memandikan bayi ok

19
LAPORAN PENDAHULUAN & OBSERVASI LABORATORIUM KLINIK KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TINDAKAN “MEMANDIKAN BAYI” DISUSUN OLEH NAMA: I PUTU AGUS INDRA SAPUTRA NIM:1002055 PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BETHESDA

Upload: indra-saputra

Post on 20-Jan-2016

65 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Memandikan Bayi Ok

LAPORAN PENDAHULUAN & OBSERVASI LABORATORIUM KLINIK KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TINDAKAN

“MEMANDIKAN BAYI”

DISUSUN OLEH

NAMA: I PUTU AGUS INDRA SAPUTRA

NIM:1002055

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BETHESDA

YOGYAKARTA

TA 2012/2013

Page 2: Memandikan Bayi Ok

A. Konsep dasar

1. Pengertian

Memandikan bayi adalah membersihkan tubuh bayi dengan menggunakan air

bersih dan sabun. ( Ruswita, A. 2005 : 27 )

Tujuan memandikan bayi adalah membersihkan kulit, merangsang peredaran

darah, memberi perasaan nyaman dan segar, dan melatih bayi agar terbiasa akan

kebersihan. (Syafrudin, 2009 :124).

2. Anatomi fisiologi

Kulit

Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan

melindungi permukaan tubuh, berhbungan dengan selaput lendir yang melapisi

rongga,lubang masuk.Pada permukaan kulit bermuara kelenjar keringat dan

kelejar mukosa

L apisan kulit

a. Lapisan epidermis (kulit ari)

Proses terjadinya epidermis mulai dari lapisan benih menjadi lapisan zat

tanduk dan akhirnya mengelupas dengan sendirinya memerlukan waktu 4

– 5 minggu.

Dibagi menjadi 5 lapisan sel keratinosit:

1) Stratum corneum (lapisan tanduk): lapisan yang paling luar dan

terdiri atas beberapa sel gepeng yang mati,tidak berinti dan

protoplasmanya telah berubah menjadi keratin (zat tanduk). 

Dilapisan ini terjadi deskuamasi/pengelupasan.

2) Stratum lucidum (lapisan bening): lapisan sel-sel gepeng tanpa inti

dengan protoplasma yang berubah menjadi protein yang disebut

eleidin. Lapisan ini terdapat langsung dibawah lapisan corneum dan

tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki. Proses penandukan

terjadi di lapisan ini.

3) Stratum granulosum ( lapisan keratohialin/lapisan berbutir):

merupakan 2 atau 3 lapisan sel-sel dengan sitoplasma berbutir kasar

dan terdapat inti diantaranya. Butir-butir kasar ini terdiri atas

keratohialin. Lapisan ini tampak jelas di telapak tangan dan kaki.

Page 3: Memandikan Bayi Ok

4) Startum spinosum (lapisan taju/stratum malphigi/lapisan akanta):

terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang

besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis. 

Protoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen dan inti

terletak ditengah-tengah.  Sel ini makin dekat dengan kulit makin

gepeng bentuknya.

5) Stratum basale ( lapisan tunas) : terdiri atas sel-sel berbentuk kubis

(kolumnar) yang tersususn vertikal pada perbatasan dermoepidermal

berbaris seperti pagar. Merupakan lapisan epidermis yang paling

bawah. Sel-sel basale ini mengadakan mitosis dan berfungsi

reproduktif. Lapisan ini terdiri atas 2 jenis sel yaitu:

Sel-sel yang berbentuk kolumnar dengan protoplasma

basofilik,inti lonjong dan besar, dihubungkan satu dengan yang

lain oleh jembatan antar sel.

Sel pembentuk melanin (melanosit): sel-sel berwarna muda,

sitoplasma basofilik dan inti gelap mengandung butir pigmen

(melanosom).

b. Lapisan dermis (kulit jangat)

Adalah lapisan dibawah epidermis yang jauh lebih tebal daripada

epidermis.  Lapisan ini terdiri atas lapisan elastik dan fibrosa padat dengan

elemen-elemen sellular dan folikel rambut. Dibagi menjadi 2 bagian :

1) Pars papilare : bagian yang menonjol ke epidermis,berisi ujung

serabut saraf dan pembuluh darah.

2) Pars retikulare : bagian dibawahnya yang menonjol ke arah

subcutan. Bagian ini terdiri atas serabut-serabut penunjang misalnya

serabut kolagen (dibentuk oleh fibroblas,membentuk ikatan yang

mengandung hidroksiprolin dan hidroksilisin) , elastin, retikulin.

Dasar lapisan ini terdiri atas cairan kental asam hialuronat dan

condroitin sulfat.

c. Lapisan subcutis (hipodermis)

Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak sebagai cadangan

makanan,penahan benturan,sumber energi,dan juga pembuluh darah dan

limfe,saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-

Page 4: Memandikan Bayi Ok

cabang dari pembuluh - pembuluh dan saraf-saraf menuju ke lapisan kulit

jangat.

Berfungsi sebagai tempat menimbun makanan, membentuk tubuh, dan

sebagai isolator tubuh (mempertahankan panas dan melindungi tubuh dari

cuaca dingin).

Kelenjar kulit terdapat di lapisan epidermis, terdiri atas :

1) Kelenjar keringat (glandula sudorifera)

Ada 2 macam kelenjar keringat 

Kelenjar ekrin yang kecil-kecil, terletak dangkal di dermis

dengan sekret yang encer ,tersebar di seluruh tubuh kecuali di

bibir  terbanyak di telapak tangan dan telapak kaki,mengeluarkan 

keringat yang sifatnya asam melalui saluran panjang yang

bermuara pada pori-pori kulit (kelenjar merokrin), sekresi

tergantung pada beberapa faktor dan dipengaruhi saraf

kolinergik.Misal, faktor panas dan stress emosional

mempengaruhi peningkatan produksi keringat.

Kelenjar apokrin yang lebih besar, terletak lebih dalam dan

sekretnya lebih kental, hanya terdapat di kulit ketiak,kulit sekitar

puting susu dan kulit daerah kemaluan, mengeluarkan keringat

yang mengandung bagian-bagian sel kelenjar , mudah 

rusak,menjadi bersifat alkali dan  bermuara ke dalam kandung

rambut.

2) Kelenjar palit (kelenjar minyak/ holokrin)

Terletak di bagian atas kulit jangat berdekatan dengan kandung rambut

dan bermuara ke dalam kandung rambut,membentuk palit (sebum) .

Bibir, telapak tangan dan kaki tidak berambut jadi tidak berkelenjar

palit sehingga kurang elastis.

Fungsi Kulit:

a. Fungsi proteksi

Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis

seperti tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi misalnya zat-zat kimia

terutama yang bersifat iritan seperti lisol, karbol, asam dan alkali kuat

Page 5: Memandikan Bayi Ok

lainnya, gangguan  yang bersifat panas misalnya radiasi, sengatan sinar

ultraviolet, gangguan infeksi dari luar terutama kuman/bakteri maupun

jamur. Hal diatas dimungkinkan karena adanya :

1) Bantalan lemak,tebalnya lapisan kulit dan serabut-serabut jaringan

penunjang  yang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis.

2) Melanosit yang berperan dalam melindungi kulit terhadap paparan

sinar matahari dengan mengadakan tanning.

3) Sifat stratum korneum yang impermeabel terhadap perbagai zat kimia

dan air dapat untuk proteksi terhadap rangsangan kimia

4) Lapisan mantel asam kulit yang melindungi kontak zat kimia dengan

kulit. Lapisan keasaman kulit ini terbentuk dari hasil ekskresi keringat

dan sebum keasaman kulit menyebabkan pH kulit antara 5-6,5

sehingga merupakan perlindungan kimiawi terhadap infeksi bakteri

dan jamur.

5) Proses keratinisasi yang berperan sebagai barier mekanis karena sel-

sel mati melepaskan diri secara teratur.

b. Fungsi absorpsi

Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi,

kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulumnya.

c. Fungsi ekskresi

Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau

sisa metabolisme dalam tubuh seperti Na Cl,urea, asam urat dan amonia.

Sebum yang diproduksi melindungi kulit karena lapisan sebum ini selain

meminyaki kulit juga menahan evaporasi air  yang berlebihan sehingga

kulit tidak menjadi kering.

d. Fungsi persepsi

Kulit mengandung ujung-ujung saraf  sensorik di dermis dan subcutis.

Badan-badan rufini di dermis dan subcutis berperan terhadap rangsangan

panas.  Badan-badan krause di dermis berperan terhadap rangsangan dingin.

Badan taktil Maissner di papila dermis dan badan Merkel Ranvier yang

terletak di epidermis berperan terhadap rabaan. Badan Vater Paccini di

epidermis berperan terhadap tekanan.

e. Fungsi pengaturan suhu tubuh

Page 6: Memandikan Bayi Ok

Kulit melakukan peranan ini dengan cara mengeluarkan keringat dan

mengerutkan (otot berkontraksi) pembuluh darah kulit.

3. Tujuan

a. Membersihkan kulit dan menghilangkan bau badan

b. Memberikan rasa nyaman

c. Merangsang peredaran darah

d. Sebagai pengobatan

e. Mencegah infeksi kulit

f. Mendidik bayi dalam kebersihan perorangan

4. Faktor-faktor yang harus di perhatikan

a. Suhu tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin

b. Lingkungan yang aman

c. Indikasi

1) Delapan jam setelah bayi lahir

2) Pada bayi yang dirawat, sekurang-kurang dua kali sehari dengan

kondisinya.

d. Kontra indikasi

1) keadaan bayi tidak sehat misalnya bayi dalam keadaan demam

2) BBLR (Bayi Baru Lahir Rendah)

5. Asuhan Keperawatan

a. Pengkajian :

1) Identitas bayi ( termasuk usia )

2) Keadaan Umum bayi

3) TTV

b. Diagnosa : Kesiapan meningkatkan rasa nyaman ( 00183 )

c. Perencanaan:

Sebelum luka potongan tali pusar sembuh dan benar- benar kering, bayi

tidak boleh dimandikan dengan cara berendam dalam air. Sebaiknya bayi

dimandikan hanya dengan cara di lap dengan handuk basah. Berikut ini cara

dan langkah-langkah memandikan bayi baru lahir dengan kain lap basah.

Page 7: Memandikan Bayi Ok

1) Cari tempat yang tepat untuk membersihkan bayi

Meja, tempat tidur bayi atau dipan merupakan tempat yang dapat

digunakan untuk membasuh bayi atau memandikannya dengan lap

basah. Lapisi tempat tersebut dengan perlak atau alas yang tahan air atau

handuk tebal.

2) Siapkan perlengkapan mandi

Sebelumnya siapkan dahulu peralatan mandi si kecil sebagai berikut :

a) Lap pembasuh 2 buah

b) Air Hangat

c) Bedak bayi

d) Sabun dan shampo bayi

e) Handuk besar

f) Kapas steril untuk membersihkan mata

g) Popok dan pakaian bersih

3) Siapkan bayi Anda

Jika ruangan atau lingkungan rumah Anda pada daerah dingin, buka

pakaian bayi pada daerah yang akan di bersihkan saja. Sedangkan bila

suhu ruangan cukup hangat atau normal Anda dapat membuka semua

pakaian bayi, kemudian tutupi tubuh bayi dengan handuk kering ketika

Anda mulai menge lap tubuhnya.

4) Membersihkan bayi

Kita mulai pada bagian yang bersih menuju bagian yang kotor, gunakan

sabun dan shampo khusus bayi, sabuni dengan tangan atau lap dan

gunakan lap yang bersih untuk membasuhnya nanti.

Berikut ini urutan dan langkah memberihkan bayi :

a) Kepala. Satu atau dua kali dalam satu minggu gunakan sabun atau

shampo dan basuhlah dengan bersih. Usahakan jangan sampai air

masuk ke telinga.

Langsung keringkan dengan handuk bagian kepala bayi sebelum

Anda membersihkan bagian lain.

b) Wajah. Jangan gunakan sabun atau shampo untuk bagian wajah.

Gunakan kapas steril yang basah untuk membersihkan mata nya,

basuh dengan berlahan dari bagian mata dekat hidung ke arah luar.

Page 8: Memandikan Bayi Ok

Basuh bagian luar daun telinga jangan bagian dalamnya, bila sudah

segera keringkan bagian wajah.

c) Leher dan dada. Usap dengan lap basah dengan lembut, tidak

memerlukan sabun bila bayi tidak banyak berkeringat atau kotor.

Perhatikan pada lipatan lipatan leher bersihkan dengan lembut

kemudian keringkan. Bersihkan daerah tali pusar dan ganti kasa

pembungkusnya, selalu jaga daerah ini selalu kering.

d) Lengan. Buka bagian telapak tangan untuk membersihkannya, beri

sedikit sabun kemudian langsung bilas dan keringkan sebelum bayi

mulai memasukkan tangannya ke dalam mulut. Rentangkan tangan

nya agar dapat membersihkan bagian lipatan lipatan kulit dan

sendi. Kemudian keringkan.

e) Bagian punggung. Balikan tubuhnya dengan posisi kepala miring,

basuh punggungnya dan pastikan bagian lipatan leher belakang

ikut di basuh dan bersihkan, kemudian bilas dan keringkan dengan

handuk. Anda dapat langsung memakaikan baju bagian atas bila

kawatir bayi kedinginan, sebelum membersihkan bagian kaki.

f) Kaki dan tungkai. Biasanya bayi akan menolak bila tungkainya di

rentangkan, tapi itu hal yang wajar, rentangkan kaki agar bagian

belakang lutut dapat di bersihkan, bersihkan dengan lembut dan

berlahan kemudian keringkan.

g) Daerah kemaluan. Untuk bayi laki-laki bersihkan dengan dengan

teliti pada setiap lipatan gunakan sedikit sabun untuk

membersihkannya tapi jangan meregangkan kulit bagian depan

kemaluan. Pada bayi perempuan basuhlah daerah kemaluannya

dari arah depan ke belakang, buka bagian labia dan bersihkan

dengan air dan lap dengan lap bersih. Jangan menggosok bagian

kemaluan yang mengeluarkan cairan, karena sebetulnya itu adalah

hal normal bagi bayi. Agar tidak terjadi iritasi keringkan hingga

benar- benar kering karena bagian kemaluan adalah bagian yang

selalu tertutup popok.

5) Memakaikan baju dan popok. Sebelum mengenakan baju usap tipis

bagian lipatan-lipatan kulit dengan bedak, ini untuk mencegah iritasi dan

ruam pada kulit karena lembab.  

Page 9: Memandikan Bayi Ok

Referensi :

1. Saifuddin AB. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal.

2. Tim Penyusun. 2002. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta. JNPK-KR

3. http://kumpulanmaterikeperawatan.blogspot.com/2010/04/perawatan-tali-pusat-

keterampilan.html

Page 10: Memandikan Bayi Ok

B. Laporan tindakan keperawatan

Nama Mahasiswa : I Putu Agus Indra Saputra

Semester / Tingkat : VI/III

Tempat Praktek : VK / PSH

Tanggal : 6 Juli 2013

Observasi / tindakan : Memandikan Bayi

Nama klien : By. Ny. F

Umur : 31 Th

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : -

Alamat : Banguntapan, Bantul

Diagnosa medis : Neonatus bayi umur 6 jam

Data Subyektif ( S ) : -

Data Obyektif ( O ) : - Kulit bayi nampak kemerahan,

- Pada tubuh bayi masih ada vernix caseosa

- Tumbuh Lanugo

- Tali pusat belum kering, tidak ada perdarahan.

- Bayi BAK

- Terdapat sekreat pada mata

- Reflek bayi aktif, kaki bergerak, jari-jari menggenggam

- BB 3200 gr

Analisa ( A ) : Devisit perawatan diri : mandi

Alasan : Bayi belum mampu mandiri

Planing ( P ) : Memandikan Bayi

Tujuan : membersihkan kulit, memberikan rasa aman dan

memperlancar pererdaran darah.

Implementasi ( I ) : Langkah-langkah, dilanjutkan dengan rasional untuk setiap

sistem

Page 11: Memandikan Bayi Ok

MEMANDIKAN BAYI DENGAN AIR

Langkah-langkah Rasional

1. Siapkan alat-alat :

a. Meja khusus untuk memandikan

bayi

b. Handuk 2 buah

c. Sabun mandi khusus untuk bayi

d. Waslap 3 buah

e. Pakaian bayi : popok, baju dan

bedong 2 buah

f. Baskom berisi air hangat

g. Baki berisi :

Membersihkan mata (bola

kapas lembab dalam

tempatnya)

Membersihkan mulut (kasa &

gliserin)

Membersihkan hidung &

telinga (coton bud)

Talk, minyak telon, shampo

h. Bengkok

i. Ember tempat linen kotor

j. Minyak telon dan bedak bayi

k. APD : Yas, masker, sarung tangan

Persiapan alat yang digunakan disesuaikan

dengan kebutuhan bayi

Perawat hanya menggunakan 1 handuk

Sesuai SOP

Jumlah waslap hanya 1 buah

Sesuai SOP

Perawat hanya menyiapkan 1 baskom

berisi air hangat

Sesuai SOP

Tidak ada, karena bayi dimandikan hanya

dengan waslap saja

Sesuai SOP

Tidak Ada bengkok

Sesuai SOP

Sesuai SOP

Hanya diperlukan masker dan sarung

tangan, yas dirasakan tidak begitu

diperlukan

2. Perawat mencuci tangan Sesuai SOP

3. Perawat menggunakan APD (masker,

short dan sarung tangan)

Perawat tidak menggunakan Yas saat

memndikan Bayi

4. Meletakkan handuk kering diatas meja

mandi bayi

Sesuai SOP

Page 12: Memandikan Bayi Ok

5. Meletakkan bayi diatas meja mandi Sesuai SOP

6. Membuka gedong dan seluruh pakaian

bayi

Sesuai SOP

7. Membasahi waslap dengan air hangat Air hangat menjaga agar bayi tidak

hipotermi

8. Membasahi rambut bayi dengan

waslap, bersihkan dengan shampoo

kemudian bilas

Sesuai SOP

9. Membasahi seluruh tubuh bayi, mulai

dari wajah- dada-perut- tangan-kaki-

punggung, beri sabun kemudian bilas

sesuai SOP

10. Setelah selesai mengeringkan seluruh

tubuh bayi dengan handuk

Tubuh bayi harus segera dikeringkan agar

tidak mengalami hipotermi

11. Memberikan minyak telon keseluruh

tubuh bayi, wajah dengan bedak bayi

Minyak telon menjaga tubuh bayi agar

tetap hangat

12. Mengambil pakaian bersih, kemudian

kenakan pada bayi dan gedong kembali

Sesuai SOP

13. Meletakkan kembali bayi pada tempat

tidurnya

Sesuai SOP

14. Melepaskan APD Perawat melepas sarung tangan, tapi tetap

menggunakan masker

15. Mencuci tangan Sesuai SOP

Evaluasi ( E ) : S : - O : - Warna kulit kemerahan, bayi tidak hipotermi, suhu :

- Bayi bersih, dan wangi

- Tali pusat belum kering, masih layu

- Reflek bayi aktif, kaki bergerak, jari-jari menggenggam

Page 13: Memandikan Bayi Ok

Pembimbing Klinik

(Ns. Yohana Martini, S.Kep)

Pembimbing Akademik

(Sri Wahyuni, S.SiT)

Praktikan

(I Putu Agus Indra Saputra)