03 b metode pelaksanaan

Upload: muhammad-makhrus

Post on 06-Jul-2018

336 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    1/71

    METODE PELAKSANAAN

    PEMBANGUNAN GEDUNG OPERASIONAL DITJEN PERHUBUNGAN UDARA

    PT. CAHAYAMURNI ARTHA LANGGENG

    DAFTAR ISI :

     A.  TINJAUAN UMUM

     A1. Informasi proyek

     A2. Lokasi Proyek (site plan)

     A3. Lingkup Pekerjaan

    B.  METODE PELAKSANAAN

    B1. URAIAN METODE PELAKSANAAN

    B2. ANALISA KAPASITAS PRODUKSI

    B3. KENDALI MUTU (RENCANA MANAJEMEN MUTU)

    B4. METODE KESELAMATAN KERJA

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    2/71

     

     A.  TINJAUAN UMUM

     A1. NFORMASI PROYEK

    Nama Pekerjaan : Pembangunan gedung operasional Ditjen Perhubungan Udara

    Lokasi Pekerjaan : KompleK Perhubungan udara

    Jurumudi - Tanggerang

    Pemilik Pekerjaan/Owner : Kementrian Perhubungan

    Direktorat Jendral Perhubungan Udara

    Jalan Medan Merdeka barat No.8

    Nilai HPS Paket : Rp 1.497.000.000

    Waktu Pelaksanaan : 80 hari kalender

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    3/71

     A2. LOKASI PROYEK

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    4/71

     

    A3. LINGKUP PEKERJAAN

    a.  Pekerjaan Persiapan meliputi :

    - Pagar proyek

    -  Sewa mess proyek

    -  Gudang matrial

    -  Pembongkaran bangunan existing

    -  Buang puing bekas bongkaran keluar lokasi

    -  Pemasangan Air kerja

    b.  Pekerjaan Struktur

    -  Pekerjaan Pondasi

    Pekerjaan Struktur Atas

    -  Pekerjaan Atap dan Penutupnya

    c.  Pekejaan Arsitektur

    -  Pekerjaan Dinding

    -  Pekerjaan Lantai

    -  Pekerjaan Gypsum dan ACP

    -  Pekerjaan Assesoris Arsitektur dan Mebeleir

    -  Pekerjaan Fasade Bangunan

    -  Pekerjaan Almunium kusen pintu dan jedela

    -  Pekerjaan Sanitair

    d.  Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal

    -  Pekerjaan Listrik

    -  Pekerjaan Plumbing

    e.  Pekerjaan Luar

    -  Pekerjaan Carport

    f. 

    Pekerjaan Lain Lain-  Pemasangan daya PLN dari 1300watt

    Tahapan pelaksanaan berdasarkan jenis pekerjaan untuk masing-masing item pekerjaan secara

    umum ditampilkan didalam satu bagan alir (flowchart) diawal uraian pelaksanaan berikutnya.

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    5/71

     

    B. METODE PELAKSANAAN

    Pelaksanaan Pengadaan Barang/jasa Pekerjaan PEMBANGUNAN GEDUNG OPERASIONAL DITJEN

    PERHUBUNGAN UDARA ini dibiayai dari sumber pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Negar (APBN) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun Anggaran 2015. Adapun

    pelaksanaan kegiatannya dilaksanakan melalui beberapa tahap/proses, yang nantinya akan

    menunjuk satu badan usaha untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, sesuai dengan Rencana

    Kerja yang telah ditetapkan.

    Tugas/sasaran utama dalam pelaksanaan konstruksi ini adalah mencapai sasaran yang diinginkan,

    yakni mencakup :

    1.  Tercapainya Kualitas Pekerjaan, dimana hasil pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan

    kualitas teknik yang diinginkan.

    2. 

    Fungsi Bangunan yang Optimal, dalam hal ini bangunan konstruksi yang dibuat sesuai

    dengan dimensi yang direncanakan dan dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan.

    3. 

    Pengendalian Ketepatan Waktu Pelaksanaan, dimana pelaksanaan pekerjaan sesuaidengan jadwal kontrak yang telah ditetapkan.

    4.  Pengendalian Biaya Pekerjaan, biaya pekerjaan sesuai dengan kuantitas dan kualitas

    bangunan yang dibuat dan secara keseluruhan tidak melampauai dana yang telah

    disediakan.

    5.  Ketepatan Cara Pelaksanaan, dilakukan dengan cara yang tepat.

    6. 

    Terjaminnya Keselamatan Kerja, dapat terjaga dengan baik.

    7.  Hasil Akhir Pelaksanaan, diselesaikan dengan rapih.

    8.  Diterima Lingkungan, tidak mengganggu lingkungan.

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    6/71

     

    Dibawah ini tampilam flowchart untuk pekerjaan:

    1. 

    General flow chart keseluruhan proyek

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    7/71

    Tidak

    Ya

    Ya

    tidak

    ya

    tidak

    ya

    tidak tidak

    ya

    ya

    tidak

    ya

    tidak tidak

    ya

    PersiapanProyek

    Pembuatan Direksi kit ProyekLevelingdan pengukuran

    cek

    penggalian struktur pondasi,tiebeam

    cek

    penggalian struktur pondasi,tiebeam

    cek

    Pabrikasi besi betonPabrikasi bekisting

    cek

    pengecoran

    cek

    Levelingdan pengukuran kolom

    balok plat lantai

    cek

    Pabrikasi besi betonPabrikasi bekisting

    cek

    pengecoran

    selesai

     

    I. 

    DIAGRAM ALIR PEKERJAAN UTAMA

    Secara diagramatis tahapan pekerjaan dapat dilihat pada diagram alir pekerjaan berikut.Contoh

    beberapa bagan alir dalam pekerjaan utama

    a)  Bagan Alir I Pekerjaan Struktur

    b)  Bagan ALir II Pekerjaan Pas.dinding dan Plafond

    c) 

    Bagan Alir III Pekerjaan Pas.Keramik

    Bagan Alir I Pekerjaan Struktur

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    8/71

    ya

    ya ya

    tidak tidak

    ya ya

    tidak tidak

    ya ya

    tidak tidak

    ya

    tidak

    Pekerjaanpesiapan

    Pekerjaan cor plat lantai sudah se lsaiPekerjaan pas.batasudah selasi

    cek

    cek

    Pek spasiadukan keramikPlester dinding

    cek

    Pas.keramik dinding

    cek

    pek.nat keramik

    cek

    selesai

    Pembersihan

    cek

    Pas.keramik lantai

    cek

    Pek.nat keramik

    cek

    ya

    ya ya

    tidak tidak

    ya ya

    tidak tidak

    ya ya

    tidak tidak

    ya

    Tidak tidak

    ya

    tidak

    PersiapanProyek

    pekerjaan plafondPekerjaan dinding

    cek

    cek

    pekerjaan plafondpasangan bata

    cek

    pasangan bata

    cek

    Plesterdan aci

    cek

    selesai

    Pengecatan

    cek

    Pasang gypsum board

    cek

    Finishing gypsum

    cek

    Wall sealer

    cek

    Finish Cat

    cek

    selesai

    Bagan Alir II Pekerjaan Dinding dan Plafond

    Bagan Alir III Pekerjaan Pasangan Keramik

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    9/71

    URAIAN SINGKAT METODE PELAKSANAAN UNTUK PEKERJAAN PERSIAPAN

    PEKERJAAN PERSIAPAN

    Pekerjaan persiapan merupakan langkah awal keberhasilan suatu proyek, dalam tahap persiapan

    sangat berpengaruh langsung pada pelaksanaan proyek selanjutnya dikarenakan dalam proses

    persiapan ini menunjukan kesiapan dan kemampuan suatu perusahaan dalam pengelolaan

    proyek. Tahapan persiapan terbagi menjadi 3 bagian utama meliputi hal hal dibawah ini.

    Land Surveyor (pengukuran & Pemetaan) 

    Pengukuran site, pematokan, setting out as bangunan, posisi bangunan dan garis batas bangunan.

    Sebagai level referensi, patok yang ada di lapangan digunakan sebagai referensi. Patok permanen

    dibuat dari beton, dan diikat serta ditandai dengan teliti, dan dijaga sampai akhir pelaksanaan

    pekerjaan pembangunan. Titik referensi ini merupakan referensi semua pengukuran level

    bangunan dan site. Pengukuran titik dan level lainnya dikerjakan secara teliti menggunakan alat

    water-level dan theodolite yang telah dikalibrasi. Kontraktor harus memberitahu kepada

    Pengawas secara tertulis setiap ketidaksesuaian antara gambar dan kondisi site dan jika menemui

    keraguan atas patok referensi. Kontraktor bertanggung-jawab atas semua hasil pengukuran.

    Pengawasan yang dilakukan oleh Pengawas resmi tidak melepaskan tanggung jawab Kontraktor.

    Proteksi sementara pada batas lahan, struktur, patok dan tugu pengukuran. Pembersihan

    lapangan dan grubbing sebelum pelaksanaan pekerjaan. Selama pekerjaan, Kontraktor harusmemelihara kebersihan site dan mengatur penimbunan tanah, bahan, alat, untuk memungkinkan

    kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Setelah pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus

    membersihkan site dari sisa material dan melakukan demobilisasi peralatan dari site proyek.

    Pekerjaan pembersihan harus disetujui Pengawas sebelum penyerahan pekerjaan.

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    10/71

    Pengadaan dan mobilisasi.

    Tahap awal untuk proyek dapat terlaksana tentunya elemen-elemen pelaksanaan harus diadakan

    dan siap untuk bekerja. Tahapan ini termasuk dengan serah terima lapangan dengan pemilik

    pekerjaan, perijinan dan mobilisasi sumber daya. Di tahapan ini jadwal mobilisasi sudah harus fix

    dan menjadi pegangan pelaksana proyek.

    Akses mobilisasi material yang dibutuhkan perlu strategi jelas dan keputusan yang tepat, dalam

    pelaksanaan ini yaitu mengingat kondisi waktu yang sangat terbatas, hal ini perlu perhatian yang

    serius kapan harus mulai ditentukan mobilitasnya sehingga tiba di site sesuai dengan jadwal yang

    telah direncanakan.

    Aspek tahapan ini sangat berpengaruh terhadap kesinambungan pekerjaan kedepannya karena

    menunjukan kesiapan dari semua unsur yang terkait seperti Owner, Konsultan Pengawas dan

    Kontraktor.

    Daftar Personil Inti yang akan dimobilisasi pada tahap awal pekerjaan terdiri dari :

    1.  Site manager

    2.  Struktur Engineer

    3.  Pelaksana

    4. 

    Mandor Mekanikal Elektrikal

    5.  Drafter

    Personil pendukung akan dimobilisasi pada tahap berikutnya sesuai dengan kebutuhan terdiri

    dari :

    1.  Mandor

    2.  Kepala Tukang

    3. 

    Tukang Gali

    4.  Tukang Batu

    5.  Tukang Besi

    6.  Tukang kayu

    7.  Pembantu Tukang

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    11/71

     

    Project Site Plan &Fasilitas penunjang operasional

    Fasilitas yang akan diadakan sebagai sarana penunjang operasional akan mencakup pada hal

    dibawah ini :

    1.  Fasilitas akomodasi bagi pelaksana proyek dan tenaga supaya tercapai efisiensi

    dari segi waktu perlu dibuatkan sarana pemondokan atau barak. Perhitungan

    dengan kuantitas yang akan berlangsung di lokasi pekerjaan diperlukan barak

    pekerja dengan ukuran minimum 4 m x 10 m untuk kapasitas maksimum 25

    personil/tenaga. Sementara untuk key personnel disediakan sarana akomodasi

    sekitar lokasi.

    2.  Direksi Keet   sebagai kantor lapangan diperlukan untuk pengawasan dan site

    office dan meeting koordinasi yang rutin setiap minggu ataupun setiap bulannya.

    Direksi keet diperlukan dengan luasan minimum 3 m x 4 m ditunjang dengan

    sarana kursi dan meja dan buku tamu sebagai korespendensi di lapangan dalam

    menunjang kegiatan sehari-hari.Foto dibawah ini ada contoh untuk direksi kit

    Contoh Foto DIreksi Keet 

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    12/71

     

    3.  Fasilitas penyimpanan material dan workshop adalah penunjang proyek untuk

    mengamankan peralatan kerja dari cuaca maka workshop minimum keperluan

    gudang sekitar 18 M2 dengan lahan untuk material curah ditempatkan sekitarbangunan yang tidak mengganggu akses mobilitas itu sendiri selain itu gudang/

    workshop harus dibuat sedemikian rupa tidak terganggu oleh cuaca dan aman

    terhadap bahaya-bahaya lainnya yang akan terjadi. Persiapan terpal harus

    terencana mengingat akan memasuki musim penghujan nantinya.

    4.  Sarana Air bersih dan drainase serta penerangan kerja  diperlukan untuk

    mengantisipasi pekerjaan malam bila diperlukan dan penerangan keseharian yang

    diperlukan.

    5.  Keamanan  sangat diperlukan mengingat lahan yang luas dan terbuka akan

    memudahkan hal-hal yang tidak terduga bisa terjadi. Perlunya koordinasi dengan

    pihak berwenang dan warga setempat sangat dibutuhkan

    6.   Administrasi dan dokumentasi  sebagai bahan pelaporan harian mingguan dan

    bulanan. 

    Pekerjaan Pembersihan Lahan

    Pembersihan lahan tidak semata-mata menghilangkan ganguan-gangguan fisik areal seperti akar

    pohon atau batu-batu besar atau bangunan lama saja tetapi lebih mendalam lagi adalah tanah jelek

    (humus)/ gambut.Secara teknis tanah jelek/gambut harus dibuang keluar karena akan

    mempengaruhi daya dukung tanah untuk pondasi. Maka perlu penanganan khusus dalam

    pembersihan area bangunan yaitu dengan membuang tanah yang jelek sampai kedalaman 10 - 15

    cm.

    Pembersihan area site tidak terjadi hanya di awal pekerjaan saja tetapi secara berkala dan menjadi

    kegiatan rutinitas proyek itu sendiri Perlunya penataan lokasi untuk tempat pembuangan

    sementara baik puing atau sampah sangat diperlukan dimana rutinitas atau kegiatan proyek tidak

    terganggu oleh penumpukan-penumpukan yang tidak beraturan .  Selain dari pekerjaan

    pemancangan minipile yang akan ilakasnaka berurutan (alat pancang yang digunakan 1 set )

    semua pekerjaan untuk masing – masing bangunan dikerjakan serentak.

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    13/71

     

    Pagar Proyek  

    Tahapan untuk melakukan pekerjaan Pagar sementara adalah Menyiapkan peralatan berupa

    material item diatas sesuai dengan spesifikasi pekerjaan yang telah ditentukan. Menyiapkan titik

    galian untuk berdirinya tiang/rangka pagar.Membuat pondasi sesuai spek pekerjaan yang telahditentukan untuk dasar berdirinya tiang rangka pagar. Pemasangan seng gelombang pada rangka

    yang telah disiapkan.Finishing cat pagar dengancat besi dengan cat kayu jika dikehendaki oleh

    pihak Pengawas bahwa pagar harus dicat atau jika ditetapkan dalam spesifikasi khusus.

    Contoh Foto Pagar Proyek

    B1. METODE PELAKASANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG OPERASIONAL BASECAMP

    RAWABOKOR

    Pekerjaan bangunan gedung ekadiyasa meluputi :

    B1.1 PEKERJAAN STRUKTUR

    B1.1.1 MOBILISASI DAN DEMOBILISASI ALAT

    Untuk mobilisasi alat,khususnya untuk alat pancang seperti HSPD 50 ton dan borepile

    menggunaka jenis angkutan trailer,dengan tipe trailer disesuaikan berdasar jumlah kebutuhan

    alat yang mau diangkut. Begitu juga Demobilsasi alat,memperhitungkan jumlah alat yang maudiangkut serta kondisi jalan dan traffic lalu lintas dilokasi proyek

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    14/71

     

    B1.1.2 Pekerjaan Galian

    Pekerjaan galian sebagian besar dilakukan dalam tapak bangunan. Pekerjaan Galian terdiri dari

    berbagai macam ukuran baik lebar, panjang ataupun kedalaman. Pondasi yang digunakan dalam

    proyek ini adalah pondasi batu kali dan sloop, serta dibeberapa bangunan dengan kombinasi

    pondasi setempat.

    Penggalian pondasi tapak dan batu kali dan rolaag bata menggunakan tenaga manusia karena

    setelah galian pekerjaan utama dilanjutkan secara parallel bersamaan dengan pekerjaan pondasi.

    1.1 Urugan tanah

    Pekerjaan Urugan ini pekerjaan menunggu setelah pekerjaan pondasi keseluruhan selesai

    dikerjakan. Urugan tanah dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

    Urugan kembali tanah galian :

    Yaitu pekerjaan yang menggunakan material tanah bekas galian untuk mengisi sisi Prosedur

    dalam mengurug kembali tanah galian ke dalam pondasi harus mendapatkan persetujuan dari

    direksi lapangan. Sisi pondasi yang akan diurug harus sudah bebas dari kotoran puing-puing atau

    kayu serta bekisting yang masih menempel pada pondasi tersebut. Hal ini untuk menghindarkan

    keroposnya tanah urug yang menyebabkan daya dukung tanah akan menurun.

    Urugan Tanah di bawah Lantai

    Yaitu pekerjaan yang menggunakan material sisa tanah bila sisi-sisi pondasi telah terisi semuamaka sisa tanah yang ada disebar diseluruh area dalam bangunan. Tujuan pengurugan ini adalah

    untuk mendapatkan titik 0 bangunan sesuai di dalam gambar bestek atau arahan dari direksi

    lapangan. Bila tanah yang ada tidak mencukupi maka perlu didatangkan tanah baru atas

    persetujuan pemilik dan rekomendasi dari direksi lapangan.

    1.2 Pemadatan

    Pemadatan adalah proses yang bersamaan dengan proses timbunan pemadatan yang digunakan

    dalam proyek ini menggunakan mesin stamper dimana fungsi mesin ini untuk memadatkan tanah .

    Pola pelaksanaan mengacu kepada standar teknik di Indonesia yaitu pemadatan dilakukan secaraberlapis dimana setiap lapis mempunyai ketinggian 25 cm dan selama dalam pemadatan tanah

    perlu disiram dengan air supaya pori-pori tanah terisi dan monolit secara struktur tanah atau

    mencapai kepadatan titik jenuh air. Secara visual kepadatan tanah bisa diperhatikan bila air sudah

    tidak bisa meresap lagi dan tanah tidak lengket di mesin pemadat maka tanah tersebut sudah

    padat.

    Bila direksi lapangan masih ragu akan kualitas maka perlu pengetesan pihak ke-3 atau

    laboratorium dengan metode sand cone tes. Yang hal ini sudah mejadi kewajiban pelaksana

    proyek dalam menajamin mutu yang dikerjakan.

    Perlu diperhatikan pemakaian alat dalam pemadatan mesin stamper hanya digunakan dalam

    pemadatan skala kecil seperti disela-sela Pondasi. Kemampuan alat dalam memadatkan tanah

    sangat tergantung dari kemampuan dalam urugan yang menggunakan tenaga manusia.

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    15/71

    B1.1.3 Pekerjaan Pondasi / Under Structure

    Pengukuran &Pemasangan

    Bowplank

    Galian Tanah

    Pemadatan Tanah

    Urugan Pasir 

    Lantai Kerja

    Begisting

    Pembesian

    Cek

    Pengecoran

    Y

    PerbaikanT

    Cek

    Y

    PerbaikanT

     

    Pada Pembangunan Proyek ini Pekerjaan Pondasi atau Under Structure dibagi menjadi tiga bagian

    besar :

    a.  Pondasi Tapak Beton Bertulang

    b.  Pondasi Type Batu Kali

    c.  Sloof

    Dalam mengerjakan pondasi ini sistem pelaksanaan/ urutan pekerjaan sama dimana urutan

    pekerjaan terdiri dari

    1.  Pasir Urug/ Beton Cor Lantai Kerja

    Pasir urug/ Beton Cor Lantai Kerja berfungsi sebagai penahan supaya beton tidak langsung

    menyentuh tanah yang dalam pelaksanaan seringkali saat fabrikasi besi beton bersinggungan

    dengan tanah sehingga karakteristik besi beton dan monolitnya antara beton dan besi bisa

    terganggu, fungsi pasir urug bisa digantikan oleh beberapa material lainnya seperti Lean Concrete,

    Plastik Sheet.

    2.  Pekerjaan Pondasi

    Pekerjaan pondasi dalam pekerjaan ini menjadi pekerjaan utama dimana pondasi dibagi menjadi

    a)  Pondasi Tapak

    Pondasi yang berfungsi sebagai penerus gaya-gaya atau beban dari kolom yang akan diteruskan ke

    tapak pondasi tiang yang selanjutnya oleh tapak disebarkan ke seluruh tanah. Pondasi ini dipakai

    dalam proyek ini adalah hanya pada bangunan gedung Aula dimana betonnya sesuai dengan RKS

    K-300.

    Kritikal poin dalam pelaksanaan perlu ketelitian dalam pengawasan karena pekerjaan ini

    menentukan keberhasilan sebuah konstruksi bangunan dimana seluruh gaya-gaya berpusat di

    titik poer ini bila dikerjakan asal dan tidak ada perhitungan maka tidak menutup kemungkinan

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    16/71

    konstruksi bangunan akan menjadi lemah atau tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Lebih

    fatal lagi adalah gagalnya sebuah konstruksi akibat kelalaian dalam pelaksanaan.

    Perlunya pemahaman para pelaksana proyek dalam struktur diperlukan sekali, koordinasi dengan

    konsultan perencana untuk mencari solusi teknis yang baik mengingat dari segi waktu dan cost,

    sehingga efektifitas konstruksi tercapai.

    Dalam pelaksanaan pondasi ini terdiri dari :

      Formwork/Bekisting

      Beton K-300

    Contoh pekerjaan Pondasi tapak 

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    17/71

     

    Formwork/bekisting menggunakan papan atau multiplek dan kayu 5/7 berasal dari jenis kayu

    klas III, bekisting yang dipasang harus kuat dan kokoh tidak boleh goyang atau lepas.

    Untuk pelaksanaan beton menggunakan pengaduk beton Batch Mixer atau Portable Continius

    Mixer dikarenakan mutu K-300 adalah beton mutu sedang yang bisa dihasilkan oleh alat yang

    berkapasitas standard. Campuran beton dengan perbandingan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr dalam pelaksanaan

    dan pengujian beton sesuai bestek dimana setiap benda uji harus ditulis tanggal dan posisi

    pekerjaan.

    b)  Pondasi Batu Kali

    Pondasi batu kali adalah pondasi yang berfungsi menerima beban merata dan menyebarkannya ke

    dalam tanah.

    Didalam pelaksanaan proyek ini beban merata yang diterima oleh pondasi batu kali berasal daribeban-beban dinding ataupun lantai. Pondasi batu kali tidak diperuntukan menerima beban

    terpusat dari struktur karena pondasi ini tidak bisa menerima gaya lateral.

    Pondasi Batu Kali berasal dari batu kali lokal yang dikombinasi dengan adukan pasir semen

    dengan komposisi 1 : 5.

    Bentuk penampang melintang dari pondasi ini berbentuk trapezium, dengan ukuran yang varian

    baik lebar bawah ataupun lebar atas serta ketinggian disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan.

    Bagian atas diratakan dengan adukan semen yang berfungsi leveling untuk pemasangan sloof di

    atasnya.

    Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan batu kali adalah :

    1.  Sisi-sisi batu tajam tidak bulat, pertemuan antara batu dengan batu harus diisi

    dengan spesi.

    2.  Pemasangan Stek pengikat Batu kali dengan Sloof yang dipasang setiap jarak 1 m

    memakai besi beton Ф 10 mm atau Ф 12 mm dengan panjang 40 D.

    c)  Sloof

    Sloof beton bertulang adalah struktur yang berfungsi sebagi penyebar/pembagi beban merata

    yang diteruskan ke pondasi. Selain berfungsi sebagai penyebar/pembagi beban di atasnya juga

    sebagai pengaku antara kolom dengan kolom atau sebagai rigid frame.

    Sloof biasanya berpenampang segi empat dan berada diantara permukaan tanah tergantung dari

    perencana menempatkan sloof sebagai rigid frame atau flexible frame.

    Di dalam pelaksanaan pekerjaan sloof untuk memudahkan di pelaksanaan di lapangan pekerjaan

    dilaksanakan setelah sebagian tanah urug dikerjakan dan simultan dengan pekerjaan pondasi.

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    18/71

    Pelaksanaan Pekerjaan Sloof dilaksanakan setelah 60% - 100% dari pekerjaan Pondasi baik plat

    atau pun batu kali selesai. Sebelum melaksanakan pekerjaan sloof,terlebih dahulu melaksanakan

    pekerjaan sebagai berikut dibawah ini :

    -  Pekerjaan Urugan pasir :  pekerjaan ini menggunakan pasir urug, penuangan

    pasir kedalam galian pilecap dengan cara konvensional. Ketebalan urugan pasir

    untuk pilecap 10cm

    -  Pekerjaan lantai kerja  : Fungsi lantai kerja pada proyek ini sebagai leveling

    pembesian. Lantai kerja menggunakan campuran pasir pasang dan semen

    dengan komposisi 1:3,perataan lantai kerja dikerjakan secara konvensional.

    -  Pekerjaan bekisting : Bekisting yang digunakan menggunakan pasangan batako

    yang disesuaikan dengan ukuran pilecap,menggunakan batako dikarenakan

    efisiensi dari waktu dan tidak ada pekerjaan pembongkaran setelah

    pengecoran,bekisting batako bisa langsung di urug tanah.

    -  Pekerjaan Pembesian :  Seblum melakukan pabrikasi besi, kontraktor terlebih

    dahulu membuat barbending besi untuk minta persetujuan direksi proyek dan

    MK, setelah mendapat asistensi shopdrawing pembesian baru bisa diterbitkan

    dan bisa dilaksanakan pabrikasi dilapangan. Besi yang digunakan dalam proyek

    ini untuk pilecap masih dibawah diameter 29 mm,maka cara pabrikasi

    menggunakan 2 jenis alat bantu yaitu barbending dan barcarter. Masing masing

    alat banyak nya 1 unit,penambahan alat akan diperhitungkan sesuai dengan

    kebutuhan proyek pada nantinya.Pabrikasi besi dilakukan didalam area

    proyek,hal ini dilakukan untuk memudahkan langsir. Perkitan besi dengan cara

    konvensionnal,pengaku antara besi diikat dengan menggunakan kawat bendrat.

    Contoh pabrikasi pembesian

    -  Pekerjaan Pengecoran : Untuk memenuhi kebutuhan volume yang cukup besar

    maka akan dipakai beton Ready Mix yang diproduksi dari Batching Plant dengan

    lokasi yang memadai dalam waktu pengiriman. Schedul dan pengaturan secara

    detail akan diberikan pada saat konstruksi. Untuk menjaga mutu beton akan

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    19/71

    dilakukan Mix Design dan Trial Test (Test Kubus). Transportasi beton ke proyek

    dipakai Mixer kapasitas 5 –  6 m3. Pengecoran dapat dilakukan dengan Pompa

    Beton maupun talang cor.. Pemutusan pengecoran akan memperhatikan PBI 71

    yang berlaku maupun yang disebutkan pada spesifikasi.

    Berdasarkan pengalaman akan ada beberapa kendala yang dihadapi saat pekerjaan sloof yaitu :

    1.  Pertemuan antara kolom dan sloof perlu diperhatikan join dan penulangannya

    sesuai dengan gambar atau atas arahan direksi lapangan.

    2.  Stek kolom praktis perlu dipersiapkan sebelum pelaksanaan perlunya pemahaman

    terhadap pelaksanaan sehingga stek kolom praktis pada posisi yang tepat.

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    20/71

    B1.1.4 Pekerjaan Upper Sturcture

    Pembesian Kolom

    Cek

    Begisting Kolom

    Y

    PerbaikanT

    Cek

    Pengecoran

    Perbaikan

    Pengecoran

    Kolom

    Perancah

    Begisting Balok

    dan Plat

    Pembesian Balok

    dan Plat

    Curring 

    Pekerjaan upper structure / Struktur bagian atas adalah pekerjaan struktur yang terdiri dari

    kesatuan utuh rangka bangunan. Rangka bangunan atau sering disebut frame terdiri dari kolom ,

    balok dan plat daak.

    Mekanisme kerja Frame/ Rangka Struktur adalah Beban yang langsung memikul beban-beban di

    atasnya (beban mati atau beban hidup) akan diteruskan ke balok menjadi beban merata. Bila

    Balok Anak yang menerima beban maka beban ini akan diteruskan ke balok induk menjadi beban

    terpusat, sehingga balok utama memikul beban merata dan beban terpusat yang selanjutnya

    diteruskan ke Kolom menjadi beban axial.

    Kolom selain menerima beban axial juga menahan beban lateral yang di Indonesia diperhitungkan

    adalah beban gempa.

    Dalam proyek ini rangka bangunan yang dikerjakan memakai beton bertulang dimana beton yangdigunakan memakai beton dengan mutu K-300 dan besi beton/reinforce bar memakai besi ulir.

    Dalam pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan dari bangunan bawah menuju bangunan atas.

    Pekerjaan dilaksanakan tahap per tahap sampai mencapai yang diinginkan.

    Pekerjaan ini dibagi dua bagian :

    a.  Struktur Utama

    b.  Struktur Penunjang

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    21/71

    a.   Struktur Utama

    Yang termasuk dalam struktur utama dalam proyek ini :

    1.  Kolom Utama

    Kolom merupakan struktur yang menahan beban axial dan lateral sangat diperlukan sekali

    ketelitian dan presisinya.

    Bekisting kolom memakai Multiplek 12 mm supaya dihasilkan presisi dan kehalusan permukaan

    kolom terjaga, karena sebagian besar akan terekspos baik dari segi struktur dan arsitektur kolom

    akan tercapai maksud dan tujuannya.

    Sifat kolom yang rumit didalam struktur perlu diperhatikan adalah proses fabrikasi mulai dari

    bekisting pembesian dan pengecoran balok.

    Bekisting harus kuat dan kokoh, pengecekan vertikal dalam pelaksanaan pemasangan bekisting

    perlu dilaksanakan dari dua arah, untuk menghindarkan terjadinya puntiran.

    Didalam pembesian yang perlu diperhatikan adalah sambungan dan tekukan tidak kurang dari 40

    dikali diameter besi tulangan.

    Tipe sambungan bisa di bengkokan ke arah balok atau bisa juga di bengkokan ke arah plat lantai.

    Besi tidak boleh menempel pada bekisting atau selimut beton minimal 2.5 cm.

    Pengecoran kolom memakai ready mix/ atau persetujuan khusus bila digunakan cor manual

    mengingat kondisi daerah setempat, dengan mutu beton K-300.

    K-300 mempunyai arti bahwa beton tersebut mampu menahan beban bk 300 kg/ cm2 setelah

    berumur 28 hari. Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan bila memakai system manual perlu

    diperhatikan job mix secara kasat mata memang semen diperbanyak, tetapi selain semen sebagai

    pembentukan kualitas beton juga campuran air perlu diperhatikan, karena volume air yang

    berlebihan dalam pelaksanaan dapat beresiko menurunkan kuat tekan beton, bleeding, shrinkage.

    Pengecoran kolom perlu diperhatikan adalah pemberhentian/ stop cor, stop cor dilaksanakan di

    ¾ tinggi kolom. Hal ini menjaga stabilitas dalam pekerjaan dimana momen kolom pada ketinggian

    ¾ h ini adalah 0. Sambungan beton lama dan beton baru perlu memakai cairan semen atau bahan

    lainnya/calbon yang telah direkomendasikan oleh direksi lapangan.

    Pembukaan bekisting perlu ketelitian supaya bisa digunakan untuk pekerjaan berikutnya dan bila

    terjadi beton keropos segera ditutup dengan plaster 1:2 dengan sebelumnya diberi perekat semen

    atau atas arahan dari direksi lapangan.

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    22/71

     

    Contoh Pekerjaan Kolom dan Bekisting Kolom

    2.  Balok Utama / Ring Balok / Plat Daak

    Balok Utama Struktur atau selanjutnya disebut Balok terdiri dari berbagai macam ukuran. Top of

    Beam atau sisi atas balok mengikuti ketinggian plat daak.

    Didalam pelaksanan seorang pelaksana harus cakap dan memahami system penulangan karena

    mempunyai tulangan tumpuan dan tulangan lapangan.

    Tulangan tumpuan mempunyai ciri-ciri :

    -  Terletak di ¼ bentang buhul

    Tulangan bagian atas biasanya lebih banyak

    -  Begel / Besi sengkang semakin rapat

    Tulangan lapangan mempunyai ciri-ciri :

    -  Terletak di ½ bentang bagian tengah

    -  Tulangan bagian bawah biasanya lebih banyak

    -  Begel / Besi sengkang lebih lebar dibandingkan dengan tul tumpuan

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    23/71

     

    Contoh Foto pekerjaan pengecoran area plat dak

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    24/71

     

      Perancah

    Dalam pekerjaan balok dan plat daak perlu perancah atau tiang sokong untuk mendapatkan

    elevasi yang sesuai. Tiang perancah yang digunakan adalah scafolding, sehingga tidak menyulitkan

    dalam pelaksanaan.

    Contoh Pekerjaan Perancah

      Formwork atau Bekisting

    Bekisting plat dan Balok diusahakan terbuat dari Playwood 9 mm dan didalam pelaksanaan bisa

    dipakai untuk pembuatan plat lantai berikutnya, maksimal pemakaian adalah 2 x pemakaian.

    Saat pembuatan Plat Bekisting yang perlu diperhatikan adalah elevasi bagian bawah plat dan

    balok. dan lubang jendela di balok perlu dibuatkan atas arahan dreksi supaya memudahkan saat

    pembersihan untuk pelaksanaan pengecoran.

    Selain itu perlu diperhatikan dan didiskusikan dengan direksi lapangan titik-titik dimana akan

    dipasang conduit / Sparing baik elektrikal ataupun plumbing, sehingga tidak terjadi pembobokan

    setelah dicor karena akan mengganggu stabilitas daya dukung beton.

    Contoh pekerjaan Formwork

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    25/71

     

      Pembesian

    Dalam pelaksanaan pembesian yang perlu diperhatikan karena akan sangat banyaknya ukuran

    dan jenis besi, maka jara-jarak menjadi titik acuan.

    Pembesian balok bagian bawah tidak boleh menyentuh bekisting dimana selimut beton minimal

    2.5 cm perlu beton decking. Besi yang digunakan adalah besi ulir, Setiap pengiriman perlu

    dilampirkan mill certificate sebagai control pertama bahwa material yang terkirim sesuai dengan

    bestek.

      Pengecoran

    Pengecoran menggunakan mixer concrete K-300 dan dibantu dengan alat bantu untuk

    menjangkau area yang jauh seperti kereta sorong / angklung.

      Kontrol

    Curring Beton atau penyiraman beton perlu dilakukan selama 7 hari berturut-turut pagi dan sore

    untuk menjaga kelembaban beton supaya tidk ekstrim dalam penyusutan yang menyebabkan

    retak rambut ataupun kebocoran-kebocoran lainnya khusus untuk plat dak atap perlu dilakukan

    perendaman untuk mengantisipasi kebocoran beton. Bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

    akan dikonsultasikan dengan direksi lapangan untuk mendapatkan arahan yang efektif dan efisien.

    Pembongkaran bekisting dilakukan bertahap setelah 2 hari bekisting-bekisting vertical bisa di

    copot, setelah 7 hari perancah sebagian bisa dibuka kecuali perancah yang menahan beban

    langsung / di atas balok, setelah 14 hari dimana kekuatan beton telah mencapai 75% perancah

    bisa dibuka kecuali area di bawah balok utama / memikul beban utama. Umur 21 hari baru

    keseluruhan bisa di buka.

    3.  Struktur / Rangka Atap + Penutup

    Pengukuran &

    Leveling

    Fabrikasi Rafter 

    Erection Rafter 

    Erection Gording

    dan Reng

    Fabrikasi Gording

    dan Reng

    Cek PerbaikanT

    Penutup Atap

    Pemasangan

     Angkur 

     

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    26/71

     

    Contoh Pabrikasi dan Pemasangan Baja ringan

    Struktur Rangka Atap menggunakan Struktur baja ringan dengan penutup atap genteng onduline 

    yang mempunyai ketahanan dan fleksibilitas cukup tinggi khususnya di daerah yang mempunyaiintensitas gempa seperti Indonesia dan beban yang sangat ringan dibandingkan dengan struktur

    baja biasanya.

    Pelaksanaan dalam proyek ini kontraktor mengajukan produk yang akan digunakan sesuai dengan

    data teknis yang ada dalam bestek. Setelah mendapat persetujuan dari direksi lapangan segera

    dibuatkan shop drawing dan perhitungan teknis.

    Pelaksanaan akan difabrikasi di site dan dirakit sesuai dengan ukuran dan standarisasi dari

    pabrik.

    Kontrol pelaksanaan dari metode pemotongan untuk mencegah karat yang terjadi bila digunakanmesin potong, maka pemotongan manual dengan gunting sangat diajurkan dalam pelaksanaan ini.

    Lainnya yang perlu diperhatikan adalah screw atau sambungan buhul harus sesuai jumlahnya

    dengan yang ditunjukan dalam shop drawing / perhitungan teknis.

    Leveling pemasangan gordeng perlu di cek supaya pemasangan atap tidak bergelombang.

    Pemasangan penutup atap perlu diperhatikan adalah screw yang digunakan harus mempunyai

    seal yang kenyal. Bila ada screw yang tidak ada seal/karet segera diganti karena hal ini akan

    menyebabkan kebocoran di atap.

    Material struktur rangka atap meliputi:

    1. Properti mekanis baja (Steel Mechanical Properties):

    - bajamututinggiG550

    - tegangan lelehminimum(minimumyield strength) : 550Mpa

    - Modulus Elastisitas : 2,1 x 105 MPa

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    27/71

    - Modulus Geser : 8 x 104Mpa

    2.Lapisanpelindungterhadapkorosi(protectiveCoating):meliputi lapis pelindung seng dan

    alumunium (zincalume/Az)berikut dengan komposisi sebagai berikut:

    - 55% alumunium (al)

    - 53,5%seng (Zinc)- 1,5%Silicon(Si)Ketebalan pelapisan: 50 gr/m2 (AZ 50)

    3. Profil Material:

    - Rangkaatap:profil yang digunakan untuk angka atap adalah profillip-channel:

    - C75.100 (tinggi profil 75 mm dan tebal dasar baja 1,00 mm), berat 1,29 kg/m2,

    - C75.75 (tinggi profil 75 mm dan tebal dasar baja 0,75 mm), berat 0,97 kg/m2

    - Reng (batten)menggunakan profil top hat (Uterbalik) denganTS. 41.055 (tinggi profil 41mmdan

    tebal dasarbaja 0,55mm), berat 0,66 kg/m2

    - Talang jurai dalam (valley gutter) adalah talang jurai dalam dengan ketebalan dasar baja 0,45

    dan telah dibentuk menjadi talang lembah Persyaratan Konstruksi Sambungan baut menakiksendiri

    b.   Struktur Penunjang

    Struktur penunjang pada proyek ini terdiri dari :

    1.  Kolom Praktis

    2. 

    Balok Praktis

    3.  Canopy

    1.  Kolom Praktis

    Pekerjaan Kolom dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan pasangan bata. Kolom praktis

    dipasang setiap bidang bata mencapai 12 M2 dan disetiap pertemuan antara dinding dengan

    dinding. Kolom praktis selain membantu dinding dari bahaya lateral juga berfungsi mencegah

    retak suatu dinding berkepanjangan bila terjadi gempa. Pelaksanaannya memakai site mix

    concrete dengan campuran 1 : 2 : 3

    Yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan kolom praktis adalah tulangan dan selimut beton.

    2.  Balok Praktis

    Balok Praktisberfungsi menjaga beban vertical di atasnya bila terdapat lubang di dalam pekerjaan

    dinding. Balok Praktisbiasanya di pasang di atas kusen baik pintu atau jendela.

    Balok Praktismetode pelaksanaannya sama dengan kolom praktis

    3.  Canopy

    Canopy adalah plat beton yang menjorok keluar.

    Perlunya pemahaman supervisor dalam metode pelaksanaan karena ketinggiannya yang beragam

    perlu diperhatikan saat pembuatan bekisting yang efektif. Sistem penulangan dan bekisting di

    dalam pelaksanaan perlu dibuatkan shop drawing dan atas persetujuan dari direksi lapangan

    pekerjaan baru bisa dilaksanakan.

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    28/71

    Pelaksanaan dan pengecoran sama dengan pengecoran dari plat lantai

    Pelaksanaan Pekerjaan – Pekerjaan Struktur Penunjang mengikuti pekerjaan pemasangan dinding

    bata dan tenaga yang digunakan di lapangan adalah tukang batu yang berpengalaman.

    B1.1.5 Pekerjaan Arsitektural

    Leveling dan

    Pengukuran

    Pasangan Dinding

    Bata

    Plesteran

     Acian

    Cat Dasar 

    Cat Penutup

    Fabrikasi Kusen &

    Jendela

    Pemasangan

    Kusen & Jendela

    Rangka Metal

    Furring

    Penutup Plafon

    Pengecatan

    Plafon

    Pemasangan

    Keramik 

    Pekerjaan Finishing Arsitektural adalah pekerjaan –  pekerjaan yang berkaitan dengan

    kelengkapanan bangunan juga segi estetika yang perlu diperhatikan. Pekerjaan finishing

    arsitektural dikerjakan setelah pekerjaan struktur selesai.

    Yang termasuk pekerjaan arsitektural :

      Pekerjaan Pasangan Dinding & Plasteran

      Pekerjaan Lantai dan dinding Homegenius Tile

      Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela + Penggantung

      Pekerjaan Plafon ceilling

      Pekerjaan Pengecatan

    B1.2.1 Pekerjaan dinding dan plesteran

    Pekerjaan dinding adalah salah satu pekerjaan finishing yang membeutuhkan

    keahlian khusus, karna merupakan pekerjaan arsitektur yang dapat langsung dilihat

    kecakapan hasil pekerjaannya. Dalam proyek pembangunan labolatorium pengujian

    fasilitass perlengkapana jalan tahap III ini meliputi beberapa pekerjaan, yaitu :

    -  Pekerjaan pasangan Ringan :  Dalam proyek ini pasangan bata yang digunakan

    adalah pasangan ½ batu dengan adukan 1 pc : 4 ps untuk semua pasangan

    dinding. Penetapan campuran 1 : 2 atau 1 : 5 bisa dengan cara perbandingan

    volume atau atas arahan dari direksi lapangan.Tahapan pertama adalah

    penyiapan peralatan, peralatan disiapkan dan diatur sebagaimana dalam site

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    29/71

    organisasi peralata, dengan jarak kira-kira 60 cm dari dinding yang akan

    dibuat,kemudian dibuat Profil pada tiap sudut bangunan atau tempat-tempat

    yang telah ditentukan. Profil dibuat dari kayu kaso yang telah diserut lurus,

    berfungsi sebagai patokan ketegakan pasangan dinding, sehingga profil harus

    benar-benar tegak/vertical. Profil diperkuat dengan kayu lain agar tetap

    ditempatnya selama masa pelaksanaan pasangan.

      Profil-profil diberi tanda setiap ketebalan data dan adukan /siar (  7 cm),

    pasangan bata dicek kelurusannya dengan waterpass. Biasanya digunakan

    pensil untuk menandai profil-profil tersebut.

      Bata direndam dulu sampai gelembung udara hilang (kira-kira 2-8 menit)

    sebelum dipakai untuk mengurangi absorpsi

     

    Ambil bata dan adukan pada saat yang bersamaan, kira-kira cukup untuk

    pemasangan satu buah data

      Adukan diratakan pada tempat untuk pemasangan bata tersebut, terutama

    bagian depannya

      Bata diletakan dengan cara seperti pesawat terbang yang mendarat (dari

    belakang ke depan) sambil diujung depannya menggaruk/mendorong

    adukan sehingga cukup untuk mengisi naad vertikalnya dan ada spesi yang

    tertenkan keluar yang berarti naad vertikal berisi penuh. Pengisian naad

    vertical dari atas setelah bata diletakkan tidak menjamin bahwa naas benar-

    benar terisi dan tidak ada rongga udara. Keruk tumpahan/ sisa adukan

    dengan menggunakan sendok aduk

      Penyesuaian posisi bata dilakukan dengan sedikit menggesernya kearah

    depan – belakang (tehe forward and backward movement laying technique)

      Untuk pemasangan bata yang terakhir, bata tersebut diberi adukan terlebih

    dahulu sehingga tidak perlu penggeseran maupun penambahan mortar

      Pada tiap pertemuan pasangan dengan kolom diberi angker dengan jarak

    antar angker  15 lapis pasangan

      Angker-angker kusen (jika ada) dicor dengan beton pada pasangananya

      Pemasangan batu-bata dihentikan pada ketinggian 1 mtr, untuk memberi

    kesempatan pasangan tersebut mongering, sementara itu lakukan

    penegcoran pada kolom praktis

      Bersihkan pasangan bata dan rapihkan dengan memakai sendok adukan

      Rapihkan semua siar-siar/naad-naad mendatar maupun tegak dengan besi

    bulat atau kayu

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    30/71

      Berikut dibawah ini gambaran pemasangan bata ringan

    1.  2. 3.

    4. 5. 6.

    7 8. 9.

    Kontrol :

    Pemasangan bata untuk mendapatkan kelurusan horizontal diperlukan benang

    sebagai acuannya dan tidak boleh melebihi dari 10 bata posisi benang acuanharus dipindah dan seterusnya. Pemasangan bata dari bawah ke atas.

    Sambungan bata bila tidak selesai dalam satu hari tidak boleh tegak lurus

    tetapi membentuk sudut kemiringan 45°.

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    31/71

    -  Pekerjaan plesteran dan aci : Pekerjaan plasteran merupakan pembungkus dari

    pekerjaan bata. Ketebalan dalam plasteran perlu diperhatikan, terkadang ada

    beberapa area bata yang cekung sehingga pemasangan menjadi tebal. Ketebalan

    rata-rata 1,5 cm - 3 cm dengan adukan 1 pc : 2 ps untuk plasteran area KM/WC ,

    1pc : 3ps untuk plasteran kolom, dan 1 pc : 5 ps untuk area lainnya. Sistem

    pelaksanaan plasteran dari atas ke bawah dengan dibuat kepalaan untuk

    mendapatkan kelurusan bidang yang akan diplaster. Sebelum diaplikasikan bata

    terlebih dahulu disiran oleh air untuk mendapatkan kelembaban bata sehingga

    plasteran akan menyatu baik dengan bata 

    Alat yang digunakan

      Alat bantu tukang

    Matrial yang digunakan

      Pasir

      Semen

    Metode pelaksanaan

      Basahi permukaan pasangan bata sampai basah dan merata

      Pasang tarikan benang vertikal dan horisontal untuk caplakan kepalaan (Cek

    tarikan benang)

      Buat kepalaan vertikal jarak 1 m’, biarkan sampai kepalaan mengeras min ± 1

    hari (Cek kepalaan dan sparing ME)

      Plester di antara kepalaan, lalu ratakan dan padat kan menggunakan jidar

    alumunium mak. 3 m’. 

      Perawatan Plester kasar dengan penyiraman selama min. 3 hari, sebelum

    diacian

      Setelah umur plesteran di lebih dari 1 minggu,dan kondisi plesteran tidak

    lembab maka pekerjaan pengacian bisa dimulia

      Pekerjaan pengacian tahapannya sama dengan pekerjaan plesteran

    Kontrol :

    Bila ditemukan ketebalan yang melebihi dari 3 cm pemasangan diperlukan kawat

    ayam / kawat locket atau atas persetujuan dari konsultan pengawas. Sebelum

    ditutup dengan plasteran pastikan pipa-pipa conduit atau pipa-pipa lainnya

    telah terpasang, hal ini untuk menghindari pekerjaan bongkar pasang

    sehingga hasil plasteran tidak memuaskan. Tenaga yang plaster perlu yang

    mempunyai pengalaman dan teknis yang baik supaya menghindari dinding

    bergelombang dan retak rambut.

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    32/71

     

    B1.2.2 Pekerjaan lantai

    Perlu diperhatikan dalam pemasangan keramik lantai 1 sebelum diaplikasi ada

    lapisan beton rabat dengan campuran 1 : 2 : 3 dengan ketebalan 5 cm dan pasir urug

    dengan ketebalan 20 cm dimana beton rabat berfungsi sebagai leveling pemasangan

    keramik. Sebelum pelaksanaan kontraktor harus mengajukan warna atau berdasarkan

    merk yang akan digunakan. Warna, merek dagang, type diusahakan yang ada di

    pasaran supaya mudah dalam maintenance dikemudian hari. Yang dilaksanakan

    dalam proyek ini kontraktor mengambil warna yang telah diarahkan dalam bestek.

    Sebelum pelaksanaan kontraktor mengajukan gambar kerja atau shop drawing

    dengan keadaan atau kondisi ruangan yang sebenarnya, hal ini dilakukan untuk

    menentukan dan menyamakan persepsi starting point (kepala-an) keramik. Kemudian

    dengan ditarik benang ditentukan posisi siku keramik terhadap siku bangunan.

    Potongan keramik diusahakan bila terjadi ¾ bagian keramik, hal ini lebih

    mengutamakan estetika. Pemasangan keramik di area KM/WC perlu diperhatikan titik

    sanitasi tidak ada perubuhan, karena akan menimbulkan bongkar pasang kalau

    pemasangan sanitasi instalasi belum selesai. Pemasangan tangga perlu

    dikonsultasikan kembali dengan pihak direksi lapangan karena sangat riskan banyak

    sekali potongan yang nantinya mengurangi nilai estetika. Nat keramik atausambungan diisi oleh pasta semen grout khusus keramik. Keramik yang dipasang

    tidak boleh kopong / kosong bila terjadi hal itu kontraktor akan mengisi dengan pasta

    semen dengan cara dipukul-pukul pasta cair mengisi pori-pori keramik yang kosong

    atau konsultasi dengan pihak direksi lapangan untuk dicarikan solusi terbaik.

    Berikut urutan cara pemasangan keramik :

      Pasir di ayak untuk menghilangkan batu-batu kecil.

     

    pasir di campur dengan semen dengan perbandingan 1:8 dan di tambahkan

    dengan air secukupnya untuk bahan pengikat.

      Kemudian setelah semua bahan itu tercampur dengan baik maka campuran

    tersebut di taruh di ember untuk memudahkan pekerjaan.

      Disetiap sudut tembok atau jalur pemasangan di beri tali agar pekerjaan

    tersebut menjadi lurus dan rata air.

      Bahan campuran yang sudah jadi tersebut di masukkan kedalam ember dan

    dituangkan di purmukaan lantai yang akan di pasang keramik denganmenggunakan cetok kira-kira dengan ketebalan sekitar 3cm dan di ratakan.

      Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran yang sudah diratakan

    tadi.

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    33/71

      Keramik tersebut di keto-ketok dengan menggunakan cetok secara perlahan-

    lahan agar tidak ada udara di dalam pemasangan tersebut.

      Disela-sela keramik ada nat selebar 4mm.

      Pekerjaan tersebut dilakukan sampai selesai.

     

    Setelah pekerjaan tersebut dirasa telah selasai maka bersihkanlah sisa-sisa

    spesi yang berada di atas permukaan keramik.

      Gambar dibawah menerangkan secara visual untuk pekerjaan pemasangan

    keramik

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    34/71

     

    B1.2.3 Pekerjaan pintu jendela kaca

    Pekerjaaan pintu jendela kaca almunium : sebelum melakukan pabrikasi almunium,hal

    yang pertama adalah disiapkan bahan bahan dahulu,meliputi : sealeant, semen mortar, almuniumyang sudah di pabrikasi sebelumnya,kaca yang sudah di pabrikasi sebelumnya, fisher,skrup, isolasi

    plastic. Dan beberapa alat kerja yang diperlukan untuk pemasangan pintu jendela kaca meliputi :

    obeng, bor tembok serta asesoris lainnya.

    Berikut adalah urutan pelakasanaan pemasangan pintu kusen jendela dan kaca

      Pada saat pemasangan dinding entah itu batu bata atau gypsum maka harus

    kita persiapkan lobang kusen agar tidak perlu melakukan pembongkaran,

    ukuran lobang disesuaikan dengan ukuran kusen ditambah 1 cm untuk

    tempat sealent.

      Lalu kita masukan kusen kedalam lobang, mengatur agar posisinya pas

    dengan menggunakan alat beji, setelah posisi pas maka kita stel kelurusan

    kusen dengan dinding, ketegakan dan kedataran sampai benar-benar bagus.

      Kita buat lobang untuk tempat skrup pada dinding melalui lobang kusen

    dengan menggunakan alat bor, kemudian kita masukan fischer kedalam

    lobang bor yang telah kita buat. lalu kita ambil obeng untuk mengencangkanfischer.

      Kita siapkan daun pintu atau jendela yang sudah dirangkai penuh, misalnya

    sudah terpasang kaca dengan sempurna.

      Daun pintu atau jendela tersebut kita masukan ke lobang kusen, kemudian

    kita pasang semua aksesorisnya seperti engsel, roda, rel, hendle, door closer

    dan yang lainya.

      Kemudian kita lakukan finishing tembok dengan menggunakan bahan

    mortar/ semen dan sealent. pengisian dilakukan sampai tertutup semua

    celah antara dinding dan kusen.

      Selama proses pelaksanaan pembangunan berlangsung maka rawan terjadi

    goresan atau benturan sehingga terjadi kerusakan kusen. oleh karena itu kita

    buat pelindung dengan bahan isolaso plastik atau kertas.

      Berikut dibawah adalah skematik untuk pekerjaan kusen almunium pintu

    dan jendela

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    35/71

     

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    36/71

     

    B1.2.4 Pekerjaan plafond

    Pekerjaan Plafond biasanya terdiri dari 2 bagian yaitu pekerjaan rangka dan Pemasangan

    plafond gypsum + finishing Didalam pekerjaan plafond seluruh instalasi elektrikal telahterpasang. Langkah pekerjaan adalah penyusunan rangka metal furing sebagai struktur plafond

    harus kuat dan leveling rata. tidak bergelombang. Kontrol sebelum papan gypsum dipasang

    Supervisor akan mengecek level dan ketinggian dan semua intalasi telah terpasang dengan baik

    baru akan ditutup papan gypsum yang selanjutnya akan difinish setiap sambungan memakai

    compound . List plafond akan menyesuaikan kondisi lapangan atas persetujuan direksi lapangan.

    Plafond dikerjakan oleh spesialis manpower karena tidak semua pekerja memahami system dalam

    pekerjaan plafond. Semua produk baik rangka ataupun gypsum akan dikonsultasikan terlebih

    dahulu dengan direksi lapangan untuk mendapatkan persetujuan. Pelaksanaan Pekerjaan – 

    Pekerjaan Plafond dimulai setelah pemasangan dinding + Plasteran selesai 75% dan pekerjaan

    instalasi listrik selesai 100%. Berikut dibawah adalah skematik dari proses pemasangan plafond

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    37/71

    B1.2.5 Pekerjaan pengecetan

    Kontraktor sebelum melaksanakan pengecatan perlu persetujuan skem warna dan sebelum

    aplikasi harus dilihat terlebih dahulu kelembaban plasteran apakah sudah mencapai titik

    minimum untuk pengecatan. Sebelum diaplikasikan pengecatan warna tembok yang sudah keringdi cat memakai cat dasar warna putih 1 lapis, setelah itu cat warna 2 lapis. Aplikasi pengecatan

    memakai rol cat dan disetiap pertemuan dinding dengan lantai dan dinding dengan plafond

    diaplikasikan memakai kwas. Pengecatan cat minyak diaplikasikan kepada bahan kayu lainnya

    (lisplank). Pengecatan menggunakan cat minyak sebelum diaplikasikan dasar atau bahan yang

    akan dicat perlu dibersihkan dan dihaluskan memakai dempul dan digosok dengan amplas kayu

    sehingga didapat permukaan kayu yang halus. Aplikasi pengecatan cat minyak perlu persetujuan

    dari direksi lapangan mengingat estetika akan menurun bila cat yang diaplikasikan tidak disetujui

    atau dikerjakan dua kali.

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    38/71

    B1.3 PEKERJAAN ME dan PLUMBING

     A. PEKERJAAN ELECTRICAL : 

    Pekerjaan Electrical meliputi Pekerjaan :

    A.I Pekerjaan Transformator & MVDBA.II Pekerjaan LVMDP dan Panel TR

    A.III Pekerjaan Penerangan dan Stop Kontak

    A.IV Pekerjaan Penangkal Petir

     A.I. Pekerjaan Transformator & MVDB 

    Yang dimaksud pekerjaan Transformator dan MVDB adalah pekerjaan pengadaan unit

    Transformator dan MVDB beserta pengkabelannya, termasuk proses penyambungan ke

    instalasi existing.

    a. Proses Pelaksanaan : a.1. Handling :

    Untuk material – material Transformator dan MVDB, karena dimensinya besar dan

    berat maka harus menggunakan bantuan mobil forklift atau sejenisnya.

    a.2. Pemasangan / Pelaksanaan :

    Pekerjaan tersebut perlu dikoordinasikan dengan pihak sipil khususnya untuk

    kesiapan ruangan panel dan trafo.

     A.II. Pekerjaan LVMDB & Panel TR 

    Yang dimaksud pekerjaan LVMDB dan panel TR adalah pekerjaan pengadaan unit LVMDB

    dan panel TR beserta pengkabelannya, termasuk proses terminasi di panel tersebut.

    b. Proses Pelaksanaan : 

    b.1. Handling :

    Untuk material –  material LVMDB dan panel TR, karena dimensinya besar dan

    berat maka harus menggunakan bantuan mobil forklift atau sejenisnya, sedangkan

    untuk deminsi yang kecil sampai sedang bisa mengguna kan

    tenaga manusia.. 

    b.2. Pemasangan / Pelaksanaan :

    Pekerjaan tersebut perlu dikoordinasikan dengan pihak sipil khususnya untuk

    kesiapan ruangan panel.

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    39/71

     A.III. Pekerjaan Penerangan & Stop Kontak  

    Yang dimaksud pekerjaan Penerangan dan Stop kontak adalah pekerjaan pemasangan

    instalasi penerangan, pemasangan armature, pemasangan panel dan Stopkontak 1 phase

    lengkap dengan kabel distribusinya dan panel-panelnya.

    c. Proses Pelaksanaan : 

    c.1. Handling :

    Untuk material –  material elektrikal dan Stop kontak, karena dimensinya tidak

    terlalu besar dan tidak terlalu berat maka untuk pekerjaan yang dekat dengan

    gudang, pengangkutannya dapat menggunakan tenaga manusia. Tetapi untuk

    beberapa equipment harus menggunakan bantuan mobil forklift atau sejenisnya

    c.2. Pemasangan / Pelaksanaan :

    Pada saat pengecoran plat lantai, pekerjaan Penerangan dan Stop kontak dapat

    segera dimulai dengan pemasangan sparing conduit bersamaan dengan

    pembesian plat lantai.

    Setelah bekisting plat lantai dibongkar, maka pekerjaan wiring kabel untuk

    elektrikal dan Stop kontak dapat segera dimulai sesuai shop drawing yang

    disetujui.

    Test tahanan isolasi kabel dan grouping.

    Jika hasil test dinyatakan baik, maka pada saat pemasangan kerangka plafon

    dimulai juga pemasangan armature lampu.

    Untuk Stop kontak pada saat pekerjaan bata (dinding) sparing dan wiring

      dimulai dipasang pada dinding dimana titik Stopkontak

    diletakkan.

    Setelah dinding dilakukan finishing dan kondisi keamanan sudah

    terjamin (ruangan terkunci) maka Stop kontak dapat dipasang.

    Setelah itu dilanjutkan dengan connection instalasi ke panel di masing – 

    masing lantai.

    Connection panel per lantai dengan panel induk (LVMDP).

    Test nyala lampu dan tegangan pada Stop kontak.

    c.3. Pengetesan :

    Untuk pekerjaan ini dilakukan mager test . 

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    40/71

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    41/71

      Test tahanan kontinuitas.

    Pada saat pekerjaan bata (dinding), sparing dan wiring Fire Alarm dan

    Telpon dipasang pada dinding dimana titik Fire Alarm (bell, manual station,

    dll) dan titik outlet Telpon nanti diletakkan.

    Setelah dinding dilakukan finishing, ceiling sudah terpasang dan kondisi

    keamanan sudah terjamin (ruangan terkunci) maka titik Fire Alarm dan

    Detector, Outlet Telpon dapat segera dipasang.

    Setelah itu dilanjutkan dengan connection instalasi ke terminal box

    Fire Alarm dan TB Telpon di masing – masing lantai.

    Connection terminal box per lantai dengan MDF Fire Alarm, MDF

    Telpon, dan MDF Sound System

    Test fungsi.

    a.3. Pengetesan :

    Untuk pekerjaan ini dilakukan test kontinuitas.

    C. PEKERJAAN MECHANICAL : 

    a. Pekerjaan Mechanical meliputi Pekerjaan : 

    Pekerjaan Air Bersih

    Pengadaan dan pemasangan secara sempurna unit – unit peralatan yang di perlukan

    dalam sistem penyediaan air bersih berupa Pompa, Bak/ Tanki Air, pemasangan

    pipa ditribusi ke setiap peralatan sanitary seperti halnya closed, wastael, urinal, dan

    faucet – faucet, dll.

    Pekerjaan Air Kotor, Bekas dan Hujan

    Pengadaan dan pemasangan system pemipaan beserta perlengkapannya yang

    diperlukan dalam system pembuangan air kotor, air bekas dan air hujan.

    Pemasangan pemipaan dan peralatan sanitary seperti jalnya closed, wathafel,

    urinall, floor drain dan sebagainya.

    Pengujian / pengetesan terhadap kebocoran pipa –  pipa dengan tekanan

    hydrolik per bagian, dan selanjutnya pengujian keseluruhan yang ada pada

    bangunan.

    Pengujian (test run) sistem Plumbing secara keseluruhan dan mengurus izin

    –  izin yang diperlukan dari setiap dinas yang terkait (PDAM/ Dinas

    Pekerjaan Umum dan lain lain) 

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    42/71

    b. Proses Pelaksanaan : 

    Instalasi Air Bersih

    1) Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta

    Diagram

    Isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itudiletakkan.

    2) Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum

    pekerjaan

    plesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang

    menyebabkan keretakan dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan).

    3) Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan

    dikerjakan setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.

    4) Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus

    dipasang sparing atau pemipaan terlebih dahulu sebelum

    dilaksanakan pengecoran.5) Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan

    plug/dop yang tidak mudah lepas (menghindari kotoran/adukan

    masuk sehingga terjadi penyumbatan).

    6) Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.

    7) Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter.

    8) Rencana instalasi air bersih diletakan pada perempatan nat keramik /

    as keramik, semiteris dengan luas keramik.

    9) Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekan pipa. Untuk

    Pipa GIP maximum 10 Bar dan untuk Pipa PVC maximum 6 Bar.

    Instalasi Air Kotor

    1) Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta air

    kotor serta jalur pembuangan.

    2) Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.

    3) Sambungan harus betul-betul rapat.

    4) Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol

    pembersihan (bak kontrol) pada tempat-tempat tertentu.

    5) Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.

    6) Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton.

    (diatas plat = 25 cm, dibawah plat = 15 cm), bagian atas supaya

    ditekuk atau digepengkan / ditutup dengan cara dipanaskan.

    7) Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter tela h

    ditentukan).

    8) Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.

    9) Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet

    (bila ada), dimana letak sparing clean out berada di samping atau 

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    43/71

    dekat dengan sparing closet, fungsinya adalah untuk pembersihan apabila

    closet terjadi penyumbatan.

    10) Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak

    percabangan dengan saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk

    mengurangi tekanan udara pada pipa pada saat closet di gelontor o;eh air.

    11) Floor drain supaya diletakan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan

    bak.

    Instalasi Air Hujan

    1) Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong

    talang.

    2) Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar

    dengan menggunakan klem atau dapat ditanam di dinding bila

    berukuran < 2”.

    3) Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus

    dibuat bak kontrol pada pertemuan pipa air hujan dengan saluran

    pembuang.

    4) Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan

    penyambungannya harus benar-benar kuat.

    Saluran Pipa ke Septictank

    1) Pipa saluran dari closet menuju ke septictank harus diperhatikan

    kemiringannya, karena kemiringan pipa dapat memperlancar

    penyaluran kotoran apabila digelontor dengan air, kemiringan

    minimal 2%.

    2) Pipa sebaiknya dipergunakan kwalitas yang baik atau minimal type D.

    3) Jangan ada percabangan untuk pipa yang ditanam di tanah (bangunan

    1 lantai), karena bila ada penyumbatan susah untuk perbaikannya. Untuk

    bangunan bertingkat (ada shaft) harus dibuat clean out dan fan out.

    Tata Cara Penyambungan Pipa

    1) Peralatan yang dibutuhkan : Gergaji, Amplas, Lem PVC, Shell tape dan

    Kunci Pipa.

    2) Untuk pipa PVC, dipotong sesuai dengan ukuran ujungnya diamplas terlebih

    dahulu dan dibersihkan oleskan lem pada ujung dan dalam shock

    (penyambung) segera masukkan gerakan arah lurus jangan diputar, tunggusampai kering. Apabila belum kering betul posisi sambungan jangan

    digerakkan, karena akan menyebabkan lem yang telah dioles menjadi tidak

    merekat.

    3) Pada sambungan pipa yang mempunyai drat terlebih dulu dibungkus

    sheeltape secukupnya pada drat sisi luar baru dimasukkan drat dalam

    diputar sampai kencang dan rapat.

    4) Pada penyambungan pipa besi lebih banyak dipakai sistem drat dan las.

    Untuk penyenaian pipa minimum 4 baris/alur/drat.

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    44/71

    D. PEKERJAAN AIR CONDITIONING : 

    a. Pekerjaan Air Conditioning meliputi Pekerjaan : 

    Pengadaan dan pemasangan secara sempurna unit – unit peralatan yang di

    perlukan dalam sistem Air Conditioning.

    b. Proses Pelaksanaan : 

    Cara pemasangan ac split dapat dilakukan bila tool/alat-alat kerja sudah tersedia

    seperti :

    Kunci-kunci perkakas contoh obeng kembang, palu, kunci inggris dsb.

    Flare nut yaitu sebuah alat untuk mengembangkan ujung pipa ac split.

    Pemotong pipa, yang berfungsi untuk memotong pipa ac split.

    Bor Listrik

    Manifold

    Freon / Refrigrant

    Pertama-tama yang harus dilakukan dalam pemasangan ac split adalah melihat

    posisi dimana ac split akan dipasang dan kemana jalur pipa instalasi ac split harus

    ditempatkan, diatas plafon, ditanam didalam tembok atau melubangi tembok

    dengan cara memboboknya dengan sebuah pahat.

    Setelah menentukan posisi ac split yang cocok, buka dus yg berisi indoor unit yang

    didalamnya terdapat indoor unit, bracket indoor, kabel power supply untuk ke

      outdoor unit dan remote control.

    dibelakang indoor unit terdapat bracket yang harus anda lepaskan, lalu pasang  pada dinding dengan posisi yang anda inginkan.

    memasang bracket indoor dapat anda lakukan dengan memakunya dengan paku

    beton atau mengebornya bila ingin menggunakan fisher, posisikan bracket indoor

    dengan waterpas agar tidak miring kekanan dan kekiri agar air yang keluar dari

      indoor unit dapat dengan lancar keluarnya.

    Setelah bracket indoor terpasang, pada bagian mana drat nepel dari pipa indoor unit

    akan diposisikan? bila pada bagian kanan bawah dari bracket indoor, anda harus

    membuat lubang atau membobok temboknya yang diameter bobokannya sesuai

    dengan selang pembuangan air dan pipa ac yang keluar dari indoor unit. bila andatidak ingin membobok tembok anda dapat mengeluarkan drat nepel yang keluar dari

    indoor melalui sisi kanan atau kiri

    dari indoor yang sudah disediakan. 

    Setelah bracket indoor terpasang dan bobokannya sudah siap, pasang indoor unit

    pada bracket dan posisikan drat nepel keluar dari indoor unit pada lubang

    bobokan tembok. Setelah indoor terpasang pada bracket, dorong keatas dan tarik

    kebawah agar indoor terkunci dengan bracket.

    Setelah pemasangan indoor telah selesai dilakukan, beralih ketahap

    pemasangan pipa instalasi ac split. Pipa instalasi ac split ini terbuat dari tembaga

    yang lentur dan mudah dibentuk dalam pelaksanaan

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    45/71

     

    pemasangannya. Tapi hati-hati jangan sampai ada instalasi pipa ac split yang

    tertekuk atau penyok, karena dapat menghambat sirkulasi freon yang dapat

    menyebabkan ac split tidak mau dingin atau bekerja dengan normal.

    Instalasi pipa ac split harus disesuaikan dengan kapasitas ac/pk nya, bila ac

    split anda 1 pk 0,75 pk atau 0,50 pk berarti harus menggunakan pipa instalasi

    ac split yang berukuran 1/4 dan 3/8. Semakin besar kapasitas ac split,

    semakin besar pula ukuran instalasi pipa ac split yang digunakan.

    Buka 2 buah mur nepel yang berada pada pipa di indoor unit dengan

    menggunakan 2 buah kunci inggris. Jangan

    kaget bila ada angin yang keluar saat anda

    melepaskan 2 buah nepel tersebut, yang keluar

    itu bukan freon tapi halnya angin. Setelah 2

    buah nepel pada indoor unit anda lepaskan,masukan nepel 3/8 pada pipa instalasi ac split

    yang berukuran 3/8 lalu lihat pada ujung pipa

    instalasi ac split, apakah pada diameter

    pipanya terpotong dengan rata? bila tidak rata lakukan pemotongan dengan

    pemotong pipa.

    Setelah pipa ac split terpotong dengan rata, masukan pipa instalasi ac split

    pada lubang penjepit flare nut yang berukuran

    sama dengan pipa ac split yang akan kitaflareng, ketinggian pipa yang keluar pada

    ujung bibir flareng kira-kita 0.2 cm.

    setelah pipa instalasi ac berada tepat pada

    lubang penjepit flareng, pasang pemutar

    flareng dengan mata flareng yang berbentuk

    kerucut pada penjepit flareng, lalu putar

    sampai mengenai pipa instalasi ac split agar bisa mengembang.

    Lakukan hal yang sama pada pipa instalasi ac split yang berukuran 1/4.

    Setelah selesai melakukan pengembangan pada pipa instalasi ac split dengan

    flareng, pasang pipa instalasi ac split yang sudah dipasang nepel ke drat nepel

    pipa ac split yang keluar dari indoor unit dan sesuaikan. 

    Ukuran pipa instalasi ac split 3/8 ke 3/8 pada

    drat nepel indoor unit dan ukuran pipa

    instalasi ac split 1/4 ke 1/4 pada drat nepel

    indoor unit.

    Kencangkan mur nepel kedua-duanya denganmenggunakan 2 buah kunci inggris agar tidak

    terjadi ruang kebocoran freon.

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    46/71

     

    Setelah dikencangkan mur nepelnya tutup dengan pembungkus

    pipa/hamaflex, kemudian lilitkan solasi untuk merapatkan pembungkus pipa

    agar tidak terjadi kondensasi. Setelah selesai melakukan pemasangan nepel

    pipa instalasi ac split pada drat nepel indoor unit, atur posisi instalasi pipa ac

    split agar kelihatan rapih.

    Selanjutnya pemasangan kabel power untuk supply listrik kebagian outdoor

    unit. Buka tutup indoor unit, kemudian lihat pada bagian komponen pcb yang

    terdapat terminal untuk pemasangan kabel power ke bagian outdoor unit

    biasanya disitu tertulis 1 dan 2 dan N L.

    Untuk kabelnya pergunakan sesuai ukuran pk ac split nya biasanya standart

    dari pabrik adalah ukuran 3 x 2.5 untuk ukuran ac split 1 pk.

    masukan kabel untuk power outdoor unit melalui lubang bobokan pipa ac dan

    pasang kabel pada terminal yg berada dibagian bawah komponen pcb, kabel

    warna hitam pada terminal no 1, kabel warna biru pada terminal no 2, dan

    kabel warna kuning pada ground, kencangkan dengan menggunakan obeng

    kembang.

    setelah selesai melakukan pemasangan kabel power untuk outdoor unit, kita

    ketahap pemasangan instalasi pipa ac split pada outdoor unit.

    yang harus dilakukan pada tahap ini sama dengan apa yang dilakukan pada

    tahap pemasangan instalasi pipa ac split pada indoor unit.

    Untuk pemasangan kabel power outdoor unit, buka tutup power suplly

    outdoor unit yang berada diatas kran valve. Setelah selesai melakukan

    pemasangan instalasi pipa ac split dan

    pemasangan kabel power supply untuk

    outdoor unit, tahap berikutnya adalah

    pengecekan kebocoran diantara 4 buah

    kembang nepel yang baru kita buat, yaitu 2

    kembang nepel pada indoor dan 2 kembang

    nepel pada outdoor.Caranya adalah sebagai berikut : 

    i. Pasang selang manifold berwarna biru pada pentil pengisian freon, lalu

    pasang selang berwarna kuning pada mesin vakum. Lalu lakukan

    pemakuman agar tidak terdapat udara didalam evaporator dan pipa

    instalasi ac split.

    ii. Vakum yang baik harus mencapai 30', bila telah selesai divakum jarum

    pada manifold bergerak keatas, berarti ada ruang kebocoran freon.

    Lakukan pemeriksaan kebocoran dengan kuas yang diberi air sabun pada

    kembang nepel yang berada pada indoor unit dan outdoor unit.

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    47/71

     

    yang berada pada indoor unit  

    Biasanya ruang kebocoran terjadi karena

    kembang nepel pecah dan mur nepel

    kendor/tidak dikencangkan, lakukan

    flereng ulang pada kembang nepel yang

    pecah atau kencangkan kembali mur nepel

    yang kendor. Bila jarum pada manifold

    tidak bergerak atau tetap pada angka 30'

    berarti tidak terdapat ruang kebocoran,

    lalu buka mur penutup kran nepel 1/4

    dan yg 3/8 dengan menggunakan kunci L ,

    buka sampai kedua kran nepel terbuka

    penuh.

    b ila sudah membuka kran nepel tahap

    selanjutnya adalah menyambungkanaliran listrik pada kabel power supply

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    48/71

     

    ingat...kabel power suply yang berwarna coklat harus diposisi - atau api,

    agar sewaktu ac split tidak dioperasikan, dibagian outdoor unit tidak

    tersambung langsung dengan aliran listrik.

    Setelah penyambungan power suplly selesai, ac split siap untukdioperasikan.

    Bila anda tidak mempunyai mesin vakum, pasang selang manifold

    berwarna biru pada pentil pengisian freon dan pasang selang yang

    berwarna kuning pada tabung freon.

    Buka mur nepel ukuran 1/4 pada outdoor unit lalu masukan tekanan

    freon agar freon dapat mendorong udara keluar melalui mur nepel ¼

    pada outdoor unit.

    Pada saat freon keluar, kencangkan kembali mur nepel 1/4 dan masukan

    tekanan freon kembali sampai mencapai 100 psi.

    lihat dan perhatikan, bila jarum manifold turun dan tidak lagi menunjukan

    angka 100 psi, berarti ada ruang kebocoran pada 4 buah kembang nepel

    yang anda buat.

    Cari ruang kebocoran dengan menggunakan kuas yang diberi air sabun

    bila sudah menemukan ruang kebocoran segera diperbaiki.

    tapi bila jarum pada manifold tetap menunjukan angka 100 psi, berarti

    instalasi pipa ac split tidak terdapat ruang kebocoran.segera buang sisa tekanan freon yang berada pada instalasi pipa ac split,

    tapi jangan buang semuanya sisakan sampai 5-10 psi.

    setelah itu buka mur penutup kran nepel 1/4 dan 3/8 lalu buka kedua

    kran valve dengan menggunakan kunci L sampai terbuka penuh dan

    pasang kembali mur penutup kran valve dengan kencang.

    bila sudah membuka kran nepel, tahap selanjutnya adalah penyambungan

    aliran listrik pada kabel power supply yang berada di indoor unit.

    dan bila sudah melakukan penyambungan listrik pada kabel power supply

    yang berada pada indoor unit barulah ac split anda telah siap untuk

    dioperasikan. 

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    49/71

    C.  KENDALA SOLUSI dan ANALISA KAPASITAS PRODUKSI

    Analisa kapsitas produksi direncanakan untuk menanggulangi kendala – kendala yang

    akan dihadapi didalam proses konstruksi,maka dengan ini PT. CAHAYAMURNI ARTHA

    LANGGENG akan menguraikan kendala dan solusi nya, serta menyantum kapasitas

    produksi untuk pekerjaan pekerjaan mayor yang terlihat jalur kritis pada kurva s atau

    barchart  

    C.1 KENDALA DAN SOLUSI

    METODE KENDALA DAN SOLUSI

    Berdasarkan tampilan gantt chart pada lembar berikutnya dapat dilihat bahwa kondisi

    kritis Yang membutuhkan perhatian penuh saat pelaksanaan pekerjaan adalah pekerjaan

    pekerjaan erection balok WF700 . Hal tersebut karena tidak ada lag time atau waktu jeda

    antara pekerjaan yang satu dengan yang lainnya untuk diselesaikan tepat waktu sesuai

    rencana. Pekerjaan pekerjaan tersebut dilaksanakan berkaitan dan berkesinambungan

    terus menerus sehingga bila terjadi hal-hal diluar kendali seperti kondisi cuaca ekstrim

    dan hujan terus menerus dan sebagainya, akan direncakan solusi

    penanggulangannya(sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu)

    sebagai berikut :

    1.  KENDALA STOK MATRIAL

    Kelangkaan stok matrial yang digunakan pada saat pelaksanaan,terutama material

    dan komponen utama dalam jumlah besar seperti : semen,besi beton, keramik,

    readymix akan menyebabkan keterlambatan dan ketidakpastian waktu dalam

    penyelesaian pekerjaan.

    SOLUSI :

    Mengantisipasi hal tersebut, segera setelah mendapatkan persetujuan dari direksi

    teknis lapangan akan dilakukan pemesanan kepada produsen/distributor terkait.

    Namun dalam hal kelangkaans stok matrial kami sudah mengantisipasinya dalam

    bentuk kesepakatan kerja sama dengan supplier, dan salah satu bentuk kerjasama

    terlampir dalam dokumen penawaran berupa surat peranyataan supplier matrial.Demikian juga halnya berkaitan dengan lokasi pekerjaan yang jauh dan terpencil

    maka, pihak PT. CAHAYAMURNI ARTHA LANGGENG sudah mengantisipasi dengan

    melakukan kunjungan langsung dari Pontianak ke lokasi ,untuk pengadaan semen,

    besi beton, keramik dan readymix serta matrial pabrik lainnya tersebut sudah

    mendapat dukungan penuh dari pihak supplier.

    Dengan adanya kesepakatan kerjasama, maka PT. CAHAYAMURNI ARTHA

    LANGGENG akan mendapatkan prioritas utama suplay matrial tersebut khususnya

    dalam paket Pembuatan Gedung Operasional Ditjen Perhubungan Udara.

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    50/71

     

    2.  KONDISI HUJAN TERUS MENERUS

    Kondisi hujan terus menerus pada saat akan dilaksanakannya pekerjaan

    pembetonan, pekerjaan tanah akan menyebabkan penurunan kualitas hasil

    pekerjaan dan keterlambatan penyelesaian.

    SOLUSI :

    Pada saat pelaksanaan pekerjaan pengecoran (terutama pada daerah terbuka), bila

    diizinkan akan dipasang tenda/terpal dilokasi dimana pengecoran berlangsung.

    Namun jika tidak mendapatkan persetujuan pengecoran oleh direksi teknis

    lapangan maka, pengecoran akan dilakukan dalam kondisi cuaca normal, namun

    pada waktu penambahan jam kerja diluar waktu normal (lembur/overtime)

    sehingga wakt yang terbuang tidak mengganggu sisa waktu rencan semula. Untuk

    pekerjaan tanah (terutama pekerjaan timbunan) akan tetap dilaksanakan pada

    kondisi cuaca tidak hujajn. Hal ini berkaitan dengan kualitas yang harus dijaga.

    Kehilangan waktu akibat hujan terus menerus akan digantikan dengan

    penambagan waktu kerja (overtime) maupun menambah jumlah peralatan dari

    rencana normal sampai kehilangan waktu dapat dikonversikan dengan sisa waktu

    yang ada.

    3.  LOKASI PROYEK

    Pekerjaan pada proyek ini adalah di ruang public yang aktifitas manusia dan

    kendaraan padat dan sempitnya penyimpanan matrial serta semputnya area kerja.

    SOLUSI :

    Metode yang kami pakai untuk proyek ini adalah membagi 2 tahapbekerja,tahap 1 sebagian dan tahap selanjutnya bagian berikutnya.dengan

    membagi area kerja seperti ini maka oprasional dan konstruksi akan tetap

    berjalan seperti biasa dan tidak ada kendala

    -  Aktifitas proyek lebih banyak dilakukan di malam hari, hal ini bertujuan

    untuk menghindari kecelakaan kerja dan mengurangi factor kebisingan

    akibat aktifitas proyek

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    51/71

     

    D. 

    KENDALI MUTU (RENCANA MANAJEMEN MUTU)

    KEBIJAKAN MUTU :

    Manajemen dan Karyawan PT. Cahayamurni Artha Langgeng memberdayakan sistem

    manajemen mutu dalam memenuhi tuntutan kontrak demi efisiensi dan efektivitas

    pekerjaan. 

    SASARAN MUTU :

    1. 

    Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dalam 80 hari kalender

    2.  Menyelesaikan setiap keluhan Pengguna Jasa tanpa mengganggu target waktu

    3.  Memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan dalam kontrak dan spesifikasi.

    Profil Penyedia Jasa

    Organisasi Kerja Penyedia Jasa

    SATKER

    PPK

    KONTAKTOR

    PELAKSANA

    KONTAKTOR

    PELAKSANA

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    52/71

     

    \

    GENERAL FLOWCHART ASPEK RENCANA DAN PENGENDALIAN

    MASA PEMELIHARAAN

    SISTEMPERENCANAAN PROYEK

    SURVEY

    LAPANGAN

    TOR/DOK

    TENDER

    PEMAHAMAN

    TANGGAPAN THD

    PROYEK

    AANWJZYNG+BA

    STANDART DAN SPESIFIKASI, GAMBAR

    RENCANA

    SISTEM PENGENDALIANPROYEK

    ANALISIAWAL

    -KETERSEDIAN MATERIAL CUKUP

    - KETERSEDIAN TENAGA CUKUP

    - KETERSEDIAN ALAT BANTU CUKUP

    - KONDISI LAHAN CUKUP BAIK

    - SISTEM PROTEKSI (KERUSAKAN DALAMLINGKUNGAN SEKITAR)

    RENCANA KERJA

    -RMP

    - STANDART MUTU

    -TIME SCHEDULE-NWP

    - KESELAMATAN KERJA

    DO

    CONTROL MONITOR

    ACTION

    OUTPUT-PROYEK TEPAT WAKTU,

    TEPAT MUTU DAN TEPAT

    BIAYA (KEPUASAN

    PELANGGAN)

    PHO 1

    FHO II

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    53/71

     

    Tugas, Tanggungjawab Dan Wewenang

    1.  Project Manager

     

    Memimpin dan mengendalikan kegiatan proyek agar efisien dan efektif

    mencapai hasil optimal dari segi kualitas dan pencapaian laba

      Memahami seluruh aspek teknik pekerjaan dan berperan aktif membina sumber

    daya sesuai dengan kebutuhan proyek

      Membina keamanan dan menciptakan ketenangan kerja di lingkungan proyek

    dan masyarakat sekitarnya

      Menganalisa kebutuhan material, tenaga kerja, peralatan dan overhead, serta

    menyusun jadwal kebutuhannya

      Membuat Rencan Mutu Kontrak

      Bertanggungjawab atas kelancaran kegiatan proyek saejak masa persiapan

    hingga penyerahan

      Bertanggungjawab atas pelaksanaan tertib administrasi internal, data material,

    data peralatan, data keuangan termasuk pengihan dan data pendukungnya

      Bertanggungjawab atas pengendalian mutu hasil pekerjaan di proyek

      Memutuskan strategi pelaksanaan proyek yang berkaitan dengan pengendalian

    mutu proyek

      Menyetujui pengeluara-pengeluaran langsung yang diperlukan kegiatan Proyek.

    2.  Site Manager :

      Memimpin dan mengendalikan kegiatan lapangan agar efisien dan efektif

    mencapai hasil optimal dari segi kualitas dan kuantitas.

      Memahami seluruh aspek teknik pekerjaan dan berperan aktif membina sumber

    daya sesuai dengan kebutuhan proyek

      Membina keamanan dan menciptakan ketenangan kerja di lingkungan proyek

    dan masyarakat sekitarnya

      Menganalisa kebutuhan material, tenaga kerja, peralatan dan overhead, serta

    menyusun jadwal kebutuhannya

      Bertanggungjawab atas pengendalian mutu hasil pekerjaan di proyek

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    54/71

      Memutuskan strategi pelaksanaan proyek yang berkaitan dengan pengendalian

    mutu proyek

      Menyetujui pengeluara-pengeluaran langsung yang diperlukan kegiatan Proyek.

    3.  Engineer

      Mengatur dan mengawasi jadual kerja harian para pelaksana dan memonitor

    jadwal kedatangan material, memeriksa volume dan kualitas serta mengatur

    penempatannya

      Memeriksa hasil pekerjaan para pelaksana agar dapat dimonitor bobot

    kemajuan dalam kaitannya dengan opname kemajuan pekerjaan, laporan upah

    dan mengesahkan kepada pengguna jasa

      Mengawasi teknis pelaksanaan semua pekerjaan di lapangan agar supaya

    memenuhi ketentuan-ketentuan teknis yang benar dan tidak menyimpang dari

    anggaran yang ditetapkan

      Menggunakan material dengan kualitas dan volume yang benar

      Menggunakan peralatan dan tenaga kerja secara efisien

      Memenuhi jadual waktu yang telah ditetapkan

     

    Menyeleksi mandor yang direkomendasikan dapat bekerja dengan baik danmenerbitkan surat perintah kerja kepada mandor yang dipilih

      Memeriksa dan mensyahkan opname hasil pekerjaan yang diajukan oleh

    mandor setelah diperiksa kesesuaiannya oleh pelaksana

      Menyetujui pengeluaran-pengeluaran langsung yang diperlukan kegiatan

    proyek sebatas anggaran yang ditetapkan.

    4. 

    Pelaksana

      Mengatur dan mengawasi jadual kerja harian dan memonitor jadwal kedatangan

    material, memeriksa volume dan kualitas serta mengatur penempatannya

      Memeriksa hasil pekerjaan para mandor agar dapat dimonitor bobot kemajuan

    dalam kaitannya dengan opname kemajuan pekerjaan, laporan upah dan

    mengesahkan kepada pengguna jasa

      Membaca, memahami dan mengarahkan setiap kegiatan proyek yang

    dilaksanakan oleh mandor, tukang, dan pekerjaan yang telibat dengan mutu

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    55/71

      Mengawasi teknis pelaksanaan semua pekerjaan di lapangan agar supaya

    memenuhi ketentuan-ketentuan teknis yang benar dan tidak menyimpang dari

    anggaran yang ditetapkan

      Menggunakan material dengan kualitas dan volume yang benar

      Menggunakan peralatan dan tenaga kerja secara efisien

      Memenuhi jadual waktu yang telah ditetapkan

      Menyeleksi mandor yang direkomendasikan dapat bekerja dengan baik dan

    menerbitkan surat perintah kerja kepada mandor yang dipilih

      Memeriksa dan mensyahkan opname hasil pekerjaan yang diajukan oleh

    mandor setelah diperiksa kesesuaiannya oleh pelaksana

     Menyetujui pengeluaran-pengeluaran langsung yang diperlukan kegiatanproyek sebatas anggaran yang ditetapkan.

    5.  Administrasi

      Mengatur dan mengawasi administasi kedatangan material, memeriksa volume

    dan kualitas

      Menyiapkan administrasi progress kemajuan pekerjaan dalam kaitannya dengan

    opname kemajuan pekerjaan, laporan upah dan mengesahkan kepada pengguna

    jasa

      Membantu pelaksanaan adminitrasi pelaporan dan serah terima pekerjaan

    6.  Logistik

      memonitor jadwal kedatangan material, memeriksa volume dan kualitas serta

    mengatur penempatannya

      memonitor penggunaan material dengan kualitas dan volume yang benar

      memonitor penggunaan peralatan dan tenaga kerja secara efisien

     

    Memeriksa dan mensyahkan opname hasil pekerjaan yang diajukan oleh

    mandor setelah diperiksa kesesuaiannya oleh pelaksana

    7.  Drafter

      Membantu engineer dalam penggambaran shop drawing dan as build drawing .

      Menyediakan gambar untuk perhitungan bobot lapangan

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    56/71

    E.  METODE KESELAMATAN K3

    Kebijakan

    Kontraktor berkomitmen untuk mencapai standar manajemen tertinggi termasuk dalam hal

    keamanan konstruksi, tempat bekerja dan lingkungan lainnya dimana pekerjaan berlangsung.

    Kontraktor akan memberikan dan menjaga lingkungan tempat bekerja dengan aman dan sehat

    sesuai dengan praktek bisnis yang sesuai dengan ketentuan regulator.

    Kontraktor akan berusaha untuk menghilangkan dan menekan apapun resiko yang terjadi akibat

    kebakaran, keamanan, kerusakan terhadap properti dan kecelakaan personel atupun penyakit.

    Kegaitan K3 selalu menjadi prioritas utama yang harus dijalankan setiap harinya dalam semua

    aktifitas operasional dimanapun lokasi pekerjaan tersebut berada.

    Kontraktor akan berusaha untuk selalu menjalankan aktifitas proteksi lingkungan hidup untuk

    memastikan kesesuaiannya dengan ketentuan legislatif. Kontraktor berkomitmen untuk menjagakomuniksi dengan semua pihak yang terkait; baik dengan badan pemerintahan, pihak keamanan,

    komunitas sekitarnya, pelanggan ataupun vendor dan sub-kontraktor; untuk saling bertukar

    informsi dan teknologi yang berhubugnan dengan proteksi lingkungan, seperti :

    1.  untuk menjaga kesehatan, keamanan, keselamatan dan kesejahteraan dari

    pekerja di lokasi tempat kerja dengan memberikan tempat kerja yang aman

    dan sehat.

    2.  Untuk mengadaptasi peraturan regulator yang terkait dengan K3

    3. 

    Untuk meningkatkan aktifitas keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja

    4.  Untuk mempertahankan motivasi dan kemampuan kerja melalui training dan

    peningkatan kualitas dan keahlian manajemen keamanan kerja.

    5.  Untuk memastikan keamanan melalui penerapan sistem respon emergensi

    terhadap semua resiko yang dapat diidentifikasi.

    6.  Untuk menghilangkan resiko kecelakaan kerja, kehilangan jiwa selama

    pekerjaan berlangsung

    7.  Untuk memastikan setiap tanaga kerja menggunakan perlengkapan

    keamanan kerja yang sesuai dan mencukupi seperti yang telah ditentukandalam peraturan dan ketentuan

    Karyawan dari pihak kontraktor akan bertanggung jawab untuk memastikan keaman diri sendiri

    dan pihak lain yang berada dilokasi kerja terhadap kesehatan, keamanan dan kelestarian

    lingkungan hidup. Komitmen kontraktor untuk HSE/ K3 merupakan satu kesatuan dari solusi

    bisnis jangka panjang.

    Perencanaan K3

    Preliminary rencana Safety, health and environmental   disiapkan berdasarkan pada kebutuhan

    Engineering dan konstruksi. Sistem manajemen akan meyakinkan pelaksanaan pekerjaan secaraaman dan sehat serta tidak menimbulkan pencemaran.

  • 8/18/2019 03 B Metode Pelaksanaan

    57/71

    Konsep manajemen K3 yang akan diterapkan selama tahapan konstruksi untuk mencapai tujuan

    berikut :

      Mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan, untuk mencapai

    zero accident & zero pollution.

     

    Memaksimalkan kinerja aset yang ada (tenaga kerja/disiplin kerja, alat-alat berat,

    kendaraan dll). 

      Melindungi asset perusahaan/ kontraktor (tenaga kerja dari kecelakaan, melindungi

    material/ alat terpasang dari kerusakan dan bahaya kebakaran/ pekedakan). 

      Memelihara kesan yang baik ( good public image) terhadap kontraktor (berdasarkan

    pada high safety performance dan reputasi)

      Penghematan biaya operasi Proyek.

    Lima kondisi berikut adalah prioritas utama yang akan diterapkan :

    a)  Mengidentifikasi/mengenali bahaya dan resiko dari :

      Lokasi dan kondisi proyek (tumbuh-tumbuhan, kondisi tanah, dan lain-lain)

      Karakteristik dari aktivitas kegaitan (safety hazard )

      Karakteristik pengoperasian perkakas kerja, kendaraan, peralatan-peralatan

    (manual pengoperasian, perawatan rutin, pengujian peralatan)

      Kondisi kesehatan buruh/tenaga kerja (mental, kejenuhan, jasmani & rohani)

      Waktu lembur (mengikuti standar jam kerja, batasan-batasan lembur)

      Hilangnya ketaatan/loyalitas terhadap pekerjaan/tidak adanya peraturan

    keselamatan.

    b)  analisis Resiko, evaluasi dan pengawasan K3 dalam setiap tahapan pekerjaan selama

    proyek berlangsung

    c)  Pembudayaan tentang keselamatan kerja dengan cara :

     

    penyampaian tentang keselamatan kerja pada setiap pertemuan di lokasi proyek(safety Talk)

      Induction, tool Box and Management K3 meetings

      Kebijakan manajemen ditunjukan dengan brosur, spanduk/poster K3, papan

    pengumuman, selebaran, dan lain-lain.

      Rencana penanggulangan & evakuasi terhadap keadaan darurat

      Rencana keselamatan

    d) 

    mengacu p