laporan resume harian b.saraf

Upload: miftakhul-khoery

Post on 06-Mar-2016

238 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

resume hidrosephalus

TRANSCRIPT

LAPORAN RESUME HARIAN PADA AN.S DENGAN HIDROCHEPALUS POST EVD RUANG BEDAH SARAF GEDUNG KEMUNING LANTAI IIRSUP Dr . HASAN SADIKIN BANDUNG

Diajukan guna memenuhi tugas Aplikasi Keperawatan Anak IKoordinator Dosen: Nunung Nurjannah, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.An

Disusun Oleh :Salis Miftahul Khoeriyah2115114018

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN ANAK (S2)STIKES JENDERAL AHMAD YANICIMAHI 2015

LAPORAN RESUME HARIAN RUANG BEDAH SARAF RSUP Dr . HASAN SADIKIN BANDUNG

A. Riwayat Singkat Klien1. Identitas Kliena. Nama: An.Sb. Umur: 2 tahun 6 bulanc. Tanggal lahir: 10 April 2013d. Jenis kelamin: Perempuane. Alamat : Kp Tanjakan Palaf. Agama : Islamg. No. RM: 0001302966h. Diagnose Medis : Meningitis Serosa Grade II+Hidrochepalus+ Post EVD (Removal VP Shunt)+Cerebral Palsy type spatis Quadri plegii. Tanggal pengkajian : 7 Oktober 20152. Identitas Penanggung Jawaba. Nama : Tn. Db. Jenis kelamin : Laki-lakic. Alamat: Kp Tanjakan Palad. Pekerjaan : karyawan swastae. Agama : Islamf. Hubungan : ayah pasien

3. Resume Singkat KlienSejak 3 hari sebelum masuk RSHS, An. S mendadak mengalami panas badan tinggi, disertai sering tidur dan tidak mau makan minum. Oleh karena terdapat perdarahan hidung dan gusi serta bintik merah di kulit maka klien langsung dibawa ke IGD Anak RSHS. Penderita lahir dari Ibu P2A0 hamil kurang bulan (8 bulan) lahir secara spontan di RS. An. S merupakan anak kembar, BBL 1700 gr tidak langsung menangis, dirawat dalam incubator selama 10 hari, diberikan oksigen dan infuse. Tidak ada riwayat sesak napas, kuning, kejang. Saat usia 4 bulan An. S kepala penderita tampak membesar, setelah di CT Scan hasilnya adalah hidrosephalus. Pada usia 5 bulan dilakukan pemasangan VP Shunt di RSHS kemudian control 1 bulan sekali ke poli bedah saraf RSHS. Pada 1 bulan yang lalu penderita kejang 2x tanpa demam berupa mata mendelik ke atas, tangan dan kaki kaku. Saat dikaji tanggal 7 Oktober 2015, kesadaran Somnolen. LK: 58 cm, BB: 5,5 kg, TB: 80 cm. Terpasang selang EVD tiga jalur di kepala. Keluaran drainase berupa LCS bercampur pus berwarna agak keruh. TTV: N: 100 x/mnt, RR: 70 x/mnt, S: 36,90C. Terdapat retraksi dinding dada ke dalam, napas cuping hidung, ronchi, terpasang NGT, dan Nasal Canul. Hasil Laboratorium: Hb: 9,9 gr/dl, Ht: 31%, Leukosit: 9900/mm3, Eritrosit: 3,85 juta/mikro v, Trombosit: 883000/ mm3, Kreatinin: 0,17 mg/dl, GDS: 158 mg/dl, CRP kuantitatif: 126,3 mg/dl, Natrium: 127 MEq/lStatus Gizi: 5,5 13,7 = -5 ( sangat kurus ) 1,5Masalah keperawatan yang muncul bersihan jalan napas tidak efektif dan gangguan perfusi jaringan

B. Analisa pengetahuan/keterampilan yang dipelajariKONSEP HIDROSEPHALUS1. DEFINISIHIDROSEFALUSHidrosefalusadalah akumulasi cairan serebro spinal dalam ventrikelserebral, ruang subarachnoid atau ruang subdural (Suriadi dan Yuliani, 2001).Hidrosefalusmerupakan keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertmbahnya cairan serebro spinalis tanpa atau pernah dengan tekanan intracranial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya cairan serebro spinal (Ngastiyah,2007).Hidrosefalusmerupakansindroma klinis yang dicirikan dengan dilatasi yang progresif pada system ventrikuler cerebral dan kompresi gabungan dari jaringan jaringan serebral selama produksi CSF berlangsung yang meningkatkan kecepatan absorbsi oleh vili arachnoid. Akibat berlebihannya cairan serebrospinalis dan meningkatnya tekanan intrakranial menyebabkan terjadinya peleburan ruang ruang tempat mengalirnya liquor (Mualim, 2010)Jenis Hidrosefalus dapat diklasifikasikan menurut:1.Waktu Pembentukana.Hidrosefalus Congenital,yaitu Hidrosefalus yang dialami sejak dalamkandungan dan berlanjut setelah dilahirkanb.Hidrosefalus Akuisita, yaitu Hidrosefalus yang terjadi setelah bayidilahirkan atau terjadi karena faktor lain setelah bayi dilahirkan (Harsono,2006).2.Proses Terbentuknya Hidrosefalusa.Hidrosefalus Akut, yaitu Hidrosefalus yang tejadi secara mendadakyang diakibatkan oleh gangguan absorbsi CSS (Cairan Serebrospinal)b.Hidrosefalus Kronik, yaitu Hidrosefalus yang terjadi setelah cairanCSS mengalami obstruksi beberapa minggu (Anonim,2007)3.Sirkulasi Cairan Serebrospinala.Communicating, yaitu kondisi Hidrosefalus dimana CSS masih biaskeluar dari ventrikel namun alirannya tersumbat setelah itu.b.Non Communicating, yaitu kondis Hidrosefalus dimana sumbatanaliran CSS yang terjadi disalah satu atau lebih jalur sempit yangmenghubungkan ventrikel-ventrikel otak (Anonim, 2003).4.Proses Penyakita.Acquired, yaitu Hidrosefalus yang disebabkan oleh infeksi yangmengenai otak dan jaringan sekitarnya termasuk selaput pembungkusotak (meninges).b.Ex-Vacuo, yaitu kerusakan otak yang disebabkan oleh stroke atau cederatraumatis yang mungkin menyebabkan penyempitan jaringan otak atauathrophy (Anonim, 2003).

2. ETIOLOGIHIDROSEFALUSHidrosefalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran CSS pada salah satu tempat antara tempat pembentukan CSS dalam sistem ventrikel dan tempat absorbsi dalam ruang subarackhnoid. akibat penyumbatan, terjadi dilatasi ruangan CSS diatasnya. Penyumbatan aliran CSS sering terdapat pada bayi dan anak ialah:1. Kongenital : disebabkan gangguan perkembangan janin dalam rahim,atau infeksi intrauterine meliputi : Stenosis aquaductus sylviSpina bifida dan kranium bifidaSyndrom Dandy-WalkerKista arakhnoid dan anomali pembuluh darah2. Didapat : disebabkan oleh infeksi, neoplasma, atau perdarahan InfeksiAkibat infeksi dapat timbul perlekatan meningen. secara patologis terlihat penebalan jaringan piameter dan arakhnoid sekitar sisterna basalis dan daerah lain. penyebab lain infeksi adalah toksoplasmosis.NeoplasmaHidrosefalus oleh obstruksi mekanik yang dapat terjadi di setiap tempat aliran CSS. pada anak yang terbanyak menyebabkan penyumbatan ventrikel IV / akuaduktus sylvii bagian terakhir biasanya suatu glioma yang berasal dari cerebelum, penyumbatan bagian depan ventrikel III disebabkan kraniofaringioma. PerdarahanPerdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak, dapat menyebabkan fibrosis leptomeningfen terutama pada daerah basal otak, selain penyumbatan yang terjakdi akibat organisasi dari darah itu sendiri.

3. FISIOLOGI CAIRAN CEREBRO SPINALISa. Pembentukan CSFNormal CSF diproduksi + 0,35 ml / menit atau 500 ml / hari dengan demikian CSF di perbaharui setiap 8 jam. Pada anak dengan hidrosefalus, produksi CSF ternyata berkurang + 0, 30 / menit. CSF di bentuk oleh PPA;1. Plexus choroideus (yang merupakan bagian terbesar2.Parenchym otak3.Arachnoidb.Sirkulasi CSFMelalui pemeriksaan radio isotop, ternyata CSF mengalir dari tempat pembentuknya ke tempat ke tempat absorpsinya. CSF mengalir dari II ventrikel lateralis melalui sepasang foramen Monro ke dalam ventrikel III, dari sini melalui aquaductus Sylvius menuju ventrikel IV. Melalui satu pasang foramen Lusckha CSF mengalir cerebello pontine dan cisterna prepontis. Cairan yang keluar dari foramen Magindie menuju cisterna magna. Dari sini mengalir kesuperior dalam rongga subarachnoid spinalis dan ke cranial menuju cisterna infra tentorial.Melalui cisterna di supratentorial dan kedua hemisfere cortex cerebri. Sirkulasi berakhir di sinus Doramatis di mana terjadi absorbsi melalui villi arachnoid.

4. PATOFISIOLOGIHIDROSEFALUSJika terdapat obstruksi pada system ventrikuler atau pada ruangan subarachnoid, ventrikel serebral melebar, menyebabkan permukaan ventrikuler mengkerut dan merobek garis ependymal.White mater dibawahnya akan mengalami atrofi dan tereduksi menjadi pita yang tipis. Pada gray matter terdapat pemeliharaan yang bersifat selektif, sehingga walaupun ventrikel telah mengalami pembesaran gray matter tidak mengalami gangguan. Proses dilatasi itu dapat merupakan proses yang tiba tiba / akut dan dapat juga selektif tergantung pada kedudukan penyumbatan. Proses akut itu merupakan kasus emergency. Pada bayi dan anak kecil sutura kranialnya melipat dan melebar untuk mengakomodasi peningkatan massa cranial. Jika fontanela anterior tidak tertutup dia tidak akan mengembang dan terasa tegang pada perabaan.Stenosis aquaductal (Penyakit keluarga / keturunan yang terpaut seks) menyebabkan titik pelebaran pada ventrikel lateral dan tengah, pelebaran ini menyebabkan kepala berbentuk khas yaitu penampakan dahi yang menonjol secara dominan (dominan Frontal blow). Syndroma dandy walkker akan terjadi jika terjadi obstruksi pada foramina di luar pada ventrikel IV. Ventrikel ke IV melebar dan fossae posterior menonjol memenuhi sebagian besar ruang dibawah tentorium. Klein dengan type hidrosephalus diatas akan mengalami pembesaran cerebrum yang secara simetris dan wajahnya tampak kecil secara disproporsional.Pada orang yang lebih tua, sutura cranial telah menutup sehingga membatasi ekspansi masa otak, sebagai akibatnya menujukkan gejala : Kenailkan ICP sebelum ventrikjel cerebral menjadi sangat membesar. Kerusakan dalam absorbsi dan sirkulasi CSF pada hidrosephalus tidak komplit. CSF melebihi kapasitas normal sistim ventrikel tiap 6 8 jam dan ketiadaan absorbsi total akan menyebabkankematian.Pada pelebaran ventrikular menyebabkan robeknya garis ependyma normal yang pada didning rongga memungkinkan kenaikan absorpsi. Jika route kolateral cukup untuk mencegah dilatasi ventrikular lebih lanjut maka akan terjadi keadaan kompensasi.

Kelainan kongenitalFibrosis leptomeningns pada daerah basal otak hydorcephalusObstruksi salah satu tempat pembentukan ventrikel III/IVRadang jaringanPerdarahanNeoplasmaInfeksiKesulitan bergerakPeningkatan TIKTindakan pembedahanPembesaran relatif kepalaHydrocephalus nonkomunikasPeningkatan jumlah cairan serebrospinalObstruksi tempatpembentukan/penyerapan LCS.Jumlah cairan dalam ruang sub araknoidObtruksi oleh perdarahanHerniasi falk serebriGangguan integritas kulitKerusakan mobilitasPenekanan totalGangguan persepsi sensoriDisfungsi persepsi visual spasialpapiledemaPenekanan pada saraf optikusKompresi batang otakRespon inflamasiRisiko infeksiAdanya port de entry dan benda asing masukTerpasang shunthipertemiDepresi saraf kardiovaskular dan pernapasanPerfusi jaringan serebral tidak efektifDefisit perawatan diriKerusakan fungsi kognitif dan psikomotroikHipotalamus semakin tertekanOtak semakin tertekan Koping keluarga tidak efektifPenurunan kesadaranAliran darah menurunPembuluh darah tertekanRisiko cederakejangKebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhPenurunan BBMual muntahPenurunan kesadaranKesadaran menurunSaraf pusat semakin tertekanNyeri akutSakit kepala Pathway HIDROSEFALUS5. MANIFESTASI KLINISHIDROSEFALUSManifestasi klinis Hidrosefalus dibagi menjadi 2 yaitu : anak dibawah usia 2 tahun, dan anak di atas usia 2 tahun.1.Hidrosefalus di bawah usia 2 tahunSebelum usia 2 tahun yang lebih menonjol adalah pembesaran kepala.Ubun-ubun besar melebar, terba tegang/menonjol dan tidak berdenyut.Dahi nampak melebar dan kulit kepala tipis, tegap mengkilap dengan pelebaran vena-vena kulit kepala.Tulang tengkorak tipis dengan sutura masih terbuka lebar cracked pot sign yakni bunyi seperti pot kembang yang retak pada perkusi.Perubahan pada mata.obola mata berotasi kebawah olek karena ada tekanan dan penipisan tulang supra orbita. Sclera nampak diatas iris, sehingga iris seakan-akan seperti matahari yang akan terbenamostrabismus divergensonystagmusorefleks pupil lambatoatropi N II oleh karena kompensi ventrikel pada chiasma optikumopapil edema jarang, mungkin oleh sutura yang masih terbuka.2.Hydrochepalus pada anak diatas usia 2 tahun.Yang lebih menonjol disini ialah gejala-gejala peninggian tekanan intra kranial oleh karena pada usia ini ubun-ubun sudah tertutup

6. KOMPLIKASIHIDROSEFALUSPeningkatan tekanan intrakranialKerusakan otakInfeksi:septikemia,endokarditis,infeksiluka,nefritis,meningitis,ventrikulitis,abses otak.Shunt tidak berfungsi dengan baik akibat obstruksi mekanik.Hematomi subdural, peritonitis,adses abdomen, perporasi organ dalam rongga abdomen,fistula,hernia, dan ileus.Kematian

7. PEMERIKSAAN PENUNJANGHIDROSEFALUSPemeriksaan fisik:oPengukuran lingkaran kepala secara berkala. Pengukuran ini penting untuk melihat pembesaran kepala yang progresif atau lebih dari normaloTransiluminasiPemeriksaan darah:oTidak ada pemeriksaan darah khusus untuk hidrosefalusPemeriksaan cairan serebrospinal:oAnalisa cairan serebrospinal pada hidrosefalus akibat perdarahan atau meningitis untuk mengetahui kadar protein dan menyingkirkan kemungkinan ada infeksi sisaPemeriksaan radiologi:oX-foto kepala: tampak kranium yang membesar atau sutura yang melebar.oUSG kepala: dilakukan bila ubun-ubun besar belum menutup.oCT Scan kepala: untuk mengetahui adanya pelebaran ventrikel dan sekaligus mengevaluasi struktur-struktur intraserebral lainnya

8. PENTALAKSANAAN MEDISHIDROSEFALUS1.PencegahanUntuk mencegah timbulnya kelainan genetic perlu dilakukan penyuluhan genetic, penerangan keluarga berencana serta menghindari perkawinan antar keluarga dekat. Proses persalinan/kelahirandiusahakan dalam batas-batas fisiologik untuk menghindari trauma kepala bayi. Tindakan pembedahan Caesar suatu saat lebih dipilih dari pada menanggung resiko cedera kepala bayi sewaktu lahir.2.Terapi MedikamentosaHidrosefalus dewngan progresivitas rendah dan tanpa obstruksi pada umumnya tidak memerlukan tindakan operasi. Dapat diberi asetazolamid dengan dosis 25 50 mg/kg BB. Pada keadaan akut dapat diberikan menitol. Diuretika dan kortikosteroid dapat diberikan meskipun hasilnya kurang memuaskan. Pembarian diamox atau furocemide juga dapat diberikan. Tanpa pengobatan pada kasus didapat dapat sembuh spontan 40 50 % kasus.3.Pembedahan :Tujuannya untuk memperbaiki tempat produksi LCS dengan tempat absorbsi. Misalnya Cysternostomy pada stenosis aquadustus. Dengan pembedahan juga dapat mengeluarkan LCS kedalam rongga cranial yang disebut :a.Ventrikulo Peritorial Shuntb.Ventrikulo Adrial ShuntUntuk pemasangan shunt yang penting adalajh memberikan pengertian pada keluarga mengenai penyakit dan alat-alat yang harus disiapkan (misalnya : kateter shunt obat-obatan darah) yang biasanya membutuhkan biaya besar.Pemasangan pintasan dilakukan untuk mengalirkan cairan serebrospinal dari ventrikel otak ke atrium kanan atau ke rongga peritoneum yaitu pi8ntasan ventrikuloatrial atau ventrikuloperitonial.Pintasan terbuat dari bahan bahansilikon khusus, yang tidak menimbulkan raksi radang atau penolakan, sehingga dapat ditinggalkan di dalam yubuh untuk selamanya. Penyulit terjadi pada 40-50%, terutama berupa infeksi, obstruksi, atau dislokasi.4.TerapiPada dasarnya ada 3 prinsip dalam pengobatan hidrosefalus, yaitu :a) mengurangi produksi CSSb) Mempengaruhi hubungan antara tempat produksi CSS dengan tempat absorbsic) Pengeluaran likuor ( CSS ) kedalam organ ekstrakranial.

Penanganan hidrosefalus juga dapat dibagi menjadi :1.Penanganan sementaraTerapi konservatif medikamentosa ditujukan untuk membatasi evolusi hidrosefalus melalui upaya mengurangi sekresi cairan dari pleksus khoroid atau upaya meningkatkan resorbsinya.2.Penanganan alternatif ( selain shunting )Misalnya : pengontrolan kasus yang mengalami intoksikasi vitamin A, reseksi radikal lesi massa yang mengganggu aliran likuor atau perbaikan suatu malformasi. saat ini cara terbaik untuk malakukan perforasi dasar ventrikel dasar ventrikel III adalah dengan teknik bedah endoskopik.3.Operasi pemasangan pintas ( shunting )Operasi pintas bertujuan mambuat saluran baru antara aliran likuor dengan kavitas drainase. pada anak-anak lokasi drainase yang terpilih adalah rongga peritoneum. baisanya cairan ceebrospinalis didrainase dari ventrikel, namun kadang ada hidrosefalus komunikans ada yang didrain rongga subarakhnoid lumbar. Ada 2 hal yang perlu diperhatikan pada periode pasca operasi, yaitu pemeliharaan luka kulit terhadap kontaminasi infeksi dan pemantauan. kelancaran dan fungsi alat shunt yang dipasang. infeksi pada shunt meningkatkan resiko akan kerusakan intelektual, lokulasi ventrikel dan bahkan kematian.

KONSEP PEMASANGAN EVD PADA PASIEN HIDROSEPHALUS1. PengertianExternal ventriculo Drainage(EVD) adalah pemasangan kateter kedalam ventrikel lateral melalui lubang yang dibuat pada tengkorak untuk drainase cairan serebrospinal yang disebut juga ventrikulostomi. Drainase CSF dari ventrikulostomi adalah metode sementara untuk mengurangi tekanan intrakranial secara cepat dan yang stabil atau selama hidrosefalus akut yang berkaitan dengan perdarahan sub arakhnoid (sub arachnoid hemorrhage).Kateter ventrikulostomi disambungkan dengan kantong drainase. Ventrikulostomi dapat dipasang hanya untuk selama drainase cairan serebro spinal atau kantong drainase dapat disambungkan ke sistem untuk memonitor tekanan intra kranial dalam ventrikel yang mempunyai kemampuan untuk drainase CSF.Ketika akan melakukan drainase CSF, perawat dapat mengalirkan cairanserebro spinal secaraperiodik sesuai permintaan dokter. Walaupun ini bukan batas target sesungguhnya, carain ini butuhkan untuk menurunkan tekanan intra cranial, data saat ini membantu 20 hingga 25 mmHg sebagai batas atas tertinggi yang mana terapi menurunkan tekanan intra cranial dapat dimulai. Ketika tekanan intra cranial sampai atau melebihibatas yang ditetapkan oleh dokter (misalnya, 20 atau 25 mmHg) stopcock dibuka dan cairan serebro spinal dialirkan berdasarkan permintaan dokter ( misalnya, 5 menit).

2. TujuanBerikut ini adalah tujuan pengeringan dan pemantauan aliran CSF dari sistem ventrikel: Untuk mengontrol dan mengurangi ICP Untuk mengevaluasi CSF sitologi dan kimia dan untuk memantau tren Untuk memberikanjalankeluar sementaraCSFdalamkeadaan malfungsiatau terinfeksi CSF shunts

Kondisi klinis umum yang memerlukan penempatan suatu EVD meliputi: Trauma kepala berat Perdarahan subarachnoid Perdarahanintraventrikular Akuthidrosefalusetiologi apapun3. Perawatan EVDEVDhanya boleh di klem, jika:Permintaan MOMengukurICP(hanya sebentar). MembacaICPper jam dgn memutar kranOFFuntuk drainase & ON untuk catheter & transduser. Setelah obsevasi gelombang ICP, & mendapatkan pembacaan, putar kran ON untuk drainaseSetelah pemberian obat intrathecalMendapatkanICPspesimenCatatanICPtiap jam dgn kranOFFuntuk drainase untuk mengambil pengukuranCatatan jumlah dari drainase per jamSetiap saat tingkat kepala pasien diubah dlm kaitannya dgn ruang tetes, putar kranOFFuntuk drainase hingga bisa kembali ditetapkan. Lamanya waktu drain diklem wajib dijaga ke minimum drainase- tergantung pasien.Memelihara dressing tetap kering di area insersiEVD

C. Analisis Jurnal Tentang pengetahuanJudul Jurnal: Risk Factors Associated With Infections And Need For PermanentCerebrospinal Fluid Diversion In Pediatric Intensive Care PatientsWith Externalized Ventricular DrainsPeneliti: Alexis A Topjian, M.D.1,2, Amber Stuart1, Alyssa A. Pabalan1, Ashleigh Clair1, Todd J.Kilbaugh, M.D.1,2, Nicholas S. Abend, M.D.3,4, Robert A. Berg, M.D.1,2, Gregory G. Heuer,M.D. Ph.D.5,6, Phillip B. Storm Jr, M.D.5,6, Jimmy W. Huh, M.D.1,2, and Stuart H. Friess, M.D.7Tahun: 2014Sumber: Neurocrit Care. 2014 October ; 21(2): 294299. doi:10.1007/s12028-013-9946-7.

Analisis :Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor resiko terjadinya infeksi pada pasien pediatric di ruang PICU RS Philadelpia dilaksanakan mulai tanggal 1 Jnuari 2005 s.d 31 Desember 2009. Hasil dari penelitian tersebut adalah Dari 380 anak yang dipasang EVD di PICU, infeksi EVD jarang ditemukan yaitu sebesar 6% dari seluruh pasien yang dilakukan kultur positif selama manajemen EVD, sehingga tingkat infeksi 8,6 per 1000 hari dari pemasangan kateter. Selanjutnya Output CSF lebih tinggi dan durasi yang lebih lama dari EVD merupakan faktor risiko yang terkait dengan infeksi EVD termasuk pasien dengan shunt yang ada, 30% pasien memiliki shunt diinternalisasi ditempatkan sebelum dibuang dengan output CSF yang lebih tinggi, durasi yang lebih lama dari manajemen EVD, usia yang lebih muda dan neoplasma terkait dengan peningkatan risiko pengalihan CSF permanen.Menariknya, hipertensi intrakranial bukan faktor risiko untuk infeksi EVD atau pengalihan CSF permanen pada populasi pasien anak di RS tersebut.Kesimpulan dari penelitian ini adalah Manajemen pengambilan kultur positif CSF hanya berkontribusi pada kejadian infeksi selama anak terpasang EVD adalah sebesar 6%.Haluaran maksimum drain yang lebih tinggi merupakan penyebab tersering kejadian infeksi.Output menguras maksimum yang lebih tinggi ditemukan untuk dihubungkan dengan infeksi EVD.Oleh karena itu perlu dipertimbangkan adanya tindakan penggantian EVD ke metode lain missal VP Shunt pada kasus-kasus pasien dengan keluaran drain yang berlebih, usia yang lebih muda, dan lamanya penggunaan EVD, tapi tidak diperbolehkan pada pasien dengan hipertensi intrakranial selama rawat inap mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Mc Closky & Bulechek. (2002). Nursing Intervention Classification (NIC). United States of America:Mosby.Meidian, JM. (2002). Nursing Outcomes Classification (NOC).United States of America:Mosby.Nursalam. 2005.Asuhan Keperawatan BAyi dan Anak (untuk perawat dan bidan). Jakarta: Salemba Medika.Price,Sylvia Anderson. 2005.Patofisiologi;Konsep klinis proses-proses penyakit,Jakarta;EGC.Riyadi. 2009.Asuhan Keperawatan pada Anak.Yogyakarta: Graha IlmuVanneste JA. Diagnosis and management of normal-pressure hydrocephalus.J. Neurol, 2000 ; 247 : 5-14.Topjian, et al. 2014. Risk Factors Associated With Infections And Need For Permanent Cerebrospinal Fluid Diversion In Pediatric Intensive Care Patients With Externalized Ventricular Drains. Neurocrit Care. 2014 October ; 21(2): 294299. doi:10.1007/s12028-013-9946-7.