kelompok 6 ss

30
Kelompok 6 dr. Attariq Anggota:

Upload: -

Post on 13-Apr-2016

232 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

spesial sense

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 6 Ss

Kelompok 6dr. Attariq

Anggota:

Page 2: Kelompok 6 Ss

Modul mata merahseorang wanita umur 30 tahun datang ke poliklinik mata dengan keluhan mata merah disetai nyeri keadaan di alami sudah 2 hari

yang lalu.

Kata sulit• -

Kata kunci• Seorang wanita 30 tahun• Ke poliklinik mata• Keluhaan mata merah

disertai nyeri • Keluhan sudah 2 hari yang

lalu

Page 3: Kelompok 6 Ss

Pertanyaan 1. Jelaskan anatomi mata!2. Jelaskan fisiologi penglihataan!3. Jelaskan histologi mata!4. Patomekanisme mata merah disertai nyeri yang di sertai penglihataan normal?5. Bagaimana patomekanisme penyakit mata merah yang di sertai penglihatan kabur?6. Bagaimana patomekanisme penururnan tajam penglihataan tanpa di serati mata merah?7. Apa saja penyakit yang menyebabkan gejala mata merah?8. Apa saja penyakit yang menyebabkan gejala penglihataan kabur?9. Apa saja penyakit yang menyebabkan penurunan tajam penglihataan?10. Jelaskan gambaraan klinik penyakit penglihatan kabur?11. Jelaskan gambaraan klinik dari penyakit mata merah12. Jelaskan gambvaraan klinik dari penurunan tajam penglihataan?13. Bagaimana pemeriksaan penujang?14. Bagaimana penatalaksanaan medika mentosa pada kasus tersbut15. Bagaiman penatalaksaan non medika mentosa pada kasus tersebut16. Bagaimana komlikasi penyakit pada skenario tersebut?17. DD1, DD2, DD318. 18. jelaskan pemeriksaan visus?19. Bagaimana prognosis WD20. Bagaimana preventiv mata merah

Page 4: Kelompok 6 Ss

2. Fisiologi Penglihatan

Bayangan (dalam bentuk gelombang/ spektrum Cahaya)

Dibiaskan/melewati Kornea

Kamera okuli

anterior

Pupil (mengatur pencahayaan yang masuk,

oleh iris)

Kamera posterio

r

Lensa membiaskan cahaya (berakomodasi/tidak berakomo

dasi)

Tractus opticus

Mesencephalon + area Visualis pada Lobus Occipitalis Cerebri

(bayangan yg terlihat di retina di normalkan/dibalik)

Chiasma Optikum

N. Optikus

Retina (bayangan

yg terbentuk bersifat nyata

terbalik, diperkecil)

Corpus Vitreus

sel batang & kerucut

/fotoreseptor (merubah

cahaya menjadi

impuls saraf)

Gambar terlihat dengan

normal

Sumber : Sherwood, lauralee.2011.Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem.Jakarta:EGC

Page 5: Kelompok 6 Ss

3. Histologi Mata

• Kornea • Iris• Ruang posterior mata • Lensa • Viterus body• Ciliary body• Retina • Koroid• Sklera• Kanal sclemm• Pertumbuhan area lensa• Epitel anterior lensa

• Lapisan mata : retina , koroid - retina - serat saraf optik- lapisan sel ganglion- lapisan dalam

plexiform- lapisan nukllir dalam- lapisan uar plexiform- lapisan nuklir luar - proses luar dari batang dan

kerucut - epitel berpigmen- Koroid - sklera

Anggita FH 201373009Atlas histologi defore

Page 6: Kelompok 6 Ss

Lapisan mata : iris

• Anterior epitel• Lapisan anterior terminal• Lapisan vaskular • Lapisan posterior terminal • Lapisan berpigmen• Pembuluh darah• Dilator pupillae musle• Konstriktor pupillae musle

Anggita FH 201373009Atlas histologi defore

Page 7: Kelompok 6 Ss

5. Patomekanisme mata merah yang disertai dengan penglihatan yang kabur?

Mata merah atau hiperemia konjungtiva terjadi karena terdapat sensasi benda dan sensasi tergores atau panas yang disertai pembengkakan dan hipertrofi papilla, kemerahan ini paling nyata pada forniks dan mengurang ke arah limbus disebabkan oleh karena dilatasi pembuluh-pembuluh konjungtiva posterior. Jika berwarna merah yang terang disebkakan oleh bakterial.

Adapun mengapa penglihatan yang kabur terjadi pada gangguan media mata seperti pada stroma, korpus vitreosus yang mengeruh, kelainan ukuran pupil dari miosis sampai aniridia.

Aghnia Putri M 2013730002Referensi : Daniel g. Vaughan, MD Oftalmologi Umum Edisi 14

Page 8: Kelompok 6 Ss

6. Patomekanisme penurunan penglihatan tanpa disertai mata merah

Wisnu Surya P 201373Sumber : Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2009

Nervus optikus adalah saraf yang membawa rangsang dari retina menuju otak, saraf optikus ini seperti sebuah wayar listrik dimana setiap wayar membawa informasi terhadap otak,Terjadi peradangan atau demielisasi nervus optikus, sehingga terganggunya rasangan ke otak, yang menyebabkan iskemik optic neuropaty menimbukan penurunan visus sebesar <20/100,35 %, sehingga hilangnya ketajaman pada mata secara tiba – tiba mulai maupun serangannya, serangan bertahan selama 2 – 3 menit, tanpa disertai mata merah dikarenakan tidak terjadinya peningkatan pembulu darah pada mata,

Page 9: Kelompok 6 Ss

7. Apa saja penyakit yang menyebabkan gejala mata merah?

1. Konjungtivitis ( radang konjungtiva)adalah penyakit mata paling umum di dunia. Penyakit ini bervariasi dari hipermia ringan dengan berair mata sampai konjungtivitis berat dengan banyak sekret purulen kental.penyebab umumnya biasanya di sebabkan oleh agen infeksi, misalnya infeksi karna bakteri, virus klamidial, fungi namun jarang terjadi dan parasitik ini juga jarang terjadi namunpenting.

Sari Rahamawati Tajudin2013730098

Oftalmologi umumHal: 99, 220, 155

Daniel G. VaughanTaylor Asbury

Page 10: Kelompok 6 Ss

2. Uveitis Peradangaan traktus uveitis banyak penybabnya. Bentuk uveitis paling sering adalah uveitis anterior akut (iritis) yang di tandai adanya riwayat sakit, fotofobia, penglihataan kabur, mata merah, tanpa tahi mata purulen, dan pupil kecil atau ireguler. Biasanya terjadi pada dewasa muda dan usia pertengahaan. Berdasarkan patologi dapat di bedakan 2 jenis yaitu non-granulomatosa dan granulomatosa.

Sari Rahamawati Tajudin2013730098

Oftalmologi umumHal: 99, 220, 155

Daniel G. VaughanTaylor Asbury

Page 11: Kelompok 6 Ss

3. Glaukoma Glaukoma ditandai dengan meningkatnya tekanan intraokular yang di sertai oleh pencekungaan diskus optikus dan pengecilan lapangan pandang. Pada sebagain besar kasus, tidak terdapat penyakit mata lain.pada pasien glaukoma, perlu tidaknya terapi harus di lakukan pemeriksaan tonometri terlebih dahulu, serta inspeksi diskus optikus dan pengukuraan lapangaan pandang sacara teratur.

Sari Rahamawati Tajudin2013730098

Oftalmologi umumHal: 99, 220, 155

Daniel G. VaughanTaylor Asbury

Page 12: Kelompok 6 Ss

8. Penyakit yang menyebabkan penglihatan kabur

• Katarak:katarak dapat didefinisikan sebagai segala jenis kekeruhan yang terjadi pada lensa mata.

• Degenerasi Manula:penyakit mata yang terkait dengan penuaan.

• Glaukoma:glaukoma merupakan neuropati optik yang khas disertai dengan penurunan lapang pandang akibat kerusakan papil nervus optikius,dimana tekanan intraokular merupakan faktor resiko penting.

• Neuritis optik:penyakit neuritis optik ini adalah peradangan pada saraf optik. Jananda Musdhika Pramana

2013730057

Page 13: Kelompok 6 Ss

9. Apa saja penyakit yang menyebabkan menurunnyaketajaman penglihatan

1. Ablasio retinaAblasio retina merupakan keadaan terpisahnya bagian sensorsis retina dari retinal pigment epithelium. 2. katarakKatarak dapat didefenisikan sebagai segala jenis kekeruhan yang terjadi di lensa mata.Lensa yang mengalami katarak akan mengalami agregasi protein yang berujung pada penurunan transparasi, perubahan warna menjadi kuning atau kecoklatan, adanya vesikela antara lensa dan pembesaran sel epitel.Manifestasi klinis : penurunan tajam penglihatan, penurunan sensitivitas kontras, pergeseran ke aah miopia, diplopia monokular, dan sensasi silau.

Galih

Page 14: Kelompok 6 Ss

11. Jelaskan gambaran klinis dari penyakit mata merah

1. Konjungtivitis• Gatal• Hiperemia• Berair mata• Eksudasi • Adenopati preaurikuler• Sakit tenggorokan • Demam• Sekret purulen kental

2. Uvelitis• Sakit• Fotofobia• Penglihataan kabur• Merah sirkumkorneal• Perisipitat kreatik• Pupil sering mengecil

Sari Rahamawati Tajudin2013730098

Oftalmologi umumHal: 99, 220, 155

Daniel G. VaughanTaylor Asbury

Page 15: Kelompok 6 Ss

3. GlaukomaPeningkatan tekanan intraokularPencekungan diskus optikusPengecilan lapangan pandangIris bombePergeseran lensa ke anterior

Sari Rahamawati Tajudin2013730098

Oftalmologi umumHal: 99, 220, 155

Daniel G. VaughanTaylor Asbury

Page 16: Kelompok 6 Ss

Tajam penglihatan dapat berkurang karena

• Keratopati pajanan akibat proptosis berat,ketika kornea tidak lagi terlindung oleh kelopak mata dan film air mata.

• Keterlibatan saraf optik karena kompresi atau inflamasi.

• Distorsi(perubahan dari bentuk sebenarnya) makula karena kompresi(tekanan) posterior bola mata oleh lesi desak ruang.

12.Jelaskan gambaran klinik dari penurun tajam penglihatan?

Jananda Musdhika Pramana 2013730057

Page 17: Kelompok 6 Ss

13.Pemeriksaan Penunjang pada DD sekenario

1) Konjungtivitis - Sediaan langsung swab konjungtiva

dengan pewarnaan gram atau giemsa - Pemeriksaan sekret dengan pewarnaan

metilen blue pada kasus konjungtivitis gonore 2) Kreatitis

- Kerokan Kornea - Pewarnaan gram - kultur untuk identifikasi bakteri dan laporan sensitivitas antibiotik Anggita fh 2013730009

Kapita slekta kedokteran jilid 1

Page 18: Kelompok 6 Ss

3) Uveitis- Skin test : uji tuberkulin ,uji pathegry, uji

lepormin (pada kasus yang di curigai kusta )- Pemeriksaan serologi : pemeriksaan

serologi sifilis,toksoplasmosis, pemeriksaan enzim- Radiologi : a) Roengent toraks untuk mengeksklusi

tuberkulosis dan sarkoidosisb) Roengent sendi sakroiliaka untuk

mendiagnosis spondiloartropatic) CT-scan dan MRI otak dan torak untuk

pemeriksaan sarkoidosis dan multipel sklerosisAnggita fh 2013730009

Kapita slekta kedokteran jilid 1

Page 19: Kelompok 6 Ss

14. Bagaimana penatalaksanaan medikamentosa pada kasus tersebut

Galih

Page 20: Kelompok 6 Ss

Tatalaksana konjungtivitisKlasifikasi konjungtivits etiologi terapi

bakteri Diphtheric Topikal : antibiotik spketrum luasPenisilin/tetrasiklin

Gonococcal Topikal: antibiotik spektrum luas (gentamisin, kloramfenikol)Sistemik : seftriakon 1gr intramuskular sampai hasil swab negatif 3 hari berturut turut

parasit OnchocerdiasisLoa-loa

Terapi sistemikBedah untuk menghilangkan cacing dari konjungtiva

TATALAKSANA

KONJUNGTIVI

TIS

Page 21: Kelompok 6 Ss

KERATITIS ETIOLOGI TERAPI

KERATITIS BAKTERI • TERAPI EMPIRIS: FLUOROKUINOLON (OFLOXACIN 0.3%, LEVOFLOKSASIN 0,3%, GANTIFLOXACIN 0,3%) + GENTAMISIN 1.5% ATAU SEFAZOLIN

• KOKUS GRAM NEGATIF : FLUOROKUINOLON 0,3% ATAU SEFTRIAKSON 5%

• MYCOBACTERIUM: AMIKACIN 2%, KLARITROMISIN 1%

• DAPAT DIBERIKAN MIDRIATIKUM UNTUK MEREDUKSI NYERI

TATALAKSANA

KERATITIS

Page 22: Kelompok 6 Ss

15. Penatalaksanaan Non-Medikamentosa

Vera Utami Dewi (2013730117)Sumber :

Kapita Selekta Kedokteran Edisi IV Jilid 1 hlm.369

Page 23: Kelompok 6 Ss

Penatalaksanaan

• Pengobatan dilakukan tergantung penyebabnya. Bakteri diberikan tetes mara atau salep yang

mengandung antibiotik Alergi diberikan antihistamin peroral untuk mengurangi

rasa gatal-gatal dan iritasi atau dengan tetes mata yang mengandung kortikosteroid

• Kelopak mata dibersihkan dengan air hangat• Untuk memperbaiki poisis kelopak mata/membuka

saluran air mata yang tersumbat dapat dilakukan tindakan pembedahan. Sumber :

Kapita Selekta Kedokteran Edisi IV Jilid 1 hlm.369

Page 24: Kelompok 6 Ss

17. Bagaimana Differensial Diagnosis dari kasus tersebut?

Vera Utami Dewi (2013730117)Sumber :

Kapita Selekta Kedokteran Edisi IV Jilid 1 hlm.369-380

Page 25: Kelompok 6 Ss

1. Konjungtivitis Definisi Adalah peradangan pada konjungtiva. Kongjungtiva terletak pada permukaan bola mata yang mudah terpapar dengan dunia luar sehingga mudah terjadi infeksi. Patofisiologi- Pada konjungtivitis akibat infeksi, patogen akan memicu reaksi

inflamasi yang tidak didukung dengan sistem imun yang kuat menyebabkan infeksi

- Pada konjungtivitis akibat bakteri terjadi respon vaskular, respon seluler, respon jaringan dan akan terjadi ploriferasi pada lapisan basal yang akan meningkatkan sekresi musin sel goblet

Sumber :Kapita Selekta Kedokteran Edisi IV

Jilid 1 hlm.369-380

Page 26: Kelompok 6 Ss

KlasifikasiBerdasarkan etiologinya konjungtivitis dapat dibagi menjadi infeksi dan non-infeksius :1. Infeksi – Bakteri (Diphteric, Gonococcal, Haemophilus aegyptius,

Moraxella)– Virus ( Epidemic keratoconjungtivitis dan herpes simplex

atau herpes zoster)– Parasit (Loa-loa)

2. Non-infeksiusDisebabkan oleh iritasi atau paparan persisten

oleh suatu agen contoh alergi mata yang terlalu kering.Sumber :

Kapita Selekta Kedokteran Edisi IV Jilid 1 hlm.369-380

Page 27: Kelompok 6 Ss

2. Keratitis Akut Definisi

Keratitis adalah peradangan yang terjadi pada kornea. Etiologi dan klasifikasi

Keratitis dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologinya yaitu : keratitis bakteri ( Pseudomonas aeruginosa , Staphylococcu aureus, dan Streptococcus sp), Keratitis fungi (Candida sp dan Aspergillus sp). Keratitis parasit, keratitis virus dan keratitis infeksius. Patogenesis

Epitel kornea merupakan pelindung yang baik bagi kornea dari invasi mikroorganisme. Trauma pada epitel akan mengakibatkan stroma dan lapisan Bowman yang avaskular rentan terhadap infeksi berbagai mikroorganisme. Penggunaan kortikosteroid topikal dapat mengubah reaksi imun pejamu dan memungkinkan organisme oportunistik menginfeksi kornea.

Sumber :Kapita Selekta Kedokteran Edisi IV

Jilid 1 hlm.369-380

Page 28: Kelompok 6 Ss

3. Uveitis Anterior Definisi

Uveitis merupakan proses peradangan intraokular yang kompleks dan melibatkan jaringan uvea, yaitu iris. Uveitis anterior merupakan jenis uveitis yang paling sering terjadi. Uveitis anterior dapat dibagi menjadi :1. Iritis : peradangan yang terutama melibatkan iris2. Irodosiklitis : peradangan yang terutama melibatkan

iris dan pars plicata dari korpus silier.

Sumber :Kapita Selekta Kedokteran Edisi IV

Jilid 1 hlm.369-380

Page 29: Kelompok 6 Ss

Patogenesis Berbagai faktor dapat mencetuskan terjadinya uveitis,

seperti trauma, infeksi, penyakit autoimun, neoplasma, dan idiopatik.- Trauma mengakibatkan terlepasnya antigen yang tersekuestrasi

dalam uvea, kontaminasi mikroba, dan akumulasi produk nekrotik.

- Mikroba memiliki sifat mimikri molekuler dn kemampuan menstimulasi respons imun tidak spesifik antigen.

Dari empat macam reaksi hipersensitivitas, Hipersensitivitas tipe IV merupakan tipe yang palung sering terlibat dalam uveitis.

Sumber :Kapita Selekta Kedokteran Edisi IV

Jilid 1 hlm.369-380

Page 30: Kelompok 6 Ss

20. Bagaimana preventif dari mata merah?

Preventif:• Mencuci tangan sebelum dan sesudah

menangani/membersihkan/mengoleskan obat pada mata dengan bersih

• Tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menyentuh mata yang sakit

• Menggunakan lap/ handuk yang bersih dan terpisah• Jika menggunakan lensa kontak maka gunakan sesuai dengan

petunjuk pemakaian• Gunakan pelindung mata/kacamata pada saat berkendara di

jalan raya (berasap dan berdebu)Aghnia Putri M 2013730002Referensi: Eva PR. Sklera Dalam: Vaughan DG, Asbury T, Riordan . Eva P.Suyono J, Editor. Oftalmologi Umum Edisi 14. Jakarta; EGC, 2000