laporan sistem pencernaan dan pernafasan

29
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA SISTEM PENCERNAAN DAN SISTEM PERNAFASAN OLEH : KELOMPOK/GOLONGAN : II/2 ASISTEN PENANGGUNG JAWAB : AFRIANSE PABUANG LABORATORIUM FARMAKOLOGI SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI MAKASSAR

Upload: ricky-pratama

Post on 10-Jul-2016

69 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Anatomi fisiologi manusia

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Sistem Pencernaan dan Pernafasan

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM PENCERNAAN DAN SISTEM PERNAFASAN

OLEH :

KELOMPOK/GOLONGAN : II/2

ASISTEN PENANGGUNG JAWAB : AFRIANSE PABUANG

LABORATORIUM FARMAKOLOGI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI

MAKASSAR

2016

Page 2: Laporan Sistem Pencernaan dan Pernafasan

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Tubuh manusia disusun oleh berbagai macam sistem yang

memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Sistem itu bekerja saling

beriringan dan tidak pernah berhenti karena diatur oleh sistem saraf

otonom. Sistem pencernaan dan sistem pernafasan adalah kedua sistem

yang memiliki fungsi berbeda namun memiliki organ yang sama-sama

mereka pergunakan.

Sistem pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan

mempersiapkannya untuk diproses oleh tubuh. Makanan dalam artian

biologis adalah tiap zat atau bahan yang dapat digunakan dalam

metabolisme guna memperoleh bahan-bahan untuk menbangun atau

memperoleh tenaga (energi) bagi sel. Untuk dapat digunakan dalam

metabolisme, maka makanan itu harus dapat masuk kedalam sel.

Sistem pernafasan adalah sistem yang berperan dalam proses

pengakutan O2 yang akan didistribusikan kedalam sel sebagai bahan

metabolisme demi terbentuknya energi. Setiap makhluk hidup

memerlukan energi. Setiap makanan manusia harus menghasilkan energi.

Energi itu berasal dari sari makanan. Agar sari-sari makanan itu dapat

diubah menjadi energi, maka makanan harus dioksidasi. Oksidasi ini

berlangsung di dalam sel. Hasil oksidasi adalah energi, dan sisa oksidasi

Page 3: Laporan Sistem Pencernaan dan Pernafasan

berupa karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Sistem pengeluaran zat

sisa metabolisme dalam bentuk CO2, dan proses penghirupan O2 sebagai

zat yang merupakan bahan baku dalam metabolisme disebut sistem

respirasi.

Respirasi sendiri adalah proses ganda yaitu terjadinya pertukaran

gas di dalam jaringan yang disebut sebagai pernafasan dalam, dan juga

pertukaran gas yang terjadi di dalam paru-paru yang disebut pernafasan

luar.

I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

I.2.1 Maksud Percobaan

Maksud dari dilakukannya percobaan ini adalah untuk

mengetahui organ-organ pada sistem pencernaan dan sistem

pernafasan.

I.2.2 Tujuan Percobaan

Tujuan dari dilakukannya percobaan ini adalah untuk:

1. Mempelajari bagaimana proses respirasi pada makhluk

hidup dan organ-organ pada sistem respirasi

2. Mempelajari bagaimana proses pencernaan pada makhluk

hidup dan organ-organ pada sistem pencernaan

Page 4: Laporan Sistem Pencernaan dan Pernafasan

I.3 Prinsip Percobaan

Adapun prinsip ppencernaan dalam percobaan ini adalah :

1. Pembedahan yang dilakukan pada hewan coba mencit untuk

melihat organ pencernaanya.

2. Pengukuran kecepatan nafas dari hewan coba jangkrik dengan

menggunakan RMI (Respiratory Meter Insect).

Page 5: Laporan Sistem Pencernaan dan Pernafasan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Tinjauan Umum

Agar sari makanan yang terdapat dalam makanan berguna bagi

tubuh, maka makanan itu harus dicerna terlebih dahulu. Proses

pencernaan berlangsung di dalam saluran pencernaan makanan. Proses

tersebut dimulai di rongga mulut. Di dalam rongga mulut makanan

dipotong-potong oleh gigi seri dan dikunyah oleh gigi geraham, sehingga

makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Proses pencernaan

makanan semacam ini disebut pencernaan mekanik. Walaupun zat

makanan telah dilumatkan atau dihancurkan di dalam rongga mulut

tetapi belum dapat diserap oleh dinding usus halus. Karena itu, makanan

harus diubah menjadi sari makanan yang mudah larut. Dalam proses ini

diperlukan beberapa enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh kelenjar

pencernaan. Pencernaan dengan bantuan enzim disebut pencernaan

kimiawi (Irianto,2010)

Peristiwa yang terjadi dalam sistem pencernaan meliputi

pergerakan makan, sekresi getah cerna, pencernaan dan absorpsi.

1. Pergerakan makan : mendorong isinya ke depan dengan

kecepatan yang tidak sama, mencampur makanan dengan liur,

dan membantu observasi dengan cara mendekatkan seluruh isi

Page 6: Laporan Sistem Pencernaan dan Pernafasan

lumen ke permukaan salurana pencernaan dengan bantuan

kontraksi otot polos dinding saluran pencernaan.

2. Sekresi getah cerna : sekresi getah cerna ini dilakukan oleh

kelenjar-kelenjar mulai dari mulut sampai ke ileum. Getah yang

disekresikan antara lain air, elektrolit, dan bahan-bahan

tertentu seperti enzim dan getah empedu (mukus)

3. Pencernaan : proses pencernaan adalah proses pemecahan

secara mekanik dan kimia. Molekul-molekul besar yang masuk

saluran pencernaan diubah menjadi molekul yang lebih kecil

sehingga dapat diserap oleh dinding saluran pencernaan.

4. Absorpsi : makanan yang telah mengalami perubahan dalam

proses penyerapan hasil pencernaan dari lumen akan

menembus lapisan epitel dan masuk ke dalam darah atau

cairan limfe. Permukaan saluran pencernaan biasanya tidak

rata/licin, tetapi berlekuk-lekuk sehingga menambah luas

permukaan yang tersedia untuk absorpssi (Syaifuddin,2013)

Dengan bernafas setiap sel dalam tubuh menerima persediaan

oksigennya dan pada saat yang sama melepaskan produk oksidasinya.

Oksigen yang bersenyawa dengan karbon dan hidrogen dari jaringan

memungkinkan setiap sel melangsungkan sendi proses metabolismenya,

yang berarti pekerjaan selesai dan hasil buangan dalam bentuk karbon

dioksida (CO2) dan air (H2O) dihilangkan. Pernafasan merupakan proses

Page 7: Laporan Sistem Pencernaan dan Pernafasan

ganda, yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan atau

“pernafasan dalam” dan di dalam paru-paru atau “pernafasan luar”

(Pearce,2013)

Perbedaan tekanan membuat udara masuk ke paru-paru melalui

saluran pernafasan. Tekanan ini bertujuan menyaring, mengatur udara,

dan mengubah permukaan saluran napas bawah pada tahap persiapan

pembukaan sistem pernafasan sampai tahao istirahat (Syaifuddin, 2013)

Selama sel hidup, selama itu pula sel membutuhkan O2 untuk

melakukan reaksi-reaksi kimia untuk membentuk sebanyak mungkin

energi dari molekul nutrien agar dapat digunakan oleh sel, sehingga

konsentrasi O2 dalam CES menurun. Oleh karena itu suplai O2 harus tetap

berlangsung bagar kadar O2 CES senantiasa tersedia optimal untuk

kebutuhan sel (Patellongi,2013)

Neres anterior adalah saluran didalam lubang hidung. Saluran-

saluran itu bermuara kedalam bagian yang dikenal sebagai rongga hidung

(Vestibulum). Vestibulum ini dilapisi dengan epitelium bergaris yang

bersambung dengan kulit. Lapisan nares anterior memuat sejumlah

kelenjar sebesar yang ditutupi oleh buluh kasar. Kelenjar-kelenjar itu

bermuara ke dalam rongga hidung (Irianto,2013)

Udara masuk kedalam sistem pernafasan melalui mulut atau

hidung, selanjutnya ke rongga hidung (yang mengandung banyak arteri,

vena dan kapiler). Dari sini udara masuk ke farings, selanjutnya dari

Page 8: Laporan Sistem Pencernaan dan Pernafasan

farings udara bergerak ke larings, trachea, kemudian trakhea bercabang 2

menjadi bronkhus kanan dan kiri (menuju paru kanan dan kiri), bronchus

bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus dan akhirnya ke alveolus (yang

terdapat dalam parenkhim paru) (Sarpini, 2015)

II.2 Uraian Bahan

1. NaOH (Dirjen POM : 1979 P.412)

Nama Resmi : NATRII HYDROXYDUM

Nama Lain : Natrium Hidroksida

Rumus Kimia : NaOH

Bobot Molekul : 40,00

Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur atau

keping, kering, keras, rapuh dan menunjukkan

susunan hablur; putih, mudah meleleh basah,

sangat alkalis dan korosif. Segera menyerap

karbondioksida

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Untuk mengikat CO2 pada percobaan sistem

pernafasan

2. Kloroform (Dirjen POM : 1979 P.151)

Nama Resmi : CHLOROFORMUM

Nama Lain : Kloroform

Page 9: Laporan Sistem Pencernaan dan Pernafasan

Rumus Kimia : CHCl3

Bobot Molekul : 119,38

Pemerian : Cairan, mudah menguap; tidak berwarna; bau

khas; rasa manis dan membakar

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik bersumbat kaca.

Kegunaan : Anastetik hewan coba

3. Vaselin (Handbook of Excipient P.481)

Nama Resmi : Petrolatum

Nama Lain : Vaselinum flavum, vaselinum album

Pemerian : Vaselin berwarna kuning pucat menuju ke kuning,

tembus cahaya, lembut. Tidak berbau dan tidak

berpijar rata-rata meleh ketika terkena sinar

matahari.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik terlindung dari cahaya

Kegunaan : Mencegah udara masuk kedalam RMI

4. Alkohol (Dirjen POM : 1979 P.65)

Nama Resmi : AETHANOLUM

Nama Lain : Etanol,Alkohol

Rumus Kimia : C2H6O

Page 10: Laporan Sistem Pencernaan dan Pernafasan

Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih. Mudah menguap dan

mudah bergerak; bau khas; rasa panas. Mudah

terbakar dengan memberikan nyala biru.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat; terlindung cahaya

Kegunaan : Antiseptik

II.3 Uraian Hewan Coba

Mencit (Natawidjaya,1983)

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Sub Filum : Vertebrata

Kelas : Mamalia

Ordo : Rodentia

Sub ordo : Myoimorphia

Famili : Muridae

Genus : Mus

Spesies : Mus musculus

Karekteristik (Malole,1989)

Mencit merupakan hewan yang jinak, lemah, mudah ditangani

takut cahaya dan aktif pada malam hari. Pada umumnya mencit sangat

senang berada pada belakang perabotan jika dipelihara atau berkeliaran

Page 11: Laporan Sistem Pencernaan dan Pernafasan

dirumah. Kadang-kadang punya sifat kanibal,terlebih jika makanan yang

telah dibutuhkannya telah habis.

Jangkrik (Borror et al,1992)

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Orthoptera

Sub ordo : Ensifera

Famili : Gryllidae

Sub famili : Gryllinae

Genus : Gryllids

Spesies : Gryllus mitratus

Karakteristik (Malole,1989)

Jangkrik umumnya memiliki bentuk tubuh rata-rata dan mempunyai

sepasang antena yang cukup panjang diatas kepalanya yang memiliki

banyak fungsi pengindraan diantaranya sebagai alat perabaan untuk lebih

mengenali daerah sekitarnya.

Page 12: Laporan Sistem Pencernaan dan Pernafasan

BAB III

METODE KERJA

III.1 Alat & Bahan Percobaan

III.1.1 Alat Percobaan

Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah

benang wol, kapas, papan bedah, pinset, RMI (Respiratory Meter

Insect), silet goal, toples, stopwach

III.1.2 Bahan Percobaan

Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah

alkohol, kloroform, metilen blue, NaOH, vaselin.

III.2 Hewan Coba

Adapun hewan coba yang digunakan dalam percobaan ini adalah

jangkrik (Gryllus mitratus) dan mencit (Mus musculu).

III.3 Cara Kerja

a. Sistem Pencernaan

1. Di siapkan alat dan bahan.

2. Di celupkan kapas kedalam kloroform lalu di masukkan kedalam

toples.

3. Di masukkan mencit kedalam toples, lalu ditutup toples. Tunggu

sampai mencit mati.

Page 13: Laporan Sistem Pencernaan dan Pernafasan

4. Setelah mencit mati, mencit dikeluarkan dan disiapkan di atas

papan bedah.

5. Di lakukan pembedahan pada mencit.

6. Di keluarkan organ pencernaan dari mencit, amati, catat hasil, dan

dokumentasikan

b. Sistem Pernafaasan

1. Di siapkan alat dan bahan

2. Di masukkan NaOH kedalam kapas, lalu dimasukkan kedalam RMI

bersama dengan jangkrik.

3. Di olesi vaselin pada tutup RMI. Kemudian tutup. Tetesi metilen

blue pada ujung RMI. Lalu dinyalakan stopwatch.

4. Di amati pergerakkan metilen blue dan dicatat waktunya.

5. Lakukan hal yang sama pada jangkrik lain dengan ukuran yang

berbeda

Page 14: Laporan Sistem Pencernaan dan Pernafasan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Data Hasil Pengamatan

Data pengamatan pada pengukuran kecepatan napas serangga

No. Ukuran Serangga Waktu yang dibutuhkan

1 Kecil 06:07

2 Sedang 09:07

3 Besar 10:00

IV.2 Gambar Pengamatan

IV.3 Pembahasan

Sistem pencernaan dalam tubuh manusia dimulai dari mulut/oris.

Dalam mulut, partikel makanan yang awalnya besar akan dikunyah oleh

Page 15: Laporan Sistem Pencernaan dan Pernafasan

gigi sehingga berubah menjadi partikel yang kecil. Proses pengunyahan

tersebut di kenal dengan pencernaan secara mekanik. Didalam mulut juga

terdapat saliva (air ludah). Saliva ini terdiri dari 97-99% air, glukoprotein,

enzym amilasi, garam-garam alkali, leukosit, gas (O2) dan bakteri. Fungsi

dari saliva ini dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Fungsi mekanis : bercampur dengan makanan sehingga

makanan menjadi lunak atau setengah cair yang disebut bolus

agar mudah ditelan.

2. Fungsi kimia : Melarutkan makanan yang kering agar dapat

dirasakan misalnya butiran gula/garam didalam mulut akan larut

dengan perantaraan saliva.

Setelah mulut, terdapat Faring. Faring adalah organ yang

menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan, panjangnya ±12

cm. Faring terdiri dari 3 bagian yang memiliki tugas dan fungsinya masing-

masing, yaitu Nasofaring, Orofaring, dan Laringo faring.

Diujung dari faring, terdapat saluran yang memiliki panjang sekitar

25 cm. Diesofagus, makanan akan dilumasi lagi oleh sekresi esofagus

sehingga mempermudah makanan untuk masuk kedalam lambung.

Didalam lambung, makanan akan diolah oleh HCl,Enzim pepsin dan

mukus dan juga dibantu oleh gerakan pristaltik lambung.

Setelah makanan melewati lambung, makanan akan keluar dari

lambung dan masuk menuju usus halus. Usus halus merupakan saluran

Page 16: Laporan Sistem Pencernaan dan Pernafasan

pencernaanyang terpanjang dengan panjang mencapai ±6 meter.

Makanan dalam usus halus akan diabsorpsi melalui dua saluran yaitu,

kapiler darah dan kapiler limfe. Dalam usus halus, terdapat vili yang

berisikan lakteal, pembuluh darah dan epitalum. Sehingga ketika

makanan bersentuhan dengan vili, maka sari-sari makanan akan diserap

masuk kedalam pembuluh limfe masuk ke dalam pembuluh kapiler darah

didalam vili usus, lalu masuk ke vena porta dengan mengalami beberapa

perubahan bentuk molekul.

Setalah makanan melaui usus halus, makanan akan keluar melalui

cecum dan masuk ke usus besar. Usus besar terbagi kedalam beberapa

bagian, yaitu : cecum, kolon assendens, kolon transversum, kolon

desenden, dan kolon sigmoid. Di dalam kolon, makanan yang telah

berubah menjadi fases ini akan didorong perlahan oleh usus besar dan

juga terjadi penyerapan air. Fases dari kolon sigmoid didorong ke rektum.

Anus, merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan yang

berhubungan dengan dunia luar dan terletak di dasar pelvis.

Pada pengamatan pada sistem pencernaan mencit, ditemui hampir

keseluruhan organ pencernaannya mirip pada manusia. Sistem

pencernaan mencit juga dimulai dari mulut, dan berakhir di anus. Dalam

organ pencernaan mencit juga ditemui lambung,usus halus, dan usus

besar, juga organ aksesoria seperti hati, dan pankreas.

Page 17: Laporan Sistem Pencernaan dan Pernafasan

Sistem pernafasan pada manusia, dimulai dari rongga hiung. Hidung

merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai alat pernafasan dan indra

penciuman. Bentuk dan struktur hidung menyyeripai piramid atau

kerucut. Dalam rongga hidung terdapat vestibulum yang berisi serabut-

serabut halus epitel yang berfungsi mencegah masuknya benda-benda

asing yang mengganggu proses pernafasan. Udara akan masuk kedalam

faring yang dibagi menjadi tiga, yaitu Nasofaring, Orofaring, dan

Laringofaring. Di dalam laringo faring terdapat katup epiglotis yang

mencegah masuknya makanan kedalam saluran nafas.

Setelah dari faring, udara masuk kedalam laring/pangkal

tenggorokan, yang merupakan jalinan tulang rawan. Setelah laring

terdapat trakea/batang tenggorok. Trakea merupakan tabung berbentuk

pipa seperti huruf “C” yang dibentuk oleh tulang rawan kemudian

disempurnakan oleh selaput dengan panjang sekitar 13 cm. Di ujung dari

trakea terdapat bronkus. Bronkus memiliki struk yang sama dengan

trakea, hanya saja bronkus bercabang 2. Masing-masing cabang

mengarah ke paru kanan dan kiri. Bronkus, memiliki cabang-cabang yang

lebih kecil lagi yang disebut dengan bronkiolus yang berada dalam paru-

paru.

Paru-paru adalah salah satu organ sistem pernafasan yang berada di

dalam kantong yang dibentuk oleh pleeura parietalis dan pleura veseralis.

Kedua paru-paru sangat lunak, elastis, sifatnya ringan terapung dalam air,

Page 18: Laporan Sistem Pencernaan dan Pernafasan

dan berada dalam rongga toraks. Didalam paru-paru terdapat alveolus.

Alveolus yang memiliki struktur seperti anggur. Di dalam alveolus inilah

terjadi pertukaran antara O2 dan CO2.

Pengamatan pada organ pernafasan mencit, juga didapati adanya

kemiripan pada organ pernafasan pada manusia. Organ pernafasan yang

nampak jelas diamati adalah adanya paru-paru pada rongga dada yang

berjumlah 2. Namun, paru-paru pada mencit nampak menyatu tidak

seperti pada manusia yang nampak terpisah antara paru-paru kiri dan

kanan.

Pengamatan pada kecepatan nafas dari hewan coba jangkrik

nampak bahwa adanya perbedaan kecepatan antara jangkrik berukuran

kecil, sedang, dan besar. Terlihat bahwa jangkrik yang berukuran kecil

kecepatan bernafasnya lebih cepat. Hal ini dimungkinkan karena pada

jangkrik kecil ukuran paru-parunya masih kecil sehingga lebih cepat terisi

pada saat inspirasi dan lebih cepat kosong pada saat berekspirasi. Hal

inilah yang kemungkinan mendasari perbedaan kecepatan bernafas

antara jangkrik yang berukuran kecil dan jangrik yang berukuran besar.

Page 19: Laporan Sistem Pencernaan dan Pernafasan

BAB V

PENUTUP

V.I Kesimpulan

Sistem pencernaan manusia adalah sistem yang mengolah dan

menyerap sari-sari makanan yang masuk melalui mulut, faring, esofagus,

lambung, usus halus, usus besar, rektum dan berakhir di anus. Di dalam

hal proses pencernaan makanan, organ-organ pencernaan dibantu

dengan enzim-enzim pencernaan.

Sistem pernafasan adalah sistem yang bertanggung jawab untuk

melakukan pertukaran gas antara O2 dan CO2. Sistem organ ini tersusun

oleh hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus dan paru-

paru.

V.II Saran

a. Dosen

Adanya dosen yang turut mendampingi pada saat praktikum

berlangsung akan sangat membantu terutama ketika ada hal-hal yang

lupa dijelaskan oleh asisten.

b. Asisten

Asisten harusnya dapat lebih aktif untuk berjalan dan mengawasi

jalannya praktikum yang sedang berlangsung dilaboratorium demi

menghidari kesalahan-kesalahan pada saat praktikum.

Page 20: Laporan Sistem Pencernaan dan Pernafasan

c. Laboratorium

Kurangnya bahan sering sekali terjadi didalam laboratorium

sehingga hal itu dapat menggangu jalannya proses praktikum. Adanya

manajemen yang baik dalam hal penataan bahan di laboratorium

sangat diharapkan.

Page 21: Laporan Sistem Pencernaan dan Pernafasan

DAFTAR PUSTAKA

Irianto, Kus.2010.”Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis”.

CV.Yrama Widya. Bandung

Patellongi, Ilhamjaya.2013.”Fisiologi Manusia Memahami Beberapa Aspek

Homeostatis”. Leutikabooks. Yogyakarta

Pearce, Evelyn C.”Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis”. PT.Gramedia. Jakarta

Sarpini, Rusbandi. “Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Paramedis”. In

Media. Jakarta

Syaifuddin.2013.”Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan”.

Saleba Medika. Jakarta