metode pelaksanaan hotel neo_1

10
Metode Pelaksanaan Assesment Covermeter dan Hammer Test Hotel Neo, Medan

Upload: muhamad-saad

Post on 16-Feb-2016

46 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

w

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Pelaksanaan Hotel Neo_1

Metode Pelaksanaan

Assesment Covermeter dan Hammer Test

Hotel Neo, Medan

Page 2: Metode Pelaksanaan Hotel Neo_1

MMEETTOODDEE PPEELLAAKKSSAANNAAAANN

1. CCoovveerrmmeetteerr TTeesstt

1.1 Umum

Pengujian covermeter digunakan untuk menyimpulkan kondisi di dalam beton,

covermeter mengukur kedalaman selimut beton, dengan mengamati interaksi penulangan

dengan proses lainnya. Untuk sebagian besar covermeter interaksi terjadi antara tulangan dan

frekuensi yang rendah, medan elektromagnetik. Hubungan mendasar antar elektrik dan

maghnet adalah kunci untuk memahami pengoperasian covermeter. Untuk mengukur selimut

beton, hasil yang diperoleh berdasarkan pada area penulangan dan sifat maghnetik

(dipengaruhi oleh jenis proses mekanik).

Pengujian covermeter dapat digunakan untuk mengetahui:

Sebagai kontrol kualitas, untuk memastikan lokasi penulangan dan selimut beton.

Pengecekan struktur beton yang tidak memiliki data struktur atau yang

membutuhkan pemeriksaan.

Lokasi penulangan sebagai awal untuk pengujian selanjutnya dimana terdapat

beberapa pengujian yang membutuhkan menghindari adanya tulangan seperti

pengujian core, pengukuran UPV atau metode dekat permukaan lainnya.

Lokasi objek feromagnetik yang tertimbun selain penulangan seperti seperti pipa

air, balok baja melintang, penerangan saluran pipa.

1.2 Standar

Pengujian covermeter bedasar pada BS 1881:204 dan ACI 228.2R-2.51. Hubungan

penulangan tunggal, amplitudo dan selimut beton akan valid saat penulangan berjauhan

sehingga hanya sedikit campur tangan dengan tulangan terdekat.

Gambar 1. 1 Konfigurasi pengujian

Page 3: Metode Pelaksanaan Hotel Neo_1

Gambar 1.1 menunjukkan teknik yang digunakan untuk memeriksa efek dari jarak

penulangan pada respon covermeter (Carino, 1992). Untuk berbagai jarak penulangan,

amplitudo jarak tulangan terdekat, dapat bernilai lebih untuk penulangan tunggal dengan

tebal selimut beton yang sama. Jika jarak penulangan lebih dekat dari jarak kritis,

penulangannya tidak dapat terlihat. Jarak kritis penulangan tergantung pada jenis covermeter

dan tebal selimut beton. Secara umum semakin besar tebal selimut beton, jarak kritis

penulangan juga semakin besar.

1.3 Pemeriksaan Susunan Tulangan

Metode pelaksanaan pemeriksaan susunan tulangan baja secara umum dapat

dideskripsikan sesuai tahapan sebagai berikut:

Meratakan permukaan beton yang akan diperiksa susunan tulangannya.

Mengukur dimensi struktur balok yang akan diperiksa.

Melakukan persiapan alat Profometer 5+. Pengaturan scan area, object number

dan scanning bar.

Menscan area balok yang dituju, untuk scan awal dilakukan pada main bar

direction (arah tulangan utama) dan selanjutnya scan pada stirrups direction (arah

tulangan sengkang).

Melakukan penyimpanan hasil scan balok dan mencatat object number.

Pemeriksaan susunan tulangan baja balok dilakukan pada daerah tengah balok

(bagian bawah dan samping) dan pinggir balok (bagian bawah dan samping).

Gambar 1. 2 Pemeriksaan Susunan Tulangan

Page 4: Metode Pelaksanaan Hotel Neo_1

Gambar 1. 3 Pemeriksaan Susunan Tulangan

1.4 Persiapan Peralatan

Peralatan yang digunakan sebagai berikut:

Profometer 5+

Bar Scanner

Gurinda

Ultrasonic Gel/Grease

Meteran

Sikat Kawat

Gambar 1. 4 Perlengkapan Profometer 5+

Page 5: Metode Pelaksanaan Hotel Neo_1

2. HHaammmmeerr TTeesstt ((PPeemmeerriikkssaaaann HHoommooggeenniittaass MMuuttuu PPeerrmmuukkaaaann BBeettoonn))

2.1 Umum

Hammer test yaitu suatu alat pemeriksaan mutu beton tanpa merusak beton. Disamping

itu dengan menggunakan metode ini akan diperoleh cukup banyak data dalam waktu yang

relatif singkat dengan biaya murah. Metode pengujian ini dilakukan dengan menggunakan

memberikan beban intact (tumbukan) pada permukaan beton dengan menggunakan suatu

massa yang diaktifkan dengan menggunakan energi yang besarnya tertentu. Jarak pantulan

yang timbul dari massa tersebut padaa saat terjadi tumbukan dengan permukaan beton benda

uji dapat memberikan indikasi kekerasan juga setelah dikalibrasi. Alat ini sangat berguna

untuk mengetahui keseragaman material beton pada struktur, karena kesederhanaanya,

pengujian menggunakan alat ini sangat cepat sehingga dapat mencakup area pengujian yang

luas dalam waktu yang singkat. Alat ini sangat peka terhadap variasi yang ada pada

permukaan beton misalnya keberadaan partikel batu pada bagian-bagian tertentu dekat

permukaan.

Metoda pengujian ini dilakukan dengan memberikan beban impact (tumbukan) pada

permukaan beton dengan menggunakan suatu massa yang diaktifkan dengan memberikan

energi yang besarnya tertentu. Jarak pantulan yang timbul dari massa tersebut pada saat

terjadi tumbukan dengan permukaan beton benda uji dapat memberikan indikasi kekerasan

dan juga, setelah dikalibrasi dapat memberikan indikasi nilai kuat tekan beton benda uji.

Tabel 2. 1 Kriteria standar deviasi untuk beton (ACI, 2002)

Klasifikasi Penggunaan

Standar deviasi, MPa (psi) Baik

Sekali Sangat Baik Baik Cukup Kurang

Baik

Pengujian Lapangan

< 2,8 (< 400)

2,8 s.d 3,4 (400 s.d

500)

3,4 s.d 4,1 (500 s.d

600)

4,1 s.d 4,8 (600 s.d

700)

> 4,8 (> 700)

Percobaan Laboratorium

< 1,4 (< 400)

1,4 s.d 1,7 (200 s.d

250)

1,7 s.d 2,1 (250 s.d

300)

2,1 s.d 2,4 (300 s.d

350)

> 2,4 (> 350)

2.2 Standar

Pemeriksaan Homogenitas Mutu Permukaan Beton (Hammer Test) berdasarkan BS

1881 Part 202:1986 dan ASTM G80S-89.

Page 6: Metode Pelaksanaan Hotel Neo_1

2.3 Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam Hammer Test sebagai berikut:

Gerindra

Form dan Ala Tulis

Kapur

Meteran

1 Set Schimidt Rebound Hammer Digital

Gambar 2. 1 Schimidt Rebound Hammer Digital

2.4 Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan Hammer Test dibagi dua tahap yaitu;

Persiapan Pengujian

Persiapan pengujian dilakukan sebagai berikut:

o Menentukan lokasi bidang uji pada elemen struktur yang akan diperiksa ;

o Membersihkan permukaan bidang uji dari plesteran atau pelapis pelindung ;

o Meratakan permukaan bidang uji dengan gerindra dengan syarat minimum

luas benda uji 100 x 100 mm atau dengan D = 150 mm.

Teknis

Lakukan pengujian sebagai berikut :

Konfigurasi alat Schimidt Hammer Digital sesuai pedoman yang ditentukan ;

o Sentuh ujung peluncur pada permukaan titik uji, usahakan posisi tegak

lurus sesuai dengan benda uji ;

o Lakukan 10 kali pukulan sesuai area bidang uji yang ditentukan dengan

minimal jarak antar pukulan 25 mm ;

o Data tersimpan dalam Alat

Page 7: Metode Pelaksanaan Hotel Neo_1

KOLOM CHECKLIST KEGIATAN Lokasi:

Tanggal:

No Uraian Pelaksanaan Jumlah

Titik Keterangan Paraf

1 Pekerjaan Covermeter a Balok

b Plat

c Kolom

2 Pekerjaan Hammer Test

a Balok

b Plat

c Kolom

Page 8: Metode Pelaksanaan Hotel Neo_1

KOLOM CHECKLIST KEGIATAN Lokasi:

Tanggal:

No Uraian Pelaksanaan Jumlah

Titik Keterangan Paraf

1 Pekerjaan Covermeter a Balok

b Plat

c Kolom

2 Pekerjaan Hammer Test

a Balok

b Plat

c Kolom

Page 9: Metode Pelaksanaan Hotel Neo_1

KOLOM CHECKLIST KEGIATAN Lokasi:

Tanggal:

No Uraian Pelaksanaan Jumlah

Titik Keterangan Paraf

1 Pekerjaan Covermeter a Balok

b Plat

c Kolom

2 Pekerjaan Hammer Test

a Balok

b Plat

c Kolom

Page 10: Metode Pelaksanaan Hotel Neo_1

KOLOM CHECKLIST KEGIATAN Lokasi:

Tanggal:

No Uraian Pelaksanaan Jumlah

Titik Keterangan Paraf

1 Pekerjaan Covermeter a Balok

b Plat

c Kolom

2 Pekerjaan Hammer Test

a Balok

b Plat

c Kolom