manhaj salaf

Download Manhaj salaf

If you can't read please download the document

Upload: yudi-wahyudin

Post on 21-Jun-2015

2.216 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 1. JEJE ZAENUDINKETUA BIDGAR PENGEMBANGANDAKWAH DAN KAJIAN PEMIKIRANISLAM, PP.PERSIS

2. 1. APA ITU MANHAJ SALAF?2. MENGAPA MUNCUL GAGASAN PENTINGNYA MANHAJ?3. MENGAPA HARUS MANHAJ SALAF?4. BAGAIMANA MANHAJ SALAF DIRUMUSKAN?5. APA SUBSTANSI DAN PRINSIP-PRINSIP MANHAJ SALAF?6. BAGAIMANA SIKAP KITA TERHADAP MANHAJ SALAF? 3. Manhaj secara bahasa berati jalan yang jelas dan terang.Sedang secara istilah adalah:Manhaj adalah jalan atau seperangkat prinsip- prinsip dan norma-norma sebagai pijakan dalammenata pemikiran, perjalanan (perilaku), membuat hukum, dan mengambil sikap. 4. Salaf artinya yang terdahulu. Yaitu generasi awal dari umat Islam yang mencakup generasi Sahabat, Tabiin, dan Atba TabiinMANHAJ Salaf = Patokan-patokan, atau kaidah-kaidah, atau norma-norma, atau metode yang membimbing, mengarahkan, membatasi, da n membentuk cara berkeyakinan, berfikir, dan beramal yang telah ditempuh generasi Salaf dalam mengamalkan Islam 5. a. Al Quran diturunkan sebagai hudan bagi umat manusia dan khususnya bagi orang yang bertaqwa.b. Sebagai petunjuk, Al Quran membimbing cara beriman, beramal, berdakwah dan berjihad dalam kehidupan kepada para pemeluknya.c. Petunjuk Al Quran telah ditafsirkan dan diterjemahkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya secara teoritis maupun praktis dalam segala aspek kehidupan merekad. Tetapi pada akhir generasi sahabat terjadi mala petaka Al Fitnah al Kubra yang berupa perpecahan politik. Melahirkan sekte Khawarij, Syiah Ali, dan Syiah Muawiyahe. Perselisihan politik berkembang menjadi perpecahan pemikiran dibidang Akidah dan Hukum. Melahirkan mazhab-mazhab teologi (diantaranya Qadariyah, Jabariyah, dan Murjiah); mazhab mazhab hukum (spt. Hanafiyah, Malikiyah, Syafiiyah, Hambaliyah, Dhahiriyah, dan Jafariyah); mazhab-mazhab Tafsir (mazhab Ahlul Hadits dan Ahlu Rayi); dan munculnya aliran-aliran Tasawuf dan Kebatinan. 6. f. Setiap sekte atau mazhab mempunyai metode tersendiri dalam memposisikan dan menginterpretasikan Al Quran dan Sunnah yang berakibat banyak persoalan yang dipertentangkan.g. Aliran-aliran pemikiran, mazhab-mazhab, atau sekte-sekte itu, seringkali berebut pengaruh dengan memperalat kekuasaan negara sehinga melahirkan beragamnya corak pemerintahan Islam berdasar pada mazhab tertentu. Pada masa kejayaan Bani Umayah, mazhab Murjiah mendapat dukungan yang kuat dari peguasa, sedang mazhab-mazhab yang lain ditekan dan dimarjinalkan; Pada masa kejayaan Abasiyah, mazhab Muktazilah dianakemaskan sementara mazhab yang lain dipenjarakan; Pada masa kekuasaan Bani Fatimiyah dan Buwaihi, mazhab syiah dikembangkan dan madzhab sunni pinggirkan, demikian seterusnya.h. Perselisihan dan perpecahan dalam berbagai aspek kehidupan kaum muslimin dinilai sebagai akibat kacau balaunya pemahaman terhadap ajaran Islam, terutama terhadap dua sumber utamanya, yaitu Al Quran dan Sunnahi. Munculnya kesadaran pentingnya merumuskan kaidah-kaidah dasar sebagai landasan memahami agama secara benarj. Lahirlah manhaj tafsir (ushul tafsir), manhaj hadits (ushul hadits), manhaj aqidah (ushul aqidah), manhaj fikih (ushul fiqih), dsb. 7. a. Para sahabat dibimbing langsung oleh wahyu dan diasuh langsung oleh Rasulullahb. Keimanan dan keadilan Para sahabat telah diberi kesaksian oleh Al Quran dan Hadits (di antaranya QS. 3: 104, 9:100, dan 59: 8-10)c. Fakta historis menunjukan bahwa sampai akhir masa periode sahabat tidak ada diantara mereka perbedaan pendapat dalam masalah prinsip-prinsip Islam, terutama dalam masalah Aqidah. Perselisihan yang terjadi adalah masalah ijtihadiyah-siyasahd. Pemahaman-pemahaman baru yang menyimpang muncul dari tokoh-tokoh tabiin yang tidak bertemu Rasulullah dan tidak belajar dengan baik kepada sahabat. Sehingga para sahabat sendiri mengingkari faham-faham baru tersebut. Seperti pemahaman khawarij yang ditumpas oleh Ali dan para sahabat yang lain; Qadariyah ditolak oleh Aisyah dan Ibnu Abas; praktek-praktek ritual dzikir bersama yang ditolak oleh Ibnu Masud, dan sebagainya. 8. e. Al Quran dan Sunnah diyakini mengandung manhaj aqidah, manhaj berfikir, dan manhaj beramal yang perlu diforlamalisasikan secara baku.f. Keyakinan yang dianut, cara berfikir, menafsirkan, mengamalkan, dan mendakwahkan serta memperjuangkan Islam yang dipraktekan para sahabat pastilah sebagai buah dari manhaj mereka dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam.g. Pernyataan yang monumental dari Imam Malik: Tidaklah akan beres urusan umat ini, kecuali dengan apa yang telah membereskan generasi awalnya. 9. a. Dari pernyataan-pernyataan Al Quran dan Hadits itu yang sahih yang secara eksplisit maupun implisit berbicara tentang prinsip-prinsip keimanan, ibadah, hukum, dan akhlaqb. Dari pemikiran dan praktek-praktek yang dilaksanakan para sahabat bersama Nabi SAW. ketika beliau masih hidupc. Dari pemikiran dan praktek para sahabat nabi yang mereka sepakati setelah wafatnya Nabi SAW.d. Dari pemikran dan praktek para tabiin yang menjadi murid- murid setia dan pelanjut ilmu para sahabat Nabie. Dari pemikiran dan praktek para atba tabiin yang menjadi murid-murid setia dan pelanjut ilmu para tabiin.f. Dari pemikiran dan praktek para ulama ahlul hadits wal atsar, ahlu tafsir, dan ahlu fiqh yang mengikuti pemikiran dan pemahaman para sahabat, tabiin, dan atbaut tabiin. 10. 1. Tunduk dan patuh terhadap Al-Quran dan Sunnah Nabi sebagai Sumber Utama Ajaran agama Islam dalam segala aspeknya (Aqidah, Ibadah, Muamalah, Hukum, dan Akhlaq)2. Berijtihad menafsirkan Al-Quran dan Hadits Nabi jika menghadapi persoalan-persoalan baru, baik secara kolektif sehingga melahirkan konsensus (ijma), maupun secara individual sehingga melahirkan ikhtilaf.3. Menghormati dan toleran terhadap pendapat yang berbeda4. Tidak mengkafirkan siapapun muslim karena perselisihan pendapat dan perbuatan dosa selama tidak jatuh kepada kemusyrikan dan kemurtadan. 11. B. Secara Rinci, di antaranya:1.Mengutamakan kebersihan dan kemurnian tauhid diatassegalanya2. Tidak bertawassul kepada kubur dan ruh orang yang sudahmati sekalipun kepada para nabi dan rasul3. Tidak mentakwilkan ayat-ayat dan hadits-hadits tentang sifat4. Menjadikan hadits Nabi sebagai dasar aqidah sekalipun haditsahad5. Tidak menjadikan akal dan nalar sebagai dasar penentuanakidah dan hukum syariat6. Tidak mengkafirkan sesama muslim karena dosanya7. Meniru dan menteladani praktek Rasulullah serta menjauhibidah8. Toleran dalam perbedaan masalah yang dhanniyatul wurud dandhanniyatul dilalah9. Mengutamakan praktek daripada teori dalam beragama10. Bersikap moderat (tawasuth dan tawazun) dalam segala urusan11. Mempertahankan prinsip-prinsip Islam yang bersifat tetaptsawabit seperti masalah aqidah,ibadah, dan hukum, danterbuka terhadap perubahan dalam bidang muamalah 12. 1. Seluruh gerakan pemurnian Islam di sepanjang zaman mendasarkan argumennya kepada cara beragama (manhaj) generasi salaf. Dari mulai Imam Malik, Imam Syafii, Imam Ahmad, Ibnu Taimiyah, Muhammad bin Abdul Wahhab, Jamaludin Al Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, Hasan Al Bana, dll.2. Berdirinya jamiyah-jamiyah dakwah Islamiyah di seluruh dunia Islam, termasuk yang ada di Indonesia, yang menyerukan ishlah dan tajdid merujuk pemahaman mereka kepada manhaj generasi salaf. Karena itu mereka sebenarnya adalah penghidup manhaj salaf alias salafy dan gerakannya dinamakan gerakan salafiyah.3. Dalam perkembangannya, para pengusung gerakan kembali ke manhaj salaf mengalami kecenderungan yang berbeda- beda, demikian pula intensitas, prioritas, komitmen dan loyalitasnya terhadap pemikiran-pemikiran genenerasi salaf menjadi bervareasi. Artinya tingkatkesalafiyan di lingkungan gerakan Islam menjadi berbeda-beda dan bertingkat-tingkat pula. Sehingga gerakan salafiyah pun mengalami reformasi dan koreksi internal, munculah gerakan salafy baru yang secara ketat dan kaku mengacu bukan hanya kepada manhajnya tetapi kepada mazhab Ahlul Hadits yang cenderung ke mazhab Dhahiriyah 13. 4. Munculnya gerakan salafiyah baru yang dengan tegasmenamakan diri dengan sebutan Salafy yang dimotorioleh ahli hadits, Syekh Nashirudin Al Bani, telah membawanuansa pergerakan baru di bidang ilmu dan dakwah.5. Di bidang ilmiyah ditandai dengan semaraknya penerbitankitab-kitab turats yang menjadi acuan manhaj salaf, baikdalam bahasa aslinya maupun terjemahannya.6. Di bidang dakwah ditandai dengan semaraknya kajian-kajian Ilmu dan lembaga-lembaga pendidikan yang secarategas menghidupkan manhaj dan mazhab salaf7. Bagi Jamiyah Persis, kehadiran gerakan Salafy dapatdijadikan partner sekaligus competitor untuk berlomba-lomba dalam perjuangan dakwah menyeru umat kepadaAl Quran dan Sunnah. Sebab perbedaan yang terjadihanyalah masalah-masalah cabang dari mazhabsalaf, bukan prinsip-prinsip dasarnya. Walaupunterkadang muncul gesekan-gesekan karena sikap arogansidan kelewat semangat yang bersifat individual