laporan ttg artikel
TRANSCRIPT
Oleh:
Isti Liescahyani
091510501035
Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian
Universitas Jember
2011
Hidroponik adalah kegiatan budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah.
Penanaman dengan teknik hidroponik sederhana ini dirancang untuk rumah-rumah dengan
pekarangan rumah yang kecil dan ingin menanam tanaman-tanaman di rumah mereka.
Teknik ini didasari oleh kemampuan tanaman untuk hidup dengan akar yang sebagian
terendam di dalam air. Selama akar tidak terluka, akar tidak akan mengalami pembusukkan.
Alat
Korek api
Gelas plastik
Botol plastik besar
Cutter, gunting
Bahan
Obat nyamuk bakar
Pasir
Air
Benih/bibit melon
Cara Kerja
Memotong botol air mineral
menggunakan cutter atau gunting.
Jarak pemotongan dengan tutup botol
diukur menggunakan gelas plastik
dengan cara menutup botol dengan
gelas plastik dan pemotongan
dilakukan pada batas mulut gelas saat
gelas tersangkut pada badan botol.
Melubangi gelas plastik dengan jarak
1/3 tinggi diukur dari dasar gelas
menggunakan obat nyamuk bakar.
Melubangi botol plastik di
posisi yang sama dengan
lubang pada botol plastik
dan pada bagian
bawahnya dengan
beberapa lubang.
Mengisi gelas plastik
dengan pasir
setengah volume dan
memasukkannya
dalam botol air
mineral.
Mengisi botol dengan air
hingga batas lubang.
Tanaman melon setelah 30 hari
Menyemai benih di gelas plastik. Setelah benih tumbuh, memindahkan
benih ke tempat penanaman yang lebih
besar dan melakukan perawatan.
Tanaman 1
Tanaman 2
Tanaman 3
Tanaman 4 Tanaman 5
Tanaman 6 Tanaman 7 Tanaman 8
Pertumbuhan tanaman dengan menggunakan media hidroponik ini cukup baik.
Pada hari ke-3 tanaman sudah mulai berkecambah, ditandai dengan keluarnya calon akar.
Pada hari ke-5, tanaman sudah berkecambah seluruhnya.
Pada hari ke 19, tanaman mulai menunjukkan pertumbuhan daun kedua,
disusul pertumbuhan daun ketiga pada hari ke 25.
Pengamatan tinggi tanaman dilakukan pada hari ke-10, ke-20 dan ke-30.
Pada hari ke-10, tinggi tanaman rata-rata adalah 3,17 cm.
Pada hari ke-20, tinggi tanaman rata-rata adalah 4,41 cm dan
pada hari ke-30, tinggi rata-rata tanaman adalah 5,36 cm.
Berikut ini adalah cara budidaya tanaman melon:
1. Pengadaan benih
Benih bisa didapat melalui beberapa teknik, misalnya dengan menggunakan bagian
generatifnya atau melalui sumber benih yaitu produsen benih. Benih sebaiknya disimpan
pada tempat yang kering sebelum digunakan.
2. Persiapan benih
Benih yang digunakan sebaiknya direndam dalam larutan furadan atau atonik selama 2 jam.
Benih yang buruk berada di atas air dan benih yang baik akan tenggelam. Selain itu juga bisa
melakukan perendaman menggunakan air hangat untuk membunuh OPT dan mematahkan
dormansi benih.
3. Teknik penyemaian
Pembibitan dilakukan dengan menyebar benih pada media kemudian ditutup dengan penutup
agar kelembaban terjaga. Setelah benih berkecambah (3 – 4 hari) penutup dibuka.
4. Pemindahan bibit
Pemindahan bibit dapat dilakukan setelah bibit memiliki 4 – 5 helai daun atau telah berumur
10 – 12 hari.
5. Penjarangan dan penyulaman
Penjarangan dan penyulaman dilakukan setelah 2 minggu apabila bibit menunjukkan
pertumbuhan tidak normal dan sebaiknya dilakukan sore hari selama 3-5 hari.
6. Perempelan
Perempelan adalah pembuangan tunas/cabang air yang bukan merupakan cabang utama.
7. Pemupukan
Pemupukan dilakukan tiga kali, yaitu 20 HST, 40 HST (saat melakukan penjarangan buah),
dan 60 HST (saat menginjak proses pematangan). Caranya dengan menaburkan pupuk
disekeliling tanaman.
8. Pemasangan ajir
Ajir dipasang setelah dilakukan pembumbunan atau dapat juga setelah bibit selesai ditanam.
Pemasangan ajir yakni saat bibit telah mengeluarkan sulur dan tingginya sekitar 50 cm.
9. Pemanenan
Panen dilakukan setelah tanaman berumur lebih kurang 3 bulan. Dilakukan pada pagi hari
setelah buah mencapai ukuran normal, berwarna hijau kekuningan dan serat jala pada kulit
buah telah nyata/kasar.