laporan preparat apusan darah (mikroteknik)
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Laporan Preparat Apusan Darah (Mikroteknik)
1/17
LAPORANPRAKTIKUM MIKROTEKNIK
PRAKTIKUM I
PREPARAT APUS (SMEAR PREPARATION)
OLEH
NAMA : I WAYAN RUSTANTO
NIM : F1D1 12 039
KELOMPOK : 3 (TIGA)
ASISTEN PEMBIMBING : FATMA CAHYA PUTRI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013
-
7/22/2019 Laporan Preparat Apusan Darah (Mikroteknik)
2/17
I. PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMikroteknik atau teknik histologi merupakan teknik, keterampilan atau
seni dalam membuat preparat agar mudah diamati dan dapat ditelaah dibawa
mikroskop. Mikroteknik atau teknik histologi mempunyai dua metode secara
umum, yaitu metode embedded atau penanaman, dan metode unembedded/
tidak melalui penanaman. Salah satu teknik unembedded dalam pembuatan
preparat adalah menggunakan metode Smears atau metode geser. Metode
Smear biasanya digunakan untuk mengamati bentuk-bentuk sel-sel darah dan
penyusunnya, melalui proses pemisahan sel-sel baik secara kimiawi maupun
mekanik.
Darah merupakan bagian dalam sistem transport yang ada disetiap
organisme. Selain berfungsi menghantarkan oksigen ke seluruh tubuh, darah
juga membawa serta nutrisi-nutrisi yang diserap dari makanan melalui usus
halus yang akan disebarkan keseluruh tubuh. Darah merupakan jaringan yang
berbentuk cairan yang terdiri atas dua komponen yaitu plasma darah adalah
cairan yang mengandung sel-sel darah. Didalam plasma darah terlarut
berbagai macam zat antara lain zat makanan, protein, zat sekresi dan gas (O2,
CO2, dan N2). Plasma darah mengandung serum yang berfungsi sebagai
tempat pembentukan antibodi.
Ada tiga jenis sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah
putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Eritrositatau sel darah merah
merupakan komponen darah yang jumlahnya paling banyak, berwarna merah,
-
7/22/2019 Laporan Preparat Apusan Darah (Mikroteknik)
3/17
serta tidak memiliki inti sel. Sel darah putih atau leukosit merupakan
komponen penyusun darah yang jumlahnya paling sedikit, berperan dalam
memperkuat antibodi atau sebagai anti bodi yang melawan penyakit, serta
strukturnya memiliki inti yang bermacam-macam. Trombosit/ keeping darah
disebut juga sel darah pembeku, yaitu bentuk keping darah tidak teratur dan
tidak mempunyai inti., serta berperan penting pada proses pembekuan darah.
Di dalam trombosit terdapat banyak sekali faktor pembeku (hemostasis) antara
lain adalah Faktor VIII (Anti Haemophilic Factor). Jika seseorang secara
genetis trombositnya tidak mengandung faktor tersebut, maka orang tersebut
menderita Hemofilia. Dari ketiga komponen darah tersebut, sama-sama
dibentuk di dalam sumsum tulang. Berdasarkan uraian diatas, maka dianggap
perlu untuk mengadakan pengamatan mengenai Preparat Apusan Darah
(Smear preparation), agar kita lebih tau teknik untuk membuat preparat
smears, serta mengetahui bagian-bagian dari darah.
B. Rumusan MasalahRumusan masalah pada praktikum Preparat Apus (Smear preparation)
yaitubagaimana cara membuat film darah tipis untuk mempelajari korpuskula
darah?
C. Tujuan PraktikumTujuan pada praktikum Preparat Apus (Smear preparation)yaitu untuk
mengetahui cara membuat film darah tipis untuk mempelajari korpuskula
darah.
-
7/22/2019 Laporan Preparat Apusan Darah (Mikroteknik)
4/17
D. Manfaat PraktikumManfaat yang diperoleh pada praktikum praktikum Preparat Apus
(Smear preparation) yaitu untuk dapat mengetahui cara membuat film darahtipis untuk mempelajari korpuskula darah.
-
7/22/2019 Laporan Preparat Apusan Darah (Mikroteknik)
5/17
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pemeriksaan mikroskopik terhadap apusan darah yang diwarnai oleh
giemsa merupakan metode pilihan untuk mengidentifikasi pasien dengan
infeksi parasite darah, termasuk malaria, babesiosis, tripanosomiasis, dan
filariasis. Pada keadaan- keadaan tertentu, pemeriksaan apusan yang diwarnai
oleh giemsa dapat substitunsi. Harus disiapkan apusan tipis maupun tebal dari
darah segar atau telah mendapatkan antikoagulan EDTA. Sebelum diwarnai,
apusan tebal tidak difiksasi dan apusaan tipis difiksasi dengan metanol.
Apusan tebal harus diwarnai dengan reagen giemsa, karena reagen pewarnaan
wright mengandung suatu fiksatif alkohol yang mencegah lisis eritrosit
(Sacher, 2004).
Trombosit adalah sel darah tak berinti berasal dari sitoplasma mega
kariosit. Sel ini memegang peranan penting pada homeostasis dengan
pembentukan sumbat hemostatis untuk menutup luka. Sumbat hemostasis
dibentuk melalui tahapan adhesi trombosit, reaksi pelepasan dan
agregasitrombosit. Pemeriksaan fungsi agregasi trombosit dapat dikerjakan
dengan metode sediaan apus darah tepi Sediaan apus darah tepi adalah
pemeriksaan yang dapat dikerjakan dilaboratorium manapun, mudah dan
murah. Pada sediaan darah apus terlihat kelompok-kelompok trombosit yang
berada terutama dipinggir dan ujung sediaan seperti halnya sel besar. Keadaan
dimana trombosit besar dan banyak menggambarkan keadaan kecenderungan
agregasi lebih tinggi daripada gambaran kelompok trombosit yang kecil dan
sedikit. Pemeriksaan sediaan apus darah tepi untuk menilai fungsi agregasi
-
7/22/2019 Laporan Preparat Apusan Darah (Mikroteknik)
6/17
trombosit (untuk selanjutnya disebut pemeriksaan sediaan darah tepi) menilai
persentasi trombosit yang berkelompok dibandingkan total pada waktu
sebelum dan sesudah 3 menit pemberian induktor (Ronaldo, 2006).
Trombosit berfungsi menyumbat lubang-lubang kecil pada pembuluh
darah. Mula-mula sejumlah trombosit melekat ke kolagen yang terpapar dalam
dinding pembuluh darah yang rusak. Apusan darah tepi dapat memperlihatkan
trombositopenia atau trombositosis yang jelas, tetapi jarang pada pasien
dengan diatesis perdarahan. Selain itu, morfologi trombosit kadang-kadang
dapat berguna. Ingat, sediaan apus harus diambil dari ujung jari, karena
antikoagulan dapat merubah morfologi trombosit (membengkak, besar).
Morfologi sel darah merah juga dapat membantu, sperti pada DIC dimana sel
darah merah yang pecah dapat terlihat pada apusan. Morfologi sel darah putih
juga berguna seperti sel-sel poli yang menunjukkan perubahan yang
berhubungan dengan sepsis pada penderita DIC (Waterbury, 1998).
Leukosit memiliki jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan
sel darah merah, yaitu berkisar antara 20.000/mm3hingga 150.000/mm3.
Bentuk sel darah putih adalah lonjong hingga bulat. Leukosit terdiri dari
agranulosit (monosit dan limfosit) dan granulosit (heterofil, eosinofi dan
basofil). Leukosit memiliki bermacam-macam fungsi, erat kaitannya untuk
menghilangkan benda asing (termasuk mikroorganisme patogen). Faktor-
faktor yang mempengaruhi jumlah leukosit adalah kondisi dan kesehatan
tubuh ikan. Infiltrasi granulosit muncul 12-24 jam setelah diinjeksi oleh
-
7/22/2019 Laporan Preparat Apusan Darah (Mikroteknik)
7/17
bakteri pada ikan rainbow trout. Setelah itu persentase granulosit dan
makrofag akan meningkat hingga 2-4 hari (Noercholis, 2013).
Fungsi utama dari sel darah merah (eritrosit)adalah mentransfer
hemoglobin. Eritrosit normal berbentuk bulat atau agak oval dengan
diameter 7 8 mikron (normosit). Dilihat dari samping, eritrositnampak
seperti cakram atau bikonkaf dengan sentral akromia kira-kira -
diameter sel. Dalam mengevaluasi morfologi sel darah merah pada
sediaan apus, ada 4 hal yang harus diperlihatkan bentuknya (shape), 2.
ukurannya (size), warnanya (staining), dan struktur intraselluler (structure).
(Patologi klinik, 2006 dalamWarni, 2009).
-
7/22/2019 Laporan Preparat Apusan Darah (Mikroteknik)
8/17
III . METODE PRAKTIKUM
A . Waktu dan tempat
Praktikum Preparat Apus (Smear preparation) dilaksanakan pada hariSenin, 25 November 2013, pada pukul 15.00-17.30 WITA, dan bertempat di
Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.
B. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum Preparat Apus (Smear
Preparation) adalah dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat-alat yang digunakan pada Praktikum Preparat Apus (Smear
Preparation) dengan metode Smears.
No. Nama Alat Fungsi
1.2.
3.
4.
5.
6.
MikroskopKaca objek
Kapas
Jarum frankle
Kertas label
Kamera digital
Untuk melihat objek pengamatan.Untuk meletakkan objek yang akan
diamati.Untuk menghisap larutan yang bertumpah,
serta media usap dalam sterilisasi jarumfrankle dan permukaan kulit.
Untuk menusuk jari yang akan diambildarahnya/ mengeluarkan darah.
Sebagai penanda preparat.
Sebagai pengambil gambar objek
-
7/22/2019 Laporan Preparat Apusan Darah (Mikroteknik)
9/17
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum Preparat Apus
(Smear preparation) dapat dilihat pada Tabel 2.Tabel 2.Bahan-bahan yang digunakan pada Praktikum Preparat Apus (Smear
preparation)
No Nama Bahan Fungsi
1
2
3
4
5.
Darah segar
Alkohol 70%
Aquadest
Larutan giemsa
Methanol
Sebagai sampel yang akan diamati.
Sebagai larutan pembersih.
Untuk mencuci/membersihkan sisa
alkohol.
Sebagai larutan untuk Mewrnai darah
Sebagai larutan untuk memfiksasi
darah.
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada prakrikum Preparat Apus (Smear
preparation) dengan metode Smears adalah sebagai berikut:1. Pengambilan darah.
a. Mengayunkan tangan terlebih dahulu sebelum jarinya ditusukb. Membersihkan uung jari dengan kapas yang telah dibasahi alkohol 70%c. Memegang dan menekan sedikit jari tersebutd. Menusuk jari dengan jarum dengan arah tusukan tegak lurus garis-garis
sidik jari.
e. Mengusap tetesan darah yang pertama, kedua dan ketiga atau menghapusdengan kapas (tidak digunakan). Menggunakan tetesan darah berikutnya
untuk pemeriksaan.
-
7/22/2019 Laporan Preparat Apusan Darah (Mikroteknik)
10/17
2. Pembuatan preparat apusan darah.a. Menyiapkan dua kaca objek/ kaca preparat.b. Meletakkan setetes darah yang berasal dari ujung jari pada ujung kaca
objek yang pertama.
c. Mengmbil kaca objek yang kedua dan menyentuhkan salah satuujungnya pada kaca objek pertama di sebelah kiri tetesan darah
sehingga kedua ujung object glass tersebut membentuk sudut 45o ke
kanan.
d. Menggeser kaca objek kedua ke kanan sehingga tetesan darah beradadisudut
e. Mengeringkan preparat dan siap mewarnai.3. Pewarnaan preparat apus
a. Mengfiksasi preparat apus yang telah kering dengan methanol selama 3-5 menit
b. Merendam preparat apusan darah di dalam Giemsa selama 15 menit.Setelah itu mengeringkan di udara selama beberapa menit.
c. Mencuci preparat apus dalam air mengalir lalu mengeringkan dalamsuhu ruang, setelah kering, kemudian mengamati preparat apusan darah
di bawah mikroskop.
-
7/22/2019 Laporan Preparat Apusan Darah (Mikroteknik)
11/17
4. Pengamatan
a. Meletakkan preparat di papan preparat mikroskop dengan prosedur yangbaik.
b. Memulai pengamatan preparat dengan perbesaran rendah (40xperbesaran), jika belum dapat terlihat, meningkatkan perbesaran hingga
mendapatkan gambar yang jelas.
c. Mengambil gambar preparat dengan menggunakan kamera digital.
-
7/22/2019 Laporan Preparat Apusan Darah (Mikroteknik)
12/17
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil PengamatanHasil pengamatan pada praktikum Preparat Apus (Smear Preparation)
adalah sebagai berikut :
Keterangan :
1. Monosit2. Limfosit3. Neutrofil4. Basofil5. Eritrosit6. Eusinofil
1
2
3
4
6
5
-
7/22/2019 Laporan Preparat Apusan Darah (Mikroteknik)
13/17
B. Pembahasan
Darah vertebrata merupakan suatu jenis jaringan ikat yang terdiri atas
beberapa jenis sel yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut
plasma. Darah tersusun atas 55% plasma darh dan 45% unsur-unsur seluler
berupa sel dan fragmen sel. Darah merupakan bagian terpenting dalam sistem
transport. Darah merupakan jaringan yang berbentuk cairan yang terdiri atas
dua komponen yaitu plasma darah adalah cairan yang mengandung sel-sel
darah. Di dalam plasma darah terlarut berbagai macam zat antara lain zat
makanan, protein, zat sekresi dan gas (O2, CO2, dan N2). Plasma darah
mengandung serum yang berfungsi sebagai tempat pembentukan antibodi.
Terdapat dua kelas sel yang tersebar di seluruh plasma darah yaitu sel
darah merah yang mengangkut oksigen, dan sel darah putih, yang berfungsi
dalam pertahanan tubuh. Unsur seluler yang ketiga, keping darah, adalah
bagian sel yang terlibat dalam penggumpalan darah. Dari tiga tipe tersebut,
sel-sel darah merah yang paling banyak jumlahnya. Wanita normal
mempunyai 4,5 juta sel-sel ini dalam setiap millimeter kubik darah
Apusan darah merupakan salah satu cara mengamati materi-materi
yang ada dalam darah baik materi padat materi cairnya. Materi padat terdiri
dari sel darah merah sel darah putih, keeping-keping darah. Setelah diamati
menggunakan mikroskop tampak butiran-butiran dari eritrosit seperti gambar
pada hasil pengamatan.
Pembuatan preparat apusan darah, darah terlebih dahulu ditetesi ke
sebuah kaca objek pada tetesan ketiga, stelah itu darah tersebut digeser
-
7/22/2019 Laporan Preparat Apusan Darah (Mikroteknik)
14/17
dengan menggunakan kaca objek lain agar terbentuk filem dara yang tipie
dan rata sehinnga pada waktu pengamatan dibawah mikroskop. Setelah itu,
darah dikeringkan selama beberapa menit, barulah titetesi dengan methanol
beberapa tetes dan dikeringkan di suhu ruangan selama beberapa menit agar
darah yang akan diamati terjaga keawetannya, setelah itu barulah dilakukan
pewarnaan.
Saat pewarnaan preparat menggunakan larutan Giemsa, preparat
tersebut didiamkan selama 15 menit agar hasil filemnya lebih maksimal.
Setelah beberapa menit, preparat tersebut didiamkan sampai kering terlebih
dahulu baru dicuci dengan air mengalir sebab apabila belum kering tetapi
sudah dicuci maka ketika diamati menggunakan mikroskop maka darah akan
pudar.
Hasil pengamatan Preparat Apus (Smear preparation) eritrosit yangdiamati berbentuk butiran-butiran kecil berwarna sedikit transparan dengan
jumlah yang banyak dan pada bagian tengahnya seperti terdapat lekukan.
Selain itu, terdapat pula sel darah puti yang memiliki inti sel berwarna
keunguan dengan bentuk yang beragam dan ukurannya lebih besar dari sel
darah merah, namun jumlahnya sedikit.
Eosinofil berfungsi membunuh parasit, merusak selsel kanker dan
berperan dalam respon alergi.Jumlah eosinofil dalam sel darah putih yaitu
sekitar 2 - 4 %, dimana diameternya sama dengan diameter neutrofil yaitu 12
- 15 m. Jumlah nukleusnya terdiri dari dua lobe yang keduanya juga
terhubung oleh filament. Granula eosinofil berwarna merah kekuningan,
-
7/22/2019 Laporan Preparat Apusan Darah (Mikroteknik)
15/17
dalam sitoplasma jumlahnya sedikit sehingga nukleus masih dapat dilihat
jelas.
Basophil fungsinya berperan dalam respon alergi. Diameter basophil
lebih kecil dari neutrophil dan basophil yaitu sekitar 9-10 m. Jumlahnya 1%
dari total sel darah putih. Granulanya berwarna merah kebiruan dalam sel
jumlahnya sangat banyak hampir menutupi semua sel, sehingga nucleus yang
jumlah lobe dua dan terhubung oleh filament tidak dapat dilihat jelas.
Monosit ,berfungsi mencerna sel-sel yang mati atau yang rusak dan
memberikan perlawanan imunologis terhadap berbagai organisme penyebab
infeksi. Nuleusnya terdiri dari dua lobe yang menyatu. Jumlah monosit
sekitar 3 - 8 % dalam sel darah putih dengan diameter antara 16-20 m.
Limfosit fungsinya memberikan perlindungan terhadap infeksi virus
dan bisa menemukan dan merusak beberapa sel kanker dan membentuk sel-
sel yang menghasilkan antibodi atau sel plasma. Nukleusnya berbentuk bulat
hampir memenuhi sel atau dengan kata lain hanya ada satu lobe. Jumlahnya
sekitar 20-40% dalam sel darah putih, dengan diameter 8-10 m.
Neutrofil adalah adalah bagian sel darah putih dari kelompok
granulosit. Bersama dengan dua sel granulosit lain: eosinofil dan basofil yang
mempunyai granula pada sitoplasma, disebut juga polymorphonuclear karena
bentuk inti sel mereka yang aneh. Granula neutrofil berwarna merah kebiruan
dengan 3 inti sel.
-
7/22/2019 Laporan Preparat Apusan Darah (Mikroteknik)
16/17
IV. PENUTUP
A. KesimpulanBerdasarkan hasil pengamatan pada praktikum preparat smears maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa cara membuat preparat apusan darah dengan
metode smears yang menggunakan larutan methanol sebagai larutan
fiksatifnya, dan giemsa sebagai pewarnanya, sehingga menghasilkan filem
darah dengan komposisi korpuskula darah yang terdiri dari sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit) dengan berbagai tipe sesuai bentuk inti sel
seperti; limsofit, neutrofil, dan eusinofil.
B. SaranSaran yang dapat diajukan pada praktikum uji karbohidrat yaitu
praktikan harus lebih aktif menjawab ketika asisten bertanya mengenai
praktikum yang akan dilaksanakan.
-
7/22/2019 Laporan Preparat Apusan Darah (Mikroteknik)
17/17
DAFTAR PUSTAKA
Noercholis, A., Muslim, M.A., dan Maftuch, 2013, Ekstraksi Fitur Roundnessuntuk Menghitung Jumlah Leukosit dalam Citra Sel Darah Ikan,Jurnal EECCIS,Vol. 7, No. 1.
Ronaldo, D., 2006, Perbedaan Nilai Agregasi Trombosit Antara Sediaan Darah
Segera Dengan Darah Yang Mengalami Penyimpanan Pada Hari
Pertama, Ketiga,dan Kelima. Skripsi, Universitas Diponegoro,
Semarang.
Sacher, R.A., dan Mcpherson R.A., 2002. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan
Laboratorium, Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.
Warni, E., 2009, Penentuan Morfologi Sel Darah Merah (Eritrosit) BerbasisPengolahan Citra Dan Jaringan Syaraf Tiruan, Jurnal Ilmiah
Elektrikal Enjiniring Unhas, Vol 07. No.03.
Waterbury, L., 1998.Hematologi Edisi Ketiga. EGC, Jakarta.