buku pedoman mui ttg syiah 3

9
Ringkasan Isi Buku (3) Oleh: Feizal Karim Nov 2013

Upload: feizal-karim

Post on 20-Jun-2015

234 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

MUI (Majelis Ulama Indonesia) telah mengeluarkan buku pedoman tentang penyimpangan ajaran Syi'ah. Yang ingin mengetahui isi Buku Pedoman MUI ttg Syiah ini, sudah dibuat ringkasan dalam bentuk paparan Power Point dalam 9 seri. Silakan download di sini. taglines: spiritual, MUI, fatwa MUI, Syi'ah.

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Pedoman MUI ttg Syiah 3

Ringkasan Isi Buku (3)

Oleh:Feizal Karim

Nov 2013

Page 2: Buku Pedoman MUI ttg Syiah 3

2

PAPARAN-3SYIAH RAFIDHAH

1.SYI’AH ALI (Review)2.NAMA SYI’AH ROFIDHAH3.TIGA GOLONGAN SYI’AH4.PENOLAKAN PARA ULAMA

TERHADAP SYI’AH RAFIDHAH

Page 3: Buku Pedoman MUI ttg Syiah 3

3

SYI’AH ALI (Review)

1.Semula lurus, bersih, dan selamat karena berpegang pada Al-Quran dan sunnah serta tidak merendahkan keutamaan para sahabat Rasulullah SAW;

2.Tidak menuding para sahabat sebagai kafir;3.Perkembangan selanjutnya: sarang

persembunyian para musuh, pendengki Islam yang hendak berbuat makar pada Islam dan kaum muslimin

4.Menjelek-jelekkan dan menolak keimamahan As-Syaikhin, oleh para ulama disebut RAFIDHAH

Page 4: Buku Pedoman MUI ttg Syiah 3

4

NAMA SYI’AH RAFIDHAH1. Nama Syi’ah Rafidhah untuk yang:

a. Berdusta mendukung Ahlul Bait;b. Menolak Abu Bakr, Umar, & sebagian besar sahabat Nabi

SAW;c. Mengkafirkan & mencaci para sahabat yg dianggap telah

menentang nash wasiat penunjukan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah pasca Rasulullah;

2. Abu al-Qasim al-Isfahani, ar-Razi, as-Syahrastani, & Ibnu Taymiah: nama Rafidhah untuk Syi’ah Imamiyah Itsna ‘Asyariyah karena menolak Zaid bin Ali Zainal Abidin bin al-Husain (79-122H) yang tetap memuliakan Abu Bakr dan Umar r.a.

“Rofadhtumuni…”

3. Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari dan Imam Syafei: karena menolak Abu Bakr & Umar r.a.

4. Disematkan oleh Ahlussunnah, Syi’ah Zaidiyah, & Ibadhiyah; mereka tidak suka karena tahu untuk mendiskreditkan dan membenci mereka.

Page 5: Buku Pedoman MUI ttg Syiah 3

5

TIGA GOLONGAN SYI’AH1. Ghaliyah atau Ghulat:

a. Pandangan ekstrim seputar Ali bin Abi Thalib sampai menuhankan atau menganggapnya Nabi;

b. Jelas kesesatan dan kekafirannya.

2. Rafidhah:a. Ada nash/teks wasiat penunjukan Ali sebagai khalifah, berlepas

diri, bahkan mencaci dan mengkafirkan para khalifah sebelum Ali dan mayoritas para sahabat Nabi SAW.

b. Meneguhkan diri sebagai sekte Imamiyah Itsna ‘Asyariah dan Isma’iliyah;

c. Sesat tapi tidak dikafirkan.

3. Zaidiyah:a. Pengikut Zaid binAli Zainal Abidin yang mengutamakan Ali tapi

hormat dan loyal pada Abu Bakr dan Umar r.a. sebagai khalifah yang syah;

b. Ada Ulama yang menerima dengan masih mau menjadikan tulisan ulama zaidyah sebagai referensi tapi ada yang tetap menolak karena dianggap ahli bid’ah.

Page 6: Buku Pedoman MUI ttg Syiah 3

6

Penilaian Golongan Syi’ah Ghaliyah Rafidhah Zaidiyah

Pandangan Terhadap Ali bin Abi Thalib

Nabi, Tuhan Mengutamakan Mengutamakan

Pandangan Terhadap Kekhalifahan Abu Bakar, Umar, Utsman

Tidak ada penjelasan

Tidak mengakui, berlepas diri, mencaci, mengkafirkan

Masih menghormati, loyal

Pandangan Terhadap Mayoritas Sahabat Nabi SAW

Mencerca, mengkafirkan

Mencerca, mengkafirkan

Tidak ada penjelasan

Penyimpangan Menurut Para Ulama

Kesesatan, Kekafiran

Kesesatan Ada yang masih dapat menerima, ada yang menolak karena dianggap ahli bid’ah

IKHTISAR PENILAIANGOLONGAN SYI’AH (dari pemapar)

Page 7: Buku Pedoman MUI ttg Syiah 3

7

PENOLAKAN PARA ULAMA TERHADAP SYI’AH RAFIDHAH (1)1. Imam Malik bin Anas (w.179H):

“Orang yang mencaci maki para sahabat Nabi, mereka tidak memiliki saham atau bagian dalam Islam.”

2. Imam as-Syafi’i (w.204H):a. “…para pengikut hawa nafsu yang paling banyak

berdusta dalam dakwaannya dan paling banyak bersaksi palsu,”

b. “Jangan shalat di belakang Syi’ah Rafidhah, orang Qadariyah, dan orang Murji’ah.”

3. Imam Ahmad bin Hanbal (w.241H):a. “Siapa yang mencaci sahabat, saya mengkuatirkan

atasnya kekafiran.”b. “…kami tidak merasa aman atasnya telh keluar dari

agama Islam,”c. “Saya tidak melihatnya berada di dalam Islam.”

Page 8: Buku Pedoman MUI ttg Syiah 3

8

PENOLAKAN PARA ULAMA TERHADAP SYI’AH RAFIDHAH (2)1. Imam al-Bukhari (w.256H):

“Saya tidak akan shalat di belakang penganut Jahamiyah dan Rafidhah, sama seperti shalat di belakang Yahudi dan Nasrani, tidak boleh mengucapkan salam kepada mereka, tidak dijengauk, tidak boleh dinikahkan, tidak boleh disaksikan jenazahnya, dan tidak boleh dimakan sembelihannya.”

2. Imam Abu Zur’ah ar-Razi (w.264H):a. “… yang merendahkan salah satu sahabat Rasulullah SAW,

dia itu zindiq,” (tidak berpegang teguh atau mencela agama)b. “... Mencela status mereka (para pencela sahabat) itu lebih

berhak karena mereka kaum zindiq.”

3. Imam Abu Bakr ibn al-’Arabi (w.543H):“Orang Yahudi dan Nasrani tidak menyetujui persepsi terhadap para sahabat Musa dan Isa seperti gambaran kaum Rafidhah terhadap para sahabat Muhammad SAW ketika mereka memvonis para sahabat Nabi telah bersepakat atas kekafiran dan kebatilan.”

Page 9: Buku Pedoman MUI ttg Syiah 3

9

PENOLAKAN PARA ULAMA TERHADAP SYI’AH RAFIDHAH (3)1. Imam Ibnu al-Jawzi (w.597H):

a. “Sikap ekstrim Rafidhah dalam mencintai Ali membawa mereka untuk membuat hadits-hadits palsu tentang keutamaannya yang kebanyakan justru menjelekkan dan menyakiti beliau.”

b. “Merekayasa mazhab fikih sendiri dan berbagai khurafat yang menyalahi Ijma’…”

c. “Keburukan Rafidhah terlalu banyak untuk dihitung,”

2. Imam as-Syaukani (w.1250H):a. “Ketahuilah bahwa kejahatan Rafidhan dan bid’ah buruk mereka

menyebabkan buntut paling buruk dan celaka yang paling jelek, ketika mereka mengetahui bahwa Al-Quran dan Sunnah menyerukan kerugian dan kehancuran atas mereka dengan suara tinggi, mereka pun memusuhi Sunnah yang suci dan mencederai para ahlinya yaitu para sahabat yang Allah ridhai mereka, dan mereka jadikan orang yang memegangi Sunnah sebagai musuh ahlul bait,”

b. “Mereka telah membatalkan Sunnah seluruhnya dan menggantikanya dengan kedustaan-keduataan yang mengandung cacian dan celaan kepada sahabat dan orang-orang yang mengusung Sunnah.”