekerjaan Penutup Pelat Decker

F. PEKERJAAN LAIN - LAIN 1.Pekerjaan Pembersihan bekas Pekerjaan (umum)

Page 7: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

BAB II METODE PENYELESAIAN PEKERJAANSetelah mendapat Surat Perintah Kerja, segera kami melakukan persiapan.

A. Pekerjaan Persiapan

Persiapan awal sebelum pelaksanaan Konstruksi, menyampaikan Surat Permakluman kepada Penduduk dan Kepala Desa Setempat perihal rencana pelaksanaan pekerjaan dimaksud.

Tahap prakonstruksi antara lain :

a) Rekayasa lapangan ( Mengukur dan membuat Shop Drawing )

b) Pengukuran panjang pekerjaan dan pemasangan patok-patok dan papan bowplank pada posisi sesuai dengan hasil pengukuran yang telah diukur dan dilaksanakan oleh pemborong bersama dengan DireksiTeknis..

c) Menyediakan tempat kerja dan daerah kerja sebagai Kantor Direksikeet, kantor pelaksana, gudang atau barak kerja.

Page 8: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

d) Pembuatan Papan Nama yang sesuai dengan spesifikasi teknis dan memasang pada tempat yang sesuai.

e) Menghitung volume sesuai hasil pengukuran

c) Mobilisasi peralatan yang diperlukan

Tahap Pelaksanaan Konstruksi :

Dari hasil pengukuran , Shop Drawing dan perhitungan estimasi yang telahmendapat persetujuan oleh Direksi secara bertahap dimulai pelaksanaan Konstruksi.

Tahap Akhir Konstruksi :

Pekerjaan yang telah selesai sepenuhnya dan mendapat persetujuan oleh DireksiTeknis dapat dihentikan. Semua sisa material dibersihkan dari lokasi pekerjaandengan menggunakan tenaga manual. Demobilisasi peralatan dari lokasi proyek kembali ke tempat penyimpanan peralatan pemborong.

Page 9: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

Waktu Pelaksanaan :

Time Schedule dibuat dengan perencanaan yang sesuai dengan lingkup pekerjaan dalam pekerjaan ini jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 60 hari kalender dengan jangka waktu pemeliharaan 180 hari kalender. Pekerjaan Administrasi proyek seperti laporan-laporan yang diperlukan dikerjakan dari minggu awal proyek sampai minggu akhir pelaksanaan.

Page 10: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

B. Pekerjaan Lampu Lapangan

a) Pekerjaan Galian Tanah Pondasi Tiang Lampu

Penggalian dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan kedalaman-kedalaman yang perluuntuk pondasi, lantai dan lain-lain yang dipersyaratkan atau diperlihatkan maupundi indikasikan pada gambar-gambar dengan cara yang sedemikian sehingga pekerjaan ini dapat selesai dengan baik.Penggalian untuk pondasi yang akan dilakukan mempunyai lebar yang cukup untuk pembangunan dan juga untuk mengadakan pembersihan.

Urutan kerja :

a) Lahan yang akan digali dipersiapkan sebelumnya dengan melakukan pemasangan patok elevasi panjang, lebar, dan kedalamannya sesuaidengan rencana kebutuhan di lapangan.

Page 11: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

b) Melakukan pemasangan rambu keamanan untuk menjaga hal-hal yangtidak diharapkan pada saat pelaksanaan pekerjaan.

c) Penggalian dilakukan secara manual, dengan tenaga tukang.

d) Hasil galian dibuang ke lokasi proyek dengan menggunakan keretadorong.

e) Penggalian akan dilakukan sesuai dengan kedalaman yang ditetapkan pada gambar perencanaan

. f) Sekelompok pekerja akan merapikan hasil galian.

Page 12: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

1. Pekerjaan Lampu Lapangan

b) Pekerjaan Urugan ex. Galian Tanah Lampu

Pekerjaan ini meliputi : Urugan tanah kembali pada pondasi Tiang Lampu Urugan dilakukan dengan cara bertahap, selapis-demi selapis dengan tebal perlapis maksimal 30 cm, kemudian dipadatkan.

Urutan kerja :

a) Bagian-bagian yang yang akan diurug sampai mencapai ketinggianyang ditentukan, tanah urugan dalam kondisi cukup baik, bebas darisisa (rumput/akar-akar lain-lainnya).

b) Pengurugan dilakukan lapis demi lapis tebal maksimal hamparan 30cm setiap lapisan, kemudian tanah tersebut dilembabkan sebelumdilakukan pemadatan menggunakan alat stamper.

c) Semua urugan kembali dibawah atau disekitar bangunan dan pengerasan sesuai dengan gambar rencana.

d) Tanah sisa urugan atau tanah yang tidak dapat dipakai dibuang keluar site atau atas petunjuk Direksi Pekerjaan.

Page 13: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

B. Pekerjaan Lampu Lapangan

c) Pekerjaan Tiang Pancang

Tiang pancang yang dipakai adalah tiang pancang Square 25 D16 . dan pemancangan dilakukan dengan alat hidrolik hammer, Berikut Tahapan pekerjaan pemancangan Tiang Pancang beton:

• Marking posisi titik-titik pancang

• Pemancangan pile dilakukan dengan hidrolik hammer. Pemukulan dilakukan pada bagian atas tiang (top driving).

• Untuk mencegah rusaknya kepala tiang akibat dorongan alat (impact), digunakan packing (cushion) dari plywood setebal minimal 5 cm. Packing tersebut harus diperiksa dan diganti secara periodic selama pemancangan.

Page 14: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

:

• Tiang dipancang sampai kedalaman yang ditentukan. Pemancangan dilaksanakan dan dimonitor secara hati-hati, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan seperti pecahnya tiang pancang atau melesetnya posisi dari lokasi yang seharusnya. biasanya ketegakan tiang pancang dikontrol menggunakan alat theodolite oleh surveyor.

• Pemancangan tiang dihentikan setelah ujung tiang mencapai kedalaman yang diinginkan, setelah dilakukan control terhadap kalendering atau final set.

Page 15: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

:

• Setelah pekerjaan pemancangan selesai, dilakukan pengetesan dengan menggunakan/ cara test PDA untuk mengetahui daya dukung tiang pancang.

• Setelah test PDA selesai dikerjakan, tahapan berikutnya adalah memotong tiang pancang sesuai dengan marking, dengan menyisakan tulangan untuk stek yang akan dihubungkan tiang lampu

Page 16: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

1. Pekerjaan Lampu Lapangan

d) Pekerjaan Tiang Lampu

Pengecekan lapangan sesuai dengan desain gambar yang sudah ada.

Pemasangan Box APP,Ground rod,Pipa inforing yang dilanjutkan pengukuran grounding dan tahanan isolasi. Kemudian dilanjutkan dengan penyambungan ke jaringan TR(tegangan Rendah) PLN. Setelah itu dilakukan pengetesan terhadap jaringan yang telah terpasang

Pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan stang lampu dan lampu induksi yang dilanjutkan dengan penyambungan ke jaringan yang sudah ditarik

Jika diperlukan adanya tiang bantu, maka pertama-tama dibuat lubang dengan menggunakan diger sesuai ukuran tiang dan pengecorannya. Setelah lubang siap, angkur dapat ditanam. Untuk menjamin bahwa tiang benar-benar pada posisi tegak, diukur dengan menggunakan water pas. Selanjutnya dilakukan pengecoran pada angkur.

Page 17: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

Setelah pengecoran benar-benar kering dan tiang dipasang pada base plate.

Setelah tiang berdiri dilakukan test commisioning

Setelah test commisioning selesai bisa di finishing

Page 18: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

C. Pekerjaan Sistem Penangkal Petir 2 unit

Secara garis besar, cara pemasangan instalasi penangkal petir/anti petir Viking sebagai berikut :

1. Pada tahap awal pengerjaan di mulai dengan mengerjakan bagian grounding system terlebih dahulu, dengan pertimbangan keamanan dan kemudahan. Kemudian dilakukan pengukuran resistansi/tahanan tanah menggunakan Earth Testermeter, apabila hasil pengukuran tersebut menunjukan < 5 Ohm maka tahapan kerja berikutnya dapat dilakukan. Seandainya hasil resistansi/tahanan tanah menunjukan > 5 Ohm maka di lakukan pembuatan atau penambahan grounding lagi di sebelahnya dan di pararelkan dengan grounding pertama agar resistansi/tahanan tanahnya menurun sesuai dengan standarnya < 5 Ohm.

2. Setelah selesai membuat grounding, langkah berikutnya adalah memasang kabel penyalur (Down Conductor) dari titik grounding sampai keatas bangunan, tentunya dengan mempertimbangkan jalur kabel yang terdekat dan hindari banyak belokan/tekukkan 90 derajat sehingga kebutuhan material dan kualitas instalasi dapat efektif dan efisien. Kabel penyalur petir yang biasa di gunakan antara lain BC (Bare Copper), NYY atau Coaxial. Untuk tempat - tempat tertentu sebaiknya di beri pipa pelindung (Conduite) dengan maksud kerapihan dan keamanan.

3. Bila kabel penyalur petir telah terpasang dengan rapih, maka tahap selanjutnya pemasangan head terminal petir tentunya harus terhubung dengan kabel penyalur tersebut sampai ke grounding system.

Page 19: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

D. Pekerjaan Keermir Area Lampu

Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasangan batu kali.

Approval material yang akan digunakan.

Persiapan lahan kerja.

Persiapan material kerja, antara lain : batu kali, semen PC, pasir pasang, air, dll.

Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran, benang, selang air, dll.

Setelah tahap persiapan selesai, maka tahap berikutnya yang dilaksanakan dilapangan adalah tahap pekerjaan pengukuran dengan mengikuti proses sebagai berikut:

Sebelum pekerjaan pemasangan pasangan batu kali dimulai, terlebih dahulu dilakukan pengukuran dengan menggunakan theodolith untuk mendapatkan level pasangan batu kali.

Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat.

Page 20: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

Apabilan proses persiapan dan pebgukuran telah dilaksanakan, maka tahap selanjutnya adalah Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali, dengan mengikuti langkah pekerjaan sebagai berikut :

Gali tanah untuk lubang pasanagan batu kali.

Pastikan galian tanah untuk pasangan batu kali, ukuran lebar dan kedalaman sudah sesuai rencana.

Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali.

Buat adukan untuk pasangan pondasi batu kali.

Hamparkan pasir urug dan ratakan

Basahi batu kali dengan air telebih dahulu sebelum dipasang.

Pasang batu aanstamping terllebih dahulu.

Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali.

Page 21: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retak/patah dan berongga besar.

Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana.

Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar.

Demikian metode pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali yang terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap persiapan, tahap pengukuran dan tahap pelaksanaan pekerjaan fisik dilapangan.

Page 22: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

E. Pekerjaan Saluran Untuk Kabel

1. Pengukuran

Pengukuran meliputi pengukuran panjang pekerjaan dan elevasi. Elevasi yang tertera pada shop drawing diterapkan di lapangan dengan memasang patok-patok dan bouwplank untuk menyimpan elevasi.

2. Galian tanah

Setelah patok dipasang, pekerjaan galian bisa dimulai. Elevasi galian dikontrol berdasarkan elevasi yang sudah disimpan pada patok.

3.Pekerjaan Pemasangan

Pemasangan Bowplank pada galian untuk pengecekan kelurusan maupun elevasi dengan jarak maksimum 20 m untuk menghindari lendutan benang acuan. Sebaiknya dengan 2 benang dimana yang satu pada as saluran sedang lainnya pada sisi luar precast untuk kelurusan pamasangan saluran.

Pemasangan saluran precast segera dilaksanakan apabila seluruh proses diatas telah dikerjakan. Dengan bantuan peralatan (untuk mengangkat dan penyetelkan dapat digunakan Crane atau Excavator dengan tetap mengacu prosedur Handling), satu persatu precast saluran dipasang mengikuti jalur galian yang dibuat dan sebaiknya dari arah hilir ke hulu.

Pengurugan kembali lapis demi lapis ( 15 s/d 20 Cm perlapis ) dengan pemadatan dapat dikerjakan dengan Stamper atau lainnya dengan material yang sesuai persyaratannya hingga ke finishing surface.

Page 23: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

F. Pekerjaan Lain- Lain

Setelah pekerjaan selesai pihak kontraktor akan bertanggung jawab atas pembersihan lokasi bekas pekerjaan seperti sedia kala.

Page 24: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

BAB III URAIAN PEKERJAAN PENUNJANGStrategi paling tepat dalam mengantisipasi keterlambatan proyek konstruksi adalah dengan membuat Risk Management yang berdampak atas

waktu pelaksanaan. Bagian penting atas risk management tersebut adalah adanya risk response dan tentu monitoringnya.Pada proyek yang sudah terlanjur mengalami keterlambatan artinya risiko yang berdampak atas waktu pelaksanaan telah terjadi. Risiko yang

terjadi adalah problem. Ini terjadi karena kurang memadainya risk management yang dibuat.Strategi percepatan proyek identik dengan risk respons dalam risk management. Hanya saja pada risiko yang telah terjadi. Strategi diterapkan

berdasarkan prioritas jika faktor yang menyebabkan keterlambatan proyek jumlahnya cukup banyak. Dengan melihat karakteristik khusus proyek konstruksi dan faktor yang menyebabkan keterlambatan proyek, berdasarkan pengalaman diusulkan rekomendasi strategi dalam melakukan percepatan proyek konstruksi, yaitu:

4.1 Manajerial• Dalam situasi krisis terhadap waktu, Jalur kritis harus dikomunikasikandan disepakati oleh Tim proyek.• Menjaga kedisiplinan Tim proyek. Kedisiplinan akan mempengaruhi suasana kerja di proyek• Melakukan rapat harian yang membahas segala hal terkait usaha untuk menjaga agar proyek dapat diselesaikan sesuai jadwal yang

telah ditentukan. Rapat harian harus dihadiri oleh Pejabat proyek yang mampu mengambil keputusan atas suatu masalah. Jangan pernah mengulur pengambilan keputusan pada rapat harian saat proyek mengalami krisis. Rapat harian harus dihadiri oleh Tim proyek terkait, Mandor, dan wakil subkontraktor.

• Aktif menggali informasi mengenai potensi masalah kepada subkontraktor dan Mandor. Hal ini agar masalah yang berpotensi terjadi dapat diantisipasi lebih dini

• Melakukan update yang rutin atas jalur kritis (CPM). Semakin sering akan semakin baik. Dapat pula membuat simulasi-simulasi atas rencana-rencana proyek agar didapatkan strategi yang paling efisien dan efektif.

• Selalu memberikan motivasi yang terbaik kepada karyawan dan pekerja agar attitude dan mental kerja lebih baik.• Menambah jam kerja dengan lembur.• Menambah Personil proyek agar dapat meningkatkan pengawasan.• Menjaga kualitas pekerjaan. Kualitas yang tidak baik menyebabkan pengulangan pekerjaan.• Memastikan ketersediaan dana dan mengusahakan dana pendampinguntuk hal-hal yang bersifat emergency.• Membantu mempercepat proses penagihan termijn bagi subkontraktor• Aktif berkomunikasi dengan Owner dan Pengawas pekerjaan mengenai strategi percepatan proyek. Usahakan untuk mendapatkan

dukungan mereka• Memberikan reward atas tercapainya setiap tahapan milestone kepada tim proyek, subkontraktor dan kepada pekerja.• Tim proyek harus fokus terhadap Safety. Kecelakaan akan membuat loss time.• Menempatkan personil khusus yang memonitor proses dan dokumen administrasi vendor. Sering kali pekerjaan di lapangan terhambat

oleh masalah prosedur administrasi.

Page 25: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

4.2 Scope dan Lingkup Pekerjaan• Membuat checklist daftar sisa pekerjaan (Update WBS) dimana tingkat detil yang baik dan memadai. Daftar atau checklist ini akan

sangat membantu dalam proses-proses berikutnya.• Daftar sisa pekerjaan dengan melihat secara keseluruhan dokumen kontrak yaitu gambar, BQ, dan spesifikasi.• Meminimalisir adanya perubahan lingkup dan pekerjaan tambah-kurang. Perubahan lingkup akan membuat pekerjaan semakin

kompleks dan sulit dikelola. Perlu effort yang lebih besar dengan adanya perubahan lingkup.

4.3 Material dan Supplier• Pengiriman material menggunakan transportasi udara. Ekspedisi yang menggunakan jalur laut sering terlambat karena faktor

cuaca dan birokrasi. Ini menjadi satu-satunya cara apabila terjadi larangan berlayar karena cuaca sedang jelek• Aktif memonitor proses pengiriman dengan meminta bukti manifest pengiriman material• Melakukan pengecekan langsung lokasi material yang akan dikirim ke proyek. Ini untuk memastikan bahwa material dalam kondisi

ready untuk dikirim.• Jumlah supplier untuk suatu jenis material diusahakan lebih dari satu• Mengganti material import dengan material yang ready stock dengan spesifikasi yang setara.• Mengganti material yang langka dengan material lain yang ready stockdengan tetap memperhatikan kualitas pekerjaan. Contoh

pada saat terjadi kelangkaan semen, pekerjaan lantai kerja diganti dengan plastic sheet. Contoh lain adalah mengganti semen biasa PC dengan semen tipe PCC.

4.4 Alat• Memastikan alat dirawat sesuai prosedur• Mengganti alat yang tidak sesuai atau tidak cocok.• Memastikan tersedianya suku cadang di proyek terutama pada elemen alat yang bersifat aus• Menambah jumlah alat sehingga mencukupi kebutuhan pelaksanaan• Membuat sumber tenaga listrik cadangan. Kerusakan genset akan menghentikan hampir seluruh pekerjaan.

4.5 Subkontraktor• Mengurangi lingkup pekerjaan subkontraktor yang bermasalah dan  menggantinya dengan subkontraktor yang terpercaya.• Mengambil alih pekerjaan subkontraktor yang berpotensi terlambat• Jumlah subkontraktor pada suatu pekerjaan diusahakan lebih dari satu.• Meminta setiap subkontraktor agar menempatkan wakilnya yang dapat memutuskan masalah.• Aktif komunikasi via surat untuk masalah—masalah yang krusial

Page 26: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

4.6 Tenaga Kerja• Mengganti tenaga kerja yang kurang produktif dengan yang lebih produktif. Durasi pekerjaan proyek konstruksi sangat tergantung

pada produktifitas tenaga kerja• Menambah jam kerja atau lembur. Lembur yang efektif adalah sampai dengan jam 24.00. Di atas jam tersebut biasanya produktifitas

menurun.• Aktif memantau kedisiplinan tenaga kerja. Waktu yang hilang atas ketidakdisiplinan tenaga kerja berdampak cukup besar.• Memperhatikan kelayakan tempat tinggal pekerja. Tempat tinggal yang tidak sehat, akan menyebabkan tingginya angka pekerjaan

yang sakit. Hal tersebut akan menambah loss time di proyek.• Aktif berkomunikasi dengan pekerja mengenai kesulitan pelaksanaan dalam event meeting atau safety talk• Memberikan training secara rutin kepada pekerjan agar keahlian pekerja meningkat sehingga akhirnya produktifitasnya bertambah.• Menyediakan tempat istirahat pekerja pada lokasi yang sedekat mungkin dengan lokasi pekerjaan• Disarankan untuk mengkoordinir pengadaan makan pada saat istirahat pekerja. Ini akan memangkas waktu hilang yang menurunkan

produktifitas• Tenaga kerja harus disebar pada area pekerjaan sedemikian masih tetap dapat dimonitor dengan baik. Jangan menyebarkan pekerja

pada area yang terlalu luas sehingga menurunkan tingkat pengawasan

4.7 Penanggulangan CuacaCuaca adalah salah satu faktor yang dapat menghambat laju pekerjaan konstruksi.Namun cuaca merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Terdapapt beberapa cara untuk menanggulangi jika terjadi cuaca buruk (panas,

hujan, angin dll)• Membuat loss kerja yang ber atap. Pada pekerjaan konstruksi terdapat beberapa item yang pabrikasinya dikerjakan di lapangan.

Misalnya : Pembuatan Tulangan besi, precast, kayu dll. Maka agar cuaca tidak menjadi halangan pekerjaan pabrikasi, sebaiknya di sediakan loss kerja tang memiliki atap temorer.

• Melakukan pengecoran malam.• Menyediakan plastik cor, sebagai antisipasi jika turun hujan pada saat pengecoran.

4.8 Design dan Metode Pelaksanaan• Aktif menemukan metode pelaksanaan baru yang lebih efisien dan efektif daripada metode eksisting.• Aktif mengevaluasi metode pelaksanaan yang ada sehingga didapatkan metode pelaksanaan yang paling efisien dan efektif.• Melakukan review design sedemikian design yang baru memberikan waktu penyelesaian yang lebih singkat dengan tanpa

mengabaikan kehandalan fungsi design.• Membuat metode pelaksananaan sedemikian dapat meminimalisir dampak cuaca buruk. Misalnya mempercepat pekerjaan struktur

agar pekerjaan finishing dapat segera dimulai. Contoh lain adalah menyediakan atap terpal sehingga pekerjaan dapat terus dilaksanakan walaupun terjadi hujan.

Page 27: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

BAB IV SISTEM MANAJEMEN K35.1 UmumLingkup keselamatan kerja yg dimaksud termasuk tenaga kerja, peralatan, perlengkapan, bahan, Prosedur kerja, baik diluar bangunan

maupun didalam bangunan yang sedang bekerja Untuk keselamatan kerja, setiap pekerja harus dilengkapi dengan helm pengaman, sarung tangan, sepatu kerja, safety belt sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing pekerjaan. Pada bagian mesin dan alat yang mudah atau rawan terhadap kecelakaan kerja.

Penyedian obat-obatan P3K bagi pekerja yang terluka atau mendapat kecelakaan kerja di proyek disediakan obat-obatan yang ditempatkan secara khusus dan selalu ditambah bila ada obat yang kurang. Apabila keadaan pekerja yang mendapat kecelakaan tersebut memerlukan perawatan yang lebih, maka segera dibawah ke rumah sakit yang terdekat Sesuai standar perusahaan kami, untuk mendukung tujuan K3 diadakan juga Asuransi Tenaga Kerja dengan syarat-syarat berdasarkan ketentuan yang berlaku.

5.2 Tujuan• Menjamin bahwa seluruh aktivitas pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan aspek keselamatan kerja (healt and work safety aspect).• Menjamin bahwa seluruh aktivitas pekerjaan yang dilakukan dengan peralatan dan tenaga manusia dilakukan oleh orang yang mempunyai

kewenangan melakukan dan menggunakan alat dan peralatan sesuai dengan keahliannya masing-masing• Menjamin agar keselamatan kerja dilakukan secara konsisten dan sesuai dengan peraturan serta procedure kerja yang telah dibuat

dalam proyek• Menjamin produktivitas kerja tidak terganggu dan aman bekerja secara continue menuju kondisi Nol Kecelakaan (ZERO ACCIDENT)

5.3 LingkupLingkup keselamatan kerja yang dimaksud termasuk tenaga kerja, peralatan, perlengkapan, bahan, prosedur kerja, baik diluar bangunan maupun didalam bangunan yang sedang dikerjakan.

5.4 MANUALUntuk menjamin kesesuaian setiap hasil kerja yang dicapai dengan persyaratan yang ada serta dilakukan dengan cara yang aman dan sehat

baik bagi karyawan maupun lingkungan, maka perusahaan menetapkan manual SMK 3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan pedoman kerja tertulis yang mengatur masalah K3, mangacu kepada ISO 9001; 2008 (QMS), ISO 18001: 2007 (OHSAS/K3).

5.5 SISTEM MANAJEMEN K3 KONSTRUKSI1. Pihak kami akan membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk identifikasibahaya, Penilaian risiko danpengendaliannya secara

berkesinam-bungan sesuai dengan Rencana K3Kontrak (RK3K) yang telah disetujui olehMK.Pihak Kami akan melibatkan Ahli K3Konstruksi pada paket pekerjaan denganrisiko K3 tinggi atau sekurangkurangnyaPetugas K3 Konstruksi pada paketpekerjaan dengan risiko K3 sedang dankecil. Ahli K3 Konstruksi atau Petugas K3bertugas untuk merencanakan,melaksanakan dan mengevaluasi Sistem Manajemen K3 Konstruksi, tingkat risikoK3 ditetapkan oleh Pengguna Jasa

 

Page 28: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

31

2. Pihak Kami akan membentuk PanitiaPembina K3 (P2K3) bila: jumlah pekerja paling sedikit 100 orang,3. Pihak Kami akan melaksanakan Audit Internal K3 Konstruksi.4. Pihak Kami akan melakukan tinjauan ulang terhadap RK3K (pada bagian yang memang perlu dilakukan kaji

ulang)setiap bulan secara berkesinambungan selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi berlangsung.

Pihak Kami akan menyediakan fasilitas pencucian yang memadai dan sesuai dengan pekerjaan yangdilakukan untuk seluruh pekerja konstruksi. Fasilitas pencucian termasuk penyediaan air panas dan zat pembersih untukkondisi berikut ini:

• Jika pekerja beresiko terpapar kontaminasi kulit yang diakibatkan oleh zat beracun, zat yang menyebabkaninfeksi dan iritasi atau zat sensitif lainnya;

• Jika pekerja menangani bahan yang sulit dicuci dari kulit jika menggunakan air dingin;• Jika pekerja harus membersihkan seluruh badannya;• Jika pekerja terpapar pada kondisi panas atau dingin yang berlebih, atau bekerja pada kondisi basah yangtidak biasa

sehingga menyebabkan para pekerja harus membersihkan seluruh badannya, maka Pihak Kamiakan menyediakan pancuran air (shower) dengan jumlah yang memadai dengan jumlah yang memadai.

• Untuk kondisi normal, Pihak Kami akan menyediakan pancuran air untuk mandi dengan jumlah sekurang-kurangnya satu untuk setiap 15 orang.

5.6 Toilet Fasilitas Sanitasi• Pihak Kami akan menyediakan toilet yang memadai baik toilet khusus pria maupun toilet khusus wanita

yangdiperkerjakan di dalam atau di sekitar tempat kerja.• Jika jumlah pekerja lebih dari 15 orang tenaga kerja, maka:• Kami menyediakan 1 urinal peturasan untuk jumlah pekerja 15 orang, ditambah apabila jumlah pekerjalebih dari 15

orang sampai dengan tambahan 30 orang maka kami akan tambah satu urinal peturasanuntuk setiap 30 orang tambahan;

ii. Satu kloset untuk jumlah pekerja kurang dari 15 orang, apabila jumlah pekerja lebih dari 15 orang sampaidengan tambahan 30 orang maka kami menambah satu kloset ditambah beberapa kloset untuk setiap 30orang tambahan.

• Toilet pria dan wanita akan dipisahkan dengan dinding tertutup penuh. Toilet mudah diakses, mempunyaipenerangan dan ventilasi yang cukup, dan terlindung dari cuaca. Toilet dibuat dan ditempatkan sedemikianrupa sehinga dapat menjaga privasi orang yang menggunakannya dan terbuat dari bahan yang mudahdibersihkan.

5.7 Air Minum•  Kami akan menyediakan pasokan air minum yang memadai bagi seluruh pekerja dengan persyaratan:• Mudah diakses oleh seluruh pekerja dan diberi label yang jelas sebagai air minum;

 

Page 29: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

32

• Kontainer untuk air minum harus memenuhi standar kesehatan yang berlaku• Jika disimpan dalam kontainer, kami pastikan kontrainer bersih dan terlindungi dari kontaminasi dan

panas;dikosongkan dan diisi air minum setiap hari dari sumber yang memenuhi standar kesehatan.

5.8 Fasilitas Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)• Peralatan P3K kami sediakan dalam seluruh kendaraan konstruksi dan di tempat kerja.• Di tempat kerja kami tempatkan pekerja yang sudah terlatih dan/atau bertanggung jawab dalam PertolonganPertama

Pada Kecelakaan. 5.9 Akomodasi Untuk Makanan dan baju• Akomodasi yang memadai bagi pekerja, tempat untuk makan, istirahat, dan perlindungan dari cuaca.• Akomodasi mempunyai lantai yang bersih, dilengkapi meja dan kursi, serta furnitur lainnya untuk

menjamintersedianya tempat istirahat makan dan perlindungan dari cuaca• Penyediaan tempat sampah, dikosongkan dan dibersihkan secara periodik.• Penyediaan tempat ganti baju untuk pekerja dan tempat penyimpanan baju pakaian yang tidak digunakanselama

bekerja.

5.10 Penerangan• Penyediaan penerangan harus di seluruh tempat kerja, termasuk di ruangan, jalan, jalan penghubung, tanggadan gang.

Semua penerangan dapat dinyalakan ketika setiap orang melewati atau menggunakannya.• Penerangan tambahan harus disediakan untuk pekerjaan detil, proses berbahaya, atau jika menggunakan mesin.• Penerangan darurat yang memadai.• PEMELIHARAAN FASILITAS• Pihak Kami akan menjamin terlaksananya pemeliharaan fasilitas-fasilitas yang disediakan dalam kondisi bersih

danhigienis, serta dapat diakses secara nyaman oleh pekerja. 5.11 Ventilasi• Seluruh tempat kerja mempunyai aliran udara yang bersih.• Pada kondisi tempat kerja yang sangat berdebu misalnya tempat pemotongan beton, penggunaan bahan

kimiaberbahaya seperti perekat, dan pada kondisi lainnya, Pihak Kami akan menyediakan alat pelindung nafas seperti respirator dan pelindung mata.

 

Page 30: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

33

5.12 Ketentuan Bekerja Pada tempat Tinggi (Pekerjan yang Berpengalaman)Bekerja di tempat kerja yang tinggi dilakukan oleh pekerja yang mempunyai pengetahuan, pengalaman dan mempunyai

sumberdaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan selamat.PelindungKeselamatan kerja untuk bekerja pada tempat tinggi dapatmenggunakan satu atau beberapa pelindung sebagai berikut:

teralipengaman lokasi kerja, jaring pengaman, sistem penangkap jatuh. Pengamanan di sekeliling pelataran kerja atau tempat kerja• Membuat terali pengaman lokasi kerja sepanjang tepi lantai kerjaatau tempat kerja yang terbuka.• Menggunakan Jaring Pengaman, Jika pelataran kerja atau tempatkerja berada di atas jalan umum dan untuk mencegah jika

ada bahaya material atau barang lain jatuh pada pengguna jalan, dan pengamanan daerah di bawah pelataran kerjaatau tempat kerja bebas dari akses orang.

 Terali pengaman lokasi kerjaTerali pengaman memenuhi syarat, Jika terali pengaman lokasi kerja digunakan di sekeliling bangunan, atau bukaan diatap,

lantai, atau lubang lift :- 900 –1100 mm dari pelataran kerja;• Mempunyai batang tengah (mid-rail)• Mempunyai papan bawah (toeboard) jika terdapat resiko jatuhnya alat kerja atau material dari atap/tempat kerja.

Jaring pengaman• Pekerja yang memasang jaring pengaman harus dilindungi dari bahaya jatuh. Digunakan kendaraan khusus(mobile work

platform) saat memasang jaring pengaman. Akan tetapi jika peralatan mekanik tersebut tidaktersedia maka pekerja yang memasang jaring harus dilindungi dengan tali pengaman (safety harness) ataumenggunakan perancah (scaffolding).

• Jaring pengaman dipasang sedekat mungkin pada sisi dalam area kerja.• Jaring pengaman dipasang dengan jarak bersih yang cukup dari permukaan lantai/tanah sehingga jika seorangpekerja

jatuh pada jaring tidak akan terjadi kontak dengan permukaan lantai/tanah.

Sistem pengaman jatuh individu (individual fall arrest system)• Sistem pengaman jatuh individu (individual fall arrest system) termasuk sistem rel inersia (inertia reel system),safety

harness dan tali statik. Pekerja yang diharuskan menggunakan alat ini akan dilatih terlebih dahulu• Jenis sabuk pinggang tidak akan digunakan untuk pekerjaan atap.• Pekerja yang menggunakan safety harness tidak akan diperbolehkan bekerja sendiri. Pekerja yang jatuh dantergantung

pada safety harness harus diselamatkan selama-lamanya 20 menit sejak terjatuh.• Perhatian penuh diberikan pada titik angker untuk tali statik, jalur rel inersia, dan/atau jaring pengaman.

 

Page 31: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

TanggaJika tangga akan digunakan, maka Pihak Kami akan:• Memilih jenis tangga yang sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan;• Menyediakan pelatihan penggunaan tangga;• Mengikat bagian atas dan bawah tangga untuk mencegah kecelakaan akibat bergesernya tangga;• Tempatkan tangga sedekat mungkin dengan pekerjaan;• Tangga digunakan untuk naik ke lantai kerja di atas, kami pastikan tangga tersebut berada sekurang-kurangnya 1m di

atas lantai kerja; Perancah (scaffolding)• Perancah dengan tinggi lebih dari 5 m dari permukaan dibangunoleh orang yang mempunyai kompetensi sebagai

scaffolder.Seluruh perancah diinspeksi oleh orang yang berkompeten padasaat: sebelum digunakan, sekurang-kurangnya seminggu sekalisaat digunakan, setelah cuaca buruk atau gangguan lain yangdapat mempengaruhi stabilitasnya, jika perancah tidak pernahdigunakan dalam jangka waktu lama.

• Hasil inspeksi harus dicatat, termasuk kerusakan yang diperbaikisaat inspeksi. Catatan tersebut ditandatangani oleh orang yangmelakukan inspeksi

• Orang yang melakukan inspeksi memastikan bahwa :• Tersedia akses yang cukup pada lantai kerja perancah.• Semua komponen tiang diletakkan di atas pondasi yang kuat dan dilengkapi dengan plat dasar. Jika perlu, gunakan

alaskayu atau cara lainnya untuk mencegah tiang bergeser dan/atau tenggelam.• Perancah telah terhubungdengan bangunan/struktur dengan kuat sehinggadapat mencegah runtuhnyaperancah dan

menjagaagar ikatannya cukup kuat.- Jika beberapa pengikattelah dipindahkan sejakperancah didirikan, makaikatan tambahan atau caralainnya untuk menggantiharus dilakukan

• Perancah telah diperkaku(bracing) dengan cukupuntuk menjaminstabilitas.• Tiang, batang, pengaku(bracing), atau strut belumdiindahkan.• Papan lantai kerja telah dipasang dengan benar, papan bersih dari cacat dan telah tersusun dengan baik.• Seluruh papan harus diikat dengan benar agar tidak terjadi pergeseran.• Tersedia pagar pengaman dan toeboard di setiap sisi dimana suatu orang dapat jatuh.• Perancah didesain dan dibangun untuk menahan beban material, kami pastikan bebannya disebarkansecara merata.• Tersedia penghalang atau peringatan untuk mencegah orang menggunakan perancah yang tidak lengkap.

5.13. ELEKTRIKAL Pasokan listrik  Alat elektrik portabel yang dapat digunakan di situasi lembab hanyalah alat yang memenuhi syarat:• Mempunyai pasokan yang terisolasi dari earth dengan voltase antar konduktor tidak lebih dari 230 volt

 

Page 32: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

35

Supply Switchboard Sementara Perhatian Utama Dan Haru• Jika ditempatkan di luar ruangan, harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak akan terganggu olehcuaca.• Dilengkapi dengan pintu dan kunci. Pintu harus dirancang dan dan ditempel sedemikian rupa sehinggatidak akan

merusak kabel lentur yang tersambung dengan panel dan harus dapat melindungi switch darikerusakan mekanis. Pintu harus diberi tanda: HARAP SELALU DITUTUP

• Mempunyai slot yang terinsulasi di bagian bawah.• Ditempelkan pada dinding permanen atau struktur yang didesain khsus untuk ini. Inspeksi peralatanSeluruh alat dan perlengkapan kelistrikan harus diinspeksi sebelum digunakan untuk pertama kali dan

setelahnyasekurang-kurangnya tiap tiga bulan. Seluruh alat dan perlengkapan kelistrikan harus mempunyai tanda identifikasi yangmenginformasikan tanggal terakhir inspeksi dan tanggal inspeksi selanjutnya

Jarak bersih dari saluran listrik Alat crane, excavator, rig pengebor, atau plant mekanik lainnya, struktur atau perancah tidak boleh berada kurang dari

4m di bawah saluran listrik udara tanpa ijin tertulis dari pemilik saluran listrik.

5.14 Pengamanan• Pihak Kami akan bertanggung jawab untuk pelaksanaan pengamanan pelaksanaan konstruksi dan

harusmenyediakan anggota Satuan Pengamanan (SatPam) yang cukup jumlahnya untuk memenuhi syarat-syaratini. Tugas dari Satpam Penyediaadalah menjaga ketertiban dankeamanan di lokasi proyek, melakukanpengawalan, mengatur lalu lintasdilokasi proyek, mencatat danmemeriksa kendaraan setiap tamuyang keluar-masuk, dan hal-hal lainyang dianggap perlu untukperlindungan pelaksanaan konstruksididalam lokasi proyek termasukperlindungan dan penjagaanperalatan, material Penyedia, MK danorang-orang yang bekerja sertaberhubungan dengan proyek inisecara terus menerus pada jam kerjamaupun bukan jam kerja siang dan malam selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi ini sampai selesainyaseluruh pekerjaan dan telah diserahterimakan atau Penyedia secara keseluruhan telah didemobilisasi darilapangan yang dianggap terakhir dari kedua hal tersebut.

2. Pihak Kami akan meyakinkan bahwa seluruh karyawan penyedia, perwakilan penyedia atau Subpenyediamemakai kartu tanda pengenal yang disediakan oleh penyedia. Kartu harus memperlihatkan identitaspenyedia, subpenyedia, Nomor induk karyawan dan harus selalu dipakai dilokasi proyek.

• Pihak Kami akan meyakinkan bahwa seluruh kendaraan yang digunakan oleh Penyedia dan subpenyediatermasuk peralatan penyedia harus diberi label nama dari penyedia atau subpenyedia.

 

Page 33: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

36

5.15 PENYIAPAN PERALATAN STANDARD YANG HARUS DISIAPKAN UNTUK K3.Sesuai dengan standard keselamatan kerja, kami menyediakan perlengkapan K3 seperti diuraikan berikut ini:• Helm safety • Sepatu safety • Safety harness • Sarung tangan • Rompi safety • Ear plug • Masker • Kacamata safety • Baricade • Tali pengaman • Jaring Pengaman • Penyiapan papan peringatan dan petunjuk K3 • Tempat sampah organic dan non organic• Tangga scaffolding • Lampu Trobolight •  APAR (Alat Pemadam Api Ringan• Jas hujan • Kotak P3K • Dan lain-lain yang berhubungan dengan K3

 

 

Page 34: METODE PELAKSANAAN JALAK HARUPAT

BAB V PENUTUPDemikian pemahaman RKS dan Apresiasi serta interprestasi ini dalam rangka pelaksanaan pekerjaan sebagai Metode Pelaksanaan untuk PEKERJAAN PEMBANGUNAN DAN PENGADAAN LAMPU LAPANG SOFTBALL. dapat kami sampaikan sebagai Bagian dari Lingkup Penawaran Kami mengenai Teknis tentang lingkup pekerjaan dan Acuan pelaksanaan dalam tujuan agar Mendapatkan hasil yang maksmal,baik dari nilai mutu dan waktu.Pekerjaan ini akan terlaksana baik apabila mendapat dukungan yang positif dari semua pihak serta usaha yang keras dalam melaksanakan langkah-langkah setiap pekerjaan sehingga dapat menghasilkan sebuah hasil karya yang terbaik yang bisa diberikan.

 

Bandung Mei 2016CV. PUSAKA PERDANA

Direktur