laporan akuntabilitas kinerja puslitbang peternakansakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin...

50
LAPORAN KINERJA PUSAT PENELITIAN DAN PETERNAKAN 2018 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2018

Upload: others

Post on 27-Oct-2019

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KINERJA

PUSAT PENELITIAN DAN PETERNAKAN 2018

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2018

KATA PENGANTAR

Pembangunan Pertanian Tahun 2018 merupakan tahun

keempat dalam pelaksanaan Permentan No.19/HK.140/4/2015 tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pertanian

Tahun 2015-2019. Pada tahun 2018, Perjanjian Kinerja Tahunan mengalami perubahan sasaran dan indikator.

Sehingga terjadi perubahan dalam pengukuran capaian

indikator tersebut. Dengan standar kinerja yang baru, diharapkan dapat melihat gambaran kinerja Puslitbangnak sampai ke pengguna,

sekaligus sebagai bahan evaluasi kegiatan selanjutnya. Standar Kinerja Puslitbangnak yang baru, telah didelegasikan secara berjenjang dari Kepala

Pusat (Eselon II) sampai ke tingkat Eselon V melalui penandatanganan kontrak

kinerja, sehingga dapat terlihat keselarasan ukuran kinerja antara kinerja Atasannya dan Pejabat di bawahnya.

Sejalan dengan Peraturan Presiden RI Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan PermenPAN No 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja, maka hasil capaian kinerja instansi sepatutnya

dipertanggungjawabkan kepada publik melalui Laporan Kinerja (LAKIN).

LAKIN Puslitbangnak 2018 merupakan cerminan akuntabilitas kinerja Puslitbangnak dalam pencapaian sasaran dan target yang telah ditetapkan dalam

Perjanjian Kinerja TA 2018. Laporan ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk penyempurnaan program dan kegiatan yang akan datang serta penyempurnaan

berbagai kebijakan yang diperlukan.

Terima kasih yang sebesar-besarnya disampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Koreksi, saran dan

masukan sangat diperlukan dalam penyempurnaan laporan ini dan bermanfaat dalam meningkatkan kinerja Puslitbangnak ke depan.

Bogor, Januari 2019

Kepala Pusat,

Dr. Ir. Atien Priyanti, MSc

NIP. 19600527198932001

Visi:

”Menjadi lembaga penelitian dan pengembangan

terkemuka penghasil teknologi dan inovasi

peternakan dan veteriner modern untuk

mewujudkan kedaulatan pangan hewani dan

kesejahteraan peternakMenjadi lembaga

penelitian dan

pengembangan peternakan dan veteriner

terkemuka dalam mewujudkan sistem

pertanian bio-industri tropika

berkelanjutan”

DAFTAR ISI

halaman KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR LAMPIRAN xi

IKHTISAR EKSEKUTIF xiii

BAB I. PENDAHULUAN 1

BAB II. PERENCANAAN KINERJA 3

2.1. Visi...................................................................... 3

2.2. Misi..................................................................... 3

2.3. Tujuan................................................................. 3

2.4. Sasaran Program................................................... 3

2.5. Program .............................................................. 3

2.6. Kegiatan............................................................... 4

2.7. Perjanjian Kinerja Tahun 2018............................... 7

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 8

3.1. Analisa Kinerja...................................................... 8

3.1.1. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2018…… 8

3.1.2. Pengukuran Capaian Antar Tahun……………... 16

3.1.3. Pengukuran Capaian Kinerja Puslitbang

Peternakan dengan Target Renstra 2015-

2019……………………………………………….……….

.

19

3.1.4. Keberhasilan, Kendala dan Langkah

Antisipasi………………………………………………….

21

3.1.5. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber

Daya……………………………………………………….

24

3.1.6. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

24

3.2. Akuntabilitas Keuangan......................................... 25

3.2.1. Realisasi Anggaran…………………………………… 25

3.2.2. PNBP………………………………………………………. 26

BAB IV. PENUTUP 28

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 1. Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan TA 2018………………….. 6

Tabel 2. Perjanjian Kinerja Tahun 2018……………………………………… 6

Tabel 3. Pengukuran Capaian Kinerja TA 2018…………………………… 8

Tabel 4. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Permenpan RB Nomor 14 Tahun 2017………………………………………………..

15

Tabel 5. Nilai IKM lingkup Puslitbangnak…………………………………… 16

Tabel 6.

Tabel 7.

Tabel 8.

Pengukuran Capaian Antar Tahun ……………………………….

Jumlah Capaian Rekomendasi Kebijakan……………………….

Perbandingan Target dan Capaian Tahun 2018

dibandingkan dengan Rencana Strategis ………………………

Jenis galur dan jumlah ternak yang terdistribusi melalui

kegiatan kerjasama Balitnak tahun

2015…………………………

16

18

19

Tabel 5. Target dan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak

…Data penyebaran sapi potong tahun

2018…………………….....

20

Formatted: Font: Not Bold

Formatted: Font: Not Bold

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 1. Penyaluran Ayam KUB pada program BEKERJA …….. 11

Gambar 2. Kit Deteksi Kebuntingan pada Program UPSUS SIWAB

…………………………………………………………………….

12

Gambar 3. Pemanfaatan Teknologi Lolit Kambing di Langkat

Aceh

…………………………………………………………………..dewas

a; Kanan: Jantan

muda…………………………………………………………

12

Gambar 4. Kerjasama Kambing Boerka dengan BPTP Kepri dan

Baznas Tanah datar pada tahun 2017……………….….…

Gambar 5. Indigofera di Aceh dan Langkat 2017…………………..….

Gambar 6. Kambing Boerawa (Kel.Tani Kesuma – Percut)..……….

Gambar 7. Stenothaprum secundatum di Deli Serdang (2018)……

Gambar 84. Sertifikat Akreditasi Perpustakaan 17

Gambar 95. Contoh Booklet Kebijakan …………………………..………… 18

Gambar

106.

Perbandingan Nilai Capaian Rasio Jumlah

Rekomendasi yang Dihasilkan Tahun 2014-2018……..

19

Gambar 11. Sidang pelepasan Indigofera varietas Gozoll Agribun

di Malang……………………………………….…………………….

Gambar 12. Tanda Daftar Varietas Tanaman Hasil Pemuliaan……..

Gambar 13. Sapi POGASI calon pejantan…………………………………..

Gambar 14. Sapi POGASI calon induk……………………………………….

Gambar

157.

Perbandingan Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat 2014-2018……………………………………………………………

19

Gambar

168.

Sertifikasi Maturitas SPIP………….………………………………… 22

Gambar

17.9

Sertifikat KNAPPP…………………………………………………. 22

Gambar

1810.

Gambar 11.

Gambar 12.

Sertifikat PUI………………………………………………………..

Sertifikat Akreditasi Perpustakaan…………………………..

Nilai Pagu Anggaran TA 2018…………..……………………

Perbandingan NIlai pagu dan Realisasi TA 2018………

23

24

25

26

Formatted: Space After: 0 pt

Formatted: Space After: 0 pt

Formatted: Space After: 0 pt

Gambar 13

Gambar 14.

Persentase Nilai Serapan Per Jenis Belanja……………..

26

xi

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

Lampiran 1. Struktur Organisasi……………………………………………….. 31

Lampiran 2. Sasaran, Indikator, Target dan Kebutuhan Pendanaan

Tahun 2018 – 2019……………………………………………….

32

Lampiran 3. Perjanjian Kinerja Puslitbangnak TA 2018……………….. 33

Lampiran 4. Perbandingan Pengukuran Kinerja………………………….. 36

xiii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Puslitbangnak mengemban tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang peternakan dan veteriner mempunyai visi: ” Menjadi lembaga penelitian dan pengembangan

peternakan dan veteriner terkemuka dalam mewujudkan sistem pertanian bio-industri tropika berkelanjutan”. Agar visi yang dicanangkan dapat terwujud, maka Puslitbangnak harus mempunyai

misi yang jelas dan terarah sehingga bermuara pada satu sasaran yang sama yaitu menghasilkan inovasi teknologi peternakan dan veteriner tropika unggul berdaya saing mendukung pertanian

bio-industri dan mengembangkan inovasi peternakan dan veteriner tropika unggul dalam rangka peningkatan penguasaan sains dan teknologi (scientific recognition) dan pemanfaatannya dalam pembangunan pertanian bioindustri (impact recognition).

Sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) Puslitbangnak maka tujuan yang akan dicapai pada tahun 2015-2019 yaitu 1) Menghasilkan bibit/benih; varietas/rumpun/galur unggul ternak

dan TPT; vaksin dan obat; teknologi pakan; teknologi reproduksi; teknologi veteriner; dan

teknologi budidaya untuk meningkatkan produktivitas daging/telur/susu yang berdaya saing mendukung pertanian bio-industri berbasis advanced technology dan bioscience dan adaptif

terhadap dinamika iklim, 2) Menghasilkan rekomendasi kebijakan pembangunan peternakan yang aplikatif, untuk mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan hewani yang ASUH secara berkelanjutan bagi kesejahteraan peternak dan 3) Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan (capacity buildings) dalam melaksanakan Litbang Peternakan dan Veteriner, dan

membangun jejaring kerjasama nasional dan internasional.

Pengukuran keberhasilan kinerja Puslitbangnak selama ini berasal dari keluaran kegiatan hasil penelitian dan pengembangan misalnya varietas/rumpun/galur, teknologi, benih/bibit sumber

tanaman dan ternak, maupun jumlah rekomendasi kebijakan. Pengukuran kinerja terhadap keluaran belum dapat menilai difungsikannya atau dimanfaatkannya keluaran tersebut, padahal keluaran Puslitbangnak telah banyak digunakan oleh pengguna utamanya peternak dalam

mendukung pencapaian sasaran strategis Kementan. Dengan standar kinerja yang baru, diharapkan dapat melihat gambaran kinerja

Puslitbangnak sampai ke pengguna, sekaligus sebagai bahan evaluasi kegiatan selanjutnya. Standar Kinerja Puslitbangnak yang baru, telah didelegasikan secara berjenjang dari Kepala Pusat

(Eselon II) sampai ke tingkat Eselon V melalui penandatanganan kontrak kinerja, sehingga dapat

terlihat keselarasan ukuran kinerja antara kinerja Atasannya dan Pejabat di bawahnya. Kinerja Puslitbangnak pada tahun 2018 secara umum menunjukkan keberhasilan yang baik

dengan rata-rata persentase capaian indikator kinerja di 99,20%, dengan kisaran antara 94,54-102,27%. Rata-rata persentase capaian untuk masing-masing sasaran strategis adalah: 1)

Dimanfaatkan inovasi teknologi peternakan dan veteriner dengan capaian indikator jumlah hasil penelitian dan pengembangan peternakan dan veteriner yang dimanfaatkan (akumulasi 5 tahun

terakhir) sebesar 102,27%, indikator Rasio hasil penelitian dan pengembangan peternakan dan

veteriner pada tahun berjalan terhadap kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan pada tahun berjalan sebesar 92,86% dan indikator jumlah rekomendasi kebijakan peternakan dan

veteriner yang dihasilkan sebesar 100%; 2) Meningkatnya kualitas layanan publik Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan melalui indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Pusat Penelitian dan Pengembangan beserta UPT di lingkup Pusat Penelitian dan

Pengembangan Peternakan sebesar 100%. Dari lima (5) Indikator yang harus dicapai oleh Puslitbangnak di tahun 2018, ada sasaran

indikator yang tidak dapat diukur capaiannya yaitu sasaran 3, terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan melalui

indikator Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP yang terjadi berulang (5 aspek SAKIP sesuai Permen PAN RB Nomor 12 tahun 2015. Capaian tersebut tidak dapat diukur karena pada tahun 2018 tidak penilaian SAKIP atau pengambilan Sampel penilaian terhadap satker di bawah

eselon 1. Sehingga yang dilakukan penilaian SAKIP hanyalah Badan Litbang Pertanian, mengingat semua kinerja satker sudah termuat dalam LAKIN Badan Litbang Pertanian.

Keberhasilan pencapaian kinerja kegiatan Puslitbangnak tidak terlepas dari adanya dukungan sumber daya manusia (SDM) serta prasarana lain yang mendukung kegiatan ini berjalan

dengan baik. Namun demikian ke depan perlu dilakukan penyediaan SDM baru karena dari tahun

Formatted: English (United States)

Formatted: English (United States)

xiv

ke tahun terjadi penurunan jumlah pegawai. Selain itu perlu ditingkatkan parasarana pendukung untuk meningkatkan capaian indikator kinerja.

1

2

3

BAB I. PENDAHULUAN

Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (Puslitbangnak) merupakan Unit Kerja

yang berada di bawah Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian yang mengemban tugas

dan fungsi sebagaimana tertuang pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor:

43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian

(Lampiran 1).

Tugas dan fungsi yang dilaksanakan Puslitbangnak yaitu:

1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta pemantauan dan evaluasi penelitian

dan pengembangan peternakan dan kesehatan hewan;

2. Pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan hasil di bidang penelitian dan pengembangan

peternakan dan kesehatan hewan;

3. Pelaksanaan penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang peternakan; dan kesehatan

hewan;

4. Pengelolaan urusan tata usaha Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan.

Puslitbangnak sebagai lembaga penelitian penghasil dan perakit teknologi didukung oleh

empat Unit Pelaksana Teknis (UPT) yaitu: (1) Balai Besar Penelitian Veteriner (BB Litvet), Bogor;

(2) Balai Penelitian Ternak (Balitnak), Ciawi; (3) Loka Penelitian Sapi Potong (Lolitsapi), Grati-

Pasuruan; dan (4) Loka Penelitian Kambing Potong (Lolitkambing), Sei Putih - Medan.

Hingga akhir tahun 2018, Puslitbangnak didukung oleh 569 pegawai. Komposisi jumlah

tenaga fungsional peneliti dan non peneliti sebanyak 246 orang (42,49%) dan tenaga fungsional

umum sejumlah 323 orang (57,51%). Dengan jenjang fungsional peneliti Non Klas 10 orang,

peneliti Pertama 21 orang, peneliti Muda 33 orang, peneliti Madya 47 orang dan peneliti Utama 22

orang.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi program Puslitbangnak, setiap satuan kerja

didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana seperti kebun percobaan, kandang penelitian

dan laboratorium. Terdapat 11 lokasi Kebun Percobaan (KP) dengan total luas lahan 163,3 ha yang

tersebar di 4 UPT .

Sarana dan prasarana Puslitbangnak juga dilengkapi dengan kandang percobaan yaitu

kandang sapi potong, sapi perah, kerbau, domba, kambing potong, kambing perah, domba ayam,

itik, dan kelinci. Selain itu, dilengkapi pula dengan sarana laboratorium diantaranya laboratorium

pelayanan kimia (analisa proksimat), laboratorium eksplorasi (nutrisi/pakan), laboratorium

molekular, laboratorium reproduksi, laboratorium kimia, bakteriologi, virologi, parasitologi,

patologi, toksikologi, laboratorium biosafety level 3 (BSL-3) dan laboratorium zoonosis.

Sistem akreditasi manajemen maupun teknis merupakan acuan yang harus dilakukan oleh

lembaga litbang pertanian. Implementasi sistem akreditasi laboratorium di Puslitbangnak telah

dilaksanakan sejak tahun 2002. Laboratorium BB Litvet telah terakreditasi sebagai laboratorium uji

berdasarkan ISO 17025-2008 dengan nomor LP-121-IDN. Laboratorium fisiologi nutrisi Balitnak

juga telah terakreditasi berdasarkan ISO 17025-2008 dengan nomor LP-347-IDN. Laboratorium

4

nutrisi Lolitsapi terakreditasi ISO 17025-2008. Laboratorium Nutrisi Lolitkambing pada tahun 2018

mendapat akreditasi ISO 17025-2008.

Dalam pelaksanaan evaluasi kinerja, seluruh kegiatan harus dilakukan pengukuran kinerja

sebagai tolak ukur tercapainya target dan sasaran yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui

akuntabilitas kinerja Puslitbangnak, maka perlu disusun suatu laporan pertanggungjawaban dalam

bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi (LAKIN), sesuai dengan Permentan Nomor

50/Permentan/PW.160/10/2016, tentang Pedoman Pengelolaan Sistem Akuntabilitas Kinerja

Kementerian Pertanian dan Permen PAN & RB No. 53/2014, tentang Juknis PK, LAKIN, & Tata Cara

Reviu atas LAKIN.

Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan masukan guna

penyempurnaan penyusunan rencana kerja Puslitbangnak pada tahun-tahun yang akan datang.

5

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

2.1. Visi

Menjadi lembaga penelitian dan pengembangan terkemuka penghasil teknologi dan inovasi

peternakan dan veteriner modern untuk mewujudkan kedaulatan pangan hewani dan

kesejahteraan peternak.

2.2. Misi

Dalam rangka mendukung terealiasinya visi tersebut, maka misi Puslitbangnak meliputi

hal-hal sebagai berikut:

a. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi peternakan dan veteriner modern

yang memiliki scientific and impact recognition dengan produktivitas dan efisiensi tinggi.

b. Mewujudkan Puslitbangnak sebagai institusi yang mengedepankan transparansi,

profesionalisme dan akuntabilitas.

2.3. Tujuan

a. Menghasilkan bibit/benih; varietas/rumpun/galur unggul ternak dan TPT; vaksin dan obat;

teknologi pakan; reproduksi; veteriner; dan budidaya serta rekomendasi kebijakan

pembangunan peternakan yang aplikatif untuk meningkakan produktivitas

daging/telur/susu yang berdaya saing dan adaftif terhadap dinamika iklim.

b. Meweujudkan profesionalisme dalam pelayanan jasa dan informasi teknologi peternakan

dan veteriner kepada pengguna.

c. Mewujudkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di lingkungan Puslitbangnak.

2.4. Sasaran KegiatanProgram

a. Dimanfaatkannya inovasi teknologi peternakan dan veteriner

b. Meningkatnya kualitas layanan publik Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan

c. Terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di lingkungan Pusat Penelitian dan

Pengembangan Peternakan

Puslitbangnak dalam rangka untuk mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis,

program Puslitbangnak pada periode tahun 2015-2019 diarahkan untuk penciptaan varietas unggul

baru yang berdaya saing dan teknologi pertanian, melalui penciptaan bibit/ rumpun/ galur/varietas

unggul baru, vaksin dan obat yang berdaya saing, serta teknologi peternakan (pakan, reproduksi,

integrasi).

Penajaman Program 2015-2019

1. Pemilahan produk ternak sebagai pangan dibandingkan sebagai bahan baku industri dan

enerji;

2. Perhatian kepada spesies utama pendukung ketahanan pangan hewani dan ekspor;

3. Penguatan industri pembibitan spesies utama dan agro-input

4. Pengintegrasian kegiatan on farm dengan industri hilir/pasca panen untuk meningkatkan

nilai tambah;

Formatted: English (United States)

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Normal, Left, Indent: Left: 0", Space After: 0pt, Line spacing: single

Formatted: Font: (Default) Tahoma, 10 pt, Do not checkspelling or grammar

Formatted: Font: (Default) Tahoma, 10 pt, Not Bold, Donot check spelling or grammar

Formatted: Font: (Default) Tahoma, 10 pt, Do not checkspelling or grammar

Formatted: Font: (Default) Tahoma, Not Bold

Formatted: Font: (Default) Tahoma

6

5. Penyusunan Grand design masing-masing program komoditas berdasarkan produk utama

dan bidang masalah;

6. Memprioritaskan Kegiatan konsorsium

7. Manajemen penelitian dan pengembangan yang menciptakan keterpaduan (konsorsium)

serta integrasi pemanfaatan fasilitas, infrastruktur dan ketrampilan SDM antar UK/UPT;

8. Pengembangan model usaha pertanian inovatif terintegrasi (CLS/SITT);

9. Program perakitan rumpun ternak tipe ideal dan adaptif agroekologi spesifik;

10. Penyediaan teknologi peternakan lahan sub optimal untuk pangan dan bahan baku

agroindustri;

11. Pengembangan bio-based economy (bioproduct dan bioenergy) melibatkan ternak.

2.6. Kegiatan

Puslitbangnak dalam rangka untuk mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis,

kegiatan Puslitbangnak pada periode tahun 2015-2019 diarahkan untuk penciptaan ternak unggul

yang berdaya saing dan teknologi peternakan, melalui penciptaan bibit/ rumpun/ galur/varietas

unggul, vaksin dan obat hewan yang berdaya saing, serta teknologi peternakan (pakan,

reproduksi, integrasi).

Kegiatan Litbang Peternakan dan Veteriner pada Tahun 2015-2019 dijabarkan sebagai

berikut:

1. Pemilahan produk ternak sebagai pangan dibandingkan sebagai bahan baku industri dan

enerji;

2. Perhatian kepada spesies utama pendukung ketahanan pangan hewani dan ekspor;

3. Penguatan industri pembibitan spesies utama dan agro-input

4. Pengintegrasian kegiatan on farm dengan industri hilir/pasca panen untuk meningkatkan nilai

tambah;

5. Penyusunan Grand design masing-masing program komoditas berdasarkan produk utama dan

bidang masalah;

6. Memprioritaskan Kegiatan konsorsium

7. Pengembangan model usaha pertanian inovatif terintegrasi (CLS/SITT);

8. Kegiatan perakitan rumpun ternak tipe ideal dan adaptif agroekologi spesifik;

9. Penyediaan teknologi peternakan lahan sub optimal untuk pangan dan bahan baku

agroindustri;

10. Pengembangan bio-based economy (bioproduct dan bioenergy) melibatkan ternak.

11. Manajemen penelitian dan pengembangan yang menciptakan keterpaduan (konsorsium) serta

integrasi pemanfaatan fasilitas, infrastruktur dan ketrampilan SDM antar UK/UPT;

Kegiatan strategis Litbang Peternakan ditujukan untuk mendukung peningkatan produksi

daging sapi dan protein hewani lainnya sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Balitbangtan. Untuk pencapaian sasaran program Balitbangtan terhadap 7 komoditas utama

Kementan (padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, gula dan daging sapi) pada periode 2015

– 2019, maka dukungan kegiatan strategis Litbang Peternakan adalah: (1) tersedianya galur

unggul ternak baru; (2) tersedianya teknologi dan inovasi peternakan; (3) tersedianya model

pengembangan inovasi peternakan; (4) tersedianya rekomendasi kebijakan pembangunan

peternakan dan veteriner; dan (5) tersedianya dan terdistribusinya produk inovasi peternakan dan

veteriner.

Sebagai upaya peningkatan konsumsi protein hewani masyarakat, maka diperlukan adanya

penyediaan daging sapi dan daging ternak lainnya yang murah dan mudah didapat bagi

Formatted: Font: (Default) Tahoma

7

masyarakat. Untuk itu diperlukan adanya galur/rumpun ternak yang memiliki tingkat efisiensi

pemeliharaan dan produktivitas yang tinggi serta mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan

setempat. Indonesia memiliki banyak rumpun ternak lokal yang telah beradaptasi dengan

lingkungan setempat serta memiliki tingkat efisiensi yang baik.

Rencana kegiatan pencapaian sasaran strategis Litbang peternakan, antara lain melalui:

pembentukan galur sapi PO adaptif pakan marjinal, pembentukan galur ternak sapi lainnya, dan

varietas TPT unggul spesifik agroekosistem yang didukung oleh kegiatan analisa pasar dan

preferensi konsumen. Disamping itu juga dilakukan pembentukan galur unggul ternak unggas,

aneka ternak dan ternak ruminansia kecil.

Peningkatan produktivitas dan populasi ternak perlu didukung dengan tersedianya inovasi

teknologi yang sesuai, antara lain teknologi pakan, pemuliaan dan reproduksi, dan veteriner

berbasis bioscience dan bioengineering; dan dilengkapi oleh teknologi keamanan pangan, pasca

panen, pengkajian dan perakitan komponen teknologi peternakan spesifik lokasi, teknologi untuk

antisipasi perubahan iklim, mekanisasi serta informasi dan analisis geospasial SDLP.

Pesatnya perkembangan penduduk dan tingginya konversi lahan berpengaruh besar

terhadap pengembangan usaha peternakan. Banyak lahan yang sebelumnya merupakan padang

penggembalaan ternak sekarang sudah beralih fungsi. Untuk itu perlu dicarikan terobosan dalam

pengembangan usaha peternakan antara lain dengan melakukan integrasi antara usaha ternak

dengan usaha komoditas pertanian lainnya seperti tanaman pangan dan perkebunan. Untuk itu

dibutuhkan adanya suatu model pengembangan integrasi tanaman-ternak dan pengembangan

model pertanian bioindustri ternak berbasis sumberdaya lokal.

Pembangunan peternakan di Indonesia yang kompleks memerlukan kajian maupun analisis

kebijakan yang selanjutnya disampaikan berupa rekomendasi kebijakan maupun policy brief

kepada pemangku kebijakan yang meliputi analisis kebijakan pengembangan agroindustri

peternakan; dan analisis kebijakan responsif dan antisipatif pengembangan peternakan dan

veteriner.

Dalam upaya percepatan transfer teknologi peternakan dan veteriner kepada pengguna,

perlu dilakukan penyediaan informasi tercetak dan elektronik berupa: (1) Penerbitan publikasi

teknologi produksi sapi dan ternak lainnya melalui media cetak dan elektronis; (2) Produksi materi

diseminasi inovasi teknologi produksi sapi dan ternak lainnya; (3) Penyediaan koleksi perpustakaan

untuk teknologi produksi sapi dan ternak lainnya; (4) Pendampingan teknologi pengembangan

kawasan peternakan di 24 Provinsi; (5) Pendampingan teknologi peternakan dan veteriner

mendukung pengembangan TTP dan TSP; (6) Pengembangan metode diseminasi inovasi

peternakan spesifik lokasi; (7) Model-model pengembangan inovasi peternakan dan veteriner.

Disamping upaya-upaya tersebut, hasil akhir dari penelitian yang dilakukan perlu dilakukan

kajian ekonomi untuk implementasinya di lapang dan perlu adanya kerjasama dengan mitra atau

penangkar dalam hal perbanyakan bibit/benih yang memadai dan memenuhi standar yang

produksi.

2.5. Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan

Formatted: 0 normal, Left, Indent: Left: 0", First line: 0.5", Space After: 0 pt, Line spacing: single

8

Tabel 1. Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan TA 2018

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan

SK1 Dimanfaatkan inovasi teknologi

peternakan dan veteriner

1 Jumlah hasil penelitian dan pengembangan

peternakan dan veteriner yang dimanfaatkan

(akumulasi 5 tahun terakhir)

2 Rasio hasil penelitian dan pengembangan

peternakan dan veteriner pada tahun berjalan

terhadap kegiatan penelitian dan

pengembangan yang dilakukan pada tahun

berjalan

3 Jumlah rekomendasi kebijakan peternakan dan

veteriner yang dihasilkan

SK2 Meningkatnya kualitas layanan publik

Pusat Penelitian dan Pengembangan

Peternakan

4 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas

layanan publik Pusat Penelitian dan

Pengembangan beserta UPT di lingkup Pusat

Penelitian dan Pengembangan Peternakan

(Nilai IKM (skala likert 1-4))

SK3 Terwujudnya akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah di lingkungan Pusat

Penelitian dan Pengembangan

Peternakan

5 Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP

yang terjadi berulang (5 aspek SAKIP sesuai

Permen PAN RB Nomor 12 tahun 2015

meliputi: perencanaan, pengukuran, pelaporan

kinerja, evaluasi internal, dan capaian kinerja)

di lingkup Pusat Penelitian dan Pengembangan

Peternakan

9

2.7. Perjanjian Kinerja Tahun 2018

Tabel 2. Perjanjian Kinerja Tahun 2018

No Sasaran Indikator Target

1 Dimanfaatkannya inovasi

teknologi peternakan dan

veteriner

1 Jumlah hasil penelitian dan

pengembangan peternakan dan

veteriner yang dimanfaatkan

(akumulasi 5 tahun terakhir)

44,00

Jumlah

2 Rasio hasil penelitian dan

pengembangan peternakan dan

veteriner pada tahun berjalan terhadap

kegiatan penelitian dan pengembangan

yang dilakukan pada tahun berjalan

(%)

100,00%

3 Jumlah rekomendasi kebijakan yang

dihasilkan

5,00

Rekomendasi

2 Meningkatnya kualitas

layanan publik Pusat

Penelitian dan

Pengembangan Peternakan

4 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

atas layanan publik Pusat Penelitian

dan Pengembangan beserta UPT di

lingkup Pusat Penelitian dan

Pengembangan Peternakan (Nilai IKM

(skala likert 1-4))

3

Skala Likert 1-4

3 Terwujudnya akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah di

lingkungan Pusat Penelitian

dan Pengembangan

Peternakan

5 Jumlah temuan Itjen atas implementasi

SAKIP yang terjadi berulang (5 aspek

SAKIP sesuai Permen PAN RB Nomor

12 tahun 2015 meliputi: perencanaan,

pengukuran, pelaporan kinerja,

evaluasi internal, dan capaian kinerja)

di lingkup Pusat Penelitian dan

Pengembangan Peternakan

3,2 Temuan

10

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan membandingkan capaian yang diperoleh

dengan target yang telah ditentukan pada awal tahun anggaran. Pengukuran dilakukan terhadap

tiga sasaran kegiatan berupa dimanfaatkannya inovasi teknologi peternakan dan veteriner,

meningkatnya kualitas layanan publik UK/UPT lingkup Pusat Penelitian dan Pengembangan

Peternakan serta terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di lingkungan Pusat

Penelitian dan Pengembangan Peternakan.

3.1. Analisa Kinerja

3.1.1. Pengukuran Capaian TA 2018

Tabel 3. Pengukuran Capaian Kinerja TA 2018

No

Sasaran Indikator Target Capaian Persentase

1 Dimanfaatkannya inovasi

teknologi peternakan

dan veteriner

1 Jumlah hasil

penelitian dan

pengembangan

peternakan dan

veteriner yang

dimanfaatkan

(akumulasi 5 tahun

terakhir)

44,00

4445,00 100102,0027

%

2 Rasio hasil penelitian

dan pengembangan

peternakan dan

veteriner pada tahun

berjalan terhadap

kegiatan penelitian

dan pengembangan

yang dilakukan pada

tahun berjalan (%)

100,00% 9494,03 54 % 9494,03 54

%

3 Jumlah rekomendasi

kebijakan yang

dihasilkan

5,00 5,00 100,00%

2 Meningkatnya kualitas

layanan publik Pusat

Penelitian dan

Pengembangan

Peternakan

4 Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM)

atas layanan publik

Pusat Penelitian dan

Pengembangan

beserta UPT di

lingkup Pusat

Penelitian dan

Pengembangan

Peternakan (Nilai

IKM (skala likert 1-

4))

3,00

3,00

105100,00%

3 Terwujudnya

akuntabilitas kinerja

5 Jumlah temuan Itjen

atas implementasi

3.2 0N/A 0-

11

No

Sasaran Indikator Target Capaian Persentase

instansi pemerintah di

lingkungan Pusat

Penelitian dan

Pengembangan

Peternakan

SAKIP yang terjadi

berulang (5 aspek

SAKIP sesuai

Permen PAN RB

Nomor 12 tahun

2015 meliputi:

perencanaan,

pengukuran,

pelaporan kinerja,

evaluasi internal,

dan capaian kinerja)

di lingkup Pusat

Penelitian dan

Pengembangan

Peternakan

Sasaran 1 Dimanfaatkannya inovasi teknologi peternakan dan veteriner

Jumlah hasil penelitian dan pengembangan peternakan dan veteriner yang

dimanfaatkan (akumulasi 5 tahun terakhir)

Dalam kurun waktu 2014-2018 Puslitbangnak menargetkan 44 Jumlah hasil penelitian dan

pengembangan peternakan dan veteriner yang dimanfaatkan dan capaiannya adalah telah

menghasilkan 44 45 teknologi (102,27%) yaitu 5 teknologi dihasilkan Puslitbangnak, 6 teknologi

dihasilkan BBLitvet, 22 teknologi dihasilkan Balitnak, 7 teknologi dihasilkan Lolit sapi dan 5

teknologi dihasilkan Lolit Kambing.

Tabel. Teknologi yang dimanfaatkan Pusitbangnak

No Teknologi

Tahun

Pemanfaatan

Keterangan

1 Position paper tentang pedoman

pengembangan sistem integrasi

sawit sapi ramah lingkungan

2014 Telah dimanfaatkan untuk

penyusunan Permentan No:

105/Permentan/PD.300/8/2014

2 Laboratorium Lapang dan Sekolah

Lapang dalam pembibitan dan

Penggemukan Sapi Potong

2015 Telah didistribusikan di BPTP

seluruh Indonesia

3 Informasi Ketersediaan Pakan

Ternak yang terintegrasi ke dalam

Kalendar Tanam Terpadu

2016 Dimanfaatkan oleh Mahasiswa,

para peneliti

Formatted Table

Formatted: Font: 10 pt, Bold

Formatted: Indent: First line: 0"

Formatted: Font: 10 pt, Bold

Formatted: Font: 10 pt

12

4 Perhitungan Tier 2 pada

ternak sapi

2017 Dimanfaatkan oleh KLHK

5 Sistem informasi Ketersediaan

pakan ternak

2018 Ditjen pakan, mahasiswa

Teknologi yang dihasilkan di Puslitbangnak salah satunya terkait Perhitungan Tier 2 pada

ternak sapi potong adalah merupakan rangkaian teknologi yang bermula dari perhitungan emisi

Tier 1 pada berbagai komoditas ternak ruminansia. Perbedaan dari keduanya adalah pada

perhitungan Tier1 nilai emisi nya menjadi lebih besar karena default faktor emisi hanya dikalikan

dengan populasi ternak di Indonesia sedangkan hasil perhitungan dengan metode Tier2 nilai emisi

menjadi lebih realistis atau sesuai dengan kondisi Indonesia dan sudah dikonversikan sesuai

dengan fisiologi ternak. Karena sudah diperhitungkan dengan status fisiologis ternak di Indonesia.

Penghitungan emisi berdasarkan pengelompokan sapi potong menurut status produksi (sub-

kategori). Perhitungan Tier 1 dan titer 2 ini sudah dimanfaatkan oleh Bappenas, KLHK, dan semua

Bappeda 34 Provinsi.

Tabel.

No Teknologi

Tahun

Pemanfaatan

Keterangan

1 D-Rit Rabies 2014 Kerjasama dengan Bvet Bukittinggi

2 Vaksin ETEC VTEC 2015 BPTP Bali, dan bekerjasama dengan

PT Caprifarmindo

3 Vaksin Kombinasi HPAI dan

LPAI

2016 Sudah bekerjasama dengan

PT Caprifarmindo, PT IPB Shigeta, dan

PUSVETMA

4 Vaksin ND GTT 11 2017 Bekerjasama dengan (PT Caprifarmindo

5 Teknologi Android TAKESI 2018 sekitar 6.000 user mendownload aplikasi

dan Teknologi Avia Influenza Digital

(Avindig 1.000 user mendownload)

Teknologi yang dihasilkan di BBLitvet adalah

No Teknologi

Tahun

Pemanfaatan

Keterangan

1 D-Rit Rabies 2014 Kerjasama dengan Bvet Bukittinggi

2 Vaksin ETEC VTEC 2015 BPTP Bali, dan bekerjasama dengan

PT Caprifarmindo

3 Vaksin Kombinasi HPAI dan

LPAI

2016 Sudah bekerjasama dengan

PT Caprifarmindo, PT IPB Shigeta, dan

Formatted: Font: Not Bold

Formatted: Font: Not Bold

Formatted: Font: Not Bold

Formatted: Font: Not Bold

13

PUSVETMA

4

4

Vaksin ND GTT 11 2017 Bekerjasama dengan (PT Caprifarmindo

5

5

Teknologi Android TAKESI 2018 Sekitar 6.000 user mendownload aplikasi

dan Teknologi Avia Influenza Digital

(Avindig 1.000 user mendownload)

Berbagai teknologi Balitnak sudah banyak dimanfaatkan oleh stakeholders ada 22 yaitu (1)

Kambing Sapera terseleksi (dimanfaatkan oleh BPTP Jogjakarta); (2) Bioplus Serat (dimanfaatkan

oleh BPTP Kepri dan BPTP Lembang), (3) Kambing upgrading PE Minoxvit (BPTP Kalsel, Sumbar,

Palu, Jogyakarta), (4) Rumpun Domba Barbados Blackbelly Cross (Jawa Barat); (5) Rumpun Domba

komposit Garut (Jawa Tengah); (6) Evaluasi Performa berbagai varietas unggul Shorgum spp untuk

pakan ternak (Jawa Barat); (7) Identifikasi zat bioaktif beberapa tanaman yang potesial untuk

pengganti AGP (antibiotic Growth Promoter) (Jawa Barat); (8) Hormon untuk sinkronisasi Estrus

nano partikel prostaglandin estrunak (dimanfaatkan dalam Program Upsus Siwab, penelitian KP4S

dan BPTP), (9) Rater (Dimanfaatkan di Jambi, PT Akub dan Puslitbangnak), (10) teknologi

ekstraksi dan preservasi enzyme protease karbohidrat BS4 sebagai pakan imbuhan pada ayam

(Jakarta), (11) teknologi calm dan zinc organic sebagai pakan suplemen sapi perah (Jawa Barat),

(12) reproduksi benih teknologi (Jawa Barat), (13) teknologi produksi benih leguminosa (Jawa

Barat), (14) kelinci Rexci sebagai pedaging hasil Inovasi Teknologi balitnak (Jawa Barat), (15)

Rumpun Domba Compass Agrinak (dimanfaatkan peternak Cirebon dan indramayu, Jawa Barat),

(16) Itik PMp (Jawa Barat, Jawa Tengah), (17) Rumpun Domba St-Croix Indonesia (Jawa Barat),

(18) Rumpun Domba Sumatera Lokal (Jawa Barat), (19) Ayam KUB (telah dimanfaatkan dan

disitribusikan ke Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan); (20)

teknologi unggulan Ayam Sensi (Lampung, Jawa Barat, Jakarta, DIY ); (21) Rumpun kelinci TRexi

(Rex terseleksi) ( dimanfaatkan oleh BPTP Sulawesi Utara, BPTP Songgoriti Kab Bogor), (22) Itik

Master Alabio (Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah) (lampiran buku evidence 3). 1. Rater (Jambi, PT

Akub, Puslitbangnak), Bioplas antitoksin, Uji coba peternak disukabumi (BPTP Jabar), Green Leaves

(BPTP Lampung). R. (Panicum maximum) cv riversdale dan purplegiunea, R. (Panicum

maximum) cv riversdale dan purplegiunea

1. Panisetum purpureunm cv Taiwan dan cv mott vetiver zizaniodes, (Cynoden

brachiaria) cv mulato,

2. Panisetum purpureunm cv Taiwan dan cv mott vetiver zizaniodes, (Cynoden brachiaria) cv

mulato, dan Clitoria SP

3. Stepnotaphrum SP dan pueraria javanica arachis SP

4. Rumput mott

5. Panisetum purpureum cv Taiwan

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: 10 pt, Font color: Auto

Formatted: Font: 10 pt, Font color: Auto

Formatted: Font: 10 pt, Font color: Auto

Formatted: Font: 10 pt, Font color: Auto

Formatted: Font: 10 pt, Font color: Auto

Formatted: Font: 10 pt, Font color: Auto

Formatted: Font: 10 pt, Font color: Auto

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: 10 pt

14

Teknologi yang telah dimanfaatkan di Balitnak sebagian besar adalah dari penelitiaan

pemuliaan. Salah satunya yang terkenal adalah Ayam lokal unggul Balitbangtan (KUB). Hingga

tahun 2018 telah dilakukan penyebaran bibit Ayam KUB dan Sensi ke beberapa wilayah

diantaranya i Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan

Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Utara dan Aceh. Kegiatan penyebaran bertujuan untuk

membentuk pembibitan ayam KUB sebagai penyedia sumber DOC bagi kebutuhan ayam potong

lokal. Melalui program BEKERJA tahun 2018, ayam kampung unggul Balitbangtan didistribusikan

sebanyak 3 juta ekor ke Jawa Barat, NTB dan Lampung. bibit sebagai bagian dari Program

BEKERJA yang dicanangkan oleh Menteri Pertanian. (Gambar 1).

Gambar 1. Penyaluran Ayam KUB pada program BEKERJA

Jenis galur terdistribusi Jumlah Wilayah Penyebaran

Itik Master 1.212 Jawa Barat

Itik PMp 2.115 Jawa Barat

638 Jawa Tengah

Itik Mojomaster 198 Jawa Barat

Itik Alabimaster 835 Jawa Barat

344 Jawa Tengah

Ayam KUB 13.290

500

Tangerang, Banten

Jambi

Domba Kompas Agrinak 26 Cirebon, Jawa Barat

25 Indramayu, Jawa Barat

Jumlah penyebaran untuk Mojomaster relatif lebih sedikit jika dibandingkan dengan jenis itik

lainnya, karena itik Mojomaster banyak digunakan untuk replacement stock di kegiatan UPBS dan

kegiatan internal Balitnak lainnya.Dalam upaya pemanfaatan galur unggul harapan hasil

pemuliaan, pada tahun 2016 Balitnak melakukan penyebaran 7 jenis galur ternak yaitu ayam KUB-

1 dengan jumlah sebaran 29.425 ekor ke Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Sulawesi Utara,

Kalimantan Selatan, NTB; ayam Sensi dengan jumlah sebaran 8.048 ekor ke Lampung, Jawa Barat,

Jakarta, DIY; itik PMp dengan jumlah sebaran 2.355 ekor ke Jawa Barat; itik Alabimaster dengan

jumlah sebaran 1.437 ekor ke Jawa Barat dan Banten; itik Master dengan jumlah sebaran 343 ekor

di wilayah Jawa Barat, itik Mojosari dengan jumlah sebaran 965 ekor ke Jawa Barat dan Banten;

dan domba Compass Agrinak dengan sebaran 71 ekor ke Jawa Tengah.

Bibit Sumber Ternak Unggul yang dihasilkan Balitnak TA 2018 didukung didukung melalui kegiatan

Pengembangan UPBS, Kegiatan percepatan dan Kegiatan BEKERJA. Rincian perbandingan antara target

dan realisasi bibit sumber ternak unggul disampaikan pada tabel 6.

Formatted: Indent: First line: 0"

15

Dilihat dari jenis ternak ayam terdiri dari jenis ayam KUB dan ayam sensi melebihi target

mencapai 440.49%, diikuti dengan permintaan untuk bibit ternak itik juga banyak diminati

terutama itik PMp dan MA sehingga penyebaran mencapai target. Tetapi untuk produksi ternak itik

tersebut masih tersedia untuk dijadikan Parent Stock tahun 2018. Kegitan percepatan ternak

domba pada bulan Oktober telah mencapai target sasaran yaitu telah tersedia bibit domba

sebanyak 137 ekor, dan telah disebar kewilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Propinsi Aceh dan Jawa

Timur di kabupaten Kediri dan Lamongan.

Dalam mendukung peningkatan swasembada daging sapi, Lolitsapi terus berupaya

menghasilkan berbagai teknologi guna mendukung pengembangan ternak sapi potong. Berbagai

teknologi telah dimanfaatkan oleh stakeholders. Teknologi Lolitsapi yang telah dimanfaatkan

stakeholder yaitu (1) teknologi pakan untuk menghasilkan masa kosong 120 hari minimal 70% dari

populasi induk (mahasiswa, BPTP), (2) teknologi sexing sperma guna mendukung produksi calon

bibit sapi unggul dengan tingkat ketepatan sexing >70%, (3) Teknologi deteksi estrus dan ovulasi

melalui perakitan peralatan tailcounter dan hormonal (Mahasiswa, BPTP), (4) Test Kit Kebuntingan

Dini Menggunakan Protein B Spesifik (digunakan dalam Kegiatan Upsus Siwab), (5) Teknologi

perbaikan fertilitas sapi pejantan lokal, (6) Teknologi pakan untuk menurunkan metan

menggunakan probiotik teruji in-vivo, dan (7) Teknologi pakan untuk meningkatkan produksi sapi

potong dengan kualitas daging yang tinggi serta memenuhi syarat kesehatan pada sapi lokal

(jawa Timur) (lampiran buku evidence 4).

Pada program Upsus Siwab yang menjadi keunggulan kementerian Pertanian, teknologi

Test Kit Kebuntingan Dini menjadi bagian dari teknologi unggulan yang digunakan sebagai alat

untuk menguji kebuntingan yang sudah diinseminasikan menggunakan Protein B Spesifik.

“Sebanyak 1000 test pack yang akan digunakan untuk mengetes kebuntingan sapi yang sudah

diinseminasikan”.

Deteksi kebuntingan dini pada sapi induk ini dapat meningkatkan efisiensi reproduksi

sehingga sapi induk yang diketahui belum bunting dapat segera dikawinkan kembali. Hal ini bisa

memperpendek masa kosong atau kering dan sapi induk yang telah secara dini diketahui bunting

dapat segera dipelihara secara lebih baik untuk menjaga dan menyelamatkan kebuntingan sampai

lahir dengan selamat (Gambar 2).

Formatted: Left

16

Gambar 2. Kit Deteksi Kebuntingan pada Program UPSUS SIWAB

Tabel 7. Data penyebaran sapi potong tahun 2018

Nama penerima Alamat penerima

Jumlah (ekor)

Jantan Betina

KTT Karya Mandiri Kel. Kanarakan – Kec. Bukit Batu

Kota Palangkaraya Kalteng

1 10

KTT di Kab. Malinau Kaltara 1 10

KTT Curah Mulya II Desa Curah Sawo – Kec. Gending

Kab. Probolinggo

1 9

KTT Andonosari Desa Kalirejo – Kec. Sukorejo Kab.

Pasuruan

1 9

KTT Lembu Jaya Desa Pagarluyung – Kec. Gedeg Kab.

Mojokerto

1 7

KTT Sidodadi Kel. Cepoko – Kec. Gunungpati Kota

Semarang

1 10

BPTP Sumut

Lolitkambing

BPTP Sumut

Lolitkambing

1

1

8

7

Dinas Peternakan dan

Keswan Kab. Sigi

Sulteng

Dinas Peternakan dan Keswan Kab.

Sigi Sulteng

2 10

KTT Sidomukti IV Desa Blingoh Kec. Donorejo Kab.

Jepara Jateng

1 10

Jumlah 11 90

Teknologi pakan untuk meningkatkan produksi sapi potong dengan kualitas daging yang

tinggi serta memenuhi syarat kesehatan pada sapi lokal

Untuk mendukung pengembangan usaha peternakan kambing, Lolitkambing telah

menghasilkan berbagai teknologi baik teknologi pemuliaan, reproduksi dan nutrisi. Dalam kurun

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

Formatted ...

17

waktu lima tahun terakhir berbagai teknologi telah dikembangkan oleh stakehoders yaitu (1)

Teknologi Kambing Unggul Boerka, (2) Tanaman Pakan Unggul Indigofera zolingeriana, (3)

Teknologi Kambing Unggul Boerawa (persilangan Boer dan PE), (4) Tanaman Pakan Unggul

Rumput Gajah Kerdil dan Tanaman Pakan Unggul Stenothaprum secundatum.

Teknologi Kambing Unggul Boerka

Gambar 53. Indigofera di Aceh dan Langkat 2017Pemanfaatan Teknologi INdogofera di Langkat

Aceh

Selama kurun waktu tahun 2014 – 2018, benih indigofera zollingeriana sudah disebarkan hampir

ke seluruh wilayah Indonesia, antara lain Provinsi Sumatera Utara, Aceh, Riau, Kepri, Jambi,

Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,

Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan,

Gorontalo, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, dan lainnya.

.

Teknologi Kambing Unggul Boerawa

Jumlah Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Peternakan dan Veteriner di lingkup

Puslitbangnak sejumlah 55 kegiatan penelitian. Terdiri 5 kegiatan penelitian Puslitbangnak, 20

Kegiatan penelitian BBLitvet, 11 Kegiatan penelitian Balitnak, 11 Kegiatan Penelitian Lolit Sapi dan

8 kegiatan penelitian lolit Kambing.

Kegiatan Penelitian di Puslitbangnak adalah (1) Kajian Antisipatif dan Responsif Kebijakan

Strategis Peternakan dan Veteriner (2) Pengelolaan Sumberdaya Genetik dan Pengkajian Terpadu

Keamanan Pakan Produksi Rekayasa Genetik (3) Inventory Gas Rumah Kaca dan Penyusunan

Kalender Ternak Dalam menghadapi perubahan Iklim (4) Akselerasi Pengembangan Sistem

Integrasi Ternak-Tanaman Berbasis Laboratorium dan Sekolah Lapang (5) Ekspose Bibit Ternak

dan Tanaman Pakan Ternak serta Inovasi Teknologi Peternakan dan Veteriner.

Kegiatan Penelitian di BBLitvet adalah (1) Karakterisasi Antigen Clostridium secara

molekuler (2) Perakitan Uji Lapang Kit ELISA untuk Deteksi Okratoksin A pada pakan dan bahan

pakan ternak (3) Pengembangan Vaksin Inaktif Infectious Berbasis isolate Lokal (4)

Pengembangan Vaksin Classical Inaktif Infectious Bronchitis Berbasis Isolat Lokal (5)

Pengembangan Vaksin Infectious Bursal Disease (IBD) Berbasis Isolat Lokal (6) Predominasi Virus

Formatted: English (United States)

Formatted: Indent: Left: 0", First line: 0"

18

Avian Influenza Clade 2.3.2 (7) Studi Epigenetik virus Avian Influenza subtype H5N1 asal

Indonesia: Desain Antiviral berbasis siRNA terhadap infeksi virus H5N1 Clade 2.1.3 dan Clade 2.3.2

(8) Deteksi Antimikrobial Resistensi Gen isolate salmonella, spp dan Escherichia Coli yang diisolasi

dari Ayam Broiler di Indonesia (9) Pengembangan Teknis Diagnosa cepat untuk Deteksi

Kontaminan Bakteri patogenik (10) Pengembangan Teknik Diagnosa serologis Gangguan

Reproduksi pada Sapi Potong (11) Pengembangan Vaksin SE pada sapi (12) Deteksi dan

Identifikasi Bovine Genital Campylobacteriosis (BGC) dengan metode Flourescence Antibodi

Technique (FAT) dan Multiplex PCR (13) Pengembangan metode PCR Multipleks dan aplikasi

Lapang Deteksi Parasit Darah (babesia Bovis, Babesia bigemina, Anaplasma marginale, Theileria

sp dan Trypanosoma evansi) pada Sapi/Kerbau (14) Pengembangan Uji Multiplex PCR untuk

Deteksi Penyakit Vesikuler akibat Infeksi Virus pada Sapid an Babi (15) Antisipasi kejadian

Letupan/wabah penyakit Hewan dan penyebarannya dalam Kaitan dengan perubahan iklim (16)

Studi Epidemiologi Residu Antibiotika Golongan Tetrasiklin dan Fluorokuinolon pada susu sapi (17)

Salbutamol dan clenbuterol pada pakan dan residunya pada produk ternak (18) Tingkat Resistensi

Fasciola Gigantica terhadap anthekmentik ABZ pada sapi dan strategi pengendaliannya (19)

Penerapan Teknologi Veteriner UPT lingkup Puslitbangnak dalam rangka menghasilkan bibit

unggul (20) Diseminasi Teknologi Peternakan dan Veteriner.

Kegiatan Penelitian di Balitnak adalah (1) Pembentukan Rumpun Kambing Perah Komposit

yang efisien dan adaptif Iklim Tropis (2) Optimasi Produksi dan Reproduksi Domba Komposit

Berkelanjutan (3) Pembentukan GPS (Grand Parents Stock) dan PS (Parents Stock) ayam lokal (4)

Peningkatan Produksi kelinci melalui pemuliaan dan perbaikan nutrisi (5) Pembentukan GPS dan PS

Itik dan Entog Putih Lokal (6) Optimasi Produksi TPT secara efisiensi di lahan Sub Optimal (7)

Eksplorasi, koleksi, karakterisasi dan Evaluasi sumberdaya Genetik ternak ruminansia dan non

ruminansia (8) Perakitan Teknologi Sistem Perbibitan Ternak dan mengantisipasi perubahan iklim

(9) Peningkatan Efisiensi Produksi dan Reproduksi Kerbau Lumpur (10) Peningkatan Efisiensi

Produksi Sapi Perah Berkelanjutan pada iklim tropis (11) Perakitan Inovasi Teknologi Fedd Additif

Ternak Ruminansia dan Non ruminansia untuk mendukung produksi daging dan Susu Nasional.

Kegiatan Penelitian di Lolit Sapi adalah (1) Pembentukan Galur Baru Sapi Potong Unggul,

(2) Pembentukan Rumpun Baru Sapi Potong Persilangan PO dan Bali, (3) Identifikasi Gen

Pengontrol Sifat Kualitas Daging sapi Bali (4) Identifikasi Gen Pengontrol Sifat Pertumbuhan Sapi

Madura, (5) Teknologi Pakan untuk Produksi, (6) Teknologi Sexing, (7) Deteksi Estrus dan Ovulasi,

(8) Diagnosis Kebuntingan (9) Perbaikan Fertilitas Sapi Pejantan Lokal (10) Pengaruh Penambahan

Probiotik dan (11) Teknologi Pakan unuk Kualitas Daging.

Kegiatan penelitian di Lolit Kambing (1) Pembentukan Bibit Kambing Unggul Boerka (2)

Sumber Daya Genetik (SDG) Ternak Kambing (3) Uji Multilokasi Stenotaprum secundatum dan

Indigofera zollingeriana sebagai persiapan pelepasan varietas unggul Hijauan Pakan Ternak (4)

Pakan Fungsional dan Isolat Protein Indigofera Zollingeriana untuk Peningkatan Produksi Kambing

Boerka (5) Teknologi Produksi dan Penanganan Benih Stenotaphrum secundatum dan Indigofera

zolingeriana (6) Modifikasi Teknologi Reproduksi Untuk Mendukung Pengembangan Kambing

Boerka.

Rasio Hasil Penelitian dan Pengembangan Peternakan dan Veteriner terhadap kegiatan

penelitian pada tahun berjalan adalah 94.54%. Hal ini dikarenakan dari 55 kegiatan penelitian

yang ditargetkan ada 3 kegiatan yang belum dapat diselesaikan yaitu (1) deteksi estrus dan

Formatted: Font: 10 pt, Not Bold

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: 10 pt, Not Bold

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: 10 pt, Not Bold

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: 10 pt

19

ovulasi, (2) standar nutrisi dari kegiatan penelitian Lolit sapi dan (3) kegiatan penelitian kebutuhan

protein pada kambing dari kegiatan penelitian lolit kambing. Berdasarkan hasil monitoring

dikarenakan adanya keterlambatan dalam pengadaan alat dan juga adanya refokusing anggaran

sehingga mempengaruhi proses kegiatan penelitian.

Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan

Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan mencapai 100%, yaitu 3 rekomendasi yang

dihasilkan Puslitbangnak dan 2 rekomendasi yang dihasilkan BBLitvet. Rekomendasi yang

dihasilkan mencakup (1) saran kebijakan tentang investasi pembangunan pulau karantina sapi, (2)

saran kebijakan dalam program bedah kemiskinan rakyat sejahtera (Bekerja) berbasis pertanian,

(3) Rancangan Undang-Undang Sistem budidaya Pertanian Berkelanjutan ditinjau dari komoditas

peternakan, (4) Petunjuk Teknis Persyaratan KESWAN ternak ayam untuk mendukung program

BEKERJA dengan judul Petunjuk Teknis Aspek Kesehatan Hewan ternak Ayam Mendukung Program

Perbibbitan Ternak Balitbangtan dan Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (#Bekerja) di

Balitbangtan; dan (5) ii) rekomendasi kebijakan mengenai penanganan antimicrobial resistance

(AMR) pada ayam pedaging di Indonesia.

Salah satu Kebijakan yang dihasilkan dalam rekomendasi kebijakan adalah kebijakan

tentang investasi pembangunan pulau karantina sapi. Pulau Karantina salah satunya ditujukan

untuk mengurangi ketergantungan pemasukan sumber sapi yang hanya dari 1-2 negara saja,

sehingga dapat membuka alternatif sumber sapi dari negara lain yang masih berstatus tertular

PMK. Hal ini merupakan tindaklanjut dari Arahan Presiden RI dalam Rapat Terbatas pada tanggal 6

Juni 2017 yang menegaskan kembali bahwa pembangunan Pulau Karantina bagi sapi indukan

harus dilaksanakan untuk menyelesaikan permasalahan daging sapi.

Perlu untuk diperhatikan bahwa pembangunan Pulau Karantina Sapi tidak hanya

mengandalkan kepada keuntungan finansial semata. Indirect benefit menjadi pertimbangan

tersendiri mengingat bahwa tujuan pembangunan pulau karantina ini selain untuk menjamin

pencegahan masuk dan tersebarnya penyakit hewan yang ditimbulkan dengan masuknya sapi

indukan dari wilayah zona bebas, juga ditujukan untuk menjamin ketersediaan indukan di dalam

negeri yang akhirnya dapat menjamin ketersediaan daging sapi.

Diperlukan adanya inovasi yang berkelanjutan untuk lebih menjamin tidak adanya kejadian

penyakit setelah sapi-sapi tersebut keluar dari Pulau Karantina, utamanya dalam hal adanya

instrumen monitoring kesehatan ternak.

Sasaran 2 Meningkatnya kualitas layanan publik Pusat Penelitian dan

Pengembangan Peternakan

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Pusat Penelitian dan

Pengembangan beserta UPT di lingkup Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (Nilai IKM (skala likert 1-4))

20

Dalam mencapai sasaran kedua, diukur dengan satu indikator yaitu Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) atas layanan publik Puslitbang Peternakan beserta UPTnya. Indikator kinerja

sasaran kegiatan kedua yang telah ditargetkan pada tahun 2018 yaitu 3 (skala likert 1-4).

Ketentuan mengenai IKM tertuang dalam Permena RB Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman

Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.

Tabel 4. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Permenpan RB Nomor 14 Tahun 2017

Nilai

Persepsi

Nilai Interval

Nilai Interval

Konversi

Mutu Pelayanan Kinerja Unit

Pelayanan

1 1,00 – 2,5996 25,00 – 64,99 D Tidak Baik

2 2,60 – 3,064 65,00 – 76,60 C Kurang Baik

3 3,0644 – 3,532 76,61 – 88,30 B Baik

4 3,5324 – 4,00 88,31 – 100,0 A Sangat Baik

IKM atas layanan publik Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan beserta UPT di

lingkup Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan mencapai 100%.

2Puslitbangnak mendapatkan nilai IKM 3, BBLitvet 4, Balitnak 3, Lolit Sapi 3 dan Lolit

Kambing 3. Sehingga diperoleh IKM 3, hal ini menunjukkan bahwa Indeks kepuasan masyarakat

terhadap layanan Publik lingkup Puslitbangnak berpredikat baik. Nilai IKM ini perlu dipertahankan

bahkan ke depannya perlu ditingkatkan dengan berupaya terus meningkatkan pelayanan prima

terhadap stakeholder sesuai dengan tabel (Terlampir di Buku Evidence 1).

Tabel 5. Nilai IKM lingkup Puslitbangnak

No Indikator Kinerja Target Realisasi

1 Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM) atas Layanan

Publik Puslitbangnak

3

(Skala Likert 1-4)

3

(Skala Likert 1-4)

2 Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM) atas Layanan

Publik BB Litvet

3

(Skala Likert 1-4)

3

(Skala Likert 1-4)

3 Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM) atas Layanan

Publik Balitnak

3

(Skala Likert 1-4)

3

(Skala Likert 1-4)

4 Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM) atas Layanan

Publik Lolitsapi

3

(Skala Likert 1-4)

3

(Skala Likert 1-4)

5. Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM) atas Layanan 3 3

21

Publik Lolitkambing (Skala Likert 1-4) (Skala Likert 1-4)

Sasaran 3 Terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di

lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan

Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP yang terjadi berulang (5 aspek SAKIP sesuai Permen PAN RB Nomor 12 tahun 2015

Tidak terdapat jumlah temuan itjen atas implementasi SAKIP yang terjadi berulang. Hal ini

disebabkan tidak ada penilaian SAKIP langsung atau pengambilan sampel terhadap satker di

bawah eselon 1. Tahun 2018 Itjen hanya menilai SAKIP Badan Litbang Pertanian karena di dalam

Laporan Kinerja Badan Litbang Pertanian sudah termuat capaian kinerja satker di bawahnya.

3.1.2. Pengukuran Capaian Antar Tahun

Tabel 6. Pengukuran Capaian Antar Tahun

Indikator Kinerja Capaian Antar Tahun

2014 2015 2016 2017 2018

Jumlah hasil penelitian pada tahun berjalan terhadap kegiatan penelitian yang berjalan

89.13 106.82 102.86 100 94.8554

Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan

200 114 142 128 100

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik

3 3 3 3 3.2

Jumlah hasil Kegiatan penelitian pada tahun berjalan terhadap kegiatan penelitian

yang dilakukan pada tahun berjalan

Perbandingan Capaian Rasio Kegiatan penelitian pada tahun berjalan terhadap kegiatan

penelitian yang dilakukan pada tahun berjalan selama lima tahun terakhir tidak dapat

dibandingkan, karena pada Laporan Kinerja sebelumnya ukuran capaian hasil kegiatan penelitian

tidak menggunakan rasio dimana capaian rasio maksimal adalah 100%. Sehingga yang dapat

dibandingkan dalam capaian antar tahun adalah output yang dihasilkan pada kegiatan penelitian

tahun berjalan. Hasil kegiatan penelitian terhadap tahun berjalan disajikan pada gambar .... 4

Terlihat bahwa capaian output hasil penelitian yang tertinggi adalah pada tahun 2015 (106,82%)

dan yang terendah pada tahun 2014 (89,13%).

Rendahnya nilai capaian output pada tahun 2014 disebabkan karena pada akhir tahun

anggaran ada empat kegiatan yang masih dalam proses penyelesaian karena pelaksanaan kegiatan

terkendala dengan adanya peralatan yang rusak serta keterlambatan pada pengadaan bahan

Formatted: Font: 10 pt, Bold

Formatted: Font: 10 pt, Bold

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: 10 pt, Not Bold

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: Not Bold

Formatted: Font: Not Bold

Formatted: Font: Not Bold

Formatted: Font: Not Bold, English (United States)

Formatted: Line spacing: single

22

penelitian. Sedangkan tidak tercapaianya target pada tahun 2018 disebabkan adanya refocusing

anggaran sehingga sebagian kegiatan terpaksa tidak dapat dilanjutkan.

Gambar 84. Perbandingan Capaian Output Hasil Kegiatan Penelitian Tahun 2014-2018

Tabel 7. Jumlah Capaian Rekomendasi Kebijakan

Indikator Kinerja

Capaian Antar Tahun

2014 2015 2016 2017 2018

T C T C T C T C T C

Jumlah

rekomendasi kebijakan yang

dihasilkan

4 6 7 8 7 10 7 9 5 5

Jumlah Rekomendasi Kebijakan yang dapat dicapai selama lima tahun sebanyak 38

rekomendasi, diantaranya adalah Analisis ekonomi inovasi ayam KUB, Analisis ekonomi inovasi

domba Sei Putih, Saran kebijakan tentang prioritas program pengembangan perunggasan terkait

dengan pasar bersama ASEAN (MEA), akselerasi pengembangan integrasi sawit-sapi (intensif

kebijakan yang diperlukan), penetapan harga komoditas sapi potong, Menyikapi pemasukan

ternak/produk hewan berbasis zona bebas PHMS, Alternatif implementasi kebijakan proporsi impor

sapi indukan dan bakalan, Kebijakan Pengendalian dan Penanggulangan Rabies Menuju Indonesia

Bebas Rabies Tahun 2020, Kebijakan Pengembangan Kambing & Domba berupa Strategi

Penyediaan Lahan dan Pembiayaan Usaha KADO Skala UKM, Pengembangan Kambing dan Domba

melalui Kebijakan Percepatan Ekspor, Strategi Percepatan Produksi Susu Segar Dalam Negeri

(Nasional) untuk mengurangi ketergantungan impor (dukungan terbitnya Permentan untuk

89.13

106.82102.86

100

94.54

80

90

100

110

2014 2015 2016 2017 2018

Output Kegiatan Penelitian pada Tahun Berjalan

terhadap Kegiatan Penelitian yang Dilakukan pada

Tahun berjalan

23

Memacu Peningkatan Produksi Susu Dalam Negeri, Informasi kelayakan ekonomi Itik Master hasil

inovasi Badan Litbang di masyarakat, Policy Brief pengendalian sapi betina produktif (SBP)

mendukung UPSUS SIWAB, PB Kelayakan Pulau sebagai Pulau Karantina untuk mendukung Sistem

Keamanan maksimal dalam pembangunan Peternakan Nasional, Kajian teknis dan kebijakan

persyaratan teknis kesehatan hewan penyelenggaraan “Equestrian Competition” pada Asian Games

ke-18 di Jakarta; dan Pengembangan permodelan dengan system dynamics penanganan

antimicrobial resistance (AMR) pada ayam pedaging di Indonesia (Gambar 5).

Gambar 5. Contoh Booklet Kebijakan

Selama lima tahun terakhir, perbandingan rasio jumlah rekomendasi setiap tahunnya yang

tertinggi adalah pada tahun 2014 (200%) dan yang terendah pada tahun 2018 (100%). Namun

demikian, meskipun nilai capaiannya terendah selama lima tahun terakhir masih dapat memenuhi

target output yang direncanakan. Rekomendasi yang dihasilkan untuk TA 2018 yaitu rekomendasi

terkait dengan saran kebijakan tentang investasi pembangunan pulau karantina sapi serta saran

kebijakan dalam program bedah kemiskinan rakyat sejahtera (Bekerja) berbasis pertanian.

Gambar 96. Perbandingan Nilai Capaian Rasio Jumlah Rekomendasi yang Dihasilkan Tahun 2014-2018

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas Layanan Publik Satker Lingkup Puslitbangnak

Gambar ….. 6 menunjukkan perbandingan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas

layanan publik di Puslitbangnak selama 5 tahun terakhir. Nilai IKM di Puslitbangnak stabil tiap

tahunnya adalah 3 dengan predikat “Baik”. Sehingga berpengaruh pada rattan IKM lingkup

200

114

142

128100

0

50

100

150

200

250

2014 2015 2016 2017 2018

Jumlah rekomendas i kebi jakan yang

dihas i lkan

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

24

Puslitbangnak. Dengan adanya peningkatan nilai IKM di BBLitvet, harapannya dapat memicu

Puslitbangnak dan UPT lain lingkup Puslitbangnak dalam meningkatkan pelayanannya.

Gambar 107. Perbandingan Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat 2014-2018

3.1.3. Pengukuran Capaian Tahun 2018 dibandingkan dengan Rencana Strategis

Tabel 88. Perbandingan Target dan Capaian Tahun 2018 Dibandingkan dengan Rencana Strategis

No Sasaran Indikator Target (2015-

2018)2018

Renstra

2018(2015-

2019)

Capaian

1 Dimanfaatkannya

inovasi teknologi

peternakan dan

veteriner

1 Jumlah hasil penelitian dan

pengembangan peternakan

dan veteriner yang

dimanfaatkan (akumulasi 5

tahun terakhir)

4436.00

4447.00 4476.0060

%

2 Output hasil penelitian dan

pengembangan peternakan

dan veteriner pada tahun

berjalan terhadap kegiatan

penelitian dan

pengembangan yang

dilakukan pada tahun

berjalan (%)

100.0063% 100.00% 94.03100.63

%

3 Jumlah rekomendasi

kebijakan yang dihasilkan

5.0032 7.0033 71,4396.9

7%

2 Meningkatnya

kualitas layanan

publik Pusat

Penelitian dan

Pengembangan

Peternakan

4 Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM) atas layanan publik

Pusat Penelitian dan

Pengembangan beserta UPT

di lingkup Pusat Penelitian

dan Pengembangan

Peternakan (Nilai IKM (skala

likert 1-4))

3 3

3 3.15100.0

0%

3 Terwujudnya

akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah

di lingkungan Pusat

5 Jumlah temuan Itjen atas

implementasi SAKIP yang

terjadi berulang (5 aspek

SAKIP sesuai Permen PAN RB

3.2 N/A 0-

0

2

4

2014 2015 2016 2017 2018

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas Layanan Publik

Nilai

Formatted: Centered, Indent: Left: 0", First line: 0",Space Before: 6 pt

Formatted Table

Formatted: Font: 8 pt, Font color: Background 1

Formatted: English (United States)

25

No Sasaran Indikator Target (2015-

2018)2018

Renstra

2018(2015-

2019)

Capaian

Penelitian dan

Pengembangan

Peternakan

Nomor 12 tahun 2015

meliputi: perencanaan,

pengukuran, pelaporan

kinerja, evaluasi internal, dan

capaian kinerja) di lingkup

Pusat Penelitian dan

Pengembangan Peternakan

Pengukuran capaian kinerja hingga tahun 2018 Target dan capaian untuk Jumlah hasil

penelitian dan pengembangan peternakan dan veteriner yang dimanfaatkan (akumulasi 5 tahun

terakhir) sesuai denganterhadap Rencana Strategis dihitung dengan membandingkan capaian

2015-2018 terhadap target Renstra (2015-2019). Sehingga dapat dilihat sejauh mana progress capaian

yang sudah berjalan hingga mencapai target Renstra 2015-2019.

Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa Sasaran1 (Dimanfaatkannya inovasi teknologi peternakan

dan veteriner) terdapat 3 progress indikator sebagai berikut:

1) Jumlah hasil penelitian dan pengembangan peternakan dan veteriner yang dimanfaatkan

(akumulasi 5 tahun terakhir) telah mencapai progress 76.60% (2015-2018). Presentasi

tersebut didapat dari target 47 yang harus dicapai tahun 2015-2019 sudah tercapai sebanyak

36 teknologi yang termanfaatkan. Artinya bahwa untuk mencapai 100% di akhir tahun 2019

minimal diperlukan 11 teknologi lingkup Puslitbangnak yang dapat dimanfaatkan;

2) Jumlah hasil penelitian dan pengembangan peternakan dan veteriner pada tahun berjalan

terhadap kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan pada tahun berjalan

dibandingkan dengan target Renstra (100%). Capaian Output yang didapatkan selama tahun

2015-2018 didapatkan nilai rataan rasio sebesar 100.63%. Artinya bahwa output yang

dihasilkan melebihi target. Namun demikian tahun 2019 diharapkan dapat mempertahankan

hasil kinerja yang sebaik-baiknya terhadap progress hasil kegiatan sesuai dengan target PK

Tahunan;

3) Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan berdasarkan target Renstra adalah 33

rekomendasi. Rekomendasi kebijakan yang dihasilkan selama 2015-2018 sebanyak 32

rekomendasi. Artinya progress pencapaian rekomendasi sudah mencapai 96.97%.

Harapannya realisasi capaian rekomendasi hingga tahun 2019 bisa melebihi target yang

ditetapkan berdasarkan Renstra. Sehingga Ouput Utama Puslitbangnak sebagai penghasil

kebijakan dapat dinilai memiliki kinerja yang sangat baik.

Dalam sasaran 2 (Meningkatnya kualitas layanan publik Pusat Penelitian Pengembangan

Peternakan) dengan indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Pusat

Penelitian dan Pengembangan beserta UPT di lingkup Pusat Penelitian dan Pengembangan

Peternakan (Nilai IKM (skala likert 1-4)) mendapatkan angka capaian sesuai dengan target yaitu 3.

Harapannya di tahun depan nilai tersebut dapat dipertahankan sesuai target dan akan lebih baik

lagi jika dapat ditingkatkan sehingga mendapatkan predikat “sangat baik”.. Namun untuk capaian

rasio hasil penelitian dan pengembangan peternakan dan veteriner pada tahun berjalan terhadap

Formatted Table

Formatted: Font: 8 pt, Font color: Background 1

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: 10 pt

26

kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan pada tahun berjalan (%) lebih rendah dari

3.1.4. Kinerja Lainnya

Maturitas Sistem Pengendalian Intern PemerintahKeterbukaan Informasi Publik

Pemeringkatan terhadap Keterbukaan Informasi Publik ini diselenggarakan Kementerian

Pertanian secara rutin setiap tahun. Pemeringkatan ini sebagai hasil akhir dari monitoring dan

evaluasi mengenai layanan informasi dan dokumentasi oleh Pejabat Pengelola Informasi dan

Dokumentasi (PPID) setiap UK/UPT di Lingkup Kementerian Pertanian. Manfaatnya guna

mengetahui sampai sejauh mana UK/UPT memberikan pelayanan keterbukaan informasi kepada

masyarakat. Trofi dan piagam penghargaan diberikan pada upacara peringatan Hari Sumpah

Pemuda yang diselenggarakan pada 29 Oktober 2018 di Kementerian Pertanian, Jakarta.

Dalam pemeringkatan KIP ini, Puslitbangnak mendapatkan peringkat ke 5 dalam kategori

Eselon II. Ada beberapa faktor yang dinilai dalam menentukan peringkat Keterbukaan Infomasi

Publik lingkup Kementan tersebut antara lain, penilaian komitmen PPID, penilaian berdasarkan

kelengkapan informasi di website dan penilaian berdasarkan SAQ.

Dengan adanya penghargaan ini diharapkan menjadi pemicu untuk melakukan pelayanan

informasi lebih baik lagi kepada masyarakat.

Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Dalam rangka melaksanakan amanah Peraturan Pemerintah No.60 Tahun 2008 tentang

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pedoman Penilaian dan

Strategi Peningkatan Maturitas penyelenggaraan SPIP Kementerian/ Lembaga/ Pemda, Itjen

melaksanakan kegiatan Forum SPI.

Pada Kegiatan Forum SPI pada tanggal 4-6 Desember 2018 di Hotel MargocityDepok,

Puslitbangnak dinyatakan sebagai institusi pemerintah dengan Maturitas Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP) pada level Terdefinisi sesuai dengan target yang diharapkan pada

lingkup Kementerian pertanian. Hasil penilaian Maturitas SPI Puslitbangnak adalah 3,46

(Gambar7).

Gambar 158. Sertifikasi Maturitas SPIP

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: (Default) Tahoma, 10 pt

Formatted: Justified, Indent: First line: 0.5", Space After: 0 pt, Line spacing: Multiple 1.3 li

Formatted: Font: (Default) Tahoma, 10 pt

Formatted: Font: (Default) Tahoma, 10 pt

Formatted: Font: (Default) Tahoma, 10 pt

Formatted: Font: (Default) Tahoma, 10 pt

Formatted: Justified, Indent: Left: 0", First line: 0.2",Space After: 0 pt, Line spacing: Multiple 1.3 li

Formatted: Font: (Default) Tahoma, 10 pt

Formatted: Font: (Default) Tahoma, 10 pt

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: Not Bold

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Font: 10 pt

27

Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan

Pada tahun 2018, BB Litvet sebagai lembaga penelitian dan pengembangan pertanian

memperoleh akreditasi KNAPPP dengan Surat Keputusan Ketua Komite Nasional Akreditasi Pranata

Penelitian dan Pengembangan Nomor: 06/Kp/KA-KNAPPP/V/2018 tentang pemberian akreditasi

kepada Pranata Penelitian dan Pengembangan Balai Besar Penelitian Veteriner.

Gambar 9. Sertifikat KNAPPP

Sertifikat Pusat Unggulan Iptek

BB Litvet sebagai laboratorium rujukan nasional untuk veteriner dan mempunyai tugas

menghasilkan invensi veteriner, mempunyai sarana dan prasarana serta SDM yang cukup memadai.

BB Litvet telah ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) Veteriner oleh Kemenristekdikti

melalui Sertifikat Nomor 553/M/Kp/XII/2015 tanggal 15 Desember 2015. Kegiatan PUI mencakup

kegiatan: (1) Penguatan Kapasitas Kelembagaan, (2) Penguatan Kapasitas Program Penelitian dan

Pengembangan, dan (3) Peningkatan Kapasitas Diseminasi. Penghargaan diberikan dalam acara

Apresiasi Lembaga Penelitian dan Pengembangan Tahun 2018 (Deklarasi Pusat Unggulan Iptek

Tahun 2018) pada tanggal 13 Desember 2018 di Gedung Nusantara Convention Hall II, Indonesia

Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Selatan.

28

Gambar 10. Sertifikat PUI

Perpustakaan BB Litvet sebagai pusat informasi dan penyebaran teknologi yang dihasilkan para

peneliti BB Litvet kepada stakeholder dan masyarakat luas. Perpustakaan BB Litvet telah

mendapatkan sertifikasi akreditasi dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan predikat B

pada tanggal 31 Oktober 2018.

Standar Nasional Perpustakaan dengan predikat Akreditasi B

29

Gambar 11. Sertifikat Akreditasi Perpustakaan

Sistem akreditasi manajemen maupun teknis merupakan acuan yang harus dilakukan oleh

lembaga penelitian dan pengembangan pertanian. Laboratorium BB Litvet telah terakreditasi

sebagai laboratorium uji berdasarkan ISO 17025-2008 dengan nomor LP-121-IDN. Berdasarkan

Surat Nomor 6027f/3.a2/LP/12/2018 tanggal 21 Desember 2018, KAN telah memutuskan untuk

memberikan reakreditasi kepada Balai Besar Penelitian Veteriner sebagai Laboratorium Penguji

dengan nomor akreditasi LP-121-IDN. Penerbitan Sertifikasi sedang dalam proses.

3.1.5. Keberhasilan, Kendala dan Langkah Antisipasi

Secara umum keberhasilan kinerja di satker lingkup Puslitbangnak didukung oleh faktor

ketersediaan anggaran, sarana dan prasarana yang memadai serta sumber daya manusia yang

berkualitas. Kendala paling besar yang dihadapi satker lingkup Puslitbangnak adalah adanya

refocusing refokusing anggaran sehingga beberapa kegiatan penelitian terpaksa harus dihentikan.

Langkah antisipasi yang dilakukan oleh UPT lingkup Puslitbangnak adalah memaksimalkan

anggaran yang tersedia untuk melakukan kegiatan yang sudah menjadi prioritas, sehingga

kegiatan penelitian tetap dapat berjalan.

3.1.6. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Untuk Analisis atas efesiensi penggunaan sumberdaya diperlukan untuk mengetahui

seberapa efisien penggunaan anggaran dalam menghasilkan ouput kegiatan yang terukur

menghasilkan output sesuai dengan indikator yang terdapat pada Perjanjian Kinerja yang telah

ditetapkan pada awal tahun.

Dari 5 Indikator yang ada, hasil Efisiensi dan Nilai Efisiensi hanya dapat diukur dari

perhitungan anggaran, realisasi dan volume terhadap indikator anggarankinerja tahun berjalan

yaitu indikator Rasio paket teknologi pertanian yang dihasilkan terhadap pengkajian teknologi

pertanian yang dilakukan pada tahun berjalan dan Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan

diperoleh efisiensi 3.25 dengan nilai efisiensi senilai 58.13%.

Hal ini menunjukkan bahwa capaian effisiensi masih rendah, karena untuk mencapai

sebuah output masih memerlukan anggaran yg tinggi. Dengan nilai efisiensi tersebut diatas maka

outputnya harus ditingkatkan.

3.2. Akuntabilitas Keuangan

3.2.1. Realisasi Anggaran

Puslitbangnak pada awal tahun anggaran mendapat alokasi anggaran sebesar Rp

161.947.629.000,-. Namun selama pelaksanaan kegiatan tahun 2018 telah dilakukan beberapa kali

revisi anggaran. Pagu anggaran lingkup Puslitbangnak setelah revisi terakhir yaitu sebesar Rp

242.694.493.000,- dengan rincian (1) Puslitbangnak Rp 64.856.188.000,- (2) BB Litvet Rp

39.234.732.000,- (3) Balitnak Rp98.653.259.000,- (4) Lolitsapi Rp 25.703.856.000,- dan (5)

Lolitkambing Rp 14.590.838.000,-.

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

Formatted: Font color: Auto

30

Gambar 1612. Nilai Pagu Anggaran TA 2018

Gambar 1713. Perbandingan NIlai pagu dan Realisasi TA 2018

Dibandingkan dengan pagu awal, alokasi anggaran tahun 2018 mengalami kenaikan

sebesar Rp 81.078.507.000,- (50,06%). Alokasi anggaran tahun 2018 seperti terlihat pada gambar

10, paling besar dialokasikan untuk belanja barang sebesar Rp 106.329.376.605,- (61,32%),

belanja pegawai Rp 39,750,582,628,- (22,93%) dan belanja modal Rp 27,310,834,974,- (15,75%)

dari total anggaran sebesar Rp 242.694.493.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp 202,104,760,207,- atau 83,28%.

Puslitbangnak BBLitvet Balitnak Lolitsapi Lolitkambing

64,856,188,000

39,234,732,000

98,653,259,000

25.703.856

14.246.458

PAGU ANGGARAN TA 2018Pagu Anggaran TA 2018

-

20,000,000,000

40,000,000,000

60,000,000,000

80,000,000,000

100,000,000,000

120,000,000,000

Puslitbangnak BBLitvet Balitnak Lolitsapi Lolitkambing

Perbandingan Nilai Pagu dan Realisasi TA 2018

Pagu Realisasi

31

Gambar 1814. Persentase Nilai Serapan Per Jenis Belanja

3.2.2. PNBP

Dalam upaya meningkatkan penerimaan negara diluar pajak, pada awal tahun 2018 telah

ditetapkan target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) lingkup Puslitbangnak sebesar Rp

2.532.831.000,00 seperti ditunjukkan pada Tabel 9. Selama tahun 2018 telah diterima dan

disetorkan PNBP sebesar Rp. 3.572.924.858 atau tercapai 141,06 % dari target yang direncanakan.

Tabel 96. Target dan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak

23%

61%

16%

Persentase Nilai Serapan Per Jenis Belanja

Belanaj Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Jenis Penerimaan Target (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%)

Puslitbangnak 8.000.000 35.834.600 447,93

BBlitvet 1.125.000.000 1.196.044.659 106,32

Balitnak 1.082.345.000 1.446.953.678 133,69

Lolitsapi 217.770.000 491.432.721 167,68

Lolitkambing 99.716.000 402.659.200 403,81

Total 2.532.831.000 3.572.924.858 141,06

32

BAB IV. PENUTUP

Pada tahun anggaran 2018 Puslitbangnak beserta UPT telah melaksanakan berbagai

kegiatan yang bersifat administratif, koordinatif, kegiatan penelitian dan pengembangan serta

analisis kebijakan dengan tujuan mendapatkan informasi yang diperlukan sebagai bahan

pertimbangan bagi penentu kebijakan.

Kinerja Puslitbangnak pada tahun 2018 secara umum menunjukkan keberhasilan yang baik

dengan rata-rata persentase capaian indikator kinerja di 99,20 %, dengan kisaran antara 94,54-

102,27%. Rata-rata persentase capaian untuk masing-masing sasaran strategis adalah: (1)

Dimanfaatkan inovasi teknologi peternakan dan veteriner dengan capaian indikator jumlah hasil

penelitian dan pengembangan peternakan dan veteriner yang dimanfaatkan (akumulasi 5 tahun

terakhir) sebesar 102,27%, indikator Rasio hasil penelitian dan pengembangan peternakan dan

veteriner pada tahun berjalan terhadap kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan

pada tahun berjalan sebesar 94,54 % dan indikator jumlah rekomendasi kebijakan peternakan dan

veteriner yang dihasilkan sebesar 100%; (2) Meningkatnya kualitas layanan publik Pusat Penelitian

dan Pengembangan Peternakan melalui indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan

publik Pusat Penelitian dan Pengembangan beserta UPT di lingkup Pusat Penelitian dan

Pengembangan Peternakan sebesar 102,27%; (3) Indikator jumlah temuan Itjen atas

implementasi SAKIP yang terjadi berulang (5 aspek SAKIP sesuai Permen PAN RB Nomor 12 tahun

2015 meliputi: perencanaan, pengukuran, pelaporan kinerja, evaluasi internal, dan capaian kinerja)

33

di lingkup Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan tidak ada capaian karena pada tahun

2018 penilaian SAKIP hanya dilakukan pada tingkat Eselon 1.

Anggaran yang dikelola oleh Puslitbangnak secara keseluruhan dari sumber APBN sebesar

Rp.242.694.493.000,- terealisir sebesar Rp. 202.104.760.207,- atau 83,28%. Realisasi anggaran

Puslitbangnak termasuk UPT di bawahnya untuk setiap jenis belanja yaitu realisasi belanja pegawai

sebesar Rp.39.750.582.628.00,- atau 22,93%, realisasi belanja barang sebesar

Rp.106.329.376.605.00,- atau 61,32% dan realisasi untuk belanja modal sebesar

Rp.27.310.834.974.00,- atau 15,75%.

Keberhasilan pencapaian kinerja kegiatan secara umum didukung oleh: (1) Adanya

kerjasama yang intensif diantara peneliti, teknisi, struktural dan tenaga administrasi, (2)

Kompetensi dari SDM yang terlibat, dan (3) Komitmen diri yang cukup tinggi untuk dapat

menyelesaikan kegiatan penelitian dan pengembangan dengan baik dan tepat waktu.

Permasalahan umum yang seringkali terjadi diantaranya dalam pelaksanaan kegiatan

penelitian adalah (1) Adanya keterlambatan dalam proses pengadaan alat dan materi penelitian

terutama untuk kegiatan penelitian di UPT, (2) Keterlambatan pelaksanaan penelitian terkait

dengan birokrasi dan koordinasi (termasuk penghematan anggaran), dan (3) Kekurangan SDM

sebagai akibat tingginya jumlah SDM yang pensiun dan tugas belajar.

Namun demikian, permasalahan umum tersebut dapat diatasi dengan beberapa strategi

pemecahan masalah yang diterapkan diantaranya: (1) Peningkatan koordinasi antara bagian

perencanaan, tim administrasi pendukung dengan tim peneliti, (2) Persiapan kebutuhan bahan-

bahan terutama bahan kimia diupayakan lebih awal, sehingga proses pengadaan dapat

berlangsung pada awal tahun anggaran, (3) Pengadaan bahan dalam jumlah tertentu dilakukan

sekaligus dengan sistem tender, (4) Pemantauan pelaksanaan kegiatan yang tepat waktu, (5)

Sosialisasi yang intensif perlu diupayakan terutama untuk hal-hal/informasi terbaru atau peraturan-

peraturan terbaru yang bersifat top down, dan (6) Pentingnya rekruitment pegawai berdasarkan

tingkat kebutuhan instansi. Dukungan pimpinan dan kerjasama semua pihak sangat diperlukan

agar seluruh pelaksanaan kegiatan dapat terwujud dengan baik.

34

LAMPIRAN

35

Pusat Penelitian dan Pengembangan

Peternakan

Bidang Program dan Evaluasi

Sub Bid Program

Sub Bid Evaluasi

Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan

Hasil Penelitian

Sub Bid Kerjasama

Sub Bid Pendayagunaan Hasil Penelitian

Bagian Tata Usaha

Sub Bag Keuangan & Perlengkapan

Sub Bag Kepegawaian & Rumah Tangga

Balai Besar Penelitian Veteriner

Balai Penelitian Ternak

Loka Penelitian

Sapi Potong

Loka Penelitian Kambing Potong

Kelompok Jabatan Fungsional

Lampiran 1. Struktur Organisasi

36

Lampiran 2. Sasaran, Indikator, Target dan Kebutuhan Pendanaan Tahun 2018 – 2019

Kegiatan/Sasaran Kegiatan IKSP Satuan Target Alokasi (Juta)

2018 2019 2018 2019

018.012.1806.Penelitian dan Pengembangan Peternakan 133.645,6 140.327,9

Dimanfaatkannya inovasi teknologi peternakan dan veteriner

Jumlah hasil penelitian dan pengembangan peternakan dan veteriner yang dimanfaatkan (akumulasi 5 tahun terakhir)

jumlah 44 47

Rasio hasil penelitian dan pengembangan peternakan dan veteriner pada tahun berjalan terhadap kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan pada tahun berjalan

% 100 100

Jumlah rekomendasi kebijakan peternakan dan veteriner yang dihasilkan

rekomendasi 7 7

Meningkatnya kualitas layanan publik Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Pusat Penelitian dan Pengembangan beserta UPT di lingkup Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan

skala Likert 3 3

Terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan

Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP yang terjadi berulang (5 aspek SAKIP sesuai Permen PAN RB Nomor 12 tahun 2015 meliputi: perencanaan, pengukuran, pelaporan kinerja, evaluasi internal, dan capaian kinerja) di lingkup Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan

temuan 3,20 3,20

37

Lampiran 3. Perjanjian Kinerja Puslitbangnak TA 2018

38

39

40

Lampiran 4. Pebandingan Pengukuran Kinerja

Unit Organisasi Eselon II: Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan

Tahun Anggaran : 2018

No Sasaran Indikator Target Capaian Persentase

1 Dimanfaatkannya

inovasi teknologi

peternakan dan

veteriner

1 Jumlah hasil penelitian

dan pengembangan

peternakan dan

veteriner yang

dimanfaatkan

(akumulasi 5 tahun

terakhir)

44.00

45.00 102.27%

2 Rasio hasil penelitian

dan pengembangan

peternakan dan

veteriner pada tahun

berjalan terhadap

kegiatan penelitian dan

pengembangan yang

dilakukan pada tahun

berjalan (%)

100.00% 94.54 % 94.54 %

3 Jumlah rekomendasi

kebijakan yang

dihasilkan

5.00 5.00 100.00%

2 Meningkatnya kualitas

layanan publik Pusat

Penelitian dan

Pengembangan

Peternakan

4 Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) atas

layanan publik Pusat

Penelitian dan

Pengembangan beserta

UPT di lingkup Pusat

Penelitian dan

Pengembangan

Peternakan (Nilai IKM

(skala likert 1-4))

3.00

3.00 100.00%

3 Terwujudnya

akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah di

lingkungan Pusat

Penelitian dan

Pengembangan

Peternakan

5 Jumlah temuan Itjen

atas implementasi

SAKIP yang terjadi

berulang (5 aspek

SAKIP sesuai Permen

PAN RB Nomor 12

tahun 2015 meliputi:

perencanaan,

pengukuran, pelaporan

kinerja, evaluasi

internal, dan capaian

kinerja) di lingkup

Pusat Penelitian dan

Pengembangan

Peternakan

3.2 0N/A 0-