fisiologi sistem pencernaan
DESCRIPTION
.TRANSCRIPT
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
1/31
STONE FORESTKUNMING - CHINA
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
2/31
FISIOLOGI SISTEM
PENCERNAANOleh : dr. H. Arif Fadillah, SpPD, FINASIM
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
3/31
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
4/31
Fungsi utama sistem pencernaan adalahmemindahkan zat nutrisi, air dan garam yang
berasal dari zat makanan ke lingkungan dalamuntuk didistribusikan ke sel-sel melalui sistemsirkulasi.
Pembuangan sisa/sampah tubuh hanya
merupakan fugsi kecil dari sistem pencernaanyang berlangsung melalui paru-paru, ginjal,defekasi pada akhir pencernaan, dan keringatmelalui kulit.
Agar makanan dapat dicerna secara optimal
dalam saluran pencernaan, maka saluranpencernaan harus memiliki persediaan air,elektrolit dan makanan yang terus menerus.
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
5/31
Untuk itu dibutuhkan :
1) Pergerakan makanan melalui saluran
pencernaan2) Sekresi getah pencernaan
3) Absorpsi hasil pencernaan air dan elektrolit
4) Sirkulasi darah melalui organ-organ
gastrointestinal yang membawa zat yangakan diabsorpsi
5) Pengaturan semua fungsi oleh sistem sarafdan hormon
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
6/31
Pencernaan berlangsung secara mekanik dankimia, meliputi proses sebagai berikut :
1) Ingesti : masuknya makanan ke dalammulut.2) Pemotongan dan penggilingan : dilakukan
secara mekanikal oleh gigi, kemudianbercampur dengan saliva sebelum ditelan.
3) Peristalsis : gelombang kontraksi otot polosinvolunter yang menggerakkan makanantertelan melalui saluran pencernaan.
4) Digesti : hidrolisis kimia (penguraian)molekul besar menjadi molekul kecil
sehingga absorpsi dapat berlangsung.
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
7/31
Pencernaan berlangsung secara mekanik dankimia, meliputi proses sebagai berikut :
5) Absorpsi : pergerakan produk akhirpencernaan dari lumen saluran pencernaanke dalam sirkulasi darah dan limfatiksehingga dapat digunakan oleh sel tubuh.
6) Egesti (defikasi) : proses eliminasi zat-zatsisa yang tidak tercerna, juga bakteri dalambentuk feses keluar dari slauran pencernaan.
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
8/31
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
9/31
PRINSIP-PRINSIP DASAR GASTROINTESNITAL
Dalam lumen saluran gastrointesnital (GI) harusdiciptakan suatu lingkungan khusus supayapencernaan dan absorpsi dapat berlangsung.
Sekresi kelenjar dan kontraksi otot harusdikendalikan sedemikian rupa supaya tersedialingkungan yang optimal (paling baik).
Sebagian besar refleks GI dimulai oleh sejumlah
rangsangan lumen, yaitu :1) Regangan dinding oleh isi lumen2) Osmolaritas (konsentrasi larutan) kimus atau
konsentrasi zat yang terlarut3) Keasaman kimus (konsentrasi) ion H4) Hasil pencernaan karbohidrat, lemak dan
protein (monosakarida, asam lemak, peptidadari asam amino)
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
10/31
PENGATURAN SARAF
Sistem saraf intrinsik dalam bentuk dua fleksussaraf yaitu pleksus mesenterikus dan pleksus
submukosus yang terdiri dari neuron yangmembentuk hubungan sinaps dengan neuron laindalam pleksus dan berakhir pada otot polos dankelenjar.
Rangsangan di salah satu tempat dalam pleksusmengakibatkan impuls dihantarkan ke bagianatas dan bawah saluran GI.
Keaktifan dimulai dari atas usus halus dan dapatmempengaruhi otot polos dan kelenjar di
lambung maupun di saluran GI bagian bawah.
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
11/31
SISTEM SARAF EKSTRINSIK
Sistem saraf ekstrinsif adalah serat saraf bagiansimpatis dan parasimpatis.
Sistem saraf otonom masuk ke dalam saluran GIkemudian mengadakan sinaps dengan neurondalam pleksus melalui jalur saraf ini.
Susunan saraf pusat (SSP) dapat mempengaruhikeaktifan motorik dan sekretorik saluran GI.
Ada dua jenis jalur refleks saraf yangmenghubungkan suatu rangsangan.1) Refleks jarak pendek dari reseptor melalui
pleksus saraf ke sel sektor.2) Refleks jarak jauh dari reseptor melalui saraf
ekstrinsik ke SSP kembali ke pleksus sarafdan sel efektor dengan perantaraan sarafotonom.
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
12/31
AKTIFITAS LISTRIK OTOT POLOS GI
Otot polos GI hampir terus menerus dijalani olehaktivitas listrik yang cenderung memiliki dua tipeyaitu gelombang lambat dan potensial paku.1) Gelombang lambat : kontraksi GIberlangsung ritmik, ditentukan oleh frekuensigelombang lambat, yang merupakan perubahanpotensial dan intensitasnya bervariasi antara 5-
15 milivolt. Tidak menyebabkan kontraksi ototpada sebagian GI kecuali lambung, sebaliknyamengatur munculnya potensial paku yangkemudian menyebabkan sebagian besarkontraksi otot.
2) Potensial paku : potensial aksi yang timbulsecara otomatis bila potensial membran istirahat,otot polos makin pasif sekitar -40 menit.
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
13/31
AKTIFITAS LISTRIK OTOT POLOS GI
Saliva memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
1) Memulai pencernaan karbohidrat di mulut
melali kerja enzim amilase yang memecahpolisakarida menjadi disakarida.
2) Mempermudah proses menelan denganmembasahi partikel-partikel makanan
dengan cara menghasilkan pelumas yaitumukus (sekresi kelenjar) yang kental danlicin sehingga saling menyatu.
3) Memiliki efek anti bakteri melalui efekganda, pertama lisozim, kedua dengan
membilas bahan yang mungkin digunakanbakteri sebagai sumber makanan.
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
14/31
AKTIFITAS LISTRIK OTOT POLOS GI
Saliva memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :4) Sebagai pelarut untuk molekul-molekul yang
merangsang papil pengecap.5) Membantu dalam berbicara denganmempermudah gerakan bibir dan lidah. Kitaakan sulit berbicara jika mulut kita kering.
6) Berperan penting dalam higiene mulut
dengan membantu menjaga kebersihanmulut dan gigi. Aliran saliva terus menerusmembantu membilas sisa makanan, melepassel epitel dan benda asing.
7) kandungan bikarbonat di air liur menetralkan
asam di makanan serta asam yangdihasilkan oleh bakteri di mulut sehinggamembantu mencegah karies.
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
15/31
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
16/31
PENGATURAN HORMONAL
Hormon ini diekstraksikan dari dinding usushalus.
Hormon GI ini dinamakan sekretin. Sel-sel GI yang menyekresi hormon tidak
mengelompok, melainkan membantu organnyata yang merupakan sel tunggal yang tersebar
sepanjang epitel lambung dan usus halus. Rangsangan berbagai bahan kimia dalam kimus
menyebabkan dilepaskannya hormon dipermukaan basal yang kemudian berdifusi dalamkapiler.
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
17/31
PENGATURAN HORMONAL
Muntah yaitu ekspolsi (desakan) secara paksa isilambung untuk keluar melalui mulut yang
disebabkan oleh motilitas (gerakan) lambungabnormal.
Beberapa penyebab muntah :
1) Stimulasi taktil (sentuhan) di belakang
tenggorokan, yaitu rangsangan yang palingkuat dapat menyebabkan tersedak danbahkan muntah pada sebagian orang.
2) Iritasi atau peregangan lambung danduodenum.
3) Peningkatan tekanan intrakranial, akibatperdarahan intraserebrum.
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
18/31
PENGATURAN HORMONAL
Beberapa penyebab muntah :4) Rotasi atau akselerasi kepala yang
menimbulkan pusing bergoyang misalnyamabuk perjalanan.5) Nyeri hebat yang berasal dari berbagai
organ, misalnya nyeri saat batu ginjalmelewati saluran kemih.
6) Bahan kimia, termasuk obat atau bahanberacun yang memulai muntah, baik yangbekerja di bagian atas saluran pencernaanmaupun dengan merangsang kemoreseptorkhusus di otak.
7) Muntah psikis yang dicetuskan oleh faktoremosi.
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
19/31
G A S T R I N
Rangsangan yang mempengaruhi sekresi gastrinadalah sebagai berikut :
1) Peningkatan peptida dan asam aminodalam usus : peregangan usus,perangsangan nervus vagus melaluiGastrin Releasing Peptida (GRP) sebagaitransmiternya (transfer), kalsium dan
epinefrin dalam darah.2) Menghambat sekresi gastrin : asam di
dalam lumen, feed back negativesekresi Glukosa Insuline Peptide (GIP),Vasoactive Inhibition Peptide (VIP),
glukagon, dan kalsitonin. Pada kerusakan selparietal lambung yang menghasilkan asam,sekresi gastrin akan meningkat.
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
20/31
Kolesistokinin-pancreozimin (CCK-PZ)
Sel di dalam mukosa usus halus bagian atas
menyekresi suatu hormon tunggal yang memiliki duakeaktifan Kolesistokinin (CCK) dan Pankreozimin(PZ).
Sekretin. Hormon ini disekresi oleh sel-sel yangletaknya jauh dalam kelenjar mukosa usus halus
bagian atas. Efek sekretin meningkatkan sekresibikarbonat oleh sel saluran pankreas dan saluranempedu yang menimbulkan sekresi liur pankreasyang encer dan bersifat alkalis (senyawa karbonat)sehingga menimbulkan potensiasi efek CCK terhadap
sekresi pankreas yang sebagian besar enzimnyamenurunkn sekresi asam lambung dan kontraksispinter pilorus.
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
21/31
Glukosa Insulino Topik (GIT)
Glukosa insulino topik ditemukan dalam mukosa
duodenum dan jejunum. Efek GIT menghambat sekresi dan motilitas
lambung selama fase gastrik dan merangsangsekresi insulin untuk mencerna lemak dan
glukosa dalam duodenum.
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
22/31
FASE PENGENDALIAN GI
Pengendalian neural dan hormonal sistempencernaan dibagi dalam 3 fase :
1) Fase SefalikDimulai oleh perangsangan reseptor dikepala (chepalic), berupa penglihatan,penghidu, pengecapan, dan mengunyah
serta berbagai keadaan emosional. Jalureferen untuk perubahan refleks yangditimbulkan berbagai rangsangan yangmelibatkan serat parasimpatis (nervusvagus) dan simpatis. Serat ini mengaktifkan
neuron dalam pleksus saraf yang ada danpada gilirannya akan mempengaruhikegiatan sekresi dan kontraksi.
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
23/31
FASE PENGENDALIAN GI
Pengendalian neural dan hormonal sistempencernaan dibagi dalam 3 fase :
2) Fase GastrikPengaturan refleks yang dimulai olehrangsangan yang diberikan pada dindinglambung saat makanan mencapai lambung,
rangsangannya berupa peregangan, asam,dan peptida (hasil pencernaan parsialprotein).
Jawaban terhadap rangsangan tersebutberlangsung perantaraan pleksus saraf
refleks pendek, saraf ekstrinsik (reflekpanjang) dan pelepasan hormon (gastrin).
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
24/31
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
25/31
FASE PENGENDALIAN GI
Pengendalian neural dan hormonal sistempencernaan dibagi dalam 3 fase :
3) Fase IntestinalDimulai oleh rangsangan dalam lumen ususdengan peregangan, keasamaan,osmolaritas, serta berbagai hasil pencernaan
karbohidrat, lemak, dan protein.Fase ini berlangsung dengan perantaraanrefleks saraf panjang dan pendekdengan pelepasan hormon sekretin danCCK.
Fase ini berlangsung tidak secaraberurutan kecuali pada permulaanmakan.
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
26/31
GERAKAN FUNGSIONAL GI
Gerakan fungsional GI meliputi gerakan propulsifdan gerakan mencampur.
1) Gerakan propulsif (peristaltik)Gerakan ini menyebabkan makananbergerak maju sepanjang saluran dengankecepatan yang sesuai untuk terjadinya
pencernaan dan absorpsi.Rangsangan umum untuk peristaltik adalahperegangan usus saat sejumlah makananterkumpul pada bagian manapun dalam ususyang akan merangsang sistem saraf enterik
untuk menimbulkan kontraksi usus danmenimbulkan gerakan peristaltik.
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
27/31
GERAKAN FUNGSIONAL GI
Gerakan fungsional GI meliputi gerakan propulsifdan gerakan mencampur.
2) Gerakan mencampurDiperlukan agar isi usus tercampur ratasetiap waktu. Sifatnya berbeda padaberbagai bagian saluran pencernaan.
Pada beberapa tempat kontraksi, pristaltikmenyebabkan sebagian besar pencampuranterjadi. Bila pergerakan maju, isi ususdihambat oleh sebuah sfingter sehinggagelombang peristaltik dapat mengaduk isi
usus dan menahan dorongan ke depan. Padasaat lain, kontraksi lokal terjadi setiapbeberapa sentimeter dalam dinding usus.
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
28/31
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
29/31
PROSES PENCERNAAN MAKANAN
Daerah Khusus Peritoneal
a) Mesenterium
Lipatan peritoneum berlapis ganda yangmelekat pada bagian usus ke dindingposterior abdomen terdiri atas mesenteriumusus halus mesokolon (lekukan) transversumdan mesokolon sigmoid.
b) Omentum
Lipatan peritoneum berlapis ganda yangmelekat pada lambung, omentum mayus,dan kurvatura mayor. Omentum tergantungseperti tirai pada ruang lekukan usus halusdan dinding abdomen anterior.
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
30/31
PROSES PENCERNAAN MAKANAN
Daerah Khusus Peritoneal
c) Ligamentum peritoneale
Lipatan peritoneum berlapis ganda melekatpada dinding abdomen berhubungan dengantulang, hati, serta ligamentum falsiformis kedinding anterior abdomen dan permukaanbawah hati.
b) Sakus minor
Bagian dari rongga peritoneal yang terletakdi sebelah belakang lambung.
-
7/16/2019 Fisiologi Sistem Pencernaan
31/31