laporan praktikum manejemen pastura
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
1/72
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan petenakan di indonesia khususnya ternak
ruminansia sangat ditentukan oleh penyediaan bahan pakan berupa
hijauan berkualita tinggi yang dapat mencukupi kebutuhan sepanjang
tahun. Ketersediaan pakan yang terbatas pada musim kemarau menjadi
permasalahan yang dihadapi oleh peternak disamping itu pakan yang
dihasilkan berkualitas rendah sehingga terlihat pada pertumbuhan ternak
yang kurang memuaskan. Penyediaan hijauan pakan ternak merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan peternakan.
Permasalahan yang sering dihadapi pada pengadaan hijauan
pakan adalah kesulitan pengadaan hijauan makanan ternak akibat
keterbatasan lahan akibat belum adanya pengelolaan yang baik sehingga
menyebabakan kualitas dan kuantitas produksi rendah.Beberapa masalah
yang sering timbul dalam pengelolaan hijauan pakan ternak antara lain
adanya fluktuasi hijauan pakan ternak yang tajam sebagai akibat
pergantian musim hujan dan musim kemarau. Keterbatasan lahan
memerlukan penanganan khusus yaitu dibutuhkan suatu manajemen
pengelolaan lahan agar ketersediaan pakan tetap tersedia sepanjang
musim.
Tujuan dari praktikum manajemen pastura adalah untuk
mengetahui prosedur pengelolaan lahan pastura agar dapat
mengefisiensikan antara input dan output pastura sehingga menjamin
ketersediaan pakan hijauan sepanjang tahun. Manajemen pastura
didalamnya termasuk ke dalam mengestimasi produksi lahan baik secara
visual maupun bahan kering. Hal tersebut dapat bermanfaat bagi peternak
untuk memperkirakan carrying capacity dari lahan patura tersebut. Hasil
akhir dari praktikum manajemen pastura, mahasisa diharap dapat
mengelola dan manfaatkan pastura dengan sebaik!baiknya.
1
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
2/72
BAB II
DEFOLIASI
TINJAUAN PUSTAKA
"umput "aja #Pennisetum purpureophoides$ atau %King Grass%
merupakan jenis rumput unggul, mudah ditanam dan dapat tumbuh di
dataran rendah sampai dataran tinggi dengan potensi produksi yang
tinggi. Tidak semua bahan hijauan dapat dimakan oleh ternak kecil. &mur
hijauan pada saat dipangkas mempengaruhi kadar protein, daya cerna
dan jumlah yang dikonsumsi oleh ternak. Komposisi 'at hara rumput "aja
tidak banyak berbeda dibandingkan dengan rumput (ajah. Produksi
bahan hijauan #biomassa$ maupun bahan keringnya tinggi, sehingga
menyebabkan produksi 'at!'at makanan per satuan luas menjadi lebih
tinggi. Pemanfaatan lahan kritis, sebagi tempat usaha ternak dengan
tanaman industri dan atau buah!buahan tampaknya lebih menjanjikan
keberhasilan. Tanaman pangan hanya ditanam pada masa aal saja, atau
dengan porsi kecil bila petani merasa perlu untuk menjamin keamanan
pangannya. )engan penataan tanaman pakan dan tanaman tahunan
yang serasi, laju erosi dapat dikendalikan #"amada. *++$.
Teknik budidaya yang dapat dilakukan untuk memperbanyak
cabang, agar diperoleh bahan untuk stek dalam jumlah yang maksimal
adalah defoliasi. )efoliasi adalah pemangkasan ujung batang #Hopkins,
-/$. Prinsip dari perlakuan tersebut adalah untuk mengatur
keseimbangan hormone antara lain sitokinin dengan auksin pada ketiak
daun di baah ujung batang #Tai' and 0eiger, - dan Hopkins, -/$.
2
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
3/72
MATERI DAN METODE
Materi
Alat. 1lat yang digunakan dalam praktikum defoliasi adalah sabit,
rafia, dan meteran
Bahan. Bahan yang digunakan pada praktikum defoliasi adalah
tanaman rumput "aja
Metode
"umput "aja dipotong tiga ruas dari atas permukaan tanah
menggunakan sabit. Kemudian rumput raja ditandai dengan tali raffia
seluas -m 2 -m dalam satu petak. Pengamatan dilakukan selama *- hari
dan dicatat jumlah tunas dan panjang daun terpanjang.
3
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
4/72
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum defoliasi yang telah dilakukan, diperoleh
hasil sebagai berikut 3
Tabel -. Hasil pengamatan pertumbuhan
Hari ke! 4umlah tunas Tinggi terpanjang #cm$- ! !* ! !5 * +,/6 5 +,// / -7 58 -5 6 *- *- -*-+ *- -8-- ** *+-* ** *6-5 *6 5+-6 *6 57-/ *8 66
-7 *8 /8-8 *8 8+- *8 8- *8 **+ *8 +*- *8 /
Praktikum defoliasi meliputi pemotongan daun dan pengukuran
pertumbuhan. )aun dipotong 5 ruas dari bagian diatas tanah. Kemudian
dilakukan pengukuran pertumbuhan meliputi jumlah tunas yang muncul
dan panjang daun terpanjang. Hasil dari praktikum menunjukkan jumlahtunas yang muncul hingga hari ke!*- adalah *8 buah dengan panjang
daun terpanjang adalah / cm.
4
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
5/72
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021
0
20
40
60
80
100
Hari
Panjang daun
(rafik -. Pertumbuhan rumput raja
(rafik pertumbuhan rumput raja diatas menunjukkan peningkatan
yang stabil. 1al masa pemotongan belum terdapat pertumbuhan tunas
rumpur raja. Tunas baru mulai tumbuh pada hari kedua dan terus
mengalami pertumbuhan sampai aktu pengamatan berakhir yaitu
selama *- hari. Pertumbuhan tunas rumput raja pada akhir masa
pengamatan tingginya hampir mencapai -++ cm bila dilihat dari grafik
diatas.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021
0
5
10
15
20
25
30
Hari
jumlah tunas
(rafik *. 4umlah tunas yang muncul
(rafik diatas menunjukkan pertumbuhan tunas daun berdasarkan
jumlah tunas daun. Pertumbuhan tunas daun dimulai pada hari kedua
sesudah rumput raja didefoliasi atau dilakukan pemotongan. 4umlah tunas
rumput raja terus mengalami peningkatan sampai hari yang ditentukan
yaitu hari ke!*-. 4umlah tunas daun pada hari terakhir pengamatan
mencapai 5+ tunas bila dilihat dari grafik pertumbuhan jumlah tunas daun
diatas.
5
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
6/72
Brougham #-7$ menyatakan tanaman akan tumbuh kembali
sekitar 5 sampai / inchi pada hari keempat sesudah mengalami defoliasi.
Berdasarkan hal tersebut, regrowth pada tanaman yang diamati lebih
rendah dari kisaran normal. Mulatsih #*++5$ menyatakan defoliasi yang
singkat akan mempercepat regrowth dan tinggi pemotongan memberi
pengaruh pada laju pertumbuhan kembali karena cadangan karbohidrat
cukup untuk mendukung pemunculan dan pertumbuhan tunas baru yang
terbentuk. Berdasarkan hal tersebut, lambatnya pertumbuhan kembali dari
tanaman yang diamati diindikasikan karena lamanya aktu defoliasi dan
tinggi pemotongan tanaman yang kurang sesuai.
)efoliasi adalah pemangkasan ujung batang. Prinsip dari perlakuan
tersebut adalah untuk mengatur keseimbangan hormone antara lain
sitokinin dengan auksin pada ketiak daun di baah ujung batang #Tai'
and 0eiger, - dan Hopkins, -/$. Perlakuan defoliasi dapat
menyebabkan sintesis auksin ditiadakan sehingga tidak terjadi trasnsport
auksin kebaah sehingga konsentrasi auksin di ketiak daun semakin
rendah. 1uksin yang tidak turun dari ketiak daun akan memacu
pembentukan hormone sitokini #Tai' dan 0eiger, -$. 9ato dan Mori
#*++-$ menyatakan baha pemacuan sintesisi sitokinin adalah turunnya
konsentrasi auksin ini tidak secara langsung, tetapi melalui pengaktifan
en'im isopentenil transferase yang merupakan katalisator pada
pembentukan sitokinin. 1uksin dan sitokinin merupakan dua jenis 'at
pengatur tumbuh tanaman yang seringkali digunakan untuk menginduksi
morfogenetik tanaman #0ulkarnaen, *++8$.
6
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
7/72
KESIMPULAN
Praktikum defoliasi dilakukan untuk mengetahui regrowth suatu
tanaman. Kemampuan regrowth tanaman tersebut diamati dengan
menggunakan variabel kecepatan pertumbuhan tunas dan jumlah tunas
daun. Hasil pengamatan menunjukkan baha proses regrowth tanaman
rumput raja berjalan dengan baik.
7
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
8/72
DAFTAR PUSTAKA
Brougham, ".:. -7. ;ffect of intensity of defoliation on regroth of pasture. 1ustralian 4ournal of 1gricultural "esearch 8#/$ 588!58.
Hopkis, :.(. -/. utgroth and )ormancy
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
9/72
BAB III
PRODUKSI LAHAN
TINJAUAN PUSTAKA
Kunci keberhasilhan dalam peningkatan produksi peternakan
menurut )iana #*++/$, adalah tersedianya bahan makanan yang cukup
dan mempunyai nilai gi'i yang tinggi. Ketersediaan bahan makanan untuk
ternak tidak selalu dalam keadaan yang memadai seperti yang
diharapkan, baik dari segi mutu maupun jumlahnya. Masalah utama yang
dihadapi dalam penyediaan pakan hijauan adalah terbatasnya
penggunaan dan kepemilikan lahan, karena pada umumnya lahan
produktif digunakan untuk tanaman pangan.
Hijauan makanan ternak terdiri atas hijauan pakan yang berupa
rumput lapangan, limbah hasil pertanian, rumput jenis unggul, juga berupa
jenis Leguminosa #Mathius et al., -8$. )efinisi hijauan makanan ternak
menurut ?ubis #-*$, adalah pakan dalam bentuk daun!daunan dan
kadang!kadang masih bercampur batang, ranting serta bunga umumnya
berasal dari tanaman sebangsa rumput #Gramineae$ dan kacang!
kacangan #Leguminose$. Produksi hijauan dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti iklim, misalnya sifat fisik tanah, spesies tanaman yaitu
kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan manajemen perlakuan
manusia.
Pengukuran produksi lahan pastura dapat dilakukan dengan cara
pengambilan sampel dilakukan secara acak melalui peta yang kemudian
setiap spot terpilih dibuat protected square meter yang berukuran -2- m.
Pengukuran jumlah produksi dilakukan dengan penimbangan dan
pengukuran kualitas dilakukan dengan analisis proksimat. Pemotongan
dilakukan /+ sampai -++ cm diatas permukaan tanah #9umarsono, *++8$.
Tanaman rumput raja #Pennisetum purpuphoides$ merupakan
rumput hasil persilangan antara Pennisetum purpureum dengan
Pennisetum typoides #9ujitman, -7$. Berdasarkan penelitian diketahui
9
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
10/72
komposisi rumput raja adalah PK sampai -+@, A) 7- sampai 76@,
1) /- sampai /*@, dan T)A /8 sampai /@ #Patty, -7$. "umput raja
merupakan jenis rumput unggul yang mempunyai produktivitas dan
kandungan 'at gi'i yang cukup tinggi serta disukai oleh ternak ruminansia.
"umput raja mempunyai produksi bahan kering 6+ sampai 75
tonChaCtahun dengan rata!rata kandungan 'at!'at gi'i yaitu 3 protein kasar
,77@, B;TA 6-,56@, serat kasar 5+,7@, lemak *,*6@, abu -/,7@,
dan T)A /-@ #?ubis, -*$.
10
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
11/72
MATERI DAN METODE
Materi
Alat. 1lat!alat yang digunakan pada praktikum pengukuran
produksi lahan adalah sabit, rafia, meteran, timbangan, koran, staples,
dan seperangkat analisis BK.
Bahan. Bahan yang digunakan pada praktikum pengukuran
produksi lahan adalah rumput "aja #Pennisetum purpuphoides $.
Metode
Pengukuran produksi lahan dilakukan dengan cara dibuat ubinan
dengan rafia yang berukuran -m 2 -m kemudian hijauan dipotong
menggunakan sabit maksimal 5 sampai / ruas diatas permukaan tanah.
Hasil pengukuran produksi lahan kemudian dicacah dan ditimbang
sebanyak /++ gram yang kemudian dimasukkan dalam kantong koran
yang sebelumnya juga telah ditimbang dan dimasukkan ke dalam oven
pada suhu //o= lalu ditimbang selama kurang lebih tiga hari. 9ampel uji
bahan kering yang telah selesai dikeringkan dengan oven bersuhu // o=
ditimbang kembali dan kemudian digiling menggunakan willy mill dengan
dengan ukuran screen sebesar -. Hasil penggilingan sampel kemudian
disiapkan untuk analisis bahan kering. Parameter yang dianalisis untuk
mendapatkan bahan kering yaitu kadar air sampel. Kadar air sampel
didapatkan setelah sampel dikeringkan dalam oven bersuhu //o= selama
sehari semalam. 9ampel yang telah dianalisis kadar air dapat digunakan
untuk menentukan kandungan bahan kering. )ata tersebut selanjutnya
digunakan untuk mengukur carryng capacity lahan.
11
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
12/72
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengambilan sampel produksi lahan dilakukan di lahan koleksi
laboratorium Autrisi dan Makanan Ternak pada hari Minggu, -8 Aovember
*+-5 pukul +.++. 9ampel yang digunakan adalah rumput raja atau
Pennisetum purpuphoidesyang dipotong dengan cara membuat ubinan
sebesar -2- m dan dipotong sekitar 5 sampai / ruas diatas permuakaan
tanah. ?atar belakang pemotongan sebesar 5 sampai / ruas dipermukaan
tanah dinyatakan oleh Hanafi et al. #*++/$, baha pemanenan hijauan
makanan ternak harus disesuaikan dengan umur tanaman agar kuantitas
dan kualitas hijauan maksimal. Pemotongan yang ideal dilakukan *+ cm
diatas permukaan tanah. Pemotongan yang terlalu pendek dapat
menyebabkan regrowth tanaman menjadi lama, sedangkan pemotongan
yang terlalu panjang dapat menyebabkan pertumbuhan tunas apikal yang
cepat tanpa diimbangi dengan pertumbuhan anakan yang banyak. Hasil
pemotongan sampel adalah sebagai berikut3
Tabel *. Hasil pengambilan sampel
Aama sampel "umput raja "umput rajaTimbangan ! !Berat setelah pemotongan
dari lahan
,* kg ,* kg
Berat koran - gram - gramBerat sebelum dioven // o= /- gr /- gr Berat setelah dioven // o= *,- gr *,- gr Berat silika disk -*,- -6,77Berat sampel -,++/* -,++6/
9ilika diskDsampel sebelumdioven -+/ o=9ilika diskDsampel setelah
dioven -+/ o=
-5,*65 -/,876
K1- 6,-6@ 6,-6@): -/,*@ -/,*@K1* 8,7@ 8,/@)M* *,+6@ *,/@K1 total /,66@ /,58@)M -6,/7@ -6,75@
)M rata!rata -6,/@
12
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
13/72
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui baha produksi hijauan
segar rumput raja sebesar ,* kg per m*. 9ampel rumput raja ditimbang
sebanyak /++ gr untuk kemudian di oven dan dianalisis proksimat.
9umarsono #*++8$ menyatakan rumput raja merupakan persilangan
antara P. Purpureum dan P. Typhoides. Produksi segar rumput gajah
sebesar -+87 tonChaCtahun dan produksi bahan kering rumput raja
sebesar --+ tonChaCtahun. "umput raja mempunyai sifat toleransi
terhadap jenis tanah yang cukup luas, tumbuh baik pada tanah yang tidak
terlalu lembab dan didukung dengan drainase yang baik. "umput raja
tidak tahan terhadap naungan dan genangan air. aktor!faktor yang
mempengaruhi produksi segar rumput raja menurut Mathius et al.#-8$,
yaitu bibit tanaman, pemupukan, pemeliharaan, dan aktu potong.
Proses selanjutnya untuk mendapatkan bahan kering dari rumput
raja yaitu penggilingan. Penggilingan sampel dilakukan dengan
menggunakan alat yang bernama grinder. 1gus #*++8$ menyatakan
grinding adalah proses penggilingan bahan baku yang bertujuan untuk
mengurangi ukuran partikel. &kuran partikel yang relatif kecil, proses
mi2ing akan lebih mudah serta mempunyai tingkat homogenitas yang
lebih tinggi. Grinding dilakukan dengan willy mill dengan ukuran screen -.
Berat sampel setelah digiling sebesar 75,- gr.
)ata hasil analisis kadar air dan bahan kering diatas didapatkan
dengan cara analisis proksimat dengan dua kali pengulangan. 1nalisis
proksimat yang dilakukan hanya sebatas untuk mengetahui kandungan air dan kandungan bahan kering rumput raja. Kandungan air total rumput raja
pada sampel - sebesar /,66@ dan sampel * sebesar /,58@. Ailai dari
dry mater sampel - rumput raja sebesar -6,/7@ dan sampel * sebesar
-6,75@, sehingga kandungan bahan kering rata!rata sampel rumput raja
sebesar -6,/@. Produksi bahan kering rumput raja menurut 9umarsono
#*++8$, sebesar --+ kgChaCtahun. aktor!faktor yang mempengaruhi
produksi kering rumput raja menurut 9uhartati et al. #*++6$, adalah
13
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
14/72
varietas yang digunakan, aktu pemanenan, dan lingkungan termasuk di
dalamnya ketinggian tempat, curah hujan dan kelembaban lingkungan.
;fek curah hujan yang tinggi juga dapat mempengaruhi produksi bahan
kering hijauan menurut Hidayati et al. #*++-$, produksi bahan kering pada
musim hujan dapat menurun sebesar ,5@ dan meningkat pada level
/,/@ pada musim kering
Berdasarkan data perhitungan diatas dapat digunakan sebagai
bahan perhitungan carryng capacity lahan jika diketahui luas lahan /+++
m*. Hasil analisis kandungan A rumput raja -,57@ sehingga PK rumput
raja sebesar ,/@. Hasil analisis in vitro PK#)P$ sebesar 7+,6@ sehingga
kadar )P sebesar /,-56@. Ailai T)A rumput raja sebesar /*@ sehingga
produksi hijauan )MCm* sebesar -,-@. Kandungan nutrisi dalam
produksi hijauan )P!nya sebesar +,+7- kgCm* dan ")A!nya sebesar
+,7- kgCm*. Total produksi yang diberikan pada ternak sebesar 8/@
sehingga )P dan T)A yang masuk adalah )P sebesar +,6/8 kgCm* dan
T)A sebesar +,676- kgCm*. Kebutuhan &nit Ternak #&T$ perhari adalah
)P sebesar -,/ m* dan untuk T)A sebesar -+, m*. 4umlah petak
sebanyak 6+, sehingga luas petak untuk mempunyai kandungan )P
sebesar 865,7 m* dan untuk T)A sebesar 65,* m*. Ailai carryng capacity
untuk )P sebesar 7,8* dan untuk T)A sebesar --,5. ?ahan tersebut
mampu menampung ternak sebesar ekor untuk )P dan -5 ekor untuk
T)A jika sampai yang ditampung seberat 5++ kgCekor.
9oetrisno #*++*$ menyatakan baha kemampuan ternak dalam
mengkonsumsi HMT dalam keadaan segar diperkirakan hanya sekitar
-+@ dari berat badan atau 5@ dari berat badan apabila hijauan yang
diberikan dalam bentuk kering #tanpa kandungan air$. 4umlah hijauan
yang dapat diberikan pada ternak tergantung pada beberapa faktor, yaitu
harga hijauan dan jenis ternak. Ternak perah, hijauan dalam keadaan
kering udara pemberiannya tidak boleh kurang dari -@ #agar kandungan
lemak susu normal$, tetapi tidak boleh lebih dari *@ dari berat ternak.
Ternak ruminansia kecil pemberian hijauan dapat mencapai * sampai 5@
14
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
15/72
berat badan. Pemberian pakan pada ternak juga harus memperhatikan
aktu pemanenan hal tersebut terkait dengan kualitas hijauan yang
dikandung dalam bahan kering.
15
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
16/72
KESIMPULAN
Pengukuran produksi lahan pastura bertujuan untuk mengetahui
produksi segar atau biomassa patura dan produksi bahan kering pastura
tersebut. Hasil pengukuran prosduksi lahan dapat digunakan untuk
menentukan total carrying capacity suatu lahan pastura.
16
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
17/72
DAFTAR PUSTAKA
1gus, 1. *++8. Membuat Bahan Pakan Ternak secara Mandiri. =itra 1jiParama. Eogyakarta.
)iana, A.H. *++8. Keragaman pastura campuran pada berbagai tingkatnaungan dan aplikasiny pada lahan perkebunan kelapa sait.
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
18/72
BAB IV
SILASE
TINJAUAN PUSTAKA
Silae
Metode pengaetan pakan yang telah umum dilakukan adalah
dengan membuat silase melalui suatu proses fermentasi dingin yang
dikenal dengan ensilase #Mathius et al ., -8$. 9ilase adalah hijauan
pakan yang diaetkan dalam suatu tempat yang kedap udara. Hijauan
tersebut masih dalam keadaan segar dan dapat diberikan pada ternak
tanpa mengganggu proses pencernaan dan mempunyai nilai gi'i yang
cukup tinggi. Prinsip pembuatan silase adalah menurunkan derajat
keasaman #pH$ serendah mungkin, sehingga mikrobia yang bersifat
patogen tidak tumbuh dan dilakukan pada tempat anaerob #9umarsih dan
:aluyo, *++*$, sedangkan "idan et al . #*++7$ menyatakan, prinsip
pembuatan silase adalah fermentasi hijauan oleh bakteri asam laktat
secara anaerob. Bakteri asam laktat akan menggunakan karbohidrat yang
terlarut dalam air #water soluble carbohydrate atau :9=$ dan
menghasilkan asam laktat. 1sam ini akan berperan dalam penurunan pH
silase.
Tempat yang kedap udara untuk menyimpan atau mengaetkan
hijauan pakan disebut silo. ;nsilase dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu
susunan hijauan dalam silo, jumlah udara yang masuk dalam silo, dan
kandungan bakteri yang berperan dalam ensilase. ;nsilase selesai dalam
aktu 5 sampai 6 minggu atau 5+ hari tergantung dari jumlah bakteri dan
laju fermentasi #9umarsih dan :aluyo, *++*$.
Prinsip pembuatan silase adalah fermentasi hijauan oleh bakteri
yang menghasilkan asam secara anaerob. 9ebagian bakteri pada proses
tersebut memecah selulosa dan hemiselulosa menjadi gula sederhana.
9ebagian lagi bakteri menggunakan gula sederhana tersebut menjadi
asam asetat, laktat atau butirat. Proses fermentasi yang sempurna harus
18
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
19/72
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
20/72
tidak sesuai lagi dengan keadaan yang asam dan anaerob, maka
jumlahnya mulai menurun dan digantikan B1? yang mulai tumbuh dan
menghasilkan asam laktatG 6$ fase keempat, seiring dengan pertumbuhan
B1? yang meningkat, maka produksi asam laktat meningkat pula pada
fase ini. 1sam laktat sangat diharapkan pada fermentasi silase untuk
menjamin preservasi hijauan yang efisien dan harus mencapai lebih dari
7+@ dari total asam!asam organik yang diproduksi. ase ini merupakan
fase yang terlama #6 sampai *- hari$ dalam proses fermentasi silase dan
berlangsung terus sampai kondisi asam benar!benar tercapai dan mampu
menekan pertumbuhan mikroorganisme pembusuk. Hijauan sudah dalam
keadaan diaetkan pada kondisi tersebutG /$ fase kelima, fase ini lebih
pada evaluasi keberhasilan pembuatan silase. Pengamatan pH yang
dicapai pada aktu pembuatan silase bukan satu!satunya indikator
kualitas silase atau tipe fermentasi yang terjadi. 1dakalanya hijauan
dengan kadar air yang lebih dari 8+@ menghasilkan fermentasi yang
berbeda. 1danya pertumbuhan Clostridium sp. yang menghasilkan asam
butirat membuat kualitas silase yang dihasilkan berbedaG 7$ fase keenam,
fase ini sangat penting untuk mempertahankan kualitas silase yang
dihasilkan, karena pembukaan silo #tempat pembuatan silase$ akan
menyebabkan terjadinya kontak dengan udara yang memungkinkan
pertumbuhan kapang dan khamir. Kondisi ini dapat menyebakan
kerusakan BK silase yang cukup tinggi. 9angat diperlukan strategi untuk
mempertahankan kondisi anaerob dan menghindari kerugian akibat
kerusakan silase.
(una memproduksi silase yang baik, rumput sebaiknya dipanen
pada fase vegetatif dan tidak lebih dari fase generatif #fase berbunga$.
Kadar gula yang rendah dan kadar air yang tinggi menyebabkan
fermentasi dan perombakan anaerob menjadi tidak memuaskan. 9ilase
yang baik mempunyai ciri!ciri tekstur tidak berubah, tidak menggumpal,
arna hijau seperti daun direbus, rasa dan bau asam, tidak ada asam
butirat dan tidak ada lendir. Kriteria silase yang baik dengan pH 6,/ atau
20
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
21/72
kurang, kandungan asam laktat 5 sampai -5@ dari bahan kering, tidak
ada jamur, arna seragam kecoklatan atau hijau layu, tidak berbau
amonia dan kandungan amonia rendah yaiitu /@ dari total nitrogen
#9umarsih dan :aluyo, *++*$.
R!"#!t ra$a
"umput raja merupakan hasil persilangan antara P. Purpureum
9chum dengan P. Thypoides Burn. "umput ini mudah ditanam, dapat
tumbuh di dataran rendah dan tinggi #/+ sampai -*++ mdpl$, juga mampu
hidup di daerah yang curah hujannya diatas -+++ mm per tahun. "umput
raja dapat ditanam dengan menggunakan stek batang atau sobekan
rumpun. Batang yang digunakan untuk stek sebaiknya yang sudah cukup
tua, yaitu yang telah berumur delapan bulan, panjang stek kira!kira */
sampai 5+ cm dengan mengandung dua mata tunas. Bibit rumput raja
yang terbaik adalah dengan tiga atau lebih mata tunas dan akan lebih baik
lagi apabila menggunakan batang utuh yang dihilangkan helai daunnya
#9inaga, *++/$.
Jera"i %a&an' tanah
Kacang tanah yang tergolong genus Arachis mempunyai -*
spesies. Aamun, yang selama ini dikenal dan banyak dibudidayakan
adalah dari spesies Arachis hypogaea L, mempunyai dua subspesies,
yakni subspesies hypogeae dan subspesies fascigiata. Kedua subspesies
tersebut memiliki perbedaan sifat!sifat morfologi. Kacang tanah
subspesies fascigiata terdiri dari dua tipe, yakni tipe valensia dan tipe
spanis, sedangkan kacang tanah subspesies hypogeae hanya ada satu
tipe, yakni tipe virginia. )aun kacang tanah merupakan sumber protein
dan 'at kapur sehingga sangat baik untuk pakan ternak #misalnya ternak
kelinci$. 1kan tetapi, pemberiannya kepada hean ternak tidak boleh
dalam keadaan segar #daun baru dipangkas$ dan juga tidak boleh dalam
jumlah berlebihan, sebab daun kacang tanah yang diberikan dalam
21
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
22/72
keadaan segar dan berlebihan dapat menyebabkan sakit perut atau
kembung #bloat $ bagi hean ternak yang memakannya #=ahyono, *++8$.
4erami atau tangkai tanaman yang kering dari tanaman kacang tanah
# Arachis hypogaea$ memiliki nilai gi'i lebih tinggi daripada jerami lainnya.
4erami kacang tanah mempunyai kandungan Bahan Kering #BK$
sebanyak 5/ @, PK sebanyak -/,- @, 9K sebanyak **,8 @, T)A
sebanyak 7/ @, =a sebanyak -,/- @ dan P sebanyak +,*+ @ #1rinita,
*+-+$.
Fa%tor (an' "e"#en'ar!hi
aktor!faktor yang mempengaruhi kualitas silase antara lain
keadaan hijauan yang akan dibuat silase, perlakuan terhadap hijauan
dengan pemotongan dan pelayuan, keadaan llingkungan yaitu dengan
ada tidaknya oksigen dalam silo dan penambatan bahan aditif. Kualitas
silase tergantung dari umur tanaman, kandungan bahan kering tanaman
dan kandungan nutrisi khususnya karbohidrat tanaman. (una
memproduksi silase yang baik, rumput sebaiknya dipanen pada fase
vegetatif dan tidak lebih dari fase generatif #fase berbunga$. Kadar gula
yang rendah dan kadar air yang tinggi menyebabkan fermentasi dan
perombakan anaerob menjadi tidak memuaskan #9umarsih dan :aluyo,
*++*$.
Man)aat ilae
Pembuatan silase sudah dikenal sejak lama terutama di daerah
yang mengalami musim dingin. Proses silase berguna untuk
mengaetkan hijauan yang banyak tersedia di musim semi atau panas
dan kemudian silase dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak pada
musim dingin. Pembuatan silase juga sangat bermanfaat untuk daerah!
daerah yang bermusim kemarau cukup panjang. 9ilase dibuat dalam
suasana anaerob dan dengan tumbuhnya mikroorganisme tertentu di
22
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
23/72
dalamnya membuat pH silase menjadi rendah #asam$ dan keadaan ini
membuat silase aet sampai beberapa bulan #:ina, *++/$.
1rinita #*+-+$ menyatakan keunggulan pakan yang dibuat silase
adalah pakan aet #tahan lama$, tidak memerlukan proses pengeringan,
meminimalkan kerusakan 'at bahan pakan atau gi'i akibat pemanasan
serta mengandung asam!asam organik yang berfungsi menjaga
keseimbangan populasi mikrobia. Tujuan utama pembuatan silase adalah
untuk mengaetan dan mengurangi kehilangan 'at makanan suatu
hijauan untuk dimanfaatkan pada masa kekurangan hijauan. 9umarsih
dan :aluyo #*++*$ mengatakan tujuan pembuatan silase adalah
meningkatkan nilai gi'i pakan, mengaetkan pakan dan mencegah agar
tidak banyak nilai gi'i yang hilang.
23
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
24/72
MATERI DAN METODE
Materi
. Alat. 1lat!alat yang digunakan pada praktikum silase adalah
parang, golok, balok kayu #alas untuk memotong$, toples, timbangan
analitik, kantong plastik, dan kertas pH.
Bahan. Bahan yang digunakan pada praktikum silase adalah
rumput raja #Pennisetum purpuphoides$ segar dan jerami kacang tanah
# Arachis hypogea.
Metode
9ilase dibuat dengan menggunakan bahan hijauan rumput raja
#Pennisetum purpuphoides$ dalam keadaan segar dan jerami kacang
tanah # Arachis hypogea$ dengan perlakuan -3-, -35, dan 53-.
Perlakuanperbandingan tersebut menunjukkan perbandingan komposisi
rumput raja dengan jerami kacang tanah yang digunakan sebagai bahan
pembuata silase. Bahan yang akan dibuat silase dipotong kecil!kecil
#ukuran kurang lebih / cm$, kemudian dimasukkan ke dalam toples kaca.
Pemasukan bahan ke dalam botol diusahakan agar kondisinya anaerob
dengan cara bahan dipadatkan atau ditekan sampai tidak ada tempat bagi
udara. Botol diisi sampai penuh. 9elanjutnya dilakukan pemeraman silase
selama *- hari. 9etelah selama *- hari maka dibuka, diamati dan diukur
pH!nya.
24
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
25/72
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh data silase
sebagai berikut 3
Tabel 5. Hasil pengamatan silase
Pengamatan
Perlakuan-3- 53- -35
Pra Pasca Pra Pasca Pra Pasca
Tekstur Kasar ?unak Kasar Kasar Kasar ?unak:arna Hijau Hijau tua Hijau Hijau
tua
Hijau =oklat
Bau Hijauansegar
9epertirumput
Hijauansegar
9egar Hijauansegar
1sam
pH 7,*/ /,8/ /,/ /,/ /,/ 7,*/
9ilase dibuat dengan menggunakan bahan hijauan rumput raja
#Pennisetum purpuphoides$ dan jerami kacang tanah dengan 5 macam
perlakuan yaitu silase dengan perbandingan rumput raja3jerami kacang
tanah -3-, 53-, dan -35. Bahan yang akan dibuat silase dipotong agar
ukurannya menjadi lebih kecil, kemudian dimasukkan ke dalam toples
kaca. Pemasukan bahan ke dalam botol diusahakan silo dikondisikan
anaerob dengan cara bahan dipadatkan atau ditekan sampai tidak ada
tempat bagi udara sampai botol terisi penuh. Pemeraman silase dilakukan
selama *- hari.
Perlakuan rumput raja3jerami kacang tanah -3- menghasilkan
silase dengan tekstur lunak, berarna hijau tua, berbau seperti rumput
dan memiliki pH /,8/. Kondisi ini sedikit berbeda dengan kondisi aal
bahan pakan yaitu memiliki tekstur kasar, berarna hijau dan berbau
hijauan segar. Perlakuan rumput raja3jerami kacang tanah 53-
menghasilkan silase dengan tekstur kasar, berarna hijau, berbau segar
dan memiliki pH /,/. Kondisi ini tidak berbeda nyata dengan kondisi aal
bahan pakan yaitu memiliki tekstur kasar, berarna hijau dan berbau
hijauan segar. Perlakuan rumput raja3jerami kacang tanah -35
menghasilkan silase dengan tekstur lunak, berarna coklat, berbau asam
dan memiliki pH 7,*/. Kondisi ini berbeda nyata dengan kondisi aal
25
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
26/72
bahan pakan yaitu memiliki tekstur kasar, berarna hijau dan berbau
hijauan segar.
Pemotongan bahan pakan menjadi ukuran yang lebih kecil
berfungsi untuk memperbesar luas permukaan bahan pakan sehingga
ketika dimasukkan dalam botol yang berfungsi sebagai silo, bahan pakan
tersebut mampu memenuhi semua ruang dalam botol sehingga tercipta
kondisi yang anaerob. Hal tersebut dilakukan karena ensilase terjadi pada
kondisi anaerob. 9umarsih dan :aluto #*++*$ menyatakan prinsip
pembuatan silase adalah menurunkan derajat keasaman #pH$ serendah
mungkin, sehingga mikrobia yang bersifat patogen tidak tumbuh dan
dilakukan pada tempat anaerob. ;nsilase dipengaruhi oleh tiga faktor
yaitu susunan hijauan dalam silo, jumlah udara yang masuk dalam silo,
dan kandungan bakteri yang berperan dalam ensilase.
9umarsih dan :aluyo #*++*$ menyatakan silase selesai dalam
aktu 5 sampai 6 minggu atau 5+ hari tergantung dari jumlah bakteri dan
laju fermentasi. Hal yang sama juga dikemukakan oleh :idyastuti #*++$
baha proses fermentasi silase memakan aktu sedikitnya *- hari untuk
mencapai hasil yang optimal. Berdasarkan hal tersebut, lama pemeraman
silase yang dilakukan pada saat praktikum sudah sesuai.
Penentuan kualitas silase dapat ditentukan secara organoleptis
yaitu meliputi arna, bau, tekstur, rasa, dan analisis laboratorium #kadar
protein, serat kasar, lemak, abu, dan B;TA$. 9ilase secara laboratoris
banyak mengandung asam laktat dan tidak mengandung asam butirat.
9ilase yang baik mempunyai ciri!ciri sebagai berikut 3 tekstur tidak
berubah, tidak menggumpal, arna hijau seperti daun direbus, rasa dan
bau asam, tidak ada asam butirat dan tidak ada lendir. Kriteria silase yang
baik dengan pH 6,/ atau kurang, kandungan asam laktat 5 sampai -5@
dari bahan kering, tidak ada jamur, arna seragam kecoklatan atau hijau
layu, tidak berbau amonia dan kandungan amonia rendah yaiitu /@ dari
total nitrogen. aktor!faktor yang mempengaruhi kualitas silase antara lain
keadaan hijauan yang akan dibuat silase, perlakuan terhadap hijauan
26
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
27/72
dengan pemotongan dan pelayuan, keadaan lingkungan yaitu dengan ada
tidaknya oksigen dalam silo dan penambahan bahan aditif. 9elain itu,
kualitas silase tergantung dari umur tanaman, kandungan bahan kering
tanaman dan kandungan nutrisi khususnya karbohidrat tanaman
#9umarsih dan :aluyo, *++*$.
Kualitas suatu silase diperlihatkan oleh beberapa parameter seperti
pH, suhu, tekstur, arna, dan kandungan asam laktatnya. )erajat
keasaman #pH$ yang optimum untuk silase yang baik sekitar 5. sampai
6.*. dan akan memperlihatkan tekstur dan arna silase yaitu halus dan
hijau kecoklatan #"atnakomala et al ., *++7$. Berdasarkan hal tersebut,
kualitas silase yang paling baik adalah perlakuan rumput raja3jerami
kacang tanah 53- karena silase dengan perlakuan tersebut menghasilkan
silase yang kondisinya tidak berbeda dengan kondisi aal bahan pakan
serta memiliki pH yang cukup rendah meskipun pH silase tersebut masih
berada di atas kisaran normal. 9ilase dengan perlakuan rumput
raja3jerami kacang tanah -3- dan -35 merupakan silase yang tidak cukup
baik untuk dijadikan pakan ternak karena kondisi silase tersebut berbeda
nyata dengan kondisi aal bahan pakan dan memiliki pH yang berada
jauh diatas kisaran normal. "atnakomala et al. #*++7$ menyatakan
kegagalan dalam pembuatan silase dapat disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya adalah proses pembuatan yang salah, terjadi
kebocoran silo sehingga tidak tercapai suasana di dalam silo yang
anaerobik, tidak tersedianya karbohidrat terlarut #:9=$, berat kering #BK$
aal yang rendah sehingga silase menjadi terlalu basah dan memicu
pertumbuhan organisme pembusuk yang tidak diharapkan.
Penelitian Moore et al . #-7$ menyatakan baha silase dengan
perbandingan rumput3legum 53- dengan penambahan amonia
menghasilkan kulaitas yang baik dibandingkan dengan silase dengan
perbandingan rumput3legum -3- dengan penambahan amonia dan silase
dengan perbandingan rumput3legum -35 dengan penambahan amonia.
Hal tersebut dipengaruhi oleh kadar protein pada bahan pakan dan
27
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
28/72
mikrobia yang berperan dalam proses fermentasi terhadap bahan pakan.
Berdasarkan hal tersebut, silase dengan perbandingan rumput3legum 53-
memiliki kandungan protein yang cukup tinggi sehingga mikrobia yang
berperan dalam fermentasi mampu melakukan kerja dengan optimal.
28
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
29/72
KESIMPULAN
9ilase merupakan metode presevasi bahan pakan yang dapat
meningkatkan kualitas bahan pakan karena adanya proses fermentasi.
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
30/72
DAFTAR PUSTAKA
1rinita, T. :. *+-+. Pengaruh substitusi jerami kacang tanah dengansilase daun pisang #!usa paradisiaca$ terhadap kecernaan bahankering dan bahan organik ransum pada kelinci "ew #aeland $hite jantan. 9kripsi. akultas Pertanian, &niversitas 9ebelas Maret.9urakarta.
=ahyono, B. *++8. Budi )aya Kacang Tanah. 1neka
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
31/72
BAB V
PENANAMAN DAN PEMUPUKAN
TINJAUAN PUSTAKA
Peranan tanah *a'i #ert!"*!han tana"an
Tanah merupakan hasil transformasi 'at!'at mineral dan organik di
muka daratan bumi #9utanto, *++$. Tanah adalah sumber utama
penyedia 'at hara bagi tumbuhan. Tanah juga tapak utama terjadinya
berbagai bentuk 'at didalam daur makanan #Aasoetion, *++$. Komponen
tanah #mineral, organik, air, dan udara$ tersusun antara yang satu dan
yang lain membentuk tubuh tanah. Tubuh tanah dibedakan atas hori'on!
hori'on yang kurang lebih sejajar dengan permukaan tanah sebagai hasil
proses pedogenesis. Bermacam!macam jenis tanah yang terbentuk
merupakan refleksi kondisi lingkungan yang berbeda #9utanto,*++$.
Tanah yang menjadi media tumbuh bagi tanaman memiliki
komposisi seperti, karbohidrat #gula, selulosa, hemiselulosa$, lemak
#gliserida, asam!asam lemak, stearat dan oleat$, dan lignin yang tersusun
dari =, H, dan >, juga oleh A. P, 9, e, dan lain!lain, sedangkan bagian
mineralnya terdiri dari unsur hara makro dan mikro esensial.Tanaman
membutuhkan unsur hara untuk dapat melengkapi siklus hidupnya, dan
jika tanaman mengalami defisiensi maka dapat diperbaiki dengan unsur
hara tersebut. &nsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar,
biasanya diatas /++ ppm dinamakan unsur hara esensial sedangkan,
unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit, biasanya
kurang dari /+ ppm dinamakan unsur hara mikro esensial. &nsur hara
makro esensial yang melimpah meliputi karbon #=$, hidrogen #H$, dan
oksigen #>$, sedangkan yang terbatas meliputi nitrogen #A$, fosfor #P$,
kalium #K$, belerang #9$, kalsium #=a$, dan magnesium #Mg$. &nsur hara
mikro esensial meliputi boron #B$, besi #e$, mangan #Mn$, tembaga #=u$,
seng #0n$, molybdenum #Mo$, dan %hlorin #=l$. &nsur yang paling banyak
dibutuhkan oleh tanaman adalah unsur A karena digunakan sebagai
31
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
32/72
komponen produksi, kecuali untuk tanaman yang produksinya berupa
buah berair atau umbi. &nsur hara yang ada dalam tanah dapat juga
dimanfaatkan untuk mengubah sampah organik menjadi kompos dan
mengurangi emisi gas rumah kaca dengan membuat lubang resapan
biopori #Hanafiah, *++/$.
Ja'!n'
4agung ##ea mays L.$ adalah tanaman semusim dan termasuk
jenis rumputan atau graminae yang mempunyai batang tunggal, meski
terdapat kemungkinan munculnya cabang anakan pada beberapa genotip
dan lingkungan tertentu. Batang jagung terdiri atas buku dan ruas. )aun
jagung tumbuh pada setiap buku, berhadapan satu sama lain. Bunga
jantan terletak pada bagian terpisah pada satu tanaman sehingga la'im
terjadi penyerbukan silang. 4agung merupakan tanaman hari pendek,
jumlah daunnya ditentukan pada saat inisiasi bunga jantan, dan
dikendalikan oleh genotip, lama penyinaran, dan suhu #9ubekti et al .,
*++5$.
4agung secara umum mempunyai pola pertumbuhan yang sama,
namun interval aktu antar tahap pertumbuhan dan jumlah daun yang
berkembang dapat berbeda. Pertumbuhan jagung dapat dikelompokkan
ke dalam tiga tahap yaitu #-$ fase perkecambahan, saat proses imbibisi air
yang ditandai dengan pembengkakan biji sampai dengan sebelum
munculnya daun pertamaG #*$ fase pertumbuhan vegetatif, yaitu fase mulai
munculnya daun pertama yang terbuka sempurna sampai tasseling dan
sebelum keluarnya bunga betina #sil%ing $, fase ini diidentifiksi dengan
jumlah daun yang terbentukG dan #5$ fase reproduktif, yaitu fase
pertumbuhan setelah sil%ing sampai masak fisiologis #9ubekti et al .,
*++5$.
Benih jagung umumnya ditanam pada kedalaman / sampai cm.
Bila kelembaban tepat, pemunculan kecambah seragam dalam 6 sampai
/ hari setelah tanam. 9emakin dalam lubang tanam semakin lama
32
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
33/72
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
34/72
Pe"!#!%an
Jeni #!#!%
Pemupukan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
kesuburan tanah. Pemupukan dilakukan karena tanah tidk mampu
menyediakan satu atau beberapa unsur hara untuk menjamin tingkat
produksi tertentu. 4enis pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk
anorganik dan organik. Pupuk anorganik merupakan pupuk yang dibuat
dengan teknologi khusus di pabrik melalui perubahan!perubahan kimia
dari pupuk alam atau dari bahan dasar sederhana seperti pada
pembuatan pupuk A. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa!
sisa makhluk hidup yang dapat berupa pupuk kandang, pupuk hijau, dan
lain!lain #9adikin, *++6$.
Pupuk organik cair adalah pupuk organik berbentuk cairan. Pupuk
cair umumnya hasil ekstrak bahan organik yang sudah dilarutkan dengan
pelarut seperti air, alkohol, atau minyak. 9enyaa organik mengandung
karbon, vitamin, atau metabolit sekunder dapat berasal dari ekstrak
tanaman, tepung ikan, tepung tulang, atau en'im. Pengaplikasian pupuk
organik dengan menyemprotkan ke daun atau disiramkan ke tanah
#)ongoran, *++$.
Pupuk kandang dapat dibedakan menjadi dua yaitu pupuk kandang
segar berupa kotoran hean yang baru dikeluarkan oleh hean sehingga
belum mengalami pembusukan dan pupuk kandang busuk yang
merupakan pupuk kandang yang tekah disimpan atau digundukkan
sehingga mengalami pembusukan. Pengaruh pemberian pupuk kandang
antara lain memudahkan penyerapan air hujan, memperbaiki kemampuan
tanah dalam mengikat air, mengurangi erosi, memberikan lingkungan
tumbuh yang baik untuk perkecambahan buji dan akar, dan merupakan
sumber unsur hara tanaman. Kandungan unsur hara dalam pupuk
kandang yang penting bagi tanaman antara lain nitrogen, phosphor , dan
kalium. "ata!rata kandungan unsur hara di dalam pupuk kandang adalah
34
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
35/72
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
36/72
pemupukannya dapat merata dan terbenam dalam tanah. Pupuk
yang biasa digunakan merupakan pupuk yang tidak mudah larut
dalam air.c. *ide band placement . Metode ini dilakukan dengan menempatkan
pupuk pada sebuah sisi atau kedua belah sisi tanaman atau benih
yang berjarak / sampai 8,/ cm pada kedalaman *,/ sampai / cm
dari permukaan tanah.d. +n the row palcement . =ara pemupukan dengan menempatkan
pupuk pada lubang!lubang benih atau sepanjang larikan tempat
benih yang akan ditanami.e. Top dressed atau side dressed placement . Metode ini dilakukan
dengan menempatkan pupuk di atas permukaan tanah di sekitar
tempat tumbuh tanaman. Pemupukan dengan cara ini sebaiknya
dilakukan menjelang musim hujan dan minggu pertama sesudah
musim hujan. Hal ini bertujuan agar pencucian atau pengangkutan
pupuk oleh air dapat dihindarkan.f. Penyemprotan atau sistem irigasi. Penyemprotan hanya dapat
dilakukan dengan pupuk yang mudah larut dalam air agar unsur!
unsur yang terkandung dalam larutan pupuk buatan dapat diserap
oleh daun atau batang tanaman. =ara pemupukan dengan
penyemprotan merupakan cara yang efektif karena biayanya
murah. )istribusi nutrisi ke tanaman lebih cepat, aktu
pengaplikasiannya setiap saat, dan kehilangan unsur hara akibat
pencucian bisa dikurangi.
36
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
37/72
MATERI DAN METODE
Materi
Alat. 1lat!alat yang digunakan dalam penanamandan pemupukan
adalah cangkul, ember, tali rafia, dan patok.
Bahan. Bahan!bahan yang digunakan dalam penanaman dan
pemupukan adalah jagung ##ea mays$, pupuk cair, pupuk kandang dan
air.
Metode
Bahan yang akan ditanam ke dalam lubang pada petak berukuran
-,/2-,/ m yang telah disediakan adalah jagung dengan jarak tanam
sebesar */ cm. ?ahan digemburkan terlebih dahulu menggunakan
cangkul sebelum ditanami. Parit kecil dibuat mengelilingi petak lahan yang
akan ditanami. Pemupukan kemudian dilakukan dengan cara menyemprot
petak penanaman menggunakan pupuk cair sebanyak /++ ml yang telah
dicampur dengan -*/+ ml air. ?ubang penanaman dibuat sebanyak */
lubang dengan 5 biji jagung pada tiap lubang. Patok dan rafia kemudian
dipasang di sekeliling lahan sebagai penanda. Pertumbuhan dan
perkembangan jagung diamati meliputi jumlah daun dan tinggi tanaman.
37
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
38/72
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tanah merupakan salah satu media tanam yang umum digunakan.
?ahan yang digunakan pada saat praktikum digemburkan terlebih dahulu
menggunakan cangkul dan diratakan sebelum ditanami. 9utanto #*++$
menyatakan tanah merupakan hasil transformasi 'at!'at mineral dan
organik di muka daratan bumi sedangkan Aasution #*++$ menyatakan
tanah adalah sumber utama penyedia 'at hara bagi tumbuhan. Tanah juga
tapak utama terjadinya berbagai bentuk 'at didalam daur makanan.
Penyiapan dan pengolahan lahan berupa pembajakan tanah
berfungsi untuk menggemburkan tanah, sehingga memperlancar sirkulasi
udara atau aerasi di dalam tanah. Penyiapan lahan sangat bergantung
pada fisik tanah seperti tekstur tanah. Tanah bertekstur berat perlu
pengolahan yang intensif. Tanah bertekstur ringan sampai sedang dapat
disiapkan dengan teknik olah tanah konservasi seperti olah tanah
minimum. Budi daya jagung dengan teknik penyiapan lahan konservasi
dapat berhasil baik pada tanah bertekstur ringan sampai sedang dan
ditunjang oleh drainase yang baik #1kil dan )ahlan, *++6$.
Tanah setelah digemburkan kemudian diratakan dan dipasang
patok kayu dan tali rafia sehingga membentuk petak petak berukuran luas
-,/2-,/ m. Masing!masing kelompok mengerjakan satu buah petak.
Tepian petak dibuat saluran irigasi berupa parit kecil yang berfungsi untuk
leatnya air yang akan mengairi lahan,karena lahan yang digunakan tidak
luas, maka pembuatan parit irigasi hanya menggunakan cangkul. 1kil dan
)ahlan #*++$ menyatakan pengairan tanaman jagung pada
musimkemarau bersumber dari air tanah yang dipompa maupun air
permukaandari jaringan irigasi. 1gar distribusi air lebih efektif ke tanaman,
petaniumumnya membuat saluran air di antara barisan tanaman
denganmenggunakan cangkul atau bajak ditarik ternak.
?ahan yang telah siap dengan lubang tanamnya, kemudian
dimasukan biji jagung sebanyak tiga biji dalam satu lubang tanam, lubang
38
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
39/72
penanaman dibuat sebanyak */ lubang dengan jarak tanam */2*/ cm.
4adi banyaknya biji yang diperlukan untuk menanami satu buah petak
adalah 8/ biji. Aasoetion #*++$ menyatakan sistem jarak tanam
mempengaruhi cahaya, =>*, angin, dan unsur hara yang diperoleh
tanaman sehingga akan berpengaruh pada proses fotosintesa yang pada
akhirnya memberikan pengaruh yang berbeda pada parameter
pertumbuhan dan produksi jagung. 4arak yang lebih sempit mampu
meningkatkan produksi per luas lahan dan jumlah biji namun menurunkan
bobot biji. Fariasi jarak tanam berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah
daun, tinggi tanaman, indeks luas daun, indeks panen, serta jumlah
tongkol namun berpengaruh nyata terhadap produksi per ha. Aasution
#*++$ menyatakan sistem jarak tanam satu baris menggunakan jarak
tanam 7+2*/ cm memberikan tinggi tanaman jagung yang paling tinggi
dibandingkan dengan sistem dua baris menggunakan jarak tanam */2*/
cm dan sistem baris segitiga berjarak */2*/2*/ cm dengan jarak tiap
segitiga 7+ cm. Berdasarkan hal tersebut, jarak tanam yang digunakan
pada saat praktikum belum sesuai untuk menghasilkan tinggi tanaman
jagung yang optimal. Aasution #*++$ mengatakan sistem jarak tanam
mempengaruhi cahaya, angin, serta unsur hara yang diperoleh tanaman
yang pada akhirnya memberikan pengaruh yang berbeda pada parameter
pertumbuhan dan produksi jagung.
Penanaman pada setiap lahan diberikan perlakuan yang berbeda
berupa perbedaan pupuk yang diberikan, yaitu perlakuan dengan
pemupukan pupuk kompos sebanyak -,/ kgCm* dan perlakuan dengan
pemupukan pupuk cair sebanyak /++ ml dengan penambahan air
sebanyak *,/ liter per petak lahan. Mahanani #*++5$ menyatakan pupuk
yang diberikan pada tanaman dapat dalam bentuk butiran atau granule
maupun dalam bentuk larutan. Pupuk yang diberikan dalam bentuk
granule lebih efektif karena pupuk tidak mudah tercuci oleh air hujan atau
air penyiraman dan dapat diserap tanaman secara perlahan sehingga
ketersediaan pupuknya lebih kontinyu. Berdasarkan hal tersebut,
39
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
40/72
pemakaian pupuk kompos untuk pemupukan tanaman lebih efektif
dibandingkan dengan penggunaan pupuk cair.
Pengukuran tanaman dilakukan setiap hari selama satu bulan pada
keseluruhan tanaman. Berdasarkan hasil praktikum, diperoleh data tinggi
tanaman jagung sebagai berikut 3
Tabel 6. "ata!rata tinggi tanaman jagung tiap minggu
Perlakuan
#kelompok$
Tinggi tanaman pada minggu ke! #cm$<
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
41/72
41
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
42/72
Berdasarkan hasil praktikum, diperoleh data jumlah daun tanaman
jagung sebagai berikut 3
Tabel /. "ata!rata jumlah daun tanaman jagung tiap minggu
Perlakuan
#kelompok$
4umlah daun pada minggu ke! #helai$< < < <
Pupuk kompos
#*8$
6 6 6 6
Pupuk kompos
#*$
7 7 7 7
Pupuk cair #*$ 6 6 6 6Pupuk cair #5+$ 6 6 6 6
)ata hasil rata!rata jumlah daun tanaman jagung diatas apabila
disajikan dalam bentuk grafik hasilnya adalah sebagai berikut3
Minggu ke-I Minggu ke-II Minggu ke-IIIMinggu ke-IV
0
5
10
15
20
25
30
Kelompok 27
Kelompok 28
Kelompok 29
Kelompok 27
Kelompok 28
Kelompok 29
Kelompok 30
(rafik 6. "ata!rata jumlah daun tanaman jagung per minggu
Berdasarkan tabel dan grafik diketahui baha perbedaan perlakuan
pemupukan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, khususnya tinggi tanaman. Perlakuan dengan pemupukan
menggunakan pupuk cair menghasilkan tanaman dengan tinggi yang
relatif rendah apabila dibandingkan dengan perlakuan dengan
pemupukan menggunakan pupuk kompos. 4umlah daun pada perlakuan
pemupukan menggunakan pupuk kompos terutama pada kelompok *
lebih banyak dibandingkan dengan jumlah daun dari kelompok yang lain.
Hal ini menunjukan baha penggunaan pupuk kompos lebih efektif untuk
42
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
43/72
memperoleh pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang optimum
dibandingkan dengan penggunaan pupuk cair. )ongoran #*++$
menyatakan unsur hara mikro berfungsi terutama dalam pembentukan
daun dan klorofil pada daun sehingga apabila pembentukan daun tersebut
terganggu, maka proses fotosintesis akan terganggu juga dan
pertumbuhan tanaman tersebut terganggu. Berdasarkan hal tersebut,
unsur hara mikro pada tanaman kelompok * tercukupi sehingga
perkembangan daun dan pertumbuhan tanaman dapat berlangsung
dengan baik dibandingkan dengan tanaman dari kelompok lain.
Kedua pupuk yang digunakan dalam praktikum merupakan contoh
bahan organik. Penggunaan bahan organik berupa pupuk kompos
menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang lebih baik
dibandingkan dengan penggunaan pupuk cair. )ongoran #*++$
menyatakan bahan organik sangat berperan pada pembentukan struktur
tanah yang baik dan stabil. Pemberian bahan organik juga berperan
dalam memperbaiki sifat kimia tanah. Easyifun #*++$ menyatakan
penambahan bahan organik akan meningkatkan pH tanah masam dan
menurunkan pH tanah alkalis. 4agung mampu tumbuh dengan baik pada
kemasaman tanah #pH$ /,7 sampai 8,*. Tingkat kemasaman #pH$ tanah
dapat mempengaruhi pertumbuhan akar, mikrobia tanah, memacu
pelapukan batu, dan melepaskan beberapa unsur hara seperti K D, =a*D,
Mg*D, dan Mn*D. Pemberian bahan organik yang berupa kompos mampu
meningkatkan kandungan unsur hara dalam tanah selain meningkatkan
pH tanah karena kompos mengandung sebagian unsur hara yang
dibutuhkan oleh tanaman. Berdasarkan hal tersebut, pupuk kompos lebih
mampu meningkatkan kandungan unsur hara dalam tanah yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung
dibandingkan dengan pupuk cair.
43
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
44/72
KESIMPULAN
Praktikum penanaman dilakukan untuk mengetahui efek level
pemupukan pada berbagai jenis pupuk. Pupuk yang digunakan selama
praktikum adalah pupuk cair dan pupuk kandang.
44
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
45/72
DAFTAR PUSTAKA
)ongoran, )oddy. *++. "espons pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis ##ea mays *accharata 9turt$ terhadap pemberianpupuk cair TA dan pupuk kandang ayam. 9kripsi. akultasPertanian, &niversitas 9umatera &tara. Medan.
asfakh ;., 9oetrisno ". )., Budhi 9. P. 9., Maas 1. *++. Pertumbuhandan produksi leguminosa pakan hasil asosiasi dengan rhi'obiumpada media tanam salin. 9eminar Aasional KebangkitanPeternakan. 9emarang.
Hanafiah, Kemas 1li. *++/. )asarI)asar
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
46/72
9utanto, "achman. *++. )asarI)asar
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
47/72
BAB VI
PRODUKSI VISUAL
TINJAUAN PUSTAKA
Perkembangan peternakan di
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
48/72
ekonomi. :alaupun demikian, untuk masing!masing kategori perlu
penyesuaian!penyesuaian agar dapat dilaksanakan sesuai dengan
harapan #9oetrisno, *++*$.
9oetrisno #*++*$ menyatakan untuk menentukan berapa jumlah
ternak yang dapat diberi pakan hijauan yang kita tanam, perlu dilakukan
pengukuran hasil terlebih dahulu. Metode pengukuran produksi lahan
terdapat beberapa macam, salah satu yang sering dilakukan adalah
metode dekstruktif biasanya menggunakan kuadrat ukuran - m*, semakin
luas ukuran tentu saja akan semakin baik dan semakin banyak sampel
yang diambil secara acak akan semakin kecil koefien variansinya.
9oedomo melaporkan #-/$, melaporkan untuk area pastura seluas 7/
ha sekurang!kurangnya diperlukan pengambilan sampel -++ sampel.
Metode non dekstruktif dilakukan secara visual, tetapi masih perlu
dilakukan pengambilan sampel, apabila akan dihitung presentase spesies!
spesies tanaman yang ada. :aite #-6$ menyatakan keuntungan dari
penggunaan estimasi produksi lahan menggunakan pengamatan visual
yaitu mudah dilakukan dan tidak memerlukan biaya yang besar dalam
pelaksanaannya. Kekurangan dari pengamatan visual adalah data yang
diperoleh tidak memuat tentang dry mater tanaman dan komposisi nutrien
tanaman.
48
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
49/72
MATERI DAN METODE
Materi
Alat. 1lat!alat yang digunakan dalam pengukuran produksi visual
adalah kolom sampling #ubinan$ ukuran -m 2 -m, sabit dan timbangan.
Bahan. Bahan yang digunakan pada praktikum pengukuran
produksi visual adalh beberapa jenis rumput dan legum yang ada di
Kebun Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Pertanian #KP6$
Berbah, Eogyakarta.
Metode
Metode yang digunakan untuk pengukuran produksi visual yaitu
dengan metode ubinan. &binan seluas -m 2 -m dilempar secara acak
pada padang hijauan sebanyak dua kali. &binan pertama dilempar secara
acak kemudian setelah dilakukan perhitungan komposisi dan berat
tanaman dalam ubinan dilakukan pelemparan ubinan kedua dengan jalanmelangkah -+ langah ke arah kanan dan kemudian dilempar kembali
ubinan tersebut. Hijauan yang berada dalam ubinan dipotong dengan
sabit. "umput kemudian dipisahkan dari legum dan gulma, lalu ditafsir
masing!masing berat hijauan yang dipotong kemudian masing!masing
hijauan ditimbang. Penafsiran yang dilakukan kemudian dibandingkan
dengan pengukuran sebenarnya.
49
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
50/72
HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode produksi visual yang benar menurut ;ffendi #*+--$,
dilakukan dengan metode cuplikan dengan menggunakan frame
berukuran bujur sangkar #ubinan -2- m$. Pengambilan sampel di
lapangan dilakukan secara acak dan dilakukan sebanyak * kali ulangan,
ditentukan dengan melihat homogenitas lahan yaitu komposisi botani,
penyebaran produksi serta topografi lahan. Hijauan yang teretak di area
frame kemudian dipotong lebih kurang / sampai -+ cm di atas permukaan
tanah.
Berdasarkan hasil pengamatan produksi visual menggunakan
ubinan, berikut hasil data yang diperoleh dengan dua kali pengulangan3
Tabel 7. &binan -
Aama 9pesies"umput ?egum (ulma
Berat
taksira
n g
Ke!
salahan
@
Berat
taksira
n g
Ke!
salahan
@
Berat
taksira
n g
Ke!
salahan
@0a'in -/++ *,+7- ! ! -/ 6*,5+;rlina 5++ *,65 ! ! -+ 7-,/5:ahyu -5++ 77,6/5 ! ! -+ 7*,/5au'i -5++ 77,6/5 ! ! */ 5,67)ana -+++ *,+6- ! ! 5+ -/,5/Berat
sebenarny
a
8- gram ! gram *7 gram
Berat sebenarnya rumput dalam ubinan - sebesar 8- gram, gulma
*7 gram sedangkan legum tidak terdapat. Hasil taksiran yang dilakukan
praktikan hasilnya sa ngat bervariasi pada spesies rumput penafsiran
terbesar dengan berat -/++ gram dengan persen kesalahan *,+7-@ dan
penafsiran terkecil penafisran berat rumput sebesar 5++ gram dengan
persen kesalahan sebesar *,65@. Penafsiran terbesar pada spesies
gulma sebesar 5+ gram dengan persen kesalahan -/,5/@ sedangkan
penfsiran terkecil atau yang paling mendekati berat sebenarnya adalah */
gram dengan persen kesalahan sebesar 5,67@.
50
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
51/72
Pengujian produksi visual lahan pastura menggunakan ubinan
dilakukan dengan menggunakan dua kali replikasi atau ulangan. Berikut
hasil pengukuran produksi visual berdasarkan ulangan kedua3
Tabel 8. &binan *
Aama 9pesies"umput ?egum (ulma
Berat
taksira
n g
Kealaha
n @
Berat
taksira
n g
Kesala
n @
Berat
taksira
n g
Kesala
n @
0a'in 7++ /8,/ */ 6,78 -/ /-,7-5;rlina 8++ 6,*- *+ -7,78 */ -,5//:ahyu /++ 5-,/8 *+ -7,78 5+ 5,**7au'i -+++ -75,-/ */ 6,-78 /+ 7-,*)ana ++ -57,6* *+ -7.78 6/ 6/,-7-Berat
sebenarny
a
5+gram *6 gram 5- gram
Hasil dari pengukuran ubinan ke dua didapatkan semua spesies
terdapat di dalam ubinan seperti rumput, legum dan gulma. Berat
sebenarnya rumput sebesar 5+ gram, legum *6 gram dan gulma 5-
gram. Hasil penafsiran rumput terbesar adalah -+++ gram dengan
kesalahan -75,-/@ dan yang terkecil sebesar /++ gram dengan
kesalahan 5-,/8@. Hasil penafsiran spesies legum yang terbesar
sebesar *+ gram dengan persen kesalahan -7,78 dan penafsiran terkecil
pada berat tafsir */ gram dengan kesalahan 6-78@. Hasil penafsiran
spesies gulma terbesar pada berat tafsir /+ gram dengan kesalahan
sebesar 7-,*@ sedangkan penafsiran terkecil pada berat tafsir 5+ gram
dengan kesalahan sebesar 5,**7@.
Presentase masing!masing spesies dalam ubinan - adalah rumput
sebesar 7,8@ untuk rumput dan 5,**@ gulma dari total berat populasi
dari ubinan -. Presentase rumput dalam ubinan - sebesar 8,5/@, legum
sebesar /,/*@, dan gulma 8,-5@ dari total berat populasi. Berdasarkan
penelitian :aite #-6$, yang dilakukan di lahan pastura dengan
komposisi tanaman pastura berupa rumput gajah, siratro, rumput lain dan
gulma. "ata!rata persen komposisi hasil pengamatan visual pada lahan
51
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
52/72
pastura adalah sebagai berikut rumput gajah 77@, siratro @, rumput lain
-* @ dan gulma -5@. Hasil data yang diperoleh dari pengamatan
praktikum jika dibandingkan dengan literatur menunjukkan baha
komposisi rumput yang sangat tinggi dengan sedikit legum dan lebih
banyak gulma dari pada tanaman legum. Hal tersebut menunjukkan
baha diperlukan introduce tanaman baru yaitu legum dalam lahan
pastura tersebut.
Fariasi spesies yang ada dalam sampel ubin dan * berbeda hal
tersebut dipengaruhi oleh karakteristik tanah, musim, dan kandungan
nutrien yang terdapat dalam tanah #9oedomo, -/$. Komposisi jumlah
tanaman dalam pastur tersebut juga berbeda. 4umlah tanaman yang
paling banyak didominasi oleh rumput, gulma dan legum. Hal tersebut
menurut )iana #*++8$, disebabkan yang utama karena efek naungan dari
tanaman rumput yang lebih besar dari tanaman lain sehingga dapat
mengurangi intensitas cahaya.
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
53/72
KESIMPULAN
Pengamatan produksi visual dilakukan bertujuan untuk mengetahui
secara visual atau pengamatan indra produksi suatu lahan pastura. Hasil
dari pengamatan tersebut dapat digunakan sebagai bahan untuk
mengevaluasi produksi pastura dalam suplai ketersedian hijauan untuk
ternak.
53
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
54/72
DAFTAR PUSTAKA
)iana, A.H. *++8. Keragaman pastura campuran pada berbagai tingkatnaungan dan aplikasiny pada lahan perkebunan kelapa sait.
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
55/72
BAB VII
TRAKTOR
TINJAUAN PUSTAKA
De)inii Tra%tor
Traktor adalah suatu mesin traksi yang utamanya dirancang dan
dinyatakan sebagai penyedia tenaga bagi peralatan pertanian dan
perlengkapan usaha tani #9embiring et al., -$. Traktor didesain secara
spesifik untuk keperluan traksi tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk
menarik trailer atauinstrumen yang digunakan dalam pertanian atau
konstruksi.Berdasarkan asal katanya, traktor berarti alat penghela. ungsi
utama traktor ialah untuk menghela sesuatu sehingga semua traktor tentu
pada bagian belakangnya dilengkapi dengan sambungan untuk tempat
menggandeng alat yang akan dihela tersebut. Pengertian traktor ialah
kendaraan bermesin yang khusus dirancang untuk menjadi penghela.
Berdasarkan sejarahnya, traktor memang dirancang aalnya untuk
mengganti hean hela dengan mesin yang lebih kuat. Traktor digunakan
untuk berbagai keperluan pada saat ini. Penggunaan yang paling banyak
ialah untuk pengolahan tanah, karena memang pekerjaan pengolahan
tanah adalah pekerjaan pertanian yang relatif membutuhkan daya yang
besar dibanding pekerjaan lainnya. Traktor juga digunakan untuk
penanaman, untuk pemeliharan tanaman, untuk memutar pompa irigasi,
untuk pemanen #dengan memasang pisau reaper $, untuk memutar
perontok padi, serta untuk pengangkutan, mulai dari bibit, pupuk,
peralatan, sampai hasil pertanian #Tasliman, *++-$.
Jeni dan Ke'!naan
Traktor dapat digolongkan menurut jumlah rodanya, bentuk
rodanya, menurut ukurannya, atau menurut rancangan penggunaannya.
Traktor dapat dibagi menjadi3 traktor roda dua, traktor roda tiga dan traktor
roda empat menurut jumlah rodanya sedangkan menurut bentuk rodanya,
55
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
56/72
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
57/72
Tra%tor ind!tri. Traktor industri ialah traktor yang dirancang untuk
keperluan industri, sehingga rancangannya tidak perlu memperhatikan
keperluan penggunaan di lahan pertanian. "ancangan ukurannya sangat
tergantung keperluan pekerjaannya sehingga tidak diperlukan adanya
kolong tinggi ataupun jarak roda yang standar meskipun tidak tertutup
kemungkinan penggunaan traktor industri untuk pekerjaan pertanian.
Pekerjaan semisal pengangkutan dengan trailer tidak memerlukan standar
jarak roda atau tinggi kolong sehingga dapat menggunakan traktor non
standar #traktor industri atau traktor kebun$ #Tasliman, *++-$.
Tra%tor %olon' tin''i. Traktor kolong tinggi dirancang untuk
pekerjaan pada tanaman!tanaman yang memerlukan kolong tinggi
misalnya tebu. Traktor ini dapat dibuat berkolong dengan ketinggian lebih
dari - meter #Tasliman, *++-$.
Tra%tor tan'an. Traktor roda dua biasa dikenal dengan nama
traktor tangan. Traktor ini tidak bisa dikendarai sehingga pengemudi harus
berjalan di belakangnya. 1lat kemudi berupa setang yang dipegang
dengan tangan kanan dan kiri. Hal inilah barangkali yang menyebabkan
traktor tersebut dinamakan traktor tangan. Traktor tangan biasa digunakan
untuk pekerjaan pengolahan tanah, kebanyakan dengan dipasangi rotary
tiller juga menggunakan bajak dan garu. Traktor tangan dapat dibuat
menjadi alat penanam atau pemanen dengan sedikit modifikasi. Traktor
tangan dapat digunakan dengan roda berban karet ataupun roda besi
#Tasliman, *++-$.
Traktor tangan agaknya adalah mesin penghela yang paling sesuai
untuk kebanyak pedesaan di 4aa. Hal tersebut bisa diperkirakan dengan
melihat perkembangan penggunaannya yang pesat di berbagai pedesaan.
Kelebihan traktor tangan dibanding traktor roda empat antara lain3 -$
Harganya lebih murah, dikarenakan komponen yang lebih sedikit, *$
kontruksinya lebih sederhana, sehingga peraatan lebih mudah, biaya
pemeliharaan lebih murah dibanding traktor roda empat, 5$ bisa dirakit
sendiri di pedesaan, di bengkel yang tersedia di lokal setempat, dan 6$
57
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
58/72
kemampuan untuk digunakan pada petak yang kecil serta petak yang
berada di tengah saah milik orang lain #Tasliman, *++-$.
Traktor roda empat tidak mungkin digunakan pada situasi tersebut,
karena traktor roda empat membutuhkan adanya jalan ke tiap petak yang
akan dikerjakan. 9edangkan traktor roda dua dapat melintas melalui
saah tetangga, asal saah tersebut belum ditanami. Penggunaannya
juga lebih mudah, tidak memerlukan ketrampilan yang tinggi #Tasliman,
*++-$.
MATERI DAN METODE
Materi
1lat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah traktor berupa
hand tra%tor dan mobile tra%tor .
Metode
Metode yang digunakan adalah dengan mencoba langsung baik
hand tra%tor maupun mobile tra%tor dengan masing!masing praktikan.
.
58
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
59/72
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan kegiatan praktikum yang telah dilakukan, diketahui
baha traktor yang digunakan adalah traktor kendaraan atau disebut juga
sebagai traktor mobil yaitu Kubota sedangkan traktor tangan yang
digunakan berupat raktor merk Juick. Traktor digunakan untuk berbaga
ikeperluan, penggunaan yang paling banyak adalah untuk pengolahan
tanah, karena memang pekerjaan pengolahan tanah adalah pekerjaan
pertanian yang relatif membutuhkan daya yang besar dibanding pekerjaan
lainnya. Traktor juga digunakan untuk penanaman, untuk pemeliharaan
tanaman, untuk memutar pompa irigasi, untuk pemanen #dengan
memasang pisau reaper $, untuk memutar perontok padi, serta untuk
pengangkutan, mulai dari bibit, pupuk, peralatan, sampai hasil pertanian..
Traktor roda dua biasa dikenal dengan nama traktor tangan. Traktor
ini tidak bisa dikendarai sehingga pengemudi harus berjalan di
belakangnya. 1lat kemudi berupa setang yang dipegang dengan tangan
kanan dan kiri. Hal ini kemungkinan yang menyebabkan traktor tersebut
dinamakan traktor tangan. Traktor tangan biasa digunakan untuk
pekerjaan pengolahan tanah, kebanyakan dengan dipasangi rotary tiller
juga menggunakan bajak dan garu. Traktor tangan dapat dibuat menjadi
alat penanam atau pemanen dengan sedikit modifikasi. Traktor tangan
dapat digunakan dengan roda berban karet ataupun roda besi.
Traktor roda ban dengan roda satu atau dua umumnya dikenal
sebagai traktor tangan untuk pertanian pada lahan sempit atau pada
luasan lahan yang tidak begitu luas. Traktor beroda tiga digunakan untuk
kegiatan antar barisan tanaman terutama dalam kegiatan pemeliharaan
tanaman. Traktor beroda empat atau lebih umumnya mempunyai motor
penggerak yang lebih besar dan sering digunakan untuk penyiapan pada
lahan pertanian. Traktor tersebut bisa dengan penggerak *!:) atau 6!
:) sebagai traksi yang sangat besar untuk traktor tersebut #9itompul,
--$. Berdasarkan hal tersebut hand tra%tor yang digunakan pada saat
59
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
60/72
praktikum termasuk spesifikasi traktor beroda tiga dan mobile tra%tor
termasuk spesifikasi traktor beroda empat.
60
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
61/72
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan traktor sesuai fungsinya
digunakan sebagai alat untuk mempermudah dalam kegiatan produksi
pertanian. Traktor yang digunakan dalam praktikum yaitu berupa hand
tra%tor dan mobile tra%tor .
61
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
62/72
DAFTAR PUSTAKA
9itompul. --. Motor bakar internal dan tenaga di bidang pertanian.4
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
63/72
BAB VII
UJI TETRA,OLIUM
Tin$a!an P!ta%a
U$i tetra+oli!"
&ji tetra'olium #T0$ banyak digunakan untuk pengujian viabilitas
benih karena aktu yang diperlukan lebih cepat dalam hitungan jam$
dibandingkan pengujian daya berkecambah #dalam hitungan hari$. &ji
tetra'olium menggunakan larutan *,5,/! triphenyl tetra'olium chloride
yang tidak berarna. 9enyaa tersebut diimbibisi oleh benih dan didalam
jaringan benih yang hidup akan bereaksi dengan proses reduksi dalam
respirasi. 1ktivasi en'im dehidrogenase akan melepaskan ion HD dan
bereaksi dengan larutan T0 membentuk endapan forma'on yang
berarna merah, stabil dan tidak larut dalam air. ?etak dan ukuran daerah
yang terarnai serta intensitas perarnaan #disebut pola topografi$
membentuk klasifikasi benih viable atau non viable #
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
64/72
kerusakan paling dini pada embrio dan menunjukkan deteriorasi benih
yang yang merupakan indikator viabilitas, hal ini dikarena uji tetra'olium
akan menghasilkan indikator yang jelas dengan penandaan munculnya
arna merah pada biji yang akan diuji. 9urvei tahun -87, -*, dan -+
menyatakan uji tetra'olium menjadi metode yang paling banyak
digunakan untuk uji vigor dan #?eist, *++6$. &ji tetra'olium harus
berkolerasi dengan pertumbuhan tanaman.
Figor benih merupakan fokus bagi insan perbenihan. Benih yang
vigor adalah, yang telah melalui upaya pemuliaan genetik dan pemurnian
fisik sehingga diperoleh sebuah lot benih berisi individu!individu benih
yang prima, memiliki tingkatkemurnian genetik yang tinggi, bersih
penampilan fisik, sehat pertumbuhan danhomogen. Figor benih jelas
mengait berbagai fungsi insan benih yang bergerak di sektor hulu maupun
hilir. Hasil peneltian menunjukkan baha keadaan benih pasca tanam di
lapang dapat disimulasikan dalam bentuk model!model tertentu, sehingga
dapat diketahui mutu benih dengan melakukan simulasi yang mendekati
keadaan sebenarnya. 9imulasi atau ujitersebut dapat pula diketahui
tingkat vigor benih. ?angkah aal untuk menduga dengan cepat viablitas
benih, yang sebelumnya dapat diketahui dengan melakukan
pengecambahan maka dilakukan uji cepat dengan berbagai metode.
diantaranya yaitu uji tetra'olium #&tomo, *+-5$.
1lternatif lain yang murah dan mudah adalah penggunaan benih
bebas virus dengan tujuan untuk mengurangi atau menghilangkan sumber
infeksi virus. Hasil penelitian 9aleh et al . #--$,menunjukkan baha
penggunaan benih sehat dapat menurunkan laju perkembangan penyakit.
&paya lain adalah melakukan monitoring secara berkala melalui
pengamatan visual terhadap gejala yang muncul. Aamun cara ini sulit
dilakukan, karena adanya kemungkinan munculnya infeksi laten atau
bahkaninfeksi virus lain yang gejalanya mirip #Bos, -+$. =ara yang
paling tepat dan cepat untuk mendeteksi gejala yang disebabkan oleh
virus ialah dengan uji tetra'olium.
64
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
65/72
Ka&an' tanah
Arachis merupakan tanaman yang unik dan sering ditanam oleh
banyak petani karena memiliki manfaat yang beraneka ragam antara lain3
sumber protein dari hijaun ternak dengan kandungan protein kasar
berkisar 8,* sampai -@ berdasarkan bahan kering, meningkatkan
produktivitas rumput bila ditanam secara rumpunan, pupuk hijauan untuk
lahan yang miskin akan bahan organik, menyuburkan tanah yang miskin
akan unsur hara, penutup lahan diareal perkebunan, pengendali erosi
pada lahan miring, dan tanaman hias #Euhaeni, *++-$.
Kacang tanah # Arachis hypogea L$ merupakan tanaman pangan
yang cukup penting di
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
66/72
Materi dan Metode
Materi
Alat. 1lat yang digunakan dalam uji tetra'olium adalah bea%er
glass, aluminium foil , pinset,.
Bahan. Bahan! bahan yang digunakan pada praktikum uji
perkecambahan adalah larutan tetra'olium, biji kacang yang terdiri dari
kacang tanah dan kacang hijau.
Metode
Biji yang akan diuji daya perkecambahannya yaitu biji kacang tanah
dan kacang hijau. Biji kacang tanah dan hijau diambil masing! masing
sebanyak enam biji dan dipilih yang baik, tidak rusak. Kemudian bji!biji
tersebut diperlakukan dengan dua perlakuan yang berbeda, yaitu tiga biji
dibelahdan tiga biji sisanya dibiarkan utuh lalu direndam dengan larutan
tetra'olium selama kurang lebih - jam perendaman. Kemudian diangkat
setelah - jam dan diamati apakah terdapat arna merah pada biji.
66
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
67/72
Hail dan Pe"*ahaan
Berdasarkan praktikum uji tetra'olium yang telah dilakukan dengan
cara perendaman biji terlebih dahulu selama -7 jam dengan air hangat
kemudian dimasukkan dalam larutan tetra'olium didapatkan hasil pada
tabel - sebagai berikut 3
Tabel . Hasil uji tetra'olium
Aomor
:arna yang timbul
Kacang hijau Kacang tanah
)ibelah setelah
direndam
- Putih Putih* Putih Putih5 Putih Putih
)ibelah
sebelum
direndam
6 Merah Merah
/ Merah Merah7 merah Merah
Masing!masing biji kacang yang digunakan sebanyak enam biji
yaitu tiga biji yang sengaja dibelah sebelum direndam dan tiga biji sisanya
dibelah setelah perendaman dengan larutan tetra'olium. Berdasarkan
hasil yang didapatkan, kacang hijau yang sengaja dibelah setelah
direndam selama - jam dengan larutan tetra'olium menghasilkan arna
putih pada bagian kotiledon biji, bagitu pula dengan biji kacang tanah yang
dibelah setelah direndam juga berarna putih. Hal ini disebabkan larutan
tetra'olium tidak bereaksi dengan en'im dehidrogenase yang terdapat
pada biji yang belum dibelah sebelumnya. Proses respirasi pada biji
terjadi didalam biji tepatnya pada bagian kotiledon biji, jika larutantetra'olium tidak bereaksi dengan proses respirasi biji, maka pada bagian
kotiledon biji tidak akan berarna merah, itu sebabnya biji yang tidak
dibelah sebelumnya bagian kotiledonnya masih berarna putih
sedangkan, biji kacang hijau yang dibelah terlebih dahulu sebelum
direndam menunjukkan perubahan arna yang timbul setelah direndam
dengan larutan tetra'olium bagian kotiledon menjadi arna merah. Hal ini
disebabkan adanya jaringan benih yang hidup akan bereaksi dengan
67
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
68/72
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
69/72
merah cerah pada bagian kotiledonnya, sedangkan ketiga biji yang
dibelah setelah direndam berarna putih dan dapat dikatakan biji tersebut
rusak atau mati. Fiabilitas untuk biji kacang tanah dan kacang hijau yang
dibelah terlebih dahulu sebelum direndam larutan tetra'olium lebih baik
dibandingkan dengan biji yang dibelah setelah direndam. Berdasarkan
data yang didapatkan, maka hasil pengujian viabilitas biji kacang tanah
dan kacang hijau dengan uji tetra'olium sudah sesuai dengan literatur.
69
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
70/72
Kei"#!lan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan
untuk mengetahu viabilitas suatu biji dapat menggunakan uji tetra'olium
yang ditandai perubahan arna merah pada kotiledon biji..
70
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
71/72
Da)tar P!ta%a
Biro Pusat 9tatistik. *++*. 9tatistik
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura
72/72
0an'ibar, M. *++. Kajian metode uji cepat sebagai metode resmi
pengujian kualitas benih tanaman hutan di