makalah budi daya tanaman kentang

23
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kentang merupakan tanaman dikotil yang bersifat semusim karena hanya satu kali berproduksi setelah itu mati, berumur pendek antara 90-180 hari dan berbentuk semak/herba. Batangnya yang berada di atas permukaan tanah ada yang berwarna hijau, kemerah-merahan, atau ungu tua. Akan tetapi, warna batang ini juga dipengaruhi oleh umur tanaman dan keadaan lingkungan. Pada kesuburan tanah yang lebih baik atau lebih kering, biasanya warna batang tanaman yang lebih tua akan lebih menyolok. Bagian bawah batangnya bisa berkayu. Sedangkan batang tanaman muda tidak berkayu sehingga tidak terlalu kuat dan mudah roboh. Tanaman ini berasal dari daerah subtropis di Eropa yang masuk ke Indonesia pada saat bangsa Eropa memasuki Indonesia di sekitar abad ke 17 atau 18. Pusat tanaman kentang utama di Indonesia adalah Lembang dan Pangalengan (Jawa Barat), Magelang (Jawa Timur), Bali. Di Indonesia kentang sangat digemari hampir semua orang. Bahkan di beberapa daerah, ada yang menjadikannya makanan pokok. Selain itu, kentang juga banyak mengandung vitamin B, vitamin C, dan sejumlah vitamin A. Sebagai sumber karbohidrat yang penting, kentang masih dianggap sebagai sayuran yang mewah. Karya ilmiah ini mencoba membahas tentang budidaya tanaman kentang di Indonesia. 2. Tujuan

Upload: septian-muna-barakati

Post on 12-Aug-2015

468 views

Category:

Documents


49 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah budi daya tanaman kentang

BAB I

PENDAHULUAN

1.  Latar Belakang

Kentang merupakan tanaman dikotil yang bersifat semusim karena hanya satu kali

berproduksi setelah itu mati, berumur pendek antara 90-180 hari dan berbentuk semak/herba.

Batangnya yang berada di atas permukaan tanah ada yang berwarna hijau, kemerah-merahan,

atau ungu tua. Akan tetapi, warna batang ini juga dipengaruhi oleh umur tanaman dan

keadaan lingkungan. Pada kesuburan tanah yang lebih baik atau lebih kering, biasanya warna

batang tanaman yang lebih tua akan lebih menyolok. Bagian bawah batangnya bisa berkayu.

Sedangkan batang tanaman muda tidak berkayu sehingga tidak terlalu kuat dan mudah roboh.

Tanaman ini berasal dari daerah subtropis di Eropa yang masuk ke Indonesia pada saat

bangsa Eropa memasuki Indonesia di sekitar abad ke 17 atau 18.

Pusat tanaman kentang utama di Indonesia adalah Lembang dan Pangalengan (Jawa Barat),

Magelang (Jawa Timur), Bali. Di Indonesia kentang sangat digemari hampir semua orang.

Bahkan di beberapa daerah, ada yang menjadikannya makanan pokok. Selain itu, kentang

juga banyak mengandung vitamin B, vitamin C, dan sejumlah vitamin A. Sebagai sumber

karbohidrat yang penting, kentang masih dianggap sebagai sayuran yang mewah. Karya

ilmiah ini mencoba membahas tentang budidaya tanaman kentang di Indonesia.

2.   Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk dapat mempelajari tenteng budi daya

tanaman kentang.

Page 2: Makalah budi daya tanaman kentang

BAB II

PEMBAHASAN

A. TEKNIS BUDI DAYA KENTANG

Syarat Pertumbuhan Tanaman Kentang.

Menurut Bambang cahyono, 1996 menyatakan Tanaman kentang akan tumbuh baik dan

dapat memberikan hasil yang tinggi (jumlah ton/ha) apabila ditanam di tempat yang keadaan

lingkungannya sesuai dengan syarat tumbuhnya. Pembudidayaan yang dilakukan tanpa

memperhatikan keadaan ekologi yang sesuai merupakan salah satu faktor penyebab

terjadinya kegagalan panen.

a. IklimDaerah dengan curah hujan rata-rata 1500 mm/tahun sangat sesuai untuk membudidayakan kentang. Daerah yang sering mengalami angin kencang tidak cocok untuk budidaya kentang. Lama penyinaran yang diperlukan tanaman kentang untuk kegiatan fotosintesis adalah 9-10 jam/hari. Lama penyinaran juga berpengaruh terhadap waktu dan masa perkembangan umbi. Suhu optimal untuk pertumbuhan adalah 18-21 derajat C. Pertumbuhan umbi akan terhambat apabila suhu tanah kurang dari 10 derajat C dan lebih dari 30 derajat C. Kelembaban yang sesuai untuk tanaman kentang adalah 80-90%. Kelembaban yang terlalu tinggi akan menyebabkan tanaman mudah terserang hama dan penyakit, terutama yang disebabkan oleh cendawan.

b. Media TanamSecara fisik, tanah yang baik untuk bercocok tanaman kentang adalah yang berstruktur remah, gembur, banyak mengandung bahan organik, berdrainase baik dan memiliki lapisan olah yang dalam. Sifat fisik tanah yang baik akan menjamin ketersediaan oksigen di dalam tanah. Tanah yang memiliki sifat ini adalah tanah Andosol yang terbentuk di pegunungan-pegunungan. Keadaan pH tanah yang sesuai untuk tanaman kentang bervariasi antara 5,0-7,0, tergantung varietasnya. Untuk produksi yang baik pH yang rendah tidak cocok ditanami kentang. Pengapuran mutlak diberikan pada tanah yang memiliki nilai pH sekitar 7.

c. Ketinggian TempatDaerah yang cocok untuk menanam kentang adalah dataran tinggi/daerah pegunungan, dengan ketinggian antara 1.000-3.000 m dpl. Ketinggian idealnya berkisar antara 1000-1300 m dpl. Beberapa varitas kentang dapat ditanam di dataran menengah (300-700 m dpl).

Persiapan Lahan

Mencangkul Tanah

Tanah harus dicangkul sedalam 30-40 cm. setelah dicangkul, tanah dibiarkan beberapa hari

agar mendapat sinar matahari sehingga peredaran udara lancer serta hama dan bakteri bisa

terbunuh.

Page 3: Makalah budi daya tanaman kentang

Menggemburkan Tanah, Setelah dicangkul, tanah harus dilembutkan dan digemburkan.

Tanaman kentang hanya bisa tumbuh dengan baik pada tanah yang gembur sekali. Dalam

tanah yang gembur, akar kentang sebagai asal terjadinya umbi bisa berkembang secara

maksimal. Tanah yang kurang gembur dapat menghambat proses terjadinya umubi. Untuk

menggemburkan tanah dapat digunakan cangkul berukuran sedang atau garu.

Membuat Bedengan, Bedengan perlu dibuat sebagai tempat penanaman kentang. Bedengan

bisa memudahkan petani untuk memelihara tanaman kentang. Dengan bedengan, tanaman

kentang tidak akan tergenang air jika hujan turun. Bedengan sebaiknya dibuat membujur kea

rah barat-timur. Lebarnya lebih kurang 70 cm (untuk satu jalur tanaman) atau 140 cm (untuk

dua jalur tanaman). Panjangnya disesuaikan kondisi tanah. Tinggi bedengan lebih kurang 15

cm. parit bedengan lebarnya lebih kurang 25 cm. Parit-parit bedengan selain berfungsi

sebagai jalan untuk merwat tanaman, juga sebagai saluran air. Oleh karena itu, parit-parit

Bedengan ini dibuat sedemikian rupa agar air dapat mengalir lancer bila turun hujan.

Membuat Saluran Air, Saluran air dibuat untuk pembuangan dan untuk mengalirkan air. Hal

ini dimaksudkan agar air tidak menggenang di parit-parit bedengan.

Tanaman kentang sangat peka terhadap air, terlebih-lebih sejak penanaman sampai berumur

dua bulan. Akar tanaman kentang yang tergenang air akan membusuk, kemudian tanaman

kentang pun layu.

Meratakan Tanah, Proses mertakan tanah ini perlu dilakukan agar permukaan bedengan rata

atau datar dan tidak terdapat bongkahan-bongkahan tanah lagi.

Pembenihan,Karena tanaman kentang tidak memerlukan persemaian, maka setelah memilih

bibit yang baik dan disimpan dengan cermat, maka kemudian akan muncul titik-titik tumbuh.

Hal ini menjadi pertanda bahwa bibit sudah bisa ditanam. Bibit bisa langsung ditanam

ditempat yang telah dipersiapkan. Yang harus dikerjakan terlebih dahulu dalam penanaman,

yaitu membuat lubang-lubang tanaman berupa alur-alur silang. Kemudian, pada titik

pertemuan sialang itulah nantinya bibit kentang ditanam.

Agar pertumbuhan tanaman dapat sempurna, maka jarak tanaman harus diatur sebagai

berikut:

·         Jarak antara baris 50-65 cm

·         Jarak tanam di dalam baris 30-40 cm

·         Dalamnya tanaman masuk ke tanah 5-10 cm

Page 4: Makalah budi daya tanaman kentang

Pada tanah berat, bibit ditanam lebih dangkal. Demikian pula pada musim penghujan, bibit

ditanam lebih dangkal agar tidak banyak terendam air. Tetapi, sebaliknbya, pada musim

kemarau bibit kentang ditanam lebih dalam agar tidak mengalami kekeringan.

Dalam proses penanaman, tiap-tiap lubang tanaman diberi pupuk kandang sebanyak 0,5 kg.

Dalam satu hektar tanaman kentang diperlukan pupuk kandang 20-30 ton.

Letakkanlah bibit-bibit kentang di atas pupuk kandang dengan kedalaman 7,5-12,5 cm.

Usahakan agar tunas-tunasnya menghadap ke atas. Pada sebelah kanan dan kirinya, berilah

pupuk DS dan ZA sejauh kurang lebih 5 cm dari bibit, yaitu disebelah kanan diberi pupuk DS

sebanyak kira-kira 16 gram dan di sebelah kiri diberi pupuk ZA sebanyak lebih kurang 16

gram juga. Kemudian, tutuplah lubang-lubang tanam dengan tanah. Dalam satu hektar

tanaman kentang diperlukan lebih kurang 80-900 kg DS dan ZA. 

Dengan lahan seluas satu hektar diperlukan bibit kentang sebanyak 1200-1500 kg yang berat

tiap umbinya antara 30-40 gram.

Setelah lebih kurang 10-12 hari kemudian, maka bibit kentang mulai tumbuh rata di atas

tanah.

Pemupukan, Cara pemberian pupuk buatan adalah diatas pupuk kandang atau diantara umbi

bibit dengan jarak 5cm – 7cm di sebelah kanan dan kiri umbi kentang. Jumlah pupuk buatan

untuk tanaman kentang bervariasi, tergantung pada varietas kentang, jenis tanah, kesuburan

tanah, lokasi, dan musim. Sebagai pedoman, pemakaian pupuk buatan untuk lahan seluas satu

hektar adalah menggunakan campuran pupuk buatan yang dilakukan 20 hari sekali sebagai

berikut:

a.       Pupuk Urea sebanyak 400 – 600 kg/ha

b.      Pupuk ZA sebanyak 150 kg/ha

c.       Pupuk SP36 sebanyak 450 kg/ha

d.      Pupuk KCL sebanyak 100 kg/ha

Penyiraman, Tanaman kentang tidak menghendaki kekeringan, meskipun sangat peka

terhadap air yang berlebihan, terutama air yang menggenang. Jika terlalu kering, maka suhu

tanah akan menjadi panas dan kelembabannya turun. Umbi kentang memerlukan suhu dingin

dengan kelembaban yang tinggi. Pada tanah yang suhu dan kelembabannya tidak stabil,

tanaman kentang akan menghasilkan umbi yang bentuknya tidak menarik dan benjol-benjol.

Penyiraman kentang harus diperhatikan, terutama bila tidak turun hujan. Apalagi pada musim

kemarau.

Pendangiran dan Penyiangan, Setelah tanaman kentang berumur kira-kira satu bulan, maka

perlu dilakukan pendangiran. Yakni, tanah disekitar tanaman perlu digemburkan agar

Page 5: Makalah budi daya tanaman kentang

peredara udara menjadi lancar. Dengan demikian, pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik,.

Rumput-rumput yang ada di sekitar tanaman juga perlu dibersihkan agar tidak mengganggu

pertumbuhan tanaman kentang..

Pembumbunan, Setelah tanaman kentang berumur 3-4 minggu, maka perlu dilakukan

pembumbunan, yakni proses peninggian tanah. Pembumbunan akan memberikan keuntungan

bagi tanaman, antara lain:

·         Akan merangsang pembentukan akar baru sehingga umbi kentang yang dihasilkan bisa

semakin banyak.

·         Membantu perkembangan umbi.

·         Memperkokoh berdirinya batang.

Tetapi, perlu diperhatikan bahwa pembumbunan yang dilakukan tidak boleh terlalu tinggi

karena bisa mengganggu pernapasan tanaman kentang di dalam tanah.  

Pemangkasan Bunga, Biasanya pada umur 25 – 30 hari, tanaman kentang mulai

mengeluarkan bunga. Oleh karena itu, bunga sebaiknya dipangkas sebelum mekar (bunga

masih kuncup). Kemunculan bunga bisa membuat umbi tumbuhnya kecil-kecil, Karena

terjadi persaingan dalam penggunaan zat makanan untuk pembentukan umbi dan bunga.

Varietas Tanaman Kentang, Dalam ilmu botani, varietas kentang dicirikan dengan bentuk

tanaman, pertumbuhan, daun, bunga, buah, biji, dan sifat-sifat lain yang dapat dibedakan

dalam jenis yang sama. Bila diperbanyak secara generatif atau vegetatif, varietas tanaman

yang sama akan menghasilkan tanaman dengan ciri-ciri yang sama, unik, stabil, dan rasa

yang mantap. Varietas kentang unggul telah banyak beredar di lapangan, berasal dari

pemuliaan di dalam negeri dan atau introduksi dari luar negeri. Beberapa varietas kentang

yang banyak diminati dan dibudidayakan oleh petani adalah sebagai berikut (Setijo pitojo,

2004) :

a.       Varietas Cipanas

Varietas kentang Cipanas adalah hasil persilangan dari varietas Thung 1510 dan Desiree.

Tanaman kentang Cipanas berumur antara 95 – 105 hari. Tanaman ini memiliki karakteristik

morfologi sebagai berikut: tinggi tanaman berkisar antara 50 cm – 56 cm; batang tanaman

berwarna hijau tua, memiliki penampang berbentuk segi lima, dan bersayap lurus; daun

tanaman berbentuk oval, berwarna hijau tua dengan urat utama hijau muda, dan permukaan

bawah daun berbulu; jumlah tandan bunga antara 3 – 7 buah; putik berwarna putih dan

benang sari berwarna kuning. Potensi hasil varietas Cipanas adalah 13 – 34 ton/ha dengan

rata-rata 24,9 ton/ha. Umbi berkulit putih, mata umbi dangkal, dan permukaan umbi rata.

Daging umbi berwarna kuning dan berkualitas sangat baik.

Page 6: Makalah budi daya tanaman kentang

b.      Varietas Cosima

Varietas Cosima yang banyak beredar di Indonesia adalah introduksi dari jerman Barat.

Tanaman kentang Cosima berumur antara 100 – 110 hari. Tanaman ini memiliki karakteristik

morfologi sebagai berikut: tinggi tanaman mencapai 75 cm; batang tanaman berwarna hijau

tua, memiliki penampang berbentuk segi lima, dan bersayap rata; daun tanaman berbentuk

oval dengan ujung meruncing, berwana hijau dengan urat utama hijau muda, dan permukaan

bawah daun berkerut serta berbulu; jumlah tandan bunga berkisar antara 5 – 11 buah; putik

berwarna putih; benang sari berjumlah lima buah dan berwarna kuning; dan buah berbentuk

bulat pipih. Potensi hasil kentang varietas Cosima berkisar antara 19 – 36 ton/ha, dengan

hasil rata-rata 28,5 ton/ha. Kulit umbi berwarna kuning muda dan daging umbi kuning tua.

Umbi kentang varietas Cosima memiliki kualitas sedang. Tanaman kentang varietas Cosima

cukup tahan terhadap nematoda Meloidogyne sp., tahan terhadap busuk daun Phytophthora

infestans, dan agak peka terhadap layu bakteri Pseudomonas solanacearum (Setijo pitojo,

2004).

c.       Varietas Segunung

Varietas Segunung adalah hasil persilangan antara varietas Thung 151 C dan Desiree.

Tanaman kentang Segunung berumur  100 hari. Tanaman ini memiliki karakteristik

morfologi sebagai berikut: tinggi tanaman mencapai 70 cm; batang berwana hijau muda

berpigmen ungu, memiliki penampang berbentuk segi empat, dan bersayap bergerigi; daun

dan urat utama daun berwarna hijau muda, berbentuk oval agak bulat dengan ujung runcing,

dan permukaan bawah daun berkerut serta berbulu; jumlah tandan bunga delapan buah, putik

berwarna putih, dan benang sari berwarna kuning.

Potensi hasil kentang varietas Segunung mencapai 25 ton/ha. Umbi berkulit kuning, halus,

dan mata umbi dangkal. Daging umbi berwarna kuning dan berkualitas baik. Varietas

Segunung cukup tahan terhadap busuk daun Phytophthora infestans dan cocok ditanam di

dataran tinggi (Setijo pitojo, 2004).

Organisme Pengganggu Tanaman

A.    Hama

      Hama yang sering menyerang tanaman kentang adalah :

1.       Kutu Daun (Aphididae)

Kutu daun atau aphid adalah hama dari keluarga Aphididae yang berukuran kecil (1 – 2mm)

dan umumnya menyerang daun dengan cara mengisap cairan daun.  Salah satu jenis kutu

daun yang dikenal secara umum adalah kutu aphis (Aphis gossypii), kutu daun persik atau

tobaco aphids (Myzus persicae) dan kutu bereng, wereng (Thrips).

Page 7: Makalah budi daya tanaman kentang

Aphis gossypii dan Myzus persicae bisa dikatakan serupa tapi tak sama.  Aphis gossypii

berwarna hijau, kehitam-hitaman, sampai kuning kecoklat-coklatan.  Sedangkan Myzus

persicae sayapnya berwarna kehitam-hitaman, permukaan tubuhnya hijau, kuning sampai

merah kecoklat-coklatan. Pada suhu udara diatas 28 ºC reproduksi akan terganggu.  Bila

kelembaban udaranya secara konstan relatif tinggi, akan mempengaruhi pertumbuhan kutu

muda. Sebab yang diinginkannya adalah kondisi yang sebaliknya yaitu kelembaban yang

rendah. Yang paling ditakuti petani adalah hama tersebut dianggap sebagai penular (vektor)

penyakit PLVR (Potato Leaf Roll Virus), terutama saat umbi kentang disimpan di gudang.

(Rukmana, R. 1997).

Untuk mengendalikan hama ini, langkah langkah yang dapat dilakukan adalah:

a. Membersihkan lingkungan sekitar dari tumbuhan liar (gulma) dan membakar bagian

tanaman yang diserang.

b.      Menanam tanaman perangkap yang tumbuhnya lebih tinggi dari tanaman kentang,

ditanam di pinggiran lahan.  Jenis tanaman perangkap antara lain tanaman jagung, bunga

matahari, atau tanaman yang bunganya cenderung kuning atau kekuning-kuningan.

c. Pada serangan yang demikian hebat, setiap daun dapat ditemukan aphis sebanyak 7 ekor.

d.      Penyemprotan pestisida (insektisida) yang sesuai untuk aphis dapat dilakukan jika

diperlukan.

2.Ulat Penggulung daun ( Phthorimaea operculella)

Ulat ini termasuk kedalam Ordo Lepidoptera. Famili Gelechiides.  Lepidoptera berasal dari

kata Yunani yaitu Lepidopteros.  Lepidos artinya sisik, pteros artinya sayap.  Serangga

dewasa tidak menjadi hama, yang menjadi hama adalah Larvanya, larva berbentuk ulat. 

Serangan ulat ini dimulai Serangan dengan perubahan warna daun dari hijau menjadi merah

tua. Kemudian muncul jalinan seperti benang yang didalamnya berisi ulat kecil berwarna

kelabu. Kadang-kadang daun menggulung dan berisi larva. Menggulungnya daun karena

permukaan daun sebelah atas rusak.

Serangan ini tidak hanya terjadi dilapangan, tetapi juga di tempat penyimpanan atau gudang.

Umbi yang diserang ditandai dengana adanya kotoran disekitar mata tunas.

Ulat ini juga juga dikenal dengan nama taromi, selisip, atau selundup atau PTM

(Potato Tuber Mouth) itu, diduga juga sebagai hama yang mengundang datangnya serangan

jamur penyebab penyakit Fusarium. Daur hidup hama ini cukup lama.

Sedangkan penyemprotan secara kimia dengan penyemprotan pestisida.

Upaya pengendalian hama yang dilakukan, antara lain:

Page 8: Makalah budi daya tanaman kentang

a.      Hindari penanaman kentang pada musim kemarau.

b.      Hindari terjadinya keretakan tanah karena lewat retakan ini larva akan masuk ke dalam

tanah dan tanah akan merusak umbi.

c.       Seiring melakukan pembumbunan untuk mencegah larva masuk ke dalam tanah.

d.      Umbi yang disimpan di gudang harus diseleksi betul. Untuk itu, guna mengetahui mata

umbi yang baik dan mana yang tidak, biarkan umbi selama dua minggu terhampar dilantai

(yang sudah dibersihkan juga). Bila umbi tetap bersih, berarti bebas hama tersebut. Tapi bila

dua minggu kemudian ternyata permukaan umbi mulai kotor, berarti telur hama tersebut

mulai menetas. Sebaiknya umbi ini langsung dibuang saja.

e.      Bila diperlukan gunakan insektisida yang dianjurkan. Dapat menggunakan insektisida

biologi antara lain Bacillus thuringiensis atau baculovirus.

B.     Penyakit

1. Penyakit Hawar Daun

Menurut Sato (1979) infeksi umbi di lapang terjadi pada tanah yang bersuhu 18 ºC atau lebih

rendah.  Di dalam tanah , sporangium tidak dapat bertahan lama.  Pada 20 ºC sporangium

masih tetap hidup selama 5 minggu, sedang pada suhu 30 ºC hanya 7 hari (Suhardi, 1982).

Pada umumnya penyakit busuk  daun kentang dijumpai setelah tanaman berumur 5 – 6

minggu.   Penyakit dapat terjadi pada tangkai anak daun , warna coklat, melingkar, agak

mengendap, dan dapat menimbulkan defoliasi.  Pada ujung batang, penyakit berupa nekrotik

yang cepat berkembang pada jaringan tanaman yang masih muda.  Kulit umbi kentang yang

berpenyakit melekuk dan agak berair.  Bila dibelah, daging umbi berwarna coklat.

2.     Penyakit Kudis

Penyakit kudis disebabkan oleh streptomycetes scabies (Thaxt) Waks & Henrici, yaitu

merupakan termasuk ke dalam kelas  Thallobacteria.  Streptomyces spp. merupakan genus

paling besar dari ordo Actinomycetales yang termasuk gram positif (Tyo, 2008).

Streptomyces spp. merupakan bakteri penghuni tanah yang membentuk miselium bercabang-

cabang dengan ukuran antara 0,5-2,0 µm dan membentuk rantai spora pada ujung hifa udara

dengan diameter 0,5-2,0 µm. Streptomyces spp. bersifat aerobik, oksidatif, dan sedikit asam

yang diakumulasi dalam medium (Goto, 1992).

Pengendalian penyakit ini yaitu menanam umbi yang sehat dan merotasi kentang denga

leguminosae 3 – 5 tahun.  Pencelupan umbi ke dalam formalin 0,05 persen selama satu jam

akan mencegah penularan penyakit melalui umbi.  Gunakan pupuk yang agak asam seperti

amonium sulfat.  Pertanaman diairi secukupnya dan teratur pada masa awal pertumbuhan

(Lapwood et al., 1973).

Page 9: Makalah budi daya tanaman kentang

3.      Layu bakteri.

Penyakit ini masuk ke dalam tanaman melalui akar yang terluka.  Bagian yang terserang

adalah umbinya.  Kulit umbi berbecak cokelat.  Gejala itu menjalar hingga batang.  Kalau

bagian batangnya dipotong dan kemudian ditekan, dari bekas potongan akan mengeluarkan

cairan yang warnanya seperti susu.  Akibat selanjutnya terjadi kelayuan pada seluruh daun

tanaman, yang dimulai dari bagian pucuk.. Kemudian berwarna cokelat, dan biasanya hanya

dalam tempo beberapa hari, tanaman akan mati.

Penyakit layu bakteri dikenal sebagai layu bakteri ralstonia akibat bakteri Pseudomonas

(Ralstonia) solanacearum.  Gejala umum serangan, beberapa daun muda pada pucuk tanaman

layu; daun tua dan daun bagian bawah menguning, atau tanaman layu sebagian atau

keseluruhan dengan bagian daun yang menguning lalu mati.  Gejala ini seperti tanaman yang

kekurangan air.  Bila tanaman dicabut tanaman masih kokoh karena sistem perakarannya

tidak terganggu.

4.      Penyakit Layu Fusarium.

Penyebab layu ini disebabkan oleh jamur Fusarium solani (Mart) Sacc, yaitu jamur yang

dapat bertahan di dalam tanah sebagai saprob atau dalam bentuk klamidospora.  Dalam

bentuk klasmidospora patogen dapat bertahan paling tidak selama 5 tahun di dalam tanah

bera (Booth & Waterston).  Jamur ini menghasilkan mikrokonidia bening, silindris,

berukuran 9 - 16 x 2 – 4 mikron.  Makrokonidia berbentuk silindris atau seperti perahu

bersekat-sekat dan berukuran 40 – 100 x 5 – 7,5 mikron.

Menurut Hodsgon, dkk., (1974), penyebab penyakit ini bertahan dalam tanah atau umbi yang

terinfeksi di gudang.  Bila umbi yang terinfeksi ditanam, jamur akan menginfeksi akar dan

menjalar melalui tanaman ke umbi. Pada tanah yang basah dan dingin, bagian batang di

bawah permukaan tanah dapat menjadi busuk, tanaman layu dan mati (Hodgson dkk., 1974). 

Umbi-umbi yang terserang melekuk pada ujung stolon dan terjadi pencoklatan pembuluh

sampai ke kedalaman yang beragam

Hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah :

a.      Melakukan pergiliran tanaman yang bukan tanaman terung-terungan.

b.      Gudang penyimpanan harus dibersihkan dari hama penyakit sebelum digunakan.

c.       Bila diperlukan bisa gunakan pestisida yang dianjurkan.

Ciri dan Umur Panen.

Page 10: Makalah budi daya tanaman kentang

Umur panen pada tanaman kentang berkisar antara 90-180 hari, tergantung varietas tanaman.

Pada varietas kentang genjah, umur panennya 90-120 hari; varietas medium 120-150 hari;

dan varietas dalam 150-180 hari.

Secara fisik tanaman kentang sudah dapat dipanen apabila daunnya telah berwarna kekuning-

kuningan yang bukan disebabkan serangan penyakit; batang tanaman telah berwarna

kekuningan dan agak mengering. Selain itu tanaman yang siap panen kulit umbi akan lekat

sekali dengan daging umbi, kulit tidak cepat mengelupas bila digosok dengan jari.

Cara Panen.

Waktu memanen sangat dianjurkan dilakukan pada waktu sore hari/pagi hari dan dilakukan

pada saat hari cerah. Cara memanen yang baik adalah sebagai berikut: cangkul tanah disekitar

umbi kemudian angkat umbi dengan hati hati dengan menggunakan garpu tanah. Setelah itu

kumpulkan umbi ditempat yang teduh. Hindari kerusakan mekanis waktu panen.

Pasca panen.

a.       Penyortiran dan Penggolongan.

Umbi yang baik dan sehat dipisahkan dengan umbi yang cacat dan terkena penyakit.

Kegiatan ini akan mencegah penularan penyakit kepada umbi yang sehat. Kentang di sortir

berdasarkan ukuran umbi (tergantung varitas).

b.      Penyimpanan.

Simpan umbi kentang dalam rak-rak yang tersusun rapi, sebaiknya ruangan tempat

penyimpanan dibersihkan dan disterilisasi dahulu agar terbebas dari bakteri. Simpan di

tempat yang tertutup dan berventilasi.

c.       Pengemasan dan Pengangkutan.

Alat pengemas harus bersih dan terbuat dari bahan yang ringan. Pengemas harus berventilasi

dan di bagian dasar dan tepi diberi bahan yang mengurangi benturan selama pengangkutan.

d.      Pembersihan.

Petani konvensional hampir tidak pernah membersihkan umbi. Untuk memasarkan kentang di

pasar swalayan/ke luar negeri, kentang harus dibersihkan terlebih dulu. Bersihkan umbi dari

segala kotoran yang menempel dengan lap. Lakukan perlahan-lahan jangan sampai

menimbulkan lecet-lecet. Selain itu umbi dapat dibersihkan dengan cara dicuci di air

mengalir yang tidak terlalu deras kemudian dikeringanginkan. Umbi yang bersih akan

memperpanjang keawetan umbi selain itu juga akan menarik konsumen.

 Standar Produksi.

Klasifikasi dan Standar Mutu.

Menurut ukuran berat, kentang segar digolongkan dalam.

Page 11: Makalah budi daya tanaman kentang

a.       Kecil: 50 gram kebawah.

b.      Sedang: 51-100 gram.

c.       Besar: 101-300 gram.

d.      Sangat besar: 301 gram ke atas.

Manfaat dari Aspek Sosial dan ekonomia. Aspek Sosial

Manfaat terhadap aspek sosial yaitu dapat menyembuhkan penyakit rematik dan dapat sebagai sebagai bahan pengganti makanan pokok

b. Aspek EkonomiMempunyai prospek yang sangat bagus dalam menyediakan kesempatan kerja bagi warga pedesaan, menjadi sumber pendapatan bagi petani dan masyarakat sekitar, menumbuhkan pengusaha pengusaha kecil di pedesaan, dan meningkatkan produksi pangan. Biaya investasi yang cukup tinggi diperlukan pada tahap pertama, sedangkan pada tahap tahap selanjutnya diharapkan dapat dibiayai sendiri dari hasil panen tahap pertama, dan seterusnya.

BAB III

Page 12: Makalah budi daya tanaman kentang

PENUTUP

A. kesimpulan

yang didapat dalam pembuatan makalah ini adalah :

1.      Teknis budidaya tanaman kentang adalah meninjau syarat pertumbuhan tanaman

kentang dari aspek letak strategis, keadaan topografi tanah, dan keadaan suhu dan

kelembaban, keadaan curah hujan, keadaan angin, faktor sinar matahari.

2.      Proses persiapan lahan yaitu mencangkul tanah, menggemburkan tanah, membuat

bedengan, membuat saluran air dan meratakan tanah.

3.      Dengan lahan seluas satu hektar diperlukan bibit kentang sebanyak 1200-1500 kg yang

berat tiap umbinya antara 30-40 gram.

Setelah lebih kurang 10-12 hari kemudian, maka bibit kentang mulai tumbuh rata di atas

tanah.

4.      Cara pemberian pupuk buatan adalah diatas pupuk kandang atau diantara umbi bibit

dengan jarak 5cm – 7cm di sebelah kanan dan kiri umbi kentang. Jumlah pupuk buatan untuk

tanaman kentang bervariasi, tergantung pada varietas kentang, jenis tanah, kesuburan tanah,

lokasi, dan musim.

5.      Penyiraman kentang harus diperhatikan, terutama bila tidak turun hujan. Apalagi pada

musim kemarau.

B. Saran

Adapun saran dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bahwa dalam penanaman kentang perlu dilakukan pemeliharaan seperti penyiraman

secara teratur sesuai dengan kebutuhan tanaman kentang

2. Jarak tanam perlu diatur agar populasi tidak terlalu padat pada areal yang

memanfaatkan sumber daya seperti sinar matahari, air dan unsur hara.

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: Makalah budi daya tanaman kentang

Anonym.2012. Budidaya Tanaman Kentang. http://bestbudidayatanaman.

blogspot.com/2012/12/Budidaya-Kentang-Budidaya-Tanaman-Kentang-dan-Cara-

Menanam-Kentang.html. Diakses pada tanggal 22 September 2013 pukul 19.05 WIB.

Anonym. 2011. Cara Menanam Kentang. http://konsultasisawit.

blogspot.com/2011/11/makalah-cara-menanam-kentang-terlengkap.html. Diakses

pada tanggal 22 September 2013 pukul 19.53 WIB.

Anonym. 2007. Budidaya Kentang. http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-

kentang.html. Diakses pada tanggal 22 September 2013 pukul 20.03 WIB.

Bonus Trubus. 1998. Analisis Komoditas Kebal Resesi. Kanisius:Yogyakarta

Parabowo, Abror Yudi.2007.Budidaya Kentang(terhubung berkala)

Samadi, Budi. 1997. Usaha Tani Kentang. Kanisius:Yogyakarta.

KATA PENGANTAR

Page 14: Makalah budi daya tanaman kentang

Dengan memanjat puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi

Rahmat dan Ridhan-Nya, sehingga penyusun makalah ini dapat terselesaikan dengan baik

dan tanp hambatan apa pun.

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun telah mendapatkan bimbingan dan bantuan

dari beberapa pihak. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penyusun menyampaikan

terimakasih dan penghargaan kepada segenap pihak yang telah membantu dalam proses

penyusunan makalah ini sampai berakhir seperti sekarang ini.

Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi salah satu tugas pada mata

kuliah ” Budi daya tanaman semusim”.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penyusun mengharapkan kritik dan saran

dari pembacadan dosen pembimbing sangat diharapkan demi perbaikan dan kesempurnaan

makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan pelajaran dan

pendidikan, khususnya bagi penyusun dan juga pembaca.

Penulis,

TUGAS INDIVIDU

Page 15: Makalah budi daya tanaman kentang

Tugas

MAKALAH

BUDI DAYA TANAMAN SEMUSIM

(Budidaya Tanaman Kentang)

OLEH :

PUTU ZUARJANA

(912 04 016)

POGRAM STUDI AGROTEKNOLOGISEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN ( STIP) WUNA

RAHA