laporan saa kelompok 6
TRANSCRIPT
7/23/2019 Laporan SAA Kelompok 6
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-saa-kelompok-6 1/7
Pelatihan Instrumen Jurusan Kimia 2015
Universitas Negeri Semarang
1
Analisis Luas Permukaan Zeolit Alam Termodifikasi dengan Menggunakan SAA
(Surface Area Analyzer)
Anis W., Buncit S., Ifa Arifani, Ila Tri W., Kiki Feliana, Laksmi R.A., Lisa Ayuningtyas W.
Jurusan Kimia
Fakutas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang
Abstrak
Adsorpsi merupakan salah satu proses yang banyak digunakan dalam industri baik
dalam pemisahan maupun untuk penyimpanan gas. Luas permukaan dan volume ditentukan
dengan isotherm adsorpsi nitrogen menggunakan Surface Area Analyzer Nova 1200e merk
quantachrome . .Alat akan mengukur berapa banyak gas yg terjerap pada tiap titik p/po yg
kita masukkan sebelumnya kemudian data akan dinyatakan dalam tabel dan grafik isotherm
adsorpsi .Dari penelitian ini didapatkan beberapa hal yaitu SAA (survey analizer area )
digunakan untuk menentukan luas area permukaan sampel yaitu Zeolit alam termodifikasi.
Fungsi dari nitrogen cair yang digunakan adalah sebagai penyetabil sampel agar tetap berada
dalam keadaan diam.Namun sebelum analisis dengan surface Area Analyzer(SSA) harus
dilakukan degassing terlebih dahulu ini berfungsi untuk membuka pori sebelum padatan
dianalisis. Setelah proses degassing selesai, sampel selanjutnya dianalisis dengan menentukan
titik P/Po yang ingin dihitung. Setelah analisis selesai diperoleh data berupa grafik P/Po vs
1/[W((P/Po)-1)]. Dari grafik tersebut persamaan regresi linearnya y = 108,51x + 2,4986
dengan slope 108,51 dan intersepnya 2,4986. Sehingga luas permukaan zeolite alam 1150
adalah 239,9613 m2
.
Kata kunci: BET, Nitrogen cair, zeolit alam termodifikasi
A. Pendahuluan
Adsorpsi merupakan salah satu dari
proses pemisahan yang sudah lama dikenal
dan banyak digunakan dalam industri.
Beberapa tahun belakangan ini, proses
adsorpsi banyak mendapat perhatian. Hal
ini bukan hanya karena aplikasinya
sebagai proses pemisahan yang banyak
digunakan dalam industri kimia dan
makanan, tetapi juga berhubunan dengan
teknologi penyimpanan gas yang sedang
dikembangkan, yaitu penyimpanan dalamkeadaan teradsorpsi.
Sehingga pentingnya proses adsorpsi
ini menjadi pemicu dilakukannya banyak
penelitian mengenai proses adsorpsi mulai
dari segi mekanisme sampai dengan
pengembangan adsorben yang digunakan
dalam proses adsorpsi. Adsorben
merupakan salah satu faktor yang penting
dalam proses adsorpsi. Adsorben yang
sering digunakan dalam proses adsorpsi
ialah padatan berpori seperti zeolit, silika
gel, dan karbon aktif. Dari beberapa jenis
adsorben tersebut yang paling banyakdigunakan ialah karbon aktif. Hal ini
7/23/2019 Laporan SAA Kelompok 6
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-saa-kelompok-6 2/7
Pelatihan Instrumen Jurusan Kimia 2015
Universitas Negeri Semarang
2
disebabkan karbon aktif memiliki luas
permukaan yang lebih tinggi dari
adsorban-adsorban yang lain sehingga
dapat mengadsorpsi lebih banyak molekul.
(Freedonia, 2010).
Dalam penelitian ini digunakan Zeolit.
Zeolit didefinisikan sebagai kristal
aluminasilika dengan susunan kerangka
tiga dimensi yang terbentuk daritetrahedral
aluminat (AlO4) dan silikat (SiO4) yang
saling berhubungan melalui penggunaan
bersama atom-atom oksigen untuk
membentuk rongga-rongga berdimensi
molekular yang teratur. Secara sederhana
struktur zeolit dapat dibayangkan seperti
sebutan sarang lebah dengan rongga-
rongga yang terbentuk dari hubungan
tetrahedral-tetrahedaral alumina dan selika.
Zeolit dengan struktur khas yang
dimilikinya,memperlihatkan sifat-sifat
fisika dan kimia yang sangat
menarik. Beberapa sifat kimia zeolit yang
banyak dipelajari dan dimanfaatkan secara
luas adalah sifat selektivitas
adsorbsi, penukar ion dan katalis
aktif. Adanya rongga-rongga berbeda
ukuran dalam setiap zeolit yang biasanya
ditempati molekul air, merupakan
penyebab zeolit memiliki sifat selektivitas
adsorbsi. Ketika molekul-molekul air yang
menempati rongga-rongga dalam zeolit
dilepaskan melalui proses
pemanasan, maka ruangan yang
ditinggalkan molekul air menjadi kosong
dan dimanfaatkan sebagai tempat untuk
molekul tamu. (King, 1994).
Luas permukaan dan volume
ditentukan dengan isotherm adsorpsi
nitrogen menggunakan Surface Area
Analyzer NovaWin. Surface Area
Analyzer (SAA) merupakan salah satu alat
utama dalam karakterisasi material. Alat
ini khususnya berfungsi untuk menentukan
luas permukaan material, distribusi pori
dari material dan isotherm adsorpsi suatu
gas pada suatu bahan.Alat ini
menggunakan adsorpsi umumnya
helium,nitrogen.Fungsi dari nitrogen,
helium cair yang digunakan adalah sebagai
penyetabil sampel agar tetap berada dalam
keadaan diam.
Adsorpsi suatu zat pada permukaan
adsorben bergantung pada beberapa faktor
dan memiliki pola isoterm adsorpsi
tertentu. Untuk proses adsorpsi yang
terjadi dalamlarutan, jumlah zat yang
teradsorpsi bergantung pada: (1) jenis
adsorben, (2) jenis adsorbat atau zat yang
teradsorpsi, (3) luas permukaan adsorben,
(4) konsentrasi zat terlarut, dan (5)
temperatur. Terdapat tiga pola isoterm
adsorpsi, yaitu isoterm adsorpsi
Freundlich, Lamngmuir, dan BET
(Brunauer, Emmet dan Teller). (Suardana,
2008)
Bagi suatu sistem adsorbsi tertentu,
hubungan antara banyaknya zat yang
teradsorpsi persatuan luas atau persatuan
7/23/2019 Laporan SAA Kelompok 6
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-saa-kelompok-6 3/7
Pelatihan Instrumen Jurusan Kimia 2015
Universitas Negeri Semarang
3
berat adsorben dengan konsentrasi yang
teradsorpsi pada temperatur tertentu
disebut dengan isoterm adsorbsi ini
dinyatakan sebagai:
x/m = k. Cn (1)
x = jumlah zat teradsorbsi (gram)
m = jumlah adsorben (gram)
C = konsentrasi zat terlarut dalam larutan,
setelah tercapai kesetimbangan adsorpsi
k dan n = tetapan
Maka persamaan menjadi :
log x/m = log k + n log C (2)
persamaan ini mengungkapkan bahwa bila
suatu proses adsorbsi menuruti isoterm
Freundlich, maka aluran log x/m terhadap
log C akan merupakan garis lurus. Dari
garis dapat dievaluasi tetapan k dan n (Tim
Labor Kimia Fisika, 2011).
Adsorpsi isoterm menunjukkan
banyaknya zat yang teradsorpsi per gram
adsorben yang dialirkan pada suhu tetap.
Proses adsorpsi terjadi pada batas
permukaan dua fase, sebagai contohnya
fase cair dengan fase padat. Kurva isoterm
untuk adsorpsi logam dalam sistem cair-
padat didasarkan pada pengukuran
konsentrasi logam di fase cair pada
kesetimbangan, sedangkan konsentrasi
logam pada fase padat diperoleh dari
neraca massa menggunakan larutan pada
saat awal dan akhir waktu percobaan
dengan persamaan berikut:
1.
Persamaan Freunlich
Adsorpsi zat terlarut (dari suatu
larutan) pada padatan adsorben merupakan
hal yang penting. Aplikasi penggunaan
prinsip ini antara lain penghilangan warna
larutan (decolorizing ) dengan
menggunakan batu apung (charcoal ) dan
proses pemisahan dengan menggunakan
teknik kromatografi. Pendekatan isoterm
adsorpsi yang cukup memuaskan
dijelaskan oleh H. Freundlich. Menurut
Freundlich, jika y adalah berat zat terlarut
per gram adsorben dan c adalah
konsentrasi zat terlarut dalam larutan. Dari
konsep tersebut dapat diturunkan
persamaan sebagai berikut :
Xm / m = k.C1/n (2)
Log ( Xm / m ) = log k + 1 /n . log C (3)
dimana:
Xm = berat zat yang diadsorbsi
m = berat adsorben (zeolit)
C = konsentrasi zat
Kemudian k dan n adalah konstanta
asdsorbsiyang nilainya bergantung pada
jenis adsorbendan suhu adsorbsi. Bila
dibuat kurva log ( Xm /m) terhadap log C
akan diperoleh persamaanlinear dengan
intersep log k dan kemiringan 1/n,sehingga
nilai k dan n dapat dihitung. (Kundari &
Wiyuniati, 2008)
2. Persamaan Langmuir
Pada tahun 1918, Langmuir
menurunkan teori isoterm adsorpsi dengan
menggunakan model sederhana berupa
padatan yang mengadsorpsi gas pada
7/23/2019 Laporan SAA Kelompok 6
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-saa-kelompok-6 4/7
Pelatihan Instrumen Jurusan Kimia 2015
Universitas Negeri Semarang
4
permukaannya. Model ini mendefinisikan
bahwa kapasitas adsorpsi maksimum
terjadi akibat adanya lapisan tunggal
(monolayer ) adsorbat di permukaan
adsorbenmutlak, yaitu:
1.
Gas yang teradsorpsi berkelakuan
idealdalam fasa uap.
2. Gas yang teradsorpsi dibatasi
sampailapisan monolayer .
3. Permukaan adsorbat homogen,
artinyaafinitas setiap kedudukan ikatan
untukmolekul gas sama.
4. Tidak ada antaraksi lateral antar
molekuladsorbat.
5. Molekul gas yang teradsorpsi
terlokalisasi,
artinya mereka tidak bergerak
padapermukaan.
Dimana persamaan Langmuir
ditulis sebagai berikut:
= . (4)
m.c /Xm = 1/a + ( b/a ) .C (5)
Dengan membuat kurva m.c / Xm terhadap
C akan diperoleh persamaan linear dengan
intersep1/a dan kemiringan (b/a), sehingga
nilai a dan bdapat dihitung, dari besar
kecilnya nilai a dan bmenunjukkan daya
adsorbsi.
1. Persamaan BET
Brunauer, Emmet dan Teller membuat
suatu rumusan isoterm adsorpsi didasarkan
atas pembentukan multilayer . Asumsi
dasar dari teori BET adalah dengan
menggunakan persamaan Langmuir untuk
setiap lapisan adsorpsi pada permukaan
padat ((Gordon dalam Rosmadewi) dalam
Rumiati, 2007). Persamaan isoterm
adsorpsi Brunauer, Emmet dan Teller
adalah sebagai berikut:
Po
P
VmC
c
VmC P PoV
P )1(1
)(
Po = tekanan uap jenuh
Vm = kapasitas volume nonlayer
C = konstanta
Pada tekanan rendah, persamaan ini dapat
disederhanakan menjadi persamaan
Langmuir. Menurut persamaan di atas, plot
)( P Vo P
P
sebagai fungsi Po
P akan
menghasilkan garis lurus dengan slop
VmC
c )1( dan memotong sumbu
V P Po
P
)(
padaVmC
1.
Keseluruhan proses adsorpsi dapat
digambarkan sebagai berikut.
a. Penempelan molekul pada permukaan
padatan (adsorben) membentuk
lapisan monolayer b. Penempelan molekul pada lapisan
monolayer membentuk lapisan
multilayer
B. Metode Penelitian
Alat :
Alat yang digunakan adalah seperangkat
alat Surface Area Analyzer (SAA) Nova
7/23/2019 Laporan SAA Kelompok 6
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-saa-kelompok-6 5/7
Pelatihan Instrumen Jurusan Kimia 2015
Universitas Negeri Semarang
5
Quantachrome 1200V dan seperangkat alat
komputer.
Bahan :
Bahan yang digunakan adalah zeolit alam
termodifikasi, Nitrogen Cair, dan gas
Nitrogen
Cara kerja :
Menyalakan alat SAA yang akan
digunakan. Menyiapkan alat gelas yang
sudah dicuci dan di oven untuk
menghilangkan air dalam tabung sampel.
Menyiapkan sampel dengan menimbang
sampel dalam neraca analitik. Sampel yang
sudah dimasukkan kedalam sample cell
dimasukkan kedalam port analisa
kemudian sampel di-degassing dengan
nitrogen cair untuk menghilangkan
pengotor. Setelah tidak terdapat pengotor,
sampel dimasukan kedalam analyzer
kemudian diamati hasil analisa yang
terdapat di layar komputer.
C. Hasil dan Pembahasan
Tabel.1 Multi point surface area
P/Po 1/[W((Po/P)-1))]
5,76E-02 8,64E+00
7,76E-02 1,10E+01
1,02E-01 1,37E+01
1,28E-01 1,65E+01
1,52E-01 1,89E+01
1,74E-01 2,11E+01
2,02E-01 2,39E+01
2,28E-01 2,65E+01
2,52E-01 2,90E+01
2,78E-01 3,15E+01
3,02E-01 3,40E+01
y = 108,51x + 2,4986
Slope = 108,51
Intersep = 2,4986
Koefisien Korelasi = 0,9995
=
=1
108,51 + 2,4986
= 9,008311068 × 10 m2/g
Luas Permukaan total (St)
= ( × × )
= 9,008311068 × 10 ×6,02×10 × 16,2 × 10
28,013
St = 31,36138681 m2
S (luas permukaan spesifik)
=
= 31,36138681
0,1331
S = 235,6227408 m2/g
7/23/2019 Laporan SAA Kelompok 6
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-saa-kelompok-6 6/7
Pelatihan Instrumen Jurusan Kimia 2015
Universitas Negeri Semarang
6
Gambar 1. Hubungan P/Po vs 1/[W((P/Po)-1)]
Pada prinsipnya penggunaan alat
Surface Area Anlyzer (SAA) mudah
digunakan. SAA banyak digunakan untuk
analisis suatu unsur dimana atom dari
suatu unsur akan menyerap energi dan
terjadi eksitasi atom ke tingkat energi yang
lebih tinggi. Alat ini mengukur banyaknya
gas nitrogen yang terjerap pada titik P/Po
yang kita masukkan sebelumnya kemudian
data akan dinyatakan dalam tabel grafik
isotherm adsorpsi. Setelah didapat titik-
titik data tersebut maka didalam alat sudah
dibekali dengan software penghitung
cukup lengkap yang memungkinkan kita
untuk memilih metode dan data apa yang
diinginkan. Misalkan akan menghitung
luas permukaan, maka tersedia metode
BET. Dari data yang didapatkan dibuat
grafik titik yang dihasilkan ada lima titik.
Semula diukur absorbsinya dahulu untuk
dapat mencapai titik adsorpsi yang
ditentukan. Setelah didapatkan grafik,
ditemukan persamaaan regresi y = 108,51x
+ 2,4986 dengan slope yangdihasilkan
adalah 108,51 dan intersep yang
dihasilkan adalah 2,4986. Dari persamaan
itu didapatkan luas area permukaan zeolit
alam termodifikasi adalah 235,6227408
m2/g.
D. Kesimpulan
Surface Area Analyzer bekerja
dengan prinsip adsorpsi desorpsi gas
nitrogen pada permukaan zat padat yang
akan dikarakterisasi pada suhu konstan.
Alat ini mengukur jumlah gas yang dapat
diserap oleh suatu permukaan padatan
pada tekanan dan suhu tertentu. Dari hasil
analisis luas permukaan arang ampas tebu
menggunakan BET ini, diperoleh
persamaan regresi y = 108,51x + 2,4986dengan slope yangdihasilkan adalah
108,51 dan intersep yang dihasilkan
adalah 2,4986. Sehingga luas permukaan
permukaan zeolit alam termodifikasi
adalah 235,6227408 m2/g.
E. Daftar Pustaka
Devnarain, P. B.; Arnold, D. R.; Davis, S.
B., Production of Activated Carbon
from South African Sugarcane
Bagasse, Proceedings of the 76th
Annual Congress of the South
African Sugar Technologists’
Association, Mount Edgecombe.
30 Juli-2 Agustus 2002, hal. 477-
489.
y = 108,51x + 2,4986
R² = 0,9995
0,00E+00
2,00E+00
4,00E+00
6,00E+00
8,00E+00
1,00E+011,20E+01
1,40E+01
1,60E+01
1,80E+01
2,00E+01
0,00E+005,00E-021,00E-011,50E-012,00E-01
1 / [ W ( ( P o / P ) - 1 ) ]
Relative Pressure (P/Po)
7/23/2019 Laporan SAA Kelompok 6
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-saa-kelompok-6 7/7
Pelatihan Instrumen Jurusan Kimia 2015
Universitas Negeri Semarang
7
Freedonia. World Activated Carbon
[Online].http://www.marketresearc
h.com/product/display.asp?product
id=2717702 (Akses 24 Juni 2014).
Hsu, L. Y.; Teng, H., Influence of different
chemical reagents on the
preparation of activated carbons
from bituminous coal, Fuel
Processing Technology, 2000,
64(1-3), 155-166.
Kundari, N. A. & Wiyuniati, S. 2008.
Tinjauan Kesetimbangan Adsorpsi
Tembaga dalam Limbah Pencuci
PCB dengan Zeolit. Seminar
Nasional IV SDM Teknologi
Nuklir. Yogyakarta, 25-26 Agustus
2008.
Subandrriyo Mahmud & Lydia. 2011.
Karakteristik Luas Permukaan
Karbon Aktif Dari Ampas Tebu
Dengan Aktivasi
Kimia.Departemen Teknik
Kimia.Fakultas Teknik:Universitas
Indonesia
Suardana, INyoman. 2008. Optimalisasi
Daya Absorpsi Zeolit Terhadap Ion
Kromium(III).Jurusan Pendidikan
Kimia.FMIPA.Undiksa
Tim Labor Kimia Fisika. 2011. Penuntun
Praktikum Kimia Fisika II.
FMIPA-UR, Pekanbaru