laporan praktikum manejemen pastura

Upload: surah-khaurroziqin-suthohar

Post on 06-Jul-2018

256 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    1/72

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Perkembangan petenakan di indonesia khususnya ternak

    ruminansia sangat ditentukan oleh penyediaan bahan pakan berupa

    hijauan berkualita tinggi yang dapat mencukupi kebutuhan sepanjang

    tahun. Ketersediaan pakan yang terbatas pada musim kemarau menjadi

    permasalahan yang dihadapi oleh peternak disamping itu pakan yang

    dihasilkan berkualitas rendah sehingga terlihat pada pertumbuhan ternak

    yang kurang memuaskan. Penyediaan hijauan pakan ternak merupakan

    salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan peternakan.

    Permasalahan yang sering dihadapi pada pengadaan hijauan

    pakan adalah kesulitan pengadaan hijauan makanan ternak akibat

    keterbatasan lahan akibat belum adanya pengelolaan yang baik sehingga

    menyebabakan kualitas dan kuantitas produksi rendah.Beberapa masalah

    yang sering timbul dalam pengelolaan hijauan pakan ternak antara lain

    adanya fluktuasi hijauan pakan ternak yang tajam sebagai akibat

    pergantian musim hujan dan musim kemarau. Keterbatasan lahan

    memerlukan penanganan khusus yaitu dibutuhkan suatu manajemen

    pengelolaan lahan agar ketersediaan pakan tetap tersedia sepanjang

    musim.

    Tujuan dari praktikum manajemen pastura adalah untuk

    mengetahui prosedur pengelolaan lahan pastura agar dapat

    mengefisiensikan antara input dan output pastura sehingga menjamin

    ketersediaan pakan hijauan sepanjang tahun. Manajemen pastura

    didalamnya termasuk ke dalam mengestimasi produksi lahan baik secara

    visual maupun bahan kering. Hal tersebut dapat bermanfaat bagi peternak

    untuk memperkirakan carrying capacity dari lahan patura tersebut. Hasil

    akhir dari praktikum manajemen pastura, mahasisa diharap dapat

    mengelola dan manfaatkan pastura dengan sebaik!baiknya.

    1

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    2/72

    BAB II

    DEFOLIASI

    TINJAUAN PUSTAKA

    "umput "aja #Pennisetum  purpureophoides$ atau %King   Grass%

    merupakan jenis rumput unggul, mudah ditanam dan dapat tumbuh di

    dataran rendah sampai dataran tinggi dengan potensi produksi yang

    tinggi. Tidak semua bahan hijauan dapat dimakan oleh ternak kecil. &mur 

    hijauan pada saat dipangkas mempengaruhi kadar protein, daya cerna

    dan jumlah yang dikonsumsi oleh ternak. Komposisi 'at hara rumput "aja

    tidak banyak berbeda dibandingkan dengan rumput (ajah. Produksi

    bahan hijauan #biomassa$ maupun bahan keringnya tinggi, sehingga

    menyebabkan produksi 'at!'at makanan per satuan luas menjadi lebih

    tinggi. Pemanfaatan lahan kritis, sebagi tempat usaha ternak dengan

    tanaman industri dan atau buah!buahan tampaknya lebih menjanjikan

    keberhasilan. Tanaman pangan hanya ditanam pada masa aal saja, atau

    dengan porsi kecil bila petani merasa perlu untuk menjamin keamanan

    pangannya. )engan penataan tanaman pakan dan tanaman tahunan

    yang serasi, laju erosi dapat dikendalikan #"amada. *++$.

    Teknik budidaya yang dapat dilakukan untuk memperbanyak

    cabang, agar diperoleh bahan untuk stek dalam jumlah yang maksimal

    adalah defoliasi. )efoliasi adalah pemangkasan ujung batang #Hopkins,

    -/$. Prinsip dari perlakuan tersebut adalah untuk mengatur 

    keseimbangan hormone antara lain sitokinin dengan auksin pada ketiak

    daun di baah ujung batang #Tai' and 0eiger, - dan Hopkins, -/$.

    2

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    3/72

    MATERI DAN METODE

    Materi

    Alat. 1lat yang digunakan dalam praktikum defoliasi adalah sabit,

    rafia, dan meteran

    Bahan. Bahan yang digunakan pada praktikum defoliasi adalah

    tanaman rumput "aja

    Metode

    "umput "aja dipotong tiga ruas dari atas permukaan tanah

    menggunakan sabit. Kemudian rumput raja ditandai dengan tali raffia

    seluas -m 2 -m dalam satu petak. Pengamatan dilakukan selama *- hari

    dan dicatat jumlah tunas dan panjang daun terpanjang.

    3

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    4/72

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Berdasarkan praktikum defoliasi yang telah dilakukan, diperoleh

    hasil sebagai berikut 3

    Tabel -. Hasil pengamatan pertumbuhan

    Hari ke! 4umlah tunas Tinggi terpanjang #cm$- ! !* ! !5 * +,/6 5 +,// / -7 58 -5 6 *- *- -*-+ *- -8-- ** *+-* ** *6-5 *6 5+-6 *6 57-/ *8 66

    -7 *8 /8-8 *8 8+- *8 8- *8 **+ *8 +*- *8 /

    Praktikum defoliasi meliputi pemotongan daun dan pengukuran

    pertumbuhan. )aun dipotong 5 ruas dari bagian diatas tanah. Kemudian

    dilakukan pengukuran pertumbuhan meliputi jumlah tunas yang muncul

    dan panjang daun terpanjang. Hasil dari praktikum menunjukkan jumlahtunas yang muncul hingga hari ke!*- adalah *8 buah dengan panjang

    daun terpanjang adalah / cm.

    4

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    5/72

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    Hari

    Panjang daun

    (rafik -. Pertumbuhan rumput raja

    (rafik pertumbuhan rumput raja diatas menunjukkan peningkatan

    yang stabil. 1al masa pemotongan belum terdapat pertumbuhan tunas

    rumpur raja. Tunas baru mulai tumbuh pada hari kedua dan terus

    mengalami pertumbuhan sampai aktu pengamatan berakhir yaitu

    selama *- hari. Pertumbuhan tunas rumput raja pada akhir masa

    pengamatan tingginya hampir mencapai -++ cm bila dilihat dari grafik

    diatas.

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    Hari

     jumlah tunas

    (rafik *. 4umlah tunas yang muncul

    (rafik diatas menunjukkan pertumbuhan tunas daun berdasarkan

     jumlah tunas daun. Pertumbuhan tunas daun dimulai pada hari kedua

    sesudah rumput raja didefoliasi atau dilakukan pemotongan. 4umlah tunas

    rumput raja terus mengalami peningkatan sampai hari yang ditentukan

    yaitu hari ke!*-. 4umlah tunas daun pada hari terakhir pengamatan

    mencapai 5+ tunas bila dilihat dari grafik pertumbuhan jumlah tunas daun

    diatas.

    5

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    6/72

    Brougham #-7$ menyatakan tanaman akan tumbuh kembali

    sekitar 5 sampai / inchi pada hari keempat sesudah mengalami defoliasi.

    Berdasarkan hal tersebut, regrowth  pada tanaman yang diamati lebih

    rendah dari kisaran normal. Mulatsih #*++5$ menyatakan defoliasi yang

    singkat akan mempercepat regrowth  dan tinggi pemotongan memberi

    pengaruh pada laju pertumbuhan kembali karena cadangan karbohidrat

    cukup untuk mendukung pemunculan dan pertumbuhan tunas baru yang

    terbentuk. Berdasarkan hal tersebut, lambatnya pertumbuhan kembali dari

    tanaman yang diamati diindikasikan karena lamanya aktu defoliasi dan

    tinggi pemotongan tanaman yang kurang sesuai.

    )efoliasi adalah pemangkasan ujung batang. Prinsip dari perlakuan

    tersebut adalah untuk mengatur keseimbangan hormone antara lain

    sitokinin dengan auksin pada ketiak daun di baah ujung batang #Tai'

    and 0eiger, - dan Hopkins, -/$. Perlakuan defoliasi dapat

    menyebabkan sintesis auksin ditiadakan sehingga tidak terjadi trasnsport

    auksin kebaah sehingga konsentrasi auksin di ketiak daun semakin

    rendah. 1uksin yang tidak turun dari ketiak daun akan memacu

    pembentukan hormone sitokini #Tai' dan 0eiger, -$. 9ato dan Mori

    #*++-$ menyatakan baha pemacuan sintesisi sitokinin adalah turunnya

    konsentrasi auksin ini tidak secara langsung, tetapi melalui pengaktifan

    en'im isopentenil transferase yang merupakan katalisator pada

    pembentukan sitokinin. 1uksin dan sitokinin merupakan dua jenis 'at

    pengatur tumbuh tanaman yang seringkali digunakan untuk menginduksi

    morfogenetik tanaman #0ulkarnaen, *++8$.

    6

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    7/72

    KESIMPULAN

    Praktikum defoliasi dilakukan untuk mengetahui regrowth suatu

    tanaman. Kemampuan regrowth  tanaman tersebut diamati dengan

    menggunakan variabel kecepatan pertumbuhan tunas dan jumlah tunas

    daun. Hasil pengamatan menunjukkan baha proses regrowth tanaman

    rumput raja berjalan dengan baik.

    7

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    8/72

    DAFTAR PUSTAKA

    Brougham, ".:. -7. ;ffect of intensity of defoliation on regroth of pasture. 1ustralian 4ournal of 1gricultural "esearch 8#/$ 588!58.

    Hopkis, :.(. -/. utgroth and )ormancy

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    9/72

    BAB III

    PRODUKSI LAHAN

    TINJAUAN PUSTAKA

    Kunci keberhasilhan dalam peningkatan produksi peternakan

    menurut )iana #*++/$, adalah tersedianya bahan makanan yang cukup

    dan mempunyai nilai gi'i yang tinggi. Ketersediaan bahan makanan untuk

    ternak tidak selalu dalam keadaan yang memadai seperti yang

    diharapkan, baik dari segi mutu maupun jumlahnya. Masalah utama yang

    dihadapi dalam penyediaan pakan hijauan adalah terbatasnya

    penggunaan dan kepemilikan lahan, karena pada umumnya lahan

    produktif digunakan untuk tanaman pangan.

    Hijauan makanan ternak terdiri atas hijauan pakan yang berupa

    rumput lapangan, limbah hasil pertanian, rumput jenis unggul, juga berupa

     jenis Leguminosa #Mathius et al., -8$. )efinisi hijauan makanan ternak

    menurut ?ubis #-*$, adalah pakan dalam bentuk daun!daunan dan

    kadang!kadang masih bercampur batang, ranting serta bunga umumnya

    berasal dari tanaman sebangsa rumput #Gramineae$ dan kacang!

    kacangan #Leguminose$. Produksi hijauan dipengaruhi oleh beberapa

    faktor seperti iklim, misalnya sifat fisik tanah, spesies tanaman yaitu

    kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan manajemen perlakuan

    manusia.

    Pengukuran produksi lahan pastura dapat dilakukan dengan cara

    pengambilan sampel dilakukan secara acak melalui peta yang kemudian

    setiap spot terpilih dibuat protected square meter yang berukuran -2- m.

    Pengukuran jumlah produksi dilakukan dengan penimbangan dan

    pengukuran kualitas dilakukan dengan analisis proksimat. Pemotongan

    dilakukan /+ sampai -++ cm diatas permukaan tanah #9umarsono, *++8$.

    Tanaman rumput raja #Pennisetum purpuphoides$ merupakan

    rumput hasil persilangan antara Pennisetum purpureum  dengan

    Pennisetum typoides  #9ujitman, -7$. Berdasarkan penelitian diketahui

    9

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    10/72

    komposisi rumput raja adalah PK sampai -+@, A) 7- sampai 76@,

     1) /- sampai /*@, dan T)A /8 sampai /@ #Patty, -7$. "umput raja

    merupakan jenis rumput unggul yang mempunyai produktivitas dan

    kandungan 'at gi'i yang cukup tinggi serta disukai oleh ternak ruminansia.

    "umput raja mempunyai produksi bahan kering 6+ sampai 75

    tonChaCtahun dengan rata!rata kandungan 'at!'at gi'i yaitu 3 protein kasar 

    ,77@, B;TA 6-,56@, serat kasar 5+,7@, lemak *,*6@, abu -/,7@,

    dan T)A /-@ #?ubis, -*$.

    10

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    11/72

    MATERI DAN METODE

    Materi

    Alat.  1lat!alat yang digunakan pada praktikum pengukuran

    produksi lahan adalah sabit, rafia, meteran, timbangan, koran, staples,

    dan seperangkat analisis BK.

    Bahan. Bahan yang digunakan pada praktikum pengukuran

    produksi lahan adalah rumput "aja #Pennisetum purpuphoides $.

    Metode

    Pengukuran produksi lahan dilakukan dengan cara dibuat ubinan

    dengan rafia yang berukuran -m 2 -m kemudian hijauan dipotong

    menggunakan sabit maksimal 5 sampai / ruas diatas permukaan tanah.

    Hasil pengukuran produksi lahan kemudian dicacah dan ditimbang

    sebanyak /++ gram yang kemudian dimasukkan dalam kantong koran

    yang sebelumnya juga telah ditimbang dan dimasukkan ke dalam oven

    pada suhu //o= lalu ditimbang selama kurang lebih tiga hari. 9ampel uji

    bahan kering yang telah selesai dikeringkan dengan oven bersuhu //   o=

    ditimbang kembali dan kemudian digiling menggunakan willy mill dengan

    dengan ukuran screen sebesar -. Hasil penggilingan sampel kemudian

    disiapkan untuk analisis bahan kering. Parameter yang dianalisis untuk

    mendapatkan bahan kering yaitu kadar air sampel. Kadar air sampel

    didapatkan setelah sampel dikeringkan dalam oven bersuhu //o= selama

    sehari semalam. 9ampel yang telah dianalisis kadar air dapat digunakan

    untuk menentukan kandungan bahan kering. )ata tersebut selanjutnya

    digunakan untuk mengukur carryng capacity lahan.

    11

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    12/72

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Pengambilan sampel produksi lahan dilakukan di lahan koleksi

    laboratorium Autrisi dan Makanan Ternak pada hari Minggu, -8 Aovember 

    *+-5 pukul +.++. 9ampel yang digunakan adalah rumput raja atau

    Pennisetum purpuphoidesyang dipotong dengan cara membuat ubinan

    sebesar -2- m dan dipotong sekitar 5 sampai / ruas diatas permuakaan

    tanah. ?atar belakang pemotongan sebesar 5 sampai / ruas dipermukaan

    tanah dinyatakan oleh Hanafi et al. #*++/$, baha pemanenan hijauan

    makanan ternak harus disesuaikan dengan umur tanaman agar kuantitas

    dan kualitas hijauan maksimal. Pemotongan yang ideal dilakukan *+ cm

    diatas permukaan tanah. Pemotongan yang terlalu pendek dapat

    menyebabkan regrowth  tanaman menjadi lama, sedangkan pemotongan

    yang terlalu panjang dapat menyebabkan pertumbuhan tunas apikal yang

    cepat tanpa diimbangi dengan pertumbuhan anakan yang banyak. Hasil

    pemotongan sampel adalah sebagai berikut3

    Tabel *. Hasil pengambilan sampel

    Aama sampel "umput raja "umput rajaTimbangan ! !Berat setelah pemotongan

    dari lahan

    ,* kg ,* kg

    Berat koran - gram - gramBerat sebelum dioven // o= /- gr /- gr  Berat setelah dioven // o= *,- gr *,- gr  Berat silika disk -*,- -6,77Berat sampel -,++/* -,++6/

    9ilika diskDsampel sebelumdioven -+/ o=9ilika diskDsampel setelah

    dioven -+/ o=

    -5,*65 -/,876

    K1- 6,-6@ 6,-6@): -/,*@ -/,*@K1* 8,7@ 8,/@)M* *,+6@ *,/@K1 total /,66@ /,58@)M -6,/7@ -6,75@

    )M rata!rata -6,/@

    12

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    13/72

    Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui baha produksi hijauan

    segar rumput raja sebesar ,* kg per m*. 9ampel rumput raja ditimbang

    sebanyak /++ gr untuk kemudian di oven dan dianalisis proksimat.

    9umarsono #*++8$ menyatakan rumput raja merupakan persilangan

    antara P. Purpureum dan P. Typhoides. Produksi segar rumput gajah

    sebesar -+87 tonChaCtahun dan produksi bahan kering rumput raja

    sebesar --+ tonChaCtahun. "umput raja mempunyai sifat toleransi

    terhadap jenis tanah yang cukup luas, tumbuh baik pada tanah yang tidak

    terlalu lembab dan didukung dengan drainase yang baik. "umput raja

    tidak tahan terhadap naungan dan genangan air. aktor!faktor yang

    mempengaruhi produksi segar rumput raja menurut Mathius et al.#-8$,

    yaitu bibit tanaman, pemupukan, pemeliharaan, dan aktu potong.

    Proses selanjutnya untuk mendapatkan bahan kering dari rumput

    raja yaitu penggilingan. Penggilingan sampel dilakukan dengan

    menggunakan alat yang bernama  grinder.  1gus #*++8$ menyatakan

    grinding   adalah proses penggilingan bahan baku yang bertujuan untuk

    mengurangi ukuran partikel. &kuran partikel yang relatif kecil, proses

    mi2ing akan lebih mudah serta mempunyai tingkat homogenitas yang

    lebih tinggi. Grinding  dilakukan dengan willy mill  dengan ukuran screen -.

    Berat sampel setelah digiling sebesar 75,- gr.

    )ata hasil analisis kadar air dan bahan kering diatas didapatkan

    dengan cara analisis proksimat dengan dua kali pengulangan. 1nalisis

    proksimat yang dilakukan hanya sebatas untuk mengetahui kandungan air dan kandungan bahan kering rumput raja. Kandungan air total rumput raja

    pada sampel - sebesar /,66@ dan sampel * sebesar /,58@. Ailai dari

    dry mater sampel - rumput raja sebesar -6,/7@ dan sampel * sebesar 

    -6,75@, sehingga kandungan bahan kering rata!rata sampel rumput raja

    sebesar -6,/@. Produksi bahan kering rumput raja menurut 9umarsono

    #*++8$, sebesar --+ kgChaCtahun. aktor!faktor yang mempengaruhi

    produksi kering rumput raja menurut 9uhartati et al. #*++6$, adalah

    13

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    14/72

    varietas yang digunakan, aktu pemanenan, dan lingkungan termasuk di

    dalamnya ketinggian tempat, curah hujan dan kelembaban lingkungan.

    ;fek curah hujan yang tinggi juga dapat mempengaruhi produksi bahan

    kering hijauan menurut Hidayati et al. #*++-$, produksi bahan kering pada

    musim hujan dapat menurun sebesar ,5@ dan meningkat pada level

    /,/@ pada musim kering

    Berdasarkan data perhitungan diatas dapat digunakan sebagai

    bahan perhitungan carryng capacity lahan jika diketahui luas lahan /+++

    m*. Hasil analisis kandungan A rumput raja -,57@ sehingga PK rumput

    raja sebesar ,/@. Hasil analisis in vitro PK#)P$ sebesar 7+,6@ sehingga

    kadar )P sebesar /,-56@. Ailai T)A rumput raja sebesar /*@ sehingga

    produksi hijauan )MCm*  sebesar -,-@. Kandungan nutrisi dalam

    produksi hijauan )P!nya sebesar +,+7- kgCm*  dan ")A!nya sebesar 

    +,7- kgCm*. Total produksi yang diberikan pada ternak sebesar 8/@

    sehingga )P dan T)A yang masuk adalah )P sebesar +,6/8 kgCm* dan

    T)A sebesar +,676- kgCm*. Kebutuhan &nit Ternak #&T$ perhari adalah

    )P sebesar -,/ m* dan untuk T)A sebesar -+, m*. 4umlah petak

    sebanyak 6+, sehingga luas petak untuk mempunyai kandungan )P

    sebesar 865,7 m* dan untuk T)A sebesar 65,* m*. Ailai carryng capacity 

    untuk )P sebesar 7,8* dan untuk T)A sebesar --,5. ?ahan tersebut

    mampu menampung ternak sebesar ekor untuk )P dan -5 ekor untuk

    T)A jika sampai yang ditampung seberat 5++ kgCekor.

    9oetrisno #*++*$ menyatakan baha kemampuan ternak dalam

    mengkonsumsi HMT dalam keadaan segar diperkirakan hanya sekitar 

    -+@ dari berat badan atau 5@ dari berat badan apabila hijauan yang

    diberikan dalam bentuk kering #tanpa kandungan air$. 4umlah hijauan

    yang dapat diberikan pada ternak tergantung pada beberapa faktor, yaitu

    harga hijauan dan jenis ternak. Ternak perah, hijauan dalam keadaan

    kering udara pemberiannya tidak boleh kurang dari -@ #agar kandungan

    lemak susu normal$, tetapi tidak boleh lebih dari *@ dari berat ternak.

    Ternak ruminansia kecil pemberian hijauan dapat mencapai * sampai 5@

    14

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    15/72

    berat badan. Pemberian pakan pada ternak juga harus memperhatikan

    aktu pemanenan hal tersebut terkait dengan kualitas hijauan yang

    dikandung dalam bahan kering.

    15

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    16/72

    KESIMPULAN

    Pengukuran produksi lahan pastura bertujuan untuk mengetahui

    produksi segar atau biomassa patura dan produksi bahan kering pastura

    tersebut. Hasil pengukuran prosduksi lahan dapat digunakan untuk

    menentukan total carrying capacity suatu lahan pastura.

    16

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    17/72

    DAFTAR PUSTAKA

     1gus, 1. *++8. Membuat Bahan Pakan Ternak secara Mandiri. =itra 1jiParama. Eogyakarta.

    )iana, A.H. *++8. Keragaman pastura campuran pada berbagai tingkatnaungan dan aplikasiny pada lahan perkebunan kelapa sait.

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    18/72

    BAB IV

    SILASE

    TINJAUAN PUSTAKA

    Silae

    Metode pengaetan pakan yang telah umum dilakukan adalah

    dengan membuat silase melalui suatu proses fermentasi dingin yang

    dikenal dengan ensilase #Mathius et al ., -8$. 9ilase adalah hijauan

    pakan yang diaetkan dalam suatu tempat yang kedap udara. Hijauan

    tersebut masih dalam keadaan segar dan dapat diberikan pada ternak

    tanpa mengganggu proses pencernaan dan mempunyai nilai gi'i yang

    cukup tinggi. Prinsip pembuatan silase adalah menurunkan derajat

    keasaman #pH$ serendah mungkin, sehingga mikrobia yang bersifat

    patogen tidak tumbuh dan dilakukan pada tempat anaerob #9umarsih dan

    :aluyo, *++*$, sedangkan "idan et al . #*++7$ menyatakan, prinsip

    pembuatan silase adalah fermentasi hijauan oleh bakteri asam laktat

    secara anaerob. Bakteri asam laktat akan menggunakan karbohidrat yang

    terlarut dalam air #water soluble carbohydrate  atau :9=$ dan

    menghasilkan asam laktat. 1sam ini akan berperan dalam penurunan pH

    silase.

    Tempat yang kedap udara untuk menyimpan atau mengaetkan

    hijauan pakan disebut silo. ;nsilase dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu

    susunan hijauan dalam silo, jumlah udara yang masuk dalam silo, dan

    kandungan bakteri yang berperan dalam ensilase. ;nsilase selesai dalam

    aktu 5 sampai 6 minggu atau 5+ hari tergantung dari jumlah bakteri dan

    laju fermentasi #9umarsih dan :aluyo, *++*$.

    Prinsip pembuatan silase adalah fermentasi hijauan oleh bakteri

    yang menghasilkan asam secara anaerob. 9ebagian bakteri pada proses

    tersebut memecah selulosa dan hemiselulosa menjadi gula sederhana.

    9ebagian lagi bakteri menggunakan gula sederhana tersebut menjadi

    asam asetat, laktat atau butirat. Proses fermentasi yang sempurna harus

    18

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    19/72

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    20/72

    tidak sesuai lagi dengan keadaan yang asam dan anaerob, maka

     jumlahnya mulai menurun dan digantikan B1? yang mulai tumbuh dan

    menghasilkan asam laktatG 6$ fase keempat, seiring dengan pertumbuhan

    B1? yang meningkat, maka produksi asam laktat meningkat pula pada

    fase ini. 1sam laktat sangat diharapkan pada fermentasi silase untuk

    menjamin preservasi hijauan yang efisien dan harus mencapai lebih dari

    7+@ dari total asam!asam organik yang diproduksi. ase ini merupakan

    fase yang terlama #6 sampai *- hari$ dalam proses fermentasi silase dan

    berlangsung terus sampai kondisi asam benar!benar tercapai dan mampu

    menekan pertumbuhan mikroorganisme pembusuk. Hijauan sudah dalam

    keadaan diaetkan pada kondisi tersebutG /$ fase kelima, fase ini lebih

    pada evaluasi keberhasilan pembuatan silase. Pengamatan pH yang

    dicapai pada aktu pembuatan silase bukan satu!satunya indikator 

    kualitas silase atau tipe fermentasi yang terjadi. 1dakalanya hijauan

    dengan kadar air yang lebih dari 8+@ menghasilkan fermentasi yang

    berbeda. 1danya pertumbuhan Clostridium sp. yang menghasilkan asam

    butirat membuat kualitas silase yang dihasilkan berbedaG 7$ fase keenam,

    fase ini sangat penting untuk mempertahankan kualitas silase yang

    dihasilkan, karena pembukaan silo #tempat pembuatan silase$ akan

    menyebabkan terjadinya kontak dengan udara yang memungkinkan

    pertumbuhan kapang dan khamir. Kondisi ini dapat menyebakan

    kerusakan BK silase yang cukup tinggi. 9angat diperlukan strategi untuk

    mempertahankan kondisi anaerob dan menghindari kerugian akibat

    kerusakan silase.

    (una memproduksi silase yang baik, rumput sebaiknya dipanen

    pada fase vegetatif dan tidak lebih dari fase generatif #fase berbunga$.

    Kadar gula yang rendah dan kadar air yang tinggi menyebabkan

    fermentasi dan perombakan anaerob menjadi tidak memuaskan. 9ilase

    yang baik mempunyai ciri!ciri tekstur tidak berubah, tidak menggumpal,

    arna hijau seperti daun direbus, rasa dan bau asam, tidak ada asam

    butirat dan tidak ada lendir. Kriteria silase yang baik dengan pH 6,/ atau

    20

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    21/72

    kurang, kandungan asam laktat 5 sampai -5@ dari bahan kering, tidak

    ada jamur, arna seragam kecoklatan atau hijau layu, tidak berbau

    amonia dan kandungan amonia rendah yaiitu /@ dari total nitrogen

    #9umarsih dan :aluyo, *++*$.

    R!"#!t ra$a

    "umput raja merupakan hasil persilangan antara P. Purpureum

    9chum dengan P. Thypoides Burn. "umput ini mudah ditanam, dapat

    tumbuh di dataran rendah dan tinggi #/+ sampai -*++ mdpl$, juga mampu

    hidup di daerah yang curah hujannya diatas -+++ mm per tahun. "umput

    raja dapat ditanam dengan menggunakan stek batang atau sobekan

    rumpun. Batang yang digunakan untuk stek sebaiknya yang sudah cukup

    tua, yaitu yang telah berumur delapan bulan, panjang stek kira!kira */

    sampai 5+ cm dengan mengandung dua mata tunas. Bibit rumput raja

    yang terbaik adalah dengan tiga atau lebih mata tunas dan akan lebih baik

    lagi apabila menggunakan batang utuh yang dihilangkan helai daunnya

    #9inaga, *++/$.

    Jera"i %a&an' tanah

    Kacang tanah yang tergolong genus  Arachis  mempunyai -*

    spesies. Aamun, yang selama ini dikenal dan banyak dibudidayakan

    adalah dari spesies  Arachis hypogaea L, mempunyai dua subspesies,

    yakni subspesies hypogeae dan subspesies fascigiata. Kedua subspesies

    tersebut memiliki perbedaan sifat!sifat morfologi. Kacang tanah

    subspesies fascigiata  terdiri dari dua tipe, yakni tipe valensia  dan tipe

    spanis, sedangkan kacang tanah subspesies hypogeae hanya ada satu

    tipe, yakni tipe virginia. )aun kacang tanah merupakan sumber protein

    dan 'at kapur sehingga sangat baik untuk pakan ternak #misalnya ternak

    kelinci$. 1kan tetapi, pemberiannya kepada hean ternak tidak boleh

    dalam keadaan segar #daun baru dipangkas$ dan juga tidak boleh dalam

     jumlah berlebihan, sebab daun kacang tanah yang diberikan dalam

    21

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    22/72

    keadaan segar dan berlebihan dapat menyebabkan sakit perut atau

    kembung #bloat $ bagi hean ternak yang memakannya #=ahyono, *++8$.

    4erami atau tangkai tanaman yang kering dari tanaman kacang tanah

    # Arachis hypogaea$ memiliki nilai gi'i lebih tinggi daripada jerami lainnya.

    4erami kacang tanah mempunyai kandungan Bahan Kering #BK$

    sebanyak 5/ @, PK sebanyak -/,- @, 9K sebanyak **,8 @, T)A

    sebanyak 7/ @, =a sebanyak -,/- @ dan P sebanyak +,*+ @ #1rinita,

    *+-+$.

    Fa%tor (an' "e"#en'ar!hi

    aktor!faktor yang mempengaruhi kualitas silase antara lain

    keadaan hijauan yang akan dibuat silase, perlakuan terhadap hijauan

    dengan pemotongan dan pelayuan, keadaan llingkungan yaitu dengan

    ada tidaknya oksigen dalam silo dan penambatan bahan aditif. Kualitas

    silase tergantung dari umur tanaman, kandungan bahan kering tanaman

    dan kandungan nutrisi khususnya karbohidrat tanaman. (una

    memproduksi silase yang baik, rumput sebaiknya dipanen pada fase

    vegetatif dan tidak lebih dari fase generatif #fase berbunga$. Kadar gula

    yang rendah dan kadar air yang tinggi menyebabkan fermentasi dan

    perombakan anaerob menjadi tidak memuaskan #9umarsih dan :aluyo,

    *++*$.

    Man)aat ilae

    Pembuatan silase sudah dikenal sejak lama terutama di daerah

    yang mengalami musim dingin. Proses silase berguna untuk

    mengaetkan hijauan yang banyak tersedia di musim semi atau panas

    dan kemudian silase dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak pada

    musim dingin. Pembuatan silase juga sangat bermanfaat untuk daerah!

    daerah yang bermusim kemarau cukup panjang. 9ilase dibuat dalam

    suasana anaerob dan dengan tumbuhnya mikroorganisme tertentu di

    22

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    23/72

    dalamnya membuat pH silase menjadi rendah #asam$ dan keadaan ini

    membuat silase aet sampai beberapa bulan #:ina, *++/$.

     1rinita #*+-+$ menyatakan keunggulan pakan yang dibuat silase

    adalah pakan aet #tahan lama$, tidak memerlukan proses pengeringan,

    meminimalkan kerusakan 'at bahan pakan atau gi'i akibat pemanasan

    serta mengandung asam!asam organik yang berfungsi menjaga

    keseimbangan populasi mikrobia. Tujuan utama pembuatan silase adalah

    untuk mengaetan dan mengurangi kehilangan 'at makanan suatu

    hijauan untuk dimanfaatkan pada masa kekurangan hijauan. 9umarsih

    dan :aluyo #*++*$ mengatakan tujuan pembuatan silase adalah

    meningkatkan nilai gi'i pakan, mengaetkan pakan dan mencegah agar 

    tidak banyak nilai gi'i yang hilang.

    23

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    24/72

    MATERI DAN METODE

    Materi

    . Alat.  1lat!alat yang digunakan pada praktikum silase adalah

    parang, golok, balok kayu #alas untuk memotong$, toples, timbangan

    analitik, kantong plastik, dan kertas pH.

    Bahan. Bahan yang digunakan pada praktikum silase adalah

    rumput raja #Pennisetum purpuphoides$ segar dan jerami kacang tanah

    # Arachis hypogea.

    Metode

    9ilase dibuat dengan menggunakan bahan hijauan rumput raja

    #Pennisetum purpuphoides$ dalam keadaan segar dan jerami kacang

    tanah # Arachis hypogea$ dengan perlakuan -3-, -35, dan 53-.

    Perlakuanperbandingan tersebut menunjukkan perbandingan komposisi

    rumput raja dengan jerami kacang tanah yang digunakan sebagai bahan

    pembuata silase. Bahan yang akan dibuat silase dipotong kecil!kecil

    #ukuran kurang lebih / cm$, kemudian dimasukkan ke dalam toples kaca.

    Pemasukan bahan ke dalam botol diusahakan agar kondisinya anaerob

    dengan cara bahan dipadatkan atau ditekan sampai tidak ada tempat bagi

    udara. Botol diisi sampai penuh. 9elanjutnya dilakukan pemeraman silase

    selama *- hari. 9etelah selama *- hari maka dibuka, diamati dan diukur 

    pH!nya.

    24

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    25/72

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh data silase

    sebagai berikut 3

    Tabel 5. Hasil pengamatan silase

    Pengamatan

    Perlakuan-3- 53- -35

    Pra Pasca Pra Pasca Pra Pasca

    Tekstur Kasar ?unak Kasar Kasar Kasar ?unak:arna Hijau Hijau tua Hijau Hijau

    tua

    Hijau =oklat

    Bau Hijauansegar 

    9epertirumput

    Hijauansegar 

    9egar Hijauansegar 

     1sam

    pH 7,*/ /,8/ /,/ /,/ /,/ 7,*/

    9ilase dibuat dengan menggunakan bahan hijauan rumput raja

    #Pennisetum purpuphoides$ dan jerami kacang tanah dengan 5 macam

    perlakuan yaitu silase dengan perbandingan rumput raja3jerami kacang

    tanah -3-, 53-, dan -35. Bahan yang akan dibuat silase dipotong agar 

    ukurannya menjadi lebih kecil, kemudian dimasukkan ke dalam toples

    kaca. Pemasukan bahan ke dalam botol diusahakan silo dikondisikan

    anaerob dengan cara bahan dipadatkan atau ditekan sampai tidak ada

    tempat bagi udara sampai botol terisi penuh. Pemeraman silase dilakukan

    selama *- hari.

    Perlakuan rumput raja3jerami kacang tanah -3- menghasilkan

    silase dengan tekstur lunak, berarna hijau tua, berbau seperti rumput

    dan memiliki pH /,8/. Kondisi ini sedikit berbeda dengan kondisi aal

    bahan pakan yaitu memiliki tekstur kasar, berarna hijau dan berbau

    hijauan segar. Perlakuan rumput raja3jerami kacang tanah 53-

    menghasilkan silase dengan tekstur kasar, berarna hijau, berbau segar 

    dan memiliki pH /,/. Kondisi ini tidak berbeda nyata dengan kondisi aal

    bahan pakan yaitu memiliki tekstur kasar, berarna hijau dan berbau

    hijauan segar. Perlakuan rumput raja3jerami kacang tanah -35

    menghasilkan silase dengan tekstur lunak, berarna coklat, berbau asam

    dan memiliki pH 7,*/. Kondisi ini berbeda nyata dengan kondisi aal

    25

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    26/72

    bahan pakan yaitu memiliki tekstur kasar, berarna hijau dan berbau

    hijauan segar.

    Pemotongan bahan pakan menjadi ukuran yang lebih kecil

    berfungsi untuk memperbesar luas permukaan bahan pakan sehingga

    ketika dimasukkan dalam botol yang berfungsi sebagai silo, bahan pakan

    tersebut mampu memenuhi semua ruang dalam botol sehingga tercipta

    kondisi yang anaerob. Hal tersebut dilakukan karena ensilase terjadi pada

    kondisi anaerob. 9umarsih dan :aluto #*++*$ menyatakan prinsip

    pembuatan silase adalah menurunkan derajat keasaman #pH$ serendah

    mungkin, sehingga mikrobia yang bersifat patogen tidak tumbuh dan

    dilakukan pada tempat anaerob. ;nsilase dipengaruhi oleh tiga faktor 

    yaitu susunan hijauan dalam silo, jumlah udara yang masuk dalam silo,

    dan kandungan bakteri yang berperan dalam ensilase.

    9umarsih dan :aluyo #*++*$ menyatakan silase selesai dalam

    aktu 5 sampai 6 minggu atau 5+ hari tergantung dari jumlah bakteri dan

    laju fermentasi. Hal yang sama juga dikemukakan oleh :idyastuti #*++$

    baha proses fermentasi silase memakan aktu sedikitnya *- hari untuk

    mencapai hasil yang optimal. Berdasarkan hal tersebut, lama pemeraman

    silase yang dilakukan pada saat praktikum sudah sesuai.

    Penentuan kualitas silase dapat ditentukan secara organoleptis

    yaitu meliputi arna, bau, tekstur, rasa, dan analisis laboratorium #kadar 

    protein, serat kasar, lemak, abu, dan B;TA$. 9ilase secara laboratoris

    banyak mengandung asam laktat dan tidak mengandung asam butirat.

    9ilase yang baik mempunyai ciri!ciri sebagai berikut 3 tekstur tidak

    berubah, tidak menggumpal, arna hijau seperti daun direbus, rasa dan

    bau asam, tidak ada asam butirat dan tidak ada lendir. Kriteria silase yang

    baik dengan pH 6,/ atau kurang, kandungan asam laktat 5 sampai -5@

    dari bahan kering, tidak ada jamur, arna seragam kecoklatan atau hijau

    layu, tidak berbau amonia dan kandungan amonia rendah yaiitu /@ dari

    total nitrogen. aktor!faktor yang mempengaruhi kualitas silase antara lain

    keadaan hijauan yang akan dibuat silase, perlakuan terhadap hijauan

    26

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    27/72

    dengan pemotongan dan pelayuan, keadaan lingkungan yaitu dengan ada

    tidaknya oksigen dalam silo dan penambahan bahan aditif. 9elain itu,

    kualitas silase tergantung dari umur tanaman, kandungan bahan kering

    tanaman dan kandungan nutrisi khususnya karbohidrat tanaman

    #9umarsih dan :aluyo, *++*$.

    Kualitas suatu silase diperlihatkan oleh beberapa parameter seperti

    pH, suhu, tekstur, arna, dan kandungan asam laktatnya. )erajat

    keasaman #pH$ yang optimum untuk silase yang baik sekitar 5. sampai

    6.*. dan akan memperlihatkan tekstur dan arna silase yaitu halus dan

    hijau kecoklatan #"atnakomala et al ., *++7$. Berdasarkan hal tersebut,

    kualitas silase yang paling baik adalah perlakuan rumput raja3jerami

    kacang tanah 53- karena silase dengan perlakuan tersebut menghasilkan

    silase yang kondisinya tidak berbeda dengan kondisi aal bahan pakan

    serta memiliki pH yang cukup rendah meskipun pH silase tersebut masih

    berada di atas kisaran normal. 9ilase dengan perlakuan rumput

    raja3jerami kacang tanah -3- dan -35 merupakan silase yang tidak cukup

    baik untuk dijadikan pakan ternak karena kondisi silase tersebut berbeda

    nyata dengan kondisi aal bahan pakan dan memiliki pH yang berada

     jauh diatas kisaran normal. "atnakomala et al.  #*++7$ menyatakan

    kegagalan dalam pembuatan silase dapat disebabkan oleh beberapa

    faktor diantaranya adalah proses pembuatan yang salah, terjadi

    kebocoran silo sehingga tidak tercapai suasana di dalam silo yang

    anaerobik, tidak tersedianya karbohidrat terlarut #:9=$, berat kering #BK$

    aal yang rendah sehingga silase menjadi terlalu basah dan memicu

    pertumbuhan organisme pembusuk yang tidak diharapkan.

    Penelitian Moore et al . #-7$ menyatakan baha silase dengan

    perbandingan rumput3legum 53- dengan penambahan amonia

    menghasilkan kulaitas yang baik dibandingkan dengan silase dengan

    perbandingan rumput3legum -3- dengan penambahan amonia dan silase

    dengan perbandingan rumput3legum -35 dengan penambahan amonia.

    Hal tersebut dipengaruhi oleh kadar protein pada bahan pakan dan

    27

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    28/72

    mikrobia yang berperan dalam proses fermentasi terhadap bahan pakan.

    Berdasarkan hal tersebut, silase dengan perbandingan rumput3legum 53-

    memiliki kandungan protein yang cukup tinggi sehingga mikrobia yang

    berperan dalam fermentasi mampu melakukan kerja dengan optimal.

    28

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    29/72

    KESIMPULAN

    9ilase merupakan metode presevasi bahan pakan yang dapat

    meningkatkan kualitas bahan pakan karena adanya proses fermentasi.

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    30/72

    DAFTAR PUSTAKA

     1rinita, T. :. *+-+. Pengaruh substitusi jerami kacang tanah dengansilase daun pisang #!usa paradisiaca$ terhadap kecernaan bahankering dan bahan organik ransum pada kelinci "ew #aeland $hite jantan. 9kripsi. akultas Pertanian, &niversitas 9ebelas Maret.9urakarta.

    =ahyono, B. *++8. Budi )aya Kacang Tanah. 1neka

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    31/72

    BAB V

    PENANAMAN DAN PEMUPUKAN

    TINJAUAN PUSTAKA

    Peranan tanah *a'i #ert!"*!han tana"an

    Tanah merupakan hasil transformasi 'at!'at mineral dan organik di

    muka daratan bumi #9utanto, *++$. Tanah adalah sumber utama

    penyedia 'at hara bagi tumbuhan. Tanah juga tapak utama terjadinya

    berbagai bentuk 'at didalam daur makanan #Aasoetion, *++$. Komponen

    tanah #mineral, organik, air, dan udara$ tersusun antara yang satu dan

    yang lain membentuk tubuh tanah. Tubuh tanah dibedakan atas hori'on!

    hori'on yang kurang lebih sejajar dengan permukaan tanah sebagai hasil

    proses pedogenesis. Bermacam!macam jenis tanah yang terbentuk

    merupakan refleksi kondisi lingkungan yang berbeda #9utanto,*++$.

    Tanah yang menjadi media tumbuh bagi tanaman memiliki

    komposisi seperti, karbohidrat #gula, selulosa, hemiselulosa$, lemak

    #gliserida, asam!asam lemak, stearat dan oleat$, dan lignin yang tersusun

    dari =, H, dan >, juga oleh A. P, 9, e, dan lain!lain, sedangkan bagian

    mineralnya terdiri dari unsur hara makro dan mikro esensial.Tanaman

    membutuhkan unsur hara untuk dapat melengkapi siklus hidupnya, dan

     jika tanaman mengalami defisiensi maka dapat diperbaiki dengan unsur 

    hara tersebut. &nsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar,

    biasanya diatas /++ ppm dinamakan unsur hara esensial sedangkan,

    unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit, biasanya

    kurang dari /+ ppm dinamakan unsur hara mikro esensial. &nsur hara

    makro esensial yang melimpah meliputi karbon #=$, hidrogen #H$, dan

    oksigen #>$, sedangkan yang terbatas meliputi nitrogen #A$, fosfor #P$,

    kalium #K$, belerang #9$, kalsium #=a$, dan magnesium #Mg$. &nsur hara

    mikro esensial meliputi boron #B$, besi #e$, mangan #Mn$, tembaga #=u$,

    seng #0n$, molybdenum #Mo$, dan %hlorin #=l$. &nsur yang paling banyak

    dibutuhkan oleh tanaman adalah unsur A karena digunakan sebagai

    31

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    32/72

    komponen produksi, kecuali untuk tanaman yang produksinya berupa

    buah berair atau umbi. &nsur hara yang ada dalam tanah dapat juga

    dimanfaatkan untuk mengubah sampah organik menjadi kompos dan

    mengurangi emisi gas rumah kaca dengan membuat lubang resapan

    biopori #Hanafiah, *++/$.

    Ja'!n'

    4agung ##ea mays L.$ adalah tanaman semusim dan termasuk

     jenis rumputan atau graminae  yang mempunyai batang tunggal, meski

    terdapat kemungkinan munculnya cabang anakan pada beberapa genotip

    dan lingkungan tertentu. Batang jagung terdiri atas buku dan ruas. )aun

     jagung tumbuh pada setiap buku, berhadapan satu sama lain. Bunga

     jantan terletak pada bagian terpisah pada satu tanaman sehingga la'im

    terjadi penyerbukan silang. 4agung merupakan tanaman hari pendek,

     jumlah daunnya ditentukan pada saat inisiasi bunga jantan, dan

    dikendalikan oleh genotip, lama penyinaran, dan suhu #9ubekti et al .,

    *++5$.

    4agung secara umum mempunyai pola pertumbuhan yang sama,

    namun interval aktu antar tahap pertumbuhan dan jumlah daun yang

    berkembang dapat berbeda. Pertumbuhan jagung dapat dikelompokkan

    ke dalam tiga tahap yaitu #-$ fase perkecambahan, saat proses imbibisi air 

    yang ditandai dengan pembengkakan biji sampai dengan sebelum

    munculnya daun pertamaG #*$ fase pertumbuhan vegetatif, yaitu fase mulai

    munculnya daun pertama yang terbuka sempurna sampai tasseling   dan

    sebelum keluarnya bunga betina #sil%ing $, fase ini diidentifiksi dengan

     jumlah daun yang terbentukG dan #5$ fase reproduktif, yaitu fase

    pertumbuhan setelah sil%ing   sampai masak fisiologis #9ubekti et al .,

    *++5$.

    Benih jagung umumnya ditanam pada kedalaman / sampai cm.

    Bila kelembaban tepat, pemunculan kecambah seragam dalam 6 sampai

    / hari setelah tanam. 9emakin dalam lubang tanam semakin lama

    32

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    33/72

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    34/72

    Pe"!#!%an

    Jeni #!#!%

    Pemupukan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan

    kesuburan tanah. Pemupukan dilakukan karena tanah tidk mampu

    menyediakan satu atau beberapa unsur hara untuk menjamin tingkat

    produksi tertentu. 4enis pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk

    anorganik dan organik. Pupuk anorganik merupakan pupuk yang dibuat

    dengan teknologi khusus di pabrik melalui perubahan!perubahan kimia

    dari pupuk alam atau dari bahan dasar sederhana seperti pada

    pembuatan pupuk A. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa!

    sisa makhluk hidup yang dapat berupa pupuk kandang, pupuk hijau, dan

    lain!lain #9adikin, *++6$.

    Pupuk organik cair adalah pupuk organik berbentuk cairan. Pupuk

    cair umumnya hasil ekstrak bahan organik yang sudah dilarutkan dengan

    pelarut seperti air, alkohol, atau minyak. 9enyaa organik mengandung

    karbon, vitamin, atau metabolit sekunder dapat berasal dari ekstrak

    tanaman, tepung ikan, tepung tulang, atau en'im. Pengaplikasian pupuk

    organik dengan menyemprotkan ke daun atau disiramkan ke tanah

    #)ongoran, *++$.

    Pupuk kandang dapat dibedakan menjadi dua yaitu pupuk kandang

    segar berupa kotoran hean yang baru dikeluarkan oleh hean sehingga

    belum mengalami pembusukan dan pupuk kandang busuk yang

    merupakan pupuk kandang yang tekah disimpan atau digundukkan

    sehingga mengalami pembusukan. Pengaruh pemberian pupuk kandang

    antara lain memudahkan penyerapan air hujan, memperbaiki kemampuan

    tanah dalam mengikat air, mengurangi erosi, memberikan lingkungan

    tumbuh yang baik untuk perkecambahan buji dan akar, dan merupakan

    sumber unsur hara tanaman. Kandungan unsur hara dalam pupuk

    kandang yang penting bagi tanaman antara lain nitrogen,  phosphor , dan

    kalium. "ata!rata kandungan unsur hara di dalam pupuk kandang adalah

    34

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    35/72

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    36/72

    pemupukannya dapat merata dan terbenam dalam tanah. Pupuk

    yang biasa digunakan merupakan pupuk yang tidak mudah larut

    dalam air.c. *ide band placement . Metode ini dilakukan dengan menempatkan

    pupuk pada sebuah sisi atau kedua belah sisi tanaman atau benih

    yang berjarak / sampai 8,/ cm pada kedalaman *,/ sampai / cm

    dari permukaan tanah.d. +n the row palcement . =ara pemupukan dengan menempatkan

    pupuk pada lubang!lubang benih atau sepanjang larikan tempat

    benih yang akan ditanami.e. Top dressed   atau side dressed placement . Metode ini dilakukan

    dengan menempatkan pupuk di atas permukaan tanah di sekitar 

    tempat tumbuh tanaman. Pemupukan dengan cara ini sebaiknya

    dilakukan menjelang musim hujan dan minggu pertama sesudah

    musim hujan. Hal ini bertujuan agar pencucian atau pengangkutan

    pupuk oleh air dapat dihindarkan.f. Penyemprotan atau sistem irigasi. Penyemprotan hanya dapat

    dilakukan dengan pupuk yang mudah larut dalam air agar unsur!

    unsur yang terkandung dalam larutan pupuk buatan dapat diserap

    oleh daun atau batang tanaman. =ara pemupukan dengan

    penyemprotan merupakan cara yang efektif karena biayanya

    murah. )istribusi nutrisi ke tanaman lebih cepat, aktu

    pengaplikasiannya setiap saat, dan kehilangan unsur hara akibat

    pencucian bisa dikurangi.

    36

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    37/72

    MATERI DAN METODE

    Materi

    Alat. 1lat!alat yang digunakan dalam penanamandan pemupukan

    adalah cangkul, ember, tali rafia, dan patok.

    Bahan. Bahan!bahan yang digunakan dalam penanaman dan

    pemupukan adalah jagung ##ea mays$, pupuk cair, pupuk kandang dan

    air.

    Metode

    Bahan yang akan ditanam ke dalam lubang pada petak berukuran

    -,/2-,/ m yang telah disediakan adalah jagung dengan jarak tanam

    sebesar */ cm. ?ahan digemburkan terlebih dahulu menggunakan

    cangkul sebelum ditanami. Parit kecil dibuat mengelilingi petak lahan yang

    akan ditanami. Pemupukan kemudian dilakukan dengan cara menyemprot

    petak penanaman menggunakan pupuk cair sebanyak /++ ml yang telah

    dicampur dengan -*/+ ml air. ?ubang penanaman dibuat sebanyak */

    lubang dengan 5 biji jagung pada tiap lubang. Patok dan rafia kemudian

    dipasang di sekeliling lahan sebagai penanda. Pertumbuhan dan

    perkembangan jagung diamati meliputi jumlah daun dan tinggi tanaman.

    37

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    38/72

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Tanah merupakan salah satu media tanam yang umum digunakan.

    ?ahan yang digunakan pada saat praktikum digemburkan terlebih dahulu

    menggunakan cangkul dan diratakan sebelum ditanami. 9utanto #*++$

    menyatakan tanah merupakan hasil transformasi 'at!'at mineral dan

    organik di muka daratan bumi sedangkan Aasution #*++$ menyatakan

    tanah adalah sumber utama penyedia 'at hara bagi tumbuhan. Tanah juga

    tapak utama terjadinya berbagai bentuk 'at didalam daur makanan.

    Penyiapan dan pengolahan lahan berupa pembajakan tanah

    berfungsi untuk menggemburkan tanah, sehingga memperlancar sirkulasi

    udara atau aerasi di dalam tanah. Penyiapan lahan sangat bergantung

    pada fisik tanah seperti tekstur tanah. Tanah bertekstur berat perlu

    pengolahan yang intensif. Tanah bertekstur ringan sampai sedang dapat

    disiapkan dengan teknik olah tanah konservasi seperti olah tanah

    minimum. Budi daya jagung dengan teknik penyiapan lahan konservasi

    dapat berhasil baik pada tanah bertekstur ringan sampai sedang dan

    ditunjang oleh drainase yang baik #1kil dan )ahlan, *++6$.

    Tanah setelah digemburkan kemudian diratakan dan dipasang

    patok kayu dan tali rafia sehingga membentuk petak petak berukuran luas

    -,/2-,/ m. Masing!masing kelompok mengerjakan satu buah petak.

    Tepian petak dibuat saluran irigasi berupa parit kecil yang berfungsi untuk

    leatnya air yang akan mengairi lahan,karena lahan yang digunakan tidak

    luas, maka pembuatan parit irigasi hanya menggunakan cangkul. 1kil dan

    )ahlan #*++$ menyatakan pengairan tanaman jagung pada

    musimkemarau bersumber dari air tanah yang dipompa maupun air 

    permukaandari jaringan irigasi. 1gar distribusi air lebih efektif ke tanaman,

    petaniumumnya membuat saluran air di antara barisan tanaman

    denganmenggunakan cangkul atau bajak ditarik ternak.

    ?ahan yang telah siap dengan lubang tanamnya, kemudian

    dimasukan biji jagung sebanyak tiga biji dalam satu lubang tanam, lubang

    38

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    39/72

    penanaman dibuat sebanyak */ lubang dengan jarak tanam */2*/ cm.

    4adi banyaknya biji yang diperlukan untuk menanami satu buah petak

    adalah 8/ biji. Aasoetion #*++$ menyatakan sistem jarak tanam

    mempengaruhi cahaya, =>*, angin, dan unsur hara yang diperoleh

    tanaman sehingga akan berpengaruh pada proses fotosintesa yang pada

    akhirnya memberikan pengaruh yang berbeda pada parameter 

    pertumbuhan dan produksi jagung. 4arak yang lebih sempit mampu

    meningkatkan produksi per luas lahan dan jumlah biji namun menurunkan

    bobot biji. Fariasi jarak tanam berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah

    daun, tinggi tanaman, indeks luas daun, indeks panen, serta jumlah

    tongkol namun berpengaruh nyata terhadap produksi per ha. Aasution

    #*++$ menyatakan sistem jarak tanam satu baris menggunakan jarak

    tanam 7+2*/ cm memberikan tinggi tanaman jagung yang paling tinggi

    dibandingkan dengan sistem dua baris menggunakan jarak tanam */2*/

    cm dan sistem baris segitiga berjarak */2*/2*/ cm dengan jarak tiap

    segitiga 7+ cm. Berdasarkan hal tersebut, jarak tanam yang digunakan

    pada saat praktikum belum sesuai untuk menghasilkan tinggi tanaman

     jagung yang optimal. Aasution #*++$ mengatakan sistem jarak tanam

    mempengaruhi cahaya, angin, serta unsur hara yang diperoleh tanaman

    yang pada akhirnya memberikan pengaruh yang berbeda pada parameter 

    pertumbuhan dan produksi jagung.

    Penanaman pada setiap lahan diberikan perlakuan yang berbeda

    berupa perbedaan pupuk yang diberikan, yaitu perlakuan dengan

    pemupukan pupuk kompos sebanyak -,/ kgCm*  dan perlakuan dengan

    pemupukan pupuk cair sebanyak /++ ml dengan penambahan air 

    sebanyak *,/ liter per petak lahan. Mahanani #*++5$ menyatakan pupuk

    yang diberikan pada tanaman dapat dalam bentuk butiran atau granule

    maupun dalam bentuk larutan. Pupuk yang diberikan dalam bentuk

    granule lebih efektif karena pupuk tidak mudah tercuci oleh air hujan atau

    air penyiraman dan dapat diserap tanaman secara perlahan sehingga

    ketersediaan pupuknya lebih kontinyu. Berdasarkan hal tersebut,

    39

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    40/72

    pemakaian pupuk kompos untuk pemupukan tanaman lebih efektif 

    dibandingkan dengan penggunaan pupuk cair.

    Pengukuran tanaman dilakukan setiap hari selama satu bulan pada

    keseluruhan tanaman. Berdasarkan hasil praktikum, diperoleh data tinggi

    tanaman jagung sebagai berikut 3

    Tabel 6. "ata!rata tinggi tanaman jagung tiap minggu

    Perlakuan

    #kelompok$

    Tinggi tanaman pada minggu ke! #cm$<

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    41/72

    41

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    42/72

    Berdasarkan hasil praktikum, diperoleh data jumlah daun tanaman

     jagung sebagai berikut 3

    Tabel /. "ata!rata jumlah daun tanaman jagung tiap minggu

    Perlakuan

    #kelompok$

    4umlah daun pada minggu ke! #helai$< < < <

    Pupuk kompos

    #*8$

    6 6 6 6

    Pupuk kompos

    #*$

    7 7 7 7

    Pupuk cair #*$ 6 6 6 6Pupuk cair #5+$ 6 6 6 6

    )ata hasil rata!rata jumlah daun tanaman jagung diatas apabila

    disajikan dalam bentuk grafik hasilnya adalah sebagai berikut3

    Minggu ke-I Minggu ke-II Minggu ke-IIIMinggu ke-IV

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    Kelompok 27

    Kelompok 28

    Kelompok 29

    Kelompok 27

    Kelompok 28

    Kelompok 29

    Kelompok 30

    (rafik 6. "ata!rata jumlah daun tanaman jagung per minggu

    Berdasarkan tabel dan grafik diketahui baha perbedaan perlakuan

    pemupukan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan

    tanaman, khususnya tinggi tanaman. Perlakuan dengan pemupukan

    menggunakan pupuk cair menghasilkan tanaman dengan tinggi yang

    relatif rendah apabila dibandingkan dengan perlakuan dengan

    pemupukan menggunakan pupuk kompos. 4umlah daun pada perlakuan

    pemupukan menggunakan pupuk kompos terutama pada kelompok *

    lebih banyak dibandingkan dengan jumlah daun dari kelompok yang lain.

    Hal ini menunjukan baha penggunaan pupuk kompos lebih efektif untuk

    42

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    43/72

    memperoleh pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang optimum

    dibandingkan dengan penggunaan pupuk cair. )ongoran #*++$

    menyatakan unsur hara mikro berfungsi terutama dalam pembentukan

    daun dan klorofil pada daun sehingga apabila pembentukan daun tersebut

    terganggu, maka proses fotosintesis akan terganggu juga dan

    pertumbuhan tanaman tersebut terganggu. Berdasarkan hal tersebut,

    unsur hara mikro pada tanaman kelompok * tercukupi sehingga

    perkembangan daun dan pertumbuhan tanaman dapat berlangsung

    dengan baik dibandingkan dengan tanaman dari kelompok lain.

    Kedua pupuk yang digunakan dalam praktikum merupakan contoh

    bahan organik. Penggunaan bahan organik berupa pupuk kompos

    menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang lebih baik

    dibandingkan dengan penggunaan pupuk cair. )ongoran #*++$

    menyatakan bahan organik sangat berperan pada pembentukan struktur 

    tanah yang baik dan stabil. Pemberian bahan organik juga berperan

    dalam memperbaiki sifat kimia tanah. Easyifun #*++$ menyatakan

    penambahan bahan organik akan meningkatkan pH tanah masam dan

    menurunkan pH tanah alkalis. 4agung mampu tumbuh dengan baik pada

    kemasaman tanah #pH$ /,7 sampai 8,*. Tingkat kemasaman #pH$ tanah

    dapat mempengaruhi pertumbuhan akar, mikrobia tanah, memacu

    pelapukan batu, dan melepaskan beberapa unsur hara seperti K D, =a*D,

    Mg*D, dan Mn*D. Pemberian bahan organik yang berupa kompos mampu

    meningkatkan kandungan unsur hara dalam tanah selain meningkatkan

    pH tanah karena kompos mengandung sebagian unsur hara yang

    dibutuhkan oleh tanaman. Berdasarkan hal tersebut, pupuk kompos lebih

    mampu meningkatkan kandungan unsur hara dalam tanah yang

    diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung

    dibandingkan dengan pupuk cair.

    43

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    44/72

    KESIMPULAN

    Praktikum penanaman dilakukan untuk mengetahui efek level

    pemupukan pada berbagai jenis pupuk. Pupuk yang digunakan selama

    praktikum adalah pupuk cair dan pupuk kandang.

    44

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    45/72

    DAFTAR PUSTAKA

    )ongoran, )oddy. *++. "espons pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis ##ea mays *accharata  9turt$ terhadap pemberianpupuk cair TA dan pupuk kandang ayam. 9kripsi. akultasPertanian, &niversitas 9umatera &tara. Medan.

    asfakh ;., 9oetrisno ". )., Budhi 9. P. 9., Maas 1. *++. Pertumbuhandan produksi leguminosa pakan hasil asosiasi dengan rhi'obiumpada media tanam salin. 9eminar Aasional KebangkitanPeternakan. 9emarang.

    Hanafiah, Kemas 1li. *++/. )asarI)asar

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    46/72

    9utanto, "achman. *++. )asarI)asar

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    47/72

    BAB VI

    PRODUKSI VISUAL

    TINJAUAN PUSTAKA

    Perkembangan peternakan di

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    48/72

    ekonomi. :alaupun demikian, untuk masing!masing kategori perlu

    penyesuaian!penyesuaian agar dapat dilaksanakan sesuai dengan

    harapan #9oetrisno, *++*$.

    9oetrisno #*++*$ menyatakan untuk menentukan berapa jumlah

    ternak yang dapat diberi pakan hijauan yang kita tanam, perlu dilakukan

    pengukuran hasil terlebih dahulu. Metode pengukuran produksi lahan

    terdapat beberapa macam, salah satu yang sering dilakukan adalah

    metode dekstruktif biasanya menggunakan kuadrat ukuran - m*, semakin

    luas ukuran tentu saja akan semakin baik dan semakin banyak sampel

    yang diambil secara acak akan semakin kecil koefien variansinya.

    9oedomo melaporkan #-/$, melaporkan untuk area pastura seluas 7/

    ha sekurang!kurangnya diperlukan pengambilan sampel -++ sampel.

    Metode non dekstruktif dilakukan secara visual, tetapi masih perlu

    dilakukan pengambilan sampel, apabila akan dihitung presentase spesies!

    spesies tanaman yang ada. :aite #-6$ menyatakan keuntungan dari

    penggunaan estimasi produksi lahan menggunakan pengamatan visual

    yaitu mudah dilakukan dan tidak memerlukan biaya yang besar dalam

    pelaksanaannya. Kekurangan dari pengamatan visual adalah data yang

    diperoleh tidak memuat tentang dry mater  tanaman dan komposisi nutrien

    tanaman.

    48

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    49/72

    MATERI DAN METODE

    Materi

    Alat.  1lat!alat yang digunakan dalam pengukuran produksi visual

    adalah kolom sampling #ubinan$ ukuran -m 2 -m, sabit dan timbangan.

    Bahan. Bahan yang digunakan pada praktikum pengukuran

    produksi visual adalh beberapa jenis rumput dan legum yang ada di

    Kebun Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Pertanian #KP6$

    Berbah, Eogyakarta.

    Metode

    Metode yang digunakan untuk pengukuran produksi visual yaitu

    dengan metode ubinan. &binan seluas -m 2 -m dilempar secara acak

    pada padang hijauan sebanyak dua kali. &binan pertama dilempar secara

    acak kemudian setelah dilakukan perhitungan komposisi dan berat

    tanaman dalam ubinan dilakukan pelemparan ubinan kedua dengan jalanmelangkah -+ langah ke arah kanan dan kemudian dilempar kembali

    ubinan tersebut. Hijauan yang berada dalam ubinan dipotong dengan

    sabit. "umput kemudian dipisahkan dari legum dan gulma, lalu ditafsir 

    masing!masing berat hijauan yang dipotong kemudian masing!masing

    hijauan ditimbang. Penafsiran yang dilakukan kemudian dibandingkan

    dengan pengukuran sebenarnya.

    49

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    50/72

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Metode produksi visual yang benar menurut ;ffendi #*+--$,

    dilakukan dengan metode cuplikan dengan menggunakan frame

    berukuran bujur sangkar #ubinan -2- m$. Pengambilan sampel di

    lapangan dilakukan secara acak dan dilakukan sebanyak * kali ulangan,

    ditentukan dengan melihat homogenitas lahan yaitu komposisi botani,

    penyebaran produksi serta topografi lahan. Hijauan yang teretak di area

    frame kemudian dipotong lebih kurang / sampai -+ cm di atas permukaan

    tanah.

    Berdasarkan hasil pengamatan produksi visual menggunakan

    ubinan, berikut hasil data yang diperoleh dengan dua kali pengulangan3

    Tabel 7. &binan -

    Aama 9pesies"umput ?egum (ulma

    Berat

    taksira

    n g

    Ke!

    salahan

    @

    Berat

    taksira

    n g

    Ke!

    salahan

    @

    Berat

    taksira

    n g

    Ke!

    salahan

    @0a'in -/++ *,+7- ! ! -/ 6*,5+;rlina 5++ *,65 ! ! -+ 7-,/5:ahyu -5++ 77,6/5 ! ! -+ 7*,/5au'i -5++ 77,6/5 ! ! */ 5,67)ana -+++ *,+6- ! ! 5+ -/,5/Berat

    sebenarny

    a

    8- gram ! gram *7 gram

    Berat sebenarnya rumput dalam ubinan - sebesar 8- gram, gulma

    *7 gram sedangkan legum tidak terdapat. Hasil taksiran yang dilakukan

    praktikan hasilnya sa ngat bervariasi pada spesies rumput penafsiran

    terbesar dengan berat -/++ gram dengan persen kesalahan *,+7-@ dan

    penafsiran terkecil penafisran berat rumput sebesar 5++ gram dengan

    persen kesalahan sebesar *,65@. Penafsiran terbesar pada spesies

    gulma sebesar 5+ gram dengan persen kesalahan -/,5/@ sedangkan

    penfsiran terkecil atau yang paling mendekati berat sebenarnya adalah */

    gram dengan persen kesalahan sebesar 5,67@.

    50

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    51/72

    Pengujian produksi visual lahan pastura menggunakan ubinan

    dilakukan dengan menggunakan dua kali replikasi atau ulangan. Berikut

    hasil pengukuran produksi visual berdasarkan ulangan kedua3

    Tabel 8. &binan *

    Aama 9pesies"umput ?egum (ulma

    Berat

    taksira

    n g

    Kealaha

    n @

    Berat

    taksira

    n g

    Kesala

    n @

    Berat

    taksira

    n g

    Kesala

    n @

    0a'in 7++ /8,/ */ 6,78 -/ /-,7-5;rlina 8++ 6,*- *+ -7,78 */ -,5//:ahyu /++ 5-,/8 *+ -7,78 5+ 5,**7au'i -+++ -75,-/ */ 6,-78 /+ 7-,*)ana ++ -57,6* *+ -7.78 6/ 6/,-7-Berat

    sebenarny

    a

    5+gram *6 gram 5- gram

    Hasil dari pengukuran ubinan ke dua didapatkan semua spesies

    terdapat di dalam ubinan seperti rumput, legum dan gulma. Berat

    sebenarnya rumput sebesar 5+ gram, legum *6 gram dan gulma 5-

    gram. Hasil penafsiran rumput terbesar adalah -+++ gram dengan

    kesalahan -75,-/@ dan yang terkecil sebesar /++ gram dengan

    kesalahan 5-,/8@. Hasil penafsiran spesies legum yang terbesar 

    sebesar *+ gram dengan persen kesalahan -7,78 dan penafsiran terkecil

    pada berat tafsir */ gram dengan kesalahan 6-78@. Hasil penafsiran

    spesies gulma terbesar pada berat tafsir /+ gram dengan kesalahan

    sebesar 7-,*@ sedangkan penafsiran terkecil pada berat tafsir 5+ gram

    dengan kesalahan sebesar 5,**7@.

    Presentase masing!masing spesies dalam ubinan - adalah rumput

    sebesar 7,8@ untuk rumput dan 5,**@ gulma dari total berat populasi

    dari ubinan -. Presentase rumput dalam ubinan - sebesar 8,5/@, legum

    sebesar /,/*@, dan gulma 8,-5@ dari total berat populasi. Berdasarkan

    penelitian :aite #-6$, yang dilakukan di lahan pastura dengan

    komposisi tanaman pastura berupa rumput gajah, siratro, rumput lain dan

    gulma. "ata!rata persen komposisi hasil pengamatan visual pada lahan

    51

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    52/72

    pastura adalah sebagai berikut rumput gajah 77@, siratro @, rumput lain

    -* @ dan gulma -5@. Hasil data yang diperoleh dari pengamatan

    praktikum jika dibandingkan dengan literatur menunjukkan baha

    komposisi rumput yang sangat tinggi dengan sedikit legum dan lebih

    banyak gulma dari pada tanaman legum. Hal tersebut menunjukkan

    baha diperlukan introduce tanaman baru yaitu legum dalam lahan

    pastura tersebut.

    Fariasi spesies yang ada dalam sampel ubin dan * berbeda hal

    tersebut dipengaruhi oleh karakteristik tanah, musim, dan kandungan

    nutrien yang terdapat dalam tanah #9oedomo, -/$. Komposisi jumlah

    tanaman dalam pastur tersebut juga berbeda. 4umlah tanaman yang

    paling banyak didominasi oleh rumput, gulma dan legum. Hal tersebut

    menurut )iana #*++8$, disebabkan yang utama karena efek naungan dari

    tanaman rumput yang lebih besar dari tanaman lain sehingga dapat

    mengurangi intensitas cahaya.

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    53/72

    KESIMPULAN

    Pengamatan produksi visual dilakukan bertujuan untuk mengetahui

    secara visual atau pengamatan indra produksi suatu lahan pastura. Hasil

    dari pengamatan tersebut dapat digunakan sebagai bahan untuk

    mengevaluasi produksi pastura dalam suplai ketersedian hijauan untuk

    ternak.

    53

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    54/72

    DAFTAR PUSTAKA

    )iana, A.H. *++8. Keragaman pastura campuran pada berbagai tingkatnaungan dan aplikasiny pada lahan perkebunan kelapa sait.

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    55/72

    BAB VII

    TRAKTOR

    TINJAUAN PUSTAKA

    De)inii Tra%tor 

    Traktor adalah suatu mesin traksi yang utamanya dirancang dan

    dinyatakan sebagai penyedia tenaga bagi peralatan pertanian dan

    perlengkapan usaha tani #9embiring et al., -$. Traktor didesain secara

    spesifik untuk keperluan traksi tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk

    menarik trailer atauinstrumen yang digunakan dalam pertanian atau

    konstruksi.Berdasarkan asal katanya, traktor berarti alat penghela. ungsi

    utama traktor ialah untuk menghela sesuatu sehingga semua traktor tentu

    pada bagian belakangnya dilengkapi dengan sambungan untuk tempat

    menggandeng alat yang akan dihela tersebut. Pengertian traktor ialah

    kendaraan bermesin yang khusus dirancang untuk menjadi penghela.

    Berdasarkan sejarahnya, traktor memang dirancang aalnya untuk

    mengganti hean hela dengan mesin yang lebih kuat. Traktor digunakan

    untuk berbagai keperluan pada saat ini. Penggunaan yang paling banyak

    ialah untuk pengolahan tanah, karena memang pekerjaan pengolahan

    tanah adalah pekerjaan pertanian yang relatif membutuhkan daya yang

    besar dibanding pekerjaan lainnya. Traktor juga digunakan untuk

    penanaman, untuk pemeliharan tanaman, untuk memutar pompa irigasi,

    untuk pemanen #dengan memasang pisau reaper $, untuk memutar 

    perontok padi, serta untuk pengangkutan, mulai dari bibit, pupuk,

    peralatan, sampai hasil pertanian #Tasliman, *++-$.

    Jeni dan Ke'!naan

    Traktor dapat digolongkan menurut jumlah rodanya, bentuk

    rodanya, menurut ukurannya, atau menurut rancangan penggunaannya.

    Traktor dapat dibagi menjadi3 traktor roda dua, traktor roda tiga dan traktor 

    roda empat menurut jumlah rodanya sedangkan menurut bentuk rodanya,

    55

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    56/72

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    57/72

    Tra%tor ind!tri. Traktor industri ialah traktor yang dirancang untuk

    keperluan industri, sehingga rancangannya tidak perlu memperhatikan

    keperluan penggunaan di lahan pertanian. "ancangan ukurannya sangat

    tergantung keperluan pekerjaannya sehingga tidak diperlukan adanya

    kolong tinggi ataupun jarak roda yang standar meskipun tidak tertutup

    kemungkinan penggunaan traktor industri untuk pekerjaan pertanian.

    Pekerjaan semisal pengangkutan dengan trailer tidak memerlukan standar 

     jarak roda atau tinggi kolong sehingga dapat menggunakan traktor non

    standar #traktor industri atau traktor kebun$ #Tasliman, *++-$.

    Tra%tor %olon' tin''i.  Traktor kolong tinggi dirancang untuk

    pekerjaan pada tanaman!tanaman yang memerlukan kolong tinggi

    misalnya tebu. Traktor ini dapat dibuat berkolong dengan ketinggian lebih

    dari - meter #Tasliman, *++-$.

    Tra%tor tan'an. Traktor roda dua biasa dikenal dengan nama

    traktor tangan. Traktor ini tidak bisa dikendarai sehingga pengemudi harus

    berjalan di belakangnya. 1lat kemudi berupa setang yang dipegang

    dengan tangan kanan dan kiri. Hal inilah barangkali yang menyebabkan

    traktor tersebut dinamakan traktor tangan. Traktor tangan biasa digunakan

    untuk pekerjaan pengolahan tanah, kebanyakan dengan dipasangi rotary 

    tiller   juga menggunakan bajak dan garu. Traktor tangan dapat dibuat

    menjadi alat penanam atau pemanen dengan sedikit modifikasi. Traktor 

    tangan dapat digunakan dengan roda berban karet ataupun roda besi

    #Tasliman, *++-$.

    Traktor tangan agaknya adalah mesin penghela yang paling sesuai

    untuk kebanyak pedesaan di 4aa. Hal tersebut bisa diperkirakan dengan

    melihat perkembangan penggunaannya yang pesat di berbagai pedesaan.

    Kelebihan traktor tangan dibanding traktor roda empat antara lain3 -$

    Harganya lebih murah, dikarenakan komponen yang lebih sedikit, *$

    kontruksinya lebih sederhana, sehingga peraatan lebih mudah, biaya

    pemeliharaan lebih murah dibanding traktor roda empat, 5$ bisa dirakit

    sendiri di pedesaan, di bengkel yang tersedia di lokal setempat, dan 6$

    57

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    58/72

    kemampuan untuk digunakan pada petak yang kecil serta petak yang

    berada di tengah saah milik orang lain #Tasliman, *++-$.

    Traktor roda empat tidak mungkin digunakan pada situasi tersebut,

    karena traktor roda empat membutuhkan adanya jalan ke tiap petak yang

    akan dikerjakan. 9edangkan traktor roda dua dapat melintas melalui

    saah tetangga, asal saah tersebut belum ditanami. Penggunaannya

     juga lebih mudah, tidak memerlukan ketrampilan yang tinggi #Tasliman,

    *++-$.

    MATERI DAN METODE

    Materi

     1lat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah traktor berupa

    hand tra%tor dan mobile tra%tor .

    Metode

    Metode yang digunakan adalah dengan mencoba langsung baik

    hand tra%tor  maupun mobile tra%tor  dengan masing!masing praktikan.

    .

    58

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    59/72

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Berdasarkan kegiatan praktikum yang telah dilakukan, diketahui

    baha traktor yang digunakan adalah traktor kendaraan atau disebut juga

    sebagai traktor mobil yaitu Kubota sedangkan traktor tangan yang

    digunakan berupat raktor merk Juick. Traktor digunakan untuk berbaga

    ikeperluan, penggunaan yang paling banyak adalah untuk pengolahan

    tanah, karena memang pekerjaan pengolahan tanah adalah pekerjaan

    pertanian yang relatif membutuhkan daya yang besar dibanding pekerjaan

    lainnya. Traktor juga digunakan untuk penanaman, untuk pemeliharaan

    tanaman, untuk memutar pompa irigasi, untuk pemanen #dengan

    memasang pisau reaper $, untuk memutar perontok padi, serta untuk

    pengangkutan, mulai dari bibit, pupuk, peralatan, sampai hasil pertanian..

    Traktor roda dua biasa dikenal dengan nama traktor tangan. Traktor 

    ini tidak bisa dikendarai sehingga pengemudi harus berjalan di

    belakangnya. 1lat kemudi berupa setang yang dipegang dengan tangan

    kanan dan kiri. Hal ini kemungkinan yang menyebabkan traktor tersebut

    dinamakan traktor tangan. Traktor tangan biasa digunakan untuk

    pekerjaan pengolahan tanah, kebanyakan dengan dipasangi rotary   tiller 

     juga menggunakan bajak dan garu. Traktor tangan dapat dibuat menjadi

    alat penanam atau pemanen dengan sedikit modifikasi. Traktor tangan

    dapat digunakan dengan roda berban karet ataupun roda besi.

    Traktor roda ban dengan roda satu atau dua umumnya dikenal

    sebagai traktor tangan untuk pertanian pada lahan sempit atau pada

    luasan lahan yang tidak begitu luas. Traktor beroda tiga digunakan untuk

    kegiatan antar barisan tanaman terutama dalam kegiatan pemeliharaan

    tanaman. Traktor beroda empat atau lebih umumnya mempunyai motor 

    penggerak yang lebih besar dan sering digunakan untuk penyiapan pada

    lahan pertanian. Traktor tersebut bisa dengan penggerak *!:) atau 6!

    :) sebagai traksi yang sangat besar untuk traktor tersebut #9itompul,

    --$. Berdasarkan hal tersebut hand tra%tor  yang digunakan pada saat

    59

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    60/72

    praktikum termasuk spesifikasi traktor beroda tiga dan mobile tra%tor 

    termasuk spesifikasi traktor beroda empat.

    60

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    61/72

    KESIMPULAN

    Berdasarkan praktikum yang dilakukan traktor sesuai fungsinya

    digunakan sebagai alat untuk mempermudah dalam kegiatan produksi

    pertanian. Traktor yang digunakan dalam praktikum yaitu berupa hand 

    tra%tor dan mobile tra%tor .

    61

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    62/72

    DAFTAR PUSTAKA

    9itompul. --. Motor bakar internal dan tenaga di bidang pertanian.4

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    63/72

    BAB VII

    UJI TETRA,OLIUM

    Tin$a!an P!ta%a

    U$i tetra+oli!"

    &ji tetra'olium #T0$ banyak digunakan untuk pengujian viabilitas

    benih karena aktu yang diperlukan lebih cepat dalam hitungan jam$

    dibandingkan pengujian daya berkecambah #dalam hitungan hari$. &ji

    tetra'olium menggunakan larutan *,5,/! triphenyl tetra'olium chloride

    yang tidak berarna. 9enyaa tersebut diimbibisi oleh benih dan didalam

     jaringan benih yang hidup akan bereaksi dengan proses reduksi dalam

    respirasi. 1ktivasi en'im dehidrogenase akan melepaskan ion HD  dan

    bereaksi dengan larutan T0 membentuk endapan forma'on yang

    berarna merah, stabil dan tidak larut dalam air. ?etak dan ukuran daerah

    yang terarnai serta intensitas perarnaan #disebut pola topografi$

    membentuk klasifikasi benih viable atau non viable #

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    64/72

    kerusakan paling dini pada embrio dan menunjukkan deteriorasi benih

    yang yang merupakan indikator viabilitas, hal ini dikarena uji tetra'olium

    akan menghasilkan indikator yang jelas dengan penandaan munculnya

    arna merah pada biji yang akan diuji. 9urvei tahun -87, -*, dan -+

    menyatakan uji tetra'olium menjadi metode yang paling banyak

    digunakan untuk uji vigor dan #?eist, *++6$. &ji tetra'olium harus

    berkolerasi dengan pertumbuhan tanaman.

    Figor benih merupakan fokus bagi insan perbenihan. Benih yang

    vigor adalah, yang telah melalui upaya pemuliaan genetik dan pemurnian

    fisik sehingga diperoleh sebuah lot benih berisi individu!individu benih

    yang prima, memiliki tingkatkemurnian genetik yang tinggi, bersih

    penampilan fisik, sehat pertumbuhan danhomogen. Figor benih jelas

    mengait berbagai fungsi insan benih yang bergerak di sektor hulu maupun

    hilir. Hasil peneltian menunjukkan baha keadaan benih pasca tanam di

    lapang dapat disimulasikan dalam bentuk model!model tertentu, sehingga

    dapat diketahui mutu benih dengan melakukan simulasi yang mendekati

    keadaan sebenarnya. 9imulasi atau ujitersebut dapat pula diketahui

    tingkat vigor benih. ?angkah aal untuk menduga dengan cepat viablitas

    benih, yang sebelumnya dapat diketahui dengan melakukan

    pengecambahan maka dilakukan uji cepat dengan berbagai metode.

    diantaranya yaitu uji tetra'olium #&tomo, *+-5$.

     1lternatif lain yang murah dan mudah adalah penggunaan benih

    bebas virus dengan tujuan untuk mengurangi atau menghilangkan sumber 

    infeksi virus. Hasil penelitian 9aleh et al . #--$,menunjukkan baha

    penggunaan benih sehat dapat menurunkan laju perkembangan penyakit.

    &paya lain adalah melakukan monitoring secara berkala melalui

    pengamatan visual terhadap gejala yang muncul. Aamun cara ini sulit

    dilakukan, karena adanya kemungkinan munculnya infeksi laten atau

    bahkaninfeksi virus lain yang gejalanya mirip #Bos, -+$. =ara yang

    paling tepat dan cepat untuk mendeteksi gejala yang disebabkan oleh

    virus ialah dengan uji tetra'olium.

    64

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    65/72

    Ka&an' tanah

     Arachis merupakan tanaman yang unik dan sering ditanam oleh

    banyak petani karena memiliki manfaat yang beraneka ragam antara lain3

    sumber protein dari hijaun ternak dengan kandungan protein kasar 

    berkisar 8,* sampai -@ berdasarkan bahan kering, meningkatkan

    produktivitas rumput bila ditanam secara rumpunan, pupuk hijauan untuk

    lahan yang miskin akan bahan organik, menyuburkan tanah yang miskin

    akan unsur hara, penutup lahan diareal perkebunan, pengendali erosi

    pada lahan miring, dan tanaman hias #Euhaeni, *++-$.

    Kacang tanah # Arachis hypogea L$ merupakan tanaman pangan

    yang cukup penting di

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    66/72

    Materi dan Metode

    Materi

    Alat.  1lat yang digunakan dalam uji tetra'olium adalah bea%er 

    glass, aluminium foil , pinset,.

    Bahan.  Bahan! bahan yang digunakan pada praktikum uji

    perkecambahan adalah larutan tetra'olium,  biji kacang yang terdiri dari

    kacang tanah dan kacang hijau.

    Metode

    Biji yang akan diuji daya perkecambahannya yaitu biji kacang tanah

    dan kacang hijau. Biji kacang tanah dan hijau diambil masing! masing

    sebanyak enam biji dan dipilih yang baik, tidak rusak. Kemudian bji!biji

    tersebut diperlakukan dengan dua perlakuan yang berbeda, yaitu tiga biji

    dibelahdan tiga biji sisanya dibiarkan utuh lalu direndam dengan larutan

    tetra'olium selama kurang lebih - jam perendaman. Kemudian diangkat

    setelah - jam dan diamati apakah terdapat arna merah pada biji.

    66

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    67/72

    Hail dan Pe"*ahaan

    Berdasarkan praktikum uji tetra'olium yang telah dilakukan dengan

    cara perendaman biji terlebih dahulu selama -7 jam dengan air hangat

    kemudian dimasukkan dalam larutan tetra'olium didapatkan hasil pada

    tabel - sebagai berikut 3

    Tabel . Hasil uji tetra'olium

    Aomor 

    :arna yang timbul

    Kacang hijau Kacang tanah

    )ibelah setelah

    direndam

    - Putih Putih* Putih Putih5 Putih Putih

    )ibelah

    sebelum

    direndam

    6 Merah Merah

    / Merah Merah7 merah Merah

    Masing!masing biji kacang yang digunakan sebanyak enam biji

    yaitu tiga biji yang sengaja dibelah sebelum direndam dan tiga biji sisanya

    dibelah setelah perendaman dengan larutan tetra'olium. Berdasarkan

    hasil yang didapatkan, kacang hijau yang sengaja dibelah setelah

    direndam selama - jam dengan larutan tetra'olium menghasilkan arna

    putih pada bagian kotiledon biji, bagitu pula dengan biji kacang tanah yang

    dibelah setelah direndam juga berarna putih. Hal ini disebabkan larutan

    tetra'olium tidak bereaksi dengan en'im dehidrogenase yang terdapat

    pada biji yang belum dibelah sebelumnya. Proses respirasi pada biji

    terjadi didalam biji tepatnya pada bagian kotiledon biji, jika larutantetra'olium tidak bereaksi dengan proses respirasi biji, maka pada bagian

    kotiledon biji tidak akan berarna merah, itu sebabnya biji yang tidak

    dibelah sebelumnya bagian kotiledonnya masih berarna putih

    sedangkan, biji kacang hijau yang dibelah terlebih dahulu sebelum

    direndam menunjukkan perubahan arna yang timbul setelah direndam

    dengan larutan tetra'olium bagian kotiledon menjadi arna merah. Hal ini

    disebabkan adanya jaringan benih yang hidup akan bereaksi dengan

    67

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    68/72

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    69/72

    merah cerah pada bagian kotiledonnya, sedangkan ketiga biji yang

    dibelah setelah direndam berarna putih dan dapat dikatakan biji tersebut

    rusak atau mati. Fiabilitas untuk biji kacang tanah dan kacang hijau yang

    dibelah terlebih dahulu sebelum direndam larutan tetra'olium lebih baik

    dibandingkan dengan biji yang dibelah setelah direndam. Berdasarkan

    data yang didapatkan, maka hasil pengujian viabilitas biji kacang tanah

    dan kacang hijau dengan uji tetra'olium sudah sesuai dengan literatur.

    69

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    70/72

    Kei"#!lan

    Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan

    untuk mengetahu viabilitas suatu biji dapat menggunakan uji tetra'olium

    yang ditandai perubahan arna merah pada kotiledon biji..

     

    70

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    71/72

    Da)tar P!ta%a

    Biro Pusat 9tatistik. *++*. 9tatistik

  • 8/17/2019 Laporan Praktikum Manejemen pastura

    72/72

    0an'ibar, M. *++. Kajian metode uji cepat sebagai metode resmi

    pengujian kualitas benih tanaman hutan di