laporan sp
DESCRIPTION
Self Potential GeolistrikTRANSCRIPT
Praktikum Geolistrik Pengukuran Self Potential
LAPORAN PRAKTIKUM GEOELEKTRISITAS DAN MAGNETIK
METODE SELF POTENTIAL
I. DASAR TEORI
Metode SP (Self Potential) merupakan salah satu metode geolistrik untuk mencari
perbedaan potensial dari dalam bumi. Potensial tersebut merupakan potensial alami yang
dihasilkan dari bumi atau bawah permukaan bumi itu sendiri, sehingga dapat dikatakan bahwa
metode SP merupakan metode pasif atau metode yang pengukurannya dilakukan tanpa
menginjeksikan arus listrik lewat permukaan tanah dan perbedaan potensial alami tanahnya
diukur melalui dua titik di permukaan tanah menggunakan porous pot.
Self potensial sendiri merupakan potensial spontan yang ada di permukaan bumi yang
diakibatkan oleh adanya proses mekanis ataupun proses elektrokimia yang di kontrol oleh air
tanah. Proses mekanis tersebut akan menghasilkan potensial elektrokinetik sedangkan proses
kimia akan menimbulkan potensial elektrokimia (potensial liquid-junction, potensial nerst) dan
potensial mineralisasi. (Hendrajaya, 1988).
Dalam motode SP dikenal beberapa konfigurasi berdasarkan pergerakan dari porous pot
sebagai elektroda yang digunakan, konfigurasi tersebut yaitu :
1. Fixed-Base
Merupakan pengukuran nilai beda potensial dengan cara salah satu porous pot
diletakkan diluar area pengukuran (base) dan porous pot lainnya bergerak
disepanjang titik yang telah ditentukan.
Gambar 1. Pengukuran menggunakan konfigurasi atau konsep Fixed-Base
Dengan menggunakan konsep fixed-base akan diperoleh nilai potensial langsung di
titik ukur apabila telah ditentukan beasrnya potensial pada porous pot di base.
2. Leap Frog
Merupakan pengukuran nilai beda potensial dengan cara saling melompati antar
porous pot-nya dengan jarak dan titik yang telah ditentukan dalam lintasannya.
Gambar 2. Pengukuran menggunakan konfigurasi atau konsep Leap Frog
Dengan menggunakan konsep leap frog akan diperoleh perubahan arah medan listrik
yang diukur akibat pengukuran yang saling melompat, sehingga didapat nilai beda
potensial yang saling berkebalikan tanda (positif dan negatif) antar satu dipol dengan
dipol selanjutnya.
Pengukuran dengan konsep ini akan didapatkan nilai beda potensial antara dua
elektrodanya sehingga untuk mendapatkan nilai potensial di titik ukurnya perlu
melibatkan titik ukur disampingnya menggunakan rumus rekurensi.
Apabila dalam pengukuran menggunakan konfigurasi leap frog atau dapat dikatakan
sebagai pengukuran SP sebagai fungsi posisi hanya menggunakan beberapa porous pot saja maka
peranan dari variable waktu akan berdampak pada nilai beda potensial yang diperoleh
dikarenakan pengukuran antar titiknya dilakukan pada waktu yang berbeda. Oleh sebab itu,
diperlukan koreksi potensial akibat perubahan waktu.
Koreksi potensial akibat perubahan waktu dapat diperoleh dengan pengukuran lain yang
dilakukan secara berulang-ulang pada lokasi yang tetap. Kemudian data hasil perhitungan leap
frog (data lapangan) dikoreksikan pada posisi dengan waktu yang sama (mendekati) pada data
hasil pengukuran yang dilakukan berulang-ulang pada lokasi yang tetap tersebut (data base).
Nilai potensial yang berbeda dapat disebabkan oleh pengaruh dari kondisi litologi,
geologi, lingkungan, ataupun sifat-sifat kimia, fisika, dan biologi yang berada di bawah permukaan
bumi. Atas dasar tersebut dapat diperkirakan bahwa hal-hal yang mempengaruhi perubahan nilai
potensial sangatlah kompleks.
II. LANGKAH KERJA
Dikarenakan terdapat dua macam data yang diambil dalam praktikum, yaitu data base
dan data lapangan. Data base diambil pada lokasi yang tetap dengan pertambahan waktu
sedangkan data lapangan merupakan data yang diambil pada lokasi yang berbeda (pertambahan
tiap 5 m) dengan menggunakan konfigurasi leap frog, sehingga data base merupakan data SP yang
nantinya diolah dan digunakan menjadi koreksi waktu dari data lapangan.
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu :
4 buah porous pot
Larutan CuSO4
3 buah roll kabel masing-masing dengan panjang 50 m
3 buah voltmeter
6 buah kabel penghubung
1 buah GPS
Cangkul
Meteran (50 m)
Air (air garam)
2 buah jam yang disinkronkan
Langkah pengukuran untuk mendapatkan data base
Pemilihan lokasi
o Lokasi yang dipilih berada di bagian barat GSP.
o Detail lokasi sebaiknya memiliki variable pembanding yang sama dengan
data lapangan yang akan diukur (misal terkena terik matahari atau teduh,
dekat jalan raya ramai, dekat pepohonan, dekat pabrik, dekat aliran
sungai, dekat kompleks perumahan, dll)
o Detail lokasi dipilih yang bisa menyediakan jarak 5 m utuk 2 porous pot.
Porous pot ditanam sedalam kurang lebih 80% dari tingginya.
Hubungkan antara kedua porous pot dengan voltmeter.
Catat waktu dan nilai potensialnya setiap 2 menit tanpa mengubah posis dari
porous pot.
Langkah pengukuran untuk mendapatkan data lapangan
Pemilihan lokasi
o Lokasi pengukuran berada di bagian barat GSP.
o Detail lokasi sesuai dengan data base.
o Detail lokasi dipilih yang bisa menyediakan jarak 250 m dengan porous
pot dipasang setiap interval 5 m dengan bentangan sama (utara-selatan).
Porous pot ditanam sedalam kurang lebih 80% dari tingginya.
Hubungkan antara kedua porous pot dengan voltmeter.
Catat waktu dan nilai potensialnya.
Dengan metode leap frog setiap 2 menit dihitung nilai potensial dari porous pot
yang berbeda.
Skema dari pengukuran leap frog sendiri yaitu :
Gambar 3. Skema leap frog
Secara umum diagram alir dari praktikum kali ini yaitu :
Diagram 1. Diagram alir praktikum
III. DATA DAN ANALISA DATA
Data yang digunakan berasal dari data base dan 2 data lapangan (Line Timur dan Line
Barat).
1. Database
No Waktu Potensial
V1 V2 V3 V4 V5
1 9:27:00 AM 0.1 0 0 0 0.1
2 9:29:00 AM 0.4 0 0.1 0 0
3 9:31:00 AM 0.6 0.1 0.2 0 0
4 9:33:00 AM 0 0.1 0.1 0 0.1
5 9:35:00 AM 0 0.1 0 0 0.1
6 9:37:00 AM 0.1 0 0 0 0
7 9:39:00 AM 0.2 33.4 33.1 33 32.9
8 9:41:00 AM 32.8 32.7 32.6 32.6 32.9
9 9:43:00 AM 32.6 32.5 32.5 32.5 32.5
10 9:45:00 AM 32.4 32.3 32.3 32.2 32.2
11 9:47:00 AM 32.1 32.1 32 32 31.9
12 9:49:00 AM 31.9 31.8 31.8 31.7 31.7
13 9:51:00 AM 31.6 31.6 31.6 31.6 31.5
14 9:53:00 AM 31.5 31.6 31.5 31.5 31.5
15 9:55:00 AM 31.5 31.5 31.5 31.4 31.4
16 9:57:00 AM 31.4 31.4 31.4 31.3 31.4
17 9:59:00 AM 31.4 31.4 31.5 31.6 31.4
18 10:01:00 AM 31.5 31.5 31.5 31.5 31.5
19 10:03:00 AM 31.6 31.6 31.6 31.6 31.7
20 10:05:00 AM 31.7 31.7 31.7 31.8 31.8
21 10:07:00 AM 31.8 31.9 31.8 31.8 31.7
22 10:09:00 AM 31.7 31.8 31.8 31.8 31.8
23 10:11:00 AM 31.8 31.8 31.8 31.9 32
24 10:13:00 AM 32 32 30.4 31.6 31.8
25 10:15:00 AM 31.9 31.9 31.9 31.9 32
26 10:17:00 AM 32.1 32 32.2 32.1 32.1
27 10:19:00 AM 32 32.2 32.2 32.2 32.2
28 10:21:00 AM 32.1 32.2 32.2 32.2 32.2
29 10:23:00 AM 32.2 32.2 32.2 32.2 32.2
30 10:25:00 AM 32.2 32.1 32.1 32.1 32.1
31 10:27:00 AM 32.1 32.1 32.1 32.1 32.1
32 10:29:00 AM 32.1 32.1 32.1 32.1 32.1
33 10:31:00 AM 32 32 32.1 32.1 32
34 10:33:00 AM 32.1 32.1 32.1 32.1 32.1
35 10:35:00 AM 32.1 32.1 32.1 32.1 32.1
2. Data Lapangan
Line Timur Line Barat
No. Nama titik
Tanda Waktu Potensial Terukur
No Nama titik
Tanda Waktu Potensial Terukur
V1 V2 V3 V4 V5 V1 V2 V3 V4 V5
1 21-1 1 9:31:00 AM 0.1 0.2 0.2 0.1 0.1 1 20-1 1 9:27:00 AM 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
2 21-2 -1 9:39:00 AM 0.6 0.5 0.5 0.6 0.5 2 20-2 -1 9:31:00 AM 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
3 21-3 1 9:52:00 AM 5.1 4.8 4.7 4.4 4.3 3 20-3 1 9:36:00 AM 0.1 1 1.8
4 21-4 -1 9:55:00 AM 5.8 7.4 8 8.1 8.1 4 20-4 -1 9:45:00 AM 7.7 8 8.3 8.5 8.9
5 21-5 1 9:59:00 AM 10.7 10.9 11.1 11.2 11.3 5 20-5 1 9:47:00 AM 13.1 13.2 13.5 14.1 14.4
6 21-6 -1 10:01:00 AM 6.3 6.4 6.5 6.6 6.8 6 20-6 -1 9:57:00 AM 12.4 12.4 11.9 11.7 11.5
7 21-7 1 10:04:00 AM 0.3 0.6 0.7 0.7 0.8 7 20-7 1 10:01:00 AM 0.9 1.4 1.5 1.7 1.9
8 21-8 -1 10:05:00 AM 17.5 18.4 18.6 18.8 18.7 8 20-8 -1 10:05:00 AM 29.1 29.2 29.2 29.3 29.3
9 21-9 1 10:07:00 AM 6.6 6.6 6.6 6.7 6.8 9 20-9 1 10:08:00 AM 23.9 24.5 25 25.3 25.9
10 21-10 -1 10:08:00 AM 1 1.1 1.3 1.5 1.6 10 20-10 -1 10:10:00 AM 1.2 1.1 1.2 1.1 0.5
11 21-11 1 10:09:00 AM 1.6 1.7 1.6 1.5 1.2 11 20-11 1 10:13:00 AM 27.2 27.3 27.5 27.5 27.5
12 21-12 -1 10:11:00 AM 11.1 11.1 11.2 11.2 11.2 12 20-12 -1 10:19:00 AM 24.5 24.4 24.5 24.5 24.4
13 21-13 1 10:13:00 AM 0.9 0.7 0.7 0.7 0.7 13 20-13 1 10:22:00 AM 11.4 11.3 11.3 11.3 11.2
14 21-14 -1 10:14:00 AM 0.6 0.7 0.6 0.6 0.5 14 20-14 -1 10:24:00 AM 6.9 6.7 6.7 6.7 6.5
15 21-15 1 10:15:00 AM 0.3 0.2 0.2 0.2 0.2 15 20-15 1 10:26:00 AM 1.7 1.9 1.7 1.9 1.9
16 21-16 -1 10:16:00 AM 0.6 0.5 0.3 0.3 0.3 16 20-16 -1 10:27:00 AM 1.4 1.4 1.4 1.5 1.4
17 21-17 1 10:17:00 AM 0.2 0.2 0.1 0.1 0.1 17 20-17 1 10:29:00 AM 1.9 2 1.9 1.9 1.7
18 21-18 -1 10:18:00 AM 0.4 0.3 0.2 0.2 0.1 18 20-18 -1 10:30:00 AM 2.9 2.6 2.4 2.9 2.7
19 21-19 1 10:19:00 AM 0.4 0.3 0.2 0.2 0.2 19 20-19 1 10:31:00 AM 3.7 3.9 3.7 3.9 3.9
20 21-20 -1 10:19:00 AM 0.5 0.4 0.3 0.2 0.2 20 20-20 -1 10:32:00 AM 1.5 1.4 1.5 1.2 1.5
21 21-21 1 10:20:00 AM 0.2 0.2 0.1 0.1 0.1 21 20-21 1 10:33:00 AM 2.3 2.4 2.5 2.7 2.9
22 21-22 -1 10:22:00 AM 5.1 5 4.9 4.8 4.7 22 20-22 -1 10:35:00 AM 0.5 0.5 1.3 1.7 1.9
23 21-23 1 10:23:00 AM 9.3 9.4 9.5 9.9 9.9 23 20-23 1 10:36:00 AM 2.7 2.3 1.9 2 1.7
24 21-24 -1 10:25:00 AM 2.26 22.7 22.2 22.4 23.6 24 20-24 -1 10:37:00 AM 18.5 17.9 16.9 15.7 14.2
25 21-25 1 10:27:00 AM 40.48 40.4 40.3 40.6 40.4 25 20-25 1 10:38:00 AM 17.1 17.9 18 17.5 17.5
3. Hasil Perhitungan Data Base dan Lapangan
a. Database
No Waktu Potensial Rerata
SP Base line V1 V2 V3 V4 V5
1 9:27:00 AM 0.1 0 0 0 0.1 0.04 0.04
2 9:29:00 AM 0.4 0 0.1 0 0 0.1 0.06
3 9:31:00 AM 0.6 0.1 0.2 0 0 0.18 0.08
4 9:33:00 AM 0 0.1 0.1 0 0.1 0.06 -0.12
5 9:35:00 AM 0 0.1 0 0 0.1 0.04 -0.02
6 9:37:00 AM 0.1 0 0 0 0 0.02 -0.02
7 9:39:00 AM 0.2 33.4 33.1 33 32.9 26.52 26.5
8 9:41:00 AM 32.8 32.7 32.6 32.6 32.9 32.72 6.2
9 9:43:00 AM 32.6 32.5 32.5 32.5 32.5 32.52 -0.2
10 9:45:00 AM 32.4 32.3 32.3 32.2 32.2 32.28 -0.24
11 9:47:00 AM 32.1 32.1 32 32 31.9 32.02 -0.26
12 9:49:00 AM 31.9 31.8 31.8 31.7 31.7 31.78 -0.24
13 9:51:00 AM 31.6 31.6 31.6 31.6 31.5 31.58 -0.2
14 9:53:00 AM 31.5 31.6 31.5 31.5 31.5 31.52 -0.06
15 9:55:00 AM 31.5 31.5 31.5 31.4 31.4 31.46 -0.06
16 9:57:00 AM 31.4 31.4 31.4 31.3 31.4 31.38 -0.08
17 9:59:00 AM 31.4 31.4 31.5 31.6 31.4 31.46 0.08
18 10:01:00 AM 31.5 31.5 31.5 31.5 31.5 31.5 0.04
19 10:03:00 AM 31.6 31.6 31.6 31.6 31.7 31.62 0.12
20 10:05:00 AM 31.7 31.7 31.7 31.8 31.8 31.74 0.12
21 10:07:00 AM 31.8 31.9 31.8 31.8 31.7 31.8 0.06
22 10:09:00 AM 31.7 31.8 31.8 31.8 31.8 31.78 -0.02
23 10:11:00 AM 31.8 31.8 31.8 31.9 32 31.86 0.08
24 10:13:00 AM 32 32 30.4 31.6 31.8 31.56 -0.3
25 10:15:00 AM 31.9 31.9 31.9 31.9 32 31.92 0.36
26 10:17:00 AM 32.1 32 32.2 32.1 32.1 32.1 0.18
27 10:19:00 AM 32 32.2 32.2 32.2 32.2 32.16 0.06
28 10:21:00 AM 32.1 32.2 32.2 32.2 32.2 32.18 0.02
29 10:23:00 AM 32.2 32.2 32.2 32.2 32.2 32.2 0.02
30 10:25:00 AM 32.2 32.1 32.1 32.1 32.1 32.12 -0.08
31 10:27:00 AM 32.1 32.1 32.1 32.1 32.1 32.1 -0.02
32 10:29:00 AM 32.1 32.1 32.1 32.1 32.1 32.1 0
33 10:31:00 AM 32 32 32.1 32.1 32 32.04 -0.06
34 10:33:00 AM 32.1 32.1 32.1 32.1 32.1 32.1 0.06
35 10:35:00 AM 32.1 32.1 32.1 32.1 32.1 32.1 0
b. Data Lapangan
Line Timur
No. Nama titik
Tanda Waktu Potensial Terukur
Rerata Koreksi Waktu
Terkoreksi Variasi Harian
Koreksi Leapfrog
Porous Pot
Moving average Koordinat
V1 V2 V3 V4 V5 Posisi Beda
Potensial x y
1 21-1 1 9:31:00 AM 0.1 0.2 0.2 0.1 0.1 0.14 0.08 0.06 0.06 0 0 0.03 -1 1
2 21-2 -1 10:31:00 AM 0.6 0.5 0.5 0.6 0.5 -0.54 26.5 -27.04 -27.1 5 2.5 -13.52 -2.29 5.82
3 21-3 1 11:31:00 AM 5.1 4.8 4.7 4.4 4.3 4.66 -0.06 4.72 31.76 10 7.5 2.33 -3.58 10.65
4 21-4 -1 12:31:00 PM 5.8 7.4 8 8.1 8.1 -7.48 -0.06 -7.42 -12.14 15 12.5 9.81 -4.88 15.48
5 21-5 1 1:31:00 PM 10.7 10.9 11.1 11.2 11.3 11.04 0.08 10.96 18.38 20 17.5 3.12 -6.17 20.31
6 21-6 -1 2:31:00 PM 6.3 6.4 6.5 6.6 6.8 -6.52 0.04 -6.56 -17.52 25 22.5 0.43 -7.46 25.14
7 21-7 1 3:31:00 PM 0.3 0.6 0.7 0.7 0.8 0.62 0.12 0.5 7.06 30 27.5 -5.23 -8.76 29.97
8 21-8 -1 4:31:00 PM 17.5 18.4 18.6 18.8 18.7 -18.4 0.12 -18.52 -19.02 35 32.5 -5.98 -10.05 34.80
9 21-9 1 5:31:00 PM 6.6 6.6 6.6 6.7 6.8 6.66 0.06 6.6 25.12 40 37.5 3.05 -11.34 39.63
10 21-10 -1 6:31:00 PM 1 1.1 1.3 1.5 1.6 -1.3 -0.02 -1.28 -7.88 45 42.5 8.62 -12.64 44.46
11 21-11 1 7:31:00 PM 1.6 1.7 1.6 1.5 1.2 1.52 -0.02 1.54 2.82 50 47.5 -2.53 -13.93 49.29
12 21-12 -1 8:31:00 PM 11.1 11.1 11.2 11.2 11.2 -11.16 0.08 -11.24 -12.78 55 52.5 -4.98 -15.22 54.12
13 21-13 1 9:31:00 PM 0.9 0.7 0.7 0.7 0.7 0.74 -0.3 1.04 12.28 60 57.5 -0.25 -16.52 58.95
14 21-14 -1 10:31:00 PM 0.6 0.7 0.6 0.6 0.5 -0.6 0.36 -0.96 -2 65 62.5 5.14 -17.81 63.78
15 21-15 1 11:31:00 PM 0.3 0.2 0.2 0.2 0.2 0.22 0.36 -0.14 0.82 70 67.5 -0.59 -19.10 68.61
16 21-16 -1 12:31:00 AM 0.6 0.5 0.3 0.3 0.3 -0.4 0.18 -0.58 -0.44 75 72.5 0.19 -20.40 73.44
17 21-17 1 1:31:00 AM 0.2 0.2 0.1 0.1 0.1 0.14 0.18 -0.04 0.54 80 77.5 0.05 -21.69 78.27
18 21-18 -1 2:31:00 AM 0.4 0.3 0.2 0.2 0.1 -0.24 0.06 -0.3 -0.26 85 82.5 0.14 -22.98 83.10
19 21-19 1 3:31:00 AM 0.4 0.3 0.2 0.2 0.2 0.26 0.06 0.2 0.5 90 87.5 0.12 -24.28 87.93
20 21-20 -1 4:31:00 AM 0.5 0.4 0.3 0.2 0.2 -0.32 0.06 -0.38 -0.58 95 92.5 -0.04 -25.57 92.76
21 21-21 1 5:31:00 AM 0.2 0.2 0.1 0.1 0.1 0.14 0.02 0.12 0.5 100 97.5 -0.04 -26.86 97.59
22 21-22 -1 6:31:00 AM 5.1 5 4.9 4.8 4.7 -4.9 0.02 -4.92 -5.04 105 102.5 -2.27 -28.16 102.42
23 21-23 1 7:31:00 AM 9.3 9.4 9.5 9.9 9.9 9.6 0.02 9.58 14.5 110 107.5 4.73 -29.45 107.25
24 21-24 -1 8:31:00 AM 2.26 22.7 22.2 22.4 23.6 -18.63 -0.08 -18.552 -28.132 115 112.5 -6.816 -30.74 112.08
25 21-25 1 9:31:00 AM 40.48 40.4 40.3 40.6 40.4 40.43 -0.02 40.456 59.008 120 117.5 15.438 -32.04 116.91
Line Barat
No Nama titik
Tanda Waktu
Potensial Terukur
Rerata Koreksi Waktu
Terkoreksi Variasi Harian
Koreksi Leapfrog
Porous Pot
Moving average Koordinat
V1 V2 V3 V4 V5 Posisi Beda
Potensial x y
1 20-1 1 9:27:00 AM 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.04 0.76 0.76 0 0 0.38 -6 1
2 20-2 -1 9:31:00 AM 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 -0.8 0.08 -0.88 -1.64 5 2.5 -0.44 -7.293 5.8298
3 20-3 1 9:36:00 AM 0.1 1 1.8 0.97 -0.02 0.99 1.87 10 7.5 0.115 -8.587 10.66
4 20-4 -1 9:45:00 AM 7.7 8 8.3 8.5 8.9 -8.28 -0.24 -8.04 -9.03 15 12.5 -3.58 -9.88 15.489
5 20-5 1 9:47:00 AM 13.1 13.2 13.5 14.1 14.4 13.66 -0.26 13.92 21.96 20 17.5 6.465 -11.17 20.319
6 20-6 -1 9:57:00 AM 12.4 12.4 11.9 11.7 11.5 -11.98 -0.08 -11.9 -25.82 25 22.5 -1.93 -12.47 25.149
7 20-7 1 10:01:00 AM 0.9 1.4 1.5 1.7 1.9 1.48 0.04 1.44 13.34 30 27.5 -6.24 -13.76 29.979
8 20-8 -1 10:05:00 AM 29.1 29.2 29.2 29.3 29.3 -29.22 0.12 -29.34 -30.78 35 32.5 -8.72 -15.05 34.809
9 20-9 1 10:08:00 AM 23.9 24.5 25 25.3 25.9 24.92 -0.02 24.94 54.28 40 37.5 11.75 -16.35 39.638
10 20-10 -1 10:10:00 AM 1.2 1.1 1.2 1.1 0.5 -1.02 0.08 -1.1 -26.04 45 42.5 14.12 -17.64 44.468
11 20-11 1 10:13:00 AM 27.2 27.3 27.5 27.5 27.5 27.4 -0.3 27.7 28.8 50 47.5 1.38 -18.93 49.298
12 20-12 -1 10:19:00 AM 24.5 24.4 24.5 24.5 24.4 -24.46 0.06 -24.52 -52.22 55 52.5 -11.71 -20.23 54.128
13 20-13 1 10:22:00 AM 11.4 11.3 11.3 11.3 11.2 11.3 0.02 11.28 35.8 60 57.5 -8.21 -21.52 58.958
14 20-14 -1 10:24:00 AM 6.9 6.7 6.7 6.7 6.5 -6.7 -0.08 -6.62 -17.9 65 62.5 8.95 -22.81 63.787
15 20-15 1 10:26:00 AM 1.7 1.9 1.7 1.9 1.9 1.82 -0.02 1.84 8.46 70 67.5 -4.72 -24.11 68.617
16 20-16 -1 10:27:00 AM 1.4 1.4 1.4 1.5 1.4 -1.42 -0.02 -1.4 -3.24 75 72.5 2.61 -25.4 73.447
17 20-17 1 10:29:00 AM 1.9 2 1.9 1.9 1.7 1.88 0 1.88 3.28 80 77.5 0.02 -26.7 78.277
18 20-18 -1 10:30:00 AM 2.9 2.6 2.4 2.9 2.7 -2.7 -0.06 -2.64 -4.52 85 82.5 -0.62 -27.99 83.107
19 20-19 1 10:31:00 AM 3.7 3.9 3.7 3.9 3.9 3.82 -0.06 3.88 6.52 90 87.5 1 -29.28 87.936
20 20-20 -1 10:32:00 AM 1.5 1.4 1.5 1.2 1.5 -1.42 0.06 -1.48 -5.36 95 92.5 0.58 -30.58 92.766
21 20-21 1 10:33:00 AM 2.3 2.4 2.5 2.7 2.9 2.56 0.06 2.5 3.98 100 97.5 -0.69 -31.87 97.596
22 20-22 -1 10:35:00 AM 0.5 0.5 1.3 1.7 1.9 -1.18 0 -1.18 -3.68 105 102.5 0.15 -33.16 102.43
23 20-23 1 10:36:00 AM 2.7 2.3 1.9 2 1.7 2.12 2.12 3.3 110 107.5 -0.19 -34.46 107.26
24 20-24 -1 10:37:00 AM 18.5 17.9 16.9 15.7 14.2 -16.64 -16.64 -18.76 115 112.5 -7.73 -35.75 112.09
25 20-25 1 10:38:00 AM 17.1 17.9 18 17.5 17.5 17.6 17.6 34.24 120 117.5 7.74 -37.04 116.92
IV. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini digunakan 6 buah porous pot sebagai elektrodanya dimana 2 buah
porous pot digunakan untuk mencari nilai potensial fungsi/koreksi waktu (data base) sedangkan
4 porous pot lainnya digunakan untuk mencari nilai potensial sebagai fungsi posisi (data lapangan)
yang kemudian dari kedua data tersebut diperoleh nilai potensial yang telah terkoreksi waktu.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa elektroda yang digunakan dalam
praktikum kali ini yaitu berupa porous pot. Porous pot sendiri merupakan perangkat khusus
pengganti elektroda logam yang berfungsi sebagai penghubung antara alat ukur atau injeksi arus
dengan tanah melewati kabel. Berbeda dengan elektroda pada umumnya yang sebagian besar
terbentuk dari logam, porous pot terbentuk dari bahan non-logam, hal tersebut dikarenakan
dalam pengukuran SP nilai yang dicari berupa potensial dari dalam bumi sehingga alih-alih
mencari nilai potensial bumi justru malah diperoleh nilai potensial dari elektrodanya apabila
digunakan bahan dari logam (dikarenakan bahan dari logam akan memicu polarisasi disekitarnya).
Porous pot berisi tembaga yang digantung sebagai elektroda dalam larutan CuSO4 yang
sangat jenuh pada tempat yang porous. Pemasangan Porous pot dilakukan seperti halnya
pemasangan elektroda pada umumnya. Porous pot ditanam kurang lebih 80% dari tingginya
dengan terlebih dahulu diberikan larutan elektrolit (air atau air garam) di sekitarnya sehingga
menunjukkan bahwa pori-pori dari porous pot dapat berfungsi menghubungkan cairan di dalam
dan di luar porous pot. Pada pemilhan porous pot, porous pot yang baik akan memiliki nilai beda
potensial kurang dari 0.02 mV.
Pada interpretasi sebaran nilai potensial yang diperoleh, digunakan 2 buah line atau
bentangan untuk mengetahui nilai potensial yang berada pada bagian barat GSP.
Gambar 4. Line atau bentangan yang digunakan dalam praktikum
0
20
40
60
80
100
120
140
-40 -30 -20 -10 0
Uta
ra
Barat
Model Lintasan SP
Lintasan Timur Lintasan Barat
Dengan digunakannya line yang berbeda maka dapat dikorelasikan keadaan potensial
yang tersebar pada daerah barat GSP pada rentang waktu tertentu. Lintasan yang digunakan pada
data base A dan data lapangan C memiliki panjang 250 m dengan jarak antar titik porous pot-nya
sebesar 5 m, sedangkan lintasan untuk data base B dan data lapangan D memiliki panjang 125 m
dengan jarak antar titik porous pot-nya sebesar 5 m.
Grafik 1. Grafik SP fungsi Waktu (Data Base A)
Grafik 1 merupakan grafik dari nilai potensial rata-rata dan waktu dari base. Melalui grafik
yang dihasilkan dapat diinterpretasikan bahwa nilai potensial yang terjadi tidaklah konstan yang
berarti terjadi aktifitas-aktifitas tertentu yang menyebabkan fluktuasi nilai potensial yang terjadi
pada daerah sekitar base. Problem yang ditemukan dari hasil grafik tersebut yaitu tidak dapat
diketahuinya secara pasti jenis aktifitas apa yang menyebabkan perubahan nilai potensial. Namun
perubahan nilai potensial yang terjadi pada data base dapat terjadi karena perubahan suhu,
gerakan dari pohon, ataupun organisme dibawah tanah dan beberapa factor teknis lain seperti
kesalahan dalam melakukan penulisan data.
Berdasarkan data base yang digunakan sebagai koreksi erhadap data lapangan maka diplotkan
antara data base dan data lapangan, sehingga diperoleh peta equipotensial sebagai berikut :
Gambar 5. Peta Equipotensial Barat Gambar 6. Peta Equipotensial Timur
Gambar 7. Peta Equipotensial Overlay
Dari gambar 5, gambar 6 dan gambar 7 (gabungan gambar 5 dan gambar 6) dapat
diketahui bahwa data lapangan diambil pada waktu yang berbeda sehingga perbedaan
kenampakan peta equipotensialnya sangat mencolok.
Pada line barat terdapat titik yang memiliki nilai potensial lebih tinggi dari daerah
disekitarnya hal tersebut dikarenakan pada daerah tersebut lokasi penanaman porous pot berada
didekat tiang listrik yang notabene trafo ataupun tegangannya dapat mempengaruhi potensial
disekitarnya.
Pada line timur diperoleh nilai potensial yang sangat besar pada titik beberapat titik
namun tidak terlalu mencolok. Hal tersebut dikarenakan pada daerah tersebut lokasi penanaman
porous pot berada didekat pohon yang notabene akar dari pohon akan berusaha untuk menyerap
air. Akibat keberadaan air yang diserap pohon tersebut maka nilai potensial yang diukur terlihat
lebih besar dari daerah sekitarnya.
V. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum SP kali ini yaitu :
Bahwa variabel-variabel yang mempengaruhi nilai SP tidak dapat diketahui hanya
berdasarkan data SP saja, perlu dilakukan survey lain.
Bahwa penulisan keadaan lokasi pengambilan data SP sangatlah penting sehingga dari
hasil yang diperoleh dapat dikorelasikan dengan keadaan sekitar.
Nilai yang dihasilkan oleh keseluruhan data SP bersifat fluktuatif atau naik turun yang
berubah tiap waktu.
Bahwa nilai SP negatif menunjukkan daerah tersebut kering sedangkan nilai SP yang lebih
positif menunjukkan daerah tersebut lebih lembab atau basah.
Dalam melakukan survey SP perlu dilihat lokasi disekitar lintasan yang mungkin dapat
mempengaruhi hasil data yang diperoleh
VI. DAFTAR PUSTAKA
Hartanyo, Eddy. 2012. “Buku Panduan Praktikum Metode Geoelektrisitas dan
Elektromagnetik”. Laboratorium Geofisika FMIPA UGM. Yogyakarta.
http://novianto-geophysicist.blogspot.com/2014/01/metode-self-potensial.html
http://rezaaprilda.wordpress.com/2012/08/08/self-potential-sp/