laporan tahunan 2017 -...

139
LAPORAN TAHUNAN PUSLITBANG HORTIKULTURA TAHUN 2017 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2018

Upload: others

Post on 30-Aug-2019

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN TAHUNAN

PUSLITBANG HORTIKULTURA

TAHUN 2017

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2018

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

TAHUN 2017

Penanggung Jawab :

Dr. Ir. Hardiyanto, M.Sc

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Penyunting :

Dr. Yudi Sastro, MP Ir. Sri Ita Bangun, MSi Anna Sulistyaningrum, MP

Tata Letak dan Editing :

Indrayati Nindya Ulfilianjani, SE

Latifah Aini

Rina Oktarina

Alamat :

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Jl. Tentara Pelajar 3C, Cimanggu-Bogor 16111

Email : [email protected]; [email protected]

Website : http://hortikultura.litbang.pertanian.go.id

ii

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Sekapur Sirih

Dengan megucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Laporan Tahunan

Puslitbang Hortikultura 2017 telah tersusun. Laporan Tahunan 2017 merupakan

pertanggungjawaban kegiatan Puslitbang Hortikultura dalam melaksanakan Tugas

dan Fungsi Unit Kerja Tahun 2017. Secara khusus, laporan ini menyajikan hasil

kinerja periode 1 Januari – 31 Desember 2017, dengan indikator sebagaimana

ditetapkan dalam Rencana Strategis Puslitbang Hortikultura 2015-2019 berupa

informasi mengenai Organisasi, Pelaksanaan Program dan Evaluasi, Perkembangan

Pengelolaan Sumber Daya, Sarana dan Prasarana serta Keuangan, Kerjasama dan

Pendayagunaan Hasil Penelitian, Hasil-Hasil Penelitian Unggulan Balai, Diseminasi

Hasil Penelitian Unggulan serta Manajemen Penelitian Lingkup Puslitbang

Hortikultura.

Laporan tahunan menyajikan pula capaian utama Puslitbang Hortikultura di

tahun 2017 yaitu tersedianya varietas unggul baru hortikultura yang sesuai dengan

kebutuhan pengguna, benih sumber bermutu yang dapat menjawab tantangan

perbenihan, serta tersedianya teknologi produksi hortikultura berbasis pertanian

bioindustri, kegiatan-kegiatan diseminasi inovasi teknologi hortikultura, rekomendasi

kebijakan dan pengembangan komoditas hortikultura, serta kerjasama penelitian

dan pengembangan dengan stakeholders terkait meliputi swasta, BUMN, dan

lembaga penelitian lain baik dalam negeri maupun luar negeri.

Penghargaan dan ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak

yang telah membantu tersusunnya Laporan Tahunan ini. Harapan saya kiranya

informasi dari laporan tahunan ini dapat bermanfaat.

Bogor, Februari 2018

Kepala Pusat,

Dr. Ir. Hardiyanto, MSc

NIP. 19600503 198603 1 001

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura i

iii Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

ii Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

iii Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

DAFTAR ISI

Sekapur Sirih ……………………………………………………………………………………...... i

Daftar Isi …………………………………………………………………………………………...... ii

Daftar Gambar …………………………………………………………………………………...... v

Daftar Tabel ………………………………………………………………………………………...... viii

Daftar Lampiran ………………………………………………………………………………...... x

Capaian Hasil Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 2017……...... 1

VUB Hortikultura sebagai Daya Saing Komoditas Ekspor ………………...... 3

VUB Tanaman Sayuran ………………………………………………………………....... 4

VUB Tanaman Buah Tropika …………………………………………………………....... 5

VUB Tanaman Hias ………………………………………………………………………...... 5

VUB Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika ………………………………............... 6

Benih Sumber Meningkatkan Produktivitas ……………………………………...... 7

Inovasi Teknologi Berbasis Bioindustri Berkelanjutan …………………....... 13

Rekomendasi Kebijakan Litbang Hortikultura…………………………………....... 17

Hilirisasi Teknologi melalui Diseminasi ……………………………………………...... 25

Diseminasi Hasil-Hasil Penelitian Hortikultura ……………………………….......... 26

Kerjasama Penelitian dan Pengembangan Hortikultura ………………….......... 33

Perpustakaan …………………………………………………………………………….......... 36

Sistem Informasi Sumber Daya Genetik dan Benih Sumber Hortikultura ..... 37

Dukungan Pengembangan Kawasan Agribisnis Hortikultura Berbasis

Inovasi (DPKAH-BI) ……………………………………………………………………........ 38

Pendampingan UPSUS, TTP, TSP, dan Komoditas Utama Kementerian 39

Pertanian …………………………………………………………………………………….......

Dukungan Manajemen terhadap Litbang Hortikultura …………………........ 41

Organisasi ……………………………………………………………………………………....... 42

Dukungan Sumber Daya manusia …………………………………………………....... 42

48

iv Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Keuangan, Sarana dan Prasarana ………………………………………………….......

Program dan Anggaran .................................................................... ..... 50

Moninoring dan Evaluasi.......................................................................... 65

Sistem Pengendalian Intern .................................................................... 66

Penutup ................................................................................................ 67

Lampiran .................................................................................................... 69

v Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Daftar Gambar

Gambar 1. VUB Bawang Merah Violetta 2 Agrihorti .......................................... 4

Gambar 2. VUB Cabai Merah Carvi Agrihorti 1 ................................................. 4

Gambar 3. Umbi dan keripik kentang varietas Spudy Agrihorti .......................... 4

Gambar 4. Keragaan VUB Pisang Ina 03 ......................................................... 5

Gambar 5. Krisan Cintia Agrihort .................................................................... 5

Gambar 6. Krisan Alfana Agrihort.................................................................... 5

Gambar 7. Krisan Maruto Agrihort .................................................................. 6

Gambar 8. Krisan Xanne Agrihort.................................................................... 6

Gambar 9. Anggrek Phalaenopsis Arvina Agrihorti............................................ 6

Gambar 10. Keprok SoE86 ............................................................................... 6

Gambar 11. Produksi Benih Sumber Tanaman Jeruk .......................................... 10

Gambar 12. Persiapan Pohon Induk untuk Pengiriman ....................................... 11

Gambar 13. Peta Penyebaran Benih Sumber Tanaman Sayuran.......................... 11

Gambar 14. Paket Teknologi Produksi Cabai Off Season dengan Produktivitas

>20t/Ha ....................................................................................... 14

Gambar 15. Proses Pembuatan Kompos Batang Pisang ...................................... 14

Gambar 16. Teknologi Perbanyakan Klonal Anggrek Phalaenopsis Secara In Vitro; Respon Eksplan Daun Anggrek Phalaenopsis Terhadap Beberapa Media Kultur Padat .........................................................

15

Gambar 17. Profil Remote Sensing untuk Monitoring Hama Tanaman Jeruk ........ 15

Gambar 18. Kegiatan FGD untuk identikasi atribut SWOT di Kabupaten Solok ..... 18

Gambar 19. Karakteristik pertanaman bawang merah di Kabupaten Solok dengan menggunakan mulsa .........................................................

18

Gambar 20. Lokasi Pertanaman Cabai rumah tangga di Babakan Pasar............... 19

Gambar 21. Pertanaman Cabai Yang Dikelola di Fasilitas Umum dan KWT .......... 20

Gambar 22. Pertanaman Proliga Cabai .............................................................. 20

Gambar 23. Tampilan prototipe aplikasi kalender tanam .................................... 21

Gambar 24. Pemantauan standing crop bawang merah menggunakan drone ...... 21

vivi

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Gambar 25. Penyerahan secara simbolis tanaman mangga asli Kalimantan di

Kabupaten Hulu Sungai Selatan .....................................................

22

Gambar 26. Menteri Pertanian RI. Dr. Andi Amran Sulaiman menyerahkan tanaman cabai dalam pot kepada Ketua Umum DPP IWAPI Ir. Dyah, MBA pada acara IWAPI BAZAAAR (kiri) dan Ketua Umum

Perempuan Muslimah Nahdatul Ulama Dra. Hj. Khofifah, M.Si (kanan) ..........................................................................................

26

Gambar 27. Penyerahan secara simbolis 1.000 polybag benih cabai dari Ketua DWP Puslitbanghorti kepada Ketua TP Dharma Wanita Badan Ketahanan (kiri) dan penyerahan 1.000 benih cabai dari Puslitbang Hortikultura kepada Ketua Umum TP PKK Pusat (kanan) .................

27

Gambar 28. Penyerahan secara simbolis Terima 30.000 polybag benih cabai kepada Ketua TP PKK Kota Bogor...................................................

27

Gambar 29. Mini display Puslitbanghorti pada acara jalan santai dengan Walikota .......................................................................................

28

Gambar 30. Mini display Puslitbanghorti pada acara Agrinex XI .......................... 28

Gambar 31. Geltek pisang, inovasi teknologi olahan pisang, dan kultur jaringan .. 29

Gambar 32. Materi pameran perbenihan hortikultura ......................................... 30

Gambar 33. Mobil Hias Balitbangtan pada Karnaval Florikultura .......................... 30

Gambar 34. Mangga Agri Gardina (atas) Mangga Gadung 21 (bawah) ................ 31

Gambar 35. Antusiasme pengunjung untuk mencicipi 200 varietas mangga, memetik dan mencicipi mangga langsung dari pohon ......................

31

Gambar 36. Wawancara Kepala Puslitbang Hortikutura di Indonesia Morning Show............................................................................................

32

Gambar 37. Pengunjung Stand Puslitbang Hortikultura pada pameran AIF .......... 32

Gambar 38. Kondisi Lapang dan Tanaman Hortikultura yang dibudidayakan oleh PT. TAM ................................................................................

33

Gambar 39. Penandatanganan Naskah Kerjasama Antara Puslitbang Hortikultura dan Dinas Pertanian Kabupaten Solok ........................

34

Gambar 40. Penandatanganan MoU Kerjasama Antara Puslitbang Hortikultura dengan Tim Penggerak PKK Kota Bogor ........................................

34

Gambar 41. FGD analisis pisang Tongka Langit dalam perspektif Biogeografi dan Biodiversitas ...........................................................................

35

Gambar 42. Penampilan Kebun Salak GAP dan Non GAP di Sleman .................... 35

Gambar 43. Kegiatan survey rantai nilai mangga ............................................... 36

viiviivii

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Gambar 44. Tampilan Informasi Benih Sumber Hortikultura pada Aplikasi

Android ........................................................................................ 37

Gambar 45. Tampilan Cover Buku Panduan Sibes-Horti dan Sisgen Horti ........ 37

Gambar 46. Workshop DPKAH.......................................................................... 38

Gambar 47. Tim Puslitbang Hortikultura dan Bupati Batang dalam Pertemuan

Pemaparan Grand Design .............................................................. 38

Gambar 48. Rapat Koordinasi serta tinjauan lapang di Provinsi Kalimantan

Tengah......................................................................................... 40

Gambar 49. Rapat Kooordinasi dan panen padi di Kabupaten Provinsi

Kalimantan Timur.......................................................................... 40

Gambar 50. Struktur Organisasi Puslitbang Hortikultura ..................................... 42

Gambar 51. Keragaan SDM Tahun 2017 ........................................................... 47

Gambar 52. Sebaran tenaga jenjang jabatan fungsional peneliti 2017 ................ 47

Gambar 53. Sertifikat ISO Puslitbang Hortikultura.............................................. 47

Gambar 54. Presentasi DIPA Revisi akhir Lingkup Puslitbang Hortikultura ........... 48

Gambar 55. Persentase Realisasi Anggaran Puslitbang Hortikultura UK/UPT TA 2017 49

Gambar 56. Indonesia Horticultural Club Pada Raker Puslitbang Hortikultura

2017 ............................................................................................ 54

Gambar 57. Kegiatan Monev Tahap II oleh Tim Monev Pusat ke Satker lingkup

Puslitbang Hortikultura .................................................................... 65

Gambar 58. Rapat Bulanan Puslitbang Hortikultura dan Kegiatan SPI Tahap I

oleh Tim SPI Pusat ke Balit lingkup Puslitbang Hortikultura ............. 66

Gambar 59. Query Pada API Top 5 Tanaman Sayuran ...................................... 79

Gambar 60. Query Pada API Distribusi Berdasarkan Provinsi Tanaman Sayuran . 79

Gambar 61. Query Pada API Jenis Benih Tanaman Sayuran .............................. 80

Gambar 62. Hasil Pengujian API SDG untuk Widget pada Website Lingkup

Puslitbang Hortikultura ................................................................. 84

Gambar 63. Laporan Bulanan Puslitbang Hortikultura Tahun 2017 ..................... 99

Gambar 64. Laporan Tahunan Puslitbang Hortikultura Tahun 2016.................. 100

Gambar 65. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016.................................... 101

Gambar 66. Laporan Kinerja Tengah Tahun 2017............................................ 101

viii Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Daftar Tabel

Tabel 1. Benih sumber yang dihasilkan oleh Balai Penelitian lingkup Puslitbang

Hortikultura pada Tahun 2017 ............................................................

8

Tabel 2. Data distribusi benih sumber jeruk tahun 2017 ...................................... 9

Tabel 3. Rekapitulasi penyebaran benih sayuran generatif, kentang dan bawang merah ..................................................................................

10

Tabel 4. Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Puslitbang Hortikultura

2015-2019......................................................................................... 51

Tabel 5. Rincian Anggaran Per Jenis Belanja Pagu Indikatif Puslitbang

Hortikultura Hasil RDP dengan DPR ................................................... 55

Tabel 6. Rincian Anggaran Per Jenis Belanja Pagu Anggaran TA 2018 lingkup Puslitbang Hortikultura .......................................................................

56

Tabel 7. Perincian Anggaran Pagu Alokasi Anggaran TA. 2018 Lingkup Puslitbang Hortikultura .......................................................................

56

Tabel 8. Pagu Perjalanan Dinas Puslitbang Hortikultura TA. 2018....................... 58

Tabel 9. Perbandingan Judul Kegiatan TA. 2018 antara pagu Indikatif, Pagu Anggaran) dan Pagu Alokasi Anggaran ...............................................

58

Tabel 10. DIPA tahun 2018 lingkup Puslitbang Hortikultura ................................. 61

Tabel 11. Pagu DIPA Awal dan Revisi TA. 2017 lingkup Puslitbang Hortikultura .... 62

Tabel 12. Perincian Jumlah Anggaran Self Blocking TA. 2017 Lingkup Puslitbang Hortikultura .......................................................................................

63

Tabel 13. Komposisi Anggaran APBNP TA. 2017 lingkup Puslitbang Hortikultura ... 63

Tabel 14. Uraian Revisi DIPA Dana Hibah Luar Negeri Puslitbang Hortikultura TA. 2017 ...........................................................................................

63

Tabel 15. Rincian Anggaran Hibah Luar Negeri per Akun Belanja TA. 2017 ........... 64

Tabel 16. Laporan Kinerja Puslitbang Hortikultura Tahun 2017 ............................ 71

Tabel 17. Keunggulan Teknologi Produksi Hortikultura Berbasis Teknologi Maju dan Ramah Lingkungan Untuk Mendukung Terwujudnya Sistem Pertanian Bioindustri Berkelanjutan Tahun 2017 ..................................

73

Tabel 18. Jumlah Kerja Sama Lingkup Puslitbang Hortikultura Tahun 2017 ......... 75

Tabel 19. Daftar Kerjasama Dalam Negeri Lingkup Puslitbang Hortikultura ........... 75

Tabel 20. Daftar Kerjasama Luar Negeri Lingkup Puslitbang Hortikultura.............. 78

ix Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Tabel 21. Form Pengujian Black Box Testing Aplikasi SDG-KP Gudang Koleksi

Balitsa............................................................................................... 81

Tabel 22. Rekapitulasi Data Sebaran SDG Berdasarkan Provinsi dan Kabupaten ... 85

Tabel 23. Rekapitulasi Peserta Diklat Jangka Pendek Dalam Negeri Lingkup

Puslitbang Hortikultura Tahun 2017 ................................................... 86

Tabel 24. Rekapitulasi Peserta Diklat Jangka Pendek Luar Negeri Lingkup

Puslitbang Hortikultura Tahun 2017 ................................................... 87

Tabel 25. Daftar Petugas Belajar Dalam Negeri Lingkup Puslitbang Hortikultura

Tahun 2017......................................................................................... 87

Tabel 26. Daftar Petugas Belajar Luar Negeri Lingkup Puslitbang Hortikultura

Tahun 2017....................................................................................... 88

Tabel 27. Daftar Pegawai Yang Telah Menyelesaikan Tugas Belajar Dalam dan

Luar Negeri Tahun 2017..................................................................... 88

Tabel 28. Daftar Nama Pegawai Yang Lulus Ujian Dinas Tk.I dan Penyesuaian

Ijazah (KPPI) Tahun 2017 .................................................................. 89

Tabel 29. Daftar Nama Pegawai yang menerima penghargaan Satyalancana

Karya Satya lingkup Puslitbang Hortikultura ......................................... 89

Tabel 30. Daftar Nama Pegawai Naik Pangkat Tahun 2017 ................................. 90

Tabel 31. Daftar nama Pegawai Pensiun/ Meninggal Tahun 2017 ........................ 92

Tabel 32. Daftar Usulan Mutasi Alih Tugas Tahun 2017 ....................................... 92

Tabel 33. Rekapitulasi Peneliti berdasarkan Jenjang Fungsional Peneliti

Lingkup Puslitbang Hortikultura Tahun 2017........................................ 93

Tabel 34. Jumlah Teknisi Litkayasa berdasarkan Jenjang Fungsional Litkayasa ..... 93

Tabel 35. Kegiatan Puslitbang Hortikultura dalam aplikasi i-program................... 94

Tabel 36. Laporan Bulanan Puslitbang Hortikultura Periode Bulan Januari s.d.

Desember 2017 ................................................................................. 97

x Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Daftar Lampiran

Lampiran 1. Capaian Kinerja Puslitbang Hortikultura Tahun 2017........................ 71

Lampiran 2. Teknologi Produksi Budidaya Hortikultura ....................................... 73

Lampiran 3. Daftar Kerjasama Dalam dan Luar Negeri Tahun 2017..................... 75

Lampiran 4. Optimalisasi Pengelolaan Perbenihan Hortikultura dan Peningkatan

Kualitas Sistem Informasi .............................................................. 79

Lampiran 5. Sumber Daya Manusia TA. 2017..................................................... 86

Lampiran 6. Kegiatan Puslitbang Hortikultura dalam aplikasi i-program

Puslitbang Hortikultura .................................................................. 94

Lampiran 7. Laporan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Litbang Hortikultura

Tahun 2017 .................................................................................. 95

1 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Laporan Tahunan 2017

CAPAIAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

HORTIKULTURA 2017

Litbang hortikultura berupaya untuk dapat mencapai target indikator kinerja

utama sehingga sasaran kegiatan dapat tercapai yaitu dengan tersedianya varietas

unggul baru hortikultura melalui metode konvensional dan inkonvensional serta

terdistribusinya benih sumber dalam mendukung sistem pertanian bioindustri

berkelanjutan; tersedianya teknologi produksi hortikultura yang berbasis teknologi

maju dan ramah lingkungan untuk mendukung terwujudnya sistem pertanian

bioindustri berkelanjutan; terselenggaranya diseminasi inovasi hortikultura;

tersedianya rekomendasi kebijakan yang mendukung bioindustri berkelanjutan; dan

tersedianya jejaring kerjasama nasional dan internasional yang kuat untuk

mendukung terwujudnya lembaga litbang hortikultura yang terkemuka.

Pada lima tahun mendatang, arah dan kebijakan litbang hortikultura masih

ditekankan pada penciptaan inovasi teknologi yang dirancang untuk menjawab

tantangan produktivitas, mutu hasil, daya saing dan nilai tambah dengan berpijak

pada efisiensi penggunaan sumber daya, menekankan kemandirian, serta adaptif

untuk mendukung pencapaian program utama Kementerian Pertanian (memiliki

impact recognition dan scientific recognition). Teknologi yang dihasilkan harus

mampu meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi petani sebagai sasaran utama

pembangunan pertanian. Oleh karena itu teknologi hortikultura diupayakan

menghasilkan berbagai inovasi yang mampu mendongkrak daya saing produk

hortikultura terutama untuk menghasilkan produk-produk hortikultura berkualitas

premium.

Dalam rangka mendukung peningkatan daya saing industri hortikultura

nasional, Puslitbang Hortikultura pada Tahun 2017 telah melakukan berbagai

penelitian yang menjadi titik ungkit daya saing hortikultura antara lain perakitan

Varietas Unggul Baru (VUB), penciptaan teknologi hortikultura ramah lingkungan

berbasis bioindustri, dan penguatan logistik perbenihan hortikultura melalui

penyediaan benih sumber dari berbagai varietas unggul.

Kinerja Puslitbang Hortikultura pada tahun 2017 dilihat dari beberapa

indikator yaitu 1) VUB Hortikultura, 2) Benih Sumber Hortikultura, 3) Teknologi

Hortikultura berbasis pertanian bioindustri, 4) Rekomendasi Kebijakan Litbang

Hortikultura, 5) Kerja sama nasional dan internasional yang kuat untuk mendukung

terwujudnya lembaga litbang hortikultura yang terkemuka, dan 6) Diseminasi

inovasi hortikultura. Rata-rata capaian kinerja Puslitbang Hortikultura pada tahun

anggaran 2017 mencapai 109,76%.

Laporan Tahunan 2017

2 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Selengkapnya capaian kinerja Puslitbang Hortikultura pada TA. 2017 adalah

sebagai berikut: (1) 17 VUB hortikultura dengan capaian realisasi 106,25%; 2)

Terkonservasi dan terkarakterisasinya 54 sumber daya genetik tanaman buah

tropika, dengan capaian realisasi 108%; 3) Tersedianya benih sumber hortikultura

dengan capaian realisasi sebagai berikut: benih sumber bawang merah True Shallot

Seed (TSS) capaian realisasi 4%; benih sumber cabai dengan realisasi 40%; benih

sumber (batang) tanaman jeruk dan buah subtropika capaian realisasi 188,88%; 4)

Dihasilkannya 8 teknologi produksi hortikultura yang berbasis teknologi maju dan

ramah lingkungan untuk terwujudnya sistem pertanian bioindustri dengan capaian

realisasi (100%); 5) Tersusunnya 2 rekomendasi kebijakan litbang hortikultura

(100%); dan 6) terdapat 15 teknologi yang didesiminasikan dengan capaian

realisasi 166,67%. Capaian Indikator Kinerja 2017 Puslitbang Hortikultura

ditampilkan pada Lampiran 1.

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 3

Menjawab Kebutuhan Masyarakat dan Berdaya Saing

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian da

Kerip

4

VUB Hortikultura

Pada tahun 2017 Puslitbang Hortikultura telah menghasilkan 17 varietas

unggul baru hortikultura yang terdiri dari 3 VUB Tanaman Sayuran, 2 VUB Tanaman

Buah, dan 12 VUB Tanaman Hias. Keseluruhan VUB tersebut memiliki keunggulan

yang spesifik dan kompetitif sehingga mampu bersaing dan sangat berpotensi untuk

dimanfaatkan oleh stakeholder. VUB tersebut beserta keunggulannya disajikan

sebagai berikut.

VUB TANAMAN SAYURAN

1. Bawang Merah Violletta Agrihorti 2 (Gambar 1),

merupakan calon VUB hasil persilangan Sembrani

dengan Kramat 1, penciri utama bentuk umbi bulat dan

warna umbi merah muda (182A Greyed Red Group

RHS), jumlah umbi per rumpun 10 – 13, bobot umbi

basah per rumpun 90,26 – 123,74 gram, bobot umbi

kering per rumpun 60,99 – 83,90 gram, umur panen 86

hari setelah tanam, daya simpan umbi 3 – 4 bulan

setelah panen dengan hasil umbi basah per hektar

23,12 – 29,07 ton/ha dan umbi kering per hektar 13,56

– 19,09 ton/ha. Keunggulan varietas produksi umbi

tinggi dan agak tahan terhadap Alternaria porri.

2. Cabai Merah Carvi Agrihorti (Gambar 2).

Keunggulan dari varietas ini cukup toleran terhadap

virus belang cabai (ChiVMV), potensi hasil panen

buah 18 – 20 ton/ha, umur awal panen 95 hari

setelah tanam, panjang buah 10 – 13 cm dan warna

buah setelah tua merah (RHD red grup 46 A).

Gambar 1. VUB Bawang Merah Violetta 2

Agrihorti

Gambar 2. VUB Cabai Merah

Carvi Agrihorti 1

Umbi VUB Spudy Agrihorti

ik VUB Spudy Agrihorti

3. Kentang Varietas

Spudy Agrihorti (gambar 3).

Kentang ini cocok sebagai bahan

baku olahan keripik kentang

dengan keunggulan warna umbi

kuning, rendemen hasil keripik

tinggi (>20%), sehingga Gambar 3. Umbi dan keripik kentang varietas Spudy Agrihorti

sangat disukai oleh industri

n Pengembangan Hortikultura

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 5

keripik skala menengah dan kecil di Garut dan Banjarnegara. Kentang ini relatif

toleran terhadap penyakit busuk/hawar daun (Phythoptora infestans) dibandingkan

varietas Atlantik dan memiliki produktivitas tinggi mencapai 30 ton/ha. Kentang

varietas ini masih dalam taraf penyusunan makalah, diestimasi pada bulan Februari

2018 pada tahap pendaftaran.

VUB TANAMAN BUAH TROPIKA

VUB Pisang INA 03 cocok

sebagai buah segar (Gambar 4),

keunggulan pisang ini adalah

sangat tahan terhadap penyakit

layu Fusarium, rasa manis dengan

total padatan terlarut (28-29o

brix), kandungan vitamin C tinggi

(23,17 – 27,81 mg/g), persentase

bagian buah yang dapat dimakan

tinggi (71,10 – 72,42%), dan

berumur panen genjah (266 – 285

hari).

VUB TANAMAN HIAS

Gambar 4. Keragaan VUB Pisang Ina 03

Terdapat 12 Calon varietas baru tanaman hias berpotensi dimanfaatkan

oleh stakeholders diantaranya:

1. Krisan Cintia Agrihort (Gambar 5), merupakan krisan

bunga potong, dengan deskripsi tinggi tanaman berkisar

antara ± 99,15 – 111,25 cm, bunga berwarna merah (Red

53A), diameter bunga ± 5,65 – 6,04 cm, bentuk bunga

tunggal, vaselife 12 – 15 hari, produksi 60 – 64

tangkai/m²/musim tanam. Adaptif pada ketinggian 750 –

1200 m dpl, response time 8 minggu setelah periode hari

panjang, serta resisten penyakit karat.

Gambar 5. Krisan Cintia

Agrihort

Gambar 6. Krisan

Alfana Agrihort

2. Krisan Delisa Agrihort (Gambar 6), merupakan krisan bunga

potong, tinggi tanaman berkisar antara ± 95,8 – 109,2 cm,

bunga berwarna ungu merah (Red Purple 71A), diameter bunga

berkisar antara ± 5,3 – 5,9 cm. Bentuk bunga semi dekoratif,

vaselife 12–15 hari, produksi tanaman 60 – 64 tangkai/m2/musim

tanam. Adaptif pada ketinggian 750 – 1200 mdpl, response time

8 minggu setelah periode hari panjang, batangnya sangat kuat

menunjang banyak kuntum bunga, serta resisten penyakit karat.

Laporan Tahunan 2017

6 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

2. Krisan Maruto Agrihort (Gambar 7), merupakan krisan bunga potong, tinggi

tanaman berkisar antara ± 88,42 – 93,98 cm, bunga

berwarna ungu-merah (Red Purple 71A), diameter bunga

berkisar antara ± 9,44 – 10,76 cm. Bentuk bunga

dekoratif, vaselife 14 – 16 hari, produksi 60 – 64

tangkai/m2/musim tanam. Adaptif pada ketinggian 750 –

1200 m dpl, response time 8 – 9 minggu setelah periode

hari panjang, dan resisten terhadap penyakit karat. Batang

kuat dengan tangkai bunga pendek sehingga kuntum

Gambar 7. Krisan Maruto

Agrihort

Gambar 8. Krisan Xanne

Agrihort

bunga tidak mudah patah.

3. Krisan Xanne Agrihorti (Gambar 8),

merupakan krisan bunga potong dengan tinggi

tanaman ±73,4 – 113,5 cm, diameter batang 3,91 –

7,50 mm, bentuk bunga Ganda, warna bunga pita

Yellow orange group 14 A. Warna bunga tabung

Yellow green group N 144 A, diameter kuntum bunga

6,01 – 7,34 cm, diameter bunga tabung 1,13 – 1,55

cm. Waktu respon ± 57 – 60 hari. Kesegaran bunga

dalam vase 10 – 16 hari dan warna yang kontras

antara bunga pita dan piringan bunga serta

kesegaran bunga dalam vase cukup panjang.

4. Anggrek Phalaenopsis Arvina Agrihorti (Gambar 9),

warna sepal dorsal dasar yellow green, warna sepal later

dasar yellow green, warna petal dasar yellow green,

panjang bunga ± 7,7 – 8,5 cm, lebar bunga ± 7,4 – 8,0

cm, panjang tangkai bunga ±19,7 – 40,2 cm dan panjang

rachis ± 5,4 – 13,6 cm, warna bunga lebih cerah dan petal

serta cepal tebal sehingga umur kesegaran bunga lebih

lama (sampai 4 bulan).

Gambar 9. Anggrek

Phalaenopsis Arvina Agrihorti

VUB TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA

Jeruk Keprok SoE 86, warna kulit oranye (RHS 30D),

daging buah oranye (RHS 17A), berbiji sedikit

(seedless), putik lebih panjang dibandingkan benang sari

dan fertilitas polen rendah–menengah, hasil buah per

pohon per tahun 19,8 –23,54 kg, kandungan air 88,858

%, Kadar total padatan terlarut 9,3–10o brix, kadar asam

0,38–0,44%, kandungan vitamin C 0,396–0,48 mg/g.

Gambar 10. Keprok SoE86

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 7

BENIH SUMBER HORTIKULTURA

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

Hilirisasi Benih Sumber dan Benih Sebar ke

Stakeholder mempercepat proses adopsi

Laporan Tahunan 2017

8 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

BENIH SUMBER HORTIKULTURA

Dalam rangka mendukung ketersediaan benih sumber hortikultura, Puslitbang

Hortikultura telah membentuk Unit Produksi Benih Sumber (UPBS) di setiap Balai

Penelitian (Balit). Ketersediaan benih dalam jumlah cukup, tepat waktu, tepat

jumlah, dan berkualitas memegang peranan penting dalam mendukung program

peningkatan produksi tanaman hortikultura. Tugas UPBS disetiap Balit adalah

memproduksi dan mengelola benih sumber tanaman dengan penerapan sistem

jaminan mutu, dalam hal ini sistem manajemen Mutu SNI 9001 : 2008 dengan

perbaikan yang berkelanjutan. Berikut data benih sumber yang dihasilkan oleh Balit

lingkup Puslitbang Hortikultura pada tahun 2017 (Tabel 1).

Tabel 1. Benih sumber yang dihasilkan oleh Balai Penelitian lingkup Puslitbang

Hortikultura pada Tahun 2017

No Komoditas Benih Sumber Satuan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Bawang merah TSS 21 Kg

Cabai 40 kg

Calon benih sumber 40.000 botol

kentang

Calon benih inti 150 Kg bawang putih

Mangga 233.000 Batang

Manggis 2.500 Batang

Salak 5.000 Batang

Durian 35.000 Batang

Pisang 1.000 Batang

Sukun 10.000 Batang

BF & BPMT jeruk 9.444 Batang

Pada tahun 2017, Puslitbang hortikultura menghasilkan benih sumber dari 11

komoditas yaitu bawang merah TSS, cabai, calon benih sumber kentang, calon

benih inti bawang putih, mangga, manggis, salak, durian, pisang, sukun, serta BF

dan BPMT jeruk. Keseluruhan benih sumber tersebut diharapkan dapat mendukung

program pemerintah dalam menyediakan benih sumber.

Benih sumber hortikultura tersebut telah terdistribusi ke 29 provinsi, 33 BPTP,

dan 24 Pertanian Dinas Pertanian di seluruh Indonesia diantaranya, Provinsi Aceh,

Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa

Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan

Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah,

Sulawesi Tenggara, Papua, dan Papua Barat. Berikut disajikan data distribusi benih

sumber jeruk tahun 2017 (Tabel 2).

Laporan Tahunan 2017

9 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Tabel 2. Data distribusi benih sumber jeruk tahun 2017

Propinsi

Varietas Jumlah

BD BP Sumatera Utara Siam Madu

Keprok Batu 55

Keprok Borneo Prima

JRM 2012

Keprok Maga

Keprok RGL

Keprok SoE

Siam Banjar

Siam Gunuang Omeh

Siam Kintamani

Keprok Sipirok

Pamelo Magetan

600

100

50

100

250

100

100

50

50

50

350

50

Riau Nipis Borneo

Keprok RGL 50

50

Bengkulu Krisma Agrihorti

Monita Agrihorti

Keprok SoE

Keprok RGL

4

4 100

100

100

500

Kalimantan Tengah Japansche Citroen (JC)

Siam Banjar 200

300

Kalimantan Barat Siam Pontianak

Keprok Borneo Prima

Keprok RGL

Keprok Terigas

20

80

40

60

Kalimantan Selatan Siam Banjar

Keprok Borneo Prima 320

100

Jawa Timur Keprok Batu 55

Keprok Madura

Pamelo Magetan

Pamelo Nambangan

JRM 2012

Monita Agrihorti

Puri Agrihorti

Sari Agrihorti

Apel Anna

Apel Manalagi

Apel Rome Beauty

Siam Banjar

Keprok SoE

Keprok Selayar

Manis Pacitan

Pamelo Giri Matang

4

4

4

4

50

50

50

200

275

225

25

25

1000

1500

500

300

100

200

100

100

Laporan Tahunan 2017

1010

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Propinsi

Varietas Jumlah

BD BP

Pamindo Agrihorti Pamelo

Bageng Taji Pamelo

Pangkajene Merah

Pamelo Pangkajene Putih

Sitaya Agrihorti

Krisma Agrihorti

50

100

50

100

150

150 Jayapura Siam Pontianak 150 Papua Siam Pontianak 100

Total Distribusi 24 9.420

Jumlah benih sumber

yang telah terdistribusi

sampai akhir Desember

tahun 2017 terealisasi

188,8% atau sejumlah

9.420 batang. Benih

sumber tersebut telah

didistribusikan sesuai

dengan pemesan yang

berasal dari instansi

pemerintah maupun swasta

(Gambar 11 dan 12).

Gambar 11. Produksi

Benih Sumber Tanaman

Jeruk

Benih sumber sayuran generatif telah terdistribusi ke 27 BPTP dan 34 Dinas

Pertanian di seluruh Indonesia, selain itu juga ke swasta dan kelompok tani.

Rekapitulasi penyebaran benih sayuran generatif, kentang dan bawang merah

disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Rekapitulasi penyebaran benih sayuran generatif, kentang dan bawang merah

No. Konsumen Sayuran

Generatif Bawang

Merah Kentang

1 BPTP 27 13 1 2 Dinas Pertanian 34 7 5 3 Kelompok Tani 27 - 5 4 Perusahaan Swasta 11 2 6 5 Lembaga Pendidikan 63 19 3 6 Peneliti/Karyawan Balitsa 49 18 8 7 Lainnya 167 14 5

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 11

Gambar 12. Persiapan Pohon Induk untuk Pengiriman

Puslitbang Hortikultura telah melakukan pemotretan terhadap pola

penyebaran benih sumber yang dihasilkan oleh UPBS lingkup Puslitbang Hortikultura

yang kemudian dituangkan dalam peta penyebaran benih sumber (Gambar 13).

Peta tersebut diharapkan dapat memudahkan stakeholders dalam mendapatkan

informasi terkit penyebaran benih sumber tanaman hortikultura.

Benih-benih sumber tersebut selanjutnya didistribusikan ke BBI, BBU,

penangkar benih di sentra-sentra produksi hortikultura pada hampir seluruh provinsi

di Indonesia, yang kemudian diperbanyak dan digandakan menjadi benih sebar.

Hilirisasi benih sumber dan benih sebar ke stakeholder akan mempercepat proses

adopsi dan penyebarluasan varietas unggul hortikultura. Selain itu benih juga

didistribusikan untuk menunjang kegiatan Kementan dalam mendukung kegiatan

UPSUS, pengembangan kawasan

hortikultura, model kawasan

rumah pangan lestari (KRPL),

Taman Teknologi Pertanian

(TTP), Taman Sains Pertanian

(TSP) dan Laboratorium Lapang

(LL). Sistem informasi UPBS

memuat info tentang

ketersediaan benih sumber yang

meliputi data produksi, stok

benih, serta distribusi benih

sumber. Informasi tersebut

ditampilkan melalui peta

Gambar 13. Peta Penyebaran Benih Sumber Tanaman Sayuran

distribusi benih dan jumlah distribusi benih perbulan. Sistem infomasi benih sumber

hortikultura dapat diakses melalui http://benihsumber.puslithorti.net/.

Laporan Tahunan 2017

1212

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 13

INOVASI TEKNOLOGI HORTIKULTURA BERBASIS PERTANIAN BIOINDUSTRI

Teknologi budidaya hortikultura

berbasis teknologi maju dan ramah

lingkungan untuk mendukung

terwujudnya sistem pertanian

bioindustri berkelanjutan.

Laporan Tahunan 2017

1414

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Pada tahun 2017, Puslitbang Hortikultura telah menghasilkan 8 teknologi

tanaman hortikultura yang berbasis teknologi maju dan ramah lingkungan

(Lampiran 2) diantaranya adalah:

1. Paket Teknologi Produksi Cabai Off Season dengan Produktivitas

>20t/Ha. Keunggulan teknologi ini adalah varietas produktif dan adatif,

persemaian sehat, populasi tinggi, hasil 1 kg/tanaman dan kehilangan hasil <

10 %

Varietas Mega Top Varietas Lingga

Varietas PM 99 Varietas Kencana

Gambar 14. Paket Teknologi Produksi Cabai Off Season dengan Produktivitas

>20t/Ha

2. Teknologi Produksi Mangga Efisien Air Mendukung Off Season

Mangga. Melalui teknologi kompos batang pisang produksi yang dihasilkan

lebih tinggi 45% dibandingkan dengan kontrol, sementara itu dengan

penggunaan hydrogel produksi lebih tinggi 50% dibandingkan dengan kontrol.

Penggunaan bahan ini juga mampu menghemat penggunaan air sebesar 33%

dibandingkan dengan kontrol.

Gambar 15. Proses Pembuatan Kompos Batang Pisang

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 15

3. Teknologi Perbanyakan Klonal Anggrek Phalaenopsis Secara In Vitro.

Pengembangan dan aplikasi teknologi perbanyakan klonal secara in vitro

melalui embriogenesis somatik berbasis kultur padat dapat dijadikan sebagai

alternatif pada produksi massal anggrek Phalaenopsis untuk menjamin

ketersediaan benih yang seragam dan berkualitas secara berkesinambungan.

Gambar 16. Teknologi Perbanyakan Klonal Anggrek Phalaenopsis

Secara In Vitro; Respon Eksplan Daun Anggrek

Phalaenopsis Terhadap Beberapa Media Kultur Padat

4. Teknologi Expert System dan Forecasting Untuk Hama Kutu Sisik

(Aonidiella Auranti) dan Penyakit Embun Tepung (Oidium

Tingitanium Carter) Pada Tanaman Jeruk Berbasis Teknologi

Informasi. Teknologi ini dapat mendeteksi secara dini hama kutu sisik dan

penyakit embun tepung pada lokasi yang dipasang alat tersebut, sehingga

hama dan penyakit dapat dikendalikan.

Gambar 17. Profil Remote

Sensing untuk Monitoring

Hama Tanaman Jeruk

Laporan Tahunan 2017

1616

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 17

LITBANG HORTIKULTURA

MENDUKUNG BIOINDUSTRI BERKELANJUTAN

Laporan Tahunan 2017

1818

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Dalam rangka mendukung program Kementerian Pertanian, Puslitbang

Hortikultura melalui Tim Analisis Kebijakan melakukan serangkaian analisis

kebijakan terkait komoditas strategis pengendali inflasi maupun produk hortikultura

yang berorientasi ekspor. Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya dalam

rangka mendukung peningkatan daya saing, stabilitas harga dan peningkatan

potensi ekspor.

Analisis Strategi Pengembangan Kawasan Penyangga (Buffer

Zone) Produksi Bawang Merah Kabupaten Solok

Dalam rangka mengatasi

permasalahan fluktuasi pasokan

bawang merah yang terjadi hampir

setiap tahun maka dibutuhkan

pengembangan bawang merah selain di

sentra produksi utama yang dapat

memenuhi pasokan pada saat sentra

produksi utama tidak berproduksi atau

menurun produksinya karena musim.

Kabupaten Solok, Sumatera Barat

dengan kondisi agroekosistem yang

mendukung merupakan alternatif

daerah pengembangan yang potensial

untuk dijadikan daerah penyangga

bawang merah dengan koefisien

keragaman terendah yaitu sebesar

Gambar 18. Kegiatan FGD untuk identikasi

atribut SWOT di Kabupaten Solok

25%. Didukung dengan arahan Menteri

Pertanian pada kunjungannya ke

Kabupaten Solok pada awal tahun 2017

mencanangkan bahwa Kabupaten Solok harus memiliki luas tanam untuk produksi

bawang merah seluas 10.000 ha pada tahun 2019 dari yang sebelumnya hanya

sekitar 6000 ha pada tahun 2016.

Budidaya bawang merah di Kabupaten Solok memiliki karakteristik tertentu

yaitu biasa dilakukan di dataran tinggi, penggunaan varietas lokal, mulsa plastik,

serta penjemuran bawang merah

dengan cara digantung. Dinas

Pertanian Kabupaten Solok

mengarahkan pengembangan bawang

merah di empat kecamatan yaitu

Kecamatan Lembah Gumanti, Danau

Kembar, Gunung Talang, dan

Lembang Jaya. Kekuatan Kabupaten

Solok untuk menjadi sentra produksi

bawang merah diantaranya

Gambar 19. Karakteristik pertanaman bawang merah di Kabupaten Solok dengan menggunakan

mulsa

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 19

pengalaman petani dalam usaha tani bawang merah, produksi sepanjang tahun,

sarana prasarana produksi tersedia lengkap, pedagang antar daerah cukup banyak,

mandiri dalam penyediaan benih, Kualitas dan produksi bawang merah yang baik,

banyaknya investasi yang masuk dari luar daerah untuk budidaya bawang merah,

dan tingginya permintaan pasar sehingga mengurangi ketergantungan terhadap

Kabupaten Brebes.

Kelemahan untuk berkembang menjadi sentra produksi bawang merah

nasional yaitu terkendala kabut (intensitas penyakit tinggi), tidak ada pergiliran

tanaman, upah pekerja tinggi, sulit mendapat pupuk bersubsidi, organisasi tani tidak

berjalan, input bahan kimia tinggi, belum ada fasilitas gudang, dan pembukaan

lahan baru yang kurang memperhatikan kelestarian lingkungan. Tidak adanya

pergiliran tanaman ini dikhawatirkan dapat membuat siklus hidup hama dan

penyakit tidak terputus serta dikhawatirkan suatu saat akan terjadi booming. Selain

itu masuknya bawang merah impor sehingga terjadi fluktuasi harga.

Alternatif kebijakan prioritas yang dapat diambil yaitu pengembangan

teknologi PTT bawang merah, pengembangan teknologi pascapanen bawang

merah, membuka pasar baru selain yang sudah ada, dan membina penangkar

bawang merah. Alternatif strategi yang lain perlu dilakukan pemeringkatan prioritas

diantara seluruh alternatif kebijakan yang telah teridentifikasi.

Analisis Manfaat Gerakan Tanam Cabai

Kementerian Pertanian mencanangkan program Gerakan Tanam Cabai

(Gertam Cabai) pada 22 November 2017, di Lapangan Divisi Infanteri I Kostrad

Cilodong, Depok yang dilatarbelakangi oleh fluktuasi harga cabai yang sering

berlangsung tiap tahun. Program Gertam Cabai bertujuan mengajak masyarakat

memenuhi kebutuhan cabai untuk rumah

tangganya sendiri, dengan menanam

cabai di pekarangan. Kementerian

Pertanian melibatkan Badan Ketahanan

Pangan, Ditjen Hortikultura,

Balitbangtan, dan didukung oleh Eselon I

lainnya yang bekerja sama dengan PKK,

IWAPI, dan Organisasi wanita lainnya.

Puslitbang Hortikultura menindaklanjuti

dengan menyediakan benih cabai dalam

polybag siap tanam dan dibagikan

melalui ketua penggerak PKK kota Bogor

Gambar 20. Lokasi Pertanaman Cabai

rumah tangga di Babakan Pasar

pada tanggal 24 Februari 2017.

Kegiatan analisis manfaat Gertam Cabai bertujuan untuk mengetahui pola

konsumsi cabai, persepsi rumah tangga terhadap gerakan tanam cabai, manfaat

gerakan tanam cabai di pekarangan terhadap tingkat kemandirian pemenuhan cabai

untuk konsumsi rumah tangga serta mengetahui pola kelembagaan gerakan tanam

Laporan Tahunan 2017

2020

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Gambar 21. Pertanaman

Cabai Yang Dikelola di

Fasilitas Umum dan KWT

cabai. Dalam pelaksanaan program Gertam Cabai,

setiap rumah tangga menerima sekitar dua hingga

sepuluh tanaman cabai keriting dan rawit dengan

tinggi rata-rata 20-25 cm. Sebagian besar ibu rumah

tangga menanam di polibag, pot, dan wadah

kemasan bekas. Benih cabai yang ditanam di rumah

dalam polibag sebagian besar mati. Penyebabnya

adalah a) cara menanam yang tidak tepat (media

tanam, ukuran polibag/pot, sinar matahari), b) tidak

diberikannya petunjuk menanam cabai, c) tidak

adanya pendampingan, d) tidak ada kelengkapan

saprodi seperti pupuk dalam program gertam cabai.

Sedangkan benih cabai yang diterima oleh kelompok

ditanam di lahan kosong fasilitas umum dan dikelola

oleh KWT tetap hidup dan dapat panen hingga

beberapa kali.

Gertam cabai belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Volume

pembelian cabai yang tidak banyak mengalami perubahan setelah program gertam

disebabkan karena banyak tanaman cabai yang mati, cabai yang dibagikan tidak sesuai

dengan preferensi responden. Secara umum dapat dikatakan bahwa gertam cabai

belum diikuti oleh penataan kelembagaan yang matang, baik dalam hal pembagian

maupun pemeliharaan. Jadwal dan sistem pendistribusian juga tidak dibangun,

sehingga benih cabai sampai ke tangan rumah tangga pada saat umur sudah terlalu

tua.

Analisis Kelayakan Teknologi PROLIGA bawang merah dan cabai

Analisis kelayakan teknologi program

lipat ganda (PROLIGA) bawang merah di

Kecamatan Losari Kabupaten Brebes, ditinjau

dari kelengkapan komponen teknologi dapat

dikategorikan layak secara teknis, namun

ditinjau dari keragaan komponen teknologi

tersebut di lapangan yang menunjukkan

pencapaian produktivitas sangat rendah (< 1

t/ha). Maka teknologi proliga bawang merah di

Gambar 22. Pertanaman Proliga

Cabai lokasi tersebut belum dapat dikategorikan

layak secara teknis. Penyebab utama

produktivitas rendah karena ditanam pada off season yaitu saat musim hujan dan

kualitas semaian yang kurang baik. Perhitungan anggaran enterprise yang

diperoleh dari farm record, hasilnya menunjukkan bahwa teknologi proliga bawang

merah masih belum layak secara ekonomis, dan produktivitas yang dicapai serta

analisis anggaran enterprise memberikan gambaran bahwa teknologi proliga

Laporan Tahunan 2017

bawang merah tidak lebih unggul dibanding teknologi budidaya TSS di tingkat

petani.

Potensi adopsi teknologi proliga bawang merah masih rendah. Namun petani

bersedia untuk mencoba jika benih TSS diberikan gratis. Hasil analisis kelayakan

teknologi proliga cabai merah di Kabupaten Garut ditinjau dari kelengkapan

komponen teknologi dikategorikan layak secara teknis. Persepsi petani menyatakan

bahwa inovasi teknologi proliga cabai merah lebih menguntungkan dibanding

teknologi eksisting, sesuai dengan pengalaman bertani sebelumnya, tidak rumit,

mudah diamati dan mudah dicoba.

Kalender Tanam Bawang Merah

Gambar 23.

Tampilan prototipe

aplikasi kalender

tanam

Kalender Tanam

merupakan Sistem Informasi

berbasis web yang

merupakan salah satu inovasi

Badan Litbang Pertanian

yang banyak digunakan di

Indonesia terutama dalam

menentukan waktu tanam

untuk komoditas padi,

jagung, dan kedelai.

Penyusunan kalender tanam

untuk komoditas hortikultura

akan sedikit berbeda dengan kalender tanam terpadu komoditas padi, jagung, dan

kedelai (penetapan pola tanam berdasarkan ketersediaan air). Pada komoditas

hortikultura seperti bawang merah, pada saat musim hujan pertanaman akan sedikit

terkendala oleh beberapa faktor seperti serangan hama dan penyakit, mutu kurang

baik, ukuran tidak standar, serta warna dan aroma yang kurang disukai.

Pada KATAM terpadu prediksi waktu tanam dibuat untuk menghadapi

dinamika perubahan iklim dan upaya untuk pengamanan dan penyelamatan

persediaan pangan. Namun pada kalender tanam

bawang merah selain untuk menghadapi

perubahan iklim kalender tanam juga dibuat untuk

menghadapi dinamika pasar yang terjadi serta

pengendalian distribusi. Pada penyusunan KATAM

bawang merah dikumpulkan data-data sekunder

seperti produksi, luas tanam, luas

panen, kejadian kekeringan,

banjir, dan serangan OPT pada

sentra produksi bawang merah

utama di Kabupaten Brebes

Selain penyusunan KATAM

bawang merah dilakukan juga

Gambar 24.

Pemantauan standing

crop bawang merah

menggunakan drone

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 21

Laporan Tahunan 2017

2222

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

inisiasi penyusunan sistem informasi standing crop untuk komoditas bawang merah.

Untuk menginisiasi penyusunan sistem informasi standing crop dilakukan survey

dengan mengumpulkan titik-titik koordinat di sentra produksi bawang merah

(Kabupaten Solok dan Kabupaten Brebes) kemudian akan dicocokkan dengan data

yang terdapat dalam satelit landsat-8 atau modis untuk kemudian dibuat

persamaannya sehingga dapat dibuat perkiraan luas tanaman bawang merah pada

usia tertentu di suatu lokasi.

ANALISIS RANTAI NILAI DAN PENGEMBANGAN MODEL

KONSERVASI TANAMAN BUAH TROPIKA BERBASIS KOMUNITAS

Community Biodiversity Management (CBM) merupakan pendekatan

konservasi Sumber Daya Genetik (SDG) yang mengedepankan pemberdayaan

masyarakat dalam proses konservasi yang bertujuan untuk melakukan pelestarian

SDG sekaligus memberikan manfaat dan nilai tambah bagi masyarakat. Konservasi

SDG dilakukan secara in-situ dan on farm sebagai komplementer dari konservasi ex-

situ yang seringkali dinilai mahal terutama keterkaitannya dengan biaya eksplorasi

dan pemeliharaan.

Kegiatan ini telah dilakukan pada beberapa komoditas buah tropika di

beberapa provinsi di Indonesia termasuk pelestarian berbagai jenis mangga asli

Kalimantan di Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan yang sudah dilakukan sejak

tahun 2009 oleh Balitbangtan (Puslitbang Hortikultura dan BPTP Balitbangtan Kalsel)

bekerjasama dengan Bioversity International, UNEP dan GEF. Beberapa upaya

konservasi, budidaya dan pemberian nilai tambah telah dilaksanakan, seperti

penyusunan Fruit Catalog, perbenihan, distribusi benih ke masyarakat, pembuatan

diversity block, pengembangan forest gene bank, pelatihan, sosialisasi, pameran

serta pemilihan dan pemberdayaan custodian farmers (petani pelestari).

Dalam analisis rantai nilai konservasi buah tropika berbasis komunitas yang

dilakukan di Hulu Sungai Selatan, teridentifikasi kegiatan perbenihan mangga lokal

masih menjadi kendala utama karena kekurangan bahan untuk batang bawah.

Sedangkan untuk lokasi di Kediri, dari analisis rantai nilai terlihat bahwa proses

agribisnis pengolahan produk mangga, saat ini tidak berjalan dikarenakan bahan

baku buah mangga podang urang tidak tersedia.

Gambar 25. Penyerahan secara simbolis tanaman mangga asli Kalimantan di

Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Laporan Tahunan 2017

23 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Upaya Kementerian Pertanian untuk menyelamatkan varietas kerabat mangga

lokal yang terancam punah di Kalimantan Selatan patut diapresiasi. Sebab di

Kalimantan Selatan ada 16 varietas mangga lokal dan 9 diantaranya dalam posisi

kritis karena jumlah pohonnya kurang dari 50. BPTP Kementan dan petani sepakat

membentuk Komunitas Pelestari Tanaman Kerabat Mangga Kalsel di Desa Sungai

Tuan Hilir, Kabupaten Banjar.

Karakterisasi tanaman kerabat mangga di Kalimantan Selatan dilaksanakan di

Kabupaten Banjar dan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Sebanyak 12 jenis

tanaman kerabat mangga telah berhasil dikarakterisasi (karakter morfologi: batang,

daun, bunga dan buah), yaitu hampalam biasa, hampalam sapat, palipisan, kuini

bini, binjai masam, asam pinari, binjai manis, asam putaran (pulasan), hambawang

biasa, hambawang besar, cuban, dan kasturi.

Sedangkan di Provinsi Kalimantan Tengah telah dilaksanakan di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Katingan. Tanaman yang lazim ditemukan di sawah dan pekarangan

masyarakat adalah Kuini dan Hampalam, sedangkan Binjai sudah hampir punah. Binjai tidak terlalu besar dengan aroma yang menyengat, diperkirakan merupakan kuini laki seperti yang ditemukan di Kalimantan Selatan.

Sebagai akhir dari kegiatan yang sudah berlangsung beberapa tahun

sebelumnya, diawali dengan kegiatan yang berkolaborasi dengan Bioversity

Internasional dan didanai oleh GEF pada tahun 2009 - 2015 dilanjutkan dengan

kegiatan yang didanai oleh APBN sejak tahun 2015 - 2017, direncanakan untuk

menyusun usulan pendaftaran varietas kerabat mangga di Kalimantan Selatan.

Selanjutnya usulan diserahkan kepada Pemda di Provinsi Kalimantan Selatan atau

Bupati setempat untuk dilanjutkan pemrosesannya dan dalam pengelolaan

pelestarian SDG nya agar terjaga dan tidak punah.

Laporan Tahunan 2017

2424

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 25

HILIRISASI TEKNOLOGI

MELALUI DISEMINASI

Memperderas Inovasi Teknologi

Laporan Tahunan 2017

2626

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Diseminasi HASIL LITBANG HORTIKULTURA

Puslitbang Hortikultura telah banyak menghasilkan teknologi unggulan

sayuran, buah-buahan, dan tanaman hias. Teknologi tersebut diciptakan untuk

memberikan nilai tambah bagi produk hortikultura. Untuk mendukung penderasan

teknologi hasil penelitian agar dapat dimanfaatkan secara luas oleh pengguna, perlu

strategi diseminasi secara cepat dan tepat sasaran melalui berbagai sarana

diseminasi dengan pendekatan komunikasi, promosi, komersialisasi kepada seluruh

stakeholders. Berikut beberapa kegiatan diseminasi Puslitbang Hortikultura di tahun

2017.

Gertam Cabai

Cabai merupakan kebutuhan pokok yang ditetapkan melalui Peraturan

Presiden (Perpres) Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan

Harga Kebutuhan Pokok dan Barang Penting. Menindaklanjuti hal tersebut, maka

pemerintah wajib melakukan upaya untuk menjamin ketersediaan dan

keterjangkauan harga cabai sepanjang waktu. Melalui Gertam Cabai, pemerintah

mengajak masyarakat memenuhi kebutuhan cabai untuk rumah tangganya sendiri.

Ketersediaan cabai yang cukup sepanjang waktu diharapkan dapat menstabilkan

harga cabai dan mencegah inflasi. Oleh karena itu, perlu memperkuat basis

produksi guna menstabilkan ketersediaan cabai di pasar dalam negeri. Untuk

mendukung program tersebut, Puslitbang Hortikultura menyiapkan benih cabai

dalam polybag siap tanam sebanyak 15,4 juta tanaman cabai di tahun 2017.

Gambar 26. Menteri Pertanian RI. Dr. Andi Amran Sulaiman menyerahkan tanaman cabai dalam

pot kepada Ketua Umum DPP IWAPI Ir. Dyah, MBA pada acara IWAPI BAZAAAR

(kiri) dan Ketua Umum Perempuan Muslimah Nahdatul Ulama Dra. Hj. Khofifah,

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 2727

Gambar 27. Penyerahan secara simbolis 1.000 polybag benih cabai dari Ketua DWP

Puslitbanghorti kepada Ketua TP Dharma Wanita Badan Ketahanan (kiri) dan

penyerahan 1.000 benih cabai dari Puslitbang Hortikultura kepada Ketua

Umum TP PKK Pusat (kanan)

Gambar 28. Penyerahan secara simbolis Terima 30.000 polybag benih cabai kepada Ketua TP

PKK Kota Bogor

Pameran Mini dalam Rangka Mewujudkan Bogor sebagai Kawasan

Inovasi Teknologi Pertanian

Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 25 Maret 2017 yang dirangkaikan

dengan jalan santai dan penandatanganan nota kesepahaman Balitbangtan dan

Pemerintah Kota Bogor dalam mewujudkan Bogor sebagai Kawasan Inovasi

Teknologi Pertanian. Kawasan Penelitian Cimanggu akan menjadi jalur hijau yang

mencerminkan sebuah pemandangan ilmiah menyatu dengan keindahan alam kota

Bogor. Teknologi inovasi Balitbangtan yang tersebar pada Unit Kerja di kawasan

Cimanggu menjadi daya tarik tersendiri bagi stakeholder pertanian. Selain itu

Cimanggu juga menjadi pilihan wisata edukasi bagi pelajar, mahasiswa, organisasi

profesi, dan masyarakat umum lainnya setelah Kebun Raya Bogor. Puslitbang

Hortikultura menampilkan model pertanian sayuran untuk perkotaan (hidroponik)

dan berbagai tanaman sayuran lainnya serta tanaman buah yang ada di demplot-

demplot pertanaman.

Laporan Tahunan 2017

2828

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Gambar 29. Mini display Puslitbanghorti pada acara jalan santai dengan Walikota

Agrinex XI : Berbagi Benih Hortikultura Untuk Indonesia Sejahtera

Agrinex XI yang diselenggarakan pada tanggal 31 Maret – 2 April 2017

mengusung tema Foods for All Seasons “Potensi Agribisnis di Indonesia”. Tema ini

diambil dengan pertimbangan bahwa dengan agribisnis dapat mendukung

kedaulatan pangan melalui aktifitas ekonomi yang sangat terkait dengan

keberlanjutan mutu sumberdaya yang dimiliki oleh bangsa kita.

Dalam rangka percepatan penyebarluasan inovasi teknologi hortikultura pada

kesempatan tersebut Puslitbang Hortikultura membagikan benih pepaya Merah

Delima (MD) dan benih cabai yang mendapat sambutan luar biasa dari pengunjung.

Hal ini mengindikasikan bahwa animo masyarakat terhadap pertanian utamanya

hortikultura masih tergolong tinggi. Selain itu, produk unggulan Puslitbang

Hortikultura seperti buah pepaya MD, kentang Medians untuk olahan dan bawang

merah amphibi (bawang merah yang mampu beradaptasi pada musim hujan dan

musim kemarau) mampu menarik perhatian pengunjung Agrinex.

Gambar 30. Mini display

Puslitbanghorti pada acara Agrinex

Pameran dan Gelar Teknologi PENAS XV 2017

Pekan Nasional (Penas) XV Petani Nelayan yang berlangsung di Aceh tanggal

6-11 Mei 2017 dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo. Dalam sambutannya

disampaikan bahwa pembangunan sektor pertanian merupakan pintu masuk untuk

mengatasi masalah kemiskinan dan menekan ketimpangan, baik ketimpangan

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 2929

wilayah maupun sosial. Sehingga, sektor pertanian ini harus dikembangkan untuk

mencapai kesejahteraan bersama. Puslitbang Hortikultura ikut berperan aktif pada

kegiatan tersebut dengan menampilkan gelar teknologi pisang untuk olahan seperti

varietas Raja Kinalun, Ketan, Kepok Tanjung, dan Barangan. Pisang kepok Tanjung

sempat menarik perhatian pengunjung pameran dan gelar teknologi mengingat

keistimewaan pisang ini adalah jantung yang keluar dari batang semuanya menjadi

buah, karena itu pisang kepok tanjung disebut juga pisang tanpa jantung.

Puslitbang Hortikultura juga menampilkan inovasi teknologi olahan pisang seperti

nasi goreng pisang dan keripik pisang aneka rasa. Inovasi teknologi lain yang

didisplay adalah teknologi kultur jaringan kentang, anggrek, anggur, dan teknologi

TCL jeruk.

Gambar 31. Geltek pisang, inovasi teknologi olahan pisang, dan kultur jaringan

Pameran Perbenihan Balitbangtan menyambut 40th PERAGI

Dalam rangka menyambut Seminar Nasional Peragi tanggal 19 Juli 2017 di

IPB Internasional Convention Center (IICC) Badan Litbang Pertanian

menyelenggarakan pameran perbenihan Balitbangtan. Puslitbang Hortikultura

menampilkan benih bawang merah (Trisula, Violeta, Mentes), cabai merah

(Kencana), cabai rawit (Prima Agrihorti), TSS bawang merah, kultur jaringan

tanaman hias (anggrek, krisan, lili) dan jeruk (Keprok Brasitepu, Keprok Garut,

Keprok Batu 55, Keprok Pulung, dan Jestro Mandarin/JRM).

Laporan Tahunan 2017

3030

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

obil hias Balitbangtan meraih

a 1 pada Karnaval Florikultura

Gambar 32. Materi pameran perbenihan hortikultura

Mobil Hias Balitbangtan pada Karnaval Florikultura Indonesia 2017

Karnaval mobil hias bunga Nusantara di Kampus IPB Baranangsiang. Kota

Bogor, merupakan salah satu rangkaian kegiatan lanjutan dari Florikultura Indonesia

2017 yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, Institut Pertanian Bogor, dan

Pemerintah Kota Bogor pada tanggal 29 Juli 2017. Balitbangtan melalui Puslitbang

Hortikultura turut berpartisipasi dalam acara parade mobil hias, dengan tujuan

untuk mengenalkan kinerja penelitian dan pengembangan komoditas tanaman hias.

Mobil hias Balitbangtan mengusung tema “Penderasan Inovasi Teknologi

Balitbangtan” yang dilambangkan dengan gentong bunga (hulu) dan aliran bunga

(hilir). Inovasi Teknologi Balitbangtan akan terus mengalir dari hulu ke hilir, ke

seluruh pelosok negeri dan diadopsi oleh petani untuk kesejahteraan rakyat. Maskot

dalam bentuk gentong yang besar dihiasi dengan “aliran” bunga krisan yang

menjuntai sampai ke bawah menggambarkan bahwa Balitbangtan selalu berusaha

untuk menjadi institusi terdepan dalam menghasilkan teknologi inovatif mulai dari

hulu hingga hilir, serta mengedepankan upaya pendekatan kerjasama dengan

institusi lain maupun petani. Karnaval mobil hias dimulai dari IPB Baranang siang

dengan rute mengelilingi Kebun Raya Bogor dan

kembali ke IPB. M

predikat sebagai Juar

2017 tersebut.

Gambar 33. Mobil Hias

Balitbangtan pada

Karnaval Florikultura

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 3131

Gelar Perbenihan dan Sumberdaya Genetik (SDG) Mangga di

Cukurgondang, Pasuruan Jawa Timur

Gelar Perbenihan dan SDG Mangga bertema “Masalisasi dan Hilirisasi Teknologi Inovatif Buah

Tropika Mendukung Tahun Hortikultura 2018 dan Memperkuat Swasembada dan Ekspor”, telah

dilaksanakan di KP Cukurgondang, Pasuruan. Acara ini berlangsung selama tiga hari, tanggal 3-5 November 2017. Berada di lahan seluas 11,87 Ha, KP Cukurgondang telah menghasilkan sebanyak 16

varietas unggul yang telah terdaftar di Kementerian

Pertanian. Dari varietas yang telah terdaftar tersebut, terutama 4 jenis mangga yaitu Garifta

Orange, Garifta Merah, Garifta Kuning, Garifta Gading, dan Agri Gardina 45 telah tersebar benihnya ke 18 provinsi di Indonesia. Jumlah benih

yang tersebar sebanyak 8.657 benih sumber dan

269,711 benih sebar.

Dalam acara tersebut dilaksanakan launching dua varietas unggul baru mangga yaitu Gadung 21

yang banyak dikenal sebagai mangga alpukat dan

Agri Gardina 45 yang memiliki keunikan berumur genjah, pohon tidak terlalu tinggi dan bisa

dikonsumsi hanya dengan dikupas seperti buah pisang, sehingga disebut juga mango banana.

Gambar 34. Mangga Agri

Gardina (atas) Mangga

Gadung 21 (bawah)

Gambar 35. Antusiasme pengunjung untuk mencicipi 200 varietas manga, memetik dan

mencicipi mangga langsung dari pohon

Perkenalan 2 VUB Mangga melalui Talkshow di Net TV

Dua varietas mangga VUB Balitbangtan, yaitu Agri Gardina 45 dan Gadung 21

menjadi viral di media sosial, berita online maupun website. Keunggulan masing-

masing varietas tersebut sangat menjanjikan untuk menjadi primadona mangga

lokal Indonesia, selain mangga Arumanis. Dalam rangka memperkenalkan keunikan

dan keunggulan dua varietas mangga tersebut dilakukan talkshow untuk acara

Indonesia Morning Show di Net TV tanggal 20 November 2017. Acara ini

menghadirkan Kepala Puslitbang Hortikultura sebagai narasumber.

Laporan Tahunan 2017

3232

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Gambar 36. Wawancara Kepala Puslitbang Hortikutura di Indonesia Morning Show

Agro Inovasi Fair (AIF) 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian

Pertanian menyelenggarakan kegiatan Agro Inovasi Fair (AIF) 2017 dengan tema

“Bangkitkan Generasi Muda Tingkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing” pada tanggal

22-26 November 2017 di Botani Square Bogor. Puslitbang Hortikultura pada

kesempatan tersebut menampilkan buah mangga berbagai varietas komersil dan

non komersil (plasma nutfah) meliputi: Gadung 21, Agri Gardina 45, Garifta Merah,

Garifta Orange, Garifta Gading, Garifta Kuning, Ken Layung, Manggasari 243, Sala

250, Gayam 135, Madu Anggur, Marifta 01, Duren, Himand Phasand 479, Manalagi

69, Golek 31, Gedong Gincu, dan Lali Jiwo. Komoditas hortikultura lainnya yang

tidak kalah menarik untuk dilihat oleh pengunjung adalah pepaya Merah Delima,

cabe Kencana, cabe Ciko, benih bawang merah, jeruk lemon tanpa biji (Montaji),

anggur seedless (BS 39, BS 61 dan Jestro AG 60) dan Garci-tea (teh susut perut

dari asam kandis/kerabat manggis). Selain itu, sebagai upaya mendekatkan hasil

inovasi teknologi hortikultura kepada masyarakat, Puslitbang Hortikultura

mendatangkan petani mangga dari Pasuruan Bapak Muhit Rombo dengan

membawa 3 ton mangga varietas Gadung 21 atau saat ini lebih populer dengan

sebutan mangga Alpokat.

Gambar 37. Pengunjung Stand Puslitbang Hortikultura pada pameran AIF

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 3333

Kerja Sama LITBANG HORTIKULTURA

Puslitbang Hortikultura – Balitbangtan sebagai salah satu lembaga

litbang pemerintah, telah banyak menghasilkan teknologi. Teknologi tersebut

diharapkan mempunyai dampak secara nyata, ekonomis, dan aplikatif untuk

diterapkan oleh masyarakat secara luas serta menjadi salah satu upaya dalam

mendukung keberlanjutan teknologi, yaitu dengan ditingkatkannya sinergitas antara

Balitbangtan dengan lembaga litbang lain, pemerintah, maupun swasta melalui

penerapan teknologi inovasi yang telah dihasilkan, penyediaan benih sumber,

pendampingan, dan kegiatan lainnya sesuai dengan kebutuhan mitra. Daftar

kerjasama dalam negeri dan luar negeri secara lengkap disajikan pada Lampiran 3.

Kerjasama dengan PT TAM. Kerjasama dilakukan dalam rangka

pengembangan agro inovasi berbasis teknologi dan produk hortikultura. PT TAM

bertindak sebagai partner non-ekslusif dari Puslitbang Hortikultura dengan

menerapkan produk teknologi dalam berbagai skema agro inovasi yang

dikembangkan (hilir) yang disebut sebagai solusi agro. Peran Puslitbang Hortikultura

dalam kerjasama ini adalah memberikan fasilitasi dan mengkoordinasikan

pelaksanaan pendampingan dan pengawalan yang dilakukan oleh Balit. Projek mulai

berjalan dari bulan agustus 2016 dengan luas lahan 2,1 Ha. Kegiatan dimulai dari

land clearing, pengolahan lahan, pembibitan, pembuatan drip irigasi, penanaman

bibit (durian, pisang, papaya, dan sayuran), perawatan, pemupukan dan

penyulaman. Skope tanaman yang ditanam antara lain 105 pohon durian (varietas

musang king, oche, pelangi, super tembaga, dan varietas local unggul), 412 pohon

pepaya varietas Merah Delima, 518 pohon pisang (varietas barangan, kapok kuning,

dan varietas unggul lain), 231 pohon jambu air (varietas madu deli hijau, citra dan

varietas unggul lain), dan 30 pohon buah tropis lainnya.

Gambar 38. Kondisi Lapang dan Tanaman

Hortikultura yang dibudidayakan oleh PT. TAM

Laporan Tahunan 2017

34 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Pengembangan Kawasan Bioindustri Bawang Merah di Kabupaten

Solok. Kegiatan ini merupakan kegiatan strategis dalam mendukung program

Kementerian Pertanian untuk swasembada dan ekspor bawang merah.

Penandatanganan naskah kerjasama ini sangat penting mengingat Solok merupakan

sentra utama produksi bawang untuk Pulau Sumatera. Pengembangan kawasan

bioindustri bawang merah di Kabupaten Solok mendasari pada integrasi yang

berkelanjutan mulai dari kegiatan

perbenihan, budidaya, panen dan

pascapanen hingga pemasaran dan

pengelolaan lahan. Peresmian Kawasan

Bioindustri Bawang Merah telah

dilaksanakan pada tanggal 11 November

2017. Balitbangtan berkomitmen untuk

mendukung upaya penciptaan

penyediaan benih bawang merah secara

mandiri sepanjang tahun melalui inovasi

Gambar 39. Penandatanganan Naskah

Kerjasama Antara Puslitbang Hortikultura

dan Dinas Pertanian Kabupaten Solok

teknologi perbenihan, budidaya dan

pasca panen, dalam bentuk pengenalan

True Seed of Shallot (TSS), dan

budidaya secara intensif.

Kerjasama antara Puslitbang Hortikultura dengan Tim Penggerak

PKK Bogor. Kesepakatan dalam pendampingan inovasi teknologi hortikultura yang

meliputi integrasi dan sinergisme kinerja dari berbagai unsur pendukung dapat terus

ditingkatkan secara intensif guna mensukseskan Gertam Cabai. Melalui Gertam

Cabai, pemerintah mengajak masyarakat memenuhi kebutuhan cabai untuk rumah

tangganya sendiri. Perempuan menjadi sasaran pelaksana program Gertam Cabai,

karena dianggap mampu menyediakan cabai secara mandiri dan dapat mengurangi

pengeluaran rumah tangga sehingga mengurangi tingkat ketergantungan

masyarakat terhadap stok dan harga cabai yang fluktuatif. Inovasi teknologi yang

akan diintroduksikan secara intensif dapat diadopsi dan dimanfaatkan sebagai

modal dasar dalam penyediaan cabai secara mandiri.

Gambar 40. Penandatanganan MoU Kerjasama Antara Puslitbang Hortikultura dengan Tim

Penggerak PKK Kota Bogor

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 3535

Kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung. Kerjasama dilakukan

dalam bentuk upaya bersama untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh

kedua belah pihak yang didasarkan asas kerja sama, saling membantu, saling

mendukung, dan tidak melanggar peraturan perundang-undangan dalam rangka

pemetaan dan penyusunan basis data holtikultura serta pengelolaan sumber daya

genetiknya. Roadmap rencana MoU pemetaan dan penyusunan data besar

hortikultura dengan pendekatan antardisiplin dalam bidang biogeografi dan

biodiversitas, termasuk pengelolaan

sumber daya genetik hortikultura.

Kegiatan yang dilakukan pada tahun

2017 meliputi FGD karakterisasi Desa

Padakembang, pemetaan wilayah desa,

penyusunan perpustakaan spektra,

pembangunan sistem informasi desa,

serta pengembangan kapasitas

masyarakat desa pada 2018. Pada

akhirnya, telah tersedia produk hasil

olahan pisang Tongka Langit, Integrated

Gambar 41. FGD analisis pisang Tongka Langit dalam perspektif

Biogeografi dan Biodiversitas

Smart Village, dan model portal big data di tahun 2020.

Kerjasama Puslitbang Hortikultura dengan AFACI. Regional Project

Development of Locally-Appropriate GAP Programmes and Agricultural Produce

Safety Information System in Indonesia melakukan upaya penerapan GAP-SOP

produk hortikultura dan mendorong petani untuk mendapatkan Sertifikasi GAP pada

komoditas cabai dan salak. Selain itu juga dilakukan Uji residual pestisida untuk

komoditas bawang merah di Brebes dalam rangka melihat level food borne disease.

GAP

NON

GAP

Laporan Tahunan 2017

36 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Gambar 42. Penampilan Kebun Salak GAP dan Non GAP di Sleman

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 3737

Kerjasama Puslitbang Hortikultura dengan ACIAR. Kegiatan ini didanai

oleh Australia dengan judul kegiatan, Improving Market Integration for High Value

and Vegetable Production System in Indonesia. Tahun 2017 telah dilakukan survey

rantai nilai mangga di Cirebon dan Majalengka yang melibatkan 10 enumerator dan

471 responden yang terdiri dari petani dan penangkar. Selain itu juga telah

dilakukan survey rantai nilai jeruk di Malang, Jombang, dan Banyuwangi yang

melibatkan 500 responden.

Perpustakaan

Gambar 43. Kegiatan survey

rantai nilai mangga

Untuk meningkatkan komunikasi antar peneliti, ilmuwan dan pengguna hasil

penelitian hortikultura, Puslitbang Hortikultura sejak tahun 2010 mengelola

Perpustakaan Digital di bawah bimbingan Pusat Perpustakaan dan Penyebaran

Teknologi Pertanian. Informasi Inovasi Teknologi Hortikultura yang telah dihasilkan

dapat dimanfaatkan oleh para pengguna perpustakaan. Adapun hasil yang telah

dicapai dalam pengelolaan perpustakaan digital tersebut adalah: tersusunnya bahan

pustaka menurut klasifikasi, serta melakukan entri database buku, majalah,

database iptan, serta data CD/VCD dengan menggunakan WINISIS. Saat ini

database buku berjumlah 595 sedangkan database majalah berjumlah 215,

kemudian telah dikembangkan pula suatu aplikasi perpustakaan oleh Pusat

Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian yaitu SIMPERTAN V.2

SIMPERTAN V.2 merupakan aplikasi pengelolaan perpustakaan berbasis

web yang diharapkan mampu mengintegrasi pengelolaan perpustakaan secara

digital UK/UPT lingkup Kementan. Dengan aplikasi ini, pengelolaan informasi hasil

penelitian dan pengembangan pertanian yang dihasilkan oleh para peneliti UK/UPT

dapat diakses dengan cepat.

Laporan Tahunan 2017

38 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Sistem Informasi SDG dan Benih Sumber

Hortikultura

Informasi benih sumber (ketersediaan dan penyebaran benih) dan database

SDG bermanfaat dalam mempermudah arus informasi kepada masyarakat serta

merupakan informasi yang sangat penting baik untuk pemangku kebijakan dan

stakeholder terkait. Selama tahun 2017 SI UPBS dan SDG Hortikultura telah

menghasilkan penyempurnaan aplikasi benih sumber hortikultura berbasis android

dan mengeluarkan buku panduan operasional pengelolaan aplikasi benih sumber

dan SDG. Untuk selengkapnya dapat diihat pada Lampiran 4.

Penyempurnaan Aplikasi Benih Sumber Hortikultura Berbasis

Android. Agar diperoleh informasi terkini mengenai status ketersediaan dan

distribusi benih sumber serta profil varietas unggul hortikultura

Gambar 44. Tampilan

Informasi Benih Sumber

Hortikultura pada Aplikasi

Android

Puslitbang Hortikultura telah mencetak Buku Panduan pengelolaan

Sibes-Horti dan Sisgen-Horti. Buku panduan dibuat untuk mempermudah

penggunaan aplikasi SIBES-HORTI dan SISGEN-HORTI bagi operator. Melalui buku

panduan ini diharapkan

para Operator SDG lebih

mudah dalam

mengoperasikan aplikasi

dan mengelola datanya.

Ke depan, diharapkan

aplikasi SDG dapat

dioptimalkan terutama

untuk menghasilkan

informasi yang

berkualitas (Gambar 45).

Gambar 45. Tampilan Cover Buku Panduan Sibes-Horti dan

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 37

Dukungan Pengembangan Kawasan Agribisnis Hortikultura

Dukungan Pengembangan Kawasan Agribisnis Hortikultura menjadi salah satu

implementasi program pengembangan komoditas unggulan Kementerian Pertanian

sesuai kebutuhan stakeholders. Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan pada

tahun 2017 diantaranya adalah:

Workshop Dukungan Pengembangan Kawasan Agribisnis

Hortikultura. Workshop diselenggarakan pada tanggal 24-26 April 2017 di

Bandung, Jawa Barat. Workshop dilaksanakan dengan bekerjasama antara Balai

Besar Pengkajian Teknologi Pertanian dengan Puslitbang Hortikultura (Gambar 46).

Workshop bertujuan untuk menyatukan persepsi dalam kegiatan Dukungan

Pengembangan Kawasan Agribisnis Hortikultura tahun 2017. Sebagai tindak lanjut

workshop, dirumuskan komitmen stakeholder dalam dukungan PKAH, ditetapkan

tiga prioritas pengembangan hortikultura 2017-2019, dan perlu dibuat juknis yang

mensinergikan tugas masing-masing institusi yang terlibat melalui konsorsium

benih.

Gambar 46. Workshop DPKAH

Pengembangan Kawasan Agribisnis Hortikultura di Kabupaten

Batang sebagai Pusat Inovasi dan Produksi Hortikultura Terintegrasi

Hulu-Hilir.

Koordinasi, survey lapang

dan kajian potensi pengembangan

kawasan telah dilaksanakan

Puslitbang Hortikultura bersama

sama dengan Pemkab Batang.

Kegiatan tersebut merupakan

salah satu upaya dalam

menginisiasi pengembangan

kawasan agribisnis hortikultura di

Kabupaten Batang untuk Gambar 47. Tim Puslitbang Hortikultura dan Bupati Batang dalam Pertemuan Pemaparan Grand Design

Laporan Tahunan 2017

40 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

menjadikan Batang sebagai pusat inovasi dan produksi hortikultura ramah

lingkungan. Sebagai tindak lanjut dari MoU Kerjasama antara Pemkab Batang dan

Balibangtan, telah disusun grand design pengembangan kawasan agribisnis

hortikultura di Kabupaten Batang. Grand design berisikan rencana pengembangan

Kebun Clapar yang letaknya sangat strategis di jalan Raya Pantura sebagai Taman

Tekno Pertanian (mandiri) dan juga pengembangan kawasan kentang, bawang

putih, jeruk, mangga, kampung alpukat organik, kakao, kpo, krisan, dan tanaman

hias lainnya.

Draft buku bunga rampai DPKAH jilid kedua

Diskusi Rencana Pembuatan Buku Bunga Rampai DPKAH dilakukan

bersamaan dengan workshop DPKAH pada bulan April 2017. Pada pertemuan

tersebut disepakati bahwa judul buku yang akan diangkat adalah “from land to

market: pra dan pasca launching pengembangan kawasan agribisnis hortikultura”.

Selanjutnya pokok bahasan dalam buku tersebut adalah (1) Kebijakan

pengembangan kawasan hortikultura, (2) Inovasi hortikultura siap terap di kawasan,

(3) Model pengembangan kawasan hortikultura: pra dan pasca launching, (4) Hulu

hilir kawasan agribisnis hortikultura, dan (5) Keberhasilan dan kritik terhadap

program DPKAH.

Pendampingan UPSUS, TTP, TSP, DAN KOMODITAS

UTAMA KEMENTERIAN PERTANIAN

Dalam mendukung upaya khusus (UPSUS) peningkatan produksi padi,

jagung, dan kedelai, Balitbangtan melakukan koordinasi pelaksanaan UPSUS serta

pendampingan dan pengawalan baik secara langsung maupun tidak langsung di

lokasi untuk pencapaian swasembada berkelanjutan padi, jagung dan kedelai.

Puslitbang Hortikultura menjadi penanggungjawab Upaya Khusus Peningkatan Luas

Tambah Tanam Padi, Jagung dan Kedelai di empat kabupaten di Provinsi

Kalimantan Tengah, yaitu Kabupaten Kotawaringin Timur, Katingan, Kapuas dan

Gunung Mas hingga bulan Oktober 2017 dan berubah menjadi penanggungjawab

Provinsi Kalimantan Timur yang terdiri dari 10 kabupaten yaitu Kabupaten Paser,

Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Berau, Penajam Paser Utara, Mahakam

Hulu, Balikpapan, Samarinda, dan Bontang.

Kegiatan pendampingan UPSUS peningkatan produksi padi, jagung dan

kedelai dilaksanakan dengan beberapa kegiatan (1) Sinkronisasi dan koordinasi

pelaksanaan UPSUS padi, jagung dan kedelai, (2) Manajemen koleksi dan pelaporan

data luas tambah tanam (LTT) padi, jagung dan kedelai, (3) Pendampingan dan

bantuan teknis peningkatan LTT padi, jagung dan kedelai.

Koordinasi kegiatan UPSUS dilakukan antar UK/UPT Lingkup Kementan,

Pemerintah daerah terkait tingkat Provinsi maupun Kabupaten, TNI, BPS, Bulog dan

Stakeholder lainnya. Rapat Koordinasi percepatan LTT dilakukan untuk membahas

Laporan Tahunan 2017

39 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

strategi untuk mencapai sasaran LTT yang telah ditetapkan serta sinkronisasi data

LTT dari masing-masing kabupaten/kota. Dalam upaya peningkatan LTT,

Balitbangtan dan TNI turun ke lapangan guna memberikan pendampingan dan

bimbingan langsung kepada petani dan melihat langsung kondisi di lapangan.

Sebagai dukungan juga dilakukan tanam bersama dan panen bersama di lokasi

UPSUS.

Gambar 48. Rapat Koordinasi serta tinjauan lapang di Provinsi Kalimantan Tengah

Gambar 49. Rapat Kooordinasi dan panen padi di Kabupaten Provinsi Kalimantan Timur

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 41

DUKUNGAN MANAJEMEN

TERHADAP LITBANG HORTIKULTURA

Laporan Tahunan 2017

42 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

ORGANISASI

Struktur Organisasi Susunan organisasi lingkup Puslitbang Hortikultura terdiri atas tiga eselon III

yang berada di satuan kerja (satker) Puslitbang Hortikultura Bogor, yaitu : (1)

Bagian Tata Usaha (TU), (2) Bidang Program dan Evaluasi (PE), (3) Bidang

Kerjasama dan Pendayagunaan Diseminasi Hasil Penelitian (KSPDHP), dan (4)

Kelompok Jabatan Fungsional. (Gambar 50)

Gambar 50. Struktur Organisasi Puslitbang Hortikultura

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 4343

1

Di samping itu, Puslitbang Hortikultura membawahi empat Balai Penelitian

Komoditas, yaitu (1) Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) di Lembang, Jawa

Barat, (2) Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu Tropika) di Solok,

Sumatera Barat, (3) Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) di Cianjur, Jawa Barat,

dan (4) Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) di

Tlekung, Jawa Timur.

Visi, Misi,Tujuan, dan Sasaran

Visi dan misi Puslitbang Hortikultura tahun 2015-2019 dirumuskan dengan

memperhatikan dinamika lingkungan strategis, perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi, serta kondisi yang diharapkan pada tahun 2019.

VISI MISI

Menjadi lembaga penelitian dan pengembangan terkemuka penghasil inovasi hortikultura mendukung agribisnis hortikultura modern

1. Menghasilkan teknologi inovasi yang memiliki karakter tepat guna, efisien, efektif, dan berkelanjutan;

2. Pengembangan sistem diseminasi teknologi

inovasi yang efektif dan efisien

TUJUAN

•Menghasilkan varietas unggul baru, benih sumber, inovasi

teknologi, dan rekomendasi kebijakan hortikultura

2 •Mengakselerasi dan meningkatkan adopsi teknologi

hortikultura bekerjasama dengan institusi terkait

Tata Nilai

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Puslitbang Hortikultura

menetapkan tata nilai yang menjadi pedoman dalam pola kerja dan mengikat

seluruh komponen yang ada di Puslitbang Hortikultura. Tata nilai tersebut antara

lain:

Laporan Tahunan 2017

44 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Puslitbang Hortikultura merupakan lembaga yang terus berkembang dan Fast Learning Organization;

Puslitbang Hortikultura dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mengedepankan prinsip terkoordinasi, efisien, efektif dan disiplin tinggi;

Mengutamakan penerapan corporate management dalam menghasilkan teknologi inovatif maupun memecahkan permasalahan pertanian hortikultura;

Menjunjung tinggi integritas lembaga dan personal dengan mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai landasan kerja;

Bekerja secara cerdas, cermat, keras, ikhlas, tuntas dan mawas.

Sasaran Kegiatan

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 4545

Arah Kebijakan

Arah kebijakan pengembangan agribisnis hortikultura modern berbasis

bioindustri dilaksanakan di berbagai bidang, dan yang terkait dengan tupoksi Pusat

Penelitian dan Pengembangan Hortikultura adalah:

1. Mengelola dan memanfaatkan SDG hortikultura dalam perakitan VUB;

2. Memfokuskan penyediaan VUB bermutu dengan memanfaatkan SDG yang

tersedia;

3. Menyediakan teknologi inovatif berbasis HKI untuk mengatasi permasalahan

lahan suboptimum dan mengantisipasi dampak perubahan iklim

4. Mengkonsolidasikan hasil-hasil penelitian dan memformulasikannya dalam

bentuk rakitan teknologi untuh memecahkan masalah dan memanfaatkan

peluang penerapan;

5. Mendorong peningkatan adopsi teknologi melalui diseminasi dan rekomendasi

pengembangan inovasi hortikultura untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku

usaha;

6. Menganalisis dan menyusun rancangan kebijakan yang terkait dengan

permasalahan pengembangan agribisnis hortikultura;

7. Memberdayakan secara optimal kompetensi SDM dan ketersedian fasilitas untuk

mendukung pelaksanaan penyediaan invensi dan pengembangan inovasi sesuai

kebutuhan;

8. Mempercepat peningkatan kapasitas dan kompetensi sumberdaya penelitian

hortikultura, melalui perencanaan dan implementasi pengembangan institusi

yang berkelanjutan;

Strategi (Pencapaian Sasaran) Strategi yang akan ditempuh untuk mencapai luaran (output) kegiatan

penelitian dan pengembangan hortikultura dalam kurun waktu 2015 – 2019 ialah:

1. Meningkatkan perakitan dan penyediaan varietas unggul baru (yang dapat

menjawab permasalahan dan preferensi konsumen), benih, dan inovasi sistem

perbenihan berdaya saing serta memperkuat Unit Pengelolaan Benih Sumber

(UPBS)

2. Memanfaatkan teknologi yang bersifat high technology untuk analisis genom

dan ekspresi gen dalam mempercepat penciptaan varietas unggul baru

hortikultura;

3. Mengembangkan kegiatan penelitian melalui konsorsium dengan berbagai

lembaga terkait;

4. Memanfaatkan pengembangan teknologi yang telah dilakukan berbagai pihak,

termasuk advanced technology dalam mempercepat penciptaan teknologi unggul

baru mendukung pengembangan hortikultura;

5. Melindungi, melestarikan dan memanfaatkan kekayaan sumberdaya genetik

Laporan Tahunan 2017

46 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Program dan Kegiatan

Kegiatan Penelitian dan Pengembangan

Puslitbang Hortikultura, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian

dan pengembangan tanaman hortikultura, sebagai salah satu kegiatan pada

“Program Penciptaan Teknologi dan Pertanian Bioindustri Berkelanjutan” (Renstra

Kementerian Pertanian 2015-2019). Sejalan dengan program Badan Litbang

Pertanian, yang menetapkan kebijakan alokasi sumberdaya litbang menurut fokus

komoditas, Puslitbang Hortikultura melakukan penelitian dan pengembangan untuk

tanaman cabai, dan bawang merah sebagai produk pertanian penting pengendali

inflasi, serta produk hortikultura lainnya yang berorientasi ekspor dan substitusi

impor (nanas,manggis, salak, mangga, jeruk dan tanaman florikultura). Selain itu

Puslitbang Hortikultura juga melakukan penelitian dan pengembangan kegiatan-

kegiatan unggulan yang diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap

pertumbuhan ekonomi, kesehatan dan lingkungan, serta memiliki daya saing global.

Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama (IKU) Puslitbang Hortikultura dalam 5 (lima) tahun

(2015-2019) adalah sebagai berikut:

1. Jumlah VUB hortikultura yang adaptif terhadap lingkungan dan benih sumber

2. Jumlah teknologi unggulan hortikultura unggul menuju pertanian bioindustri

3. Jumlah rekomendasi kebijakan litbang hortikultura

4. Jumlah kerjasama nasional dan internasional yang kuat untuk mendukung

terwujudnya lembaga litbang hortikultura yang terkemuka

5. Jumlah diseminasi inovasi hortikultura

Dukungan Sumber Daya Manusia Pada Tahun 2017, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura didukung

oleh Sumberdaya Manusia (SDM) sebanyak 564 orang yang tersebar di Pusat

Penelitian dan Pengembangan Hortikultura dan ke-empat Balai Penelitiannya, yang

terdiri atas 25 orang pejabat struktural (4,43%), pejabat fungsional tertentu

sebanyak 259 orang (45,92%) dan selebihnya sebagai pejabat fungsional umum

sebanyak 280 orang (49,65%). Sebagai lembaga penelitian, Pusat Penelitian dan

Pengembangan Hortikultura didukung oleh tenaga fungsional peneliti sebanyak 168

orang (29,79%). Keragaan sumber daya manusia tahun 2017 berdasarkan

pendidikan disajikan dalam gambar 51 dan sebaran tenaga menurut jenjang jabatan

peneliti tahun 2017 disajikan pada gambar 52.

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 4747

Keragaan Sumber Daya Manusia Tahun 2017

Struktural 4,43%

Fungsional Tertentu;

45,92%

Fungsional

Peneliti; 29,79%

Fungsional

Umum; 49,65%

Pejabat Struktural Fungsional

Peneliti

Fungsional

Umum Fungsional

Tertentu

Gambar 51. Keragaan SDM Tahun 2017

Gambar 52. Sebaran tenaga jenjang jabatan fungsional peneliti 2017

Untuk peningkatan kompetensi dan profesionalisme SDM, selama periode

tahun 2017 pegawai lingkup Puslitbang Hortikultura telah mengikuti pendidikan dan

pelatihan (diklat)/training jangka pendek dan panjang (S3, S2, S1, D3, < D3) serta

workshop di dalam maupun luar negeri.

Dalam rangka peningkatan pangkat golongan

bagi SDM, Puslitbang Hortikultura juga

memberi kesempatan kepada PNS untuk

mengikuti pelaksanaan ujian dinas Tk.I dan

penyesuaian kenaikan pangkat ijazah (KPPI).

Sebagai bentuk apresiasi pemerintah kepada

pegawai yang telah mengabdi selama 10, 20,

dan 30 tahun dan menunjukkan kesetiaan,

pengabdian, kecakapan, kejujuran, dan

kedisiplinan selama bekerja, maka kepada

pegawai tersebut diberikan penghargaan

Gambar 53. Sertifikat ISO Puslitbang Hortikultura

Laporan Tahunan 2017

48 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Satyalancana Karya Satya, dan untuk menunjang tupoksi Puslitbang Hortikultura

pada tahun 2017 telah dilakukan mutasi pegawai lingkup Puslitbang Hortikultura.

Data SDM lingkup Puslitbang Hortikultura dapat dilihat pada Lampiran 5.

Dari sisi kelembagaan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura telah

menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 sejak 10 April 2010. Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2008 ini akan berakhir pada September 2018. Dan

sebagai penggantinya adalah Sistem Manajemen Mutu versi ISO 9001:2015. Untuk

dapat menerapkan Sistem Manajemen Mutu versi ISO 9001:2015, Pusat Penelitian

dan Pengembangan Hortikultura menggandeng Konsultan PT Mutuagung Lestari

untuk melakukan migrasi ke versi terbaru. Hasil perbaikan sistem telah

mendapatkan persetujuan dengan diterbitkannya Sertifikat ISO 9001:2015 dengan

Nomor Registrasi: QMS/206 tanggal 9 Agustus 2017.

KEUANGAN

Pagu anggaran lingkup Puslitbang Hortikultura pada tahun 2017 setelah

mengalami beberapa kali revisi, yang terdiri dari Refocusing, penambahan dana

APBNP, PNBP dan dana hibah luar negeri.

DIPA PUSLITBANG HORTIKULTURA TAHUN 2017

(REVISI AKHIR)

Balitjestro 25.369.026.000

18%

Puslithorti

14.332.468.000 10%

Balithi

19.492.978.000 14%

Balitsa

49.088.513.000 36%

Balithi

30.618.879.000 22%

Gambar 54. Presentasi DIPA Revisi akhir Lingkup Puslitbang Hortikultura

Realisasi anggaran lingkup Puslitbang Hortikultura s.d Desember 2017

secara keseluruhan mencapai Rp 130.503.626.091,- atau 93,95% dari pagu

anggaran Rp 138.901.864.000,- Realisasi dari masing-masing UK/UPT lingkup

Puslitbang Hortikultura adalah sebagai berikut:

Satker Puslitbang Hortikultura Rp 13.905.670.706,- (97,03%) dari pagu

Rp 14.332.468.000,-, Balitsa Rp 42.168.151.484,- (94,05%) dari pagu Rp

49.088.513.000,- Balitbu Tropika Rp 28.449.155.482,- (92,91%) dari pagu Rp

30.618.879.000,-Balithi Rp 18.272.378.655,-(93,74%) dari pagu Rp

19.492.978.000,- dan Balitjestro Rp 23.708.269.764,- (93,45%) dari pagu

25.369.026.000,-

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 4949

Selama tahun 2017 Puslitbang Hortikultura dan UPT Balitsa telah menerima

anggaran yang berasal dari dana hibah sebesar Rp 1.035.493.000, masing-masing

UK/UPT : Puslitbang Hortikultura sebesar Rp 814.202.000,- dengan realisasi sebesar

Rp 813.822.597 yang berasal dari negara donor Australia (ACIAR), Balitsa dana

hibah dari ACIAR (Australia) sebesar Rp 221.291.000 dengan realisasi sebesar Rp

206.665.348,-

P 120,00

e 100,00 r

s 80,00

e 60,00

n 40,00

20,00

0,00

PERSENTASE PELAKSANAAN DIPA S/D DESEMBER 2017

97,02 94,05 92,91 93,74 93,45 93,95

Puslitbang HoBrtialitsa Balitbu Balithi BalitjestLriongkup Puslit

UK/UPT

Gambar 55. Persentase Realisasi Anggaran Puslitbang Hortikultura UK/UPT TA 2017

Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) lingkup Puslitbang

Hortikultura sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp2.270.470.506,-

(165,15%), dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp 1.374.815.000.

Keseluruhan pendapatan adalah merupakan pendapatan Negara Bukan Pajak

(PNBP) dengan rincian estimasi sebagai berikut Satker Puslitbang Hortikultura

Rp132.610.807,- (35%), dari target 378.000.000,- Balitsa Rp859.473.557,- (194%),

dari target 442.982.000,- Balitbu Tropika Rp627.088.517,- (120%), dari target

Rp520.861.000,- Balithi Rp283.533.299,- (248%) dari target 113.965.000,- dan

Balitjestro Rp367.764.326,- (123%) dari target 296.629.000,-

PERLENGKAPAN

Dalam rangka menghasilkan data transaksi untuk mendukung penyusunan

neraca, dan menunjang fungsi pengelolaan Barang Milik Negara, digunakanlah

Aplikasi SIMAK-BMN sesuai dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Keuangan Negara. Untuk memungkinkan dilakukannya penyederhanaan dalam

proses manual dan mengurangi tingkat kesalahan, pelaksanaan akuntansi Barang

Milik Negara dilakukan dengan bantuan perangkat lunak.

Selama periode 2017, telah dilakukan pengadaan sarana dan prasarana

gedung penunjang lainnya, berupa meubelair, fasilitas kantor, pembangunan

instalasi air, pembangunan bangunan penunjang kantor, pengadaan pengolah data,

pembangunan screen house, pengadaan kendaraan bermotor roda 3 pengangkut

Laporan Tahunan 2017

5050

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

benih, pembangunan bak kolom fungsional, dan pembuatan sarana irigasi sprinkler

di screen house dan kebun.

Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang

Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

181/PMK.06/2016 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara, pelaksanaan

Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN) Pusat Penelitian dan Pengembangan

Hortikultura dilakukan dengan Usulan Penetapan Status Penggunaan. Penetapan

Status Penggunaan (PSP) Barang Milik Negara Pusat Penelitian dan Pengembangan

Hortikultura dilakukan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi

Kuasa Pengguna Barang dengan mengacu pada PMK 246/PMK.06/2014.

Selama periode 2017, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura telah

menerima: Salinan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

90/KM.6/WKN.08/KNL.03/2017 tanggal 21 Juli 2017 tentang Penetapan Status

Penggunaan Barang Milik Negara pada Kementerian Pertanian Republik Indonesia

berupa 25 (dua puluh lima) unit Bangunan dan 5 (lima) unit Jalan, Irigasi dan

Jaringan dengan nilai perolehan seluruhnya sebesar Rp3.000.319.004,00; Salinan

Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 511/Kpts/PL.310/8/2017

tanggal 24 Agustus 2017 tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik

Negara Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian berupa selain tanah dan/atau

bangunan dengan nilai perolehan seluruhnya sebesar Rp505.500.735,00 (lima ratus

lima juta lima ratus ribu tujuh ratus tiga lima rupiah); dan Surat dari Sekretaris

Jenderal Kementerian Pertanian Nomor B-2817/PL.330/A/07/2017 tanggal 25 Juli

2017 tentang Usulan Penetapan Status Penggunaan BMN Pada Puslitbang

Hortikultura kepada Kementerian Keuangan u.p. Kepala Kantor Wilayah Ditjen

Kekayaan Negara Jawa Barat. Usul PSP BMN pada Puslitbang Hortikultura berupa

Bangunan Gedung Kantor Permanen dengan nilai perolehan sebesar

Rp11.993.411.799,00 (sebelas miliar sembilan ratus sembilan puluh tiga juta empat

ratus sebelas ribu tujuh ratus sembilan puluh sembilan rupiah).

Program dan Anggaran

1. Rencana kegiatan litbang hortikultura

a. Update Data I-Prog tahun 2017 dan 2018

Puslitbang Hortikultura telah melakukan up dating RPTP, RDHP, dan RKTM

tahun 2017 ke dalam sistem intranet yang dibuat oleh Badan Litbang Pertanian

pada bulan April. Melalui sistem ini diharapkan penyampaian proposal oleh tiap unit

kerja dapat dilakukan dengan lebih mudah dan lebih cepat, sehingga dapat

menghemat dan mengefisienkan biaya perjalanan. Melalui updating tersebut

diharapkan juga adanya sebuah database program/kegiatan yang akan dilaksanakan

oleh Badan Litbang beserta unit kerjanya sehingga lebih mudah dalam pencarian

dan penyimpanan proposal penelitian/kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Badan

Litbang dan unit kerjanya. Pada i-program 2017 terjadi penambahan dalam aplikasi

Laporan Tahunan 2017

5151

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

i-program yaitu adanya penilaian evaluasi proposal oleh evaluator Badan Litbang

Pertanian.

Pada bulan November 2017, kembali dilakukan Up dating data I-Program

2017 dan 2018. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi aplikasi i-prog dan

dilanjutkan dengan up dating data i-program. Output kegiatan ini adalah data

kegiatan Puslitbang Hortikultura baik tahun 2017 maupun 2018 yang terdapat

dalam aplikasi i-program Puslitbang Hortikultura (Lampiran 6).

b. Reviu dan Revisi Renstra Puslitbang Hortikultura Tahun 2015-2019

Sesuai dengan saran Inspekstorat Jenderal bahwa pada Renstra Puslitbang

Hortikultura harus mencantumkan Indikator Tujuan maka dilakukan revisi Renstra

untuk mengakomodir saran tersebut. Dalam proses penyelarasan program

Kementan, Balitbangtan dan Puslitbang Hortikultura, maka telah dilakukan

penyesuaian renstra terutama pada bagian Indikator Kinerja Utama dan Indikator

Kinerja.

Indikator Tujuan Puslitbang Hortikultura disajikan pada Tabel 4 meliputi

jumlah VUB hortikultura dan benih sumber, jumlah Teknologi menuju pertanian

bioindustri, tersedianya jumlah rekomendasi kebijakan, tersediannya model

pengembangan kawasan agribisnis hortikultura.

Tabel 4. Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Puslitbang Hortikultura 2015-2019

No

Tujuan

Indikator

Satuan

2015

2016

2017

2018

2019

1

Menyediakan Jumlah VUB Hortikultura

Jumlah VUB Hortikultura VUB 22 23 25 28 30 - VUB Bawang merah,

Cabai, Sayuran lainnya

4

4

4

4

4

- VUB Buah Tropika 1 1 1 2 3 - VUB Tanaman Hias 16 17 18 18 20 - VUB Jeruk dan Buah

Subtropika 1

1

2

3

3

2

Menyediakan teknologi dan inovasi peningkatan

produksi tanaman hortikultura

Teknologi dan inovasi peningkatan produksi

tanaman hortikultura

Teknologi 20

21

20

21

22

- Teknologi Bawang Merah, Cabai

8

8

8

8

8

- Teknologi Buah

Tropika

2

2

2

2

3

- Teknologi Tanaman

Hias 7 7 7 7 7 - Teknologi Jeruk dan

Buah Subtropika

3

4

3

4

4

3

Menyediakan benih sumber hortikultura

Benih sumber

Hortikultura - Benih sumber

kentang (G0) Planlet

40.000 42.500 45.000 47.500 50.000 - Benih sumber

bawang merah Kg

36.165 37.656

39.140

40.620

- Benih sumber cabai Kg 35.000 32 34 35 38

Laporan Tahunan 2017

5252

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

No

Tujuan

Indikator

Satuan

2015

2016

2017

2018

2019

- Benih sumber

sayuran potensial Kg

303

310

325

342

- Benih sumber buah

tropika, jeruk dan

buah subtro[ika lainnya

Tanaman 11.000

11.000

11.000

11.000

11.000

- Benih sumber

anggrek dan tanaman hias lain

Planlet 4.600

4.700

4.800

4.900

5.000

- Benih sumber krisan Stek

420.000

440.000

460.000

480.000

500.000

4

Menyediakan jumlah rekomendasi kebijakan

Jumlah rekomendasi

kebijakan

Rekomen dasi

2 2 2 2 2

5

Menyediakan model pengembangan kawasan

agribisnis hortikultura

Model pengembangan kawasan agribisnis hortikultura

Model 1 0 0 0 0

c. Penyusunan Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2017

Penyusunan Perjanjian Kinerja pada tahun 2017 berbeda dengan penyusunan

PK di tahun sebelumnya, karena untuk di tahun 2017 PK tidak hanya di tingkat

Eselon II, tetapi eselon III dan IV juga harus membuat perjanjian kinerja tersebut.

Lembaran PK yang disusun adalah lembaran perjanjian yang ditandatangani

Kapuslitbang/ Kabalai Besar sebagai pihak pertama dan Ka Balitbangtan sebagai

pihak kedua, serta lampiran PK. Lampiran PK yang harus diisi Sasaran Kegiatan,

Indikator Kinerja dan Target. Pada PK Indikator kinerja kegiatan TA. 2017

mencakup : (1) Jumlah varietas unggul baru hortikultura dan benih sumber; (2)

Jumlah teknologi hortikultura menuju pertanian bio industri (3) Jumlah rekomendasi

kebijakan (4) Jumlah kerjasama nasional dan internasional yang kuat mendukung

terwujudnya lembaga litbang hortikultura yang terkemuka (5) Jumlah diseminasi

inovasi hortikultura. Pada tahun 2017 Puslitbang Hortikultura telah mengalami revisi

Perjanjian Kinerja (PK) pada bulan Oktober 2017 hal ini disebabkan karena

terjadinya kegiatan program perbenihan yang mengakibatkan perubahan output dan

anggarannya.

d. Penyusunan RPTP/RDHP/RKTM Puslitbang Hortikultura Tahun 2018

Sebelum penyusunan RPTP/RDHP/RKTM, terlebih dahulu dilakukan

Penyusunan dan Evaluasi Matrik kegiatan tahun 2018 lingkup Puslitbang

Hortikultura.

Evaluasi Matrik Kegiatan TA. 2018 telah dilakukan sebanyak dua kali yaitu

Evaluasi Matrik Kegiatan TA. 2018 internal Satker Pusllitbang Hortikultura yang

diselenggarakan tanggal 2-3 Maret 2017 dan Evaluasi Matrik Lingkup Puslitbang

Hortikultura yang diselenggarakan tanggal 7-8 April 2017. Tim Evaluator Evaluasi

Laporan Tahunan 2017

5353

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Matrik tersebut adalah Prof. Budi Marwoto, Prof. Tjeppy D. Soejana, Prof. Dr. Djoko

Said D., Prof. Dr. Deciyanto,MS, serta Prof. Dr. Ika Djatnika.

Jumlah proposal kegiatan lingkup Puslitbang Hortikultura 81 buah, terdiri dari

34 Rencana Penelitian Tim Peneliti (RPTP) dan 47 Rencana Diseminasi Hasil

Penelitian (RDHP). Sementara itu, untuk hasil Evaluasi Matrik TA. 2018 lingkup

Puslitbang Hortikultura antara lain penentuan topik penelitian tidak boleh hanya

business as usual, melainkan harus mengacu pada prioritasi kegiatan dengan me-

reviu isu-isu strategis, mengidentifikasi boundaries atau faktor pembatasnya, serta

me-reviu hasil-hasil penelitian yang sudah ada sebagai dasar untuk menciptakan

teknologi yang bersifat kebaruan.

2. Menyelenggarakan Kegiatan-Kegiatan yang Bersifat Koordinatif Dalam

Rangka Pemantapan Perencanaan Kegiatan Penelitian dan

Pengembangan Hortikultura

Rapat Kerja Puslitbang Hortikultura dan Indonesia Horticultural Club

(IHC) 2017

Indonesia Horticultural Club (IHC) dan Rapat kerja Pusat Penelitian dan

Pengembangan Hortikultura Tahun 2017 dilaksanakan dari tanggal 05-07

September 2017 bertempat di The Margo Hotel, Depok. Tema yang diambil dalam

pelaksanaan IHC yaitu “Bersama, Kita Siap Mewujudkan Kebangkitan Hortikultura

Nusantara” dan tema Rapat Kerja yaitu Penguatan dan Penderasan Inovasi

Perbenihan mendukung Hortikultura Nusantara”. Tujuan IHC dan rapat Kerja ialah:

(1) Memperkuat jejaring kerjasama di antara pemangku kepentingan hortikultura

baik pemerintah, BUMN, akademisi, swasta, maupun praktisi hortikultura untuk

bersama-sama meningkatkan kinerja subsektor hortikultura menuju kebangkitan

hortikultura nusantara, (2) Memperkuat koordinasi pelaksanaan program strategis

Kementerian Pertanian terutama program perbenihan, baik oleh Badan Litbang

Pertanian, Direktorat Jenderal Hortikultura, Pemerintah Daerah (BPSB, BBI dan

pengelola perbenihan lainnya) maupun swasta. (3) Melakukan sinkronisasi strategi

dan mekanisasi distribusi hasil produksi Balitbangtan dengan berkoordinasi bersama

Direktorat Jenderal Hortikultura; (4) Merumuskan strategi optimasi disem inasi

inovasi teknologi unggulan balitbangtan dan (5) Mengkoordinasikan pelaksanaan

pengadaan sarana prasarana perbenihan TA. 2017 dan 2018 Lingkup Balitbangtan

untuk meningkatkan akuntabilitas proses pengadaan barang dan jasa.

Peserta dari Rapat Kerja Puslitbang Hortikultura 2017 terdiri dari Staf Ahli

Menteri Pertanian, Sekretaris Badan Litbang Pertanian, Kepala Puslitbang

Hortikultura, Eselon II Lingkup Badan Litbang Pertanian, Kepala BPTP lingkup Badan

Litbang Pertanian, Stakeholders litbang hortikultura terkait (Direktorat Jenderal

Hortikultura, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Bappenas,

Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan, Pemerintah Daerah (Dinas Pertanian), Perguruan Tinggi, Perusahaan

perbenihan hortikultura, Asosiasi Perbenihan, KADIN, pengusaha agribisnis

hortikultura, petani penangkar benih, pemulia, dan lain sebagainya). Pelaksanaan

Laporan Tahunan 2017

5454

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

acara IHC yaitu sebuah acara yang berdialog tentang teknologi dan peluang pasar

terhadap komoditas hortikultura.

Gambar 56. Indonesia Horticultural Club Pada Raker Puslitbang Hortikultura 2017

3. Penyusunan Anggaran

a. Rencana KRISNA Tahun 2018 Sebagai Dasar Pelaksanaan Kegiatan

Litbang Hortikultura

KRISNA (Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran)

merupakan integrasi antara 3 (tiga) Kementerian, yaitu Kementerian PPN/Bappenas,

Kementerian Keuangan, dan Kementerian PAN RB yang dituangkan dalam bentuk

sistem aplikasi untuk mendukung proses perencanaan, penganggaran, serta

pelaporan informasi kinerja. Dalam acara penyusunan Krisna Badan Litbang

Pertanian tahun 2018, Puslitbang Hortikultura mendapat pagu awal Krisna sebesar

Rp156.912.772.000, yang dialokasikan untuk mendanai kegiatan perakitan varietas

unggul baru hortikultura, produksi benih sumber hortikultura, teknologi hortikultura

berbasis pertanian bioindustri, diseminasi inovasi teknologi komoditas hortikultura,

rekomendasi kebijakan komoditas hortikultura dan kegiatan-kegiatan manajemen

yang mendukung terlaksananya kegiatan penelitian dan pengembangan

hortikultura. Pada tahun 2018, Kementerian Pertanian mendapatkan mandat untuk

melaksanakan program perbenihan hortikultura dan perkebunan. Oleh karena itu,

pagu anggaran Krisna Puslitbang Hortikultura mengalami beberapa kali kenaikan

yaitu Rp174.079.272.000,- pada Juli 2017, dan ditambah lagi dana on top dari

Badan Litbang Pertanian sebesar Rp 51 M menjadi Rp225.179.272.000 untuk

mendanai kegiatan produksi benih, perakitan teknologi perbenihan, dan

pembangunan unit perbenihan komoditas hortikultura strategis dan non strategis

Laporan Tahunan 2017

5555

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

berupa sarana prasarana perbenihan modern. Jika dibandingkan dengan anggaran

Renja Tahun 2017, pagu anggaran Puslitbang Hortikultura mengalami kenaikan

sebesar Rp 125,8 M atau 126,7%.

b. Penyusunan RKA-KL Tahun Anggaran 2018 Lingkup Puslitbang

Hortikultura Yang Meliputi RKA KL Pagu Indikatif, Pagu Anggaran

(Sementara) Dan Pagu Alokasi Anggaran (Definitif)

Sampai dengan akhir tahun 2017, kegiatan penyusunan RKA KL TA. 2018

meliputi penyusunan anggaran Pagu Indikatif dan Pagu Anggaran (sementara) dan

Pagu Alokasi Anggaran (Definitif). Sebelum Pagu anggaran (sementara) turun pada

tanggal 25 Juli 2017, Badan Litbang Pertanian telah mengadakan kegiatan Verifikasi

Rencana Kerja Balitbangtan dalam aplikasi KRISNA.

Pagu Indikatif

Berdasarkan hasil rapat dengar pendapat (RDP) dengan komisi IV DPR RI,

Kementerian Pertanian mendapatkan pagu indikatif APBN Tahun 2018 sebesar Rp.

22.654.299.990.000,-. Badan Litbang Pertanian mendapatkan pagu indikatif sebesar

Rp. 1.884.560.880.000,-. Sedangkan lingkup Puslitbang Hortikultura memperoleh

anggaran sebesar Rp. 174.079.272.000 dengan rincian masing-masing Balit

ditampilkan pada Tabel 5.

Tabel 5. Rincian Anggaran Per Jenis Belanja Pagu Indikatif Puslitbang Hortikultura Hasil

RDP dengan DPR

Uraian

Gaji

(Rp.000)

Opera sional

(Rp.000)

Non Opera

sional

(Rp.000)

Modal

(Rp.000)

Total

(Rp.000)

HORTIKULTURA 45,378,839 17.242.200 72.791.733 38.666.500 174.079.272

Puslitbanghorti 4.300.000 3.064.250 7.825.237 500.000 15.689.487

Balitsa 14,302,861 3.641.050 42.981.788 19.053.500 79.979.199

Balitbu 10,700,000 5.021.250 13.132.060 9.505.000 38.358.310

Balithi 9,672,978 3.476.250 1.710.436 2.430.000 17.289.664

Balitjestro 6,403,000 2.039.400 7.142.212 7.178.000 22.762.612

Pagu Anggaran (Pagu Sementara)

Pada tanggal 26 Oktober 2017 dilakukan penyusunan Pagu Anggaran

(Sementara) TA. 2018 lingkup Badan Litbang Pertanian di BBP2TP Bogor. Puslitbang

Hortikultura mendapatkan Pagu Anggaran (sementara) sebesar Rp

189.744.000.000,- termasuk anggaran untuk produksi benih hortikultura TA. 2018

sebesar 51 Milyar. Alokasi anggaran tersebut, ditampilkan pada Tabel 6. Dengan

turunnya pagu anggaran ini, maka Puslitbang Hortikultura dan Balit-balit di bawah

koordinasinya segera menyusun RKA KL dengan aplikasi yang baru.

Laporan Tahunan 2017

5656

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Tabel 6. Rincian Anggaran Per Jenis Belanja Pagu Anggaran TA 2018 lingkup Puslitbang

Hortikultura

No

Uraian

Gaji

Belanja

Barang

Operasional

Total Belanja

Barang Non

Operasion

al

Belanja Modal

Total Belanja

Modal

Pagu Total KRISNA Reguler (RM

dan PNBP)

SMARTD

1 2 20 22 24 25 26

HORTIKULTURA 45.378.839 17.242.200 108.142.733 3.298.000 15.683.000 18.981.000 189.744.772

8 Puslitbanghorti 4.300.000 3.064.250 10.742.500 1.898.000 - 1.898.000 20.004.750 9 Balitsa 14.302.861 3.641.050 44.831.538 200.000 7.390.000 7.590.000 70.365.449 10 Balitbu 10.700.000 5.021.250 20.497.060 200.000 4.295.000 4.495.000 40.713.310 11 Balithi 9.672.978 3.476.250 5.578.746 800.000 2.030.000 2.830.000 21.557.974 12 Balitjestro 6.403.000 2.039.400 26.492.889 200.000 1.968.000 2.168.000 37.103.289

Pagu alokasi anggaran (definitif)

Pagu alokasi anggaran TA. 2018 Kementerian Pertanian mengalami beberapa

kali perubahan berupa penghematan anggaran maupun perubahan volume target

IKU. Salah satu kegiatan refocusing anggaran tersebut adalah Workshop

Penyusunan RKA-KL alokasi Anggaran 2018 pada tanggal 23 Oktober 2017 di Lor in

Sentul Bogor. Pada kesempatan tersebut dilakukan pemberian arahan dan kebijakan

tahun 2018 Kepala Badan Litbang Pertanian yang diwakili Sekretaris Badan dan

arahan dari Kepala Biro Perencanaan, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian.

Arah kebijakan pembangunan kementan tahun 2018, Kementerian pertanian

mendukung 4 Prioritas Pembangunan nasional, yaitu Pembangunan Wilayah,

mencakup membangun wilayah perbatasan dan dataran tinggi, reforma agrana,

Pencegahan dan penanggulangan bencana dan percepatan pembangunan Papua;

Ketahanan pangan mencakup peningkatan produksi pangan dan pembangunan

sarana dan prasarana pertanian; Pendidikan mencakup pendidikan vokasi; dan

Pengembangan usaha dan pariwisata mencakup pengembangan ekspor barang dan

jasa.

Tabel 7. Perincian Anggaran Pagu Alokasi Anggaran TA. 2018 Lingkup Puslitbang

Hortikultura

Uraian

Gaji

Belanja

Barang

Operasional

Total Belanja

Barang Non

Operasional

Modal Reguler Total

RM/PNBP SMARTD HORTIKULTURA 45,378,839 17.242.200 108.142.733 3.298.000 15.683.000 189.744.722

Puslitbanghorti 4,300,000 3.064.250 10.742.500 1.898.000 - 20.004.000

Balitsa 14,302,861 3.641.050 44.831.538 200,000 7.390.000 70.365.449

Balitbu 10,700,000 5.021.250 20497.060 200,000 4.295.000 40.713.310

Balithi 9,672,978 3.476.250 5.578.746 800.000 2.030.000 21.557.974

Balitjestro 6,403,000 2.039.400 26.492.889 200.000 1.968.000 37.103.289

Laporan Tahunan 2017

5757

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Berdasarkan rincian anggaran per jenis belanja pada Tabel 7, pagu Alokasi

Anggaran TA. 2018 lingkup Puslitbang Hortikultura adalah sebesar Rp

189.744.722.000,- dengan perincian Satker Puslitbang Hortikultura Rp

20.004.750.000,-, Balitsa Rp 70.365.449,-, Balitbu Tropika Rp 40.713.310.000,-,

Balithi Rp 21.557.974.000,-, dan Balitjestro Rp 37.103.289.000,.

Pada tahun anggaran 2018, Menteri Pertanian menetapkan tahun 2018

sebagai tahun perbenihan. Anggaran yang dialokasikan untuk perbenihan sebesar

2,1 triliun. Sesuai dengan tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2018 yaitu

“Memacu Investasi dan Infrastruktur untuk pertumbuhan dan Pemerataan”. Adapun

prioritas Kementerian Pertanian di fokuskan pada enam kegiatan, Pertama, alat dan

dan mesin pertanian, kedua, alat pasca panen dan pengolahan hasil, ketiga, sarana

infrastruktur pertanian. Empat, produksi benih/bibit. Lima, peningkatan produksi

dan pengembangan kawasan. Enam, dukungan penyuluhan dan pasar. Untuk

mendukung tahun perbenihan diperlukan perangkat pendukung seperti pengadaan

nursery atau infrastruktur benih.

Penyusunan dan Kompilasi KAK/TOR dan RAB kegiatan tahun 2018

sebagai panduan dalam setiap kegiatan di Puslitbang Hortikultura sesuai

dengan perubahan Pagu pada Pagu Indikatif, Pagu Anggaran (sementara)

maupun Pagu Alokasi Anggaran (Definitif)

KAK/TOR dan RAB sebagai data dukung RKA KL TA. 2018 telah disusun

sebanyak 2 kali, yang pertama dilakukan pada saat Pagu Indikatif dan yang kedua

dilakukan pada saat Pagu Sementara. Penyusunan data dukung dilakukan

berdasarkan format acuan dalam Juklak PE. Terdapat perbedaan kegiatan dalam

pagu indikatif dan pagu sementara, karena komposisi kegiatan pada pagu

sementara merupakan hasil saran dan reviu dari APIP.

Reviu/penelaahan Anggaran RKA KL TA 2018 pada Pagu Indikatif, Pagu

Anggaran (sementara) maupun Pagu Alokasi Anggaran (Definitif) oleh

Badan Litbang Pertanian, APIP/Inspektorat Jenderal maupun Biro

Perencanaan Kementerian Pertanian

Seiring turunnya Pagu anggaran (sementara) lingkup Badan Litbang

Pertanian, maka pada tanggal 25-26 Juli 2017, telah dilakukan reviu RKA KL Pagu

anggaran (sementara) TA. 2017 oleh APIP di Bogor. Tim APIP terdiri dari : (1) Ir.

Riade Prihantini, MM; (2) Drh. Retno Rastrani; dan (3) Firmansyah SP, MM sesuai

Surat Tugas Inspektur III Nomor. Print. B.194/PW.110/G.4/07/2017 tanggal 20 Juli

2017. Adapun hasil reviu dikemukakan sebagai berikut.

1. Total biaya perjalanan dinas sebesar 12,56% atau senilai Rp. 1.979.550.000

dari total pagu anggaran senilai Rp. 15.689.487.000 perincian total perjalanan

dinas ditampilkan pada (Tabel 8)

Laporan Tahunan 2017

2. Pengelolaan administrasi kepegawaian dan kelembagaan Puslitbang

Hortikultura terdapat honor output kegiatan yang dibayarkan selama 6 bulan

satuan (OB) untuk penilaian angka kredit fungsional peneliti dan litkayasa.

Tabel 8. Pagu Perjalanan Dinas Puslitbang Hortikultura TA. 2018

No

Satker

Pagu

Anggaran

(000)

Perjalanan (Rp 000) % Dari Pagu

Biasa

Dalam Kota Paket

Meeting

Dalam Kota

Paket

Meeting Luar

Kota

Jumlah

1 Puslitbang

H ortikultura

15,689,487

1,333,700

280,350

123,700

232,800

1,970,550

12.56

2 Balitsa 79,979,199 4,129,040 4,129,040 5.16 3 Balitbu 38,358,310 2,994,000 14,960 3,008,960 7.84 4 Balithi 17,289,664 542,000 91,580 633,580 3.66 5 Balitjestro 22,762,612 1,658,500 10,000 - 1,668,500 7.33

174,079,272 10,657,240 305,310 123,700 324,380 11,410,630 6.55

Reviu RKA KL Pagu Alokasi Anggaran (Definitif) TA. 2018 lingkup Kementerian

Pertanian dilakukan pada tanggal 26-27 Oktober 2017 di Bogor. Tim APIP yang

mereviu RKA KL lingkup Pulitbang Hortikultura adalah Ir. Riade Prihantini, MM, drh.

Retno Rastrani, wiwit Nur widya Hening, SP, MM, Kristina Tambunan, S.Sos, MSi,

dan Atiek Pratiwi, SH. Berdasarkan hasil reviu RKA KL tersebut, maka rekomendasi

yang diberikan kepada Puslitbang Hortikultura antara lain, untuk mengurangi alokasi

anggaran perjalanan dinas sebesar 12,56% dari total anggaran, terutama pada

paket meeting dalam dan luar kota dan perjalanan dinas dalam kota sehingga total

perjalanan dinas maksimal 10% dari pagu anggaran; Mengurangi honor bulanan

selama 6 bulan menjadi 2 kali periode penilaian yang disesuaikan dengan terbitnya

PAK (Penetapan Angka Kredit); Merinci dalam RKA-K/L untuk komponen uang

harian, transport, dan konsumsi; dan Melakukan perbaikan volume satuan untuk

perjalanan dinas biasa menjadi OP (orang perjalanan)

Tabel 9. Perbandingan Judul Kegiatan TA. 2018 antara Pagu Indikatif, Pagu Anggaran

dan Pagu Alokasi Anggaran

No

Judul Kegiatan pada Pagu

Indikatif dan Pagu

anggaran (sementara)

Judul Kegiatan pada

Pagu anggaran

(sementara) Hasil Reviu

APIP

Judul Kegiatan pada Pagu

Definitif Hasil Reviu APIP

1 Diseminasi Inovasi Teknologi

Unggulan Hortikultura Melalui

Kegiatan Promosi dan Ekspose

Diseminasi Inovasi

Teknologi Unggulan

Hortikultura Melalui

Kegiatan Promosi dan

Ekspose

Diseminasi Inovasi Teknologi

Unggulan Hortikultura Melalui

Kegiatan Promosi dan

Ekspose

2 Pengembangan dan

Penyebarluasan Informasi

Inovasi Teknologi Hortikultura

Pengembangan dan

Penyebarluasan Informasi

Inovasi Teknologi

Hortikultura

Pengembangan dan

Penyebarluasan Informasi

Inovasi Teknologi Hortikultura

3 Koordinasi, Bimbingan, dan

Dukungan Teknologi UPSUS, Koordinasi, Bimbingan, dan

Dukungan Teknologi UPSUS, Koordinasi, Bimbingan, dan

Dukungan Teknologi UPSUS,

58 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Laporan Tahunan 2017

5959

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

No

Judul Kegiatan pada Pagu

Indikatif dan Pagu

anggaran (sementara)

Judul Kegiatan pada

Pagu anggaran

(sementara) Hasil Reviu

APIP

Judul Kegiatan pada Pagu

Definitif Hasil Reviu APIP

Komoditas Strategis, TSP, TTP

dan Bio Industri Komoditas Strategis, TSP,

TTP dan Bio Industri Komoditas Strategis, TSP,

TTP dan Bio Industri 4 Gelar Teknologi Perbenihan

Hortikultura Strategis Gelar Teknologi Perbenihan

Hortikultura Strategis Gelar Teknologi Perbenihan

Hortikultura Strategis 5 Pengawalan dan

Pendampingan Teknologi

Perbenihan Komoditas

Strategis Hotikultura

Pengawalan dan

Pendampingan Teknologi

Perbenihan Komoditas

Strategis Hortikultura

Pengawalan dan

Pendampingan Teknologi

Perbenihan Komoditas

Strategis Hortikultura 6 Pengembangan Model

Kelembagaan Perbenihan

Komoditas Strategis

Hortikultura

-

-

7 Pengelolaan Visitir Plot

Perbenihan Hortikultura

Strategis

Pengelolaan Visitor Plot

Perbenihan Hortikultura

Strategis sebagai Show

Window Teknologi Unggulan

Hortrikultura

Pengelolaan Visitor Plot

Perbenihan Hortikultura

Strategis sebagai Show

Window Teknologi Unggulan

Hortrikultura 8

- Dukungan Pengembangan

Kawasan Agribisnis

Hortikultura

Dukungan Pengembangan

Kawasan Agribisnis

Hortikultura 9

-

Pendampingan Revitalisasi

Kebun Percobaan

Mendukung Sistem Produksi

Benih Komoditas Strategis

Hortikultura

Pendampingan Revitalisasi

Kebun Percobaan Mendukung

Sistem Produksi Benih

Komoditas Strategis

Hortikultura 10 Analisis dan Sintesis Kebijakan

Pembangunan Agribisnis

Hortikultura Dalam Mendukung

Pengembangan Kawasan

Hortikultura

Analisis dan Sintesis

Kebijakan Pembangunan

Agribisnis Hortikultura

Dalam Mendukung

Pengembangan Kawasan

Hortikultura

Analisis dan Sintesis

Kebijakan Pembangunan

Agribisnis Hortikultura Dalam

Mendukung Pengembangan

Kawasan Hortikultura

11 -

Pengembangan Sistem

Informasi Kalender Tanam

(KATAM) Sayuran Strategis

Pengembangan Sistem

Informasi Kalender Tanam

(KATAM) Sayuran Strategis 12

-

Konservasi dan

Pemanfaatan Sumberdaya

Genetik Buah Tropika

Berbasis Masyarakat

Konservasi dan Pemanfaatan

Sumberdaya Genetik Buah

Tropika Berbasis Masyarakat

13 Pengadaan Kendaraan

Bermotor Pengadaan Kendaraan

Bermotor Pengadaan Kendaraan

Bermotor 14 Pengadaan Perangkat Pengolah

Data dan Komunikasi Pengadaan Perangkat

Pengolah Data dan

Komunikasi

Pengadaan Perangkat

Pengolah Data dan

Komunikasi 15 Pengadaan Peralatan dan

Fasilitas Perkantoran Pengadaan Peralatan dan

Fasilitas Perkantoran Pengadaan Peralatan dan

Fasilitas Perkantoran 16 Pembangunan dan Renovasi

Gedung dan Bangunan Pembangunan dan Renovasi

Gedung dan Bangunan Pembangunan dan Renovasi

Gedung dan Bangunan 17 Penyusunan Program dan

Anggaran Penyusunan Program dan

Rencana Kerja Teknis Penyusunan Program dan

Rencana Kerja Teknis

Laporan Tahunan 2017

6060

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

No

Judul Kegiatan pada Pagu

Indikatif dan Pagu

anggaran (sementara)

Judul Kegiatan pada

Pagu anggaran

(sementara) Hasil Reviu

APIP

Judul Kegiatan pada Pagu

Definitif Hasil Reviu APIP

18 Monitoring dan Evaluasi

Litbang Tanaman Hortikultura Monitoring dan Evaluasi

Litbang Tanaman

Hortikultura

Monitoring dan Evaluasi

Litbang Tanaman Hortikultura

19 Sistem Pengendalian Intern Sistem Pengendalian Intern

dan Unit Pengelolaan

Gratifikasi

Sistem Pengendalian Intern

dan Unit Pengelolaan

Gratifikasi 20 Pengelolaan Administrasi

Kepegawaian dan

Kelembagaan Puslitbang

Hortikultura

Pengelolaan Administrasi

Kepegawaian dan

Kelembagaan Puslitbang

Hortikultura

Pengelolaan Administrasi

Kepegawaian dan

Kelembagaan Puslitbang

Hortikultura 21 Pengelolaan Administrasi

keuangan dan Perlengkapan Pengelolaan Administrasi

Perlengkapan Pengelolaan Administrasi

Perlengkapan 22 Pembinaaan dan Koordinasi

Kegiatan Litbang Hortikultura Pembinaan dan Koordinasi

Kegiatan Litbang

Hortikultura

Pembinaan dan Koordinasi

Kegiatan Litbang Hortikultura

23 Pengelolaan Administrasi DIPA Pengelolaan Administrasi

DIPA Pengelolaan Administrasi

DIPA 24 Koordinasi Pengembangan

Sistem Informasi UPBS dan

Sumberdaya Genetik (SDG)

Hortikultura

Koordinasi Pengembangan

Sistem Informasi UPBS dan

Sumberdaya Genetik (SDG)

Hortikultura

Koordinasi Pengembangan

Sistem Informasi UPBS dan

Sumberdaya Genetik (SDG)

Hortikultura 25 Koordinasi Kerjasama Litbang

Hortikultura dan Fasilitas

Penerapan Inovasi Teknologi

Koordinasi Kerjasama

Litbang Hortikultura dan

Fasilitas Penerapan Inovasi

Teknologi

Koordinasi Kerjasama Litbang

Hortikultura dan Fasilitas

Penerapan Inovasi Teknologi

26 -

Koordinasi dan SInkronissi

Program Hortikultura

Strategis

Koordinasi dan SInkronissi

Program Hortikultura

Strategis 27

- Rapat Kerja Puslitbang

Hortikultura Rapat Kerja Puslitbang

Hortikultura

Reviu anggaran APBNP TA. 2017 oleh APIP diselenggarakan pada tanggal 31

Juli – 1 Agustus 2017 di Bumi Wiyata Depok. Penelaahan dilakukan oleh Ir. Riade

Prihantini, MM, Wiwit Nur Widya Hening, SP, MM, dan Jatiningsih, SP. Pagu

anggaran awal lingkup Puslitbang Hortikultura senilai Rp102.367.339.000,00,

selfblocking senilai Rp500.000.000,00 dengan penambahan APBNP senilai

Rp35.550.766.000,00 menjadi anggaran akhir senilai Rp137.550.766.000,00.

Langkah terakhir dari rangkaian kegiatan Penyusunan Anggaran Puslitbang

Hortikultura tahun 2018 adalah penyusunan DIPA dan POK Tahun 2018 sebagai

petunjuk pelaksanaan kegiatan TA. 2018. Penerbitan DIPA dilakukan oleh Direktorat

Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. Sedangkan untuk POK diterbitkan oleh

Badan Litbang Pertanian. Presiden menyerahkan dokumen Daftar Isian Pelaksanaan

Anggaran (DIPA) Tahun 2018 kepada kementerian, lembaga dan daerah di Istana

Negara Jakarta, Selasa tanggal 5 Desember 2017. Penyerahan DIPA 2017

merupakan awal dari proses pelaksanaan UU Nomor 15 Tahun 2017 tentang APBN

Laporan Tahunan 2017

6161

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

2018. DIPA merupakan dokumen pelaksanaan anggaran yang menjadi dasar

pengeluaran negara dan pencarian dana atas beban APBN, sekaligus menjadi

dokumen pendukung kegiatan akuntansi pemerintah. Penyerahan DIPA 2018

dilaksanakan lebih awal agar pelaksanaan pembangunan dan pencairan anggaran di

pusat dan daerah lebih cepat dan segera memberikan manfaat nyata kepada

seluruh rakyat Indonesia. Komposisi anggaran dan kelengkapan petikan DIPA satker

lingkup Puslitbang Hortikultura tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. DIPA Tahun 2018 Lingkup Puslitbang Hortikultura

NO SATKER NO. SP DIPA DIGITAL STAMP PAGU ANGGARAN 1 Puslitbang Horti 018.09.2.025227/2018 4107-2081-2630-9385 20.004.750.000 2 Balitsa 018.09.2.237217/2018 0284-0080-7520-0600 70.365.449.000 3 Balitbu Tropika 018.09.2.412050/2018 0107-7360-3501-1634 40.713.310.000 4 Balithi 018.09.2.411987/2018 5786-4685-0301-4769 21.557.974.000 5 Balitjestro 018.09.2.648716/2018 0712-0504-8458-2450 37.103.289.000

Standar Biaya Keluaran (SBK) Tahun 2018

Fungsi Standar Biaya Keluaran (SBK) adalah efisiensi dan efektifitas alokasi

anggaran dalam pencapaian keluaran kegiatan, sedangkan manfaatnya adalah : (1)

mempercepat penyusunan dan penelitian RKA-KL, khususnya untuk kegiatan

Kementerian Negara/Lembaga yang keluarannya bersifat terus menerus, (2)

menyederhanakan proses penyusunan RKA-KL tahun berikutnya. Dengan

diterapkannya SBK kementrian negara/lembaga tidak perlu lagi melakukan proses

penyusunan RKA-KL dari pagu awal, namun cukup dengan melakukan penyesuaian

yang diperlukan, dan (3) mempermudah pelaksanaan monitoring dan evaluasi dari

alokasi anggaran yang diberikan. Pada tahun 2018 mengusulkan 3 SBK yaitu untuk

SBK benih sumber kentang 1 G0 senilai Rp 3.583,00, SBK untuk benih sumber

bawang merah dalam bentuk biji (TSS) 1 Kg senilai Rp 3.646.750,00 dan SBK untuk

benih sumber bawang merah dalam bentuk umbi 1 Kg senilai Rp 25.037,00.

Pada tanggal 2 Mei 2017 telah dilaksanakan reviu SBK tahun 2018 oleh APIP

Kementerian Pertanian, sesuai dengan penugasan berdasarkan Surat Tugas

Inspektur III Nomor: B.127/PW.110/G.4/05/2017 tanggal 28 April 2017 untuk

melaksanakan reviu atas Standar Biaya Keluaran (SBK) Badan Penelitian dan

Pengembangan (Litbang) Pertanian TA 2018. Adapun catatan hasil reviu untuk SBK

yang diusulkan Puslitbang Hortikultura adalah sebagai berikut:

Benih sumber Kentang 1 G0 senilai R. 3.583,00 atau naik 3,6% dari indeks tahun

2017 senilai Rp. 3.458,00. Untuk satuan output yang dihasilkan berupa G0 dalam

bentuk planlet.

Benih Sumber Bawang Merah TSS ditetapkan indeks biaya keluaran Rp.

3.164.750/kg.

Benih Sumber Bawang Merah Umbi ditetapkan indeks biaya keluaran Rp.

24.973/kg

Laporan Tahunan 2017

6262

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Benih Sumber Cabai Hibrida ditetapkan indeks biaya keluaran senilai Rp.

13.048.300/kg.

Benih Sumber Cabai OP (Open Pollination) ditetapkan indeks biaya keluaran

senilai Rp. 9.403.600/kg.

Revisi Anggaran Tahun 2017

1. Revisi DIPA lingkup Puslitbang Hortikultura

Revisi DIPA tahun 2017 lingkup Puslitbang Hortikultura terdiri dari revisi

terkait : 1) Penghematan Anggaran (Self Blocking) 2) Optimalisasi SMARTD, 3)

Penambahan APBNP Perbenihan , 4) Penambahan PNBP, dan 5) Penambahan dana

hibah. Komposisi anggaran pada setiap proses revisi DIPA tahun 2017 masing-

masing Balit lingkup Puslitbang Hortikultura, ditampilkan pada Tabel 11.

Tabel 11. Pagu DIPA Awal dan Revisi TA. 2017 lingkup Puslitbang Hortikultura

No

SATUAN KERJA

PAGU AWAL

REVISI I

REVISI II

REVISI III

REVISI IV

REVISI V

REVISI VI

REVISI VII

1

2

3

4

5

Puslitbanghorti

Balitsa

Balitbu

Balithi

Balitjestro

12.250.000

30.082.861

21.870.000

19.592.978

17.978.000

12.250.0001)

30.38 9.3612)

21.870.000

19.592.9782)

18.070.000

13.518.2663)

30.389.3611)

21.870.000

19.592.9781)

18.070.000

13.518.266

48.711.8613)

22.065.0004)

19.492.9781)

18.070.000

13.518.266

48.744.7684)

22.065.0001)

19.492.978

25.240.0003)

14.32.4685)

48.867.2224)

30.455.0003)

-

25.240.000

-

48.867.222

30.547.2514)

-

25.369.0264)

-

49.088.5135)

30.618.8794)

-

-

Keterangan Revisi : 1) : Self Blocking, 2) : Optimalisasi SMARTD , 3) : APNBP, 4) : PNBP, 5) : Hibah

2. Revisi DIPA Satker Puslitbang Hortikultura

Dalam kurun waktu Januari-Desember 2017, telah dilakukan 5 kali proses

Revisi DIPA dan POK TA. 2017 Satker Puslitbang Hortikultura. Detil revisi DIPA TA.

2017 Satker Puslitbang Hortikultura, adalah sebagai berikut :

- Revisi I DIPA : Self Blocking APBNP TA. 2017

Berdasarkan Inpres No 4 Tahun 2017 tentang langkah-langkah penghematan

anggaran dan Pemotongan Anggaran Belanja K/L dalam rangka peningkatan dan

penajaman prioritas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

TA. 2017. Dalam rangka efisiensi belanja Kementerian/lembaga Tahun Anggran

2017 sebagaimana yang dimaksud, maka Kementerian/Lembaga Negara diminta

untuk melakukan identifikasi mandiri terhadap program/kegiatan di dalam RKA KL

yang akan dihemat dan memastikan anggarannya tidak dicairkan (Self Blocking).

Self Blocking dilakukan terhadap belanja perjalanan dinas dan paket meeting,

honorarium tim/kegiatan, belanja opersional perkantoran, belanja jasa, belanja

pemeliharaan, belanja barang operasional dan non operasional lainnya. Adapun

rincian besaran efisiensi per Kementerian/Lembaga, ditampilkan pada tabel 12.

Laporan Tahunan 2017

6363

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Tabel 12. Perincian Jumlah Anggaran Self Blocking TA. 2017 Lingkup Puslitbang

Hortikultura

UNIT KERJA/SATUAN

KERJA

Selfblocking

Belanja

Pegawai

Belanja Barang

Operasional

Belanja

Barang Non

Opr

Belanja

Modal

Total Blokir

Badan Litbang Pertanian - 374,000 126,000 - 500,000

HORTIKULTURA - 374,000 126,000 - 500,000 Puslitbang Hortikultura 50,000 50,000 Balitsa Lembang 150,000 - 150,000 Balitbu Tropika Solok 100,000 - 100,000 Balithi Segunung 51,000 49,000 100,000 Balitjestro Malang 23,000 77,000 100,000 - Revisi II DIPA : Program Perbenihan APBNP TA. 2017

Revisi II DIPA Puslitbang Hortikultura merupakan revisi APBNP untuk

penambahan anggaran perbenihan. Revisi DIPA II ini turun pengesahannya pada

tanggal 16 Agustus 2017. Komposisi Anggaran Selfblocking dan APBNP ditampilkan

pada tabel 13.

Tabel 13. Komposisi Anggaran APBNP TA. 2017 lingkup Puslitbang Hortikultura

No Unit Kerja Anggaran Semula Selfblocking APBNP Anggaran Akhir 1 Puslitbanghorti 12,250,000 50,000 1,318,266 13,518,266 2 Balitsa 30,389,361 150,000 18,472,500 48,711,861 3 Balitbu 22,065,000 100,000 8,490,000 30,455,000 4 Balithi 19,592,978 100,000 - 19,492,978 5 Balitjestro 18,070,000 100,000 7,270,000 25,240,000

T otal 102,367,339 500,000 35,550,766 137,418,105

- Revisi III dan IV adalah revisi POK di tingkat Kuasa Pengguna Anggaran.

- Revisi V DIPA : Penambahan Dana Hibah Luar Negeri

Revisi DIPA V turun pengesahannya pada tanggal 19 Desember 2017. Revisi ke V

DIPA Puslitbang Hortikultura adalah mengenai penambahan dana hibah luar negeri

dari kegiatan kerjasama Puslitbang Hortikultura dengan ACIAR yang berjudul

“Improving Market Integration for High Value Fruit and Vegetable Production

System in Indonesia”. Pada Tahun 2017 ini, anggaran hibah luar negeri yang masuk

DIPA TA. 2017 sebesar Rp 814.202.000,-. (Tabel 14.), dan rincian anggaran pagu

hibah per akun belanja, ditampilkan pada Tabel 15.

Tabel 14. Uraian Revisi DIPA Dana Hibah Luar Negeri Puslitbang Hortikultura TA. 2017

NO URAIAN SEMULA

(Rp.000) MENJADI

(Rp.000) +/-

1. Program

Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul

Berdaya Saing

13.518.266 14.332.468 814.20

2

2 Kegiatan

Laporan Tahunan 2017

6464

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

NO URAIAN SEMULA

(Rp.000) MENJADI

(Rp.000) +/-

Penelitian dan Pengembangan Tanaman

Hortikultura

3. Output

Layanan Internal (overhead)

Komponen :

Layanan Manajemen Litbang Tanaman

Hortikultura

Anggaran 2.608.766 3.422.968 814.202 k.Improving Market Integration for High Value

Fruit and Vegetable Production System in

Indonesia

- 814.202 814.202

4 Kode Digital Stamp 0573-5165-7769-3626 9959-700-1012-4502

Tabel 15. Rincian Anggaran Hibah Luar Negeri per Akun Belanja TA. 2017

K Kerjasama Luar Negeri ACIAR : Improving Market Integration for

High Value Fruit and Vegetable Production System in Indonesia 814.202.000

521211

Belanja Bahan

6,0000,000

521213

Honor Output Kegiatan

120,000,000

521811

Belanja barang untuk persediaan barang konsumsi

46,052,000

522141

Belanja Jasa Profesi

900,000

524111

Belanja perjalanan biasa

536,900,000

524113

Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota

43,650,000

524114

Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting luar Kota

47,700,000

524211

Belanja perjalanan biasa-luar negeri

13,000,000

Lanjutan revisi DIPA TA. 2016 Kegiatan Hibah Luar Negeri

Berdasarkan Surat Kementerian Keuangan RI Dirjen Perbendaharaan Nomor

S-2308/PB/2017 tanggal 2 Maret 2017 perihal Timetable Penyampaian dan Koreksi

Data/Transaksi pada LKKL TA. 2016 Audited, maka dilakukan lanjutan revisi Hibah

TA. 2016 Puslitbang Hortikultura.

Dalam rangka penyesuaian dan koreksi anggaran untuk penyusuna LKKL

2016 Audited, perlu dilakukan Revisi Hibah untuk mengakomodir kegiatan hibah luar

negeri ACIAR TA 2016 dengan judul “Improving Market Integration for High Value

Fruit and Vegetable Production System in Indonesia”. Anggaran kegiatan ini sebesar

Rp. 756.440.000,- yang bersumber dari dana PHLN dengan nomor register :

2E32D2QP dengan nilai Rp. 65.414.000 ke dalam Puslitbang Hortikultura TA. 2016.

Anggaran tersebut belum dimasukan kedalam revisi DIPA VII Puslitbang Hortikultura

pada tanggal 9 Desember 2016, karena installment terakhir dari donor tanggal 13

Desember 2016.

Laporan Tahunan 2017

6565

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Monitoring dan Evaluasi

Dalam rangka menganalisis capaian kinerja pembangunan pertanian, maka

peran monitoring dan evaluasi (monev) merupakan bagian penting untuk menilai

tercapai atau tidaknya tujuan program/kegiatan yang dilaksanakan. Hasil monev

dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan

untuk perbaikan kebijakan dan perencanaan di masa mendatang maupun

pelaksanaan program/ kegiatan yang sedang berjalan yang mengacu pada

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 31/2010. Hasil monev tersebut harus tersaji

dalam bentuk laporan yang informatif, cepat, tepat, dan akurat sehingga dapat

dimanfaatkan oleh pimpinan sebagai bahan pengambilan keputusan.

Kegiatan Monitoring dan evaluasi (monev) merupakan kegiatan pemantauan

dan evaluasi terhadap pelaksanaan program lingkup Puslitbang Hortikultura yang

terdiri atas kegiatan penelitian dan pengembangan serta kegiatan pendukungnya.

Kegiatan monev dilaksanakan terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan

dari seluruh kegiatan lingkup Puslitbang Hortikultura. Kegiatan tersebut terdiri atas

dua kategori, yaitu (a) Monev internal satker Puslitbang Hortikultura, dan (b) M onev

terhadap kegiatan penelitian di masing-masing UK/ UPT lingkup Puslitbang

Hortikultura.

Gambar 57. Kegiatan Monev Tahap II oleh Tim Monev

Pusat ke Satker lingkup Puslitbang Hortikultura

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Litbang Tanaman Hortikultura ditujukan

untuk menampilkan capaian kegiatan dari bulan Januari – Desember 2017 berupa

keluaran yang telah dihasilkan selama jangka waktu tersebut. Sampai dengan

Laporan Tahunan 2017

6666

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

tanggal 31 Desember 2017, capaian realisasi anggaran sebesar Rp 347.928.815,-

(99,58%) dari pagu Rp 349.400.000,- Sisa anggaran per 31 Desember 2017 sebesar

Rp 1.471.185,- dengan capaian realisasi fisik adalah 100%. Laporan kegiatan monev

litbang hortikultura ditampilkan secara lengkap pada Lampiran 7.

Sistem Pengendalian Intern Dalam rangka membantu pimpinan untuk mengambil keputusan sehingga

tercapai tujuan organisasi maka Puslitbang Horikultura juga melaksanakan sistem

pengendalian intern (SPI). SPI Puslitbang Hortikultura mempunyai peran yang

sangat strategis dalam mempersempit atau mengurangi potensi dan ruang gerak

terjadinya berbagai bentuk kesalahan dan penyimpangan teknis serta administrasi.

Tim SPI Puslitbang Hortikultura telah melakukan serangkaian kegiatan, dengan

mengacu pada program kerja SPI. Beberapa capaian kerja yang telah dilaksanakan

selama tahun 2017 antara lain: 1) Terlaksananya Rapat Bulanan Puslitbang

Hortikultura dalam kerangka SPI sebanyak 11 kali pertemuan (Gambar 56); 2)

Terlaksananya sistem pengendalian intern lingkup Puslitbang Hortikultura tahap I

dan II; 3) Melakukan Sosialisasi Maturitas SPIP dan Penerapan Pengelolaan

Gratifikasi Lingkup Puslitbang Hortikultura; serta 4) Menyusun pelaporan SPI yang

terdiri dari laporan bulanan sebanyak 12 laporan, laporan triwulan I-IV, laporan

tahunan dan laporan akhir kegiatan SPI. 5) Laporan Gratifikasi dan Laporan Dumas

Puslitbang Hortikultura yang terdiri dari laporan bulanan sebanyak 12 laporan dan

laporan triwulan I-IV.

Gambar 58. Rapat Bulanan Puslitbang Hortikultura dan Kegiatan SPI Tahap I

oleh Tim SPI Pusat ke Balit lingkup Puslitbang Hortikultura

Laporan Tahunan 2017

6767

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

PENUTUP

Puslitbang Hortikultura merupakan unit kerja di bawah Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian dimandatkan untuk melaksanakan kegiatan

penelitian dan pengembangan komoditas hortikultura (tanaman sayuran, tanaman

buah tropika, tanaman hias, serta tanaman jeruk dan buah subtropika). Sebagai

salah satu kegiatan pada “Program Penciptaan Teknologi dan Pertanian Bioindustri

Berkelanjutan” (Renstra Kementerian Pertanian 2015-2019). Dalam mencapai tugas

tersebut maka Puslitbang Hortikultura didukung oleh empat Balainya yaitu a) Balai

Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa), (b) Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika

(Balitbu Tropika), (c) Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi), dan (d ) Balai

Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro).

Dalam rangka mendukung program Kementerian Pertanian khususnya Badan

Litbang Pertanian dalam mewujudkan nawacita, Puslitbang Hortikultura melakukan

peningkatan daya saing industri hortikultura nasional melalui kegiatan penelitian dan

pengembangan komoditas strategis dan unggulan dengan pemanfaatan high

technology. Pada tahun 2017 Puslitbang Hortikultura telah melakukan berbagai

penelitian yang menjadi titik ungkit daya saing hortikultura antara lain perakitan

Varietas Unggul Baru (VUB), penciptaan teknologi hortikultura unggul menuju

pertanian bioindustri, serta penguatan logistik perbenihan hortikultura melalui

penyediaan benih sumber dari berbagai varietas unggul. Varietas Unggul

Hortikultura yang berkualitas dapat tercapai dengan adanya dukungan dari

teknologi maju untuk mendukung terwujudnya sistem pertanian bioindustri

berkelanjutan.

Capaian kinerja Puslitbang Hortikultura pada tahun 2017 dilihat dari beberapa

indikator yaitu 1) VUB Hortikultura, 2) Benih Sumber Hortikultura, 3) Teknologi

Hortikultura berbasis pertanian bioindustri, 4) Rekomendasi Kebijakan Litbang

Hortikultura, 5) kerjasama dan diseminasi inovasi hortikultura. Capaian kinerja

Puslitbang Hortikultura pada tahun anggaran 2017 telah mencapai target yang telah

ditetapkan dengan rata-rata capaian 109,76%. Capaian realisasi keuangan

Puslitbang Hortikultra per 31 Desember 2017 sebesar Rp13.905.670.706,-

(97,02%), dari pagu anggaran Rp 14.332.468.000,- sedangkan capaian realisasi

fisik 100%.

Keberhasilan capaian Puslitbang Hortikultura tidak terlepas dari dukungan

kegiatan manajemen yang kuat, handal dan bersinergis dengan kegiatan penelitian

dan pengembangan hortikultura akan memperkuat Puslitbang Hortikultura sebagai

pusat penelitian dan pengembangan hortikultura sehingga dapat bersaing secara

nasional maupun internasional. Kegiatan manajemen yang mendukung keberhasilan

tersebut antara lain peningkatan kapasitas SDM, pengembangan infrastruktur,

peningkatan kegiatan diseminasi dan kerjasama, pengelolaan anggaran berbasis

kinerja, dan peningkatan sistem monitoring evaluasi kegiatan. Diseminasi teknologi

yang dilakukan Puslitbang Hortikultura beserta Balitnya melalui pameran, gelar

Laporan Tahunan 2017

6868

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

teknologi, workshop, liputan media massa, dialog interaktif, pendistribusian leaflet

dan booklet, kegiatan di lapang berupa demoplot model pengembangan kawasan

hortikultura berbasis inovasi maupun kegiatan konsorsium, networking dengan

lembaga nasional dan internasional, serta pendampingan teknologi.

Laporan Tahunan 2017

6969

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

LAMPIRAN

Laporan Tahunan 2017

7070

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Laporan Tahunan 2017

7171

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Lampiran 1. Capaian Kinerja Puslitbang Hortikultura Tahun 2017

Tabel 16. Laporan Kinerja Puslitbang Hortikultura Tahun 2017

No Sasaran

Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Capaian %

1 Tersedianya varietas unggul baru hortikultura melalui metode

konvensional dan inkonvensional serta terdistribusinya

benih sumber dalam mendukung

sistem pertanian bioindustri berkelanjutan

1 Jumlah VUB

hortikultura yang adaptif terhadap lingkungan

VUB 16 17 106,25

a. Sayuran 3 3 100

b. Buah tropika 1 1 100

c. Tanaman hias 11 12 109,09

d. Jeruk dan buah

subtropika lainnya 1 1 100

2. Jumlah sumber daya genetik tanaman buah tropika yang terkonservasi dan

terkarakterisasi

Aksesi 50 54 108

3. Jumlah Benih

Sumber: 77,13

a. Benih sumber bawang merah

Kg 650 26 4

b. Benih sumber cabai Kg 100 40 40

c. Benih sumber tanaman jeruk dan buah subtropika

tanaman 5.000 9.444 188,88

2 Jumlah teknologi hortikultura unggul menuju pertanian bioindustri

1. Jumlah Teknologi hortikultura unggul menuju pertanian bioindustri

teknologi 8 8 100

a. Sayuran teknologi 2 2 100

b. Buah tropika teknologi 2 2 100

c. Tanaman hias teknologi 2 2 100

d. jeruk dan buah subtropika lainnya

teknologi 2 2 100

3 Tersedianya rekomendasi kebijakan litbang

1. Jumlah Rekomendasi kebijakan litbang hortikultura

Rekomendasi 2 2 100

Laporan Tahunan 2017

7272

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

4 Terselenggaranya

kerjasama dan diseminasi inovasi hortikultura

1. Jumlah kerjasama

nasional dan internasional y

- -

2. Teknologi yang

didiseminasikan: teknologi 9 15 166,67

a. Puslitbang hortikultura

teknologi 4 10 250

b. Sayuran teknologi 2 2 100

c. Buah tropika teknologi 1 1 d. Tanaman Hias teknologi 1 1 100

e Jeruk dan Buah

Subtropika lainnya teknologi 1 1 100

Laporan Tahunan 2017

7373

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Lampiran 2. Teknologi Produksi Budidaya Hortikultura

Tabel 17. Keunggulan Teknologi Produksi Hortikultura Berbasis Teknologi Maju dan

Ramah Lingkungan Untuk Mendukung Terwujudnya Sistem Pertanian

Bioindustri Berkelanjutan Tahun 2017

No Teknologi Yang

Dihasilkan Keunggulan

1. Paket Teknologi Budidaya

Bawang Merah Produksi 40

Ton/Ha Off Season

Paket teknologi budidaya bawang merah produksi 40 ton/ha off season.

a. Bawang asal TSS varietas Trisula dapat dibudidayakan di dataran rendah (< 50 m, dpl.) off- season.

b. Pertanaman TSS di lahan sawah saat off-season

menghasilkan rataan jumlah anakan (2-4) per tanaman.

c. Produksi bawang merah asal TSS di lahan sawah dari saat off-season baru mencapai 21,56 t/ha

dengan efisiensi lahan 70 %. d. Biaya produksi bawang merah asal TSS cukup tinggi

mencapai Rp 113,6 juta dengan BEP = Rp 5,270 / kg dan R/C = 2,66 cukup menguntungkan.

2. Paket Teknologi Produksi

Cabai dengan Produktivitas

>20t/Ha Off Season

Paket teknologi produksi cabai dengan produktivitas >20t/ha off season.

Komponen Teknologi : a. Varietas : Kencana, Lingga, Mega Top dan PM99

b. Pesemaian terproteksi: dalam sungkup nylon dan disemprot dengan inducer bunga pagoda

c. Populasi 29 ribu tanaman/ha (jarak tanam 40 x 60 cm)

d. Pemasangan mulsa plastik hitam-perak

e. Penanaman 4 baris tanaman jagung sebagai barier vektor virus kuning

f. Pemberian 30 ton pupuk kandang + dekomposer

MM dan pemupukan 1.000 kg NPK

g. Pengendalian OPT: Prinsip PHT, Aplikasi biopestisida ATECU, penggunaan repelent serai wangi, strategi penggunaan fungisida

Strategi :

a. Varietas unggul produktif dan adatif b. Pesemaian sehat

c. Populasi tinggi

d. Hasil 1 kg/tanaman

e. Kehilangan hasil < 10 %

3. Teknologi Perbanyakan Klonal Anggrek

Phalaenopsis Secara In Vitro

Pengembagan dan aplikasi teknologi perbanyakan klonal secara in vitro melalui embriogenesis somatik berbasis

kultur padat dapat dijadikan sebagai alternatif pada produksi massal anggrek Phalaenopsis untuk menjamin ketersediaan benih yang seragam dan berkualitas secara

berkesinambungan. 4. Teknologi Perbanyakan Teknologi perbanyakan klonal ini efektif dan efisien

Laporan Tahunan 2017

7474

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Klonal Anggrek Dendrobium Berbasis Sistem Kultur

Padat dan Cair

untuk perbanyakan massal anggrek Dendrobium melalui embriogenesis somatik berbasis bioreaktor, sehingga dapat memenuhi kebutuhan benih bermutu (sehat, vigor, dan seragam) dalam jumlah besar secara

berkelanjutan mendukung pengembangan dan kemajuan agribisnis.

5. Teknologi Produksi Mangga Efisien Air yang Mendukung Off Season Mangga

Dengan teknologi kompos batang pisang produksi yang dihasilkan lebih tinggi 45% dibandingkan dengan kontrol, sementara itu dengan penggunaan hydrogel produksi lebih tinggi 50% dibandingkan dengan kontrol.

Penggunaan bahan ini juga mampu menghemat penggunaan air sebesar 33% dibandingkan dengan kontrol.

6. Teknologi Pemupukan

Kalsium untuk Mengurangi Getah Kuning

Pemberian Ca berbasis nano hingga dosis 90 g/tanaman dapat meningkatkan kadar Ca dan Mn daun dan menurunkan cemaran getah kuning pada daging buah

hingga 19,78%. Pemberian dosis Ca berbasis nano yang lebih tinggi lagi selain tidak efisien juga menunjukkan hasil cemaran getah kuning yang lebih tinggi. Teknologi ini dapat meminimalkan cemaran getah kuning pada daging buah manggis hingga 19,78 %.

7. Prototipe Pupuk Slow Release untuk Tanaman Jeruk Belum Menghasilkan

Memiliki kandungan unsur nutrisi lengkap, sehingga aplikasinya praktis karena tidak perlu pencampuran pupuk dan dapat mengurangi masalah penyakit CVPD.

Pupuk diselaputi dengan bahan alami sehingga diharapkan harganya lebih murah dibandingkan dengan pupuk sejenis serta ramah lingkungan

8. Teknologi Expert System dan Forecasting Untuk Hama Kutu Sisik (Aonidiella Auranti) dan Penyakit Embun Tepung (Oidium Tingitanium Carter) Pada Tanaman Jeruk Berbasis Teknologi Informasi

Dapat mendeteksi secara dini hama kutu sisik dan penyakit embun tepung pada lokasi yang dipasang alat tersebut, sehingga hama dan penyakit tersebut dapat

dikendalikan.

Laporan Tahunan 2017

7575

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Lampiran 3. Daftar Kerjasama Dalam dan Luar Negeri Tahun 2017

Tabel 18. Jumlah Kerja Sama Lingkup Puslitbang Hortikultura Tahun 2017

No

UK/UPT Tahun 2017

KDN KLN

1 Puslitbang Hortikultura 5 2

2 Balitsa 19 3

3 Balitbu Tropika 1 -

4 Balithi 14 -

5 Balitjestro 6 -

JUMLAH 45 5

Keterangan: KDN (Kerja sama Dalam Negeri); KLN (Kerja sama Luar Negeri)

Tabel 19. Daftar Kerjasama Dalam Negeri Lingkup Puslitbang Hortikultura

No. Judul Kerjasama Nama Mitra

Kerjasama Jangka Waktu Keterangan

1 Pengembangan Sentra Pemkab 5 th (15 Des Masih

Kawasan Bawang Merah di Enrekang 2014-15 Des berjalan

Kabupaten Enrekang 2019) 2 Perbenihan dan Budidaya Yayasan 5 th (15 Des Masih

Tanaman Hortikultura Nusantara 2014-15 Des berjalan

Lestari Persada 2019) 3 Kerjasama Penellitian dan ASBENINDO 3 tahun (8 Masih

Pengembangan Benih Sep.2014 -8 berjalan

Tanaman Pangan, Sept.2017) Perkebunan dan Hortikultura

4 Pengembangan Inovasi Pemkot. Pagar 3 tahun (28 Masih

Pertanian di Kota Pagar Alam Alam Peb.2015 - 28 berjalan

Peb. 2018) 5 Pengembanan Varietas BP3 IPTEK Prof. Selesai

Unggul Baru Kentang di Jabar Jawa Barat

6 Lisensi Cabai Keriting PT. Agrindo 5 tahun (25 Mei Masih

Varietas Kencana Hartha Mekar 2012-2017) berjalan

7 Lisensi Bayam Varietas Giti PT. Agrindo 5 tahun (25 Mei Masih

Hijau Hartha Mekar 2012-2017) berjalan

8 Lisensi Mentimun Mars Fajar Seed 5 tahun (Mei Masih

2012-2017) berjalan

9 Lisensi Cabai Keriting Fajar Seed 5 tahun (25 Mei Masih

Varietas Kencana 2012-2017) berjalan

10 Lisensi Kentang Varietas Papandayan & 5 tahun (25 Mei Medians Cikuray Farm 2012-2017)

Laporan Tahunan 2017

7676

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

11 Lisensi Cabai Keriting

Varietas Kencana PT. Pupuk

Sriwijaya 5 tahun (25 Mei

2012-2017)

12 Lisensi Cabai Keriting PT. Pupuk 5 tahun (8

Varietas Kencana Kujang Nov.2013-2018)

13 Lisensi Kentang GM05 PT. Pupuk 5 tahun (30

Kujang Des.2013-2018)

14 Lisensi Cabai Besar Varietas Koperasi Agro 5 Tahun (8 Juli

Ciko Mandiri 2014 – 8 Juli

2019) 15 Lisensi Cabai Besar Varietas Koperasi Agro 5 Tahun (8 Juli

Lingga Mandiri 2014 – 8 Juli

2019) 16 Lisensi Cabai Keriting Koperasi Agro 5 Tahun (8 Juli

Varietas Lingga Mandiri 2014 – 8 Juli

2019) 17 Lisensi Mentimun Hibrida Koperasi 5 tahun (8 Juli

Verietas Litsa Hijau Agromandiri 2014 -8 Julki

2019) 18 Lisensi Kentang Varietas Koperasi Pondok 5 tahun (8 Juli

Amabile Pesantren Darul 2014 -8 Juli 2019)

Falah 19 Lisensi Kentang Varietas Koperasi Pondok 5 tahun (8 Juli

Andina Pesantren Darul 2014 -8 Juli 2019)

Falah 20 Lisensi Cabai Besar Varietas PT. Agro 5 tahun ( 8

Ciko Farmaka Agustus 2014- 26

Nusantara Agustus 2019) 21 Penerapan Inovasi Teknologi Pusat Alih 3 tahun (6 Masih

dalam Mendukung Teknologi dan Oktober 2015- 6 berjalan

Pengembangan Agribisnis Pengembangan Oktober 2018) Tanaman Hias Kawasan Pertanian Universitas Andalas Padang

22 Pengembangan Kawasan Pemerintah 3 Tahun ( 6 Sept. Baru

Agribisnis dan Kawasan Daerah Kab. 2016- 6 Sept. Agrowisata di Kab. Batang Batang 2019)

23 Pengembangan Agribisnis Pemerintah 2 tahun ( 6 Sept. Baru

Komoditas Prioritas Pertanian Daerah Kab. 2016 – 6 dan Agrowisata Garut Sept.2018)

24 Pengembangan Kawasan Pemerintah 3 tahun ( 6 Sept. Baru

Hortikultura di Kawasan Daerah Kab. 2016 – 6 Wonosobo Wonosobo Sept.2019)

25 Inisiasi Pengembangan Balai Benih 2 tahun ( 6 Sept. Baru

Kawasan Agribisnis dan Hortikultultura 2016 – 6 Agrowisata Tanaman Hias (BBH) Saree Sept.2018)

26 Pengembangan Varietas PT Monfori 3 tahun ( 6 Sept. Baru

Tanaman Hias Nusantara 2016 – 6

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 7777

Sept.2019)

27 Pengembangan Agribisnis Dinas Tanaman 2 tahun ( 6 Sept. Baru

dan Wisata Florikultura Pangan 2016 – 6 Kabupaten Sept.2018)

28 Pengembangan Kawasan Dinas Pertanian 1 tahun ( 6 Sept. Baru

Agribsnis dan Ibnisiasi Unit Peternakan dan 2016 – 6 Produksi Florikultura Perikanan Kota Sept.2017) Tomohon

29 Pengawalan Investasi PT Perkebunan 1 tahun ( 6 Sept. Masih

Tanaman Jeruk dan Apel Nusantara IX 2016 – 6 berjalan

(Persero) Sept.2017) Semarang, Jawa Tengah

30 Pendampingan dan Dinas Pertanian, 1 Tahun Selesai

Pengawasan Teknologi Perkebunan, Perbenihan Budidaya Kehutanan Kab. Penguatan Kelembagaan Purbalingga, Petani dan Pengelolaan Jateng Rantai Pasok, Panen dan Pasca Panen Stroberi di Kab. Purbalingga

31 Pendampingan dan Dinas Pertanian, 1 TAHUN MOU

Pengawalan Teknologi Perkebunan, Perbenihan, Budidaya, Kehutanan Penguatan Kelembagaan Kabupaten Petani dan Pengelolaan Purbalingga, Rantai Pasok, Panen dan Jateng Pasca Panen Stroberi di Kabupaten Purbalingga

Laporan Tahunan 2017

78 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Tabel 20. Daftar Kerjasama Luar Negeri Lingkup Puslitbang Hortikultura

NO JUDUL KERJASAMA NAMA MITRA

KERJASAMA

JANGKA

WAKTU

KETERANGAN

1 Improving Market ACIAR 1 Maret 2014 – Masih berjalan

Integration for High Value (Australian 28 Pebruari

Fruit and Vegetable Center for 2018

Pruduction System in Intrnational

Indonesia Agricultural

Research) 2 Pengembangan Sistem AFACI 2017 Lanjutan

Informasi Good

Agricultural Practices

(GAP) dan Penguatan

Jejaring kerja ASEAN GAP

Mendukung AFACI

Regional Project 3 Sustainable Produductivity ACIAR 1 April 2012-31 Add sampai

Improvements in Allium (Australian Maret 2015 (add Mei 2017

and Solanaceous Center for sd Mei 2017)

Vegetable Corpps in Intrnational

Indonesia and Sub- Agricultural

Tropical Australia Research)

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 7979

Lampiran 4. Optimalisasi Pengelolaan Perbenihan Hortikultura dan

Peningkatan Kualitas Sistem Informasi

Informasi benih sumber dan database SDG bermanfaat dalam

mempermudah arus informasi kepada masyarakat, sehingga lembaga-lembaga

penelitian yang mengelola benih sumber dan SDG harus selalu siap melakukan

update data sesuai dengan mandat komoditas masing-masing. Kemajuan TIK telah

medorong pemerintah untuk memberikan layanan Sistem Informasi (SI) secara

elektronik yang terintegrasi kepada masyarakat dan stakeholder. Selama tahun

2017 SI UPBS dan SDG Hortikultura telah melakukan beberapa rangkaian kegiatan

dengan capaian sebagai berikut:

a. Penyempurnaan aplikasi benih sumber hortikultura berbasis android agar

diperoleh informasi terkini mengenai status ketersediaan dan distribusi benih

sumber serta profil varietas unggul hortikultura.

Penyempurnaan dilakukan pada sisi API maupun coding aplikasi andorid. Pada

sisi API telah dilakukan perbaikan query untuk menampilkan fungsi “top five”; “jenis

benih”; dan “distribusi berdasarkan provinsi”. Hasil perbaikan query yang sudah

dilaksanakan, sebagai berikut:

Gambar 59. Query Pada API Top 5 Tanaman Sayuran

Gambar 60. Query Pada API Distribusi Berdasarkan Provinsi Tanaman Sayuran

Laporan Tahunan 2017

80 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Gambar 61. Query Pada API Jenis Benih Tanaman Sayuran

b. Pengembangan web services auto synchronize berbasis json untuk proses

interoperabilitas data benih sumber di website UPT lingkup Puslithorti

Agar pengembangan web services sejalan dengan pembangunan aplikasi

android, maka telah disepakati sebagai jembatan antara aplikasi dengan database

menggunakan API JSON yang dikemas dalam library RESTFUL di dalam framework

Codeigniter. Hal ini dilakukan agar efisien dalam penggunaan coding dan pertukaran

data baik aplikasi berbasis android maupun untuk aplikasi berbasis web. API

tersebut juga telah dimanfaatkan oleh website.

Informasi ketersediaan benih, distribusi, dan varietas yang paling banyak

diminati untuk tanaman sayuran, langsung di retrieve dari database benih sumber

hortikultura yang beralamat di htttp://sisinfo_horti.litbang.pertanian.

go.id/benihsumber dan ditampilkan datanya di website Puslithorti

(htttp://hortikultura.litbang.pertanian.go.id.

c. Terlaksananya koordinasi pengelolaan Sistem Informasi Benih Sumber

Hortikultura lingkup Puslitbang Hortikultura, meliputi a) dua kegiatan

koordinasi dan evaluasi dan kunjungan lapang; serta b) update berkala data

ketersediaan benih sumber berdasarkan kegiatan produksi, sortasi dan

pemesanan di UPBS UPT Lingkup Puslithorti

Kegiatan koordinasi UPBS dengan Balai Penelitian Tanaman Sayuran

dilaksanakan pada tanggal 21-22 Maret 2017 bertujuan untuk meningkatkan kinerja

Pengelolaan Sistem Informasi (SI) Benih Sumber lingkup Puslitbang Hortikultura

melalui updating dan validasi data. Koordinasi yang telah dilakukan membahas

mengenai kondisi unit pengelolaan benih sumber di Balai Penelitian Tanaman

Sayuran. Dalam pengelolaannya UPBS Balitsa harus bersinergis dengan pengelolaan

sumber daya genetik yang ada. Sehingga dalam hal ini unit pengelola benih sumber

dapat dijadikan sebagai salah satu media dalam mendiseminasikan hasil-hasil

varietas unggulan dari Balitsa. Dalam pengontrolan produksi benih sumber sangat

diperlukan peran dari pemulia untuk melakukan pengontrolan sehingga benih yang

dihasilkan tidak menyimpang dari karakternya.

Laporan Tahunan 2017

81 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

1

2

3

Beranda Page View Halaman muka yang berisi sapaan sesuai

kepada operator Menu Navigasi Mengalihkan ke halaman sesuai sesuai

menu terpilih Konfigurasi Dropdown Menu Menampilkan Sub Menu sesuai

Navigasi Menu Dialihkan ke halaman sesuai menu sesuai

Berlaku untuk semua konten konfigurasi (Komoditas, Lokasi Gudang, User Sistem, User Level Sistem, User Akses Gudang dan Satuan Materi)

Page View Tampil halaman konten sesuai Datatable: View Tabel menampilkan data sesuai Datatable: Row Tampil data sesuai kata yang dicari sesuai Datatable: Sort Data berurutan sesuai pilihan di sesuai

setiap kolom Datatable: Paging Berpindah ke halaman sesuai sesuai

nomor pada tabel Button: Tambah Dialihkan ke form Tambah Data sesuai Button: Edit Dialihkan ke form Edit Data sesuai Button: Hapus Data terhapus dari daftar sesuai

Form: Add Input Field Dapat diisi karakter Tidak sesuai & bisa diisi numerik

Combo Box Menampilkan pilihan data Tidak sesuai & cambo box

tidak tampil Button: Simpan Kembali ke halaman sebelumnya sesuai

dan menyimpan data Button: Batal Kembali ke halaman sebelumnya sesuai

Form Verifikasi Data Benih Sumber digunakan untuk mengetahui status

update data benih yang meliputi data produksi, data distribusi dan sortasi per bulan

serta anomali ketersediaan (stok) benih. Status update data benih dari setiap balai

dimulai dari bulan Januari 2017 sampai dengan Desember 2017 yang meliputi data

produksi, data distribusi dan sortasi per bulan. Selain itu, telah diperiksa pula

anomali ketersediaan (stok) benih yang mengakibatkan nilai stok menjadi negatif(-).

d. Penyempurnaan sub sistem SDG-KP gudang koleksi tanaman sayuran yang

dapat diakses melalui internet.

Untuk melakukan penyempurnaan sub sistem SDG-KP gudang koleksi

tanaman sayuran, diawali dengan pengujian terhadap error handling pada aplikasi

SDG-KP Gudang Koleksi Ballitsa. Hasil pengujian kemudian dituangkan dalam form

dengan hasil sebagai berikut:

Form Pengujian Gudang Koleksi. Form ini digunakan untuk pengujian terhadap error

handling yang dilakukan pada aplikasi SDG-KP Gudang Koleksi Ballitsa.

Tabel 21. Form Pengujian Black Box Testing Aplikasi SDG-KP Gudang Koleksi Balitsa

No Konten yang

Diuji Fungsi Keluaran yang Diharapkan Sesuai/Tidak Sesuai

Login Page View Tampil Form login Sesuai

Submit Bila akses diterima maka diarahkan ke halaman beranda, tetapi bila akses ditolak maka dikembalikan ke login

sesuai

Laporan Tahunan 2017

8282

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

No

Konten yang

Diuji

Fungsi

Keluaran yang Diharapkan

Sesuai/Tidak Sesuai

tanpa menyimpan data Form: Edit Input Field Dapat diisi karakter Tidak sesuai & bisa diisi

numerik Combo Box Menampilkan pilihan data Tidak sesuai & cambo box

tidak tampil Button: Simpan Kembali ke halaman sebelumnya

dan menyimpan perubahan sesuai

Button: Batal Kembali ke halaman sebelumnya

tanpa menyimpan perubahan sesuai

4 Koleksi SDG Dropdown Menu Menampilkan Sub Menu sesuai Awal Navigasi Menu Dialihkan ke halaman sesuai menu

terpilih sesuai

4.1 Semua Koleksi Page View Tampil halaman Daftar Survei sesuai Survei Datatable: View Tabel menampilkan data sesuai Datatable: Row Tampil data sesuai kata yang dicari sesuai Datatable: Sort Data berurutan sesuai pilihan di

setiap kolom sesuai

Datatable: Paging Berpindah ke halaman sesuai nomor pada tabel

sesuai

Button: Tambah Tampil form Tambah Data Survei sesuai Button: Detail Tampil halaman Detail Data Survei Tidak sesuai & tidak bisa

lihat detail Button: Edit Tampil form Edit Data Survei Tidak sesuai & tidak bisa

edit data Button: Hapus Data terhapus dari daftar Tidak sesuai & tidak bisa

hapus data Form: Add Input Field Dapat diisi karakter Tidak sesuai & bisa diisi

numerik Combo Box Menampilkan pilihan data Tidak sesuai & tidak tampil Input Image Membuka lokasi file gambar Sesuai Button: Simpan Kembali ke halaman sebelumnya

dan menyimpan data Tidak sesuai & bisa simpan

data, kembali ke page 1 Button: Batal Kembali ke halaman sebelumnya

tanpa menyimpan data sesuai

Form: Edit Input Field Dapat diisi karakter Tidak sesuai & tidak bisa tampil

Combo Box Menampilkan pilihan data Tidak sesuai & tidak bisa

tampil Input Image Membuka lokasi file gambar Tidak sesuai & tidak bisa

tampil Button: Simpan Kembali ke halaman sebelumnya

dan menyimpan perubahan Tidak sesuai & tidak bisa

tampil Button: Batal Kembali ke halaman sebelumnya

tanpa menyimpan perubahan Tidak sesuai & tidak bisa

tampil 4.2 Seleksi Materi

Survei Page View Tampil halaman Daftar Koleksi

Survei Sesuai

Datatable: View Tabel menampilkan data sesuai Datatable: Row Tampil data sesuai kata yang dicari sesuai Datatable: Sort Data berurutan sesuai pilihan di

setiap kolom sesuai

Datatable: Paging Berpindah ke halaman sesuai

nomor pada tabel sesuai

Button: Tambah Tabel menampilkan data Tidak sesuai & tidak tampil button

Form: Add Input Field Dapat diisi karakter Tidak sesuai & tidak bisa input

Combo Box Menampilkan pilihan data Tidak sesuai & tidak tampil Radio Box Bila satu dipilih, yang lain terbuka Tidak sesuai & tidak tampil Input Image Membuka lokasi file gambar Tidak sesuai & tidak tampil Button: Simpan Kembali ke halaman sebelumnya

dan menyimpan data Tidak sesuai & tidak tampil

Button: Batal Kembali ke halaman sebelumnya tanpa menyimpan data

Tidak sesuai & tidak tampil

5. Gudang Dropdown Menu Menampilkan Sub Menu Sesuai Navigasi Menu Dialihkan ke halaman sesuai menu

terpilih Sesuai

5.1 Koleksi Page View Tampil halaman Daftar Koleksi Sesuai

Laporan Tahunan 2017

8383

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

No Konten yang

Diuji Fungsi Keluaran yang Diharapkan Sesuai/Tidak Sesuai

5.2

6

7

8

9

Gudang Gudang Combobox Menampilkan pilihan data Sesuai Button: Tampilkan Menampilkan data sesuai pilihan Sesuai Datatable: View Tabel menampilkan data Sesuai Datatable: Row Tampil data sesuai kata yang dicari Sesuai Datatable: Sort Data berurutan sesuai pilihan di Sesuai

setiap kolom Datatable: Paging Berpindah ke halaman sesuai Sesuai

nomor pada tabel Button: Edit sesuai Button: Hapus Data terhapus dari daftar sesuai

Form: Edit Input Field Input data sesuai Combo Box Combo Box (lokasi & Petugas) sesuai Radio Box Sudah di ACC & Belum di ACC sesuai Input Image Input lokasi data image Tidak sesuai & tidak ada

input image Button: Simpan Kembali ke halaman sebelumnya sesuai

dan menyimpan perubahan Button: Batal Kembali ke halaman sebelumnya Tidak sesuai & tidak bisa

tanpa menyimpan perubahan simpan (tidak ada respon) Sortasi Page View Tampil halaman Sortasi Gudang Tidak sesuai & A Database

Gudang Error Occured Rejuvinasi Page View Tampil halaman Rejuvinasi Tidak sesuai & A Database

Error Occured Tanam Page View Tampil halaman Tanam Tidak sesuai & A Database

Error Occured Prosesing Page View Tampil halaman Prosesing Tidak sesuai & A Database

Error Occured Logout Logout Keluar dari aplikasi dan diarahkan sesuai

ke halaman login

e. Web services berbasis json untuk proses interoperabilitas data SDG di website

UPT lingkup Puslitbang Hortikultura.

Telah dibuat satu halaman tampilan informasi detail dari web services yang

diarahkan ke aplikasi SIBES Horti dan SDG Horti Puslitbang Hortikultura. API

tersebut berisi data benih sumber dan SDG per kabupaten, hasil dari link jumlah

benih sumber dan koleksi SDG pada kabupaten yang dipilih. Dari hasil pengujian

terlihat bahwa web service untuk SDG belum berjalan karena ada pesanan

kesalahan/error.

Hal ini terkait dengan versi PHP yang digunakan oleh framework API

berbasis NuSOAP masih berada pada versi PHP 5.3. Sedangkan versi PHP pada

domain litbang telah diupgrade menjadi PHP versi 5.6 sehingga ada script coding

yang harus disesuaikan. Untuk itu, telah dilakukan perbaikan dan penyesuaian script

coding terkait dengan versi PHP, namun ke depan untuk API web service yang

masih menggunakan framework NuSOAP harus digantikan dengan API berbasis

JSON. Di bawah ini adalah hasil antarmuka yang telah dikembangkan.

Laporan Tahunan 2017

8484

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Gambar 62. Hasil Pengujian API SDG untuk Widget pada Website Lingkup Puslitbang Hortikultura

f. Terlaksananya koordinasi pelaksanaan SDG lingkup Puslitbang Hortikultura,

meliputi a) kegiatan koordinasi/ evaluasi dan kunjungan lapang; b) update

berkala data koleksi SDG di UPT Lingkup Puslithorti; serta c) tercetaknya buku

dan CD panduan operasional aplikasi SDG Hortikultura

Koordinasi Pengelolaan dan Validasi Data Koleksi SDG di Balai Penelitian

Tanaman Sayuran yang dilaksanakan pada tanggal 22-23 Maret 2017 bertujuan

untuk melakukan validasi data koleksi tanaman sayuran untuk buku Katalog SDG

Hortikultura yang akan segera dicetak, menyelaraskan proses bisnis/alur kegiatan,

rencana dan kebutuhan sarana prasarana ke depan terkait dengan tata kelola SDG

di Balitsa serta inisiasi pembentukan Unit Pengelolaan SDG, melakukan kunjungan

lapang ke kebun dan gudang koleksi SDG Balitsa, melakukan validasi data survei,

koleksi dan pemanfaatannya untuk SDG tanaman sayuran prioritas, serta

mensosialisasikan aplikasi SDGKP Gudang Koleksi Balitsa kepada penjab kegiatan

SDG agar diperoleh masukan untuk penyempurnaan aplikasi

Data wilayah sebaran koleksi SDG diquery pada aplikasi ceksdg yang

diakses melalui browser dengan alamat hhtp://sisinfo_horti. litbang.

pertanian.go.id/ceksdg. Data rekapitulasi mengenai kelengkapan data wilayah

sebaran SDG Hortikultura telah diperoleh, sebagai berikut:

Laporan Tahunan 2017

8585

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

BALITHI 1430 1429 604 429 BALITSA 717 706 550 498 BALITBU 2088 1525 1449 1246 BALITJESTRO

Tabel 22. Rekapitulasi Data Sebaran SDG Berdasarkan Provinsi dan Kabupaten

UPT

TOTAL

AKSESI

TOTAL AKSESI

YANG DINPUT

DATA

WILAYAHNYA

(PROV/KAB)

JUMLAH

AKSESI

LENGKAP

DATA

PROVINSI

JUMLAH AKSESI LENGKAP

DATA KABUPATEN

390 296 176 164

Dari data tersebut terlihat bahwa semua balai belum sepenuhnya mengisi

data sebaran wilayah (Provinsi dan Kabupaten), selain itu antara data provinsi

dengan kabupaten tidak sama jumlahnya. Hal inilah yang mengakibatkan data

aksesi tidak tampil pada saat dipetakan menggunakan google API. Berdasarkan

persentase total aksesi, Balithi hanya mengisi sebanyak 42% data provinsi dan 30%

data kabupaten dari total 1430 aksesi. Balitsa mengisi sebanyak 77% data provinsi

dan 69% data kabupaten dari total 717 aksesi. Balitbu mengisi sebanyak 69% untuk

data provinsi dan 60% data kabupaten dari total 2088 aksesi. Balitjestro mengisi

sebanyak 45% untuk data provinsi dan 42% untuk data kabupaten dari total 390

aksesi.

Panduan Pengelolaan Sistem Informasi

Untuk mempermudah penggunaan aplikasi SISGEN-HORTI maka panduan

pengoperasian SISGEN-HORTI perlu dibuat, serta diperbaharui sesuai dengan

penambahan fitur aplikasi. Buku panduan operasional ini merupakan pegangan bagi

Operator dalam mengoperasikan aplikasi Benih Sumber maupun SDG Hortikultura.

Melalui buku panduan ini diharapkan para Operator SDG lebih mudah dalam

mengoperasikan aplikasi dan mengelola datanya. Ke depan, diharapkan aplikasi

SDG dapat dioptimalkan terutama untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.

Laporan Tahunan 2017

8686

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Lampiran 5. Sumber Daya Manusia TA. 2017

Tabel 23. Rekapitulasi Peserta Diklat Jangka Pendek Dalam Negeri Lingkup Puslitbang

Hortikultura Tahun 2017

No Nama Diklat UK/UPT

1 Rizka Anmalia Nurhapsari,

MSi Puslitbanghorti

2 Mega Wegadara, SP

Astiti Rahayu MP Balithi

3 Mathias Prathama MP Balitsa

4 Sukartini SP, MP Balitbu

5 Agustina E Br Marpaung STP Balitsa

6 Sukartini SP MP Balitbu

7 Helmy Kurniawan SP, MP Balitsa

8 Titin Purnama SP MSi Balitbu

9 Imas Suryati Bendahara Penerima Balitsa

10 Kotijah Verifikator keuangan Balitjestro

11 Arjoni Pengadministrasi umum Balitbu

12 Dewi Pramanik SP, MSc Pelatihan Bahasa Inggris15 Balithi

13 Abdi Hudayya, SP Balitsa

14 Fahmi Apriyanto S.Si Balitsa

15 Rima Setiani SP, MM Pelatihan KTI (Bhs Inggris) Puslitbanghorti

16 Puslpitasari SP, MSi Puslitbanghorti

17 Adhitya Marendra Kilos, MM Puslitbanghorti

18 Makhful SP, MSi Balitbu

19 Dr. Minangsari Dewanti MP Balithi

20 Dr. Fitri Rachmawati, SP,

MSi Balithi

21 Dr. Dedeh Kurniasih, SP,

MSi Balithi

22 Dr Erniawati Diningsih SP,

MSi Balithi

23 Asma Sembiring SP, MGPAB Balitsa

24 Sri Kusmaningsih S, AP Pelatihan Sertifikasi Balitjestro

25 Gunawan Amd Pelatihan Arsiparis Puslitbanghorti

26 Noto Pelatihan Bendahara Penerima Balitjestro

Laporan Tahunan 2017

8787

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Tabel 24. Rekapitulasi Peserta Diklat Jangka Pendek Luar Negeri Lingkup Puslitbang

Hortikultura Tahun 2017

No Nama Diklat Negara Tujuan

UK/UPT

1 Dr. Catur Hermanto AARNET Taiwan Balitsa

2 Dr. RR. Rini Training IRR

Murtiningsih Balitsa

3 Prof. Budi Marwoto,

MS Univ. Illinois

USA Balithi

4 Tsakuba Ir Kurnia Yuniarto

University, MP

Jepang

Balithi

5 Dr Agus Sutanto,

MSc Checnya Balitbu

6 Dr Martias, MP Taiwan Balitbu

7

Asma Sembiring,

SP, MGpAB

Training Horticulture

SectorDevelopment for Emerging

Markets,

Belanda Balitsa

8

Lizia Zamzani, SP,

MSc

Training Horticulture

SectorDevelopment for Emerging

Markets,

Belanda Balitjestro

9 Sri Julianti, SP, MSi International Mango Symposium China Balitbu

10

Ir. Debora Herlina,

MS

International Symposium on

WildcFlowr adn Native Ornamntal

Plants

Balithi

11

Kusmana, SP Pelatihan Feed The Future

Bioteknology Potato Partnership Balitsa

12

Hendri STP, MSc

Pelatihan Post- Harvest

Technology of Fruit and Vegetable

Crops for Developing Countries,

22 Mei – 2 Juni 2017 Phisanulok

Thailand Balitbu

Tabel 25. Daftar Petugas Belajar Dalam Negeri Lingkup Puslitbang Hortikultura Tahun

2017

No Nama Universitas Jurusan Prog UK/UPT

1 Gungun Wiguna, SP,MSc UNPAD Pemuliaan S3 Balisa

2 Noflinda SP, MSi UNPAD Pemuliaan S3 Balitbu

Laporan Tahunan 2017

8888

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

3 Eti Heni Krestini, SP,MP UNPAD Penyakit Tanaman S3

4 Ika Rahmawati, SP UGM Agronomi S2 Balithi

Tabel 26. Daftar Petugas Belajar Luar Negeri Lingkup Puslitbang Hortikultura Tahun

2017

No Nama Universitas Jurusan Prog UK/UPT

1 Ahmad Sahrian

Siregar, SP Chiba/ Pemuliaan/ Biotek

Jepang S2 Balitjestro

2 Agnofi Merdeka

Efeendi, SP Agronomi S2

3 Zainuri Hanif , STP Jepang Agronomi S2 Balitjestro 4 Buyung Al Fanshuri,

SP Shizuka/ Biological and

Jepang Environmental

Science

S2 Balitjestro

5 Nur Khaririyatun, SP Newzeland Agribisnis S2 Balitsa 6 Andre Sparta, Sp Agriculture System

and Engineering Balitbu Tropika

7 Gina Aliyah Sopha,

SP,MSi - - S3 Balitsa

8 Oka Ardiana Banati, SP, MSi

Ilmu Tanan S3 Balitjestro

9 Yenni S.Ssi, MSi Bio Enginerering S3 Balibu Tropika 10 Riska Ssi, M.Agr Plant Pathology S3 Balibu Tropika 11 Tri Handayani, SP,

MP Plant Breeding S3 Balitbu Tropika

12 Yozi Zendra Joni, SP, MSi

Plant Breeding S3 Balitbu Tropika

Tabel 27. Daftar Pegawai Yang Telah Menyelesaikan Tugas Belajar Dalam dan Luar

Negeri Tahun 2017

No Nama Universitas Jurusan Prog UK/UPT

1 Redy Gaswanto, SP,

MP IPB Pemuliaan S3 Balitsa

2 Fatiani Manik, SP IPB Teknologi Benih S2 Balitsa 3 Astri Windia

Wulandari, SP IPB Fitopatologi S2 Balitsa

4 Helmi Kurniawan,

SP, MP UNPAD Ilmu Pertanian S3 Balitsa

5 Sukartini, SP, MP UGM Pemuliaan

Tanaman S3 Balitbu

6 Fitri Rahmawati, SP,

MSi IPB Pemuliaan S3 Balithi

7 Erniawati Diningsih,

MP IPB Fitopatologi S3 Balithi

8 Ir. Minangsari, MP UNPAD Ilmu Pertanian S3 Balithi

Laporan Tahunan 2017

No Nama Universitas Jurusan Prog UK/UPT

9 Dedeh Kurniasih,

SP, MP UNPAD Ilmu Pertanian S3 Balithi

10 Deni Imelda, S.Si Belanda S2 Balitbu 11 Riska, S.Si Jepang S2 Balitbu 12 Hendri, STP Thailand Asian Institute

of Thailand S2 Balitbu

Tabel 28. Daftar Nama Pegawai Yang Lulus Ujian Dinas Tk.I dan Penyesuaian Ijazah

(KPPI) Tahun 2017

No. Nama Golongan Unit Kerja Keterangan

Ujian Dinas Tk.I

1 Suparmin II/d Balithi Lulus Ujian Dinas Penyesuaian Ijazah 1 Mira Yusandiningsih II/c Balitsa Lulus 2 Ayi Haoludin II/c Balithi Lulus 3 Arlan Hernawan II/b Balithi Lulus 4 Jaya II/a Balithi Lulus 5 Pupu Permana I/c Balithi Lulus 6. Endang Iswati II/b Balitjestro Tidak Lulus

Tabel 29. Daftar Nama Pegawai yang menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya

lingkup Puslitbang Hortikultura

No Nama Jabatan UK/UPT Satyalancana

Karya Satya

1. Amaludin Fungsional umum Puslitbanghorti XX 2. Ir.Ofi Luthfiyah Fungsional umum Sda XX

3 Ineu Sulastrini Balitsa XXX 4 Sugiyartini, Amd Arsipasris Lanjutan Balisa XXX

5 Dr. Nikardi Gunadi, MS Peneliti Balisa XXX 6 Ir. Asih Kartasih K Peneliti Balitsa XXX

7 Drs. Prasodjo Soesomo Peneliti Balitsa XXX 8 Ir. Tonny Koestoni M Peneliti Balitsa XXX

9 Ir. Yenni Kusandriani Peneliti Balitsa XXX 10 Dr. Rakhmat Sutarya, MS Peneliti Balitsa XXX

11 Dr. Ahsol Hasyim, MS Peneliti Balitsa XXX 12 Ir Subhan Balitsa XXX

13 Udin Syamsudin, AMd Litkayasa Balitsa XX 14 Arifin Tek.Litkayasa Balitsa XX

15 Asep Permana, AMd Tek.Litkayasa Balitsa XX 16 Tati Rubiati, BSc Tek. Litkayas Balitsa XX

17 Ir. Neni Gunaeni Balitsa XX 18 Edi Sadikin Balitsa X

19 Sardin Balitsa X 20 Prof. I.Djatnika Peneliti Utama Balithi XXX

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 89

Laporan Tahunan 2017

21 Prof. Budi Marwoto Peneliti Utama Balithi XXX 22 Ir. Debora Herlina., MS Balithi XXX 23 Jana Budiana Balithi XXX 24 Drs. Waspodo Prasetyo Balitsa XX 25 Didih Jamaludin XX 26 Evi Silvia Yusuf Balithi XXX 26 Dedi Sunardi Balithi XX 27 Jana Budiana Balithi XX 28 Ir. Raden Deden Komar Balithi XX 29 Dr. Ir. Suskandari, MP Balithi XX 30 Ir. Dedeh Siti Badriah,

MSi Balithi XX

31 Ir. Indijarto BudiR Balithi XX 32 Kurnia Dewi Lasmi Utami Balithi XX 33 Aman Saefudin Balithi XX 34 Ir. Kurnia Yuniarto, MP X 35 Dr. Ir. Joko Susilo

Utomo, MP Balitjestro XX

36 Suharningsih Balitjestro XX 36 Iir. Agus Sugiyatno,MP Balitjestro XX 37 Langgeng Sutrisno,SP Balitjestro XX 38 Haryono Balitjestro XX 39 Jarti Balitjestro X 40 Sukadar Balitjestro X 41 Ir. Nurhadi, MSc Balitjestro XXX 42 Mulyono Balitjestro XXX

Tabel 30. Daftar Nama Pegawai Naik Pangkat Tahun 2017

No Nama/NIP Kenaikan Pangkat/Gol. Unit Kerja

Lama Baru

PERIODE APRIL

1 Ir. Nirmala Friyanti Devy, MSc

196109261986032001 IV/d IV/e Balitjestro

2 Ir. Neni Gunaeni

196311151994032006 IV/b IV/c Balitsa

3 Ir. Harlion, MSc

196204101990031003 IV/a IV/b Balitbu Tropika

4 Ir. Suahriyono 195612131980031003

IV/a IV/b Balitjestro

5 Dr. Ridho Kurniti, SP, MSi

197210241998032002 III/d IV/a Balithi

6 Ir. Minangsari Dewanti, MP

196608141998032001 III/d IV/a Balithi

7 Dr. Fitri Rachmawati SP, MSi 197601192000032001

III/d IV/a Balithi

90 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Laporan Tahunan 2017

9191

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

8 Dedeh Kurniasih SP, MSi 197106172001122001

III/c III/d Balithi

9 Ir. Erniawati Diningsih SP, MSi

197403252001122001 III/c III/d Balithi

10 Dewi Pramanik SP, MSc

198005042005012003 III/c III/d Balithi

11 Evi Dwi Sulistya Nugroho SP, MSi

197409182003121002

III/c III/d Balithi

12 Didiek Kristianto, SP

196705211994031001 III/c III/d Balitjestro

13 Yulia Irawati SP, MSi

197712312005012002 III/c III/d Balitbu Tropika

14 Ismuharti, Amd 197208261993032001

III/b III/c Balitbu Tropika

15 Riska, S.Si, M.Agr

197708142007102001 III/b III/c Balitbu Tropika

16 Rasiska Tarigan SP

197809162008122003 III/b III/c Balitbu Tropika

17 Agung supriyanto 197107071991031002

III/a III/b Balitsa

PERIODE OKTOBER

No Nama/NIP Kenaikan Pangkat/Gol. Unit Kerja

Lama Baru

1 Ir. Irwan Muas, MP

196001071986031001 IV/b IV/c Balitbu Tropika

2 Dr. Noor Roufiq Ahmadi STP, MP

197408301999031002

III/d IV/a Puslitbang

Hortikultura

3 Riri Prihantini S.Si, MSc

198210022005012001 III/c III/d

4 Deni Emilda S. Si, MSc

197809062007102001 III/c III/d Balitbu Tropika

5 Kuswandi, SP, MSi

198405162009012007 III/c III/d

6 Leni Marlina STP, MSi

198405162009012007 III/b III/c Balitbu Tropika

7 Yozi ZendraJoni SP, MSi

198109252008011013 III/b III/c Balitbu Topika

8 Chotimatul Azmi, SP, M.Agr

198302272008012010 III/b III/c Balitsa

Laporan Tahunan 2017

9292

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Tabel 31. Daftar nama Pegawai Pensiun/ Meninggal Tahun 2017

No Nama TMT Pensiun UK/UPT

1 Bambang Purnomo 1 April 2017 Puslitbanghorti

2 Guntur Irianto, SE, MM 31 Januari 2017 Puslitbanghorti

3 Sarwiito M. Kosim 1 Agustus 2017 Puslitbanghorti

4 Arifin 17-02-2017/ Meninggal Balitsa

4 Deni Nurjaka 1 Juni 2017 Balitsa

5 Endang Astum 2 Juni 2017/ Meninggal Balitsa

6 Iteu Margaret Hidajat 1 Mei 2017 Balitsa

7 Dr. Rakhmat Sutarya 1 Pebruari 2017 Balitsa

8 Tata Asmara 1 Maret 2017 Balitsa

9 Usman Tarigan 1 Januari 2017 Balitsa

10 Yasmin 1 Juli 2017 Balitsa

11 Dr A. Soemargono 1 September 2017 Balitbu

12 Ii. Iwan Sukmayadi 1 Pebruri 2017 Balitbu

13 Kistoro 1 September 2017 Balitbu

14 Rahayu Triatminingsih 1 Juli 2017 Balitbu

15 Uwat Wati Rodiah 1 September 2017 Balitbu

16 Ir. Yeni Meldia 1 Oktober 2017 Balitbu

17 Irwan Fauzi Hakim 1 Pebruari 2017/ Berhenti Balitbu

18 Chairul Nisa 1 Januari 2017 Balithi

19 Deden Saefullah 1 Mei 2017 Balithi

20 Dedi Sulaeman 1 Juli 2017 Balithi

21 Dra. Dyah Widiaastoety 1 Juni 2017 Balithi

22 Holil Sohibud 1 Maret 2017 Balithi

23 Jana Budiana 1 Juli 2017 Balithi

24 N. Henwaningsih 1 Desember 2017 Balithi

25 Drs R. Waspodo Prasetyo 1 Januari 2017 Balithi

26 Suyud 1 Juli 2017 Balithi

27 Udin Nurdin 1Nopember 2017 Balithi

28 Achmad Mufid 1 Mei 2017 Balitjestro

27 Emat 1 Pebruari 2017 Baiitjestro

28 Emat 1 Pebruari 2017 Baiitjestro

Tabel 32. Daftar Usulan Mutasi Alih Tugas Tahun 2017

Laporan Tahunan 2017

9393

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

1

2 Resta Patma Yanda, MSi Balitbu Tropika Balithi Segunung

3 Ir. Eli Korlina Saputra, MSi BPTP Jatim Balitsa

4 Taufik Hidayat Balai Karantina Pertanian Balithi Segunung

5 Kumoro Sucahyo Balithi Segunung BPATP Bogor

Peneliti

Utama Peneliti

Madya Peneliti

Muda Peneliti

Pertama

Puslitbanghorti 3 2 3 4 12 Balitsa 9 10 11 16 46 Balitbu Tropika 0 15 15 13 43 Balithi 6 9 8 11 34 Balitjestro 4 3 10 12 29 Jumlah 22 39 47 56 164

Peneliti

Utama Peneliti

Madya Peneliti

Muda Peneliti

Pertama

Puslitbanghorti 3 2 3 4 12 Balitsa 9 10 11 16 46 Balitbu Tropika 0 15 15 13 43 Balithi 6 9 8 11 34 Balitjestro 4 3 10 12 29 Jumlah 22 39 47 56 164

No Nama/NIP Dari UK/UPT Tujuan Mutasi Ket

Puspitayani, S.St Balitsa Lembang BPTP Jawa Barat

Tabel 33. Rekapitulasi Peneliti berdasarkan Jenjang Fungsional Peneliti

Lingkup Puslitbang Hortikultura Tahun 2017

UK/UPT

Jumlah Peneliti Per Jenjang Jabatan Total

Tabel 34. Jumlah Teknisi Litkayasa berdasarkan Jenjang Fungsional Litkayasa

UK/UPT

Jumlah Peneliti Per Jenjang Jabatan Total

Laporan Tahunan 2017

9494

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Lampiran 6. kegiatan Puslitbang Hortikultura dalam aplikasi i-program

Puslitbang Hortikultura

Tabel 35. Kegiatan Puslitbang Hortikultura dalam aplikasi i-program

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 95

Laporan Tahunan 2017

96 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Laporan Tahunan 2017

Lampiran 7. Laporan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Litbang

Hortikultura Tahun 2017

A. Laporan Perkembangan Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Tahun Berjalan

1. Laporan Bulanan / Puslitbang Hortikultura Tahun 2017

Materi Laporan Bulanan (Rapim) terdiri dari hasil penelitian lingkup Puslitbang

Hortikultura tahun sebelumnya (T-1) dan kegiatan terbaru (up date) dari Puslitbang

Hortikultura maupun Balit (Tabel 36). Setiap bulan Rapim didistribusikan ke Badan

Litbang Pertanian, Kepala Puslitbang Hortikultura, Eselon 3 dan 4 Puslitbang

Hortikultura dan Kepala Balit Lingkup Puslitbang Hortikultura. Dari bulan Januari

sampai dengan Desember 2017 telah diterbitkan 12 (dua belas) laporan bulanan

Puslitbang Hortikultura dengan jumlah judul kegiatan sebanyak 35, kegiatan

tersebut masing-masing diisi oleh: Puslitbang Hortikultura 1 kegiatan, Balitsa 9

kegiatan, Balitbu Tropika 9 kegiatan, Balithi 9 kegiatan, dan Balitjestro 7 kegiatan.

Selain hasil penelitan dan pengembangan hortikultura, di dalam laporan bulanan

dilaporkan juga perkembangan keuangan lingkup Puslitbang Hortikultura setiap

bulannya.

Tabel 36. Laporan Bulanan Puslitbang Hortikultura Periode Bulan Januari s.d. Desember

2017

No Waktu Terbit Unit Kerja Judul Penelitian

1. Januari Balitbu Tropika Mangga Gadung : Mangga Idola Kabupaten Pasuruan

Balithi Perbanyakan Masal Gerbera Secara In Vitro

Puslitbang

Hortikultura

Analisis dan Sintesis Kebijakan Pembangunan Agribisnis

Hortikultura Mendukung Pengembangan Kawasan

Hortikultura : Peningkatan Daya Saing Produk Hortikultura

Melalui Upaya Stabilisasi Harga Produk, Pengembangan

Kawasan dan Karakteristik Investasi

2. Februari Balitsa Uji Keunggulan dan Kebenaran Calon Varietas Toleran

Penyakit Busuk Daun

Balitbu Tropika Varietas Unggul Baru Durian Sambeng dari Banjarnegara

Balitjestro Teknologi Produksi Biomasa Metabolit Sekunder sebagai

Penyediaan Bahan Baku Bio-industri Melalui Kultur Sel

3. Maret Balitsa Penggunaan Rain Shelters dan Bio-Pestisida Pegunungan

(BPP) pada Budidaya Cabai di Luar Musim (Off Season)

untuk Meminimalisir Kehilangan Hasil dan Serangan

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)

Balitbu Tropika Teknik Induksi Tunas Salak Secara In Vitro : Pengaruh

Komposisi ZPT terhadap Induksi Eksplan Tunas Salak

Balithi Varietas Unggul Tipe Baru Phalaenopsis Hasil Persilangan

Hibrid Komersial dengan Hibrid Primer dan Sekunder

4. April Balitsa Uji Keunggulan dan Kebenaran Klon Bawang Merah

Terseleksi Toleran Terhadap Alternaria porri dan Seleksi

Progeni Silangan Toleran terhadap Antraknos

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 97

Laporan Tahunan 2017

9898

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Balithi Perakitan Krisan Mutan untuk Memperoleh 10 Varietas

Mutan Solid Balitjestro Manajemen Air pada Kebun Jeruk di Lanah Kering

5. Mei Balitbu Tropika Uji Observasi Dua Calon VUB Nenas Balithi Varietas Unggul Krisan Pot Tipe Spray Tahan Penyakit

Karat Balitjestro Kelayakan Ekonomi Penggunaan Benih Jeruk Bebas

Penyakit 6. Juni Balitsa Respons Varietas dan Pengelolaan Hara NPK dalam

Budidaya Bawang Merah pada Tanah Gambut Balitbu Tropika Perakitan Varietas Unggul Baru Hibrida Pepaya Dapina

Agrihorti Balitjestro Pendampingan dan Pengawalan Teknologi Perbenihan dan

Budidaya Jeruk Kisar, di Pulau Kisar, Kabupaten Maluku

Barat Daya, Provinsi Maluku 7. Juli Balitsa Teknologi Penyimpanan dan Jenis Kemasan untuk

Mempertahankan Kualitas dan Daya Simpan Mentimun Balitbu Tropika Uji Efektivitas Fungisida dan Bakterisida Botani dalam

Mengendalikan Penyakit Utama pada Tanaman Buah Naga 8. Agustus Balitsa Teknologi Penyimpanan dan Jenis Kemasan untuk

Mempertahankan Kualitas dan Daya Simpan Wortel Balithi Perbanyakan Masal Anggrek Dendrobium Secara In Vitro Balitjestro Mikroba Endofit sebagai Potensi Baru untuk Penghasil

Hormon Pertumbuhan dan Metabolite Pengendali OPT

untuk Peningkatan Produktivitas dan Ketahanan Terhadap

Penyakit pada Tanaman Jeruk dan Stroberi 9. September Balitbu Tropika Respons Pemberian Pupuk Kalsium Berukuran Mikron

terhadap Serapan Kalsium dan Cemaran Getah Bening

pada Buah Manggis Balithi Varietas Unggul Krisan Potong Tahan Penyakit Karat Balitjestro Analisis Sitologis Jeruk Siam Madu (Citrul nobilis L.) Hasil

Kultur Endosperma 10. Oktober Balitsa Pemanfaatan Bahan Organik dan Mikoriza untuk

Memperbaiki Kesuburan Tanah dan Produksi Cabai Rawit

di Lahan Kering Masam Latosol Merah Balitbu Tropika Percepatan Diseminasi Varietas Unggul Baru (VUB) Salak

Sari Intan untuk Mendukung Terbentuknya Sentra Produksi

Wilayah Perbatasan di Kabupaten Bintan Balithi Efektivitas Insektisida Nabati dalam Mengendalikan Hama

Kutu Daun pada Tanaman Krisan 11. Nopember Balitsa Potensi Jamur Entomopathogen untuk Mengendalikan

Hama Krop Kubis Crocidolomia Pavonana Fabricius Balithi Perakitan Varietas Unggul Gerbera Balitjestro Sistem Pakar untuk Monitoring OPT Jeruk

12. Desember Balitsa Potensi Jamur Trichoderma spp untuk Mengendalikan

Penyakit Akar Gada, Plasmodiophora brassicae Wor. Pada

Tanaman Kubis Balitbu Tropika Gelar Teknologi Mangga pada Tanggal 3-5 November 2017

di Cukurgondang, Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia Balithi Varietas Unggul Gerbera Berdiameter Bunga Lebih Dari 8

cm

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 9999

Gambar 63. Laporan Bulanan Puslitbang Hortikultura Tahun 2017

Bahan laporan bulanan dari Puslitbang Hortikultura yang diangkat menjadi

bahan laporan bulanan Badan Litbang pertanian di tingkat Kementerian Pertanian

sebanyak 7 judul (19,44%), yaitu :

1. Perbanyakan Masal Gerbera Secara In Vitro

2. Uji Keunggulan dan Kebenaran Calon Varietas Toleran Penyakit Busuk Daun

3. Uji Keunggulan dan Kebenaran Klon Bawang Merah Terseleksi Terhadap

Alternia Porri dan Seleksi Progeni Silangan Toleran terhadap Antraknos

4. Varietas Unggul Krisan Pot Tipe Spray Tahan Penyakit Karat

5. Pendampingan dan Pengawalan Teknologi Perbenihan dan Budidaya Jeruk

Kisar, di Pulau Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku

6. Teknologi Penyimpanan dan Jenis Kemasan untuk Mempertahankan Kualitas

Data Simpan Mentimun

7. Perbanyakan Masal Anggrek Dendrobium Secara In Vitro

2. Bahan Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2016

Pada Tahun anggaran 2017, Badan Litbang Pertanian telah menyusun

Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2016. Sesuai dengan tema

Laporan Tahunan Balitbangtan Tahun 2016 yaitu “Inovasi Pertanian Bioindustri

untuk Peningkatan Daya Saing dalam Era Pertanian Modern” maka Puslitbang

Hortikultura mengirimkan materi yaitu : 1) Komoditas strategis Balitbangtan yaitu

Cabai Merah, Bawang Merah, dan Kentang serta 2) Teknologi-teknologi yang

mendukung perbanyakan komoditas strategis Balitbangtan.

3. Laporan Tahunan Puslitbang Hortikultura Tahun 2016

Puslitbang Hortikultura telah menyusun Laporan Tahunan Puslitbang

Hortikultura Tahun 2016 pada bulan Februari 2017. Laporan Tahunan tersebut

merupakan pertanggung jawaban kegiatan Puslitbang Hortikultura dalam

melaksanakan Tugas dan Fungsi unit kerja tahun 2016. Laporan Tahunan Puslitbang

Hortikultura pada tahun 2016 bertema: “Petani Sejahtera Melalui Inovasi Teknologi

Berdaya Saing dan Berbasis Sumber Daya Lokal”. Laporan Tahunan Puslitbang

Hortikultura ini menyajikan hasil kinerja periode 1 Januari – 31 Desember 2016,

berupa informasi mengenai Organisasi, Pelaksanaan Program dan Evaluasi,

Laporan Tahunan 2017

100100100

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Perkembangan Pengelolaan Sumber Daya, Sarana dan

Prasarana serta Keuangan, Kerja Sama dan

Pendayagunaan Hasil Penelitian, Hasil-Hasil Penelitian

Unggulan Balai, Diseminasi Hasil Penelitian Unggulan

serta Manajemen Penelitian Lingkup Puslitbang

Hortikultura. Laporan tersebut didistribusikan kepada

Unit Kerja lingkup Badan Litbang Pertanian dan UPT

lingkup Puslitbang Hortikultura.

Gambar 64. Laporan Tahunan Puslitbang Hortikultura Tahun 2016

4. Laporan Rencana Aksi Tahun 2017

Puslitbang Hortikultura menyusun rencana aksi (Renaksi) lingkup Puslitbang

Hortikultura dan Badan Litbang Pertanian. Rencana aksi Puslitbang Hortikultura

disusun berdasarkan perjanjian kinerja (PK) antara Puslitbang Hortikultura dengan

Balitbangtan 2017, sedangkan Renaksi Balitbangtan disusun berdasarkan PK antara

Balitbangtan dan Kementan tahun 2017. Rencana aksi lingkup Puslitbang

Hortikultura pada tahun 2017 menghasilkan output: 1) 17 VUB hortikultura, 2) 54

sumber daya genetik tanaman buah tropika yang terkonservasi dan terkarakterisasi,

3) Benih sumber hortikultura (bawang merah TSS 111 kg, cabai 31,3 kg, tanaman

jeruk dan buah subtropika 9444 batang), 8 Teknologi hortikultura unggul menuju

pertanian bioindustri, 2 rekomendasi kebijakan litbang hortikultura , dan 9 teknologi

yang didiseminasikan. Sedangkan pada renaksi Badan Litbang Pertanian pada tahun

2017 hanya ditampilkan output: 1) 17 VUB hortikultura, 2) 8 Teknologi hortikultura

unggul menuju pertanian bioindustri, 2 rekomendasi kebijakan litbang hortikultura.

5. Laporan Kegiatan Kepala Badan Litbang Pertanian/Mentan 2017

Laporan tindak lanjut kegiatan Mentan-Kepala Badan Litbang Pertanian dan

Rapim Badan Litbang Pertanian disampaikan kepada Badan Litbang Pertanian setiap

ada kegiatan yang bersangkutan dengan Puslitbang Hortikultura. Dari bulan Januari

sampai dengan Desember 2017 terdapat 4 laporan tindak lanjut kegiatan Mentan-

Kepala Badan Litbang Pertanian yang terkait dengan Puslitbang Hortikultura.

6. Laporan Monev Tahap I dan II Lingkup Puslitbang Hortikultura

Tahun 2017

A. Monev Tahap I Lingkup Puslitbang Hortikultura Tahun 2017

Pelaksanaan monev Internal dan Pusat lingkup Puslitbang Hortikultura dilakukan

secara integrasi. Pelaksanaan monev internal dilaksanakan terlebih dahulu,

kemudian dilanjutkan monev oleh tim monev Pusat. Monev integrasi dilakukan

untuk mencegah agar tidak terjadi monev yang duplikasi. Hasil monev tim internal

dipelajari oleh tim monev Pusat kemudian tim monev Pusat melihat kegiatan yang

perlu ditelaah lebih dalam.

Laporan Tahunan 2017

101101101

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Monev Internal Puslitbang Hortikultura telah dilaksanakan pada tanggal 2-3

Maret 2017 berdasarkan surat penugasan Kepala Pusat Penelitian dan

Pengembangan Hortikultura (Puslitbang Hortikultura) Nomor B-

247.1/TU.040/H.3/02/17 tanggal 28 Februari 2017 hal penugasan Tim Monev

Internal Tahap I/2017 Puslitbang Hortikultura, tim monev internal tersebut yaitu:

Dr. Yudi Sastro, MP; Dr. Idha Widi Arsanti; Drs. Paidi, MM, MSi; Drs. Jawal AS., MS;

Ir. Sri Ita Bangun, MSi; Dian Kurniasih, MP; Dr. Noor Roufiq; dan Ir. Jauhari.

Pelaksanaan monev tahap I/2017 (ex post dan ex ante) terhadap satker

lingkup Puslitbang Hortikultura telah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah

ditetapkan, yaitu pada bulan April – Juli 2017. Adapun pelaksanaan dan hasil monev

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura (15-16 Juni

2017)

Berdasarkan Surat Penugasan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan

Hortikultura (Puslitbang Hortikultura) Nomor B-682/TU.040/H.3/6/2017, tanggal 6

Juni 2017 hal penugasan Tim SPI/Monev Tahap I/2017 Puslitbang Hortikultura

(Pusat), Tim SPI/Monev tersebut yaitu: Dr. Yudi Sastro; Dr. Idha Widi Arsanti; Ir.

Arry Supriyanto, MS.; Dr. Agus Sutanto; Drs. Paidi, MM., MSi.; Ir. Sri Ita Bangun,

MSi; dan Ir. St. Aisyah. Pelaksanaan Monev Tahap I (monev ex-post dan ex-ante).

Monev Puslitbang Hortikultura telah dilaksanakan pada tanggal 15-16 Juni 2017

terhadap kegiatan penelitian dan pengembangan Puslitbang Hortikultura yang

didanai DIPA Tahun Anggaran 2016 dan 2017. Hasil monev Puslitbang Hortikultura

Tahap I/2017, yaitu :

Ex ante

Realisasi keuangan berdasarkan SP2D sampai dengan tanggal 5 Juni 2017

adalah sebesar Rp 4.342.133.528,- (35,45%) dari pagu Rp 12.250.000.000,-.

Pada tahun 2017, Puslitbang Hortikultura memiliki 3 RPTP dan 3 ROPP, dari hasil

monev dapat disimpulkan bahwa : dari 3 ROPP , 2 ROPP (Analisis Manfaat Gertam

Cabai di Pekarangan dan Analisis Potensi dan Strategi Daerah Penyangga (Buffer

Zone) Produksi Bawang Merah Kabupaten Solok) mendapatkan nilai 170 (siap) yang

berarti bahwa kegiatan tersebut telah siap dalam hal bahan dan sarana kegiatan,

operasional ROPP/Petunjuk Teknis, serta telah sesuai antara keluaran yang

dirancanakan dengan kemungkinan pencapaiannya. 1 ROPP (Analisis Kelayakan

Teknologi Proliga Bawang Merah) mendapatkan nilai 140 yang berarti bahwa

kegiatan tersebut telah siap dalam hal bahan dan sarana kegiatan, operasional

ROPP/Petunjuk Teknis sebagian sesuai, serta telah sesuai antara keluaran yang

dirancanakan dengan kemungkinan pencapaiannya. Untuk 2 RPTP (Koordinasi

Penyusunan Kalender Tanam (KATAM) Bawang Merah dan Cabai dan Analisis Rantai

Nilai dan Pengembangan Model Konservasi tanaman Buah Tropika Berbasis

Komunitas) mendapatkan nilai 170 yang berarti bahwa kegiatan tersebut telah siap

dalam hal bahan dan sarana kegiatan, operasional ROPP/Petunjuk Teknis, serta

telah sesuai antara keluaran yang dirancanakan dengan kemungkinan

pencapaiannya.

Laporan Tahunan 2017

102102102

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Ex- post

Penilaian Kinerja Kegiatan Ex-Post oleh Internal Puslit dilihat dari RPTP dan

RDHP dapat disimpulkan bahwa: 2 RPTP (Analisis dan Sintesis Kebijakan serta

Analisis Rantai Nilai dan Pengembangan SDG) mendapatkan nilai 230 (sangat baik)

yang berarti bahwa kegiatan tersebut telah mencapai keseluruhan output yang

ditargetkan serta hasil penelitian layak untuk jurnal. 1 RPTP (Pengelolaan Hara dan

Kalender Tanam) mendapatkan nilai 170 (cukup baik) yang berarti kegiatan tersebut

telah mencapai target yang ditetapkan namun memerlukan tambahan waktu, hasil

penelitian layak untuk publikasi prosiding, serta hasil penelitian tidak berpotensi

untuk menjadi HKI. Sedangkan untuk RDHP Dukungan Pengembangan Kawasan

Agribisnis Hortikultura mendapatkan nilai 190 (baik) yang berarti bahwa kegiatan

tersebut telah mencapai target yang ditetapkan namun memerlukan tambahan

waktu, hasil penelitian layak untuk publikasi prosiding, serta hasil penelitian

berpotensi untuk menjadi HKI.

Saran

1. Melakukan percepatan serapan dengan tetap mengacu pada aturan yang

berlaku

2. Perlu dilakukan penyesuaian penulisan format laporan akhir maupun format

RPTP/RDHP/RKTM agar untuk tahun berikutnya dapat seragam

2. Balai Penelitian Tanaman Sayuran (16 – 18 Mei 2017)

Hasil-hasil penting monev tahap I/2017 Balitsa:

1. Capaian realisasi keuangan berdasarkan Laporan realisasi keuangan sampai

dengan tanggal 17 Mei 2017 serapan anggaran Balitsa sebesar :

Rp8.946.971.532,- (29,74%) dari pagu Rp30.082.861.000,-

2. Pengurangan anggaran RPTP untuk dialokasikan pada kegiatan diseminasi

RDHP (bawang merah dan cabai)

3. Beberapa sarana/prasarana yang menunjang kegiatan penelitian rusak

sehingga output penelitian tidak tercapai

4. Beberapa penelitian belum tuntas sehingga kurang memenuhi syarat untuk

jurnal ilmiah

5. Output (misalnya kandungan β carotene pada wortel) belum diperoleh karena

varietas belum murni

6. Beberapa penelitian tidak bisa diajukan HKInya

7. Ketidak sinkronan antara tujuan dan keluaran

8. OPT Spodoptera pada bawang merah pada saat pengamatan tidak muncul di

lapangan sehingga metode pengendalian hama tsb tidak dapat ditetapkan

9. Kegiatan RDHP tidak bisa ditulis KTInya karena tidak memenuhi kaidah ilmiah.

10. Khusus RODHP output semua kegiatan di UPBS misalnya penyaluran benih ke

stakeholders dapat dicapai. Namun output RODHP tidak bisa dijadikan KTI

karena tidak memenuhi kaidah ilmiah penelitian. Misalnya rancangan

percobaan dan ulangan serta analisis statistik tidak ada.

Laporan Tahunan 2017

103103103

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Saran

1. Balitsa agar melakukan percepatan realisasi anggaran dengan mengacu pada

ketentuan yang berlaku

2. Para penanggung jawab segera melakukan skala prioritas kegiatan ROPP agar

output penelitian bisa dipertajam

3. Beberapa sarana dan prasarana misalnya AC yang rusak yang dapat

mengganggu kegiatan penelitian harus segera dilakukan perbaikan atau

dianalisis di tempat lain yang sarana kegiatannya memadai.

4. Beberapa variabel pengamatan perlu dianalisis untuk melengkapi output yang

belum dapat dicapai misalnya uji keunggulan agar varietas yang dihasilkan

dapat didaftarkan (di-launching).

5. Untuk mendapatkan hibrida F1 perlu diseleksi ulang untuk hasil seleksi klon

yang dihasilkan dan untuk uji keunggulan perlu uji pemurnian varietasnya.

6. Beberapa output tidak bisa diajukan HKInya sehingga perlu ditambahkan

kriteria evaluasi bagi tim monev Pusat (form 7c), misalnya output yang

dihasilkan ditujukan untuk public domain.

7. Untuk output pengendalian hama Spodoptera pada bawang merah yang tidak

tercapai disarankan Penjab ROPP agar melakukan identifikasi OPT penting yang

bertanggung jawab terhadap kehilangan hasil bawang merah di lahan gambut

8. Untuk RODHP yang tidak biasa dibuat karya tulis ilmiah agar kegiatan RODHP

dilengkapi dengan kegiatan super-imposed di lapangan

3. Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (18-21 Juli 2017)

Hasil monev tahap I/2017 Balitbu Tropika:

Monev ex post

1. Balitbu telah menyusun tanggapan tindaklanjut pelaksanaan SPI/Monev Tahap

II/2016, akan tetapi masih terdapat tanggapan dimana evidencenya belum

dilampirkan. Untuk tanggapan tindak lanjut pelaksanaan SPS/Monev

selanjutnya agar disertakan evidence.

2. Sebagian besar format laporan akhir kegiatan RKTM 2016 belum sesuai dengan

Juklak PE 2016.

3. Seluruh laporan hasil kegiatan RPTP dan RDHP 2016 telah diselesaikan, akan

tetapi masih terdapat beberapa bagian yang harus diperbaiki antara lain

substansi serta kesimpulan yang belum sejalan dengan output yang dijanjikan.

Untuk kegiatan yang outputnya tidak tercapai akibat musim harus dibuat berita

acaranya.

4. Terdapat beberapa peralatan laboratorium di KP. Subang yang belum

fungsional yaitu Microscope fluorescene, electrophoresis, decitating cabinet,

serta 2 unit alat pemadam kebakaran.

Monev Ex ante

1. Terdapat perubahan data produksi benih sumber (BS) dari 6.265 menjadi 6.504

batang, sehingga perlu adanya revisi data produksi pada LAKIN Balitbu terkait

data produksi BS.

Laporan Tahunan 2017

104104104

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

2. PK Balitbu TA. 2017 antara Kepala Balitbu dan Kapuslitbang telah direvisi pada

bulan Juni 2017, namun PK tersebut belum dilegalisasi oleh Kepala Puslitbang

Hortikultura

3. Dokumen SOP Balitbu Tropika TA 2017 belum terlihat secara keseluruhan, hal

ini disebabkan SOP masih dalam tahap revisi.

4. Laporan kegiatan SPI telah dilengkapi dengan absensi dan notulen. Namun

notulen tersebut belum secara resmi disampaikan Ketua Satlak PI

kepada pimpinan

5. Format proposal RKTM 2017 belum sesuai dengan Juklak PE 2016, misalnya

belum tercantum dasar pertimbangan, pada tujuan dan keluaran dibedakan

menjadi jangka pendek dan jangka panjang.

6. Semua rencana kegiatan penelitian maupun diseminasi telah dibuat dan

terdokumentasi dengan baik. Secara umum format pada proposal belum sesuai

dengan Juklak PE.

7. Terdapat rencana kegiatan RPTP yang telah disarankan perubahan judulnya

oleh tim monev internal Balitbu pada bulan Maret 2017 dan telah ditanggapi

oleh penanggungjawabnya, tetapi proses pengajuan perbaikan belum

dilaksanakan sampai dengan bulan Juli 2017.

8. Terdapat beberapa kegiatan yang realisasi keuangannya lebih tinggi daripada

realisasi fisik.

9. Belanja modal TA. 2017 yang tengah dilaksanakan di KP Subang yaitu

pengukuran ulang lahan dan pemasangan tapal batas dengan anggaran

sebesar Rp 400.000.000,- dengan mekanisme penununjukan

langsung. Pembuatan patok-patok lahan bisa dilaksanakan berbarengan

dengan pengukuran ulang luas KP. Subang, sehingga dapat

mempercepat pelaksanaan pekerjaan dan penyerapan anggaran.

4. Balai Penelitian Tanaman Hias (19-21 April 2017)

Hasil pelaksanaan monev Balithi tahap I/2017:

1. Laporan Tahunan Balithi tahun 2016 telah tersusun namun masih dalam bentuk

draft.

2. Pada tahun 2016, Balithi telah melaksanakan 14 kegiatan yang terdiri dari: 7

RPTP dan 2 RDHP serta 5 RKTM. Secara umum dari hasil pemeriksaan

dokumen, seluruh kegiatan sudah mengumpulkan laporan akhir kegiatan.

Namun, laporan Akhir RKTM TA 2016 tersebut belum sesuai dengan format

Laporan Akhir yang terdapat pada Juklak PE Tahun 2016.

3. Perkembangan IKU VUB Balithi TA. 2016 sebanyak 17 CVUB yang terdiri dari

13 CVUB krisan, 1 CVUB anggrek, dan 3 CVUB gerbera, menunjukkan bahwa

terdapat 3 CVUB yang telah terbit SK pendaftarannya yaitu VUB Krisan Alisha

Agrihorti, Gerbera Arkadewi Agrihorti, dan Gerbera Awandhini Agrihorti.

Sedangkan untuk 13 CVUB lainnya sedang dalam proses di TP2VH Dirjen

Hortikultura.

Laporan Tahunan 2017

105105105

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

4. Dari hampir semua Laporan akhir ROPP 2016 teridentifikasi berpotensi

menghasilkan draft KTI, hal ini agar segera ditindaklanjuti untuk finalisasi KTI

sehingga menjadi layak J. Hort atau jurnal internasional.

5. Laporan RPTP/RDHP sebagian besar belum lengkap, belum mengakomodasi

bahan yang ada dari Laporan Akhir ROPP dan RODHP.

6. Produksi benih tahun 2016 tercapai, namun distribusi untuk anyelir, anthurium,

dan alpinia lebih sedikit daripada permintaan. Hal ini dikarenakan minat petani

membudidayakan anyelir menurun, sedangkan untuk Anthurium yang diminati

adalah benih pada stadia mulai berbunga, benih yang belum berbunga menjadi

stok.

7. Pekerjaan Pengadaan Barang dan Jasa pada Balai Penelitian Tanaman Hias

Tahun Anggaran 2016 telah dilakukan monitoring oleh Tim Monev Pusat

Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Pekerjaan yang dimonev tersebut

adalah: a) Perencanaan Pembangunan Area KP Serpong; b) Perbaikan jalan

masuk kantor Balithi; c) Pengadaan Peralatan Laboratorium; d) Pengawasan

Pembangunan Area KP Serpong; e) Pembangunan Fisik Area KP Serpong; f)

Pembangunan Jalan Lingkungan. Untuk keseluruhan pekerjaan tersebut, Tim

Monev telah memberikan saran-saran perbaikan, namun belum keseluruhan

dokumen yang disarankan tersebut diperbaiki/dipenuhi.

Monev Ex ante

1. Berdasarkan hasil telaah RPTP dan RDHP TA. 2017, masih dijumpai ketidak-

sinkronan antara judul, tujuan, dan keluaran penelitian pada beberapa judul

kegiatan, penulisan hipotesis yang belum lengkap, metodologi penelitian masih

sulit dipahami, dan pemahaman tentang analisis risiko masih beragam.

2. Laporan kemajuan kegiatan TA. 2017 masih terdapat beberapa judul kegiatan

yang hanya mencantumkan kode kegiatan sehingga menjadi kendala dalam

melakukan monitoring.

3. Realisasi Fisik Pekerjaan belanja modal di KP Serpong Balithi mencapai 85%

dari target 100%, sehingga terjadi keterlambatan sebesar 15%. Sampai saat ini

pembayaran yang telah dilaksanakan mencapai 62% sesuai dengan

Pembayaran Termin II. Tim telah meminta kepastian penyelesaian pelaksanaan

pekerjaan kepada konsultan pelaksana dengan membuat Surat Pernyataan di

atas materai. Konsultan pelaksana sanggup menyelesaikan pekerjaan pada 20

Mei 2017.

4. Khusus untuk pekerjaan Pembangunan Kebun Percobaan Serpong, yang

dilaksanakan oleh konsultan Pelaksana PT Jumindo Indah Perkasa dengan

Nomor Kontrak 901/PL.020/H.3.3/10/2016 tanggal 13 Oktober 2016, sampai

dengan pelaksanaan monev (20 April 2017), realisasi fisik pekerjaan mencapai

85% dari target 100%. Terjadi keterlambatan sebanyak 15%. Sementara itu,

pembayaran yang telah dilaksanakan mencapai 62% sesuai dengan

Pembayaran Termin II. Tim telah meminta kepastian penyelesaian pelaksanaan

pekerjaan kepada konsultan pelaksana dengan membuat Surat Pernyataan di

Laporan Tahunan 2017

106106106

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

atas materai untuk menyelesaikan. Konsultan pelaksana sanggup

menyelesaikan pekerjaan pada 20 Mei 2017. Selain itu, terdapat beberapa

kesalahan administrasi berupa salah ketik, yang kalau tidak diperbaiki menjadi

fatal. Tim Monev Pusat menyarankan: a) Segera menambah jumlah tenaga

kerja untuk menyelesaikan sisa pekerjaan yang belum selesai dilaksanakan; b)

Meningkatkan efektivitas pengawasan; c) Meminta kepada PPK untuk

memperhatikan pemotongan pembayaran termin terakhir terkait dengan

pembayaran denda keterlambatan; d) Tim juga meminta kepada PPK untuk

mengambil langkah-langkah apabila sampai jangka waktu yang ditentukan

belum juga selesai; e) Untuk dokumen kontrak pekerjaan Perencanaan oleh CV

Catur Prima Karya dan CV Gumilang Sajati pada poin 6.4 halaman 16 terdapat

kesalahan ketik berbunyi Twenty (80), seharusnya Eighty (80). Agar

kesalahan ini diperbaiki; f) Untuk dokumen kontrak pekerjaan Pembangunan

Gedung KP Serpong oleh Konsultan Pelaksana PT Jumindo Indah Perkasa pada

halaman 5 terdapat kesalahan ketik berbunyi: Umur Konstruksi 30 (lima

puluh) tahun, seharusnya 30 (tiga puluh) tahun. Agar kesalahan tersebut

diperbaiki.

5. Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (25-28 Juli

2017)

Hasil pelaksanaan monev Balitjestro tahap I/2017:

1. Capaian realisasi keuangan berdasarkan SP2D s.d tanggal 26 Juli 2017, telah

terealisasi sebesar Rp7.785.911.194,- (43,31%) dari pagu Rp17.978.000.000,-

namun demikian masih terdapat beberapa kegiatan yang realisasinya masih di

bawah 10%, yaitu: Teknologi Expert System untuk Forecasting Hama Kutu

Sisik (Aurantil (Aonidiella Aurantii) dan Penyakit Embun Tepung (Oidium

Tingitanium Carter) pada Tanaman Jeruk Rp. 35.628,500,- (23,75%);

Monitoring dan Evaluasi realisasi Rp7.544.050,- (21,55%); Sistem

Pengendalian Intern (SPI), realisasi : Rp 10.015.700,- (28,62%) dan Akreditasi

Laboratorium, realisasi : Rp13.500.000,- (30%).

2. Secara umum, hasil pemantauan terhadap kesiapan pelaksanaan penelitian dan

diseminasi di Balitjestro sudah siap dilaksanakan dengan rata-rata skor 156,36

(cukup siap).

3. Secara umum, bahan dan sarana yang diperlukan untuk kegiatan penelitian

dan diseminasi dapat tersedia tanpa mengalami hambatan yang berarti,

walaupun ada 1 (satu) kegiatan yang harus menunggu panen musim

sebelumnya dan 1 (satu) kegiatan lainnya harus menunggu panen padi. Saat

dilakukan pemantauan, tinggal 1 kegiatan yang belum belum bisa dilakukan

karena menunggu habis panen sekitar akhir Juli 2017.

4. Pada dasarnya dokumen perencanaan diperlukan sebagai pedoman dalam

pelaksanaan kegiatan. Berdasarkan hirarkinya dokumen perencanaan terdiri

dari RPTP/RDHP yang kemudian dijabarkan secara lebih rinci dalam bentuk

ROPP/RODHP. Bila dokumen turunan ini (ROPP/RODHP) dibuat lebih rinci dan

digunakan sebagai pedoman pelaksana di lapangan maka setiap kegiatan

Laporan Tahunan 2017

107107107

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

perlu dibuatkan ROPP/RODHP. Untuk itu bagi RPTP/RDHP yang hanya 1

kegiatan tetap diperlukan dokumen ROPP/RODHP.

5. Ketidaksesuaian antara dokumen ROPP dengan RPTP terlihat pada tujuan,

luaran dan metodologi. Untuk itu bila ketidaksesuaian agar disesuaikan dengan

mengacu pada dokumen yang sesuai dengan pelaksanaan.

Saran/Rekomendasi dari Tim Monev Pusat telah ditindaklanjuti oleh

masing-masing Satker Lingkup Puslitbang Hortikultura

B. Monev Tahap II Lingkup Puslitbang Hortikultura Tahun 2017

Pelaksanaan monev tahap II/2017 (ex post) terhadap satker lingkup Puslitbang

Hortikultura telah dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2017. Adapun

pelaksanaan dan hasil monev tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura (7-8 Desember

2017)

Berdasarkan Surat Penugasan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan

Hortikultura (Puslitbang Hortikultura) Nomor B.2111/TU-020/H.3/11/17,

tanggal 29 Nopember 2017 hal penugasan Tim SPI/Monev Tahap II/2017

Puslitbang Hortikultura (Pusat), Tim SPI/Monev tersebut yaitu: Dr. Yudi Sastro,

MP, Drs. Paidi, MM., M.Si, Dr. Idha Widi Arsanti, Ir. Arry Supriyanto, MS, Dr.

Agus Sutanto, M.Sc, Dr. Noor Roufiq, Ir. Jauhari pada tanggal 7-8 Desember

2017 telah melaksanakan SPI/Monev Tahap II (monev on going) kegiatan

penelitian dan pengembangan di Pusat Penelitian dan Pengembangan

Hortikultura (Puslitbang Hortikultura) yang didanai DIPA Tahun Anggaran 2017.

Hasil monev Puslitbang Hortikultura tahap II/2017:

1. RPTP: Analisis dan Sintesis Kebijakan Pembangunan Agribisnis

Hortikultura dalam Mendukung Pengembangan Kawasan Hortikultura

Sampai dengan 6 Desember 2017, serapan dana masih 69,02% atau sebesar

Rp. 30.341.710 dari Rp. 186.341.861.

Penentuan persentase kemajuan fisik bulanan pada ROPP sepertinya hanya

berdasarkan perkiraan saja, karena tidak dijabarkan di dalam ROPP yang

bersangkutan.

Persentase kemajuan fisik berdasarkan laporan bulanan pada bulan Oktober

adalah sebesar 70%, lebih rendah dari yang ditargetkan dalam RPTP, yaitu

sebesar 85%.

Persentase kemajuan fisik berdasarkan hasil wawancara dengan penelitinya

pada bulan November untuk masing-masing ROPP berbeda, yaitu 85% dan

90%, dengan rincian:

ROPP 1. Analisis Kelayakan Teknologi Proliga Bawang Merah dan Cabai,

persentase kemajuan fisik sebesar 90%.

ROPP 2. Analisis Potensi dan Strategi Pengembangan Daerah Penyangga

(Buffer Zone) Produksi Bawang Merah, persentase kemajuan fisik sebesar

85%.

Laporan Tahunan 2017

108108108

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

ROPP 3. Analisis Manfaat Gerakan Tanam Cabai di Pekarangan, persentase

kemajuan fisik sebesar 85%.

Saran:

Perlu perencanaan untuk meningkatkan serapan di bulan Desember supaya

mendekati 100%.

Sebaiknya rencana persentase target fisik dan alokasi keuangan (RAB) sudah

dijabarkan pada level ROPP, dan ini bisa digunakan sebagai pedoman untuk

mengetahui kemajuan kegiatan dan serapan anggaran bulanan sesuai rencana

atau tidak.

2. RPTP: Koordinasi Penyusunan Kalender Tanam Bawang Merah dan

Cabai

Dalam penelitian ini hanya komoditas bawang merah yang dilaksanakan

sehingga untuk tahun 2018 judul RPTP harus disesuaikan.

Kemajuan pelaksanaan penelitian belum signifikan dan belum nampak

menyasar ke output yang telah ditetapkan sehingga serapan dana kegiatan ini

sangat rendah yaitu 66,43%.

Berdasarkan informasi dari pelaksana peneltian sudah ada 3 KTI yang diikutkan

seminar di BBSDL tinggal menunggu prosiding.

Saran:

Masalah utama yang dihadapi adalah sebagian pekerjaan harus dilakukan oleh

institusi mitra seperti BBSDLP sehingga koordinasi dengan mitra harus

diintensifkan agar paling tidak sasaran utamanya bisa tercapai, yaitu prototipe

katam.

3. RPTP: Analisis Rantai Nilai dan Pengembangan Model Konservasi

Tanaman Buah Tropika Berbasis Komunitas

Hingga 7 Desember 2017 serapan dana baru 70% termasuk rendah dari dana

Rp. 180.000.000 dengan sisa Rp. 54.000.000,-

Output 3.5. Penguatan jejaring kerja dan koordinasi dengan stake holder

terkait akan dilaksanakan bekerjasama dengan Balitbu Solok

Output 3.6. Penyempurnaan katalog tanaman buah tropika direncanakan

diganti draft pengusulan pendaftaran VUB.

Saran: Perubahan output harus diikuti berita acara

Catatan Umum:

1. Berdasarkan hasil pengisian form monev integrasi terdapat perbedaan nilai

antara tim monev internal dengan tim monev pusat, karena pada saat

dilakukan monev pusat sudah ada kemajuan fisik kegiatan.

2. Form Laporan Kemajuan Bulanan perlu direvisi sehingga lebih simpel dan

informatif.

3. Target laporan harus sudah ditetapkan di dalam RPTP/RDHP/RKTM bukan

dibuat saat Membuat laporan bulanan. Kasus RPTP yang bulan Desember yang

target fisiknya 60% dengan serapan baru 60-70%. Demikian juga dengan

target keuangan yang alokasi per bulannya harus sesuai dengan yang telah

ditetapkan dalam RAB.

Laporan Tahunan 2017

109109109

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

4. Untuk monev integrasi on going keterangan nilainya harus dirubah sesuai

pencapaian pelaksanaan kegiatan

5. Pada RPTP sebaiknya dibuat target fisik setiap bulan yang sudah dijabarkan ke

dalam ROPP, yang bisa diacu untuk mengisi score pada monev integrasi form

7b kriteria no. 1.

6. Pada RAB sebaiknya dibuat target keuangan setiap bulan yang sudah

dijabarkan ke dalam RPTP, yang bisa diacu untuk mengisi score pada monev

integrasi form 7b kriteria no. 2

7. Dalam Form Monev Integrasi On Going (form 7B) perlu adanya revisi terutama

untuk kriteria no. 1 dan no. 2:

Kriteria no. 1 harus didasarkan pada selisih atau perbandingan antara capaian

fisik dengan target yang telah ditetapkan pada RPTP (termasuk ROPP) dan

RDHP (termasik RODHP).

Kriteria no. 2 harus didasarkan pada selisih atau perbandingan antara target

dengan realisasi keuangan yang telah ditetapkan pada RPTP dan RDHP.

8. Pertemuan tim monev pusat seyogyanya bisa dilakukan awal tahun guna

merumuskan langkah-langkah yang lebih efektif

9. Pembedaan RDHP dan RKTM perlu lebih dipertegas karena masih terkesan

rancu, sebagian RKTM yang ada semestinya dimasukkan ke dalam RDHP.

10. Pembatasan jumlah RPTP/RDHP/RKTM yang bisa ditanggungjawabi seorang

peneliti/staf perlu dirumuskan kembali berikut persyaratannya agar

pelaksanaan kegiatan lebih efektif.

11. Monev Lingkup Puslitbanghorti harus menjadi kegiatan yang diprioritaskan

pimpinan, peneliti dan staf lainnya. Rencana kegiatan monev untuk setahun

mendatang, sebaiknya sudah diumumkan jadualnya pada bulan Januari.

Monev on going sebaiknya dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli tidak harus

dengan satu periode waktu tertentu seperti selama ini tetapi bisa berlangsung

satu bulan.

2. Balai Penelitian Tanaman Sayuran (30 Oktober – 1 Nopember 2017)

Hasil monev Balitsa tahap II/2017:

Monev KEGIATAN APBN

1. Laporan tindak lanjut BA pelaksanaan SPI/Monev Tahap I/2017 Balitsa telah

tersusun, namun belum sesuai dengan format yang telah disampaikan oleh

Kepala Puslitbang Hortikultura dengan surat nomor 970/RC.320/H.3/8/17.

Balitsa akan mengirimkan laporan TL tersebut pada tanggal 22 November

2017.

2. Pada saat pelaksanaan kegiatan SPI/Monev Integrasi Tahap II/2017 Pusat,

Balitsa sedang melakukan SPI/Monev Internal Tahap II/2017, sehingga hasil

monev internal Balit tahap II/2017 belum dapat dilihat sebagai referensi

pelaksanaan SPI/Monev Integrasi Tahap II/2017 Pusat. Telah disepakati bahwa

pelaksanaan SPI/Monev Internal tahap II adalah pada bulan September.

Laporan Tahunan 2017

110110110

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

3. Capaian realisasi keuangan perjenis belanja Balitsa per tanggal 30 Oktober

2017 mencapai 54,22% dengan rincian sbb. A) belanja pegawai 76,26%, B)

belanja barang operasional 75,33%, C) belanja barang non operasional

34,09%, dan D) belanja modal 64,11%. Rendahnya capaian realisasi keuangan

belanja barang non operasional, disebabkan karena pertanggungjawaban

keuangan belum seluruhnya final dan capaian realisasi belanja modal masih

mencapai 64,11% disebabkan terdapat beberapa kontrak yang masih berjalan.

4. Perjanjian Kinerja (PK) Balitsa TA. 2017 (antara Kepala Balai dengan Kepala

Puslitbang Hortikultura) sampai pelaksanaan SPI/Monev Tahap II/2017 telah

mengalami 2 kali revisi. Revisi PK pertama dengan legalisasi bulan Januari

2017, jumlah anggaran Rp 30.082.861.000,. Pada revisi ke dua terjadi

perubahan anggaran serta indikator dan target. PK Balitsa TA. 2017 (Revisi 1

dan 2) terkait indikator jumlah VUB, data dukung VUB belum sinkron, yaitu

VUB Bawang Merah, apakah toleran Antraknos atau toleran Alternaria porii.

Disarankan Kasi Yantek agar memastikan data dukung VUB dari Bawang Merah

tersebut.

5. Kegiatan diprediksi sampai akhir tahun output tercapai sesuai dengan target

adalah:

a. Uji Keunggulan, dan Uji Kebenaran Klon-Klon Bawang Merah Agak Tahan

Terhadap Antraknos dan Seleksi Klon-Klon Bawang Merah Berproduksi TSS

Yang Tinggi (Nurmalita Waluyo, SP)

b. Teknologi Produksi TSS Melalui Aplikasi Biji/TSS Langsung Sebagai Sumber

Benih (Ir. Rini Rosliani, M.Si)

c. Perbaikan Teknik Penyemaian dan Pindah Tanam Pada Budidaya Bawang

Merah TSS (Dr. Ir. Witono Adiyoga, MS)

d. Uji Keunggulan Calon Hibrida Cabai Keriting dan Uji Kebenaran (Ir. Yenni

Kusandriani)

e. Pengkayaan Koleksi SDG Secara Inkonvensional Melalui Iradiasi Sinar Gamma

dan Praevaluasi SDG Cabai Dan Bawang Merah Terhadap Cekaman Biotik dan

Abiotik Akibat Perubahan Iklim (Dr. Redy Gaswanto, SP., MP)

f. Rejuvinasi, Karakterisasi, dan Dokumentasi Aksesi SDG Sayuran ( Ir. Yenni

Kusandriani)

g. Pemeliharaan Working Collection Materi Genetik Perakitan VUB (Dr. Helmi

Kurniawan, SP., MP)

h. Perbaikan Teknologi Produksi Cabai Dengan Provitas >20 ton/ha ( Ir. Wiwin

Setiawati, MS)

i. Efektivitas Formulasi Bahan Nabati Bersifat Repelen Terhadap Bemisia Tabaci

Sebagai Vektor Virus Kuning Pada Pertanaman Cabai (Dr. Ir. Ahsol Hasyim, MS)

j. Diseminasi Inovasi Teknologi Komoditas Hortikultura Lainnya (Andi Supriadi,

ST.)

k. Diseminasi Inovasi Teknologi Mendukung Upsus Swasembada Bawang Merah

dan Cabai (Dr. Ir. Catur Hermanto, MP. (Cq. Ka. Sie Jasa Penelitian).

6. Kegiatan diprediksi sampai akhir tahun output belum tercapai sesuai dengan

target adalah:

Laporan Tahunan 2017

111111111

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

a. Teknologi Produksi Lipat Ganda (Proliga) Bawang Merah 40 ton/Ha Asal TSS Di

Brebes Jawa Tengah (Penjab : Prof. Ir. Suwandi, MS.). Produksi bawang merah

varietas Trisula dengan teknologi TSS telah selesai dipanen dengan hasil 21,56

ton/ha.

b. Produksi Benih Sumber Bawang Merah Berbasis Sistem Manajemen Mutu

(Penjab : Dr. Joko Pinilih, SP., MP.). Target 650 kg TSS. Capaian kinerja yang

dicapai sampai saat ini 5 kg BS TSS dan 8 ton benih umbi dari target 650 kg

TSS (termasuk PK Puslitbang Hortikultura)

c. Produksi Benih Sumber Cabai Berbasis Sistem Manajemen Mutu UPBS (Dr. Ir.

Catur Hermanto, MP. Cq. Chotimatul Azmi, SP., M. Agr.). Capaian kinerja yang

dihasilkan adalah 15 kg benih sumber cabai dari 100 kg target. Pencapaian

target secara keseluruhan diprediksi akan tercapai melewati tahun (pada

triwulan II/2018). (Termasuk PK Puslitbang Hortikultura)

Pengadaan Barang APBNP 2017

Secara umum proses pengadaan Barang APBNP 2017 di Balitsa tidak mengalami

kendala baik gudang benih, Cold Storage, Gravity Separator, Mesin Ekstrak Cabai,

Kendaraan Roda 3, Traktor, Autoclave 75 Liter, Timbangan Digital 30 kg, Halogen

Heater, Sealer, AC, Kulkas Sterilisasi Kering.

3. Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (6-10 Nopember 2017)

Berdasarkan Surat Penugasan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan

Hortikultura (Puslitbang Hortikultura) Nomor B.1946/TU.040/H.3/10/17, tanggal 30

Oktober 2017 hal penugasan Tim SPI/Monev Tahap II/2016 Puslitbang Hortikultura

(Tim SPI/Monev Pusat), Tim SPI/Monev Pusat terdiri dari: Ir. Sri Ita Bangun, MSi,

Drs. Jawal AS, MS., Ir. Nirmala Friyanti Devi, MSc., dan Nuni Media, SE., telah

melaksanakan SPI/Monev Tahap II terhadap kegiatan penelitian dan

pengembangan serta manajemen Balai Penelitian Tanaman Buah (Balitbu) Tropika

yang didanai DIPA dan kegiatan KP4S TA. 2017 yang terdapat di Sumbar yang

dilaksanakan pada tanggal 6-10 November 2017. Hasil monev Balitbu Tropika tahap

II/2017:

Monev Kegiatan APBN

1. Balitbu telah menindaklanjuti BA laporan pelaksanaan SPI/Monev tahap I/2017

sesuai dengan matrik yang disarankan oleh tim SPI/Monev Pusat berikut

evidence, meskipun masih terdapat penjab yang belum mennyertakan evidence

dalam tindaklanjut tersebut.

2. Balitbu telah melaksanakan SPI/Monev Internal tahap II/2017 pada tanggal 16-

31 Agustus 2017. Laporan telah tersusun dan sebelum Tim SPI/Monev Pusat

tahap II/2017 melaksanakan SPI/Monev ke Balitbu, laporan dalam bentuk soft

file telah disampaikan ke Tim SPI/Monev Pusat.

3. Berdasarkan laporan realisasi keuangan Balitbu Tropika per tanggal 7

Nopember 2017, serapan anggaran telah mencapai sebesar Rp

Laporan Tahunan 2017

112112112

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

21.396.863.334,- (70,04%) dari pagu Rp 30.549.251.000,- dengan realisasi

fisik 80,00%.

4. Capaian keuangan perjenis belanja yang terlihat rendah adalah Belanja Barang

Non Operasional (51,44%). Hal ini disebabkan pada kegiatan APBNP terutama

untuk bahan masih dalam proses pemesanan (indent), upah dan perjalanan

biasa pertanggungjawaban keuangan masih dalam proses penyelesaian.

5. Sampai pada pelaksanaan SPI/Monev Tahap II/2017, PK Balitbu telah

mengalami 2 (dua) kali revisi, baik revisi anggaran maupun indikator kinerja

dan target. Disarankan agar revisi PK ke-2 dapat tercermin pada laporan

renaksi selanjutnya.

6. Sesuai dengan surat Sekretaris Balitbangtan nomor B-2828/PW-230/H-

1/10/2017 tanggal 23 Oktober 2017 hal Format Baru Rencana Aksi

Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (AKIP) Tahun 2017, jika persentase capaian

pada setiap triwulan < 100% maka terdapat kolom tambahan dari format

Renaksi yang lama, yaitu kolom evaluasi tindak lanjut (sesuai contoh format)

yang harus diisi. Evaluasi tindak lanjut dimaksudkan untuk memantau sejauh

mana tindak lanjut yang direncanakan telah dilakukan. Disarankan pada

triwulan selanjutnya agar format Renaksi menggunakan format yang baru dan

target disesuaikan dengan revisi PK Balitbu terbaru

7. Rekap kegiatan kerjasama agar diperbaharui, sehingga lebih mudah untuk

memonitoring kegiatan yang ada. Penjab kegiatan kerjasama agar

menyerahkan laporan kerjasama per tahun. Laporan tersebut disusun seperti

laporan akhir kegiatan mengikuti format Juklak PE.

8. Sesuai dengan revisi PK Balitbu ke dua TA. 2017, maka terdapat 6 (enam)

indikator kinerja yang semula hanya 4 indikator kinerja. Diprediksi sampai

dengan bulan Desember 2017 capaian kinerja ke enam indikator tersebut akan

tercapai sesuai dengan target (100%). Ke enam indikator kinerja tersebut

adalah: 1) Jumlah VUB Hortikultura (1 VUB Pisang tahan penyakit layu

fusarium); 2) Jumlah sumber daya genetik tanaman buah tropika yang

terkonservasi dan terkarakterisasi (20 aksesi mangga, 20 aksesi durian, 5

aksesi pepaya, 5 aksesi buah naga); 3) Jumlah teknologi buah tropika berbasis

pertanian bioindustri (2 teknologi); 4) Jumlah teknologi buah tropika berbasis

pertanian bioindustri (1 kegiatan “Inovasi VUB dan Teknologi Pemupukan

Manggis di Pelalawan, Riau”); 5) Jumlah benih sebar sayuran lainnya (80.000

batang); 6) Jumlah benih sumber dan benih sebar tanaman buah tropika

(398.000 batang).

9. Pada TA. 2017 Balitbu melakukan 5 RPTP dan 2 RDHP. Dari 19 kegiatan yang

ada, maka dari hasil validasi hasil monev on going internal Balitbu Tropika oleh

Tim Monev Pusat, maka terdapat: (a) 11 (sebelas) kegiatan (57,90%)

mendapat nilai 300 (sangat siap/sesuai); (b) 7 (tujuh) kegiatan (36,84%) →

nilai 260 (siap); dan (c) 1 (satu) kegiatan (5,26%) tidak dinilai, yaitu kegiatan

“Teknologi Pemupukan Yang Efisien Untuk Produksi Mangga” karena penjab.

belum menindak lanjuti saran Tim Monev Pusat Tahap I, sehingga tim monev

Laporan Tahunan 2017

113113113

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

tidak dapat menilai lebih lanjut (hasil lengkap terdapat pada Tabel 8. Validasi

Hasil Monev on going Internal Balitbu Tropika oleh Tim Monev Puslit 2017).

10. Beberapa catatan Tim SPI/Monev Pusat terhadap kegiatan RPTP/RDHP TA.

2017 yang harus diperhatikan diantaranya: (a) “Teknologi Budidaya

Mendukung Off Season Mangga” (Dr. Muryati) : Teknologi pemupukan efisien

tidak mendukung teknologi off seasson; (b) ”Karakterisasi Gen Ketahanan

Fusarium dan Optimalisasi Perbenihan Untuk Menunjang Konservasi dan

Pengembangan Pisang” (Dr. Ir. Agus Sutanto, M.Sc.) → Produk fisik sesuai

output belum tercapai seluruhnya dan rekomendasi subkultur belum bisa

diperoleh sampai dengan Desember 2017; (c) “Karakterisasi, Evaluasi,

Dokumentasi Dan Konservasi Sumber Daya Genetik Tanaman Buah Tropika”

(Ir. Sri Hadiati, MS) → Produk fisik sesuai output tidak tercapai (CVUB nanas

belum bisa diperoleh sampai dengan akhir Desember 2017); (d) Diseminasi

Teknologi Inovatif Buah Tropika (Dr. Panca Jarot Santoso, SP., M.Sc.) →Produk

fisik sesuai output akan tercapai 90% dikarenakan berdasarkan hasil

wawancara dengan penjab RODHP disimpulkan bahwa kurangnya koordinasi

antara penjab RDHP dengan RODHP sehingga beberapa output belum

terlaksana; Saran untuk menambah SDM yang melaksanakan pengelolaan e-

berita/e video dan kegiatan lainnya sebagai bahan materi Web; Pada kegatan

pembuatan dan pemeliharaan materi diseminasi, target 120 tanaman buah

dalam pot, tetapi pot yang tersedia baru 100 (2 pecah); (e) “Pembuatan

Demfarm Teknologi Di Kawasan Pengembangan Buah Tropika” (Dr. Panca Jarot

Santoso, SP., M.Sc.) → kata “Demfarm” sebaiknya diubah menjadi demplot

berdasarkan luasan yang diaplikasikan.

4. Balai Penelitian Tanaman Hias (25-27 Oktober 2017)

Berdasarkan Surat Penugasan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan

Hortikultura (Puslitbang Hortikultura) Nomor B-1899/TU.040/H.3/10/2017, tanggal

23 Oktober 2017 hal penugasan Tim SPI/Monev Integrasi Tahap II/2017 Puslitbang

Hortikultura, Tim SPI/Monev tersebut yaitu: Drs. Jawal AS., MS, Ir. Nirmala Friyanti

Devi, MSc., Ir. Sri Ita Bangun, MSi., dan Nuni Media, SE. pada tanggal 25 – 27

Oktober 2017 telah melaksanakan SPI/Monev Tahap II/2016 kegiatan penelitian dan

pengembangan di Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) yang didanai DIPA Tahun

Anggaran 2017. Hasil Monev Tahap II/2017 Balithi, yaitu :

1. Perjanjian Kinerja (PK) Balithi TA. 2017

Perjanjian Kinerja (PK) Balithi TA. 2017 (antara Kepala Balai dengan Kepala

Puslitbang Hortikultura) sampai pelaksanaan SPI/Monev Tahap II/2017 telah

mengalami 3 kali revisi. Hal ini disebabkan adanya perubahan sasaran kegiatan dan

anggaran. Pada revisi ke-2 terjadi perubahan sasaran kegiatan dan target, hal ini

dikarenakan sasaran kegiatan “Terselenggaranya Kerjasama Inovasi Teknologi

Komoditas Hortikultura pada RKAKL TA 2017” tersebut tidak tercantum sebagai

mata anggaran tersendiri. Seluruh PK telah dilegalisasi.

Laporan Tahunan 2017

114114114

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

2. Perkembangan IKU Balithi TA. 2017 sampai dengan Monev Tahap II

Berdasarkan Perjanjian Kinerja (PK) Balai Penelitian Tanaman Hias TA. 2016,

target IKU untuk VUB sebanyak 17 VUB yang terdiri dari: 13 VUB krisan, 1 VUB

anggrek, dan 3 VUB gerbera. Pada bulan Januari tahun 2017 (sumber: LAKIN Balithi

2016), VUB tersebut sedang dalam proses pendaftaran sehingga masih berstatus

CVUB. Sampai pelaksanaan SPI/Monev Tahap II/2017 terdapat 7 VUB tanaman hias

yang telah terbit SK-nya. Sehingga yang tetap perlu dipantau tersisa 10 CVUB

tanaman hias.

3. Catatan untuk Kegiatan ROPP:

1. Mikropropagasi Klonal Anggrek Phalaenopsis melalui Kultur In vitro:

- Pada output no 1, teknologi yang dihasilkan peruntukannya disesuaikan

dengan klon yang terseleksi

2. Perbaikan teknologi perbanyakan klonal Anggrek Dendrobium :

- Output ROPP diperbaiki : Output Nomor 1 seharusnya “1 teknologi

perbanyakan yang sudah diperbaiki”

- Output berikutnya menyesuaikan

3. Seleksi Klon-Klon Unggul Krisan untuk Kesesuaian di Dataran

Rendah:

- Agar pada kegiatan tahun depan dilakukan pengembangan/perbenihan di

dataran rendah (misalnya di Serpong)

4. Perakitan varietas bunga potong Dendrobium dan pembentukan

populasi amphidiploid

- Metodologi dilengkapi dan disesuaikan dengan output secara berurutan

4. Catatan untuk Kegiatan RODHP:

1. Pendampingan TTP, TSP dan UPSUS Komoditas Utama Kementan

- Hasil kegiatan benih cabai dimasukkan di dalam target output

2. Koordinasi dan Sinkronisasi Pemanfaatan Hasil Litbang Tanaman

Hias

- Semua output yang sudah dilaksanakan perlu dikuantitatifkan pada laporan

kemajuan

3. Pengelolaan Agro Widya Wisata Balithi

- Output kegiatan yang dilaporan di kuantitatifkan

4. Secara umum, perlu disinkronkan kembali antara output yang terdapat pada

masing-masing RODHP sehingga tidak terjadi tumpang tindih antara RODHP

yang satu dengan yang lainnya

5. Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (20-24

Nopember 2017)

Hasil monev Balitjestro tahap II/2017:

Monev Kegiatan APBN

1. Balitjestro telah menyusun tindaklanjut BA laporan pelaksanaan SPI/Monev

tahap I/2017 dan diterima oleh Tim SPI/Monev Pusat pada saat pelaksanaan

Laporan Tahunan 2017

115115115

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

kegiatan SPI/Monev Tahap II/2017. Laporan tersebut telah sesuai dengan

matrik yang disarankan oleh tim SPI/Monev Pusat tahap I/2017 berikut

evidence, meskipun masih ada saran yang belum ditindaklanjuti (terkait

SIMAKBMN). Sedangkan tindak lanjut BA SPI/Monev Tahap II/2016 dikirim

pada tanggal 10 November 2017 namun masih terdapat saran yang belum

ditindaklanjuti. Misalnya format RKTM belum seluruhnya disesuaikan dengan

Juklak PE 2016 (informasi dari laporan SPI/Monev Internal tahap II/2017

Balitjestro). Disarankan tindak lanjut berita acara dapat dikirim ke Tim

SPI/Monev Pusat sesuai dengan waktu yang telah disepakati pada waktu

pembacaan BA.

2. Balitjestro telah melaksanakan SPI/Monev Internal tahap II/2017 pada

tanggal 7-20 Nopember 2017. Laporan telah tersusun dan dilegalisasi. Namun

laporan tsb. diterima pada saat Tim SPI/Monev Pusat tahap II/2017

melaksanakan SPI/Monev ke Balitjestro. Disarankan agar laporan SI/Monev

Internal Balit dapat diterima Tim monev Pusat sebelum Tim Pusat

melaksanakan SPI/Monev ke Balit.

3. Berdasarkan laporan realisasi keuangan Balitjestro per tanggal 22 Nopember

2017, serapan anggaran telah mencapai sebesar Rp19.833.135.077

(78,578%) dari pagu anggaran sebesar Rp25.240.000.000,00. Masih terdapat

beberapa kegiatan dimana capaian realisasi masih <60%.

4. Sesuai dengan arahan Kepala Balitbangtan melalui whatsapp pada tanggal

18 November 2017 diupayakan agar serapan anggaran sampai minggu ini

mencapai 85%.

5. Pada TA 2017 Balitjestro melaksanakan 21 kegiatan yang terdiri dai 4 RPTP, 2

RDHP dan 15 RKTM.

6. Hasil penilaian tim monev terhadap 4 kegiatan RPTP (8 ROPP) dan 2 RDHP.

Terdapat 4 ROPP (50%) masing-masing mendapat nilai 300 (sangat siap) dan

nilai 200-299 (siap). 1 RDHP (50%) masing-masing dengan nilai 300 (sangat

siap) dan nilai 200-299 (siap).

7. Dari hasil evaluasi 15 RKTM menunjukkan bahwa capaian realisasi keuangan

berkisar antara 4,46-98,25%. Terdapat 10 RKTM (66,67%) di mana capaian

realisasi keuangan >84% dan 5 RKTM (33,37%) capaian keuangan berkisar

4,46-65,79%. Sedangkan capaian realisasi fisik belum dapat terlihat karena

kegiatan RKTM belum menyusun laporan kemajuan kegiatan bulanan.

Kegiatan RKTM Balitjestro tahun berikutnya agar membuat laporan kemajuan

kegiatan per bulan.

8. Prediksi capaian kinerja IKU Balitjestro TA. 2017 akan sesuai dengan target

9. Perjanjian Kinerja Balitjestro TA. 2017 belum mengalami revisi sesuai dengan

revisi anggaran.

10. Laporan rencana aksi (renaksi) agar disesuaikan dengan PK dan laporan

renaksi selanjutnya disesuaikan dengan format terbaru

11. i-monev agar di update setiap hari Jumat dan sebelum dilaksanakannya

RAPIM.

Laporan Tahunan 2017

116116116

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

12. Belanja Modal

a. Renovasi gedung dan bangunan: masih terdapat gedung yang harus

diperbaiki

b. Pejabat Pemeriksa dan Penerima Barang: agar teliti ketika menerima barang.

Dipastikan barang yang diterima sesuai dengan spesifikasi barang dalam

kontrak.

13. Perbenihan pengadaan 85.000 batang bawah apel dan 3.000 batang atas

apel telah terrealisasi sesuai dengan target.

14. Perlengkapan

a. Bongkaran BMN. Bahwa pada TA 2017 Balitjestro melaksanakan pekerjaan

Renovasi Gedung dan Bangunan. Sebagai akibat dari kegiatan renovasi

gedung dan bangunan tersebut adalah timbulnya bongkaran. Kepada Petugas

SIMAKBMN berkoordinasi dengan KPKNL setempat untuk segera menerbitkan

persetujuan penjualan BMN berdasarkan permohonan Kuasa Pengguna

Barang pelaksana kegiatan renovasi

b. Pengelolaan Barang Persediaan. Perlu adanya gudang tempat penyimpanan

barang persediaan berupa pupuk, saprodi dan bahan kimia secara tersendiri

agar memudahkan petugas melakukan stock opname.

Saran/Rekomendasi dari Tim Monev Pusat telah ditindaklanjuti oleh

masing-masing Satker Lingkup Puslitbang Hortikultura

7. Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIN) Tahun 2016

Pada tanggal 21-23 Desember 2016 bertempat di Aston Marina Hotel, Ancol, Jakarta

telah dilakukan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIN) Puslitbang

Hortikultura Tahun 2016. Acara ini dihadiri oleh Kepala Balai, Kasie Yantek, dan

Operator penyusun LAKIN 2016. Dalam pertemuan ini telah dihasilkan kesepakatan

terkait dengan format penyusunan LAKIN dari Badan Litbang Pertanian dan draft

masing-masing LAKIN 2016 Satker Lingkup Puslitbang Hortikultura.

Dalam rangka penilaian secara umum akuntabilitas UK Lingkup Balitbangtan dan

memberikan saran perbaikan peningkatan kinerja,

penguatan akuntabilitas, dan pelaporan kinerja UK

Balitbangtan maka Balitbangtan mengadakan evaluasi

silang LAKIN 2016 UK lingkup Balitbangtan yang

diselenggarakan pada hari Rabu-Kamis, tanggal 1-2

Februari 2017. Evaluasi silang dibuka oleh Sekretaris

Balitbangtan dan dihadiri oleh Kepala Bidang Program

dan Perencanaan, Kepala Bidang PE serta Kepala

Subbidang Evaluasi lingkup Balitbangtan. Tujuan

Evaluasi Silang LAKIN adalah; a) memberikan saran

perbaikan untuk peningkatan kinerja dan penguatan

akuntabilitas pada UK Balitbangtan, b) memperoleh

informasi tentang implementasi SAKIP pada UK

Balitbangtan, c) menilai akuntabilitas kinerja pada UK Gambar 65. Laporan

Akuntabilitas Kinerja Tahun

Laporan Tahunan 2017

117117117

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

BalitbangtaAgenda pada pertemuan tersebut adalah evaluasi silang LAKIN 2016

antar UK Balitbangtan dan diskusi. Pada acara Evaluasi Siang LAKIN 2016 antar UK

Balitbangtan, LAKIN Puslitbang Hortikultura mendapat nilai 91,0 dengan predikat

sangat memuaskan.

8. Laporan Kegiatan Utama Tahun 2017

Laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan utama merupakan laporan yang

meliputi perkembangan realisasi keuangan, target fisik dan realisasi kegiatan serta

kendala/masalah yang sesuai dengan penetapan kinerja (PK)/rencana kinerja

tahunan (RKT) 2016. Puslitbang Hortikultura melakukan kompilasi kegiatan utama

lingkup Puslitbang Hortikultura setiap triwulan, kemudian dilaporkan ke Badan

Litbang Pertanian.

Pada tahun anggaran 2017 Puslitbang Hortikultura beserta Balai penelitiannya

mengelola anggaran sebesar Rp 138.901.864.000,- setelah mengalami beberapa

kali revisi, dengan pelaksanaan kegiatan utama yang terdiri dari: 1) Jumlah

Varietas Unggul Baru (VUB) Hortikultura yang adaptif terhadap lingkungan ; 2)

Benih Sumber (tanaman sayuran, tanaman buah tropika, tanaman jeruk dan buah

sub tropika); 3) Teknologi Hortikultura Unggul menuju Pertanian Bioindustri 4)

Rekomendasi Kebijakan Litbang Hortikultura Diseminasi Inovasi Hortikultura 5)

Jumlah Diseminasi Inovasi Hortikultura 6) Dukungan penelitian dan pengembangan

hortikultura

Realisasi anggaran kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah dicapai

Puslitbang Hortikultura sampai pada triwulan IV tahun 2017 adalah sebesar Rp.

130.503.626.091,- (93,95%), dengan pencapaian kinerja sesuai dengan Penetapan

Kinerja (PK) Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

a. Varietas Unggul Baru (VUB)

Sesuai dengan Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2017, target VUB Puslitbang

Hortikultura adalah 16 VUB, realisasi fisik sampai dengan akhir tahun 2017 telah

tercapai 17 VUB (106,25%) yang terdiri dari 3 VUB dari Balitsa, 1 VUB Balitbu, 12

VUB Balithi dan 1 VUB Balitjestro.

b. Benih Sumber Hortikultura

Tersedianya Benih Sumber, yaitu dihasilkannya benih sumber bawang merah TSS;

benih sumber cabai, Benih sumber jeruk dan buah subtropika lainnya. Adapun yang

dihasilkan pada tahun 2017 tersebut adalah: 11,1kg atau (17,01%);kg benih

sumber bawang merah dari target 650kg; 13,3kg (31,3%) kg benih sumber cabai

dari target 100kg; 9.444 tanaman (188,8%) batang, benih sumber tanaman jeruk

dan buah subtropika lainnya.

c. Teknologi Hortikultura Berbasis Pertanian Bioindustri berkelanjutan.

Jumlah teknologi yang dihasilkan pada tahun 2017 sejumlah 8 teknologi (100%)

dari 8 teknologi yang ditargetkan. Capaian realisasi teknologi dari setiap komoditas

hampir seluruhnya telah sesuai dengan target 100%. Masing-masing adalah sebagai

Laporan Tahunan 2017

118118118

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

berikut: capaian realisasi jumlah teknologi tanaman sayuran 2, teknologi tanaman

buah tropika 2, teknologi tanaman hias 2, dan capaian realisasi kinerja teknologi

tanaman jeruk dan buah subtropika 2.

d. Rumusan Kebijakan Penelitian

Pada tahun 2017 Puslitbang Hortikultura telah menghasilkan 2 Rekomendasi

Kebijakan Hortikultura (100%) dari 2 rekomendasi yang ditargetkan. Adapun

capaian rekomendasi yang dihasilkan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Puslitbang hortikultura telah menghasilkan paket teknologi Produksi Lipat

Ganda (PROLIGA) bawang merah yang salah satu komponen teknologinya adalah

penggunaan TSS sebagai benih. penggunaan TSS dapat mengurangi biaya produksi

terutama pada komponen benih. teknologi TSS sebenarnya bukan teknologi baru

namun merupakan cara pandang baru dalam penyediaan benih bawang merah.

Sebelumnya tahun 2007-2008 penggunaan TSS sebagai benih sudah diinisiasi di

Kabupaten Brebes. Namun penggunaan TSS ini tidak berkembang. Hasil survey

brenchmarking budidaya bawang merah dengan benih TSS menunjukkan bahwa

banyak kendala di lapangan terutama pada saat pindah tanam karena memerlukan

keterampilan dan tenaga kerja dalam jumlah besar dan setelah pindah tanam

dimana daya tumbuhnya rendah. Disamping itu waktu budidaya bawang merah

dengan benih TSS lebih lama dibandingkan dengan umbi. Selain itu dari sisi

pemasaran, bawang merah asal TSS varietas tuktuk kurang disukai oleh pasar.

Namun terdapat keuntungan dari penggunaan TSS sebagai benih, terutama pada

saat harga bawang merah konsumsi naik yang akan berimbas kepada naiknya harga

benih umbi. Oleh karena itu, penggunaan TSS direkomendasikan sebagai alternatif

pada saat harga benih umbi mahal.

2. Kabupaten Solok merupakan salah satu sentra produksi bawang merah

nasional yang berpotensi untuk menjadi daerah penyangga produksi terutama pada

saat sentra produksi utama menurun produksinya. Kabupaten Solok memiliki angka

koefisien keragaman produksi bulanan paling kecil diantara seluruh sentra produksi

bawang merah yang ada di Indonesia, yang artinya produksi bawang merah di

Kabupaten Solok hampir stabil sepanjang tahun. tidak seperti sentra-sentra produksi

utama lainnya yang produksi bawang merahnya musiman. Sebuah survey dilakukan

untuk mengetahui karakteristik rantai nilai agribisnis bawang merah di Kabupaten

Solok. Hasil survey menunjukkan bahwa biaya usahatani bawang merah di

Kabupaten Solok termasuk efisien karena petani biasa menggunakan benih sendiri.

Selain itu dari segi penyediaan benih petani sudah relatif mandiri tidak tergantung

kepada daerah lain dan relatif fanatik dengan varietas lokal. Dari studi dasar untuk

pengembangan kawasan beberapa rekomendasi yang perlu menjadi prioritas dalam

pengembangan kawasan adalah penyuluhan mengenai PHT bawang merah,

memberikan akses informasi harga, menstabilkan harga bawang merah melalui

kelembagaan dan perluasan pasar, memperkuat lembaga pemodalan, dan

membangun serta mengoptimalkan sarana prasarana pascapanen.

Laporan Tahunan 2017

119119119

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

e. Diseminasi Teknologi Tanaman Hortikultura

Capaian realisasi kinerja diseminasi tersebut seluruhnya telah memenuhi target

yang ditetapkan, yaitu 15 teknologi yang didiseminasikan (166,67%) dari target 9

teknologi. Hasil dari kinerja teknologi yang didiseminasi tahun 2017 secara lengkap

yaitu:

Teknologi inovasi yang didiseminasikan yaitu antara lain:

a. Teknologi Perbenihan Bawang Merah Dari Biji (True Seed of Shallot=TSS).

b. Teknologi Produksi Lipat Ganda (PROLIGA) Bawang Merah.

c. Teknologi PROLIGA cabai merah.

d. Varietas Unggul Baru (VUB) Jeruk Lemon Tanpa Biji (Montaji)

e. Teknologi Pupuk Lengkap Lepas Lambat (PUKAP) Jestro.

f. VUB Mangga Gadung 21 (mangga Alpokat)

g. VUB Mangga Agri Gardina 45 (mangga Pisang)

h. VUB Mangga Garifta Merah

i. Inovasi teknologi krisan (10 varietas krisan, yaitu Suciono, Marimar, Merah

Hayani, Soca Kawani, Yulita, Riri Kulo, Sintanur, Kineta, Marina,dan Naweswari)

j. Pupuk Hayati Gliocompos

k. Dukungan Pengembangan Kawasan Agribisnis Hortikultura

Diseminasi Inovasi Teknologi dan Dukungan Pengembangan Kawasan Agribisnis

Hortikultura telah terselenggara melalui promosi hasil penelitian/pameran/

display (17 kegiatan), dukungan narasumber (29 narasumber) dan visitor plot.

Untuk publikasi hasil penelitian naskah yang masuk melalui dewan redaksi pada

tahun 2017 sebanyak 17 naskah karya tulis ilmiah untuk jurnal nasional dan 3

naskah untuk jurnal internasional.

l. Diseminasi Inovasi Teknologi Mendukung UPSUS Swasembada Bawang Merah

dan Cabai

Diseminasi Inovasi Teknologi Mendukung UPSUS Swasembada Bawang Merah

dan Cabai telah terselenggara dan telah memenuhi target berupa 1 laporan,

adapun rincian dari kegiatan tersebut meliputi kegiatan untuk mendukung UPSUS

dan TTP, yaitu: pengiriman benih sumber kei 11 lokasi, pengiriman 4 orang

detasir, serta penyediaan tenaga ahli/narasumber untuk 29 kegiatan.

m. Teknologi VUB krisan mendukung diseminasi inovasi teknologi tanaman hias

melalui kerjasama lintas kawasan pengembangan tanaman hias. Kegiatan ini

diselenggarakan di Kabupaten Wonosobo (Jawa Tengah) pada tanggal 22

Nopember 2017 dengan tema Sosialisasi Forum Komunikasi Kerjasama Lintas

Kawasan Florikultura (Floriculture Belt). Sosialisasi tersebut dilaksanakan di

Pendopo Kabupaten Wonosobo dan terselenggara dengan baik atas kerjasama

dengan Pemerintan Daerah kabupaten Wonosobo yang difasilitasi oleh Dinas

Pertanian Kabupaten Wonosobo.

n. Inovasi teknologi budidaya manggis di Kecamatan Langgam Kabupaten

Pelalawan Riau. Pengembangan manggis di kecamatan tersebut sudah

berlangsung ± 9 tahun seluas 100 ha (10.000 tanaman) dan masih bertahan

hingga tahun 2017 sekitar 5.000 tanaman (50 ha) akibat musibah kebakaran.

Laporan Tahunan 2017

120 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Pendampingan teknologi dilakukan untuk memberikan motivasi kepada petani

dan dinas terkait. Inovasi teknologi budidaya yang telah diaplikasikan, antara lain

pemupukan, pemangkasan, dan pengendalian hama penyakit tanaman manggis.

Diharapkan dengan inovasi teknologi tersebut, produksi mangga semakin

meningkat.

9. Laporan Bulanan Kegiatan Output Utama Tahun 2017

Pada tahun 2016 Puslitbang Hortikultura melakukan kompilasi realisasi keuangan

dan fisik kegiatan output utama dari Balit lingkup Puslitbang Hortikultura, yang

dilaporkan setiap tanggal 5 ke Badan Litbang Pertanian untuk selanjutnya

diteruskan ke Biro Perencanaan Kementan. Kegiatan output utama tersebut terdiri

dari 4 (empat ), yaitu: 1) Varietas unggul baru (VUB) hortikultura; 2) Benih Sumber;

3) Teknologi Hortikultura berbasis Pertanian Bioindustri; dan 4) Dukungan Penelitian

dan Pengembangan Hortikultura (terdiri dari: Pengembangan kerja sama litbang

hortikultura; kegiatan diseminasi teknologi tanaman hortikultura : pengolaaan

satker; Analisis dan Sintesis kebijakan pembangunan Agribisnis Hortikultura dalam

mendukung Pengembangan Kawasan Hortikultura; penyelenggaraan operasional

dan pemeliharaan perkantoran; dan belanja operasional pengadaan barang dan

jasa). Pelaksanaan kegiatan output utama tahun 2017 telah mencapai realisasi

keuangan sebesar Rp. 130.503.626.091- (93,95%) dari pagu Rp. 138.901.864.000,-

sedangkan rata-rata capaian realisasi Kinerja 111,85%.

10. Laporan Kemajuan Kegiatan Bulanan RPTP/RDHP/RKTM Tahun

2017

Laporan kemajuan kegiatan bulanan RPTP/RDHP/RKTM tahun 2017 diperlukan

untuk updating PMK 249/2011 sehingga laporan kemajuan tersebut diharapkan

dapat dikumpulkan pada tanggal 5 setiap bulannya. Pada tahun 2017, laporan

kemajuan tersebut seringkali mengalami keterlambatan. Pada TA. 2017 Puslitbang

Hortikultura melakukan 25 kegiatan RPTP/RDHP/RKTM, penanggung jawab kegiatan

telah menyampaikan laporan secara tepat waktu rata-rata hanya ≤ 5 bulan.

Sebanyak 11 kegiatan (44%) mengumpulkan laporan tepat waktu selama 3-5 bulan

sedangkan 14 kegiatan (56%) mengumpulkan laporan tepat waktu selama ≤ 2

bulan.

11. Laporan Kinerja Tengah Tahun 2017

Puslitbang Hortikultura telah menyusun Laporan Kinerja Tengah Tahun Puslitbang

Hortikultura Tahun 2017 pada bulan Juli 2017. Laporan Tengah Tahun 2017 ini

menyajikan informasi tentang capaian kinerja Puslitbang Hortikultura dari bulan

Januari-Juni 2017 dan rencana kinerja tengah tahun berikutnya (Juli-Desember

2017). Laporan ini digunakan sebagai bahan penyelesaian laporan yang terkait

terutama untuk bahan tayangan Kepala Puslitbang Hortikultura pada berbagai acara

kegiatan rapat dan koordinasi.

Laporan Tahunan 2017

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 121

12. Laporan Akhir Kegiatan Tahun 2017

Laporan akhir kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Litbang Hortikultura

merupakan capaian kegiatan yang telah dilakukan mulai bulan Januari – Desember

2017.

Gambar 66. Laporan Kinerja

Tengah Tahun 2017