putusan mahkamah agung ttg demosi
DESCRIPTION
DemosiTRANSCRIPT
Hal. 1 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
P U T U S A N
Nomor. 319 K/PDT.SUS/2007.-
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
M A H K A M A H A G U N G
memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi
telah mengambil putusan sebagai berikut dalam perkara :
1. ROBBY Y.H. PANGKEY, beralamat di Kampung Rawa
Sawah No. 8 RT. 10/08 Johar Baru-Jakarta Pusat ;
2. HASANUDIN, beralamat di Jalan Gunung Indah Raya
RT. 04/11 No. 15 Cirendeu Ciputat, Tangerang ;
3. WAHYUDIN, beralamat Perum Cendikia Blok C8 No. 26
Parung-Bogor ;
4. NURHASANAH, beralamat di Komplek Kostrad No. 18
RT. 05/07, Kebayoran Lama-Jakarta Selatan ;
5. NANANG EDI SUMARNA, beralamat di Jalan Ciledug
Raya RT. 03/05 Ciledug-Tangerang ;
6. TUTI AMALIA, beralamat di Jalan Nipah VIII No. 3 RT.
09/01, Kebayoran Baru-Jakarta Selatan ;
7. TASIWEN, beralamat di Komplek Perum Sasmita Jalan
Pinus Asri Blok AI No. 4 RT. 03/20 Tangerang, dalam hal
ini memberi kuasa kepada :
1. Timbul Siregar, Jabatan Wakil Ketua Umum OPSI
(Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia).
2. Saepul Tavip, Jabatan Ketua Dewan Penasehat OPSI
(Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia), kedua
beralamat Wisma Raudha Lt. 2 Terusan Kuningan
Mampang Prapatan Jalan HR. Rasuna Said No. 21
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 2 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
Jakarta 12710, sesuai dengan Surat Kuasa Khusus
tanggal 10 Agustus 2007 ;
Para Pemohon Kasasi, dahulu Para Tergugat ;
m e l a w a n :
PT. METROPOLITAN RETAILMART, berkedudukan di Mal
Pondok Indah Level 3 Utara Jalan Metro Pondok Indah Blok III
B, Jakarta Selatan, diwakili oleh Christine Barki, Jabatan
Presiden Direktur, dalam hal ini memberi kuasa kepada :
1. Bambang Pram Said, SH,MPA,LL.M.
2. Elly Puspita Sari, SH.
3. Mansuri, SH.
4. Jujun Gunawan, SH. Advokat/Penasehat Hukum pada Firma
Hukum, Said, Sudiro & Partners, beralamat di Sudirman
Square Office Towers, Tower B, 19 Floor, Jalan Jenderal
Sudirman Kav. 45-46, Jakarta 12930 sesuai dengan Surat
Kuasa Khusus tanggal 31 Agustus 2007 ;
Termohon Kasasi, dahulu Penggugat ;
Mahkamah Agung tersebut ;
Membaca surat-surat yang bersangkutan ;
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang
Termohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah menggugat sekarang
Para Pemohon Kasasi dahulu sebagai para Tergugat di muka persidangan
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada
pokoknya atas dalil-dalil :
Bahwa telah melihat bukti-bukti surat dan keterangan yang diajukan
bahwa Penggugat adalah suatu perusahaan didirikan berdasarkan hukum
Republik Indonesia, bergerak dalam bidang perdagangan retail dan
menyediakan lapangan pekerjaan dan memberikan remunerasi/gaji bagi
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 3 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
hampir seribu orang pekerja, termasuk Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III,
Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI dan Tergugat VII ;
Bahwa para Tergugat adalah para pekerja yang bekerja pada
Penggugat dimana :
1. Bahwa Tergugat I/Sdr. Robby Y.H. Pangkey adalah sales assistant (asisten
penjualan/pramuniaga) dengan golongan 1A. Sebelumnya ia adalah sales
assistant, dengan golongan 1C ;
2. Bahwa Tergugat II/Sdr. Hasanudin adalah sales assistant (asisten
penjualan/pramuniaga) dengan golongan 1A. Sebelumnya ia adalah sales
assistant dengan golongan 2A ;
3. Bahwa Tergugat III/Sdr. Wahyudin adalah sales assistant (asisten
penjualan/pramuniaga) dengan golongan 1B. Sebelumnya ia adalah sales
supervisor (pengawas penjualan) dengan golongan 2B ;
4. Bahwa Tergugat IV/Sdri. Nurhasanah adalah sales assistant (asisten
penjualan/pramuniaga) dengan golongan 1B. Sebelumnya ia adalah sales
supervisor (pengawas penjualan) dengan golongan 2A ;
5. Bahwa Tergugat V/Sdr. Nanang Edi Sumarna adalah sales assistant
(asisten penjualan/pramuniaga) dengan golongan 1A. Sebelumnya ia adalah
sales supervisor (pengawas penjualan) dengan golongan 2A ;
6. Bahwa Tergugat VI/Sdri. Tuti Amalia adalah sales assistant (asisten
penjualan/pramuniaga) dengan golongan 1C. Sebelumnya ia adalah sales
supervisor (pengawas penjualan) dengan golongan 2C ;
7. Bahwa Tergugat VII/Sdri. Tasiwen adalah security (keamanan) dengan
golongan 1A. Sebelumnya ia adalah security dengan golongan 1C ;
Bahwa seperti pada umumnya di awal perjanjian kerja, masing-
masing Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat
VI dan Tergugat VII telah setuju untuk tunduk pada peraturan-peraturan dan
ketentuan yang dikeluarkan dan berlaku dalam perusahaan Penggugat.
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 4 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
Bahwa di perusahaan Penggugat telah ada perjanjian kerja bersama
(selanjutnya disebut PKB) yang telah disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja
dan Transmigrasi, dan karenanya setiap pekerja, tanpa terkecuali masing-
masing Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat
VI dan Tergugat VII wajib tunduk pada PKB ;
Bahwa dalam PKB ditegaskan kewajiban setiap pekerja di
perusahaan Penggugat antara lain dalam pasal 8, 15, 18, 19, 20, 21, 25 PKB,
yang pada pokoknya adalah (vide bukti P-1) ;
Kewajiban berdasarkan pasal 8 PKB meliputi :
- Kewajiban menjalankan pekerjaan yang dipercayakan kepadanya sesuai
dengan diskripsi kerja serta sistem manajemen mutu PT. Metropolitan
Retailmart, serta menaati peraturan yang berlaku ;
- Kewajiban menciptakan dan menumbuhkan iklim kerja yang baik dalam
perusahaan ;
- Kewajiban menyimpan rahasia perusahaan ;
- Kewajiban menjaga nama baik perusahaan ;
- Kewajiban bertindak jujur, efisien dan penuh rasa tanggung jawab terhadap
kekayaan perusahaan, berupa uang maupun barang, yang secara
langsung maupun tidak langsung ia pergunakan atau dipercayakan
penggunaan dan pengelolalaannya kepadanya, seperti :
a. Ikut serta menjaga kebersihan dan menjaga barang, peralatan, dan harta
milik perusahaan pada umumnya dari kerusakan dan kehilangan ;
b. Segera melaporkan kepada yang berwenang mengenai setiap peristiwa
atau perbuatan yang dapat menimbulkan bahaya dan/atau merugikan
perusahaan ;
c. Mencegah dan menghindarkan diri dari penyalahgunaan alat-alat dan
perlengkapan milik perusahaan yang bukan untuk keperluan perusahaan.
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 5 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
- Kewajiban memberikan keterangan yang benar mengenai dirinya dan
memberitahukan/melaporkan bila ada perubahaan mengenai status diri,
susunan keluarga, alamat, dan lain-lainnya ;
- Kewajiban menjalankan segala ketentuan yang ada di PKB.
- Atas pelanggaran ketentuan pasal 8 PKB diatur didalam pasal 25 PKB.
Ketaatan terhadap waktu kerja berdasarkan pasal 15 PKB, yaitu :
- Setiap karyawan wajib bekerja 6 (enam) hari seminggu dan berhak atas
hari istirahat 1 (satu) hari ;
- Waktu kerja di perusahaan adalah 7 (tujuh) jam sehari dan 40 (empat
puluh) jam seminggu ;
- Karena kepentingan perusahaan, maka hari kerja, waktu kerja dan jam
istirahat karyawan diatur dengan ketentuan tersendiri dengan
mengindahkan peraturan dan perundangan yang berlaku di Negara
Republik Indonesia ;
- Dalam hal sifat pekerja dan atau kepentingan perusahaan meng-
hendakinya, pimpinan perusahaan dapat menetapkan waktu kerja
dengan system gilir kerja (shift) pada unit kerja tertentu dengan mengacu
pada peraturan dan perundangan yang berlaku ;
- Perusahaan dapat mengubah pengaturan jam kerja dan waktu istirahat
tersebut diatas di kemudian hari sesuai perkembangan dan kebutuhan
perusahaan dengan tetap mengacu pada peraturan dan perundangan
yang berlaku ;
Kewajiban mematuhi tata tertib kerja berdasarkan pasal 18 PKB, meliputi :
- Kewajiban mentaati segala ketentuan perusahaan yang berlaku,
melaksanakan tugas dan kewajibannya, sesuai dengan peraturan tertulis.
- Kewajiban mentaati segala pedoman kerja yang berlaku, antara lain
menyangkut keselamatan diri dan teman sekerja serta menyangkut
keselamatan peralatan kerja dan barang lainnya ;
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 6 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
- Kewajiban memelihara ketertiban dan kebersihan tempat kerjanya, serta
memelihara kondisi mesin, peralatan dan barang lainnya yang berada
dibawah tanggung jawabnya ;
- Kewajiban bersikap, berperilaku dan berpakaian yang pantas dan sopan,
dan bagi mereka yang bekerja di bagian tertentu yang karena sifat
pekerjaannya memerlukan keseragaman dan atau perlindungan diri serta
alat-alat pengaman, diharuskan memakai pakaian kerja dan alat-alat
pengamanan yang telah ditentukan ;
- Kewajiban ikut menciptakan dan memelihara iklim kerja yang baik bagi
perusahaan serta tidak melakukan perbuatan atau perkataan yang dapat
meresahkan karyawan dan mengganggu iklim kerja perusahaan ;
- Dalam melakukan tugas sehari-hari, setiap karyawan diwajibkan bersikap
ramah serta bertingkah laku sopan, berpakaian rapih dan pantas, agar dapat
menimbulkan kesan yang baik kepada relasi atau tamu perusahaan yang
sedang berkunjung ke lokasi kerja/toko ;
- Setiap karyawan diwajibkan memakai pakaian kerja yang bersih, rapih dan
pantas dalam melaksanakan pekerjaannya guna memberikan citra yang baik
kepada pelanggan dan relasi perusahaan yang berkunjung ke perusahaan ;
- Bagi karyawan yang mendapatkan pakaian kerja/seragam, diwajibkan untuk
mengenakannya selama bekerja ;
- Kewajiban untuk selalu memelihara lingkungan kerja agar selalu bersih dan
teratur serta wajib memelihara dengan baik semua peralatan inventaris yang
disediakan oleh perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya. Setiap
kehilangan atau kerusakan peralatan tersebut harus segera dilaporkan oleh
karyawan yang memakai dan/atau bertanggung jawab atas peralatan dan
inventaris tersebut kepada atasannya langsung atau pejabat yang
berwenang ;
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 7 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
- Peralatan inventaris milik perusahaan hanya boleh dipergunakan untuk
keperluan-keperluan perusahaan. Karyawan dilarang untuk memindahkan
barang-barang inventaris perusahaan dari tempatnya, tanpa persetujuan
terlebih dahulu dari atasannya atau dari pejabat yang berwenang ;
- Kewajiban untuk memakai Kartu Tanda Pengenal (ID) Card) selama berada
dalam lingkungan perusahaan dan selama melaksanakan tugas-tugas
perusahaan ;
- Setiap karyawan yang diberi kepercayaan menguasai password/kode uji,
diwajibkan untuk menjaga kerahasiaan passwordnya ;
- Setiap karyawan diharapkan untuk memperhatikan pengumuman-
pengumuman resmi dari perusahaan yang diedarkan kepada karyawan
dan/atau terpasang pada papan pengumuman ;
- Setiap karyawan harus memberitahukan kepada Perusahaan bila terjadi
perubahan data pribadi yang diantaranya sebagai berikut :
a. Pergantian alamat KTP ;
b. Perubahan status yang menyangkut kelahiran, perkawinan, kematian ;
c. Perubahan dalam gelar akademis atau tambahan klasifikasi lainnya dalam
bidang pendidikan ;
Dalam hubungannya dengan setiap pelanggan dan tamu perusahaan ;
a. Setiap karyawan harus menunjukkan sikap dan tingkah laku yang baik dan
menarik kepada pelangganan dan tamu perusahaan, sehingga menimbulkan
kepuasan, kepercayaan serta citra yang positif atas semua pelayanan yang
diberikan ;
b. Apabila ada keluhan dari pelanggan, baik yang dinyatakan secara lisan
maupun melalui surat wajib untuk segera diselesaikan/dijawab secara cepat
dan memberikan kepuasan bagi pelanggan ;
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 8 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
- Setiap karyawan harus menghindarkan terjadinya perkelahian atau
pertengkaran mulut yang keras atau yang mendorong karyawan lain
untuk melakukan kekerasan ;
- Bagi karyawan yang melanggar ketentuan-ketentuan dalam pasal 18
PKB dapat dikenakan sanksi-sanksi sesuai peraturan perundangan yang
berlaku ;
Kewajiban mentaati ketertiban masuk kerja berdasarkan pasal 19 PKB, yaitu :
- Wajib masuk pada setiap hari kerja sesuai dengan jam kerja yang telah
ditentukan ;
- Datang terlambat atau pulang lebih cepat dari jam kerja yang telah
ditentukan tidak dibenarkan oleh Perusahaan, kecuali telah mendapat ijin
dari pimpinan perusahaan ;
- Wajib menggunakan tanda pengenal selama berada di area PT. Metropolitan
Retailmart ;
- Wajib melakukan pencatatan saat masuk dan saat keluar pada mesin
pencatat pada saat tiba dan pada saat akan meninggalkan tempat kerja.
Apabila karyawan karena satu dan lain hal, tidak melakukan pencatatan
meskipun karyawan tersebut hadir di Kantor, maka harus segera
melaporkannya kepada perusahaan.
- Apabila tidak melakukan pencatatan pada mesin pencatat seperti yang
disebutkan di dalam pasal 19 PKB, maka dianggap tidak hadir dan tidak
berhak atas fasilitas dan atau tunjangan yang dikaitkan dengan kehadiran
karyawan ;
- Bagi yang berhalangan masuk kerja, secepatnya dan/atau sebisa mungkin,
sebelum sampai pada waktu kerja, memberitahukan hal tersebut kepada
pimpinan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
perusahaan.
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 9 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
- Apabila halangan kerja disebabkan karena sakit, karyawan wajib segera
dalam kesempatan pertama menyampaikan surat keterangan dari dokter
yang merawatnya kepada pimpinan perusahaan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku didalam perusahaan ;
- Hal-hal lain akan diatur kemudian secara tertulis sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan perusahaan ; ‘
Kewajiban untuk tidak terlambat masuk kerja atau pulang lebih cepat, sehingga
pasal 20 PKB mengatur bahwa :
- Bagi karyawan yang terlambat masuk kerja atau pulang lebih cepat
diwajibkan melapor kepada perusahaan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di dalam perusahaan ;
- Apabila karyawan datang terlambat atau pulang lebih cepat dari waktu yang
telah ditentukan tanpa ijin dari pimpinan dapat diberikan peringatan sesuai
ketentuan pasal 25 PKB ;
Kewajiban menghindari mangkir, sehingga pasal 21 PKB mengatur bahwa :
- Karyawan yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang dapat diterima oleh
perusahaan dianggap mangkir ;
- Apabila karyawan mangkir selama 3 (tiga) hari kerja secara berturut-turut
dan telah dipanggil oleh pimpinan perusahaan secara tertulis, dapat
diberikan peringatan tertulis sesuai ketentuan dalam pasal 25 PKB ;
- Apabila karyawan mangkir selama 5 (lima) hari tidak berturut-turut dalam
satu bulan, karyawan tersebut dapat dikenakan skorsing sebagaimana
disebutkan pada pasal 27 PKB ;
- Apabila karyawan mangkir selama 5 (lima) hari kerja secara berturut-turut,
dan dilakukan pemutusan hubungan kerja yang ketentuannya diatur dalam
pasal 28 PKB.
Kewajiban menerima dan mematuhi pemberian sanksi, sebagaimana pasal 25
PKB mengatur bahwa :
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 10 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
- Kepada karyawan yang melakukan perbuatan melanggar hukum, melanggar
PKB, atau bertingkah laku yang dapat merugikan perusahaan dapat
dikenakan sanksi ;
- Sanksi yang dapat dikenakan adalah :
Peringatan lisan.
Peringatan tertulis.
Skorsing.
Ganti kerugian.
Pemutusan hubungan kerja.
- Peringatan tertulis dapat berupa peringatan pertama, kedua dan terakhir.
Apabila karyawan telah mendapatkan peringatan tertulis sampai 3 (tiga) kali
berturut-turut tetapi tetap melakukan perbuatan pelanggaran, maka
perusahaan dapat dan berhak untuk memutuskan hubungan kerja
kepadanya selama masa surat peringatan masih berlaku.
- Tergantung dari sifat perbuatan yang dilakukan karyawan, maka perusahaan
dapat dan berhak langsung memberikan peringatan terakhir atau pemutusan
hubungan kerja kepada karyawan yang bersangkutan tanpa harus melalui
tahap-tahap peringatan pertama, kedua, ketiga atau peringatan-peringatan
lain sebelumnya.
- Pelaksanaan pemberian sanksi diatur dalam Surat Keputusan Manajemen
yang didasarkan pada Undang-undang Nomor. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan ;
Bahwa hak Penggugat sebagai pengusaha antara lain diatur dalam
pasal 6, 11, 12, 13 dan 14 PKB. Salah satu hak Penggugat adalah melakukan
evaluasi secara periodik terhadap kinerja seluruh karyawan di perusahaan
Penggugat, ketentuan mana tercantum dalam pasal 11 ayat (1) PKB yang
berbunyi guna mendukung tercapainya sasaran perusahaan, dilaksanakan
program penilaian prestasi kerja (performance appraisal) secara periodik yang
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 11 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
hasilnya digunakan sebagai dasar pemberian penghargaan dan/atau promosi,
atau demosi ataupun pemutusan hubungan kerja. Hak-hak Penggugat lainnya
antara lain adalah (vide bukti P-2) :
Hak pimpinan perusahaan berdasarkan pasal 6 PKB, meliputi :
- Menetapkan dan menempatkan karyawan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku didalam perusahaan ;
- Memberi tugas kepada karyawan sesuai dengan deskripsi kerja yang
berlaku didalam perusahaan ;
- Meminta karyawan untuk melakukan kerja lembur sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dalam perusahaan ;
- Menuntut prestasi kerja dari karyawan sesuai dengan sasaran yang telah
ditetapkan sebelumnya ;
- Menentukan peraturan dan atau ketentuan baru sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundangan yang berlaku di Negara
Republik Indonesia ;
Hak untuk melakukan penilaian prestasi kerja, sebagaimana pasal 11 PKB
mengatur antara lain bahwa :
- Guna mendukung tercapainya sasaran perusahaan, dilaksanakan program
penilaian prestasi kerja (performance appraisal) secara periodic yang
hasilnya digunakan sebagai dasar pemberian penghargaan dan/atau
promosi, atau demosi ataupun pemutusan hubungan kerja.
- Karyawan yang dinilai berprestasi kerja baik berhak mendapatkan
penghargaan dan atau promosi sebagaimana diatur didalam Surat
Keputusan Manajemen ;
- Karyawan yang dinilai berprestasi kerja buruk dapat dikenakan tindakan dan
atau demosi yang diatur didalam Surat Keputusan Manajemen berdasarkan
ketentuan dan perundangan yang berlaku ;
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 12 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
Hak untuk menetapkan mutasi dan pemindahan, sebagaimana pasal 12 PKB
mengatur bahwa :
- Pimpinan perusahaan berwenang memindahkan dan/atau memutasikan
seorang karyawan ke bagian/divisi, jabatan/tempat, dan/atau ke bidang
pekerjaan lain yang berbeda apabila perusahaan membutuhkan hal tersebut
atau karena adanya hubungan keluarga antara seorang karyawan dengan
karyawan yang dapat mempengaruhi fungsi pengawasan. Karenanya yang
akan dimutasi mendapat pemberitahuan terlebih dahulu dan penjelasan
tentang maksud dan tujuan mutasi dari pihak pimpinan perusahaan ;
- Karyawan yang dipindahkan dan/atau dimutasikan tersebut harus bersedia
melakukannya. Karyawan dapat mengajukan keberatan atas rencana mutasi
yang dilakukan pimpinan perusahaan dan pimpinan perusahaan dapat
mempertimbangkan keberatan tersebut ;
- Karyawan yang dipindahkan dan/atau dimutasikan terssebut wajib mengikuti
jam kerja dan sistim/prosedur di bagian/divisi, jabatan/tempat, dan/atau
bidang pekerjaan yang baru ;
- Karyawan yang dipindahkan dan/atau dimutasikan tersebut tidak dibenarkan
untuk mengalihkan tugasnya kepada karyawan lain dan/atau mengambil alih
tugas karyawan lain tanpa sepengetahuan, dan seijin pimpinan perusahaan.
- Mutasi dapat dilaksanakan setelah karyawan mendapat surat keputusan
mutasi dari pimpinan perusahaan.
Hak untuk menetapkan promosi, sebagaimana pasal 13 PKB mengatur bahwa :
- Pimpinan perusahaan dapat memberikan promosi kepada karyawan yang
berdasarkan penilaian prestasi kerjanya dinilai telah berprestasi, loyal
kepada perusahaan, bersikap kerja dan berketrampilan menonjol serta
memenuhi persyaratan jabatan lain yang lebih tinggi.
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 13 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
- Promosi yang dimaksud dalam pasal 13 PKB adalah penambahan/
peningkatan tugas dan tanggung jawab dengan disertai perubahan
golongan dan atau jabatan ke jenjang yang lebih tinggi ;
- Karyawan yang dipromosikan akan ditinjau remunerasinya sesuai dengan
golongan dan jabatan baru selambat-lambatnya sampai 3 (tiga) bulan
setelah promosi dijalankan ;
- Karyawan yang dipromosikan akan memasuki masa percobaan pemastian
jabatan/golongan baru paling lama 3 (tiga) bulan. Selama masa percobaan
tersebut, karyawan mendapatkan tunjangan promosi.
- Apabila yang bersangkutan dinyatakan lulus masa promosi, maka tunjangan
promosi akan dihapus dan mendapat penyesuaian gaji kegolongan/jabatan
yang baru. Apabila yang bersangkutan tidak lulus masa promosi, maka
tunjangan promosi akan dihapus dan yang bersangkutan akan mendapatkan
gaji sesuai dengan saat sebelum dipromosikan ;
- Ketentuan tentang promosi, baik syarat kebutuhan dan/atau pemenuhan
kebutuhan golongan dan jabatan, ditentukan oleh pimpinan perusahaan ;
- Promosi dapat dilaksanakan setelah karyawan mendapat surat keputusan
promosi dari pimpinan perusahaan ;
Hak untuk menetapkan demosi, sebagaimana pasal 14 PKB mengatur bahwa :
- Pengusaha dapat memberikan demosi kepada karyawan yang berdasarkan
penilaian prestasi kerjanya setelah mendapat pembinaan dinilai tidak
berprestasi, atau tidak loyal kepada Perusahasan, atau bersikap kerja dan
berketrampilan lebih rendah dari yang dipersyaratkan jabatannya ke jabatan
lain yang lebih rendah ;
- Demosi yang dimaksud dalam pasal 14 PKB adalah penurunan/
pengurangan tugas dan tanggung jawab dengan disertai penurunan
golongan dan jabatan ;
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 14 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
- Pengusaha perlu meninjau remunerasi karyawan yang dipindahkan karena
demosi sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dan atau golongan dan
jabatan yang baru selambat-lambatnya satu bulan setelah pemindahan ;
- Demosi dapat dilaksanakan setelah karyawan mendapat surat keputusan
demosi dari pimpinan perusahaan ;
Bahwa sebagaimana tercantum dalam pasal 11 PKB, penghargaan
atau promosi maupun tindakan atau demosi terhadap pekerja diatur dalam surat
keputusan manajemen ;
Bahwa berdasarkan keputusan manajemen (Penggugat) No.
001/SKM/2004 tanggal 01 Juni 2004 mengenai perubahan format jenis surat
keputusan ditetapkan bahwa format surat keputusan demosi, surat keputusan
promosi dan surat keputusan penyesuaian remunerasi dilebur menjadi satu
format (vide bukti P-3) ;
Bahwa sebagaimana suatu surat keputusan pada umumnya, setiap
surat keputusan yang dikeluarkan oleh manajemen (Penggugat) harus
dimengerti dari isinya, karena suatu surat keputusan diperlakukan sesuai isinya,
bukan format semata.
Bahwa sejak dikeluarkannya format surat keputusan yang baru pada
tahun 2004 hingga dipergunakan berkali-kali dalam promosi maupun demosi,
tidak pernah menimbulkan pertanyaan ataupun protes dari serikat pekerja
dalam perusahaan, maupun para pekerja ;
Bahwa sebagaimana umumnya suatu perusahaan yang mempunyai
hak untuk mengadakan/melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawannya/
pekerjanya, maka Penggugat pun telah mempergunakan haknya tersebut yaitu
mengadakan evaluasi terhadap kinerja kasryawannya/pekerjanya tanpa
terkecuali pula terhadap para Tergugat, dan dari hasil penilaian, evaluasi dan
pengamatan yang dilakukan oleh pengawas/atasan langsung dari masing-
masing pekerja bersangkutan, dalam suatu kurun waktu tertentu sejumlah
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 15 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
karyawan/pekerja telah mendapatkan teguran dan pengarahan untuk
meningkatkan kualitas kerjanya sesuai dengan job descriptionnya ;
Bahwa beberapa diantara pekerja yang mendapatkan teguran
tersebut tersadarkan dan berusaha memperbaiki kualitas kerjanya sehingga
mencapai performance dan tingkat kedisiplinan cukup baik. Bagaimanapun
sebagian lainnya, yaitu masing-masing Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III,
Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI dan Tergugat VII tidak menunjukkan
upaya perbaikan/peningkatan untuk mencapai standar kualitas kerja pada
umumnya sesuai bidang masing-masing ;
Bahwa hasil penilaian, evaluasi dan pengamatan pengawas/atasan
langsung dari masing-masing pekerja i.c. para Tergugat adalah sebagai berikut :
1. Tergugat I/Sdr. Robbi Y.H. Pangkey :
Bahwa berdasarkan keterangan penilaian unjuk kerja tertanggal 1 Juli 2006,
Tergugat I telah mendapatkan evaluasi selama tahun 2005 yang hasilnya
menunjukkan kekurangan-kekurangan (vide bukti P-4.1) ;
Pencapaian Metro Productivity Program (MPP) tidak menunjukkan
perubahan dari tahun sebelumnya (kontribusinya hanya 5,6% dari total MPP
staf di departemen).
Tidak memeriksa dan memastikan barang-barang di dalam departemen ;
Tidak menjalankan fungsinya dengan baik sehingga tujuan tim standar
tercapai ;
Sehari-hari saat bekerja, tidak berpenampilan sesuai dengan standar yang
diharapkan perusahaan.
Dan setelah diberi kesempatan memperbaiki diri, sehingga pada tanggal 30
Juni 2006, dari hasil penilaian atasan langsung Tergugat I tetap tidak
menunjukkan perbaikan, dimana kekurangannya sebagai berikut :
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 16 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
- Pencapaian Metro Productivity Program (MPP) yang menjadi salah satu
tugas utamanya tidak mengalami kenaikan yang berarti (kontribusinya
hanya 10,4% dari total staf di departemen).
- Belum ada perbaikan kedisiplinan ;
- Walaupun sudah sering diberikan pengarahan, kinerjanya tetap tidak
membaik ;
- Tetap berpenampilan dibawah standar yang diharapkan perusahaan,
walaupun sudah sering diberikan peringatan ;
2. Tergugat II/Sdr. Hasanudin.
Bahwa berdasarkan keterangan penilaian unjuk kerja tertanggal 20 Juni
2006, Tergugat II telah mendapatkan evaluasi selama tahun 2005 yang
hasilnya menunjukkan kekurangan-kekurangan (vide bukti P-4.2.a) ;
Tidak bisa melakukan komunikasi sesuai dengan standar perusahaan.
Pada tanggal 30 Mei 2005, mendapat surat peringatan (SP) 1 karena lalai
menyerahkan setoran dan tertinggal di laci Customer service (vide bukti P-
4.2.b) ;
Dan setelah diberi kesempatan memperbaiki diri, hingga tanggal 18 Junik
2006, Tergugat II tetap tidak menunjukkan perbaiki, dimana kekurangannya
adalah :
Masih tidak menyampaikan laporan bulanan secara periodik.
Pada tanggal 3 Nopember 2004, Tergugat II juga pernah mendapat surat
peringatan (SP) I yang berlaku sampai dengan tanggal 2 mei 2005, karena
tidak bertanggung jawab atas barang-barang Best Buy A & P (vide bukti P-
4.2.c) ;
3. Tergugat III/Sdr. Wahyudin.
Bahwa berdasarkan keterangan penilaian unjuk kerja tertanggal 30 Agustus
2006, Tergugat III telah mendapatkan evaluasi selama tahun 2005 yang
hasilnya menunjukkan kekurangan-kekurangan (vide bukti P-4.3.a) ;
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 17 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
Tidak bisa menyampaikan laporan bulanan departemen secara periodik.
Tidak bisa membuat perencanaan saat promosi berlangsung ;
Tidak bisa menyampaikan analisa penjualan dan tindakan yang diambil
untuk mencapai target departemen.
Tidak melakukan komunikasi sesuai dengan ketentuan yang ditentukan oleh
perusahaan.
Pada tanggal 15 Juli 2005, mendapat surat peringatan (SP) 1 karena lalai
tidak melakukan pengecekan terhadap barang yang akan keluar (vide bukti
P-4.3.b) ;
Dan setelah diberi kesempatan memperbaiki diri, hingga pada tanggal 28
Agustus 2006, Tergugat III tetap tidak menunjukkan perbaikan, dimana
kekurangannya sebagai berikut :
Masih tidak menyampaikan laporan bulanan secara periodik.
Masih tidak bisa membuat perencanaan untuk persiapan promosi.
Tetap tidak bisa menyampaikan analisa penjualan dan tindakan yang
diambil untuk mencapai target departemen ;
4. Tergugat IV/Sdri. Nurhasanah.
Bahwa berdasarkan keterangan penilaian unjuk kerja tertanggal 2 Juni
2005, Tergugat IV telah mendapatkan evaluasi selama tahun 2004 yang
hasilnya menunjukkan kekurangan-kekurangan (vide bukti P-4.5.a).
Tidak bisa menyampaikan analisa penjualan departemen baik secara lisan
atau tulisan.
Tidak melakukan control inventory secara tepat dan sesuai dengan arahan
dari atasan.
Dan setelah diberi kesempatan memperbaiki diri, pada tanggal 25 Mei
2005, Tergugat IV tetap tidak menunjukkan perbaikan, dimana
kekurangannya sebagai berikut :
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 18 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
Masih tidak bisa menyampaikan analisa penjualan departemen baik secara
lisan atau tulisan ;
Masih belum melakukan control inventory secara tepat dan sesuai dengan
arahan dari atasan.
Pada tanggal 2 Juni 2005, Tergugat IV mendapatkan surat peringatan (SP) 3
karena penyalahgunaan jabatan dan perkataan yang dapat merugikan
nama baik perusahaan (vide bukti P-4.5.b) ;
5. Tergugat V/Sdr. Nanang Edi Sumarna.
Bahwa berdasarkan keterangan penilaian unjuk kerja, Tergugat V telah
mendapatkan evaluasi selama tahun 2003 yang hasilnya menunjukkan
kekurangan-kekurangan (vide bukti P-4.6.a).
Tidak bisa menyampaikan analisa penjualan dan tindakan yang diambil
untuk mencapai target departemen.
Tidak dapat melakukan kontrak inventory secara tepat.
Dan setelah diberi kesempatan memperbaiki diri, hingga tanggal 31 Juni
2004, Tergugat V tetap tidak menunjukkan perbaikan, dimana keku-
rangannya sebagai berikut :
Tetap tidak bisa menyampaikan analisa penjualan dan tindakan yang diambil
untuk mencapai target departemen ;
Tidak adanya perubahan kehadiran.
Tidak menunjukkan perbaikan dalam melakukan control inventory sesuai
dengan arahan atasan.
Pada tanggal 23 Agustus 2004 mendapatkan surat peringatan (SP) 3 karena
tidak disiplin terhadap kehadiran kerja, tidak melaksanakan tanggung jawab
dan fungsi supervisor serta lalai dalam melakukan tindak lanjut kehilangan
barang (vide bukti P-4.6.b) ;
6. Tergugat VI/Sdri. Tuti Amalia.
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 19 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
Bahwa berdasarkan keterangan penilaian unjuk kerja tertanggal 21 Mei
2004, Tergugat VI telah mendapatkan evaluasi selama tahun 2003 yang
hasilnya menunjukkan kekurangan-kekurangan (Vide bukti P-4.7).
Tidak bisa mengelola barang jual yang menjadi tanggung jawabnya,
sehingga beberapa barang dilaporkan hilang ;
Melaporkan kehilangan barang pada tanggal 8 Nopember 2003 atas
kejadian kehilangan pada tanggal 11 Juli 2003 (terlambat melapor).
Terjadi kehilangan barang Monsoon pada tanggal 4 Juli 2003 yang
dilaporkan oleh Dewi (staff), tetapi pada saat kejadian Tergugat VI tidak
melaporkan kehilangan pada yang berwenang.
Tidak bisa membuat keputusan yang seharusnya dilakukan oleh seorang
Supervisor, sehingga proses pelacakan kehilangan barang terkatung-katung.
Dan setelah diberi kesempatan memperbaiki diri, sehingga tanggal 10 Mei
2004, Tergugat VI tetap tidak menunjukkan perbaikan, dimana
kekurangannya sebagai berikut :
Masih tidak menyampaikan laporan bulanan secara periodik.
Tetap tidak bisa membuat keputusan yang seharusnya dilakukan
Supervisor.
7. Tergugat VII/Sdri. Tasiwen.
Bahwa berdasarkan keterangan penilaian unjuk kerja tertanggal 30 Agustus
2006, Tergugat VII telah mendapatkan evaluasi selama tahun 2005 yang
hasilnya menunjukkan kekurangan-kekurangan (Vide bukti P-4.8.a) :
Tidak disiplin waktu kerja (5 kali terlambat).
Sering terlambat dalam apel/pengarahan tim.
Dalam pelaksanaan tugas sering mendapat komplain.
Tidak ada semangat/tanggung jawab kerja.
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 20 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
Dan setelah diberi kesempatan memperbaiki diri, hingga tanggal 30 Agustus
2006, Tergugat VII tetap tidak menunjukkan perbaikan, dimana
kekurangannya sebagai berikut :
Tidak menunjukkan hasil kinerja sebagai Senior Security golongan 1C.
Menyalahi aturan perusahaan dengan berdagang di area loket.
Tidak menjalankan jadwal training CCTV.
Satu-satunya security yang tidak lulus tes pengoperasian CCTV.
Pada tangggal 24 Nopember 2004, Tergugat VII juga pernah mendapat
surat peringatan (SP) 2 yang berlaku sampai dengan tanggal 23 Mei 2005
antara lain karena telah bertindak semaunya dan lebih mementingkan
kepentingan pribadi diatas kepentingan tim kerja dalam perusahaan
Penggugat (vide bukti P-4.8.b).
Bahwa evaluasi atau penilaian tersebut didasarkan pada Job
Description sesuai dengan jabatan dan golongan dari masing-masing Tergugat.
Bahwa sebagaimana disebut dalam pasal 11 ayat (1) PKB, hasil
evaluasi atas penilaian prestasi kerja tersebut dapat digunakan Penggugat
sebagai dasar dalam pemberian penghargaan dan/atau promosi, atau demosi
ataupun pemutusan hubungan kerja ;
Bahwa meskipun para Tergugat telah diberi waktu dan kesempatan
yang cukup untuk memperbaiki kinerja/prestasi kerjanya, namun para Tergugat
tetap tidak menunjukkan upaya peningkatan kinerja, bahkan cenderung
menurun. Akibat dari kinerja para Tergugat yang tidak baik tersebut, telah
menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi Penggugat bahkan berpengaruh
besar pada situasi kerja di tempat Penggugat. Apabila kondisi demikian tetap
dibiarkan maka usaha Penggugat akan merugi bahkan dapat bangkrut dan
mengakibatkan penutupan usaha yang mana akan berpengaruh besar bagi
karyawan/pekerja lainnya.
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 21 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
Bahwa untuk menunjukan punishment dan reward serta keadilan
(fairness) bagi ratusan karyawan/pekerja lainnya yang telah berusa memelihara
standar kualitas kerja dengan baik, maka atas kinerja yang tidak baik, terhadap
Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI dan
Tergugat VII terpaksa diterapkan ketentuan demosi sebagaimana telah diatur
didalam PKB yang sah dan mengikat bagi para pihak, termasuk para Tergugat.
Bahwa pasal 14 jo pasa 11 PKB berbunyi :
- Pasal 14 ayat (1) Pengusaha dapat memberikan demosi kepada karyawan
yang berdasarkan penilaian prestasi kerjanya setelah mendapat pembinaan
dinilai tidak berprestasi, atau tidak loyal kepada perusahaan, atau bersikap
kerja dan berketrampilan lebih rendah dari yang dipersyaratkan jabatannya
ke jabatan lain yang lebih rendah, kemudian dalam ayat (3) ditegaskan
bahwa pengusaha perlu meninjau remunerasi karyawan yang dipindahkan
karena demosi sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dan atau golongan
dan jabatan yang baru ;
- Pasal 11 ayat (1) guna mendukung tercapainya sasaran perusahaan,
dilaksanakan program penilaian prestasi kerja (performance appraisal)
secara periodik yang hasilnya digunakan sebagai dasar pemberian
penghargaan dan/atau promosi, atau demosi, ataupun pemutusan hubungan
kerja. Kemudian dalam ayat (4) ditegaskan bahwa, karyawan yang dinilai
berprestasi kerja buruk dapat dikenakan tindakan dan/atau demosi yang
diatur dalam Surat Keputusan Manajemen berdasarkan ketentuan dan
perundangan yang berlaku.
Bahwa sebelum menerapkan demosi yang diikuti dengan
penyesuaian remunerasi, Penggugat telah terlebih dahulu memanggil masing-
masing Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat
VI dan Tergugat VII untuk membicarakan sekaligus memberitahukan bahwa
kepada masing-masing Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV,
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 22 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
Tergugat V, Tergugat VI dan Tergugat VII akan diterapkan demosi dan
penyesuaian remunerasi akibat kinerja yang tidak baik, dimana hal ini dilakukan
Penggugat sebagai salah satu upaya agar para Tergugat dapat mengerti,
memahami serta menyadari kekurangannya sehingga para Tergugat dapat
memperbaiki diri dan kinerjanya ;
Tergugat I/Sdr. Robby Y.H. Pangkey :
- Tergugat I telah mendapat pemanggilan dan pemberitahuan oleh atasannya
pada tanggal 24 September 2006, bahwa kinerjanya masih kurang dan
penyesuaian remunerasi akan diberlakukan sesuai golongan terbaru (Vide
bukti P-5.1a) ;
- Pada tanggal 25 September 2006, Tergugat I menerima surat keputusan
yang berisi keputusan demosi dan penyesuaian remunerasi serta
menandatangani surat keputusan tersebut sebagai tanda menerima dan
mengerti isi surat keputusan tersebut (vide bukti P-5.1b) ;
- Bahwa Tergugat I setelah menerima surat keputusan yang berisi keputusan
mengenai demosi dan penyesuaian remunerasi, hingga kini telah menjalani
pekerjaannya pada jabatan dan golongan yang baru.
Tergugat II/Sdr. Hasanudin.
- Bahwa Tergugat II telah mendapat pemanggilan dan pemberitahuan oleh
atasannya pada tanggal 11 September 2006 (vide bukti P-5.2a) ;
- Pada tanggal 21 September 2006 Tergugat II juga telah mendapat
pemberitahuan tertulis dari atasannya bahwa sesuai dengan pembicaraan
dan surat keputusan mengenai demosi yang sudah diterima oleh Tergugat II
yaitu tertanggal 22 Juni 2006, Tergugat II akan menerima surat keputusan
mengenai penyesuaian remunerasi sesuai dengan golongan jabatan terbaru
(vide bukti P-5.2b) ;
- Bahwa pada tanggal 25 September 2006, Tergugat II menerima surat
keputusan yang berisi keputusan penyesuaian remunerasi sesuai dengan
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 23 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
golongan terbaru serta menandatangani surat keputusan tersebut sebagai
tanda menerima dan mengerti isi surat keputusan tersebut (vide bukti P-
5.2c).
- Bahwa Tergugat II setelah menerima surat keputusan yang berisi keputusan
mengenai demosi dan penyesuaian remunerasi, hingga kini telah menjalani
pekerjaannya pada jabatan dan golongan yang baru.
Tergugat III/Sdr. Wahyudin.
- Bahwa Tergugat III telah mendapat pemanggilan dan pemberitahuan
oleh atasannya pada tanggal 18 September 2006 sehubungan dengan
proses demosi dan penyesuaian remunerasi yang akan diterima oleh
Tergugat III (vide bukti P-5.3a) ;
- Pada tanggal 21 September 2006, Tergugat III juga telah mendapat
pemberitahuan tertulis dari atasannya bahwa mengenai keputusan
demosi jabatan dari Supervisor golongan 2B menjadi sales assistant
golongan 1B yang akan diberikan oleh Manajemen, penyesuaian
remunerasi akan dilakukan sesuai dengan golongan jabatan terbaru (vide
bukti P-5.3b) ;
- Bahwa pada tanggal 25 September 2006, Tergugat III menerima surat
keputusan yang berisi keputusan demosi dan penyesuaian remunerasi
serta menandatangani surat keputusan tersebut sebagai tanda menerima
dan mengerti isi surat keputusan tersebut (vide bukti P-5.3c) ;
- Bahwa Tergugat III setelah menerima surat keputusan yang berisi
keputusan mengenai demosi dan penyesuaian remunerasi, hingga kini
telah menjalani pekerjaannya pada jabatan dan golongan yang baru ;
Tergugat IV/Sdri. Nurhasanah.
- Bahwa Tergugat IV telah mendapat pemanggilan dan pemberitahuan oleh
atasannya pada tanggal 9 September 2006 (vide bukti P-5.5a) ;
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 24 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
- Pada tanggal 21 September 2006 Tergugat IV juga telah mendapat
pemberitahuan tertulis dari atasannya bahwa sesuai dengan pembicaraan
dan surat keputusan mengenai demosi yang sudah diterima oleh Tergugat
IV, yaitu surat keputusan tanggal 8 Juni 2005, Tergugat IV akan menerima
surat keputusan mengenai penyesuaian remunerasi sesuai dengan
golongan jabatan terbaru (vide bukti P-5.5b (i) dan P-5.5b (i) ;
- Bahwa pada tanggal 25 September 2006, Tergugat IV menerima surat
keputusan yang berisi keputusan penyesuaian remunerasi (vide bukti P-
5.5c).
- Bahwa Tergugat IV setelah menerima surat keputusan yang berisi
keputusan mengenai demosi dan penyesuaian remunerasi, hingga kini telah
menjalani pekerjannya pada jabatan dan golongan yang baru.
Tergugat V/Sdr. Nanang Edi Sumarna.
- Bahwa Tergugat V telah mendapat pemanggilan dan pemberitahuan oleh
atasannya pada tanggal 11 September 2006 (vide bukti P-5.6a) ;
- Pada tanggal 21 September 2006 Tergugat V juga telah mendapat
pemberitahuan tertulis dari atasannya bahwa sesuai dengan pembicarsaan
dan surat keputusan mengenai demosi yang sudah diterima oleh Tergugat
V, yaitu surat keputusan tanggal 22 September 2004, Tergugat V akan
menerima surat keputusan mengenai penyesuaian remuneraasi dengan
golongan jabatan terbaru (vide bukti P-5.6b (i) dan P-5.6b (ii) ;
- Bahwa pada tanggal 25 September 2006, Tergugat V menerima surat
keputusan yang berisi keputusan penyesuaian remunerasi serta
menandatangani surat keputusan tersebut sebagai tanda menerima dan
mengerti isi surat keputusan (vide bukti P-5.6c) ;
- Bahwa Tergugat V setelah menerima Surat Keputusan yang berisi
keputusan mengenai demosi dan penyesuaian remunerasi, hingga kini telah
menjalani pekerjaannya pada jabatan dan golongan yang baru.
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 25 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
Tergugat VI/Sdri. Tuti Amalia.
- Bahwa Tergugat VI telah mendapat pemanggilan dan pemberitahuan oleh
atasannya pada tanggal 23 September 2006 (vide bukti P-5.7a) ;
- Bahwa pada tanggal 25 September 2006 Tergugat VI menerima surat
keputusan yang berisi keputusan penyesuaian remunerasi sebagai
kelanjutan surat keputusan penyesuaian remunerasi tanggal 29 Juli 2004
yang berisi keputusan mengenai demosi (vide bukti P-5.7b (1) dan P-5.7b
(ii) ;
- Bahwa Tergugat VI telah menerima Surat Keputusan (SK) yang berisi
keputusan mengenai demosi dan penyesuaian remunerasi, serta
menandatangani surat keputusan mengenai penyesuaian remunerasi
sebagai tanda menerima dan mengerti isi surat keputusan tergugat ;
- Bahwa Tergugat VI setelah menerima surat keputusan yang berisi
keputusan mengenai demosi dan penyesuaian remunerasi, hingga kini telah
menjalani pekerjaannya pada jabatan dan golongan yang baru ;
Tergugat VII/Sdri. Tasiwen.
- Bahwa Tergugat VII telah mendapat pemanggilan dan pemberitahuan oleh
atasannya pada tanggal 24 September 2006 (vide bukti P-5.8a) ;
- Bahwa pada tanggal 25 September 2006, Tergugat VII menerima surat
keputusan yang berisi keputusan demosi dan penyesuaian remunerasi (vide
bukti P-5.8b) ;
- Bahwa Tergugat VII setelah menerima surat keputusan demosi dan
penyesuaian remunerasi, hingga kini telah menjalani pekerjaannya pada
jabatan dan golongan yang baru ;
Bahwa kemudian perwakilan dari salah satu serikat pekerja dalam perusahaan
yaitu serikat pekerja PT. Metropolitan Retailmart (SPMR) meminta pertemuan
yang membahas demosi terhadap para Tergugat ;
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 26 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
Bahwa melalui surat No. 070/M/06 tertanggal 30 September 2006,
surat No. 071/M/06 tertanggal 2 Oktober 2006 dan surat No. 072/M/06
tertanggal 5 Oktober 2006, Penggugat menanggapi dengan bersedia
memberikan waktu pertemuan yang dilakukan satu persatu pekerja, karena
demosi telah dilakukan satu persatu (bukan masal) dengan alasan dan latar
belakang yang berbeda-beda (vide bukti P-6a, bukti P-6b dan bukti P-6c).
bahwa para Tergugat menolak pertemuan satu persatu (vide bukti P-7) ;
Bahwa kemudian perwakilan SPMR menghadirkan aspek Indonesia
(serikat pekerja di luar perusahaan) sebagai perwakilan dari para Tergugat ;
Bahwa upaya penyelesaian bipartit tidak tercapai, karena perwakilan
para Tergugat memaksa menghadirkan aspek Indonesia (serikat pekerja
diluar perusahaan) kedalam forum bipartit, sedangkan PKB telah mengatur
pihak-pihak yang dapat hadir dalam forum bipartit.
Bahwa terhadap perselisihan antara Penggugat dan masing-masing
Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI dan
Tergugat VII aquo, Penggugat telah mengusulkan penyelesaian secara bipartit,
namun hal tersebut ditolak oleh para Tergugat dengan tidak menghadiri
undangan dari Penggugat.
Bahwa para Tergugat berusaha menghadirkan aspek Indonesia
dalam forum bipartit, sedangkan aspek Indonesia bukanlah serikat pekerja
pada perusahaan. Perwakilan pengusaha dan pekerja yang dapat menghadiri
forum bipartit telah diatur dalam PKB yaitu himpunan karyawan PT.
Metropolitan Retailmart (Himkamart) dan SPMR (vide pasal 53 PKB).
Bahwa para Tergugat memperselisihan demosi ke Dinas Tenaga
Kerja Propinsi DKI Jakarta serta membesar-besarkan demosi tersebut dengan
membawa perselisihan kepada aspek Indonesia yang bukan merupakan serikat
pekerja di Penggugat ;
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 27 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
Bahwa sebenarnya Penggugat mempunyai hak untuk memutuskan
hubungan kerjanya dengan Tergugat IV dan V karena mereka telah mendapat
surat peringatan ketiga (SP3). Namun demikian Penggugat dengan bijaksana
tidak segera menggunakan haknya untuk melakukan PHK terhadap mereka.
Penggugat hanya menerapkan demosi dengan tujuan untuk memberi
kesempatan bagi masing-masing Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat
IV, Tergugat V, Tergugat VI dan Tergugat VII untuk memperbaiki kinerjanya.
Bahwa upaya para Tergugat mengajukan perselisihan ini ke Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi DKI Jakarta telah ditangani oleh
mediator. Tetapi sangat disayangkan bahwa mediator yang diharapkan dapat
menyelesaikan perselisihan dan menempatkan persoalan sebagaimana
mestinya, telah bertindak janggal seolah tidak mengerti apa yang menjadi objek
permasalahan, sehingga perannya sebagai mediator sangat tidak berhasil.
Bahwa yang menjadi substansi permasalahan adalah penerapan
demosi disertai penyesuaian remunerasi, namun secara janggal yang
dipermasalahkan mediator justru hal lain tanpa fakta-fakta dan dasar-dasar
yang benar, sehingga pembahasan dan anjuran mediatorpun terasa janggal
dan tidak relevan dengan pokok permasalahan yang sebenarnya ;
Bahwa walaupun pasal 13 dari Undang-undang Nomor. 2 Tahun
2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial telah mengatur
bahwa anjuran mediasi dikeluarkan dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja, akan
tetapi anjuran mediator Disnaker Propinsi DKI Jakarta baru diterima oleh
Penggugat 25 (dua puluh lima) hari kerja kemudian, yaitu pada tanggal 19
Januari 2007 dengan surat pengantar tertanggal 16 Januari 2007 ;
Bahwa Penggugat telah mengajukan penolakan atas anjuran
Disnaker Propinsi DKI Jakarta, diantaranya sebagai berikut (Vide bukti P-8) ;
- Bahwa pendapat dan pertimbangan mediator dilandasi pemikiran mediator
yang sangat keliru, tanpa fakta dan terkesan sengaja dibuat keliru karena
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 28 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
tidak pernah dalam persidangan maupun keterangan tertulis pihak
Pengusaha diungkapkan bahwa surat penerapan demosi kepada pekerja
tidak dibuat dalam format surat keputusan, melainkan dalam bentuk redaksi
surat keterangan penilaian unjuk kerja. Pernyataan tertulis mediator bahwa
pengenaan tindakan demosi kepada karyawan oleh pihak pengusaha tidak
dibuat dalam format surat keputusan, tetapi dalam bentuk lain yaitu surat
keteranghan penilaian unjuk kerja adalah sangat menyesatkan dan
merugikan pihak pengusaha ;
- Bahwa pernyataan-pernyataan mediator pada paragraph 12, 13 dan 14 dari
anjuran sangatlah rancu dan terkesan sengaja dikaburkan. Di satu pihak
mediator membicarakan surat keputusan manajemen tentang format surat
keputusan demosi, di lain pihak mediator membicarakan masalah PKB.
Mediator tidak menunjukkan ketentuan PKB mana yang dilanggar dengan
adanya perubahan format surat keputusan demosi, tetapi mediator langsung
tanpa dasar memvonis bahwa seolah-olah Pengusaha melakukan
perubahan PKB secara sepihak, hal mana sangat tidak relevan dan tanpa
bukti.
Bahwa hingga saat diajukannya gugatan ini, Tergugat I, Tergugat II,
Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI dan Tergugat VII tidak juga
menunjukkan adanya upaya peningkatan kinerja seperti semula serta adanya
penolakan secara berlebihan terhadap demosi, sehingga jelas dan terang
bahwa para Tergugat sudah tidak menginginkan hubungan kerja yang baik
dengan Penggugat; Oleh karena Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat
IV, Tergugat V, Tergugat VI dan Tergugat VII sudah tidak menginginkan
melanjutkan hubungan kerjanya dengan Penggugat, maka Penggugat dengan
terpaksa memutuskan hubungan kerja dengan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat
III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI dan Tergugat VII dengan tetap
mendasarkan adanya kesalahan masing-masing Tergugat I, Tergugat II,
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 29 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI dan Tergugat VII
sebagaimana telah dikemukakan diatas ;
Bahwa karena penerapan demosi merupakan hak Penggugat sesuai
dengan PKB yang mengikat para pihak, maka masing-masing Tergugat I,
Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI dan Tergugat VII
wajib melaksanakan demosi dan penyesuaian remunerasi tanpa syarat ;
Bahwa aspek Indonesia (Asosiasi Serikat Pekerja) atau kini
Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) bukanlah serikat pekerja yang ada
pada Perusahaan para Tergugat dan Penggugat ;
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut sebagaimana dikemukakan
diatas, Penggugat dengan ini memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar kiranya
berkenan memutuskan :
Dalam Provisi :
1. Mengabulkan seluruh gugatan provisi ;
2. Memerintahkan masing-masing Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III,
Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI dan Tergugat VII tetap melaksanakan
surat keputusan demosi dan penyesuaian remunerasi sampai ada putusan
yang berkekuatan hukum tetap ;
Dalam Pokok Perkara :
Primer :
1. Menerima gugatan Penggugat seluruhnya ;
2. Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan Penggugat
dalam perkara ini ;
3. Menyatakan bahwa penerapan demosi dan penyesuaian remunerasi
Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI
dan Tergugat VII merupakan hak Penggugat sesuai perjanjian kerja
bersama (PKB) dan ketentuan hukum yang berlaku ;
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 30 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
4. Menyatakan bahwa penerapan demosi pada Tergugat I, Tergugat II,
Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI dan Tergugat VII dan
penyesuaian remunerasinya adalah sah menurut ketentuan hukum yang
berlaku ;
5. Menyatakan masing-masing Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat
IV, Tergugat V, Tergugat VI dan Tergugat VII telah melakukan pelanggaran
karena tidak menerima dan melaksanakan demosi dan penyesuaian
remunerasi dengan baik ;
6. Mewajibkan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V,
Tergugat VI dan Tergugat VII melaksanakan demosi dan penyesuaian
remunerasi serta merta dan tanpa syarat ;
7. Menyatakan bahwa anjuran yang dikeluarkan Disnakertrans Propinsi DKI
Jakarta dalam perselisihan ini adalah tidak tepat dan karenanya tidak
berlaku.
8. Menyatakan bahwa aspek Indonesia atau kini Organisasi pekerja seluruh
Indonesia (OPSI) bukanlah serikat pekerja pada perusahaan Penggugat
karenanya tidak berhak ikut serta dalam pertemuan forum bipartit dalam
perusahaan Penggugat ;
Subsider :
Apabila masing-masing Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV,
Tergugat V, Tergugat VI dan Tergugat VII tidak bersedia melaksanakan demosi
maupun penyesuaian remunerasi, dan tidak bersedia melanjutkan hubungan
kerja, maka :
1. Menyatakan hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat I,
Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI dan Tergugat
VII putus terhitung sejak putusan Majelis Hakim diucapkan ;
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 31 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
2. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V,
Tergugat VI dan Tergugat VII dikenakan pemutusan hubungan kerja (PHK)
karena kesalahannya ;’
3. Menyatakan bahwa dengan mempertimbangkan kesalahan Tergugat I,
Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI dan Tergugat
VII maka Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V,
Tergugat VI dan Tergugat VII mendapat uang pesangon, uang
penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak sebesar 1 kali
ketentuan pasal 156 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) Undang-undang Nomor.
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dihitung berdasarkan gaji pokok
terakhir ditambah tunjangan tetap dalam satu bulan ;
Namun demikian apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan
yang seadil-adilnya berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan
Hubungan Inudustrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengambil
putusan, yaitu putusan tanggal 09 Agustus 2007 Nomor. 124/PHI.G/2007/
PN.JKT.PST yang amarnya sebagai berikut :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;
2. Menyatakan bahwa penerapan demosi dan penyesuaian remunerasi
Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI
dan Tergugat VII merupakan hak Penggugat sesuai perjanjian kerja bersama
(PKB) dan ketentuan hukum yang berlaku ;
3. Menyatakan bahwa penerapan demosi pada Tergugat I, Tergugat II,
Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI dan Tergugat VII dan
penyesuaian remunerasi adalah sah menurut ketentuan hukum yang
berlaku.
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 32 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
4. Mewajibkan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V,
Tergugat VI dan Tergugat VII untuk melaksanakan demosi dan
penyesuaian remunerasi tanpa syarat ;
5. Menyatakan bahwa anjuran yang dikeluarkan Disnakertrans Propinsi DKI
Jakarta dalam perselisihan ini adalah tidak tepat dan karenanya tidak
berlaku.
6. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya ;
7. Menetapkan biaya perkara yang timbul dari perkara ini sebesar Rp.500.000,-
(Lima ratus ribu rupiah) ;
Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan
kepada para Tergugaqt pada tanggal 09 Agustus 2007 kemudian
terhadapnya oleh para Tergugat melalui kuasanya, berdasarkan surat kuasa
khusus tanggal 10 Agustus 2007 diajukan permohonan kasasi secara lisan
pada tanggal 29 Agustus 2007 sebagaimana ternyata dari akte permohonan
kasasi Nomor. 149/Srt.Kas/2007/PHI.PN.JKT.PST yang dibuat oleh Panitera
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,
permohonan mana disertai dengan/diikuti oleh memori kasasi yang memuat
alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada
tanggal 11 September 2007 ;
Menimbang, bahwa setelah itu oleh Penggugat pada tanggal 27
September 2007 telah diberitahu tentang memori kasasi dari para Tergugat
diajukan jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Hubungan
Industrial tersebut pada tanggal 08 Oktober 2007 ;
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-
alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan
dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-
undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat
diterima ;
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 33 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
Menimbang, bahwa keberatan-keberatan yang diajukan oleh
Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah :
Dalam Pokok Perkara :
1. Bahwa yang menjadi pokok perkara dalam gugatan ini adalah tindakan
Termohon Kasasi yang telah menjatuhkan sanksi demosi sekaligus dengan
melakukan penurunan upah pada bulan September 2006 kepada 8 orang
karyawan selaku Pemohon Kasasi, yaitu :
Tergugat Sdr. Robby Y.H. Pangkey turun dari Rp.2.263.000,- menjadi
Rp.900.000,- ;
Tergugat Sdr. Hasanudin turun dari Rp. 1.905.000,- menjadi
Rp.1.000.000,- ;
Tergugat Sdr. Wahyudin turun dari Rp. 2.263.000,- menjadi Rp.900.000,- ;
Tergugat Sdr. Nurhasanah turun dari Rp.1.518.000,- menjadi
Rp.1.000.000,- ;
Tergugat Sdr. Nanang Edi Sumarna turun dari Rp.1.205.000,- menjadi
Rp.900.000,- ;
Tergugat Sdri. Tuti Amaliah turun dari Rp.2.043.000,- menjadi
Rp.1.350.000,- ;
Tergugat Sdri. Tasiwen turun dari Rp.969.000,- menjadi Rp.900.000,- ;
Tergugat Sdr. Doddy Ramadhan turun dari rp.1.516.000,- menjadi
Rp.1.000.000,- ;
2. Bahwa akibat tindakan tersebut, Pemohon Kasasi telah dirugikan hak-
haknya, yaitu hilangnya kesempatan berkarir dan hilangnya sejumlah
penghasilan yang biasa diterima oleh Pemohon Kasasi dalam jumlah yang
cukup besar dan berarti bagi diri dan keluarganya ;
3. Bahwa Judex Factie telah keliru dan tidak cermat dalam membaca dan
memeriksa gugatan Termohon Kasasi berikut bukti-bukti yang diajukannya.
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 34 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
4. Bahwa demosi yang dilakukan oleh Termohon Kasasi meski telah diatur
dalam perjanjian kerja bersama (PKB) pasal 14, namun tidak jelas dan
tidak ada aturan pelaksananya mengenai beberapa hal berikut ini :
- Prestasi kerja seperti apa yang dapat mengakibatkan demosi.
- Jika prestasi kerja tidak mencapai standar yang ditetapkan, berapa lama
waktu yang diberikan kepada karyawan yang bersangkutan untuk
dilakukan pembinaan ;
- Berapa tingkat seorang karyawan yang bersangkutan untuk dilakukan
pembinaan penurunan golongan. Terbukti ada karyawan yang
mengalami penurunan 1 tingkat, 2 tingkat 3 tingkat.
- Berapa besar upah (presentase maupun nominalnya) yang mengalami
penurunan akibat sanksi demosi tersebut. Jika dilihat dari nilai
penurunan, sangat bervariasi :
Tergugat Sdr. Robby Y.H. Pangkey mengalami penurun sebesar
Rp.1.363.000,- ;
Tergugat Sdr. Hasanudin mengalami penurunan sebesar Rp.905.000,- ;
Tergugat Sdr. Wahyudin mengalami penurunan sebesar Rp.1.363.000,- ;
Tergugat Sdri. Nurhasanah mengalami penurunan sebesar Rp.518.000,-.
Tergugat Sdr. Nanang Edi Sumarna mengalami penurunan sebesar
Rp.305.000,- ;
Tergugat Sdri. Tuti Amaliah mengalami penurunan sebesar
Rp.693.000,-.
Tergugat Sdri. Tasiwen mengalami penurunan sebesar Rp.69.000,- ;
Tergugat Sdr. Dobby Ramadhan mengalami penurujan sebesar
Rp.516.000,- ;
5. Bahwa akibatnya tindakan demosi yang disertai penurunan upah yang
dilakukan oleh Termohon Kasasi sangat serampangan, tidak terukur, tanpa
kriteria yang jelas dan tidak transparan sehingga hal tersebut
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 35 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
mencerminkan perbuatan sewenang-wenang yang jelas-jelas bertentangan
dengan semangat awal dari PKB itu sendiri yang bertujuan menciptakan
kenyamanan kerja, kepastian hukum, keadilan dan kesejahteraan bagi
semua ;
6. Bahwa dalam hal ini sangat jelas, Judex Factie tidak memandang
permasalahan ini secara keseluruhan. Judex Factie hanya berhenti pada
satu dalil tentang hak melakukan evaluasi terhadap kinerja para karyawan,
tindakan demosi dan penyesuaian remunerasi yang dimiliki oleh Termohon
Kasasi namun tidak memeriksa lebih lanjut aturan main yang lebih bersifat
teknis mengenai pelaksanaan hak tersebut yang berlaku di perusahaan
Termohon Kasasi yang sampai hari ini memang tidak ada dan tidak bisa
dibuktikan oleh Termohon Kasasi selama proses persidangan berlangsung.
7. Bahwa aturan pelaksana itu sangat diperlukan agar para karyawan yang
telah dievaluasi kinerjanya secara periodik dapat memahami dan
menerima sanksi yang dijatuhkan manakala hasil evaluasi tersebut
menunjukkan kinerja yang kurang memuaskan. Dalam hal ini perlu
ditegaskan bahwa memang benar Pemohon Kasasi dapat menerima hasil
penilaian prestasi kerja, namun tidak berarti menerima sanksi demosi dan
penurunan upah yang digunakan secara serampangan, tanpa criteria yang
jelas sebagaimana diuraikan pada butir 4 diatas. Judex Factie tidak cermat
meneliti hal-hal ini. Sehingga menjadi pertanyaan, atas dasar apa Judex
Factie menyatakan penerapan sanksi demosi (tanpa kejelasan berapa
tingkat penurunan golongannya) dan penurunan upah (tanpa kejelasan
berapa nilai nominal atau persentase penurunannya) terhadap Pemohon
Kasasi telah sah secara hukum.
8. Bahwa selain itu, Judex Factie juga tidak cermat dalam memeriksa system
penggolongan pegawai dan skala upah yang berlaku dan diterapkan secara
transparan kepada para karyawan. Terbukti bahwa di Perusahaan
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 36 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
Termohon Kasasi tidak ada sistem penggolongan dan skala upah.
Akibatnya, hal tersebut menimbulkan kebingunan bagi para karyawan yang
bekerja di Perusahaan Termohon Kasasi.
9. Bahwa terkait bukti tambahan yang diajukan oleh Termohon Kasasi P-8a,
P-8b dan P-8c, yaitu soal surat keputusan Manajemen mengenai ketentuan
remunerasi. Jika diperhatikan bahwa nomor-nomor suratnya sangat tidak
beraturan padahal dibuat pada tanggal yang sama, yaitu 25 September
2006. Nomor-nomor surat keputusan tersebut berinterval sangat jauh.
Bukti P-8a, nomor surat keputusan 663 & 665. Bukti P-8b nomor. Surat
keputusan-surat keputusan tersebut merupakan sebuah rekayasa untuk
sekedar membuktikan seolah-olah sudah ada aturan mengenai sistem
remunerasi. Oleh karenanya, bukti-bukti tersebut harus ditolak karena
dianggap tidak sah ;
10. Bahwa Pemohon Kasasi masih tetap berpegang pada pendiriannya terkait
soal pelanggaran PKB yang dilakukan oleh Termohon Kasasi menyangkut
soal surat keputusan demosi. Di dalam pasal 14 PKB sangat jelas dikatakan
bahwa demosi baru bisa dilaksanakan setelah karyawan mendapat surat
keputusan demosi. Kenyataannya, para Pemohon Kasasi tidak pernah
mendapat surat keputusan dimaksud. Justru yang diterima oleh para
Pemohon Kasasi adalah surat pemberitahuan tentang penyesuaian hak
renumerasi (bukti T-1) ;
11. Bahwa untuk menutupi kekeliruannya, Termohon Kasasi mengajukan bukti
P-3, yaitu salinan Surat Keputusan Manajemen No. 001/SKM/2004
tertanggal 1 Juni 2004 tentang perubahan format jenis surat keputusan yang
menjelaskan peleburan surat keputusan demosi, surat keputusan promosi
dan surat keputusan penyesuaian remunerasi menjadi satu format yaitu
surat keputusan penyesuaian hak renumerasi. Bukti itu harus ditolak karena
bagaimana mungkin format surat keputusan demosi, surat keputusan
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 37 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
promosi dan surat keputusan penyesuaian remunerasi dilebur pada saat
PKB (perjanjian kerja bersama) baru saja dinyatakan berlaku, yaitu 1 Juni
2004 sampai dengan 31 Mei 2006. Lagi pula, nomor surat keputusan itu
sangat janggal dan terkesan dipaksakan. Jelas hal ini lagi-lagi merupakan
bentuk rekayasa untuk sekedar menunjukkan seolah-olah tanpa surat
keputusan demosi tersebut sudah sah secara hukum.
12.Bahwa terhadap bukti-bukti yang diajukan oleh Pemohon Kasasi,
khususnya mengenai unjuk kerja, Judex Factie tidak cukup cermat dalam
memeriksa bukti-bukti tersebut. Dalam gugatannya, ternyata Termohon
Kasasi mendasarkan penilaian unjuk kerja terhadap para Pemohon Kasasi
pada periode tahun yang berbeda-beda.
Sebagai contoh :
Tergugat Sdr. Robby Y.H. Pangkey berdasarkan penilaian tahun 2006 ;
Tergugat Sdr. Hasanudin berdasarkan penilaian tahun 2006 ;
Tergugat Sdr. Wahyudin berdasarkan penilaian tahun 2006 ;
Tergugat Sdri. Nurhasanah berdasarkan penilaian tahun 2005 ;
Tergugat Sdr. Nanang Edi SDumarna berdasarkan penilaian tahun 2003 ;
Tergugat Sdri. Tuti Amaliah berdasarkan penilaian tahun 2004 ;
Tergugat Sdri. Tasiwen berdasarkan penilaian tahun 2006 ;
Dengan demikian sangat jelas, bahwa penilaian unjuk kerja tersebut
diterapkan tanpa standar yang baku dan secara tidak konsisten. Oleh
karena itu, seharusnya Judex Factie menolak atau mengesampingkan bukti-
bukti yang diajukan oleh Termohon Kasasi.
13. Bahwa demikian pula dengan bukti surat-surat peringatan (SP) diajukan
oleh Termohon Kasasi yang sesungguhnya sudah kadaluarsa masa
berlakunya sebagai contoh :
- Tergugat Sdr. Hasanudin dikatakan pernah mendapat SP-1 pada tanggal
2 Mei 2005 ;
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 38 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
- Tergugat Sdri. Nurhasanah dikatakan pernah mendapat SP-3 pada
tanggal 2 Juni 2005 ;
- Tergugat Sdr. Nanang Edi Sumarna dikatakan pernah mendapat SP-3
pada tanggal 23 Agustus 2004 ;
- Tergugat Sdri. Tasiwen dikatakan pernah mendapat SP-2 pada tanggal
23 Mei 2005 ;
Jika surat-surat peringatan yang hanya berlaku selama paling lama 6 bulan
sudah kadaluarsa, maka sangat tidak beralasan jika masih digunakan
sebagai salah satu alasan Termohon Kasasi melakukan demosi dan
penurunan upah. Lagi-lagi Judex Factie mengabaikan fakta-fakta tersebut.
14. Bahwa keterangan para saksi ahli tidak ada satupun yang menguatkan dalil
Termohon Kasasi. Pendapat para saksi ahli sangat normative, semata-mata
berdasarkan ketentuan undang-undang yang berlaku yang memang sangat
umum (general) sifatnya. Oleh karenanya keterangan para saksi ahli tidak
perlu dijadikan pertimbangan Majelis Hakim Kasasi ;
15.Bahwa begitu juga keterangan saksi-saksi fakta yang dihadirkan oleh
Termohon Kasasi harus dikesampingkan. Di samping tidak disumpah, juga
dikarenakan para saksi tersebut tidak mampu menjelaskan alasan-alasan
adanya tindakan demosi yang disertai penurunan upah, serta sama sekali
tidak mampu memperlihatkan bukti adanya aturan pelaksana mengenai
demosi dan penurunan upah tersebut ;
16. Bahwa terkait dengan salah seorang Pemohon Kasasi bernama Sdr.
Doddy Ramadhan, mengingat yang bersangkutan juga telah dirugikan hak-
haknya dan namanya masuk dalam surat anjuran Disnakertrans DKI
Jakarta, kendati telah mengundurkan diri sebagai karyawan dari
Perusahaan Termohon Kasasi sejak bulan Maret 2007, maka masih dapat
disertakan dalam perkara ini sebagai salah satu Pemohon Kasasi.
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 39 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut
Mahkamah Agung berpendapat sebagai berikut :
Mengenai keberatan butir 1 s/d. 16 :
Bahwa keberatan-keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan karena
Judex Factie tidak salah dalam penerapan hukum, dan keberatan-keberatan
tersebut hanya merupakan pengulangan dalil-dalil jawaban Pemohon
Kasasi/Tergugat dan keberatan-keberatan tersebut pada hakekatnya mengenai
penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan,
hal mana tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan dalam tingkat kasasi,
karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan tidak
dilaksanakan atau ada kesalahan dalam pelaksanaan hukum, sebagaimana
yang dimaksud dalam pasal 30 Undang-undang Nomor. 14 Tahun 1985
sebagamana telah diubah dengan Undang-undang Nomor. 5 Tahun 2004 ;
Menimbang, bahwa akan tetapi putusan Pengadilan Hubungan
Industrial, haruslah diperbaiki, karena tidak mempertimbangkan dan memutus
tentang provisi, akan tetapi hal ini tidak membatalkan putusan Judex Factie ;
Menimbang, bahwa dalil provisi tidak dapat dikabulkan, karena tuntutan
provisi Penggugat sudah merupakan pokok perkara ;
Menimbang, bahwa karena nilai gugatan dalam perkara ini dibawah
Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) pihak berperkara tidak
dikenakan biaya perkara dan berdasarkan Pasal 58 Undang-undang Nomor. 2
Tahun 2004 biaya perkara dibebankan kepada Negara ;
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-undang Nomor. 4 Tahun
2004, Undang-undang Nomor. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah
dengan Undang-undang Nomor. 5 Tahun 2004, Undang-undang Nomor. 13
Tahun 2003 dan Undang-undang Nomor. 2 Tahun 2004 serta peraturan
perundang-undangan lain yang bersangkutan ;
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 40 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
M E N G A D I L I :
Menolak permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi : 1. ROBBY
Y.H. PANGKEY, 2. HASANUDIN, 3. WAHYUDIN, 4. NURHASANAH, 5.
NANANG EDI SUMARNA, 6. TUTI AMALIA, 7. TASIWEN tersebut dengan
perbaikan :
Tentang Provisi :
- Menolak provisi untuk seluruhnya ;
Tentang Pokok Perkara :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;
2. Menyatakan bahwa penerapan demosi dan penyesuaian remunerasi
Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI
dan Tergugat VII merupakan hak Penggugat sesuai perjanjian kerja bersama
(PKB) dan ketentuan hukum yang berlaku ;
3. Menyatakan bahwa penerapan demosi pada Tergugat I, Tergugat II,
Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI dan Tergugat VII dan
penyesuaian remunerasi adalah sah menurut ketentuan hukum yang
berlaku.
4. Mewajibkan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V,
Tergugat VI dan Tergugat VII untuk melaksanakan demosi dan
penyesuaian remunerasi tanpa syarat ;
5. Menyatakan bahwa anjuran yang dikeluarkan Disnakertrans Propinsi DKI
Jakarta dalam perselisihan ini adalah tidak tepat dan karenanya tidak
berlaku.
6. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya ;
Membebankan biaya perkara kepada Negara ;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
Agung pada hari : SENIN, TANGGAL 3 MARET 2008 oleh Widayatno
Sastrohardjono, SH.MSc Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua
Compiled by SSAJ&[email protected]
Hal. 41 dari 41 hal. Put. No. 319 K/PDT.SUS/2007
Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dwi Tjahyo Soewarsono, SH. dan
Fauzan, SH.MH. Hakim-Hakim Ad Hoc pada Mahkamah Agung sebagai
Hakim-Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada
hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut, dengan dihadiri Dwi Tjahyo
Soewarsono, SH. dan Fauzan, SH.MH. Hakim-Hakim Ad Hoc sebagai
Hakim-Hakim Anggota dan Benar Sihombing, SH.MH. sebagai Panitera
Pengganti dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak ;
Hakim-Hakim Anggota : K e t u a :
d.. ttd.
Dwi Tjahyo Soewarsono, SH. Widayatno Sastrohardjono,SH.MSc
ttd.
Fauzan, SH.MH.
Panitera Pengganti :
ttd.
Benar Sihombing, SH.MH.
Untuk Salinan
Mahkamah Agung R.I
a.n. Panitera
Panitera Muda Perdata Khusus
RAHMI MULYATI, SH.MH.
NIP. 040.049.629.
Compiled by SSAJ&[email protected]