laporan sistem pencernaan

48
“SISTEM PENCERNAAN” RESUME TUTORIAL Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah SISTEM TUBUH I Dibuat oleh: 1. Idwan Tunggal S. 081610101006 2. Hafida Mariyatin 081610101014 3. Irma Yunita 081610101022 4. Farizan Zata H. 081610101030 5. Ria Faisah 081610101038 6. Ari Agustinawati 081610101046 7. Ulil Rachima P. 081610101054 8. Nur Baiti Dwi M. 081610101062 9. Wulan Pratiwi 081610101070 10. Paulina Samuellia 081610101078 11. Muhammad Lutfan 081610101086 12. I Gede Deo S. 081610101094 13. Riezki D. Wahyudi 081610101102 14. Yeni Sugiarto 081610101110

Upload: armada-eka-fredian

Post on 05-Jul-2015

1.354 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

“SISTEM PENCERNAAN”

RESUME TUTORIAL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah SISTEM TUBUH I

Dibuat oleh:

1. Idwan Tunggal S. 081610101006

2. Hafida Mariyatin 081610101014

3. Irma Yunita 081610101022

4. Farizan Zata H. 081610101030

5. Ria Faisah 081610101038

6. Ari Agustinawati 081610101046

7. Ulil Rachima P. 081610101054

8. Nur Baiti Dwi M. 081610101062

9. Wulan Pratiwi 081610101070

10. Paulina Samuellia 081610101078

11. Muhammad Lutfan 081610101086

12. I Gede Deo S. 081610101094

13. Riezki D. Wahyudi 081610101102

14. Yeni Sugiarto 081610101110

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS JEMBER

2009

Page 2: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN DAN MANFAAT

METODE PENELITIAN

BAB II

PEMBAHASAN

ISI

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN

Page 3: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

LATAR BELAKANG

Sistem pencernaan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk memecah molekul

molekul besar atau kompleks menjadi molekul molekul kecil yang mudah diserap

oleh tubuh.

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu mengkonsumsi berbagai jenis makanan,

antara lain, karbohidrat, protein, lipid, vitamin dan mineral

Untuk dapat diserap oleh tubuh, makanan terlebih dahulu harus diubah menjadi

molekul molekul yang lebih kecil, pemecahan makanan tersebut dipecah oleh

traktus digestivus dan glandula digestivus.

Makanan makanan yang masuk ke saluran pencernaan di dalam tubuh kita

berkondisi asam dan basa.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan sistem pencernaan ?

2. Organ organ apa saja yang berperan dalam pencernaan makanan ?

3. Kelenjar kelenjar apa yang berperan di dalam pncernaan makanan ?

4. Bagaimana mekanisme pencernaan yang terjadi di dalam tubuh ?

TUJUAN DAN MANFAAT

1. Mengetahui organ organ yang berperan di dalam sistem pencernaan

2. Mengetahui jalannya mekanisme pencenaan

Page 4: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENCERNAAN

Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan (alimenter) yaitu tuba

muscular panjang yang merentang dari mulut sampai anus, dan organ-organ

aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu, dan

pancreas. Saluran pencernaan yang terletak di bawah area difragma disebut

saluran gastrointestinal.

A. FUNGSI SISTEM PENCERNAAN

Fungsi utama system ini adalah untuk menyediakan makanan, air dan

elektrolit bagi tubuh dari nutrient tang dicerna sehingga siap diabsorbsi.

Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia serta meliputi proses-

proses berikut:

1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.

2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh

gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan

(menelan).

3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang

menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.

4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi

molekul kecil sehingga absorbs dapat berlangsung.

5. Absorbsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen

saluran pencernaan ke dalan sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat

digunakan oleh sel tubuh.

6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak

tercerna, juga bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.

Page 5: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

B. KENDALI SARAF PADA SALURAN PENCERNAAN

SSO menginervasi keseluruhan saluran pencernaan, kecuali ujung atas dan

ujung bawah yang di kendalikan secara volunter.

1. Impuls parasimpatis yang dihantarkan dalam saraf vagus (CN X),

mengeluarkan efek stimulasi konstan pada tonus otot polos dan

bertanggung jawab untuk peningkatan keseluruhan aktivitas. Efek ini

meliputi motilitas dan sekresi cairan pencernaan.

2. Impuls simpatis yang di bawa medulla spinalis dalam saraf splanknik,

menghambat kontraksi otot polos saluran , mengurangi motalitas, dan

menghanbat sekresi cairan pencernaan.

3. Pleksus meissner dan aurbach merupakan sisi sinaps untuk serabut

praganglionik parasimpatis. Pleksus ini juga berfungsi untuk

pengaturan kontraktil lokal dan aktivitas sekretori saluran.

I. RONGGA ORAL,FARING, DAN ESOFAGUS

A. RONGGA ORAL

Rongga oral adalah jalan masuk menuju system pencernaan dan berisi

organ aksesori yang berfungsi dalam proses awal pencernaan. Rongga

vestibulum (bukal) terletak diantara gigi dan , bibir dan pipi sebagai batas

luarnya. Rongga oral utama di batasi gigi dan gusi di bagian depan,

palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah di bagian bawah, dan

orofaring di bagian belakang.

Page 6: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

5. Gigi tersusun dalam kantong-kantong (alveoli) pada mandibula dan

maksila.

a. Anatomi gigi

1) Setiap lengkung barisan gigi pada rahang membentuk

lengkung gigi. Lengkung bagian atas lebih besar dari bagian

bawah sehingga gigi-gigi atas secara normal akan menutup

(overlap) gigi bawah.

2) Manusia memiliki 2 susunan gigi : gigi primer (desiduous,gigi

susu) dan gigi sekunder (permanen).

a) Gigi primer dalam setengah lengkung gigi (di mulai dari

ruang di antara dua gigi depan) terdiri dari, dua gigi seri,

satu taring, dua geraham (molar), untuk total keseluruhan

20 gigi.

b) Gigi sekunder mulai keluar pada usia lima sampai enam

tahun. Setengah dari lengkung gigi terdiri dari dua gigi

seri, satu taring, dua premolar (bicuspid), dan tiga geraham

(tricuspid) untuk total keseluruhan 32 buah. Geraham

ketiga disebut “gigi bungsu”.

3) Komponen gigi

a) Mahkota adalah bagian gigi yang terlihat. Satu sampai

tiga akar yang tertanam terdiri dari bagian gigi yang

tertyanam ke dalam prosesus (kantung) alveolar tulang

rahang.

b) Mahkota dan akar bertemu pada kleher yang diselubungi

gingival (gusi).

c) Membrane periodontal merupakan jaringan ikat yang

melapisi kantong alveolar dan pada sementum di akar.

Membran ini menahan gigi di rahang.

d) Rongga pulpa dalam mahkota melebar ke dalam saluran

akar, berisi pulpa gigi yang mengandung pembuluh darah

Page 7: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

dan saraf. Saluran akar membuka ke tulang melalui

foramen apical.

e) Dentin menyelubungi rongga pulpa dan membentuk

bagian terbesar gigi. Dentin pada bagian mahkota tertutup

oleh email dan di bagian akar oleh sementum. Email terdiri

dari 97% zat anorganik (terutama kalsium fosfat) dan

merupakan zat terkeras dalam tubuh. Zat ini berfungsi

untuk melindungi, tetapi dapat tererosi oleh enzim dan

asam yang diproduksi oleh bakteri mulut dan

mengakibatkan karies gigi. Flourida dalam air minum atau

yang sengaja dikenakan pada gigi dapat memperkuat

email.

b. Fungsi gigi

Gigi berfungsi dalam proses mastikasi (pengunyahan). Makanan

yang masuk dalam mulut dipotong menjadi bagian-bagian kecil

dan bercampur dengan saliva untuk membentuk bolus makanan

yang dapat ditelan.

B. PROSES MENELAN (DEGLUTISI) MENGGERAKKAN

MAKANAN DARI FARING MENUJU ESOFAGUS.

Aksi penelanan meliputi tiga fase:

1. Fase volunter. Lidah menekan palatum keras saat rahang menutup

dan mengarahkan bolus kea rah orofaring.

2. Fase faring. Bolus makanan dalam faring merangsang reseptor

orofaring yang mengirim impuls ke pusat menelan dalam medulla dan

batang otak bagian bawah. Reflexks yang terjadi adalah penutupan

semua lubang kecuali esophagus sehingga makanan masuk.

a. Lidah menekan palatum keras dan menghalangi makanan

kembali ke mulut.

Page 8: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

b. Otot palatum lunak dan uvula mengangkat palatum lunak

untuk menutup mulut saluran nasal sehingga makanan tidak

masuk ke rongga nasal.

c. Laring terelevasi, glottis tertutup, dan epiglottis condong ke

belakang menutup mulut laring yang menahan makanan sehingga

tidak memasuki saluran pernapasan.

d. Sfingter esophagus atas pada mulut esophagus secara normal

menyempit untuk mencegah udara memasuki esophagus, dan

refleks relaksasi terjadi saat otot faring berkontraksi dan laring

terelevasi.

e. Gelombang peristaltic kontraksi yang bermula pada otot faring

menggerakkan bolus ke dalam esophagus.

3. Fase esophagus, sfingter esofagus bawah, suatu area sempit otot

polos pada ujung bawah esophagus dalam kontraksi tonus yang

konstan, berelaksasi setelah melakukan gelombang peristaltic dan

memungkinkan makanan terdorong ke dalam lambung. Sfingter

kemudian berkontraksi untuk mencegah regurgitasi (refluks) isi

lambung ke dalam esophagus.

C. ESOFAGUS

1. Anatomi. Esophagus adlah tuba muscular, panjangnya sekitar 9

sampai 10 inci (25 cm) dan berdiameter 1 inci(2,54 cm). esophagus

berawal pada area laringofaring, melewati diafragma dan hiatus

esophagus (lubang) pada area sekitar vertebra toraks kesepuluh, dan

membuka kea rah lambung.

2. Fungsi. Esophagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung

melalui gerak peristaltis. Mukosa esophagus memproduksi sejumlah

besar mukus untuk melumasi dan melindungi esophagus. Esophagus

tidak memproduksi enzim pencernaan.

II. LAMBUNG

Page 9: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

A. Anatomi

Lambung adalah organ berbentuk J, terletak pada bagian superior

kiri rongga abdomen di bawah diafragma. Semua bagian, kecuali

sebagian kecil, terletak pada bagian kiri garis atas. Ukuran dan

bentuknya bervariasi dari satu individu ke individu lain. Regai-

regia lambung terdiri dari bagian janyung , fundus, badn organ, dan

bagian pylorus.

a. Bagian jantung lambung adalah area di sekitar pertemuan

esophagus dan lambung (pertemuan gastroesofagus).

b. Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut

esophagus.

c. Badan lambung adlah bagian yang terdilatasi di bawah

fundus, yang membentuk dua pertiga bagian lambung. Tepi

medial badan lambung yang konkaf disebut kurvatur kecil,

tepi lateral badan lambung yang konveks disebut kurvatur

besar.

d. Bagian pylorus lambung menyempit di ujung bawah

lambung dan membuka ke duodenum. Antrum pylorus

mengarah ke mulut pylorus yang di kelilingi sfingter pilrus

muscular tebal.

B. Fungsi lambung

1. Penyimpanan makanan. Kapasitas lambung normal

memungkinkan adanya interval waktu yang panjang antara saat

makan dan kemampuan menyimpan makanan dalam jumlah

besar sampai makanan ini dapat terakomodasi di bagian bawah

saluran. Lambung tidak memiliki peran mendasar dalam

kehidupan dan dapat diangkat, asalkan makanan yang dimakan

sedikit dan sering.

2. Produksi kimus. Aktivitas lambung mengakibatkan

terbentuknya kimus (massa homogeny setengah cair, berkadar

Page 10: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

asm tinggi yang berasal dari bolus) dan mendorongnya ke

dalam duodenum.

3. Deigesti protein. Lambung memulai digesti protein melalui

sekresi tripsin dan asm klorida.

4. Produksi mucus. Mucus yang dihasilkan dari kelejar

membentuk barier setebal 1 mm untuk melindungi lambung

terhadap aksi pencernaan dari sekresinya sendiri.

5. Produksi factor intrinsic

a. Factor intrinsic adalah glikoprotein yang disekresi sel

parietal

b. Vitamin B12 didapat dari makanan yang dicerna di

lambung, terikat pada factor intrinsic. Kompleks factor

intrinsic vitamin B12 dibawa ke ileum usus halus, tempat

vitamin B12 diabsorpsi.

6. Absorps. Absorps nutrient yang berlangsung dalam lambung

hanya sedikit. Beberapa obat larut lemak (aspirin) dan alcohol

diabsorpsi pada dinding lambung. Zat terlarut dalam air

terabsorpsi dalam jumlah yang tidak jelas.

III. USUS HALUS

a.Gambaran umum

Keseluruhan usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari

sfingter pylorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan

usus besar. Diameter usus halus kurang lebih 2.5 cm dan panjangnya 3

sampai 5 meter saat bekerja. Panjang 7 meter pada mayat dicapai saat

lapisan muskularis eksterna berelaksasi.

b. Divisi

i. Duodenum adalah bagian yang terpendek (25 cm sampai

30 cm). Duktus empedu dan duktus pankreas, keduanya

Page 11: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

membuka ke dinding posterior duodenum beberapa

sentimeter di bawah mulut pilorus.

ii. Yeyunum adalah bagian yang selanjutnya. Panjangnya

kurang lebih 1 m sampai 1,5 m.

iii. Ileum (2 m sampai 2,5 m) merentang sampai menyatu

dengan usus besar.

c. Motilitas

Gerakan usus halus mencampur isinya dengan enzim untuk

pencernaan, memungkinkan produk akhir pencernaan mengadakan

kontak dengan sel absorptif, dan mendorong zat sisa memasuki

usus besar. Pergerakan ini dipicu oleh peregangan dan secara

refleks dikendalikan oleh SSO.

i. Segmen irama adalah gerakan pencampuran utama.

Segmentasi mencampur kimus dengan cairan pencernaan

dan memaparkannya ke permukaan absorbtif. Gerakan

adalah gerakan konstriksi dan relaksasi yang bergantian

dari cincin-cincin otot dinding usus yang membagi isi

menjadi segmen-segmen dan mendorong kimus bergerak

maju mundur dari satu segmen yang relaks ke segmen

lain.

ii. Peristaltis adalah kontraksi rimik otot polos longitudinal

dan sirkular. Kontraksi ini adalah daya dorong utama

yang menggerakkan kimus ke arah bawah di sepanjang

saluran.

d. Anatomi mikroskopik dinding usus

Page 12: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

i. Ada 3 spesialisasi struktural yang memperluas permukaan

absorptif usus halus sampai kurang lebih 600 kali.

1. Plicae circulares adalah lipatan sirkular membran

mukosa yang permanen dan besar. Lipatan ini

hampir secara keseluruhan mengitari lumen.

2. Vili hádala jutaan tonjolan menyerupai jari

(tingginya 0,2 mm sampai 1,0 mm) yang

memanjang ke lumen dari permukaan mucosa. Vili

hanya ditemukan pada usus halus, setiap vilus

mengandung jaring-jaring kapiler dan pembuluh

limfe yang disebut lakteal.

3. Mikrovili hádala lipatan-lipatan menonjol kecil

pada membran sel yang muncul pada tepi yang

berhadapan dengan sel-sel epitel.

ii. Kelenjar

1. Kelejar-kelenjar usus (cripta lieberkuhn)

tertanam dalam mucosa dan membuka di antara

basis-basis vili. Kelenjar ini mensekresi hormon dan

enzim.

a. Enzim yang dibentuk oleh sel epitelial usus

dibutuhkan untuk melengkapi digesti.

b. Hormon-hormon yang mempengaruhi

sekresi dan motilitas saluran-saluran

pencernaan antara lain:

i. Sekretin,CCK,dan GIP berperan

untuk menghalangi sekresi kelenjar

lambung.

Page 13: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

ii. Peptida usus vasoaktif memiliki

efek vasodilator dan efek relaksasi

otot polos.

iii. Substansi P mempengaruhi

motorik oto polos.

iv. Somstostatin menghambat sekresi

asam klorida dan gastrin seperti

hipothalamus yang melepas faktor

pelepas hormon pertumbuhan.

2. Kelejar penghasil mukus

a. Sel goblet terletak dalam epitelium disepasang usus

halus. Sel ini memprduksi mukus pelindung.

b. Kelenjar brunner terletak dalam sub mukosa

duodenum. Kelejar ini memproduksi mukus untuk

melindungi mukosa duodenum terhadap kimus

asam dan cairan lambung yang masuk ke pilorus

melalui lambung.

c. Jaringan limfatik. Leukosit dan nodulus limfe ada

di keseluruhan usus halus untuk melindungi dinding

usus terhadap invasi benda asing. Agregasi nodulus

limfe yang disebut bercak peyer terdapat dalam

ileum.

e. Fungsi usus halus

i. Usus halus mengakhiri proses pencernaan makanan yang

dimulai di mulut dan dilambung. Proses ini diselesaikan

Page 14: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

oleh enzim usus dan enzim pankreas serta di bantu

empedu dalam hati.

ii. Usus halus secara selektif mengabsorpsi produk digesti.

f. Pankreas, hati, dan empedu

i. Pankreas

1. Anatomi

1). Pankreas adalah kelejar terelongasi berukuran besar

dibalik kurvatur bear lambung. Sel-sel endokrin (pulau-

pulau langerhans) pankreas mensekresi hormon insulin

dan glukagon. Sel-sel eksokrin (asinar) mensekresi

enzim-enzim pencernaan dan larutan berair yang

mengandung ion bikarbonat dalam konsentrasi tinggi.

2). Produk gabungan sel-sel asinar mengalir melalui

duktus pankreas, yang menyatu dengan duktus empedu

komunis dan masuk ke duodenum di titik ampula

hepatopankraes. Walaupaun duktus pankreas dan

duktus komunis membuka secara terpisah pada

duodenum. Sfingter oddi secara normal

mempertahankan keadaan mulut duktus agar dapat tetap

tertutup.

b. Kendali pada sekresi pankreas

Sekresi eksokrin pankreas dipengaruhi oleh aktivitas

refleks saraf selama tahap sefalik dan lambung pada

sekresi lambung. Walaupun demikian kendali utama

Page 15: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

erletak pada hormon duodenum yang diabsorpsi ke

dalam aliran darah untuk mencapai pankreas.

1). Sekretin diproduksi oleh sel-sel mukosa duodenum

dan diabsorpsi ke dalam darah untuk mencapai

pankreas. Sekretin akan dilepas jika kimus asam

memasuki usus dan mengeluarkan sejumlah besar

cairan berair yang mengandung natrium bikarbonat.

Baikarbonat menetralisir asm dan membentuk

lingkungan basah untuk kerja enzim pankreas dan

usus,

2). CCK diproduksi oleh sel-sel mukosa duodenum

sebagai respons terhadap lemak dan protein separuh

tercerna yang masuk dari lambung. CCK ini

menstimulasi sekresi sejumlah besar enzim pankreas.

c. Komposisi cairan pankreas

cairan pankreas mngandung enzim-enzim untuk

mencerna protein, karbohidrat dan lemak.

1). Enzim proteolitik pankreas (protease)

a. Tripsinogen yang disekresi pankreas diaktivasi

menjadi tripsin oleh enterokinase yang diproduksi usus

halus. Tripsin mncerna protein dan polipeptida besar

untuk membentuk polipeptida dan peptid yang lebih

kecil.

b. Kimotripsin teraktivasi dari kimotripsinogen

oleh tripsin. Kimotripsin memiliki fungsi yang sama

seperti tripsin terhadap protein.

Page 16: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

c. Karboksipeptidase, aminopeptidase, dan

dipeptidase adalah enzim yang melanjutkan proses

pencernaan protein untuk menghasilkan asam amino

bebas.

2). Lipase pankreas, menghidrolisis lemak menjadi

asam lemak dan gliserol setelah lemak di emulsi oleh

garam-garam empedu.

3). Amilase pankreas, menghidrolisis zat tepung yang

tidak tercerna oleh amilase saliva menjadi disakarida

(maltosa, sukrosa).

4). Ribonuklease dan deoksiribonuklease,

menghidrolisis DNA dan RNA menjadi blok-blok

membentuk nukleotidaya.

2. Hati dan sekresi empedu

a. Anatomi hati adalah oragan viseral terbesar dan

trletak di bawah kerangka iga. Beratnya 1500 gram (3 lbs)

dan pada kondisi hidup berwarna merah tuakarena kaya

akan persediaan darah. Hati menerima darah terosigenasi

dari arteri hepatika dan darah yang tidak teroksigenasi

tetapi kaya akan nutrien dari vena portal hepatika. Hati

terbagi menjadi lbus kanan dan kiri.

1. Lobus kanan hati lebih besar dari lobus kirinya

dan memiliki 3 bagian utama: lobus kanan atas, lobus

kaudatus, dan lobus kuadratus.

2. Ligamen falsiform memisahkan lobus kanan dan

kiri.di antara kedua lobus terdapat porta hepatis, jalur

masuk dan ke luar pembuluh darah, saraf dan duktus.

Page 17: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

3. Dalam lobus lempengan sel-sel hati bercabang dan

beranastomosis untuk membentuk jaringan tiga dimensi.

Ruang-ruang darah sinosoid terletak diantara lempeng-

lempeng sel. Saluran portal masing-msing berisi sebuah

cabang vena portal, arteri hepatika, dan duktus empedu,

membentuk sebuah lobulus portal.

b. Fungsi utama hati

1. Sekresi. Hati memproduksi empedu yang berperan

dalam emulsifikasi dan absorpsi lemak.

2. Metabolisme. Hati memetabolis protein, lemak dan

karbohidrat tercerna.

a. Hati berperan penting dalam mempertahankan

homeostatik gula darah. Hati menyimpan glukosa

dalam bentuk glikogen dan mengubahnya

kembali menjadi glukosa jika diperlukan tubuh.

b. Mengurai protein dari sel-sel tubuh dan sel

darah merah yang rusak. Organ ini membentuk

urea dan dari asam amino berlebih dan sisa

nitrogen.

c. Hati menyintesis lemak dari karbohidrat dan

protein, dan terlibat dalam penyimpanan dan

pemakaian lemak.

d. Hati menyintesis unsur-unsur pokok membran

sel (lippprotein,kolesterol dan fosfolipid).

e. Hati menyintesis protein plasma dan faktor-

faktor pembekuan darah. Organ ini juga

menyintesis bilirubin dari produk penguraian

Page 18: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

hemoglobin dan menyekresinya ke dalam

empedu.

3. Hati menyimpan mineral, seperti zat besi dan

tembaga serta vitamin larut lemak (A,D,E, dan K),

dan hati menyimpan toksin tertentu, (contohnya

peptisida) serta obat yang tidak dapat di uraikan

dan dieksresikan.

4. Detoksifikasi, hati melakukan inaktivasi

hormon dan dektosivikasi toksin dan obat. Hati

memfagosit eritrosit dan zat asin yang

terdistintegrasi dalam darah.

5. Produksi panas. Berbagai aktivitas kimia dalam

hati menjadikan hati sebagai sumber utama panas

tubuh, terutama saat tidur.

6. Penyimpanan darah. Hati merupakan reservoar

untuk sekitar 30 % curah jantung dan bersama

dengan limfa, mengatur volume darah yang

diperlukan tubuh.

c. Empedu

(1) Anatomi sekresi empedu

a. Empedu yang diproduksi oleh sel-sel hati

memasuki kanalikuli empedu yang kemudian

menjadi duktus hepatika kanan dan kiri.

b. Duktus hepatika menyatu untuk membentuk

duktus hepatik komunis yang kemudian menyatu

dengan duktus sistikus dari kandung empedu dan

keluar dari hati sebagai duktus empedu komunis.

Page 19: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

c. Duktus empedu kumunis, bersama dengan

duktus pankreas, bermuara di duodenum atau

dialihkan untuk penyimpanan di kandung empedu.

2. Komposisi empedu. Empedu adlah larutan berwarna

kuning kehijaun terdiri dari dari 97% air, pigmen empedu,

dan garam-garam empedu.

. a. Pigmen empedu terdiri dari biliverdin (hijau) dan

bilirubin (kuning). Pigmen ini merupakan hasil

penguraian hemoglobin yang dilepas dari sel darah

merah terdisintegrasi.

i. Pigmen utamanya adalah bilirubin

yang memberikan warna kuning pada

urine dan feses.

ii. Jaundice , atau warna kekuningan pada

jaringan, merupakan akibat dari

peningkatan kadar bilirubin darah. Ini

merupakan indikasi kerusakan fungsi

hati dan dapat disebakan oleh

kerusakan sel hati (hepatitis),

peningkatan destruksi sel darah

merah, atau obstruksi duktus empedu

oleh batu empedu.

c. Garam-garam empedu terbentuk dari asm empedu yang

berikatan dengan kolesterol dan asam amaino. Setelah

disekresi ke dalam usus, garam tersebutdireabsorpsi dari

ileum bagian bawah kembali ke hati dan di daur ulang

kembali. Peristiwa ini dikenal sebagai sirkulasi

enterohepatika garam empedu.

Page 20: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

ii. Fungsi garam empedu dalam usus halus.

a) Emulsifikasi lemak. Garam empedu mengemulsi

globulus lemak besar dalam usus halus kemudian

mengahsilkan globulus lemak lebih kecil dan area

permukaan yang lebih luas untuk kerja enzim.

b) Absorpsi lemak. Garam empedu membantu absorpsi zat

terlarut lemak denagn cara memfasilitasi jalurnya

menembus membran sel.

c) Pengeluran kolesterol dari tubuh. Garam empedu

berikatan dengan kolesterol dari lesitin untuk membentuk

agregasi kecil disebut micelle yang akan di buang emlalui

feses.

iii. Kendali pada sekresi dan aliran empedu. Sekresi

empedu diatu oleh factor sarar (impuls parasimpatis) dan

hormon (sekretin dan CCK) yang sama dengan yang

mengatur sekresi cairan páncreas. Saat asam lemak dan

asam amino mencapai usus halus. CCK dilemas untuk

mengkontraksi otot Bandung empedu dan merelaksasi

sfingter oddi. Cairan empedu kemudian didorong ke

dalam duodenum.

3. Kandung Empedu

1. Anatomi. Kandung empedu adalah kantong

muskular hijau membawa pir dengan pajang 10 cm.

Organ ini terletak di lekukan di bawah lobus kanan

hati. Kapasitas total kandung empedu kurang lebih

30 ml sampai 60 ml.

2. Fungsi

Page 21: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

a. Kandung empedu menyimpan cairan

empedu yang secara terus-menerus disekresi

oleh sel-sel hati, sampai diperlukan dalam

duodenum. Diantara waktu makan , sfingter

oddi menutup dan cairan empedu menalir ke

dalam kandung empedu yang relaks.

Pelepasn cairan ini dirangsang oleh CCK.

b. Kandung empedu mengkonsentrasi

cairannya dengan cara mereabsorbsi air adn

elektrolit. Dengan demikian, kandung ini

mampu menampung hasil 12 jam sekresi

empedu hati.

g. Absorbsi dalam usus halus

i. Digesti oleh enzim usus. Enzim-enzim usus melengkapi

proses pencernaan kimus sehingga produk tersebut dapat

langsung dan dengan mudah terserap.

1. Eterokinase mengaktivasi tripsinogen pankreas

menjadi tripsin, yang kemudian mengurai protein

dan peptida menjadi peptida yang lebih kecil.

2. Aminopeptidase, tetrapeptidase, tripeptidase,

dan dipeptidase mengurai peptida menjadi asam

amino bebas.

3. Amilase usus menghidrolisis zat tepung menjadi

disakarida (maltosa, sucrosa, dan laktosa)

4. Maltase, isomaltase, lactase, dan sukrase

memecah disakarida maltosa, laktosa, dan sucrosa

menjadi monosakarida (gula sederhana)

Page 22: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

5. Lipase usus memecah monogliserida menjadi asam

lemakdan gliserol.

ii. Jalur absorbtif. Produk-produk digesti (monosakarida,

sam amino, asam lemak, dan gliserol) juga air, elektrolit,

vitamin, dan cairanpencernaan diabsorpsi menembus

membran sel epitel duodenum dan yeyunum. Hanya

sedikit absorbsi yang berlangsung dalm ileum kecuali

untuk garam-garam empedu dan vitamin B12.

iii. Mekanisme transpor absorpsi meliputi difusi, difusi

terfasilitasi, transpor aktif, dan pinositosis. Mekanisme

utama adlah transpor akif. Zat-zat yang ditranspor dari

lumen usus ke darah atau limfe harus menembus sel-sel

dan cairan interseluler berikut:

1. Membran plasma sel epitel kolumnar pada vilus,

sitoplasmanya, dan membran dasarnya.

2. Jaringan ikat diantara sel epitel dan kapilar atau

lakteal dalam vilus.

3. Dinding kapilar atau lakteal yang terletak dalam inti

vilus.

iv. Absorpsi karbohidrat, setiap gula sederhana dipercaya

memiliki mekanisme transpornya sendiri. Gula bergerak

dari usus menuju jaring-jaring kapilar vilus dan dibawa

menuju hati oleh vena portal hepatika .

1. Absorpsi glukosa terjadi bersamaan dengan transpor

aktif ion natrium(ko-transpor)

2. Fruktosa ditranspor melalui difusi terfasilitasi yang

di perantarai carrier.

Page 23: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

3. Monosakariad lain dapat diabsorpsi melalui difusi

sederhana.

v. Absorpsi protein. Transpor aktif asam amino ke dalam

sel-sel usus juga berlangsung bersamaan dengan transpor

aktif natrium, dengan sitem carrier yang terpisah untuk

asm amino berbeda. Dari kapilar vilus, asam amino di

bawa ke hati.

vi. Absorpsi lemak. Asam lemak larut lipid dan gliserol

diabsorpsi betuk micelle, yaitu suatu globulus sferikal

garam empedu yang mengelilingi bagian berlemak.

Micelle membawa asam lemak dan monoglikoserida

menuju membran sel epitelial, tempatnya dilepas dan

diabsorpsi melalui difusi pasif menuju membran sel usus.

1. Asam lemak berantai karbon pendek (kurang dari

10 sampai 12 atom karbon) merupakan molekul

kecil yang bergerak ke dalam kapilar vilus bersama

asam amino dan monosakarida.

2. Asam lemak berantai karbon panjang (mencapai 90

% lebih dari asam lemak yang ada) dan molekul

gliserol bergerak ke retikulum endoplasma,

kemudian disintesis ulang menjadi trigliserida,

berikatan dengan lipoprotein, fosfolipid dan

kolesterol, serta terbebas sebagai kilomikron dari

tepi lateral sel usus.

3. Kilomikron menembus lakteal sentral vilus menuju

sistem limfatik dan sirkulasi sistemik, sebelumnya

melintasi (baypassing) hati.

vii. Absorpsi air, elektrlit, dan vitamin

Page 24: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

1. Hanya 0,5 L dari 5 sampai 10 L cairan yang ada

dalam usus halus yang nencapai usus besar air

diabsorpsi secara pasif melalui hukum osmosis

setelah absorpsi elektrolit dan makanan tercerna.

2. Ion dan zat renik diabsorpsi melalui difusi atau

transpor aktif .

a. Absorpsi kalsium bervariasi sesuai dengan asupan

makanan, kadar plasma, dan kebutuhan tubuh serta

diatur oleh hormon paratiroid dan ingesti vitamin D.

b. Absorpsi zat besi ditentukan sesuai kebutuhan

metabolik. Zat besi terikat pada globulin

(transfering) dalam darah dan tersimpan pada tubuh

dalam bentuk feritin yang akan dilepas jika

dibutuhkan.

c. Vitamin larut air (C dan B) diabsorpsi melalui

difusi. Vitamin larut lemak (A,D,E, dan K)

diabsorpsi bersama lemak. Absorpsi vitamin B12

bergantung pada faktor intrinsik lambung dan

berlangsung dalam ileum.

IV. USUS BESAR

Begitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus

besar, sebagian besar nutrien telah dicerna dan diabsorpsi dan

hanya menyisahkan zat-zat yang tidak tercerna. Makanan biasa

memerlukan waktu 2 sampai 5 hari untuk menempuh ujung saluran

pencernaan yang satu ke ujung lainnya: 2 sampai 6 jam di

lambung, 6 sampai 8 jam di usus halus, dan sisa waktunya berada

di usus besar.

1. Gambaran umum

Page 25: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

1. Usus besar tidak memiliki vili, tidak memiliki plicae

curculares (lipatan-lipatan sirkular), dan

diameternya lebih lebar, panjangnya lebih pendek,

dan daya regangnya lebih besar dibandingkan usus

halus.

2. Serabut otot longitudinal dalam muskularis eksterna

membentuk tiga pita, taeniae coli, yang menarik

kolon menjadi kantong-kantong besar yang disebut

haustra.

3. Katup ileusekal adalah mulut sfingter antara usus

halus dan usus besar. Normalnya, katup ini tertutup,

dan akan terbuka untuk merespon gelombang

peristaltik sehingga memungkinkan kimus mengalir

15 ml sekali masuk, untuk total aliran sebanyak 500

ml sehari.

2. Bagian-bagian usus besar:

1. Sekum adalah kantung tertutup yang mengandung di bawah area katup

ileusekal. Apendiks vermiform, suatu tabung buntu yang sempit berisi

jaringan limfoid, menonjol dari ujung sekum.

2. Kolon adalah bagian usus besar dari sekum sampai rektum. Kolon

memiliki tiga divisi:

a. Kolon asenden terentang dari sekum sampai ke tepi bawah hati di

sebelah kanan dan membalik secara horizontal pada fleksura

haepatika.

b. Kolon transversa merentang menyilang abdomen di bawah hati dan

lambung sampai ke tepi latral ginjal kiri, tempatnya memutar ke

bawah pada fleksura splenik.

Page 26: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

c. Kolon desenden merentang ke bawah pada sisi kiri abdomen dan

menjadi kolon sigmoid berbentuk S yang bermuara di rektum.

3. Rektum adalah bagian saluran pencernaan selanjutnya dengan pajang 12

sampai 13 cm. Rektum berakhir pada saluran anal dan membuka ke

eksterior di anus.

a. Mukosa saluran anal tersusun dari kolumnar rektal (anal), yaitu

lipatan-lipatan vertikal yang masing-masing berisi arteri dan vena.

b. Sfingter anal internal otot polos (involunter) dan sfingter anal

eksternal otot rangka atau (volunter) mengitari anus.

c. Fungsi usus besar

1. usus besar mengabsorpsi 80 sampai 90% dan elektrolit dari

kimus yang tersisa dan mengubah kimus dari cairan menjadi

massa semi padat.

2. usus besar hanya memproduksi mukus. Sekresinya tidak

mengandung enzim atau hormon pencernaan.

3. Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil

selulosa dan memproduksi sedikit kalori nutrien bagi tubuh

dalam setiap hari . bakteri juga memproduksi vitamin (K.

Riboflavin, dan tiamin) dan berbagai gas.

4. Usus besar mengeksresi zat sisa dalam bentuk feses.

a. Air mencapai 75% sampai 80% feses. Sepertiga materi

padatnya adalah bakteri dan sisanya yang 2% sampai 3%

adalah nitrogen, zat sisa organic, dan anorganik dari sekresi

pencernaan, serta mucus dan lemak.

Page 27: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

b. Feses juga mengandung sejumlah materi kasar, atau serat

dan selulosa yang tidak tercerna. Warna coklat berasal dari

pigmen empedu: bau berasal dari keja bakteri.

(Ethel,2003:281)

Page 28: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

PEMBAHASAN

Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan

dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses

pencernaan makanan (pengunyahan, penelanan, dan pencampuran ) dengan enzim

dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus.Proses

pencernaan makanan di dalam tubuh dibagi menjadi dua macam, yaitu:

pencernaan mekanis dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanis adalah

pemecahan atau penghancuran makanan secara fisik atau proses pencampuran

makanan dengan getah (enzim) pencernaan. Contohnya gigi memotong-motong

dan mengunyah makanan lidah serta otot-otot lambung dan usus yang mencampur

makanan dengan enzim, gerak yang mendorong makanan dari kerongkongan

sampai ke usus (gerak peristaltic). Pencernaan kimiawi adalah proses pemecahan

makanan dari molekul yang sederhana dengan bantuan getah pencernaan (enzim)

yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan. Sistem pencernaan pada manusia pada

umumnya hamper sama dengan hewan vertebrata yang lain terdiri atas saluran

pencernaan dan getah pencernaan.

Saluran pencernaan terdiri dari alat-alat pencernaan yang berhubungan

langsung dengan proses penceernaan mekanis dan kimiawi, saluran pencernaan

meliputi: mulut, kerongkngan (esophagus), lambung (gaster), usus halus

(intestinum tenue), usus besar (kolon) dan anus. Kelenjar pencernaan merupakan

organ yang menghasilkan berbagai enzim yang membantu proses pencernaan

makanan.Mulut, didalamnya terdapat alat-alat berupa gigi, lidah dan kelenjar air

liur. Tekak atau faring merupakan penghubung rongga mulut dengan

Page 29: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

kerongkongan, pada bagian ini terdapat persimpangan antara saluran pencernaan

dan saluran pernapasan. Kerongkongan atau esophagus merupakan saluran

memanjang yang menghubungkan tekak dengan lambung atau ventrikel.

Lambung atau gaster/ventrikel merupakan saluran pencernaan yang membentuk

kantong. Usus halus atau intestinum tenue terdiri atas usus dua belas jari atau

duodenum, usus kosong atau yeyenum, usus penyerapan atau ileum. Usus buntu

atau isekum. Usus besar atau intestinum krasum, terdiri atas usus tebal atau kolon

dan poros usus atau rectum. Anus atau lubang pelepasan.

Makanan yang kita makan pertama masuk ke mulut yang kemudian menjadi

halus karena dikunyah dengan geligi kita dengan dibantu oleh kelenjar ludah.

Setelah halus barulah dapat kita telan dengan geligi kita dengan dibantu oleh

kelenjar ludah. Setelah halus barulah dapat kita telan dengan cepat melelui bagian

bawah tekak dan kerongkongan. Kerongkongan bentuknya seperti pipa yang

panjangnya pada orang dewasa kira-kira 25cm. Pangkalnya adalah di leher,

dibelakang tenggorok, kemudian di daerah dada di belakang jantung, menembus

sekat rongga badan di depan tulang belakang dan bermuara dalam lambung.

Lambung merupakan saluran pencernaan makanan yang melebar seperti kantong,

terletak di bagian atas rongga perut sebelah kiri,dan bagian lainnya tertutup oleh

hati, usus besar dan limpa. Makanan yang ditelan terkumpul dalam lambung dan

bercampur dengan getah lambung, sehingga makan menjadi encer seperti bubur.

Jalan keluar lambung tertutup rapat karena tebalnya lapisan otot lingkar yang

sewaktu-waktu terbuka untuk melewatkan bubur makanan sedikit demi sedikit ke

dalam usus halus adalah usus dua belas jari, yang melengkung seperti ladam. Di

usus halus ini bermuara pipa penyalur dari hati dan dari kelenjar ludah perut. Hati

membuat empedu yang terkumpul dalam kantong empedu. Empedu tersebut

menjadi kental karena airnya diserap kembali oleh dinding kandung empedu. Pada

waktu tertentu, empedu dipompakan ke dalam usus dua belas jari melalui pipa

empedu. Kelenjar ludah perut yang kenal dengan sebutan pankreas adalah sebuah

alat yang panjang melintang pada dinding belakang perut dan berjalan ke kiri

sampai pada limpa. Ujungnya terletak dalam lengkung usus dua belas jari. Pipa

Page 30: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

keluarnya bermuara didalam usus dua belas jari bersama dengan pipa empedu

sebagian jaringan kelenjar ludah perut yang tersebar diseluruh alat tersebut,

mempunyai bentuk yang lain dan getahnya yaitu insulin dicurahkan langsung ke

dalam darah, karena itu maka jaringan demikian diberi nama kelenjar buntu.

Bubur makanan yang keluar dari lambung dan masuk ke dalam usus halus

bercampur dengan empedu dan getah kelenjar ludah perut sehingga pencernaan

makanan berlangsung terus. Bubur makanan itu disiapkan untuk diserap zat-zat

makanannya oleh dinding usus. Penyerapan ini juga terjadi pada usus halus

lainnya, yang terletak berliku-liku dalam rongga perut bagian bawah.

Seleruh usus halus panjangnya beberapa meter. Ujungnya bermuara

kedalam sisi usus besar sehingga terbentuk usus buntu, yaitu satu bagian pendek

usus besar yang buntu. Disebelah kanan dalam rongga perut terdapat usus besar

naik, dalam rongga perut sebelah atas terdapat lanjutannya sebagai usus besar

melintang dan dalam rongga perut sebelah kiri dijumpai usus besar turun yang

belanjut sebagai usus besar bentuk ”S”. Usus ini kemudian menjadi poros usus. Di

dalam usus besar sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna lagi menjadi kental,

karena airnya diserap kembali oleh dinding usus besar. Kemudian sisa makanan

tersebut sampai kedalam poros usus yang terletak pada dinding belakang panggul

kecil. Bagian bawah poros usus itu akhirnya bermuara pada lubang dubur yang

nantinya dikeluarkan. Gangguan pada system pencernaan dapat timbul karena

makanan yang kurang bersih, makanan yang tercemar, salah makan dan infeksi

saluran pencernaan. Ada beberapa penyebab terjadinya gangguan system

pencernaan yang penting.

Page 31: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

PENUTUP

SIMPULAN

1. Organ organ yang berperan di dalam sistem pencernaan adalah Mulut,

Farink, Larink, Lambung, Usus Halus, Usus besar, Rectum, Anus

2. Kelenjar yang berperan di dalam sistem pencernaan adalah Kelenjar saliva

( kelenjar parotis, kelenjar Sublingiualis, kelenjar Submandibularis ), Hati,

Pankreas, dan empedu.

3. Pencernaan makanan dibagi menjadi dua :

a. Pencernaan mekanik terjadi di Mulut dan Usus halus

b. Pencernaan kimiawi terjadi di Mulut, Lambung, Usus Halus, Usus

Besar

SARAN

1. Dalam mengonsumsi makanan sangat dianjurkan mengunyah makanan

sebanyak kurang lebih 20X pengunyahan.

2. Dalam mengonsumsi makanan yang berasam tinggi diharapkan

diperhatikan jumlah asupannya ,apabila terlalu tinggi tingkat keasamannya

akan berakibat pada pengiritasian mukosa lambung yang mengakibatkan

rasa sakit atau nyeri.

Page 32: LAPORAN SISTEM PENCERNAAN

DAFTAR PUSTAKA

1. Sloane,ethel.2003.Anatomi dan Fisiologi untuk pemula.Alih

Bahasa:Polupi Widyastuti.Jakarta:EGC