panduan darah dan komponen darah

Upload: sitisamsiyani

Post on 07-Aug-2018

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    1/30

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Transfusi darah merupakan suatu rangkaian proses pemindahan darah dari

    satu individu (donor) ke dalam sirkulasi darah individu lain (resipien) sebagai

    upaya pengobatan, dimana penggunaannya dapat menyelamatkan jiwa pasien dan

    meningkatkan derajat kesehatan. Jutaan transfusi darah dilakukan setiap tahun di

    seluruh dunia. Sebuah Dilaporkan transfusi darah telah terbukti dapat

    meningkatkan kelangsungan hidup dari !" menjadi #!". Sebuah penelitian

    meta analisis ($%&$) menunjukkan transfusi restriktif dapat menurunkan angka

    kematian dan infeksi post operasi.&,$,

    Sehubungan dengan asal'usul historisnya, praktek ini dimulai pada abad

    ke'& oleh seorang dokter nggris bernama *illiam +arvey. ada &--!, i/hard

    0ower untuk pertama kalinya melaporkan keberhasilan transfusi pada binatang.

    Sedangkan transfusi pertama pada manusia dari binatang dilakukan pada tahun

     berikutnya oleh Jean 1aptiste Denis, seorang dokter eran/is. ada tahun yang

    sama, 0ower mentransfusikan darah dari anak domba ke dalam aliran darah

    seorang pendeta bernama 2rthur 3oga. 4amun, praktek ini kemudian

    ditinggalkan selama ratusan tahun.$

    Transfusi pertama antara manusia berhasil dilakukan pada tahun &5&5 oleh

    James 1lundell, seorang dokter nggris. ada tahun &6%&, 0andsteiner 

    menemukan golongan darah sistem 217 dan kemudian pada tahun &66 sistem

    antigen h (rhesus) ditemukan oleh 0evine dan Stetson. 8edua sistem ini menjadi

    dasar penting bagi transfusi darah modern. Sekitar tahun &6 dimulailah sistem

     pengorganisasian bank darah yang terus berkembang hingga saat kini.

    $,#

    9ra transfusi darah modern dimulai bertepatan dengan erang Dunia

    dimana kebutuhan akan penggantian darah se/ara masif meningkat. 4amun

    transfusi bukanlah tanpa risiko, efek samping transfusi (reaksi transfusi) tetap

    mungkin terjadi. Setengah abad terakhir pen/egahan akan reaksi transfusi seperti

    hepatitis serta mun/ulnya beberapa patogen baru, terutama +:, mulai dilakukan.

    *alaupun tes skrining spesifik dan intervensi lainnya telah diminimalkan, tapi

    tidak menghilangkan penularan penyakit menular. 1ahaya transfusi lainnya juga

    1

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    2/30

     bertahan, termasuk terjadinya transfusi darah yang tidak /o/ok, reaksi transfusi

    hemolitik akut maupun yang tertunda, Transfusion-Related Acute Lung Injury

    (T20), Transfusion Related 'Graft versus Host Disease  (T2';:+D), dan

    Transfusion-related Immunomodulator (T Develo'ing a (ational )olicy and Guidelines

    on the &linical $se of "lood ?. Strategi tersebut terdiri dari pelayanan transfusi

    darah yang terkoordinasi se/ara nasional, pengumpulan darah hanya dari donor 

    sukarela dari populasi risiko rendah, pelaksanaan skrining terhadap semua darah

    donor dari penyebab infeksi (seperti +:, virus hepatitis, sifilis dan lainnya), serta

     pelayanan laboratorium yang baik di semua aspek. Dalam hal ini termasuk 

    golongan darah, uji kompatibilitas, persiapan komponen, penyimpanan dan

    transportasi darah@komponen darah.! 

    7leh karena itu, untuk menghindari risiko transfusi darah yang tidak perlu

    dapat dikurangi dengan menentukan indikasi transfusi darah dan komponen darah

    yang tepat, dan alternatif transfusi. Sehingga dalam meningkatkan keamanan dan

    kualitas transfusi darah, dibutuhkan pemahaman tentang transfusi darah dan

    komponennya.

    2

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    3/30

    BAB II

    DARAH DAN KOMPONEN

    Darah yang semula dikategorikan sebagai jaringan tubuh, saat ini telah

    dimasukkan sebagai suatu organ tubuh terbesar yang beredar dalam sistem

    kardiovaskular, tersusun dari komponen korpuskuler atau seluler, dan komponen

    non korpuskuler atau non seluler. Darah berfungsi sebagai organ transportasi

    (dilakukan oleh hemoglobin didalam sel darah merah), sebagai organ pertahanan

    tubuh@imunologik (dilakukan oleh leukosit dan immunoglobulin) dan dalam

    menghentikan perdarahan@ mekanisme homeostasis (dilakukan oleh mekanisme

    fibrinolisis).

    2pabila terjadi pengurangan darah yang /ukup bermakna dari komponen

    darah korpuskuler maupun non korpuskuler akibat kelainan bawaan ataupun

    karena penyakit yang didapat, yang tidak dapat diatasi oleh mekanisme

    homeostasis tubuh dalam waktu singkat maka diperlukan penggantian dengan

    transfusi darah. enggunaan darah untuk transfusi dilakukan se/ara rasional dan

    efisien yaitu dengan memberikan hanya komponen darah yang dibutuhkan. +al

    ini didasarkan bahwa darah terdiri dari berma/am'ma/am elemen selular dan

     protein plasma dengan fungsi yang berbeda'beda.6

    2.1. Golongan Darah

    Sejak ditemukan sistem 217 oleh 0andsteiner pada tahun &6%% hingga

    saat ini, menurut International #ociety of "lood Transfusion (S1T) terdapat

    sistem golongan dan lebih dari %% antigen golongan darah yang telah

    diidentifikasi. Dua yang paling penting dalam praktek klinis adalah 217 dan

    sistem h.6,&$

    Dalam pelaksanaan transfusi darah, aspek yang paling penting adalah

     produk darah yang /o/ok antara donor dan resipien untuk menghindari reaksi

    transfusi yang merugikan. 2da persyaratan utama yang harus dipenuhi yaitu

    3

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    4/30

    sistem 217, sistem hesus dan  screening  untuk setiap antibodi dalam sampel

    resipien yang mungkin terjadi reaksi silang dengan sampel antigen donor.&

    A. Siste ABO

    Sistem 217 adalah sistem golongan darah sel darah merah pertama yang

    diidentifikasi, yang memberikan hadiah 4obel untuk 0andsteiner. 0andsteiner 

    mengamati reaksi aglutinasi dengan men/ampur berbagai kombinasi sel dan

    serum.

    Terdapat empat golongan darah utamaA 2, 1, 21 dan 7. =rekuensi

    kelompok 217 bervariasi pada populasi etnis yang berbeda. Tergantung pada

    kelompok 217, individu menghasilkan anti'2 atau anti'1 antibodi pada awal

    kehidupan, terutama imunoglobulin < (g

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    5/30

      !a"el 2.2. Golongan #arah "er#asar$an siste Rhes(s1)

    Anti Rh *D+ Kontrol Rh !i'e Rh

    Positi,   4egatif DC

    Negati,   4egatif D'(d)

    Positi,  ositif +arus diulang dengan

     Rh*D+ ty'ing 

    2.2. U-i Ko'a"ilitas

    ji kompabilitas digunakan untuk memprediksi dan untuk men/egah

    reaksi antigen'antibodi sebagai hasil transfusi darah. Donor dan resipien darah

    harus di periksa adanya antibodi yang tidak baik.

    A. &rossath

    3rossmat/h dilakukan dengan /ara sel donor di/ampur dengan serum

    resipien. 3rossmat/h mempunyai tiga fungsi yaitu mengkonfirmasi jenis 217

    dan h (kurang dari ! menit), mendeteksi antibodi pada golongan darah lain,

    dan mendeteksi antibodi dengan titer rendah atau tanpa titer sehingga mudah

    terjadi aglutinasi.

    eaksi transfusi yang paling berat adalah yang berhubungan dengan

    inkompatibilitas 217.  "ritish &ommittee for #tandart in Haematology

    (13S+) guideline ($%&$) merekomendasikan untuk dilakukan tes 217 pada

    setiap pasien.&%

    Darah pasien juga diuji dengan antibodi anti'D untuk menentukan h. Jika

    hasilnya adalah h'4egatif, adanya antibodi anti'D d dapat diuji dengan

    men/ampur serum pasien dengan darah h (C). 8emungkinan berkembangnya

    antibodi anti'D setelah paparan pertama pada antigen h adalah !%'%".

    B. Screening Antibody

    Tujuan tes ini adalah untuk mendeteksi dalam serum adanya antibodi yang

     biasanya dihubungkan dengan reaksi hemolitik non'217. Tes ini (dikenal

     juga 3oombs Tes tidak langsung) memerlukan waktu #! menit, dengan

    5

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    6/30

    men/ampur serum pasien dengan sel darah dari antigen yang dikenal, jika ada

    antibodi spesifik, membran sel darah merah dilapisi, dan terjadi penambahan

    suatu antibodi antiglobulin menghasilkan aglutinasi sel darah. #creening   ini

    rutin dilakukan pada seluruh donor darah dan dilakukan untuk resipien sebagai

    ganti dari /rossmat/h.

    2.%. Ko'onen Darah

    8omponen darah adalah bagian darah yang dipisahkan se/ara fisik atau

    mekanik, misalnya dengan /ara sentrifugasi. 2dapun ma/am'ma/am komponen

    darah adalah sebagai berikut6A

    • Selular 

    Sel darah merah pekat ( 'ac,ed red !lood cell )

    Trombosit ( 'latelets+

    ;ranulosit feresis ( granulocytes 'heresis+

     4on Selular 

    lasma segar beku ( fresh froen 'lasma)

    8riopresipitat (cryo'reci'itate)

     A.   Darah leng$a' *whole blood)

    Darah lengkap terdiri dari sel darah merah, leukosit, trombosit dan

     plasma. Satu unit darah lengkap berisi #!% ml darah dan - ml

    antikoagulan. 4amun di ndonesia satu unit darah berisi $!% ml darah

    dengan ml antikoagulan atau !% ml darah dengan #6 ml antikoagulan.

    emberian darah lengkap tergantung pada keadaan klinis pasien. -,&!

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    7/30

    tukar dan pada pasien yang membutuhkan transfusi sel darah merah di mana

    sel darah merah konsentrat atau suspensi tidak tersedia.Sedangkan menurut

    Djoerban E, pemberian darah lengkap pada keadaan perdarahan akut dengan

    hipovolemik tidak menjadi pilihan utama. emulihan segera volume darah

     pasien jauh lebih penting dari pada penggantian sel darah merah, sedangkan

    menyiapkan darah untuk transfusi memerlukan waktu. Darah lengkap

    sebaiknya tidak diberikan pada pasien dengan anemia kronik yang

    normovolemik atau yang bertujuan meningkatkan sel darah merah.-,&!

    ada orang dewasa, & unit darah lengkap akan meningkatkan +b sekitar 

    & g@dl atau hematokrit '#". Saat ini pemberian darah lengkap bukan

    menjadi pilihan, karena risiko yang dapat terjadi lebih tinggi daripada

     pemberian transfusi komponen darah, terutama penularan infeksi. ntuk 

    menghindari hal tersebut pemberian sebaiknya menggunakan filter darah

    dengan ke/epatan tetesan tergantung keadaan klinis pasien, namun

    sebaiknya dalam # jam.&!

     B. Sel #arah erah 'e$at * packed red blood cell/ PR&+

    Sel darah merah pekat ( 'ac,ed red !lood cell. 3) berisi eritrosit,

    trombosit, leukosit dan sedikit plasma, dengan nilai hematokrit !!'!".

    Dalam satu unit sel darah merah diperkirakan volume &!%'%% ml dengan

    massa 3 &%%'$%% ml.-

    Transfusi 3 hampir selalu diindikasikan pada kadar hemoglobin

    (+b) F g@dl, terutama pada anemia akut. Transfusi dapat ditunda jika pasien

    asimptomatik dan@atau penyakitnya memiliki terapi spesifik lain, sehingga

     batas kadar +b yang lebih rendah dapat diterima. Transfusi dapat dilakukan

     pada kadar +b '&% g@dl apabila ditemukan hipoksia atau hipoksemia yang

     bermakna se/ara klinis dan laboratorium. Transfusi tidak dilakukan bila

    kadar +b G&% g@dl, ke/uali bila ada indikasi tertentu, misalnya penyakit

    yang membutuhkan kapasitas transport oksigen lebih tinggi (/ontohA

     penyakit paru obstruktif kronik berat dan penyakit jantung iskemik berat).

    7

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    8/30

    =aktor lain yang harus menjadi pertimbangan adalah keadaan klinis,

    tanda dan gejala hipoksia, kehilangan darah, risiko anemia karena penyakit

    yang diderita oleh pasien dan risiko transfusi. =aktor spesifik yang perlu

    menjadi pertimbangan transfusi adalah riwayat menderita penyakit

    kardiopulmonal, dimana transfusi diberikan pada batas kadar +b yang lebih

    tinggi. 8ondisi kardiovaskuler pasien menjadi salah satu faktor penting

    dalam menentukan transfusi. Sesuai dengan  systematic revie/ oleh 3arson

    et al ($%&$) yang menunjukkan pentingnya transfusi restriktif pada pasien

    tanpa penyakit kardiovaskuler yang serius. Satu unit 3 diberikan kepada

    orang dewasa rata'rata akan meningkatkan hemoglobin dengan sekitar &

    g@d0 dan hematokrit sekitar ".&5,&6

    &ochrane systematic revie/ pada tahun $%&&, menyimpulkan dari &6

     penelitian dengan -$-# pasien bahwa transfusi darah restriktif pada pasien

    dengan kadar hemoglobin (+b) '5 mg@d0 menunjukkan klinis yang sama

    dengan transfusi restriktif pada kadar +b 6'&% mg@d0. +al ini sesuai dengan

     penelitian The Transfusion Re0uirement in &ritical &are (T33) yang

    lebih dahulu dilakukan pada tahun &666, yaitu tidak terdapat perbedaan

    tingkat kematian dalam % hari pada pasien rawatan intensive care  yang

    ditransfusi dengan kisaran +b '6 mg@d0 dibandingkan dengan kisaran +b

    &%'&$ mg@d0. 4amun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    9/30

     !a"el 2.%. Pe#oan trans,(si sel #arah erah en(r(t "e"era'a organisasi/

     )ac,ed red !lood cell  yang disentrifugasi, dan di/u/i (antibodi, protein

    serum seperti g2, solusi aditif, peningkatan kadar elektrolit'khususnya

    kalium, metabolit lain selular atau sitokin) selanjutnya dengan larutan

    isotonik pada C # H 3. ada akhir prosedur, setiap unit harus mengandung

    minimal #% g +b dan tidak lebih dari %, g protein. roduk harus disimpan

     pada C #H3 (I $H3) dalam waktu singkat, tidak lebih dari $# jam.8omponen

    darah ini dikenal dengan /ashed red cell  (*3).$&,$$

    Washed red cell   dapat diindikasikan untuk neonatus yang menjalani

    transfusi tukar@transfusi masif, transfusi intrauterin, pasien dengan anti'g2

    atau pasien dengan defisiensi g2 dengan sejarah reaksi alergi yang parah

    ketika sel darah merah dari donor kekurangan g2 tidak tersedia dan pasien

    dengan riwayat reaksi parah pada komponen darah (tidak responsif terhadap

     premedikasi).$&

    9

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    10/30

    C. !ro"osit

    Trombosit dapat diperoleh dengan /ara sentrifugasi darah lengkap

    (Whole !lood ) atau dengan /ara tromboferesis. Satu unit trombosit yang berasal dari #!% ml darah lengkap berisi sekitar !,!&%&%  trombosit dengan

    volume I!% ml. Sedangkan se/ara tromboferesis satu donor berisi sekitar 

    &%&& trombosit, setara dengan - unit trombosit dengan volume antara &!%'

    #%% ml.&!

    Transfusi trombosit dapat diindikasikan baik sebagai profilaksis untuk 

    mengurangi risiko perdarahan atau sebagai terapi untuk mengontrol

     perdarahan pada pasien dengan trombositopenia. 4amun transfusi trombosit

    tidak diindikasikan untuk pasien dengan autoimun trombositopenia purpura

    (T), dan trombotik trombositopenia purpura (TT).-,&!,&5

    edoman awal pada perkembangan transfusi trombosit di tahun &65%'

    an dan &66%'an merekomendasikan transfusi trombosit untuk pasien tanpa

     perdarahan dengan kadar trombosit $%.%%%@mm, karena dapat

    meningkatkan kemungkinan terjadinya perdarahan. 4amun beberapa

     penelitian dipopulasi lain menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan risiko

     perdarahan antara kadar trombosit &%.%%%@mm dan $%.%%%@mm. Sedangkan

    Slighter SJ ($%&%) yang menyimpulkan bahwa dosis trombosit tidak berefek 

     pada kejadian perdarahan., &5

    Dibutuhkan - unit trombosit atau & unit apheresis untuk menaikkan

    sekitar #%.%%%'-%.%%%@0. Sama halnya dengan transfusi 3, hingga saat ini

    sudah terdapat beberapa pedoman dalam transfusi trombosit, yang pada

    umumnya merekomendasikan kadar trombosit &%&%6@0 sebagai indikasi

    untuk transfusi trombosit profilaksis (tabel $.#). 4amun menurut survey

    (9st/ourt) pada tahun $%&$ di nggris, #" transfusi trombosit profilaksis

    tidak sesuai dengan pedoman dan &%" diberikan dengan dosis ganda. +al

    ini disebabkan karena bukti terbaru dari ambang dan dosis transfusi

    trombosit yang tepat, tidak jelas. Sedangkan kepentingan transfusi trombosit

    sebagai profilaksis dapat terlihat dari penelitian Stanworth S ($%&) bahwa

    10

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    11/30

    insiden perdarahan berkurang pada pasien dengan transfusi trombosit

    sebagai profilaksis, dari !%" menjadi #".,$

    !a"el 2.0. Pe#oan trans,(si tro"osit se"agai 'ro,ila$sis/

     D. Gran(losit ,eresis * granulocytes pheresis)

    ;ranulosit diperoleh dengan /ara sitaferesis dari donor tunggal, yang

     berisi granulosit, limfosit, trombosit dan sedikit plasma. Setiap unit berisi

    sekitar &.%&%&% granulosit, dengan volume $%%'%% ml.&!

    Transfusi granulosit diindikasikan sebagai terapi suportif pada pasien

    dengan neutropenia yang mengan/am jiwa disebabkan oleh kegagalan

    sumsum tulang atau pada pasien dengan disfungsi neutrofil. nfeksi bakteri

    dan jamur terus menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada

     pasien neutropenia parah yang menjalani rejimen kemoterapi agresif atau

    transplantasi sel induk hematopoietik. Sejak dulu terapi transfusi granulosit

    mengobati infeksi dan beberapa studi terkontrol telah menunjukkan terapi

    ini berguna. 4amun, terapi transfusi granulosit se/ara klinis tidak 

    mengesankan. +asil ini menge/ewakan, karena dosis rendah dari granulosit

    yang tersedia. enelitian yang lebih baru telah berusaha untuk 

    meningkatkan jumlah sel yang ditransfusikan dengan merangsang donor 

    granulosit normal dengan granulocyte colony-stimulating   factor  atau ;'3S=

    (dengan atau tanpa kortikosteroid). Dengan teknik ini, jumlah granulosit

    ditransfusikan dapat meningkat '# kali lipat. Transfusi sehari mampu

    mempertahankan jumlah neutrofil darah normal atau mendekati normal

    11

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    12/30

     pada pasien yang sebelumnya sangat neutropenia. Sel'sel berfungsi se/ara

    normal in vitro dan in vivo.$#

    Transfusi diberikan menggunakan saringan darah standar dan sistem217Knya harus /o/ok dengan darah pasien. +ingga saat ini belum ada

    konsensus mengenai dosis efektif yang ditetapkan, namun menurut

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    13/30

    keuntungan dari kegunaan profilaksis dan terapeutik pada banyak 

    manifestasi klinik. 4amun walaupun tidak terdapat bukti yang konsisten,

     penggunaan plasma meningkat pada tahun $%&&'$%&. ada tahun $%&& di

    nggris #" transfusi == diberikan untuk profilaksis pada gangguan faktor 

    koagulasi.$-

    !. Krio'resi'itat *Crioprecipitated +

    1iasa disebut cryo'reci'itated antihemo'hilic factor . Didapatkan

    dengan men/airkan == pada suhu &'-%3.

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    14/30

    BAB III

    !RANSUSI DARAH

    %.1. De,inisi

    Transfusi darah merupakan pemberian darah atau komponen darah dari

    donor ke resipien, dengan tujuan terapeutik, dimana dapat menjadi penyelamat

    nyawa tapi dapat pula berbahaya dengan berbagai komplikasi.&,6

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    15/30

    %.%. Ko'li$asi

    Transfusi darah dapat menyelamatkan nyawa dalam banyak situasi, tapi

     bukan berarti tidak bebas risiko. *alaupun jarang terjadi, transfusi darah dapatmengan/am jiwa.

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    16/30

      !a"el %.1. Ko'li$asi in,e$si trans,(si #arah2

    A. He'atitis

    +epatitis pas/a transfusi adalah penyakit yang paling umum ditularkan

    melalui darah transfusi. +epatitis pas/a transfusi dapat disebabkan oleh

    virus hepatitis 2 (+2:), virus hepatitis 1 (+1:), virus hepatitis 3 (+3:),

    /ytomegalovirus (3

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    17/30

    kasus hepatitis pas/a transfusi per tahun di 2merika Serikat. isiko yang

    ditularkan lewat transfusi +3: kini diperkirakan hanya sekitar - kasus per 

    tahun. $6

    erkiraan frekuensi hepatitis pas/a transfusi rumit karena ini tergantung

     pada populasi donor darah. +epatitis pas/a transfusi masih merupakan

    masalah kesehatan utama.

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    18/30

    ada donor dengan /indo/ 'hase yang telah terdeteksi pada sebelum

    menjadi antibodi +: positif, skrining antigen +: donor darah

    dilaksanakan untuk mengurangi penularan +: melalui darah sumbangan.

     4amun, dua penelitian besar yang melibatkan sekitar !%%.%%% donor 

    masing'masing tidak mengidentifikasi adanya donor yang mengandung

    serum antigen +: tapi tidak ada antibodi +:. 1erdasarkan studi ini,

    ternyata bahwa tes antigen +: tidak akan membantu.$6

    isiko tertular infeksi +: setelah transfusi dengan darah yang anti'

    +:'&'positif setinggi %'6&". 8omponen yang berbeda dari donor yang

    terinfeksi mungkin memiliki kemungkinan yang berbeda menularkan +:.

    Telah diperkirakan bahwa sebelum pengenalan tes antibodi +:'& pada

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    19/30

     berkembang biak lebih mudah pada suhu kamar dan jadi lebih sering dilihat

    sebagai kontaminasi trombosit. Tidak ada tes skrining saat ini yang tersedia

    untuk mendeteksi kontaminasi bakteri. 7leh karena itu, inspeksi visual dari

    kantong darah sebelum transfusi penting. 8antong darah terkontaminasi

    tampak berwarna gelap atau mengandung gelembung gas.

    1esarnya masalah klinis ini sulit untuk ditentukan karena hanya reaksi

    yang berat yang dilaporkan dan faktor'faktor lain yang penting seperti

    kondisi yang mendasari, jumlah dan jenis bakteri atau adanya endotoksin

    dalam komponen darah. nfeksi bakteri yang ditularkan lewat transfusi

    dilaporkan terjadi sekitar & per $!.%%% unit trombosit dan & per $!%.%%% unit

    3. Tingkat kematian sulit untuk ditentukan, tapi !'5 kematian dilaporkan

     pada =D2 setiap tahunnya. 0ebih dari setengah dari kematian disebabkan

    oleh 3 dan trombosit yang terkontaminasi dibandingkan dengan

    kontaminasi plasma. 4amun sejak tahun $%%6 infeksi bakteri akibat

    transfusi tidak lagi ditemukan di nggris.&&,$6

    D. In,e$si Parasit

    nfeksi parasit melalui transfusi relatif jarang. nfeksi parasit yang

     paling sering ditularkan lewat transfusi adalah malaria, terutama di negara'

    negara tropis sedangkan 1abesiosis dan penyakit 3hagas merupakan

    an/aman terbesar bagi donor di 2merika Serikat. enularan malaria telah

    dilaporkan terjadi terutama dari produk'donor tunggalA sel darah merah,

    trombosit atau konsentrat sel darah putih (karena kontaminasi dengan sel

    darah merah residual), kriopresipitat, dan *3. Transmisi dari donor 

    tunggal == belum dilaporkan. enularan dari kriopresipitat jarang dan/enderung men/erminkan persiapan transfusi.#

    Tidak ada tes serologi dapat diandalkan tersedia sehingga fokus untuk 

     pen/egahan tetap pada kepatuhan terhadap pedoman skrining donor yang

    membahas riwayat perjalanan dan infeksi sebelumnya dengan agen etiologi.

    Salah satu tujuan adalah mengembangkan tes yang mampu menyaring dan

    mengidentifikasi donor berpotensi menular untuk infeksi parasit tanpa

    menyebabkan penangguhan sejumlah besar donor non'menular atau se/ara

    19

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    20/30

    signifikan meningkatkan biaya. dealnya, metode untuk menonaktifkan

    organisme menular akan memberikan unsur keamanan tambahan untuk 

     pasokan darah.#

    %.%.2.Non In,e$si

    8omplikasi non infeksi lebih mungkin terjadi sampai &.%%% kali

    dibandingkan komplikasi infeksi. meskipun perbaikan dalam tes skrining

    darah dan kemajuan medis terkait lainnya. 7leh karena itu, jauh lebih

    mungkin untuk terjadi bahaya yang serius dari komplikasi non infeksi

    daripada komplikasi infeksi.$5

    A. Rea$si !rans,(si Heoliti$ 

    eaksi transfusi hemolitik merupakan komplikasi serius yang dapat

    terjadi setelah transfusi darah, yang umumnya melibatkan destruksi spesifik 

    dari sel darah merah yang ditransfusikan oleh antibodi resipien. 1iasanya,

    hemolisis sel darah merah resipien terjadi sebagai hasil transfusi antibodi sel

    darah merah. Tanda'tanda dan gejala yang dapat menyertai reaksi transfusi

    hemolitik yang paling umum adalah demam dan menggigil.&-,!

    enatalaksanaan reaksi hemolitik adalah dengan segera menghentikan

    transfusi, tetap menjaga akses vena untuk manajemen darurat, pertahankan

    status hidrasi, pertahankan urin output &%%//@jam, dan mengantisipasi

    hipotensi, gagal ginjal dan D3. Tindakan profilaksis untuk mengurangi

    risiko gagal ginjal dapat diberikan dopamin dosis rendah (&'! m/g @ kg @

    menit), hidrasi kuat dengan larutan kristaloid (%%% m0@m$@$#jam), dan

    diuresis osmotik dengan manitol $%" (&%% m0@m

    $

    @bolus, diikuti oleh %m0@m$@jam selama &$ jam). Jika terjadi D3 dan perdarahan, transfusi

     plasma segar beku (==), /ryopre/ipitates dan @ atau konsentrat trombosit

    dapat diindikasikan.

    8ematian disebabkan oleh reaksi transfusi hemolitik jarang terjadi.

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    21/30

    1. Rea$si !rans,(si Heoliti$ A$(t

    ada reaksi transfusi hemolitik akut, terjadi penghan/uran sel darah

    merah donor dalam waktu $# jam setelah transfusi. +emolisis dapat terjadi

    intravaskular maupun ekstravaskular. +emolisis intravaskular akut pada

    umumnya berhubungan dengan inkompatibilitas 217. enyebab yang

     paling umum adalah misidentifikasi pasien, spesimen darah, atau unit

    transfusi.$5

    ;ejala reaksi transfusi hemolitik akut berupa demam, menggigil,

    menggigil, mual, muntah, dyspnea, hipotensi, perdarahan difus,

    hemoglobinuria, oliguria, anuria, nyeri di tempat infus, dan nyeri dada, nyeri

     punggung, dan nyeri perut. Dengan komplikasi yang dapat terjadi anemia

    yang signifikan, gagal ginjal akut, koagulasi intravaskular diseminata,

    hemodialisa, dan kematian sekunder komplikasi.$5

    8ejadian yang sebenarnya dari reaksi transfusi hemolitik akibat

    inkompatibilitas 217 tidak diketahui. nsiden reaksi hemolitik akut adalah

    sekitar &'! per !%.%%% transfusi. Dari tahun &66- sampai $%%, terdapat $&

    transfusi sel darah merah yang inkompatibilitas 217 dengan $# kematian.

    Dalam laporan $%%5 oleh Janatpour, inkompatibilitas 217 diperkirakan

    men/apai &A5,%%% sampai &A&%%.%%% transfusi, dan risiko kematian akibat

    hemolitik akut adalah &A&,! juta. 5,$5

    2. Rea$si !rans,(si Heoliti$ !ert(n#a* Delayed heolytic transfusion

    reactions+

     Delayed hemolytic transfusion reactions (D+T) terjadi '&% harisetelah transfusi sel darah merah yang tampaknya kompatibel se/ara

    serologis. eaksi ini terjadi pada pasien yang telah alloimmunied terhadap

    antigen sel darah merah ke/il selama transfusi dan@atau kehamilan

    sebelumnya, pengujian sebelum transfusi gagal untuk mendeteksi

    alloanti!odies ini karena titer yang rendah. Setelah paparan ulang antigen

    sel darah merah yang positif, respon anamnestic terjadi, dengan peningkatan

     pesat dalam titer antibodi. enurunan kelangsungan hidup sel darah merah

    21

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    22/30

    ditransfusikan bisa terjadi, terutama karena hemolisis ekstravaskular. ada

    kebanyakan kasus, bagaimanapun, produksi antibodi anamnestic  tidak 

    menyebabkan hemolisis terdeteksi. stilah delayed serologic  transfusion

    reaction (DST) mendefinisikan reaksi di mana antibodi anamnestic

    diidentifikasi se/ara serologis, dengan tidak adanya bukti klinis dimana

    terjadi per/epatan kehan/uran sel darah merah. 2ntigen terlibat paling

    sering terlibat dalam D+T dan DST berada di 8idd, Duffy, 8ell, dan

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    23/30

     pernapasan. 7nset adalah selama, atau beberapa jam setelah, transfusi dan

    tingkat keparahan reaksi tergantung pada beban leukosit dan tingkat

    transfusi.

    1iasanya, demam sembuh dalam &!'% menit tanpa pengobatan khusus.

    Jika demam menyebabkan ketidaknyamanan, a/etaminophen oral ($!'!%%

    mg) dapat diberikan. +indari aspirin karena efek samping yang

     berkepanjangan pada fungsi trombosit. 8ontroversi yang ada dalam literatur 

    saat ini pada apakah transfusi harus dihentikanP 4amun, ada konsensus

     bahwa tingkat transfusi hanya dikurangi.

    &. Sin#ro acute lung in%ury *&ransfusion'(elated Acute ung #n%ury4

    !RALI+

    Transfusion-Related Acute Lung Injury pertama kali dikemukakan oleh

    1rittingham pada tahun &6!, yaitu hubungan antara gejala /edera paru'

     paru akut atau  Acute Lung Injury (20), transfusi dan leukoagglutinins

    didalam komponen darah. Tiga dekade lalu, T20 dianggap sebagai

    komplikasi yang jarang pada transfusi. 4amun saat ini, =D2 mengakui

    sebagai suatu sindrom dengan penyebab utama kematian terkait transfusi,

    dengan kejadian #" dari semua reaksi transfusi fatal antara $%% dan $%&&.

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    24/30

    atogenesis belum sepenuhnya dipahami, tampaknya menjadi proses

    multifaktorial yang berpun/ak pada aktivasi neutrofil dan /edera paru akut.

    emahaman patogenesis T20 telah menghasilkan desain strategi

     pen/egahan dari perspektif bank darah. Sebuah terobosan besar dalam upaya

    untuk mengurangi kejadian T20 dan menghindari donor dari perempuan

    dengan volume plasma yang tinggi, mengakibatkan penurunan kira'kira dua

     pertiga kejadian. 4amun, strategi ini belum sepenuhnya menghilangkan

    komplikasi.

    engobatan T20 yang utama adalah dengan tambahan oksigen dan

    dalam kebanyakan kasus ventilasi mendukung. 1erbeda dengan sindrom

    gangguan pernapasan akut dari penyebab lain, pasien biasanya kembali

     pulih dengan /epat, dengan resolusi infiltrat paru dalam 6- jam dari

    transfusi. Dengan tidak adanya tanda'tanda kelebihan /airan yang akut atau

    edema paru kardiogenik, diuretik tidak diindikasikan. Tidak ada bukti

     bahwa kortikosteroid atau antihistamin bermanfaat.

    D. &ransfusion'related #unoodulator 

    Transfusion-related Immunomodulator (T

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    25/30

    E. Pen5a$it ter$ait trans,(si graft'*ersus'host *&ransfusion (elated 6+raft

    *ersus "ost Disease)

    Graft-versus-host disease  (;:+D) merupakan komplikasi terkenal

    transplantasi sumsum tulang alogenik. Transfusi terkait graft'versus'host

     penyakit (Transfusion Related 'Graft versus Host Disease@T2';:+D) lebih

     jarang terjadi dan mirip komplikasi fatal transfusi darah, yang terjadi $'%

    hari setelah transfusi. T2';:+D terjadi %.&'&.%" dari transfusi pada

     penerima rentan, dengan angka kematian T2';:+D sekitar 5'&%%". 6

    ;ambaran klinis klasik dari T2';:+D termasuk demam, pruritus,

    ruam kulit, nyeri kuadran kanan atas, tes fungsi hati yang abnormal, diare,

    mual, muntah, batuk dan dyspnea. =aktor risiko yang mendasari terjadi T2'

    ;:+D umumnya terjadi pada individu dengan bawaan atau ac0uired 

    immunodeficiency, transfusi darah dari kerabat, transfusi intrauterin dan

    +02 yang /o/ok dengan transfusi trombosit. Diagnosis T2';:+D

    mungkin sulit karena jarang terjadi dan gambaran klinis yang tumpang

    tindih dengan berbagai infeksi dan reaksi obat. Tingkat ke/urigaan yang

    tinggi, asosiasi transfusi terakhir dengan gambaran klinis diperlukan untuk 

    diagnosis dini.6

    25

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    26/30

    BAB I3

    PENU!UP

    0.1. Kesi'(lan

    &. Transfusi darah merupakan pemberian darah atau komponen darah dari

    satu individu (donor) ke individu lainnya (resipien), dengan tujuan

    terapeutik.

    $.

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    27/30

    DA!AR PUS!AKA

    &. Learo5# P. The history of blood transfusion prior to the $%th /entury.!rans,(si Me#iine $%&$ P $$(!) A %5'.

    $. =astag 9, :aron J, Sternba/h ;. i/hard 0ower A The origin of blood

    transfusion. !he 7o(rnal o, Eergen5 Me#iine. +ouston $%& P ##

    (-)A &-K!%.

    . 2nderson D, +amilton

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    28/30

    &$. Storry J, 3astilho 0, Daniels ;, et al. nternational so/iety of blood

    transfusion working party on red /ell immunogeneti/s and blood group

    terminologyA 3an/un report.:o Sang $%P &%(&) A 6%'-.

    &. 4orfolk D (9d). 1asi/s of blood groups and antibodies. +andbook of 

    Transfusion

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    29/30

    $#.

  • 8/21/2019 Panduan Darah Dan Komponen Darah

    30/30

    !. 3hoat JD,